BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS"

Transkripsi

1 BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS 2.1 Konsep dan Sejarah Asuransi Jiwa Dasar Pengertian Asuransi Jiwa Pada hakekatnya, asuransi jiwa adalah suatu pelimpahan risiko (Risk Shifting) atas kerugian keuangan (Financial Loss) oleh satu pihak yang disebut Tertanggung kepada pihak lain yang disebut Penanggung. Risiko yang dilimpahkan kepada Penanggung bukanlah risiko hilangnya jiwa seseorang melainkan kerugian keuangan sebagai akibat dari hilangnya jiwa seseorang atau karena mencapai usia tua sehingga tidak produktif lagi. Dalam kehidupan, seorang manusia memiliki nilai sosial dan nilai agama yang keduanya tidak dapat diukur, serta nilai ekonomi yang dapat diukur. Nilai ekonomi hidup manusia memiliki relevansi dengan perasuransian jiwanya. Pihak yang paling berkepentingan dengan nilai ekonomi seorang manusia adalah lingkungan manusia itu sendiri, yang pada umumnya adalah pasangan hidupnya, anak-anaknya, maupun sanak saudaranya. Sebagai contoh, nilai ekonomi seorang kepala keluarga adalah sama dengan kapasitas penghasilannya. Jika nilai ekonomi hidup seorang kepala keluarga hilang atau berkurang, maka istri, anak-anak, dan sanak saudara atau pihak-pihak yang berkepentingan dengannya akan langsung menderita kerugian Konsep Asuransi Jiwa Konsep asuransi jiwa sendiri berangkat dari nilai ekonomi hidup manusia (Economic Value of Human Life). Sebagai dasar perhitungan yang lazim digunakan untuk menentukan nilai ekonomi hidup manusia adalah nilai sekarang dari seluruh pendapatan yang diharapkan dapat diterima seseorang pada umur sekarang sampai umur tua. Nilai ekonomi hidup manusia ini akan tercermin dari 17

2 besarnya proteksi atau dalam terminologi asuransi jiwa jumlah Uang Pertanggungan yang tidak terlalu besar (over insured) atau terlalu kecil (under insured) Prinsip Umum Asuransi Jiwa Ada empat prinsip umum yang melandasi asuransi jiwa yaitu: Prinsip Ekonomi Prinsip ini memandang bahwa seorang manusia sepanjang hidupnya selalu dihadapkan pada kemungkinan terjadinya peristiwa-peristiwa yang dapat menyebabkan hilang atau berkurangnya nilai ekonomisnya baik bagi dirinya sendiri, keluarga, maupun pihak lain yang berkepentingan dengannya misalnya perusahaan tempat ia bekerja. Alasan nilai ekonomi inilah yang mendorong manusia menggunakan jasa asuransi jiwa untuk melindungi dirinya secara ekonomi. Ada tiga jenis risiko yang mempengaruhi nilai ekonomi hidup manusia yaitu 1. Risiko Kematian Peristiwa ini pasti terjadi namun tidak diketahui secara tepat kapan terjadinya. Peristiwa kematian yang terlalu dini akan menyebabkan hilangnya penghasilan seseorang sehingga sangat berpotensi menimbulkan kesulitan ekonomi bagi keluarga yang ditinggalkan dan menjadi tanggungannya. 2. Risiko Hari Tua Di usia tua, seseorang akan menjadi tidak produktif lagi sehingga akan membawa dampak ekonomis bagi mereka yang menanggungnya. 3. Risiko Kecelakaan / Sakit Sama seperti risiko kematian, risiko kecelakaan atau sakit tidak dapat diketahui secara tepat kapan terjadinya. Selain berpotensi menyebabkan kematian, kecelakaan atau sakit juga dapat menyebabkan cacat tubuh yang akan menghilangkan kemampuan seseorang untuk bekerja secara produktif sehingga secara langsung akan menurunkan nilai ekonominya. 18

3 Prinsip Kerjasama Prinsip ini memandang bahwa asuransi jiwa pada dasarnya merupakan suatu bentuk kerjasama dari orang-orang yang ingin menghindari, atau setidaknya memperkecil kerugian akibat terjadinya risiko. Kerjasama itu diwujudkan antara orang-orang ini dengan suatu perusahaan asuransi jiwa. Prinsip Aktuaria Prinsip Aktuaria ini digunakan dalam menentukan hubungan antara hak dan kewajiban yang dinyatakan dalam jumlah tertentu seperti Uang Pertanggungan, Premi, Nilai Tunai, dan lain-lain. Prinsip Hukum Didalam Prinsip Hukum, dikenal Insurable Interest atau Kepentingan yang Dapat Diasuransikan. Adapun yang menjadi dasar Insurable Interest adalah: 1. Hubungan Darah Harus ada hubungan darah antara Tertanggung dan Pemegang Polis, misalnya antara orangtua dan anaknya. 2. Hubungan Bisnis dan Keuangan Harus ada hubungan bisnis dimana penerima manfaat akan mengalami kerugian jika Tertanggung meninggal dunia, misalnya antara perusahaan dan karyawannya, atau kreditur dan debitur Manfaat Asuransi Jiwa Ada lima macam manfaat yang dapat diberikan asuransi jiwa antara lain : Sebagai sarana menabung Untuk mengatasi keadaan yang bersifat darurat maupun untuk persiapan masa depan, seseorang cenderung menabung di bank. Keberhasilan menabung di bank untuk mencapai nilai nominal tertentu tergantung 3 faktor yaitu disiplin menabung, nominal uang yang ditabung secara konsisten, dan lama atau waktu menabung. Dengan menabung di asuransi jiwa, mendidik seseorang agar menabung dengan disiplin, teratur, dan kontinyu karena kelalaian dalam 19

4 membayar premi akan menyebabkan batalnya polis yang menjadikan Tertanggung tidak menerima manfaat proteksi lagi. Sebagai alat perlindungan nilai ekonomi keluarga Bagi sebuah keluarga, seorang kepala keluarga yang ideal juga merupakan pencari nafkah utama dan mencintai keluarganya. Mencintai keluarga harus diwujudkan dengan selalu menyediakan dana agar dapat memenuhi kebutuhan serta menjaga kelangsungan hidup keluarganya walaupun risiko kehilangan nilai ekonomi akan dialaminya. Risiko kehilangan nilai ekonomi ini bisa disebabkan karena meninggal terlalu cepat maupun hidup terlalu lama. Peristiwa meninggal terlalu cepat akan menciptakan lima macam kebutuhan pokok yaitu: 1. Dana Pemutihan Merupakan sejumlah uang yang diperlukan oleh pelaksana wasiat untuk mempertahankan keutuhan harta orang yang meninggal. Jumlah ini harus lebih dulu tersedia sebelum ahli waris menerima bagian dari harta peninggalan. Fungsi dana pemutihan antara lain untuk membayar biaya penguburan, rekening-rekening almarhum yang belum dibayar, hutanghutang almarhum atau pinjaman perusahaan milik almarhum, biaya perawatan sebelum meninggal, biaya jasa pengacara dan pelaksana wasiat, dan pajak-pajak. 2. Dana Penyesuaian Merupakan dana yang diperlukan untuk dipakai hingga janda / duda dan keluarga yang ditinggalkan dapat menyesuaikan diri terhadap situasi hidup yang baru. Dana penyesuaian ini adalah biaya hidup yang dibutuhkan keluarga hingga muncul pencari nafkah baru dalam keluarga tersebut. 3. Dana Pendidikan Merupakan dana yang dipersiapkan terutama untuk biaya pendidikan anak-anak. 4. Pendapatan Keluarga Merupakan nilai ekonomi almarhum untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga dan menjadi hilang karena meninggalnya almarhum. 20

5 5. Biaya Hidup Janda / Duda Merupakan biaya hidup yang sewajarnya diusahakan oleh pencari nafkah untuk menjamin masa depan pasangannya apabila pencari nafkah meninggal. Sedangkan peristiwa hidup terlalu lama akan menyebabkan seseorang mengalami masa yang tidak produktif sehingga yang bersangkutan tidak mampu menciptakan nilai ekonomis lagi, padahal dirinya masih memiliki kebutuhankebutuhan hidup, baik untuk keperluan sehari-hari maupun untuk perawatan kesehatan. Untuk mengantisipasi hal ini, sangat dianjurkan seseorang memiliki Dana Pensiun. Adanya dana pensiun mencegah seseorang yang telah berusia lanjut menjadi beban bagi anak-anaknya, sanak saudaranya, atau orang lain. Sebagai alat bisnis Asuransi bermanfaat untuk melindungi harta-harta yang dapat berupa: 1. Proteksi Kredit Jika seseorang semasa hidupnya pernah meminjam uang dari bank, maka orang tersebut harus memberikan jaminan minimal sebanding dengan nilai pinjaman yang diberikan oleh bank. Jika tidak dipenuhi, maka bank akan mendaftarkan peminjam ini kepada perusahaan asuransi jiwa untuk mendapatkan proteksi senilai dana yang dipinjam. 2. Proteksi Hipotik Rumah Jika seseorang membeli rumah secara kredit dengan masa cicilannya cukup lama, maka pembeli rumah secara otomatis akan diikutsertakan dalam program asuransi sehingga risiko apapun yang mungkin menimpa pembeli rumah tidak akan merugikan developer maupun keluarga yang ditinggalkan karena tidak menimbulkan beban hutang. 3. Proteksi Orang Penting Jika seorang karyawan didalam suatu perusahaan merupakan orang penting atau figur kunci keberhasilan perusahaan, maka orang tersebut akan diasuransikan karena ketiadaan orang tersebut secara mendadak akan sangat berpotensi menyebabkan gejolak dalam perusahaan. Apalagi bukanlah hal yang mudah untuk mencari pengganti orang kunci dan 21

