STUDI ANALISIS PEMIKIRAN KH. ABDURRAHMAN WAHID TENTANG HAK ASASI MANUSIA DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STUDI ANALISIS PEMIKIRAN KH. ABDURRAHMAN WAHID TENTANG HAK ASASI MANUSIA DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM"

Transkripsi

1 STUDI ANALISIS PEMIKIRAN KH. ABDURRAHMAN WAHID TENTANG HAK ASASI MANUSIA DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata l (S.1) Pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Oleh: DEDY YUSUF NIM: PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA (UNISNU) JEPARA 2015

2

3 PERSETUJUAN PEMBIMBING Lamp. : 4 (empat) eks. Hal : Naskah Skripsi An. Sdr. Dedy Yusuf Assalamu alaikum Wr. Wb. Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama ini saya kirim naskah skripsi Saudara : Nama : Dedy Yusuf Nomor Induk : Program Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI) Judul : STUDI ANALISIS PEMIKIRAN KH. ABDURRAHMAN WAHID TENTANG HAK ASASI MANUSIA DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM Dengan ini saya mohon kiranya skripsi Saudara tersebut dapat segera dimunaqasyahkan. Demikian harap menjadikan maklum. Wassalamu alaikum Wr. Wb. Jepara, 12 September 2015 Pembimbing, Drs. Abdul Rozaq, M.Ag. NIP.- iv

4 SURAT PERNYATAAN Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan dan disebutkan dalam daftar pustaka Jepara, 12 September 2015 DEDY YUSUF NIM v

5 MOTTO (الانشراح: ٦ ( Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.(q.s. Al Insyiroh: 6) 1 hlm., Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahnya (Semarang: CV. Toha Putra, 1989), vi

6 PERSEMBAHAN Rasa syukur yang ter-amat sangat dalam kepada Allah SWT yang dengan kebesaran-nya, skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini bukanlah akhir dari tugas saya untuk menuntut ilmu, melainkan awal untuk berusaha belajar yang lebih baik. Skripsi ini saya persembahkan untuk orang-orang yang telah banyak berjasa dalam hidup saya, berjasa dalam memberikan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Rasa terima kasih ini saya sampaikan untuk : 1. Kepada kedua orang tuaku Bapak Supriyadi dan Ibu Choirunnizar yang tak hentinya mendo akanku, semoga kesabaran, ketulusan, dan keikhlasanmu mendapat ridlo dari Allah SWT dan adikku tercinta Puput Damayanti, mereka merupakan motivator pertama yang paling hebat dalam kehidupan saya. 2. Kepada seluruh keluarga besar saya, terutama almarhum kakek Karso Mardi yang semasa hidup beliau sangat menyayangi saya dan mendukung agar saya dapat menuntut ilmu sampai kapanpun tanpa henti. 3. Kepada Bapak Drs. Abdul Rozaq, M. Ag. Yang dengan kesabaran dan ketelatenan beliau dalam membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini sampai selesai dengan optimal sebagaimana yang diharapkan penulis. vii

7 4. Kepada para Guru dan para Dosen yang telah menjadi orang tua kedua dan pelita bagiku dalam menuntut ilmu sehinnga dapat berproses untuk mewujudkan harapan dan cita-cita. 5. Kepada Lola Amalia Dewi, S. Pd. Seseorang terdekat yang selalu memberikan semangat, senyum, canda dan tawa untuk menjadikan motivasi tersendiri dalam penyelesaian skripsi ini. 6. Kepada teman-temanku dan sahabat terdekatku Fatih Noor Fahmi, Nor Arifin, A. Zaenal Arifin, Khoirul Arifin dan Farid Anam, yang selalu memberikan semangat dan dorongan baik moril maupun spiritual dalam penyelesaian skripsi ini. 7. Kepada Seluruh teman-teman seperjuangan A.2 Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Angkatan 2011 yang selalu menjalani hari -hari bersama, Kebersamaan, kekompakan, dan rasa kekeluargaan semoga selalu terjaga sampai kapanpun. 8. Kepada seluruh Bapak, Ibu, teman-teman yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu, baik moril maupun materiil dalam penyusunan skripsi ini, dan semua pihak yang tak dapat disebutkan satu persatu. viii

8 KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah serta inayah-nya, sehingga pada kesempatan ini penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang berjudul Studi Analisis Pemikiran KH. Abdurrahman Wahid Tentang Hak Asasi Manusia Dalam Perspektif Pendidikan Islam ini disusun guna memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penulisan skripsi ini. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. KH. Muhtarom HM., selaku Rektor UNISNU Jepara 2. Drs. KH. Akhirin, M. Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara 3. Drs. Abdul Rozaq, M. Ag., selaku Dosen Pembimbing yang senantiasa meluangkan banyak waktu untuk memberikan bimbingan yang begitu berharga bagi penulis 4. Bapak Ibu Dosen beserta seluruh karyawan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara dengan sabar melayani dan membekali berbagai pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini. ix

9 5. Kedua orang tuaku Bapak Supriyadi dan Ibu Choirunnizar yang tak hentinya mendo akanku, semoga kesabaran, ketulusan, dan keikhlasanmu mendapat ridlo dari Allah Swt dan adikku tercinta Puput Damayanti, mereka merupakan motivator pertama yang paling hebat dalam kehidupan saya. 6. Seluruh keluarga besar saya, terutama almarhum kakek Karso Mardi yang semasa hidup beliau sangat menyayangi saya dan mendukung agar saya dapat menuntut ilmu sampai kapanpun tanpa henti. 7. Seluruh guru-guruku yang mendidikku untuk belajar mulai dari dasar sampai sekarang yang senantiasa membimbing dan mendidikku sehingga menjadikan hidupku lebih berarti, perjuanganmu semoga berbuah manis di sisi Allah Swt. 8. Semua pihak dan instansi terkait yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu sampai selesainya penulisan skripsi ini. Tiada yang dapat penulis berikan kecuali do a, semoga Allah senantiasa membalas kebaikan dan melimpahkan rahmat serta nikmatn-nya. Penulisan skripsi ini dilakukan dengan sebaik-baiknya, namun penulis menyadari bahwa tidak ada gading yang tak retak. Begitu pula penulisan skripsi ini yang masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak guna perbaikan dan penyempurnaan tulisan berikutnya. Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis mohon maaf apabila terdapat kata-kata yang tidak berkenan. Dan semoga tulisan ini bisa memberi manfa at bagi kita semua, Amiin. x

10 ABSTRAK Dedy Yusuf (NIM: ). STUDI ANALISIS PEMIKIRAN KH. ABDURRAHMAN WAHID TENTANG HAK ASASI MANUSIA DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1). Pemikiran KH. Adurrahman Wahid tentang Hak Asasi Manusia (HAM) (2). Pemikiran KH. Adurrahman Wahid tentang Hak Asasi Manusia dalam Perspektif Pendidikan Islam. Penelitian ini merupakan penelitian jenis library research. Data penelitian yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan pendekatan deskriptif analisis yakni menggambarkan dan menganalisis pemikiran KH. Adurrahman Wahid tentang Hak Asasi Manusia dan pengaruhnya terhadap pendidikan Islam. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan analisis data kualitatif, yaitu data yang tidak bisa dinilai dengan angka secara langsung. Dalam hal ini yang akan diuraikan adalah pemikiran KH. Adurrahman Wahid tentang Hak Asasi Manusia dan pengaruhnya terhadap pendidikan Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemikiran KH. Abdurrahman Wahid tentang Hak Asasi Manusia memang mempunyai keterkaitan yang erat dengan pendidikan Islam. Sehingga pemikiran tersebut mempunyai andil besar dalam pendidikan Islam dewasa ini, dalam rangka membentuk dan memperluas pengetahuan muslim tentang Hak Asasi Manusia dan Pendidikan Islam. Dalam pembahasan tentang pemikiran KH. Abdurrahman Wahid tentang hak asasi manusia dalam perspektif pendidikan islam dan kajian pembahasan ini dilatarbelakangi dengan realita yang menunjukkan bahwa pelanggaran terhadap hak asasi manusia masih sering terjadi, baik di masyarakat dunia dan khususnya di Indonesia, dalam penelitian ini menguunakan metode yang pertama adalah deskriptif, dimaksudkan untuk menjelaskan dan menggambarkan pemikiran KH. Abdurrahmann Wahid tentang Hak Asasi Manusia dalam perspektif Islam, kemudian semua data penelitian dianalisis menggunakan setudi pemikiran tokoh, kemudian yang kedua Metode interpretasi Metode ini digunakan untuk mengunggkapkan arti dan makna uraian yang disajikan dari buku-buku karya KH. Abdurrahman Wahid yang memuat pemikikiranya. Yang ketiga Metode Analisis Sintesis Metode ini digunakan untuk menelaah secara kritis terhadap pemikiran KH. Abdurrahman Wahid, serta menganalisis pemikiran para tokoh yang mengkaji pemikirannya. Dari kajian penelitian ini bahwa Pemikiran KH. Abdurrahman Wahid tentang hak asasi manusia pada umumnya dibangun di atas teori maqashid as-syari ah, yang meliputi; keselamatan fisik warga masyarakat (hifdzu al-nafs), keselamatan keyakinan agama masing-masing (hifdzu al-din), keselamatan keluarga dan keturunan (hifdzu al-nasl), keselamatan harta benda dan milik pribadi (hifdzu al-mal), dan keselamatan hak milik dan profesi (hifdzu al-milk). Kesemuanya itu merupakan konsep yang dijadikan KH. Abdurrahman Wahid sebagai prinsip Universal Islam. Dan dalam perspektif pendidikan Islam, pemikiran KH. Abdurrahman Wahid tentang ii

11 hak asasi manusia memiliki keserasian yaitu berorientasi pada terbentuknya kepribadian serta akhlak yang luhur dengan menanamkan nilai-nilai toleransi pada masyarakat sejak dini yang berkelanjutan dengan mengembangkan rasa saling pengertian dan menghormati hak-hak antar sesama. iii

12 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i PENGESAHAN... ii ABSTRAK... iii HALAMAN NOTA PEMBIMBING... iv HALAMAN SURAT PERNYATAAN... v HALAMAN MOTTO... vi HALAMAN PERSEMBAHAN... vii HALAMAN KATA PENGANTAR... ix HALAMAN DAFTAR ISI... xi BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 7 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 7 D. Kajian Pustaka... 8 E. Metode Penelitian F. Sistematika Penulisan Skripsi BAB II : HAK ASASI MANUSIA DAN PENDIDIKAN ISLAM A. Hak Asasi Manusia Latar Beelakang Pemikiran Tentang Hak Asasi Manusia Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM) Sejarah Lahirnya Hak Asasi Manusia (HAM) xi

13 B. Pendidikan Islam Pengertian Pendidikan Islam Dasar Pendidikan Islam Tugas dan Fungsi Pendidikan Islam Tujuan Pendidikan Islam BAB III : BIOGRAFI DAN PEMIKIRAN KH. ABDURRAHMAN WAHID TENTANG HAK ASASI MANUSIA A. Riwayat Hidup dan Latar Belakang Pemikiran KH. Abdurrahman Wahid Latar Belakang Biografis Latar Beelakang Pemikiran KH. Abdurrahman Wahid Karya-karya KH. Abdurrahman Wahid Penghargaan KH. Abdurrahman Wahid Wafatnya KH. Abdurrahman Wahid B. Pemikiran KH. Abdurrahman Wahid Tentang Hak Asasi Manusia Paradigma Pemikiran KH. Abdurrahman Wahid Pandangan KH. Abdurrahman Wahid Tentang Hak Asasi Manusia BAB IV : ANALISIS PEMIKIRAN KH. ABDURRAHMAN WAHID TENTANG HAK ASASI MANUSIA DALAM PERSPEKTIF ISLAM A. Analisis Terhadap Pemikiran KH. Abdurrahman Wahid xii

14 1. Pandangan KH. Abdurrahman Wahid Tentang Hak Asassi Manusia Aktualisasi Pemikiran KH. Abdurrahman Wahid Terhadap Hak Asasi Manusia B. Pandangan KH. Abdurrrahman Wahid Tentang Hak Asasi Manusia dalam Perspektif Pendidikan Islam BAB V : PENUTUP A. Simpulan B. Saran dan Penutup DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN-LAMPIRAN xiii

