PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI"

Transkripsi

1

2 PENGGUNAAN GAYA BAHASA DALAM BEBERAPA LIRIK LAGU BAND KERISPATIH Tugas Akhir Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia Program Studi Sastra Indonesia Oleh Erick Caesario NIM: PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 i

3 ii

4 iii

5 Motto dan Persembahan "Orang yang tidak pernah berbuat salah adalah orang yang tidak pernah berbuat apa-apa" (J.J Roosevelt) Buah karya untuk Ibuku M. M Sri Wuri Setyawati (Alm.) iv

6 PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah ditulis dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah. Yogyakarta, 11 Oktober 2013 Penulis Erick Caesario v

7 Pernyataan Persetujuan Karya Ilmiah untuk Kepentingan Akademis Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Erick Caesario NIM : Demi kepentingan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul "Penggunaan Gaya Bahasa dalam Beberapa Lirik Lagu Band Kerispatih" beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak menyimpan, mengalihkan dalam bentuk lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media yang lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebahai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 11 Oktober 2013 Yang menyatakan, Erick Caesario vi

8 ABSTRAK Caesario, Erick Penggunaan Gaya Bahasa dalam Beberapa Lirik Lagu Band Kerispatih. Skripsi Strata 1 (S1). Program Studi Sastra Indonesia, Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma. Dalam tugas akhir ini, dibahas penggunaaan gaya bahasa dalam beberapa lirik lagu Band Kerispatih. Ada dua masalah yang dibahas: (1) apa saja jenis gaya bahasa yang digunakan dalam beberapa lirik lagu Band Kerispatih? dan (2) bagaimana fungsi gaya bahasa dalam lirik lagu tersebut? Objek penelitian ini adalah gaya bahasa yang digunakan dalam lirik lagu Band Kerispatih. Sumber data penelitian ini, yaitu lirik lagu Band Kerispatih. Beberapa lirik lagu Band Kerispatih yang menjadi bahan penelitian penulis adalah Kejujuran Hati, Lagu Rindu, Sebentuk Hati Buat Kekasih, Akhir Penantian, Tapi Bukan Aku, dan Tak Mungkin Lagi. Pengambilan data dilakukan menggunakan metode simak. Teknik dasar yang digunakan adalah teknik catat. Teknik tersebut dilanjutkan dengan teknik simak bebas libat cakap. Datadata yang diperoleh dicatat di kartu data kemudian dianalisis dengan metode agih dan metode padan. Teknik metode agih yang digunakan adalah teknik ganti dan teknik pengontrasan. Metode padan yang digunakan adalah metode padan fonetis dan metode padan ortografis. Teknik metode padan yang digunakan adalah teknik pilah unsur penentu yang berupa daya pilah fonetis dan daya pilah ortografis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat empat jenis gaya bahasa yang terkandung dalam lirik lagu Band Kerispatih yang diteliti penulis: (1) gaya bahasa perbandingan, (2) gaya bahasa pertentangan, (3) gaya bahasa pertautan, dan (4) gaya bahasa perulangan. Gaya bahasa perbandingan yang terkandung dalam lirik lagu yang diteliti, meliputi metafora, perifrasis, antisipasi, personifikasi, dan pleonasme. Gaya bahasa pertentangan yang terkandung dalam lirik lagu yang diteliti, meliputi oksimoron, hiperbola, litotes, paradoks, dan inuendo. Gaya bahasa pertautan yang terdapat pada lirik lagu yang diteliti, meliputi sinekdoke pars pro toto, elipsis, dan erotesis. Gaya bahasa perulangan yang terkandung dalam lirik lagu yang diteliti, meliputi asonansi, aliterasi, mesodiplosis, dan tautotes. Fungsi masing-masing gaya bahasa berbeda-beda. Fungsi gaya bahasa perbandingan meliputi fungsi ungkapan, fungsi memperbanyak, fungsi akibat-sebab, fungsi melekatkan unsur nyawa, dan fungsi melebih-lebihkan. Fungsi gaya bahasa pertentangan meliputi fungsi pengontrasan, fungsi membesar-besarkan, fungsi merendah, fungsi ketidakmungkinan,dan fungsi menyindir. Fungsi gaya bahasa pertautan meliputi fungsi menyebut untuk mengingat, fungsi penghematan, dan fungsi refleksi. Fungsi gaya bahasa perulangan adalah fungsi memperindah. vii

9 ABSTRACT Caesario, Erick "Use of Language in Some Style Band Lyrics Kerispatih". Thesis Strata 1 (S1). Literature Study Program Indonesia, Indonesian Literature Department, Faculty of Letters, University of Sanata Dharma. In this thesis, discussed the use of style in a few Band lyrics Kerispatih. There are two issues were addressed: (1) what kind of style of language used in some Kerispatih Band song? and (2) how to function in the language style of the song? Object of this study is the style of language used in the lyrics of the song Kerispatih Band. Data sources of this study, namely Kerispatih Band song lyrics. Some Kerispatih Band song that became the author of the study is Kejujuran Hati, Lagu Rindu, Sebentuk Hati Buat Kekasih, Akhir Penantian, Tapi Bukan Aku, dan Tak Mungkin Lagi. Data collection was performed using the method see. The basic technique used is the technique note. The technique followed by freely refer to techniques involved capably. The data obtained are recorded on a data card is then analyzed by the method agih and unified method. Technique is the method used agih techniques change and techniques contrast. Equivalent method is the method of unified phonetic and orthographic unified method. Equivalent method used technique is the technique of sorting the decisive element in the form of aggregated power phonetic and orthographic aggregated power. Results of this study indicate that there are four types of style that is contained in the lyrics of the song Kerispatih Band authors studied : ( 1 ) stylistic comparisons, ( 2 ) the language style of conflict, ( 3 ) style linkage, and ( 4 ) style iteration. Stylistic comparisons contained in the lyrics of the song are researched, includes metaphors, perifrasis, anticipation, personification, and redundancy. Stylistic contradictions contained in the lyrics of the song are examined, covering an oxymoron, hyperbole, litotes, paradox, and inuendo. Style engagement contained in the lyrics of the song are researched, includes sinekdoke pars pro toto, ellipsis, and erotesis. Looping style of language contained in the lyrics of the song are researched, includes assonance, alliteration, mesodiplosis, and tautotes. The function of each different language styles. Functions include comparative stylistic expression functions, multiply function, the function due to the causes, the function of embedding elements of life, and function exaggerating. Functions include functions stylistic contradictions pengontrasan, exaggerate the function, the function modestly, the impossibility of functions, and functions quips. Style function call linkage includes functions to remember, saving function, and the function of reflection. Function iteration style is beautified function. viii

10 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-nyalah penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul "Penggunaan Gaya Bahasa dalam Beberapa Lirik Lagu Band Kerispatih" ini dengan baik. Tugas akhir ini disususn untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana sastra (S1) pada Program Studi Sastra Indonesia, Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma. Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini tidak dapat terselesaikan tanpa doa, dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. I. Praptomo Baryadi, M. Hum., selaku dosen pembimbing I yang sejak dari gagasan awal hingga dalam penyusunan sampai terselesaikannya tugas akhir ini, selalu dengan sabar membimbing dan memberikan koreksian serta semangat kepada penulis walaupun penulis harus sangat lama menyelesaikan tugas akhir ini. 2. Drs. Hery Antono, M. Hum., selaku dosen pembimbing II dan Kaprodi Sastra Indonesia atas segala motivasi, nasihat, dan kritikan yang tiada henti selama proses penyusunan tugas akhir ini meskipun penulis selalu merepotkan. 3. Dr. P. Ari Subagyo, M. Hum., Dr. Yoseph Yapi Taum, S. E. Peni Adji, S.S. M. Hum., Drs. B. Rahmanto, M. Hum., Dra. F. Tjandrasih Adji, M. Hum., Drs. F. X. Santosa, M.S., Prof. Dr. I. Dewa Putu Wijana, S.U. M.A., dan dosen lainnya atas ilmu yang telah diberikan kepada penulis selama kuliah di Universitas Sanata Dharma. 4. Staf Sekretariat Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma yang selalu bersusah payah membantu penulis dalam urusan administrasi dan KRS selama perkuliahan. ix

11 5. Staf Perpustakaan Universitas Sanata Dharma atas pelayanan yang baik selama penulis mencari sumber pustaka dalam menyelesaikan tugas akhir ini. 6. Bapakku Hieronimus Sulistiadi, ibuku M. M. Sri Wuri Setyawati (Alm.), adikku Yoanita Caesaria, serta sanak saudara yang selalu memberikan perhatian, dorongan, semangat, dan doa untuk penulis. 7. Marsela Bayu Prasetyarini tunanganku, yang selalu setia mendampingi dari jauh dan memberi semangat serta doa kepada penulis agar segera menyelesaikan tugas akhir ini. 8. Teman-temanku di Lampung, atas segala perhatian dan semangat yang begitu besar kepada penulis agar segera mendapatkan ijazah S1. 9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas akhir ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati menerima segala kritik dan saran dari para pembaca. Yogyakarta, 11 Oktober 2013 Penulis x

12 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i ii iii iv v vi vii viii ix xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Hasil Penelitian Manfaat Teoritis Manfaat Praktis Tinjauan Pustaka... 9 xi

13 1.6 Landasan Teori Gaya Bahasa Perbandingan Gaya Bahasa Pertentangan Gaya Bahasa Pertautan Gaya Bahasa Perulangan Metode Penelitian Jenis Penelitian Tahap-tahap Penelitian Metode yang digunakan dalam Setiap Penelitian Sistematika Penyajian BAB II JENIS-JENIS GAYA BAHASA YANG DIGUNAKAN DALAM LIRIK LAGU BAND KERISPATIH 2.1 Pengantar Gaya Bahasa Perbandingan Metafora Perifrasis Antisipasi Personifikasi Pleonasme Gaya Bahasa Pertentangan Oksimoron Hiperbola xii

14 2.3.3 Litotes Paradoks Inuendo Gaya Bahasa Pertautan Sinekdoke (Pars Pro Toto) Elipsis Erotesis Gaya Bahasa Perulangan Asonansi Aliterasi Mesodiplosis Tautotes BAB III FUNGSI GAYA BAHASA DALAM BEBERAPA LIRIK LAGU BAND KERISPATIH 3.1 Pengantar Fungsi Gaya Bahasa Perbandingan Fungsi Ungkapan Fungsi Memperbanyak Fungsi Akibat-sebab Fungsi Melekatkan Unsur Nyawa Fungsi Melebih-lebihkan Fungsi Gaya Bahasa Pertentangan xiii

15 3.3.1 Fungsi Pengontrasan Fungsi Membesar-besarkan Fungsi Merendah Fungsi Ketidakmungkinan Fungsi Menyindir Fungsi Gaya Bahasa Pertautan Fungsi Menyebut untuk Mengingat Fungsi Penghematan Fungsi Refleksi Fungsi Gaya Bahasa Perulangan (Fungsi Memperindah) BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN LAMPIRAN BIODATA PENULIS xiv

16 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan hal penting yang perlu dipelajari karena bahasa mempunyai fungsi dan peranan yang berarti dalam kehidupan manusia. Fungsi bahasa yang utama, yaitu sebagai alat komunikasi yang digunakan oleh setiap manusia dalam kehidupannya, mulai dari bangun tidur, melakukan aktivitas, hingga akan tidur lagi. Pada umumnya, seluruh kegiatan manusia selalu melibatkan bahasa sebagai sarana untuk berinteraksi dengan sesama. Seseorang dapat mengungkapkan ide, gagasan, keinginan, dan menyampaikan informasi melalui bahasa. Jadi, bahasa merupakan sarana komunikasi yang utama. Panuju (2002: 148) menyatakan bahwa sebagai alat komunikasi, bahasa dibedakan menjadi dua, yaitu bahasa tulis dan bahasa lisan. Kedua bahasa tersebut mempunyai hubungan yang erat satu dengan yang lainnya. Bahasa tulis sebagai salah satu alat komunikasi banyak dimanfaatkan ke dalam berbagai situasi komunikasi dan tujuan yang berbeda. Setiap situasi dan tujuan yang berbeda memungkinkan penutur atau penulis dalam bahasa tulis memilih variasi bahasa yang digunakan. Sastra adalah bentuk seni yang diungkapkan oleh pikiran dan perasaan manusia dengan keindahan bahasa, keaslian gagasan, dan kedalaman pesan (Najid, 2003: 7). Sastra adalah institusi sosial yang menggunakan medium bahasa (Wellek & Warren dalam Najid, 2003: 9). Karya sastra sebagai hasil kreasi pengarang (Aminuddin, 1995: 49). Genre sastra atau jenis sastra dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu sastra 1

17 2 imajinatif dan nonimajinatif. Dalam praktiknya sastra nonimajinatif terdiri atas karya-karya yang berbentuk esei, kritik, biografi, otobiografi, dan sejarah. Karya yang termasuk sastra imajinatif ialah karya prosa fiksi (cerpen, novelet, novel atau roman), puisi (puisi epik, puisi lirik, dan puisi dramatik), dan drama (drama komedi, drama tragedi, melodrama, dan drama tragikomedi) (Najid, 2003: 12). Lirik lagu termasuk dalam genre sastra karena lirik adalah karya sastra (puisi) yang berisi curahan perasaan pribadi, susunan kata sebuah nyanyian (KBBI, 2005: 678). Jadi, lirik sama dengan puisi tetapi disajikan dengan nyanyian yang termasuk dalam genre sastra imajinatif. Lagu adalah ragam suara yang berirama, nyanyian, ragam, nyanyi, dan tingkah laku (KBBI, 2005: 624). Lagu adalah suatu kesatuan musik yang terdiri atas susunan pelbagai nada yang berurutan (Ensiklopedia Indonesia dalam Fillaili dalam Ardiani M, 2009: 2). Membahas tentang lirik lagu, tentu tidak dapat terlepas dari gaya bahasa. Seorang pencipta lagu berharap lagu ciptaannya dapat menimbulkan kesan dan makna yang indah di hati pendengar. Pencipta lagu tidak menyadari bahwa lirik-lirik yang dibuatnya mengandung gaya bahasa. Adanya gaya bahasa inilah yang membuat lirik menjadi lebih indah. Setiap lagu pasti mempunyai tujuan tertentu yang ingin disampaikan kepada masyarakat sebagai pendengarnya. Lagu berisi barisan kata-kata yang dirangkai secara baik oleh komposer dan dibawakan dengan suara indah seorang penyanyi. Objek penelitian ini adalah gaya bahasa yang digunakan dalam lirik lagu Band Kerispatih. Sumber data penelitian ini, yaitu lirik lagu Band Kerispatih. Penelitian ini membahas tentang jenis-jenis gaya bahasa yang digunakan dalam lirik lagu Band Kerispatih dan fungsi gaya bahasanya.

18 3 Penulis memilih topik ini karena ingin menerapkan cabang ilmu bahasa pragmatik dan semantik, yaitu ilmu bahasa yang berkaitan dengan maksud dan makna. Penulis memilih lagu Band Kerispatih karena sejauh pengamatan penulis, belum ada penelitian gaya bahasa yang sumber datanya adalah lirik lagu Band Kerispatih. Lagu-lagu yang pernah diteliti penulis lain, antara lain dari Band Ungu, Jamrud, dan Slank seperti yang penulis jelaskan pada bagian tinjauan pustaka. Banyak gaya bahasa yang terkandung dalam lirik-lirik lagu Band Kerispatih. Hal ini terbukti dalam bab selanjutnya, yaitu bab pembahasan. Dilihat dari lirik-liriknya, lirik lagu Band Kerispatih menarik, berkesan, dan bervariasi. Hal itulah yang mungkin membuat Kerispatih beserta lagu-lagunya masih tetap mendapat tempat dalam industri musik Indonesia sampai sekarang. Kiasan-kiasan yang digunakan Kerispatih dalam lirikliriknya mendorong penulis untuk meneliti gaya bahasa apa saja yang terkandung dalam lirik lagu tersebut. Lagu-lagu Kerispatih yang tercipta dari tahun ke tahun selalu mendapat apresiasi dari penggemar musik tanah air. Tahun pertama mengeluarkan album, Kerispatih langsung mendapat penghargaan sebagai pendatang baru ngetop. Biasanya, band pendatang baru konsistensinya di industri musik Indonesia tidak bertahan lama karena banyaknya band-band baru yang muncul. Akan tetapi, Kerispatih masih eksis di industri musik Indonesia walaupun banyak pendatang baru bermunculan. Pada tahun 2010, Kerispatih berada di urutan 7 chart tangga lagu popular Indonesia ( Diunduh: 16/10/2013, 16:00). Memang, keluarnya Sammy Simorangkir (vokalis lama) agak sedikit mempengaruhi daya tarik bagi pendengar, namun demikian lagu-lagu Kerispatih masih terdengar di mana-mana. Hal ini juga mendorong penulis untuk melihat

19 4 ada rahasia apa dibalik lirik lagu yang tercipta sehingga lagu-lagu Kerispatih begitu akrab di telinga pendengar, selain memang nama besar Kerispatih yang sudah sangat popular. Tapi Bukan Aku, Lagu Rindu, dan Kejujuran Hati merupakan beberapa contoh lagu yang menjadi andalan Kerispatih. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis, ternyata lirik-lirik lagu Kerispatih banyak menggunakan gaya bahasa yang penyampaiannya dikemas sedemikian rupa sehingga lirik lagunya mudah diingat, dipahami, dan dinyanyikan. Selain itu, penulis berharap dapat lebih mendalami maksud lirik lagu tersebut melalui analisis gaya bahasa yang dilakukan penulis yang terdapat dalam lirik lagu Band Kerispatih dan penelitian ini juga menjadi acuan untuk memahami lirik-lirik lagu yang lain (di luar lagu Kerispatih). Alasan lain (di luar alasan ilmiah) penulis memilih topik ini karena Band Kerispatih adalah band favorit penulis, terutama sang vokalis (lama), Sammy. Hal ini membuat penulis lebih mudah memahami dan mengenali lirik lagu Band Kerispatih. Ruang lingkup penelitian ini meliputi jenis gaya bahasa yang digunakan dalam lirik lagu Band Kerispatih dan fungsi gaya bahasanya. Beberapa lirik lagu Band Kerispatih yang menjadi bahan penelitian penulis adalah Kejujuran Hati, Lagu Rindu, Sebentuk Hati Buat Kekasih, Akhir Penantian, Tapi Bukan Aku, dan Tak Mungkin Lagi. Penulis memilih lagu-lagu tersebut dari sekian banyak lagu Kerispatih karena lagu-lagu itu memang sudah popular dan cukup dikenal di masyarakat, maka bila ada yang membaca penelitian ini, pembaca tidak kesulitan untuk memahami liriknya sehingga pemahaman tentang penggunaan gaya bahasa yang digunakan dalam lirik-lirik tersebut pun tidaklah sulit.

