Rataan Kepadatan A. punctulatus yang tertangkap dengan umpan orang di dalam dan di luar rumah di Desa Dulanpokpok, periode Mei-Agustus 2009

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Rataan Kepadatan A. punctulatus yang tertangkap dengan umpan orang di dalam dan di luar rumah di Desa Dulanpokpok, periode Mei-Agustus 2009"

Transkripsi

1 LAMPIRAN

2 Lampiran 1 Rataan Kepadatan A. punctulatus yang tertangkap dengan umpan orang di dalam dan di luar rumah di Desa Dulanpokpok, periode Mei-Agustus 29 Mei Bulan Juni Juli Agustus Minggu MBR (ekor/orang/malam) Rataan MBR (ekor/orang/malam) Indoor Outdoor 1 5 1,67 3 1, 8 1, , 5 1,67 8 1, ,67 3 1, 8 1, , 5 1,67 8 1,34 Rerata , , ,34 5 2,67 1,33 3,5 6 2,67 2,67 4,67 7 1,33 3 1, 4,67 8 1,33 3 1, 4,67 Rerata 2 6,5 9,75 15,63 9 1,33 2,67 3,5 1 1,33 2,67 3,5 11 2,67 2,67 4, ,67 2,67 4,67 Rerata 3 6,5 8,67 14, ,67 1 3, , , 12 4, 21 3, , 8 2, , , 8 2, ,84 Rerata , , ,17 Rataan MBR 66 1, , ,43

3 Lampiran 2 Banyaknya Hari Hujan di Kabupaten Fakfak Tahun (Hari) Bulan Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jumlah Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika Kabupaten Fakfak

4 Lampiran 3 Banyaknya Curah Hujan di Kabupaten Fakfak Tahun (mm) Bulan Januari , Pebruari , Maret , April , Mei , Juni , Juli , Agustus , September ,4 256 Oktober ,9 223 November ,5 225 Desember ,5 168 Jumlah , Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika Kabupaten Fakfak

5 Lampiran 4 Indeks Curah Hujan di Kabupaten Fakfak Tahun (mm) Bulan Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jumlah 2.175, 2.41,9 2.57,3 2.23,1 2.33,5 Rerata 181,2 2,2 171,4 185,8 169,5 Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika Kabupaten Fakfak Rumus : Indeks Curah Hujan (ICH) ICH = Jumlah curah hujan/bulan X hari hujan/bulan Jumlah hari pada bulan yang bersangkutan

6 Lampiran 5 Rata-Rata Kelembaban Udara di Kabupaten Fakfak Tahun (%) Bulan Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Rata-Rata Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika Kabupaten Fakfak

7 Lampiran 6 Suhu Udara Maksimum dan Minimum Mutlak di Kabupaten Fakfak Tahun ( C) Bulan Min Max Min Max Min Max Min Max Min Max Januari 22,1 3,5 22,6 3,1 22,2 31, 22,1 31,1 22,2 3,5 Pebruari 22,2 29,9 23,1 3,1 22,3 3,5 22,5 3,1 22,3 3,1 Maret 22,9 3,9 22,8 3,7 22,5 3,7 22,3 3,5 22,5 3,2 April 22,4 29, 22,9 29,9 22,1 28,7 22,1 28,9 22,9 29,9 Mei 22,7 28,8 22,3 29,4 22,3 29,4 22,6 28,9 22,2 29,4 Juni 22,4 27,9 22,3 28,1 21,9 28,9 22,2 28,5 22,3 28,1 Juli 21,6 26,4 22,2 27, 22,1 27,2 22,5 26,5 22,2 26,4 Agustus 21,9 27,8 21,2 27, 22,1 27,5 22,4 27,1 22,2 27,5 September 22,5 28, 21,9 27,5 2,8 27,5 22,3 27,5 Oktober 22,8 29,1 21, 29,4 22,2 29,5 22,3 29,6 November 22,8 29,9 22, 29,7 21,3 29,1 22,1 29,7 Desember 22,4 29,8 22,3 3,6 18,5 26,6 22,4 3,7 Rata-Rata 22,4 29, 22,2 29,1 21,7 28,9 22,3 29,1 22,4 29,1 Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika Kabupaten Fakfak

8 Lampiran 7 Bulan Angka Kejadian Malaria dan Jenis Parasit di Desa Dulanpokpok Periode Januari-Agustus 29 Malaria Klinis Sediaan Darah Diperiksa Sediaan Darah Positif MoPI ( ) Jenis Parasit Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus Total Keterangan : Pf = Plasmodium falcifarum, Pv = Plasmodium vivax MoPI (monthly parasite incidence) = Rata-rata jumlah kasus malaria positif per bulan per seribu penduduk. Pf Pv

9 Lampiran 8 Hasil Pengukuran Kepadatan Larva A. punctulatus di Desa Dulanpokpok Jenis Perindukan Cekungan Batu (A) Kolam Kangkung (B) Bekas Galian Batu (C) Bekas Tapak Roda Mobil (D) Titik Kepadatan larva (ekor/ cidukan) Ulangan Rataan (ekor/cidukan) Rataan (ekor/cidukan) Rataan (ekor/cidukan) Rataan (ekor/cidukan) Rataan (ekor/cidukan) Rumus : Kepadatan Larva (KL) KL = Jumlah larva spesies Anopheles tertentu Jumlah cidukan

10 Lampiran 9 Distribusi responden di Desa Dulanpokpok menurut kelompok umur, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan No Variabel n (orang) 1 Kelompok Umur : tahun tahun tahun tahun > 55 tahun 2 Jenis Kelamin : Laki laki Perempuan 3 Pendidikan terakhir : Tidak pernah sekolah Tidak Tamat SD Tamat SD Tamat SLTP Tamat SLTA Tamat Akademi Tamat PT 5 Menjadi Anggota Kelompok : PKK Dasa Wisma Kelompencapir Kelompok Pengajian Kelompok Gereja Lainnya Tidak Menjadi anggota apa-apa 4 Pekerjaan : Petani Nelayan Tambak Pegawai Wiraswasta Lainnya 5 Penghasilan keluarga : < 1 juta rupiah/bulan 1 jt 2 jt rupiah/bulan > 2 jt rupiah/bulan Jumlah (orang) % 8,3 16, 51,5 22,7 1,5 73,5 26,5 1,5 22, 58,3 16,7 1,5 1,5 23,5 12,1 12,1 5,8 6,6 22, 3,8 7,6 6, 94, 4,5 1,5

11 Lampiran 1 Distribusi responden berdasarkan jawaban pada kelompok pertanyaan mengenai pengetahuan tentang gejala dan penularan malaria No Pertanyaan n (orang) 1 Pernah mendengar istilah penyakit malaria : Pernah Tidak pernah 2 Pertama kali mendengar istilah malaria : Tahu sendiri Dari petugas kesehatan Dari sanak keluarga Dari radio Dari TV Dari sekolah Dari kader desa Lain-lain 3 Gejala malaria : Tahu Tidak tahu 4 Cara penularan malaria : Gigitan nyamuk Lain-lain Tidak tahu 5 Cara pencegahan malaria : Tahu Tidak tahu 6 Cara menghindari gigitan nyamuk : Tidur menggunakan kelambu Menggunakan obat nyamuk bakar Menyemprot dengan obat semprot Menggunakan minyak gosok Membuat asap Memasang kasa pada lubang ventilasi Bila keluar malam memakai baju panjang Jumlah (orang) % 1 3,8 69,7 18,9 7,6 96,2 3,8 81,8 1,5 16,7 91,7 8,3 3,9 88,6 3, 3, 1,5

