Kementerian Pariwisata

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kementerian Pariwisata"

Transkripsi

1 LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA MOR KM.109/UM.001/MP/2016 TENTANG INDIKATOR DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PARIWISATA 1. Nama Unit Organisasi : Kementerian Pariwisata 2. Tugas : Menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kepariwisataan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara 3. Fungsi : a. perumusan dan penetapan kebijakan di bidang pengembangan destinasi dan industri pariwisata, pengembangan pemasaran pariwisata mancanegara, pengembangan pemasaran pariwisata nusantara,dan pengembangan kelembagaan kepariwisataan; b. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan destinasi dan industri pariwisata, pengembangan pemasaran pariwisata mancanegara, pengembangan pemasaran pariwisata nusantara, dan pengembangan kelembagaan kepariwisataan; c. pelaksanaan kebijakan di bidang pembangunan dan perintisan daya tarik wisata dalam rangka pertumbuhan destinasi pariwisata nasional dan pengembangan daerah serta peningkatan kualitas dan daya saing pariwisata; d. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang pengembangan destinasi dan industri pariwisata, pengembangan pemasaran pariwisata mancanegara, pengembangan pemasaran pariwisata nusantara, dan pengembangan kelembagaan kepariwisataan; e. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi di lingkungan Kementerian Pariwisata; f. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian Pariwisata; dan g. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Pariwisata.

2 -2-4. Program : 1. Program Pengembangan Kepariwisataan 2. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Pariwisata 3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kementerian Pariwisata 5. Indikator Kinerja Utama : Kementerian Pariwisata SASARAN INDIKATOR KINERJA PENJELASAN SUMBER DATA UNIT ORGANISASI PELAKSANA 1. Meningkatnya kualitas kinerja organisasi Kementerian Pariwisata 1 Opini keuangan Kementerian Pariwisata (predikat) Untuk mengetahui tingkat kewajaran laporan keuangan Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) SEKRETARIAT KEMENTERIAN 2 Predikat SAKIP Kementerian Pariwisata (predikat) Untuk mengetahui atau mengukur apakah dokumen telah sesuai dengan peraturan yang berlaku Renstra, RKP, DIPA, PK, Renja K/L 2 Meningkatnya investasi di sektor pariwisata. 1 Jumlah investasi sektor pariwisata (US$ Juta). Untuk peningkatan investasi pariwisata. mengukur jumlah sektor BKPM, LAKIP, Laporan Akhir Tahun. DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN DESTINASI DAN INDUSTRI PARIWISATA

3 -3- SASARAN INDIKATOR KINERJA PENJELASAN SUMBER DATA UNIT ORGANISASI PELAKSANA 3 Meningkatnya kontribusi kepariwisataan terhadap penyerapan tenaga kerja nasional. 2 Jumlah tenaga kerja langsung, tidak langsung, dan ikutan sektor pariwisata (juta orang). Untuk mengukur peningkatan jumlah tenaga kerja di bidang pariwisata. Data BPS, LAKIP, Laporan Akhir Tahun. 4 Meningkatnya kualitas destinasi pariwisata. 1 Jumlah destinasi pariwisata yang berkualitas (lokasi). Untuk mengukur peningkatan jumlah destinasi pariwisata yang berkualitas. BPS, LAKIP, Laporan Akhir Tahun. 5 Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) Jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia (juta orang) Untuk mengukur efektivitas pelaksanaan promosi pariwisata mancanegara dan efektivitas pemanfaatan sarana promosi sebagai media publikasi pariwisata Indonesia Data jumlah kunjungan wisman yang berasal dari pintu masuk utama dan cross border, dengan melakukan pendataan ke pintupintu masuk tersebut bekerjasama dengan Ditjen Keimigrasian dan BPS serta Kementerian Pariwisata yang diolah dan dipublikasikan setiap bulannya. Data kunjungan dikeluarkan satu bulan setelah bulan terhitung DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN PEMASARAN PARIWISATA MANCANEGARA

4 -4- SASARAN INDIKATOR KINERJA PENJELASAN SUMBER DATA UNIT ORGANISASI PELAKSANA 6 Meningkatnya jumlah penerimaan devisa Jumlah penerimaan devisa (triliun Rp) Untuk mengukur pertambahan nilai kontribusi devisa negara dari sektor pariwisata. Data BPS 7 Meningkatnya jumlah perjalanan wisatawan nusantara (wisnus). 1 Jumlah perjalanan wisatawan nusantara (juta perjalanan). Untuk mengukur efektivitas pelaksanaan promosi pariwisata nusantara dan efektivitas pemanfaatan sarana promosi sebagai media publikasi pariwisata Indonesia. Data jumlah perjalanan wisnus diperoleh dari hasil survey rumah tangga (modul perjalanan yang dilakukan sejalan pelaksanaan Kajian Data Wisnus). Hasil Kajian ini berupa jumlah perjalanan dan profil Wisnus yang kemudian diolah dan dipublikasikan oleh BPS. DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN PEMASARAN PARIWISATA NUSANTARA

5 -5- SASARAN INDIKATOR KINERJA PENJELASAN SUMBER DATA UNIT ORGANISASI PELAKSANA 8 Meningkatnya jumlah pengeluaran wisatawan nusantara (wisnus). 1 Jumlah pengeluaran wisatawan nusantara ( Triliun Rupiah) Untuk mengukur peningkatan jumlah pengeluaran wisatawan nusantara ketika melakukan perjalanan wisata. Data BPS. 9 Meningkatnya kontribusi pariwisata terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional 1 Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB nasional (persentase) Untuk mengukur peningkatan kontribusi kepariwisataan terhadap PDB Nasional dengan menggunakan rasio persentase antara total dampak PDB Nominal Tahunan yang terbentuk sebagai akibat aktivitas kepariwisataan dibandingkan dengan PDB Nominal Tahunan Nasional. NESPARNAS, Hasil penghitungan BPS, Ditjen Imigrasi, Asdep Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Kepariwisataan DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN KEPARIWISATAAN

6 -6- SASARAN INDIKATOR KINERJA PENJELASAN SUMBER DATA UNIT ORGANISASI PELAKSANA 10 Meningkatnya kapasitas dan profesionalisme SDM Pariwisata 1 Jumlah tenaga kerja di sektor pariwisata yang disertifikasi (ribu orang). Untuk mengukur tingkat kompetensi SDM pariwisata Laporan Pelaksanaan Sertifikasi Bidang Pariwisata, Laporan Monev 2 Presentase lulusan pendidikan tinggi kepariwisataan yang tersalurkan di industri pariwisata (orang). Untuk mengetahui jumlah lulusan di 4 (empat) UPT Pendidikan Pariwisata yang terserap di sektor kepariwisataan dan sektor terkait baik di dalam maupun luar negeri. Laporan kegiatan Job Fair, LAKIP UPT, Monev dan studi Penelusuran Alumni (Tracer study). 3 Indeks Reformasi Birokrasi (Presentase) Untuk mengukur implementasi pelaksaanaan Reformasi Birokrasi. Dokumen Birokrasi Reformasi MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA, ttd. ARIEF YAHYA

7 -7- LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA MOR KM.109/UM.001/MP/2016 TENTANG INDIKATOR DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PARIWISATA 1. Nama Unit Organisasi : Sekretariat Kementerian 2. Tugas : Melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di Kementerian. 3. Fungsi : a. koordinasi kegiatan Kementerian; b. koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran Kementerian; c. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, kerjasama, komunikasi publik, arsip, dan dokumentasi Kementerian; d. pembinaan dan penataan organisasi dan tatalaksana; e. koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan serta pelaksanaan advokasi hukum; f. penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan negara dan pelayanan pengadaan barang/jasa; dan g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri. 4. Program : 1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknisi Lainnya Kementerian Pariwisata 5. Indikator Kinerja Utama : Eselon I 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kementerian Pariwisata

8 -8- INDIKATOR KINERJA UTAMA 1. Meningkatnya kualitas kinerja organisasi Kementerian Pariwisata. 1. Opini keuangan Kemenpar (predikat). Untuk mengetahui tingkat kewajaran laporan keuangan. Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). SEKRETARIAT KEMENTERIAN 2. Predikat SAKIP Kemenpar (predikat). Untuk mengetahui atau mengukur apakah dokumen telah sesuai dengan peraturan yang berlaku. Renstra, RKP, DIPA, PK, Renja K/L.