6 dibutuhkan waktu untuk mendidik orang baru menempati posisinya, sehingga dengan diasuransikannya orang kunci tersebut, dapat diciptakan stabilitas bagi perusahaan. Sebagai alat pemelihara harta dan kekayaan Di sejumlah negara maju, pada saat seorang kepala keluarga meninggal, maka harta kekayaannya akan langsung dikenakan pajak yang cukup besar oleh negara. Oleh karena itu, asuransi jiwa merupakan pengganti dari pajak yang harus dibayarkan. Sebagai alat investasi Terdapat berbagai macam instrumen investasi yang masing-masing memiliki karakteristik dan profil risikonya sendiri. Investasi di asuransi jiwa merupakan salah satu investasi yang aman dan prospektif karena modal yang dibutuhkan relatif kecil jika dibandingkan dengan bisnis konvensional, ada unsur kepastian atas dana yang diinvestasikan dan tingkat pertumbuhan dana relatif tinggi, serta telah dilengkapi dengan proteksi terhadap nasabahnya Sejarah dan Perkembangan Asuransi Jiwa Pada tahun 706, berdiri The Amicable of London sebagai suatu perusahaan asuransi jiwa berdarkan prinsip gotong royong. Kira-kira 1000 tahun kemudian, berdiri The Equitable of London yang lebih maju dan mulai menggunakan jasa underwriter dalam proses seleksi risiko asuransi jiwa. Di Amerika, industri asuransi jiwa mulai berkembang seiring dengan eksodus besar-besaran penduduk Eropa ke Amerika. Sejak tahun 1840, mulai berdiri beberapa lembaga asuransi jiwa mutual seperti The New England Mutual Life Insurance Company, The Mutual Life Insurance of New York, dan The State Mutual Life Insurance Company of Worchester. Di Asia, perusahaan asuransi jiwa yang pertama kali berdiri adalah Meiji Life Insurance Company pada tahun 1882 di Jepang. Disusul kemudian Teikoku Life Insurance Company pada tahun 1888 dan Nippon Life Insurance Company pada tahun Persaingan yang tajam dan tidak sehat serta kekalahan Jepang 22

7 pada Perang Dunia II mengakibatkan bangkrutnya 40 perusahaan asuransi jiwa di Jepang dan baru mulai tumbuh kembali secara drastis seiring dengan rehabilitasi ekonomi pada tahun Sedangkan di Indonesia sendiri, perusahaan asuransi jiwa pertama adalah Nederlandsche Indesche Levensverzekeringen Lijfrente Maatschappij yang dimiliki oleh Belanda dan berdiri pada tahun Pada saat ini sudah ada lebih dari 50 perusahaan asuransi jiwa di Indonesia. 2.2 Situasi Industri Menurut karakteristik industri asuransi jiwa, terdapat lima kekuatan yang saling berinteraksi yaitu: Pesaing Di Indonesia, AXA Financial Indonesia bukanlah satu-satunya perusahaan yang menyediakan jasa sejenis. Setidaknya ada 18 perusahaan selain AXA Financial Indonesia yang memiliki lingkup bidang usaha yang sama, antara lain : AIG Lippo Life, Prudential Life Assurance, Bumiputera 1912, Bringin Jiwa Sejahtera, AIA Indonesia, Indolife Pensiontama, Jiwasraya, BNI Life, Panin Life Tbk, Allianz Life Indonesia, Sunlife Financial Indonesia, Sequis Life, Manulife Indonesia, Central Asia Raya, Eka Life, Cigna, Equity Financial Solution, Adisarana Wana Artha, dan Astra CMG Life. Ancaman pendatang baru Jika pada awalnya industri asuransi dikuasai oleh pemain lokal, saat ini sudah ada beberapa perusahaan asuransi multi nasional yang telah memasuki pasar Indonesia antara lain AXA (Prancis), Prudential (Inggris), Manulife (Kanada), Allianz (Jerman). Dengan jumlah penduduk sebanyak 260 juta jiwa dan hanya sekitar 12% dari penduduk yang telah memiliki polis asuransi jiwa atas nama sendiri, Indonesia merupakan pasar yang sangat potensial bagi pemain-pemain di industri asuransi jiwa. Dengan kondisi ekonomi yang stabil dan bertumbuh, sangat dimungkinkan masuknya perusahaan asuransi jiwa asing lain ke Indonesia. 23

8 Ancaman subsitusi Secara khusus tidak ada ancaman subsitusi karena industri asuransi jiwa yang bersifat unik dan telah merupakan salah satu industri yang telah berumur sangat panjang. Namun ada produk subsitusi yang berpotensi menjadi ancaman bagi produk asuransi jiwa yaitu reksadana yang memiliki karakteristik hampir sama dengan produk unit link. Menurut Undang-Undang no 8 tahun 1995 mengenai pasar modal, reksadana didefinisikan sebagai suatu wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portfolio oleh manajer investasi. Kekurangan instrumen reksadana bila dibandingkan dengan unit link sebagai produk perusahaan asuransi adalah ketiadaan proteksi bagi nasabahnya. Kekuatan pembeli Dengan semakin banyaknya penyedia jasa asuransi jiwa, pembeli memiliki kekuatan tawar yang semakin besar dalam memutuskan pembelian. Namun disisi lain, beragamnya informasi mengenai produk dan jasa finansial sangat berpeluang menjadikan pembeli kesulitan dalam menentukan pilihan. Oleh karena itu, pembeli biasanya cenderung membeli dari agen yang telah mereka kenal dan mereka percaya. Pemerintah Didalam industri asuransi jiwa, pemerintah memainkan peranan yang tidak kecil dalam menetukan arah gerak industri. Terdapat beberapa peraturan pemerintah mengenai regulasi asuransi jiwa antara lain Peraturan no 225 tahun 1993 mengenai 5% dana dari seluruh biaya untuk pengembangan sumber daya manusia perusahaan asuransi, Surat Keputusan Menteri Keuangan No 425/KMK.06/2003 dan No 426/KMK.06/2003 tentang agen asuransi yang memasarkan produk perusahaan asuransi, Peraturan Pemerintah / Keputusan Menteri Keuangan tentang Ketentuan Risk Based Capital (RBC) dimana secara bertahap ketentuan RBC diberlakukan yaitu untuk tahun 2002 mencapai 75 persen, tahun 2003 sebesar 100 persen, dan tahun 2004 sebesar 120 persen. 24

9 Peranan Pemerintah ini tidak lepas dari kenyataan bahwa asuransi merupakan salah satu dari tiga pilar ekonomi nasional, dimana kedua sektor yang lain adalah perbankan dan pasar modal. Asuransi jiwa dan perbankan memiliki kemiripan dalam hal pengumpulan dana masyarakat. Perbedaan mendasar adalah dalam hal karakteristik durasi pengumpulan dana, dimana perbankan menerima dan mengakumulasi dana melalui berbagai produk dan layanan yang bersifat jangka pendek, sedangkan asuransi jiwa menerima dan mengakumulasi dana yang sifatnya jangka panjang. Menurut data bisnis asuransi jiwa, total aset di sektor perbankan hingga triwulan I/2007 mencapai Rp 1,705 triliun. Sedangkan total aset sektor asuransi jiwa sebesar Rp 66,4 triliun. Perbedaan ini merupakan sinyal bahwa industri asuransi bisa dimaksimalkan kapasitasnya untuk memperkokoh pilar ekonomi bangsa dengan menghimpun dana jangka panjang dari masyarakat pemodal dan menempatkannya pada berbagai produk investasi di pasar uang dan pasar modal sehingga mendorong pergerakan ekonomi makro. 2.3 Proses Bisnis Perusahaan Proses bisnis perusahaan dapat dilihat pada gambar berikut: FRONT OFFICE 1 2 BACK OFFICE MANAGER INVESTASI NASABAH AXA FINANCIAL INDONESIA BANK KUSTODIAN Gambar 2.1 Proses Bisnis Perusahaan 25

10 Proses bisnis perusahaan dapat dibedakan menjadi dua area yaitu front office dan back office sebagaimana tampak pada diagram alir diatas. Di area front office, terdapat interaksi antara nasabah dengan AXA Financial Indonesia yang diwakili oleh Financial Officer. Pada area back office, terjadi interaksi antara AXA Financial Indonesia dengan Manajer Investasi dan Bank Kustodian. Untuk lebih jelasnya, setiap tahap akan dijelaskan dengan lebih rinci sebagai berikut: Tahap 1 Pada tahap awal ini, nasabah yang telah memutuskan untuk membeli polis asuransi jiwa akan mengisi Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ). Pengisian SPAJ oleh nasabah dilakukan dengan didampingi Financial Officer yang akan membantu nasabah mengisi SPAJ dengan benar dan memastikan bahwa nasabah, secara fisik dan mental nampak sehat dan berada dalam keadaan layak untuk diasuransikan, termasuk diantaranya adalah menandatangani SPAJ dalam keadaan bebas dan tanpa tekanan dari pihak manapun. Setelah proses pengisian SPAJ, dilakukan proses pembayaran premi pertama baik secara tunai kepada Financial Officer maupun secara transfer yang ditujukan ke rekening AXA Financial Indonesia. Setelah SPAJ yang telah diisi beserta premi pertama diserahkan kepada Financial Officer, maka proteksi terhadap nasabah dianggap telah berjalan. Kemudian, Financial Officer akan mengirim SPAJ asli dan premi pertama kekantor pemasaran AXA Financial Indonesia terdekat. Kepada nasabah akan diberikan Tanda Terima Premi Sementara (TTPS) yang berfungsi sebagai bukti bahwa nasabah telah menyerahkan SPAJ dan premi pertama dan oleh karenanya telah berhak atas proteksi. Tahap 2 Setelah SPAJ diterima di kantor AXA Financial Indonesia, SPAJ tersebut dipelajari dan dilakukan seleksi risiko. Seleksi risiko adalah proses penafsiran jangka hidup seseorang (calon tertanggung) yang dikaitkan dengan besarnya risiko untuk menentukan besarnya premi. Seleksi risiko ini dilakukan dengan tujuan untuk memastikan agar setiap tertanggung membayar premi sesuai dengan tingkat risikonya dan menjaga kelangsungan asuransi sehingga tidak merugikan perusahaan. Berkaitan dengan hal itu, maka risiko dalam asuransi 26

