BAB V PENUTUP. kemasyarakatan adalah kelompok kepentingan Asosiasonal. dibentuk atas tujuan yang eksplisit. Terorganisir dengan sangat baik pada
|
|
- Djaja Indradjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V PENUTUP KESIMPULAN Organisasi Pemuda Pancasila merupakan salah satu organisasi kemasyarakatan dengan eksistensi pergerakan tertua di Indonesia. Organisasi kemasyarakatan identik dengan pergerakan kelompok kepentingan. Model dari kelompok kepentingan sangat beragam sesuai dengan fokus kepentingan dan bentuk kelompok tersebut. Salah satu model kelompok kepentingan yang sesuai dengan pergerakan Pemuda Pancasila sebagai organisasi kemasyarakatan adalah kelompok kepentingan Asosiasonal. Pemuda Pancasila sebagai kelompok kepentingan Asosiasonal terbukti dikarenakan Pemuda Pancasila merupakan organisasi kemasyarakatan yang dibentuk atas tujuan yang eksplisit. Terorganisir dengan sangat baik pada aspek organisasi dalam rangka mengartikulasikan kepentingan organisasi. Hal ini juga ditopang oleh setiap kader dengan soldaritas dan loyalitas yang militan. Proses menjaga keutuhan dan mengawal Pancasila memperlihatkan secara jelas organisasi Pemuda Pancasila menjadikan Pancasila sebagai ideologi tunggal organisasi demi mewujudkan seluruh tujuan pergerakan organisasi. Bagi organisasi Pemuda Pancasila, Pancasila menjadi satu-satunya jawaban untuk menyatukan kemajemukan yang ada di Indonesia. Tidak hanya itu, 73
2 Pemuda Pancasila menjadikan Pancasila sebagai ideologi tunggal sebagai satu-satunya jawaban dalam menyelesaikan semua permasalahan yang ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia sampai kapanpun. Seiring berjalannya waktu, pergerakan organisasi Pemuda Pancasila mengalami batu sandungan dari masyarakat. Batu sandungan yang dimaksud merupakan respon negatif masyarakat kepada eksistensi Pemuda Pancasila khususnya di kabupaten Sleman. Respon yang berbentuk pandangan negatif masyarakat khususnya di Sleman terjadi karena Pemuda Pancasila merupakan organisasi kemasyarakatan yang identik dengan kekerasan dan premanisme. Hal tersebut memberikan tantangan tersendiri bagi Pemuda Pancasila Kabupaten Sleman untuk menghadapi pandangan negatif masyarakat demi menjaga eksistensi pergerakan organisasi demi mewujudkan tujuan organisasi secara keseluruhan. Pandangan negatif masyarakat luas memberikan dampak pada pergeseran pergerakan organisasi Pemuda Pancasila. Dimulai dari orde lama, Pemuda Pancasila merupakan organisasi yang identik menggunakan otot untuk melakukan pergerakan. Ini disesuaikan dengan kondisi Negara saat itu yang sedang berlawanan dengan komunis PKI. Hal ini tentu harus direspon dengan tindakan represif sehingga Pemuda Pancasila yang dibentuk oleh elite-elite militer menjadi garda depan untuk melawan komunis demi keutuhan NKRI. 74
3 Pasca runtuhnya orde lama, organisasi Pemuda Pancasila masih dapat mempertahankan eksistensi gerakan organisasi. Organisasi ini mengalami pergeseran pergerakan dengan mengedepankan 3 prinsip yaitu otot, omong dan otak. Hal baru dari pergeseran pergerakan Pemuda Pancasila di era orde baru adalah Pemuda Pancasila merupakan organisasi hasil dari korporatisme Negara. Hal ini dibuktikan bahwa Pemuda Pancasila merupakan organisasi yang berada dibawah pengaruh kontrol pemerintah dan militer. Pemuda Pancasila menjadi tangan kanan pemerintah dalam proses penyelesaian masalah vertikal. Tidak hanya pemerintah saja, pergerakan organisasi ini juga dipengaruhi oleh elite-elite militer untuk membantu proses pengamanan seperti pengamanan aksi demonstrasi. Selain menjadi bagian korporatisme Negara, Pemuda Pancasila merupakan organisasi yang berada dibawah naungan Golkar. Pemuda Pancasila menyatakan secara resmi sebagai underbow Golkar demi menjaga eksistensi pergerakan dikarenakan Golkar sebagai penguasa peta politik saat orde baru. Bentuk pengaruh Golkar terhadap pergerakan Pemuda Pancasila salah satunya adalah saat pelaksanaan pemilihan umum. Saat pemilihan umum berlangsung, Pemuda Pancasila menjadi barisan depan pengamanan kegiatan-kegiatan politik Golkar yang dilaksanakan saat pemilihan umum seperti kampanye. Runtuhnya orde baru, memberikan dampak perubahan pergeseran organisasi yang dialami oleh Pemuda Pancasila. Reformasi menjadi sebuah era baru yang memberikan warna baru terhadap gerakan organisasi ini. 75
