PROSIDING SEMINAR NASIONAL III HITPI, 2014

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROSIDING SEMINAR NASIONAL III HITPI, 2014"

Transkripsi

1 i

2 PROSIDING SEMINAR NASIONAL III (HIMPUNAN ILMUWAN TUMBUHAN PAKAN INDONESIA) H I T P I 2014 Oleh: Mardiati Zain, dkk Hak Cipta yang dilindungi undang-undang ada pada Tim Editor Hak penerbitan ada pada Fakultas Peternakan Universitas Andalas Tim Editor ISBN : Ketua Anggota : Prof. Dr. Ir. Mardiati Zain, MS : Dr. Simel Sowmen, SPt, MP : Dr. Rusfidra, SPt : Rusdimansyah, SPt, MSi : Rahmiwati, SPt, MSi : Robi Amizar, SPt, MSi Desain Cover Robi Amizar Diterbitkan pertama kali oleh: Fakultas Peternakan Cetakan I, Oktober 2014 Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam Terbitan (KDT) Mardiati Zain dkk, 2014 Prosiding Seminar Nasional III Himpunan Ilmuwan Tumbuhan Pakan Indonesia (HITPI) Ed. I.- Padang: Fakultas Peternakan Universitas Andalas, 2014 x halaman, 21 x 28 cm ISBN Umum I. Judul ii

3 Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-undang No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta: 1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) atau pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp , 00 (satu juta rupiah) atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp ,00 (lima milyar rupiah). 2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dipidanakan dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp iii

4 KATA PENGANTAR Seminar Nasional III Himpunan Ilmuwan Tumbuhan Pakan Indonesia (HITPI) sudah memasuki kali ke tiga diselenggarakan secara nasional yang diikuti oleh peneliti dan praktisi yang ahli di bidang hijauan tanaman pakan dari seluruh pelosok Republik Indonesia. Pertemuan dalam wadah scientis oleh ilmuwan tumbuhan pakan dikemas dalam sebuah semnas bertema Peran strategis hijauan pakan lokal dalam menjamin kemandirian pangan hewani telah digelar dengan baik dan lancar pada tanggal 28 Oktober 2014 dan dilanjutkan dengan kegiatan field trip pada tanggal 29 Oktober Sharing informasi dan hasil pemikiran baru serta penyebarluasan program nasional Direktur Pakan, Direktorat Jenderal Peternakan dilakukan dalam kegiatan ini. Suasana seminar yang kondusif dengan lokasi tempat seminar yang sejuk di Kota Bukittinggi diharapkan dapat terus dilakukan untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tumbuhan pakan dan memberikan inspirasi untuk melahirkan pusat-pusat riset tumbuhan pakan. Semnas ini merupakan komitmen HITPI dalam rangka meramu dan mencermati pemikiran tentang keberagaman jenis dan manfaat tumbuhan pakan serta menggali potensi yang dimiliki oleh setiap daerah di Indonesia untuk menjadikan tumbuhan pakan sebagai komoditas yang memiliki keunggulan kompetitif. Seminar tumbuhan pakan tropik yang dilaksanakan bertujuan untuk saling tukar informasi tentang pengembangan Ipteks Tanaman Pakan Tropik di Indonesia antar para pakar, peneliti, dan pemangku kepentingan lainnya. Terimakasih kami sampaikan kepada Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan yang telah membantu pembiayaan semnas ini dan terimakasih juga kami sampaikan kepada para narasumber, pemakalah, peserta Seminar, dan semua pihak yang telah berkontribusi besar untuk keberhasilan pelaksanaan Seminar Nasional III Himpunan Ilmuwan Tumbuhan Pakan Indonesia (HITPI) tahun Prof. Dr. Ir. James Hellyward, MSc vi

5 DAFTAR ISI No Judul Halaman 1. Kata Pengantar vi 2. Daftar isi vii 3. Perumusan hasil Semnas III HITPI 1 4. Kata pengantar Dekan Fakultas Peternakan Unand 4 5. Kata pengantar ketua umum HITPI 6 6. Laporan ketua panitia pelaksana 7 MAKALAH UTAMA 1. Kebijakan Pengembangan Hijauan Pakan Nasional dalam Upaya Mendukung Peningkatan Produktivitas Ternak (Mursyid Ma sum) 2. Keragaman dan Potensi Tumbuhan Pakan Lokal di Indonesia Hasil Kajian Jangka Panjang IPB-LIPI (M Agus Setiana) 3. Leguminosa Pakan Sebagai Sumber Hijauan Berkualitas Lesson Learn Pengembangan Pakan Murah di NTT (Jacob Nulik) 4. Akselerasi Pembangunan Peternakan melalui Pendekatan Kawasan Produksi Berbasis Hijauan Pakan (Erinaldi) 5. Sosialisasi Regulasi dan Program Pengembangan Hijauan Pakan di Indonesia (Triastuti Andajani) 6. Penerapan Sistem Leisa (Low External Input and Sustainable Agriculture) terhadap Produktivitas Rumput Raja (Pennisetum purpupoides) (Suyitman) KELOMPOK HIJAUAN PAKAN 1. Kualitas silase rumput benggala (Panicum maximum) pada berbagai taraf penambahan bahan aditif ekstrak cairan asam laktat Produk fermentasi anaerob batang pisang (Tidi Dhalika, Atun Budiman dan Mansyur) Analisis potensi dan kualitas pakan hijauan yang tumbuh liar di lahan kampus limau manis Universitas Andalas Padang (Romadani Berutu, Puri Sardilla, Evitayani, Ifradi dan Khalil) Eksplorasi tumbuhan rawa rumput grinting (cynodon dactylon (l) pers) sebagai pakan ternak di Propinsi Kalimantan Selatan (Tintin Rostini) Keragaman vegetasi potensial hijauan pakan di areal persawahan pada kondisi ketinggian yang berbeda (Nur Rochmah Kumalasari, Sunardi) karakteristik fermentasi rumen beberapa jenis tanaman leguminosa (Suharlina, Abdullah, D.A. Astuti, Nahrowi, A Jayanegara) Komposisi Botani dan Persebaran Jenis-Jenis Hijauan Lokal Padang Penggembalaan Alam Dataran Kebar di Papua Barat (Onesimus Yoku, Andoyo Supriyantono, Trisiwi Widayati dan Iriani Sumpe) Daya Dukung Lahan dan Tumbuhan Pakan dalam Pengembangan Komoditas Unggulan Peternakan di Kabupaten Gianyar (W. Suarna, K.M. Budiasa, I W. Wirawan, dan N.L.G. Sumardani) Tanaman Legum Pohon Desmodium rensonii sebagai Tanaman Pakan Ternak Bermutu (Dadang suherman dan Iwan Herdiawan) Kelimpahan Spesies dan Produksi Bahan Kering Hijauan Pakan Kelinci di Kabupaten Paniai (Diana Sawen dan B.W. Irianti Rahayu) Tumbuhan Pakan Ternak Lokal di Kabupaten Pandeglang, Banten (Bambang R. Prawiradiputra) Nilai Gizi Styloshanthes guainensis serta Pemanfaatannya untuk Pakan Ternak Ruminansia (Multiviza Muslim) Simpanan Karbon dan Kandungan Nutrisi Beberapa Spesies Rumput Tropis Asal Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat Di Kabupaten Sarolangun Propinsi Jambi (I. Martaguri, L. Abdullah, P.D.M.H Karti, I.K.G. Wiryawan, R. Dianita) Metode Cepat Pendugaan Kandungan Protein Kasar pada Rumput raja (Pennisetum purpurhoides) Menggunakan Nilai Indeks Warna Daun (W. W. S. vii

6 Waluyo., S. Suharti, l. Abdullah) Produksi Bahan Kering Hijauan Pakan di Bawah Naungan Kelapa Sawit Milik Pt. Medco Papua Hijau Selaras Manokwari (Diana Sawen, M. Junaidi, Th. Sraun dan Hengky Yance Yepasedanya) Integrasi Sapi Potong Tanaman Sawit (Siska) dan Potensi Pengembangannya Di Kabupaten Pasaman Barat (Studi Kasus Kelompok Tani Lubuak Gadang, Kecamatan Luak Nan Duo) (Arfa`i, dan Yuliaty Shafan Nur) 172 KELOMPOK AGROSTOLOGI 1. Pengaruh Pemberian CMA (Cendawan Mikoriza Arbuskula) dan Dosis Pupuk N, P dan K Pada Lahan Kritis Bekas Tambang Batubara Terhadap Kandungan Mineral Makro Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) cv. Taiwan (Evitayani, Khalil dan E. Dirgantara, M.Lidra dan Yolanda) Pupuk Kandang Diperkaya Fosfat Alam Dalam Bentuk Granular dan diinokulasi Biodekomposer untuk Meningkatkan Nutrisi Jerami Jagung Manis sebagai Hijauan Pakan Lokal di Lahan Kering (Dwi Retno Lukiwati1, Endang Dwi Purbayanti dan Retno Iswarin Pujaningsih) Pertumbuhan Biji Gamal (Gliricidia sepium) pada Berbagai Metode Skarifikasi yang Dikombinasikan dengan Pemberian Mikoriza (Trisnadewi, A. A. A. S., I K. M. Budiasa, dan I W. Suarna) Produktivitas Rumput Panikum dan Paspalum dalam Kombinasinya dengan Legum pada Lahan Kering (W. Suarna, N.N. Candraasih K., A.A.A.S.Trisnadewi, dan M.A.P. Duarsa) Pertumbuhan Kembali dan Produksi Beberapa Jenis Rumput yang Diberi Pupuk Organik (N.G.K. Roni, NM Witariadi, NW Siti dan IM Suranjaya) Potensi dan Karekteristik Produksi Lemna Minor pada Berbagai Media Tanam (Iwan Prihantoro, Adisty Risnawati, Panca Dewi Manu Hara Karti, M. Agus Setiana) Pertumbuhan Legum Pohon Glyrisidia sepium pada Lahan Pasca Tambang Semen PT. Indocement Tunggal Prakasa (Karti, P.D.M.H., Sofran) Efek Sisa Pupuk Kandang Diperkaya Fosfat Alam Dalam Bentuk Granular dan di Inokulasi Biodekomposer terhadap Nutrisi Jerami Jagung Manis di Lahan Kering (Dwi Retno Lukiwati dan Retno Iswarin Pujaningsih) Induksi dan Multiplikasi Tanaman Pakan Ternak Leucaena kx2 secara Invitro (Sajimin1, N.D. Purwantari dan D.Sukmadjaja) Respon Pertumbuhan Legume Pakan terhadap Rock Phospat dan Inokulasi Mikoriza pada Tanah Steril dan Tidak Steril (Simel Sowmen, Suyitman) Pengaruh BAP (benzil adenin purin) dan NAA (Naphthalen Acetic Acid) terhadap Eksplan Tanaman Turi (sesbania grandiflora) dalam Media Multiplikasi Secara in vitro (Mardhiyetti, Zulfadli Syarif, Novirman Jamarun, Irfan 250 Suliansyah) 12. Pengaruh Pemupukan Nitrogen terhadap Pertumbuhan Rumput Gajah Mini (Pennisetum Purpureum Dwarft) di Tanah Ultisol (Rahmi Dianita, A. Rahman, Sy) Efektivitas Vermikompos Eisenia foetida Savigny dalam Memperbaiki Tingkat Produksi dan Kualitas Nutrisi Sorghum bicolor (L.) Moench dan Centrosema pubescens Benth (Asep Tata Permana, Luki Abdullah, Panca Dewi Manuhara Karti, Toto Toharmat, Suwarno) Centrosema Pascuorum Leguminosa Adaptasi pada Lahan Kering Beriklim Sangat Kering Ntt: Efektivitas dan Kompetitivitas Strain Mutan Bpt01 (N.D. Purwantari, Sajimin, A. Fanindi dan J. Nulik) Peningkatan Hasil dan Nilai Nutrisi Rumput Kumpai (Hymenachne amplexicaulis (Rudge) Nees.) dengan Fungi Mikoriza Arbuskula dan Pupuk Organik di Tanah Podzolik Merah Kuning (Hardi Syafria, Novirman Jamarun, Mardiati Zein dan Evita Yani ) 268 viii

