Abstrak. Kata kunci : ekspor pakaian jadi, kurs dollar amerika serikat, inflasi, harga ekspor
|
|
- Yenny Lesmono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Judul : Pengaruh Kurs Dollar Amerika Serikat, Inflasi, Dan Harga Ekspor Terhadap Nilai Ekspor Pakaian Jadi Indonesia Periode Tahun Nama : Ni Wayan Susi Eka Yanti NIM : Abstrak Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses perubahan kearah yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan pendapatan perkapita yang selanjutnya meningkatkan pendapatan nasional. Kegiatan ekonomi secara garis besarnya dapat dikelompokan kedalam kegiatan memproduksi barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dengan negara lain dalam kegiatan jual beli barang dan jasa yang dikenal dengan kegiatan ekspor impor. Komonitas tekstil merupakan salah satu komoditas unggulan ekspor sekaligus merupakan komoditas yang memberikan peluang kerja dan kontribusi yang cukup besar terhadap total ekspor non migas di Indonesia. Salah satu komoditas tekstil yang diekspor oleh Indonesia adalah Pakaian jadi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kurs dollar Amerika Serikat, inflasi dan harga ekspor terhadap nilai ekspor pakaian jadi Indonesia periode tahun secara simultan dan parsial. Selain itu penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui variabel dominan yang mempengaruhi nilai ekspor pakaian jadi Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan dan parsial, uji asumsi klasik dan standardized Coefficients Beta untuk mengetahui variabel yang berpengaruh dominan. Hasil analisis dan menunjukkan bahwa secara simultan variabel kurs dollar Amerika Serikat, inflasi dan harga ekspor berpengaruh signifikan terhadap nilai ekspor pakaian jadi Indonesia periode tahun Secara parsial variabel kurs dollar Amerika Serikat dan harga ekspor berpengaruh positif dan signifikan, sedangkan variabel inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai ekspor pakaian jadi Indonesia periode tahun Dalam analisis ini menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh dominan terhadap nilai ekspor pakaian jadi Indonesia adalah variabel harga ekspor. Kata kunci : ekspor pakaian jadi, kurs dollar amerika serikat, inflasi, harga ekspor
2 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv vi vii x xi xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Penelitian Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Sistematika Penulisan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep Konsep Perdagangan Internasional Konsep Ekspor Konsep Kurs Konsep Inflasi... 33
3 2.1.5 Jenis Inflasi Konsep Harga Hubungan Variabel Kurs Dengan Ekspor Hubungan Variabel Inflasi Dengan Ekspor Hubungan Variabel Harga Dengan Ekspor Hipotesis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Lokasi Penelitian Obyek Penelitian Identifikasi Variabel Definisi Operasional Variabel Jenis dan Sumber Data Jenis Data Sumber Data Metode Pengumpulan Data Teknik Analisis Data Analisis Regresi Linier Berganda Uji Asumsi Klasik Uji Pengaruh Secara Simultan (Uji-F) Uji Pengaruh Secara Parsial (Uji-t) Standardized Coefficient Beta... 53
4 BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Wilayah dan Deskripsi Data Hasil Penelitian Gambaran Umum Wilayah Indonesia Gambaran Umum Ekspor Pakaian Jadi Indonesia Pembahasan dan Hasil Penelitian Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Hasil Uji Asumsi Klasik Hasil Uji Signifikansi Hasil Uji Standardized Coefficient Beta BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Saran DAFTAR RUJUKAN Lampiran-Lampiran... 81
5 DAFTAR TABEL No. Tabel Halaman 1.1 Komoditas nilai ekspor di Indonesia periode tahun Hasil Uji Autokorelasi Hasil Uji Multikolinearitas Hasil Uji Heteroskedastisitas Nilai Standardized Coefficients Beta... 71
6 DAFTAR GAMBAR No. Gambar Halaman 1.2 Perkembangan Nilai Ekspor Pakaian Jadi Indonesia Periode Tahun Perkembangan Nilai Kurs Dollar Amerika Serikat Tahun Perkembangan Tingkat Inflasi di Indonesia Tahun Perkembangan Harga Ekspor Pakaian Jadi Indonesia Periode Tahun Kerangka Konsep Hasil Uji Normalitas... 60
7 DAFTAR LAMPIRAN No. Gambar Halaman 1 Data Nilai Ekspor Pakaian Jadi Indonesia, Kurs Dollar Amerika Serikat, Inflasi dan Harga Ekspor Tahun Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda Hasil Uji F Hasil Uji Normalitas Hasil Uji Autokorelasi Hasil Uji Multikoleniearitas Hasil Uji Heteroskedastisitas... 87
8 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi merupakan cara yang digunakan oleh suatu Negara untuk meningkatkan pendapatan perkapita yang selanjutnya meningkatkan pendapatan nasional. Pembangunan yang terjadi dalam bidang perekonomian, yaitu barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan suatu negara kemudian diekspor ke negara lain. Salah satu tujuan penting dalam pembangunan ekonomi di negara sedang berkembang seperti negara Indonesia adalah untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi dan juga meningkatkan laju pembentukan modal dengan cara meningkatkan tingkat pendapatan, tabungan, dan investasi. Pertumbuhan ekonomi sebagai suatu ukuran kuantitatif yang menggambarkan perkembangan suatu perekonomian dalam satu tahun tertentu apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya (Sukirno,2010:9). Apabila tingkat pertumbuhan ekonomi selalu rendah dan tidak melebihi tingkat pertumbuhan penduduk, pendapatan rata-rata masyarakat (pendapatan perkapita) akan mengalami penurunan (Sukirno,2010:11). Bagi daerah indikator ini, sangat perlu untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang telah dicapai dan berguna untuk menentukan arah pembangunan dimasa yang akan datang.
9 Perkembangan perekonomian Indonesia saat ini dipengaruhi oleh berbagai sektor, salah satunya adalah sektor industri, sebagai negara agraris, Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah sehingga menghasilkan berbagai macam komoditas. Kegiatan ekonomi secara garis besarnya dapat dikelompokan ke dalam kegiatan memproduksi barang dan jasa. Pada saat disuatu negara tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan yang dibutuhkannya, maka negara tersebut akan mengimpor barang dari negara lain. Sedangkan negara yang memiliki pemasok komoditas tertentu atas negara lain yang membutuhkan cenderung akan melakukan kegiatan ekspor. Perdagangan merupakan salah satu aspek penting dalam perekonomian disetiap negara di dunia. Dengan melakukan kegiatan perdagangan, perekonomian akan saling terjalin dan terciptanya suatu hubungan ekonomi yang saling mempengaruhi suatu negara dengan negara lain serta lalu lintas barang dan jasa akan membentuk perdagangan antar bangsa. Menurut Soi, dkk. (2013) perdagangan memberikan peluang baru untuk pertumbuhan bagi Negara-Negara berkembang. Tujuan dalam kegiatan perdagangan yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat suatu negara, karena dalam kegiatan perdagangan internasional semua negara bersaing di pasar Internasional. Salah satu keuntungan dengan adanya perdagangan internasional adalah memungkinkan suatu negara untuk berspesialisasi dalam menghasilkan barang dan jasa secara murah, baik dari segi bahan maupun cara berproduksi.
