AUDIT KEPATUHAN ATAS KODE ETIK PERUSAHAAN STUDI KASUS PADA PT ASKES (PERSERO)
|
|
- Dewi Tedjo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 AUDIT KEPATUHAN ATAS KODE ETIK PERUSAHAAN STUDI KASUS PADA PT ASKES (PERSERO) Daniel Elgar Kallista Universitas Bina Nusantara, Kemanggisan, Jakarta Barat, (021) , Abstrak Tujuan penulisan adalah untuk menguraikan bagaimana penerapan kode etik yang berlaku pada PT Askes. Penerapan kode etik pada PT Askes, perusahaan yang bergerak di bidang asuransi kesehatan, dibantu dengan adanya Komite Etika dan Sistem Pengawasan Intern yang berfungsi untuk memastikan kode etik yang berlaku sudah dipahami dan dilaksanakan. Didukung oleh Laporan Pelanggaran Kode Etik dan Surat Pernyataan Kepatuhan terhadap kode etik. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara dengan salah satu pegawai dari Satuan Pengawas Intern. Dari kegiatan tersebut, ditemukan beberapa pelanggaran yang terjadi dari tahun 2008 sampai dengan Pelanggaran tersebut sudah diberikan sanksi sesuai dengan Peraturan Perusahaan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa penerapan kode etik yang berlaku pada PT Askes apakah sudah berjalan dengan baik. Kata Kunci Audit Kepatuhan, Kode Etik, Pelanggaran, Peraturan Perusahaan Abstract This writing is to determine how the compliance of ethical code is implemented in PT Askes. Implementation ethical code in PT Askes, a health insurance company, is supported by Ethical Committee and Internal Controlling Unit which are to make sure that company ethical code is understood and applied. It is supported by Statement of Ethical Code Violation and Statement of Ethical Code Compliance Agreement. Collecting data which is needed for this writing is by observation and interview with one of internal controlling unit s employee. Those activities provide that there were some disobedience of ethical code that are found from 2008 until Those disobediences are sanctioned according to company rules. This writing provides that the implementation of ethical code in PT Askes is running well. Keyword Compliance Audit, Ethical Code, Disobdience, Company s Rule
2 Pendahuluan Latar belakang dari penulisan ini adalah penulis merasa bahwa topik yang bersangkutan jarang dijumpai dalam praktik suatu perusahaan, dikarenakan audit kepatuhan biasanya dilakukan oleh auditor internal masing-masing perusahaan. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Ginting,F (2013) tentang evaluasi kepatuhan dari regional quality assurance 06 Bank Negara Indonesia dalam mengantisipasi terjadinya kredit bermasalah dimana membahas tentang peningkatan pengawasan pada setiap kegiatan penyaluran kredit, untuk menghindari terjadinya pinjaman tidak tertagih. Selanjutnya artikel yang dikeluarkan BPK, BPK Akan Audit Kepatuhan Bayar Pajak BUMN (2010), bahwa BPK akan mengaudit kepatuhan pembayaran pajak oleh BUMN terkait reputasi BUMN sebagai penunggak pajak. Audit tersebut dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kepatuhan BUMN perihal pembayaran pajak dan sekaligus mengetahui potensi penerimaan pajak secara nasional. Dari dua penelitian terdahulu, penulis mengambil topic yang sama namun dengan objek yang berbeda. Topiknya adalah tentang audit kepatuhan. Audit kepatuhan bertujuan untuk menentukan apakah auditee telah mengikuti kebijakan, prosedur dan peraturan yang telah ditentukan pihak yang otoritasnya lebih tinggi (Rahayu,K 2013). Dan objek dari penelitian ini adalah kode etik yang berlaku pada PT Askes (Persero) yakni pada kantor pusat. Penulis ingin menilai apakah penerapan kode etik yang berlaku sudah berjalan dengan baik atau tidak. Hal ini sejalan dengan visi dan misi PT Askes yang ingin menerapkan GCG (Good Corporate Governance) atau tata kelola perusahaan yang baik. Untuk mendukung terciptanya tata kelola perusahaan yang baik, maka diperlukan suatu kode etik yang dapat menjadi pedoman setiap karyawan dalam melaksanakan aktivitas perusahaan. Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara BUMN, Nomor : Per-01/MBU/2011 pasal 2 ayat 2, tentang Kewajiban BUMN Menerapkan GC, (1) BUMN wajib menerap GCG secara konsisten dan berkelanjutan dengan berpedoman pada Peraturan Menteri ini dengan tetap memperhatikan ketentuan dan norma yang berlaku serta anggaran dasar BUMN (2) Dalam rangka penerapan GCG sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Direksi menyusun GCG manual yang diantaranya dapat memuat board manual, manajemen resiko manual, sistem pengendalian intern, sistem pengawasan intern, mekanisme pelaporan atas dugaan penyimpangan pada BUMN yang bersangkutan, tata kelola teknologi informasi, dan pedoman perilaku etika (code of conduct) Dalam ayat kedua, dijelaskan bahwa untuk menjalankan tata kelola perusahaan yang baik, Direksi menyusun GCG manual yang salah satu diantaranya adalah pedoman perilaku etika. Oleh karena itu, rumusan masalah yang nantinya akan dibahas adalah : 1. Penerapan kode etik pada PT Askes 2. Jenis pelanggaran terhadap kode etik PT Askes dari tahun 2008 hingga Peranan audit kepatuhan pada PT Askes dalam penerapan kode etik Dan pada akhirnya tentu akan diberikan kesimpulan serta saran yang mungkin berguna bagi perusahaan yang bersangkutan ataupun pihak-pihak yang dikemudian waktu menggunakan karya ilmiah ini sebagai referensi. Metode Penelitian Metode penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Penulis melakukan penelitian dimulai dengan mengumpulkan data terkait topik. Data-data tersebut diantaranya, kode etik yang berlaku di PT Askes (Persero), Peraturan Perusahaan yang mengatur segala jenis tindakan yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan serta sanksi dan hukuman yang diberikan apabila terjadi pelanggaran, data pelanggaran terhadap kode etik dari tahun 2008 hingga 2012, jenis pelanggaran yang dilakukan serta pelaku dari pelanggaran tersebut, dan dokumen-dokumen pendukung lain seperti surat pernyataan kepatuhan atas kode etik, laporan pelanggaran kode etik, surat penerimaan cinderamata dan semua dokumen yang berkaitan. Nantinya juga akan dinilai apakah dalam pemberian sanksi dan hukuman apakah telah sesuai dengan Peraturan Perusahaan. Juga dilakukan wawancara dengan pegawai bagian Satuan Pengawas Intern (SPI) untuk memperoleh penjelasan terkait pelanggaran-pelanggaran yang ditemukan dari tahun 2008 hingga tahun Terakhir dilakukan observasi untuk mengamati langsung bagaimana penerapan kode etik pada karyawan PT Askes.