11 jiwa dibagi atas risiko yang dapat diasuransikan dimana permintaan proteksi asuransi jiwa oleh calon tertanggung dapat dipenuhi, dan risiko yang tidak dapat diasuransikan sehingga permintaan proteksi asuransi jiwa oleh calon tertanggung tidak dapat dipenuhi. Selain dilakukan seleksi risiko, juga dilakukan verifikasi transfer dana oleh nasabah. Apabila verifikasi transfer dana dan seleksi risiko telah dilalui, maka dana tersebut ditransfer ke manajer Investasi. Kemudian AXA Financial Indonesia akan melakukan penerbitan polis asuransi jiwa atas nama nasabah dengan jangka waktu maksimum 10 hari kerja. Tahap 3 Pada tahap ini, secara bersamaan dengan transfer dana ke manajer investasi, AXA Financial Indonesia menginformasikan penempatan dana ke instrumen investasi yang diinginkan nasabah kepada Bank Kustodian. Fungsi Bank Kustodian adalah sebagai tempat menyimpan dan memelihara pembukuan dan catatan mengenai kegiatan penitipan nilai investasi Maestro Link Plus, mencatat semua perubahan dalam portfolio Maestro Link Plus, dan menyimpan fisik instrumen investasi. Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa Bank Kustodian berfungsi untuk memenuhi persyaratan transparansi pengelolaan dana dan menjalankan fungsi administrasi. Selain fungsi tersebut, Bank Kustodian juga berfungsi menghitung nilai aktiva bersih setiap hari dari seluruh jenis dana yang ada di Maestro Link Plus. Tahap 4 Pada tahap ini, manajer investasi setelah menganalisis kondisi investasi, dan meminta konfirmasi penempatan dana nasabah dari Bank Kustodian, akan melakukan kegiatan investasi atas dana nasabah. Manajer investasi secara spesifik akan menentukan pilihannya untuk membeli instrumen-instrumen investasi dalam batasan instrumen investasi yang diinginkan nasabah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manajer investasi adalah suatu lembaga yang mengelola sejumlah dana, baik berupa dana mutual, dana pensiun, dana asuransi, maupun dana perbankan, agar dana tersebut dapat memberikan hasil 27

12 maksimal dengan risiko seminimal mungkin. Selanjutnya, fisik dari instrumen investasi yang telah dibeli tersebut akan disimpan di Bank Kustodian. Tahap 5 Pada tahap ini, Bank Kustodian yang telah menghitung nilai aktiva bersih akan melaporkan nilai aktiva bersih masing-masing dana Maestro Link Plus kepada AXA Financial Indonesia. Setelah mendapatkan laporan, maka AXA Financial Indonesia akan menerbitkan nilai aktiva bersih tersebut dalam harian Bisnis Indonesia. Tahap 6 Pada tahap ini, manajer investasi akan memberikan laporan kinerja investasi kepada AXA Financial Indonesia Tahap 7 Setelah polis asuransi jiwa dan surat pernyataan transaksi nasabah diterbitkan, maka Financial Officer bertanggung jawab untuk mengantarkan polis tersebut kepada nasabah. Sebelum mengantarkan polis, Financial Officer berkewajiban untuk memeriksa kesesuaian isi polis dan mempersiapkan pelayanan purna jual lainnya. Selain itu Financial Officer juga berkewajiban untuk menjelaskan kepada nasabah segala manfaat yang diberikan AXA Financial Indonesia sesuai yang tercantum pada polis dan menjelaskan prosedur klaim kepada nasabah. Bertindak sebagai Bank Kustodian adalah Deutsche Bank yang didirikan pada tahun 1870 di Jerman. Deutsche Bank telah memberikan pelayanan sekuritas dan kustodian di Indonesia sejak tahun 1994 dan kini melayani 196 badan usaha baik domestik maupun internasional. Dari Standard and Poor s, Deutsche Bank memperoleh rating AA sedangkan dari Moody s Investor Services, memperoleh rating Aa3. Sedangkan yang bertindak sebagai manajer investasi adalah: Schroders Investment Management Indonesia Merupakan manajer investasi yang didirikan pada tahun 1804 di Inggris dan mendapat peringkat A dari Standard and Poor s. Diseluruh dunia, Schroders mengelola dana sebesar USD 160 milliar. Ijin operasi di Indonesia diperoleh 28

13 dari BAPEPAM pada tahun 1991 dan per 31 Oktober 2005 telah mengelola dana sebesar Rp 9 trilliun. Schroders Investment Management Indonesia mengelola dana Maestro Link Fixed Income Plus Rupiah, yang menawarkan hasil pengembangan investasi dalam periode jangka menengah melalui investasi nilai rupiah pada obligasi dan instrumen pendapatan tetap seperti deposito dan Sertifikat Bank Indonesia, juga sedikit proporsi penempatan pada saham. Pilihan jenis investasi ini memiliki tingkat risiko sedang. AXA Asset Management Investment Indonesia Merupakan manajer investasi yang didirikan pada tahun 1993 dan merupakan bagian dari grup AXA. AXA Asset Management Investment Indonesia mengelola dana Balanced Fund Rupiah, yang menawarkan hasil pengembangan investasi dalam jangka menengah melalui investasi nilai rupiah pada saham dan obligasi atau instrumen pendapatan tetap lainnya seperti deposito dan Sertifikat Bank Indonesia. Pilihan jenis investasi ini memiliki tingkat risiko sedang tinggi. Fortis Investment Merupakan manajer investasi paling terkemuka, aman dan menguntungkan yang berpusat di Eropa. Hingga bulan Desember 2005 telah memiliki dana kelolaan sebesar 105,1 miliar Euro dan mendapatkan peringkat sangat baik (AM2) dari Fitch Rating pada bulan Juni Sejak 1992, mengelola portfolio investor di Indonesia dan per 6 Juni 2006 memiliki dana kelolaan Rp 3,4 triliun. Fortis Investment mengelola dana Equity Fund Rupiah, yang menawarkan hasil pengembangan investasi dalam jangka panjang melalui investasi nilai rupiah pada saham dan sedikit proporsi penempatan pada instrumen pasar uang seperti deposito dan Sertifikat Bank Indonesia. Pilihan jenis investasi ini memiliki tingkat risiko tinggi. CIMB-GK Securities Indonesia Merupakan manajer investasi sebagai anak perusahaan grup CIMB yang merupakan kelompok perusahaan jasa keuangan terbesar kedua di Malaysia. Per 31 Oktober 2005, mengelola dana sebesar Rp 189,91 milliar. CIMB-GK Securities Indonesia mengelola dana Fixed Income USD, yang menawarkan 29

14 hasil pengembangan investasi dalam periode jangka menengah melalui investasi nilai US Dollar pada obligasi dan instrumen pasar uang. Pilihan jenis investasi ini memiliki tingkat risiko sedang. 2.4 Perumusan dan Pembatasan Masalah Dengan semakin bertambahnya pemahaman masyarakat akan pentingnya melakukan investasi, serta semakin banyaknya instrumen-instrumen investasi seperti Reksadana dan Obligasi Ritel Indonesia, setiap perusahaan asuransi jiwa berada pada posisi yang strategis. Jika secara konvensional, perusahaan asuransi jiwa hanya dikenal menawarkan proteksi bagi nasabahnya, kini produk tersebut juga mampu berfungsi sebagai instrumen investasi dengan tingkat return yang sangat kompetitif. Meskipun memiliki pasar potesial yang terbilang sangat besar, persaingan di industri asuransi jiwa juga semakin ketat. Di level strategik, setiap pemain yang ada dituntut untuk menciptakan produk yang unik, berbeda dan memiliki value added yang tinggi bagi nasabahnya melebihi produk-produk yang ditawarkan kompetitor. Dengan kata lain, perusahaan dituntut untuk memiliki product leadership. Selain itu, perusahaan juga harus memperhatikan kegiatan operasionalnya dan menyempurnakannya sehingga mencapai tahapan operational excellence. Di level operasional, agen-agen pemasaran perusahaan asuransi jiwa berlomba-lomba memberikan pelayanan yang memuaskan bagi para klien agar mampu mencapai customer intimacy. Jika dilihat dari situasi industri asuransi jiwa sendiri, meskipun industri asuransi jiwa sedang bertumbuh pesat dan dari tahun ke tahun terdapat peningkatan dana kelolaan yang signifikan, setiap pemain di industri asuransi jiwa menyadari adanya tantangan-tantangan, terutama yang berkaitan dengan regulasi pemerintah dan bargaining power dari nasabah yang semakin menguat seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan semakin banyaknya penawaran produk-produk proteksi dan investasi dari berbagai lembaga keuangan baik bank maupun manajer investasi. 30

15 Untuk menghadapi tantangan-tantangan ini, AXA Financial Indonesia harus mampu menyesuaikan strategi perusahaan agar sejalan dengan perubahanperubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnisnya. Dengan dukungan corporate culture dan kemampuan entrepreneurial yang kuat, AXA Financial Indonesia akan mampu menggapai visinya untuk menjadi perusahaan penyedia layanan keuangan dan manajemen kekayaan No. 1 di Indonesia. Corporate entrepreneurship akan mendorong perusahaan untuk bergerak secara lincah, berani berinovasi dan mengembangkan produk baru, mampu mengidentifikasi dan menangkap peluang yang ada sehingga memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Untuk menciptakan budaya entrepreneurial dalam perusahaan, diperlukan iklim entrepreneurial dan pemimpin entrepreneurial. Penelitian ini difokuskan pada usaha untuk mengukur dan menganalisis dimensi-dimensi entrepreneurial di AXA Financial Indonesia di kantor pemasaran Bandung sekaligus mempelajari karakteristik kepemimpinan level manajerial yang ada disana. Untuk menjaga agar penelitian lebih terarah dan tidak meluas sehingga menjadi terlalu kompleks, maka penelitian ini dilakukan dengan pembatasan masalah berikut: Penelitian dilakukan di AXA Financial Indonesia kantor pemasaran Bandung. Penyebaran kuesioner hanya dilakukan kepada para Financial Officer, Recruitment Manager, Recruit and Development Manager, dan Sales Office Manager. Data yang digunakan didalam penelitian diperoleh dari penyebaran kuesioner Entrepreneurial Orientation Survey (EOS) dan Entrepreneurial Leadership Questionnaires (ELQ), beberapa data tambahan hasil wawancara, studi literatur, dan sumber data lain yang relevan dengan penelitian ini. Analisis dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif dan difokuskan pada perilaku entrepreneurial agen pemasaran dan level manajerial di AXA Financial Indonesia kantor pemasaran Bandung. 31