10 Akan tetapi manfaat nyata dari perdagangan internasional dapat berupa kenaikan pendapatan, cadangan devisa, transfer modal dan luasnya kesempatan kerja. Perdagangan dapat menjadi mesin bagi pertumbuhan (trade as engine of growth, Salvatore, 2004). Jika aktivitas perdagangan internasional adalah ekspor dan impor, maka salah satu dari komponen tersebut atau kedua-duanya dapat menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan. Menurut Tambunan (2005) menyatakan pada awal tahun 1980-an Indonesia, menetapkan kebijakan yang berupa Export promotion. Dengan demikian, kebijakan tersebut menjadikan ekspor sebagai motor penggerak bagi pertumbuhan. Sebagai negara yang sedang berkembang membuat Indonesia sangat mengandalkan sektor industrinya. Sektor industri memberikan peluang kerja yang sangat besar bagi masyarakat Indonesia, selain itu sektor industri dalam prosesnya mempergunakan berbagai input baik dari sektor pertanian maupun sektor-sektor lainnya termasuk sektor itu sendiri. Keterkaitan antar sektor ini akan menjadi hal yang sangat baik, karena akan mendorong pertumbuhan sektor-sektor lainnya dan pada akhirnya akan mempercepat pertumbuhan ekonomi (Purnomo,2008:139). Indonesia melakukan kegiantan ekspor migas maupun non migas menurut Negara yang dituju seperti: Jepang, Uni Emirat Arab, Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Belanda, Perancis, Jerman, Belgia, Itali, Hongkong, Singapura, Saudi Arabia, Australia, Denmark, Swedia, Bangladesh, Korea Selatan, Ona, Thailand, Malaysia, India, Cina, Vietnam, Pakistan, Iran, Taiwan, Spanyol, Slovakia, Filipina, Mesir, Maroko, Aljazair, Rumania, Georgia, Belgium and Luxembourg, Polandia, Ukraina, Rusia, Srilanka Republik Dominika, Arab Saudi, Kuwait,
11 Yordania, Brasilia, Kenya, Tiongkok, Swiss, Yunani, Ukraina, Filandia, dan lainlain (Badan Pusat Statistik, 2015). Kebijakan yang dapat dilakukan pemerintah antara lain dengan menggali potensi ekspor non migas, salah satu di bidang industri dan disamping potensi lainnya seperti: barang-barang hasil kerajinan, barang-barang hasil perkebunan, rumput laut dan lain-lain (Dewi Kartika, 2015). Selama 20 tahun terakhir perkembangan ekspor non migas Indonesia menunjukkan hasil yang sangat memuaskan, yaitu selama periode tahun terdapat dua puluh empat komoditas unggulan ekspor yang menjanjikan untuk dikembangkan. Dilihat dari lima tahun terakhir yaitu dari tahun , nilai ekspor pakaian jadi Indonesia masih menjadi primadona dikalangan importir. Perkembangan dua puluh empat komoditas ekspor Indonesia menurut negara tujuan utama dapat dilihat pada Tabel 1.1.
12 Tabel 1.1. Komoditas Nilai Ekspor di Indonesia Periode Tahun No Komoditi Ekspor Ekspor Biji Nikel 2. Ekspor Pakaian Jadi 3. Ekspor Kopi 4. Ekspor Batu Bara 5. Ekspor Barang Dari Tembaga , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,40 6. Ekspor Buah- Buahan , , , , ,30 7. Ekspor Biji Coklat 8. Ekspor Alas Kaki 9. Ekspor Udang , , , , , , , , , , , , , , , Ekspor Ikan ,00 Tongkol/Tuna , , , , Ekspor Kepiting , , , , , Ekspor The , , , , , Ekspor Gas , , , , , Ekspor Komputer Dan Bagiannya , , , , , Ekspor Tembakau , , , , , Ekspor Minyak Kelapa Sawit , , , , , Ekspor Minyak Bumi Mentah , , , , , Ekspor Hasil Minyak 7.322, , , , , Ekspor Kertas Dan Barang Dari Kertas 4.562, , , , , Ekspor Kayu Lapis 1.834, , , , , Ekspor Biji Tembaga 2.642, , , ,00 715, Ekspor Karet Dalam Bentuk Remah 2.229, , , , Ekspor Alat Listrik 522,20 528,00 475,30 443,70 418, Ekspor Audio Visual 142,70 136,60 138,40 124,80 108,00 Sumber : Badan Pusat Statistik, 2015
13 Tabel 1.1 terlihat bahwa pada tahun 2014 ekspor pakaian jadi Indonesia mengalami penurunan ,30 US$ yang awalnya tahun 2013 mencapai ,80 US$. Bagi Indonesia ekspor non migas khususnya komoditas ekspor dalam bidang industri mempunyai peranan yang sangat penting. Kinerja ekspor suatu negara tergantung pada daya saing produk ekspor di pasar dunia. Terdapat beberapa faktor yang dapat menentukan tingkat daya saing perdagangan ekspor suatu negara yaitu perubahan relatif tingkat nilai tukar, komposisi produk, struktur industri, dan tingkat pertumbuhan (Mofrad, 2012). Dalam sistem perdagangan bebas, kemampuan daya saing dan keunggulan komparatif produk ekspor suatu negara memegang peranan penting sebagai faktor penentu kesuksesan produk dalam menghadapi alternatif tersebut (Patnasari, 2005). Komoditas ekspor tertinggi, biasanya dipimpin oleh perdagangan dalam bidang industri karena industrialisasi telah menjadi umum pada industri barangbarang konsumen padat karya (Gerrefi, 1999). Dengan melakukan perdagangan internasional berfokus untuk membantu mengembangkan negara-negara dengan mempromosikan pengembangan produk (Palley, 2011). Sektor industri dalam ekspor non migas merupakan sektor yang sangat mempengaruhi perkembangan pendapatan suatu negara. Perkembangan Dunia Fashion di Indonesia terjadi dengan sangat pesat karena adanya globalisasi dan media masa yang menunjang. Sebagian besar masyarakat di Indonesia beranggapan bahwa Fashion atau Style adalah segalanya. Fashion sudah menjadi kebutuhan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia.
