No Nama Bank No Nama Bank 1 BANK OF CHINA LIMITED 28 PT BANK BNP INDONESIA 2 DEUTSCHE BANK AG 29 PTBANK BUANA INDONESIA, TBK
|
|
- Ari Sasmita
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 L-1 Daftar Bank No Nama Bank No Nama Bank 1 BANK OF CHINA LIMITED 28 PT BANK BNP INDONESIA 2 DEUTSCHE BANK AG 29 PTBANK BUANA INDONESIA, TBK 3 PT BANK BRI (PERSERO), TBK 30 PT BANK BUKOPIN 4 PT BANK BUMI ARTA 31 PT BANK BUMIPUTERA INDONESIA, TBK 5 PT BANK CHINATRUST INDONESIA 32 PT BANK CAPITAL INDONESIA, TBK 6 PT BANK GANESHA 33 PT BANK COMMONWEALTH 7 PT BANK JASA ARTA 34 PT BANK DANAMON INDONESIA 8 PT BANK MAYAPADA INTERNASIONAL,TBK 35 PT BANK DBS INDONESIA 9 PT BANK MAYBANK INDOCORP 36 PT BANK DKI 10 PT BANK METRO EXPRESS 37 PT BANK EKONOMI RAHARJA, TBK 11 PT BANK MIZUHO INDONESIA 38 PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL 12 PT BANK PERMATA TBK 39 PT BANK EKSPOR INDONESIA (PERSERO) 13 PT BANK RABOBANK INTERNASIONAL 40 PT BANK FINCONESIA 14 PT BANK ROYAL INDONESIA 41 PT BANK HARDA INTERNASIONAL 15 THE BANGKOK BANK BANK COMP. LTD 42 PT BANK HARMONI INTERNASIONAL 16 THE BANK THE BANK OF TOKYO MITSUBISHI 43 PT BANK IFI 17 KANTOR PUSAT BANK BCA 44 PT BANK INA PERDANA 18 ABN AMRO BANK NV 45 PT BANK INDEX SELINDO 19 AMERICAN EXPRESS BANK LTD 46 PT BANK INDOMONEX 20 BANK OF AMERICA, N.A 47 PT BII, TBK 21 CIMB NIAGA 48 PT BANK JASA JAKARTA 22 CITI BANK N.A 49 PT BANK KESAWAN 23 PT BANK AGRONIAGA 50 PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI 24 PT BANK ALFINDO SEJAHTERA 51 PT BANK MANDIRI (PERSERO), TBK 25 PT ANZ PANIN BANK 52 PT BANK MAYORA 26 PT BANK AKITA 53 PT BANK MEGA, TBK 27 PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL 54 PY BANK MULTIARTA SENTOSA
2 55 PT BANK MITRANIAGA 68 PT BANK UOB INDONESIA 56 PT BANK MULTICOR 69 PT BANK VICTORIA INTERNASIONAL 57 PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) 70 PT BANK WOORI INDONESIA 58 PT BANK NISP 71 PT BANK YUDHA BHAKTI 59 PT BANK PERSYARIKATAN INDONESIA 72 PT DIPO INTERNASIONAL BANK 60 PT BANK RESONA PERDANIA 73 PT PAN INDONESIA BANK 61 PT BANK SHINTA INDONESIA 74 PT KOREA EXCHANGE 62 PT BANK SUMITOMO MITSUI INDONESIA 75 BANK DANAMON 63 PT BANK SWADESI 76 PT LIMAN INTERNASIONAL BANK 64 PT BANK SWAGUNA 77 STANDARD CHARTERED BANK 65 PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) 78 THE HONGKONG & SHANGHAI BC 66 PT BANK UIB 67 PT BANK UOB BUANA, TBK
3 L-2 Departemen Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak... Nomor : Lampiran : Perihal : Permintaan Pemblokiran Kekayaan Penanggung Pajak yang Tersimpan pada Bank... Kepada Yth. Sdr. Pimpinan Bank di... Sesuai dengan ketentuan pasal 5 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 135 Tahun 2000 tentang Tata Cara Penyitaan Dalam Rangka Penagihan Pajak dengan Surat Paksa jo. Keputusan menteri keuangan Nomor : 563/KMK.04/2000 Tentang Pemblokiran dan Penyitaan Harta Kekayaan Penanggung Pajak yang Tersimpan pada Bank Dalam Rangka Penagihan Pajak dengan Surat Paksa dengan ini diminta bantuan Saudara untuk melakukan pemblokiran dan pencatatan atas kekayaan berupa deposito berjangka/ tabungan/ saldo rekening koran/ giro/ bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu *) atas nama: Nama :... NPWP :... Nomor Rekening :... Alamat :... Untuk dijadikan sebagai jaminan pelunasan utang pajak sebagaimana dimaksud dalam Surat Paksa Nomor... tanggal... Atas bantuan dan kerjasama yang baik dari pihak saudara, diucapkan terima kasih. Kepala kantor *) Coret yang tidak perlu... NIP
4 L-3 Departemen Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak......, Nomor : Lampiran : Perihal : Pencabutan Pemblokiran Kepada Direktur Bank... di... Sehubungan dengan Surat kami Nomor : S-.../WPJ.../KP.../20... tanggal... perihal pemblokiran kekayaan penanggung pajak yang tersimpan pada bank... atas nama: Nama : NPWP : Nomor Rekening : Alamat : Berhubung telah dilunasinya utang pajak dan biaya penagihan pajak oleh penanggung pajak Sendiri/ melalui pemindahanbukuan ke kas Negara. *) Sesuai dengan ketentuan pasal 5 ayat (3) huruf F Peraturan Pemerintah Nomor 135 Tahun 2000 jo. Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 563/KMK.04/2000 tanggal 26 Desember 2000, dengan ini diminta kepada Saudara untuk mencabut pemblokiran tersebut. Atas bantuan dan kerjasama yang baik diucapkan terima kasih. Kepala kantor *) Coret yang tidak perlu... NIP
5 L-4 Nomor : Lampiran : Perihal : Pelunasan Utang Pajak dan Biaya Penagihan pajak Menggunakan Harta Kekayaan yang Tersimpan di Bank yang telah Disita. Kepada Yth. Kepala Kantor Pelayanan Pajak... Jl... Di... Sehubungan dengan Berita Acara Pelaksanaan Sita Nomor:... tanggal..., bersama ini kami sampaikan permohonan untuk melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak dengan menggunakan harta kekayaan yang tersimpan di Bank yang telah disita, yaitu atas nama: Nama :... NPWP :... Alamat :... Nomor Rekening :... Selesai : Rp... (......) Terlampir kami sampaikan bukti Surat Setoran Pajak yang telah kami tandatangani. Demikian kami sampaikan dan selanjutnya mohon pemblokiran yang telah dilakukan untuk dicabut. Pemohon Tindasan: Pimpinan Bank... Di......