4 Reformasi menegaskan bahwa Pemuda Pancasila tidak lagi menjadi bagian korporatisme Negara. Pemerintah dan militer tidak bisa melakukan kontrol untuk mempengaruhi pergerakan Pemuda Pancasila. Golkar juga tidak menjadi partai politik yang menaungi organisasi Pemuda Pancasila. Hal ini memperlihatkan bahwa saat ini Pemuda Pancasila merupakan organisasi kemasyarakatan yang independen dan bebas dari intervensi pemerintah maupun partai politik tertentu. Pemuda Pancasila melalui musyawarah tahun 2001 menegaskan perubahan pergerakan dari OKP menjadi organisasi kemasyarakatan. hal ini jelas memperlihatkan bahwa saat reformasi, Pemuda Pancasila merupakan organisasi yang fokus pada kegiatan sosial kemasyarakatan. Selain itu, Pemuda Pancasila juga menegaskan mendirikan satu-satunya alat politik organisasi. Alat politik yang dimaksud adalah mendirikan partai politik yang dinamakan Partai Patriot. Selain perubahan pergeseran diatas, Pemuda Pancasila saat ini menjadi organisasi yang netral dalam dunia politik. Netral disini maksudnya setiap kader Pemuda Pancasila diberikan kebebasan untuk bergabung ke partai politik mana saja tidak terpaku dengan Golkar seperti saat orde baru. Semua kader yang bergabung dengan partai-partai politik tentu diwajibkan untuk memperjuangkan ideologi Pancasila sebagai ideologi organisasi. Pandangan negatif masyarakat secara luas terhadap eksistensi Pemuda Pancasila khususnya di kabupaten Sleman juga direspon dalam 2 proses 76
5 pengorganisasian yaitu rekrutmen dan kaderisasi Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila Kabupaten Sleman. Rekrutmen kader yang dilakukan oleh Pemuda Pancasila Kabupaten Sleman terbagi atas satu jenis rekrutmen. Yaitu rekrutmen terbuka yang dilaksanakan secara bersamaan demi meminimalisir waktu, menghemat biaya serta memperlihatkan secara jelas eksistensi organisasi dihadapan masyarakat sebagai organisasi kemasyarakatan yang terjun turun langsung untuk merangkul kader-kader baru. Rekrutmen terbuka difokuskan pada kader-kader baru yang ingin bergabung didasarkan atas kesamaan ideologi dan siap untuk menjadi kader yang loyal. Rekrutmen terbuka diselenggarakan pada level PAC dan organisasi sayap seperti SAPPMA PP Sleman khususnya pada generasi muda. Hal ini bertujuan untuk memperlihatkan kepada masyarakat bahwa organisasi Pemuda Pancasila Kabupaten Sleman diisi oleh kader-kader berkualitas bukan oleh preman. Rekrutmen terbuka selanjutnya terfokus salah satunya pada kader-kader yang telah berada dikepengurusan. Kader-kader tersebut direkrut secara selektif dikarenakan kemampuan dan prestasi yang dimiliki untuk diletakkan kedalam kepengurusan Pemuda Pancasila DIY. Hal ini bertujuan untuk memberikan pengaruh didalam Pemuda Pancasila DIY sehingga Pemuda Pancasila Sleman dapat mengartikulasikan kepentingan secara tidak langsung dan dipandang keberadaannya oleh pengurus Pemuda Pancasila DIY. 77
6 Meninggalkan proses rekrutmen, pelaksanaan kaderisasi merupakan rangkaian lanjutan sebagai bentuk respon Pemuda Pancasila Sleman kepada pandangan negatif masyarakat. Kaderisasi dilaksanakan Pemuda Pancasila Sleman dengan jenis kaderisasi formal. Kaderisasi formal disini maksudnya adalah dilaksanakan secara terencana, terinci serta terorganisir sesuai dengan AD/ART dan peraturan organisasi. Kaderisasi formal Pemuda Pancasila Sleman dilaksanakan atas 3 fokus dengan bantuan 17 PAC dilevel kecamatan, organisasi sayap yaitu Pasukan Garda Depan dan SAPPMA PP Sleman serta dukungan dari organisasi mitra KOTI DIY dan 234 SC. Ketiga fokus pelaksanaan kaderisasi yang dilaksanakan adalah kaderisasi pada proses pemantapan organisasi khususnya organisasi sayap, kaderisasi pada proses edukasi serta kaderisasi pada kegiatan sosial. Ketiga fokus kaderisasi yang telah dilaksanakan memberikan hasil yang memuaskan kepada internal organisasi khususnya kader yang menjadi semakin militant dan loyal. Tidak hanya itu 3 model kaderisasi ini secara perlahan mulai memberikan pengaruh kepada pandangan masyarakat kabupaten Sleman. Perjalanan pelaksanaan proses rekrutmen dan kaderisasi yang dilakukan oleh Pemuda Pancasila Sleman sebagai respon terhadap pandangan negatif masyarakat tidak dapat dipisahkan dengan faktor pendorong keberhasilan serta faktor penghambat. Faktor utama pendorong pelaksanaan rekrutmen dan kaderisasi Pemuda Pancasila adalah Pemuda Pancasila Sleman mampu melakukan kordinasi yang sangat baik dengan 17 PAC dan organisasi sayap 78
7 khususnya yaitu SAPPMA PP Sleman dikarenakan generasi muda menjadi salah satu target yang direkrut dan dibina sehingga Pemuda Pancasila menjadi organisasi kemasyarakatan yang berkualitas dengan diisi oleh anak-anak muda terbaik dan intelektual. Terdapat 2 faktor besar yang menjadi penghambat pelaksanaan rekrutmen maupun kaderisasi Pemuda Pancasila Sleman. Persoalan dana yang minim dengan masih mengandalkan sumbangan pengurus dan sumbangan sukarela dari luar kepengurusan memberikan kesulitan tersendiri sehingga pelaksanaan rekrutmen menjadi sedikit terganggu dan segmen-segmen kaderisasi yang dilaksanakan sangat terbatas dan sedikit lebih sederhana. Tidak hanya itu, kurangnya kontribusi dan partisipasi dari Pemuda Pancasila DIY yang menaungi Pemuda Pancasila Sleman menjadi penghambat tersendiri dikarenakan Pemuda Pancasila sangat membutuh support dari organisasi induk. Meskipun perjalanan rekrutmen dan kaderisasi Pemuda Pancasila mengalami lika-liku pada akhirnya semuanya berjalan sesuai dengan rencana dan mencapai target yang dicapai. Rekrutmen terbuka dan tertutup berjalan sesuai dengan rencana dan kaderisasi khususnya pada pelaksanaan kegiatan sosial dan proses edukasi berjalan dengan maksimal yang semuanya disesuaikan dengan karakteristik masyarakat kabupaten Sleman secara keseluruhan. Semuanya berakhir pada merespon dan merubah secara perlahan pandangan masyarakat kepada eksistensi Pemuda Pancasila bahwa organisasi 79