9 -9-1. Nama Unit Organisasi : Biro Perencanaan dan Keuangan 2. Tugas : Melaksanakan koordinasi dan penyusunan rencana program, penganggaran, pemantauan, evaluasi, pelaporan dan manajemen pengendalian, akuntansi, dan pelaporan keuangan serta tata kelola perbendaharaan dan verifikasi. 3. Fungsi : a. penyiapan, pelaksanaan koordinasi dan penyusunan rencana program dan anggaran; b. pelaksanaan pemantauan, evaluasi, pelaporan pelaksanaan rencana program dan manajemen pengendalian; c. pelaksanaan akuntansi, evaluasi dan pelaporan keuangan, tata kelola perbendaharaan, pelaksanaan anggaran dan verifikasi; dan d. pelaksanaan urusan tata usaha biro. 4. Kegiatan : Pengembangan Perencanaan dan Keuangan 5. Indikator Kinerja Utama : Eselon II INDIKATOR 1. Meningkatnya Kualitas Kinerja Keuangan. 1. Presentase jumlah unit kerja yang menyerap anggaran sesuai dengan target kinerja yang direncanakan. Untuk mengetahui unit kerja yang telah menyerap anggaran sesuai dengan target kinerja yang direncanakan. Renja K/L; RKA K/L. Biro Perencanaan dan Keuangan

10 Jumlah unit kerja yang melaporkan sesuai dengan SAP. Untuk mengetahui realisasi anggaran setiap unit kerja apakah sudah sesuai dengan rencana penarikan anggaran. Laporan Triwulan, Laporan semester dan Laporan Tahunan. 2. Terwujudnya rencana program dan penganggaran serta evalusi dan pelaporan yang berkualitas. 1 Jumlah unit kerja yang menyampaikan dokumen perencanaan, monev dan pelaporan tepat waktu. Untuk mengukur capaian kinerja kementerian dan memberikan rekomendasi kepada pimpinan. Laporan Pelaksanaan Program Kegiatan Hasil dan

11 Nama Unit Organisasi : Biro Hukum dan Komunikasi Publik 2. Tugas : Melaksanakan penyusunan peraturan perundang-undangan, penelaahan dan advokasi hukum, pengelolaan informasi publik, publikasi dan pengelolaan media di lingkungan Kementerian. 3. Fungsi : a. Pelaksanaan koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan; b. Pelaksanaan penelaahan dan advokasi hukum; c. Pelaksanaan penyediaan dan pelayanan informasi publik; d. Pelaksanaan publikasi dan pengelolaan media; dan e. Pelaksanaan urusan tata usaha biro. 4. Kegiatan : Peningkatan Layanan Hukum dan Komunikasi Publik 5. Indikator Kinerja Utama : Eselon II 1. Terciptanya peraturan perundang-undangan yang harmonis INDIKATOR 1. Jumlah naskah peraturan perundangundangan (dokumen). Untuk mengukur/ menilai kebijakan/ peraturan yang sesuai dengan peraturan perundang - undangan yang berlaku. Hasil dan jumlah naskah peraturan perundangundangan berdasarkan UU No. 10 Tahun 2009, PP No.52 Tahun 2012 dan Peraturan Mandiri. Biro Hukum dan Komunikasi Publik

12 Tersedianya layanan bidang hukum. 3. Tersebarnya pemberitaan dan publikasi kepada publik. INDIKATOR 1. Jumlah dokumen layanan bidang hukum. 1. Jumlah dokumen publikasi dan pemberitaan (dokumen). 2. Jumlah dokumen hubungan antar lembaga (dokumen). Untuk mengukur/ menilai pelayanan yang efektif dalam hal penelaahan hukum, advokasi hukum, dan publikasi hukum. Mengukur kinerja pelaksanaan pemberitaan. Mengukur kinerja pelaksanaan hubungan antar lembaga. Hasil dan jumlah layanan bidang hukum berdasarkan UU No.12 Tahun 2011, PP No.42 tahun 2013, Perpres No.33 Tahun 2012, Permen Pariwisata No.6 Tahun Hasil dan jumlah kegiatan publikasi dan pemberitaan berdasarkan UU No.14 Tahun Hasil dan jumlah pelaksanaan hubungan dengan lembaga negara/pemerintah berdasarkan UU No.14 Tahun Tersedia dan tersebarnya informasi publik. 1. Jumlah dokumen pengelolaan informasi dan dokumentasi program pendampingan pimpinan (dokumen). Mengukur kinerja pengelolaan informasi dan pendokumentasian program pendampingan pimpinan. Hasil dan jumlah pelaksanaan pengelolaan dan pendokumentasian informasi berdasarkan UU No.14 Tahun 2008.

13 -13- INDIKATOR 2. Jumlah dokumen layanan dan sajian informasi (dokumen). 3 Jumlah dokumen pengelolaan informasi krisis kepariwisataan dan layanan pengaduan (dokumen). Mengukur kinerja pelaksanaan pelayanan dan penyajian informasi Mengukur kinerja pelaksanaan pengelolaan informasi krisis kepariwisataan dan layanan pengaduan. Hasil dan jumlah pelaksanaan pelayanan dan penyajian informasi berdasarkan UU No.14 Tahun 2008, PP Komisi Informasi Pusat No.1 Tahun Hasil dan jumlah pelaksanaan pengelolaan informasi krisis kepariwisataan berdasarkan UU No.14 Tahun 2008, Kepmen Pariwisata No. KM.05/UM.001/MP/2016 Tanggal 14 Januari 2016.

14 Nama Unit Organisasi : Biro Umum, Kepegawaian, dan Organisasi 2. Tugas : Melaksanakan urusan tata usaha Menteri, rumah tangga, layanan pengadaan dan perlengkapan, pengelolaan dan pembinaan kepegawaian serta penataan organisasi dan tata laksana di lingkungan Kementerian. 3. Fungsi : a. pelaksanaan urusan tata usaha Menteri dan rumah tangga; b. pelaksanaan urusan layanan pengadaan dan perlengkapan; c. pelaksanaan urusan kepegawaian; d. pelaksanaan urusan organisasi dan tata laksana; e. pelaksanaan urusan tata usaha biro. 4. Kegiatan : 1. Peningkatan layanan administrasi umum, kepegawaian, dan organisasi 5. Indikator Kinerja Utama : Eselon II 2. Pembangunan/Pengadaan/Peningkatan Sarana dan Prasarana 1. Meningkatnya pelayanan administrasi kepegawaian. INDIKATOR 1. Jumlah dokumen administrasi kepegawaian (dokumen). 1. Untuk mengukur kecepatan pelaksanaan dan penyelesaian administrasi kepegawaian apakah sudah sesuai dengan SOP. a. UU No.8 Tahun 1974 Jo UU No.43 Tahun b. UU No.8 Tahun c. PP No.30 Tahun d. PP No. 32 Tahun Biro Umum, Kepegawaian, dan Organisasi