14 Dan menyebabnya industri pakaian jadi di Indonesia semakin berkembang dengan baik. Walaupun kultur budaya dari luar masuk ke negara Indonesia, tetapi dengan berkembangnya fashion di kalangan anak remaja di Indonesia hal itu merupakan salah satu keuntungan pada industri-industri pakaian khususnya pakaian jadi. Ditambah dengan adanya faktor-faktor pendukung yaitu teknologi dan internet yang memudahkan setiap orang berdagang di sana dan dapat memasarkannya ke seluruh dunia. Sehingga pakaian tidak menjadi sesuatu yang asing lagi dan fungsinya bukan hanya sebagai pelindung tubuh saja. Tapi juga sebagai salah satu modal dalam dunia fashion. Pakaian yang diproduksi langsung di Indonesia mengalami banyak kemajuan setiap tahunnya. Menurut Iman Sucipto mengatakan usaha pakaian jadi atau garmen dari tenun dan batik memiliki prospek cerah. Unsur kebudayaan Indonesia dapat mendukung perkembangan busana ke depan. Apalagi pakaian jadi dari tenun dan batik begitu digemari sehingga dapat mendukung ekspor garmen Indonesia. Industri garmen terutama batik dan tenun Indonesia dapat berkembang pesat. Hal itu karena ditunjang dari perancang dan perkembangan mode di Indonesia. Selain itu, Indonesia memiliki kekayaan budaya juga dapat menunjang perkembangan industri pakaian jadi di Indonesia. Pembangunan sektor industri saat ini merupakan salah satu andalan dalam pembangunan nasional Indonesia yang berdampak positif terhadap penyerapan
15 tenaga kerja, peningkatan pendapatan dan pemerataan pembangunan dan dapat meningkatkan devisa suatu negara (Liputan6.com). Berikut pada Gambar 1.2 data mengenai Perkembangan Ekspor Pakaian Jadi Indonesia Periode Tahun Pada gambar terlihat perkembangan nilai ekspor pakaian jadi Indonesia tahun mengalami fluktuasi yang cenderung meningkat dengan rata-rata perkembangan 4.59 persen per tahun. Peningkatan perkembangan nilai ekspor pakaian jadi tahun yang terbesar terjadi pada tahun 1999 sebesar persen dengan nilai ekspor sebesar 377, US$. Hal ini disebabkan karena mulai pulihnya kondisi perekonpmian pasca krisis ekonomi global yang menyebabkan permintaan ekspor pakaian jadi kembali meningkat. Sedangkan penurunan terbesar perkembangan ekspor pakaian jadi tahun terjadi pada tahun 2002 sebesar minus persen dngan nilai ekspor sebesar 333, US$ dibandingkan perkembangan tahun sebelumnya sebesar 6.01 persen dengan nilai ekspor sebesar 429, US$. Hal ini disebabkan karena menurunnya permintaan ekspor pakaian jadi akibat krisis ekonomi global yang melanda Amerika Serikat dan negara-negara besar di benua Eropa.
16 Gambar 1.2 Perkembangan Nilai Ekspor Pakaian Jadi Indonesia Periode Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik,2015 Faktor lain yang mempengaruhi ekspor pakaian jadi Indonesia adalah nilai tukar mata uang yang dapat mendorong peningkatan harga dan volume ekspor pakaian jadi. Hubungan kurs dollar dengan ekspor pakaian jadi Indonesia dapat dijelaskan dengan konsep teori penawaran dimana penawarannya adalah ekspor dari negara yang bersangkutan, sedangkan harga yang dimaksudkan dalam hal ini adalah kurs dollar. Dalam perkembangan perdagangan internasional, valuta asing memiliki peran yang sangat penting untuk melakukan pembayaran transaksi. Karena dalam melakukan perdagangan internasional suatu negara dengan negara lainnya pasti akan memerlukan satuan mata uang yang sama dan dapat diterima secara
17 universal. Kurs merupakan harga sebuah mata uang dari suatu negara yang diukur atau dinyatakan dalam mata uang lainnya. Disamping itu, perlu dilihat perkembangan kurs mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing, khususnya dollar Amerika Serikat, karena dollar Amerika Serikat merupakan mata uang Internasional. Secara teori apabila kurs valuta asing mengalami kenaikan terhadap mata uang dalam negeri, maka hal ini dapat meningkatkan ekspor. Sebaliknya apabila kurs valuta asing mengalami penurunan terhadap mata uang dalam negeri maka hal ini dapat menurunkan ekspor (Saunders, et al. 2002). Bila semua kondisi lainnya tetap, depresiasi mata uang dari suatu negara terhadap mata uang lainnya atau kenaikan harga valuta asing bagi negara yang bersangkutan akan menyebabkan ekspornya lebih murah dan impornya lebih mahal. Sedangkan apresiasi atau penurunan harga valuta asing di negara yang bersangkutan, akan menyebabkan ekspornya lebih mahal dan impornya lebih murah. Hal ini semakin diperkuat dengan penelitian Bristy (2013), yang menyatakan bahwa menganalisis hubungan kurs terhadap ekspor di Bangladesh menunjukan hasil bahwa depresiasi nilai mata uang akan berpengaruh positif terhadap ekspor. Mata uang yang dapat diterima secara universal adalah nilai mata uang Amerika Serikat yaitu US$, maka dalam melakukan perdagangan Internasional Indonesia seharusnya memperhatikan nilai tukar rupiah terhadap mata uang
18 Amerika Serikat sehingga tidak akan menyebabkan defist anggaran yang terlalu tinggi. Gambar 1.3 Perkembangan Nilai Kurs Dollar Amerika Serikat Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik,2015 Gambar 1.3 terlihat bahwa nilai kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat dari tahun ke tahun mengalami fluktuasi. Rata-rata perkembangan nilai kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat dari tahun adalah sebesar 11,44 persen pertahun. Kenaikan nilai kurs dollar Amerika Serikat tertinggi terjadi pada tahun 1997, yaitu sebesar 95,14 persen. Penurunan terbesar nilai kurs dollar Amerika