6 L-5 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR PELAYANAN PAJAK... Nomor Lampiran Hal : SP-.../WPJ.../KP.../20... : 1 (satu) set : Salinan Berita Acara Pelaksanaan Sita Kepada Yth. Saudara Pimpinan Bank... di... Bersama ini kami sampaikan kepada saudara Salinan Berita Acara Pelaksanaan Sita: Nomor : Tanggal : Yang pelaksanaan sitanya telah dilakukan pada tanggal... tahun... Demikian disampaikan, untuk dimaklumi. Kepala kantor,... NIP
7 DAFTAR WAWANCARA PELAKSANAAN PEMBLOKIRAN DAN PENYITAAN HARTA KEKAYAAN PENANGGUNG PAJAK YANG TERSIMPAN DI BANK PADA KPP PRATAMA JAKARTA KEBON JERUK SATU 1. Siapa sajakah yang melaksanakan kegiatan pemblokiran dan penyitaan harta kekayaan penanggung pajak di KPP Jakarta Kebon Jeruk 1? Kepala Seksi Penagihan Pajak, 1 orang Jurusita Pajak dan 1 orang Pelaksana Pajak. 2. Berapa banyak-kah dalam 3 tahun terakhir ini sudah dilakukannya tindakan pemblokiran dan penyitaan? 2 perusahaan (wajib pajak badan). 3. Mengapa sampai akhirnya harus dilakukan tindakan pemblokiran dan penyitaan? Tindakan penagihan seperti surat teguran dan surat paksa sudah disampaikan tetapi tidak ada tanggapan dari Penanggung Pajak yang bersangkutan. 4. Dasar hukum apa yang menjadi acuan dalam melakukan pemblokiran dan penyitaan? Kep. MenKeu Nomor 563/KMK.04/2000 tentang Pemblokiran Dan Penyitaan Harta Kekayaan Penanggung Pajak Yang Tersimpan Pada Bank Dalam Rangka Penagihan Pajak. Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor PER 109/PJ./2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemblokiran Dan Penyitaan Harta Kekayaan Penanggung Pajak Yang Tersimpan PadaBank Dalam Rangka Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa. Peraturan Bank Indonesia Nomor : 2/19/PBI/2000 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pemberian Izin Tertulis Membuka Rahasia Bank. 5. Apa yang harus dilakukan Jurusita Pajak sebelum melakukan pemblokiran dan penyitaan? Membuat surat permintaan pemblokiran ke semua Bank di Indonesia (78 bank). 6. Apa sajakah kendala yang dihadapi dalam melaksanakan pemblokiran dan penyitaan? Alamat Wajib Pajak / Penanggung Pajak yang berubah-ubah dan tidak dimutakhirkan oleh Wajib Pajak / Penanggung Pajak yang bersangkutan. Wajib Pajak / Penanggung Pajak kurang mengetahui berbagai jenis alat paksa, (tidak menggubris ST dan SP yang diberikan sebelumnya). Jurusita Pajak mendapatkan perlawanan dari Wajib Pajak / Penanggung Pajak. Jurusita Pajak tidak menjumpai Wajib Pajak / Penanggung Pajak di tempatnya. Sebagian harta yang dimiliki Penanggung Pajak sudah dijaminkan ke Bank.