15 Terwujudnya organisasi sesuai dengan kebutuhan tatalaksana sesuai dengan tugas dan fungsi. 3. Terselenggaranya layanan umum dan pengelolaan aset BMN yang akuntabel dan transparan. INDIKATOR 1. Jumlah dokumen organisasi dan tatalaksana (dokumen). 1. Jumlah laporan aset BMN (dokumen). 1. Untuk mengukur efektivitas kinerja organisasi, pengembangan jabatan fungsional dan ketatalaksanaan. 1. Untuk meningkatkan akurasi data aset dan nilai aset BMN di Lingkungan Kementerian Pariwisata. e. PP No. 99 Tahun f. PP No. 100 Tahun g. PP No. 53 Tahun a. Dokumen keorganisasian dan pengembangan jabatan fugsional. a. Undang undang No.17 Tahun b. Undang undang No.1 Tahun c. PP No.6 Tahun d. PMK No,171 Tahun e. Kepmenkeu Nomor 96/PMK.06/Ta hun 2007

16 -16- INDIKATOR f. Data Laporan Hasil Pemeriksaan BPK-RI. g. Data Laporan BMN dari Unit Utama Eselon I. h. Data Rekonsiliasi. 4. Terlaksananya proses pengadaan barang/jasa sesuai dengan standard pengadaan barang/jasa secara elektronik. 1. Jumlah layanan pengadaan barang/jasa (layanan). 1. Untuk mengukur apakah proses pengadaan barang / jasa sudah sesuai dengan standard pengadaan barang/jasa secara elektronik. a. Dokumen DIPA dan POK. b. Peraturan Presiden No.54 Tahun c. Peraturan Presiden No.70 Tahun d. Peraturan Presiden No.4 Tahun Terwujudnya kepuasan pegawai di Lingkungan Kementerian pariwisata terhadap pelayanan. 1. Indeks Pelayanan. 1. Untuk mengukur tingkat kepuasan terhadap pelayanan. Hasil Survey.

17 Terwujudnya sarana dan prasarana gedung sehingga memperpanjang usia pakai. INDIKATOR 1. Presentase sarana dan prasarana dalam kondisi fungsional. 1. Untuk mempertahankan kondisi sarana dan prasarana gedung sehingga memperpanjang usia pakai. 2. Untuk meningkatkan pelayanan operasional pimpinan. Dokumen hasil audit konsultan gedung dan Hasil Analisa Survey Lapangan. Dokumen penghapusan kendaraan; Dokumen risalah lelang kendaraan; e- catalog LKPP. 3. Untuk mendukung kebutuhan sarana dan prasarana pegawai. 4. Untuk mendapatkan bukti kepemilikan aset BMN secara legal. Dokumen hasil dari analisis kebutuhan Dokumen sertifikat tanah dan bangunan

18 -18-1 Nama Unit Organisasi : Inspektorat 2 Tugas : Menyelenggarakan pengawasan intern di Kementerian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 3 Fungsi : a. Penyusunan kebijakan teknis pengawasan intern di lingkungan Kementerian; b. Pelaksanaan pengawasan intern di lingkungan Kementerian terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya; c. Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri; d. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan di bidang pengawasan; e. Penyusunan Laporan hasil pengawasan di Lingkungan Kementerian f. Pelaksanaan administrasi Inspektorat; dan g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri. 4 Kegiatan : Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Pariwisata 5 Indikator Kinerja Utama Eselon II INDIKATOR KINERJA UTAMA 1. Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan negara dan pelaksanaan kinerja Kementerian Pariwisata serta Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Kementerian Pariwisata. 1. Jumlah unit kerja yang bersih dari penyimpangan pengelolaan keuangan yang material. Hasil Pengawasan oleh Inspektorat. Laporan Pengawasan. Hasil INSPEKTORAT

19 -19- INDIKATOR KINERJA UTAMA 2. Jumlah unit kerja yang mendapat nilai akuntabilitas kinerja minimal kategori B. Hasil Pengawasan oleh Inspektorat. Laporan Pengawasan. Hasil 3. Jumlah Rekomendasi yang telah ditindaklanjuti atas hasil audit Laporan Keuangan dan Kinerja. Hasil Pemantauan Tindak Lanjut Temuan BPK RI. Laporan Pelaksanaan Kegiatan. 4. Jumlah SDM Inspektorat yang difasilitasi untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme. Untuk mendukung pelaksanaan Tugas dan Fungsi Inspektorat, maka diperlukan peningkatan kapasitas organisasi APIP. Laporan Pelaksanaan Kegiatan.

20 -20- INDIKATOR KINERJA UTAMA 5. Presentase dokumen layanan penyelenggaraan tugas dan fungsi Inspektorat. Jumlah dokumen layanan administrasi inspektorat. Laporan Pelaksanaan Kegiatan. MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA, ttd. ARIEF YAHYA

21 -21- LAMPIRAN III KEPUTUSAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA MOR KM.109/UM.001/MP/2016 TENTANG INDIKATOR DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PARIWISATA 1 Nama Unit Organisasi : Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata 2 Tugas : Penyiapan perumusan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan destinasi wisata budaya, alam, dan buatan, serta peningkatan daya saing industri pariwisata. 3 Fungsi : a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembangan infrastruktur dan ekosistem, pengembangan destinasi wisata budaya, alam, dan buatan, industri pariwisata, tata kelola destinasi dan pemberdayaan masyarakat; b. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program, pemantauan, evaluasi, pelaporan dan analisis kegiatan di bidang pengembangan infrastruktur dan ekosistem, pengembangan destinasi wisata budaya, alam, dan buatan, industri pariwisata, tata kelola destinasi dan pemberdayaan masyarakat; c. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan infrastruktur dan ekosistem, pengembangan destinasi wisata budaya, alam, dan buatan, industri pariwisata, tata kelola destinasi dan pemberdayaan masyarakat; d. Pelaksanaan kebijakan di bidang pembangunan dan perintisan daya tarik wisata dalam rangka pertumbuhan destinasi pariwisata nasional dan pengembangan daerah serta peningkatan kualitas dan daya saing pariwisata; e. Pelaksanaan administrasi Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata; f. Penyusunan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) di bidang pengembangan infrastruktur dan ekosistem, pengembangan destinasi wisata budaya, alam, dan buatan, industri pariwisata, tata kelola destinasi dan pemberdayaan masyarakat;

22 -22- g. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengembangan infrastruktur dan ekosistem, pengembangan destinasi wisata budaya, alam, dan buatan, industri pariwisata, tata kelola destinasi dan pemberdayaan masyarakat; h. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan infrastruktur dan ekosistem, pengembangan destinasi wisata budaya, alam, dan buatan, industri pariwisata, tata kelola destinasi dan pemberdayaan masyarakat; dan i. Pelaksanaan tugas dan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri. 4 Program : Pengembangan Kepariwisataan 5 Indikator Kinerja Utama : Eselon I INDIKATOR 1 Meningkatnya investasi di sektor pariwisata 1 Jumlah Investasi Sektor Pariwisata (US$ Juta) Untuk mengukur peningkatan jumlah investasi sektor pariwisata. BKPM, Laporan Tahun. LAKIP, Akhir Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata 2 Meningkatnya kontribusi kepariwisataan terhadap penyerapan tenaga kerja nasional 1 Jumlah tenaga kerja langsung, tidak langsung, dan ikutan sektor pariwisata (juta orang). Untuk mengukur peningkatan jumlah tenaga kerja di bidang pariwisata. BPS, Laporan Tahun. LAKIP, Akhir