8 kemasyarakatan ini bukan organisasi premanisme dan identik dengan kekerasan melainkan organisasi yang kental dengan nuansa kepedulian sosial antar sesama dan mengedepankan pendidikan. SARAN Pada bagian ini, penulis mencoba memberikan saran-saran kepada organisasi Pemuda Pancasila dalam rangka memberikan masukan-masukan untuk pergerakan organisasi Pemuda Pancasila yang lebih baik lagi kedepannya. Terdapat 4 saran yang diberikan yaitu : Menaikkan segmentasi organisasi terkait pergerakan proses rekrutmen yang semakin luas. Mengadakan kegiatan sosial yang tidak hanya terfokus pada acara-acara bantuan sosial seperti sumbangan-sumbangan materi maupun barang. Melakukan kordinasi yang lebih intens dengan SKPD Kabupaten Sleman demi memperluas eksistensi pergerakan. Melakukan inovasi terkait pada internal organisasi dengan membentuk Bidang Dana Usaha dan Sponsorship demi memaksimalkan pemasukan dana dari berbagai sumber kedepannya. 80
ORGANISASI KEMASYARAKATAN. (Studi Proses Kaderisasi Politik di Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila. Kabupaten Sleman) BAB I PENDAHULUAN
ORGANISASI KEMASYARAKATAN (Studi Proses Kaderisasi Politik di Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila Kabupaten Sleman) BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Tidak terasa saat ini Indonesia sebagai
Lebih terperinciBAB V. Kesimpulan. pemilu legislatif tahun 2009 menghasilkan kesimpulan sebagai berikut :
BAB V Kesimpulan Pembahasan untuk menjawab pertanyaan Bagaimana Strategi Marketing Politik Partai Amanat Nasional Kabupaten Banjarnegara dalam memenangkan pemilu legislatif tahun 2009 menghasilkan kesimpulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. para pendiri bangsa ini ketika merumuskan ide tersebut.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia yang berfungsi sebagai pemersatu masyarakat Indonesia dalam wilayah nusantara yang begitu luas dengan berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berposisi di baris depan, sebagai komunitas sosial yang memotori perwujudan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam konteks transisi politik di Indonesia, gerakan mahasiswa memainkan peranan yang penting sebagai kekuatan yang secara nyata mampu mendobrak rezim otoritarian.
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. disimpulkan bahwa KAMMI telah melakukan beberapa hal terkait dengan strategi
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan pembahasan dalam skripsi ini, dapat disimpulkan bahwa KAMMI telah melakukan beberapa hal terkait dengan strategi penguatan gerakan dalam hal menebar
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI PENELITIAN, DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI PENELITIAN, DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Kesimpulan Umum Berdasarkan hasil penelitian studi kasus yang di lakukan di DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Barat ditemukan bahwa model
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Sebagai intisari dari uraian yang telah disampaikan sebelumnya dan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Sebagai intisari dari uraian yang telah disampaikan sebelumnya dan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, telah teridentifikasi bahwa PDI Perjuangan di Kabupaten
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Kesimpulan penelitian disusun berdasarkan pengolahan dan analisis data
88 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Kesimpulan penelitian disusun berdasarkan pengolahan dan analisis data mengenai pola kaderisasi partai politik (studi kasus di DPD PDIP Jawa Barat). Secara keseluruhan,
Lebih terperinciBAB II PEMUDA PANCASILA DARI ORGANISASI KEMASYARAKATAN PEMUDA MENJADI ORGANISASI KEMASYARAKATAN
BAB II PEMUDA PANCASILA DARI ORGANISASI KEMASYARAKATAN PEMUDA MENJADI ORGANISASI KEMASYARAKATAN 2.1 Organisasi Pemuda Pancasila sebagai Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Organisasi Kemasyarakatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Negarawan merupakan karakter yang sangat penting bagi kepemimpinan nasional Indonesia. Kepemimpinan negarawan diharapkan dapat dikembangkan pada pemimpin pemuda Indonesia
Lebih terperinci4 Alasan Mengapa Buku ini Penting?