12 Lampiran 11 Distribusi responden berdasarkan jawaban pada kelompok pertanyaan mengenai sikap terhadap penanggulangan malaria No Pertanyaan n (orang) 1 Untuk mencegah penularan malaria, apakah setuju rumah disemprot : Setuju Tidak setuju Tidak tahu 2 Untuk mencegah malaria, apakah setuju bila menggunakan kelambu : Setuju Tidak setuju Tidak tahu 3 Minum obat untuk pengobatan malaria : Setuju Tidak setuju Tidak tahu 4 Diambil darah untuk pemeriksaan malaria : Setuju Tidak setuju 5 Pembentukan POSMALDES di masyarakat sebagai tempat pengobatan malaria : Setuju Tidak setuju Tidak tahu Jumlah (orang) % 81, 16,7 2,3 77,3 18,9 3,8 94,7 5,3 94,7 5,3 96,2 3,8

13 Lampiran 12 Distribusi responden berdasarkan jawaban pada kelompok pertanyaan mengenai perilaku dalam mencegah malaria dan mencari pengobatan malaria No Variabel 1 Tidur menggunakan kelambu : Ya Tidak 2 Mempunyai kegiatan di luar malam hari : Ya Tidak 3 Kegiatan pembersihan tempat berkembang biak nyamuk malaria secara rutin : Ya Tidak 4 Waktu sakit pertama kali mencari pengobatan : Mengobati sendiri Beli obat ke warung Berobat ke dukun Berobat ke POSMALDES Berobat ke mantri/bidan Berobat ke dokter Berobat ke Puskesmas/Pustu/RS 5 Obat yang diminum bila sakit malaria: OAM (Klorokuin, primakuin,act dll) Obat Tradisional Lainnya n (orang) Jumlah (orang) % 18,9 81,1 78,8 21,2 18,9 81,1 7,6 26,6 65,9 91,7 8,3

14 Lampiran 13 Nyamuk Dewasa Anopheles punctulatus a b Keterangan : a), dan b) Gambar nyamuk dewasa betina Anopheles punctulatus yang tertangkap di Desa Dulanpokpok Kabupaten Fakfak

15 Lampiran 14 Venasi sayap dan probosis A. punctulatus a b c Keterangan : a), Gambar venasi sayap, probosis dan palpi, serta kaki belakang Anopheles punctulatus, b) Gambar tipe probosis A. koliensis, A. punctulatus dan A. farauti, c) Gambar ciri utama A. punctulatus yaitu ujung palpi dengan hubungan putih sempit, probosis setengah ke ujung dengan sisik-sisik pucat, costa dengan noda gelap lebih dari 4, urat sayap ke 6 dengan noda gelap lebih dari 4,halter dengan sisik gelap dan kaki bertitik.

16 Lampiran 15 Identifikasi A. punctulatus dengan bantuan Kunci Bergambar Anopheles betina di Irian Jaya a b c d e f g h

17 i Keterangan : a) probosis sama panjang dengan palpi b) costa dan urat 1 terdapat 4 atau lebih noda-noda pucat c) tarsus ke 5 kaki belakang sebagian atau seluruhnya gelap d) femur dan tibia berbintik pucat e) sekurang-kurangnya ada 4 gelang pucat pada palpi f) pada sternit ke-2 sampai ke 4 dari abdomen tidak terdapat sikat-sikat yang terdiri dari sisik gelap g) gelang-gelang pucat pada tarsi belakang sempit h) sekurang-kurangnya sepertiga dari probosis dibagian ujungnya pucat i) knob dari halter bersisik hitam

18 Lampiran 16 Kegiatan Penangkapan Nyamuk di Desa Dulanpokpok a b c d Keterangan : a) dan b) Gambar kegiatan penangkapan nyamuk umpan badan di luar rumah c) dan d) Gambar kegiatan penangkapan nyamuk umpan badan di dalam rumah

19 Lampiran 17 Habitat Larva Anopheles punctulatus di Desa Dulanpokpok a b c d Keterangan : a) Gambar bekas galian batu, b) cekungan batu, c) bekas tapak roda mobil, d) kolam kangkung

20 Lampiran 18 Kegiatan Wawancara Perilaku Masyarakat a b c d Keterangan : a), b), c) dan d) Gambar kegiatan wawancara menggunakan kuesioner mengenai perilaku masyarakat di Desa Dulanpokpok terhadap pencegahan dan pengendalian malaria yang dilakukan oleh anggota pramuka Saka Bakti Husada Kabupaten Fakfak yang sudah mengikuti pelatihan terlebih dahulu.

21 Lampiran 19 Hasil Uji Statistik Hubungan Kondisi Cuaca dengan Kepadatan Nyamuk dan Kejadian Malaria di Desa Dulanpokpok Bulan Mei-Agustus 29 ICH Suhu Kelembaban MBR MoPI ICH Pearson Correlation 1 -,668,577 -,795 -,79 Sig. (2-tailed),332,423,25,291 N Suhu Pearson Correlation -, ,93,8,886 Sig. (2-tailed),332,97,92,114 N Kelembaban Pearson Correlation,577 -,93 1 -,59 -,981(*) Sig. (2-tailed),423,97,941,19 N MBR Pearson Correlation -,795,8 -,59 1,25 Sig. (2-tailed),25,92,941,75 N MoPI Pearson Correlation -,79,886 -,981(*),25 1 Sig. (2-tailed),291,114,19,75 N Correlation is significant at the.5 level (2-tailed). Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan,,199 Sangat Rendah,2,399 Rendah,4,599 Sedang,6,799 Kuat,8 1, Sangat Kuat

22 Lampiran 2 Kuesioner Survai Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Masyarakat Terhadap Pencegahan dan Pengendalian Malaria di Desa Dulanpokpok Kabupaten Fakfak DESKRIPSI LOKASI Provinsi : Papua Barat Kabupaten : Fakfak Kecamatan : Fakfak Puskesmas : Fakfak Kelurahan : Dulanpokpok Tipe Ekologi : 1. Daerah Sawah 2. Daerah Pantai 3. Perbukitan 4. Perkebunan 5. Rawa 6. Hutan 7. Pegunungan 8. Lainnya, sebutkan : DESKRIPSI RESPONDEN 1. Nama Penderita/Responden : Umur : tahun.bulan 3. Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan 4. Nama KK : Status dalam keluarga : 1. Istri 2. Anak 3. Lain-lain 6. Alamat : Status Perkawinan : 1. Kawin 2. Tidak Kawin 3. Cerai 8. Pendidikan : 1. Tidak Pernah Sekolah 5. Tamat SLTA 2. Tidak Tamat SD 6. Tamat Akademi 3. Tamat SD 7. Tamat PT 4. Tamat SLTP 9. Apakah Anda menjadi anggota kelompok : 1. PKK 5. Kelompok Gereja 2. Dasa Wisma 6. Lainnya 3. Kelompencapir 7. Tidak menjadi 4. Kelompok Pengajian anggota apa-apa 1. Pekerjaan Penderita : 1. Petani (sawah, ladang, kebun...) 2. Nelayan 3. Tambak 4. Pegawai (Guru,...) 5. Wiraswasta 6. Lain-lain, sebutkan...