8 7. Sejauh ini bagaimana cara menangangi kendala tersebut? Dengan cara persuasif terlebih dahulu (langsung berbicara / tatap muka) dengan si Penanggung Pajak. Jika tetap tak ada tanggapan maka KPP langsung melakukan tindakan pemblokiran. 8. Bagaimana pelunasan utang pajak dengan harta tersebut? Tindakan pemblokiran akan dilepas / dicabut jika Penanggung Pajak sudah menyelesaikan / melakukan pelunasan utang pajak. 9. Apakah tindakan pemblokiran dilakukan harus sepengetahuan Penanggung Pajak ataukah dapat langsung? Langsung. Tindakan pemblokiran dilakukan dengan mengirimkan surat permintaan pemblokiran, langsung ke Bank tanpa sepengetahuan si Penanggung Pajak. Karena jika diketahui Penanggung Pajak dikhawatirkan harta kekayaan yang tersimpan di Bank tersebut telah dipindahkan. 10. Bagaimana Jurusita Pajak tahu apabila Penanggung Pajak memiliki rekening di bank? Surat untuk pemblokiran dikirimkan ke semua Bank yang ada di Indonesia. (total ada 78 Bank) dan dalam hal ini Bank wajib menyampaikan surat balasan. Berisi laporan kalau rekening tersebut sudah dilakukan pemblokiran. 11. Lalu bagaimana jika dia memiliki lebih dari 1 rekening? Semua akan tetap dilakukan pemblokiran. 12. Bagaimana jika rekening yang digunakan untuk menyimpan adalah rekening bukan milik pribadi? Sejauh ini belum ada kasus. Rekening biasanya milik pribadi. 13. Bagaimana jika rekening tersebut masih diblokir atas permintaan polisi terkait perkara pidana. Apakah menurut aturan rekening nasabah tersebut dimungkinkan diblokir lebih dari satu kali atas permintaan instansi yang berwenang yang berbeda? Lebih didahulukan untuk kepentingan perpajakan. Dan biasanya KPP akan langsung menemui pihak tersebut yang melakukan pemblokiran terlebih dahulu untuk dirundingkan bagaimana cara penyelesaiannya. Tapi sejauh ini belum ada kasus. 14. Apakah dalam pelaksanaan dalam melakukan pemblokiran Jurusita Pajak didampingi polisi? Kalau tindakan penyitaan : Iya. Tapi dalam hal pemblokiran : Tidak. Pihak KPP hanya mengirimkan surat lewat pos ke seluruh Bank.
9 Data yang diperoleh terkait penagihan pajak dengan surat paksa serta pemblokiran dan penyitaan rekening Bank dari si Penanggung Pajak Jumlah target dan realisasi penerimaan pajak tahun Jumlah tunggakan pajak dan persentasenya tahun Jumlah surat teguran, surat paksa, surat perintah melaksanakan penyitaan yang telah diterbitkan tahun Kronologis pelaksanaan penagihan pajak di KPP Pratama Jakarta Kebon Jeruk Satu (kasus PT IPC). Contoh surat permintaan pemblokiran, pencabutan pemblokiran, dll Pelaksana Penagihan Pajak KPP Pratama Jakarta Kebon Jeruk Satu Jurusita Pajak KPP Pratama Jakarta Kebon Jeruk Satu Mulyanto Istajam Qomarudin Kepala Seksi Penagihan Pajak KPP Pratama Jakarta Kebon Jeruk Satu Hapunguan P
Daftar Kode Bank Seluruh Indonesia
Daftar Kode Bank Seluruh Indonesia by webmaster - Saturday, January 09, 2016 http://anisam.student.akademitelkom.ac.id/?p=134 Kode Bank biasanya di butuhkan saat akan melakukan transaksi dari bank satu
Lebih terperinciCara Tranfer antar Bank :
Cara Tranfer antar Bank : 1. Masukkan kartu ATM Anda. 2. Masukkan PIN Anda. 3. Pilih Transfer pada menu ATM. 4. Pilih Transfer ke bank lain atau Transfer ke bank ATM Bersama. 5. Masukkan kode bank tujuan
Lebih terperinciDaftar Kode Tujuan Bank di Indonesia
1 040 BANGKOK BANK PUBLIC CO.LTD. 2 033 BANK OF AMERICA, N.A. 3 069 BANK OF CHINA LIMITED 4 031 CITIBANK N.A. 5 067 DEUTSCHE BANK AG 6 032 JP MORGAN CHASE BANK, N.A. 7 061 PT. ANZ INDONESIA 8 945 PT. BANK
Lebih terperinciDaftar Kode Tujuan Bank di Indonesia
1 040 BANGKOK BANK PUBLIC CO.LTD. 2 033 BANK OF AMERICA, N.A. 3 069 BANK OF CHINA (HONGKONG) LIMITED 4 031 CITIBANK N.A. 5 067 DEUTSCHE BANK AG 6 032 JP MORGAN CHASE BANK, N.A. 7 036 PT BANK CHINA CONSTRUCTION
Lebih terperinciNO. NAME OF BANK / COMPANY CODE
Appendix 2a CODE OF REPORTING BANK A. CODE OF BANK IN INDONESIA I. STATE OWNED BANK 1 PT.BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk 002000000 2 PT.BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk 008000000 3 PT.BANK NEGARA INDONESIA
Lebih terperinciIni Cara Kirim Uang Lewat ATM BRI
Ini Cara Kirim Uang Lewat ATM BRI Kecuali bermanfaat sebagai tempat menyimpan uang alias menyimpan yang aman, Bank juga berfungsi sebagai media layanan transfer uang, kalau dahulu kita menggunakan wesel
Lebih terperinciuntuk dijadikan sebagai jaminan pelunasan utang pajak sebagaimana dimaksud dalam Surat Paksa Nomor tanggal
Lampiran I Nomor : Lampiran : Perihal : Permintaan pemblokiran kekayaan Penanggung Pajak yang tersimpan Pada bank.. Kepada Yth. Sdr. Pimpinan Bank di- Sesuai dengan ketentuan Pasal 5 ayat (3) Peraturan
Lebih terperinciuntuk dijadikan sebagai jaminan pelunasan utang pajak sebagaimana dimaksud dalam Surat Paksa Nomor tanggal
Lampiran I Nomor : Lampiran : Perihal : Permintaan pemblokiran kekayaan Penanggung Pajak yang tersimpan Pada bank.. Sdr. Pimpinan Bank di- Sesuai dengan ketentuan Pasal 5 ayat (3) Peraturan Pemerintah
Lebih terperinciPeserta BI-SSSS NO. BANK PEMERINTAH 1 PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK 2 PT. BANK MANDIRI (PERSERO) TBK
Peserta BI-SSSS BANK PEMERINTAH 1 PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK 2 PT. BANK MANDIRI (PERSERO) TBK 3 PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK 4 PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK BANK ASING
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Dasar Hukum Pelaksanaan Pemblokiran dan Penyitaan di KPP Pratama
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Dasar Hukum Pelaksanaan Pemblokiran dan Penyitaan di KPP Pratama Jakarta Kebon Jeruk Satu Seperti yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, Indonesia sebagai negara yang sedang
Lebih terperinciSCALE:C(7)
127 Lampiran 1 Uji Jarque-Bera (JB) 20 16 12 8 4 0-0.4-0.2 0.0 0.2 0.4 0.6 Series: Residuals Sample 1 120 ervations 120 Mean 4.79E-16 Median -0.038358 Maximum 0.615408 Minimum -0.496866 Std. Dev. 0.254648
Lebih terperinciLAMPIRAN LAMPIRAN. TEGURAN Nomor.../WPJ... KP... / 20...