Oleh : Suswanta 4 Alasan Mengapa Buku ini Penting? 1. Merupakan pengembangan dari skripsi beliau : Perkembangan PSII Sebelum Fusi Parpol : Analisis Konflik Kepemimpinan 1971-1973 2. Satu-satunya buku yang
Lebih terperinciPerhimpunan INTI di Mata Seorang Indonesia Tionghoa
Perhimpunan INTI di Mata Seorang Indonesia Tionghoa 09 April 2015 18:26:19 Diperbarui: 17 Juni 2015 08:19:38 Masa bakti kepengurusan Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) PC Medan akan berakhir tahun ini
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
82 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini merupakan kesimpulan dari hasil pembahasan tentang Perkembangan Organisasi Golongan Karya (Golkar) Tahun 1964-1997 yang telah dilakukan di Bab IV. Disamping
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Fakta sejarah telah mencatat bahwa peran mahasiswa sebagai agent of change
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fakta sejarah telah mencatat bahwa peran mahasiswa sebagai agent of change telah terbukti sebagai salah satu pelopor perubahan penting dalam tatanan masyarakat, bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini kehidupan politik di Indonesia sangat dinamis. Ini dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini kehidupan politik di Indonesia sangat dinamis. Ini dapat ditunjukkan oleh partisipasi masyarakat yang menyalurkan aspirasinya dengan cara masuk menjadi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Rekruitmen politik merupakan fungsi yang sangat penting bagi
66 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan. Rekruitmen politik merupakan fungsi yang sangat penting bagi partai politik. Fungsi rekruitmen politik ini menjadi fungsi eksklusif partai politik dan tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dafin Nurmawan, 2014 Gema Hanura sebagai media pendidikan politik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap partai politik membutuhkan kader-kader yang berkualitas. Begitupun dengan Partai HANURA. Karena dengan adanya kader yang berkualitas bisa mengukur eksistensi
Lebih terperinciANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR
ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Organisasi ini bernama TUNAS INDONESIA RAYA disingkat TIDAR, selanjutnya disebut Organisasi. 2. Organisasi ini
Lebih terperinciANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR
ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Organisasi ini bernama TUNAS INDONESIA RAYA disingkat TIDAR, selanjutnya disebut Organisasi. 2. Organisasi ini
Lebih terperinciKementerian Dalam Negeri 2017
Arah Kebijakan Bidang Bina Ideologi Karakter dan Wawasan Kebangsaan oleh Dr. Prabawa Eka Soesanta, S.Sos, M.Si Direktur Bina Ideologi, Karakter dan Wawasan Kebangsaan Kementerian Dalam Negeri 2017 1 Tahapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Partai politik merupakan organisasi politik yang dapat berperan sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Partai politik merupakan organisasi politik yang dapat berperan sebagai penyalur aspirasi masyarakat, dimana partai politik menjadi penghubung antara penguasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Organisasi Masyarakat merupakan suatu komponen kelompok yang ada di tengah masyarakat, dimana keberadaannya menjadi suatu kelompok yang akan memberikan kontribusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aktivitasnya berada di luar lingkup universitas atau perguruan tinggi. Organisasi
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Organisasi ekstra universitas merupakan organisasi mahasiswa yang aktivitasnya berada di luar lingkup universitas atau perguruan tinggi. Organisasi ekstra universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Guru merupakan salah satu elemen penting dalam dunia pendidikan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian Guru merupakan salah satu elemen penting dalam dunia pendidikan, mereka tidak hanya berperan memberikan pengajaran pada siswa tetapi juga menunjukan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Bab ini berisi interpretasi penulis terhadap judul skripsi Penerimaan Asas
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini berisi interpretasi penulis terhadap judul skripsi Penerimaan Asas Tunggal Pancasila oleh Nahdlatul Ulama : Latar Belakang dan Proses 1983-1985 yang menjadi bahan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. memilih sebuah partai politik karena dianggap sebagai representasi dari agama
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Isu-isu dan kebijakan politik sangat menentukan perilaku pemilih, tapi terdapat pula sejumlah faktor penting lainnya. Sekelompok orang bisa saja memilih sebuah
Lebih terperinciII. KERANGKA TEORITIS. A. Definisi Konseptual Mengenai Kader dan Kaderisasi. manusia sebagai calon anggota dalam organisasi yang melakukan proses
II. KERANGKA TEORITIS A. Definisi Konseptual Mengenai Kader dan Kaderisasi Pengertian kader adalah: Sumber daya manusia yang melakukan proses pengelolaan dalam suatu organisasi. Dalam pendapat lain kader
Lebih terperinciPERANAN KPU DAERAH DALAM MENCIPTAKAN PEMILU YANG DEMOKRATIS
PERANAN KPU DAERAH DALAM MENCIPTAKAN PEMILU YANG DEMOKRATIS R. Siti Zuhro, PhD (Peneliti Utama LIPI) Materi ini disampaikan dalam acara diskusi Penguatan Organisasi Penyelenggara Pemilu, yang dilaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau suatu kelompok yang memiliki kepentingan yang sama serta cita-cita yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai politik sendiri hakikatnya adalah sebagai sarana bagi masyarakat atau suatu kelompok yang memiliki kepentingan yang sama serta cita-cita yang sama dengan mengusung
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang telah dikemukakan. Kesimpulan tersebut merupakan jawaban dari pertanyaanpertanyaan penelitian
Lebih terperinciDEKLARASI SOLO DEKLARASI GARUT
DEKLARASI SOLO 1. IMM, adalah gerakan mahasiswa Islam. 2. Kepribadian Muhammadiyah, dalah landasan perjuangan IMM. 3. Fungsi IMM, adalah sebagai eksponen mahasiswa dalam Muhammadiyah ( stabilisator dan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
149 5.1 Simpulan Umum BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Partai politik merupakan lembaga politik tempat warga negara menyalurkan berbagai aspirasi politiknya guna turut serta membangun negara menuju
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sejarah mencatat perjuangan menuju kemerdekaan Republik Indonesia merupakan perjuangan yang berat dan tidak dapat ternegasikan oleh peran golongan pemuda.