3 Hasil Dan Bahasan Penerapan Kode Etik Pada PT Askes Dalam menjalankan praktik usahanya, PT Askes memberlakukan kode etik perusahaan, yang merupakan pedoman bagi setiap karyawan dalam menjalankan aktivitas usahanya. Kode etik tersebut diantaranya : 1. Perilaku duta askes 2. Rahasia dan informasi perusahaan 3. Keamanan, keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan 4. Hadiah cinderamata, gratifikasi dan suap 5. Penyalahgunaan narkotika, obat terlarang dan minuman keras 6. Aktivitas politik 7. Pencatatan dan pelaporan 8. Benturan kepentingan Segenap karyawan harus berpedoman pada kedelapan kode etik tersebut. Segala bentuk pelanggaran terhadap kode etik tesebut akan mendapat sanksi dan hukuman sesuai dengan peraturan perusahaan. Penentuan sanksi dan hukuman adalah berdasarkan tingkatannya, yakni : 1. Pelanggaran ringan : surat peringatan tertulis pertama, kedua dan ketiga dengan masa aktif surat adalah selama 6 (enam) bulan 2. Pelanggaran sedang : penundaan kenaikan skala gaji,penundaan kenaikan grade pegawai, penurunan skala gaji pegawai 3. Pelanggaran berat : penurunan grade pegawai, penurunan jabatan, pembebasan dari jabatan, pemberhentian dengan hormat tidak atas permohonan sendiri sebagai pegawai, pemberhentian tidak dengan hormat sebagai pegawai. Jenis Ketidakpatuhan Yang Ditemukan Hasil dari pengumpulan data yang dilakukan, ditemukan adanya beberapa pelanggaran atas kode etik yang berlaku dari tahun 2008 hingga Berikut adalah tabel dan grafik tentang pelanggaran tersebut, dengan keterangan kode etik yang dilanggar, tingkatan dari pelanggaran, dan sanksi yang diberikan. Tabel 1 Ketidakpatuhan yang ditemukan pada tahun 2008 No Kode etik yang dilanggar Tingkatan Sanksi yang diberikan 1 Perilaku duta askes Ringan Peringatan tertulis pertama 2 Pencatatan dan pelaporan Ringan Peringatan lisan 3 Pencatatan dan pelaporan Ringan Peringatan tertulis pertama 4 Pencatatan dan pelaporan Ringan Peringatan tertulis pertama 5 Pencatatan dan pelaporan Ringan Peringatan tertulis pertama 6 Keamanan, keselamatan, kesehatan kerja dan Ringan Peringatan lisan lingkungan 7 Pencatatan dan pelaporan Ringan Peringatan tertulis pertama 8 Perilaku duta askes Ringan Peringatan tertulis pertama 9 Pencatatan dan pelaporan Ringan Peringatan tertulis pertama 10 Pencatatan dan pelaporan Ringan Peringatan tertulis pertama Dalam tahun 2008 ditemukan sepuluh pelanggaran terhadap kode etik yang berlaku. Keseluruhan pelanggaran telah diberikan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
4 Tabel 2 Ketidakpatuhan yang ditemukan pada tahun 2009 No Kode etik yang dilanggar Tingkatan Sanksi 1 Perilaku duta askes Ringan Peringatan tertulis kedua 2 Hadiah cinderamata, gratifikasi dan suap Sedang Penundaan kenaikan skala gaji selama 2 tahun 3 Hadiah cinderamata, gratifikasi dan suap Ringan Peringatan tertulis pertama 4 Pencatatan dan pelaporan Sedang Penurunan skala gaji 5 Pencatatan dan pelaporan Ringan Peringatan tertulis pertama 6 Pencatatan dan pelaporan Ringan Peringatan tertulis pertama Dalam tahun 2009 ditemukan enam pelanggaran terhadap kode etik yang berlaku. Keseluruhan pelanggaran telah diberikan sanksi sesuai peraturan yang berlaku. Tabel 3 Ketidakpatuhan yang ditemukan pada tahun 2010 No Kode etik yang dilanggar Tingkatan Sanksi 1 Pencatatan dan pelaporan Sedang Penundaan kenaikan skala gaji selama 1 tahun 2 Pencatatan dan pelaporan Ringan Peringatan terulis pertama 3 Perilaku duta askes Ringan Peringatan lisan 4 Pencatatan dan pelaporan Berat Pembebasan jabatan selama 2 tahun 5 Perilaku duta askes Ringan Peringatan tertulis pertama 6 Pencatatan dan pelaporan Sedang Penundaan kenaikan gaji selama 1 tahun Dalam tahun 2010 ditemukan enam pelanggaran terhadap kode etik yang berlaku. Keseluruhan pelanggaran telah diberikan sanksi sesuai peraturan yang berlaku Tabel 4 Ketidakpatuhan yang ditemukan pada tahun 2010 No Kode etik yang dilanggar Tingkatan Sanksi 1 Perilaku duta askes Ringan Peringatan tertulis pertama 2 Perilaku duta askes Ringan Peringatan tertulis pertama 3 Benturan kepentingan Berat SKTM kerugian perusahaan (ganti rugi) 4 Benturan kepentingan Berat SKTM kerugian perusahaan (ganti rugi) 5 Benturan kepentingan Berat SKTM kerugian perusahaan (ganti rugi) Dalam 2011, ditemukan lima pelanggaran terhadap kode etik. Keseluruhan pelanggaran telah diberikan sanksi dan hukuman sesuai peraturan yang berlaku. Tabel 5 Ketidakpatuhan yang ditemukan pada tahun 2012 No Kode etik yang dilanggar Tingkatan Sanksi 1 Pencatatan dan pelaporan Ringan Peringatan tertulis pertama 2 Pencatatan dan pelaporan Sedang Penurunan skala gaji 3 Benturan kepentingan Berat Penurunan status jabatan dan penurunan skala gaji 4 Pencatatan dan pelaporan Sedang Penurunan skala gaji 5 Pencatatan dan pelaporan Ringan Peringatan tertulis pertama