23 11. Penghasilan keluarga : 1. < 1 juta rupiah/bulan 2. 1 jt 2 jt rupiah/bulan 3. > 2 jt rupiah/bulan I. PENGETAHUAN A. Pengetahuan tentang Gejala dan Penularan Malaria 1. Apakah Anda pernah mendengar tentang penyakit malaria? 1. Pernah ke no Tidak Pernah 2. Jika tidak, apakah Anda pernah mendengar/merasakan penyakit dengan tandatanda demam, menggigil, sakit kepala, pucat, mual, napsu makan berkurang? 1. Ya 2. Tidak 3. Apa nama penyakit tersebut di daerah ini? Lainnya, sebutkan Dari mana mendengarnya? (bisa lebih dari 1 jawaban) 1. Tahu sendiri 5. Dari TV 2. Dari petugas kesehatan 6. Dari sekolah 3. Dari sanak keluarga 7. Dari kader desa 4. Dari Radio 99.Lain-lain, sebutkan : Bagaimana tanda-tanda orang sakit malaria? (bisa lebih dari 1 jawaban) 1. Sakit kepala,pusing 6. Perut sebelah kiri membengkak 2. Demam menggigil 7. Mual 3. Muka pucat 8. Pegal-pegal 4. Lemas 9. Lain-lain, sebutkan : Napsu makan kurang 6. Bila sakit malaria apa obatnya? (jenis dan jumlahnya) Dimana obat tersebut diperoleh? Apa penyebab penyakit malaria? (bisa lebih dari 1 jawaban). 1. Nyamuk malaria 5. Lain-lain, sebutkan Kuman 3. Makanan 4. Setan/roh halus 9. Bila pernah sakit malaria, apa bisa kena lagi? 1. Ya 2. Tidak 99. tidak tahu 1. Melalui apa penyakit malaria ditularkan? (bisa lebih dari satu jawaban) 1. Gigitan nyamuk 2. Lain-lain, sebutkan : Apakah nama nyamuk malaria di daerah ini? 1. Anopheles 2. Aedes 3. Lain-lain, sebutkan...

24 12. Apakah Anda mengetahui tanda-tanda nyamuk malaria?bila tahu sebutkan : 1. Menungging waktu menggigit 2. Sejajar waktu menggigit 3. Lain-lain, sebutkan Kapan biasanya nyamuk malaria menggigit? 1. Malam hingga dini hari 2. Siang hari 14. Menurut Anda apakah nyamuk banyak menggigit di dalam rumah atau di luar rumah? 1. Di dalam rumah 2. Di luar rumah 3. Di dalam dan di luar rumah 99. tidak tahu 15. Apakah mengetahui tempat nyamuk malaria berkembang biak? (bisa lebih dari satu jawaban) 1. Di parit-parit/saluran irigasi 2. Di genangan air hujan 3. Di sawah 4. Di tambak 5. Di Lagun 6. Di Lain-lain, sebutkan : Apakah Anda pernah melihat jentik nyamuk? 1. Ya 17. Apakah nyamuk malaria bisa dikendalikan 1. Dapat 2. Tidak Dapat, mengapa... B. Pengetahuan Cara Pencegahan Malaria 18. Apakah penyakit malaria dapat dicegah? 1. Dapat 2. Tidak Dapat 99. Tidak Tahu 19. Bagaimana cara mencegah penyakit malaria? (bisa lebih dari 1 jawaban) 1. Menghindari gigitan nyamuk 2. Minum obat malaria 3. Minum jamu/ramuan tradisional 4. Lain-lain, sebutkan Bagaimana caranya menghindari gigitan nyamuk? (bisa lebih dari 1 jawaban) 1. Tidur menggunakan kelambu 2. Menggunakan obat nyamuk bakar 3. Menyemprot dengan obat semprot nyamuk 4. Menggunakan minyak gosok

25 5. Membuat asap 6. Memasang kasa pada lubang ventilasi dan jendela 7. Bila keluar malam menutupi badan dengan baju panjang 8. Lain-lain, sebutkan Bagaimana cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi nyamuk di sekitar rumah? (Bisa lebih dari 1 jawaban) 1. Membersihkan lingkungan 2. Mengalirkan/mengeringkan air yang tergenang 3. Menebar ikan pemakan jentik 4. Lain-lain, sebutkan Jika menebar ikan pemakan jentik : 1. Nama ikan pemakan jentik Dari mana bibit didapat? a. Membeli, dimana?... b. Diberi, dari siapa?... II. SIKAP 23. Untuk mencegah penularan malaria, apakah Anda setuju bila rumah anda disemprot insektisida oleh petugas penyemprot? 1. Setuju 2. Tidak Setuju 3. Sebutkan alasannya Tidak Tahu 24. Untuk mencegah penularan malaria, apakah Anda setuju bila menggunakan kelambu? 1. Setuju 2. Tidak setuju 3. Sebutkan alasannya Apabila setuju apakah Anda bersedia membeli kelambu? 1. Ya 2. Tidak 26. Menurut Anda mana yang lebih baik : 1. Kelambu yang berinsektisida 2. Kelambu yang tidak dicelup insektisida 27. Apakah Anda setuju dengan gerakan pembersihan tempat berkembang biak nyamuk malaria? 1. Setuju 2. Tidak setuju 3. Sebutkan alasannya Apakah Anda setuju dengan penebaran ikan pemakan jentik di tempat-tempat berkembang biaknya nyamuk? 1. Setuju 2. Tidak setuju 3. Sebutkan alasannya...

26 29. Untuk mencegah penularan malaria, apakah Anda setuju bila malam hari tidak sering berada di luar rumah? 1. Setuju 2. Tidak setuju 3. Sebutkan alasannya Apakah Anda setuju bila diambil darahnya untuk pemeriksaan malaria? 1. Setuju 2. Tidak setuju 3. Sebutkan alasannya Apakah Anda setuju bila di tempat Anda dibentuk POSMALDES sebagai tempat pengobatan malaria? 1. Setuju 2. Tidak setuju 3. Sebutkan alasannya Apakah Anda setuju untuk minum obat malaria sesuai dengan takaran yang sudah ditetapkan oleh petugas kesehatan dan kader POSMALDES? 1. Setuju 2. Tidak setuju 3. Sebutkan alasannya... III. PERILAKU A. Perilaku dalam Mencegah Penularan 33. Apakah Anda tidur menggunakan kelambu? 1. Ya 2. Tidak 34. Apakah Anda mempunyai kegiatan di luar rumah pada malam hari? 1. Ya 2. Tidak 35. Jika Anda keluar malam apakah menggunakan pakaian yang menutup seluruh tubuh (terutama lengan dan kaki)? 1. Ya 2. Tidak 36. Apakah Anda melakukan kegiatan pembersihan tempat berkembang biak nyamuk malaria secara rutin (seperti Jumat Bersih)? 1. Ya 2. Tidak 37. Apakah Anda ikut menebar ikan pemakan jentik di tempat berkembang biak nyamuk malaria? 1. Ya 2. Tidak

27 B. Perilaku dalam Mencari Pengobatan 38. Waktu sakit kemana pertama kali Anda mencari pengobatan? 1. Mengobati sendiri 2. Beli obat ke warung 3. Berobat ke dukun/toma/toga 4. Berobat ke POSMALDES 5. Berobat ke mantri/bidan 6. Berobat ke dokter 7. Berobat ke RS/Puskesmas/Pustu/Bides 8. Lain-lain, sebutkan Obat yang Anda minum pada saat sakit malaria? (tunjukkan contoh obat) 1. Klorokuin 2. Primakuin 3. Sulfadoxin pirimetamin (SP) 4. Quinine 5. ACT (Artemisinin Combination Therapy) 6. Obat tradisional 7. Lainnya, sebutkan.. 4. Berapa kali sehari Anda meminum obat tersebut? (lihat jawaban no. 39) 1. satu 2. dua 3. tiga 4. empat 5. tidak tahu 41. Berapa lama Anda meminum obat tersebut? (lihat jawaban no. 39) 1. Tiga hari 2. Dua hari 3. Satu hari 42. Berapa jumlah obat yang Anda minum? (lihat jawaban no. 39) 1. Sekali minum... tablet 2. Jumlah seluruhnya... tablet OBSERVASI A. LINGKUNGAN RUMAH PENDERITA 1. Kondisi Rumah Penderita 1. Tertutup (Tidak banyak lubang dan ventilasinya terpasang kasa) 2. Terbuka (dinding banyak lubang, kontruksi rumah tidak rapat dan ventilasi tidak dipasang kasa). 2. Jarak antara rumah dengan kandang ternak 1. Menyatu dengan rumah / rapat dengan rumah 2. Dekat dengan rumah, berapa meter jaraknya Tidak ada kandang 3. Disekitar rumah penderita apakah terdapat genangan air 1. Ya, dan positif jentik Anopheles 2. Ya, tetapi tidak positif jentik Anopheles 3. Tidak ada genangan air

28 B. KEBIASAAN / PERILAKU PENDUDUK MALAM HARI 1. Kebiasaan berada di luar rumah malam hari, dimana? Dari jam berapa...s/d Melakukan kegiatan apa saja...dari jam...s/d... Pewawancara...