23 -23- INDIKATOR 3 Meningkatnya kualitas destinasi pariwisata 1 Jumlah destinasi pariwisata yang berkualitas (lokasi). Untuk mengukur peningkatan jumlah destinasi pariwisata yang berkualitas. BPS, Laporan Tahun. LAKIP, Akhir

24 -24-1 Nama Unit Organisasi : Sekretariat Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata 2 Tugas : Memberikan pelayanan teknis administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata. 3 Fungsi : a. Koordinasi dan penyusunan rencana program dan penganggaran dan pengelolaan sistem informasi di lingkungan Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata; b. Pengelolaan urusan kepegawaian, penyusunan peraturan perundang-undangan dan advokasi hukum, penataan dan peningkatan kapasitas organisasi dan tata laksana, pelayanan rumah tangga, perlengkapan, penatausahaan barang milik negara dan pengelolaan keuangan, serta komunikasi publik. c. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang perencanaan, pengelolaan keuangan; pengelolaan sistem informasi, administrasi kepegawaian, hukum, pelayanan rumah tangga, perlengkapan, penatausahaan barang milik negara dan pengolahan bahan komunikasi publik, serta penyiapan bahan penanganan krisis di bidang destinasi dan industri pariwisata; d. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan; dan e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi. 4 Kegiatan : Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Deputi Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata 5 Indikator Kinerja Utama : Eselon II 1. Meningkatnya Kualitas Manajemen dan Pelayanan. INDIKATOR KINERJA UTAMA 1. Presentase jumlah unit kerja yang menyerap anggaran sesuai dengan target kinerja yang direncanakan. Untuk mengetahui atau mengukur apakah unit kerja telah melaksanakan kegiatan sesuai dengan anggaran dan target kinerja yang direncanakan. Renja K/L, Renstra, RKP, PK, IKU, DIPA, RKA-K/L. Sekretariat Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata

25 -25- INDIKATOR KINERJA UTAMA 2. Jumlah unit kerja yang melaporkan sesuai dengan SAP. Untuk mengetahui atau mengukur apakah dokumen laporan keuangan telah sesuai dengan peraturan yang berlaku. DIPA, RKA-K/L SAI, Laporan Keuangan Semester dan Tahunan, Om SPAN. 3. Presentase capaian pelayanan bidang hukum, kepegawaian, dan organisasi tata laksana. Untuk mengukur / menilai kinerja pelayanan yang efektif dalam bidang hukum, kepegawaian, dan organisasi tata laksana. (presentase ketersediaan dokumen layanan bidang hukum, kepegawaian, dan organisasi tata laksana) Anjab, Peta Jabatan, Data Pegawai, Dokumen Pelatihan/Bimte k, Dokumen Uraian Tugas, ABK, SOP, Business Process, SPIP, Rancangan Peraturan dan NSPK, Dokumen Reformasi Birokrasi.

26 -26- INDIKATOR KINERJA UTAMA 4. Presentase capaian pelayanan bidang umum, informasi, dan komunikasi publik. Untuk mengukur / menilai kinerja pelayanan yang efektif dalam bidang umum, dokumen informasi, dan komunikasi publik. (presentase ketersediaan dokumen layanan bidang umum, dokumen informasi, dan komunikasi publik) Laporan BMN, SIMAK BMN, Laporan Persediaan Barang (asset), e- office, e- government, e- commando, Laporan Kearsipan. 5. Dokumen perencanaan yang disampaikan tepat waktu. Untuk mengukur capaian jumlah dokumen perencanaan yang disampaikan tepat waktu. Renja K/L, Renstra, RKP, PK, IKU, DIPA, RKA-K/L. 6. Dokumen monitoring evaluasi yang disampaikan tepat waktu. Untuk mengukur capaian jumlah dokumen monitoring evaluasi yang disampaikan tepat waktu. Laporan Monitor dan Evaluasi, Laporan Tahunan dan LAKIP.

27 -27-1 Nama Unit Organisasi : Asisten Deputi Industri Pariwisata 2 Tugas : Melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi industri pariwisata di bidang kemitraan usaha pariwisata, standar usaha pariwisata, sertifikasi usaha pariwisata, dan investasi usaha pariwisata. 3 Fungsi : a. Penyiapan perumusan kebijakan industri pariwisata di bidang kemitraan usaha pariwisata, standar usaha pariwisata, sertifikasi usaha pariwisata dan investasi usaha pariwisata; b. Penyusunan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) industri pariwisata di bidang kemitraan usaha pariwisata, standar usaha pariwisata, sertifikasi usaha pariwisata dan investasi usaha pariwisata c. Koordinasi pelaksanaan kebijakan industri pariwisata di bidang kemitraan usaha pariwisata, standar usaha pariwisata, sertifikasi usaha pariwisata dan investasi usaha pariwisata; 4 Kegiatan : Peningkatan Industri Pariwisata 5 Indikator Kinerja Utama d. Bimbingan teknis industri pariwisata di bidang kemitraan usaha pariwisata, standar usaha pariwisata, sertifikasi usaha pariwisata dan investasi usaha pariwisata; e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan industri pariwisata di bidang kemitraan usaha pariwisata, standar usaha pariwisata, sertifikasi usaha pariwisata dan investasi usaha pariwisata. : Eselon II 1 Meningkatnya Kualitas Industri Pariwisata INDIKATOR KINERJA UTAMA 1 Jumlah NSPK di bidang industri pariwisata yang ditetapkan (dokumen). Untuk mengukur penerapan kebijakan di bidang industri dan investasi pariwisata. Laporan Akhir Tahun. Asisten Deputi Industri Pariwisata

28 -28- INDIKATOR KINERJA UTAMA 2 Jumlah kesepahaman di bidang industri pariwisata yang ditindaklanjuti (dokumen). Untuk mengukur kualitas koordinasi di bidang industri dan investasi pariwisata Laporan Akhir Tahun 3 Jumlah kab/kota/kawasan pariwisata yang memiliki industri pariwisata yang berkualitas (lokasi). Untuk mengukur kualitas industri pariwisata. Laporan Akhir Tahun

29 -29-1 Nama Unit Organisasi : Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur dan Ekosistem 2 Tugas : Penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan kebijakan perintisan pembangunan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pelaksanaan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perancangan destinasi, amenitas, aksesibilitas dan ekosistem pariwisata. 3 Fungsi : a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang perancangan destinasi, amenitas, aksesibilitas dan ekosistem pariwisata; b. Penyusunan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) di bidang perancangan destinasi, amenitas, aksesibilitas dan ekosistem pariwisata; c. Koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang perancangan destinasi, amenitas, aksesibilitas dan ekosistem pariwisata serta; d. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengembangan infrastruktur dan ekosistem;dan e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan infrastruktur dan ekosistem; 4 Kegiatan : Pengembangan Infrastruktur dan Ekosistem 5 Indikator Kinerja Utama : Eselon II INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN SUMBER DATA PENANGGUNG JAWAB 1 Meningkatnya kualitas pengembangan infrastruktur dan ekosistem pariwisata di destinasi pariwisata 1 Jumlah NSPK di bidang pengembangan infrastruktur dan ekosistem pariwisata yang ditetapkan (dokumen). Untuk mengukur penerapan kebijakan di bidang pengembangan infrastruktur dan ekosistem pariwisata Laporan Akhir Tahun Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur dan Ekosistem