16 Penelitian dilakukan hingga tahapan identifikasi dan pemberian usulan atau saran yang dapat diimplementasikan, namun tidak dilanjutkan ke tahapan perubahan. 2.5 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian yang dilakukan ini adalah : Mempelajari dan mengukur dimensi-dimensi utama dari corporate entrepreneurship di AXA Financial Indonesia kantor pemasaran Bandung. Dimensi-dimensi utama corporate entrepreneurship ini antara lain dimensi umum, dimensi rencana strategis, dimensi cross functionality, dimensi dukungan, dimensi intelijen pasar, dimensi risiko, dimensi kecepatan, dimensi fleksibilitas, dimensi fokus, dimensi masa depan, dan dimensi orientasi individu. Mempelajari peranan orang-orang yang berada dalam level manajerial dalam melakukan kegiatan-kegiatan entrepreneurial dalam melakukan kegiatan operasional harian. Mengidentifikasi tipe kepemimpinan entrepreneurial yang ada di AXA Financial Indonesia kantor pemasaran Bandung dan mengidentifikasi ada tidaknya kesenjangan karakteristik kepemimpinan entrepreneurial di AXA Financial Indonesia kantor pemasaran Bandung. Memberikan saran yang dapat diimplementasikan kepada pihak manajemen dalam hal pemilihan dimensi corporate entrepreneurship yang harus ditingkatkan sehingga perusahaan dapat mencapai visinya. 2.6 Tinjauan Mengenai Corporate Culture Setiap perusahaan besar memiliki apa yang dinamakan dengan budaya perusahaan atau corporate culture. Budaya perusahaan memiliki peranan sangat signifikan dalam penentuan arah dan perkembangan suatu perusahaan. Menurut Robbins (2005), budaya perusahaan merupakan suatu sistem yang terdiri dari 32

17 nilai-nilai yang dianut oleh seluruh karyawan perusahaan, dari pegawai di tingkat bawah hingga jajaran direksi, yang membedakan suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Suatu perusahaan dengan budaya yang kuat, tidak hanya akan memiliki visi dan misi yang jelas, namun ditandai pula dengan terintegrasinya keputusan-keputusan strategis perusahaan dengan proses bisnis dan operasional perusahaan di level yang lebih rendah. Dalam hubungannya dengan sumber daya manusia, budaya perusahaan yang kuat akan sangat membantu setiap orang dalam perusahaan untuk berpikir, berperilaku dan bekerjasama sesuai beliefs dan value yang ada dalam perusahaan. Dengan demikian, menyatukan setiap orang dalam seluruh fungsi yang ada dalam perusahaan untuk mencapai visi dan tujuan perusahaan. Menurut Wheelen & Hunger (2004), banyak perusahaan yang belum memaksimalkan peranan budaya perusahaan dalam mendukung pengembangan usaha perusahaan karena budaya perusahaan diartikan sebagai sesuatu yang tak berwujud, tidak dapat diukur, dan sulit diubah. Padahal budaya perusahaan berhubungan sangat erat dengan strategi bisnis perusahaan dan menjadi penuntun atau pedoman dalam mengimplementasikan strategi tersebut dalam level taktikal dan operasional. Sering terjadi di dunia bisnis bahwa perusahaan kecil yang berhasil dan menjadi besar, tiba-tiba mulai kehilangan nilai-nilai yang dahulu dimilikinya. Banyak perusahaan yang menjadi besar dan kemudian menjadi terlalu birokratis, terstruktur, lamban dan tidak lagi melakukan inovasi. Menurut Robbins (2005), inovasi meliputi seluruh ide-ide baru yang diterapkan untuk perbaikan suatu produk, proses, atau jasa. Seluruh inovasi dicirikan dengan adanya perubahan meskipun tidak seluruh perubahan akan melibatkan ide-ide baru dan perbaikan. Inovasi atas produk dan jasa, atau atas proses operasi, serta pembentukan bisnis baru, merupakan hal yang sangat penting bagi suatu perusahaan. Kegiatan-kegiatan tersebut memberikan added value yang dapat meningkatkan pendapatan perusahaan, mengurangi biaya-biaya, meningkatkan efisiensi, mengintegrasikan sumber daya yang dimiliki, dan secara 33

18 keseluruhan akan membawa perusahaan selangkah lebih maju dari para pesaingnya. Kegiatan inovasi dan pengembangan bisnis baru ini dapat dilakukan secara independen oleh individu maupun dalam skala korporasi atau perusahaan. Individu yang mampu melakukan inovasi dan mengembangkan bisnis baru disebut entrepreneur. Jika dilakukan dalam skala perusahaan, maka disebut corporate entrepreneur atau intrapreneur. Corporate Entrepreneurship atau seringkali disebut Intrapreneurship didefinisikan sebagai suatu proses yang berlangsung di dalam perusahaan, ditujukan untuk mengembangkan produk, jasa, atau proses operasi yang baru dan secara keseluruhan merupakan usaha-usaha yang dilakukan perusahaan untuk berinovasi dan menciptakan added value secara kontinyu. Meskipun intrapreneurship tampak sebagai suatu proses yang menguntungkan bagi perusahaan, pada prakteknya bukanlah hal yang mudah bagi suatu perusahaan untuk memiliki budaya intrapreneurship ini. Kecenderungan yang ada dalam industri menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan besar justru tidak memiliki budaya intrapreneurship. Hal ini ditandai dengan kelambanan dalam menangkap peluang bisnis yang ada dan proses birokrasi internal yang terlalu lama. Menurut Thornberry (2006), keberadaan intrapreneurship dalam suatu perusahaan bisa dicapai melalui dua pendekatan. Pendekatan yang pertama dilakukan dengan mendatangkan seseorang dengan jiwa entrepreneurial dari luar perusahaan dan menempatkannya di posisi puncak dalam hirarki perusahaan. Sedangkan pendekatan kedua adalah dengan menciptakan lingkungan bersifat entrepreneurial didalam perusahaan sehingga memunculkan individu-individu berjiwa entrepreneurial dari internal perusahaan. Hal yang cukup sering terjadi ketika suatu perusahaan mengambil pendekatan pertama, adalah adanya ketidaksesuaian antara pemimpin entrepreneurial yang baru dengan manajemen perusahaan. Seorang pemimpin entrepreneurial selalu bergerak dengan cepat, memiliki toleransi yang rendah terhadap apa yang mereka anggap peraturan-peraturan yang memperlambat proses 34

19 pengambilan keputusan. Pada kenyataannya, terdapat cukup banyak peraturan semacam ini yang ada pada suatu perusahaan yang besar. Oleh karena itu cukup sering terjadi bahwa pada akhirnya, seorang pemimpin entrepreneurial tidak bertahan lama dalam perusahaan besar. Oleh karena itu, perusahaan biasanya menempuh pendekatan yang kedua dengan berusaha memunculkan individu-individu yang telah ada dalam perusahaan dan yang memiliki jiwa entrepreneurial. Memunculkan intrapreneur dari dalam perusahaan bukanlah hal yang cukup mudah untuk dilakukan. Perusahaan harus terlebih dahulu menciptakan lingkungan entrepreneurial sehingga para individu dalam perusahaan merasa terdorong untuk berkreativitas, berinovasi, berani mengambil risiko dan mau berpartisipasi secara aktif dalam menyumbangkan ide-ide baru bagi pengembangan perusahaan. Dukungan dari top level management dan middle level management mutlak diperlukan sehingga ideide positif yang diberikan oleh karyawan benar-benar ditanggapi dan didukung dalam hal pengalokasian sumber daya perusahaan yang diperlukan. Tidak kalah penting adalah adanya penghargaan kepada intrapreneur yang berhasil menberikan added value bagi perusahaan karena penghargaan semacam ini dapat menjadi contoh positif bagi karyawan-karyawan yang lain dan mendorong mereka untuk juga berani mengembangkan jiwa entrepreneurial. Menurut Thornberry (2006), terdapat sebelas dimensi kunci dalam pengembangan corporate entrepreneurship dalam perusahaan yaitu : dimensi umum : menggambarkan budaya perusahaan secara umum dalam kaitan dengan sifat-sifat entrepreneurial yang dimiliki. dimensi rencana strategi : menggambarkan keberadaan nilai-nilai entrepreneurial dalam pengembangan rencana strategi perusahaan. dimensi cross functionality : menggambarkan kerjasama dan knowledge sharing yang terjadi antar departemen dalam perusahaan. dimensi dukungan : menggambarkan adanya dukungan perusahaan terhadap pengembangan ide-ide baru yang diberikan. dimensi intelijen pasar : menggambarkan perilaku perusahaan dalam usahanya memahami konsumen dan melakukan riset untuk mengetahui situasi pasar. 35

20 dimensi risiko : menggambarkan kesediaan perusahaan untuk mengambil risiko dalam usahanya menangkap peluang yang ada. dimensi kecepatan : menggambarkan kecepatan perusahaan dalam merespon perubahan dan menangkap peluang yang menguntungkan pengembangan perusahaan. dimensi fleksibilitas : menggambarkan kemampuan perusahaan untuk berlaku fleksibel dalam mengambil keputusan dan bertindak. dimensi fokus : menggambarkan tingkat fokus perusahaan dalam merencanakan tujuan yang akan dicapai dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang mendukung tujuan tersebut. dimensi masa depan : menggambarkan perilaku perusahaan dalam hubungannya dengan pencapaian masa depan perusahaan tersebut. dimensi orientasi individu : menggambarkan bagaimana para karyawan menerapkan nilai-nilai entrepreneurial dalam perusahaan. Dalam lingkungan entrepreneurial, individu tidak saja didorong untuk mengembangkan perilaku entrepreneurial, namun juga membangun kepemimpinan bersifat entrepreneurial. Thornberry (2006), menggolongkan kepemimpinan entrepreneurial menjadi empat golongan seperti gambar berikut: Gambar 2.2 Karakteristik Kepemimpinan Entrepreneurial 36