15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, hak asasi diartikan sebagai hak dasar atau hak pokok seperti hak hidup dan hak mendapatkan perlindungan 1. Hak-hak Asasi Manusia merupakan hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia, kodrati dan alami sebagai makhluk Tuhan yang Maha Kuasa. 2 Hak asasi manusia merupakan hak kodrati yang diberikan tuhan kepada setiap manusia, dan tanpanya manusia mustahil dapat hidup sebagai manusia hakiki dan bermartabat. Ide-ide tentang hak-hak asai manusia mulai timbul, sebagai reaksi terhadap keabsolutan raja-raja dan kaum feodal terhadap rakyat yang mereka perintah atau manusia yang mereka pekerjakan pada abad ke tujuh belas dan delapan belas. Manusia pada masa lampau terdiri dari dua lapisan besar yaitu: lapisan atas selaku minoritas yang mempunyai hakhak dan lapisan bawah yang merupakan mayoritas, yang mempunyai kewajiban-kewajiban. Reaksi terhadap keadaan yang pincang ini menimbulkan gagasan supaya lapisan bawah diangkat derajat dan 1 Tim Penyusun Kamus Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008), hlm Syawal Gultom, pengantar, dalam majda El Muhtaj, Dimensi-dimensi HAM mengurai Hak Ekonomi Sosial dan Budaya, (Jaakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2009), hlm. V. 1

16 2 kedudukannya dengan munculnya ide persamaan, persaudaraan, dan kebebasan, karena lapisan bawah adalah manusia juga. 3 Prinsip-prinsip umum tentang hak-hak asasi manusia yang dicanangkan Majelis Umum Perserikatan Bngsa-bangsa (PBB) pada tahun 1948 dianggap sebagain pedoman standar bagi pelaksanaan penegakan HAM bagi bangsa-bangsa, terutama yang tergabung dalam badan tertinggi dunia itu hingga saat ini. Prinsip-prinsip umum tersebut dikenal dengan Universal Declaration of Human Rights, UDHR (Pernyata an Semesta tentang Hak-hak Asasi Manusia). 4 Persoalan tentang hak asasi manusia berkaitan erat dengan konsepsi filosofis dengan suatu aliran pemikiran tentang manusia. Pembahasan tentang berlaku adil dan persamaan hak juga merupakan alasan diutusnya rasul dan diturukannya syari at, dengan demikian persamaan hak merupakan penghubung prinsip-prinsip menyeluruh dan kaidah-kaidah umum agar menjadi satu dasar bagi sistem kehidupan yang dapat memelihara eksistensi manusia. 5 Hak-hak asai manusia yang dianggap sebagai hak yang dibawa sejak seseorang lahir ke dunia itu sebenarnya adalah anugrah dari tuhan yang Maha Pencipta (Hak yang bersifat Kodrati), dan karena kesdaran tentang hak asai manusia di kalangan masyarakat luas memang masih belum 3 Harun Nasution dan Bahtiar Effendy (ed), Hak Asasi Manusia dalam Islam, Cet.2 (tnp: Pustaka Firdaus, 1995), hlm. VI. 4 Abdurrahman Wahid, Islamku Islam Anda Islam Kita, (Jakarta: The Wahid Institute, 2006), hlm Farid Abdul Khaliq, Fiqih Politik Islam, terjemah Faturrahman A. Hamid, (Jakarta: AMZAH, 2005), hlm, 221

17 3 dipahami secara merata, dan belum disadari secara semestinya, hal ini tercermin dari dalam banyak pengaduan masyarakat kepada komnas HAM, misalnya tentang perilaku pihak-pihak tertentu yang melakukan tindakan-tindakan pelanggaran hak-hak asasi tanpa sedikitpun merasa bersalah, pengalaman menunjukkan jika yang bersalah diingatkan dengan penjelasan-penjelasan yang memadai, banyak dari mereka yang kemudian sadar,namun adaapula yang tetap kukuh dengan sikapnya yang merasa tidak bersalah. 6 Tulisan-tulisan yang menyatakan Islam melindungi hak asasi manusia, seringkali menyebut Islam sebagai agama yang paling demokratis. Pernyataan itu seringkali tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi, justru di negeri-negeri Muslimlah terjadi banyak pelanggaran yang berat atas hak asasi manusia, termasuk di Indonesia. Kalau kita tidak mau mengakui hal ini, berarti kita melihat Islam sebagai acuan ideal namun sama sekali tidak tersangkut dalam hak asasi manusia. Dalam keadaan demikian klaim Islam sebagai agama pelindung hak asasi manusia hanya akan terasa kosong saja, tidak memiliki pelaksanaan praktek kehidupan. Banyak negeri-negeri muslim yang telah melakukan ratifikasi atas deklarasi universal HAM, yang dikumandangkan oleh perserikatan bangsa-bangsa (PBB) dalam tahun Dalam deklarasi itu,ter cantum dengan jelas bahwa berpindah agama adalah Hak Asasi Manusia. Padahal fiqh/hukum Islam sampai hari ini masih berpegang pada ketentuan, bahwa 6 Nurcholish Majid, Islam Agama Kemanusiaan, Membangun Tradisi danvisi Baru Islam Indonesia, Cet. 2, (Jakarta: Paramadina, 2003), hlm. 203.

18 4 berpindah dari agama Islam ke agama lain adalah tindak kemurtadan, yang patut dihukum mati. Kalau ini diberlakukan di negreri kita, maka penduduk Indonesia yang berpindah agama dari Islam ke Kristen haruslah dihukum mati. Dapatkah hal itu dilakukan? Sebuah pertanyaan yang tidak akan ada jawabannya, karena jika hal itu terjadi merupakan kenyataan yang begitu besar mengguncang perasaan kita. Dengan demikian, mau tidak mau kita harus menemukan mekanisme untuk merubah ketentuan fiqh/hukum Islam, yang secara formal sudah berabad-abad diikuti. Tetapi disinilah terletak kebesaran Islam, yang secara sederhana menetapkan keimanan kita hanya kepada Allah dan utusan-nya sebagai sesuatu yang tidak bisa ditawar lagi. Beserta beberapa hukum Muhkamat lainnya, kita harus memiliki keyakinan akan kebenaran hal itu. Apabila yang demikian itu juga dapat diubah-ubah maka hilanglah ke-islaman kita. 7 KH. Abdurrahman Wahid sebagai salah seorang Intelektual muslim Indonesia mempunyai pemikiran-pemikiran yang tergolong berani tentang hak asasi manusia, menurut KH. Abdurrahman Wahid tidak ada kesesuaian antara hukum Islam dengan deklarasi universal hak asasi manusia, sebab deklarasi hak asasi manusia mengakui kebebasan untuk berpindah agama, sedangkan hukum Islam sebaliknya, memberikan ancaman hukuman yang keras terhadap mereka yang berpindah agama atau murtad. Menurut hukum Islam yang sampai sekarang masih dianut 7 Abdurrahman Wahid, Islamku Islam Anda Islam Kita, (Jakarta: Democracy Project, 2011), hlm

19 5 oleh sebagian besar kaum muslimin, orang yang murtad dapat dihukum mati. KH. Abdurrahman Wahid berpendapat kalau ketentuan hukum Islam seperti ini diberlakukan di Indonesia yang berpindah agama dari Islam ke kristen sejak tahun 1965 mestinya di hukum mati 8 Apresiasi KH. Abdurrahman Wahid terhadap hak asasi manusia ternyata bukan dalam konsep saja, tetapi juga implementasinya dalam praktek. KH. Abdurrahman Wahid juga menyuarakan pembelaan terhadap sejumlah kasus tertentu menyangkut hak asasi manusia seperti hak-hak kaum minoritas, penghormatan terhadap non Muslim, hingga kasus-kasus kaum muslim terhadap saudara sesama muslim lainnya, misalnya pembelaan KH. Abdurrahman Wahid terhadap Ulil Abshor-Abdala, karena menurut sejumlah ulama dan aktifis Islam tertentu, pemikirannya dianggap sesat dan keluar dari Islam, sehingga layak untuk dihukum mati, dan juga dalam kasus Inul Daratista yang diangap telah melanggar batasbatas kesusilaan umum dan telah menodai kesucian seni dan moralitas, dalam hal ini KH. Abdurrahman Wahid melindungi Inul daratista dari berbagai cercaan dan panasnya opini publik yang menekan inul yang didasarkan pada melindungi hak asasi wong cilik dari hagemoni elit keagamaan dan klaim atas moralitas kesenian yang agak refresif. 9 Dari pandangan dan impresinya terhadap hak asasi manusia itu, jelas KH. Abdurrahman Wahid sebagai tokoh Islam yang punya paradigma sendiri dalam memahami dan mengaktualisasikan nilai-nilai hak asasi manusia, 8 Abdurrahman Wahid, Islamku Islam Anda Islam Kita; Agama Masyarakat Negara Demokrasi, Cet. 2 (Jakarta: The Wahid Institute, 2006) hlm Op, cit, hlm. Xxiii-xxiv

20 6 dan banyak lagi kasus-kasus lain yang berkaitan dengan hak asasi manusia yang pernah dibela oleh KH. Abdurrahman Wahid. KH. Abdurrahman Wahid senantiasa dipertimbangkan temantemannya sebagai sosok radikal, dan tentu saja ini berrarti penghormatan yang tinggi bagi kecerdasan serta kesegaran pemikiran KH. Abdurrahman Wahid, akan tetapi bagi sebagian orang hal tersebut dapat juga berarti bahwa KH. Abdurrahman Wahid tidak dapat dipercaya. Baik atau buruk yang pasti tidak seorangpun menganggap KH. Abdurrahman Wahid oldfashioned (kolot), namun justru memuji KH. Abdurrahman Wahid untuk penguasaannya terhadap sumber-sumber Islam klasik. Waktu hidupnya, KH. Abdurrahman Wahid berbuat dan berperilaku kontroversi, sehingga memunculkan tanggapan orang sekitarnya pro dan kontra, selama beliau tidak merasa tersanjung jika dipuji dan tidak merasa kebakaran jenggot jika dimaki-maki. Oleh kawan dan lawan beliau dianggap misteri dan sulit dipahami. 10 Dengan alasan ini muncullah asumsi bahwa gagasan-gagasan KH. Abdurrahman Wahid selalu berani juga baru, dan sangat modern. Dari pandangan dan impresinya terhadap hak asasi manusia itu, jelas KH. Abdurrahman Wahid sebagai tokoh Islam punya paradigma sendiri dalam memahami dan mengaktualisasikan nilai-nilai hak asasi manusia, berdasarkan uraian diatas pemikiran KH. Abdurrahman Wahid mengenai hak asasi manusia yang diaktualisasikan dalam bentuk tulisan diberbagai hlm Maswan, (eds), Gus Dur Manusia Multidimensional, (Yogyakarta: Deepublish, 2015),

21 7 media, maupun bentuk sikap dan tindakan riil yang dilakukannya sangatlah menarik untuk dikaji. Dan untuk penelitian ini, pemikiran KH. Abdurrahman Wahid tentang hak asasi manusia akan ditinjau dalam Perspektif Pendidikan Islam sehingga penelitian ini diberi judul STUDI ANALISIS PEMIKIRAN KH. ABDURRAHMAN WAHID TENTANG HAK ASAI MANUSIA DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM. B. Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah dan kerangka pemikiran diatas, terdapat beberapa permasalahan yang akan dikaji : 1. Bagaimana Pemikiran KH. Abdurrahman Wahid tentang Hak Asasi Manusia? 2. Bagaimana Pemikiran KH. Abdurrahman Wahid tentang Hak Asasi Manusia dalam Perspektif Pendidikan Islam C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Dari beberapa permasasalahan diatas, maka tujuan penulisan skripsi ini adalah : a. Mengetahui pemikiran KH. Abdurrahman Wahid tentang Hak Asasi Manusia b. Mengetahui bagaimana Pemikiran KH. Abdurrahman Wahid tentang Hak Asasi Manusia dalam Perspektif Islam

22 8 2. Manfaat Penelitian Harapan dari penulisan skripsi pendidikan ini adalah agar bermanfaat dalam memberikan gambaran tentang pemikiran KH. Abdurrahman Wahid tentang Hak Asasi Manusia untuk dijadikan pegangan bagi para pakar pendidikan guna memecahkan berbagai masalah terkait dengan hak asasi manusia. D. Kajian Pustaka Tulisan yang mengurai masalah hak asasi manusia telah banyak dilakukan oleh para peneliti sebelumnya, baik yang berupa buku, artikel maupun makalah. Beberapa peneliti yang telah mengulas mengenai konsep Islam tentang hak asasi manusia antara lain : 1. David Little dkk, dalam Human rights and the conflict of cultures: Western and Islamic perspectives on Religious Liberty yang telah diterjemahkan oleh Riyanto dengan judul Kajian Lintas Kultural Islam- Barat; Kebebasan Agama dan Hak-hak Asasi Manusia. Tulisan dalam buku tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap orang memiliki kebebasan untuk meyakini dan mempraktikkan kepercayaannya (agamanya), termasuk juga kebebasan untuk berpindah agama. Masalah kebebasan beragama tersebut menjadi pembahasan penting dalam deklarasi universal hak asasi manuusia pada tahun 1948 dan menjadi perselisihan antara negara-negara Islam.