30 -30- INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN SUMBER DATA PENANGGUNG JAWAB 2 Jumlah kesepahaman di bidang pengembangan infrastruktur dan ekosistem pariwisata yang telah ditindaklanjuti (dokumen). Untuk mengukur kualitas koordinasi di bidang pengembangan infrastruktur dan ekosistem pariwisata Laporan Akhir Tahun 3 Jumlah kab/kota/kawasan pariwisata yang memiliki infrastruktur dan ekosistem pariwisata yang berkualitas (lokasi). Untuk mengukur kualitas infrastruktur dan ekosistem pariwisata. Laporan Akhir Tahun

31 -31-1 Nama Unit Organisasi : Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Wisata Alam dan Buatan 2 Tugas : Penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan kebijakan perintisan pembangunan, penyusunan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) serta pelaksanaan bimbingan teknis dan evaluasi, di bidang pengembangan wisata bahari, wisata ekologi dan petualangan, kawasan wisata, wisata konvensi, olahraga dan rekreasi. 3 Fungsi : a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembangan wisata bahari, wisata ekologi dan petualangan, kawasan wisata, wisata konvensi, olahraga dan rekreasi; b. Penyusunan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) di bidang pengembangan wisata bahari, wisata ekologi dan petualangan, kawasan wisata, wisata konvensi, olahraga dan rekreasi; c. Koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan wisata bahari, wisata ekologi dan petualangan, kawasan wisata, wisata konvensi, olahraga dan rekreasi; d. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengembangan destinasi wisata alam dan buatan; dan e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan destinasi wisata alam dan buatan. 4 Kegiatan : Pengembangan Destinasi Wisata Alam dan Buatan 5 Indikator Kinerja Utama : Eselon II 1 Meningkatnya Kualitas Destinasi Wisata Alam dan Buatan INDIKATOR KINERJA UTAMA 1 Jumlah NSPK di bidang destinasi wisata alam dan buatan yang ditetapkan (dokumen). PENJELASAN Untuk mengukur penerapan kebijakan di bidang pengembangan destinasi wisata alam dan buatan SUMBER DATA Laporan Akhir Tahun PENANGGUNG JAWAB Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Wisata Alam dan Buatan

32 -32- INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN SUMBER DATA PENANGGUNG JAWAB 2 Jumlah kesepahaman di bidang destinasi wisata alam dan buatan yang ditindaklanjuti (dokumen). Untuk mengukur kualitas koordinasi di bidang pengembangan destinasi wisata alam dan buatan Laporan Akhir Tahun 3 Jumlah kab/kota/kawasan pariwisata yang memiliki destinasi wisata alam dan buatan yang berkualitas. Untuk mengukur kualitas destinasi wisata alam dan buatan Laporan Akhir Tahun

33 -33-1 Nama Unit Organisasi : Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Wisata Budaya 2 Tugas : Penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan kebijakan perintisan pembangunan, penyusunan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) serta pelaksanaan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan wisata kuliner dan spa, sejarah dan religi, tradisi dan seni budaya serta perdesaan dan perkotaan. 3 Fungsi : a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembangan wisata kuliner dan spa, sejarah dan religi, tradisi dan seni budaya serta perdesaan dan perkotaan; b. Penyusunan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) di bidang pengembangan wisata kuliner dan spa, sejarah dan religi, tradisi dan seni budaya serta perdesaan dan perkotaan; c. Koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan wisata kuliner dan spa, sejarah dan religi, tradisi dan seni budaya serta perdesaan dan perkotaan; d. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengembangan destinasi wisata budaya; dan e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan destinasi wisata budaya. 4 Kegiatan : Pengembangan Destinasi Wisata Budaya 5 Indikator Kinerja Utama : Eselon II INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN SUMBER DATA PENANGGUNG JAWAB 1 Meningkatnya Kualitas Destinasi Wisata Budaya 1 Jumlah NSPK di bidang destinasi wisata budaya yang ditetapkan (dokumen). Untuk mengukur penerapan kebijakan di bidang pengembangan destinasi wisata budaya Laporan Akhir Tahun Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Wisata Budaya

34 -34- INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN SUMBER DATA PENANGGUNG JAWAB 2 Jumlah kesepahaman di bidang destinasi wisata budaya yang ditindaklanjuti (dokumen). Untuk mengukur kualitas koordinasi di bidang pengembangan destinasi wisata budaya Laporan Akhir Tahun 3 Jumlah kab/kota/kawasan pariwisata yang memiliki destinasi wisata budaya yang berkualitas (lokasi). Untuk mengukur kualitas destinasi wisata budaya. Laporan Akhir Tahun.

35 -35-1 Nama Unit Organisasi : Asisten Deputi Tata Kelola Destinasi dan Pemberdayaan Masyarakat 2 Tugas : Penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan kebijakan perintisan pembangunan, penyusunan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) serta pelaksanaan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang tata kelola destinasi pariwisata prioritas, tata kelola destinasi pariwisata khusus, internalisasi dan pengembangan sadar wisata serta pengembangan potensi masyarakat. 3 Fungsi : a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang tata kelola destinasi pariwisata prioritas, tata kelola destinasi pariwisata khusus, internalisasi dan pengembangan sadar wisata serta pengembangan potensi masyarakat; b. Penyusunan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) di bidang tata kelola destinasi pariwisata prioritas, tata kelola destinasi pariwisata khusus, internalisasi dan pengembangan sadar wisata serta pengembangan potensi masyarakat; c. Koordinasi pelaksanaan kebijakan tata kelola di bidang tata kelola destinasi pariwisata prioritas, tata kelola destinasi pariwisata khusus, internalisasi dan pengembangan sadar wisata serta pengembangan potensi masyarakat; d. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang tata kelola destinasi dan pemberdayaan masyarakat; dan e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang tata kelola destinasi dan pemberdayaan masyarakat. 4 Kegiatan : Peningkatan Tata Kelola Destinasi dan Pemberdayaan Masyarakat 5 Indikator Kinerja Utama : Eselon II INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN SUMBER DATA PENANGGUNG JAWAB 1. Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Destinasi dan Pemberdayaan Masyarakat 1. Jumlah NSPK di bidang tata kelola destinasi dan pemberdayaan masyarakat yang ditetapkan(dokumen). Untuk mengukur penerapan kebijakan di bidang tata kelola destinasi dan pemberdayaan masyarakat. Laporan Akhir Tahun. Asisten Deputi Tata Kelola Destinasi dan Pemberdayaan Masyarakat

36 -36- INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN SUMBER DATA PENANGGUNG JAWAB 2. Jumlah kesepahaman di bidang tata kelola destinasi dan pemberdayaan masyarakat yang ditindaklanjuti. (dokumen). Untuk mengukur kualitas koordinasi di bidang tata kelola destinasi dan pemberdayaan masyarakat. Laporan Akhir Tahun. 3. Jumlah kab/kota/kawasan pariwisata yang memiliki tata kelola destinasi dan pemberdayaan masyarakat yang berkualitas (lokasi). Untuk mengukur kualitas tata kelola destinasi dan pemberdayaan masyarakat. Laporan Akhir Tahun. MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA, ttd. ARIEF YAHYA