20 5 Sekilas tentang Band Kerispatih, Kerispatih terbentuk pada tanggal 21 April 2003 atas prakarsa 4 orang mahasiswa Institut Musisi Indonesia, Arief, Badai, Andika, dan Anton. Awalnya mereka membentuk band bertemakan instrumental etnik yang mereka gubah dalam aransemen baru. Kemunculan pertama mereka adalah di acara Farabi Sunday tanggal 22 April Mereka pun merekrut Sammy, rekan mereka di kampus yang merupakan salah satu finalis 30 besar Indonesian Idol I/2004 sebagai vokalis. Karier profesional mereka jalani setelah membentuk manajemen band yang saat itu diatur oleh Ingga Jaya Purda. Kini Kerispatih tergabung dalam manajemen Bagot z Production. Kerispatih memulai rekaman pada tahun Mereka bergabung dalam proyek album kompilasi bertajuk Gulalikustik (dirilis September 2004), dengan major label Nagaswara. Keikutsertaan mereka pada album ini berawal dari acara yang diselenggarakan oleh sebuah Stasiun Radio Swasta (88.00 Mustang FM) yang diberi nama Gulali (Lagu Gue Cendili), yang memang menjadi wadah bagi pencipta dan band baru Indonesia. Gayung bersambut, pihak Mustang menawari Kerispatih dalam proyek kolaborasi tersebut. Di album tersebut mereka menyumbang 2 buah lagu, "Lupakan Aku" dan "Sebentuk Hati Buat Kekasih". Tahun 2005, Kerispatih merilis album pertama mereka bertajuk Kejujuran Hati. Lagu-lagu yang terdapat di album ini adalah antara lain, "Kejujuran Hati", "Cinta Putih", dan "Lagu Rindu". Album ini mendapat Platinum Awards pada tahun Kesuksesan mereka dibuktikan juga dengan mendapat penghargaan sebagai Album Pendatang Baru Ngetop dalam ajang SCTV Music Awards 2006.

21 6 Pada tahun 2007, Kerispatih mengeluarkan album keduanya yang berjudul Kenyataan Perasaan dan merilis lagu pertamanya di album ini yang berjudul "Mengenangmu". Lagu ini mendominasi tangga lagu Indonesia dan radio. Setelah kesuksesan "Mengenangmu", Kerispatih merilis lagu keduanya yang berjudul "Tapi Bukan Aku" yang sesuai prediksi akan mengulang kesuksesan "Mengenangmu". Mereka kemudian merilis lagu ketiganya berjudul "Sepanjang Usia" serta "Untuk Pertama Kali" sebagai lagu keempatnya. Seperti album pertama, album ini juga sukses mendapat Platinum Awards. Kerispatih juga turut berpartisipasi dalam album perdana Presiden Republik Indonesia ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono, dengan menyanyikan lagu ciptaan beliau yang berjudul "Hening". Pada bulan Juni 2008, Kerispatih merilis album ketiganya yang berjudul "Tak Lekang Oleh Waktu". Di album ketiganya ini, mayoritas lagunya diciptakan oleh Badai, keyboardist Kerispatih. Badai juga berkata, bahwa album ini adalah penggabungan dari album pertama dan album kedua mereka. Jadi, di album ketiga ini berkesan paling sempurna di antara ketiga album yang sudah dirilis. Lagu "Bila Rasaku Ini Rasamu" menjadi single pertama mereka di album ketiga ini. Pada akhir 2009, Kerispatih merilis album keempatnya yang berjudul "Semua tentang Cinta". Lagu utama di album keempat tersebut adalah "Aku Harus Jujur". Pada awal tahun 2010, Kerispatih sukses menggelar konser pertamanya di luar negeri di Hong Kong. Pada tanggal 2 Februari 2010, salah satu personel Kerispatih, Sammy, harus berurusan dengan polisi. Sammy dilaporkan melakukan pencurian sebuah mobil dan terlibat pesta narkoba. Hal itu membuat dirinya dipecat dari Kerispatih. Kerispatih segera mencari vokalis baru. Akhirnya, Fandy Santoso (finalis peringkat 5 Indonesian Idol

22 7 IV/2007) terpilih menjadi vokalis baru menggantikan Sammy ( Diunduh: 1/03/2012, 12:00). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Apa saja jenis-jenis gaya bahasa yang digunakan dalam lirik lagu Band Kerispatih? Bagaimana fungsi gaya bahasa dalam lirik lagu tersebut? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan penelitian masalah ini adalah sebagai berikut: Menjelaskan jenis-jenis gaya bahasa yang digunakan dalam lirik lagu Band Kerispatih Menjelaskan fungsi gaya bahasa dalam lirik lagu tersebut. 1.4 Manfaat Hasil Penelitian Hasil penelitian ini adalah deskripsi jenis gaya bahasa yang digunakan dalam beberapa lirik lagu Band Kerispatih dan deskripsi analisis tentang penggunaan gaya

23 8 bahasa yang digunakan dalam lirik lagu yang dimaksud. Manfaat yang dapat diambil dari penelitian masalah ini adalah sebagai berikut: Manfaat teoritis Bagi perkembangan ilmu bahasa cabang pragmatik, penelitian ini dapat menambah referensi tentang maksud gaya bahasa yang digunakan dalam lirik sebuah lagu Bagi perkembangan ilmu bahasa cabang semantik, penelitian ini dapat menambah referensi tentang makna gaya bahasa yang digunakan dalam lirik sebuah lagu Manfaat praktis Bagi para pecinta Kerispatih, penelitian ini dapat menambah wawasan untuk mendalami makna lirik-lirik lagu Kerispatih Bagi umum, khususnya pecinta musik Indonesia, penelitian ini dapat dijadikan motivasi untuk semakin mengkritisi lirik-lirik lagu di Indonesia dan memahami gaya bahasa yang digunkan dalam lirik sebuah lagu Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan referensi dalam menyusun penelitian yang serupa Bagi ilmu pendidikan (pengajaran), penelitian ini dapat digunakan untuk bahan pengajaran tentang gaya bahasa dalam lirik lagu Bagi seniman, khususnya pencipta lagu, penelitian ini dapat digunakan untuk memperoleh pengetahuan dalam menggunakan gaya bahasa pada lirik lagu.

24 9 1.5 Tinjauan Pustaka Penggunaan gaya bahasa dalam lirik lagu telah dibahas dalam berbagai tulisan, di antaranya Adriani M (2009), Marwanto (2011), Fillaili (2007), Anggraini (2005), Indriyati (2007), dan Kurniawan (2009). Adriani M (2009), dalam skripsinya yang berjudul Gaya Bahasa dalam Lirik Lagu-lagu Ungu menyebutkan bahwa lirik lagu Ungu tidak hanya didominasi oleh gaya bahasa personifikasi dan hiperbola tetapi juga asonansi, aliterasi, repetisi, pleonasme, simploke, inversi, klimaks, antitesis, dan sinekdok pars pro toto. Marwanto (2011), dalam skripsinya yang berjudul Analisis Penggunaan Diksi dan Gaya Bahasa dalam Lirik Lagu ST12 menyebutkan bahwa ada sepuluh gaya bahasa yang digunakan dalam lirik lagu ST12, yaitu gaya bahasa repetisi, personifikasi, inversi, tautologi, sinestesia, sinisme, hiperbola, metafora, paradoks, dan simile. Penelitian lain yang serupa dengan penelitian yang dilakukan penulis juga pernah dilakukan oleh Fillaili (2007) dalam skripsinya yang berjudul Lagu Permainan Rakyat Madura, Anggraini (2005) dalam skripsinya yang berjudul Gaya Bahasa Lirik Lagu Remaja (Studi Kasus pada Lirik-lirik Lagu Jamrud), Indriyati (2007) dalam skripsinya yang berjudul Gaya Bahasa Personifikasi pada Lirik Lagu Radja dan Tinjauan Aspek Gramatikal Pengacuan Demonstratif, dan Kurniawan (2009) dalam skripsinya yang berjudul Analisis Gaya Bahasa Ironi dan Pesan Moral Lagu-lagu Slank dalam Album Anti Korupsi (Tinjauan Semiotik). Persamaan penelitian yang dilakukan penulis dengan penelitian-penelitian yang tersebut di atas adalah sama-sama meneliti tentang penggunaan gaya bahasa dalam lirik lagu. Perbedaannya terdapat pada sumber data yang diteliti. Penulis meneliti lirik lagu

25 10 Kerispatih, sedangkan penelitian-penelitian sebelumnya berorientasi pada lirik lagu Ungu, ST 12, Jamrud, Radja, dan Slank. 1.6 Landasan Teori Teori-teori mengenai hal yang berkaitan dengan gaya bahasa dan lirik lagu yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari beberapa sumber, yaitu Tarigan (1985), Keraf (2004 dan 1984), Djohan (2005), Aminuddin (1995), KBBI (2005), Kosasih (2002), Najid (2003), dan Ardiani M (2009). Gaya bahasa adalah bahasa indah yang dipergunakan untuk meningkatkan efek dengan jalan memperkenalkan serta memperbandingkan suatu benda atau hal tertentu dengan benda atau hal lain yang lebih umum (Dale dalam Tarigan, 1985: 5). Gaya bahasa adalah cara mempergunakan bahasa secara imajinatif, bukan dalam pengertian yang benar-benar secara alamiah saja (Warriner dalam Tarigan, 1985: 5). Menurut Tarigan (1985: 6), gaya bahasa dibagi menjadi empat golongan, yaitu (a) gaya bahasa perbandingan, (b) gaya bahasa pertentangan, (c) gaya bahasa pertautan, dan (d) gaya bahasa perulangan. Uraian tentang gaya bahasa tersebut adalah sebagai berikut: Gaya Bahasa Perbandingan Gaya bahasa perbandingan dikelompokkan menjadi sepuluh jenis gaya bahasa, yaitu perumpamaan, metafora, personifikasi, depersonifikasi, alegori, antitesis, pleonasme dan tautologi, perifrasis, prolepsis atau antisipasi, dan koreksio atau epanortesis (Tarigan, 1985: 9). Berikut salah satu contoh gaya bahasa perbandingan.

26 11 (1) Deru ombak samudra memangil-manggil para pemuda harapan bangsa. (2) Daun kelapa melambai-lambai di tepi pantai. (Tarigan, 1985: 18) Gaya bahasa yang terdapat pada kalimat-kalimat tersebut adalah personifikasi. Personifikasi adalah jenis gaya bahasa yang melekatkan sifat-sifat insani kepada barang yang tidak bernyawa (Tarigan, 1985: 17). Pada contoh (1) ombak samudra dianggap mampu memanggil orang layaknya seseorang yang memanggil sesamanya. Padahal, ombak samudra adalah sesuatu yang tidak bernyawa. Pada contoh (2) daun kelapa yang tidak bernyawa dianggap bisa bergerak sendiri seperti manusia yang bisa menggerakkan tangannya untuk melambai Gaya Bahasa Pertentangan Gaya bahasa pertentangan dikelompokkan menjadi dua puluh jenis gaya bahasa, yaitu hiperbola, litotes, ironi, oksimoron, paronomasia, paralipsis, zeugma dan silepsis, satire, inuendo, antifrasis, paradoks, klimaks, antiklimaks, apostrof, anastrof atau inversi, apofasis atau preterisio, histeron proteron, hipalase, sinisme, dan sarkasme (Tarigan, 1985: 55). Berikut salah contoh gaya bahasa pertentangan. (3) Olah raga mendaki gunung memang menarik hati walaupun sangat berbahaya. (4) Siaran televisi dapat dipakai sebagai sarana perdamaian namun dapat pula sebagai penghasut peperangan. (Tarigan, 1985: 63) Gaya bahasa pada kalimat-kalimat tersebut di atas adalah oksimoron. Oksimoron adalah jenis gaya bahasa yang mengandung pertentangan dengan menggunakan kata-kata yang berlawanan dalam frase yang sama (Keraf dalam Tarigan, 1985: 63). Pada contoh (3) olah raga mendaki gunung pada dasarnya menarik hati, namun di satu sisi juga

27 12 berbahaya. Pada contoh (4) siaran televisi dapat berguna sebagai sarana perdamaian, tetapi dapat juga sebagai penghasut perang Gaya Bahasa Pertautan Gaya bahasa pertautan dikelompokkan menjadi tiga belas jenis gaya bahasa, yaitu metonimia, sinekdoke, alusi, eufemisme, eponim, epilet, antonomasia, erotesis, paralelisme, elipsis, gradasi, asindeton, dan polisindeton (Tarigan, 1985: 122). Berikut salah satu contoh gaya bahasa pertautan. (5) Mereka ke Jakarta minggu yang lalu. (6) Saya akan berangkat hari ini. (Tarigan, 1985: 138) Gaya bahasa pada kalimat-kalimat tersebut adalah elipsis. Elipsis adalah penghilangan salah satu atau beberapa unsur penting dalam konstruksi sintaksis lengkap (Tarigan, 1985:138). Pada contoh (5) ada penghilangan predikat, misalnya pergi atau berangkat. Pada contoh (6) ada penghilangan keterangan tujuan, misalnya ke Jakarta Gaya Bahasa Perulangan Gaya bahasa perulangan dikelompokkan menjadi dua belas jenis gaya bahasa, yaitu aliterasi, asonansi, antanaklasis, kiasmus, epizeukis, tautotes, anafora, epistrofa, simploke, mesodilopsis, epanalepsis, dan anadiplosis (Tarigan, 1985:180). Berikut salah satu contoh gaya bahasa perulangan. (7) Dara damba daku datang dari danau (Tarigan, 1985: 181)

28 13 Gaya bahasa pada kalimat tersebut adalah aliterasi. Aliterasi adalah sejenis gaya bahasa repetisi yang berwujud perulangan konsonan yang sama pada awal kata (Tarigan, 1985: 231). Pada contoh (7) terdapat pengulangan konsonan d pada awal kata. Keraf (2004: 23), mengungkapkan bahwa sebuah kata yang tepat untuk menyatakan maksud tertentu perlu diperhatikan kesesuaian dengan situasi yang dihadapi. Dalam hal ini diperlukan gaya yang tepat digunakan dalam suatu situasi. Gaya bahasa merupakan cara menggunakan bahasa. Gaya bahasa merupakan sebagian dari diksi pertalian dengan ungkapan-ungkapan yang individu atau karakteristik, atau yang memiliki nilai artistik tinggi. Hal itu memungkinkan kita dapat menilai pribadi, watak, dan kemampuan seseorang yang menggunakan bahasa itu. Gaya bahasa itu juga dapat dimanfaatkan dalam pemikiran strategi dan perencanaan naskah, salah satunya naskah lagu. Selain itu, gaya bahasa dapat dibatasi sebagai cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis (pemakai bahasa) (Keraf, 1984: 113). Djohan (2005: 7-8), menyatakan bahwa musik merupakan perilaku sosial yang kompleks dan universal yang di dalamnya memuat sebuah ungkapan pikiran manusia, gagasan, dan ide-ide dari otak yang mengandung sebuah sinyal pesan yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa seni musik atau seni suara dapat mewakili sesuatu hal atau kelompok tertentu. Musik tidak hanya dipandang menjadi sebuah sarana hiburan dan ekspresi, tetapi musik juga memiliki peran tersendiri dalam sebuah pendidikan dalam proses komunikasi, menyuarakan pesan maupun kritik terhadap suatu hal dengan gaya bahasa yang dimiliki pemusik tersebut.

29 14 Gaya bahasa sebagai gejala penggunaan sistem tanda, dapat dipahami bahwa gaya bahasa pada dasarnya memiliki sejumlah matra hubungan. Matra hubungan tersebut dapat dikaitkan dengan dunia proses kreatif pengarang, dunia luar yang dijadikan obyek dan bahan penciptaan, fakta yang terkait dengan aspek internal kebahasaan itu sendiri, dan dunia penafsiran penanggapnya (Aminuddin, 1995: 54). Gaya bahasa merupakan pemanfaatan atas kekayaan bahasa oleh seseorang dalam bertutur atau menulis; pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek tertentu; keseluruhan ciri-ciri bahasa sekelompok penulis sastra; cara khas dalam menyatakan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulis atau lisan (KBBI, 2005: 340). Majas merupakan bentuk retoris, yang penggunaannya antara lain untuk menimbulkan kesan imajinatif bagi penyimak atau pembacanya (Kosasih, 2002: 254). Najid (2003: 27) mengatakan bahwa dalam bahasa lisan nada tampak dalam intonasi, sedangkan dalam bahasa tulis nada merupakan kualitas gaya yang memaparkan sikap pengarang terhadap masalah yang dikemukakan dan juga merupakan sikap pengarang terhadap pembaca. Nada sangat bergantung pada gaya. Gaya bahasa adalah pengungkapan ide, gagasan, pikiran-pikiran seorang penulis yang meliputi hierarki kebahasaan yaitu kata, frasa, klausa, bahkan wacana untuk menghadapi situasi tertentu (Rahayu dalam Ardiani M, 2009: 2). Gaya bahasa mencakup diksi atau pilihan leksikal, struktur kalimat, majas citraan, pola rima, matra yang digunakan sastrawan atau yang terdapat dalam karya sastra. Jadi majas merupakan bagian dari gaya bahasa (Sudjiman dalam Fillaili dalam Ardiani M, 2009: 2). Majas merupakan peristiwa pemakaian kata yang melewati batas-batas maknanya yang lazim atau menyimpang dari arti harfiah (Sudjiman dalam Fillaili dalam Ardiani M, 2009: 2).