23 9 2. Buku dengan judul Hak Azasi Manusia dalam Islam, oleh Harun Nasution dan Bahtiar Effendy (ed) Memuat pemikiran tokoh-tokoh Intelektual mengenai konsep Islam tentang hak asasi manusia seperti pemikiran Sidney Hook Renungan tentang hak asasi manusia Sidney Hook menjelaskan bahwa menegakkan hak asasi manusia merupakan suatu keharusan guna menjamin keberlangsungan kehidupan manusia itu sendiri 3. Buku dengan judul Biografi Gus Dur karya Greg Barton. Adalah karya tulis yang mengkaji mengenai KH. Abdurrahman Wahid dan pemikirannya dalam karya tersebut Greg Barton secara mendalam memaparkan secara luas mengenai latar belakang dan perjalanan hidup KH. Abdurrahman Wahid dan juga pemikiran KH. Abdurraman Wahid mengenai kekuatan dan kelemahan Islam Tradisional, dinamisai, tenggapan terhadap modernitas, plularisme dan humanitarianisme dan kebijakan sosio-politik, yang didalamnya juga dipaparkan sedikit pemikiran KH. Abdurrahman Wahid tentang mencari perspektif baru dalam penegakan hak asasi manusia. 4. Dari pendapat Muhaimin Iskandar, KH. Abdurrahman Wahid adalah salah satu tokoh besar bangsa, bahkan dunia yang pernah dimiliki Indonesia, salah satu manifestasi kebesarannya terpancar pada pemikiran dan pembelaannya yang total sepanjang hidupnya terhadap hak asasi manusia. Ia pun diakui sebagai pejuang dan pahlawan HAM. Perjuangan KH. Abdurrahman Wahid dibidang hak asasi manusia

24 10 bukanlah hal yang ringan. Dalam beberapa hal pemikiran dan pembelaanya terhadap hak asasi manusia seringkali disalah pahami dan bahkan bertentangan dengan arus utama pemikiran keagamaan legal formalistik. Beliau sering dihujat oleh kelompok Islam sendiri yang berpikiran kurang terbuka. Padahal keberhasilan KH. Abdurrahman Wahid merumuskan pemikiran agama berspektif hak asasi manusia merupakan sumbangan yang sangat besar bagi peradaban manusia modern, khususnya bagi pembangunan masyarakat Indonesia yang multikultural. Jadi, kesimpulan dari berbagai buku dan karya penelitian yang telah dipaparkan di atas memiliki keistimewaan dan corak tersendiri dalam mengkaji pemikiran serta sikap seorang tokoh besar bernama KH. Abdurrahman Wahid, karena kajian dan cara pandang yang digunakan berbeda-beda. Begitu juga dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji mengenai pemikiran Abdurrahman Wahid tentang HAM akan dilihat dari perspektif Pendidikan Islam. E. Metode Penelitian Dalam penelitian skripsi ini, metode yang digunakan adalah sebagai berikut : a. Metode pengumpulan data Bentuk penelitian yang dilgunakan dalam skripsi ini adalah penelitian kepustakaan (library research) yaitu dengan penelitian yang

25 11 bersifat kepustakaan baik berupa buku, bahan-bahan tertulis atau lainnya yang berkaitan dengan topik atau tema pembahasan sekripsi ini. Isi studi kepustakaan dapat bberbentuk kajian teoritis yang pembahasannya difokuskan pada informasi sekitar permasalahan yang hendak dipecahkan melalui penelitian. b. Sumber-sumber data 1. Sumber Data Primer Adalah hasil-hasil penelitian atau tulisn-tulisan karya peneliti atau teoritisi yang orisinil, dan sumber primer ini berupa bukubuku tentang pemikiran KH. Abdurrahman Wahid dan karya ilmiah yang di gunakan sebagai refrensi utama dan sebagian besar penulis gunakan sebagai rujukan dalam penulisan skripsi ini Sumber Data Sekunder Adalah bahan pustaka yang yang ditulis dan di publikasikan oleh seorang penulis yang tidak secara langsung melakukan pengamatan atau berpartisipasi dalam kenyataan yang ia deskripsikan, atau dengan kata lain penulis tersebut bukan penemu teori. Sumber data sekunder ini digunakan sebagai bahan refrensi tambahan untuk lebih memperkaya isi skripsi dan sebagai bahan pelengkap pembuatan skripsi ini, yakni tentang buku-buku atau 1996), hlm Ibnu Hadjar, Dasar-dasar Metode Penelitian Kualitatif, Jkarta: Raja Grafindo Persada,

26 12 karya ilmiah yang masih ada hubungannya dengan KH. Abdurrahman Wahid. 12 c. Metode Analisis Data 1. Metode Deskriptif Metode ini digunakan untuk menginterpretasikan pemikiran KH. Abdurrahman Wahid dan selanjutnya akan mengarah pada latar belakang pemikirannya. 2. Metode interpretasi Metode ini digunakan untuk mengunggkapkan arti dan makna uraian yang disajikan dari buku-buku karya KH. Abdurrahman Wahid yang memuat pemikikiranya. 3. Metode Analisis Sintesis Metode ini digunakan untuk menelaah secara kritis terhadap pemikiran KH. Abdurrahman Wahid, serta menganalisis pemikiran para tokoh yang mengkaji pemikirannya. F. Sistematika Pembahasan Skripsi Untuk mempermudah penjelasan dan pembahasan, maka disusunlah sistematika sebagai berikut : 1. Bagian Muka, pada bagian ini termuat halaman judul, kata pengantar, dan daftar isi. 2. Bagian Isi, pada bagian ini termuat : 12 Ibid, hlm 84

27 13 BAB I : Bab ini merupakan bab pendahuluan, dalam bab ini dijelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian sekripsi dan sistematika pembahasan skripsi. BAB II : Bab ini merupakan landasan teori yang menguraikan tinjauan umum tentang hak asai manusia yang meliputi : latar belakang pemikiran hak asasi manusia, pengertian hak asasi manusia secara islam dan para pakar, sejarah lahirnya hak asasi manusia, juga diuraikan tentang pendidikan Islam yang meliputi : pengertian pendidikan Islam, dasar pendidikan Islam, tugas dan fungsi pendidikan Islam, dan tujuan pendidikan Islam. BAB III : Pada bab ini diuraikan tentang pemikiran KH. Abdurrahman Wahid tentang hak asasi manusia, yaitu biografi KH. Abdurrahman Wahid yang meliputi : latar belakang biografis, latar belakang pemikiran KH. Abdurrahman Wahid, Karya-karya KH. Abdurrahman Wahid. Serta diuraikan mengenai pemikiran KH. Abdurrahman Wahid tentang hak asasi manusia yang meliputi : paradigma pemikiran KH. Abdurrahman Wahid, dan pandangan KH. Abdurrahman Wahid mengenai hak asasi manusia.

28 14 BAB IV : Bab ini merupakan bab pembahasan mengenai pokok masalah yang diajukan, dalam hal ini merupakan analisis terhadap pemikiran KH. Abdurrahman Wahid tentang hak asasi manusia dalam perspektif pendidikan Islam yang meliputi : analisis pemikiran KH. Abdurraman Wahid tentang hak asasi manusia dan pandangan KH. Abdurrahman Wahid tentang hak asasi manusia dalam persepektif Islam. BAB V : Pada bagian ini termuat simpulan serta saran dan penutup. 3. Bagian Akhir, pada bagian ini termuat : Kepustakaan dan lampiranlampiran.

29 BAB II HAK ASASI MANUSIA DAN PENDIDIKAN ISLAM A. Hak Asasi Manusia Masalah Hak Asasi Manusia belakangan ini kian mencuat ke permukaan. Tidak hanya didalam negeri, tapi hampir diseluruh dunia. Masalah ini seolaholah menjadi biang keladi munculnya permasalahan lain. Bukan saja urusan politik, namun terus berkait dengan ekonomi, hingga menyentuh rasa keadilan. Tidak jarang pula, soal-soal hak asasi manusia dijadikan senjata oleh suatu negara untuk menekan negara lain. Artinya, subtansi persoalannya bukan masalah hak asasi manusia, tapi dilatarbelakangi oleh persaingan bisnis Internasional. 1 Pembukaan UDHR ( The Universal Declaration of Human Right) mengamanatkan bahwa nilai-nilai hak asasi manusia harus disosialkan melalui pendidikan dan pengajaran yang sistematis dan terprogram, sebab pemahaman dan pengetahuan tentang hak asasi manusia merupakan suatu hal yang bersifat individual dan butuh adanya pemahaman. Oleh karena itu, agar hak asasi manusia menjadi suatu nilai yang dapat dipahami oleh setiap orang diperlukan adanya proses internalisasi yang sistematis dan terprogram melalui berbagai kegiatan pendidikan dan pengajaran. 1 Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam: Upaya pembentukan Pemikiran dan Kepribadian Muslim, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), hlm

30 16 1. Latar Belakang Pemikiran Tentang Hak Asasi Manusia Hak asasi manusia adalah hak-hak yang dipunyai oleh semua orang sesuai dengan kondisi yang manusiawi. Hak asasi manusia ini selalu dipandeang sebagai sesuatu yang mendasar, fundamental dan penting. Oleh karena itu, pendapat yang mengatakan bahwa hak asasi manusia adalah kekuasaan dan keamanan yang dimiliki oleh setiap individu. Ide mengenai hak asasi manusia timbul pada abad ke-17 dan ke-18, sebagai reaksi terhadap keabsolutan raja-raja dan kaum feodal dizaman itu terhadap rakyat yang mereka perintah atau manusia yang mereka pekerjakan, yaitu masyarakat laapisan bawah, masyarakat lapisan bawah ini tidak mempunyai hak-hak, mereka diperlakukan sewenang-wenang sebagai budak yang dimiliki. Sebagai reaksi terhadap keadaan tersebut, timbul gagasan supaya masyarakat lapiasan bawah tersebut diangkat derajatnya dari kedudukannya sebagai budak. Oleh karena itu, muncullah ide untuk menegakkan hak asasi manusia, dengan konsep bahwasemua manusia itu sama, semua merdeka dan bersaudara, tidak ada yang berkedudukan lebih tinggi atau lebih rendah, dengan demikian tidak ada lagi budak. 2 Sejak masa itu usaha penegakan hak asasi manusia terus berlangsung mulai dar usaha menghapus perbudakan, perlindungan terhadap kelompok minoritas, sampai dengan perlindungan terhadap korban perang. Puncak dari usaha tersebut adalah dikeluarkannya deklarasi Universal Hak- hak Asasi Manusia (Universal Declaration Of Human Right) oleh perserikatan bangs- hlm Abdul Azis Dahlan, Ensiklopedi Hukum Islam, (Ichtiar Baru van Hove, Jakarta, 1996),

31 17 bangsa (PBB) pada tahun 1948 yang menjelaskan hak -hak asasi fundamental yang disetujui oleh pemerintah untuk dilindungi. Deklarasi tersebut bertujuan untuk melindungi hidup, kemerdekaan dan keamanan pribadi, menjamin kebebasan menyatakan pendapat, berkumpul secara damai, berserikat dan berkepercayaan agama dan melarang perbudakan, penahanan sewenangwenang, pemenjaraan tanpa proses peradila yang jujur lagi adil, dan melanggar hak pribadi seseorang. Disamping itu, deklarasi tersebut juga mengandung jaminan terhadap hak-hak ekonomi, sosial dan budaya. Manusia yang pada dasarnya berasal dari satu ayah dan satu ibu, yang kemudian, menyebar ke berbagai penjuru dunia, membentuk aneka ragam suku dan bangsa serta bahasa dan warna kulit yang berbeda-beda Karena itu, manusia, menurut pandangan Islam, adalah umat yang satu. Karena manusia itu bersaudara yang saling mengasihi dan sama derajatnya, manusia tidak boleh diperbudak oleh manusia. Manusia adalah bebas dalam kemauan dan perbuatan, bebas dari tekanan dan paksaan orang lain. Sejalan dengan ajaran kebebasan manusia dalam Islam, al-qur an menyebutkan: ) البقرة : ٢٥٦ ( Artinya : Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. karena itu Barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang Amat kuat yang tidak akan putus. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui (Q.S. al-baqarah/2: 256). 3 3 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahannya, (Semarang: C.V. Putra),hlm. 59. Toha