1 LAMPIRAN LAMPIRAN KANTOR PELAYANAN PAJAK... TEGURAN Nomor.../WPJ.... KP.... / 20... Menurut tata usaha kami hingga saat ini Saudara masih mempunyai tunggakan pajak sebagai berikut : Jenis Tahun Nomor
Lebih terperinciEVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMULIHAN TEKNOLOGI INFORMASI (RPTI) SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA
EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMULIHAN TEKNOLOGI INFORMASI (RPTI) SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA Jakarta, 1-2 Maret 2017 DEPARTEMEN PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARAN BANK INDONESIA Agenda Pembahasan
Lebih terperinciTATA CARA PEMBAYARAN BIAYA TES KOMPETENSI DASAR PTB-STMKG-2017
TATA CARA PEMBAYARAN BIAYA TES KOMPETENSI DASAR PTB-STMKG-2017 1. Untuk dapat mengikuti tes TKD peserta harus melakukan pembayaran biaya tes TKD sebesar Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah), sesuai dengan
Lebih terperinciNO BIC PESERTA NAMA PESERTA NAMA SINGKAT PESERTA 1 ABALIDBS PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI PT. BPD BALI 2 AGSSIDJA PT. BANK AGRIS BANK AGRIS 3
NO BIC PESERTA NAMA PESERTA NAMA SINGKAT PESERTA 1 ABALIDBS PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI PT. BPD BALI 2 AGSSIDJA PT. BANK AGRIS BANK AGRIS 3 AGTBIDJA PT. BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA, TBK AGRONIAGA
Lebih terperinciMengapa harus sekarang?
Tax Amnesty/Amnesti Pajak itu sendiri adalah program pengampunan yang diberikan oleh Pemerintah kepada Wajib Pajak meliputi: 1. penghapusan pajak terutang; 2. penghapusan sanksi administrasi perpajakan;
Lebih terperinciLaporan Tahunan Badan Sertifikasi Manajemen Risiko 1
Badan Sertifikasi Manajemen Risiko 1 Daftar Isi I Kata Pengantar.. 3 II Bentuk Badan Hukum BSMR.. 4 III Laporan Kinerja dan Rencana Kerja BSMR tahun 2005 2010. 6 1. Program Eksekutif Sertifikasi Manajemen
Lebih terperincibahwa Penggugat memiliki tunggakan pajak sebagai berikut:
Putusan Pengadilan Pajak : Put.37588/PP/M.III/99/2012 Nomor Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa : pokok sengketa dalam perkara gugatan ini mengenai penerbitan Surat Tergugat Nomor:
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Analisis yang digunakan dalam pembahasan penelitian ini adalah analisis deskriptif komparatif. Analisis ini digunakan untuk menggambarkan dan membandingkan penagihan pajak yang
Lebih terperinciPANDUAN PENDAFTARAN MMM (MAVRODI MONDIAL MONEYBOX)
PANDUAN PENDAFTARAN MMM (MAVRODI MONDIAL MONEYBOX) LANGKAH KE-1. Kunjungi webset http://www.mmmasia.me/id LANGKAH KE-2 Pilih REGISTRATION seperti gambar dibawah ini LANGKAH KE-3 Lakukan pengisian FORMULIR
Lebih terperinciAMNESTI PAJAK A. Pengertian Umum
AMNESTI PAJAK A. Pengertian Umum 1. Apakah yang dimaksud dengan amnesti pajak? Penghapusan pajak yang seharusnya terutang,tidak dikenai sanksi administrasi perpajakan dan sanksi pidana di bidang perpajakan
Lebih terperinciSE - 108/PJ/2009 PELAKSANAAN PEMBLOKIRAN HARTA KEKAYAAN PENANGGUNG PAJAK YANG TERSIMPAN PADA BANK M
SE - 108/PJ/2009 PELAKSANAAN PEMBLOKIRAN HARTA KEKAYAAN PENANGGUNG PAJAK YANG TERSIMPAN PADA BANK M Contributed by Administrator Tuesday, 17 November 2009 Pusat Peraturan Pajak Online 17 November 2009
Lebih terperinciSURAT, DAFTAR, FORMULIR, DAN LAPORAN YANG DIGUNAKAN DALAM PELAKSANAAN PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA FORMULIR LAMA KODE BARU KODE
Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor : PER-04/PJ/2016 Tanggal : SURAT, DAFTAR, FORMULIR, DAN LAPORAN YANG DIGUNAKAN DALAM PELAKSANAAN PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA NO. FORMULIR LAMA
Lebih terperinciFREQUENTLY ASK QUESTION (FAQ) TRANSFER ONLINE
FREQUENTLY ASK QUESTION (FAQ) TRANSFER ONLINE A. Apakah yang dimaksud fitur Transfer Online? Adalah fitur transfer antar bank domestik melalui Jaringan Prima dan Jaringan ATM bersama yang dapat dilakukan
Lebih terperinciDIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,