LAMPIRAN I DOKUMENTASI PENELITIAN

LAMPIRAN I DOKUMENTASI PENELITIAN 93 LAMPIRAN I DOKUMENTASI PENELITIAN Gambar 1. Keadaan Rumah Responden Gambar 2. Keaadaan Rumah Responden Dekat Daerah Pantai 94 Gambar 3. Parit/selokan Rumah Responden Gambar 4. Keadaan Rawa-rawa Sekitar

Lebih terperinci

KUESIONER ANALISIS FAKTOR KEJADIAN RELAPS PADA PENDERITA MALARIA DI KABUPATEN BIREUEN TAHUN 2010

KUESIONER ANALISIS FAKTOR KEJADIAN RELAPS PADA PENDERITA MALARIA DI KABUPATEN BIREUEN TAHUN 2010 Lampiran 1 KUESIONER ANALISIS FAKTOR KEJADIAN RELAPS PADA PENDERITA MALARIA DI KABUPATEN BIREUEN TAHUN 2010 Petunjuk Wawancara : 1. Pakailah bahasa Indonesia yang sederhana, bila perlu dapat menggunakan

Lebih terperinci

3 BAHAN DAN METODE. Sarmi. Kota. Waropen. Jayapura. Senta. Ars. Jayapura. Keerom. Puncak Jaya. Tolikara. Pegunungan. Yahukimo.

3 BAHAN DAN METODE. Sarmi. Kota. Waropen. Jayapura. Senta. Ars. Jayapura. Keerom. Puncak Jaya. Tolikara. Pegunungan. Yahukimo. 3 BAHAN DAN METODE 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Dulanpokpok Kecamatan Fakfak Kabupaten Fakfak Provinsi Papua Barat. Desa Dulanpokpok merupakan daerah pantai, yang dikelilingi

Lebih terperinci

KUESIONER. Hari/Tanggal : Waktu : Pukul... s/d... No. Responden : 1. Nama (inisial) : 2. Umur :

KUESIONER. Hari/Tanggal : Waktu : Pukul... s/d... No. Responden : 1. Nama (inisial) : 2. Umur : KUESIONER HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN TINDAKAN IBU RUMAH TANGGA DALAM MENJEGAH PENYAKIT MALARIA DI DESA SORIK KECAMATAN BATANG ANGKOLA KABUPATEN TAPANULI SELATAN TAHUN 2012 Hari/Tanggal : Waktu : Pukul...

Lebih terperinci

UMUM 1. Nama:.. 2. Tanggal Lahir:. 3. Jenis Kelamin: Laki-laki/Perempuan 4. Kelas: 5. Sekolah: SDN Cibogo. Universitas Kristen Maranatha

UMUM 1. Nama:.. 2. Tanggal Lahir:. 3. Jenis Kelamin: Laki-laki/Perempuan 4. Kelas: 5. Sekolah: SDN Cibogo. Universitas Kristen Maranatha 64 GAMBARAN PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU SISWA-SISWI KELAS LIMA DAN ENAM TERHADAP PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI SDN CIBOGO KELURAHAN SUKAWARNA KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG PERIODE JUNI-AGUSTUS

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI PASEBAN BARAT JAKARTA PUSAT TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DAN FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI PASEBAN BARAT JAKARTA PUSAT TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DAN FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN KUESIONER PENELITIAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI PASEBAN BARAT JAKARTA PUSAT TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DAN FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN Saat ini kami dari Bagian

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN BADAN KESBANGPOL DAN LINMAS PEMERINTAH KABUPATEN HALMAHERA UTARA. 1. Sebelum penelitian

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN BADAN KESBANGPOL DAN LINMAS PEMERINTAH KABUPATEN HALMAHERA UTARA. 1. Sebelum penelitian LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN BADAN KESBANGPOL DAN LINMAS PEMERINTAH KABUPATEN HALMAHERA UTARA 1. Sebelum penelitian 62 2. Setelah penelitian 63 LAMPIRAN 2 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI PASEBAN BARAT JAKARTA PUSAT TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI PASEBAN BARAT JAKARTA PUSAT TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN KUESIONER PENELITIAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI PASEBAN BARAT JAKARTA PUSAT TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN Saat ini kami dari Bagian

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU TERHADAP DEMAM BERDARAH PADA MASYARAKAT DI CIMAHI TENGAH

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU TERHADAP DEMAM BERDARAH PADA MASYARAKAT DI CIMAHI TENGAH Lampiran 1 50 KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU TERHADAP DEMAM BERDARAH PADA MASYARAKAT DI CIMAHI TENGAH Nama Alamat Umur Status dalam keluarga Pekerjaan Pendidikan terakhir :.. :..

Lebih terperinci

3 BAHAN DAN METODE 3.1 Lokasi Penelitian 3.2 Waktu Penelitian

3 BAHAN DAN METODE 3.1 Lokasi Penelitian 3.2 Waktu Penelitian 3 BAHAN DAN METODE 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di desa Doro yang terletak di wilayah pesisir barat Pulau Halmahera Bagian Selatan. Secara administratif Desa Doro termasuk ke dalam wilayah

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI PASEBAN BARAT JAKARTA PUSAT TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI PASEBAN BARAT JAKARTA PUSAT TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN KUESIONER PENELITIAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI PASEBAN BARAT JAKARTA PUSAT TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN Saat ini kami dari Bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit plasmodium yaitu makhluk hidup bersel satu yang termasuk ke dalam kelompok protozoa. Malaria ditularkan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN I PENGARUH KARAKTERISTIK IBU TERHADAP PENCEGAHAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PADA KELUARGA DI KELURAHAN SEMULA JADI KECAMATAN DATUK BANDAR TIMUR KOTA TANJUNG BALAI

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI PASEBAN BARAT JAKARTA PUSAT TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI PASEBAN BARAT JAKARTA PUSAT TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN KUESIONER PENELITIAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI PASEBAN BARAT JAKARTA PUSAT TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN Saat ini kami dari Bagian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelurahan Kayubulan Kecamatan Limboto terbentuk/lahir sejak tahun 1928 yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelurahan Kayubulan Kecamatan Limboto terbentuk/lahir sejak tahun 1928 yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Kelurahan Kayubulan Kelurahan Kayubulan Kecamatan Limboto terbentuk/lahir sejak tahun 1928 yang pada saat

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh Thimotius Tarra Behy NIM

SKRIPSI. Oleh Thimotius Tarra Behy NIM GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PENYAKIT MALARIA SERTA PEMERIKSAAN SAMPEL DARAH MASYARAKAT PERUMAHAN ADAT DI KECAMATAN KOTA WAIKABUBAK KABUPATEN SUMBA BARAT - NTT SKRIPSI Oleh Thimotius

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia. Penyakit ini mempengaruhi

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia. Penyakit ini mempengaruhi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia. Penyakit ini mempengaruhi tingginya angka

Lebih terperinci

ARTIKEL SISTEM KEWASPADAAN DIM KLB MALARIA BERDASARKAN CURAH HUJAN, KEPADATAN VEKTOR DAN KESAKITAN MALARIA DIKABUPATEN SUKABUMI

ARTIKEL SISTEM KEWASPADAAN DIM KLB MALARIA BERDASARKAN CURAH HUJAN, KEPADATAN VEKTOR DAN KESAKITAN MALARIA DIKABUPATEN SUKABUMI ARTIKEL SISTEM KEWASPADAAN DIM KLB MALARIA BERDASARKAN CURAH HUJAN, KEPADATAN VEKTOR DAN KESAKITAN MALARIA DIKABUPATEN SUKABUMI Lukman Hakim, Mara Ipa* Abstrak Malaria merupakan penyakit yang muncul sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta semakin luas penyebarannya. Penyakit ini ditemukan hampir di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. serta semakin luas penyebarannya. Penyakit ini ditemukan hampir di seluruh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit malaria sampai saat ini merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang cenderung meningkat jumlah klien serta semakin luas penyebarannya.