7 PRODUKTIVITAS RUMPUT PANIKUM DAN PASPALUM DALAM KOMBINASINYA DENGAN LEGUM PADA LAHAN KERING DI DESA SEBUDI KARANGASEM W. Suarna, N.N. Candraasih K., A.A.A.S.Trisnadewi, dan M.A.P. Duarsa Fakultas Peternakan Universitas udayana ABSTRAK Dampak dari penambangan pasir adalah terkurasnya biomasa sehingga degradasi lahan semakin meningkat. Sebuah penelitian telah dilaksanakan untuk mengetahui produksi dan potensi tanaman pakan yang ditanam pada lahan kering (marginal).penanaman dilakukan dalam pola asosiasi antara tanaman rumput dengan legum unggul yang disertai aplikasi mikoriza.penelitian yang dilaksanakan di Desa Sebudi Karangasem menggunakan rancangan acak kelompok yang terdiri atas 12 kombinasi rumput dan legum unggul dan diulang sebanyak tiga kali. Rumput yang dipergunakan adalah rumput Panicum maximum var.trichoglum dan Paspalum atratum, sedangkan legum yang dipergunakan adalah Centrocema pubescens dan Clitoria ternatea. Variabel yang diamati adalah hubungan antara tinggi tanaman dengan area cover, hubungan antara jumlah anakan dengan lingkar rumpun dan produksi hijauan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, hampir semuapolaasosiasidapatdikembangkan di lahan kering, dan pola asosiasi antara rumput panikum dan paspalum dengan clitoria dapat memberikan tambahan biomasa. Rumput panikum dan paspalum yang ditanam bersama clitoria di lahan kering sangat potensial untuk memperbaiki kualitas lahan. Pertumbuhan dan hasil hijauan rumput sangat dipengaruhi oleh keberadaan legum yang ditanam bersama rumput tersebut, rumput paspalum yang ditanam bersama klitoria atau centrosema memberikan produksi hijauan tertinggi. Aplikasi mikoriza tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan dan hasil rumput yang ditanam bersama legume, meskipun terdapat kecendrungan terjadi peningkatan. Kata kunci: biomasa, pola asosiasi tanaman, degradasi lahan, produksi hijauan ABSTRACT The side-effect of sand mining was disappearing of biomass which caused of land degradation. A research has been conducted to study the production and forage potential which were planted in dryland (marginal). This research was desgined in association patern between grasses and legumes with Mikoriza application, using 12 combination of grasses and legumes, with 3 replications. This research was conducted at Sebudi village, Karangasem district. Panicum maximum var. Trichoglum and Paspalumatratum and Centrocemapubescens and Clitoriaternatea were used for grasses and legumes respectively. Observed variables were corelation between plant height and areal cover, corelation between number of tiller and circumference clumps of grass and forage production. The results of this research showed that almost all association can be implemented at dryland, and association patern between Panicum and Paspalum with Clitoria gave extra biomass. This association also showed great potential to improve land quality. The growth and production of grasses were greatly influenced by the association of legumes. Panicum and Paspalum associated with both Clitoria orcentrocema gave highest yield. Micoriza showed a non significant difference on growth and production of grass associated with legumes, although it tend to increase both of growth and production of grasses. Key words: Biomass, plant association, land degradation, forage production 205

8 PENDAHULUAN Kabupaten Karang asem adalah sebuah kabupaten di Bali yang memiliki lahan kering dan lahan kritis cukup luas. Sebagian lahan kering akan menjadi semakin kritis dengan meningkatnya aktivitas pembangunan fisik yang memerlukan pasir sebagai salah satu bahan bakunya. Penambangan pasir di beberapa kecamatan di Kabupaten Karang asem sudah sangat memprihatinkan seperti di kecamatan kubu, Rendang dan Selat. Desa Sebudi adalah salah satu desa di kecamatan Selat yang menjadi tempat penambangan pasir sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan bentang alam. Permasalahan yang muncul adalah bagaimana melakukan pemulihan terhadap lahan pasca tambang. Penambangan pasir menyebabkan kehilangan lapisan tanah olah, meningkatnya erosi dan pertumbuhan tanaman alami menjadi sangat jelek. Terjadi perubahan besar pada sifat fisik tanah dan kandungan Ca dan Mg menjadi semakin rendah. RasioCa : Al menjadi rendah (<1) yang menunjukkan memburuknya keseimbangan kation bagi pertumbuhan vegetasi (Ushaet al., 2010). Sedangkan Sheoran et al. (2010) menyatakan bahwa produktivitas tanah dapat meningkat dengan menambahkan berbagai bahan alam seperti serbuk gergaji, sisa-sisa kayu, lumpur, dan pupuk kandang, karena perubahan tersebut dapat merangsang aktivitas mikroba yang memberikan nutrisi (N, P) dan karbon organic untuk tanah. Konsekuensi dari penambangan terhadap lapisan tanah atas selama pengupasan, penimbunan, dan pemulihan menyebabkan transformasi N sangat besar. Pengelolaan lapisan tanah atas penting bagi rencana reklamasi untuk mengurangi kerugian N dan meningkatkan hara tanah dan mikroba. Revegetasi merupakan cara yang paling efektif untuk mengurangi erosi dan melindungi tanah terhadap degradasi. Upaya restorasi lahan pascatambang telah berfokus pada spesies legum, rumput, tumbuh-tumbuhan, dan pohon penambat N. Lahan pasca tambang di Desa Sebudi memerlukan prioritas pengelolaan untuk menghindari terjadinya dampak negative yang disebabkan oleh pengelupasan permukaan lahan. Penelitian yang dilakukan pada lahan pasca tambang diharapkan dapat memberikan informasi tentang pertumbuhan dan perkembangan tanaman dalam pola asosiasi. Fokus pengamatan sebagai langkah awal adalah mencermati produksi hijauan dan pengaruh tanaman legume terhadap pertumbuhan rumput yang ditanam dalam pola asosiasi. Jenis tanaman yang memungkinkan untuk diusahakan adalah jenis rumput yang tahan kering: rumput Cenchrus siliaris, Andropogon gayanus, Panikum maximum, Brachiaria decumbens, Urochloa mozambicensis, dan sebagainya. Jenis legum yang tahan kering: Centrocema pubescens, Desmantus virgatus, Stylosanthus guianensis, Stylosanthus humilis, Clitoria ternatea, Sesbania grandiflora, Leucaena leucocephala dan sebagainya. Teknologi asosiasi tanaman selain dapat meningkatkan keberagaman hijauan pakan, akan terjalin simbose yang sinergis dalam interaksi fisik, kimia, dan biologis, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi hijauan. MATERI DAN METODE Sebuah penelitian telah dilaksanakan di lahan kering di Desa Sebudi Kabupaten Karangasem. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK). Perlakuan terdiri atas sistem tanam dengan 4 asosiasi rumput-legum dan dengan atau tanpa mikoriza. Sistem tanam merupakan kombinasi dari 2 spesies rumput dan2 spesies legum. Dengan demikian akan terdapat 206