DIREKTORAT JENDEAL BEA DAN CUKAI Jalan Jenderal A. Yani Telepon : 4890308 Jakarta 13230 Faksimili: 4890871 Kotak Pos 108 Jakarta 10002 KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : KEP - 04/BC/1999
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun 1988 tentang perubahan Undang Undang nomer 7 tahun 1992 tentang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengertian bank menurut Pasal 1 Undang - Undang RI Nomor 10 tahun 1988 tentang perubahan Undang Undang nomer 7 tahun 1992 tentang perbankan adalah bank badan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Realisasi Tunggakan Pajak yang Lunas Pada Kantor Pelayanan Pajak
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Realisasi Tunggakan Pajak yang Lunas Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bekasi Utara Setiap tahun, target realisasi tunggakan pajak yang lunas selalu mengalami perubahan begitu
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Analisis yang digunakan dalam pembahasan penelitian ini adalah analisis
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Analisis yang digunakan dalam pembahasan penelitian ini adalah analisis deskriptif komparatif. Analisis ini digunakan untuk menggambarkan dan membandingkan penagihan pajak yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pajak merupakan sumber pendapatan kas negara yang digunakan untuk
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pajak Secara Umum II.1.1 Definisi dan Unsur Pajak Pajak merupakan sumber pendapatan kas negara yang digunakan untuk pembelanjaan dan pembangunan negara dengan tujuan akhir kesejahteraan
Lebih terperinciSURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 01/PJ.045/2007 TENTANG KEBIJAKAN PENAGIHAN PAJAK DIREKTUR JENDERAL PAJAK,
SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 01/PJ.045/2007 TENTANG KEBIJAKAN PENAGIHAN PAJAK DIREKTUR JENDERAL PAJAK, Dalam rangka mendukung tercapainya rencana penerimaan pajak, perlu dilaksanakan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1998 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1998 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa sebagai pelaksanaan
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PER-01/PJ/2013 TENTANG TATA CARA PENERBITAN SURAT KETERANGAN BEBAS PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN ATAS BUNGA DEPOSITO DAN TABUNGAN
Lebih terperinciSURAT PERINTAH PEMERIKSAAN PAJAK NOMOR : PRIN (2) No Nama/NIP Pangkat/Golongan Jabatan (1) (2) (3)
Lampiran 1 Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : Kep. 741/PJ/2001 Tanggal : 7 Desember 2001 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK.(1) SURAT PERINTAH PEMERIKSAAN PAJAK NOMOR
Lebih terperinciNomor :... 1)... 2) Lampiran :... 3) Hal : Permohonan Penetapan Pengusaha Kena Pajak Berisiko Rendah. Wakil Kuasa dari Wajib Pajak :
LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER-31/PJ/2010 TENTANG : TATA CARA PENETAPAN PENGUSAHA KENA PAJAK BERISIKO RENDAH Nomor :... 1)... 2) Lampiran :... 3) Hal : Permohonan Penetapan Pengusaha
Lebih terperinciPetunjuk Pembayaran KTA melalui ATM dan Kasir
Petunjuk Pembayaran KTA melalui ATM dan Kasir CARA MUDAH MEMBAYAR KTA MELALUI BANK-BANK TERKEMUKA DI INDONESIA Mudah, tak perlu bawa uang tunai Kini Anda dapat bertransaksi dengan mudah tanpa harus membawa
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 47/PJ/2010 TENTANG
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 47/PJ/2010 TENTANG TATA CARA PERSIAPAN PENGALIHAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN SEBAGAI PAJAK DAERAH DIREKTUR JENDERAL PAJAK, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA
www.legalitas.org PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciLampiran Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor : KEP-04/BC/1999 Tanggal : 28 Januari 1999
Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor : KEP-04/BC/1999 Tanggal : 28 Januari 1999 BENTUK-BENTUK FORMULIR PENAGIHAN PIUTANG BEA MASUK, CUKAI, DENDA, DAN BUNGA DALAM RANGKA IMPOR BERDASARKAN
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH... KANTOR PELAYANAN PAJAK... Jalan... Telepon :... Fax :...