19 Serikat terjadi pada tahun 2009, yaitu sebesar minus 14,16 persen. Karena adanya krisis global yang melanda perekonomian dunia. Ekspor pakaian jadi juga tidak terlepas dari kondisi perekonomian. Inflasi merupakan kecenderungan dari harga-harga untuk menaik secara umum dan terus menerus. Menurut Lerner, Pengertian Inflasi adalah suatu keadaan di mana terjadi kelebihan permintaan terhadap barang-barang dalam perekonomian, secara keseluruhan dan terus menerus. Kelebihan permintaan tersebut dapat diartikan ganda, yaitu pengeluaran yang diharapkan terlalu banyak dibandingkan dengan barang yang tersedia, atau barang yang tersedia terlalu sedikit bila dibandingkan dengan tingkat pengeluaran yang diharapkan (Adrian Sutedi, 2012). Dengan meningkatnya Inflasi, maka daya saing untuk barang ekspor berkurang. Berkurangnya daya saing terjadi karena harga barang ekspor makin mahal. Biaya produksi barang ekspor akan semakin tinggi sehingga menyulitkan para eksportir dan negara. Negara mengalami kerugian karena daya saing untuk barang ekspor menjadi berkurang, yang mengakibatkan jumlah penjualan berkurang. Selain itu menurunnya ekspor juga menyebabkan devisa yang diperoleh suatu negara menjadi semakin kecil. Inflasi yang terjadi di negara yang sedang berkembang cenderung disebabkan oleh ketegaran dari struktur ekonomi negara tersebut (Widiarsih, 2012). Inflasi bukanlah suatu yang harus dihindari oleh suatu negara, sebab apabila inflasi berada pada suatu tingkat yang tepat, inflasi justru akan mampu
20 memicu peningkatan produksi dalam negeri. Hal ini juga akan menyebabkan banyaknya investor yang tertarik untuk berinvestasi di dalam negeri, sehingga membuka kesempatan kerja dan pengangguran akan berkurang (Desak, 2015). Meningkat atau menurunnya inflasi di suatu negara juga mampu mempengaruhi produktivitas untuk barang-barang yang dihasilkan karena permintaan terhadap barang dan meningkatnya nilai suatu mata uang atau tingginya persaingan global (Clark, 2004). Berikut ini disajikan data pada Gambar 1.4 mengenai tingkat inflasi di Indonesia tahun , sebagai berikut : Gambar 1.4 Perkembangan Tingkat Inflasi di Indonesia Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik,2015
21 Gambar 1.4 menunjukan bahwa rata-rata perkembangan tingkat inflasi di Indonesia tahun adalah sebesar 0,28 persen. Tingkat inflasi tertinggi terjadi pada tahun 1998 yaitu sebesar 66,58 persen. Hal ini disebabkan adanya kenaikan harga BBM yang menyebabkan bahan kebutuhan pokok dan tarif transportasi mengalami kenaikan. Sedangkan tingkat inflasi terendah tejadi pada tahun 1999 sebesar minus 75,62 persen. Selain tingkat inflasi, harga ekspor juga mempengaruhi naik turunnya dari volume ekspor pakaian jadi. Dalam hukum penawaran dinyatakan bahwa ketika harga dari barang naik, mensyaratkan meningkatnya suplier dengan peningkatan kuantitas dari barang, dimana diasumsikan faktor-faktor lain dianggap konstan (Dodge, 2014). Dengan kata lain, adanya hubungan langsung atau positif antara harga dan kuantitas barang yang ditawarkan (Kembar SB., 2014). Dalam Teori penawaran dinyatakan bahwa makin rendah suatu harga barang maka makin sedikit penawaran terhadap barang tersebut, sebaliknya makin tinggi harga suatu barang maka makin tinggi penawaran akan barang tersebut (Sukirno, 2002:87). Jika harga meningkat maka ekspor pakaian jadi akan mengalami penurunan dan sebaliknya, jika harga menurun maka ekspor pakaian jadi akan meningkat permintaan akan komoditi pakaian jadi. Harga ekspor pakaian jadi ditentukan oleh situasi penawaran dan permintaan pakaian jadi. Berdasarkan hukum permintaan maka konsumen cenderung menginginkan harga yang relatif lebih murah. Berikut adalah data harga ekspor pakaian jadi Indonesia periode tahun , sebagai berikut :
22 Gambar 1.5 Perkembangan Harga Ekspor Pakaian Jadi Indonesia Periode Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik,2015 Pada Gambar tersebut menunjukkan bahwa rata-rata perkembangan harga ekspor pakaian jadi Indonesia tahun adalah sebesar 4.94 persen. Harga pakaian jadi Indonesia dari tahun mengalami fluktuasi. Harga ekspor pakaian jadi tertinggi terjadi pada tahun 1999, yaitu sebesar persen. Penurunan terbesar terjadi pada tahun 1997 yaitu sebesar minus persen. Hal ini dikarenakan mulai munculnya pesaing dari negara-negara lain pengekspor pakaian jadi itu sendiri.
23 1.2. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan pemaparan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah kurs dollar amerika serikat, inflasi dan harga ekspor secara simultan berpengaruh signifikan terhadap nilai ekspor pakaian jadi Indonesia periode tahun ? 2. Bagaimana kurs dollar amerika serikat, inflasi dan harga ekspor secara parsial berpengaruh signifikan terhadap nilai ekspor pakaian jadi Indonesia periode tahun ? 3. Variabel bebas manakah diantara kurs dollar amerika serikat, inflasi dan harga ekspor yang dominan berpengaruh terhadap nilai ekspor pakaian jadi Indonesia periode tahun ? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan tersebut, maka penelitian ini bertujuan : 1. Untuk mengetahui kurs dollar amerika serikat, inflasi dan harga ekspor secara simultan berpengaruh signifikan terhadap nilai ekspor pakaian jadi Indonesia periode tahun Untuk mengetahui kurs dollar amerika serikat, inflasi dan harga ekspor secara parsial berpengaruh signifikan terhadap nilai ekspor pakaian jadi Indonesia periode tahun
24 3. Untuk mengetahui kurs dollar amerika serikat, inflasi dan harga ekspor yang dominan berpengaruh terhadap nilai ekspor pakaian jadi Indonesia periode tahun Kegunaan Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, maka peneliti berharap dapat memberikan manfaat penelitian dan kegunaan sebagai berikut : 1. Manfaat Praktis Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi terhadap pembaca mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor pakaian jadi Indonesia sehingga dapat dijadikan pertimbangan bagi instansi terkait untuk mengambil sebuah kebijakan. 2. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi media untuk menerapkan konsepkonsep teori yang selama ini diperoleh dalam perkuliahan serta meningkatkan wawasan pengetahuan bagi pembaca dan dapat membuktikan dan menerapkan teori yang didapat pada perkuliahan dengan kenyataan yang ada pada penelitian yang dilakukan.