37 -37- LAMPIRAN IV KEPUTUSAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA MOR KM.109/UM.001/MP/2016 TENTANG INDIKATOR DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PARIWISATA 1 Nama Unit Organisasi : Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara 2 Tugas : Penyiapan perumusan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan dan strategi pemasaran pariwisata mancanegara. 3 Fungsi : a. Penyiapan perumusan kebijakan dan strategi pemasaran pariwisata mancanegara berdasarkan area serta peningkatan kerjasama internasional; b. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program, pemantauan, evaluasi, pelaporan dan analisis kegiatan di bidang pemasaran pariwisata mancanegara berdasarkan area serta peningkatan kerjasama internasional; c. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang pemasaran pariwisata mancanegara berdasarkan area serta peningkatan kerjasama internasional; d. Penyusunan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) di bidang pengembangan pemasaran pariwisata mancanegara; e. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pemasaran pariwisata mancanegara berdasarkan area serta peningkatan kerjasama internasional; f. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pemasaran pariwisata mancanegara berdasarkan area serta peningkatan kerjasama internasional; g. Pelaksanaan administrasi Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara berdasarkan area serta peningkatan kerjasama internasional; dan h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri. 4 Program : Pengembangan Kepariwisataan 5 Indikator Kinerja Utama : Eselon I

38 -38- INDIKATOR KINERJA UTAMA 1 Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) 1 Jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia (juta orang) Untuk mengukur efektivitas pelaksanaan promosi pariwisata mancanegara dan efektivitas pemanfaatan sarana promosi sebagai media publikasi pariwisata Indonesia Data jumlah kunjungan wisman yang berasal dari pintu masuk utama dan cross border, dengan melakukan pendataan ke pintupintu masuk tersebut dengan bekerjasama dengan Ditjen Keimigrasian dan BPS serta Kementerian Pariwisata yang diolah dan dipublikasikan setipa bulannya. Data kunjungan dikeluarkan satu bulan setelah bulan terhitung Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara 2 Meningkatnya jumlah penerimaan devisa 1 Jumlah penerimaan devisa (triliun Rp) Untuk mengukur pertambahan nilai kontribusi devisa negara dari sektor pariwisata Data BPS

39 -39-1 Nama Unit Organisasi : Sekretariat Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara 2 Tugas : Memberikan pelayanan teknis administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara. 3 Fungsi : a. Koordinasi dan penyusunan rencana program dan penganggaran dan pengelolaan sistem informasi di lingkungan Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara; b. Pengelolaan urusan kepegawaian, penyusunan peraturan perundang-undangan dan advokasi hukum, penataan dan peningkatan kapasitas organisasi dan tata laksana, pelayanan rumah tangga, perlengkapan, penatausahaan Barang Milik Negara (BMN) dan pengelolaan keuangan serta komunikasi publik. c. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang perencanaan, pengelolaan keuangan, pengelolaan sistem informasi, administrasi kepegawaian, hukum, pelayanan rumah tangga, perlengkapan, penatausahaan Barang Milik Negara (BMN) dan pengolahan bahan komunikasi publik serta penyiapan bahan penanganan krisis di bidang pemasaran pariwisata mancanegara; d. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan; dan e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi. 4 Kegiatan : Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara 5 Indikator Kinerja Utama : Eselon II 1. Meningkatnya Kualitas Manajemen dan Pelayanan. INDIKATOR KINERJA UTAMA 1. Presentase jumlah unit kerja yang menyerap anggaran sesuai dengan target kinerja yang direncanakan. Untuk mengetahui atau mengukur apakah unit kerja telah melaksanakan kegiatan sesuai dengan anggaran dan target kinerja yang direncanakan. Renja K/L, Renstra, RKP, PK, IKU, DIPA, RKA-K/L. Sekretariat Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara

40 -40- INDIKATOR KINERJA UTAMA 2. Jumlah unit kerja yang melaporkan sesuai dengan SAP. Untuk mengetahui atau mengukur apakah dokumen laporan keuangan telah sesuai dengan peraturan yang berlaku. DIPA, RKA-K/L SAI, Laporan Keuangan Semester dan Tahunan, Om SPAN. 3. Presentase capaian pelayanan bidang hukum, kepegawaian, dan organisasi tata laksana. Untuk mengukur / menilai kinerja pelayanan yang efektif dalam bidang hukum, kepegawaian, dan organisasi tata laksana. (presentase ketersediaan dokumen layanan bidang hukum, kepegawaian, dan organisasi tata laksana) Anjab, Peta Jabatan, Data Pegawai, Dokumen Pelatihan/Bimte k, Dokumen Uraian Tugas, ABK, SOP, Business Process, SPIP, Rancangan Peraturan dan NSPK, Dokumen Reformasi Birokrasi.

41 -41- INDIKATOR KINERJA UTAMA 4. Presentase capaian pelayanan bidang umum, informasi, dan komunikasi publik. Untuk mengukur / menilai kinerja pelayanan yang efektif dalam bidang umum, dokumen informasi, dan komunikasi publik. (presentase ketersediaan dokumen layanan bidang umum, dokumen informasi, dan komunikasi publik) Laporan BMN, SIMAK BMN, Laporan Persediaan Barang (asset), e- office, e- government, e- commando, Laporan Kearsipan. 5. Dokumen perencanaan yang disampaikan tepat waktu. Untuk mengukur capaian jumlah dokumen perencanaan yang disampaikan tepat waktu. Renja K/L, Renstra, RKP, PK, IKU, DIPA, RKA-K/L. 6. Dokumen monitoring evaluasi yang disampaikan tepat waktu. Untuk mengukur capaian jumlah dokumen monitoring evaluasi yang disampaikan tepat waktu. Laporan Monitor dan Evaluasi, Laporan Tahunan dan LAKIP.

42 -42-1 Nama Unit Organisasi : Asisten Deputi Strategi Pemasaran Pariwisata Mancanegara 2 Tugas : Melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK), serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang strategi pemasaran pariwisata mancanegara, dan kerjasama pemasaran pariwisata. 3 Fungsi : a. Penyiapan perumusan kebijakan pemasaran pariwisata mancanegara di bidang strategi pemasaran dan kerjasama wilayah Asia Tenggara, Asia Pasifik, Eropa, Timur Tengah, Amerika dan Afrika; b. Penyusunan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) di bidang strategi pemasaran dan kerjasama wilayah Asia Tenggara, Asia Pasifik, Eropa, Timur Tengah, Amerika dan Afrika; c. Koordinasi pelaksanaan kebijakan pemasaran pariwisata mancanegara di bidang strategi pemasaran dan kerjasama wilayah Asia Tenggara, Asia Pasifik, Eropa, Timur Tengah, Amerika dan Afrika; d. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang strategi pemasaran dan kerjasama pariwisata mancanegara; dan e. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga asisten deputi. 4 Kegiatan : Pengembangan Strategi Pemasaran Pariwisata Mancanegara 5 Indikator Kinerja Utama : Eselon II 1 Meningkatnya Kajian Strategi dan Kerjasama Pemasaran Pariwisata Mancanegara INDIKATOR KINERJA UTAMA 1 Presentase jumlah kajian yang dimanfaatkan Pemanfaatan analisa yang dilakukan oleh Asisten Deputi Strategi Pemasaran Pariwisata oleh Asisten Deputi di lingkungan Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara. Kajian strategi per pasar, analisis data, proyeksi capaian kunjungan wisman Asisten Deputi Strategi Pemasaran Pariwisata Mancanegara

43 -43- INDIKATOR KINERJA UTAMA 2 Jumlah MoU yang diimplementasikan Pemerolehan data dari Airport Authority serta Airlines sebagai langkah penyusunan strategi pemasaran pariwisata mancanegara. MoU yang sudah diterbitkan (Badan Pusat Statistik, Garuda Indonesia, Singapore Airlines, Angkasa Pura I, Angkasa Pura II, Air Navigation) dan draft MoU yang sedang di design (Air Asia)