30 15 Berdasarkan beberapa pengertian gaya bahasa di atas, maka dapat penulis simpulkan bahwa gaya bahasa adalah bahasa yang digunakan oleh pengarang dalam menyampaikan ide, pikiran, gagasan pengarang melalui cara yang khas terhadap karya sastranya. Lirik adalah karya sastra (puisi) yang berisi curahan perasaan pribadi, susunan kata sebuah nyanyian (KBBI, 2005: 678). Lagu adalah ragam suara yang berirama, nyanyian, ragam, nyanyi, dan tingkah laku (KBBI, 2005: 624). Lagu adalah suatu kesatuan musik yang terdiri atas susunan pelbagai nada yang berurutan (Ensiklopedia Indonesia dalam Fillaili dalam Ardiani M, 2009: 2). Berdasarkan pengertian lirik dan lagu tersebut di atas, maka dapat penulis simpulkan bahwa lirik lagu adalah sebuah nyanyian yang berisi curahan perasaan yang didukung kesatuan musik. 1.7 Metode Penelitian Metode penelitian masalah ini terdiri dari jenis penelitian, tahap-tahap penelitian, dan metode yang digunakan dalam setiap tahap penelitian. Penulis menguraikan unsur-unsur metode penelitian tersebut sebagai berikut: Jenis penelitian Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian deskriptif dan penelitian kepustakaan. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang terbatas pada usaha untuk memerikan data apa adanya. Penulis menguraikan permasalahan tentang jenis-jenis

31 16 gaya bahasa yang digunakan dalam beberapa lirik lagu Band Kerispatih dan fungsi gaya bahasanya. Penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan dengan menghimpun data dari berbagai literature. Penulis melakukan penelitian dengan menghimpun data dari berbagai sumber (buku) di perpustakaan atau membeli di toko buku serta menggunakan lirik-lirik lagu yang dibutuhkan sebagai sumber data utama, yaitu lirik lagu Band Kerispatih Tahap-tahap Penelitian Tahap-tahap penelitian yang dilakukan penulis meliputi pengumpulan data, analisis data, dan penyajian hasil analisis data. Pada tahap pengumpulan data, data yang dihimpun diklasifikasikan berdasarkan permasalahan, yaitu jenis-jenis gaya bahasa yang digunakan dalam beberapa lirik lagu Band Kerispatih dan fungsi gaya bahasa tersebut dalam lirik lagu band yang bersangkutan. Berkaitan dengan pengumpulan data, penulis menggunakan kartu data untuk mencatat data dari sumber tertulis maupun lisan (bertanya pada teman). Penulis mencatat jenis-jenis gaya bahasa yang ditemukan dalam lirik lagu Band Kerispatih dan mencatat pengertian, pembagian, dan jenis-jenis gaya bahasa. Selain itu, penulis juga sedikit bertanya kepada beberapa teman, apa saja menurut mereka gaya bahasa yang digunakan dalam lirik lagu Band Kerispatih. Pada tahap analisis data, penulis menganalisis jenis-jenis gaya bahasa yang digunakan dalam beberapa lirik lagu Band Kerispatih dan fungsi gaya bahasa tersebut dalam lirik lagu band yang bersangkutan dengan menggunakan salah satu metode analisis

32 17 data. Pada tahap penyajian hasil analisis data, penulis menyajikan hasil analisis data menggunakan salah satu metode penyajian hasil analisis data Metode yang Digunakan dalam Setiap Tahap Penelitian Tahap-tahap penelitian yang telah disebutkan di atas dilakukan berdasarkan metode dan teknik yang telah ditentukan. Pada tahap pengumpulan data, penulis menggunakan metode simak dan teknik simak bebas libat cakap. Selain itu, penulis juga menggunakan teknik catat sebagai teknik lanjutan. Metode simak adalah metode yang dilakukan dengan menyimak penggunaan bahasa (Kesuma, 2007: 43). Penulis menyimak penggunaan bahasa (gaya bahasa) yang digunakan dalam lirik lagu Band Kerispatih. Teknik simak bebas libat cakap adalah penjaringan data yang dapat dilakukan dengan menyimak penggunaan bahasa tanpa ikut berpartisipasi dalam proses pembicaraan (Kesuma, 2007: 44). Teknik catat adalah teknik menjaring data dengan mencatat hasil penyimakan data pada kartu data (Kesuma, 2007: 45). Penulis mencatat hasil penyimakan data pada kartu data dari sumber tertulis maupun lisan (bertanya pada teman). Data penelitian ini adalah gaya bahasa yang digunakan dalam beberapa lirik lagu Kerispatih. Data diperoleh dari lirik-lirik lagu Kerispatih yang dicatat oleh penulis (lirik yang dibahas dalam penelitian ini). Data yang diperoleh diklasifikasikan berdasarkan jenis gaya bahasanya, lalu dianalisis penggunaannya serta fungsinya. Pada tahap analisis data, penulis menggunakan metode agih dan metode padan. Metode agih adalah metode analisis data yang alat penentunya ada di dalam dan merupakan bagian dari bahasa yang diteliti (Sudaryanto, 1993: 15). Metode padan adalah metode analisis data yang alat penentunnya berada di luar, terlepas, dan tidak menjadi

33 18 bagian dari bahasa yang bersangkutan atau diteliti (Sudaryanto, 1993: 13). Teknik metode agih yang digunakan penulis adalah teknik ganti dan teknik pengontrasan. Teknik ganti adalah teknik analisis data dengan cara mengganti satuan kebahasaaan tertentu (Verhaar dalam Kesuma, 2007: 58). Teknik pengontrasan adalah teknik analisis data dengan mengontraskan satuan kebahasaan data tertentu dengan kata lain (Subroto dalam Kesuma, 2007: 69). Perhatikan contoh-contoh berikut. (8) Anak saya telah menyelesaikan kuliahnya di Jurusan Bahasa Indonesia FPBS-IKIP Bandung (=lulus atau berhasil). (9) Pemuda itu menumpahkan segala isi hati dan segala harapan kepada gadis desa itu (=cinta). (Tarigan, 1985: 31) Contoh (8) dan (9) kalimat yang dicetak miring dapat diganti dengan satu kata saja sehingga lebih efisien. 10. Bahan-bahan nuklir dapat dipakai untuk kesejahteraan umat manusia tetapi dapat juga memusnahkannya. 11. Bahasa memang dapat dipakai sebagai alat pemersatu tetapi dapat juga sebagai alat pemecah belah. (Tarigan, 1985: 63) Contoh (10) dan (11) menunjukkan adanya hal yang bertentangan (kontras), yaitu kesejahteraan dan memusnahkanya serta alat pemersatu dan alat pemecah belah. Metode padan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode padan fonetis dan metode padan ortografis. Metode padan fonetis adalah metode padan yang alat penentunya berupa organ pembentuk bahasa atau organ wicara. Metode ini digunakan untuk mengidentifikasi bunyi-bunyi. Metode ortografis adalah metode padan yang alat penentunya berupa bahasa tulis (Kesuma, 2007: 48-49). Teknik metode padan yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pilah unsur penentu. Teknik pilah unsur penentu adalah teknik analisis data dengan cara memilah-milah satuan kebahasaan

34 19 yang dianalisis dengan alat penentu yang berupa daya pilah yang bersifat mental yang dimiliki oleh penelitinya (Sudaryanto dalam Kesuma, 2007: 51). Sesuai jenis metode padan yang digunakan, maka teknik pilah unsur penentu yang digunakan adalah daya pilah fonetis dan daya pilah ortografis. Perhatikan contoh berikut. (12) Muka muda mudah muram tiada siaga tiada biasa jaga harga tahan raga (Tarigan, 1985: 182) Pada contoh (12) ada pengulangan bunyi vokal a, i, dan u. (13) Setiap tahun semakin banyak mulut yang harus diberi makan di Tanah air kita ini. (14) Saya selalu membawa buah tangan untuk buah hati saya kalau saya pulang dari luar kota. (Tarigan, 1985: 125 dan 185) Contoh (13) dan (14) menunjukkan adanya alat penentu berupa bahasa tulis, yaitu mulut serta buah tangan dan buah hati. Pada contoh (13) yang mengandung gaya bahasa sinekdoke pars pro toto, kata mulut berarti masyarakat bangsa ini. Kata mulut sebagai penyebutan nama sebagian untuk nama keseluruhan. Pada contoh (14) yang mengandung gaya bahasa antanaklasis, frase buah tangan dan frase buah hati mengalami pengulangan kata yang sama, yaitu kata buah. Akan tetapi, maknanya tidak sama. Buah tangan yang berarti oleh-oleh, sedangkan buah hati yang berarti anak. Pada tahap penyajian hasil analisis data, penulis menggunakan metode penyajian hasil analisis data secara informal dan secara formal. Penyajian hasil analisis data secara informal adalah penyajian hasil analisis data dengan menggunakan kata-kata biasa (Sudaryanto, 1993: 145). Penulis menggunakan kata-kata biasa untuk menyajikan kaidah-kaidah berbahasa sehingga pembaca dapat langsung memahami. Penyajian hasil

35 20 analisis data secara formal adalah penyajian hasil analisis data dengan kaidah (Kesuma, 2007: 73). Kaidah yang dimaksud dapat berupa tabel, diagram atau gambar. Penulis menggunakan tabel untuk menyajikan rangkuman hasil penelitian. 1.8 Sistematika Penyajian Sistematika penyajian masalah yang dibahas penulis adalah Bab I berisi pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian, dan sistematika penyajian. Latar belakang masalah menguraikan tentang alasan penulis melakukan penelitian ini beserta ruang lingkup permasalahan. Rumusan masalah menguraikan tentang masalah-masalah yang menjadi permasalahn dalam penelitian ini. Tujuan penelitian mendeskripsikan tujuan penelitian ini. Manfaat penelitian memaparkan manfaat yang bisa diambil dari hasil penelitian ini. Tinjauan pustaka membahas tentang pustaka yang mempunyai kaitan dengan penggunaan gaya bahasa dalam lirik lagu. Landasan teori menyampaikan teori yang digunakan sebagai landasan teori. Metode penelitian menjelaskan tentang teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan teknik penyajian hasil analisis data. Sistematika penyajian menguraikan tentang urutan hasil penelitian. Bab II berisi pembahasan tentang jenis-jenis gaya bahasa yang digunakan dalam beberapa lirik lagu Band Kerispatih. Bab III berisi pembahasan tentang fungsi gaya bahasa yang digunakan dalam lirik lagu tersebut. Bab IV berisi penutup yang terdiri dari kesimpulan hasil analisis data dan saran untuk peneliti.

36 BAB II JENIS-JENIS GAYA BAHASA YANG DIGUNAKAN DALAM LIRIK LAGU BAND KERISPATIH 2.1 Pengantar Telah dijelaskan bahwa gaya bahasa dalam bahasa Indonesia dibagi menjadi empat macam, yaitu gaya bahasa perbandingan, gaya bahasa pertentangan, gaya bahasa pertautan, dan gaya bahasa perulangan. Menurut penelitian yang dilakukan penulis, satu lirik lagu Band Kerispatih bisa mengandung beberapa gaya bahasa yang berbeda, mulai dari gaya bahasa perbandingan sampai gaya bahasa perulangan. Ini menggambarkan bahwa lagu-lagu Kerispatih sangat bervariasi dalam hal penyampaian maksud lagu. Pada bab ini, penulis akan menguraikan jenis-jenis gaya bahasa yang digunakan dalam liriklirik lagu Kerispatih. Daftar lirik lagu yang diteliti sudah disebutkan pada bab I. Berdasarkan lirik lagu yang sudah ditentukan, berikut pembahasannya satu per satu. 2.2 Gaya Bahasa Perbandingan Metafora Metafora adalah gaya bahasa perbandingan yang implisit tanpa menggunakan kata seperti atau sebagai (Tarigan, 1985: 242). Gaya bahasa ini terdapat pada lagu Kejujuran Hati, Sebentuk Hati Buat Kekasih, Akhir Penantian, dan Tak Mungkin Lagi. (1)..Kejujuran hati yang tak mungkin dapat ku pungkiri Keinginanku untuk kau tahu isi hatiku Demi cinta yang tak pernah berakhir 21

37 22 Pada penggalan lirik lagu Kejujuran Hati tersebut di atas, gaya bahasa metafora terdapat pada baris kedua, yaitu frase isi hatiku. Dalam hal ini, isi hati bukan berarti diartikan sebagai isi dari salah satu organ tubuh manusia. Akan tetapi, sebuah kiasan untuk mengungkap sesuatu. Maksud metafora isi hatiku adalah sebuah perasaan dari hati. (2) "Bila kau bukanlah cinta sejati mungkin aku takkan pernah mengerti..." Pada penggalan lirik lagu Sebentuk Hati Buat Kekasih tersebut, gaya bahasa metafora terdapat pada frase cinta sejati. Cinta sejati merupakan kiasan dari sebuah perasaan dari hati yang dimiliki manusia kepada sesama. Maksud metafora cinta sejati adalah 'perasaan yang sesungguhnya'. (3) "...Kan ku jaga walaupun harus berpeluh darah" Pada penggalan lirik lagu Akhir Penantian di atas, gaya bahasa metafora terdapat pada frase berpeluh darah. Bukan seperti berlumuran darah, namun frase itu merupakan kiasan dari sebuah perjuangan. Maksud metafora berpeluh darah adalah 'perjuangan'. (4) "...Ku maklumi ketidaksabaranmu menanti bejana cinta yang ku tinggal sesaat..." Pada penggalan lagu Tak Mungkin Lagi di atas, gaya bahasa metafora terdapat pada frase bejana cinta. Bejana yang dimaksud di sini bukan wadah atau tempat, tapi merupakan sebuah perasaan. Maksud metafora bejana cinta adalah perasaan cinta.

38 Perifrasis Perifrasis adalah gaya bahasa yang agak mirip dengan pleonasme; kedua-duanya menggunakan kata-kata yang lebih banyak daripada yang dibutuhkan. Pada perifrasis, kata-kata yang berlebihan itu pada prinsipnya dapat diganti dengan sebuah kata saja (Tarigan, 1985: 244). Gaya bahasa perifrasis terdapat pada lagu Kejujuran Hati, Lagu Rindu, Sebentuk Hati Buat Kekasih, dan Tak Mungkin Lagi. (5)...Sesungguhnya ku tak rela jika kau tetap bersama dirinya Hempaskan cinta yang kuberi Semampunya ku mencoba tetap setia menjaga segalanya demi cinta yang tak pernah berakhir... Pada penggalan lirik lagu Kejujuran Hati tersebut di atas, gaya bahasa perifrasis terdapat pada baris keempat sampai keenam, yaitu semampunya ku mencoba tetap setia menjaga segalanya demi cinta yang tak pernah berakhir. Kata-kata tersebut dapat diganti dengan satu kata saja, yaitu kesungguhanku. Maksud perifrasis semampunya ku mencoba tetap setia menjaga segalanya demi cinta yang tak pernah berakhir adalah kesungguhan. (6) "...Biar ku dekap erat waktu dingin membelenggunya..." (7)"...Walau hanya nada sederhana izinkan ku ungkap segenap rasa dan kerinduan" Pada penggalan lirik lagu Lagu Rindu tersebut, gaya bahasa perifrasis terdapat pada frase dekap erat dan frase rasa dan kerinduan. Frase dekap erat dapat diganti dengan kata peluk dan frase rasa dan kerinduan dapat diganti dengan kata perasaan.

39 24 Walaupun ada penggantian, itu tidak merubah makna syair. Maksud perifrasis dekap erat dan rasa dan kerinduan adalah 'ungkapan rasa'. (8) "Bila kau bukanlah cinta sejati mungkin aku takkan pernah mengerti hati yang tulus setia yang indah dan semua yang terjadi antara kita..." Pada penggalan lirik lagu Sebentuk Hati Buat Kekasih tersebut, gaya bahasa perifrasis terdapat pada frase hati yang tulus setia yang indah. Frase itu dapat diganti dengan satu kata, yaitu ketulusan. Walaupun ada penggantian kata, namun susunan syair msih tetap sejalan. Maksud perifrasis hati yang tulus setia yang indah adalah 'kesungguhan'. (9)...Tak satupun kata terucap Ketika ku tanya mengapa... Pada penggalan lirik lagu Tak Mungkin Lagi di atas gaya bahasa perifrasis terdapat pada kalimat tak satupun kata terucap. Kalimat tersebut dapat diganti menjadi satu kata saja, yaitu diam. Maksud perifrasis tak satupun kata terucap adalah tidak ada yang terucap Antisipasi Antisipasi adalah gaya bahasa yang berwujud penggunaan terlebih dahulu satu atau beberapa kata sebelum gagasan ataupun peristiwa yang sebenarnya terjadi (Tarigan, 1985: 234). Gaya bahasa antisipasi terdapat pada lagu Kejujuran Hati, Tapi Bukan Aku, dan Tak Mungkin Lagi. (10) "Ku akui aku memang cemburu Setiap kali kudengar namanya kau sebut Tapi ku tak pernah bisa

40 25 melakukan apa yang seharusnya kulakukan karena memang kau bukan milikku..." Pada penggalan lirik lagu Kejujuran Hati tersebut di atas, gaya bahasa antisipasi terdapat pada baris pertama dan kedua, yaitu pernyataan ku akui aku memang cemburu setiap kali kudengar namanya kau sebut. Hal cemburu sebenarnya terjadi kemudian setelah mendengar sebua nama disebut. Maksud antisipasi ku akui aku memang cemburu setiap kali kudengar namanya kau sebut adalah kecemburuan. (11) "...Aku memang manusia paling berdosa Khianati rasa demi keinginan semu..." Penggalan lagu Tapi Bukan Aku di atas mengandung gaya bahasa antisipasi. Hal berdosa sebenarnya baru akan terjadi setelah adanya pengkhianatan. Maksud antisipasi aku memang manusia paling berdosa, khianati rasa demi keinginan semu adalah 'perasaan menyesal'. (12)...Tak satupun kata terucap Ketika ku tanya mengapa... Penggalan lirik lagu Tak Mungkin Lagi di atas mengandung gaya bahasa antisipasi. Hal tidak satu katapun yang terucap sebenarnya baru akan terjadi setelah adanya suatu pertanyaan mengapa. Maksud antisipasi tak satupun kata terucap, ketika ku tanya mengapa adalah tidak terjadi dialog Personifikasi Personifikasi adalah jenis gaya bahasa yang melekatkan sifat-sifat insani kepada barang yang tidak bernyawa (Tarigan, 1985: 17). Personifikasi terdapat pada lagu Lagu Rindu.

41 26 (13) "...Tahukah engkau wahai langit Aku ingin bertemu membelai wajahnya Kan ku pasang hiasan angkasa yang terindah hanya untuk dirinya..." Pada penggalan lirik lagu Lagu Rindu di atas, gaya bahasa personifikasi terdapat pada baris pertama, yaitu tahukah engkau wahai langit. Dalam hal ini, seolah langit bisa dijak berbicara mengenai sesuatu. Padahal, langit merupakan sesuatu yang tidak bernyawa. Maksud personifikasi tahukah engkau wahai langit adalah 'dialog (percakapan) mengenai seseorang' Pleonasme Pleonasme adalah gaya bahasa yang berupa pemakaian kata yang mubazir atau berlebihan yang sebenarnya tidak perlu (Tarigan, 1985: 245). Pleonasme terdapat pada lagu Sebentuk Hati Buat Kekasih dan Tapi Bukan Aku (14) "Bila kau bukanlah cinta sejati mungkin aku takkan pernah mengerti hati yang tulus setia yang indah dan semua yang terjadi antara kita..." Pada penggalan lirik lagu Sebentuk Hati Buat Kekasih tersebut, gaya bahasa pleonasme terdapat pada frase hati yang tulus setia yang indah. Di situ terdapat kelebihan penggunaan kaya yang. Seharusnya, dapat dipilih salah satu, yaitu menggunakan frase hati yang tulus setia atau hati yang indah. Maksud pleonasme hati yang tulus setia yang indah adalah 'ungkapan perasaan yang sesungguhnya'. (15) "...Lebih baik jangan mencintaiku aku dan semua hatiku karena takkan pernah kau temui, cinta sejati..." Pada penggalan lirik lagu Tapi Bukan Aku tersebut di atas, gaya bahasa

42 27 pleonasme terdapat pada pernyataan mencintaiku aku dan semua hatiku. Di situ terlalu banyak penggunaan kata aku dan ku. Lebih baik, aku dan semua hatiku tidak perlu dipakai. Makna lagu pun tidak berkurang walau ada pengurangan kata. Maksud pleonasme mencintaiku aku dan semua hatiku adalah 'menyatakan tentang diri'. 2.3 Gaya Bahasa Pertentangan Oksimoron Oksimoron adalah jenis gaya bahasa yang mengandung pertentangan dengan menggunakan kata-kata yang berlawanan dalam frase yang sama (Keraf dalam Tarigan, 1985: 63). Gaya bahasa oksimoron terdapat pada lagu Kejujuran Hati dan Tak Mungkin Lagi. (16) "...Ku akui aku merindukanmu Meski ternyata tak pernah kau merindukanku Tapi ku tak pernah bisa melakukan apa yang seharusnya kuinginkan karena memang kau bukan milikku..." Pada penggalan lirik lagu Kejujuran Hati tersebut di atas, gaya bahasa oksimoron terdapat pada kalimat ku akui aku merindukanmu meski ternyata tak pernah kau merinukanku. Pihak yang satu mempunyai rasa rindu, tapi pihak yang lain tidak memiliki rasa rindu seperti yang dialami pihak yang satu. Dengan kata lain, rasa rindu hanya dialami oleh satu pihak. Maksud oksimoron ku akui aku merindukanmu meski ternyata tak pernah kau merinukanku adalah rindu yang bertepuk sebelah tangan.