5 Dalam 2012, ditemukan lima pelanggaran terhadap kode etik yang berlaku. Keseluruhan pelanggaran telah diberikan sanksi dan hukuman sesuai peraturan yang berlaku. Dari data diatas, terjadi penurunan dalam jumlah pelanggaran kode etik yang terjadi dari tahun 2008 sampai Penurunan tersebut dapat dilihat dari grafik berikut : Gambar 1 Grafik ketidakpatuhan dari 2008 hingga 2012 Dari penurunan ini, dapat disimpulkan bahwa penerapan kode etik yang berlangsung pada PT Askes dari tahun 2008 hingga 2012 sudah berjalan maksimal. Penurunan yang cukup signifikan dari tahun 2008 ke tahun 2009, lebih disebabkan adanya perubahan peraturan perusahaan, dalam hal ini terjadi kenaikan perihal pemberian kompensasi, tunjangan dan reward sehingga para karyawan tentunya akan meminimalisir segala bentuk tindakan ketidakpatuhan. Peraturan Tersebut mengalami perubahan berdasarkan keputusan dari Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, No Kep 332/PHIJSK- PKKAD/V/2009 Tentang Pengesahan Peraturan Perusahaan PT Askes (Persero). Dan untuk jenis pelanggaran nya, adalah sebagai berikut : 1. Perilaku duta askes : 7 kasus 2. Rahasia dan informasi perusahaan : 0 kasus 3. Keamanan, keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan : 1 kasus 4. Hadiah cinderamata, gratifikasi dan suap : 2 kasus 5. Penyalahgunaan narkotika, obat terlarang dan minuman keras : 0 kasus 6. Aktivitas politik : 0 kasus 7. Pencatatan dan pelaporan : 18 kasus 8. Benturan kepentingan : 4 kasus Total kasus yang ditemukan dari tahun 2008 hingga 2012 adalah sebanyak 32 (tigapuluh dua) kasus. Berikut ini adalah grafik untuk menggambarkan jumlah dari jenis pelanggaran yang ditemukan :
6 Gambar 2 Jenis pelanggaran Dari grafik diatas disimpulkan bahwa, kode etik terkait pencatatan dan pelaporan adalah yang paling sering dilanggar dengan jumlah kasus sebanyak 18 kasus. Dari keseluruhan pelanggaran, untuk pelanggaran dengan tingkatan ringan, maka pemberian sanksi dan hukuman adalah oleh atasan langsung dari pelanggar. Sedangkan untuk pelanggaran dengan tingkatan sedang dan berat, maka pemberian sanksi dan hukuman adalah wewenang dari direksi. Tidak ditemukan kasus terkait rahasia dan informasi perusahaan, pengunaan narkotika,obat terlarang dan minuman keras serta aktivitas politik pada karyawan PT Askes. Peranan Audit Kepatuhan Dalam praktik penerapan kode etik pada PT Askes, didukung oleh bagian atau satuan yang mempunyai masing-masing tugas dalam hal kode etik tersebut, diantaranya : 1. Komite Etika, yang berfungsi dalam memastikan bahwa seluruh karyawan sudah memahami dan menerapkan kode etik yang berlaku. Komite Etika juga mempunyai wewenang dan kewajiban dalam memberikan rekomendasi kepada Direksi dalam memberikan sanksi dan hukuman untuk pelanggaran dengan tingkatan sedang dan berat. 2. Satuan Pengawas Intern (SPI), yang berfungsi dalam memastikan bahwa kode etik yang berlaku tidak dilanggar oleh karyawan. Dalam hal ini SPI adalah bagian yang bertanggung jawab dalam memeriksa laporan terkait pelanggaran kode etik baik laporan dari internal yaitu sesama karyawan, maupun eksternal yaitu nasabah atau pelanggan pengguna jasa PT Askes. Berikut ini adalah dokumen pendukung dalam penerapan kode etik PT Askes : 1. Surat pernyataan kepatuhan terhadap kode etik Askes, dimana surat ini wajib ditandatangani oleh seluruh karyawan pada setiap awal tahun. Dalam hal ini, penandatanganan berarti karyawan diasumsikan telah mengerti tentang kode etik yang berlaku serta sanksi dan hukuman yang akan diterima apabila di kemudian hari melakukan pelanggaran.
7 Pernyataan Kepatuhan terhadap Kode Etik Askes Saya yang bertandatangan di bawah ini, dengan ini menyatakan setuju untuk bertindak sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Kode Etik Askes yang bersedia menerima sanksi jika melakukan pelanggaran sesuai Pedoman Perusahaan. Saya memahami bahwa kepatuhan terhadap standar yang tinggi sebagaimana tercantum dalam Kode Etik merupakan hal penting untuk menjaga dan meningkatkan reputasi Perusahaan. Tanda tangan Nama Nomor Induk Pegawai Tanggal 2. Laporan pelanggaran kode etik Askes, yakni laporan yang dapat diberikan kepada komite etika maupun SPI apabila pelapor dalam hal ini karyawan PT Askes, mengalami atau melihat pelanggaran terhadap kode etik. Dari laporan ini, pihak SPI akan melakukan pemeriksaan terhadap pelapor, dan yang dilaporkan serta bukti atau saksi yang mendukung pelaporan. Segenap karyawan pada PT Askes mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam memberikan laporan pelanggaran kode etik Askes. Tentunya laporan tersebut tidak digunakan untuk menjatuhkan sesama karyawan dengan pelaporan yang bersifat fiktif. Laporan Pelanggaran Kode Etik Askes Bersama ini saya sampaikan laporan mengenai terjadinya/dugaan terjadinya* pelanggaran atas Kode Etik Askes. Nama Pelanggar : Nomor Induk Pegawai : Jenis Pelanggaran : Waktu dan Tempat Pelanggaran : Saksi Lain : Penjelasan ringkas kejadian : Saya, yang melaporkan : Nama : Nomor Induk Pegawai : Tanggal : Tanda Tangan : * coret yang tidak perlu 3. Laporan penerimaan dan pemberian cinderamata, yakni laporan yang wajib diberikan kepada atasan langsung atau kepada komite etika dan SPI terkait penerimaan dan pemberian cinderamata. Dalam hal ini Perusahaan mempunyai kebijakan tersendiri dalam hal penerimaan dan pemberian cinderamata, selama tidak berkaitan dengan aktivitas bisnis perusahaan.