21 Berdasarkan perannya, seorang pemimpin entrepreneurial dapat digolongkan menjadi dua, yaitu pemimpin dengan tipe aktivis dan pemimpin dengan tipe katalis. Seorang pemimpin dengan tipe aktivis akan secara aktif melakukan perbaikan-perbaikan dan penyempurnaan atas proses bisnis perusahaan sehingga secara langsung mendorong perusahaan untuk bergerak lebih cepat, menjadi lebih tangguh dan lebih kompetitif. Sedangkan seorang pemimpin dengan tipe katalis tidak terlibat langsung dalam menciptakan added value bagi perusahaan. Tipe ini lebih cenderung mengambil peran sebagai pendukung terciptanya budaya entrepreneurial dalam perusahaan, misalnya dengan mendorong orang lain untuk berinovasi dan mengambil risiko. Berdasarkan fokusnya, seorang pemimpin entrepreneurial dapat digolongkan menjadi dua, yaitu pemimpin yang berfokus kedalam (khususnya terhadap optimalisasi sumber daya perusahaan) dan pemimpin yang berfokus keluar (khususnya terhadap situasi pasar dan peluang-peluang yang ada disana). Seorang aktivis dengan fokus kedalam perusahaan, merupakan seorang miner yang mampu secara aktif mengoptimalkan sumber daya perusahaan, menyempurnakan proses produksi atau meningkatkan efisiensi sehingga secara keseluruhan menciptakan added value bagi perusahaan. Seorang miner biasanya adalah orang yang benar-benar memahami jalannya suatu proses dalam perusahaan, oleh karena itu dia dapat mengetahui dengan tepat bagian-bagian yang memerlukan perbaikan dan masih dapat disempurnakan. Sedangkan seorang aktivis yang memiliki fokus keluar, merupakan seorang explorer yang secara aktif akan mencari dan membuka pasar baru, baik untuk produk maupun jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Sebagai tambahan, seorang explorer memiliki kepekaan yang sangat bagus mengenai apa yang terjadi di pasar, permasalahan apa yang dihadapi konsumen dan mengetahui cukup banyak mengenai kinerja pesaing sehingga mampu memberikan informasi berharga bagi perusahaannya untuk memenuhi kebutuhan pasar. Seorang katalis dengan fokus kedalam, adalah seorang accelerator yang biasanya memegang peranan sebagai kepala unit atau kepala divisi suatu perusahaan. Accelerator berperan dalam memotivasi orang-orang yang berada 37

22 dalam unitnya untuk bekerja dengan lebih pandai dan lebih inovatif. Karena dia juga merupakan seorang yang memiliki jiwa entrepreneurial, accelerator akan mendukung orang lain untuk lebih berani mengambil risiko dan bertindak entrepreneurial seperti dirinya. Sedangkan seorang katalis dengan fokus keluar, adalah seorang integrator yang biasanya berada dalam top level management. Seorang integrator memiliki kemampuan sangat baik dalam menyusun strategi perusahaan agar sejalan dengan perkembangan pasar dan mengintegrasikan sumber daya yang ada dalam perusahaan, baik sumber daya manusia maupun sumber daya finansial untuk menunjang implementasi strategi tersebut. Keberadaan integrator dalam posisi puncak hirarki perusahaan akan mempercepat perusahaan mencapai visi dan tujuannya. 38

5 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Hasil Analisis Hasil yang diperoleh dari EOS menunjukkan nilai dimensi kunci dengan rentang angka 2.46 3.70 (skala 5) dimana rincian nilai untuk tiap dimensi

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Produk asuransi unit link mulai diperkenalkan di Inggris pada

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Produk asuransi unit link mulai diperkenalkan di Inggris pada BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Unit Link 78 Produk asuransi unit link mulai diperkenalkan di Inggris pada tahun 1960-an, sedangkan di Amerika Serikat mulai dipasarkan pada tahun 1970-

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan jaminan finansial bagi dirinya sendiri dan atau ahli warisnya

BAB I PENDAHULUAN. memberikan jaminan finansial bagi dirinya sendiri dan atau ahli warisnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu ciri masyarakat modern adalah masyarakat-masyarakat yang tidak hanya memikirkan kehidupannya saat ini, tetapi juga kehidupannya di masa yang akan

Lebih terperinci

Investing Today, Investing Tomorrow.

Investing Today, Investing Tomorrow. Investing Today, Investing Tomorrow. Keistimewaan: Kemudahan menentukan komposisi proteksi & investasi Fleksibilitas dalam bertransaksi Potensi hasil investasi yang optimal 1 Produk asuransi jiwa dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pola kehidupan manusia yang semakin maju pada saat ini akan mempengaruhi risiko yang akan terjadi pada kehidupan manusia itu sendiri. Risiko-risiko

Lebih terperinci

1.1. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

1.1. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN Kehadiran industri asuransi merupakan hal yang rasional dan tidak terelakkan lagi pada situasi dimana sebagian besar pengusaha dan anggota masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi, yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian baik bagi perorangan maupun

BAB I PENDAHULUAN. terjadi, yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian baik bagi perorangan maupun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia dalam hidupnya selalu dihadapkan pada peristiwa yang tidak terduga akan terjadi, yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian baik bagi perorangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) Didirikan pada 1995, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia)

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN III.1. Objek Penelitian III.1.1. Sejarah singkat PT Panin Financial Tbk (PNLF) didirikan tanggal 19 Juli 1974 dengan nama PT Asuransi Jiwa Panin Putra dan memulai kegiatan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan asuransi merupakan salah satu bentuk lembaga keuangan non bank yang memberikan jasa perlindungan kepada masyarakat dalam hampir semua aspek kehidupan baik

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 K U E S I O N E R

LAMPIRAN 1 K U E S I O N E R LAMPIRAN K U E S I O N E R Kuesioner ini disebarkan dengan tujuan untuk mengetahui posisi brand Asuransi Jiwa Central Asia Raya (CAR) di kalangan masyarakat, baik pemegang polis CAR ataupun bukan pemegang

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN SIGNATURE LIFE ASSURANCE PLUS

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN SIGNATURE LIFE ASSURANCE PLUS Signature Life Assurance Plus merupakan produk asuransi unit link yang diterbitkan oleh PT AIA FINANCIAL. Berikut ini adalah ringkasan informasi mengenai produk dan/atau layanan Signature Life Assurance

Lebih terperinci

BAB III DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE

BAB III DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE BAB III LABA TERTAHAN (RETAINED SHARING) PADA PRODUK PRULINK SYARIAH ASSURANCE ACCOUNT DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE A. Gambaran Umum Tentang PT. Prudential Life Assurance 1. Latar Belakang Berdirinya

Lebih terperinci

Insurance Investment Link Product. AVA ismart. Proteksi Tepat untuk Masa Depan Anda

Insurance Investment Link Product. AVA ismart. Proteksi Tepat untuk Masa Depan Anda Insurance Investment Link Product AVA ismart Proteksi Tepat untuk Masa Depan Anda AVA ismart Merupakan sebuah produk asuransi jiwa yang dikaitkan dengan investasi dengan pembayaran premi yang dilakukan

Lebih terperinci

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar, Pertanggungan Tambahan dan Alokasi Investasi)

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar, Pertanggungan Tambahan dan Alokasi Investasi) Ilustrasi ini disiapkan khusus untuk: Nama Tertanggung: DEDY Jenis Kelamin: Laki-laki Tanggal Lahir: - Usia: 35 Status Merokok: Tidak Merokok RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar, Pertanggungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis polis, salah satunya pada saat sekarang ini yaitu BNI Life Insurance.

BAB I PENDAHULUAN. jenis polis, salah satunya pada saat sekarang ini yaitu BNI Life Insurance. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Di zaman sekarang asuransi memegang peranan penting dalam memberikan kepastian proteksi bagi manusia yang bersifat komersial maupun bukan komersial. Asuransi dapat memberikan

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN SIGNATURE LIFE ASSURANCE

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN SIGNATURE LIFE ASSURANCE Signature Life Assurance merupakan produk asuransi unit link yang diterbitkan oleh PT. AIA FINANCIAL. Berikut ini adalah ringkasan informasi mengenai produk dan/atau layanan Signature Life Assurance. Harap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan dana pensiun. (Tariqullah Khan dan Habib Ahmed, 2008: 48) (2012), tiga diantaranya merupakan asuransi jiwa syariah.

BAB I PENDAHULUAN. dan dana pensiun. (Tariqullah Khan dan Habib Ahmed, 2008: 48) (2012), tiga diantaranya merupakan asuransi jiwa syariah. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga intermediasi secara umum dapat diklasifikasikan ke dalam tiga bentuk, yaitu lembaga depositori, lembaga intermediasi investasi, dan lembaga intermediasi yang

Lebih terperinci

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar, Pertanggungan Tambahan dan Alokasi Investasi)

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar, Pertanggungan Tambahan dan Alokasi Investasi) Ilustrasi ini disiapkan khusus untuk: Nama Tertanggung: DAVID Jenis Kelamin: Laki-laki Tanggal Lahir: - Usia: 35 Status Merokok: Tidak Merokok RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar, Pertanggungan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTITUSI

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTITUSI BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTITUSI A. Sejarah Ringkas PT Prudential Life Assurance Indonesia didirikan pada tahun 1995, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) merupakan bagian dari Prudential

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup seperti kondisi kesehatan, musibah, dan juga laju inflasi yang tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. hidup seperti kondisi kesehatan, musibah, dan juga laju inflasi yang tinggi. BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Pada saat ini, masyarakat mulai menyadari pentingnya berinvestasi dikarenakan kebutuhan masa depan akan lebih besar. Selain kebutuhan masa depan, masyarakat

Lebih terperinci

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar, Pertanggungan Tambahan dan Alokasi Investasi)

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar, Pertanggungan Tambahan dan Alokasi Investasi) Ilustrasi ini disiapkan khusus untuk: Nama Tertanggung: YUDI Jenis Kelamin: Laki-laki Tanggal Lahir: - Usia: 30 Status Merokok: Tidak Merokok RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar, Pertanggungan

Lebih terperinci

Heirloom (V) Dirancang untuk orang-orang yang benar-benar menghargai pentingnya nilai warisan.