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. oleh rakyat dan untuk rakyat dan merupakan sistem pemerintahan yang. memegang kekuasaan tertinggi (Gatara, 2009: 251).
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Demokrasi secara sederhana dapat diartikan sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat dan merupakan sistem pemerintahan yang dianggap paling
Lebih terperinciPERAN POLITIK MILITER DI INDONESIA
PERAN POLITIK MILITER DI INDONESIA Materi Kuliah Sistem Politik Indonesia [Sri Budi Eko Wardani] Alasan Intervensi Militer dalam Politik FAKTOR INTERNAL FAKTOR EKSTERNAL 1. Nilai dan orientasi perwira
Lebih terperinciBAB IV ELIT POLITIK PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN KABUPATEN BANTUL. IV. 1. Partai Persatuan Pembangunan
BAB IV ELIT POLITIK PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN KABUPATEN BANTUL IV. 1. Partai Persatuan Pembangunan Partai Persatuan Pembangunan adalah partai politik di Indonesia hasil fusi (penggabungan ) dari beberapa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
14 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Benedict Anderson (2000) seorang Indonesianis yang diakui secara luas sebagai pakar sejarah Indonesia abad ke-20, mengungkapkan bahwa sejarah Indonesia adalah sejarah
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN. kemasyarakatan yang bercorak Islam Modernis. Meskipun bukan merupakan
BAB VI KESIMPULAN 6.1. Kesimpulan Muhammadiyah adalah Gerakan Islam dan merupakan organisasi sosial kemasyarakatan yang bercorak Islam Modernis. Meskipun bukan merupakan organisasi politik namun sepanjang
Lebih terperinciANGGARAN DASAR Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Pembukaan
ANGGARAN DASAR Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Pembukaan Bahwasanya dalam sejarah perjuangan Bangsa Indonesia, generasi muda yang memiliki dinamika, militansi dan idealisme, menonjol peranan dan
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. menjadi peserta pemilu sampai cara mereka untuk hadir tidak hanya sekedar menjadi
BAB IV PENUTUP 4.1.Kesimpulan Menjadi pemain baru dalam pemilu di Indonesia bukanlah hal yang mudah. Semua hal mulai dari syarat untuk menjadi partai, syarat lolos verifikasi untuk menjadi peserta pemilu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jatuhnya pemerintahan Orde Baru sesungguhnya, sebagaimana dikatakan Amien
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemerintahan Orde Baru yang telah berkuasa selama kurang lebih 32 tahun yakni suatu kurun yang cukup panjang bagi sebuah pemerintahan, runtuh pada 21 Mei 1998.
Lebih terperinciMEKANISME PEMBENTUKAN DPW PEMUDA PERINDO TINGKAT PROVINSI
MEKANISME PEMBENTUKAN ----------------------------------------------------------------- 1. DPW Pemuda Perindo dibentuk oleh DPP Pemuda Perindo berdasarkan Surat Rekomendasi dari DPW Partai Perindo di setiap
Lebih terperinciIni Alasan Partai Islam Terseok-Seok
http://www.suarapembaruan.com/politikdanhukum/ini-alasan-partai-islam-terseok-seok/49944 Jumat, 21 Februari 2014 10:24 Politik Aliran Pemilu 2014 Ini Alasan Partai Islam Terseok-Seok Yasin Mohammad. Partai
Lebih terperinciTANTANGAN DAN PROSPEK PELEMBAGAAN PARTAI POLITIK
TANTANGAN DAN PROSPEK PELEMBAGAAN PARTAI POLITIK Makalah Pelengkap FGD Peningkatan Kualitas Kader Pemimpin Nasional Melalui Kaderisasi Partai Politik Tommi A. Legowo Kementerian Koordinator Bidang Politik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. putra-putri terbaik untuk menduduki jabatan-jabatan politik dan pejabatpejabat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai politik di era reformasi ini memiliki kekuasaan yang sangat besar, sesuatu yang wajar di negara demokrasi. Dengan kewenanangannya yang demikian besar itu, seharusnnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan kebebasan berpendapat dan kebebasan berserikat, dianggap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam negara demokrasi, Pemilu dianggap lambang, sekaligus tolak ukur, dari demokrasi. Hasil Pemilu yang diselenggarakan dalam suasana keterbukaan dengan kebebasan
Lebih terperinciQANUN KOTA LANGSA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN BISMILLAHIRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG
SALINAN QANUN KOTA LANGSA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN BISMILLAHIRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA LANGSA,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia terdapat banyak sekali perusahaan, banyaknya perusahaan tersebut menjadikan berbagai macam budaya kerja yang ada. Dikemukakan oleh Republika (2008,26
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Dalam pola hubungan yang oleh Thomas Poguntke dijuluki independent
BAB V KESIMPULAN A. Benang Merah Dalam pola hubungan yang oleh Thomas Poguntke dijuluki independent collateral ini ada sejumlah kerenntanan yang penting untuk dicatat. Pertama, pola independent collateral
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Masyarakat. Jakarta: CV Multiguna. Utama. Rustan, Surianto. (2009). Mendesain Logo. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
PENGUAT KONSEP Pada tahun 1971-an salah seorang aktivis yang bernama Arief Budiman mengkampanyekan agar masyarakat dalam pemilihan umum (pemilu) tidak memilih salah satu partai politik. Gerakan yang lebih