43 28 (17)...Ku maafkan semua ini Walau tak ingin lagi ku melihatmu... Penggalan lirik lagu Tak Mungkin Lagi di atas mengandung gaya bahasa oksimoron. Di satu sisi pencipta lagu mau memaafkan kesalahan kekasihnya, tapi di sisi yang lain ia sudah tidak mau lagi bertemu dengan kekasihnya. Maksud oksimoron ku maafkan semua ini walau tak ingin lagi ku melihatmu adalah kekecewaan Hiperbola Hiperbola adalah jenis gaya bahasa yang mengandung pernyataan yang berlebih-lebihan jumlahnya, ukurannya atau sifatnya dengan maksud memberi penekanan pada suatu pernyataan atau situasi untuk memperhebat, meningkatkan kesan dan pengaruhnya (Tarigan, 1985: 55). Hiperbola terdapat pada lagu Lagu Rindu, Tapi Bukan Aku, dan Tak Mungkin Lagi. (18) "Bintang malam katakan padanya Aku ingin melukis sinarmu di hatinya..." Pada penggalan lirik lagu Lagu Rindu tersebut, gaya bahasa hiperbola terdapat pada kalimat aku ingin melukis sinarmu di hatinya. Kalimat tersebut berlebihan karena hati bukanlah media untuk melukis. Maksud hiperbola aku ingin melukis sinarmu di hatinya adalah 'keinginan besar'. (19) "...Sejuta kata maaf terasa kan percuma sebab rasa ku tlah mati untuk menyadarinya..." Pada penggalan lagu Tapi Bukan Aku di atas, gaya bahasa hiperbola terdapat pada frase sejuta kata maaf. Hal ini dikatakan berlebihan karena terlalu banyak kata maaf

44 29 yang diucapkan bahkan sampai jutaan. Makna hiperbola sejuta kata maaf adalah 'penyesalan yang mendalam'. (20)...Air mata penyesalan mengalir deras itu pun tak bisa kembalikan dirimu... Pada penggalan lirik lagu Tak Mungkin Lagi di atas, gaya bahasa hiperbola terdapat pada kalimat air mata penyesalan mengalir deras. Suatu hal yang dilebihlebihkan mengingat sesuatu yang dapat mengalir deras, misalnya air hujan, air sungai. Maksud hiperbola air mata penyesalan mengalir deras adalah kesedihan yang mendalam Litotes Litotes adalah gaya bahasa yang berupa pernyataan mengenai sesuatu dengan cara menyangkal atau mengingkari kebalikannya (Tarigan, 1985: 242). Litotes terdapat pada lagu Lagu Rindu dan Tak Mungkin Lagi. (21) "...Walau hanya nada sederhana izinkan ku ungkap segenap rasa dan kerinduan" Pada penggalan lirik lagu Lagu Rindu tersebut, gaya bahasa litotes terdapat pada kalimat walau hanya nada sederhana. Pencipta lagu merendahkan diri dengan menganggap syair yang ia buat tidak istimewa, padahal liriknya sangat menyentuh. Maksud litotes walau hanya nada sederhana adalah 'apa adanya'. (22)...Ku maklumi ketidaksabaranmu menanti bejana cinta yang ku tinggal sesaat... Penggalan lirik lagu Tak Mungkin Lagi di atas mengandung gaya bahasa litotes. Walaupun memaklumi, namun sebenarnya si pencipta lagu sangat kecewa terhadap

45 30 kekasihnya. Maksud litotes ku maklumi ketidaksabaranmu menanti bejana cinta yang ku tinggal sesaat adalah memberi maaf Paradoks Paradoks adalah gaya bahasa yang mengandung pertentangan yang nyata dengan fakta-fakta yang ada (Tarigan, 1985: 243). Gaya bahasa paradoks terdapat pada lagu Lagu Rindu dan Tapi Bukan Aku. (23) "Bintang malam katakan padanya Aku ingin melukis sinarmu di hatinya..." Pada penggalan lirik lagu Lagu Rindu tersebut, gaya bahasa paradoks terdapat pada kalimat aku ingin melukis sinarmu di hatinya. Hal itu merupakan hal yang tidak mungkin terjadi. Bagaimana bisa sebuah sinar dilukis di dalam hati seseorang. Maksud paradoks aku ingin melukis sinarmu di hatinya adalah 'ketidakmungkinan'. (24) "...Sejuta kata maaf terasa kan percuma sebab rasa ku tlah mati untuk menyadarinya..." Pada penggalan lagu Tapi Bukan Aku di atas, gaya bahasa paradoks terdapat pada kalimat rasaku tlah mati untuk menyadarinya. Hal itu sangat bertentangan dengan kenyataan, di mana sebuah perasaan yang dimiliki seseorang tidak akan pernah mati atau hilang sebelum meninggal dunia. Perasaan adalah anugerah dari Tuhan. Maksud paradoks rasaku tlah mati untuk menyadarinya adalah 'putus asa' Inuendo Inuendo adalah gaya bahasa yang berupa sindiran dengan mengecilkan kenyataan yang sebenarnya (Tarigan, 1985: 240). Gaya bahasa inuendo terdapat pada lagu Tak Mungkin Lagi.

46 31 (25)...Ku maklumi ketidaksabaranmu menanti bejana cinta yang ku tinggal sesaat... Penggalan lirik lagu Tak Mungkin Lagi di atas mengandung gaya bahasa inuendo. Pencipta lagu mencoba untuk menyindir kekasih yang telah mengecewakannya dengan mengatakan bahwa ia memaklumi tindakan kekasihnya. Maksud inuendo ku maklumi ketidaksabaranmu menanti bejana cinta yang ku tinggal sesaat adalah ungkapan sakit hati. 2.4 Gaya Bahasa Pertautan Sinekdoke (Pars Pro Toto) Sinekdoke adalah gaya bahasa yang menyebutkan nama sebagian sebagai pengganti nama keseluruhannya atau sebaliknya (Moeliono dalam Tarigan, 1985: 124). Sinekdoke ada dua jenis, yaitu sinekdoke pars pro toto dan sinekdoke totem pro parte. Sinekdoke pars pro toto untuk menyebut nama sebagian sebagai pengganti nama keseluruhan, sedangkan sinekdoke totem pro parte untuk menyebut nama keseluruhan sebagai nama sebagian. Gaya bahasa sinekdoke pars pro toto terdapat pada lagu Kejujuran Hati, Lagu Rindu, Sebentuk Hati Buat Kekasih, dan Akhir Penantian. (26) "Ku akui aku memang cemburu Setiap kali kudengar namanya kau sebut Tapi ku tak pernah bisa melakukan apa yang seharusnya kulakukan karena memang kau bukan milikku..." Pada penggalan lirik lagu Kejujuran Hati tersebut, gaya bahasa sinekdoke pars pro toto yang terdapat pada baris kedua, yaitu kata namanya pada kalimat setiap kali

47 32 kudengar namanya kau sebut. Kata namanya sebagai nama sebagaian merupakan pengganti dari nama keseluruhan, yaitu orang yang memiliki nama itu. Jadi, yang dimaksud di situ bukanlah hanya nama orang itu, tapi juga orang yang memiliki nama tersebut (secara keseluruhan). Maksud sinekdoke pars pro toto setiap kali kudengar namanya kau sebut adalah rasa iri pada seseorang. (27) "...Tahukah engkau wahai langit Aku ingin bertemu membelai wajahnya..." Pada penggalan lirik lagu Lagu Rindu tersebut, gaya bahasa sinekdoke pars pro toto terdapat pada pernyataan membelai wajahnya. Wajah merupakan nama sebagian untuk mengganti tubuh (raga) sebagai nama keseluruhan. Maksud sinekdoke pars pro toto membelai wajahnya adalah 'kasih sayang'. (28) "...Sebentuk hatiku buat kekasihku Mengiring rinduku yang selalu untuknya..." Pada penggalan lagu Sebentuk Hati Buat Kekasih tersebut, gaya bahasa sinekdoke pars pro toto terdapat pada frase sebentuk hatiku. Hati sebagai nama sebagaian untuk mengganti pribadi (diri) sebagai nama keseluruhan. Maksud sinekdoke pars pro toto sebentuk hatiku adalah 'wujud perasaan'. (29) "Harus ku akui ketika ku putuskan memiliki cintamu..." Pada penggalan lagu Akhir Penantian di atas, gaya bahasa sinekdoke pars pro toto terdapat pada kata cintamu. Dalam hal ini, cintamu merupakan nama sebagian sebagai pengganti diri (pribadi) seseorang sebagai nama keseluruhan. Maksud sinekdoke pars pro toto cintamu adalah 'diri seseorang secara keseluruhan'.

48 Elipsis Elipsis adalah penghilangan salah satu atau beberapa unsur penting dalam konstruksi sintaksis lengkap (Tarigan, 1985:138). Gaya bahasa elipsis terdapat pada lagu Kejujuran Hati dan Tak Mungkin Lagi. (30)...Sesungguhnya ku tak rela jika kau tetap bersama dirinya Hempaskan cinta yang kuberi Semampunya ku mencoba tetap setia menjaga segalanya demi cinta yang tak pernah berakhir... Pada penggalan lirik lagu Kejujuran Hati tersebut, gaya bahasa elipsis terdapat pada kalimat hempaskan cinta yang kuberi. Menurut penulis, di situ ada penghilangan unsur obyek (misalnya, setulusnya), sehingga kalimatnya menjadi hempaskan cinta yang kuberi setulusnya. Maksud elipsis hempaskan cinta yang kuberi adalah 'kekecewaan'. (31)...Sudahlah, lupakanlah tak mungkin lagi kau ku miliki... Pada penggalan lirik lagu Tak Mungkin Lagi di atas, gaya bahasa elipsis terdapat pada kalimat sudahlah, lupakanlah. Pada kalimat itu, ada penghilangan objek (misalnya, aku). Maksud elipsis sudahlah, lupakanlah adalah permintaan untuk melupakan Erotesis Erotesis adalah gaya bahasa yang berupa pertanyaan dengan tujuan untuk mencapai efek yang lebih mendalam dan sama sekali tidak menuntut suatu

49 34 jawaban (Tarigan, 1985: 238). Gaya bahasa erotesis terdapat pada lagu Lagu Rindu. (32) "...Tahukah engkau wahai langit Aku ingin bertemu membelai wajahnya..." Pada penggalan lirik lagu Lagu Rindu tersebut, gaya bahasa erotesis terdapat pada kalimat tahukah engkau wahai langit. Sebuah pertanyaan yang tidak perlu jawaban, apalagi pertanyaan diajukan kepada sesuatu yang tidak bisa berinteraksi dengan sang penanya. Maksud erotesis tahukah engkau wahai langit adalah 'pertanyaan yang siasia'. 2.5 Gaya Bahasa Perulangan Asonansi Asonansi adalah sejenis gaya bahasa repetisi yang berwujud perulangan bunyi vokal yang sama (Tarigan, 1985: 235). Gaya bahasa asonansi terdapat pada lagu Kejujuran Hati, Lagu Rindu, Sebentuk Hati Buat Kekasih, Akhir Penantian, Tapi Bukan Aku, dan Tak Mungkin Lagi. (33) "Ku akui aku memang cemburu Setiap kali kudengar namanya kau sebut Tapi ku tak pernah bisa melakukan apa yang seharusnya kulakukan karena memang kau bukan milikku Ku akui aku merindukanmu Meski ternyata tak pernah kau merindukanku Tapi ku tak pernah bisa melakukan apa yang seharusnya kuinginkan karena memang kau bukan milikku

50 35 Reff: Sesungguhnya ku tak rela jika kau tetap bersama dirinya Hempaskan cinta yang kuberi Semampunya ku mencoba tetap setia menjaga segalanya demi cinta yang tak pernah berakhir Chrous: Kejujuran hati yang tak mungkin dapat ku pungkiri Keinginanku untuk kau tahu isi hatiku Demi cinta yang tak pernah berakhir" Pada lirik lagu Kejujuran Hati tersebut di atas, terlihat bahwa ada perulangan bunyi vokal a, i, u, dan e yang terdapat pada huruf yang dicetak miring. (34) "Bintang malam katakan padanya Aku ingin melukis sinarmu di hatinya Embun pagi sampaikan padanya Biar ku dekap erat waktu dingin membelenggunya Reff: Tahukah engkau wahai langit Aku ingin bertemu membelai wajahnya Kan ku pasang hiasan angkasa yang terindah hanya untuk dirinya Lagu rindu ini kuciptakan hanya untuk bidadari hatiku tercinta Walau hanya nada sederhana izinkan ku ungkap segenap rasa dan kerinduan" Pada lirik lagu Lagu Rindu tersebut di atas, terlihat perulangan bunyi vokal a, i, u, dan e yang terdapat pada huruf yang dicetak miring. (35) "Bila kau bukanlah cinta sejati mungkin aku takkan pernah mengerti hati yang tulus setia yang indah dan semua yang terjadi antara kita Maaf untuk semua cara yang salah Itu hanya ku ingin membuktikan

51 36 tiada yang lain dalam hidupku Sungguh tak ada maksud untuk menyakitimu Reff: Sebentuk hatiku buat kekasihku Mengiring rinduku yang selalu untuknya Memang tak selalu ada yang terbaik dari diri ini dan juga dirinya Namun ku yakin cinta ini tak kan pernah salah" Pada lirik lagu Sebentuk Hati Buat Kekasih di atas, jelas terdapat pengulangan bunyi vokal a, i, u, dan e pada huruf yang dicetak miring. (36) "Harus ku akui ketika ku putuskan memiliki cintamu saat itulah ku ingin kau hanya untukku Harus ku katakan telah ku pasrahkan hidupku bersamamu selamanya Reff: Begitu banyak cara ku tempuh untuk mencari cinta tapi apa daya kecewa ku dapatkan Begitu panjang waktu ku jalani tanpa sebuah jawaban dan inilah saatnya kau akhir penantianku Chrous: Kan ku jaga walaupun harus berpeluh darah" Pada lagu Akhir Penantian tersebut di atas, pengulangan bunyi vokal terdapat pada huruf yang dicetak miring, yaitu huruf a, i, u, dan e. (37) "Jangan lagi kau sesali keputusanku Ku tak ingin kau semakin kan terluka Tak ingin ku paksakan cinta ini Meski tiada sanggup untuk kau terima Aku memang manusia paling berdosa Khianati rasa demi keinginan semu

52 37 Lebih baik jangan mencintaiku aku dan semua hatiku karena takkan pernah kau temui, cinta sejati Reff: Berakhirlah sudah semua kisah ini dan jangan kau tangisi lagi sekalipun aku takkan pernah mencoba kembali padamu Sejuta kata maaf terasa kan percuma sebab rasa ku tlah mati untuk menyadarinya Semoga saja kan kau dapati hati yang tulus mencintaimu tapi bukan aku" Pada lirik lagu Tapi Bukan Aku tersebut, pengulangan bunyi vokal a, i, u, dan e terdapat pada huruf yang dicetak miring. (38) Tersentak aku seketika Seakan-akan tak percaya saat ku lihat kau telah berdua sebelum sampai diriku melepas rindu Tak satupun kata terucap Ketika ku tanya mengapa Air mata penyesalan mengalir deras itu pun tak bisa kembalikan dirimu Reff: Ku maafkan semua ini Walau tak ingin lagi ku melihatmu Ku maklumi ketidaksabaranmu menanti bejana cinta yang ku tinggal sesaat Sudahlah, lupakanlah tak mungkin lagi kau ku miliki Pada lirik lagu Tak Mungkin Lagi tersebut, jelas terlihat adanya pengulangan buyni vokal a, i, u, dan e pada huruf yang dicetak miring Aliterasi Aliterasi adalah sejenis gaya bahasa repetisi yang berwujud perulangan

53 38 konsonan yang sama pada awal kata (Tarigan, 1985: 231). Gaya bahasa aliterasi terdapat pada lagu Kejujuran Hati, Lagu Rindu, Sebentuk Hati Buat Kekasih, Akhir Penantian, dan Tapi Bukan Aku. (39) "Ku akui aku memang cemburu Setiap kali kudengar namanya kau sebut Tapi ku tak pernah bisa melakukan apa yang seharusnya kulakukan karena memang kau bukan milikku Ku akui aku merindukanmu Meski ternyata tak pernah kau merindukanku Tapi ku tak pernah bisa melakukan apa yang seharusnya kuinginkan karena memang kau bukan milikku Reff: Sesungguhnya ku tak rela jika kau tetap bersama dirinya Hempaskan cinta yang kuberi Semampunya ku mencoba tetap setia menjaga segalanya demi cinta yang tak pernah berakhir Chrous: Kejujuran hati yang tak mungkin dapat ku pungkiri Keinginanku untuk kau tahu isi hatiku Demi cinta yang tak pernah berakhir" Pada lirik lagu Kejujuran Hati tersebut di atas, gaya bahasa aliterasi terdapat pada huruf yang dicetak miring, yaitu s, t, dan m. (40) "Bintang malam katakan padanya Aku ingin melukis sinarmu di hatinya Embun pagi sampaikan padanya Biar ku dekap erat waktu dingin membelenggunya Reff: Tahukah engkau wahai langit Aku ingin bertemu membelai wajahnya Kan ku pasang hiasan angkasa yang terindah hanya untuk dirinya

54 39 Lagu rindu ini kuciptakan hanya untuk bidadari hatiku tercinta Walau hanya nada sederhana izinkan ku ungkap segenap rasa dan kerinduan" Pada lirik lagu Lagu Rindu tersebut, gaya bahasa aliterasi terdapat pada huruf yang dicetak miring, yaitu huruf h. (41) "Bila kau bukanlah cinta sejati mungkin aku takkan pernah mengerti hati yang tulus setia yang indah dan semua yang terjadi antara kita Maaf untuk semua cara yang salah Itu hanya ku ingin membuktikan tiada yang lain dalam hidupku Sungguh tak ada maksud untuk menyakitimu Reff: Sebentuk hatiku buat kekasihku Mengiring rinduku yang selalu untuknya Memang tak selalu ada yang terbaik dari diri ini dan juga dirinya Namun ku yakin cinta ini tak kan pernah salah" Pada lirik lagu Sebentuk Hati Buat Kekasih di atas, gaya bahasa aliterasi terdapat pada huruf yang dicetak miring, yaitu huruf d. (42) "Harus ku akui ketika ku putuskan memiliki cintamu saat itulah ku ingin kau hanya untukku Harus ku katakan telah ku pasrahkan hidupku bersamamu selamanya Reff: Begitu banyak cara ku tempuh untuk mencari cinta tapi apa daya kecewa ku dapatkan Begitu panjang waktu ku jalani

55 40 tanpa sebuah jawaban dan inilah saatnya kau akhir penantianku Chrous: Kan ku jaga walaupun harus berpeluh darah" Pada lirik lagu Akhir Penantian tersebut di atas, gaya bahasa aliterasi terdapat pada huruf yang dicetak miring, yaitu huruf d. (43) "Jangan lagi kau sesali keputusanku Ku tak ingin kau semakin kan terluka Tak ingin ku paksakan cinta ini Meski tiada sanggup untuk kau terima Aku memang manusia paling berdosa Khianati rasa demi keinginan semu Lebih baik jangan mencintaiku aku dan semua hatiku karena takkan pernah kau temui, cinta sejati Reff: Berakhirlah sudah semua kisah ini dan jangan kau tangisi lagi sekalipun aku takkan pernah mencoba kembali padamu Sejuta kata maaf terasa kan percuma sebab rasa ku tlah mati untuk menyadarinya Semoga saja kan kau dapati hati yang tulus mencintaimu tapi bukan aku" Pada lirik lagu Tapi Bukan Aku tersebut di atas, gaya bahasa aliterasi terdapat pada huruf yang dicetak miring, yaitu huruf k Mesodiplosis Mesodiplosis adalah gaya bahasa repetisi yang berupa pengulangan kata atau frase di tengah-tengah baris atau kalimat secara berturut-turut (Tarigan, 1985: 242). Gaya bahasa mesodiplosis terdapat pada lagu Kejujuran Hati.