32 18 Perlu dicatat, bahwa yang dimaksud dengan tidak ada paksaan dalam menganut agama adalah menganut akidahnya. Ini berarti jika seseorang telah memilih satu akidah, katakan saja akidah Islam, maka dia terikat dengan tuntunan-tuntunan-nya, dia berkewajiban melaksanakan perintah-perintah- Nya. Dia terancam sanksi bila melanggar ketetapan-nya. Dia tidak boleh berkata, Allah telah memberi saya kebebasan untuk shalat atau tidak, berzina atau nikah. Karena bila dia telah menerima akidahnya, maka dia harus melaksanakan runtutannya. 4 Tidak ada paksaan dalam menganut agama, karena telah jelas jalan yang lurus. Itu sebabnya sehingga orang gila dan yang belum dewasa, atau yang tidak mengetahui tuntunan agama, tidak berdosa jika melanggar atau tidak menganutnya, karena bagi dia jalan jelas itu belum diketahuinya Berdasarkan dalil diatas, dakwah dalam Islam berarti menyampaikan ajaran-ajarannya kepada masyarakat manusia dan bukan memaksa orang lain masuk Islam. Dari ajaran dasar persaudaraan, persamaan dan kebebasan ini pula timbul kebebasan manusia yang lainnya. Seperti kebebasan dari kekurangan, rasa takut, menyalurkan pendapat, bergerak, kebebasan dari penganiayaan dan penyiksaan. 5 Hal ini mencakup semua sisi dari apa yang disebut hak asasi manusia seperti hak hidup hak memiliki harta, hak berfikir, hak berbicara dan mengeluarkan pendapat hak mendapat pekerjaan, hak memperoleh pendidikan, 4 M.Quraish Shihab, Tafisr Al-Mishbah Pesan Kesan Dan Keserasian Al- Qur an,(jakarta: Lentara Hati, 2002), vol.1, hlm Ahmad Kosasih MA, HAM Dalam Perspektif Islam, Menyingkap Persamaan dan Perbedaan antara Islam & Barat, (Jakarta: Salemba Diniyah, 2003), jil. 1, hal.16.

33 19 hak memperoleh keadilan, hak berkeluarga dan hak diperlakukan sebagai manusia yang terhormat (mulia) dan sebagainya. Di samping itu, kebebasan manusia dalam Islam tidak bersifat mutlak (absolut), maka dengan sendirinya hak-hak asasi manusia bukanlah hak yang bersifat absolut. Hak yang bersifat absolut itu, menurut Islam, hanya milik Allah. Allah adalah pemililk yang sesungguhnya terhadap alam semesta termasuk manusia itu sendiri. Karena itu selain kepada Tuhan penciptanya maupun kepada sesama manusia dan makhluk lainnya. Berdasarkan ini pula manusia tidak boleh semena-mena dalam menggunakan haknya. Manusia punya kewajiban mematuhi perintah dan larangan-nya. Kesemuanya itu adalah dalam rengka kemaslahatan manusia dan kebaikan semesta (rahmatan lil alamin). Di antara pertanyaan yang mungkin perlu diajukan mengenai hak asasi nnmanusia ialah: Apakah hak-hak asasi itu diperoleh seseorang individu dari negara atau anugerah dari Tuhan? Oleh karena itu, menurut Ahmad Kosasih, 6 paling tidak terdapat tiga macam pandangan dari kelompok agama, termasuk umat Islam, terhadap hak asasi manusia yang dideklarasikan tahun 1948 itu. Pertama, mereka yang menerima tanpa reserve dengan alasan bahwa hak asasi manusia itu sudah sejalan dengan ajaran Islam. Kedua, mereka yang menilai bahwa konsep hak asasi manusia tersebut bertolak belakang dengan ajaran agama karena bersumber dari budaya barat yang sekuler. Ketiga, posisi kelompok moderat yang mengambil sikap hati-hati, yakni menerima dengan beberapa perubahan dan modifikasi seperlunya. 6 Ibid. hlm. 17.

34 20 2. Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM) Secara harfiyah, kata hak berarti kewenangan untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu. Adapun kata asasi berasal dari kata asas yang berarti dasar, alas, dan fondasi, yaitu sesuatu yang menjadi tumpuan berfikir atau berpendapat. Kemudian kata itu mendapat im-buhan akhiran i lalu menjadi asasi. Kata asasi bermakna sesuatu yang bersifat dasar atau pokok. 7 Secara istilah, kata hak asasi berarti kewenangan dasar yang dimiliki oleh seseorang yang melekat pada diri orang itu untuk melakukan sesuatu sesuai dengan pilihan hidupnya. Hak-Hak Asasi Manusia adalah hak-hak yang dimiliki manusia menurut kodratnya, yang tak dapat dipisahkan dari pada hakekatnya dan karena itu bersifat suci. Menurut teaching human rights yang diterbitkan oleh perserikatan bangsa-bangsa (PBB), hak asasi manusia adalah hak-hak yang melekat pada setiap manusia, yang tanpanya manusia mustahil dapat hidup sebagai manusia. 8 Hak hidup misalnya, adalah klaim untuk memperoleh dan melakukan segala sesuatu yang dapat membuat seseorang tetap hidup, karena tanpa hak tersebut eksistensinya sebagai manusia akan hilang. Prinsip-prinsip umum tentang hak-hak asasi manusia yang dicanangkan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1948 dianggap sebagai pedoman standar bagi pelaksanaan penegakan HAM bagi bangsabangsa, terutama yang bergabung dalam badan tertinggi dunia itu hingga saat 7 Tim Penyusun Kamus Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008), hlm A. Ubaedillah dan Abdul Rozak, Demokrasi Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani, (Jakarta: ICCE UIN Syarif Hidayatullah, 2007), hlm. 252

35 21 ini. Prinsip-prinsip umum tersebut dikenal dengan Universal Declaration of Human Rights, UDHR (Pernyataan Semesta tentang Hak-hak Asasi Manusia). Hak asasi dalam islam berbeda dengan hak asasi menurut pengertian yang umum dikenal. Dalam Islam seluruh hak asasi merupakan kewajiaban bagi negara maupun niviidu yang tidak boleh diabaikan. Oleh karena itu, negara bukan saja menahan diri dari menyentuh hak-hak asasi tersebut, melainkan juga mempunyai kewajiban untuk melindungi dan menjamin hak-hak tersebut. 3. Sejarah Lahirnya Hak Asasi Manusia (HAM) Menurut penyelidikan ilmu pengetahuan, sejarah hak-hak asasi manusia itu barulah tumbuh dan berkembang pada waktu hak-hak asasi itu oleh manusia mulai diperhatikan dan diperjuangkan terhadap serangan-serangan atau bahaya yang timbul dari kekuasaan suatu masyarakat atau negara ( state). Pada hakikatnya persoalan menganai hak-hak asasi itu berkisar pada hubungan antara manusia sebagia individu dan masyarakat. Sebab manakala sesuatu negara semakin kuat dan meluas, secara terpaksa ia akan mengitervensi lingkungan hak-hak pribadi yang mengakibatkan hakhak pribadi itu semakin berkurang. Maka pada saat yang sama terjadilah persengketaan antara individu (rakyat) selalu berada pada posisi yang terkalahkan. Pada saat itu pula perlindungan terhadap hak-hak individu yang bersifat asasi itu sangat dibutuhkan. Pada 1689 lahir Undang-Undang Hak Asasi Manusia ( Bill Of Rights) di Inggris. Pada masa itu pula muncul istilah equality before the law atau manusia

36 22 adalah sama di muka hukum. Pandangan ini mendorong timbulnya wacana negara hukum dan demokrasi. Menurut Bill Of Rights, asas persamaan harus diwujudkan betapapun berat rintangan yang dihadapi, karena tanpa hak persamaan maka hak kebebasan mustahil dapat terwujud. 9 Pada 1789 lahir Deklarasi Prancis (The French Declaration). Deklarasi ini memuat aturan-aturan hukum yang menjamin hak asasi manusia dalam proses hukum, seperti larangan penangkapan dan penahanan seseorang secara sewenang-wenang tanpa alasan yang sah atau penahanan tanpa surat perintah yang dikeluarkan oleh lembaga hukum yang berwenang. 10 Perkembangan HAM selanjutnya ditandai oleh munculnya wacana empat hak kebebasan manusia (the four freedom) di Amerika Serikat pada 6 Januari 1941, yang diproklamirkan oleh presiden Roosevelt. Menurut Prof. Miriam Budiardjo, seperti dikutip oleh Abdul Ghofur, empat kebebasan itu yaitu: Kebebasan untuk berbicara dan menyatakan pendapat (freedom of speech) 2. Kebebasan beragama (freedom of religion) 3. Kebebasan dari ketakutan (freedom of fear) 4. Kebebasan dari kemelaratan (freedom of want) 9 A. Ubaedillah dan Abdul Rozak, Demokrasi Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani, (Jakarta: ICCE UIN Syarif Hidayatullah, 2007) hlm Ibid, hlm Abdul Ghofur, Demokratisasi Dan Prospek Hukum Islam di Indonesia, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002) hlm. 33.

37 23 B. Pendidikan Islam Sebagaimana diketahui manusia adalah sebagai khalifah Allah di alam. Sebagai khalifah, manusia mendapat kuasa dan wewenang untuk melaksanakan pendidikan terhadap dirinya sendiri, dan manusia pun mempunyai potensi untuk melaksanakannya. Dengan demikian pendidikan merupakan urusan hidup dan kehidupan manusia, dan merupakan tanggung jawab manusia sendiri. 12 Pendidikan merupakan term terpenting dan menentukan dalam perubahan masyarakat. Bahkan Islam sendiri menempatkan pendidikan dalam posisi vital. Bukan sebuah kebetulan jika dalam lima ayat pertama dimulai dengan perintah membaca. Tak heran jika dalam syiar yang dikembangkan Nabi Muhammad dilakukan dengan pendekatan pendidikan. 13 Gagasan utama pendidikan, termasuk Pendidikan Islam, terletak pada pandangan bahwa setiap manusia mempunyai nilai positif tentang kecerdasan, daya kreatif, dan keluhuran budi. Namun fokusnya bukan semata kemampuan ritual dan keyakinan tauhid tetapi juga akhlak sosial dan kemanusiaan. Kualitas akhlak pun tak bisa dicapai hanya dengan doktrin halal-haram, tapi usaha budaya dari rumah, masyarakat dan ruang kelas Zuhairini, dkk, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hlm Husni Rahim, Arah Baru Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta: Logos, 2001), hlm Abdul Munir Mulkhan, Humanisasi Pendidikan Islam, dalam Hamami Zada, et. Jurnal Tashwirul Afkar edisi no. 11 tahun 2001, hlm. 17

38 24 1. Pengertian Pendidikan Islam Dalam bahasa Indonesia, istilah pendidikan berasal dari kata didik dengan memberinya awalan pe dan akhiran an, mengandung arti perbuatan (hal, cara, atau sebagainya). Istilah pendidikan ini semula berasal dari bahasa yunani paedagogie, yang berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. Istilah ini kemudian diterjemahkan kedalam bahasa Inggris education yang berarti pengembangan atau bimbingan. Dalam bahasa Arab pengertian pendidikan sering digunakan beberapa istilah antara lain, al-ta lim, al-tarbiyah dan al-ta dib, al-ta lim berarti pengajaran yang bersifat pemberian atau penyampaian pengetahuan dan ketrampilan. Al-tarbiyah berarti mengassuh mendidik dan al-ta dib lebih condong pada proses mendidik yang bermuara pada penyempurnaan akhlak atau moral peserta didik, namun kata pendidikan lebih sering diterjemahkan dengan tarbiyah. 15 Dari segi terminologis, Syamsul Nizar menyimpulkan dari beberapa pemikiran Ilmuwan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan secara bertahap dan smultan (proses), terencana yang dilakukan oleh orang yang memiliki persyaratan tertentu sebagai pendidik. 16 Adapun pengertian Islam berasal dari bahasa Arab aslama, yuslimu, islaman yang berati berserah diri, patuh dan tunduk. Kata aslam tersebut pada mulanya berasal dari salima, yang berarti selamat, sentosa, dan damai. Dari pengertian demikian secara harfiah Islam dapat diartikan patuh, tunduk, 15 Syamsul Nizar, Pengantar Dasar-dasar pemikiran Pendidikan Islam (Jakarta : Gaya Media Pratama, 2001) hlm Ibid. Hlm.92