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sebuah tujuan bersama dan cita-cita bersama yang telah disepakati oleh
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai politik merupakan sebuah organisasi masyarakat yang memiliki tujuan untuk merebut atau mempertahankan kekuasaan terhadap kedudukan di pemerintahan dengan cara melakukan
Lebih terperinciANGGARAN DASAR IKATAN MAHASISWA STT TERPADU NURUL FIKRI PEMBUKAAN
ANGGARAN DASAR IKATAN MAHASISWA STT TERPADU NURUL FIKRI PEMBUKAAN Mahasiswa memiliki potesi yang merupakan rahmat dari Allah SWT, yang harus diarahkan dan dikembangkan dengan baik dalam mempersiapkan dirinya
Lebih terperinciPARTAI POLITIK DAN KEBANGSAAN INDONESIA. Dr. H. Kadri, M.Si
PARTAI POLITIK DAN KEBANGSAAN INDONESIA Dr. H. Kadri, M.Si Outline Peran dan Fungsi Partai Politik Nilai-Nilai Kebangsaan Indonesia Realitas Partai Politik saat ini Partai Politik sebagai Penjaga Nilai
Lebih terperinciANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA YAYASAN NENE MALLOMO ( THE NENE MALLOMO FOUNDATION) INDONESIA ANGGARAN DASAR MUKADDIMAH
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA YAYASAN NENE MALLOMO ( THE NENE MALLOMO FOUNDATION) INDONESIA ANGGARAN DASAR MUKADDIMAH Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, bahwa untuk mewujudkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Bantuan United Nations Children s Fund (UNICEF) Dalam Mensukseskan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Bantuan United Nations Children s Fund (UNICEF) Dalam Mensukseskan Program MBS di Jawa Barat Pendidikan merupakan hal penting bagi perkembangan dan kesejahteraan
Lebih terperinciSEJARAH DAN PROFIL PERGURUAN PAKU BANTEN LAMPUNG. A. Sejarah Berdirinya Perguruan Paku Banten Lampung
IV. SEJARAH DAN PROFIL PERGURUAN PAKU BANTEN LAMPUNG A. Sejarah Berdirinya Perguruan Paku Banten Lampung Kondisi Indonesia pasca reformasi tahun 1999 mengalami perubahan yang sangat signifikan. Perubahan
Lebih terperinciKuesioner Kualitas calon legislatif perempuan Sumut. I. Identitas Diri 1. Nama : Usia :...Thn 3. Alamat :...
Kuesioner Kualitas calon legislatif perempuan Sumut I. Identitas Diri 1. Nama :... 2. Usia :...Thn 3. Alamat :...... 4. Agama : a. Islam d. Hindu b. Kristen katholik e. Budha c. Kristen Protestan f. Kong
Lebih terperinciGARIS-GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI (GBHO) HIMPUNAN MAHASISWA HUBUNGAN INTERNASIONAL (HIMAHI) UNIVERSITAS PARAMADINA
GARIS-GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI (GBHO) HIMPUNAN MAHASISWA HUBUNGAN INTERNASIONAL (HIMAHI) UNIVERSITAS PARAMADINA JAKARTA, 2016 DAFTAR ISI BAB I... 3 PENDAHULUAN... 3 1.1 UMUM... 3 1.2 MAKSUD DAN TUJUAN...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara umum dapat dikatakan bahwa Partai Politik merupakan sesuatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum dapat dikatakan bahwa Partai Politik merupakan sesuatu kelompok yang terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilainilai dan cita-cita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gejala politik pada bulan mei 1998 merupakan suatu peristiwa bersejarah bagi bangsa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gejala politik pada bulan mei 1998 merupakan suatu peristiwa bersejarah bagi bangsa Indonesia. Pada masa ini terjadi kejatuhan suatu kekuasaan pemerintahan yang diperintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Kehidupan politik Indonesia ini dianmis dalam negara demokrasi. Peran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kehidupan politik Indonesia ini dianmis dalam negara demokrasi. Peran partai politik tidak hanya saluran aspirasi berbagai kelompok masyarakat dan bukan sebagai wahana
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul MILITER
145 BAB V KESIMPULAN Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul MILITER DAN POLITIK DI INDONESIA (Studi Tentang Kebijakan Dwifungsi ABRI Terhadap Peran-peran Militer di Bidang Sosial-Politik
Lebih terperincimengenai perubahan representasi kartun Panji Koming terhadap dua kondisi politik yang berbeda juga mewakili apa yang terjadi terhadap media-media
Bab 6 Kesimpulan Pada dasarnya tulisan ini ingin melihat suatu perubahan untuk mewakili hal-hal lain yang berkaitan. Hal yang dimaksud disini adalah keingintahuan mengenai perubahan representasi kartun
Lebih terperinciANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ORGANISASI SAYAP PEMUDA PARTAI PERINDO Jakarta, 17 Desember 2015 ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA PEMUDA PERINDO PEMBUKAAN Pemuda Indonesia sebagai salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Marwan Gupron, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan politik merupakan agenda yang sangat penting, apalagi di sebuah bangsa yang bebas dari penjajahan, karena demokrasi atau proses demokratisasi memerlukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perjalanan politik di Indonesia selama ini telah menorehkan sejarah panjang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perjalanan politik di Indonesia selama ini telah menorehkan sejarah panjang di tanah air. Setiap perubahan regulasi yang menyangkut kebijakan tentang partai
Lebih terperinciMengingat: Pasal 5 ayat (1), Pasal 21 ayat (1), dan Pasal 21 ayat (2) Anggaran Rumah Tangga Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada Tahun 2015.