56 41 (44) "...Meski ternyata tak pernah kau merindukanku Tapi ku tak pernah bisa..." Pada penggalan lirik lagu Kejujuran Hati tersebut, gaya bahasa mesodiplosis terdapat pada frase tak pernah yang berturut-turut diulang di tengah-tengah baris Tautotes Tautotes adalah gaya bahasa repetisi yang berupa perulangan sebuah kata berkali-kali dalam sebuah konstruksi (Tarigan, 1985: 248). Gaya bahasa tautotes terdapat pada lagu Tapi Bukan Aku. (45) "...Lebih baik jangan mencintaiku aku dan semua hatiku karena takkan pernah kau temui, cinta sejati..." Pada penggalan lirik lagu Tapi Bukan Aku tersebut, gaya bahasa tautotes terdapat pada kalimat mencintaiku aku dan semua hatiku. Pada konstruksi tersebut, kata aku diulang berkali-kali. Maksud tautotes mencintaiku aku dan semua hatiku adalah 'menekankan diri'.

57 BAB III FUNGSI GAYA BAHASA DALAM BEBERAPA LIRIK LAGU BAND KERISPATIH 3.1 Pengantar Pada bab ini, penulis akan membahas tentang fungsi gaya bahasa yang digunakan untuk lirik lagu Band Kerispatih ini. Bahasa mempunyai fungsi yang amat penting bagi manusia sebagai alat komunikasi. Menurut Halliday dalam Tarigan (1986: 5-7), ada tujuh fungsi bahasa, yaitu fungsi instrumental, fungsi regulasi, representation, fungsi interaksional, fungsi personal, fungsi heuristik, dan fungsi imajinatif. Gaya bahasa bisa termasuk sebagai fungsi imajinatif. Tarigan (1986: 7) menyebutkan bahwa fungsi imajinatif melayani penciptaan sistem-sistem atau gagasangagasan yang bersifat imajinatif. Melalui dimensi-dimensi imajinatif bahasa, kita bebas bertualang ke seberang dunia nyata untuk menjelajahi puncak-puncak keluhuran serta keindahan bahasa itu sendiri. Pencipta lagu tentu menggunakan imajinasinya untuk mengarang sebuah lagu yang mempunyai keindahan tersendiri baik bagi si pencipta lagu, maupun bagi pendengar. Akan tetapi, fungsi utama gaya bahasa adalah sebagai fungsi estetis, yaitu untuk menimbulkan efek keindahan. Berikut penulis menguraikan fungsi gaya bahasa dalam lirik lagu Band Kerispatih. 42

58 Fungsi Gaya Bahasa Perbandingan Fungsi Ungkapan Fungsi ungkapan bertujuan untuk mengungkapkan sesuatu secara tidak langsung melalui sebuah ungkapan yang implisit, sehingga apa yang disampaikan terdengar atau terlihat indah. Fungsi ini terlihat pada lagu Kejujuran Hati, Sebentuk Hati Buat Kekasih, Akhir Penantian, dan Tak Mungkin Lagi yang mengandung gaya bahasa metafora. (1)..Kejujuran hati yang tak mungkin dapat ku pungkiri Keinginanku untuk kau tahu isi hatiku Demi cinta yang tak pernah berakhir Pada penggalan lirik lagu Kejujuran Hati tersebut di atas, terdapat ungkapan isi hatiku. Maksud ungkapan isi hatiku adalah sebuah perasaan dari hati. (2) "Bila kau bukanlah cinta sejati mungkin aku takkan pernah mengerti..." Pada penggalan lirik lagu Sebentuk Hati Buat Kekasih tersebut, terdapat ungkapan cinta sejati. Maksud ungkapan cinta sejati adalah 'perasaan yang sesungguhnya'. (3) "...Kan ku jaga walaupun harus berpeluh darah" Pada penggalan lirik lagu Akhir Penantian di atas, terdapat ungkapan berpeluh darah. Maksud ungkapan berpeluh darah adalah 'perjuangan'. (4) "...Ku maklumi ketidaksabaranmu menanti bejana cinta yang ku tinggal sesaat..." Pada penggalan lagu Tak Mungkin Lagi di atas, terdapat ungkapan bejana cinta. Maksud metafora bejana cinta adalah perasaan cinta.

59 Fungsi Memperbanyak Fungsi ini bertujuan untuk memperbanyak kata dalam satu konstruksi. Akan tetapi sebenarnya kata yang berlebih itu dapat diganti menjadi satu kata saja. Gaya bahasa perifrasis mengandung fungsi ini. Lagu Kerispatih yang menggunakan fungsi memperbanyak adalah Kejujuran Hati, Lagu Rindu, Sebentuk Hati Buat Kekasih, dan Tak Mungkin Lagi. (5)...Sesungguhnya ku tak rela jika kau tetap bersama dirinya Hempaskan cinta yang kuberi Semampunya ku mencoba tetap setia menjaga segalanya demi cinta yang tak pernah berakhir... Pada penggalan lirik lagu Kejujuran Hati tersebut di atas, kalimat panjang semampunya ku mencoba tetap setia menjaga segalanya demi cinta yang tak pernah berakhir dapat diganti dengan satu kata saja, yaitu kesungguhanku. (6) "...Biar ku dekap erat waktu dingin membelenggunya..." (7) "...Walau hanya nada sederhana izinkan ku ungkap segenap rasa dan kerinduan" Pada penggalan lirik lagu Lagu Rindu tersebut, frase dekap erat dapat diganti dengan kata peluk dan frase rasa dan kerinduan dapat diganti dengan kata perasaan. (8) "Bila kau bukanlah cinta sejati mungkin aku takkan pernah mengerti hati yang tulus setia yang indah dan semua yang terjadi antara kita..." Pada penggalan lirik lagu Sebentuk Hati Buat Kekasih tersebut, frase hati yang tulus setia yang indah dapat diganti dengan satu kata, yaitu ketulusan.

60 45 (9)...Tak satupun kata terucap Ketika ku tanya mengapa... Pada penggalan lirik lagu Tak Mungkin Lagi di atas, frase tak satupun kata terucap dapat diganti menjadi satu kata saja, yaitu diam Fungsi Akibat-sebab Fungsi akibat-sebab ini bertujuan untuk membuat jalan cerita lagu tidak monoton. Fungsi akibat-sebab ini terdapat pada lagu Kejujuran Hati, Tapi Bukan Aku, dan Tak Mungkin Lagi yang mengandung gaya bahasa antisipasi. (10) "Ku akui aku memang cemburu Setiap kali kudengar namanya kau sebut Tapi ku tak pernah bisa melakukan apa yang seharusnya kulakukan karena memang kau bukan milikku..." Pada penggalan lirik lagu Kejujuran Hati tersebut di atas, hal cemburu sebenarnya terjadi kemudian setelah mendengar sebuah nama disebut. (11) "...Aku memang manusia paling berdosa Khianati rasa demi keinginan semu..." Pada penggalan lagu Tapi Bukan Aku di atas, hal berdosa sebenarnya baru akan terjadi setelah adanya pengkhianatan. (12)...Tak satupun kata terucap Ketika ku tanya mengapa... Penggalan lirik lagu Tak Mungkin Lagi di atas, hal tidak satu katapun yang terucap sebenarnya baru akan terjadi setelah adanya suatu pertanyaan mengapa Fungsi Melekatkan Unsur Nyawa Fungsi ini bertujuan untuk membuat benda mati seolah hidup. Fungsi ini memunculkan kesan tersendiri pada lirik lagu. Lirik lagu menjadi lebih

61 46 bervariasi. Kata-katanya tidak monoton. Lagu Lagu Rindu yang mengandung gaya bahasa personifikasi memiliki fungsi melekatkan unsur nyawa. (13) "...Tahukah engkau wahai langit Aku ingin bertemu membelai wajahnya Kan ku pasang hiasan angkasa yang terindah hanya untuk dirinya..." Pada penggalan lirik lagu Lagu Rindu di atas, fungsi melekatkan unsur nyawa terdapat pada kalimat tahukah engkau wahai langit. Dalam hal ini, seolah langit bisa dijak berbicara mengenai sesuatu. Padahal, langit merupakan sesuatu yang tidak bernyawa Fungsi Melebih-lebihkan Fungsi melebih-lebihkan hampir sama dengan fungsi memperluas. Hanya saja, kata atau kalimat yang berlebihan tidak perlu diganti, namun dibuang. Selain itu, fungsi ini mengandung gaya bahasa pleonasme. Fungsi ini terdapat pada lagu "Sebentuk Hati Buat Kekasih dan "Tapi Bukan Aku". (14) "Bila kau bukanlah cinta sejati mungkin aku takkan pernah mengerti hati yang tulus setia yang indah dan semua yang terjadi antara kita..." Pada penggalan lirik lagu Sebentuk Hati Buat Kekasih tersebut, fungsi melebihlebihkan terdapat pada frase hati yang tulus setia yang indah. Di situ terdapat kelebihan penggunaan kaya yang. Seharusnya, dapat dipilih salah satu, yaitu menggunakan frase hati yang tulus setia atau hati yang indah. (15) "...Lebih baik jangan mencintaiku aku dan semua hatiku karena takkan pernah kau temui, cinta sejati..." Pada penggalan lirik lagu Tapi Bukan Aku tersebut di atas, fungsi melebih-

62 47 lebihkan terdapat pada pernyataan mencintaiku aku dan semua hatiku. Di situ terlalu banyak penggunaan kata aku dan ku. Lebih baik, aku dan semua hatiku tidak perlu dipakai. 3.3 Fungsi Gaya Bahasa Pertentangan Fungsi Pengontrasan Fungsi pengontrasan bertujuan untuk menyampaikan hal yang berlawanan dalam sebuah cerita (lagu) dengan menggunakan kata-kata yang berlawanan dengan kata yang lain. Hal Ini menjadiakan syair lagu memiliki daya tarik tersendiri karena adanya pertentangan kata yang membuat pendengar atau pembaca berusaha untuk mencari tahu apa maksud dari pertentangan itu. Fungsi ini digunakan dalam lagu Kejujuran Hati dan Tak Mungkin Lagi yang mengandung gaya bahasa oksimoron. (16) "...Ku akui aku merindukanmu Meski ternyata tak pernah kau merindukanku Tapi ku tak pernah bisa melakukan apa yang seharusnya kuinginkan karena memang kau bukan milikku..." Pada penggalan lirik lagu Kejujuran Hati tersebut di atas, fungsi pertentangan terdapat pada kalimat ku akui aku merindukanmu meski ternyata tak pernah kau merinukanku. Pihak yang satu mempunyai rasa rindu, tapi pihak yang lain tidak memiliki rasa rindu seperti yang dialami pihak yang satu. (17)...Ku maafkan semua ini Walau tak ingin lagi ku melihatmu... Penggalan lirik lagu Tak Mungkin Lagi di atas menggunakan fungsi pertentangan.

63 48 Di satu sisi pencipta lagu mau memaafkan kesalahan kekasihnya, tapi di sisi yang lain ia sudah tidak mau lagi bertemu dengan kekasihnya Fungsi Membesar-besarkan Fungsi membesar-besarkan bertujuan untuk menyampaikan sesuatu melalui kata-kata berlebihan ungkapannya. Fungsi ini sangat umum dipakai dalam sebuah syair lagu karena pendengar biasanya lebih mudah mengerti dan senang dengan syair yang menggunakan kata yang berlebihan (dibesar-besarkan). Fungsi ini mengandung gaya bahasa hperbola dan terdapat pada lagu Lagu Rindu, Tapi Bukan Aku, dan Tak Mungkin Lagi. (18) "Bintang malam katakan padanya Aku ingin melukis sinarmu di hatinya..." Pada penggalan lirik lagu Lagu Rindu tersebut, kalimat aku ingin melukis sinarmu di hatinya berlebihan.. Kalimat tersebut berlebihan karena hati bukanlah media untuk melukis. (19) "...Sejuta kata maaf terasa kan percuma sebab rasa ku tlah mati untuk menyadarinya..." Pada penggalan lagu Tapi Bukan Aku di atas, frase sejuta kata maaf berlebihan. Hal ini dikatakan berlebihan karena terlalu banyak kata maaf yang diucapkan bahkan sampai jutaan. (20)...Air mata penyesalan mengalir deras itu pun tak bisa kembalikan dirimu... Pada penggalan lirik lagu Tak Mungkin Lagi di atas, fungsi membesar-besarkan terdapat pada kalimat air mata penyesalan mengalir deras. Suatu hal yang dilebihlebihkan mengingat sesuatu yang dapat mengalir deras, misalnya air hujan, air sungai

64 Fungsi Merendah Fungsi merendah, maksudnya ada kerendahan atau kebijaksanaan hati pencipta dalam mengungkapkan imajinasinya pada syair lagu. Hal ini membuat syair lagu menjadi lebih syahdu untuk didengar. Lagu-lagu yang menggunakan fungsi ini adalah Lagu Rindu dan Tak Mungkin Lagi yang mengandung gaya bahasa litotes. (21) "...Walau hanya nada sederhana izinkan ku ungkap segenap rasa dan kerinduan" Pada penggalan lirik lagu Lagu Rindu tersebut, pencipta lagu merendahkan diri dengan menganggap syair yang ia buat tidak istimewa (sederhana), padahal liriknya sangat menyentuh. (22)...Ku maklumi ketidaksabaranmu menanti bejana cinta yang ku tinggal sesaat... Pada penggalan lirik lagu Tak Mungkin Lagi di atas, fungsi merendah terlihat jelas. Pencipta lagu memaklumi dan memaafkan tingkah kekasihnya yang telah menyakiti Fungsi Ketidakmungkinan Fungsi ketidakmungkinan ini digunakan untuk menyampaikan maksud dengan menyatakan suatu hal yang tidak mungkin terjadi dengan hal kenyataan. Melalui fungsi ini pendengar atau pembaca dituntun untuk masuk ke dalam hal yang dikatakan pencipta lagu agar pendengar atau pembaca juga dapat merasakan apa yang dirasakan pencipta saat itu. Fungsi ketidakmungkinan ini mengandung gaya

65 50 bahasa paradoks dan digunakan dalam lagu Lagu Rindu dan Tapi Bukan Aku. (23) "Bintang malam katakan padanya Aku ingin melukis sinarmu di hatinya..." Pada penggalan lirik lagu Lagu Rindu tersebut, fungsi ketidakmungkinan terdapat pada kalimat aku ingin melukis sinarmu di hatinya. Hal itu merupakan hal yang tidak mungkin terjadi. Bagaimana bisa sebuah sinar dilukis di dalam hati seseorang. (24) "...Sejuta kata maaf terasa kan percuma sebab rasa ku tlah mati untuk menyadarinya..." Pada penggalan lagu Tapi Bukan Aku di atas, fungsi ketidakmungkinan terdapat pada kalimat rasaku tlah mati untuk menyadarinya. Hal itu sangat bertentangan dengan kenyataan bahwa sebuah perasaan yang dimiliki seseorang tidak akan pernah mati atau hilang sebelum meninggal dunia. Perasaan adalah anugerah dari Tuhan Fungsi Menyindir Fungsi menyindir digunakan untuk menyindir seseorang dengan cara atau kata-kata yang halus. Lagu yang menggunakan fungsi ini adalah Tak Mungkin Lagi yang mengandung gaya bahasa inuendo. (25)...Ku maklumi ketidaksabaranmu menanti bejana cinta yang ku tinggal sesaat... Penggalan lirik lagu Tak Mungkin Lagi di atas mengandung fungsi menyindir. Pencipta lagu mencoba untuk menyindir kekasih yang telah mengecewakannya dengan mengatakan bahwa ia memaklumi tindakan kekasihnya 3.4 Fungsi Gaya Bahasa Pertautan Fungsi Menyebut untuk Mengingat

66 51 Fungsi menyebut untuk mengingat ini mengandung gaya bahasa sinekdoke pars pro toto. Fungsi ini digunakan dengan hanya menyebut satu bagian saja, tetapi itu sudah mewakilkan keseluruhan. Fungsi ini memudahkan pencipta untuk menyebutkan inti dari satu baris syair. Meskipun hanya menyebutkan satu bagian saja, hal itu tidak merubah maksud dari syair lagu yang ditulis. Fungsi ini digunakan dalam lagu Kejujuran Hati, Lagu Rindu, Sebentuk Hati Buat Kekasih, dan Akhir Penantian. (26) "Ku akui aku memang cemburu Setiap kali kudengar namanya kau sebut Tapi ku tak pernah bisa melakukan apa yang seharusnya kulakukan karena memang kau bukan milikku..." Pada penggalan lirik lagu Kejujuran Hati tersebut, fungsi sebagian untuk seluruh yang terdapat pada baris kedua, yaitu kata namanya pada kalimat setiap kali kudengar namanya kau sebut. Kata namanya sebagai nama sebagaian merupakan pengganti dari nama keseluruhan, yaitu orang yang memiliki nama itu. Jadi, yang dimaksud di situ bukanlah hanya nama orang itu, tapi juga orang yang memiliki nama tersebut (secara keseluruhan). (27) "...Tahukah engkau wahai langit Aku ingin bertemu membelai wajahnya..." Pada penggalan lirik lagu Lagu Rindu tersebut, fungsi sebagian untuk seluruh terdapat pada pernyataan membelai wajahnya. Wajah merupakan nama sebagian untuk mengganti tubuh (raga) sebagai nama keseluruhan. (28) "...Sebentuk hatiku buat kekasihku Mengiring rinduku yang selalu untuknya..."