8 Laporan Penerimaan dan Pemberian Hadiah Kepada Yth. Kepala KC/Bidang/Regional/Divisi/SPI/Sekretaris Perusahaan/Komite Etika Perusahaan di... Bersama ini saya sampaikan bahwa saya : Nama/NPP : Unit Kerja : Tanggal : Telah menerima/memberi* hadiah/pemberian* dari/kepada* Nama Pihak/ Instansi Pemberi/Penerima* :... berupa uang/ barang* dengan nilai sebesar Rp.... dalam rangka kegiatan... sebagai bentuk... atas kegiatan tersebut. Tanda Tangan : * coret yang tidak perlu Setiap karyawan mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam menggunakan dokumen-dokumen pendukung tersebut. Kesimpulan dan Saran Dari perumusan masalah dan temuan yang didapat, disimpulkan bahwa : 1. Penerapan kode etik yang berlaku pada PT Askes telah berjalan secara maksimal. Prosedur yang dijalankan sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, penetapan hukuman dan sanksi berdasarkan Peraturan Perusahaan, pemberian hukuman dan sanksi adalah berdasarkan tingkatan pelanggaran serta yang memberikan sanksi dan hukuman adalah atasan langsung dari pelanggar untuk pelanggaran dengan tingkatan ringan, dan Direksi untuk pelanggaran dengan tingkatan sedang dan berat. 2. Dari tahun 2008 sampai tahun 2012 ditemukan 32 (tigapuluh dua) kasus pelanggaran kode etik dimana pada tahun 2008 terjadi 10 (kasus), tahun 2009 ditemukan 6 (enam) kasus, tahun 2010 ditemukan 6 (enam) kasus, tahun 2011 ditemukan 5 (lima) kasus dan tahun 2012 ditemukan 5 (lima) kasus. Dan untuk jenis pelanggaran yang paling sering dilanggar adalah terkait kode etik pencatatan dan pelaporan, yakni sebanyak 18 (delapanbelas kasus). 3. Peranan audit kepatuhan untuk penerapan kode etik telah berjalan secara efektif dan efisien, dengan adanya dua bagian yang saling mendukung, yakni komite etika dan Satuan Pengawas Intern (SPI) dan dibantu dengan surat pelaporan terkait pernyataan kepatuhan, pelanggaran kode etik, serta penerimaan dan pemberian cinderamata.pemberian sanksi dan hukuman adalah sesuai dengan Peraturan Perusahaan. Penulis juga memberikan saran terkait hasil penelitian yang didapat, yakni : 1. Menambah masa berlaku surat peringatan menjadi satu tahun, dalam hal ini disesuaikan dengan masa waktu penandatanganan surat pernyataan kepatuhan terhadap kode etik. Hal ini tentunya memberikan efek jera yang lebih kepada karyawan yang melanggar kode etik. 2. Sedangkan untuk penelitian berikutnya, apabila mengambil topik yang sama dengan objek yang juga sama, penulis menyarankan untuk tidak membatasi objek penelitian hanya pada kantor pusat, namun juga pada kantor cabang perusahaan, dimana penulis menilai kemungkinan terjadinya pelanggaran terhadap kode etik lebih besar terjadi di kantor cabang dibanding dengan kantor pusat. 3. Dalam hal pemberian reward berupa Perjalanan Suci umat beragama pada PT Askes, untuk karyawan dengan predikat kinerja minimal baik, perusahaan perlu memberikan hak yang sama kepada seluruh karyawan. Terkait pemberian reward ini, perusahaan hanya memberikan reward untuk karyawan yang memeluk agam islam dan nasrani. Dalam hal ini perusahaan setidaknya memberikan reward yang
9 sama untuk pemeluk agama diluar kedua agama tersebut, agar tidak menimbulkan kecemburuan sosial, tentunya dengan mengutamakan syarat predikat kinerja. Referensi Badan Pemeriksa Keuangan. (2010). BPK Akan Audit Kepatuhan Bayar Pajak BUMN, 1-2 Ginting,F (2013),Evaluasi Audit Kepatuhan dari Regional Quality Assurance 06 Bank Negara Indonesia ( BNI ) dalam Mengantisipasi Terjadinya Kredit Bermasalah di SKC,Skripsi S1. Universitas Sumatera Utara. Medan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara, (2011), Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-09/MBU/2012 PT ASKES (2012). Kode Etik Askes diakses dari Rahayu, S. Suhayati,E. (2009). Auditing : Konsep Dasar dan Pemerikasaan Akuntan Publik. Bandung : Penerbit Graha Ilmu Riwayat Penulis Daniel Elgar Kallista dilahirkan di Marabahan pada tanggal 17 Mei Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang ilmu Akuntansi pada tahun Saat ini penulis sedang tidak berkerja. Penulis aktif di salah satu organisasi keagamaan di Bogor.
PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT BANK MASPION INDONESIA Tbk
PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT BANK MASPION INDONESIA Tbk PENDAHULUAN Komite Audit merupakan komite yang membantu tugas Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan terutama dalam:
Lebih terperinciBAB 4 PERUMUSAN MASALAH
BAB 4 PERUMUSAN MASALAH 4.1 Penerapan kode etik pada PT Askes selama tahun 2008-2012 Good Corporate Governance (GCG) atau tata kelola perusahaan yang baik, telah menjadi komitmen PT Askes (Persero) dalam
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I
PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I 1.1. Pengertian Komite Audit dan Risiko Usaha adalah komite yang dibentuk oleh dan
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)
PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT. BANK MESTIKA DHARMA, Tbk Kata Pengantar Komite Audit merupakan komite yang membantu tugas Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsinya terutama dalam meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki unit audit internal atau biasa disebut GAI (Grup Audit Internal) untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan publik, bank dan BUMN di Indonesia saat ini wajib memiliki unit audit internal atau biasa disebut GAI (Grup Audit Internal) untuk membantu memastikan
Lebih terperinciKEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG
KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM KOMITE AUDIT ( AUDIT COMMITTEE CHARTER ) PT. BANK NTT Dewan Komisaris PT Bank Pembangunan Daerah
Lebih terperinciPIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero)
PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero) Jakarta, 17 Januari 2017 DAFTAR ISI Halaman A. PENDAHULUAN... 1 I. Latar Belakang... 1 II. Maksud dan Tujuan Charter Satuan Pengawasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai macam masalah dan tugas tugas yang menuntut perhatian di mana hal ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan kemajuan zaman dan perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dan penuh persaingan, pimpinan perusahaan dihadapkan kepada berbagai macam masalah dan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa PT Jasa Raharja sebagai salah satu BUMN di Indonesia telah dapat menerapkan tata kelola perusahaan
