KORELASI PENERAPAN MESIN ABSENSI BIOMETRIK FACE RECOGNITION TERHADAP KEMUDAHAN MANAJEMEN DATA KEHADIRAN SERTA KEDISIPLINAN CIVITAS SMK N 2 SINGARAJA
|
|
- Siska Tan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KORELASI PENERAPAN MESIN ABSENSI BIOMETRIK FACE RECOGNITION TERHADAP KEMUDAHAN MANAJEMEN DATA KEHADIRAN SERTA KEDISIPLINAN CIVITAS SMK N 2 SINGARAJA Mulyawati Utami 1. I Gede Saindra Santyadiputra 2. I Gede Partha Sindu 3 Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Kejuruan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Bali mulyawati.utami@gmail.com 1, gsaindras@gmail.com 2, gepasi87@gmail.com 3 Abstrak - Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara diterapkanya mesin absensi biometrik face recognition terhadap kemudahan manajemen data kehadiran serta kedisiplinan civitas SMK N 2 Singaraja. Ada tiga variabel yang dikaji pada penelitian ini yakni Penerapan Mesin ABsensi Face Recognition sebagai variabel X, Kemudahan Manajemen Data Kehadiran sebagai variabel Y1 dan Kedisiplinan Civitas SMK N 2 Singaraja sebagai variabel Y2 dengan melibatkan 285 yang terdiri dari 253 siswa dan 32 orang guru dan pegawai. Variabel penerapan mesin absensi meliputi pendapat tentang diterapkannya sistem dan kemudahan penggunaan, sedangkan variabel kemudahan manajemen data meliputi efisiensi dan efektifitas serta produktifitas, selanjutnya untuk variabel kedisiplinan meliputi disiplin waktu, disiplin peraturan dan disiplin tanggung jawab. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Tidak terdpat hubungan yang signifikan antara penerapan mesin absensi biometrik face recognition dan kemudahan manajemen data kehadiran, dan tingkat hubungan bernilai sangat lemah dengan (r) bernilai pada taraf signifikansi 5%. (2) Terdapat hubungan yang signifikan anatara penerapan mesin absensi biometrik face recognitiondengan kedisiplinan civitas SMK N 2 Singaraja, dan tingkat hubungan yang bernilai lemah dengan (r) bernilai pada taraf signifikansi 5%. Kata kata kunci : Absensi wajah, Absensi biometrik, Kemudahan Manajemen data kehadiran, Kedisiplinan Abstract The aim of this research is to know the correlation between the use of Biometric Face Recognition Attendace System and the data management of attendance and the discipline of SMK N 2 Singaraja people. The samples of this research are 285 people consist of 253 students and 32 teacher and staff of the school. The variable used for this research are three; they are the use of Biometric Face Recognition Attendace System as X, the data management of attendance as Y1 and the discipline of SMK N 2 Singaraja people as Y2. The result following this research are; (1) There is no significant correlation between between the use of Biometric Face Recognition Attendace System and the data management of attendance with the result of correlation is very weak at the (r) about at 5% significancy rate. (2) There is a significant correlation between between the use of Biometric Face Recognition Attendace System and the discipline of SMK N 2 Singaraja people, with the result of correlation is weak at the (r) about at 5% significancy rate. Keywords : Face Recognition Attendance System, The data of attendance management. Discipline. I. PENDAHULUAN Sebelumnya, pencatatan kehadiran atau pengabsenan yang diterapkan di sekolah masih menggunakan cara manual yaitu dengan media pulpen dan kertas. Adetiba (2013) menyatakan bahwa penggunaan kertas dan pulpen dalam mencatatat kehadiran siswa merupakan cara yang
2 melelahkan, tidak efisien serta membuang waktu. Data kehadiran yang telah dicatat mungkin bisa terhapus, dan tidak akurat. Sistem absensi yang sudah umum digunakan di sekolah adalah dengan memanggil satu-persatu nama siswa, dan menuliskan tanda pada buku absen yang telah disediakan. Apabila ada siswa yang tidak hadir, maka akan diberikan keterangan ijin, sakit, alpa, ataupun tanpa keterangan. Hal ini tentunya menguras waktu sehingga jam pelajaran akan terpotong. Adetiba (2013) dalam jurnalnya juga mengatakan bahwa sistem absensi yang selama ini dilakukan dengan pencatatan manual tidak akurat hal itu dapat disebabkan oleh kemungkinan guru tidak mengabsen melainkan memberikan leluasa kepada pemimpin di kelas atau ketua kelas