9 12 perlakuan kombinasi antara rumput, legum, dan mikoriza. Percobaan menggunakan tiga kelompok sebagai ulangan, sehingga memerlukan12 3 = 36 petak/plot. Petak-petak percobaan dibuat dengan ukuran 3 3 meter. Berdasarkan desain perlakuan di atas maka perlakuan kombinasi dapat digambarkan sebagai berikut: 1. Kombinasi rumput Panikum dengan Sentrosema 2. Kombinasi rumput Panikum dengan Sentrosema dan mikoriza 3. Kombinasi rumput Panikum dengan Klitoria 4. Kombinasi rumput Panikum dengan Klitoria dan mikoriza 5. Kombinasi rumput Paspalum dengan Centrocema 6. Kombinasi rumput Paspalum dengan Centrocema dan mikoriza 7. Kombinasi rumput Paspalum dengan Klitoria 8. Kombinasi rumput Paspalum dengan Klitoria dan mikoriza 9. Kombinasi rumput Panikum, Paspalum dengan Centrocema 10. Kombinasi rumput Panikum, Paspalum dengan Centrocema dan mikoriza 11. Kombinasi rumput Panikum, Paspalum dengan Klitoria 12. Kombinasi rumput Panikum, Paspalum dengan Klitoria dan mikoriza Variabel dan data yang dianalisis adalah sebagai berikut: Data yang dianalisis adalah produktivitas tanaman pada pertumbuhan kembali (regrowth) kedua yang terdiri atas beberapa variable yakni: jumlah cabang atau anakan, tinggi tanaman, lingkar rumpun, area cover dan korelasi antara tinggi dengan area cover, korelasi antara jumlah anakan dengan lingkar rumpun, dan berat kering oven tanaman. Data dianalisis dengan mempergunakan sidik ragam univariat dan analisis korelasi (Steel dantorrei, 1989). HASIL DAN PEMBAHASAN Asosiasi rumput-legum dapat menimbulkan pengaruhinterferensidansimbiose yang salingmenguntungkan. Waktu saat dimulainya kompetisi tergantung pada: (1) tingkat suplai sumber daya seperti kesuburan tanah, radiasi, keseimbangan kelembaban, dan (2) komunitas alami tanaman terutama keperluan sumber daya individu tanaman, jumlah tanaman per unit area (plant population) dan kanopi yang jarang.juskiw et al. (2000) menyatakan bahwa perbedaan morfologi dan fisiologi, kemampuan berkompetisi (competitive ability) pada asosiasi interspesifik dapat mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, komposisi, dan nilai nutrisi hijauan dari masing-masing spesies dalam sistem asosiasi. Hubungan antara tinggi tanaman dengan area cover adalah mencerminkan tingkat volume tanaman. Gambar 1 di atas menunjukkan bahwa volume tanaman tertinggi terjadi pada rumput paspalum yang ditanam bersama dengan Klitoria. Nilai korelasi antara tinggi tanaman dengan area cover untuk perlakuan Y1, Y2, Y3, dan Y4 berturut-turutadalah 0,09, 0,09, 0,52, dan 0,52. Rumput panikum yang ditanam bersama legume Centrocema dan Klitoria tidak menunjukkan pertambahan volume tanaman yang signifikan. Hal tersebut sangat dimungkinkan karena rumput paspalum memiliki sifat tumbuh yang cendrung ke arah horizontal pada awalnya kemudian berdiri tegak sehingga memudahkan tanaman legume untukmerambat di sela-sela tanaman inang. 207

10 Jumlah anakan Tinggi Tanaman (cm) PROSIDING SEMINAR NASIONAL III HITPI, 2014 Asosiasi tanaman di antara rumput dan legum telah meningkatkan produksi hijauan. Tingginya volume tanaman pada Y4 juga mencerminkan peningkatan produksi yang lebih cepat dan adanya kontribusi legume terhadap pertumbuhan rumput paspalum. Hal tersebut sesuai dengan hasil-hasil penelitian tentang pertumbuhan dan produksi tanaman pakan yang dilakukan sebelumnya. Kombinasi pertanaman rumput-legum dan pemupukan dapat mengurangi kebutuhan akan pupuk, karena adanya kemampuan legum mengikat nitrogen bila bersimbiosis dengan Rhizobium (Purwantari et al., 1999). Menurut Miller (1984) asosiasi rumput-legum pada pastura campuran tidak memerlukan pemberian nitrogen apabila komposisi legum menyusun lebih dari 30% dari asosiasi tanaman tersebut. Tetapi perlu diusahakan cara pemupukan P dan K apabila legum paling sedikit 30% dari pastura. 120 Y4 = 0,1041x + 16,443 Y3 = 0,0161x + 15, Area Area cover cover (%) (%) Gambar 1. Hubunganantaratinggitanamandenganarea cover (Y1= Panikum+Sentro; Y2 = Panikum + Klitoria;Y3 = Paspalum + Sentro; Y4 = Paspalum+Klitoria) y4 = 0,5512x + 16,237 y 3= 0,8654x + 15,299 y2 = 0,2886x + 10,575 y1 = 0,3014x + 11, LingkarRumpun Gambar 2.HubunganjumlahAnakandanlingkarrumpun(Y1= Panikum+ Sentro; Y2 = Panikum + Klitoria; Y3 = Paspalum + Sentro; Y4 = Paspalum+Klitoria) 208

11 Gambar 2 menunjukkan hubungan antara jumlah anakan dengan lingkar rumpun tanaman. Nilai korelasi antara jumlah anakan dengan lingkar rumpun untuk perlakuan Y1, Y2, Y3, dan Y4 berturut-turut adalah 0,77, 0,64, 0,67, dan 0,50. Rumput paspalum yang ditanam bersama legume Klitoria (Y4) memberikan kerapatan tanaman yang paling tinggi. Fenomena yang sama seperti pada volume tanaman juga terjadi pada indicator kerapatan tanaman. Rumput Panikum yang ditanam bersama legume memberikan kerapatan tanaman yang paling rendah. Legum Klitoria memberikan pengaruh yang lebih baik daripada legume centrocema terhadap pertumbuhan dan produksi rerumputan. Tingginya kerapatan tanaman pada perlakuan Y4 juga mengindikasikan pertumbuhan dan produksi hijauan yang lebih baik. Adanya asosiasi rumput paspalum dengan legume klitoria memperlihatkan aktivitas simbiosis yang saling menguntungkan di antara kedua tanaman tersebut. Fenomena yang sama juga diinformasikan oleh Skerman (1977) yang menyatakan bahwa, Stylo yang ditanam bersama Hyparrhenia di Sirere, Uganda mampu menghasilkan hijauan yang setara dengan rumput yang dipupukdengan 165 kg ha -1 N.Alison dan Pitman (1995) menyatakan, bahwa dengan mengadakan asosiasi rumput Bermuda dengan Clover yang diteliti selama tiga tahun, total produksi hijauan kering rumput Bermuda yang ditanam bersama-sama legum Clover adalah setara dengan produksi rumput Bermuda yang dipupuk dengan 100 kg ha -1 N. Produksi rumput Bermuda dengan Clover dapat memberikan produksi mendekati dua ton hijauan kering per ha, sedangkan Bermuda yang dipupuk dengan 100 kg ha - 1 N memberikan hijauan kering kurang dari satu ton per ha. Beratkering oven hijauanpanikum yang ditanam bersama rumput paspalum dan legume Centrocema (A9) memberikan hasil berat kering oven tertinggi yakni sebesar 6,92 tha -1. Hal tersebut dapat terjadi karena pertumbuhan panikum yang tegak tidak terhalang oleh paspalum yang pada awalnya tumbuh kesamping, sedangkan pertumbuhan centrocema juga lebih banyak ke arah samping sebelum melilit ke atas. Paspalum dan centrocema belum menaungi panikum sehingga efektivitas fotosintesis berlangsung dengan baik, yang pada akhirnya menghasilkan bobot kering oven tertinggi. Tabel 1.Berat kering oven hijauan panikum yang ditanam bersama legume dengan dan tanpa mikoriza (t ha -1 ) Perlakuan BK Daun BK Batang BK Total A1 1,78 c 2,43 b 4,21 b A2 1,74 bc 2,92 ab 4,66 b A3 1,34 bc 2,73 ab 4,07 b A4 1,99 b 2,73 ab 4,73 b A9 2,68 a 4,24 a 6,92 a A10 1,99 c 2,94 ab 4,93 b A11 3,79 c 4,84 ab 8,63 a A12 2,28 bc 2,87 ab 5,15 b Keterangan: Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan perbedaan yang tidak nyata (p>0,05) Berat kering oven hijauan paspalum yang ditanam bersama legum (Tabel 2) tertinggi pada rumput paspalum yang ditanam bersama legume Klitoria yakni sebesar 7,73t ha -1. Hal 209

12 tersebut sesuai dengan hasil analisis terhadap volume dan kerapatan tanaman yang menunjukkan hasil tertinggi pada asosiasi rumput paspalum dengan legume Klitoria. Aplikasi mikoriza dalam penelitian ini tidak menunjukan perbedaan yang nyata baik pada asosiasi rumput panikum dengan legume demikian pula padaasosiasi rumput paspalum dengan legume. Berdasarkan Tabel 1 dan 2 dapat dinyatakan bahwa penanaman legume akan dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman rumput. Rumput paspalum memberikan respons pertumbuhan dan produksi yang lebih baik dari pada rumput panikum. Rumput panikum yang ditanam bersama paspalum dan legume klitoria atau centrosema memberikan produksi hijauan yang lebih tinggi daripada ditanam bersama legume saja. Tabel: 2 Berat kering oven hijauan paspalum yang ditanam bersama legume dengan dan tanpa mikoriza (t ha -1 ) Perlakuan BK Daun BK Batang BK Total A5 3,66 a 3,48 a 7,15 ab A6 3,94 a 3,25 a 7,19 ab A7 4,41 a 3,32 a 7,73 a A8 4,16 a 3,11 a 7,27 a A9 2,92 ab 2,42 b 5,34 b A10 2,70 ab 2,85 ab 5,55 b A11 2,66 ab 2,71 ab 5,37 b A12 2,42 b 2,45 ab 4,87 b Keterangan: Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan perbedaan yang tidak nyata (p>0,05) SIMPULAN Pertumbuhan dan hasil hijauan rumput sangat dipengaruhi oleh keberadaan legum yang ditanam bersama rumput tersebut, rumput paspalum yang ditanam bersama legume klitoria memberikan hasil hijauan tertinggi. Aplikasi mikoriza tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan dan hasil rumput yang ditanam bersama legum. DAFTAR PUSTAKA Alison, M.W. and W.D. Pitman Legume use in pastures. Louisiana Agric. 38: Bayer, W Napier grass-a promising fodder for smallholder livestock production in the tropics. Plant Research and Development, p Beets, W.C Multiple cropping and tropical farming systems. Gower Publ. Co. Ltd. Aldershot, 151 p. Dwisantoso, R. dan M. Harikusnadi Analisis regresi. Andi Offset Yogyakarta, 113 halaman. Horne, P.M Tree legum/grass mixtures for forage production in the wet tropics. ACIAR Forage Newsletter, No. 11. p