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH... KANTOR PELAYANAN PAJAK... Lampiran 1 Nomor : SE-05/PJ.5/2001 Jalan... Telepon :...... Fax :... IJIN PEMBUBUHAN TANDA BEA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Melemahnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat dan Eropa, mulai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Melemahnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat dan Eropa, mulai berimbas ke Indonesia, dengan turunnya ekspor. Meski pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 3 TAHUN 1998 (3/1998) TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 3 TAHUN 1998 (3/1998) TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa sebagai
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1998 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1998 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
www.legalitas.org PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 136 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENJUALAN BARANG SITAAN YANG DIKECUALIKAN DARI PENJUALAN SECARA LELANG DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN
Lebih terperinciPP 4/1998, TATA CARA PENJUALAN BARANG SITAAN YANG DIKECUALIKAN DARI PENJUALAN SECARA LELANG DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA
PP 4/1998, TATA CARA PENJUALAN BARANG SITAAN YANG DIKECUALIKAN DARI PENJUALAN SECARA LELANG DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 4 TAHUN 1998 (4/1998)
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1003, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Penagihan. Bea Masuk. Cukai. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PMK 111/PMK.04/2013 TENTANG
Lebih terperinciANALISIS KINERJA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA DI INDONESIA
ANALISIS KINERJA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA DI INDONESIA Oleh: Anita Febryani 1 dan Rahadian Zulfadin 2 Abstraksi Analisis mengenai perbandingan tingkat efisiensi pada industri perbankan yang dilakukan
Lebih terperinciDenpasar, 25 Agustus Disajikan oleh: Ir. Adijanto, MPA Tenaga Pengkaji Bidang Perbendaharaan DITJEN PERBENDAHARAN, KEMENKEU RI
Denpasar, 25 Agustus 2016 Disajikan oleh: Ir. Adijanto, MPA Tenaga Pengkaji Bidang Perbendaharaan DITJEN PERBENDAHARAN, KEMENKEU RI DASAR HUKUM UU 20 Tahun 1997 Bab I. Pasal 1 ayat (1). Penerimaan Negara
Lebih terperinci: PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA CARA PENAGIHAN BEA MASUK DAN/ATAU CUKAI.
- 2 - e. bahwa dalam rangka penagihan bea masuk dan/atau cukai perlu pengaturan khusus dengan berdasarkan pada ketentuan sebagaimana dimaksud dalam huruf a; f. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
Lebih terperinciANALISIS PELAKSANAAN PENAGIHAN PAJAK AKTIF TERHADAP PENCAIRAN TUNGGAKAN PAJAK DI KPP PRATAMA JAKARTA KEBAYORAN BARU DUA
ANALISIS PELAKSANAAN PENAGIHAN PAJAK AKTIF TERHADAP PENCAIRAN TUNGGAKAN PAJAK DI KPP PRATAMA JAKARTA KEBAYORAN BARU DUA Mochammad Taufik Aminuddin Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27
Lebih terperinciPP 4/1998, TATA CARA PENJUALAN BARANG SITAAN YANG DIKECUALIKAN DARI PENJUALAN SECARA LELANG DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA
Copyright (C) 2000 BPHN PP 4/1998, TATA CARA PENJUALAN BARANG SITAAN YANG DIKECUALIKAN DARI PENJUALAN SECARA LELANG DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA *35516 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
Lebih terperinciYth. Kepala Kantor Wilayah DJP... Dengan ini kami selaku pengurus/kuasa *) dari: Nama Wajib Pajak :... NPWP :... Alamat :...
LAMPIRAN I Nomor :.. Lampiran :.. Perihal : Permohonan Penilaian Kembali Aktiva Tetap untuk Tujuan Perpajakan yang Diajukan pada Tahun... oleh Wajib Pajak yang Telah Melakukan Penilaian Kembali Aktiva
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN NOMOR PER - 01 /PJ/2013 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PER - 01 /PJ/13 TENTANG TATA CARA PENERBITAN SURAT KETERANGAN BEBAS PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN ATAS BUNGA DEPOSITO DAN TABUNGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan perekonomian. Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, bank
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan yang berperan penting dalam kegiatan perekonomian. Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, bank adalah badan usaha yang menghimpun
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Rencana Penerimaan Dan Realisasi Penerimaan PPh dan PPN Pada. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kemayoran
BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Rencana Penerimaan Dan Realisasi Penerimaan PPh dan PPN Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kemayoran Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dapat diketahui secara cepat dan membantu pemahaman dari penelitian tersebut
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian akan menentukan urutan-urutan proses analisis data yang akan disajikan secara sistematik. Karena dengan urutan proses analisis
Lebih terperinciBENTUK KEPUTUSAN PEMINDAHAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER - 54/PJ/2009 TENTANG : TATA CARA PEMINDAHAN WAJIB PAJAK TERDAFTAR DAN/ATAU PENGUSAHA KENA PAJAK TERDAFTAR DARI KANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA SEHUBUNGAN
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-10/PJ/2014 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-10/PJ/2014 TENTANG TATA CARA PERMOHONAN DAN PENETAPAN ATAS SAAT MULAINYA PENYUSUTAN
Lebih terperinciNomor :... (3) : Permohonan untuk Penetapan Kelompok Harta Berwujud Bukan Bangunan Untuk Keperluan Penyusutan
LAMPIRAN 1 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER - 55/PJ/2009 TANGGAL : 2 Oktober 2009 Kepada Yth Kepala Kantor Wilayah DJP... (1)... (2) Nomor :... (3) Hal : Permohonan untuk Penetapan Kelompok
Lebih terperinciPutusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-36095/PP/M.III/99/2012. Tahun Pajak : 2011
Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-36095/PP/M.III/99/2012 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2011 Pokok Sengketa Menurut Tergugat Menurut Pengugat : bahwa yang menjadi sengketa dalam gugatan ini adalah,
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 16/PJ/2017
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 16/PJ/2017 TENTANG PERMINTAAN INFORMASI DAN/ATAU BUKTI ATAU KETERANGAN TERKAIT AKSES INFORMASI
Lebih terperinciTENTANG MMM. 1 Panduan MMM MMM Ardi Grup Jembrana
TENTANG MMM MMM bukan bank dan MMM tidak mengumpulkan uang Anda. MMM adalah komunitas dimana semua peserta saling membantu. MMM hanya memberikan Anda program teknis yang membantu jutaan orang di seluruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Definisi Bank menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah
Lebih terperinciSE - 81/PJ/2011 INSENTIF JURUSITA PAJAK
SE - 81/PJ/2011 INSENTIF JURUSITA PAJAK Contributed by Administrator Thursday, 10 November 2011 Pusat Peraturan Pajak Online 10 November 2011 SURAT EDARANÂ DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR :Â SE - 81/PJ/2011
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomer 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha
Lebih terperinciLAMPIRAN M DATA WAWANCARA. 1. Kendala kendala apa saja yang di hadapi oleh KPP Pratama Jakarta Taman
L194 LAMPIRAN M DATA WAWANCARA 1. Kendala kendala apa saja yang di hadapi oleh KPP Pratama Jakarta Taman Sari Satu menghadapi wajib pajak yang tidak patuh dalam melakukan pelaksanaan penagihan pajak? Jawaban
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menjalankan sistem perpajakan di Indonesia sebagaimana telah diatur dalam Undang-Undang No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Pasal
Lebih terperinciJAMINAN TERTULIS Nomor :...