sehingga data kehadiran bisa saja dibuat-buat dan tidak real. Melihat dari segi efisiensi dan efektifitas, penggunaan teknologi dalam proses pencatatan kehadiran di sekolah pun digunakan. Di Indonesia sendiri, sudah marak penggunaan sistem pengabsenan menggunakan biometric identification. Biometric identification atau biometrik merupakan pengenalan identitas seseorang melalui karakteristik yang dimiliki. Jonathan. H Connel dalam jurnal yang berjudul Review of the Fingerprint, speaker Recognition, Face Recognition and Iris Recognition Based Biometric Identification Technologies menyatakan bahwa biometric identification terdiri dari beberapa metode untuk mengenali keunikan berdasarkan ciri ciri fisik individu. Terdapat beberapa macam biometric identification, diantaranya adalah; fingerprint recognition (pengenalan sidik jari), voice recognition (pengenalan suara), iris recognition (pengenalan retina), dan yang terakhir adalah Face Recognition (pengenalan wajah). Dewasa ini teknologi identifikasi biometrik sudah banyak digunakan dalam bidang pemerintahan, keamanan, maupun pendidikan. Sistem absensi Face Recognition sudah mulai diterapkan di berbagai sekolah di Indonesia. Di Singaraja salah satu sekolah yang menggunakan sistem absensi Face Recognition adalah SMK N 2 Singaraja. SMK N 2 Singaraja memiliki jumlah siswa yang sangat besar di mana SMK N 2 Singaraja merupakan salah satu SMK favorit di Singaraja. Jumlah siswa serta staff guru yang pegawai yang banyak membuat sekolah menaruh perhatian terhadap manajemen data kehadiran. Data kehadiran merupakan hal yang sangat penting untuk menentukan kebijakan serta untuk menjadi acuan kedisiplinan di suatu sekolah. Menurut Drs. I Made Darwis Wibawa, MM. selaku kepala SMK N 2 Singaraja, tujuan diterapkannya absensi wajah di sekolah adalah untuk membina kedisiplinan siswa serta memupuk rasa jujur terhadap siswa. Kepala SMK N 2 Singaraja dalam wawancaranya juga memaparkan bahwa, dengan adanya absensi berbasis digital dengan menggunakan Face Recognition ini dapat mempermudah sekolah untuk mengambil kebijakan terhadap para siswa. Berdasarkan hal di atas, melalui pengamatan peneliti selama di sekolah dan juga wawancara terhadap kepala SMK N 2 Singaraja, peneliti termotivasi untuk membuat suatu penelitian dan meneliti hubungan dengan sistem absensi yang sudah diterapkan di SMKN 2 Singaraja. Peneliti juga ingin mengetahui melalu penelitian ini apakah terdapat hubungan penerapan absensi akan berdampak pada kedisiplinan siswa seperti harapan Kepala SMK N 2 Singaraja. Atas dasar itu, dibuatlah judul penelitian Korelasi Penerapan Mesin Absensi Biometrik Face Recognition Terhadap Kemudahan Manajemen Data Kehadiran serta Kedisiplinan Civitas SMK N 2 Singaraja. II. KAJIAN TEORI A. Absensi Biometrik Face Recognition Sistem Absensi menggunakan Face Recognition, merupakan sebuah sistem yang digunakan untuk mencatat kehadiran pegawai dengan memakai metode sistem pendeteksian wajah seseorang [1] B. Kemudahan Manajemen Data Kehadiran Manajemen adalah Suatu pencapaian sasaran-sasaran organisasi dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian sumberdaya organisasi.[2] C. Kedisiplinan Siswa Kata disiplin berasal dari bahasa Latin discipulus yang berarti pembelajaran. Jadi, disiplin itu sebenarnya difokuskan pada pengajaran. Menurut Ariesandi arti disiplin sesungguhnya adalah proses melatih pikiran dan karakter anak secara bertahap sehingga menjadi seseorang yang memiliki kontrol diri dan berguna bagi masyarakat. III. METODOLOGI Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional dengan pendekatan kuantitatif dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner terhadap manajemen data kehadiran serta kedisiplinan siswa. [3] Metode atau pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik korelasi. Teknik ini dilakukan dalam pembuktian terhadap dua variabel atau lebih untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang mendukung antara variabel satu dengan yang lainnya. Teknik korelasi digunakan untuk menunjukkan derajat hubungan antar variabel Tempat diadakannya kegiatan penelitian ini adalah di SMK N 2