Lebih terperinci

3 BAHAN DAN METODE 3.1 Lokasi Penelitian Gambar 3.2 Waktu Penelitian 3.3 Metode Penelitian

3 BAHAN DAN METODE 3.1 Lokasi Penelitian Gambar 3.2 Waktu Penelitian 3.3 Metode Penelitian 17 3 BAHAN DAN METODE 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di sekitar Pusat Reintroduksi Orangutan Nyaru Menteng yaitu Kelurahan Tumbang Tahai Kecamatan Bukit Batu Kota Palangka Raya (Gambar 1).

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dunia. Di seluruh pulau Indonesia penyakit malaria ini ditemukan dengan

I. PENDAHULUAN. dunia. Di seluruh pulau Indonesia penyakit malaria ini ditemukan dengan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit malaria merupakan penyakit yang penyebarannya sangat luas di dunia. Di seluruh pulau Indonesia penyakit malaria ini ditemukan dengan derajat dan berat infeksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit malaria masih merupakan salah satu masalah kesehatan yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok resiko tinggi, diperkirakan pada 2009 dari 225

Lebih terperinci

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4 HASIL DAN PEMBAHASAN 25 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Jenis Nyamuk yang Ditemukan Jenis nyamuk yang menggigit manusia di sekitar Pusat Reintroduksi Orangutan Nyaru Menteng antara lain genus Aedes, Anopheles, Culex dan Mansonia.

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Puskesmas Laladon dan data kependudukan dari Kantor Desa Laladon Kabupaten Bogor. 5 Pengolahan dan Analisis Data Analisis data diperoleh dari data primer melaui kuisioner yang berisikan daftar pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

Proses Penularan Penyakit

Proses Penularan Penyakit Bab II Filariasis Filariasis atau Penyakit Kaki Gajah (Elephantiasis) adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh cacing filaria dan ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Filariasis disebabkan

Lebih terperinci

Penularan DBD terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti betina yang telah membawa virus Dengue dari penderita lainnya. Nyamuk ini biasanya aktif

Penularan DBD terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti betina yang telah membawa virus Dengue dari penderita lainnya. Nyamuk ini biasanya aktif Definisi DBD Penyakit demam berdarah dengue (DBD) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk aedes aegypti betina lewat air liur gigitan saat menghisap darah manusia.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian Kabupaten Intan Jaya, adalah kabupaten yang baru berdiri pada tahun 2009, dan merupakan kabupaten pemekaran dari kabupaten sebelumnya

Lebih terperinci

PERILAKU NYAMUK Anopheles punctulatus DONITZ DAN KAITANNYA DENGAN EPIDEMIOLOGI MALARIA DI DESA DULANPOKPOK KABUPATEN FAKFAK PROVINSI PAPUA BARAT

PERILAKU NYAMUK Anopheles punctulatus DONITZ DAN KAITANNYA DENGAN EPIDEMIOLOGI MALARIA DI DESA DULANPOKPOK KABUPATEN FAKFAK PROVINSI PAPUA BARAT PERILAKU NYAMUK Anopheles punctulatus DONITZ DAN KAITANNYA DENGAN EPIDEMIOLOGI MALARIA DI DESA DULANPOKPOK KABUPATEN FAKFAK PROVINSI PAPUA BARAT GONDO SUPRAPTO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Lampiran 1. SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Usia : Alamat : Pekerjaan : Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (Harijanto, 2014). Menurut World Malaria Report 2015, terdapat 212 juta kasus

BAB 1 PENDAHULUAN. (Harijanto, 2014). Menurut World Malaria Report 2015, terdapat 212 juta kasus BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik dunia maupun Indonesia (Kemenkes RI, 2011). Penyakit malaria adalah penyakit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. utama, karena mempengaruhi angka kesakitan bayi, balita, dan ibu. melahirkan, serta menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB).

BAB I PENDAHULUAN. utama, karena mempengaruhi angka kesakitan bayi, balita, dan ibu. melahirkan, serta menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Malaria masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama, karena mempengaruhi angka kesakitan bayi, balita, dan ibu melahirkan, serta menimbulkan Kejadian

Lebih terperinci

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. Tanggal / Tempat Lahir : 13 Agustus 1988 / Terengganu, Malaysia.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. Tanggal / Tempat Lahir : 13 Agustus 1988 / Terengganu, Malaysia. LAMPIRAN 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Nik Arif Ridhwan Bin Azemi Tanggal / Tempat Lahir : 13 Agustus 1988 / Terengganu, Malaysia. Agama : Islam Alamat : I-78, Rumah Awam Kos Rendah Bukit Kuang 2, 24000,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Di awal atau penghujung musim hujan suhu atau kelembaban udara umumnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Di awal atau penghujung musim hujan suhu atau kelembaban udara umumnya BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Nyamuk Aedes Sp Di awal atau penghujung musim hujan suhu atau kelembaban udara umumnya relatif optimum, yakni senantiasa lembab sehingga sangat memungkinkan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Vektor dalam arti luas adalah pembawa atau pengangkut. Vektor dapat berupa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Vektor dalam arti luas adalah pembawa atau pengangkut. Vektor dapat berupa BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Vektor Vektor dalam arti luas adalah pembawa atau pengangkut. Vektor dapat berupa vektor mekanis dan biologis, juga dapat berupa vektor primer dan sekunder.vektor mekanis adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan pembangunan kesehatan. Tugas utama sektor kesehatan adalah

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan pembangunan kesehatan. Tugas utama sektor kesehatan adalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah tanggung jawab bersama dari setiap individu, masyarakat, pemerintah, dan swasta. Perilaku yang sehat dan kemampuan masyarakat untuk memilih dan mendapatkan

Lebih terperinci

KAJIAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU MASYARAKAT BERHUBUNGAN DENGAN CHIKUNGUNYA DI KELURAHAN PASIR KUDA, KECAMATAN BOGOR BARAT

KAJIAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU MASYARAKAT BERHUBUNGAN DENGAN CHIKUNGUNYA DI KELURAHAN PASIR KUDA, KECAMATAN BOGOR BARAT 67 Lampiran 1 KAJIAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU MASYARAKAT BERHUBUNGAN DENGAN CHIKUNGUNYA DI KELURAHAN PASIR KUDA, KECAMATAN BOGOR BARAT Alamat Rumah : RT/RW : Nama surveyor : Kode : KUESIONER I. DATA UMUM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makhluk hidup bertahan hidup secara berkegantungan, termasuk nyamuk yang hidupnya mencari makan berupa darah manusia, dan membawa bibit penyakit melalui nyamuk (vektor).

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Karakteristik Responden 1. Desa tempat tinggal : 2. Nama responden : 3. Umur responden : 4. Jenis kelamin : 1. Laki-laki 2.