67 52 Pada penggalan lagu Sebentuk Hati Buat Kekasih tersebut, fungsi sebagian untuk seluruh terdapat pada frase sebentuk hatiku. Hati sebagai nama sebagaian untuk mengganti pribadi (diri) sebagai nama keseluruhan. (29) "Harus ku akui ketika ku putuskan memiliki cintamu..." Pada penggalan lagu Akhir Penantian di atas, fungsi sebagaian untuk seluruh terdapat pada kata cintamu. Dalam hal ini, cintamu merupakan nama sebagian sebagai pengganti diri (pribadi) seseorang sebagai nama keseluruhan Fungsi Menghemat Fungsi menghemat digunakan untuk gaya bahasa elipsis. Penghilangannya berupa penghilangan suatu konstruksi kalimat. Fungsi ini cukup efektif untuk membuat pendengar atau pembaca mudah dan cepat memahami isi lagu karena syairnya yang singkat. Fungsi ini digunakan dalam lagu Kejujuran Hati dan Tak Mungkin Lagi. (30)...Sesungguhnya ku tak rela jika kau tetap bersama dirinya Hempaskan cinta yang kuberi Semampunya ku mencoba tetap setia menjaga segalanya demi cinta yang tak pernah berakhir... Pada penggalan lirik lagu Kejujuran Hati tersebut, fungsi penghilangan terdapat pada kalimat hempaskan cinta yang kuberi. Menurut penulis, di situ ada penghilangan unsur obyek (misalnya, setulusnya), sehingga kalimatnya menjadi hempaskan cinta yang kuberi setulusnya. (31)...Sudahlah, lupakanlah tak mungkin lagi kau ku miliki...

68 53 Pada penggalan lirik lagu Tak Mungkin Lagi di atas, fungsi penghilangan terdapat pada kalimat sudahlah, lupakanlah. Pada kalimat itu, ada penghilangan objek (misalnya, aku) Fungsi Refleksi Fungsi refleksi ini dimaksudkan untuk membuat pendengar merenungkan atau mencermati kata-kata yang bersifat pertanyaan namun tidak butuh jawaban. Pencipta lagu menggunakan fungsi ini untuk bagian syair yang ditujukan memang hanya untuk direnungkan saja oleh pendengar atau pembacas. Fungsi ini digunakan dalam lagu Lagu Rindu yang mengandung gaya bahasa erotesis. (32) "...Tahukah engkau wahai langit Aku ingin bertemu membelai wajahnya..." Pada penggalan lirik lagu Lagu Rindu tersebut, fungsi refleksi terdapat pada kalimat tahukah engkau wahai langit. Sebuah pertanyaan yang tidak perlu jawaban, apalagi pertanyaan diajukan kepada sesuatu yang tidak bisa berinteraksi dengan sang penanya. 3.5 Fungsi Gaya Bahasa Perulangan (Fungsi Memperindah) Fungsi Memperindah Fungsi memperindah digunakan pencipta lagu dengan cara mengulangulang kata yang sudah ada. Pengulangan memang sering terjadi pada karya seni, antara lain puisi, prosa, dan lirik lagu. Ada yang pengulangan bunyi vokal, konsonan, pengulangan kata di bagian tengah pada baris yang berturut-turut, ada pula yang pengulangannya terjadi dalam satu baris syair secara berturut-turut.

69 54 Pada lagu Kejujuran Hati, Lagu Rindu, Sebentuk Hati Buat Kekasih, Akhir Penantian, Tapi Bukan Aku, dan Tak Mungkin Lagi ada pengulangan bunyi vokal a, i, u, e, dan o. Contoh (33) sampai (38) pada bab II menunjukkan adanya keindahan penggunaan huruf vokal. Pada lagu Kejujuran Hati, Lagu Rindu, Sebentuk Hati Buat Kekasih, Akhir Penantian, dan Tapi Bukan Aku ada pengulangan konsonan pada awal kata. Contoh (39) sampai (43) pada bab II menunjukkan adanya keindahan pengulangan konsonan pada awal kata. Pada lagu Kejujuran Hati dan Tapi Bukan Aku terdapat pengulangan kata di tengah-tengah baris. (44) "...Meski ternyata tak pernah kau merindukanku Tapi ku tak pernah bisa..." Pada penggalan lirik lagu Kejujuran Hati tersebut, fungsi memperindah terdapat pada frase tak pernah yang berturut-turut diulang di tengah-tengah baris. (45) "...Lebih baik jangan mencintaiku aku dan semua hatiku karena takkan pernah kau temui, cinta sejati..." Pada penggalan lirik lagu Tapi Bukan Aku tersebut, fungsi memperindah terdapat pada kalimat mencintaiku aku dan semua hatiku. Pada konstruksi tersebut, kata aku diulang berkali-kali.

70 BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, penulis menyimpulkan bahwa terdapat empat jenis gaya bahasa yang terkandung dalam beberapa lirik lagu Band Kerispatih, (1) gaya bahasa perbandingan, (2) gaya bahasa pertentangan, (3) gaya bahasa pertautan, dan (4) gaya bahasa perulangan. Ada lima jenis gaya bahasa perbandingan yang terkandung dalam beberapa lirik lagu Band Kerispatih yang diteliti penulis, (1) metafora pada lagu Kejujuran Hati, Sebentuk Hati Buat Kekasih, Akhir Penantian, dan Tak Mungkin Lagi, (2) perifrasis pada lagu Kejujuran Hati, Lagu Rindu, Sebentuk Hati Buat Kekasih, dan Tak Mungkin Lagi, (3) antisipasi pada lagu Kejujuran Hati, Tapi Bukan Aku, dan Tak Mungkin Lagi, (4) personifikasi pada lagu Lagu Rindu, dan (5) pleonasme pada lagu "Sebentuk Hati Buat Kekasih dan "Tapi Bukan Aku". Ada lima jenis juga untuk gaya bahasa pertentangan, (1) oksimoron pada lagu Kejujuran Hati dan Tak Mungkin Lagi, (2) hiperbola pada lagu Lagu Rindu, Tapi Bukan Aku, dan Tak Mungkin Lagi, (3) litotes pada lagu Lagu Rindu dan Tak 55

71 56 Mungkin Lagi, (4) paradoks pada lagu Lagu Rindu dan Tapi Bukan Aku, dan (5) inuendo pada lagu Tak Mungkin Lagi. Ada tiga jenis gaya bahasa pertautan, (1) sinekdoke pars pro toto pada lagu Kejujuran Hati, Lagu Rindu, Sebentuk Hati Buat Kekasih, dan Akhir Penantian, (2) elipsis pada lagu Kejujuran Hati dan Tak Mungkin Lagi, dan (3) erotesis pada lagu Lagu Rindu. Ada empat jenis gaya bahasa perulangan, (1) asonansi pada lagu Kejujuran Hati, Lagu Rindu, Sebentuk Hati Buat Kekasih, Akhir Penantian, Tapi Bukan Aku, dan Tak Mungkin Lagi, (2) aliterasi pada lagu Kejujuran Hati, Lagu Rindu, Sebentuk Hati Buat Kekasih, Akhir Penantian, dan Tapi Bukan Aku, (3) mesodiplosis pada lagu Kejujuran Hati, dan (4) tautotes pada lagu Tapi Bukan Aku. Berdasarkan kesimpulan tersebut, total ada tujuh belas gaya bahasa yang terkandung dalam lirik lagu Band Kerispatih yang diteliti penulis. Setiap gaya bahasa memiliki fungsinya masing-masing. Fungsi gaya bahasa perbandingan terdiri dari fungsi ungkapan, fungsi memperbanyak, fungsi akibat-sebab, fungsi melekatkan unsur nyawa, dan fungsi melebih-lebihkan. Fungsi gaya bahasa pertentangan terdiri dari fungsi pengontrasan, fungsi membesar-besarkan, fungsi merendah, fungsi ketidakmungkinan, dan fungsi menyindir. Fungsi gaya bahasa pertautan terdiri dari fungsi menyebut untuk mengingat, fungsi penghematan, dan fungsi refleksi. Fungsi gaya bahasa perulangan adalah fungsi memperindah. 4.2 Saran Penelitian ini hanya terfokus pada pembahasan mengenai gaya bahasa dalam beberapa lirik lagu Band Kerispatih yang meliputi jenis-jenis gaya bahasa yang

72 57 belum dibahas dalam penelitian yang mengkaji tentang gaya bahasa, misalnya pengkajian gaya bahasa berdasarkan tinjauan semiotika. Selain itu, ada beberapa lagu pilihan penulis yang sejauh penelitian penulis belum ditemukan jenis gaya bahasanya.

73 58 DAFTAR PUSTAKA 1. Sumber Pustaka Anggraini, Diah "Gaya Bahasa Lirik Lagu Remaja (Studi Kasus pada Lirik-lirik Lagu Jamrud)". Skripsi di Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Aminudddin Stilistika Pengantar Memahami Bahasa dalam Karya Sastra. Semarang : IKIP Semarang Press. Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Djohan Psikologi Musik. Yogyakarta: Buku Baik. Indriyati, Erni "Gaya Bahasa Personifikasi pada Lirik Lagu Radja dan Tinjauan Aspek Gramatikal Pengacuan Demonstratif". Skripsi di Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Keraf, Gorys Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Kesuma, Tri Mastoyo Jati Pengantar (Metode) Penelitian Bahasa. Yogyakarta: Carasvatibooks. Kosasih Kompetensi Ketatabahasaan (Cermat Berbahasa Indonesia). Bandung: Yrama Widya. Kurniawan, Toat "Analisis Gaya Bahasa Ironi dan Pesan Moral Lagu-lagu Slank dalam Album Anti Korupsi: Tinjauan Semiotik. Skripsi di Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Marwoto, Didik Analisis Penggunaan Diksi dan Gaya Bahasa dalam Lirik Lagu ST12. Skripsi di Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Najid, Moh Mengenal Apresiasi Prosa Fiksi. Surabaya : University Press dengan Kreasi Media Promo. Panuju, Redi Komunikasi Organisasi dari Konseptual-Teoritis ke Empirik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

74 59 Sudaryanto Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan secara Linguistis. Yogyakarta: Duta Wacana University Press. Tarigan, Henry Guntur Pengajaran Gaya Bahasa. Bandung: Penerbit Angkasa. 2. Sumber online Adriani M, Ermi Gaya Bahasa Dalam Lirik Laglagu Ungu: (Kajian Stilistika). Stable URL: lagu-ungu.html. Diunduh: 01/03/2012, 13:00) Diunduh: 16/10/2013, 16:00 Diunduh: 01/03/2012, 12:00.

75 60 LAMPIRAN 1 Tabel Contoh Penggalan Lirik Lagu yang Mengandung Gaya Bahasa dan Jenis Gaya Bahasanya No. Penggalan Lirik Lagu Jenis Gaya Bahasa 1...Kejujuran hati yang tak mungkin dapat ku pungkiri Metafora keinginanku untuk kau tahu isi hatiku "Bila kau bukanlah cinta sejati mungkin aku takkan pernah Metafora mengerti..." 3 "...Kan ku jaga walaupun harus berpeluh darah Metafora 4. "...Ku maklumi ketidaksabaranmu menanti bejana cinta Metafora yang ku tinggal sesaat..." 5....Sesungguhnya ku tak rela jika kau tetap bersama dirinya Perifrasis Hempaskan cinta yang kuberi Semampunya ku mencoba tetap setia menjaga segalanya demi cinta yang tak pernah berakhir "...Biar ku dekap erat waktu dingin membelenggunya..." Perifrasis 7. "...Walau hanya nada sederhana izinkan ku ungkap segenap rasa dan kerinduan" 8. "Bila kau bukanlah cinta sejati mungkin aku takkan pernah mengerti hati yang tulus setia yang indah dan semua yang terjadi antara kita... Perifrasis Perifrasis 9....Tak satupun kata terucap ketika ku tanya mengapa... Perifrasis 10. "Ku akui aku memang cemburu setiap kali kudengar namanya kau sebut, tapi ku tak pernah bisa... Antisipasi 11. "...Aku memang manusia paling berdosa khianati rasa demi Antisipasi keinginan semu..." Tak satupun kata terucap ketika ku tanya mengapa... Antisipasi 13. "...Tahukah engkau wahai langit aku ingin bertemu membelai wajahnya "Bila kau bukanlah cinta sejati mungkin aku takkan pernah mengerti hati yang tulus setia yang indah dan semua yang terjadi antara kita... Personifikasi Pleonasme 15. "...Lebih baik jangan mencintaiku aku dan semua hatiku Pleonasme karena takkan pernah kau temui, cinta sejati..." 16. "...Ku akui aku merindukanmu meski ternyata tak pernah Oksimoron

76 61 kau merindukanku Ku maafkan semua ini walau tak ingin lagi ku melihatmu "Bintang malam katakan padanya aku ingin melukis sinarmu di hatinya..." 19. "...Sejuta kata maaf terasa kan percuma sebab rasa ku tlah mati untuk menyadarinya..." Air mata penyesalan mengalir deras itu pun tak bisa kembalikan dirimu "...Walau hanya nada sederhana izinkan ku ungkap segenap rasa dan kerinduan" Ku maklumi ketidaksabaranmu menanti bejana cinta yang ku tinggal sesaat "Bintang malam katakan padanya aku ingin melukis sinarmu di hatinya "...Sejuta kata maaf terasa kan percuma sebab rasa ku tlah mati untuk menyadarinya..." Ku maklumi ketidaksabaranmu menanti bejana cinta yang ku tinggal sesaat Ku akui aku memang cemburu setiap kali kudengar namanya kau sebut... Oksimoron Hiperbola Hiperbola Hiperbola Litotes Litotes Paradoks Paradoks Inuendo Sinekdoke Pars Pro Toto 27. "...Tahukah engkau wahai langit aku ingin bertemu membelai wajahnya "...Sebentuk hatiku buat kekasihku mengiring rinduku yang selalu untuknya... Sinekdoke Pars Pro Toto Sinekdoke Pars Pro Toto 29. "Harus ku akui ketika ku putuskan memiliki cintamu..." Sinekdoke Pars Pro Toto Sesungguhnya ku tak rela jika kau tetap bersama dirinya hempaskan cinta yang kuberi... Elipsis Sudahlah, lupakanlah tak mungkin lagi kau ku miliki... Elipsis 32. "...Tahukah engkau wahai langit aku ingin bertemu membelai wajahnya..." 33. "Ku akui aku memang cemburu setiap kali kudengar namanya kau sebut Lagu rindu ini kuciptakan hanya untuk bidadari hatiku tercinta Maaf untuk semua cara yang salah Itu hanya ku ingin membuktikan tiada yang lain dalam Erotesis Asonansi Asonansi Asonansi

77 62 hidupku Begitu banyak cara ku tempuh untuk mencari cinta tapi Asonansi apa daya kecewa ku dapatkan Semoga saja kan kau dapati hati yang tulus Asonansi mencintaimu tapi bukan aku" 38. Tersentak aku seketika seakan-akan tak percaya... Asonansi Meski ternyata tak pernah kau merindukanku tapi ku tak pernah bisa Lagu rindu ini kuciptakan hanya untuk bidadari hatiku tercinta Memang tak selalu ada yang terbaik dari diri ini dan juga dirinya Begitu banyak cara ku tempuh untuk mencari cinta tapi apa daya kecewa ku dapatkan Semoga saja kan kau dapati hati yang tulus mencintaimu tapi bukan aku" 44. "...Meski ternyata tak pernah kau merindukanku Tapi ku tak pernah bisa..." 45. "...Lebih baik jangan mencintaiku aku dan semua hatiku karena takkan pernah kau temui, cinta sejati..." Aliterasi Aliterasi Aliterasi Aliterasi Aliterasi Mesodiplosis Tautotes

78 63 LAMPIRAN 2 Lirik-lirik Lagu Band Kerispatih yang Diteliti oleh Penulis KEJUJURAN HATI Ku akui aku memang cemburu Setiap kali kudengar namanya kau sebut Tapi ku tak pernah bisa melakukan apa yang seharusnya kulakukan karena memang kau bukan milikku Ku akui aku merindukanmu Meski ternyata tak pernah kau merindukanku Tapi ku tak pernah bisa melakukan apa yang seharusnya kuinginkan karena memang kau bukan milikku Reff: Sesungguhnya ku tak rela jika kau tetap bersama dirinya Hempaskan cinta yang kuberi Semampunya ku mencoba tetap setia menjaga segalanya Demi cinta yang tak pernah berakhir Kejujuran hati yang tak mungkin dapat ku pungkiri Keinginanku untuk kau tau isi hatiku Demi cinta yang tak pernah berakhir LAGU RINDU Bintang malam katakan padanya Aku ingin melukis sinarmu di hatinya Embun pagi sampaikan padanya Biar ku dekap erat waktu dingin membelenggunya Reff: Tahukah engkau wahai langit Aku ingin bertemu membelai wajahnya

79 64 Kan ku pasang hiasan angkasa yang terindah hanya untuk dirinya Lagu rindu ini kuciptakan hanya untuk bidadari hatiku tercinta Walau hanya nada sederhana izinkan ku ungkap segenap rasa dan kerinduan SEBENTUK HATI BUAT KEKASIH Bila kau bukanlah cinta sejati mungkin aku takkan pernah mengerti hati yang tulus setia yang indah dan semua yang terjadi antara kita Maaf untuk semua cara yang salah Itu hanya ku ingin membuktikan tiada yang lain dalam hidupku Sungguh tak ada maksud untuk menyakitimu Reff: Sebentuk hatiku buat kekasihku Mengiring rinduku yang selalu untuknya Memang tak selalu ada yang terbaik dari diri ini dan juga dirinya Namun ku yakin cinta ini tak kan pernah salah AKHIR PENANTIAN Harus ku akui ketika ku putuskan memiliki cintamu saat itulah ku ingin kau hanya untukku Harus ku katakan tlah ku pasrahkan hidupku bersamamu selamanya Reff: Begitu banyak cara ku tempuh untuk mencari cinta

80 65 tapi apa daya kecewa ku dapatkan Begitu panjang waktu ku jalani tanpa sebuah jawaban dan inilah saatnya kau akhir penantianku Chrous: Kan ku jaga walaupun harus berpeluh darah TAPI BUKAN AKU Jangan lagi kau sesali keputusanku Ku tak ingin kau semakin kan terluka Tak ingin ku paksakan cinta ini Meski tiada sanggup untuk kau terima Aku memang manusia paling berdosa Khianati rasa demi keinginan semu Lebih baik jangan mencintaiku aku dan semua hatiku karena takkan pernah kau temui, cinta sejati Reff: Berakhirlah sudah semua kisah ini dan jangan kau tangisi lagi sekalipun aku takkan pernah mencoba kembali padamu Sejuta kata maaf terasa kan percuma sebab rasa ku tlah mati untuk menyadarinya Semoga saja kan kau dapati hati yang tulus mencintaimu tapi bukan aku TAK MUNGKIN LAGI Tersentak aku seketika Seakan-akan tak percaya saat ku lihat kau telah berdua sebelum sampai diriku melepas rindu Tak satupun kata terucap Ketika ku tanya mengapa

81 66 Airmata penyesalan mengalir deras itu pun tak bisa kembalikan dirimu Reff: Ku maafkan semua ini Walau tak ingin lagi ku melihatmu Ku maklumi ketidaksabaranmu menanti bejana cinta yang ku tinggal sesaat Sudahlah, lupakanlah tak mungkin lagi kau ku miliki