44 -44-1 Nama Unit Organisasi : Asisten Deputi Pengembangan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Mancanegara 2 Tugas : Melaksanakan perumusan, pelaksanaan dan koordinasi kebijakan, penyusunan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK), serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan komunikasi pemasaran pariwisata mancanegara. 3 Fungsi : a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang strategi komunikasi pemasaran media online, elektronik, cetak, dan media ruang; b. Penyusunan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) di bidang strategi komunikasi pemasaran media online, elektronik, cetak dan ruang; c. Koordinasi pelaksanaan kebijakan dan kerjasama di bidang strategi komunikasi pemasaran media online, elektronik, cetak, dan media ruang; d. Pelaksanaan bimbingan teknis di bidang strategi komunikasi pemasaran media online, elektronik, cetak, dan ruang; e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang strategi komunikasi pemasaran media online, elektronik, cetak, dan media ruang; dan f. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga. 4 Kegiatan : Pengembangan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Mancanegara 5 Indikator Kinerja Utama : Eselon II 1 Presentase Kajian Strategi Komunikasi Pemasaran Pariwisata Mancanegara yang dimanfaatkan INDIKATOR 1 Jumlah Dokumen Kajian Strategi Komunikasi Pemasaran Pariwisata Mancanegara Tersedianya hasil Kajian Strategi Komunikasi Pemasaran Pariwisata Mancanegara yang dapat digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan publikasi di 4 media platform (Media Online, Media Cetak, Media Ruang, Media Elektronik). Peraturan Presiden No.50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional dan RENSTRA Asisten Deputi Pengembangan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Mancanegara

45 -45- INDIKATOR 2 Jumlah Media Value 2 Jumlah Penayangan di Media Mancanegara (Media Online, Media Cetak, Media Ruang, Media Elektronik) Jumlah Penayangan di Media Mancanegara (Media Online, Media Cetak, Media Ruang, Media Elektronik). Terpublikasinya destinasi pariwisata Indonesia & Branding Wonderful Indonesia melalui 4 media platform Media Online, Media Cetak, Media Ruang, Media Elektronik) di 16 fokus pasar, mengacu pada IKU yang telah ditetapkan. 3 Presentase Survei Persepsi 3 Jumlah Jenis Bahan Promosi Pariwisata Mancanegara (Media Online, Media Cetak, Media Ruang, Media Elektronik) Jumlah Jenis Bahan Promosi Pariwisata Mancanegara (Media Online, Media Cetak, Media Ruang, Media Elektronik). Terpublikasinya destinasi Pencitraan Indonesia & Wonderful Indonesia melalui beberapa jenis bahan promosi ( cd, booklet, leaflet, tourist, banner, poster, postcard dan souvenir.

46 -46-1 Nama Unit Organisasi : Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Tenggara 2 Tugas : Melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK), serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan pasar Asia Tenggara. 3 Fungsi : a. Penyiapan perumusan kebijakan pengembangan pasar Asia Tenggara di bidang pameran, misi penjualan, festival, dan perjalanan wisata pengenalan pasar Asia Tenggara; b. Penyusunan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) di bidang pameran, misi penjualan, festival, dan perjalanan wisata pengenalan pasar Asia Tenggara; c. Koordinasi pelaksanaan kebijakan pengembangan pasar asia tenggara di bidang pameran, misi penjualan, festival, dan perjalanan wisata pengenalan pasar Asia Tenggara; dan d. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pameran, misi penjualan, festival, dan perjalanan wisata pengenalan pasar Asia Tenggara; 4 Kegiatan : Pengembangan Pasar Asia Tenggara 5 Indikator Kinerja Utama : Eselon II INDIKATOR 1 Meningkatnya pemasaran pariwisata yang efektif dan efisien di wilayah Asia Tenggara 1 Jumlah wisatawan Asteng Meningkatnya Wisman Asia Tenggara yang berkunjung ke Indonesia. Asdep Strategi Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Tenggara

47 -47- INDIKATOR 2 Persentasi estimasi transaksi yang terealisasi 3 Presentasi Kerjasama B to B yang ditindaklanjuti 4 Presentasi Kerjasama B to C Nilai persentase yang didapat dari hasil penjualan paket- paket wisata pada saat Penyelenggaraan kegiatan Pameran dan Sales Mission di Negara-negara Asia Tenggara. Terealisasinya MOU antara Kemenpar dengan Bisnis unit yang sudah dijajaki kerjasama. Meningkatnya Persentase wisatawan Asia Tenggara yang berkunjung ke Indonesia, dengan metode mengikuti paket perjalanan wisata yang dijual oleh industri pariwisata Indonesia maupun Negara setempat Laporan hasil Kegiatan bidang Pameran dan Sales Mission Laporan hasil Kegiatan bidang Pameran dan Sales Mission Laporan hasil Kegiatan bidang Pameran dan Sales Mission

48 -48-1 Nama Unit Organisasi : Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Pasifik 2 Tugas : Melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK), serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan pasar Asia Pasifik. 3 Fungsi : a. Penyiapan perumusan kebijakan Pengembangan pasar Asia Pasifik di bidang pameran, misi penjualan, festival, dan perjalanan wisata pengenalan pasar Asia Pasifik; b. Penyusunan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) di bidang pameran, misi penjualan, festival, dan perjalanan wisata pengenalan pasar Asia Pasifik; c. Koordinasi pelaksanaan kebijakan Pengembangan pasar Asia Pasifik di bidang pameran, misi penjualan, festival, dan perjalanan wisata pengenalan pasar Asia Pasifik, bimbingan teknis; dan d. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pameran, misi penjualan, festival, dan perjalanan wisata pengenalan pasar Asia Pasifik. e. Pelaksanaan tata usaha dan rumah tangga asisten deputi. 4 Kegiatan : Peningkatan dan Pengembangan Pasar Asia Pasifik 5 Indikator Kinerja Utama : Eselon II

49 -49- INDIKATOR KINERJA UTAMA 1. Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan dari Kawasan Asia Pasifik. 1. Jumlah Kontribusi kunjungan wisatawan mancanegara dari pasar Asia Pasifik. Pelaksanaan program pengembangan pemasaran pariwisata di Kawasan Asia Pasifik melalui kegiatan-kegiatan: 1) Partisipasi pada bursa pariwisata internasional; 2) Misi penjualan (sales mission); 3) Festival Indonesia; 4) Perjalanan wisata pengenalan (fam trip) 1) Questionnaire dari industri; 2) Biro Pusat Statistik; 3) PES; 4) Brafax KBRI/KJRI; 5) Statistik Puslitbang Kemenpar; 6) Visit Indonesia Tourism Officer; 7) UNWTO; 8) Amedeus Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Pasifik

50 -50-1 Nama Unit Organisasi : Asisten Deputi Pengembangan Pasar Eropa, Timur Tengah, Amerika, dan Afrika 2 Tugas : Melaksanakan perumusan, pelaksanaan dan koordinasi kebijakan, penyusunan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK), serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan pasar Eropa, Timur Tengah, Amerika dan Afrika. 3 Fungsi : a. Penyiapan perumusan kebijakan pengembangan pasar Eropa, Timur Tengah, Amerika dan Afrika di bidang promosi dan perjalanan wisata pengenalan pasar Eropa, Timur Tengah, Amerika dan Afrika; b. Penyusunan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) di bidang promosi dan perjalanan wisata pengenalan pasar Eropa, Timur Tengah, Amerika dan Afrika; c. Koordinasi pelaksanaan kebijakan pengembangan pasar Eropa, Timur Tengah, Amerika dan Afrika di bidang promosi dan perjalanan wisata pengenalan pasar Eropa, Timur Tengah, Amerika dan Afrika serta bimbingan teknis d. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang promosi dan perjalanan wisata pengenalan pasar Eropa, Timur Tengah, Amerika dan Afrika. e. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga asisten deputi. 4 Kegiatan : Peningkatan dan Pengembangan Pasar Eropa, Timur Tengah, Amerika, dan Afrika 5 Indikator Kinerja Utama : Eselon II 1 Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan dari Kawasan Eropa, Timur Tengah, Amerika dan Afrika (ETTAA) INDIKATOR 1 Jumlah Kontribusi kunjungan wisatawan mancanegara dari pasar Eropa Pelaksanaan program pengembangan pemasaran pariwisata di Kawasan Eropa, Timur Tengah, 1. Questionnaire dari industri; 2. Biro Pusat Statistik; 3. PES; 4. Brafax KBRI/KJRI 5. Statistik Puslitbang Kemenpar; Asisten Deputi Pengembangan Pasar Eropa, Timur Tengah, Amerika, dan Afrika