UNDANG- UNDANG KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PARTAI MAHASISWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sarana belajar memegang peranan yang sangat penting dalam mendukung tercapainya keberhasilan belajar. Dengan adanya pemanfaatan sarana belajar yang tepat dalam
Lebih terperinciBUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS PADA PELANTIKAN PELANTIKAN PENGURUS MAJELIS PIMPINAN CABANG (MPC) PEMUDA PANCASILA KABUPATEN BENGKALIS
BUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS PADA PELANTIKAN PELANTIKAN PENGURUS MAJELIS PIMPINAN CABANG (MPC) PEMUDA PANCASILA KABUPATEN BENGKALIS DURI, 7 FEBRUARI 2017 PANCASILA...!!! PANCASILA...!!! ASSALAMU
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki masyarakat yang banyak. Hal tersebut
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki masyarakat yang banyak. Hal tersebut berimplikasi dalam kebutuhan manusia yang juga tinggi. Baik materiil dan spiritual. Berbagai
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2014 TENTANG
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENGHITUNGAN, PENGANGGARAN DALAM APBD, DAN TERTIB ADMINISTRASI PENGAJUAN,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tujuan Negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-undang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan Negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945,
Lebih terperinciANGGARAN DASAR IKATAN SENAT MAHASISWA PETERNAKAN INDONESIA (ISMAPETI) HASIL MUNAS XIII Universitas Muhammadiyah Malang Januari 2015 MUKADDIMAH
HASIL MUNAS XIII Universitas Muhammadiyah Malang 22-24 Januari 2015 ANGGARAN DASAR IKATAN SENAT MAHASISWA PETERNAKAN INDONESIA () MUKADDIMAH Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, sesungguhnya mahasiswa peternakan
Lebih terperinciBUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG
BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PERHITUNGAN, PENGANGGARAN DALAM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH, PENGAJUAN, PENYALURAN,
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA
ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Syarat Keanggotaan Syarat menjadi Anggota Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA) adalah : 1. Warga Negara Indonesia.
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG DASAR IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA PEMBUKAAN
UNDANG-UNDANG DASAR IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya mahasiswa adalah pemuda-pemudi yang memiliki keyakinan kepada kebenaran dan telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan politik di landasi oleh Undang-Undang No 2 Tahun 2011 Tentang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan politik di landasi oleh Undang-Undang No 2 Tahun 2011 Tentang Partai Politik pasal 11 huruf a,b,c,d, dan e. Partai politik berfungsi sebagai, a) sarana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Demokrasi lebih dari sekedar seperangkat aturan dan prosedur konstitusional yang menentukan suatu fungsi pemerintah. Dalam demokrasi, pemerintah hanyalah salah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dilakukan dengan keikutsertaan partai politik dalam pemilihan umum yang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai politik merupakan pilar demokrasi dalam suatu negara seperti di Indonesia. Kehadiran partai politik telah mengubah sirkulasi elit yang sebelumnya tertutup bagi
Lebih terperinciBAB V. Penutup. Dari kajian wacana mengenai Partai Komunis Indonesia dalam Surat Kabar
BAB V Penutup A. Kesimpulan Dari kajian wacana mengenai Partai Komunis Indonesia dalam Surat Kabar Kompas dan Republika dapat ditarik beberapa kesimpulan. Pertama, produksi wacana mengenai PKI dalam berita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Budi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908 yang dipelopori oleh Wahidin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam sejarah perjuangan kemerdekaan di Indonesia, peran pemuda tidak dapat diabaikan begitu saja. Hal ini dapat kita ketahui dari sejak masa lahirnya Budi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam menyelenggarakan pemerintahan, setiap Negara senantiasa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam menyelenggarakan pemerintahan, setiap Negara senantiasa menggunakan Partai Politik yang didukung dengan sistim politik suatu Negara, yang tidak akan dapat dilepaskan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan mengenai dinamika Partai
148 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian di lapangan mengenai dinamika Partai Masyumi di Jawa Barat periode tahun 1950-1960. Maka penulis dapat menyimpulkan. Pertama,
Lebih terperinciAnggaran Rumah Tangga Tunas Indonesia Raya (TIDAR)