39 25 berserah diri (kepada Allah) untuk mencapai keselamatan. Pengertian Islam dari segi kebahasaan ini sudah mengacu kepada missi Islam itu sendiri yaitu mengajak manusia agar hidup aman, damai dan selamat dari dunia akhirat dengan cara patuh dan tunduk kepada Allah, yang selanjutnya upaya ini disebut dengan Ibadah. Selanjutnya, jika kata pendidikan dan Islam disatukan menjadi Penndidikan Islam, maka artinya secara sederhana adalah pendidikan yang berdasarkan ajaran Islam dengan ciri-cirinya sebagaimana tersebut diatas. Namun dalam arti yang lebih luas pendidikan Islam memiliki pengertian yang bermacam-macam. Namun, secara keseluruhan definisi yang bertemakan pendidikan Islam itu mengacu kepada suatu pengertian bahwa yang dimaksud dengan pendidikan Islam adalah upaya membimbing, mengarahkan, dan membina peserta didikan yang dilakukan secara sadar dan terencana agar terbina suatu kepribadian yang utama sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam. Tujuan ini secara Hirarkis bersifat ideal bahkan universal. Tujuan tersebut dapat dijabarkan pada tingkat yang lebih rendah lagi, menjadi tujuan yang brcorak nasional, institusional, terminal, klasikan, perbidang studi, per pokok ajaran, sampai dengan setiap kali mmelaksanakan kegiatan belaajar mengajar Dasar Pendidikan Islam Dasar pendidikan Islam identik dengan dasar ajaran Islam itu sendiri, yaitu al-qur an dan al-hadits. Pendidikan Islam sebagai sebuah konsep, rumusan 17 DR. H. Abuddin Nata, MA, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2000) hlm

40 26 atau produk pikiran manusia dalam rangka pelaksanaan pembinaan dan pengembangan potensi peserta didik tidak bersifat baku dan mutlak, tetapi bersifat relatif sesuai dengan keterbatasan kemampuan pikir dan daya nalar manusia mengkaji wahyu Allah. Menurut Sa id Ismail Ali, sebagaimana yang dikutip oleh Hasan Langgulung, dasar Pendidikan Islam terdiri dari al-qur an, al-sunnah, Madzhab Shahabi (kata-kata sahabat), Kemaslahatan ummat/sosial, Urf (tradisi atau adat kebiasaan masyarakat), dan Ijtihad (hasil pemikiran para ahli dalam Islam). Keenam sumber tersebut didudukkan secara berurutan diawali dari sumber pertama yaitu al-qur an. Sumber Pendidikan Islam terkadang disebut dengan dasar ideal Pendidikan Islam. 18 Dasar Pendidikan Islam harus bersifat mutlak, baku dan final, karena dari dasar inilah berbagai konsep, rumusan dan produk pemikiran Pendidikan Islam dihasilkan. Apabila dasar sebagai rujukan utamanya tidak kuat atau dapat berubah-ubah, bisa dipastikan proses perjalanan pendidikan bukan saja kehilangan arah, namun justru tidak memiliki arah. 19 Sebagai aktivitas yang bergerak dalam proses pembinaan kepribadian muslim, maka Pendidikan Islam memerlukan asas atau dasar yang dijadikan landasan kerja. Dengan dasar ini akan memberikan arah bagi pelaksanaan pendidikan yang telah diprogramkan. Dalam konteks ini, dasar yang menjadi acuan Pendidikan Islam hendaknya merupakan sumber nilai kebenaran dan kekuatan yang dapat mengantarkan peserta didik ke arah pencapaian 18 Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2006) hlm Ahmad Syari, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2005), hlm. 22

41 27 pendidikan. Oleh karena itu dasar yang terpenting dari Pendidikan Islam adalah Al-Qur an dan Sunnah Rasul SAW. 20 Menetapkan al-qur an dan Sunnah Rasul SAW sebagai dasar Pendidikan Islam bukan hanya dipandang sebagai kebenaran yang didasarkan pada keimanan semata. Namun justru karena kebenaran yang terdapat dalam keduanya dapat diterima oleh nalar manusia dan dapat dibuktikan dalam sejarah atau pengalaman kemanusiaan. Islam sebagai pandangan hidup yang berdasarkan nilai-nilai Ilahiyah, baik yang termuat dalam al-qur an maupun Sunnah Rasul diyakini mengandung kebenaran mutlak yang bersifat transendental, universal dan eternal (abadi), sehingga secara akidah diyakini oleh pemeluknya akan selalu sesuai dengan fitrah manusia, artinya memenuhi kebutuhan manusia kapan dan dimana saja. Pendidikan Islam adalah upaya normatif yang berfungsi untuk memelihara dan mengembangkan fitrah manusia, maka harus didasarkan pada nilai-nilai tersebut di atas baik dalam menyusun teori maupun praktik pendidikan. Berdasarkan nilai-nilai yang demikian itu konsep pendidikan Islam dapat dibedakan dengan konsep pendidikan selain Islam. Karena pendidikan Islam berlandasan humanisme maka menurut Achmadi, 21 nilai-nilai fundamental yang secara universal dan obyektif merupakan kebutuhan manusia perlu dikemukakan sebagai dasar pendidikan Islam, walaupun posisinya dalam konteks tauhid sebagai nilai instrumental. 20 Al-Rasyidin dan Syamsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Press, 2005), Cet. V, hlm Achmadi, Ideologi Pendidikan Islam, Paradigma Humanisme Teosentris, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005) hlm.87.

42 28 Nilai-nilai tersebut adalah kemanusiaan, kesatuan umat manusia, keseimbangan, dan rahmat bagi seluruh alam. 3. Tugas dan Fungsi Pendidikan Islam Pada hakikatnya, Pendidikan Islam adalah suatu proses yang berlangsung secara kontinyu dan berkesinambungan. Berdasarkan hal ini maka tugas dan fungsi yang perlu diemban oleh Pendidikan Islam adalah pendidikan manusia seutuhnya dan berlangsung sepanjang hayat. Konsep ini bermakna bahwa tugas dan fungsi pendidikan memiliki sasaran pada peserta didik yang senantiasa tumbuh dan berkembang secara dinamis mulai dari kandungan sampai akhir hayatnya. 22 Secara umum, tugas Pendidikan Islam adalah membimbing dan mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik dari tahap ke tahap kehidupannya sampai mencapai titik kemampuan optimal. Sementara fungsinya adalah menyediakan fasilitas yang dapat memungkinkan tugas pendidikan berjalan dengan lancar. Menurut Hujair AH. Sanaky, tugas dan fungsi Pendidikan Islam adalah mengarahkan dengan sengaja segala potensi yang ada pada manusia seoptimal mungkin, sehingga dapat berkembang menjadi manusia muslim yang baik atau insan kamil. 23 Fungsi Pendidikan Islam adalah menyediakan segala fasilitas yang dapat memungkinkan tugas-tugas Pendidikan Islam tersebut tercapai dan berjalan 22 Al Rasyidin dan Syamsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Press, 2005) hlm Hujair AH. Sanaky, Paradigma Pendidikan Islam, Membangun Masyarakat Madani Indonesia, (Yogyakarta: Safiria Insani Press, 2003), hlm. 128.

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK PENGURANGAN TAKARAN DALAM JUAL BELI BENSIN ECERAN DI JALAN MEDOHO RAYA KELURAHAN SAMBIREJO SEMARANG

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK PENGURANGAN TAKARAN DALAM JUAL BELI BENSIN ECERAN DI JALAN MEDOHO RAYA KELURAHAN SAMBIREJO SEMARANG TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK PENGURANGAN TAKARAN DALAM JUAL BELI BENSIN ECERAN DI JALAN MEDOHO RAYA KELURAHAN SAMBIREJO SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna

Lebih terperinci

POLIGAMI TANPA PERSETUJUAN ISTRI (Studi Komparasi Metode Ijtihad antara Hasbullah Bakri dengan Pasal 5 UU NO.1/1974 Jo.

POLIGAMI TANPA PERSETUJUAN ISTRI (Studi Komparasi Metode Ijtihad antara Hasbullah Bakri dengan Pasal 5 UU NO.1/1974 Jo. POLIGAMI TANPA PERSETUJUAN ISTRI (Studi Komparasi Metode Ijtihad antara Hasbullah Bakri dengan Pasal 5 UU NO.1/1974 Jo. Pasal 58 KHI) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

PEMIKIRAN MAHMUD SYALTUT TENTANG PERSAKSIAN NONMUSLIM DALAM PEMBUKTIAN SKRIPSI. Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu. Disusun Oleh : Abduloh Muslimin

PEMIKIRAN MAHMUD SYALTUT TENTANG PERSAKSIAN NONMUSLIM DALAM PEMBUKTIAN SKRIPSI. Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu. Disusun Oleh : Abduloh Muslimin PEMIKIRAN MAHMUD SYALTUT TENTANG PERSAKSIAN NONMUSLIM DALAM PEMBUKTIAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Disusun Oleh : Abduloh Muslimin 122211014

Lebih terperinci

ANALISIS TERHADAP PRAKTEK PERALIHAN WALI NASAB KE WALI HAKIM

ANALISIS TERHADAP PRAKTEK PERALIHAN WALI NASAB KE WALI HAKIM ANALISIS TERHADAP PRAKTEK PERALIHAN WALI NASAB KE WALI HAKIM (Studi Kasus di KUA Kec. Parakan Kab. Temanggung) Skripsi Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata

Lebih terperinci

STUDI KOMPARASI KONSEP PENDIDIKAN KECERDASAN MORAL MENURUT MICHELE BORBA DAN ALIAH B. PURWAKANIA HASAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM SKRIPSI

STUDI KOMPARASI KONSEP PENDIDIKAN KECERDASAN MORAL MENURUT MICHELE BORBA DAN ALIAH B. PURWAKANIA HASAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM SKRIPSI STUDI KOMPARASI KONSEP PENDIDIKAN KECERDASAN MORAL MENURUT MICHELE BORBA DAN ALIAH B. PURWAKANIA HASAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna

Lebih terperinci

PERNYATAAN KEASLIAN. Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, saya:

PERNYATAAN KEASLIAN. Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, saya: i Nota pembimbing ii pengesahan iii PERNYATAAN KEASLIAN Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, saya: Nama : Nurul Mahmud NIM : 1210049 Fakultas : Syari ah dan Ilmu Hukum Menyatakan dengan sesungguhnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. menurut Muhammad Abduh dan Muhammad Quthb serta implikasinya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. menurut Muhammad Abduh dan Muhammad Quthb serta implikasinya 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI A. Tinjauan Pustaka Penelitian mengenai perbandingan konsep pendidikan Islam menurut Muhammad Abduh dan Muhammad Quthb serta implikasinya terhadap pendidikan

Lebih terperinci

Negara Hukum. Manusia

Negara Hukum. Manusia Negara Hukum dan Hak Asasi Manusia Negara hukum / Rule of Law / Rechtsstaat yang bersumber dari pengalaman demokrasi konstitusional di Eropa Negara demokrasi adalah negara hukum, namun negara hukum belum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi dilengkapi dengan perangkat lain yang menunjang segala kehidupan makhluk- Nya di muka bumi.

Lebih terperinci

C. Konsep HAM dalam UU. No. 39 tahun 1999

C. Konsep HAM dalam UU. No. 39 tahun 1999 6. Hak asasi sosial budaya / Social Culture Right Hak menentukan, memilih dan mendapatkan pendidikan Hak mendapatkan pengajaran Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan minat C. Konsep

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU PAI SMA NEGERI SE-KOTA SEMARANG

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU PAI SMA NEGERI SE-KOTA SEMARANG PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU PAI SMA NEGERI SE-KOTA SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 dalam Ilmu Tarbiyah Oleh:

Lebih terperinci

ANALISIS MATERI DAN METODE PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM UNTUK MENANAMKAN AKHLAK ANAK DI KELOMPOK BERMAIN AISIYAH AR-ROSYID BALEHARJO WONOSARI GUNUNGKIDUL

ANALISIS MATERI DAN METODE PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM UNTUK MENANAMKAN AKHLAK ANAK DI KELOMPOK BERMAIN AISIYAH AR-ROSYID BALEHARJO WONOSARI GUNUNGKIDUL ANALISIS MATERI DAN METODE PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM UNTUK MENANAMKAN AKHLAK ANAK DI KELOMPOK BERMAIN AISIYAH AR-ROSYID BALEHARJO WONOSARI GUNUNGKIDUL SKRIPSI Oleh: WAHIDA ASRONI NPM: 20070720131 FAKULTAS

Lebih terperinci

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I dalam Ilmu Tarbiyah.