KELAS JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PARIWISATA JABATAN STRUKTURAL

KELAS JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PARIWISATA JABATAN STRUKTURAL LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR KM.108/KP.403/MP/2016 TENTANG KELAS JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PARIWISATA KELAS JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PARIWISATA JABATAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PARIWISATA

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PARIWISATA SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PM.07/HK.001/MPEK/2012

PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PM.07/HK.001/MPEK/2012 PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PM.07/HK.001/MPEK/2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF KEMENTERIAN PARIWISATA DAN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31/M-DAG/PER/7/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian SS Indikator Target 2015 Realisasi s/d Juni 2015 (a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2) (f) Terwujudnya sinkronisasi dan koordinasi kebijakan perekonomian Presentase

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN DAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI - 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

2016, No Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 200

2016, No Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 200 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1969, 2016 KEMENPAR. Dekonsentrasi. Pelaksanaan Kegiatan. Perubahan. PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1725, 2015 KEMENPAR. Dekonsentrasi. Pelaksanaan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI KEMENTERIAN PARIWISATA

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI KEMENTERIAN PARIWISATA SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI KEMENTERIAN PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR : SP DIPA-33.1-/218 A. DASAR HUKUM : 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

b. pelaksanaan koordinasi kebijakan di bidang kepemudaan, keolahragaan, pengembangan destinasi pariwisata, dan pemasaran pariwisata dan ekonomi

b. pelaksanaan koordinasi kebijakan di bidang kepemudaan, keolahragaan, pengembangan destinasi pariwisata, dan pemasaran pariwisata dan ekonomi BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA KABUPATEN

Lebih terperinci

Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);

Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); - 2-3. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4746); 4. Undang-Undang Nomor 39 Tahun

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA KOTA BATU DENGAN

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET DAN UNIT KERJA DI LINGKUNGAN DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI

INDIKATOR KINERJA UTAMA DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET DAN UNIT KERJA DI LINGKUNGAN DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI LAMPIRAN VII PERATURAN SEKRETARIS KABINET NOMOR : 1 TAHUN 2016 TANGGAL : 29 JANUARI 2016 INDIKATOR KINERJA UTAMA DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET DAN UNIT KERJA DI LINGKUNGAN DEPUTI BIDANG

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA,

SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA, KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TAHUN 2015 2019 SEKRETARIS JENDERAL

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA OTORITA DANAU TOBA

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA OTORITA DANAU TOBA SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA OTORITA DANAU TOBA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA KANTOR PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF KABUPATEN WONOSOBO

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KEMENTERIAN NEGARA SERTA SUSUNAN ORGANISASI,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PARIWISATA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI KEMENTERIAN

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PER KEMENTERIAN/LEMBAGA II.L.040.1

RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PER KEMENTERIAN/LEMBAGA II.L.040.1 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PER KEMENTERIAN/LEMBAGA KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA 1 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Kebudayaan

Lebih terperinci

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOORDINATOR

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOORDINATOR SALINAN MENTERI KOORDINATOR REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOORDINATOR REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KOORDINATOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KOORDINATOR

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PEMUDA DAN OLAHRAGA NOMOR 193 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

PERATURAN MENTERI NEGARA PEMUDA DAN OLAHRAGA NOMOR 193 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PERATURAN MENTERI NEGARA PEMUDA DAN OLAHRAGA NOMOR 193 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PEMUDA DAN OLAHRAGA,

Lebih terperinci

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA TUGAS DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA A. Kepala Dinas. Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pariwisata dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Daerah. Kepala Dinas menyelenggarakan

Lebih terperinci

*) Perubahan Pertama **) Perubahan Kedua

*) Perubahan Pertama **) Perubahan Kedua SUSUNAN DALAM SATU NASKAH PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 2013 SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA

Lebih terperinci

Laporan Capaian Target Indikator Kinerja Utama Semester II Tahun Tingkat Kementerian dan Sekretariat

Laporan Capaian Target Indikator Kinerja Utama Semester II Tahun Tingkat Kementerian dan Sekretariat Laporan Capaian Target Indikator Utama Semester II Tahun Tingkat Kementerian dan Sekretariat SS Indikator Target (a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2) (f) Terwujudnya sinkronisasi dan koordinasi kebijakan perekonomian

Lebih terperinci

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA. BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Pasal 1 (1) Kementerian Pemu

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA. BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Pasal 1 (1) Kementerian Pemu LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.101, 2015 ADMINISTRASI. Pemerintahan Kementerian Pemuda dan Olah Raga. Penyelenggaraan. Pencabutan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia T

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia T No.104, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAR. Dekonsentrasi. Perubahan Kedua. PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI

Lebih terperinci

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Lebih terperinci

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 17 /PER/M.KOMINFO/10/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Lebih terperinci

DAFTAR PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2015

DAFTAR PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2015 01 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian 01 Meningkatnya Pelaksanaan 01 Persentase Pencapaian Sistem Akuntabilitas Kegiatan Kementerian Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

Lebih terperinci

2017, No Republik Indonesia Nomor 5262); 4. Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2015 tentang Kementerian Pariwisata (Lembaran Negara Republik In

2017, No Republik Indonesia Nomor 5262); 4. Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2015 tentang Kementerian Pariwisata (Lembaran Negara Republik In No.1303, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAR. ORTA. Badan Pelaksana. PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA OTORITA

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA, KEPEMUDAAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 15/PRT/M/2015 TANGGAL 21 APRIL 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

Lebih terperinci

PERATURAN MENTER! KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN

PERATURAN MENTER! KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN MENTERI KESEHATAN PERATURAN MENTER! KESEHATAN NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTER! KESEHATAN, Menimbang Mengingat bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 20 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 20 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 20 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KELIMA ATAS PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR KM. 43 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN PERHUBUNGAN SEBAGAIMANA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 NOMOR SP DIPA-33.1-/216 DS2286-196-725-318 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. No.585, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1144/MENKES/PER/VIII/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

- 4 - BAB III SEKRETARIAT JENDERAL. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

- 4 - BAB III SEKRETARIAT JENDERAL. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas, dan Fungsi - 4 - BAB III SEKRETARIAT JENDERAL Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Pasal 5 (1) Sekretariat Jenderal berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri. (2) Sekretariat Jenderal dipimpin oleh

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 215 NOMOR SP DIPA-18.1-/215 DS791-3632-6284-16 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 50

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 50 BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 50 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 50 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN INSPEKTORAT KABUPATEN BANJARNEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan

Lebih terperinci

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi. Pasal 1

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi. Pasal 1 - 2-5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82); 6. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional Rencana program dan kegiatan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang mendasarkan pada pencapaian Prioritas

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU

Lebih terperinci