82 67 BIODATA PENULIS Erick Caesario lahir di Bandar Lampung pada tanggal 22 Oktober Anak pertama dari pasangan Heru Sulistiadi dan M. M. Sri Wuri Setyawati (Alm.) ini memulai kuliah di Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun Sebelum masuk ke Sanata Dharma, Erick telah menjalani pendidikan di TK Xaverius Pringsewu ( ), SD Xaverius Pringsewu ( ), SMP Xaverius Pringsewu ( ), dan SMA Xaverius Pringsewu ( ). Selama duduk di bangku sekolah, dia cukup aktif di organisasi dan kegiatan. Selama kuliah, Erick mengikuti beberapa seleksi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Seksen dan Paduan Suara Mahasiswa (PSM) adalah dua UKM yang menjadi pilihannya. Sayangnya, Erick gagal lolos seleksi PSM. Sedangkan untuk seksen, hanya beberapa kali pertemuan saja yang diikutinya. Ia juga pernah mengikuti organisasi Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Sastra Indonesia periode 2008/2009 dan berpartisipasi menjadi Panitia akrab Sastra Indonesia serta Panitia Lomba Musikalisasi Puisi. Dalam perkuliahan, Erick cukup tepat waktu untuk menyelesaikan teori-teori mata kuliah. Erick mempunyai prinsip bahwa usaha sekecil apapun pasti akan menghasilkan sesuatu meski harus ditempuh dengan cara yang rumit. Semoga karya ilmiah ini dapat menjadi tambahan referensi untuk penelitian di bidang bahasa, khususnya bahasa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasi diri (Chaer, 2007:33). Oleh karena itu, bahasa merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasi diri (Chaer, 2007:33). Oleh karena itu, bahasa merupakan hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri (Chaer,

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU EBIT G. ADE SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU EBIT G. ADE SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU EBIT G. ADE SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Diajukan oleh : EMA WIDIYAS

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif karena data pada penelitian ini merupakan fenomena sosial. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan penelitian kualitatif sering disebut penelitian naturalistik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi anggota

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi anggota BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi anggota masyarakat. Bahasa berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan pesan dari dalam diri manusia yang berupa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seorang pengarang karya sastra tentu mempunyai berbagai ciri khas dalam

BAB I PENDAHULUAN. Seorang pengarang karya sastra tentu mempunyai berbagai ciri khas dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mengetahui dan mengerti maksud sebuah tulisan merupakan tujuan utama dalam membaca karya sastra. Karya sastra dibuat oleh pengarang karena adanya maksud atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keinginan, memberikan saran atau pendapat, dan lain sebagainya. Semakin tinggi

BAB I PENDAHULUAN. keinginan, memberikan saran atau pendapat, dan lain sebagainya. Semakin tinggi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa memiliki peranan yang sangat signifikan dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa adanya bahasa, manusia tidak dapat mengungkapkan perasaan, menyampaikan keinginan,

Lebih terperinci

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA NOVEL 5 CM KARYA DONNY DHIRGANTORO. Jurnal Publikasi Skripsi

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA NOVEL 5 CM KARYA DONNY DHIRGANTORO. Jurnal Publikasi Skripsi ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA NOVEL 5 CM KARYA DONNY DHIRGANTORO Jurnal Publikasi Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. metaforis, lokalitas merupakan sebuah wilayah tempat masyarakatnya secara

BAB I PENDAHULUAN. metaforis, lokalitas merupakan sebuah wilayah tempat masyarakatnya secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lokalitas dalam bahasa menunjukan identitas budaya yang dipakai dalam konteks sebuah komunitas bahasa dalam hal ini masyakat Minangkabau. Lokalitas dalam konteks

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam pembahasan bab ini, peneliti akan memaparkan sekaligus memberikan

I. PENDAHULUAN. Dalam pembahasan bab ini, peneliti akan memaparkan sekaligus memberikan 1 I. PENDAHULUAN Dalam pembahasan bab ini, peneliti akan memaparkan sekaligus memberikan mengenai latar belakang penelitian mengenai gaya bahasa dalam kumpulan puisi Doa Untuk Anak Cucu karya W.S. Rendra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Unsur utama karya sastra adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun tulisan.

BAB I PENDAHULUAN. Unsur utama karya sastra adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun tulisan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Unsur utama karya sastra adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun tulisan. Hubungan bahasa dan sastra dikatakan seperti dua sisi mata uang, keduanya tidak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Analisis Gaya Bahasa pada Lirik Lagu Grup Band Noah dalam Album Seperti Seharusnya (Edi Yulianto, 2015)

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Analisis Gaya Bahasa pada Lirik Lagu Grup Band Noah dalam Album Seperti Seharusnya (Edi Yulianto, 2015) 8 BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian yang Relevan Penelitian yang relevan memberikan pemaparan mengenai penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Penelitian sejenis yang peneliti temukan dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah terkumpul landasan teoretis dan kerangka berpikir pada bab sebelumnya, maka langkah selanjutnya adalah metode. Metode digunakan untuk menyederhanakan

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK SKRIPSI Usulan Penelitian untuk Skripsi S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Diajukan Oleh

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. bahasa yang digunakan untuk memahami hal-hal yang lain (KBBI, 2003: 588).

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. bahasa yang digunakan untuk memahami hal-hal yang lain (KBBI, 2003: 588). BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep dan Landasan Teori 2.1.1 Konsep Konsep adalah pemikiran rancangan suatu karya dasar yang ada di luar bahasa yang digunakan untuk memahami hal-hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilepaskan dari sastra. Pemakaian bahasa dalam karya sastra mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilepaskan dari sastra. Pemakaian bahasa dalam karya sastra mempunyai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah karya dan kegiatan seni yang berhubungan dengan ekspresi dan penciptaan. Media utama dalam karya sastra adalah bahasa, sehingga tidak dapat dilepaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilakan penelitian data dan

Lebih terperinci

untuk dibicarakan. Hal ini dikarenakan bahasa telah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Bahasa adalah alat komunikasi manusia untuk

untuk dibicarakan. Hal ini dikarenakan bahasa telah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Bahasa adalah alat komunikasi manusia untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kajian mengenai bahasa menjadi suatu kajian yang tidak pernah habis untuk dibicarakan. Hal ini dikarenakan bahasa telah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Bahasa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Unsur utama karya sastra adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun tulisan. Hubungan bahasa

BAB 1 PENDAHULUAN. Unsur utama karya sastra adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun tulisan. Hubungan bahasa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Unsur utama karya sastra adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun tulisan. Hubungan bahasa dan sastra dikatakan seperti dua sisi mata uang, keduanya tidak biasa dipisahkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penulisan karya ilmiah tentunya tidak terlepas dari buku-buku pendukung

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penulisan karya ilmiah tentunya tidak terlepas dari buku-buku pendukung BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kepustakaan yang Relevan Penulisan karya ilmiah tentunya tidak terlepas dari buku-buku pendukung yang relevan. Ada beberapa buku yang dipakai dalam memahami dan mendukung penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU GRUP MUSIK WALI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DI SMA

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU GRUP MUSIK WALI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DI SMA ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU GRUP MUSIK WALI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DI SMA Oleh: Ulin Niswah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Adi_Jaddati@yahoo.co.id

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA BAHASA PERTENTANGAN DALAM NOVEL PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN KARYA ABIDAH EL KHALIEQY ARTIKEL E-JOURNAL

ANALISIS GAYA BAHASA PERTENTANGAN DALAM NOVEL PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN KARYA ABIDAH EL KHALIEQY ARTIKEL E-JOURNAL ANALISIS GAYA BAHASA PERTENTANGAN DALAM NOVEL PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN KARYA ABIDAH EL KHALIEQY ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan untuk mememenuhi sebagian persyaratan memeperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PEMAKAIAN GAYA BAHASA DALAM WACANA STIKER KENDARAAN BERMOTOR (TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK)

KARAKTERISTIK PEMAKAIAN GAYA BAHASA DALAM WACANA STIKER KENDARAAN BERMOTOR (TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK) KARAKTERISTIK PEMAKAIAN GAYA BAHASA DALAM WACANA STIKER KENDARAAN BERMOTOR (TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mendapatkan Gelar S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia,

Lebih terperinci

ANALISIS WACANA PENGGUNAAN GAYA BAHASA DALAM LIRIK LAGU-LAGU UNGU: KAJIAN STILISTIKA. Imam Mahdil Umami. Mahasiswa S2 Linguistik UNDIP.

ANALISIS WACANA PENGGUNAAN GAYA BAHASA DALAM LIRIK LAGU-LAGU UNGU: KAJIAN STILISTIKA. Imam Mahdil Umami. Mahasiswa S2 Linguistik UNDIP. LIRIK LAGU-LAGU UNGU: KAJIAN STILISTIKA Mahasiswa S2 Linguistik UNDIP Abstract This article explores the styles as used in Ungu s lyrics of several love songs. This is a discourse analysis since the writer

Lebih terperinci

PENGGUNAAN GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN KATA KHUSUS PADA KUMPULAN PUISI KETIKA CINTA BICARA KARYA KAHLIL GIBRAN

PENGGUNAAN GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN KATA KHUSUS PADA KUMPULAN PUISI KETIKA CINTA BICARA KARYA KAHLIL GIBRAN PENGGUNAAN GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN KATA KHUSUS PADA KUMPULAN PUISI KETIKA CINTA BICARA KARYA KAHLIL GIBRAN Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi

Lebih terperinci

MACAM-MACAM MAJAS (GAYA BAHASA)

MACAM-MACAM MAJAS (GAYA BAHASA) gaya bahasa (majas) - 1 - MACAM-MACAM MAJAS (GAYA BAHASA) 1. Klimaks Adalah semacam gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal yang dituntut semakin lama semakin meningkat. Contoh : Kesengsaraan membuahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manfaat, serta definisi operasional yang berkaitan dengan penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. manfaat, serta definisi operasional yang berkaitan dengan penelitian. BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini, akan diuraikan mengenai latar belakang, masalah, tujuan, manfaat, serta definisi operasional yang berkaitan dengan penelitian. 1.1 Latar Belakang Bahasa berperan penting

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Gaya Bahasa Ironi dan Pesan Moral lagu-lagu SLANK dalam Album Anti

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Gaya Bahasa Ironi dan Pesan Moral lagu-lagu SLANK dalam Album Anti BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka Toat Kurniawan (2009) dalam skripsinya yang berjudul Analisis Gaya Bahasa Ironi dan Pesan Moral lagu-lagu SLANK dalam Album Anti Korupsi Tinjauan

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PEMAKAIAN BAHASA JAWA DALAM NASKAH DRAMA LENG DAN TUK KARYA BAMBANG WIDOYO SP

KARAKTERISTIK PEMAKAIAN BAHASA JAWA DALAM NASKAH DRAMA LENG DAN TUK KARYA BAMBANG WIDOYO SP KARAKTERISTIK PEMAKAIAN BAHASA JAWA DALAM NASKAH DRAMA LENG DAN TUK KARYA BAMBANG WIDOYO SP SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra Daerah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berkaitan dengan novel Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer. Pertama,

BAB II LANDASAN TEORI. berkaitan dengan novel Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer. Pertama, 8 BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian yang Relevan Novel Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer Karya Pramoedya Ananta Toer sudah pernah dikaji oleh beberapa mahasiswa. Berikut ini kajian yang berkaitan

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA BAHASA IKLAN ELEKTRONIK PRODUK KOSMETIK. Fadlun Al fitri

ANALISIS GAYA BAHASA IKLAN ELEKTRONIK PRODUK KOSMETIK. Fadlun Al fitri Telangkai Bahasa dan Sastra, April 2014, 108-116 Copyright 2014, Program Studi Linguistik FIB USU, ISSN 1978-8266 Tahun ke-8, No 1 ANALISIS GAYA BAHASA IKLAN ELEKTRONIK PRODUK KOSMETIK Fadlun Al fitri

Lebih terperinci

GAYA BAHASA DALAM CERITA MADRE KARYA DEWI LESTARI

GAYA BAHASA DALAM CERITA MADRE KARYA DEWI LESTARI 1 GAYA BAHASA DALAM CERITA MADRE KARYA DEWI LESTARI Akmaliatus Saida 1 Wahyudi Siswanto 2 Heri Suwignyo 2 E-mail: misscute_71p@yahoo.com Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang No. 5 Malang 65145 ABSTRACT

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA BAHASA NOVEL LA GRANDE BORNE KARYA NH. DINI

ANALISIS GAYA BAHASA NOVEL LA GRANDE BORNE KARYA NH. DINI ANALISIS GAYA BAHASA NOVEL LA GRANDE BORNE KARYA NH. DINI ARTIKEL E-JOURNAL Oleh ALIMUN AKBAR SIREGAR NIM 090388201020 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa Indonesia, baik sebagai bahasa nasional maupun sebagai Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa Indonesia, baik sebagai bahasa nasional maupun sebagai Bahasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Indonesia, baik sebagai bahasa nasional maupun sebagai Bahasa Negara sangat strategis dalam kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Sebagai salah satu pilar pendukung

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU GRUP MUSIK WALI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DI SMA

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU GRUP MUSIK WALI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DI SMA ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU GRUP MUSIK WALI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DI SMA Oleh: Supriyadi Wibowo Progam Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. curahan perasaan pribadi, (2) susunan sebuah nyanyian (Moeliono (Peny.), 2003:

BAB II LANDASAN TEORI. curahan perasaan pribadi, (2) susunan sebuah nyanyian (Moeliono (Peny.), 2003: 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Lirik Lagu Sebagai Genre Sastra Lirik mempunyai dua pengertian yaitu (1) karya sastra (puisi) yang berisi curahan perasaan pribadi, (2) susunan sebuah nyanyian (Moeliono

Lebih terperinci

TEMA DAN GAYA BAHASA KARYA HAJI ABDUL MALIK

TEMA DAN GAYA BAHASA KARYA HAJI ABDUL MALIK TEMA DAN GAYA BAHASA MENJEMPUT TUAH MENJUNJUNG MARWAH KARYA HAJI ABDUL MALIK ARTIKEL E-JOURNAL Oleh Fatih Muftih NIM 090388201097 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA BAHASA CALON PRESIDEN PADA ACARA DEBAT DALAM PEMILIHAN UMUM 2014 SKRIPSI. Oleh: Ahmad Rizal Arafat NIM

ANALISIS GAYA BAHASA CALON PRESIDEN PADA ACARA DEBAT DALAM PEMILIHAN UMUM 2014 SKRIPSI. Oleh: Ahmad Rizal Arafat NIM ANALISIS GAYA BAHASA CALON PRESIDEN PADA ACARA DEBAT DALAM PEMILIHAN UMUM 2014 SKRIPSI Oleh: Ahmad Rizal Arafat NIM 201210080312069 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Desa Karangsari memiliki beberapa upacara adat Jawa, salah satu di

BAB I PENDAHULUAN. Desa Karangsari memiliki beberapa upacara adat Jawa, salah satu di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Desa Karangsari memiliki beberapa upacara adat Jawa, salah satu di antaranya yaitu upacara perkawinan adat Jawa. Perkawinan adat Jawa memiliki berbagai bentuk upacara

Lebih terperinci

GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DALAM ALBUM SEPERTI SEHARUSNYA PADA GRUP MUSIK NOAH. NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan

GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DALAM ALBUM SEPERTI SEHARUSNYA PADA GRUP MUSIK NOAH. NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DALAM ALBUM SEPERTI SEHARUSNYA PADA GRUP MUSIK NOAH NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjelaskan bahwa puisi berasal dari bahasa Yunani poeima membuat atau

BAB I PENDAHULUAN. menjelaskan bahwa puisi berasal dari bahasa Yunani poeima membuat atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Puisi merupakan bentuk karya sastra yang sangat populer di kalangan masyarakat sampai saat ini. Puisi digemari oleh semua lapisan masyarakat, karena kemajuan masyarakat

Lebih terperinci

Gaya Bahasa dalam Karangan Bahasa Jawa Siswa Kelas VI SDN 2 Carat Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo Tahun Pelajaran 2011/2012

Gaya Bahasa dalam Karangan Bahasa Jawa Siswa Kelas VI SDN 2 Carat Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo Tahun Pelajaran 2011/2012 1 Gaya Bahasa dalam Karangan Bahasa Jawa Siswa Kelas VI SDN 2 Carat Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo Tahun Pelajaran 2011/2012 Tisa Rahayu Vitiana 1 Sumadi 2 Dwi Sulistyorini 2 Universitas Negeri Malang,

Lebih terperinci

Novel Selamat Tinggal Jeanette merupakan novel yang mempunyai latar belakang adatistiadat

Novel Selamat Tinggal Jeanette merupakan novel yang mempunyai latar belakang adatistiadat Novel Selamat Tinggal Jeanette merupakan novel yang mempunyai latar belakang adatistiadat Jawa dan perpaduan antara Jawa dan Prancis. Perpaduan budaya tersebut berdampak memperkaya bahasa yang digunakan

Lebih terperinci

GAYA BAHASA MARIO TEGUH DALAM ACARA GOLDEN WAYS SEBAGAI ALTERNATIF KAJIAN PENGEMBANGAN

GAYA BAHASA MARIO TEGUH DALAM ACARA GOLDEN WAYS SEBAGAI ALTERNATIF KAJIAN PENGEMBANGAN GAYA BAHASA MARIO TEGUH DALAM ACARA GOLDEN WAYS SEBAGAI ALTERNATIF KAJIAN PENGEMBANGAN Oleh Windo Dicky Irawan Farida Ariyani Email: windoirawan8@gmail.com Abstract Every language expression (form) has

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang penelitian, identifikasi

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang penelitian, identifikasi BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, batasan masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

Lebih terperinci

PEMANFAATAN GAYA BAHASA DAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU KARYA TERE LIYE. SKRIPSI Oleh :

PEMANFAATAN GAYA BAHASA DAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU KARYA TERE LIYE. SKRIPSI Oleh : 1 PEMANFAATAN GAYA BAHASA DAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU KARYA TERE LIYE SKRIPSI Oleh : VINA ESTI SURYANI X1206062 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGGUNAAN GAYA BAHASA DALAM IKLAN DI RCTI. E- mail : ABSTRAK

PENGGUNAAN GAYA BAHASA DALAM IKLAN DI RCTI. E- mail : ABSTRAK PENGGUNAAN GAYA BAHASA DALAM IKLAN DI RCTI Sri Rahayu 1, Yetty Morelent 2, Gusnetti 2 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. 2) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Penelitian Analisis Gaya Bahasa pada Album Musik Lethologica Karya Band Letto dan

BAB II LANDASAN TEORI. Penelitian Analisis Gaya Bahasa pada Album Musik Lethologica Karya Band Letto dan BAB II LANDASAN TEORI Penelitian Analisis Gaya Bahasa pada Album Musik Lethologica Karya Band Letto dan Alternatif Penerapannya dalam Pembelajaran Gaya Bahasa Puisi di SMA Kelas X Semester I berkaitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lirik lagu termasuk salah satu genre sastra berupa puisi. Lirik lagu merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Lirik lagu termasuk salah satu genre sastra berupa puisi. Lirik lagu merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Lirik lagu termasuk salah satu genre sastra berupa puisi. Lirik lagu merupakan puisi yang terikat dengan alunan musik, irama, dan nada. Apabila lirik lagu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 289 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah melakukan penelitian sebagaimana perumusan masalah yang telah diajukan di bagian pendahuluan, maka peneliti menyimpulkan berikut ini. 1. Aspek-aspek

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA BAHASA HIPERBOLA DAN PERSONIFIKASI PADA NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA AHMAD FUADI NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS GAYA BAHASA HIPERBOLA DAN PERSONIFIKASI PADA NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA AHMAD FUADI NASKAH PUBLIKASI ANALISIS GAYA BAHASA HIPERBOLA DAN PERSONIFIKASI PADA NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA AHMAD FUADI NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