LAMPIRAN 1. Karakteristik Responden 1. Desa tempat tinggal : 2. Nama responden : 3. Umur responden : 4. Jenis kelamin : 1. Laki-laki 2. LAMPIRAN 1 KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU MINUM OBAT FILARIASIS PADA KEGIATAN PENGOBATAN MASSAL FILARIASIS DI KABUPATEN SUBANG, JAWA BARAT TAHUN 2007 Karakteristik Responden 1.

Lebih terperinci

Project Status Report. Presenter Name Presentation Date

Project Status Report. Presenter Name Presentation Date Project Status Report Presenter Name Presentation Date EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MALARIA Oleh : Nurul Wandasari S Program Studi Kesehatan Masyarakat Univ Esa Unggul 2012/2013 Epidemiologi Malaria Pengertian:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Malaria masih merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia, terutama di negara-negara tropis dan subtropis. Kurang lebih satu miliar penduduk dunia pada 104 negara (40%

Lebih terperinci

BALAI LITBANG P2B2 BANJARNEGARA IDENTIFIKASI DAN PEMBEDAHAN NYAMUK

BALAI LITBANG P2B2 BANJARNEGARA IDENTIFIKASI DAN PEMBEDAHAN NYAMUK IDENTIFIKASI DAN PEMBEDAHAN NYAMUK Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Morfologi Telur Anopheles Culex Aedes Berbentuk perahu dengan pelampung di kedua sisinya Lonjong seperti peluru senapan Lonjong seperti

Lebih terperinci

BEBERAPA FAKTOR RISIKO LINGKUNGAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MALARIA DI KECAMATAN NANGA ELLA HILIR KABUPATEN MELAWI PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BEBERAPA FAKTOR RISIKO LINGKUNGAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MALARIA DI KECAMATAN NANGA ELLA HILIR KABUPATEN MELAWI PROVINSI KALIMANTAN BARAT BEBERAPA FAKTOR RISIKO LINGKUNGAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MALARIA DI KECAMATAN NANGA ELLA HILIR KABUPATEN MELAWI PROVINSI KALIMANTAN BARAT Slamet Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Pontianak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menetap dan berjangka lama terbesar kedua di dunia setelah kecacatan mental (WHO,

BAB I PENDAHULUAN. menetap dan berjangka lama terbesar kedua di dunia setelah kecacatan mental (WHO, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Filariasis merupakan salah satu penyakit tertua dan paling melemahkan yang dikenal dunia. Filariasis limfatik diidentifikasikan sebagai penyebab kecacatan menetap dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan bagi BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penyakit malaria telah diketahui sejak zaman Yunani. Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan bagi masyarakat dunia yang dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia di seluruh dunia setiap tahunnya. Penyebaran malaria berbeda-beda dari satu

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia di seluruh dunia setiap tahunnya. Penyebaran malaria berbeda-beda dari satu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang sangat dominan di daerah tropis dan sub tropis serta dapat mematikan (membunuh) lebih dari satu juta manusia di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh plasmodium yang

BAB I PENDAHULUAN. Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh plasmodium yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles betina. Nyamuk anopheles hidup di daerah tropis dan

Lebih terperinci

YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DI DESA BANTAR WILAYAH KERJA PUSKESMAS JATILAWANG KABUPATEN BANYUMAS

YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DI DESA BANTAR WILAYAH KERJA PUSKESMAS JATILAWANG KABUPATEN BANYUMAS Lampiran 1 LEMBAR INFORMASI Judul Penelitian: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DI DESA BANTAR WILAYAH KERJA PUSKESMAS JATILAWANG KABUPATEN BANYUMAS Gambaran Singkat Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria merupakan salah satu penyakit penyebab masalah kesehatan masyarakat terutama di negara tropis dan sub tropis yang sedang berkembang. Pertumbuhan penduduk yang

Lebih terperinci

KAJIAN PERILAKU DAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT DALAM PSN DEMAM BERADARAH DI 10 KOTA INDONESIA TAHUN 2007 K U E S I O N E R

KAJIAN PERILAKU DAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT DALAM PSN DEMAM BERADARAH DI 10 KOTA INDONESIA TAHUN 2007 K U E S I O N E R 19 Lampiran KAJIAN PERILAKU DAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT DALAM PSN DEMAM BERADARAH DI 10 KOTA INDONESIA TAHUN 2007 K U E S I O N E R STRATA : 1. Tertata 2. Tdk Tertata Alamat rumah : Jl. No. Responden

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di wilayah kerja puskesmas Motoboi Kecil

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di wilayah kerja puskesmas Motoboi Kecil 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini ber di wilayah kerja puskesmas Motoboi Kecil Kecamatan Kotamobagu Selatan Kota Kotamobagu. Wilayah kerja puskesmas Motoboi Kecil

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Plasmodium, yang ditularkan oleh nyamuk Anopheles sp. betina (Depkes R.I.,

1. PENDAHULUAN. Plasmodium, yang ditularkan oleh nyamuk Anopheles sp. betina (Depkes R.I., 1 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Malaria merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia. Penyakit ini banyak ditemukan dengan derajat dan infeksi yang bervariasi. Malaria

Lebih terperinci

GAMBARAN CAKUPAN PROGRAM KELAMBUNISASI DALAM MENCEGAH KEJADIAN MALARIA DI DESA TUNGGULO KECAMATAN LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO TAHUN 2012.

GAMBARAN CAKUPAN PROGRAM KELAMBUNISASI DALAM MENCEGAH KEJADIAN MALARIA DI DESA TUNGGULO KECAMATAN LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO TAHUN 2012. GAMBARAN CAKUPAN PROGRAM KELAMBUNISASI DALAM MENCEGAH KEJADIAN MALARIA DI DESA TUNGGULO KECAMATAN LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO TAHUN 2012. Rahmat Yusuf. Nim : 811408084. Jurusan Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan endemis di sebagian kabupaten/kota di

Lebih terperinci

3 BAHAN DAN METODE. Kecamatan Batulayar

3 BAHAN DAN METODE. Kecamatan Batulayar 3 BAHAN DAN METODE 3.1 Lokasi penelitian dan waktu penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Lembah Sari Kecamatan Batu Layar Kabupaten Lombok Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat (Gambar

Lebih terperinci

PENGENDALIAN MALARIA DI INDONESIA. Prof dr Tjandra Yoga Aditama Dirjen PP &PL

PENGENDALIAN MALARIA DI INDONESIA. Prof dr Tjandra Yoga Aditama Dirjen PP &PL PENGENDALIAN MALARIA DI INDONESIA Prof dr Tjandra Yoga Aditama Dirjen PP &PL Malaria : penyakit infeksi yang disebabkan parasit Plasmodium yang hidup & berkembang biak dalam sel darah manusia Ditularkan

Lebih terperinci

DEFINISI KASUS MALARIA

DEFINISI KASUS MALARIA DEFINISI KASUS MALARIA Definisi kasus adalah seperangkat criteria untuk menentukan apakah seseorang harus dapat diklasifikasikan sakit atau tidak. Kriteria klinis dibatasi oleh waktu, tempat, dan orang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. miliar atau 42% penduduk bumi memiliki risiko terkena malaria. WHO mencatat setiap tahunnya

BAB I PENDAHULUAN. miliar atau 42% penduduk bumi memiliki risiko terkena malaria. WHO mencatat setiap tahunnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria merupakan penyakit menular yang sangat dominan di daerah tropis dan sub-tropis serta dapat mematikan. Setidaknya 270 juta penduduk dunia menderita malaria dan

Lebih terperinci

Summery ABSTRAK. Kata kunci : Malaria, Lingkungan Fisik Kepustakaan 16 ( )

Summery ABSTRAK. Kata kunci : Malaria, Lingkungan Fisik Kepustakaan 16 ( ) Summery ABSTRAK Nianastiti Modeong. 2012. Deskripsi Lingkungan Fisik Daerah Endemik Malaria di Desa Kotabunan Kecamatan Kotabunan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Skripsi, Jurusan Kesehatan Masyarakat,