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I dalam Ilmu Tarbiyah. PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQH KOMPETENSI DASAR MEMPRAKTIKKAN SHALAT TARAWIH DAN WITIR SISWA KELAS III SEMESTER II DI MI NU 01 ROWOBRANTEN KECAMATAN RINGINARUM

Lebih terperinci

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI ES BALOK UNTUK KONSUMSI (Studi Kasus di Kota Semarang) SKRIPSI

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI ES BALOK UNTUK KONSUMSI (Studi Kasus di Kota Semarang) SKRIPSI ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI ES BALOK UNTUK KONSUMSI (Studi Kasus di Kota Semarang) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu

Lebih terperinci

SKRIPSI PERWUJUDAN NILAI-NILAI ISLAM DALAM KONSTITUSI INDONESIA PASCA AMANDEMEN

SKRIPSI PERWUJUDAN NILAI-NILAI ISLAM DALAM KONSTITUSI INDONESIA PASCA AMANDEMEN SKRIPSI PERWUJUDAN NILAI-NILAI ISLAM DALAM KONSTITUSI INDONESIA PASCA AMANDEMEN Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum

Lebih terperinci

STUDI ANALISIS PEMAKSAAN MENIKAH MENURUT HUKUM ISLAM

STUDI ANALISIS PEMAKSAAN MENIKAH MENURUT HUKUM ISLAM STUDI ANALISIS PEMAKSAAN MENIKAH MENURUT HUKUM ISLAM SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I dalam Ilmu Syari ah Oleh ERNA SUSANTI NIM 1210019

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga sebagai makhluk sosial. Dalam hidup bermasyarakat, manusia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. juga sebagai makhluk sosial. Dalam hidup bermasyarakat, manusia sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dilahirkan di muka bumi ini selain menjadi makhluk individu juga sebagai makhluk sosial. Dalam hidup bermasyarakat, manusia sebagai makhluk sosial harus

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI PEMBERIAN TUGAS BERBASIS PORTOFOLIO (Studi Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII G SMP N 30 Semarang)

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI PEMBERIAN TUGAS BERBASIS PORTOFOLIO (Studi Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII G SMP N 30 Semarang) UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI PEMBERIAN TUGAS BERBASIS PORTOFOLIO (Studi Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII G SMP N 30 Semarang) S K R I P S I Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menyerukan manusia untuk mematuhi segala apa yang telah ditetapkan oleh Allah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menyerukan manusia untuk mematuhi segala apa yang telah ditetapkan oleh Allah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agama Islam, yang merupakan agama mayoritas yang dianut oleh bangsa Indonesia adalah agama yang menyerukan manusia untuk menyerahkan diri hanya kepada Allah, dengan

Lebih terperinci

PELEMBAGAAN HUKUM ISLAM DI INDONESIA. Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag. sendiri. Jadi, hukum Islam mulai ada sejak Islam ada. Keberadaan hukum Islam di

PELEMBAGAAN HUKUM ISLAM DI INDONESIA. Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag. sendiri. Jadi, hukum Islam mulai ada sejak Islam ada. Keberadaan hukum Islam di PELEMBAGAAN HUKUM ISLAM DI INDONESIA Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag. I Hukum Islam telah ada dan berkembang seiring dengan keberadaan Islam itu sendiri. Jadi, hukum Islam mulai ada sejak Islam ada. Keberadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan maupun teori belajar dan merupakan penentu utama keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan maupun teori belajar dan merupakan penentu utama keberhasilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran ialah membelajarkan siswa yang menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar dan merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran

Lebih terperinci

Oleh: AJI ABDUL MAJID NIM:

Oleh: AJI ABDUL MAJID NIM: PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DAN RELEVANSINYA DENGAN PENCAPAIAN KURIKULUM 2013 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan

Lebih terperinci

PERANAN ORANG TUA DALAM MEMBINA KECERDASAN SPIRITUAL ANAK DALAM KELUARGA DI KELURAHAN SUGIHWARAS KECAMATAN PEKALONGAN TIMUR KOTA PEKALONGAN

PERANAN ORANG TUA DALAM MEMBINA KECERDASAN SPIRITUAL ANAK DALAM KELUARGA DI KELURAHAN SUGIHWARAS KECAMATAN PEKALONGAN TIMUR KOTA PEKALONGAN PERANAN ORANG TUA DALAM MEMBINA KECERDASAN SPIRITUAL ANAK DALAM KELUARGA DI KELURAHAN SUGIHWARAS KECAMATAN PEKALONGAN TIMUR KOTA PEKALONGAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna

Lebih terperinci

PENYATUAN ZAKAT DAN PAJAK UNTUK KEADILAN SOSIAL

PENYATUAN ZAKAT DAN PAJAK UNTUK KEADILAN SOSIAL PENYATUAN ZAKAT DAN PAJAK UNTUK KEADILAN SOSIAL (Studi Pemikiran Masdar Farid Mas udi) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Dalam Ilmu

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN RISIKO DAN RETURN SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX DAN LQ 45 PERIODE JANUARI FEBRUARI 2013 SKRIPSI

ANALISIS PERBANDINGAN RISIKO DAN RETURN SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX DAN LQ 45 PERIODE JANUARI FEBRUARI 2013 SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN RISIKO DAN RETURN SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX DAN LQ 45 PERIODE JANUARI 2012 - FEBRUARI 2013 SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

ZAKIYAH SALSABILA

ZAKIYAH SALSABILA TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP ANAK BEDA AGAMA YANG MENDAPATKAN HARTA PENINGGALAN BERDASARKAN WASIAT WAJIBAH ( Analisis Penetapan Pengadilan Agama Cikarang Nomor 89/Pdt.P/2015/PA.Ckr ) SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

NOTA PEMBIMBING. Saifurrohman, S. Ag, M. Pd

NOTA PEMBIMBING. Saifurrohman, S. Ag, M. Pd NOTA PEMBIMBING Lamp : 3 (tiga) Eksemplar Hal : Naskah Skripsi Sdri. Nurul Maziyah Kepada Yang Terhormat Dekan Fakultas Syari ah UNISNU Jepara di- Tempat Assalamu alaikum Wr. Wb Setelah membaca, meneliti

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA ABSTRAK Prinsip-prinsip pembangunan politik yang kurang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila telah membawa dampak yang luas dan mendasar bagi kehidupan manusia Indonesia.

Lebih terperinci

HIERARKI PRIORITAS PENDIDIKAN PADA ANAK USIA 6-12 TAHUN (SEBUAH KAJIAN TAFSIR TAHLILI QS. LUQMAN AYAT 12-15)

HIERARKI PRIORITAS PENDIDIKAN PADA ANAK USIA 6-12 TAHUN (SEBUAH KAJIAN TAFSIR TAHLILI QS. LUQMAN AYAT 12-15) HIERARKI PRIORITAS PENDIDIKAN PADA ANAK USIA 6-12 TAHUN (SEBUAH KAJIAN TAFSIR TAHLILI QS. LUQMAN AYAT 12-15) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S.1) Dalam Ilmu

Lebih terperinci

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM SURAT AL-FATIHAH

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM SURAT AL-FATIHAH NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM SURAT AL-FATIHAH SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S-1) Dalam Ilmu Tarbiyah Oleh: ANNA FATIHA NIM

Lebih terperinci

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG AHLI WARIS BEDA AGAMA (Analisis terhadap Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 16K/AG/2010)

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG AHLI WARIS BEDA AGAMA (Analisis terhadap Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 16K/AG/2010) TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG AHLI WARIS BEDA AGAMA (Analisis terhadap Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 16K/AG/2010) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

FAKULTAS SYARI AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012

FAKULTAS SYARI AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012 STUDI ANALISIS AKAD PEMBIAYAAN MUḌĀRABAH DI BMT ARTHA MANDIRI REMBANG SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata S.1 Dalam Ilmu Mu amalah Siti Rokhaniah

Lebih terperinci

SOLUSI AL-QUR AN TERHADAP PENYAKIT DIABETES

SOLUSI AL-QUR AN TERHADAP PENYAKIT DIABETES SOLUSI AL-QUR AN TERHADAP PENYAKIT DIABETES Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Ushuluddin Jurusan Tafsir Hadits SKRIPSI Oleh: DIAN KRISMAWATI AROFAH NIM:

Lebih terperinci

SKRIPSI. untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI)

SKRIPSI. untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) PENDAPAT M. YUNAN NASUTION TENTANG KEKUATAN DOA TERHADAP PERKEMBANGAN ROHANIAH DALAM BUKU PEGANGAN HIDUP (ANALISIS MATERI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM) SKRIPSI untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

Lebih terperinci

PROBLEM KEWENANGAN MAHKAMAH KONSTITUSI MEMUTUS PERSELISIHAN HASIL PILKADA. (Studi Pemikiran Prof. Dr. Moh. Mahfud MD)

PROBLEM KEWENANGAN MAHKAMAH KONSTITUSI MEMUTUS PERSELISIHAN HASIL PILKADA. (Studi Pemikiran Prof. Dr. Moh. Mahfud MD) PROBLEM KEWENANGAN MAHKAMAH KONSTITUSI MEMUTUS PERSELISIHAN HASIL PILKADA (Studi Pemikiran Prof. Dr. Moh. Mahfud MD) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

HAK ASASI MANUSIA. Pengertian HAM

HAK ASASI MANUSIA. Pengertian HAM HAK ASASI MANUSIA Pengertian HAM HAM adalah hak yang melekat pada diri manusia yang bersifat kodrati yang fundamental sebagai suatu anugerah Allah yang harus dihormati, dijaga, dan dilindungi oleh setiap

Lebih terperinci

Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan Modul ke: 09 Dosen Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Pendidikan Kewarganegaraan Berisi tentang Hak Asasi Manusia : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom Program Studi Hubungan Masyarakat http://www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN (Studi Kasus di Bagian Perencanaan dan Keuangan BLU UIN Walisongo) SKRIPSI

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN (Studi Kasus di Bagian Perencanaan dan Keuangan BLU UIN Walisongo) SKRIPSI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN (Studi Kasus di Bagian Perencanaan dan Keuangan BLU UIN Walisongo) SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

Oleh: NUR AZIZ NIM :

Oleh: NUR AZIZ NIM : PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA PEMBELAJARAN MAPEL AQIDAH AKHLAK ( STUDI PADA KELAS VII SEMESTER II SMP NUDIA SEMARANG TAHUN AJARAN 2010/2011)

Lebih terperinci

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENIPUAN DAN MANIPULASI PASAR DI PASAR MODAL

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENIPUAN DAN MANIPULASI PASAR DI PASAR MODAL TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENIPUAN DAN MANIPULASI PASAR DI PASAR MODAL (Studi Atas Pasal 90-93 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PERMA NO.1 TAHUN 2008 TENTANG PROSEDUR MEDIASI DI PENGADILAN DALAM PERKARA PERCERAIAN. (STUDI DI PENGADILAN AGAMA KOTA SEMARANG)

IMPLEMENTASI PERMA NO.1 TAHUN 2008 TENTANG PROSEDUR MEDIASI DI PENGADILAN DALAM PERKARA PERCERAIAN. (STUDI DI PENGADILAN AGAMA KOTA SEMARANG) IMPLEMENTASI PERMA NO.1 TAHUN 2008 TENTANG PROSEDUR MEDIASI DI PENGADILAN DALAM PERKARA PERCERAIAN. (STUDI DI PENGADILAN AGAMA KOTA SEMARANG) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna

Lebih terperinci

SKRIPSI Disusun untuk Melengkapi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Dalam Ilmu Tarbiyah.