Lebih terperinciKEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) NOMOR : PC-07/05/2014 TENTANG PIAGAM KOMITE AUDIT
KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) NOMOR : PC-07/05/2014 TENTANG PIAGAM KOMITE AUDIT PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis mengenai Penerapan Good Corporate Governance
BAB 5 PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil analisis mengenai Penerapan Good Corporate Governance pada PT Perkebunan Nusantara XII (Persero), maka dapat disimpulkan, sebagai berikut : 1. Penerapan Good Corporate
Lebih terperinciInternal Audit Charter
SK No. 004/SK-BMD/ tgl. 26 Januari Pendahuluan Revisi --- 1 Internal Audit Charter Latar Belakang IAC (Internal Audit Charter) atau Piagam Internal Audit adalah sebuah kriteria atau landasan pelaksanaan
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT 2015
PIAGAM KOMITE AUDIT 2015 DAFTAR ISI Halaman BAGIAN PERTAMA... 1 PENDAHULUAN... 1 1. LATAR BELAKANG... 1 2. VISI DAN MISI... 1 3. MAKSUD DAN TUJUAN... 1 BAGIAN KEDUA... 3 PEMBENTUKAN DAN KEANGGOTAAN KOMITE
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI
PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 3 1.1 Latar Belakang... 3 1.2 Landasan Hukum... 3 1.3 Maksud dan Tujuan...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Ruang Lingkup 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI LAPORAN TAHUNAN 4
D A F T A R I S I Halaman BAB I PENDAHULUAN 1 1. Latar Belakang 1 2. Tujuan 2 3. Ruang Lingkup 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI LAPORAN TAHUNAN 4 1. Informasi Umum 4 2.Informasi Penerapan
Lebih terperinciPEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT
PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT DAFTAR ISI Executive Summary BAB I Tujuan Umum... 3 BAB II Organisasi... 4 1. Struktur... 4 2. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang... 4 3. Hubungan Kerja dengan Dewan Komisaris,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Milik Negara (BUMN). Seluruh atau sebagian besar modal BUMN dimiliki oleh
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang State-owned Enterprises (SOE) di Indonesia disebut Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Seluruh atau sebagian besar modal BUMN dimiliki oleh negara melalui penyertaan
Lebih terperinciKEWRAUSAHAAN, ETIKA PROFESI dan HUKUM BISNIS
KEWRAUSAHAAN, ETIKA PROFESI dan HUKUM BISNIS Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Magisster Akuntasi www.mercubuana.ac.id The System and Structure of GCG Dosen Pengampu : Mochammad
Lebih terperinciSURAT KEPUTUSAN BERSAMA KOMISARIS DAN DIREKSI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (Persero) NOMOR : II.0/Kpts/06/XI/2010 TENTANG
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (PERSERO) Tanjung Morawa - Sumatera Utara - Indonesia SURAT KEPUTUSAN BERSAMA KOMISARIS DAN DIREKSI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (Persero) NOMOR : II.0/Kpts/06/XI/2010 TENTANG
Lebih terperinciSelf Assessment GCG. Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan GCG
Self Assessment GCG Sebagai bentuk komitmen dalam memenuhi Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 sebagaimana diubah dengan PBI No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan SE
Lebih terperinciPanduan Tugas Pokok dan Fungsi Kerja Komite Audit Sesuai Tata Kelola Perusahaan Yang Baik PIAGAM KOMITE AUDIT PT ELNUSA TBK
DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 5 1.1 Latar Belakang 5 1.2 Maksud dan Tujuan 5 1.3 Landasan Hukum 5 1.4 Definisi 5 BAB II KEANGGOTAAN 6 2.1 Struktur Keanggotaan 6 2.2 Masa Jabatan 6 2.3 Persyaratan Keanggotaan
Lebih terperinciBAB IV PEDOMAN KERJA KOMITE-KOMITE
BAB IV PEDOMAN KERJA KOMITE-KOMITE A. Komite Audit 1. Dasar pembentukan Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum dan
Lebih terperinciPEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN
P T Darma Henwa Tbk PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN PT Darma Henwa Tbk DAFTAR ISI Kata Pengantar 3 BAB I PENGANTAR. 4 1. Mengenal Good Corporate Governance (GCG) 4 2.
Lebih terperinciKOMITE AUDIT CHARTER PT INDOFARMA (PERSERO) TBK
KOMITE AUDIT CHARTER PT INDOFARMA (PERSERO) TBK TAHUN 2017 tit a INDOFARMA PENGESAHAN CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk Pada hari ini, Jakarta tanggal 15 Juni 2017, Charter Komite Audit PT
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
PIAGAM KOMITE AUDIT PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Komite Audit PT PP London Sumatra Indonesia Tbk ( Perusahaan ) dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dalam rangka membantu melaksanakan
Lebih terperinciB. Latar Belakang Penyusunan Pedoman Perilaku Perusahaan (Code of Conduct)
Bab I Pendahuluan A. Pengertian Umum Pedoman Perilaku Perusahaan atau Code of Conduct adalah norma tertulis yang menjadi panduan standar perilaku dan komitmen seluruh karyawan PT. Perkebunan Nusantara
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan;
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. didirikan berdasarkan akta pendirian Perusahaan sebagaimana diumumkan dalam Berita negara RI No. 95 tanggal 27 Nopember 1992, tambahan Nomor
Lebih terperinciSURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013
SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013 TENTANG INTERNAL AUDIT CHARTER (PIAGAM AUDIT INTERNAL) PT ASURANSI JASA INDONESIA (PERSERO) 1. VISI, MISI DAN STRUKTUR ORGANISASI
Lebih terperinciPiagam Unit Komite Audit ("Committee Audit Charter" ) PT.Catur Sentosa Adiprana Tbk.
Piagam Unit Komite Audit ("Committee Audit Charter" ) PT.Catur Sentosa Adiprana Tbk. Pendahuluan Pembentukan Komite Audit pada PT. Catur Sentosa Adiprana, Tbk. (Perseroan) merupakan bagian integral dari
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT. CS L3 Rincian Administratif dari Kebijakan. Piagam Komite Audit CS L3
PIAGAM KOMITE AUDIT Rincian Administratif dari Kebijakan Pemilik Kebijakan Penyimpan Kebijakan Fungsi Corporate Secretary - Fungsi Corporate Secretary - Enterprise Policy & Portfolio Management Division
Lebih terperinciPT DANAREKSA (PERSERO) PIAGAM KOMITE AUDIT 2017
PT DANAREKSA (PERSERO) PIAGAM KOMITE AUDIT 2017 Daftar Isi I. Pendahuluan... 3 A. Latar Belakang... 3 B. Maksud dan Tujuan... 3 II. Komposisi dan Struktur, Persyaratan Keanggotaan dan Masa kerja... 4 A.