3 Singaraja. Populasi sebanyak 885 orang siswa serta 110 orag guru dan pegawai dan sampel sebanyak 285 sampel. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentas dan juga angket. Untuk angket diukur menggunakan skala likert akademik, pola item dibuat urutan sekor 5, 4, 3, 2, 1 untuk masing-masing jawaban dengan kode Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Untuk item negatif urutan sekor merupakan kebalikan pertanyaan positif yaitu 1, 2, 3, 4, 5 untuk masing-masing jawaban dengan kode Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). [3] Berdasarkan hasil uji validitas angket Kemudahan Manajemen Data Kehadiran Dan Kedisiplinan kepada 50 dengan jumlah butir pernyataan sebanyak 35 butir dan rtabel = 0,167. Selanjutnya diperoleh 31 butir pernyataan yang dinyatakan valid dan 4 butir pernyataan yang dinyatakan tidak valid karena memiliki rhitung> rtabel untuk N=50 pada taraf signifikan 5% dan berdasarkan hasil uji validitas angket Penerapan Mesin Absensi Biometrik Face Recognition yang diujicobakan kepada 50 dengan jumlah butir pernyataan sebanyak 10 butir dan rtabel = 0,167. Selanjutnya diperoleh 9 butir pernyataan yang dinyatakan valid dan 1 butir pernyataan yang dinyatakan tidak valid karena memiliki rhitung> rtabel untuk N=50 pada taraf signifikan 5%. Pernyataan yang dinyatakan valid akan dipilih 25 butir pernyataan untuk disebar. Analisis reliabilitas instrumen Kemudahan Manajemen Data Kehadiran Dan Kedisiplinan dilakukan berdasarkan hasil perhitungan validitas butir instrumen sebelumnya. Butir-butir tes yang dianalisis reliabilitasnya hanyalah butir-butir yang dinyatakan valid. Hasil yang didapatkan koefisien reliabilitas Kemudahan Manajemen Data Kehadiran Dan Kedisiplinan sebesar 0,914 dan koefisien reliabilitas angket Penerapan Mesin Absensi Biometrik Face Recognition sebesar 0,73. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan statistik parametrik dengan uji prasyarat normalitas, serta uji hipotesis dengan uji Korelasi Product Moment. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui sebaran data tiap variabel yaitu variabel Kecemasan, Prokrastinasi Akademik dan hasil belajar Mahasiswa berdistribusi normal atau tidak dengan menggunakan analisis Kolmogorov- Smirnov. Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis alternatif yang telah diajukan diterima atau ditolak dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment untuk mengetahui hubungan masing-masing antara variabel bebas dan variabel terikat, sedangkan analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui hubungan secara bersama-sama antara variabel bebas dan variabel terikat. IV. PEMBAHASAN Perihal yang dibahas pada bagian deskripsi umum ini adalah deskripsi hasil penelitian di setiap variabel yaitu Penerapan Mesin Absensi Biometrik Face Recognition, Kemudahan Manajemen Data Kehadiran, dan Kedisiplinan. Hasil penelitian yang di deskriptifkan meliputi Kecemasan, Penerapan Mesin Absensi Biometrik Face Recognition, Kemudahan Manajemen Data Kehadiran, dan Kedisiplinan.. Berdasarkan data hasil penelitian Penerapan Mesin Absensi Biometrik Face Recognition, skor maksimum yang diperoleh adalah 914 sedangkan skor minimum 22. Secara rinci distribusi tingkat Penerapan Mesin Absensi Biometrik Face Recognition disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Rincian perhitungan variabel Penerapan Mesin Absensi Biometrik Face Recognition SS (5) S (4) KS (3) TS (2) STS (1) 22 1 Untuk Kemudahan Manajemen Data Kehadiran skor maksimum yang diperoleh adalah 1137 sedangkan skor minimum 24. Secara rinci distribusi tingkat Kemudahan Manajemen Data Kehadiran disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Rincian perhitungan variabel Kemudahan Manajemen Data Kehadiran SS (5) S (4) KS (3) TS (2) STS (1) 24 1 Untuk Kedisiplinan skor maksimum yang diperoleh adalah 1191 sedangkan skor minimum 87. Secara rinci distribusi tingkat Kedisiplinan disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Rincian perhitungan variabel Kedisiplinan