SKRIPSI Disusun untuk Melengkapi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Dalam Ilmu Tarbiyah. KORELASI ANTARA PEMAHAMAN SHOLAT DENGAN KESESUAIAN GERAKAN DAN BACAAN SHOLAT MAKTUBAH (STUDI PADA SISWA KELAS VII MTs NURUL MUSLIM MINDAHAN BATEALIT JEPARA TAHUN AJARAN 2010 2011) SKRIPSI Disusun untuk

Lebih terperinci

PERSPEKTIF TOKOH NU DI KABUPATEN BREBES TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN BERBASIS RELASI GENDER DALAM FIQIH MAWARIS MADZHAB SYAFI I SKRIPSI

PERSPEKTIF TOKOH NU DI KABUPATEN BREBES TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN BERBASIS RELASI GENDER DALAM FIQIH MAWARIS MADZHAB SYAFI I SKRIPSI PERSPEKTIF TOKOH NU DI KABUPATEN BREBES TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN BERBASIS RELASI GENDER DALAM FIQIH MAWARIS MADZHAB SYAFI I SKRIPSI Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

MODEL BIMBINGAN DAN KONSELING KENAKALAN REMAJA DI SMA NEGERI 8 SEMARANG

MODEL BIMBINGAN DAN KONSELING KENAKALAN REMAJA DI SMA NEGERI 8 SEMARANG MODEL BIMBINGAN DAN KONSELING KENAKALAN REMAJA DI SMA NEGERI 8 SEMARANG (Studi Analisis Bimbingan dan Konseling Islam) SKRIPSI Diajukan Dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata 1 Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Jurusan Manajemen Dakwah (MD)

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Jurusan Manajemen Dakwah (MD) MANAJEMEN PENYELESAIAN KREDIT MACET DALAM PERSPEKTIF DAKWAH (Studi Kasus di Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Muamalah Primadana Kuwu Kec Kradenan Kab Grobogan) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

Skripsi. Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 dalam Ilmu Syari ah. Oleh :

Skripsi. Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 dalam Ilmu Syari ah. Oleh : STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN TINGGI AGAMA SEMARANG NO.103/Pdt.G/2012/PTA.Smg TENTANG PEMBATALAN PUTUSAN PENGADILAN AGAMA KLATEN NO. 1130/Pdt.G/2011/PA.Klt KARENA GUGATAN KABUR (OBSCUUR LIBEL) Skripsi

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA HAK ASASI MANUSIA DALAM PANCASILA DOSEN PENGAMPU : HARI SUDIBYO S.KOM UNTUK MEMENUHI SALAH SATU SYARAT MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA NAMA: HERI SANTOSO NIM: 11.11.5151

Lebih terperinci

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 dalam Ilmu Ekonomi Islam

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 dalam Ilmu Ekonomi Islam ANALISIS PERUBAHAN HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG LISTING DI JAKARTA ISLAMIC INDEX (Periode Tahun 2000-2012) SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

STUDI KOMPARATIF KONSEP PENDIDIKAN PEREMPUAN MENURUT RADEN AJENG KARTINI DAN PENDIDIKAN ISLAM

STUDI KOMPARATIF KONSEP PENDIDIKAN PEREMPUAN MENURUT RADEN AJENG KARTINI DAN PENDIDIKAN ISLAM STUDI KOMPARATIF KONSEP PENDIDIKAN PEREMPUAN MENURUT RADEN AJENG KARTINI DAN PENDIDIKAN ISLAM SKRIPSI Oleh: RIMA RAHMAWATI ASH-SHIDDIEQY NIM: 243 00 2075 Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama

Lebih terperinci

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA DALAM UNDANG-UNDANG No.13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA DALAM UNDANG-UNDANG No.13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA DALAM UNDANG-UNDANG No.13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN (Studi Kasus PHK di Yayasan Darul Husna Semarang) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna

Lebih terperinci

STUDI ANALISIS FATWA MUI TENTANG DIHARAMKANNYA DOA BERSAMA MUSLIM DAN NON MUSLIM

STUDI ANALISIS FATWA MUI TENTANG DIHARAMKANNYA DOA BERSAMA MUSLIM DAN NON MUSLIM STUDI ANALISIS FATWA MUI TENTANG DIHARAMKANNYA DOA BERSAMA MUSLIM DAN NON MUSLIM SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Dalam Ilmu Syari ah Oleh:

Lebih terperinci

PROSEDUR PEMBUKAAN SAMPAI DENGAN PENUTUPAN DAN PERHITUNGAN BAGI HASIL PADA TABUNGAN HARIAN MUDHARABAH DI BPRS PNM BINAMA SEMARANG

PROSEDUR PEMBUKAAN SAMPAI DENGAN PENUTUPAN DAN PERHITUNGAN BAGI HASIL PADA TABUNGAN HARIAN MUDHARABAH DI BPRS PNM BINAMA SEMARANG PROSEDUR PEMBUKAAN SAMPAI DENGAN PENUTUPAN DAN PERHITUNGAN BAGI HASIL PADA TABUNGAN HARIAN MUDHARABAH DI BPRS PNM BINAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

SKRIPSI. Dalam Ilmu Syari ah

SKRIPSI. Dalam Ilmu Syari ah ANALISIS FIQH MU AMALAH TERHADAP JUAL BELI POHON SENGON DENGAN SISTEM PENEBANGAN DITANGGUHKAN DI DESA CABAK KECAMATAN TLOGOWUNGU KABUPATEN PATI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat

Lebih terperinci

PELAKSANAAN SUPERVISI OLEH KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN KOMPETENSI PROFESIONALGURU PAI DI MTS NEGERI KARANGAWEN DEMAK S K R I P S I

PELAKSANAAN SUPERVISI OLEH KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN KOMPETENSI PROFESIONALGURU PAI DI MTS NEGERI KARANGAWEN DEMAK S K R I P S I PELAKSANAAN SUPERVISI OLEH KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN KOMPETENSI PROFESIONALGURU PAI DI MTS NEGERI KARANGAWEN DEMAK S K R I P S I Diajukan Untuk memenuhi Salah satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QUR AN

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QUR AN NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QUR AN ( Kajian Tafsir Tahlili Surat al-hujurat Ayat 11 dan 12 ) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM SERAT WULANGREH PUPUH DHANDHANGGULA KARYA KANJENG SUSUHUNAN PAKUBUWANA IV

KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM SERAT WULANGREH PUPUH DHANDHANGGULA KARYA KANJENG SUSUHUNAN PAKUBUWANA IV KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM SERAT WULANGREH PUPUH DHANDHANGGULA KARYA KANJENG SUSUHUNAN PAKUBUWANA IV (Dalam Perspektif Pendidikan Islam) SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

STUDI ANALISIS PENDAPAT MUHAIMIN IQBAL TENTANG DINAR DAN DIRHAM SEBAGAI MATA UANG. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

STUDI ANALISIS PENDAPAT MUHAIMIN IQBAL TENTANG DINAR DAN DIRHAM SEBAGAI MATA UANG. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat STUDI ANALISIS PENDAPAT MUHAIMIN IQBAL TENTANG DINAR DAN DIRHAM SEBAGAI MATA UANG Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Mmperoleh Gelar Sarjana Strata 1 dalam Ilmu Syari ah Oleh : MOCH

Lebih terperinci

PANDANGAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN KHIYAR DAN GARANSI PADA PRODUK ELEKTRONIK (STUDI KASUS DI SERVICE CENTER LENOVO, SEMARANG )

PANDANGAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN KHIYAR DAN GARANSI PADA PRODUK ELEKTRONIK (STUDI KASUS DI SERVICE CENTER LENOVO, SEMARANG ) PANDANGAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN KHIYAR DAN GARANSI PADA PRODUK ELEKTRONIK (STUDI KASUS DI SERVICE CENTER LENOVO, SEMARANG ) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemahaman yang mereka miliki dan mereka butuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. pemahaman yang mereka miliki dan mereka butuhkan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dan pembelajaran sangatlah dibutuhkan oleh setiap manusia. Pendidikan dan pembelajaran dapat diberikan ketika masih kecil sampai ketahap dewasa dan

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT EL LABANA DALAM PERSPEKTIF FATWA DSN-MUI NO. 04 TAHUN Skripsi

ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT EL LABANA DALAM PERSPEKTIF FATWA DSN-MUI NO. 04 TAHUN Skripsi ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT EL LABANA DALAM PERSPEKTIF FATWA DSN-MUI NO. 04 TAHUN 2000 Skripsi Disusun Guna Memenuhi Tugas Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata S.1 Dalam Ilmu

Lebih terperinci

PEMIKIRAN M. ABDUL MANNAN TENTANG KEBIJAKAN FISKAL DALAM EKONOMI ISLAM

PEMIKIRAN M. ABDUL MANNAN TENTANG KEBIJAKAN FISKAL DALAM EKONOMI ISLAM PEMIKIRAN M. ABDUL MANNAN TENTANG KEBIJAKAN FISKAL DALAM EKONOMI ISLAM SKRIPSI Diajukan Untuk Salah Satu Syarat Guna Memenuhi Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Dalam Ilmu Ekonomi Dan Bisnis Islam Jurusan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE KARYAWISATA DALAM PEMBELAJARAN PAI HAMBATAN-HAMBATAN DAN CARA MENGATASINYA DI SD ISLAM AL-FURQAN REMBANG S K R I P S I

IMPLEMENTASI METODE KARYAWISATA DALAM PEMBELAJARAN PAI HAMBATAN-HAMBATAN DAN CARA MENGATASINYA DI SD ISLAM AL-FURQAN REMBANG S K R I P S I IMPLEMENTASI METODE KARYAWISATA DALAM PEMBELAJARAN PAI HAMBATAN-HAMBATAN DAN CARA MENGATASINYA DI SD ISLAM AL-FURQAN REMBANG S K R I P S I Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh

Lebih terperinci

PENERAPAN SHALAT DHUHUR BERJAMAAH DI SD KI AGENG GIRING SINGKIL PALIYAN SKRIPSI

PENERAPAN SHALAT DHUHUR BERJAMAAH DI SD KI AGENG GIRING SINGKIL PALIYAN SKRIPSI PENERAPAN SHALAT DHUHUR BERJAMAAH DI SD KI AGENG GIRING SINGKIL PALIYAN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd. I.) Strata Satu Pada Fakultas

Lebih terperinci

BAB II KONSEP SYURA DALAM ISLAM ATAS PELAKSANAAN DEMOKRASI KONSTITUSIONAL DI INDONESIA

BAB II KONSEP SYURA DALAM ISLAM ATAS PELAKSANAAN DEMOKRASI KONSTITUSIONAL DI INDONESIA 18 BAB II KONSEP SYURA DALAM ISLAM ATAS PELAKSANAAN DEMOKRASI KONSTITUSIONAL DI INDONESIA A. Konsep Syura dalam Islam Kata syura berasal dari kata kerja syawara>> yusyawiru yang berarti menjelaskan, menyatakan

Lebih terperinci

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA KELOMPOK 2: 1. Hendri Salim (13) 2. Novilia Anggie (25) 3. Tjandra Setiawan (28) SMA XAVERIUS BANDAR LAMPUNG 2015/2016 Hakikat Warga Negara Dalam Sistem Demokrasi Warga Negara

Lebih terperinci

MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA KETETAPAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR XVII /MPR/1998

MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA KETETAPAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR XVII /MPR/1998 MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA -------------- KETETAPAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR XVII /MPR/1998 TENTANG HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING

NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING Lamp. : 3 Exslempar Hal : Naskah Skripsi A.n. Sdri. Aliyatar Ridhoah Kepada Yth. Bapak Dekan Fakultas Syari ah UNISNU Jepara Di_tempat. Assalamu alaikum Wr. Wb. Setelah kami

Lebih terperinci

MANAJEMEN BADAN PENGELOLA WAKAF MASJID AGUNG KAUMAN SEMARANG DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI HARTA WAKAF

MANAJEMEN BADAN PENGELOLA WAKAF MASJID AGUNG KAUMAN SEMARANG DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI HARTA WAKAF MANAJEMEN BADAN PENGELOLA WAKAF MASJID AGUNG KAUMAN SEMARANG DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI HARTA WAKAF SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1)

Lebih terperinci

Landasan Sosial Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia

Landasan Sosial Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia Landasan Sosial Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia A. Landasan Sosial Normatif Norma berasal dari kata norm, artinya aturan yang mengikat suatu tindakan dan tinglah laku manusia. Landasan normatif akhlak

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Hasan Al-Banna menetapkan bahwa berdirinya pemerintah Islam merupakan bagian dasar manhaj Islam (metode Islam). Hasan Al- Banna menjelaskan bahwa pengaturan kehidupan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak ada sekat secara tidak langsung menciptakan batas batas moralitas