Lebih terperinciDAFTAR ISI... İ PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BPR BPR DANA KARUNIA SEJAHTERA TAHUN
DAFTAR ISI DAFTAR ISI... İ PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BPR BPR DANA KARUNIA SEJAHTERA TAHUN 2016... 1 A. TRANSPARANSI PELAKSANAAN GCG (GOOD CORPORATE GOVERNANCE)... 2 1. Pelaksaan Tugas dan
Lebih terperinciPedoman Kerja Komite Audit
Pedoman Kerja Komite Audit PT Erajaya Swasembada Tbk & Entitas Anak Berlaku Sejak Tahun 2015 Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris wajib membentuk
Lebih terperinciAudit Committee Charter- SSI. PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk. PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk. PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) Daftar Isi Halaman I. Pendahuluan Latar belakang..... 1 II. Komite Audit - Arti dan tujuan Komite Audit...... 1 - Komposisi,
Lebih terperinci12Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis
Modul ke: Fakultas 12Pasca Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Cecep Winata
Lebih terperinciPT. BANK CENTRAL ASIA, Tbk. PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTE CHARTER)
PT. BANK CENTRAL ASIA, Tbk. PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTE CHARTER) Tujuan Komite Audit PT. Bank Central Asia, Tbk dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dengan tujuan membantu
Lebih terperinciPEDOMAN DAN TATA TERTIB DIREKSI PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI
PEDOMAN DAN TATA TERTIB DIREKSI PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI mencakup: A. Komposisi, Kriteria, dan Independensi Direksi B. Masa Jabatan Direksi C. Rangkap Jabatan Direksi D. Kewajiban, Tugas, Tanggung Jawab
Lebih terperinciKOMITE AUDIT ( PIAGAM KOMITE AUDIT )
2016 PEDOMAN & TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT ( PIAGAM KOMITE AUDIT ) PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA GEDUNG GRAHA IRAMA LT. 2, 5, 7, 8, 11 & 15 JL HR.
Lebih terperinciPT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal
PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PIAGAM AUDIT INTERNAL PT LIPPO KARAWACI TBK I. LANDASAN HUKUM Landasan pembentukan Internal Audit berdasarkan kepada Peraturan Nomor IX.I.7, Lampiran Keputusan
Lebih terperinciPT. BUANA FINANCE, TBK PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)
PT. BUANA FINANCE, TBK PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) JULI 2016 DAFTAR ISI Halaman BAGIAN I... 1 PENDAHULUAN... 1 1. LATAR BELAKANG... 1 2. VISI DAN MISI... 1 3. MAKSUD DAN TUJUAN... 1 BAGIAN
Lebih terperinciKRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2016 UNTUK DANA PENSIUN
KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2016 UNTUK DANA PENSIUN Penilaian ARA 2016 dibagi menjadi 2 tahap, yaitu: A. Penilaian Kuantitatif (100%) terdiri dari 8 klasifikasi, yaitu: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk
Lebih terperinciNama Jabatan Periode Jabatan. Ilham Ikhsan Anggota (Pihak Independen) Tjen Lestari Anggota (Pihak Independen)
KOMITE KOMITE DEWAN KOMISARIS Komite di bawah Dewan Komisaris Perseroan terdiri atas : 1. Komite Audit 2. Komite Pemantau Risiko 3. Komite Remunerasi dan Nominasi 4. Komite Tata Kelola Terintegrasi KOMITE
Lebih terperinciMEKANISNE PELAPORAN ATAS DUGAAN PELANGGARAN (WHISTLEBLOWING SYSTEM) PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS
MEKANISNE PELAPORAN ATAS DUGAAN PELANGGARAN (WHISTLEBLOWING SYSTEM) PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS JAKARTA 2017 MEKANISNE PELAPORAN ATAS DUGAAN PELANGGARAN
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai peran Auditor Internal terhadap
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai peran Auditor Internal terhadap pengimplementasian GCG, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. GCG sudah diimplementasikan secara
Lebih terperinciDAFTAR ISI. SK BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT BARATA INDONESIA(Persero)
DAFTAR ISI DAFTAR ISI SK BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT BARATA INDONESIA(Persero) i ii I. PENDAHULUAN 1 II. PEMEGANG SAHAM 3 II.1 HAK PEMEGANG SAHAM 3 II.2 RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) 3 II.3
Lebih terperinciPEDOMAN & TATA TERTIB KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)
PEDOMAN & TATA TERTIB KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) No Ref. SK. 007/DEKOM/V/13 PT Bank Mega, Tbk Mei 2013 PERNYATAAN Pedoman ini telah disetujui oleh Dewan Komisaris PT. Bank Mega, Tbk untuk dilaksanakan
Lebih terperinciPEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI
PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI Desember 2012 DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 Pernyataan Komitmen... 2 I. LANDASAN HUKUM... 3 II. TUJUAN DAN MANFAAT... 3 III. ISTILAH PENTING... 4 IV. PENGERTIAN GRATIFIKASI...
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT (Audit Committee Charter)
PIAGAM KOMITE AUDIT (Audit Committee Charter) PT MIDI UTAMA INDONESIA Tbk TANGERANG 1 PIAGAM KOMITE AUDIT (Audit Committee Charter) I. PENDAHULUAN Komite Audit PT Midi Utama Indonesia Tbk ( Perseroan )
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE GOOD CORPORATE GOVERNANCE (COMMITTEE GOOD CORPORATE GOVERNANCE CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk BAGIAN I
PIAGAM KOMITE GOOD CORPORATE GOVERNANCE (COMMITTEE GOOD CORPORATE GOVERNANCE CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk BAGIAN I 1. Pengertian Piagam Komite Good Corporate Governance (GCG) adalah perangkat Dewan
Lebih terperinci- 2 - PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Angka 1 sampai dengan angka 13 Cukup jelas.
PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH UMUM Seiring dengan perkembangan industri perbankan
Lebih terperinciPEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT. BPR KANAYA
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT. BPR KANAYA PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS I. LATAR BELAKANG Dewan Komisaris diangkat oleh Pemegang Saham untuk melakukan pengawasan serta
Lebih terperinciDAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk
DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk Halaman I. Pembukaan 1 II. Kedudukan 2 III. Keanggotaan 2 IV. Hak dan Kewenangan 4 V. Tugas dan Tanggungjawab 4 VI. Hubungan Dengan Pihak Yang
Lebih terperinciBAB I QUALITY ASSURANCE SATUAN KERJA AUDIT INTERN PADA PT.BANK ABC
BAB I QUALITY ASSURANCE SATUAN KERJA AUDIT INTERN PADA PT.BANK ABC I.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan dunia usaha perbankan yang semakin pesat dimana tingkat persaingan untuk merebut pangsa pasar
Lebih terperinciKRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2014 UNTUK DANA PENSIUN
KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2014 UNTUK DANA PENSIUN Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 2% 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting:
Lebih terperinciKEPUTUSAN BERSAMA. Nomor : Kep/06/KOM/AS/XI/2010 Nomor : Kep/267-AS/XI/2010. Tentang
PT ASABRI (PERSERO) JAKARTA KEPUTUSAN BERSAMA Nomor : Kep/06/KOM/AS/XI/2010 Nomor : Kep/267-AS/XI/2010 Tentang KEBIJAKAN PENGELOLAAN PENGADUAN PELANGGARAN (WHISTLEBLOWING) PT ASABRI (PERSERO) Dewan Komisaris
Lebih terperinciPIAGAM AUDIT INTERNAL
PIAGAM AUDIT INTERNAL MUKADIMAH Dalam melaksanakan fungsi audit internal yang efektif, Audit Internal berpedoman pada persyaratan dan tata cara sebagaimana diatur dalam Standar Pelaksanaan Fungsi Audit
Lebih terperinciKRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2015 UNTUK DANA PENSIUN
KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2015 UNTUK DANA PENSIUN Penilaian ARA 2015 dibagi menjadi 2 tahap, yaitu: A. Penilaian Kuantitatif (100%) terdiri dari 8 klasifikasi, yaitu: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Daftar isi Pelaksanaan Good Corporate Governance PD BPR Garut 2
DAFTAR ISI Daftar isi... 1 Pelaksanaan Good Corporate Governance PD BPR Garut 2 A. Transparansi Pelaksanaan Good Corporate Governance PD BPR Garut 2 1 Pelaksanaan Good Corporate Governance berdasarkan
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT
SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengelolaan resiko dan perwujudan Good Corporate Governance untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Audit internal membantu perusahaan untuk mencapai tujuannya melalui evaluasi, pengelolaan resiko, pengendalian dan proses tata kelola perusahaan (good governance).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Pedoman Etika dan Perilaku
BAB I PENDAHULUAN PT. Pelayaran Tempuran Emas, Tbk (Temas Line) merupakan salah satu perusahaan terbuka di bidang industri pelayaran yang berkembang cukup signifikan. Seiring dengan perkembangan ini Perseroan
Lebih terperinciPT Wintermar Offshore Marine Tbk
PT Wintermar Offshore Marine Tbk ( Perusahaan ) Piagam Audit Internal I. Pembukaan Sebagaimana yang telah diatur oleh peraturan, yaitu Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 56/POJK.04/2015 yang ditetapkan
Lebih terperinciPT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) Jl. Sei Batanghari No. 2 Medan 20122 Sumatera Utara, Indonesia Telp. : (-62-61) 8452244, 8453100 Fax. : (-62-61) 8455177, 8454728 Website : www.ptpn3.co.id Email :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar pemakai dalam pengambilan keputusan. Namun demikian, laporan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut.
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)
PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT TOBA BARA SEJAHTRA Tbk 2013 Daftar Isi Hal Daftar Isi 1 Bab I Pendahuluan 2 Bab II Pembentukan dan Organisasi 4 Bab III Tugas, Tanggung Jawab dan Prosedur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menyambut implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA),
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menyambut implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), korporasi-korporasi di Indonesia dituntut memberikan pelayanan terbaik, salah satunya dengan mengimplementasikan
Lebih terperinciPT. BUANA FINANCE, TBK PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)
PT. BUANA FINANCE, TBK PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) MARET 2013 DAFTAR ISI Halaman BAGIAN I... 2 PENDAHULUAN.. 2 1. LATAR BELAKANG 2 2. ISI DAN MISI... 2 3. MAKSUD DAN TUJUAN 2 BAGIAN II....
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT. CS L3 Rincian Administratif dari Kebijakan. Piagam Komite Audit CS L3. RAHASIA Hal 1/11
PIAGAM KOMITE AUDIT Rincian Administratif dari Kebijakan Nama Kebijakan Piagam Komite Audit Pemilik Kebijakan Fungsi Corporate Secretary Penyimpan Kebijakan - Fungsi Corporate Secretary - Enterprise Policy
Lebih terperinciBAB 1 LATAR BELAKANG. dengan munculnya krisis budaya moral. Di beberapa negara Asia pondasi
BAB 1 LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Krisis ekonomi yang pernah terjadi di beberapa negara Asia telah menyadarkan kita semua bahwa sesungguhnya yang menjadi penyebab utama dari krisis ekonomi adalah
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SINAR MAS AGRO RESOURCES & TECHNOLOGY Tbk.
PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SINAR MAS AGRO RESOURCES & TECHNOLOGY Tbk. 1 BAB I DASAR DAN TUJUAN PEMBENTUKAN 1.1. Dasar Pembentukan 1.1.1 PT Sinar Mas Agro Resources & Technology Tbk,
Lebih terperinciPEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT WIJAYA KARYA BETON Tbk
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT WIJAYA KARYA BETON Tbk Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris memuat hal-hal yang terkait dengan organisasi, tugas dan tanggungjawab, wewenang, etika
Lebih terperinciPEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI PT INDOFARMA (Persero) Tbk
Lampiran SK Direksi No : /SK/DIR/XI/2012 Tanggal : November 2012 Hlm. 1/7 PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI PT INDOFARMA (Persero) Tbk 1. PENDAHULUAN PT Indofarma (Persero) Tbk yang selanjutnya disebut
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA
PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA 1 DAFTAR ISI I. DEFINISI...3 II. VISI DAN MISI...4 III. TUJUAN PENYUSUNAN PIAGAM KOMITE AUDIT...4 IV. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB...4 V.
Lebih terperinciPIAGAM AUDIT INTERNAL
PIAGAM AUDIT INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 3 1.1 Umum... 3 1.2 Visi, Misi, Dan Tujuan... 3 1.2.1 Visi Fungsi Audit Internal...
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Daftar isi 1
DAFTAR ISI Daftar isi 1 Pelaksanaan Good Corporate Governance PT. BPR DASSA 2 TAHUN 2017 Transparansi Penerapan Tata Kelola (Good Corporate Governance).... 3 A Pengungkapan Penerapan Tata Kelola... 3 1
Lebih terperinciPEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI
Sahabat Setia Petani PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI PT. PERTANI (PERSERO) SEKRETARIS PERUSAHAAN BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG PT Pertani (Persero) yang selanjutnya disebut Perusahaan senantiasa
Lebih terperinciPERNYATAAN KOMITMEN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT JASA RAHARJA (PERSERO)
PERNYATAAN KOMITMEN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT JASA RAHARJA (PERSERO) Dewan Komisaris dan Direksi PT Jasa Raharja (Persero), dengan ini menyatakan bahwa dalam menjalankan tugas, fungsi dan wewenang
Lebih terperinci2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang
No.349, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. OJK. Tata Kelola. Terintegrasi. Konglomerasi. Penerapan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5627) PERATURAN OTORITAS
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT. ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk
PIAGAM KOMITE AUDIT ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk 2 Januari 2013 Halaman DAFTAR ISI... 1 BAGIAN PERTAMA... 2 PENDAHULUAN... 2 1. LATAR BELAKANG... 2 2. VISI DAN MISI... 2 3.