Heirloom (V) Dirancang untuk orang-orang yang benar-benar menghargai pentingnya nilai warisan. Heirloom (V) Dirancang untuk orang-orang yang benar-benar menghargai pentingnya nilai warisan. Dirancang untuk orang-orang yang benar-benar menghargai pentingnya nilai warisan. Kerja keras. Ketahanan.

Lebih terperinci

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar dan Pertanggungan Tambahan)

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar dan Pertanggungan Tambahan) Ilustrasi ini disiapkan khusus untuk: Nama Tertanggung: LILI Jenis Kelamin: Laki-laki Tanggal Lahir: 10/05/1975 Usia: 38 Status Merokok: Bukan Perokok RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar dan

Lebih terperinci

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar, Pertanggungan Tambahan dan Alokasi Investasi)

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar, Pertanggungan Tambahan dan Alokasi Investasi) Ilustrasi ini disiapkan khusus untuk: Nama Tertanggung: ANTONI Jenis Kelamin: Laki-laki Tanggal Lahir: 21/05/1974 Usia: 39 Status Merokok: Merokok RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar, Pertanggungan

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN SIGNATURE LIFE ASSURANCE PLUS

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN SIGNATURE LIFE ASSURANCE PLUS Signature Life Assurance Plus merupakan produk asuransi unit link yang diterbitkan oleh PT AIA FINANCIAL. Berikut ini adalah ringkasan informasi mengenai produk dan/atau layanan Signature Life Assurance

Lebih terperinci

PRUlink Quarterly Newsletter

PRUlink Quarterly Newsletter PRUlink Quarterly Newsletter Publikasi dari PT Prudential Life Assurance Kuartal Kedua 2012 Sekilas Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia Informasi dan analisis yang tertera merupakan hasil pemikiran internal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai bangsa yang berfalsafah Pancasila bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai bangsa yang berfalsafah Pancasila bertujuan untuk BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia sebagai bangsa yang berfalsafah Pancasila bertujuan untuk menciptakan masyarakat adil dan makmur secara merata baik materil maupun spiritual dalam suasana

Lebih terperinci

AVRIST. INVESTMENT Link INVESTASI MAKSIMAL PERLINDUNGAN JIWA OPTIMAL

AVRIST. INVESTMENT Link INVESTASI MAKSIMAL PERLINDUNGAN JIWA OPTIMAL AVRIST MAKSIMAL PERLINDUNGAN JIWA OPTIMAL AVRIST KEUNGGULAN AVRIST LINK memastikan kekayaan Anda tidak hanya terproteksi, tetapi juga berkembang secara maksimal. IMBAL HASIL LEBIH TINGGI Seluruh premi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan jasa asuransi kini makin dirasakan, baik oleh perorangan

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan jasa asuransi kini makin dirasakan, baik oleh perorangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan jasa asuransi kini makin dirasakan, baik oleh perorangan maupun dunia usaha di Indonesia. Asuransi merupakan sarana finansial dalam tata kehidupan rumah

Lebih terperinci

USD FIXED INCOME FUND

USD FIXED INCOME FUND Feb-14 Mar-14 LAPORAN USD FIXED INCOME FUND keahlian dalam mengidentifikasi kondisi ekonomi dan pergerakan investasi untuk menghasilkan hasil investasi yang kompetitif melalui berbagai macam instrumen

Lebih terperinci

BAB IV REKOMENDASI DAN RENCANA IMPLEMENTASI

BAB IV REKOMENDASI DAN RENCANA IMPLEMENTASI BAB IV REKOMENDASI DAN RENCANA IMPLEMENTASI 4.1 Kesimpulan Hasil Survei EOS menunjukkan bahwa secara umum penilaian terhadap orientasi entrepreneurial di Politeknik Manufaktur Negeri Bandung ternyata tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selain perbankan, industri asuransi jiwa meyakinkan Indonesia bahwa asuransi

BAB I PENDAHULUAN. selain perbankan, industri asuransi jiwa meyakinkan Indonesia bahwa asuransi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai Negara yang berpenduduk 220 juta jiwa, Indonesia sangat potensial bagi industri barang, jasa maupun keuangan. Dalam industri keuangan, selain perbankan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. barang, pesaing, perkembangan pasar, perkembangan perekonomian dunia.

BAB I PENDAHULUAN. barang, pesaing, perkembangan pasar, perkembangan perekonomian dunia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini laju pertumbuhan ekonomi dunia dipengaruhi oleh dua elemen penting yaitu globalisasi dan kemajuan teknologi yang menyebabkan persaingan diantara perusahaan

Lebih terperinci

BNI LIFE INSURANCE didirikan pada tahun 1996 yang memiliki lini bisnis

BNI LIFE INSURANCE didirikan pada tahun 1996 yang memiliki lini bisnis BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Perkembangan Perusahaan BNI LIFE INSURANCE didirikan pada tahun 1996 yang memiliki lini bisnis meliputi asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan komitmen uang untuk suatu periode waktu dalam rangka untuk memperoleh pembayaran di masa depan yang akan mengkompensasikan investor atas, (1) waktu

Lebih terperinci

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB III SOLUSI BISNIS BAB III SOLUSI BISNIS 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang terstruktur berguna sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan penelitian secara sistematis. Dengan metodologi penelitian

Lebih terperinci

BAB III PERUMUSAN MASALAH

BAB III PERUMUSAN MASALAH BAB III PERUMUSAN MASALAH 3.1. Alasan Pemilihan Masalah Perubahan lingkungan bisnis telah menantang perusahaan-perusahaan untuk dapat bersaing dengan ketat. Perusahaan yang dapat menerapkan strategi bisnisnya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. swasta maupun milik negara mengalami kerugian yang cukup besar. Untuk

I. PENDAHULUAN. swasta maupun milik negara mengalami kerugian yang cukup besar. Untuk I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Akibat krisis perbankan pada awal 1998, sebagian besar bank nasional baik swasta maupun milik negara mengalami kerugian yang cukup besar. Untuk menutup kerugian tersebut

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. Kesimpulan Hasil Analisis Budaya perusahaan merupakan salah satu aspek yang penting untuk mencapai tujuan perusahaan. Hasil analisis mengenai budaya perusahaan yang

Lebih terperinci

PRUlink fixed pay MKT/BRCH082 (03/14)

PRUlink fixed pay MKT/BRCH082 (03/14) MKT/BRCH082 (03/14) PRUlink fixed pay PT Prudential Life Assurance Prudential Tower Jl. Jend. Sudirman Kav. 79, Jakarta 12910, Indonesia Tel: (62 21) 2995 8888 Fax: (62 21) 2995 8800 Customer Line: 500085

Lebih terperinci

Dasar-Dasar Obligasi. Pendidikan Investasi Dua Bulanan. Cara Kerja Obligasi

Dasar-Dasar Obligasi. Pendidikan Investasi Dua Bulanan. Cara Kerja Obligasi September 2010 Dasar-Dasar Pasar obligasi dikenal juga sebagai pasar surat utang dan merupakan bagian dari pasar efek yang memungkinkan pemerintah dan perusahaan meningkatkan modalnya. Sama seperti orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan berdampak pada ketidakstabilan perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. akan berdampak pada ketidakstabilan perekonomian suatu negara. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian suatu negara pastinya tidak lepas dari risiko atau suatu ketidakpastian. Apabila risiko atau ketidakpastian tersebut tidak dikendalikan, akan berdampak

Lebih terperinci

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar, Pertanggungan Tambahan dan Alokasi Investasi)

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar, Pertanggungan Tambahan dan Alokasi Investasi) Ilustrasi ini disiapkan khusus untuk: Nama Tertanggung: Jenis Kelamin: SOFIE SALSABILA Perempuan Tanggal Lahir: 13/08/2001 Usia: 12 Status Merokok: Tidak Merokok RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan

Lebih terperinci

USD FIXED INCOME FUND

USD FIXED INCOME FUND Oct-13 Nov-13 LAPORAN USD FIXED INCOME FUND keahlian dalam mengidentifikasi kondisi ekonomi dan pergerakan investasi untuk menghasilkan hasil investasi yang kompetitif melalui berbagai macam instrumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu keadaan yang tidak dikehendaki dapat menimbulkan suatu kerugian bisa

BAB I PENDAHULUAN. suatu keadaan yang tidak dikehendaki dapat menimbulkan suatu kerugian bisa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap aspek kehidupan manusia yang menjadi kepentingan tidaklah selalu berada dalam keadaan aman, namun seringkali dikelilingi oleh berbagai macam bahaya yang

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. seperti: perbankan, pasar modal, perasuransian, dana pensiun, dan lembaga jasa

BAB I. PENDAHULUAN. seperti: perbankan, pasar modal, perasuransian, dana pensiun, dan lembaga jasa BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri jasa keuangan merupakan salah satu komponen yang ada didalam sistem perekonomian Indonesia. Industri jasa keuangan terdiri dari berbagai lembaga seperti:

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh pertumbuhan

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh pertumbuhan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Semakin baik tingkat perekonomian suatu negara, maka semakin baik pula

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Manajemen keuangan sangat penting dalam semua jenis perusahaan, termasuk bank dan lembaga keuangan lainnya, serta perusahaan industri dan retail. Manajemen

Lebih terperinci

Jaminan Nilai Premi yang Dibayarkan INVESTRA PLATINUM USD. Investasi Optimal dengan Perlindungan Ekstra