4 SS (5) S (4) KS (3) TS (2) STS (1) 87 3 Perhitungan normalitas data penelitian dari setiap variabel berdasarkan uji normalitas yang telah dilakukan diperoleh bilangan statistik Kolmogorov Smirnov untuk data Penerapan Mesin Absensi Biometrik Face Recognition besarnya 0,079 dengan bilangan sig. = 0,000, bilangan statistik Kolmogorov Smirnov untuk data Kemudahan Manajemen Data Kehadiran besarnya 0,073 dengan bilangan sig. = 0,001, bilangan statistik Kolmogorov Smirnov untuk data Kedisiplinan besarnya 0,079 dengan bilangan sig. = 0,001. Bilangan signifikansi yang diperoleh semuanya kurang dari 0,05 (sig. < 0,05) maka hipotesis nol ditolak sehingga untuk data Penerapan Mesin Absensi Biometrik Face Recognition, Kemudahan Manajemen Data Kehadiran, dan Kedisiplinan sudah berdistribusi normal. Hasil uji hipotesis dengan menggunakan Korelasi Product Moment antara variabel Penerapan Mesin Absensi Biometrik Face Recognition dengan Kemudahan Manajemen Data Kehadiran diperoleh koefisien korelasi sebesar dan berada pada kategori sangat lemah. Sig. = 0.08 > α = 0.05 sehingga keputusannya Ho diterima, yaitu tidak terdapat hubungan yang signifikan antara penerapan mesin absensi face recognition dengan kemudahan manajemen data kehadiran di SMK N 2 Singaraja. Hasil penelitian yang diberikan memberikan keputusan menerima Ho yakni tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dua variabel. Hal yang memungkinkan terjadinya hasil ini salah satunya adalah kekurang siapan para siswa, guru dan pegawai terhadap masukknya teknologi ke ranah sekolah. Sebelumnya absen yang digunakan di SMK N 2 Singaraja, merupakan absen yang hanya berupa selembar kertas yang nantinya per hari akan diserahkan ke bagian akademik untuk direkap setiap bulan maupun tahunnya. Hal seperti ini sudah terdapat pada mesin absensi yang ada, namun berdasarkan observasi kembali dilapangan, banyak guru yang memiliki umur diatas 50 tahun mengeluh dengan adanya sistem, sehingga kurang bisa memanfaatkan sistem yang ada. Penulis melakukan observasi kembali di mana dalam sekolah hanya ada satu teknisi yang bertanggung jawab terhadap mesin absensi dan tidak selalu berada di sekolah, jadi hal ini juga dapat menghambat pengelolaan data kehadiran yang ada di SMK N 2 Singaraja. Jadi dalam hal ini kesiapan pengguna untuk menerima sistem atau sebuah teknologi menjadi salah satu faktor penentu kebermanfaatan teknologi tersebut, Hasil uji hipotesis dengan menggunakan Korelasi Product Moment antara variabel Penerapan Mesin Absensi Biometrik Face Recognition dengan Kedisiplinan diperoleh koefisien korelasi sebesar dan berada pada kategori lemah. Sig. = < α = 0.05 sehingga keputusannya Ho ditolak, yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara penerapan mesin absensi face recognition dengan kedisiplinan civitas SMK N 2 Singaraja. Hasil penelitian ini dapat dipengaruhi pada banyak hal seperti kedisiplinan kepada setiap individu berbeda beda. Hubungan dengan diterapkannya mesin absensi ini terdapat hubungan yang signifikan namun masih dalam kategori lemah. Hal tersebut dapat diartikan bahwa para siswa guru dan pegawai yang ada di SMK N 2 Singaraja masih perlu membiasakan diri menggunakan mesin absensi berikut dengan membiasakan diri untuk menaati peraturan yang sudah ada pada mesin. Hal ini dianggap wajar oleh penulis karena penerapan mesin absensi yang ada disekolah diterapkan kurang dari setahun. Sehingga penulis merasa civitas SMK N 2 Singaraja masih beradaptasi untuk menggunakan mesin absensi ini. Namun yang memberikan angina positif terhadap hasil penelitian ini adalah terdapatnya hubungan yang signifikan terhadap kedisiplinan civitas SMK N 2 Singaraja, hal tersebut berarti hal ini dapat berubah ketika para warga sekolah telah terbiasa menggunakan mesin absensi dan meruah prilaku dengan menaati waktu, peraturan dan tanggung jawab pada penggunaan mesin, sehingga diharapkan hubungan terhadap kedisiplinan warga sekolah dapat bernilai kuat dan dapat meningkatkan kedisiplinan para siswa, guru maupun pegawai yang ada di SMK N 2 Singaraja. V. KESIMPULAN Berdasarkan perumusan masalah, tujuan penelitian, pengajuan hipotesis dan analisis data penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1) Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Penerapan Mesin Absensi Biometrik Face Recognition dengan Kemudahan Manajemen Data Kehadiran dan memiliki tingkat hubungan yang sangat lemah. (2) Terdapat hubungan yang signifikan antara Penerapan Mesin Absensi Biometrik Face Recognition dengan Kedisiplinan dan tingkat hubungan yang rendah.