Lebih terperinciRANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2014
Yth. 1. Perusahaan Asuransi Jiwa; 2. Perusahaan Asuransi Kerugian; dan 3. Perusahaan Reasuransi. di Indonesia RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2014 TENTANG KOMITE YANG DIBENTUK
Lebih terperinciKETENTUAN UMUM PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN PEMODAL
KETENTUAN UMUM PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN PEMODAL OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 50 /POJK.04/2016 TENTANG PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN
Lebih terperinciPT. MALINDO FEEDMILL, Tbk. No. Dokumen = 067/CS/XI/13 PIAGAM KOMITE AUDIT. Halaman = 1 dari 10. PIAGAM Komite Audit. PT Malindo Feedmill Tbk.
Halaman = 1 dari 10 PIAGAM Komite Audit PT Malindo Feedmill Tbk. Jakarta Halaman = 2 dari 10 DAFTAR ISI Halaman I. Tujuan 3 II. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit 3 III. Hak dan Kewenangan Komite Audit
Lebih terperinciKEBIJAKAN SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN (WHISTLEBLOWING SYSTEM) PT PERUSAHAAN PERDAGANGAN INDONESIA (PERSERO)
KEBIJAKAN SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN (WHISTLEBLOWING SYSTEM) PT PERUSAHAAN PERDAGANGAN INDONESIA (PERSERO) KEBIJAKAN SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN (WHISTLEBLOWING SYSTEM) PT PERUSAHAAN PERDAGANGAN INDONESIA
Lebih terperinciP e d o m a n. Anti Kecurangan (Fraud )
P e d o m a n Anti Kecurangan (Fraud ) A. LATAR BELAKANG Setiap organisasi bertanggungjawab untuk berusaha mengembangkan suatu perilaku organisasi yang mencerminkan kejujuran dan etika yang dikomunikasikan
Lebih terperinciPERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /POJK.03/2017 TENTANG PENGGUNAAN JASA AKUNTAN PUBLIK DAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK DALAM KEGIATAN JASA KEUANGAN
- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /POJK.03/2017 TENTANG PENGGUNAAN JASA AKUNTAN PUBLIK DAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK DALAM KEGIATAN JASA KEUANGAN DENGAN
Lebih terperinciPT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT. (Audit Committee Charter)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT 28 November 2013 PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT DAFTAR ISI A. PENDAHULUAN... 1 A.1. Latar Belakang Penyusunan... 1 A.2. Tujuan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, penulis mengambil kesimpulan bahwa: 1. Komite Audit dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
Lebih terperinciPT BFI FINANCE INDONESIA Tbk Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter)
PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter) KETENTUAN UMUM PT BFI Finance Indonesia Tbk, selanjutnya disebut Perusahaan, untuk memenuhi ketentuan sebagaimana tercantum dalam
Lebih terperinciKODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK.
KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK. PENDAHULUAN Tata kelola perusahaan yang baik merupakan suatu persyaratan dalam pengembangan global dari kegiatan usaha perusahaan dan peningkatan citra perusahaan. PT Duta
Lebih terperinci2017, No Otoritas Jasa Keuangan mempunyai wewenang untuk melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, perlindungan konsumen, dan tindakan lain
No.62, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Akuntan Publik. Jasa Keuangan. Penggunaan. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6036) PERATURAN OTORITAS
Lebih terperinciKOMITE KOMITE DEWAN KOMISARIS KOMITE AUDIT
KOMITE KOMITE DEWAN KOMISARIS KOMITE AUDIT 1. Tugas Pokok Komite Audit BCA dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dengan tujuan membantu Dewan Komisaris dalam rangka mendukung efektivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsep good corporate governance (GCG). Konsep ini sebenarnya merupakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu konsep yang saat ini sedang menjadi mainstream adalah konsep good corporate governance (GCG). Konsep ini sebenarnya merupakan turunan dari konsep
Lebih terperinciDAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT. I Pendahuluan 1. II Tujuan Pembentukan Komite Audit 1. III Kedudukan 2. IV Keanggotaan 2. V Hak dan Kewenangan 3
DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT Halaman I Pendahuluan 1 II Tujuan Pembentukan Komite Audit 1 III Kedudukan 2 IV Keanggotaan 2 V Hak dan Kewenangan 3 VI Tugas dan Tanggung Jawab 4 VII Hubungan Dengan Pihak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi global sangat mempengaruhi kinerja perusahaan-perusahaan di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keadaan ekonomi dunia yang sedang dilanda krisis ekonomi global menyebabkan banyak perusahaan (korporasi) di Indonesia diambang kehancuran. Krisis ekonomi
Lebih terperinciPEDOMAN KEBIJAKAN PENGENDALIAN INFORMASI
PEDOMAN KEBIJAKAN PENGENDALIAN INFORMASI Desember 2012 DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 Pernyataan Komitmen... 2 I. LANDASAN HUKUM... 3 II. PENGERTIAN UMUM... 3 III. MAKSUD DAN TUJUAN... 4 IV. KLASIFIKASI INFORMASI...
Lebih terperinciPT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) Jl. Sei Batanghari No. 2 Medan 20122 Sumatera Utara, Indonesia Telp. : (-62-61) 8452244, 8453100 Fax. : (-62-61) 8455177, 8454728 Website : www.ptpn3.co.id Email :
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Salah satu tujuan penting pendirian suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan pemilikinya atau
Lebih terperinciPROGRAM DAN PROSEDUR ANTI KORUPSI
PROGRAM DAN PROSEDUR ANTI KORUPSI Dalam mendukung Program Anti Korupsi, BCA mengimplementasikannya dalam beberapa kebijakan yaitu dalam: I. Surat Keputusan Direksi No. 219/SK/DIR/2003 tanggal 10 November
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin banyak tuntutan publik agar terciptanya tata kelola yang baik, agar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin berkembangnya era demokrasi dan birokrasi pada saat ini maka semakin banyak tuntutan publik agar terciptanya tata kelola yang baik, agar kepercayaan
Lebih terperinciNOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA
Yth. Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan Terbuka di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA Sehubungan dengan Peraturan
Lebih terperinci