Lebih terperinci

PERANAN LINGKUNGAN TERHADAP KEJADIAN MALARIA DI KECAMATAN SILIAN RAYA KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

PERANAN LINGKUNGAN TERHADAP KEJADIAN MALARIA DI KECAMATAN SILIAN RAYA KABUPATEN MINAHASA TENGGARA PERANAN LINGKUNGAN TERHADAP KEJADIAN MALARIA DI KECAMATAN SILIAN RAYA KABUPATEN MINAHASA TENGGARA 1 Melisa Pantow 2 Josef S. B. Tuda 2 Angle Sorisi 1 Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Gorontalo pada bulan 30 Mei 13 Juni Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey analitik dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Gorontalo pada bulan 30 Mei 13 Juni Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey analitik dengan 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja puskesmas Limboto Barat Barat Kabupaten Gorontalo pada bulan 30 Mei 13 Juni 2012. 3.2 Desain Penelitian

Lebih terperinci

KUESOINER KECAMATAN :... NAMA SEKOLAH : SD... ALAMAT SEKOLAH :... WILAYAH PUSKESMAS :... TGL. SURVEY :... PETUGAS :...

KUESOINER KECAMATAN :... NAMA SEKOLAH : SD... ALAMAT SEKOLAH :... WILAYAH PUSKESMAS :... TGL. SURVEY :... PETUGAS :... 235 Lampiran 1. KUESOINER EFEKTIFITAS MEDIA KARTU BERGAMBAR DAN LEAFLET PADA PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DOKTER KECIL DALAM PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DI KELURAHAN HELVETIA

Lebih terperinci

PENYELIDIKAN KEJADIAN LUAR BIASA DI GIANYAR. Oleh I MADE SUTARGA PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2015

PENYELIDIKAN KEJADIAN LUAR BIASA DI GIANYAR. Oleh I MADE SUTARGA PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2015 PENYELIDIKAN KEJADIAN LUAR BIASA DI GIANYAR 2015 Oleh I MADE SUTARGA PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2015 1 BAB VI PENYELIDIKAN KEJADIAN LUAR BIASA DI GIANYAR

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. nyamuk Anopheles sp. betina yang sudah terinfeksi Plasmodium (Depkes RI, 2009)

I. PENDAHULUAN. nyamuk Anopheles sp. betina yang sudah terinfeksi Plasmodium (Depkes RI, 2009) I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang sampai saat ini menjadi masalah bagi kesehatan di Indonesia karena dapat menyebabkan kematian terutama pada bayi, balita,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Letak Geografi Wilayah kerja Puskesmas Tombulilato berada di wilayah kecamatan Bone Raya, yang wilayahnya terdiri atas 9 desa, yakni

Lebih terperinci

3 BAHAN DAN METODE. Lokasi penelitian di Desa Riau Kecamatan Riau Silip Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung. Lokasi Penelitian. Kec.

3 BAHAN DAN METODE. Lokasi penelitian di Desa Riau Kecamatan Riau Silip Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung. Lokasi Penelitian. Kec. 3 BAHAN DAN METODE 3. 1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Riau, Kecamatan Riau Silip, Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung (Gambar 1). Secara geografis desa ini terletak di wilayah bagian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN MALARIA Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa dari genus plasmodium yang ditularkan kepada manusia oleh nyamuk Anopheles dengan gejala demam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi terletak di Jalan Raya Karang Tengah km 14 Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Dinas kesehatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2025 adalah meningkatnya kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 111 GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN Keadaan Geografis DKI Jakarta terletak di 6 0 12 lintang selatan dan 106 0 48 bujur timur dengan luas wilayah 661,26 km2, berupa daratan 661.52 km2 dan lautan 6,977,5

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai salah satu negara yang ikut menandatangani deklarasi Millenium

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai salah satu negara yang ikut menandatangani deklarasi Millenium 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai salah satu negara yang ikut menandatangani deklarasi Millenium Development Goals (MDGs), Indonesia mempunyai komitmen untuk melaksanakannya serta menjadikannya

Lebih terperinci

KUESIONER SURVEY MAWAS DIRI

KUESIONER SURVEY MAWAS DIRI I. IDENTITAS RESPONDEN Nama Responden : Alamat : Tanggal Wawancara : KUESIONER SURVEY MAWAS DIRI II. DATA KELUARGA 1. Nama KK :... 2. Umur :... 3. Jenis Kelamin : L / P 4. Agama : 5. Pendidikan :... 6.

Lebih terperinci

C030 PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP KEJADIAN MALARIA DI KABUPATEN MIMIKA

C030 PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP KEJADIAN MALARIA DI KABUPATEN MIMIKA C030 PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP KEJADIAN MALARIA DI KABUPATEN MIMIKA Nurhadi 1,2, Soenarto Notosoedarmo 1, Martanto Martosupono 1 1 Program Pascasarjana Magister Biologi Universitas Kristen Satya Wacana,

Lebih terperinci

JENIS - JENIS NYAMUK YANG TERTANGKAP DI PEKON WAY MENGAKU KECAMATAN BALIK BUKIT KABUPATEN LAMPUNG BARAT

JENIS - JENIS NYAMUK YANG TERTANGKAP DI PEKON WAY MENGAKU KECAMATAN BALIK BUKIT KABUPATEN LAMPUNG BARAT J. Sains MIPA, Agustus 29, Vol. 1, No. 2, Hal.: 13-14 ISSN 1978-1873 JENIS - JENIS NYAMUK YANG TERTANGKAP DI PEKON WAY MENGAKU KECAMATAN BALIK BUKIT KABUPATEN LAMPUNG BARAT Emantis Rosa Jurusan Biologi,

Lebih terperinci

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Lampiran 1 PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Responden yang saya hormati, Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Probo Adi Saputro NIM : 20130320119 Alamat : Pangukan Tridadi Sleman RT/RW 003/010 Adalah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Penyakit malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit (Protozoa)

BAB II KAJIAN TEORI. Penyakit malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit (Protozoa) BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Malaria 2.1.1. Definisi Penyakit Malaria Penyakit malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit (Protozoa) dari genus Plasmodium, yang dapat ditularkan melalui gigitan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit DBD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit DBD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Demam Berdarah Dengue Penyakit DBD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti, yang ditandai dengan demam mendadak

Lebih terperinci

BAB II 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia dan tubuh nyamuk.

BAB II 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia dan tubuh nyamuk. 6 BAB II 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Defenisi Malaria Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia dan tubuh nyamuk. Penyakit

Lebih terperinci

KUESIONER. Petunjuk : Lingkari jawaban yang menurut saudara paling benar. 1. Salah satu upaya pemberantasan malaria dilakukan dengan surveilans

KUESIONER. Petunjuk : Lingkari jawaban yang menurut saudara paling benar. 1. Salah satu upaya pemberantasan malaria dilakukan dengan surveilans KUESIONER PENGARUH KOMPETENSI DAN SISTEM IMBALAN TERHADAP KINERJA PETUGAS P2PM PUSKESMAS DALAM PENANGGULANGAN MALARIA MELALUI KEGIATAN SURVEILANS DI KABUPATEN NIAS SELATAN I. RESPONDEN Puskesmas : Umur

Lebih terperinci

6. Umur Responden :...Tahun

6. Umur Responden :...Tahun Lampiran : 1 KUESIONER HUBUNGAN KUALITS LINGKUNGAN FISIK RMAH DENGAN KEJADIAN TB PARU BTA POSITIF DI KECAMATAN CILANDAK KODYA JAKARTA SELATAN TAHUN 2008 A.IDENTITAS RESPONDEN NOMOR: 1.Tanggal Wawancara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Malaria merupakan salah satu penyakit tropik yang disebabkan oleh infeksi

BAB 1 PENDAHULUAN. Malaria merupakan salah satu penyakit tropik yang disebabkan oleh infeksi 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria merupakan salah satu penyakit tropik yang disebabkan oleh infeksi parasit yaitu Plasmodium yang menyerang eritrosit.malaria dapat berlangsung akut maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Nyamuk merupakan salah satu golongan serangga yang. dapat menimbulkan masalah pada manusia karena berperan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Nyamuk merupakan salah satu golongan serangga yang. dapat menimbulkan masalah pada manusia karena berperan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Nyamuk merupakan salah satu golongan serangga yang dapat menimbulkan masalah pada manusia karena berperan sebagai vektor penyakit seperti demam berdarah dengue (DBD),

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah di lakukan di Kecamatan Pancoran Mas pada bulan Oktober 2008 April 2009 dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut : 1.