13 Juskiw, P.E., J.H. Helm, and D.F. Salmon Competitive ability in Miller, D.A Forages crops. Mc Graw-Hill. Inc. New York, p Miller, D.A Forages crops. Mc Graw-Hill. Inc. New York, p Purwantari, N.D., B.R. Prawiradiputra, S. Yuhaeni, dan P. Suratmini Hasil-hasil penelitian tanaman pakan ternak. Prosiding Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor 1: Sanchez, P.A Properties and management of soils in the tropics. John Wiley and Son, North Caroline State University, p Sheoran, v., A. S. Sheoran, P. Poonia Soil Reclamation Of Abandoned Mine Land By Revegetation: A Review. International Journal Of Soil, Sediment And Water, Vol 3 No.2 Skerman, P.J Tropical forage legume. FAO. Rome, p Steel, R.G. D. and J.H. Torrie Prinsip dan prosedur statistika: Suatu pendekatan biometrik. Alih bahasa: Bambang Sumantri. Edisi kedua. PT. Gramedia. Jakarta, halaman Usha P. Pillai-McGarryA, Craig Lockhart B and David Mulligan Soil factors affecting vegetation establishment after sand mining on North Stradbroke Island.19th World Congress of Soil Science, Soil Solutions for a Changing World 1 6 August 2010, Brisbane, Australia. Published on DVD. 211

MODEL ASOSIASI TANAMAN PAKAN ADAPTIF UNTUK PERBAIKAN LAHAN PASCA TAMBANG DI KABUPATEN KARANGASEM

MODEL ASOSIASI TANAMAN PAKAN ADAPTIF UNTUK PERBAIKAN LAHAN PASCA TAMBANG DI KABUPATEN KARANGASEM MODEL ASOSIASI TANAMAN PAKAN ADAPTIF UNTUK PERBAIKAN LAHAN PASCA TAMBANG DI KABUPATEN KARANGASEM W. Suarna, N.N.Candraasih K., dan M.A.P. Duarsa Fakultas Peternakan Universitas Udayana suarnawyn@yahoo.com

Lebih terperinci

tanaman yang sangat adaptif terhadap lahan pasca tambang. Tanaman yang dipergunakan diharapkan memiliki dampak multiguna yakni sebagai penutup tanah,

tanaman yang sangat adaptif terhadap lahan pasca tambang. Tanaman yang dipergunakan diharapkan memiliki dampak multiguna yakni sebagai penutup tanah, PERAN TANAMAN PAKAN GAMAL (Gliricidia sepium) DALAM KONSERVASI LAHAN PASCA TAMBANG I W. Suarna, N.N. Suryani, K.M. Budiasa, A.A.A.S. Trisnadewi, dan I.W. Wirawan Puslitbang Tumbuhan Pakan Universitas Udayana

Lebih terperinci

PROSIDING SEMINAR NASIONAL III HITPI, 2014

PROSIDING SEMINAR NASIONAL III HITPI, 2014 i PROSIDING SEMINAR NASIONAL III (HIMPUNAN ILMUWAN TUMBUHAN PAKAN INDONESIA) H I T P I 2014 Oleh: Mardiati Zain, dkk Hak Cipta yang dilindungi undang-undang ada pada Tim Editor Hak penerbitan ada pada

Lebih terperinci

KELARUTAN MINERAL KALSIUM (Ca) DAN FOSFOR (P) BEBERAPA JENIS LEGUM POHON SECARA IN VITRO SKRIPSI SUHARLINA

KELARUTAN MINERAL KALSIUM (Ca) DAN FOSFOR (P) BEBERAPA JENIS LEGUM POHON SECARA IN VITRO SKRIPSI SUHARLINA KELARUTAN MINERAL KALSIUM (Ca) DAN FOSFOR (P) BEBERAPA JENIS LEGUM POHON SECARA IN VITRO SKRIPSI SUHARLINA PROGRAM STUDI NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 RINGKASAN

Lebih terperinci

PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS BIO-URIN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL RUMPUT Panicum maximum PADA PEMOTONGAN KE TIGA

PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS BIO-URIN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL RUMPUT Panicum maximum PADA PEMOTONGAN KE TIGA PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS BIO-URIN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL RUMPUT Panicum maximum PADA PEMOTONGAN KE TIGA Ni Nyoman Candraasih Kusumawati 1), Ni Made Witariadi 2), I Ketut Mangku Budiasa 3),

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan merupakan kunci keberhasilan

I. PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan merupakan kunci keberhasilan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peranan pakan dalam usaha bidang peternakan sangat penting karena merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan merupakan kunci keberhasilan produksi ternak. Jenis pakan

Lebih terperinci

PENGARUH WAKTU PEMUPUKAN DAN TEKSTUR TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS RUMPUT Setaria splendida Stapf

PENGARUH WAKTU PEMUPUKAN DAN TEKSTUR TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS RUMPUT Setaria splendida Stapf PENGARUH WAKTU PEMUPUKAN DAN TEKSTUR TANAH TERHADAP PRODUKTIVITAS RUMPUT Setaria splendida Stapf Oleh WAHJOE WIDHIJANTO BASUKI Jurusan Peternakan, Politeknik Negeri Jember RINGKASAN Percobaan pot telah

Lebih terperinci

Ketersediaan pakan khususnya pakan hijauan masih merupakan kendala. yang dihadapi oleh para peternak khususnya pada musim kemarau.

Ketersediaan pakan khususnya pakan hijauan masih merupakan kendala. yang dihadapi oleh para peternak khususnya pada musim kemarau. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketersediaan pakan khususnya pakan hijauan masih merupakan kendala yang dihadapi oleh para peternak khususnya pada musim kemarau. Pemanfaatan lahan-lahan yang kurang

Lebih terperinci

Pengaruh Tiga Jenis Pupuk Kotoran Ternak (Sapi, Ayam, dan Kambing) Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Brachiaria Humidicola

Pengaruh Tiga Jenis Pupuk Kotoran Ternak (Sapi, Ayam, dan Kambing) Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Brachiaria Humidicola Pengaruh Tiga Jenis Pupuk Kotoran Ternak (Sapi, Ayam, dan Kambing) Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Brachiaria Humidicola The Effect of Three Kind Manure (Cow, chicken, and goat) to The Vegetative

Lebih terperinci

RUMPUT DAN LEGUM Sebagai Hijauan Makanan Ternak

RUMPUT DAN LEGUM Sebagai Hijauan Makanan Ternak RUMPUT DAN LEGUM Sebagai Hijauan Makanan Ternak Penulis: Dr. Endang Dwi Purbajanti, M.S. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dapat menyebabkan rendahnya produksi ternak yang di hasilkan. Oleh karena itu,

I. PENDAHULUAN. dapat menyebabkan rendahnya produksi ternak yang di hasilkan. Oleh karena itu, I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan pakan merupakan salah satu faktor penting dalam peningkatan usaha peternakan karena berkaitan dengan produktivitas ternak, sehingga perlu dilakukan peningkatan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. berasal dari hijauan dengan konsumsi segar per hari 10%-15% dari berat badan,

I. PENDAHULUAN. berasal dari hijauan dengan konsumsi segar per hari 10%-15% dari berat badan, I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam usaha meningkatkan produktivitas ternak ruminansia, diperlukan ketersediaan pakan khususnya pakan hijauan, baik secara kualitas maupun kuantitas secara berkesinambungan.

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN FOSFOR TERHADAP PERTUMBUHAN LEGUM Calopogonium mucunoides, Centrosema pubescens DAN Arachis pintoi SKRIPSI

PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN FOSFOR TERHADAP PERTUMBUHAN LEGUM Calopogonium mucunoides, Centrosema pubescens DAN Arachis pintoi SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN FOSFOR TERHADAP PERTUMBUHAN LEGUM Calopogonium mucunoides, Centrosema pubescens DAN Arachis pintoi SKRIPSI ADETIAS KATANAKAN GINTING E10013243 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGANTAR. Latar Belakang. Hijauan merupakan sumber pakan utama bagi ternak ruminansia.

PENGANTAR. Latar Belakang. Hijauan merupakan sumber pakan utama bagi ternak ruminansia. PENGANTAR Latar Belakang Hijauan merupakan sumber pakan utama bagi ternak ruminansia. Produktivitas ternak ruminansia sangat ditentukan oleh ketersediaan pakan yang berkualitas secara cukup dan berkesinambungan.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sehingga perlu dilakukan peningkatan kualitas, kuatitas, dan kontinyutasnya. maupun dalam bentuk kering (Susetyo, 1980).