5 REFERENCES [1] Adetiba, E. (2013). An Online Biometrics-based Class Attendance. African Journal of Computing & ICT, [2] Arikunto, S. (2002). Manajemen Penelitian. Jakarta: Manajemen Penelitian [3] Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. [4] Siregar, Sofiyan. (2013). Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Bumi Aksara.
III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil
29 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil SMPN 5 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014 yang terdiri atas 6 kelas dengan
38 III. METDE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sekampung pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran 013/014 yang terdiri atas 6 kelas dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan salah satu dari tindakan yang dapat dikatakan sebagai tindakan dalam mencari kebenaran dengan menggunakan pendekatan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Pemilihan subyek penelitian Penyusunan Instrumen Penelitian (kuesioner)
Lebih terperinciISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 3, Nomor 1, Maret 2014
Korelasi Efikasi Diri (Self Efficacy) dan Iklim Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di SMP Negeri 1 Tabanan pada Semester Ganjil Tahun Ajaran 2013/2014
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
36 BAB III METODE PENELITIAN Bab III membahas mengenai lokasi, populasi, sampel, desain penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Obyek Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Butik Kharisma Indonesia yang berlokasi di Jalan Gajahmada No. 134, Semarang. Obyek penelitian ini adalah karyawan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
III. METODE PENELITIAN 1. Metode yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono metode eksperimen adalah metode penelitian yang
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Januari 2013 semester genap tahun
29 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Januari 2013 semester genap tahun ajaran 2012/2013 di SMA Negeri 1 Pesisir Tengah Krui Kabupaten Lampung
Lebih terperinciISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 3, Nomor 1, Maret 2014
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERKAIT GURU MATA PELAJARAN TIK DALAM MENGAJAR DAN SUMBER BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR TIK (Studi Kasus : SISWA KELAS VIII DAN IX SMP NEGERI 3 PENEBEL) I Nyoman Sumadiyasa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi dan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi. Variabel
69 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan prosedur penelitian deskriptif inferensial dengan membedakan variabel ke dalam variabel bebas yaitu variabel
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. dan cara belajar dengan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS semester
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kesiapan belajar dan cara belajar dengan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS semester ganjil
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung pada semester
23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/ 2013. B. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tiga sekolah menengah kejuruan di Phuket, Thailand pada siswa jurusan Pariwisata, tiga sekolah yang digunakan yaitu; Phuket
Lebih terperinciBAB III METODE PENELIITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan menggunakan
BAB III METODE PENELIITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian yang berwujud data kuantitatif dianalisis dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini termasuk field research atau penelitian lapangan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Metode kuantitatif
Lebih terperinciHUBUNGAN KECEMASAN DAN PROKRASTINASI AKADEMIK TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
HUBUNGAN KECEMASAN DAN PROKRASTINASI AKADEMIK TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA (Studi Kasus : Jurusan Pendidikan Teknik Informatika)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Pada saat pelaksanaan penelitian, dipilih dua kelas sebagai sampel, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kedua kelas tersebut diupayakan memiliki
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif asosiatif dengan
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif asosiatif dengan pendekatan ex post facto. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai penelitian yang bertujuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan
58 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan metode exposed facto. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sugiyono (2009:115).