Lampiran I JAMINAN TERTULIS Nomor :... Yang bertandatangan di bawah ini, kami : Nama : Jabatan : NPWP : Alamat : dengan ini menyatakan dengan sebenarnya bahwa kami akan melunasi sekaligus seluruh Bea Masuk,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori dan Literatur 2.1.1 Pengertian Pajak Pajak adalah sebuah kegiatan yang berlangsung secara terus menerus dan saling berkesinambungan dengan tujuan untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. sebelumnya. Pembahasan meliputi aspek-aspek penting yang perlu. diperhatikan dan selanjutnya akan diuraikan sebagai berikut:
30 BAB IV PEMBAHASAN Bab ini akan membahas dan membandingkan antara teori-teori mengenai tindakan penagihan pajak aktif dengan data dan proses pelaksanaan penagihan yang terjadi pada obyek penelitian sebagaimana
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH KANTOR PELAYANAN PAJAK FORMULIR PERMOHONAN
LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : /PJ/2005 TANGGAL : DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH KANTOR PELAYANAN PAJAK FORMULIR PERMOHONAN SURAT
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN DATA. terutang oleh Orang Pribadi atau Badan yang bersifat memaksa berdasarkan
BAB III GAMBARAN DATA 3.1 Definisi Pajak Menurut Undang-Undang No.16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Pajak adalah Kontribusi Wajib Pajak kepada Negara yang terutang oleh Orang
Lebih terperinciLAMPIRAN. Daftar perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kriteria No Kode Nama Perusahaan 1 2 3
LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia populasi Kriteria No Kode Nama Perusahaan 1 2 3 Sampel 1 AGRO Bank Agroniaga Tbk x - 2 ANKB Bank Arta Niaga Kencana
Lebih terperinciNOMOR: 208/KMK.01/1999
MENTERI KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 208/KMK.01/1999 TENTANG PERUBAHAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 461/KMK.05/1997 TENTANG PENGGUNAAN CUSTOMS BOND SEBAGAI
Lebih terperinciTENTANG TATA CARA PENAGIHAN DI BIDANG CUKAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,
SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 24/PMK.04/2011 TENTANG TATA CARA PENAGIHAN DI BIDANG CUKAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciSALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 209/KMK.01/1999 TENTANG
SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 209/KMK.01/1999 TENTANG PERUBAHAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 585/KMK.05/1996 TENTANG PENGGUNAAN JAMINAN BANK UNTUK MENJAMIN PEMBAYARAN
Lebih terperinciBUPATI INDRAGIRI HULU
BUPATI INDRAGIRI HULU PERATURAN BUPATI INDRAGIRI HULU NOMOR 88 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENAGIHAN SEKETIKA DAN SEKALIGUS DAN PELAKSANAAN SURAT PAKSA PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDRAL PAJAK KANTOR PELAYANAN PAJAK SURAT TAGIHAN PAJAK PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI / BADAN
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDRAL PAJAK KANTOR PELAYANAN PAJAK SURAT TAGIHAN PAJAK PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI / BADAN N o m o r : Masa / Tahun Pajak : Tanggal Penerbitan :
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Adetya, Bima. (2014). Penerimaan Negara. Jurnal Ilmiah. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Stan.