I. PENDAHULUAN. sehingga perlu dilakukan peningkatan kualitas, kuatitas, dan kontinyutasnya. maupun dalam bentuk kering (Susetyo, 1980). I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan pakan merupakan salah satu faktor penting dalam peningkatan usaha peternakan karena berkaitan dengan produktifitas ternak, sehingga perlu dilakukan peningkatan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian Penanaman rumput B. humidicola dilakukan di lahan pasca tambang semen milik PT. Indocement Tunggal Prakasa, Citeurep, Bogor. Luas petak yang digunakan untuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang termasuk ke dalam kelompok legum merambat (cover crop). Legum pakan

I. PENDAHULUAN. yang termasuk ke dalam kelompok legum merambat (cover crop). Legum pakan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Centrocema pubescens merupakan salah satu sumber hijauan tanaman pakan yang termasuk ke dalam kelompok legum merambat (cover crop). Legum pakan merupakan sumber protein

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di daerah yang minim nutrisi. Rumput gajah membutuhkan sedikit atau tanpa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di daerah yang minim nutrisi. Rumput gajah membutuhkan sedikit atau tanpa 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Rumput Gajah Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) adalah tanaman yang dapat tumbuh di daerah yang minim nutrisi. Rumput gajah membutuhkan sedikit atau tanpa tambahan nutrien

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. hasilkan. Oleh karena itu, perlu dilakukan usaha untuk meningkatkan pakan

I. PENDAHULUAN. hasilkan. Oleh karena itu, perlu dilakukan usaha untuk meningkatkan pakan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor penting dalam peningkatan usaha peternakan adalah pakan. Kekurangan pakan, dapat menyebabkan rendahnya produksi ternak yang di hasilkan. Oleh karena

Lebih terperinci

PENANAMAN Untuk dapat meningkatkan produksi hijauan yang optimal dan berkualitas, maka perlu diperhatikan dalam budidaya tanaman. Ada beberapa hal yan

PENANAMAN Untuk dapat meningkatkan produksi hijauan yang optimal dan berkualitas, maka perlu diperhatikan dalam budidaya tanaman. Ada beberapa hal yan Lokakarya Fungsional Non Peneliri 1997 PENGEMBANGAN TANAMAN ARACHIS SEBAGAI BAHAN PAKAN TERNAK Hadi Budiman', Syamsimar D. 1, dan Suryana 2 ' Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Jalan Raya Pajajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ternak ruminansia seperti kerbau, sapi, kambing dan domba sebagian besar bahan

BAB I PENDAHULUAN. Ternak ruminansia seperti kerbau, sapi, kambing dan domba sebagian besar bahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ternak ruminansia seperti kerbau, sapi, kambing dan domba sebagian besar bahan pakannya berupa hijauan. Pakan hijauan dengan kualitas baik dan kuantitas yang cukup

Lebih terperinci

Respon Beberapa Rumput Unggul pada Lahan Perkebunan Kelapa Sawit di Kelurahan Kenali Asam Atas Kecamatan Kota Baru Jambi

Respon Beberapa Rumput Unggul pada Lahan Perkebunan Kelapa Sawit di Kelurahan Kenali Asam Atas Kecamatan Kota Baru Jambi Respon Beberapa Rumput Unggul pada Lahan Perkebunan Kelapa Sawit di Kelurahan Kenali Asam Atas Kecamatan Farizaldi 1 1Fakultas Peternakan Universitas Jambi, Jambi Intisari Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

P.D.M.H. Karti, Setiana, M.A., Ariyanti, dan G.J., Kusumawati R.

P.D.M.H. Karti, Setiana, M.A., Ariyanti, dan G.J., Kusumawati R. Penggunaan Zeolit, Pasir dan Tanah sebagai Media Tumbuh dan Rumput serta Legum Pakan Sebagai Tanaman Inang untuk Produksi Massal Inokulum Cendawan Mikoriza arbuskula P.D.M.H. Karti, Setiana, M.A., Ariyanti,

Lebih terperinci

Respon Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) Terhadap Pemberian Pupuk Majemuk

Respon Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) Terhadap Pemberian Pupuk Majemuk Respon Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) Terhadap Pemberian Pupuk Majemuk Respons of Elephant Grass (Pennisetum purpureum) with The Application of Compound Fertilizer Maria Erviana Kusuma Fakultas Peternakan

Lebih terperinci

JOURNAL OF TROPICAL FORAGE SCIENCE

JOURNAL OF TROPICAL FORAGE SCIENCE pastura JOURNAL OF TROPICAL FORAGE SCIENCE ISSN 2088-818X JURNAL ILMU TUMBUHAN PAKAN TROPIK Diterbitkan oleh: HIMPUNAN ILMUWAN TUMBUHAN PAKAN INDONESIA (HITPI) pastura Vol. 5 No. 1 Halaman 1-66 Denpasar

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. itu strategi dalam mengatasi hal tersebut perlu diupayakan. Namun demikian,

BAB I. PENDAHULUAN. itu strategi dalam mengatasi hal tersebut perlu diupayakan. Namun demikian, 1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan peternakan mempunyai harapan baik dimasa depan karena permintaan akan bahan-bahan yang berasal dari ternak terus meningkat, oleh sebab itu strategi

Lebih terperinci

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pegaruh Perlakuan terhadap Produksi Hijauan (Bahan Segar)

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pegaruh Perlakuan terhadap Produksi Hijauan (Bahan Segar) IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pegaruh Perlakuan terhadap Produksi Hijauan (Bahan Segar) Produksi hijauan segar merupakan banyaknya hasil hijauan yang diperoleh setelah pemanenan terdiri dari rumput

Lebih terperinci

EFEK PEMBERIAN MIKORIZA DAN PEMBENAH TANAH TERHADAP PRODUKSI LEGUMINOSA PADA MEDIA TAILING LIAT DARI PASCA PENAMBANGAN TIMAH

EFEK PEMBERIAN MIKORIZA DAN PEMBENAH TANAH TERHADAP PRODUKSI LEGUMINOSA PADA MEDIA TAILING LIAT DARI PASCA PENAMBANGAN TIMAH EFEK PEMBERIAN MIKORIZA DAN PEMBENAH TANAH TERHADAP PRODUKSI LEGUMINOSA PADA MEDIA TAILING LIAT DARI PASCA PENAMBANGAN TIMAH SKRIPSI NOVRIDA MAULIDESTA DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan produksi tanaman sangat mungkin dilakukan mengingat luasnya

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan produksi tanaman sangat mungkin dilakukan mengingat luasnya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan produksi dan produktivitas dalam bidang pertanian dapat dilakukan dengan intensifikasi dan ekstensifikasi. Ekstensifikasi tidak selalu melakukan pembukaan

Lebih terperinci

PEMBERIAN PUPUK NITROGEN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DAN KUALITAS HIJAUAN RUMPUT PASAPALUM TRATUM

PEMBERIAN PUPUK NITROGEN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DAN KUALITAS HIJAUAN RUMPUT PASAPALUM TRATUM PEMBERIAN PUPUK NITROGEN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DAN KUALITAS HIJAUAN RUMPUT PASAPALUM TRATUM Oleh: I Nyoman Kaca BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya pendapatan masyarakat, menyebabkan

Lebih terperinci

Pengaruh Dosis Pupuk Kotoran Ternak Ayam Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Brachiaria humidicola pada Pemotongan Pertama

Pengaruh Dosis Pupuk Kotoran Ternak Ayam Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Brachiaria humidicola pada Pemotongan Pertama Pengaruh Dosis Pupuk Kotoran Ternak Ayam Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Brachiaria humidicola pada Pemotongan Pertama The Effect of Dosage Chicken Manure to The Growth and Production Brachiaria

Lebih terperinci

Produksi Dan Kandungan Gizi Rumput Gajah (P. purpureum) Dan Rumput Raja (P. purpupoides) Yang Ditumpangsarikan Dengan Tanaman Jati

Produksi Dan Kandungan Gizi Rumput Gajah (P. purpureum) Dan Rumput Raja (P. purpupoides) Yang Ditumpangsarikan Dengan Tanaman Jati 151 Produksi Dan Kandungan Gizi Rumput Gajah (P. purpureum) Dan Rumput Raja (P. purpupoides) Yang Ditumpangsarikan Dengan Tanaman Jati Nuraini Jamaran Jurusan Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan

Lebih terperinci

HIJAUAN GLIRICIDIA SEBAGAI PAKAN TERNAK RUMINANSIA

HIJAUAN GLIRICIDIA SEBAGAI PAKAN TERNAK RUMINANSIA HIJAUAN GLIRICIDIA SEBAGAI PAKAN TERNAK RUMINANSIA I Wayan Mathius Balai Penelitian Ternak, Bogor PENDAHULUAN Penyediaan pakan yang berkesinambungan dalam artian jumlah yang cukup clan kualitas yang baik

Lebih terperinci

Pengaruh Pemberian Pupuk Cair Terhadap Produksi Rumput Gajah Taiwan (Pennisetum Purpureum Schumach)

Pengaruh Pemberian Pupuk Cair Terhadap Produksi Rumput Gajah Taiwan (Pennisetum Purpureum Schumach) Pengaruh Pemberian Pupuk Cair Terhadap Produksi Rumput Gajah Taiwan (Pennisetum Purpureum Schumach) Muhakka 1), A. Napoleon 2) dan P. Rosa 1) 1) Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya

Lebih terperinci

Journal of Tropical Forage Science (Jurnal Tumbuhan Pakan Tropik)

Journal of Tropical Forage Science (Jurnal Tumbuhan Pakan Tropik) pastura Journal of Tropical Forage Science (Jurnal Tumbuhan Pakan Tropik) Volume 5 Nomor 2 Februari 2016. DAFTAR ISI PENGANTAR REDAKSI... iii RESPON Indigofera zollingeriana TERHADAP INOKULASI STRAIN RHIZOBIUM

Lebih terperinci

Produktivitas Hijauan Makanan Ternak Pada Lahan Perkebunan Kelapa Sawit berbagai Kelompok Umur di PTPN 6 Kabupaten Batanghari Propinsi Jambi

Produktivitas Hijauan Makanan Ternak Pada Lahan Perkebunan Kelapa Sawit berbagai Kelompok Umur di PTPN 6 Kabupaten Batanghari Propinsi Jambi Produktivitas Hijauan Makanan Ternak Pada Lahan Perkebunan Kelapa Sawit berbagai Kelompok Umur di PTPN 6 Kabupaten Batanghari Propinsi Jambi Farizaldi 1 1 Fakultas Peternakan Universitas Jambi Jl. Jambi-Muara

Lebih terperinci

APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS RUMPUT GAJAH PADA LAHAN MARGINAL Oleh : ELVIWIRDA

APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS RUMPUT GAJAH PADA LAHAN MARGINAL Oleh : ELVIWIRDA APLIKASI BEBERAPA JENIS PUPUK DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS RUMPUT GAJAH PADA LAHAN MARGINAL Oleh : ELVIWIRDA I. PENDAHULUAN Sumber pakan utama bagi ternak ruminansia, baik untuk hidup pokok, pertumbuhan,

Lebih terperinci

RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN

RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN Sumarni T., S. Fajriani, dan O. W. Effendi Fakultas Pertanian Universitas BrawijayaJalan Veteran Malang Email: sifa_03@yahoo.com

Lebih terperinci

TOTAL PRODUKSI GAS DAN DEGRADASI BERBAGAI HIJAUAN TROPIS PADA MEDIA RUMEN DOMBA YANG DIBERI PAKAN MENGANDUNG SAPONIN DAN TANIN SKRIPSI RIANI JANUARTI

TOTAL PRODUKSI GAS DAN DEGRADASI BERBAGAI HIJAUAN TROPIS PADA MEDIA RUMEN DOMBA YANG DIBERI PAKAN MENGANDUNG SAPONIN DAN TANIN SKRIPSI RIANI JANUARTI TOTAL PRODUKSI GAS DAN DEGRADASI BERBAGAI HIJAUAN TROPIS PADA MEDIA RUMEN DOMBA YANG DIBERI PAKAN MENGANDUNG SAPONIN DAN TANIN SKRIPSI RIANI JANUARTI DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN FAKULTAS

Lebih terperinci

POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN TERNAK SAPI DI LAHAN PERKEBUNAN SUMATERA SELATAN

POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN TERNAK SAPI DI LAHAN PERKEBUNAN SUMATERA SELATAN Lokakarya Pengembangan Sistem Integrasi Kelapa SawitSapi POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN TERNAK SAPI DI LAHAN PERKEBUNAN SUMATERA SELATAN ABDULLAH BAMUALIM dan SUBOWO G. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

Lebih terperinci

Pola produksi dan nutrisi rumput Kume (Shorgum plumosum var. Timorense) pada lingkungan alamiahnya

Pola produksi dan nutrisi rumput Kume (Shorgum plumosum var. Timorense) pada lingkungan alamiahnya Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan 24 (2): 31-40 ISSN: 0852-3581 Fakultas Peternakan UB, http://jiip.ub.ac.id/ Pola produksi dan nutrisi rumput Kume (Shorgum plumosum var. Timorense) pada lingkungan alamiahnya

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN KEMBALI DAN PRODUKSI BEBERAPA JENIS RUMPUT YANG DIBERI PUPUK ORGANIK

PERTUMBUHAN KEMBALI DAN PRODUKSI BEBERAPA JENIS RUMPUT YANG DIBERI PUPUK ORGANIK PERTUMBUHAN KEMBALI DAN PRODUKSI BEBERAPA JENIS RUMPUT YANG DIBERI PUPUK ORGANIK Roni NGK, NM Witariadi, NW Siti dan IG Suranjaya Fakultas Peternakan, Universitas Udayana, Denpasar Email: gustironi_fapetunud@yahoo.com

Lebih terperinci

PERUBAHAN TERHADAP KADAR AIR, BERAT SEGAR DAN BERAT KERING SILASE PAKAN LENGKAP BERBAHAN DASAR JERAMI PADI DAN BIOMASSA MURBEI

PERUBAHAN TERHADAP KADAR AIR, BERAT SEGAR DAN BERAT KERING SILASE PAKAN LENGKAP BERBAHAN DASAR JERAMI PADI DAN BIOMASSA MURBEI PERUBAHAN TERHADAP KADAR AIR, BERAT SEGAR DAN BERAT KERING SILASE PAKAN LENGKAP BERBAHAN DASAR JERAMI PADI DAN BIOMASSA MURBEI Change of Water Content, Fresh Weight and Dry Weight of Complete Feed Silage

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penambangan batubara dapat dilakukan dengan dua cara: yaitu penambangan dalam dan penambangan terbuka. Pemilihan metode penambangan, tergantung kepada: (1) keadaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bertambahnya jumlah penduduk menyebabkan lahan-lahan yang subur lebih banyak

I. PENDAHULUAN. Bertambahnya jumlah penduduk menyebabkan lahan-lahan yang subur lebih banyak I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bertambahnya jumlah penduduk menyebabkan lahan-lahan yang subur lebih banyak digunakan untuk kegiatan pertanian dan perkebunan yang lebih berorientasi pada penyediaan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan produksi protein hewani untuk masyarakat Indonesia selalu meningkat dari tahun ke tahun yang disebabkan oleh peningkatan penduduk, maupun tingkat kesejahteraan

Lebih terperinci

VIABILITAS DAN VIGORITAS BENIH Stylosanthes guianensis (cv. Cook) YANG DISIMPAN PADA SUHU BERBEDA DAN DIRENDAM DALAM LARUTAN GIBERELIN SKRIPSI OLEH

VIABILITAS DAN VIGORITAS BENIH Stylosanthes guianensis (cv. Cook) YANG DISIMPAN PADA SUHU BERBEDA DAN DIRENDAM DALAM LARUTAN GIBERELIN SKRIPSI OLEH VIABILITAS DAN VIGORITAS BENIH Stylosanthes guianensis (cv. Cook) YANG DISIMPAN PADA SUHU BERBEDA DAN DIRENDAM DALAM LARUTAN GIBERELIN SKRIPSI OLEH IKKE YULIARTI E10012026 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. nutrien pakan dan juga produk mikroba rumen. Untuk memaksimalkan

I. PENDAHULUAN. nutrien pakan dan juga produk mikroba rumen. Untuk memaksimalkan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Produktivitas ternak ruminansia sangat tergantung oleh ketersediaan nutrien pakan dan juga produk mikroba rumen. Untuk memaksimalkan produktivitas ternak tersebut selama

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH Buana Sains Vol 6 No 2: 165-170, 2006 165 PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH Fauzia Hulopi PS Budidaya Pertanian, Fak. Pertanian, Universitas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kehidupan dan kelangsungan populasi ternak ruminansia. Menurut Abdullah et al.

I. PENDAHULUAN. kehidupan dan kelangsungan populasi ternak ruminansia. Menurut Abdullah et al. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hijauan merupakan bahan pakan sumber serat yang sangat diperlukan bagi kehidupan dan kelangsungan populasi ternak ruminansia. Menurut Abdullah et al. (2005) porsi hijauan

Lebih terperinci

pastura Vol. 5 No. 1 : ISSN : X

pastura Vol. 5 No. 1 : ISSN : X pastura Vol. 5 No. 1 : 29-34 ISSN : 2088-818X PENINGKATAN HASIL DAN NILAI NUTRISI RUMPUT KUMPAI (Hymenachne amplexicaulis (Rudge) Nees.) DENGAN FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA DAN PUPUK ORGANIK DI TANAH PODZOLIK

Lebih terperinci

SELEKSI TANAMAN PAKAN TERNAK UNGGUL MENDUKUNG PENGEMBANGAN KAMBING BOERKA DI EKOSISTEM KEBUN JERUK

SELEKSI TANAMAN PAKAN TERNAK UNGGUL MENDUKUNG PENGEMBANGAN KAMBING BOERKA DI EKOSISTEM KEBUN JERUK SELEKSI TANAMAN PAKAN TERNAK UNGGUL MENDUKUNG PENGEMBANGAN KAMBING BOERKA DI EKOSISTEM KEBUN JERUK (Forages Selection to Support the Development of Boerka Goat in Citrus Ecosystem) TATANG M. IBRAHIM Balai

Lebih terperinci

BAB. V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB. V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB. V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Hasil análisis data penelitian dari masing-masing parameter adalah sebagai berikut: a. Hasil Analisis Kandungan Tabel 1. Tandan Kosong Kelapa Sawit *) Parameter

Lebih terperinci

PEMANFAATAN SLURI GAS BIO DENGAN INPUT FESES KAMBING DAN BIJI DURIAN TERHADAP PRODUKTIVITAS PASTURA CAMPURAN

PEMANFAATAN SLURI GAS BIO DENGAN INPUT FESES KAMBING DAN BIJI DURIAN TERHADAP PRODUKTIVITAS PASTURA CAMPURAN PEMANFAATAN SLURI GAS BIO DENGAN INPUT FESES KAMBING DAN BIJI DURIAN TERHADAP PRODUKTIVITAS PASTURA CAMPURAN SKRIPSI YUSRAHMATIKA 120306014 PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

UJI COBA PEMBERIAN DUA JENIS LEGUMINOSA HERBA TERHADAP PERFORMANS SAPI BALI DI DESA TOBU, NUSA TENGGARA TIMUR

UJI COBA PEMBERIAN DUA JENIS LEGUMINOSA HERBA TERHADAP PERFORMANS SAPI BALI DI DESA TOBU, NUSA TENGGARA TIMUR UJI COBA PEMBERIAN DUA JENIS LEGUMINOSA HERBA TERHADAP PERFORMANS SAPI BALI DI DESA TOBU, NUSA TENGGARA TIMUR Sophia Ratnawaty dan Didiek A. Budianto Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara

Lebih terperinci

TANAMAN STYLO (Stylosanthes guianensis) SEBAGAI PAKAN TERNAK RUMINANSIA

TANAMAN STYLO (Stylosanthes guianensis) SEBAGAI PAKAN TERNAK RUMINANSIA TANAMAN STYLO (Stylosanthes guianensis) SEBAGAI PAKAN TERNAK RUMINANSIA TANAMAN Leguminosa Styloshanthes guianensis (Stylo) merupakan salahsatu tanaman pakan yang telah beradaptasi baik dan tersebar di

Lebih terperinci

PENGARUH JARAK TANAM TERHADAP TINGGI TA NAMAN DAN BERAT SEGAR PER RUMPUN RUMPUT GAJAH ODOT (Pennisetum purpureum cv. mott)