BAB I PENDAHULUAN. tidak ada sekat secara tidak langsung menciptakan batas batas moralitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan masyarakat di era modern dengan mengglobalnya budaya yang tidak ada sekat secara tidak langsung menciptakan batas batas moralitas semakin tipis. Semisal agama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam arti sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Dalam

Lebih terperinci

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ushuluddin (S.Ud) dan diajukan pada Jurusan Filsafat Agama

Lebih terperinci

BERSETUBUH SEBAGAI HAK SUAMI DALAM PERKAWINAN MENURUT IMAM MUHAMMAD BIN IDRIS AL SYAFI I

BERSETUBUH SEBAGAI HAK SUAMI DALAM PERKAWINAN MENURUT IMAM MUHAMMAD BIN IDRIS AL SYAFI I BERSETUBUH SEBAGAI HAK SUAMI DALAM PERKAWINAN MENURUT IMAM MUHAMMAD BIN IDRIS AL SYAFI I Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam Program Strata

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MADRASAH ALIYAH NEGERI SRONO BANYUWANGI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MADRASAH ALIYAH NEGERI SRONO BANYUWANGI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MADRASAH ALIYAH NEGERI SRONO BANYUWANGI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI Oleh: Ellys Wahyu Ningsih NIM. 084 121 004 INSTITUT AGAMA

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Simpulan 1. Secara Umum Konsep pendidikan yang Islami menurut Mohammad Natsir menjelaskan bahwa asas pendidikan Islam adalah tauhid. Ajaran tauhid manifestasinya

Lebih terperinci

URGENSI ETOS KERJA ISLAMI KARYAWAN SEBAGAI PENGENDALI PRAKTEK MORAL HAZARD (STUDI KASUS DI KJKS BMT MARHAMAH WONOSOBO)

URGENSI ETOS KERJA ISLAMI KARYAWAN SEBAGAI PENGENDALI PRAKTEK MORAL HAZARD (STUDI KASUS DI KJKS BMT MARHAMAH WONOSOBO) URGENSI ETOS KERJA ISLAMI KARYAWAN SEBAGAI PENGENDALI PRAKTEK MORAL HAZARD (STUDI KASUS DI KJKS BMT MARHAMAH WONOSOBO) Tugas Akhir Digunakan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

Pemikiran Abdul Munir Mulkhan Tentang Pendidikan Multikultural

Pemikiran Abdul Munir Mulkhan Tentang Pendidikan Multikultural Pemikiran Abdul Munir Mulkhan Tentang Pendidikan Multikultural SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I), pada Jurusan Pendidikan Agama

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata (S1) dalam Ilmu Tarbiyah

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata (S1) dalam Ilmu Tarbiyah HALAMAN JUDUL IMPLEMENTASI PENDIDIKAN ISLAM DI BOARDING SCHOOL MAN 01 SEMARANG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata (S1) dalam Ilmu Tarbiyah Disusun Oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ghoirumahdloh (horizontal). Sebagaimana firman Allah swt berikut:

BAB I PENDAHULUAN. ghoirumahdloh (horizontal). Sebagaimana firman Allah swt berikut: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam merupakan ajaran yang diberikan kepada manusia untuk dijadikan dasar dan pedoman hidup di dunia. Ajaran ini diturunkan untuk dilaksanakan di tengah-tengah kehidupan

Lebih terperinci

PENERAPAN ASAS SEDERHANA, CEPAT DAN BIAYA RINGAN DI PENGADILAN AGAMA SEMARANG SKRIPSI

PENERAPAN ASAS SEDERHANA, CEPAT DAN BIAYA RINGAN DI PENGADILAN AGAMA SEMARANG SKRIPSI PENERAPAN ASAS SEDERHANA, CEPAT DAN BIAYA RINGAN DI PENGADILAN AGAMA SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna memeperoleh Gelar Sarjana Strata 1 ( S.1 ) Dalam Ilmu Syari

Lebih terperinci

ETOS KERJA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PERSPEKTIF AL QUR AN SURAT AT- TAUBAH AYAT 105

ETOS KERJA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PERSPEKTIF AL QUR AN SURAT AT- TAUBAH AYAT 105 ETOS KERJA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PERSPEKTIF AL QUR AN SURAT AT- TAUBAH AYAT 105 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. asasnya. Masing-masing nilai itu dapat diimplementasikan dalam berbagai. persatuan dan kesatuan, kerakyatan dan keadilan.

BAB I PENDAHULUAN. asasnya. Masing-masing nilai itu dapat diimplementasikan dalam berbagai. persatuan dan kesatuan, kerakyatan dan keadilan. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pancasila ialah ideologi negara Indonesia. Pancasila berasal dari kata panca dan sila, panca berarti lima sedangkan sila memiliki makna asas atau dasar. 1 Sehingga secara

Lebih terperinci

STUDI ANALISIS TENTANG PEMBERIAN HADIAH KEPADA PEJABAT MENURUT IMAM ASY-SAFI I SKRIPSI. Dalam Ilmu Muamalah

STUDI ANALISIS TENTANG PEMBERIAN HADIAH KEPADA PEJABAT MENURUT IMAM ASY-SAFI I SKRIPSI. Dalam Ilmu Muamalah STUDI ANALISIS TENTANG PEMBERIAN HADIAH KEPADA PEJABAT MENURUT IMAM ASY-SAFI I SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata Satu (S1) Dalam Ilmu

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN PAI DI RUMAH PINTAR TRESNO ASIH SEMARANG SKRIPSI

MODEL PEMBELAJARAN PAI DI RUMAH PINTAR TRESNO ASIH SEMARANG SKRIPSI MODEL PEMBELAJARAN PAI DI RUMAH PINTAR TRESNO ASIH SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 dalam Ilmu Tarbiyah Oleh : SUKRON MAKMUN NIM

Lebih terperinci

SKRIPSI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

SKRIPSI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG PENERAPAN METODE INQUIRY DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ALQURAN HADIS\\\\\\\\ PADA SISWA KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYYAH NEGERI SUMURREJO TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

KOPERASI DALAM PERSPEKTIF ISLAM

KOPERASI DALAM PERSPEKTIF ISLAM KOPERASI DALAM PERSPEKTIF ISLAM (Analisis Terhadap Pemikiran Taqiyuddin al-nabhani) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S-1) Dalam Ilmu

Lebih terperinci

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TINDAK PIDANA MAKAR (Studi Analisis Putusan Pengadilan Negeri Kabupaten Semarang Nomor: 188/Pid.B/2011/PN.

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TINDAK PIDANA MAKAR (Studi Analisis Putusan Pengadilan Negeri Kabupaten Semarang Nomor: 188/Pid.B/2011/PN. TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TINDAK PIDANA MAKAR (Studi Analisis Putusan Pengadilan Negeri Kabupaten Semarang Nomor: 188/Pid.B/2011/PN.Ung) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Lebih terperinci

TERMINOLOGIS KONSEP AGAMA SECARA ETIMOLOGIS DAN

TERMINOLOGIS KONSEP AGAMA SECARA ETIMOLOGIS DAN KONSEP AGAMA KONSEP AGAMA SECARA ETIMOLOGIS DAN TERMINOLOGIS UNSUR AGAMA SECARA UMUM PENGERTIAN ISLAM SECARA ETIMOLOGIS DAN TERMINOLOGIS PENGERTIAN AGAMA ISLAM KONSEP AGAMA SECARA ETIMOLOGIS DAN TERMINOLOGIS

Lebih terperinci

DAMPAK PSIKOLOGIS PERNIKAHAN DINI DAN

DAMPAK PSIKOLOGIS PERNIKAHAN DINI DAN DAMPAK PSIKOLOGIS PERNIKAHAN DINI DAN Solusinya DALAM PERSPEKTIF BIMBINGAN KONSELING ISLAM (Study Kasus di Desa Depok Kecamatan Kalibawang Kabupaten Wonosobo) SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi

Lebih terperinci

NILAI PENDIDIKAN AKHLAK PADA KISAH NABI YUSUF DALAM AL-QUR AN

NILAI PENDIDIKAN AKHLAK PADA KISAH NABI YUSUF DALAM AL-QUR AN NILAI PENDIDIKAN AKHLAK PADA KISAH NABI YUSUF DALAM AL-QUR AN SKRIPSI Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

ANALISIS ETOS KERJA PEDAGANG MUSLIM DI SEKITAR MAKAM KADILANGU (SUNAN KALIJAGA) DEMAK SERTA DAMPAKNYA TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN

ANALISIS ETOS KERJA PEDAGANG MUSLIM DI SEKITAR MAKAM KADILANGU (SUNAN KALIJAGA) DEMAK SERTA DAMPAKNYA TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN ANALISIS ETOS KERJA PEDAGANG MUSLIM DI SEKITAR MAKAM KADILANGU (SUNAN KALIJAGA) DEMAK SERTA DAMPAKNYA TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

SKRIPSI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB BERJANZI

SKRIPSI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB BERJANZI SKRIPSI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB BERJANZI The Values Of Moral Education On The Book Of Al-Barzanji Skripsi Program Studi Pendidikan Agama Islam Disusun Oleh: Muhammad Anas 06 422 003 PROGRAM

Lebih terperinci

KONVERSI AGAMA DARI KRISTEN KE ISLAM

KONVERSI AGAMA DARI KRISTEN KE ISLAM KONVERSI AGAMA DARI KRISTEN KE ISLAM (Studi Kasus Pengakuan Muallaf-Muallaf di Surakarta) S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas dan Syarat-syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Ushuluddin

Lebih terperinci

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP STATUS UANG MUKA DALAM PERJANJIAN PESANAN CATERING YANG DIBATALKAN (Studi Kasus di Saras Catering Semarang) SKRIPSI

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP STATUS UANG MUKA DALAM PERJANJIAN PESANAN CATERING YANG DIBATALKAN (Studi Kasus di Saras Catering Semarang) SKRIPSI TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP STATUS UANG MUKA DALAM PERJANJIAN PESANAN CATERING YANG DIBATALKAN (Studi Kasus di Saras Catering Semarang) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna

Lebih terperinci

PERCOBAAN MELAKUKAN PELANGGARAN DAN KEJAHATAN YANG TIDAK DIKENAI SANKSI MENURUT PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF DI INDONESIA

PERCOBAAN MELAKUKAN PELANGGARAN DAN KEJAHATAN YANG TIDAK DIKENAI SANKSI MENURUT PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF DI INDONESIA PERCOBAAN MELAKUKAN PELANGGARAN DAN KEJAHATAN YANG TIDAK DIKENAI SANKSI MENURUT PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF DI INDONESIA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEPRIBADIAN MELALUI ILMU BELADIRI PENCAK SILAT

PENDIDIKAN KEPRIBADIAN MELALUI ILMU BELADIRI PENCAK SILAT PENDIDIKAN KEPRIBADIAN MELALUI ILMU BELADIRI PENCAK SILAT (Studi Pada Lembaga Beladiri Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Kota Semarang) SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi

Lebih terperinci

STRATEGI PEMBELAJARAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA PESERTA DIDIK TUNANETRA KELAS V DI SLB N 1 BANTUL

STRATEGI PEMBELAJARAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA PESERTA DIDIK TUNANETRA KELAS V DI SLB N 1 BANTUL STRATEGI PEMBELAJARAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA PESERTA DIDIK TUNANETRA KELAS V DI SLB N 1 BANTUL SKRIPSI Oleh: Widiantoro NPM: 20120720028 FAKULTAS AGAMA ISLAM PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

MAKNA KATA ZAUJ DAN IMRA AH DALAM AL-QURAN (Kajian Tafsir Tematik) SKRIPSI

MAKNA KATA ZAUJ DAN IMRA AH DALAM AL-QURAN (Kajian Tafsir Tematik) SKRIPSI MAKNA KATA ZAUJ DAN IMRA AH DALAM AL-QURAN (Kajian Tafsir Tematik) SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Ushuluddin Oleh: DEWI

Lebih terperinci

STUDI MANAJEMEN MUTU PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ROUDLOTUL ATHFAL/MADRASAH IBTIDAIYAH DI KABUPATEN BATANG

STUDI MANAJEMEN MUTU PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ROUDLOTUL ATHFAL/MADRASAH IBTIDAIYAH DI KABUPATEN BATANG STUDI MANAJEMEN MUTU PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ROUDLOTUL ATHFAL/MADRASAH IBTIDAIYAH DI KABUPATEN BATANG SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat Guna memperoleh gelar Sarjana Strata

Lebih terperinci