25 1. 5 Sistematika Penulisan Pembahasan penelitian ini disusun berdasarkan urutan beberapa bab secara sistematis, sehingga antara bab satu dengan bab yang lainnya mempunyai hubungan yang erat. Adapun sistematika penulisan skripsi ini dibagi atas 5 (lima) Bab yaitu: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan kegunaan penelitian serta sistematika penyajian penulisan. BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Pada bab ini diuraikan mengenai teori dan materi yang relevan yang mendukung dalam pemecahan masalah. Teori-teori yang diuraikan dalam bab ini antara lain teori perdagangan internasional, konsep ekspor, konsep kurs valuta asing, konsep inflasi, konsep harga, dan hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini diuraikan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini meliputi desain penelitian, lokasi penelitian, objek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, dan tehnik analisis data.tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
26 adalah uji analisis linier berganda, uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas; uji autokorelasi; uji multikolinearitas; dan uji heteroskedastisitas, uji signifikansi koefisien regresi yaitu uji F dan uji t, serta standardized coefficients beta. BAB IV PEMBAHASAN Bab ini menguraikan mengenai gambaran umum wilayah, gambaran umum ekspor pakaian jadi, dan pembahasan hasil perhitungan statistik yang meliputi analisis regresi linier berganda, uji asumsi klasik, uji simultan (uji F), uji parsial (uji t), serta standardized coefficients beta. BAB V PENUTUP Dalam bab ini diuraikan mengenai kesimpulan yang telah diperoleh dari hasil penelitian dan saran yang diharapkan dapat membantu perkembanghan ekspor pakaian jadi Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fenomensa globalisasi dalam bidang ekonomi mendorong perkembangan ekonomi yang semakin dinamis antar negara. Dengan adanya globalisasi, terjadi perubahan sistem ekonomi
Lebih terperinciPERNYATAAN ORISINALITAS...
Judul : PENGARUH KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT, LUAS AREA BUDIDAYA, INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR, JUMLAH PRODUKSI TERHADAP EKSPOR UDANG INDONESIA TAHUN 2000-2015 Nama : I Kadek Widnyana Mayogantara NIM
Lebih terperinciJudul : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Impor Minyak Bumi Di Indonesia Tahun Nama : Made Ayu Julia Kusuma Dewi NIM :
Judul : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Impor Minyak Bumi Di Indonesia Tahun 1996-2015 Nama : Made Ayu Julia Kusuma Dewi NIM : 1306105133 ABSTRAK Kebutuhan sehari-hari masyarakat di era globalisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam membangun perekonomian. Pembangunan ekonomi diarahkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang selalu ingin menciptakan kesempatan kerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui usahausahanya dalam membangun perekonomian.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah dengan melakukan pembangunan baik dalam jangka pendek dan jangka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara negara di dunia bertujuan mensejahterakan penduduknya, begitu juga di Indonesia pemerintah telah berusaha maksimal agar dapat mensejahterakan penduduk.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2003)
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara dapat diukur dan digambarkan secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2003) menyatakan bahwa pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses pembangunan yang berkelanjutan merupakan salah satu cara untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses pembangunan yang berkelanjutan merupakan salah satu cara untuk memenuhi tujuan pemerintah yaitu mencapai peningkatan kesejahteraan rakyat secara merata. Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cara yang tepat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat suatu negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian Indonesia diestimasikan akan mengalami tantangan baru di masa yang akan datang. Di tengah liberalisasi ekonomi seperti sekarang suatu negara akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara, meningkatkan output dunia, serta menyajikan akses ke sumber-sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perdagangan merupakan faktor penting untuk merangsang pertumbuhan ekonomi suatu negara. Perdagangan akan memperbesar kapasitas konsumsi suatu negara, meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada awal masa pembangunan Indonesia dimulai, perdagangan luar negeri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada awal masa pembangunan Indonesia dimulai, perdagangan luar negeri Indonesia bertumpu kepada minyak bumi dan gas sebagai komoditi ekspor utama penghasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimaksudkan untuk mempercepat pencapaian tingkat kesejahteraan hidup yang tinggi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan salah satu indikator untuk menilai keberhasilan pembangunan suatu negara dan menjadi sasaran utama pembangunan bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Globalisasi bukanlah merupakan hal yang baru bagi kita. Globalisasi
digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi bukanlah merupakan hal yang baru bagi kita. Globalisasi merupakan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu subsektor pertanian yang berpotensi untuk dijadikan andalan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu subsektor pertanian yang berpotensi untuk dijadikan andalan adalah subsektor perkebunan. Sebagai salah satu subsektor yang penting dalam sektor pertanian,
Lebih terperinciBAB V GAMBARAN UMUM NEGARA-NEGARA TUJUAN EKSPOR. tersebut juga menjadi tujuan ekspor utama bagi Indonesia.