MAJAS DALAM PUISI SISWA KELAS VIII SMPN 3 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT

MAJAS DALAM PUISI SISWA KELAS VIII SMPN 3 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT MAJAS DALAM PUISI SISWA KELAS VIII SMPN 3 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT E-JURNAL ILMIAH ASMARIDA NPM. 09080206 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU SLANK DALAM ALBUM JURUS TANDUR NOMOR DELAPAN BELAS SKRIPSI

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU SLANK DALAM ALBUM JURUS TANDUR NOMOR DELAPAN BELAS SKRIPSI ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU SLANK DALAM ALBUM JURUS TANDUR NOMOR DELAPAN BELAS SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Oleh: ADIK MUH RIYADI A.310080204 PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa mempunyai peranan penting untuk berkomunikasi, baik komunikasi verbal maupun non verbal. Bahasa manusia mengkomunikasikan pengalaman, pikiran, perasaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan perasaannya bilamana tidak saling menyerap tanda-tanda yang

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan perasaannya bilamana tidak saling menyerap tanda-tanda yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya bahasa dipahami sebagai alat komunikasi dalam kehidupan masyarakat. Manusia dalam hidup bermasyarakat saling menyampaikan pikiran dan perasaannya. Manusia

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Lirik itu mempunyai dua pengertian yaitu (1) karya sastra (puisi) yang berisi curahan

BAB II LANDASAN TEORI. Lirik itu mempunyai dua pengertian yaitu (1) karya sastra (puisi) yang berisi curahan BAB II LANDASAN TEORI A. Lirik Lagu Sebagai Genre Sastra Lirik itu mempunyai dua pengertian yaitu (1) karya sastra (puisi) yang berisi curahan perasaan pribadi, (2) adalah susunan sebuah nyanyian (Moeliono

Lebih terperinci

MAJAS DALAM KUMPULAN PUISI DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA. Oleh

MAJAS DALAM KUMPULAN PUISI DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA. Oleh MAJAS DALAM KUMPULAN PUISI DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh Ratih Amalia Wulandari Edi Suyanto Muhammad Fuad Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan e-mail: ratihamaliawulandari17@gmail.com Abstract This

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA BAHASA KUMPULAN CERPEN ROBOHNYA SURAU KAMI KARYA A.A. NAVIS

ANALISIS GAYA BAHASA KUMPULAN CERPEN ROBOHNYA SURAU KAMI KARYA A.A. NAVIS ANALISIS GAYA BAHASA KUMPULAN CERPEN ROBOHNYA SURAU KAMI KARYA A.A. NAVIS ARTIKEL E-JOURNAL Oleh SURYATI NIM 080320717208 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KATEGORI DAN FUNGSI MAJAS DALAM LIRIK LAGU ALBUM BINTANG LIMA DEWA 19

KATEGORI DAN FUNGSI MAJAS DALAM LIRIK LAGU ALBUM BINTANG LIMA DEWA 19 KATEGORI DAN FUNGSI MAJAS DALAM LIRIK LAGU ALBUM BINTANG LIMA DEWA 19 Oleh: Annika Aprianti 1, Harris Effendi Thahar. 2, Zulfadhli 3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Universitas

Lebih terperinci

KONTRIBUSI MINAT BACA PUISI DAN PENGUASAAN GAYA BAHASA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI BEBAS SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 LEMBAH GUMANTI

KONTRIBUSI MINAT BACA PUISI DAN PENGUASAAN GAYA BAHASA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI BEBAS SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 LEMBAH GUMANTI KONTRIBUSI MINAT BACA PUISI DAN PENGUASAAN GAYA BAHASA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI BEBAS SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 LEMBAH GUMANTI Asri Wahyuni Sari, Diyan Permata Yanda Dosen Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BABII LANDASAN TEORI. secara indah (Keraf, 2002: 112). Secara singkat (Tarigan, 2009:4) mengemukakan bahwa

BABII LANDASAN TEORI. secara indah (Keraf, 2002: 112). Secara singkat (Tarigan, 2009:4) mengemukakan bahwa BABII LANDASAN TEORI 2.1 Gaya Bahasa Gaya bahasa dalam retorika dikenal dengam istilah style. Kata style diturunkan dari bahasa latin stylus, yaitu semacam alat untuk menulis pada lempengan lilin. Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir-hampir tidak pernah dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan

Lebih terperinci

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA DALAM LIRIK LAGU TEMBANG KENANGAN CIPTAAN KOES PLUS

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA DALAM LIRIK LAGU TEMBANG KENANGAN CIPTAAN KOES PLUS ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA DALAM LIRIK LAGU TEMBANG KENANGAN CIPTAAN KOES PLUS SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karya puisi pasti tidak akan terlepas dari peran sebuah bahasa. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. karya puisi pasti tidak akan terlepas dari peran sebuah bahasa. Bahasa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia memiliki berbagai macam potensi dan kreativitas dalam berimajinasi. Dalam menuangkan kemampuannya, manusia memiliki cara yang bervariasi dan beragam jenisnnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesatuan dan kesinambungan mengandung irama dan ragam nada (suara yang berirama) disebut

BAB I PENDAHULUAN. kesatuan dan kesinambungan mengandung irama dan ragam nada (suara yang berirama) disebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lagu merupakan seni nada atau suara dalam urutan, kombinasi dan hubungan temporal biasanya diiringi dengan alat musik untuk menghasilkan gubahan musik yang

Lebih terperinci

ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Mei Arisman Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MAJAS DALAM PUISI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 KOTO XI TARUSAN

PENGGUNAAN MAJAS DALAM PUISI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 KOTO XI TARUSAN PENGGUNAAN MAJAS DALAM PUISI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 KOTO XI TARUSAN Ermayenti SMP Negeri 3 Koto XI Tarusan ermayenti1962@yahoo.co.id Naskah diterima: 18 Oktober 2017; direvisi: 17 November 2017;

Lebih terperinci

INTISARI A. LATAR BELAKANG

INTISARI A. LATAR BELAKANG ANALISIS GAYA BAHASA PADA IKLAN SUSU ANAK MAJALAH AYAHBUNDA (EDISI JUNI 2010 MEI 2011) OLEH: BAHTIAR EFENDI NIM :A2A006010 Email: bahtiareffendi_19@yahoo.co.id INTISARI Iklan adalah salah satu bentuk komunikasi.

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI DAN GAYA BAHASA DALAM LIRIK LAGU ST12

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI DAN GAYA BAHASA DALAM LIRIK LAGU ST12 ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI DAN GAYA BAHASA DALAM LIRIK LAGU ST12 Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memenuhi Derajat S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Disusun Oleh:

Lebih terperinci

MAJAS DALAM KUMPULAN PUISI SETIAP BARIS HUJAN KARYA ISBEDY STIAWAN ZS ARTIKEL ILMIAH RANI FUJIATI NINDRI NPM

MAJAS DALAM KUMPULAN PUISI SETIAP BARIS HUJAN KARYA ISBEDY STIAWAN ZS ARTIKEL ILMIAH RANI FUJIATI NINDRI NPM MAJAS DALAM KUMPULAN PUISI SETIAP BARIS HUJAN KARYA ISBEDY STIAWAN ZS ARTIKEL ILMIAH RANI FUJIATI NINDRI NPM 11080035 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN. Diksi dan Gaya Bahasa Novel Moga Bunda Disayang Allah Karya Tere Liye. Oleh: ROSA MAULIDYA

ARTIKEL PENELITIAN. Diksi dan Gaya Bahasa Novel Moga Bunda Disayang Allah Karya Tere Liye. Oleh: ROSA MAULIDYA ARTIKEL PENELITIAN Diksi dan Gaya Bahasa Novel Moga Bunda Disayang Allah Karya Tere Liye Oleh: ROSA MAULIDYA 0910013111201 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA

Lebih terperinci

BAB 2 GAYA BAHASA IKLAN

BAB 2 GAYA BAHASA IKLAN BAB 2 GAYA BAHASA IKLAN 2.1 Gaya Bahasa 2.1.1 Pengertian Gaya Bahasa Gaya bahasa adalah pemanfaatan atas kekayaan bahasa seseorang dalam bertutur atau menulis, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh

Lebih terperinci

Gaya Bahasa pada Lirik Lagu dalam Album Gajah Karya Tulus dan Implikasinya. Oleh

Gaya Bahasa pada Lirik Lagu dalam Album Gajah Karya Tulus dan Implikasinya. Oleh Gaya Bahasa pada Lirik Lagu dalam Album Gajah Karya Tulus dan Implikasinya Oleh Ridha Adilla. AR Mulyanto Widodo Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan e-mail: ridhaadilla@gmail.com Abstract The purpose

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis terhadap sebuah lirik lagu yang bertujuan untuk memahami kajian

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis terhadap sebuah lirik lagu yang bertujuan untuk memahami kajian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analisis terhadap sebuah lirik lagu yang bertujuan untuk memahami kajian stilistika yang dikaji semakin berkembang dengan berbagai pertimbangannya. Pada dasarnya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan Sastra sering kali dihubungkan sebagai suatu kata atau kalimat yang mengandung berbagai makna atau banyak makna yang sangat sulit

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI AKU KARYA CHAIRIL ANWAR

ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI AKU KARYA CHAIRIL ANWAR P ISSN 2614-624X E ISSN 2614-6231 DOI: http://dx.doi.org/10.22460/p.v1i2p%25p.193 ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI AKU KARYA CHAIRIL ANWAR Risma Despryanti 1, Riska Desyana 2, Amalia Siddiqa Rahayu 3, Yeni

Lebih terperinci

PEMAKAIAN MAJAS DALAM RUBRIK GAGASAN PADA SURAT KABAR SOLOPOS DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN DI SMP NEGERI 3 SRAGEN

PEMAKAIAN MAJAS DALAM RUBRIK GAGASAN PADA SURAT KABAR SOLOPOS DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN DI SMP NEGERI 3 SRAGEN PEMAKAIAN MAJAS DALAM RUBRIK GAGASAN PADA SURAT KABAR SOLOPOS DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN DI SMP NEGERI 3 SRAGEN Joko Widianto, Abdul Ngalim, dan Agus Budi Wahyudi Prgram Studi Magister Pengkajian

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA BAHASA NOVEL DIARY DAUN-DAUN YANG TERJATUH KARYA SUTANTO ARI WIBOWO ARTIKEL E-JOURNAL

ANALISIS GAYA BAHASA NOVEL DIARY DAUN-DAUN YANG TERJATUH KARYA SUTANTO ARI WIBOWO ARTIKEL E-JOURNAL ANALISIS GAYA BAHASA NOVEL DIARY DAUN-DAUN YANG TERJATUH KARYA SUTANTO ARI WIBOWO ARTIKEL E-JOURNAL Oleh ZULKARNAIN NIM 090388201 373 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

GAYA BAHASA IKLAN PRODUK KESEHATAN DAN KOSMETIK PADA HARIAN PAGI POSMETRO PADANG

GAYA BAHASA IKLAN PRODUK KESEHATAN DAN KOSMETIK PADA HARIAN PAGI POSMETRO PADANG GAYA BAHASA IKLAN PRODUK KESEHATAN DAN KOSMETIK PADA HARIAN PAGI POSMETRO PADANG Agusmanto 1, Ermanto 2, Ermawati Arief 3 Program Studi Sastra Indonesia FBS Universitas Negeri Padang email: agoes.embun@gmail.com

Lebih terperinci

GAYA BAHASA DALAM KOLOM PARODI SAMUEL MULIA PADA KORAN KOMPAS TAHUN 2014

GAYA BAHASA DALAM KOLOM PARODI SAMUEL MULIA PADA KORAN KOMPAS TAHUN 2014 GAYA BAHASA DALAM KOLOM PARODI SAMUEL MULIA PADA KORAN KOMPAS TAHUN 2014 ARTIKEL E-JURNAL Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA BERPIKIR. A. Tinjauan Pustaka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA BERPIKIR. A. Tinjauan Pustaka 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA BERPIKIR A. Tinjauan Pustaka Hasil penelitian sebelumnya yang relevan dan dapat dijadikan acuan serta masukan untuk penelitian ini sebagai berikut.

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA BAHASA ALEGORI DAN REPETISI, SERTA PESAN CINTA PADA LIRIK LAGU ALBUM HARMONI JALINAN NADA DAN CERITA SKRIPSI

ANALISIS GAYA BAHASA ALEGORI DAN REPETISI, SERTA PESAN CINTA PADA LIRIK LAGU ALBUM HARMONI JALINAN NADA DAN CERITA SKRIPSI ANALISIS GAYA BAHASA ALEGORI DAN REPETISI, SERTA PESAN CINTA PADA LIRIK LAGU ALBUM HARMONI JALINAN NADA DAN CERITA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN GAYA BAHASA DALAM PUISI KARANGAN SISWA KELAS IX MADRASAH TSANAWIYAH MADANI CERUK IJUK TAHUN AJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL

ANALISIS PENGGUNAAN GAYA BAHASA DALAM PUISI KARANGAN SISWA KELAS IX MADRASAH TSANAWIYAH MADANI CERUK IJUK TAHUN AJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL ANALISIS PENGGUNAAN GAYA BAHASA DALAM PUISI KARANGAN SISWA KELAS IX MADRASAH TSANAWIYAH MADANI CERUK IJUK TAHUN AJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh Rinovianti NIM 090388201266 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. Pada bab ini akan dipaparkan tentang metode penelitian, sumber data dan

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. Pada bab ini akan dipaparkan tentang metode penelitian, sumber data dan BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN Pada bab ini akan dipaparkan tentang metode penelitian, sumber data dan data penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik pengolahan data. A.

Lebih terperinci

DIKSI DAN GAYA BAHASA DALAM LIRIK LAGU ADA BAND PADA ALBUM ROMANTIC RHAPSODY SKRIPSI. Oleh : Diansyah Rifky Sabila NIM

DIKSI DAN GAYA BAHASA DALAM LIRIK LAGU ADA BAND PADA ALBUM ROMANTIC RHAPSODY SKRIPSI. Oleh : Diansyah Rifky Sabila NIM DIKSI DAN GAYA BAHASA DALAM LIRIK LAGU ADA BAND PADA ALBUM ROMANTIC RHAPSODY SKRIPSI Oleh : Diansyah Rifky Sabila NIM 090210402042 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

DIKSI DAN GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN PUISI SUATU CERITA DARI NEGERI ANGIN KARYA AGUS R SARJONO SKRIPSI. Slamet Ari Wibowo NIM

DIKSI DAN GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN PUISI SUATU CERITA DARI NEGERI ANGIN KARYA AGUS R SARJONO SKRIPSI. Slamet Ari Wibowo NIM DIKSI DAN GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN PUISI SUATU CERITA DARI NEGERI ANGIN KARYA AGUS R SARJONO SKRIPSI Slamet Ari Wibowo NIM 070210402089 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MAJAS DALAM PUISI MENGGUNAKAN MEDIA LAGU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I GUNUNG TALANG

PENGGUNAAN MAJAS DALAM PUISI MENGGUNAKAN MEDIA LAGU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I GUNUNG TALANG Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. 2/2017) 200-209 200 PENGGUNAAN MAJAS DALAM PUISI MENGGUNAKAN MEDIA LAGU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I GUNUNG TALANG Oleh Hasmi Novianti Dosen Sekolah Tinggi Keguruan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra adalah salah satu bentuk karya seni yang pada dasarnya merupakan sarana menuangkan ide atau gagasan seorang pengarang. Kehidupan manusia dan pelbagai

Lebih terperinci

Oleh Meizar Fatkhul Izza NIM

Oleh Meizar Fatkhul Izza NIM PENGGUNAAN GAYA BAHASA PADA KUMPULAN CERPEN HUJAN KEPAGIAN KARYA NUGROHO NOTOSUSANTO DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI SMA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sastra adalah bentuk seni yang diungkapkan oleh pikiran dan perasaan manusia dengan keindahan bahasa, keaslian gagasan, dan kedalaman pesan (Najid, 2003:7). Hal ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini subjeknya adalah lirik lagu dalam album musik Klakustik karya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini subjeknya adalah lirik lagu dalam album musik Klakustik karya BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Pada penelitian ini subjeknya adalah lirik lagu dalam album musik Klakustik karya Kla Project yang dipopulerkan pada tahun 2010 dengan jumlah

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Dalam menyusun sebuah karya ilmiah, diperlukan sebuah konsep guna

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Dalam menyusun sebuah karya ilmiah, diperlukan sebuah konsep guna BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dalam menyusun sebuah karya ilmiah, diperlukan sebuah konsep guna mempermudah penelitian danmemberikan gambaran yang jelas tentang hal-hal

Lebih terperinci

GAYA BAHASA NOVEL SAAT UNTUK MENARUH DENDAM DAN SAAT UNTUK MENABURKAN CINTA KAYRA JULIUS R. SIYARANAMUAL

GAYA BAHASA NOVEL SAAT UNTUK MENARUH DENDAM DAN SAAT UNTUK MENABURKAN CINTA KAYRA JULIUS R. SIYARANAMUAL GAYA BAHASA NOVEL SAAT UNTUK MENARUH DENDAM DAN SAAT UNTUK MENABURKAN CINTA KAYRA JULIUS R. SIYARANAMUAL Irwan Syarif 1), Yetty Morelent 2), Dainur Putri 2) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perasaannya, kemudian hanya sekadar mendengarkannya saja atau meminta ke. stasiun radio untuk memutarkan lagu tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. perasaannya, kemudian hanya sekadar mendengarkannya saja atau meminta ke. stasiun radio untuk memutarkan lagu tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Lagu merupakan aspek yang sudah tidak asing dalam kehidupan manusia, terutama karena lagu berperan sebagai sarana untuk mengekspresikan perasaan. Ketika manusia tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengertian secara umum, bahasa merupakan suatu bentuk alat komunikasi manusia yang berupa lambang bunyi melalui alat ucap yang dikeluarkannya akan memunculkan sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu dengan yang lainnya, yang kemudian disebut dengan komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA SMA DI YOGYAKARTA SKRIPSI

ANALISIS PENGGUNAAN GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA SMA DI YOGYAKARTA SKRIPSI ANALISIS PENGGUNAAN GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA SISWA SMA DI YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh

Lebih terperinci

Jurnal Sasindo Unpam, Volume 3, Nomor 3, Desember 2015 ANALISIS GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN NOVEL MIMPI BAYANG JINGGA KARYA SANIE B.

Jurnal Sasindo Unpam, Volume 3, Nomor 3, Desember 2015 ANALISIS GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN NOVEL MIMPI BAYANG JINGGA KARYA SANIE B. ANALISIS GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN NOVEL MIMPI BAYANG JINGGA KARYA SANIE B. KUNCORO Soleh Ibrahim 1 Abstrak Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan gaya bahasa dalam kumpulan novel Mimpi Bayang Jingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Menurut Felicia (2001), dalam berkomunikasi sehari-hari, salah satu alat yang paling sering digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik. Sarana itu berupa bahasa. Dengan bahasa masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik. Sarana itu berupa bahasa. Dengan bahasa masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam kehidupan masyarakat manusia membutuhkan alat komunikasi untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Dalam berkomunikasi diperlukan adanya sarana

Lebih terperinci