Jaminan Nilai Premi yang Dibayarkan INVESTRA PLATINUM USD. Investasi Optimal dengan Perlindungan Ekstra Jaminan Nilai Premi yang Dibayarkan INVESTRA PLATINUM USD Investasi Optimal dengan Perlindungan Ekstra INVESTRA PLATINUM USD Investasi Optimal dengan Perlindungan Ekstra INVESTRA PLATINUM USD adalah solusi

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK INVESTRA TITANIUM

RINGKASAN INFORMASI PRODUK INVESTRA TITANIUM RINGKASAN INFORMASI PRODUK INVESTRA TITANIUM Nama Produk Jenis Produk Penerbit Deskripsi Produk Investra Titanium Unit Link Premi Berkala PT Commonwealth Life Adalah produk asuransi unit link dengan pembayaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. : Gambar 4.1 Logo Prudential Life Assurance

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. :  Gambar 4.1 Logo Prudential Life Assurance A. Identitas Perusahaan BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN Nama Perusahaan Anak perusahaan di Asia Anak perusahaan di Indonesia Website : Prudential plc : Prudential Corporation Asia (PCA) : PT Prudential

Lebih terperinci

SMART INVESTMENT PROTECTION PLAN 2

SMART INVESTMENT PROTECTION PLAN 2 SMART INVESTMENT PROTECTION PLAN 2 Apakah SIPP merupakan produk baru dari Panin Asset Management? Smart Investment Protection Plan adalah sebuah program yang menggabungkan manfaat investasi reksa dana,

Lebih terperinci

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar dan Pertanggungan Tambahan)

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar dan Pertanggungan Tambahan) Ilustrasi ini disiapkan khusus untuk: Nama Tertanggung: ANDI Jenis Kelamin: Laki-laki Tanggal Lahir: - Usia: 35 Status Merokok: Bukan Perokok RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar dan Pertanggungan

Lebih terperinci

WEALTH ASSURANCE BANGUN MASA DEPAN ANDA MULAI SEKARANG

WEALTH ASSURANCE BANGUN MASA DEPAN ANDA MULAI SEKARANG Manulife Indonesia Didirikan pada tahun 1985, PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) merupakan bagian dari Manulife Financial Corporation, grup penyedia layanan keuangan dari Kanada yang

Lebih terperinci

WEALTH ASSURANCE BANGUN MASA DEPAN ANDA MULAI SEKARANG

WEALTH ASSURANCE BANGUN MASA DEPAN ANDA MULAI SEKARANG Manulife Indonesia Didirikan pada tahun 1985, PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) merupakan bagian dari Manulife Financial Corporation, grup penyedia layanan keuangan dari Kanada yang

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN SOLUTION

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN SOLUTION Solution merupakan produk asuransi unit link yang diterbitkan oleh PT AIA FINANCIAL. Berikut ini adalah ringkasan informasi mengenai produk dan/atau layanan Solution. Harap dibaca dan dipelajari dengan

Lebih terperinci

PRUlink assurance account

PRUlink assurance account 375/DR/BRCH/05/16 PRUlink assurance account PT Prudential Life Assurance Prudential Tower Jl. Jend. Sudirman Kav. 79, Jakarta 12910, Indonesia Tel: (62 21) 2995 8888 Fax: (62 21) 2995 8800 Customer Line:

Lebih terperinci

WEALTH ASSURANCE BANGUN MASA DEPAN ANDA MULAI SEKARANG

WEALTH ASSURANCE BANGUN MASA DEPAN ANDA MULAI SEKARANG Manulife Indonesia Didirikan pada tahun 1985, PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) merupakan bagian dari Manulife Financial Corporation, grup penyedia layanan keuangan dari Kanada yang

Lebih terperinci

HASIL BISNIS KUARTAL PRUDENTIAL INDONESIA MEMPERTAHANKAN FONDASI KOKOH UNTUK TERUS BERTUMBUH

HASIL BISNIS KUARTAL PRUDENTIAL INDONESIA MEMPERTAHANKAN FONDASI KOKOH UNTUK TERUS BERTUMBUH SIARAN PERS Jakarta, 2 Desember 2009 HASIL BISNIS KUARTAL 3 2009 - PRUDENTIAL INDONESIA MEMPERTAHANKAN FONDASI KOKOH UNTUK TERUS BERTUMBUH Komitmen penuh untuk meningkatkan profesionalisme agen sebagai

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN FORTUNA INFINITE ASSURANCE

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN FORTUNA INFINITE ASSURANCE Fortuna Infinite Assurance merupakan produk asuransi unit link yang diterbitkan oleh PT. AIA FINANCIAL yang merupakan salah satu perusahaan asuransi jiwa terkemuka di Indonesia yang terdaftar di dan diawasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang hidup di negara negara maju, seperti negara

BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang hidup di negara negara maju, seperti negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagi masyarakat yang hidup di negara negara maju, seperti negara negara di Eropa, Amerika dan Jepang mendengar kata bank sudah tidak asing lagi. Bank sudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Komposisi Investasi Komposisi Investasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Komposisi Investasi Komposisi Investasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian 1.1.1 PT. Trimegah Asset Management PT. Trimegah Asset Management merupakan anak perusahaan dari PT. Trimegah Securities Tbk, salah satu perusahaan sekuritas

Lebih terperinci

PRUlink fixed pay 376/DR/BRCH/05/16

PRUlink fixed pay 376/DR/BRCH/05/16 376/DR/BRCH/05/16 PRUlink fixed pay PT Prudential Life Assurance Prudential Tower Jl. Jend. Sudirman Kav. 79, Jakarta 12910, Indonesia Tel: (62 21) 2995 8888 Fax: (62 21) 2995 8800 Customer Line: 1500085

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bank. Suatu perusahaan dapat menerbitkan saham dan menjualnya di pasar. beban bunga tetap seperti jika meminjam ke bank.

BAB I PENDAHULUAN. bank. Suatu perusahaan dapat menerbitkan saham dan menjualnya di pasar. beban bunga tetap seperti jika meminjam ke bank. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal Indonesia dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi perhatian banyak pihak, khususnya masyarakat bisnis. Hal ini disebabkan oleh kegiatan pasar

Lebih terperinci

EASTSPRING INVESTMENTS IDR HIGH GRADE

EASTSPRING INVESTMENTS IDR HIGH GRADE EASTSPRING INVESTMENTS IDR HIGH GRADE eastspring.co.id EASTSPRING INVESTMENTS IDR HIGH GRADE Reksa Dana Eastspring Investments IDR High Grade adalah reksa dana pendapatan tetap yang berinvestasi sebagian

Lebih terperinci

PRUDENTIAL INDONESIA MENUNJUKKAN KINERJA BISNIS TENGAH TAHUN 2009 YANG TANGGUH

PRUDENTIAL INDONESIA MENUNJUKKAN KINERJA BISNIS TENGAH TAHUN 2009 YANG TANGGUH SIARAN PERS Jakarta, 3 September 2009 PRUDENTIAL INDONESIA MENUNJUKKAN KINERJA BISNIS TENGAH TAHUN 2009 YANG TANGGUH Asuransi jiwa dengan premi reguler merupakan kunci dari perencanaan keuangan jangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentunya fenomena ini harus disikapi dengan bijak oleh setiap elemen yang

BAB I PENDAHULUAN. tentunya fenomena ini harus disikapi dengan bijak oleh setiap elemen yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini semakin derasnya arus globalisasi dan moderenisasi yang ditandai dengan semakin tingginya daya saing dalam dunia industri dan bisnis, tentunya fenomena

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Malaysia.Perusahan ini bergerak di bidang forward banking. Bahrain dan Brunei. Amerika dan Inggris

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Malaysia.Perusahan ini bergerak di bidang forward banking. Bahrain dan Brunei. Amerika dan Inggris BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. CIMB Securities Indonesia merupakan salah satu perusahan yg merupakan anak perusahan CIMB GROUP yang berpusat di Malaysia.Perusahan ini

Lebih terperinci

Jaminan Nilai Premi yang Dibayarkan INVESTRA PLATINUM. Investasi Optimal dengan Perlindungan Ekstra

Jaminan Nilai Premi yang Dibayarkan INVESTRA PLATINUM. Investasi Optimal dengan Perlindungan Ekstra Jaminan Nilai Premi yang Dibayarkan INVESTRA PLATINUM Investasi Optimal dengan Perlindungan Ekstra INVESTRA PLATINUM Investasi Optimal dengan Perlindungan Ekstra INVESTRA PLATINUM adalah perlindungan asuransi

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK Investra Link Prosper

RINGKASAN INFORMASI PRODUK Investra Link Prosper RINGKASAN INFORMASI PRODUK Nama Produk Jenis Produk Penerbit Deskripsi Produk Unit Link Premi Berkala PT Commonwealth Life Adalah produk asuransi unit link dengan pembayaran premi berkala yang memberikan

Lebih terperinci

Heirloom (V) Dirancang untuk orang-orang yang benar-benar menghargai pentingnya nilai warisan.

Heirloom (V) Dirancang untuk orang-orang yang benar-benar menghargai pentingnya nilai warisan. Dirancang untuk orang-orang yang benar-benar menghargai pentingnya nilai warisan. Dirancang untuk orang-orang yang benar-benar menghargai pentingnya nilai warisan. Kerja keras. Ketahanan. Kebulatan Tekad.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Reksa Dana, yang merupakan salah satu instrumen alternatif berinvestasi di pasar

I. PENDAHULUAN. Reksa Dana, yang merupakan salah satu instrumen alternatif berinvestasi di pasar I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa saat setelah disahkannya Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, maka mulailah bermunculan instumen investasi bernama Reksa Dana, yang merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi masa krisis keuangan global, asuransi adalah solusi yang dapat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi masa krisis keuangan global, asuransi adalah solusi yang dapat menjadi BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Penelitian Menghadapi masa krisis keuangan global, asuransi adalah solusi yang dapat menjadi payung untuk mengantisipasi krisis keuangan, karena dana asuransi yang

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN MAXI INFINITE LINK ASSURANCE

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN MAXI INFINITE LINK ASSURANCE Maxi Infinite Link Assurance merupakan produk asuransi unit link yang diterbitkan oleh PT AIA FINANCIAL. Berikut ini adalah ringkasan informasi mengenai produk dan/atau layanan Maxi Infinite Link Assurance.