BAB V GAMBARAN UMUM NEGARA-NEGARA TUJUAN EKSPOR Negara tujuan ekspor yang dibahas dalam bab ini hanya dibatasi pada 10 negara dengan tingkat konsumsi karet alam terbesar di dunia. Negara-negara tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keberlangsungan suatu negara dan diyakini merupakan lokomotif penggerak dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi seperti sekarang ini setiap negara melakukan perdagangan internasional. Salah satu kegiatan perdagangan internasional yang sangat penting bagi keberlangsungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan ekonomi suatu negara pada dewasa ini tidak dapat dipisahkan dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan negara lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam dunia modern sekarang suatu negara sulit untuk dapat memenuhi seluruh kebutuhannya sendiri tanpa kerjasama dengan negara lain. Dengan kemajuan teknologi yang sangat
Lebih terperinci: Pengaruh Luas Lahan, Jumlah Produksi, Kurs Dollar Amerika Serikat dan Inflasi Terhadap Ekspor Kakao Indonesia Kurun Waktu ABSTRAK
Judul Nama : Pengaruh Luas Lahan, Jumlah Produksi, Kurs Dollar Amerika Serikat dan Inflasi Terhadap Ekspor Kakao Indonesia Kurun Waktu 1994-2013 : I Kadek Edi Wirya Berata Nim : 1206105079 ABSTRAK Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan pembangunan. Sasaran pembangunan yang ingin dicapai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang selalu berusaha untuk meningkatkan pembangunan. Sasaran pembangunan yang ingin dicapai salah satunya adalah meningkatkan
Lebih terperinciPerkembangan Nilai Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Tahun 2016
Ringkasan Eksekutif Perkembangan Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Bulan Oktober 2016 A. Pertumbuhan Ekspor Impor Industri Pengolahan 12.000 10.000 8.000 6.000 4.000 2.000 0 Perkembangan Nilai Ekspor
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Teh merupakan salah satu komoditi yang mempunyai peran strategis dalam perekonomian Indonesia. Industri teh mampu memberikan kontribusi Produk Domestik Bruto (PDB) sekitar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diinginkan tersebut atau lebih dikenal dengan perdagangan internasional.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Suatu negara yang memiliki rasa ketergantungan dari negara lainnya, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dirasa tidaklah mencukupi, apabila hanya mengandalkan sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ukuran dari peningkatan kesejahteraan tersebut adalah adanya pertumbuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, menganut sistem perekonomian terbuka dimana lalu lintas perekonomian internasional sangat penting dalam perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri, demikian halnya dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri, demikian halnya dengan negara karena setiap negara membutuhkan negara lain untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara sedang berkembang selalu berupaya untuk. meningkatkan pembangunan, dengan sasaran utama adalah mewujudkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara sedang berkembang selalu berupaya untuk meningkatkan pembangunan, dengan sasaran utama adalah mewujudkan masyarakat demokratis, yang
Lebih terperinciPerkembangan Nilai Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Tahun 2016
Ringkasan Eksekutif Perkembangan Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Bulan Desember 2016 A. Pertumbuhan Ekspor Impor Industri Pengolahan 12.000 10.000 8.000 6.000 4.000 2.000 0 Perkembangan Nilai Ekspor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana dan terus-menerus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan Nasional merupakan suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana dan terus-menerus dengan memanfaatkan kemajuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan yang tidak terbatas, sementara factor-faktor produksi yang tersedia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara umum masalah yang dihadapi masyarakat adalah mengenai kebutuhan yang tidak terbatas, sementara factor-faktor produksi yang tersedia terbatas dari segi kuantitas
Lebih terperinciKata kunci : Kunjungan Wisatawan,Inflasi,dan Kurs Dollar Amerika Serikat, dan Ekspor Anyaman Provinsi Bali.
Judul Nama : Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan,Inflasi dan Kurs Dollar Amerika Serikat Terhadap Ekspor Anyaman Provinsi Bali : I Putu Agus Sudarma Nim : 1206105080 ABSTRAK Ekspor merupakan kegiatan transaksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara produsen kopi keempat terbesar dunia setelah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara produsen kopi keempat terbesar dunia setelah Brazil, Vietnam dan Kolombia. Dari total produksi, sekitar 67 persen kopinya diekspor sedangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memasuki era globalisasi dan sekaligus menghadapi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam rangka memasuki era globalisasi dan sekaligus menghadapi persaingan bebas dan juga mengatasi krisis moneter yang berkepanjangan maka kebijaksanaan pembangunan
Lebih terperinciREALISASI PENANAMAN MODAL PMDN-PMA
REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN-PMA Triwulan I Tahun 2018 Jakarta, 30 April 2018 Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) - RI DAFTAR ISI I. TRIWULAN I 2018: Dibanding Tahun 2017 II. TRIWULAN I 2018: Sektor,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dan liberalisasi perdagangan barang dan jasa semakin tinggi intensitasnya sehingga
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perekonomian dalam perdagangan internasional tidak lepas dari negara yang menganut sistem perekonomian terbuka. Apalagi adanya keterbukaan dan liberalisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan perekonomian suatu negara tentunya tidak terlepas dari
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan perekonomian suatu negara tentunya tidak terlepas dari aktivitas perdagangan international yaitu ekspor dan impor. Di Indonesia sendiri saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatnya hubungan saling ketergantungan (interdependence) antara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam perekonomian setiap negara di dunia. Hal ini didorong oleh semakin meningkatnya hubungan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH
PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH Selama November 2015, Nilai Ekspor US$ 106,27 Juta dan Impor US$ 87,33 Juta Selama November 2015, total ekspor senilai US$ 106,27 juta, naik US$ 21,06 juta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperbaharui, dalam kata lain cadangan migas Indonesia akan semakin menipis.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian masih menjadi salah satu primadona Indonesia untuk jenis ekspor non-migas. Indonesia tidak bisa menggantungkan ekspornya kepada sektor migas saja sebab
Lebih terperinciREALISASI PENANAMAN MODAL PMDN - PMA TRIWULAN I TAHUN 2017
Invest in remarkable indonesia indonesia indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia indonesia remarkable indonesia invest in Invest in Invest
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertukaran barang dan jasa antara penduduk dari negara yang berbeda dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan pesat globalisasi dalam beberapa dasawarsa terakhir mendorong terjadinya perdagangan internasional yang semakin aktif dan kompetitif. Perdagangan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Perdagangan Internasional Menurut Oktaviani dan Novianti (2009) perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan negara lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam perekonomian suatu negara. Terjalinnya hubungan antara negara satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perdagangan internasional merupakan sektor yang besar pengaruhnya dalam perekonomian suatu negara. Terjalinnya hubungan antara negara satu dengan negara yang
Lebih terperinciREALISASI PENANAMAN MODAL PMDN PMA TRIWULAN I TAHUN 2014
Invest in remarkable indonesia indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia indonesia remarkable indonesia invest in Invest in indonesia Invest
Lebih terperinciPERNYATAAN ORISINILITAS...