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Karakteristik Iklim dan Cuaca Pesisir Selatan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Karakteristik Iklim dan Cuaca Pesisir Selatan 6 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Iklim dan Cuaca Pesisir Selatan Pantai Batu Kalang terletak di pinggir pantai selatan Sumatera Barat tepatnya di Kabupaten Pesisir Selatan. Daerah Sumatera

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai adalah Plasmodium Falciparum dan Plasmodium. Vivax. Di Indonesia Timur yang terbanyak adalah Plasmodium

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai adalah Plasmodium Falciparum dan Plasmodium. Vivax. Di Indonesia Timur yang terbanyak adalah Plasmodium BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria di Indonesia tersebar di seluruh pulau dengan derajat endemisitas yang berbeda. Spesies yang terbanyak dijumpai adalah Plasmodium Falciparum dan Plasmodium

Lebih terperinci

3 BAHAN DAN METODE 3.1 Lokasi Penelitian

3 BAHAN DAN METODE 3.1 Lokasi Penelitian 13 3 BAHAN DAN METODE 3.1 Lokasi Penelitian Kabupaten Bulukumba secara geografis terletak di jazirah selatan Propinsi Sulawesi Selatan (+150 Km dari Kota Makassar), yaitu antara 0,5 o 20 sampai 0,5 o 40

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses terjadinya penyakit terdapat tiga elemen yang saling berperan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses terjadinya penyakit terdapat tiga elemen yang saling berperan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam proses terjadinya penyakit terdapat tiga elemen yang saling berperan dan berinteraksi, ketiga nya adalah host, agent dan lingkungan. Ketiga komponen ini dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Deklarasi Milenium yang merupakan kesepakatan para kepala negara dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Deklarasi Milenium yang merupakan kesepakatan para kepala negara dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Deklarasi Milenium yang merupakan kesepakatan para kepala negara dan perwakilan dari 189 negara dalam sidang Persatuan Bangsa-Bangsa di New York pada bulan September

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Malaria merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan menjadi perhatian global. Malaria termasuk dalam 3 penyebab kematian tertinggi

Lebih terperinci

PERILAKU DAN APLIKASI PENGGUNAAN PESTISIDA SERTA KELUHAN KESEHATAN PETANI DI DESA URAT KECAMATAN PALIPI KABUPATEN SAMOSIR

PERILAKU DAN APLIKASI PENGGUNAAN PESTISIDA SERTA KELUHAN KESEHATAN PETANI DI DESA URAT KECAMATAN PALIPI KABUPATEN SAMOSIR 62 PERILAKU DAN APLIKASI PENGGUNAAN PESTISIDA SERTA KELUHAN KESEHATAN PETANI DI DESA URAT KECAMATAN PALIPI KABUPATEN SAMOSIR A. Data Umum 1. Nomor Responden : 2. Nama : 3. Umur : 4. Jenis Kelamin : a.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih dari 2 miliar atau 42% penduduk bumi memiliki resiko terkena malaria. WHO

BAB I PENDAHULUAN. lebih dari 2 miliar atau 42% penduduk bumi memiliki resiko terkena malaria. WHO BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Malaria merupakan penyakit menular yang dominan di daerah tropis dan sub tropis dan dapat mematikan. Setidaknya 270 penduduk dunia menderita malaria dan lebih dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh cacing filaria dan ditularkan oleh nyamuk Mansonia, Anopheles,

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh cacing filaria dan ditularkan oleh nyamuk Mansonia, Anopheles, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Filariasis (penyakit kaki gajah) adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh cacing filaria dan ditularkan oleh nyamuk Mansonia, Anopheles, Culex, Armigeres.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terkena malaria. World Health Organization (WHO) mencatat setiap tahunnya

BAB I PENDAHULUAN. terkena malaria. World Health Organization (WHO) mencatat setiap tahunnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Malaria merupakan penyakit menular yang sangat dominan di daerah tropis dan sub-tropis dan dapat mematikan. Setidaknya 270 juta penduduk dunia menderita malaria dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang. Nyamuk Aedes aegypti merupakan salah satu vektor. yang membawa penyakit demam berdarah dengue.

BAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang. Nyamuk Aedes aegypti merupakan salah satu vektor. yang membawa penyakit demam berdarah dengue. BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang Nyamuk Aedes aegypti merupakan salah satu vektor yang membawa penyakit demam berdarah dengue. Nyamuk ini dapat tumbuh pesat di Indonesia karena Indonesia termasuk negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan infeksi cacing filaria yang ditularkan melalui gigitan

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan infeksi cacing filaria yang ditularkan melalui gigitan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Filariasis atau elephantiasis atau penyakit kaki gajah, adalah penyakit yang disebabkan infeksi cacing filaria yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Penyakit ini tersebar

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGGINYA ANGKA KEJADIAN ISPA DI RW. 03 KELURAHAN SUKAWARNA WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKAWARNA KOTA BANDUNG TAHUN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGGINYA ANGKA KEJADIAN ISPA DI RW. 03 KELURAHAN SUKAWARNA WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKAWARNA KOTA BANDUNG TAHUN 64 LAMPIRAN Arie Wahyudi 0410034 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGGINYA ANGKA KEJADIAN ISPA DI RW. 03 KELURAHAN SUKAWARNA WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKAWARNA KOTA BANDUNG TAHUN 2007 IDENTIRTAS RESPONDEN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Infeksi Malaria 1. Malaria Malaria adalah salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh Plasmodium, meskipun awal mulanya tidak diketahui secara pasti. Para ilmuan menduga

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP ) DHF ( Dengue Haemoragic Fever)

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP ) DHF ( Dengue Haemoragic Fever) SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP ) DHF ( Dengue Haemoragic Fever) Cabang Ilmu : Keperawatan Komunitas Topik : Penyakit DHF (Dengue haemoragic Fever) Sasaran : Desa Tala-tala, Kelurahan Bontokio, Kec. Minasatene,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. obyektif. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cross sectional yakni

BAB IV METODE PENELITIAN. obyektif. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cross sectional yakni BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis dan Rancang Bangun Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu suatu penelitian yang dilakukan menggambarkan suatu keadaan atau obyek yang akan diteliti secara

Lebih terperinci

Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes Volume VIII Nomor 1, Januari 2017 ISSN (p) -- ISSN (e)

Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes Volume VIII Nomor 1, Januari 2017 ISSN (p) -- ISSN (e) PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM UPAYA PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK PADA KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE Muammar Faiz Naufal Wibawa (Prodi Kesehatan Lingkungan Magetan, Poltekkes Kemenkes Surabaya) Tuhu Pinardi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO), juta orang di seluruh dunia terinfeksi

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO), juta orang di seluruh dunia terinfeksi 15 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang angka kejadiannya masih tinggi di Indonesia bahkan di seluruh dunia. Pada tahun 2011, menurut World Health Organization

Lebih terperinci