Lebih terperinci

ANALISIS BUDAYA ENTREPRENEURIAL DI PT. BANK MANDIRI, Tbk. CABANG SURAPATI BANDUNG. Penelitian Proyek Akhir. Oleh: AULIA NURUL HUDA NIM:

ANALISIS BUDAYA ENTREPRENEURIAL DI PT. BANK MANDIRI, Tbk. CABANG SURAPATI BANDUNG. Penelitian Proyek Akhir. Oleh: AULIA NURUL HUDA NIM: ANALISIS BUDAYA ENTREPRENEURIAL DI PT. BANK MANDIRI, Tbk. CABANG SURAPATI BANDUNG Penelitian Proyek Akhir Oleh: AULIA NURUL HUDA NIM: 29105340 Program Magister Administrasi Bisnis Sekolah Bisnis dan Manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang. sedang membangun terutama bidang pendidikan dan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang. sedang membangun terutama bidang pendidikan dan ekonomi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang membangun terutama bidang pendidikan dan ekonomi. Pembangunan nasional dilaksanakan untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tentang Pasar Modal, maka mulailah bermunculan instumen investasi bernama

I. PENDAHULUAN. tentang Pasar Modal, maka mulailah bermunculan instumen investasi bernama I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa saat setelah disahkannya Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, maka mulailah bermunculan instumen investasi bernama Reksa Dana, yang merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS BUDAYA ENTREPRENEURIAL DI AXA FINANCIAL INDONESIA KANTOR BANDUNG PENELITIAN PROYEK AKHIR. Oleh: ADE TRIANGGA NIM :

ANALISIS BUDAYA ENTREPRENEURIAL DI AXA FINANCIAL INDONESIA KANTOR BANDUNG PENELITIAN PROYEK AKHIR. Oleh: ADE TRIANGGA NIM : ANALISIS BUDAYA ENTREPRENEURIAL DI AXA FINANCIAL INDONESIA KANTOR BANDUNG PENELITIAN PROYEK AKHIR Oleh: ADE TRIANGGA NIM : 29105348 Program Magister Administrasi Bisnis Sekolah Bisnis & Manajemen Institut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ada banyak kejadian dalam hidup yang tidak dapat diduga. Bahkan hal

BAB I PENDAHULUAN. Ada banyak kejadian dalam hidup yang tidak dapat diduga. Bahkan hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ada banyak kejadian dalam hidup yang tidak dapat diduga. Bahkan hal yang telah direncanakan pun seringkali meleset dan memberikan hasil yang jauh berbeda. Dengan begitu

Lebih terperinci

EASTSPRING INVESTMENTS YIELD DISCOVERY

EASTSPRING INVESTMENTS YIELD DISCOVERY EASTSPRING INVESTMENTS YIELD DISCOVERY Discover your dream by seizing the investment yield eastspring.co.id ES_Revamp_YD.indd 1 7/21/16 11:12 AM EASTSPRING INVESTMENTS YIELD DISCOVERY Reksa Dana Saham

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR...i DAFTAR ISI...iii DAFTAR TABEL...v DAFTAR GAMBAR.viii DAFTAR LAMPIRAN...ix

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR...i DAFTAR ISI...iii DAFTAR TABEL...v DAFTAR GAMBAR.viii DAFTAR LAMPIRAN...ix DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...i DAFTAR ISI...iii DAFTAR TABEL...v DAFTAR GAMBAR.viii DAFTAR LAMPIRAN...ix I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang....1 1.2 Perumusan Masalah...6 1.3 Tujuan Penelitian...6 1.4 Manfaat

Lebih terperinci

PRUlink assurance account

PRUlink assurance account MKT/BRCH081 (03/14) PRUlink assurance account PT Prudential Life Assurance Prudential Tower Jl. Jend. Sudirman Kav. 79, Jakarta 12910, Indonesia Tel: (62 21) 2995 8888 Fax: (62 21) 2995 8800 Customer Line:

Lebih terperinci

Seminar /Workshop Agen Asuransi

Seminar /Workshop Agen Asuransi SEKILAS MENGENAI BANCASS SURANCE Dr. Henny Medya awati SKom,MM http://henmedya.staf ff.gunadarma.ac.id/ Seminar /Workshop Agen Asuransi Kampus Depok, Selasa 3 Agustus 2010 Apa itu Bancassurance? Produk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. lain risiko kredit, yaitu risiko yang timbul sebagai akibat kegagalan counterparty

I. PENDAHULUAN. lain risiko kredit, yaitu risiko yang timbul sebagai akibat kegagalan counterparty I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menjalankan usahanya, bank menghadapi berbagai risiko antara lain risiko kredit, yaitu risiko yang timbul sebagai akibat kegagalan counterparty memenuhi kewajibannya.

Lebih terperinci

BAB I. A. Latar belakang. semakin maju semua orang cenderung untuk memikirkan dirinya dimasa depan

BAB I. A. Latar belakang. semakin maju semua orang cenderung untuk memikirkan dirinya dimasa depan BAB I A. Latar belakang Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi dan informasi yang semakin maju semua orang cenderung untuk memikirkan dirinya dimasa depan dalam dunia bisnis dan industri, tentunya

Lebih terperinci

Lebih dekat dengan. Apa itu PRUlink syariah assurance account? 1. Manfaat Kematian (Death Benefit). Keistimewaan. Persyaratan Usia Masuk:

Lebih dekat dengan. Apa itu PRUlink syariah assurance account? 1. Manfaat Kematian (Death Benefit). Keistimewaan. Persyaratan Usia Masuk: MKT/BRCH043 (08/12) Lebih dekat dengan PRUlink syariah assurance account Manusia berencana, Tuhan yang menentukan. Dalam kehidupan banyak tahapan yang akan Anda lalui. Dapatkan perlindungan dalam mengarungi

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Bulanan

Laporan Kinerja Bulanan CONSERVATIVE TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA Sun Life Financial adalah perusahaan penyedia layanan jasa keuangan internasional terkemuka yang menyediakan berbagai macam produk dan layanan asuransi

Lebih terperinci

BAB 2 PROSES BISNIS PT DANAREKSA (PERSERO)

BAB 2 PROSES BISNIS PT DANAREKSA (PERSERO) BAB 2 PROSES BISNIS PT DANAREKSA (PERSERO) 2.1. Proses Bisnis 2.1.1. Deskrisi Bisnis PT Danareksa (Persero) mempunyai dua deskripsi bisnis utama yang merupakan bisnis inti dari perusahaan. Yang pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan jasa keuangan bagi nasabah-nasabahnya, dimana pada

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan jasa keuangan bagi nasabah-nasabahnya, dimana pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi ini kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat. Hal tersebut ditandai dengan kehadiran industriindustri baru, yang salah satunya

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN KEUANGAN GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA ( BEI )

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN KEUANGAN GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA ( BEI ) ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN KEUANGAN GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA ( BEI ) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berbeda dalam hal apa yang dijual, namun sama-sama memiliki kesamaan

BAB 1 PENDAHULUAN. berbeda dalam hal apa yang dijual, namun sama-sama memiliki kesamaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang menjual produk atau jasa sangat membutuhkan pelanggan untuk kelangsungan usaha mereka, walaupun produk dan jasa berbeda dalam hal apa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah telah berkembang begitu pesat di Indonesia dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah telah berkembang begitu pesat di Indonesia dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan syariah telah berkembang begitu pesat di Indonesia dengan bermunculan bank-bank umum syariah maupun unit usaha syariah yang dimiliki oleh bank-bank konvensional.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena ada orang yang harus tetap hidup. Sekarang ini banyak orang mulai

BAB I PENDAHULUAN. karena ada orang yang harus tetap hidup. Sekarang ini banyak orang mulai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Asuransi diambil bukan karena ada orang yang akan meninggal, tetapi karena ada orang yang harus tetap hidup. Sekarang ini banyak orang mulai mempertimbangkan

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Bulanan

Laporan Kinerja Bulanan CONSERVATIVE TENTANG PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA Sun Life berdiri sejak 1995, menyusul kesuksesan Sun Life Financial di Amerika Utara, Hong Kong, dan Filipina. Pada 31 Maret 2014, rasio Risk Based

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam berbagai kegiatan, berbagai macam kebutuhan selalu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam berbagai kegiatan, berbagai macam kebutuhan selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan ekonomi yang timbul pada saat ini menjadi kendala bagi masyarakat dalam berbagai kegiatan, berbagai macam kebutuhan selalu meningkat. Sementara kemampuan

Lebih terperinci

PASAR MODAL. Tujuan Pembelajaran. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang. Perihal Pasar Modal Pasar Uang Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi

PASAR MODAL. Tujuan Pembelajaran. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang. Perihal Pasar Modal Pasar Uang Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi KTSP & K-13 ekonomi K e l a s XI PASAR MODAL Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami karakteristik pasar modal. 2. Memahami

Lebih terperinci

Manulife Investor Sentiment Index Study Q Indonesia. Februari 2016

Manulife Investor Sentiment Index Study Q Indonesia. Februari 2016 Manulife Investor Sentiment Index Study Q4 2015 Indonesia Februari 2016 1 TENTANG MANULIFE INVESTOR SENTIMENT INDEX (MISI) Apakah Manulife Investor Sentiment Index (MISI)? Kelas aset utama Dana tunai/

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Pada setiap bisnis, profit merupakan hal yang krusial. Profit dalam suatu bisnis merupakan suatu keharusan, jika bisnis tersebut ingin berlangsung. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia Perbandingan imbal..., Muhariandi Rachmatullah, FISIP UI, 2008

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia Perbandingan imbal..., Muhariandi Rachmatullah, FISIP UI, 2008 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dunia harus bekerja untuk mendapatkan suatu penghasilan bagi dirinya. Dengan bekerja, setiap individu akan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

Lebih terperinci