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
46 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan model korelasional dengan berusaha mengkaji hubungan antara pola asuh orangtua dengan sikap birrul
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan menggunakan minimal dua variabel yang dihubungkan. Metode asosiatif merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang
70 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki peritiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Disain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode weak experiment dan metode deskriptif. Untuk mendapatkan gambaran peningkatan penguasaan konsep dan kemampuan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian (research methods) adalah cara-cara yang digunakan oleh peneliti dalam merancang, melaksanakan, pengolah data, dan menarik kesimpulan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di SMP Gajah Mada Bandar Lampung tahun pelajaran 2012/2013. B. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 7 SMP Negeri 8
26 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 7 SMP Negeri 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/ 2014 dengan jumlah siswa 262 orang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
55 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menguji penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7e berbantuan komputer dalam pembelajaran fisika terhadap penguasaan konsep
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama bulan Juni 2016 sampai dengan bulan November 2016. Penelitian ini diawali dengan mengidentifikasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan PT. Inhutani I Kantor Direksi Jakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Dengan penelitian asosiatif
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2011/2012. SMA Al-
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X semester genap SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2011/2012. SMA Al- Azhar 3 Bandar
Lebih terperinciBAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent
BAB III Metode Penelitian 1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Opersional Variabel 1.1.1 Variabel Penelitian Variabel adalah apa saja yang dapat membedakan variabel yang dipengaruhi dan yang tidak dapat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI MAN 1 Bandar
22 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI MAN 1 Bandar Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari 11 kelas
Lebih terperinciBAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN
BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data primer. Data primer yaitu data yang berasal langsung dari sumber data yang dikumpulkan
Lebih terperinciMahasiswa Program Studi PTIK FKIP Universitas Bung Hatta. ABSTRACT
Kontribusi Kreativitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) Pada Siswa Kelas X Smk Adzkia Padang Nofentri Naldo Celinton M 1, Khairudin
Lebih terperinciberdasarkan variabel yang sudah ditentukan.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian survei, yaitu penelitian yang bertujuan memberikan gambaran fenomena yang diamati dengan lebih mendetail, misalnya disertai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
30 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang berisi lokasi,populasi, dan sampel penelitian, desain penelitian, pendekatan dan metode penelitian, teknik pengumpulan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
58 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini ditujukan pada pengembangan model pembelajaran kimia
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini ditujukan pada pengembangan model pembelajaran kimia yang dapat meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan proses sains. Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu dan menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini adalah cara-cara berfikir dan berbuat yang dipersiapkan dengan baik untuk mengadakan penelitian dan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Penelitian ini
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 pada
26 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 pada bulan Januari 2013 di SMA Tunas Harapan Bandarlampung. B. Populasi dan
Lebih terperinciBab 3 METODE PENELITIAN
Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian, yaitu
9 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian, yaitu seluruh siswa kelas X MA Al Azhar 3 Bandar Lampung pada semester genap tahun
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, variable satu dengan variable yang lain.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif karena penelitian ini banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi menurut Supardi (2005) dalam Amelia (2012) adalah suatu kesatuan individu atau subyek pada wilayah dan waktu serta dengan kualitas tertentu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. maka penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional.
3 BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat korelasional terdiri dari variable X (Pengembangan Karir dan variavel X (Sistem Kompensasi serta
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan
BAB III METODE PENELITIAN Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan metode penelitian. Seperti yang sudah Penulis paparkan pada bab satu, metode penelitian yang digunakan adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Dimana penelitian ini ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA
III. METDE PEELITIA A. Populasi Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA egeri 5 Metro semester genap tahun pelajaran 01/013, yang terdiri dari 7 kelas dengan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimen yang
III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimen yang menggunakan sampel. Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016
HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Vania Dwi Tristiana (14541084) Prodi : PGSD FKIP UNISRI ABSTRAK
Lebih terperinciHUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG
HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG Yulia Rasmadesi 1), Gusmaweti ), dan Nawir Muhar ) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013
28 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 bulan Januari 2013 di SMA Negeri 1 Banyumas Kabupaten Pringsewu. 3.2 Populasi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. bulan Januari tahun 2015 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Penelitian. dilakukan selama 5 minggu pembelajaran (5X pertemuan).