PENGARUH JARAK TANAM TERHADAP TINGGI TA NAMAN DAN BERAT SEGAR PER RUMPUN RUMPUT GAJAH ODOT (Pennisetum purpureum cv. mott) PENGARUH JARAK TANAM TERHADAP TINGGI TA NAMAN DAN BERAT SEGAR PER RUMPUN RUMPUT GAJAH ODOT (Pennisetum purpureum cv. mott) The Effect Row Spacing to Plant High and Fresh Weight per Clump of Dwarf Nafier

Lebih terperinci

Nutrisi dan Pakan Kambing dalam Sistem Integrasi dengan Tanaman

Nutrisi dan Pakan Kambing dalam Sistem Integrasi dengan Tanaman Nutrisi dan Pakan Kambing dalam Sistem Integrasi dengan Tanaman Nutrisi dan Pakan Kambing dalam Sistem Integrasi dengan Tanaman Penyusun: Simon P Ginting BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

Produktivitas hijauan pakan untuk produksi sapi potong di Sulawesi Selatan

Produktivitas hijauan pakan untuk produksi sapi potong di Sulawesi Selatan Produktivitas hijauan pakan untuk produksi sapi potong di Sulawesi Selatan Syamsu Bahar Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan Abstract An assessment on productivity of some forage species

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. memenuhi kebutuhan pokok ternak, pertumbuhan dan perkembangan,

PENDAHULUAN. Latar Belakang. memenuhi kebutuhan pokok ternak, pertumbuhan dan perkembangan, PENDAHULUAN Latar Belakang Pakan merupakan kebutuhan penting ternak yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan pokok ternak, pertumbuhan dan perkembangan, serta produksi dan reproduksi. Usaha peternakan sangat

Lebih terperinci

PENGARUH MANAJEMEN JERAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Oleh: MUDI LIANI AMRAH A

PENGARUH MANAJEMEN JERAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Oleh: MUDI LIANI AMRAH A PENGARUH MANAJEMEN JERAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Oleh: MUDI LIANI AMRAH A34104064 PROGRAM STUDI AGRONOMI DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

KAJIAN PENAMBAHAN TETES SEBAGAI ADITIF TERHADAP KUALITAS ORGANOLEPTIK DAN NUTRISI SILASE KULIT PISANG

KAJIAN PENAMBAHAN TETES SEBAGAI ADITIF TERHADAP KUALITAS ORGANOLEPTIK DAN NUTRISI SILASE KULIT PISANG KAJIAN PENAMBAHAN TETES SEBAGAI ADITIF TERHADAP KUALITAS ORGANOLEPTIK DAN NUTRISI SILASE KULIT PISANG (Study on Molasses as Additive at Organoleptic and Nutrition Quality of Banana Shell Silage) S. Sumarsih,

Lebih terperinci

PRODUKTIVITAS RUMPUT Stenotaphrum secundatum Cv. Vanuatu PADA BERBAGAI TARAF PEMUPUKAN NITROGEN DALAM KONDISI TERNAUNG DAN TANPA NAUNGAN

PRODUKTIVITAS RUMPUT Stenotaphrum secundatum Cv. Vanuatu PADA BERBAGAI TARAF PEMUPUKAN NITROGEN DALAM KONDISI TERNAUNG DAN TANPA NAUNGAN PRODUKTIVITAS RUMPUT Stenotaphrum secundatum Cv. Vanuatu PADA BERBAGAI TARAF PEMUPUKAN NITROGEN DALAM KONDISI TERNAUNG DAN TANPA NAUNGAN N. W. SUKARJI, I. W. SUARNA, dan I. B. GAGA PARTAMA. Jurusan Nutrisi

Lebih terperinci

PENGARUH JARAK TANAM DAN POSISI RUAS STEK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum) SKRIPSI

PENGARUH JARAK TANAM DAN POSISI RUAS STEK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum) SKRIPSI PENGARUH JARAK TANAM DAN POSISI RUAS STEK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum) SKRIPSI Oleh Ahmad Fitriyanto NIM 091510501143 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN ABU SABUT KELAPA TERHADAP PERTUMBUHAN SENTRO (Centrosema pubescens) PADA ULTISOL

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN ABU SABUT KELAPA TERHADAP PERTUMBUHAN SENTRO (Centrosema pubescens) PADA ULTISOL Volume 16, Nomor 1, Hal. 71-76 Januari Juni 2014 ISSN:0852-8349 PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN ABU SABUT KELAPA TERHADAP PERTUMBUHAN SENTRO (Centrosema pubescens) PADA ULTISOL Farizaldi Fakultas

Lebih terperinci

Vol 2 No. 1 Januari - Maret 2013 ISSN :

Vol 2 No. 1 Januari - Maret 2013 ISSN : ANALISIS TUMBUH DUA VARIETAS TERUNG (Solanum melongena L.) PADA PERBEDAAN JENIS PUPUK ORGANIK CAIR (Growth Analysis of Two Eggplant (Solanum melongena L.) Varieties on Different Types of Liquid Organic

Lebih terperinci

INTRODUKSI PAKAN TERNAK DI LOKASI PRIMATANI, DESA TOBU, KECAMATAN MOLLO UTARA, KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN

INTRODUKSI PAKAN TERNAK DI LOKASI PRIMATANI, DESA TOBU, KECAMATAN MOLLO UTARA, KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN INTRODUKSI PAKAN TERNAK DI LOKASI PRIMATANI, DESA TOBU, KECAMATAN MOLLO UTARA, KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN Paskalis Th. Fernandez dan Sophia Ratnawaty Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTT

Lebih terperinci

PEMBERIAN MIKORIZA DAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays)

PEMBERIAN MIKORIZA DAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays) Agrium ISSN 082-1077(Print) ISSN 2442-7306 (Online) April 2017 Volume 20 No. 3 PEMBERIAN MIKORIZA DAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays) Erlita 1 dan Farida Hariani

Lebih terperinci

E-JURNAL ARSITEKTUR LANSEKAP ISSN: VOL. 3, NO. 1, APRIL 2017

E-JURNAL ARSITEKTUR LANSEKAP ISSN: VOL. 3, NO. 1, APRIL 2017 Pengaruh Jenis dan Dosis Pupuk ZA, NPK, Urea terhadap Pertumbuhan Rumput Bermuda (Cynodon dactylon) pada Industri Pembibitan Tanaman Lansekap di Kelurahan Kesiman, Kecamatan Denpasar Timur I PUTU MERTAYASA

Lebih terperinci

Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2005

Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2005 PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN SORGUM ( (L) Moench DAN (Piper) Stafp) YANG MENDAPATKAN KOMBINASI PEMUPUKAN N, P, K DAN CA (The Use Combined Fertilizers of N, P, K and Ca on Growth and Productivity

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Nenas adalah komoditas hortikultura yang sangat potensial dan penting di dunia.

I. PENDAHULUAN. Nenas adalah komoditas hortikultura yang sangat potensial dan penting di dunia. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nenas adalah komoditas hortikultura yang sangat potensial dan penting di dunia. Buah nenas merupakan produk terpenting kedua setelah pisang. Produksi nenas mencapai 20%

Lebih terperinci

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Penyemprotan Pupuk Organik Cair Super ACI terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Penyemprotan Pupuk Organik Cair Super ACI terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis Agritrop, 26 (3) : 105-109 (2007) issn : 0215 8620 C Fakultas Pertanian Universitas Udayana Denpasar Bali - Indonesia Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Penyemprotan Pupuk Organik Cair Super ACI terhadap Pertumbuhan

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK N-P-K TERHADAP HASIL BAHAN KERING DAN PROTEIN KASAR RUMPUT Brachiaria humidicola cv. Tully dan

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK N-P-K TERHADAP HASIL BAHAN KERING DAN PROTEIN KASAR RUMPUT Brachiaria humidicola cv. Tully dan PENGARUH PEMBERIAN PUPUK N-P-K TERHADAP HASIL BAHAN KERING DAN PROTEIN KASAR RUMPUT Brachiaria humidicola cv. Tully dan Pennisetum purpureum cv. Mott Novita V. F. Sigar, D. A. Kaligis, W. B. Kaunang dan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian Unit Pendidikan, Penelitian dan Peternakan Jonggol (UP3J) merupakan areal peternakan domba milik Institut Pertanian Bogor (IPB) yang terletak di desa Singasari

Lebih terperinci

KONVERSI SAMPAH ORGANIK MENJADI SILASE PAKAN KOMPLIT DENGAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI FERMENTASI DAN SUPLEMENTASI PROBIOTIK TERHADAP PERTUMBUHAN SAPI BALI

KONVERSI SAMPAH ORGANIK MENJADI SILASE PAKAN KOMPLIT DENGAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI FERMENTASI DAN SUPLEMENTASI PROBIOTIK TERHADAP PERTUMBUHAN SAPI BALI Volume 15, Nomor 2, Hal. 51-56 Juli Desember 2013 ISSN:0852-8349 KONVERSI SAMPAH ORGANIK MENJADI SILASE PAKAN KOMPLIT DENGAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI FERMENTASI DAN SUPLEMENTASI PROBIOTIK TERHADAP PERTUMBUHAN

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH LIMBAH JAGUNG SEBAGAI PAKAN TERNAK SAPI DI SULAWESI SELATAN ABSTRAK

ANALISIS NILAI TAMBAH LIMBAH JAGUNG SEBAGAI PAKAN TERNAK SAPI DI SULAWESI SELATAN ABSTRAK ANALISIS NILAI TAMBAH LIMBAH JAGUNG SEBAGAI PAKAN TERNAK SAPI DI SULAWESI SELATAN Sunanto dan Nasrullah Assesment Institution an Agricultural Technology South Sulawesi, Livestock research center ABSTRAK

Lebih terperinci

EFEK PEMOTONGAN DAN PEMUPUKAN TERHADAP PRODUKSI DAN KUALITAS Borreria alata (Aubl.) SEBAGAI HIJAUAN MAKANAN TERNAK KUALITAS TINGGI