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINILITAS... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bertambah seiring dengan peningkatan pembangunan, untuk itu ekspor harus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, menganut sistem perekonomian terbuka dimana lalu lintas perekonomian internasional sangat penting dalam perekonomian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Industri pariwisata dalam beberapa kurun waktu terakhir telah mendapat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Industri pariwisata dalam beberapa kurun waktu terakhir telah mendapat perhatian lebih dari seluruh dunia sebagai sumber perekonomian dan devisa negara. Industri pariwisata
Lebih terperinciREALISASI PENANAMAN MODAL PMDN - PMA TRIWULAN I TAHUN 2016
Invest in remarkable indonesia indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia indonesia remarkable indonesia invest in Invest in indonesia Invest
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan memberikan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap perekonomian Indonesia. Hal ini dilihat dari kontribusi sektor
Lebih terperinciPERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN DESEMBER 2015
PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR - IMPOR SUMATERA SELATAN DESEMBER 2006 BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. 44/02/16/Th.XVII, 1 Februari 2016 PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN DESEMBER
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perdagangan dan pariwisata atau dalam istilah tertentu pariwisata memimpin
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada prinsipnya, pertumbuhan ekonomi dapat dirangsang oleh perdagangan dan pariwisata atau dalam istilah tertentu pariwisata memimpin pertumbuhan, pertumbuhan dipimpin
Lebih terperinciBAB I PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN II (SEMESTER I) TAHUN 2014
BAB I PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN II (SEMESTER I) TAHUN 2014 1.1 LATAR BELAKANG Pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2014 sebesar 5,12 persen melambat dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. hubungan dagang dengan pihak luar negeri, mengingat bahwa setiap negara
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam situasi global tidak ada satu negara pun yang tidak melakukan hubungan dagang dengan pihak luar negeri, mengingat bahwa setiap negara tidak dapat memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk membangun dirinya untuk mencapai kesejahteraan bangsanya. meliputi sesuatu yang lebih luas dari pada pertumbuhan ekonomi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai salah satu negara berkembang Indonesia selalu berusaha untuk membangun dirinya untuk mencapai kesejahteraan bangsanya. Pembangunan ekonomi dilaksanakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. penyediaan lapangan kerja, pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri, bahan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan sumberdaya alam yang melimpah, terutama pada sektor pertanian. Sektor pertanian sangat berpengaruh bagi perkembangan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH
PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH No. 69/12/72/Th.XVIII, 01 Desember 2015 Selama Oktober 2015, Nilai Ekspor US$ 85,21 Juta dan Impor US$ 71,73 Juta Selama Oktober 2015, total ekspor senilai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesat sesuai dengan kemajuan teknologi. Dalam era globalisasi peran transportasi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi dari sisi ekonomi adalah suatu perubahan dunia yang bersifat mendasar atau struktural dan akan berlangsung terus dalam Iaju yang semakin pesat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN , , , ,3 Pengangkutan dan Komunikasi
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian di Indonesia merupakan sektor yang memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Sektor pertanian secara potensial mampu memberikan kontribusi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdagangan internasional memiliki peranan penting sebagai motor penggerak perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu negara terhadap arus
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, hal ini
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, hal ini ditunjukkan dengan hubungan multilateral dengan beberapa negara lain di dunia. Realisasi dari
Lebih terperinciPENGARUH KUNJUNGAN WISATAWAN, INFLASI DAN KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT TERHADAP NILAI EKSPOR KERAJINAN BAMBU PROVINSI BALI SKRIPSI
PENGARUH KUNJUNGAN WISATAWAN, INFLASI DAN KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT TERHADAP NILAI EKSPOR KERAJINAN BAMBU PROVINSI BALI SKRIPSI Oleh : NI KADEK DEWI ASTUTI NIM : 1206105075 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2016
No. 44/08/36/Th.X, 1 Agustus PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JUNI NAIK 12,20 PERSEN MENJADI US$889,48 JUTA Nilai ekspor Banten pada Juni naik 12,20 persen dibanding
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2016
No. 25/05/36/Th.X, 2 Mei PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MARET NAIK 13,14 PERSEN MENJADI US$757,66 JUTA Nilai ekspor Banten pada Maret naik 13,14 persen dibanding
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Setiap negara di dunia ini pasti akan melakukan interaksi dengan negaranegara
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap negara di dunia ini pasti akan melakukan interaksi dengan negaranegara lain di sekitarnya. Biasanya bentuk kerjasama atau interaksi itu berbentuk perdagangan antar
Lebih terperinciHerdiansyah Eka Putra B
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI EKSPOR INDONESIA SEBELUM DAN SESUDAH KRISIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE CHOW TEST PERIODE TAHUN 1991.1-2005.4 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-syarat
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JANUARI 2017
No. 16/03/36/Th. XI, 1 Maret 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JANUARI 2017 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JANUARI 2017 TURUN 3,84 PERSEN MENJADI US$904,45 JUTA Nilai ekspor Banten pada turun 3,84
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JANUARI 2016
No. 15/03/36/Th.X, 1 Maret 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JANUARI 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JANUARI 2016 TURUN 6,81 PERSEN MENJADI US$683,74 JUTA Nilai ekspor Banten pada 2016 turun
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH
No. 51/09/72/Th.XVIII, 01 September 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH Selama Juli 2015, Nilai Ekspor US$ 21,82 Juta dan Impor US$ 82,70 Juta Selama Juli 2015, total ekspor senilai US$
Lebih terperinciPERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2015
PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR - IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2006 BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. / /Th., 2007 No. 28/05/16/Th.XVII, 15 No. 37/07/16/Th.XVII, 1 Juli PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan pemasaran barang dan jasa. Dalam merebut pangsa pasar, kemampuan suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Arus globalisasi ekonomi dan proses liberalisasi perdagangan merupakan kenyataan yang saat ini semakin berkembang dari segi globalisasi produksi sampai dengan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN DESEMBER 2016
No. 08/02/36/Th.XI, 1 Februari 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN DESEMBER A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR DESEMBER TURUN 0,08 PERSEN MENJADI US$940,56 JUTA Nilai ekspor Banten pada turun 0,08 persen
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH DESEMBER 2014
BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 02/02/62/Th. IX, 2 Februari 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH DESEMBER Nilai ekspor Kalimantan Tengah bulan sebesar US$62,45 juta, turun 29,68 persen dibanding
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN DESEMBER 2015
No.08/02/36/Th. X, 1 Februari 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN DESEMBER A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR DESEMBER NAIK 0,11 PERSEN MENJADI US$733,66 JUTA Nilai ekspor Banten pada naik 0,11 persen
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: PDB, Kurs, Impor, Utang luar negeri
Judul : Pengaruh Kurs dan Impor Terhadap Produk Domestik Bruto Melalui Utang Luar Negeri di Indonesia Tahun 1996-2015 Nama : Nur Hamimah Nim : 1306105143 ABSTRAK Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komparatif karena tersedia dalam jumlah yang besar dan beraneka ragam serta dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya kelautan berperan penting dalam mendukung pembangunan ekonomi daerah dan nasional untuk meningkatkan penerimaan devisa, lapangan kerja dan pendapatan penduduk.
Lebih terperinciV. PERKEMBANGAN PRODUKSI DAN EKSPOR KOMODITI TEH INDONESIA. selama tahun tersebut hanya ton. Hal ini dapat terlihat pada tabel 12.