Anggaran Rumah Tangga Tunas Indonesia Raya (TIDAR) BAB I PENGERTIAN UMUM Pasal 1 Tunas Indonesia Raya adalah organisasi pemuda Indonesia yang berfungsi untuk menyerap, menampung dan menyalurkan aspirasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terutama sejak terjadinya peristiwa World Trade Centre (WTC) di New York,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Terorisme di dunia bukanlah merupakan hal baru, namun menjadi aktual terutama sejak terjadinya peristiwa World Trade Centre (WTC) di New York, Amerika Serikat
Lebih terperinciPEDOMAN DASAR LEMBAGA SENI BUDAYA MAHASISWA ISLAM HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
PEDOMAN DASAR LEMBAGA SENI BUDAYA MAHASISWA ISLAM BAB I Pasal 1 Nama Organisasi ini bernama Lembaga Seni Budaya Mahasiswa Islam Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Malang atau disingkat LSMI HMI Pasal 2 Waktu,
Lebih terperinciGARIS-GARIS BESAR PROGRAM KERJA REPUBLIK MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2016
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM KERJA REPUBLIK MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2016 BAB I PENDAHULUAN Garis-Garis Besar Program Kerja (GBPK) adalah suatu haluan secara garis besar sebagai pedoman
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Pendidikan Politik Oleh Partai Demokrasi Indonesia
BAB IV PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pendidikan Politik Oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kota Yogyakarta Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan adalah sebuah partai politik di Indonesia. Lahirnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melaluinya masyarakat dapat menyalurkan, menitipkan mandat dan harapan.
BAB I PENDAHULUAN I. 1.Latar Belakang Masalah Partai politik merupakan tulang punggung dalam demokrasi karena hanya melaluinya masyarakat dapat menyalurkan, menitipkan mandat dan harapan. Kenyataan ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia penuh dengan keberagaman atau kemajemukan. Majemuk memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia penuh dengan keberagaman atau kemajemukan. Majemuk memiliki makna sesuatu yang beragam, sesuatu yang memilik banyak perbedaan begitupun dengan masyarakat
Lebih terperinciPANDUAN AKUNTABILITAS POLITIK
PANDUAN AKUNTABILITAS POLITIK I. PENGANTAR Pemilihan Umum adalah mekanisme demokratis untuk memilih anggota legislatif (DPR, DPD, DPRD), dan Eksekutif (Presiden-Wakil Presiden, serta kepala daerah). Pemilu
Lebih terperinciBAB III. A. Mahkamah Partai Politik Menurut Undang-Undang No 2 Tahun 2011
47 BAB III PERAN DAN FUNGSI MAHKAMAH PARTAI POLITIK DALAM MENYELESAIKAN KONFLIK INTERNAL PARTAI MENURUT UNDANG- UNDANG NO 2 TAHUN 2011 TENTANG PARTAI POLITIK A. Mahkamah Partai Politik Menurut Undang-Undang
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG
PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG BANTUAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. ikatan-ikatan sosial. Selain itu keberadaan masyarakat sipil juga berpengaruh
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Masyarakat sipil lahir dari interaksi sosial masyarakat yang terbina berkat ikatan-ikatan sosial. Selain itu keberadaan masyarakat sipil juga berpengaruh sebagai penyeimbang
Lebih terperinci[www.metrotvnews.com]
RUU ini akan menghapus UU RI Nomor 8 Thn 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan. Pemerintah & DPR berambisi segera mengesahkan RUU bermasalah ini, akhir Maret 2013. Padahal banyak sekali Ormas yg menolak
Lebih terperinciBUPATI BURU. Bismilahirahmanirahim Assalamualaikum Wr. Wb dan salam sejahtera
BUPATI BURU Bismilahirahmanirahim Assalamualaikum Wr. Wb dan salam sejahtera Yth. - Bapak Eka Sastra, SE Anggota DPR RI Fraksi Golkar - Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Buru - Para Unsur Forpimda Kabupaten
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. visi bersama mahasiswa yang menjadi cita-cita atau arah perubahan yang hendak
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Orientasi gerakan mahasiswa pada hari ini dapat juga dikatakan sebagai visi bersama mahasiswa yang menjadi cita-cita atau arah perubahan yang hendak diwujudkan dalam sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tantangan yang lebih terbuka, sehingga sangat dibutuhkan kehadiran setiap
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Kehidupan masa mendatang cenderung semakin kompleks dan penuh tantangan yang lebih terbuka, sehingga sangat dibutuhkan kehadiran setiap insan yang kompeten
Lebih terperinciBAB 1 PENGANTAR Latar Belakang. demokrasi sangat tergantung pada hidup dan berkembangnya partai politik. Partai politik
BAB 1 PENGANTAR 1.1. Latar Belakang Partai politik merupakan sebuah institusi yang mutlak diperlukan dalam dunia demokrasi, apabila sudah memilih sistem demokrasi dalam mengatur kehidupan berbangsa dan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Pasal 22 ayat (1)
Lebih terperinci