8 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 014/015 pada bulan Januari tahun 015 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Penelitian dilakukan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 3 Bandar Lampung pada tahun
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 3 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2011/ 2012. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah salah satu langkah yang penting dalam suatu penelitian ilmiah. Cara atau metode penelitian adalah alat untuk mencapai tujuan dan kualitas penelitian sangat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
59 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Madrasah Tsanawiyah Negeri Tanjung Pura. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Nopember 2009 sampai dengan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. kelas VIII SMP Negeri 3 Pesisir Utara Tahun Pelajaran 2012/2013. Untuk
III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data yang empirik tentang pengaruh disiplin belajar dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar ekonomi siswa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Variabel Bebas Variabel bebas (X) dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam penafsiran beberapa istilah yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan dalam penafsiran beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu penjelasan beberapa istilah tersebut agar
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil
13 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil SMA.YPPL Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari enam kelas. B.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diketahui pernyataan responden terhadap implementasi kebijakan tentang sistem
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan kuesioner yang disebarkan kepada responden, maka dapat diketahui pernyataan responden terhadap implementasi kebijakan tentang sistem KKP terhadap kualitas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 19 Bandar
III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 19 Bandar Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran 2012/2013. Siswa terbagi dalam delapan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui hubungan signifikan keharmonisan keluarga Islami dengan penyesuaian diri pada peserta didik
Lebih terperinciPROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG
1 HUBUNGAN DISIPLIN DAN INTERAKSI SISWA SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PEKERJAAN MEKANIK DAN KESELAMATAN KERJA KELAS X DI SMK N 5 PADANG CHAIRUL NAZALUL ANSHAR PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS KORELASI KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PAI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PAI SISWA SMP MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS KORELASI KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PAI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PAI SISWA SMP MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN A. Analisis Data Kompetensi Kepribadian Guru PAI SMP Muhammadiyah Pekajangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENETILIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA semester
24 BAB III METODE PENETILIAN A. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA semester genap SMAN 1 Tanjung Bintang pada tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari 3 kelas.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh kelas VII SMP Negeri 1
III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini yaitu seluruh kelas VII SMP Negeri Bandarsribhawono pada semester genap Tahun Pelajaran 0/03 yang terdiri atas enam kelas berjumlah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki
23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang
32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini dibutuhkan suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang dimaksud
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel independen yaitu
BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Objek Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel independen yaitu Pengetahuan Kewirausahaan (X 1 ), Lingkungan Sekolah (X ) dan Pengalaman Praktek
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian untuk memperolah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana penelitian ini ditujukan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuki meneliti
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
45 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakannya penelitian guna untuk memperoleh data yang diperlukan. Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan 1 April sampai 30 Juni 2014
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan 1 April sampai 30 Juni 014. Tempat Penelitian Sedangkan tempat penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian kuantitatif. Penelitian ini membatasi pada permasalahan pengaruh kepemimpinan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan dan jenis penelitian. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan jenis penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian eksploratif, yaitu meneliti keterkaitan antar variabel. 3.2 Teknik Pengambilan Sampel dan Teknik Pengumpulan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan jenis penelitian verifikatif. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sumbernya diamati dan dicatat pertama kalinya oleh peneliti. 1
BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan ada dua macam yaitu data primer dan data skunder. 1. Data primer Data primer yaitu data yang diperoleh
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi experiment (eksperimen semu) dan deskriptif. Metode eksperimen digunakan untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian ini adalah SMK Negeri 1 Sukoharjo yang beralamatkan di Jl. Jendral Sudirman No. 151 Sukoharjo, dengan subyek penelitian adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan (Moh. Nazir, 2005: 271). Menurut Sugiyono (2007:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang difokuskan pada kajian
43 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang difokuskan pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen Semu atau kuasi (Quasi Experimental) yaitu penelitian eksperimental yang penyamaan kelompok kontrol dengan kelompok
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah adalah penelitian kuantitatif yang bersifat non eksperimental. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu pendekatan metode penelitian digunakan untuk memecahkan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Suatu pendekatan metode penelitian digunakan untuk memecahkan masalah dalam proses penyelidikan. Metode merupakan cara seseorang dalam melakukan sesuatu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Bangunrejo Lampung Tengah pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013
23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bangunrejo Lampung Tengah pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013 yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi No. 299
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar
22 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 sebanyak 8 kelas dengan jumlah 192 siswa. B.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
51 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan yang memiliki langkah yang sistematis Iqbal Hasan, (2002: 20). Suharsimi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. matematika realistik dapat meningkatkan kemampuan dan disposisi berpikir
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran matematika realistik dapat meningkatkan kemampuan dan disposisi berpikir kritis siswa. Untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/R and D). Sugiyono (2013:297) mendefinisikan bahwa penelitian dan pengembangan
Lebih terperinci