54 V. PERKEMBANGAN PRODUKSI DAN EKSPOR KOMODITI TEH INDONESIA 5.1 Perkembangan Produksi Teh Indonesia Perkembangan produksi teh Indonesia selama 1996-2005 cenderung tidak mengalami perubahan yang begitu
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH MEI 2015
BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 02/07/62/Th. IX, 1 Juli 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH MEI 2015 Nilai ekspor Kalimantan Tengah bulan Mei 2015 sebesar US$121,89 juta, turun 1,85 persen dibanding
Lebih terperinciPERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN DESEMBER 2014
PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR - IMPOR SUMATERA SELATAN DESEMBER 2006 BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. / /Th., ember 2007 No. 07/02/16/Th.XVII, 02 Februari 2015 PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH
No. 56/10/72/Th.XVIII, 01 Oktober 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH Selama Agustus 2015, Nilai Ekspor US$ 42,49 Juta dan Impor US$ 53,06 Juta Selama Agustus 2015, total ekspor senilai
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Hal. i ii iii
DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMAKASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah... 1.2. Rumusan Masalah... 1.3. Tujuan dan Manfaat
Lebih terperinciAnalisis Perkembangan Industri
JUNI 2017 Analisis Perkembangan Industri Pusat Data dan Informasi Juni 2017 Pendahuluan Membaiknya perekonomian dunia secara keseluruhan merupakan penyebab utama membaiknya kinerja ekspor Indonesia pada
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MEI 2017
No. 38/07/36/Th.XI, 3 Juli PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MEI A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MEI NAIK 9,95 PERSEN MENJADI US$1.001,75 JUTA Nilai ekspor Banten naik 9,95 persen dibanding ekspor April,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi yang bergulir dengan cepat dan didukung oleh kemajuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses globalisasi yang bergulir dengan cepat dan didukung oleh kemajuan teknologi tertentu di bidang komunikasi dan informasi telah mengakibatkan menyatunya pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Aktivitas dalam perdagangan internasional seperti ekspor dan impor sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Aktivitas dalam perdagangan internasional seperti ekspor dan impor sangat diperlukan terutama untuk negara-negara yang memiliki bentuk perekonomian terbuka.
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN SEPTEMBER 2015
No. 50/11/36/Th. IX, 2 November PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN SEPTEMBER A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SEPTEMBER TURUN 5,85 PERSEN MENJADI US$706,27 JUTA Nilai ekspor Banten pada turun 5,85 persen
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH APRIL 2015
BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 02/06/62/Th. IX, 1 Juni PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH APRIL Nilai ekspor Kalimantan Tengah bulan sebesar US$124,19 juta, turun 13,01 persen dibanding bulan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, seperti Indonesia serta dalam era globalisasi sekarang ini, suatu negara tidak terlepas dari kegiatan
Lebih terperinciULANGAN HARIAN I. : Potensi SDA dan SDM
ULANGAN HARIAN I Mata Pelajaran Kelas Materi : ILMU PENGETAHUAN SOSIAL : IX : Potensi SDA dan SDM I. Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d dalam
Lebih terperinciUniversitas Bina Darma
Mata Kuliah Kelas Hari/Tanggal Dosen Universitas Bina Darma Petunjuk mengerjakan soal: Tulislah Nama, NIM dan Kelas. ( Berdoa dahulu sebelum mengerjakan soal ) Kerjakan di KERTAS A. PILIHAN GANDA 1. Perdagangan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR FEBRUARI 2015
. 24/04/51/Th. IX, 1 April 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR FEBRUARI 2015 A EKSPOR Nilai ekspor barang asal Provinsi Bali yang dikirim lewat beberapa pelabuhan di Indonesia pada bulan Februari 2015 mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas saat ini, telah terjadi perubahan secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era perdagangan bebas saat ini, telah terjadi perubahan secara fundamental, bahwa gerak perdagangan semakin terbuka, dinamis, dan cepat yang menyebabkan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2017
No. 24/05/36/Th.XI, 2 Mei PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MARET NAIK 9,30 PERSEN MENJADI US$995,96 JUTA Nilai ekspor Banten pada Maret naik 9,30 persen dibanding
Lebih terperinciVOLUME EKSPOR KOMODITAS PISANG INDONESIA PERIODE DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SKRIPSI. Oleh : KUKUH DWI SAPUTRO NIM :
VOLUME EKSPOR KOMODITAS PISANG INDONESIA PERIODE 1989-2013 DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SKRIPSI Oleh : KUKUH DWI SAPUTRO NIM : 1106105012 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Permintaan dan penawaran pada dasarnya merupakan penyebab terjadinya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Permintaan dan penawaran pada dasarnya merupakan penyebab terjadinya perdagangan antar negara. Sobri (2001) menyatakan bahwa perdagangan internasional adalah
Lebih terperinciPERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN JUNI 2017
PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR - IMPOR SUMATERA SELATAN JUNI 2006 BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. / /Th., Mei 2007 No. 31/06/16/Th.XVIII, 1 Juni No. 41/08/17/Th.IX, 1 Agustus PERDAGANGAN LUAR NEGERI
Lebih terperinciPROVINSI JAWA BARAT MARET 2016
BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR No.25/05/32/Th.XVIII, 02 Mei PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT MARET A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MARET MENCAPAI US$ 2,12 MILYAR Nilai ekspor
Lebih terperinciHUBUNGAN KAUSALITAS ANTARA EKSPOR NON MIGAS TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN SKRIPSI
HUBUNGAN KAUSALITAS ANTARA EKSPOR NON MIGAS TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN 1980-2008 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. samping komponen konsumsi (C), investasi (I) dan pengeluaran pemerintah (G).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam sistem perekonomian terbuka, perdagangan internasional merupakan komponen penting dalam determinasi pendapatan nasional suatu negara atau daerah, di
Lebih terperinciPERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN NOVEMBER 2015
PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR - IMPOR SUMATERA SELATAN NOVEMBER 2006 BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. 02/01/16/Th.XVIII, 4 Januari 2016 PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN NOVEMBER
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu negara adalah perdagangan internasional. Perdagangan internasional
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu kegiatan yang terpenting dalam meningkatkan perekonomian suatu negara adalah perdagangan internasional. Perdagangan internasional adalah kegiatan untuk memperdagangkan
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN INFLASI TERHADAP VOLUME EKSPOR IKAN TUNA PROVINSI BALI PERIODE
ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN INFLASI TERHADAP VOLUME EKSPOR IKAN TUNA PROVINSI BALI PERIODE 1990-2006 Diajukan oleh: NI NYM. TRISYANTI ANGGA KUSUMA DEWI NIM. 0315151127
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perdagangan internasional berawal dari adanya perbedaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan perdagangan internasional berawal dari adanya perbedaan sumber daya yang dimiliki setiap negara dan keterbukaan untuk melakukan hubungan internasional
Lebih terperinci