DAFTAR PUSTAKA Adetya, Bima. (2014). Penerimaan Negara. Jurnal Ilmiah. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Stan. Departemen Keuangan Republik Indonesia. (2000). Keputusan Menteri Keuangan
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 50/PJ./2009
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 50/PJ./2009 TENTANG TATA CARA PENCABUTAN PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK DAN TATA CARA PENERBITAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tingkat internasional, Perhimpunan bank-bank umum nasional (Perbanas)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam upaya peningkatan daya saing industri perbankan nasional di tingkat internasional, Perhimpunan bank-bank umum nasional (Perbanas) mengusulkan adanya merger Bank
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2000 TENTANG
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2000 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 1997 TENTANG PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat sepenuhnya terlepas dari pengaruh perkembangan lembaga keuangan. Lembaga
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kesuksesan pembangunan nasional dapat diukur dari seberapa besar kemajuan pembangunan ekonomi dari negara tersebut. Dalam proses pembangunan ekonomi tidak
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Pelaksanaan Penagihan Pajak dengan Surat Paksa di Wilayah KPP
IV.1 BAB IV PEMBAHASAN Pelaksanaan Penagihan Pajak dengan Surat Paksa di Wilayah KPP Pratama Jakarta Kebon Jeruk Dua Penagihan Pajak dengan Surat Paksa (PPSP) dilakukan karena ditemui wajib pajak yang
Lebih terperinciPasal 9. Ketentuan teknis yang diperlukan bagi pelaksanaan ketentuan dalam keputusan ini diatur lebih lanjut oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai.
Kantor Pelayanan Bea dan Cukai menerbitkan sekali lagi surat permintaan pembayaran kepada instansi pemerintah yang bersangkutan 5 Apabila setelah 30 (tiga puluh hari ) instansi pemerintah yang diberikan
Lebih terperinciNo. 3/16/DPBPR Jakarta, 18 Juli 2001 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA
No. 3/16/DPBPR Jakarta, 18 Juli 2001 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA Perihal : Persyaratan dan Tata Cara Pelaksanaan Jaminan Pemerintah Terhadap Kewajiban Pembayaran Bank
Lebih terperinciLAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 24/PMK.04/2011 TENTANG : TATA CARA PENAGIHAN DI BIDANG CUKAI
LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 24/PMK.04/2011 TENTANG : TATA CARA PENAGIHAN DI BIDANG CUKAI I. PENERBITAN STCK-I PETUNJUK PELAKSANAAN PENAGIHAN UTANG CUKAI YANG TIDAK DIBAYAR PADA WAKTUNYA,
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-24/PJ/2017 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-24/PJ/2017 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN REKOMENDASI TERKAIT AKSES KEPABEANAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satunya Indonesia. Peran yang dijalani oleh Bank tidak terlepas dari fungsinya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan perekonomian suatu negara, salah satunya Indonesia. Peran
Lebih terperinciSURAT PERNYATAAN KEPEMILIKAN MESIN TERAAN METERAI DIGITAL (MTMD) Nama/Nama Perusahaan :... Nomor Pokok Wajib Pajak :... Alamat :... Jenis Usaha :...
LAMPIRAN 1 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-45/PJ/2008 Tentang Tata Cara Pelunasan Bea Materai Dengan Membubuhkan Tanda Bea Materai Lunas Dengan Mesin Teraan Meterai Digital SURAT PERNYATAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. koperasi, badan usaha milik pemerintah maupun badan usaha swasta lainnya. Pihak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Bank bjb adalah bank umum milik pemerintah didaerah Jawa Barat dan Banten yang memiliki nasabah dari berbagai lapisan berupa perorangan, pekerja, koperasi,
Lebih terperinciMENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 129/PMK.03/2012 TENTANG
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 129/PMK.03/2012 TENTANG TATA CARA PERMINTAAN PENGHENTIAN PENYIDIKAN TINDAK PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN UNTUK
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 70 / PMK.04 / 2009 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 70 / PMK.04 / 2009 TENTANG PEMBAYARAN CUKAI SECARA BERKALA UNTUK PENGUSAHA PABRIK YANG MELAKSANAKAN PELUNASAN DENGAN CARA PEMBAYARAN MENTERI KEUANGAN, Menimbang
Lebih terperinciLampiran: (25) No. Jenis Dokumen set/lembar
LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 9/PMK.03/2013 TENTANG : TATA CARA PENGAJUAN DAN PENYELESAIAN KEBERATAN FORMAT SURAT KEBERATAN: Nomor :... (1)...(2) Lampiran :... (3) Hal
Lebih terperinciTEGURAN Nomor.../WPJ.../KP.../20... Menurut tata usaha kami hingga saat ini Saudara masih mempunyai tunggakan pajak sebagai berikut :
Lampiran 1 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR PELAYANAN PAJAK... Yth, Nama :... NPWP :... Alamat :... TEGURAN Nomor.../WPJ.../KP.../20... Menurut tata usaha kami hingga
Lebih terperinciTEGURAN Nomor.../WPJ.../KP.../20... Menurut tata usaha kami hingga saat ini Saudara masih mempunyai tunggakan pajak sebagai berikut :
Lampiran 1 KANTOR PELAYANAN PAJAK... Yth, Nama :... NPWP :... Alamat :... TEGURAN Nomor.../WPJ.../KP.../20... Menurut tata usaha kami hingga saat ini Saudara masih mempunyai tunggakan pajak sebagai berikut
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 69/PMK.04/2009 TENTANG
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 69/PMK.04/2009 TENTANG PENUNDAAN PEMBAYARAN CUKAI UNTUK PENGUSAHA PABRIK ATAU IMPORTIR BARANG KENA CUKAI YANG MELAKSANAKAN PELUNASAN DENGAN CARA PELEKATAN PITA CUKAI MENTERI
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-09/BC/2009 TENTANG PETUNJUK PENYELESAIAN URUSAN PUNGUTAN EKSPOR DIREKTUR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat diperlukan untuk membantu perkembangan perekonomian bangsa agar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peran lembaga keuangan di era globalisasi yang serba modern ini sangat diperlukan untuk membantu perkembangan perekonomian bangsa agar tidak menjadi bangsa
Lebih terperinci