EFEK PEMOTONGAN DAN PEMUPUKAN TERHADAP PRODUKSI DAN KUALITAS Borreria alata (Aubl.) SEBAGAI HIJAUAN MAKANAN TERNAK KUALITAS TINGGI EFEK PEMOTONGAN DAN PEMUPUKAN TERHADAP PRODUKSI DAN KUALITAS Borreria alata (Aubl.) SEBAGAI HIJAUAN MAKANAN TERNAK KUALITAS TINGGI SKRIPSI Ajeng Widayanti PROGRAM STUDI ILMU NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN KOTORAN KELINCI FERMENTASI (URINE DAN FESES) DAN INTERVAL PEMOTONGAN TERHADAP PRODUKSI DAN KUALITAS RUMPUT GAJAH

PENGARUH PEMBERIAN KOTORAN KELINCI FERMENTASI (URINE DAN FESES) DAN INTERVAL PEMOTONGAN TERHADAP PRODUKSI DAN KUALITAS RUMPUT GAJAH PENGARUH PEMBERIAN KOTORAN KELINCI FERMENTASI (URINE DAN FESES) DAN INTERVAL PEMOTONGAN TERHADAP PRODUKSI DAN KUALITAS RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum) SKRIPSI FHINKA NATALYA SIHOMBING 090306031 PROGRAM

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. terutama pangan dan energi dunia, termasuk Indonesia akan dihadapkan pada

I. PENDAHULUAN. terutama pangan dan energi dunia, termasuk Indonesia akan dihadapkan pada I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Peningkatan jumlah penduduk akan terus menuntut pemenuhan kebutuhan dasar terutama pangan dan energi dunia, termasuk Indonesia akan dihadapkan pada krisis

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEMBANG TELANG (Clitoria ternatea) YANG DIBERI BERBAGAI JENIS DAN DOSIS PUPUK ORGANIK

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEMBANG TELANG (Clitoria ternatea) YANG DIBERI BERBAGAI JENIS DAN DOSIS PUPUK ORGANIK SKRIPSI PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEMBANG TELANG (Clitoria ternatea) YANG DIBERI BERBAGAI JENIS DAN DOSIS PUPUK ORGANIK I WAYAN SUTRESNAWAN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 SKRIPSI

Lebih terperinci

SKRIPSI PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH KATE YANG DITANAM BERSAMA LEGUMINOSA DENGAN JENIS PUPUK BERBEDA DWI RATNAWATI NIM :

SKRIPSI PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH KATE YANG DITANAM BERSAMA LEGUMINOSA DENGAN JENIS PUPUK BERBEDA DWI RATNAWATI NIM : SKRIPSI PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH KATE YANG DITANAM BERSAMA LEGUMINOSA DENGAN JENIS PUPUK BERBEDA DWI RATNAWATI NIM : 13.53.121.019 PROGRAM SARJANA PROGRAM STUDI PETERNAKAN JURUSAN PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kontinuitasnya terjamin, karena hampir 90% pakan ternak ruminansia berasal dari

I. PENDAHULUAN. kontinuitasnya terjamin, karena hampir 90% pakan ternak ruminansia berasal dari I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor penting dalam peningkatan produktivitas ternak ruminansia adalah ketersediaan pakan yang berkualitas, kuantitas, serta kontinuitasnya terjamin, karena

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN FOSFOR TERHADAP BERAT KERING, KANDUNGAN NITROGEN DAN FOSFOR LEGUM TROPIS MERAMBAT SKRIPSI

PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN FOSFOR TERHADAP BERAT KERING, KANDUNGAN NITROGEN DAN FOSFOR LEGUM TROPIS MERAMBAT SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN FOSFOR TERHADAP BERAT KERING, KANDUNGAN NITROGEN DAN FOSFOR LEGUM TROPIS MERAMBAT SKRIPSI OLEH NURMALA SARI LUBIS E10013236 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS JAMBI 2017 i

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil pengamatan terhadap jumlah anakan rumput Gajah mini Pennisetum

HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil pengamatan terhadap jumlah anakan rumput Gajah mini Pennisetum HASIL DAN PEMBAHASAN Jumlah Anakan Hasil pengamatan terhadap jumlah anakan rumput Gajah mini Pennisetum purpureum schumach (R 1 ), rumput Setaria spachelata (R 2 ), rumput Brachiaria brizantha (R 3 ),

Lebih terperinci

Siti Nurul Kamaliyah. SISTEM TIGA STRATA (Three Strata Farming System)

Siti Nurul Kamaliyah. SISTEM TIGA STRATA (Three Strata Farming System) Siti Nurul Kamaliyah SISTEM TIGA STRATA (Three Strata Farming System) DEFINISI Suatu cara penanaman & pemotongan rumput, leguminosa, semak & pohon shg HMT tersedia sepanjang rahun : m. hujan : rumput &

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. memadai, ditambah dengan diberlakukannya pasar bebas. Membanjirnya susu

PENDAHULUAN. memadai, ditambah dengan diberlakukannya pasar bebas. Membanjirnya susu I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sapi perah mempunyai potensi yang sangat besar untuk dikembangkan di Indonesia, dikarenakan kebutuhan akan susu domestik dari tahun ke tahun terus meningkat seiring dengan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Pengapuran pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dolomit yang memiliki 60 mesh. Hasil analisa tanah latosol sebelum diberi dolomit dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas pertanian

I. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas pertanian I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas pertanian yang cukup banyak digemari, karena memiliki kandungan gula yang relatif tinggi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Sektor industri merupakan salah satu sektor pada bidang ekonomi dan telah memberikan kontribusi yang sangat besar dalam meningkatkan perekonomian nasional. Berdirinya

Lebih terperinci

EFEK PEMBERIAN CENDAWAN MIKORIZA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAHAN KERING RUMPUT GAJAH MINI DALAM KONDISI CEKAMAN KEKERINGAN

EFEK PEMBERIAN CENDAWAN MIKORIZA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAHAN KERING RUMPUT GAJAH MINI DALAM KONDISI CEKAMAN KEKERINGAN EFEK PEMBERIAN CENDAWAN MIKORIZA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAHAN KERING RUMPUT GAJAH MINI DALAM KONDISI CEKAMAN KEKERINGAN (Effects of Application of Mycorrhizal Fungi on the Growth and Dry Matter

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman pangan penting di dunia setelah

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman pangan penting di dunia setelah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman pangan penting di dunia setelah gandum dan padi. Di Indonesia sendiri, jagung dijadikan sebagai sumber karbohidrat kedua

Lebih terperinci

Pengaruh Pemberian Cendawan Mikoriza Arbuskula terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Setaria splendida Stapf yang Mengalami Cekaman Kekeringan

Pengaruh Pemberian Cendawan Mikoriza Arbuskula terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Setaria splendida Stapf yang Mengalami Cekaman Kekeringan Media Peternakan, Agustus 24, hlm. 63-68 ISSN 126-472 Vol. 27 N. 2 Pengaruh Pemberian Cendawan Mikoriza Arbuskula terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Setaria splendida Stapf yang Mengalami Cekaman

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN TEKNIK PROPAGASI VEGETATIF Trichnntera gigantea DENGAN PEMBERIAN ASAM INDOL BUTIRAT (IBA) DAN INOKULASI CENDAWAN MIKORIZA ARBUSKULA

PENGEMBANGAN TEKNIK PROPAGASI VEGETATIF Trichnntera gigantea DENGAN PEMBERIAN ASAM INDOL BUTIRAT (IBA) DAN INOKULASI CENDAWAN MIKORIZA ARBUSKULA PENGEMBANGAN TEKNIK PROPAGASI VEGETATIF Trichnntera gigantea DENGAN PEMBERIAN ASAM INDOL BUTIRAT (IBA) DAN INOKULASI CENDAWAN MIKORIZA ARBUSKULA SKRIPSI HERI IRAWAN PROGRAM STUD1 NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK

Lebih terperinci

PRODUKSI BAHAN KERING, NITROGEN DAN FOSFOR JERAMI JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata) DENGAN PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN FOSFAT SKRIPSI.

PRODUKSI BAHAN KERING, NITROGEN DAN FOSFOR JERAMI JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata) DENGAN PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN FOSFAT SKRIPSI. PRODUKSI BAHAN KERING, NITROGEN DAN FOSFOR JERAMI JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata) DENGAN PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN FOSFAT SKRIPSI Oleh: Lutfiana Dewi Yuliastuti H2A 009 110 FAKULTAS PETERNAKAN DAN

Lebih terperinci

Oleh: Eko Hendarto Fakultas Peternakan UNSOED Purwokerto (Diterima: 7 Maret 2005, disetujui: 21 Juni 2005)

Oleh: Eko Hendarto Fakultas Peternakan UNSOED Purwokerto (Diterima: 7 Maret 2005, disetujui: 21 Juni 2005) PENGARUH KOMBINASI PUPUK ORGANIK DAN TARAF UREA TERHADAP KUALITAS VISUAL DAN PRODUKSI RUMPUT RAJA (Pennisetum purpoides) EFFECT OF ORGANIC FERTILIZER IN COMBINATION WITH UREA LEVEL ON VISUAL QUALITY AND

Lebih terperinci

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK VERMIKOMPOS DAN INTERVAL PENYIRAMAN PADA TANAH SUBSOIL SKRIPSI

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK VERMIKOMPOS DAN INTERVAL PENYIRAMAN PADA TANAH SUBSOIL SKRIPSI RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK VERMIKOMPOS DAN INTERVAL PENYIRAMAN PADA TANAH SUBSOIL SKRIPSI OLEH: RIZKI RINALDI DALIMUNTHE 080301018 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS DAN PUPUK KIMIA TERHADAP SERAPAN HARA DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG

PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS DAN PUPUK KIMIA TERHADAP SERAPAN HARA DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS DAN PUPUK KIMIA TERHADAP SERAPAN HARA DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) MUSIM TANAM KEDUA DI TANAH ULTISOL GEDUNGMENENG Dermiyati 1), Jamalam Lumbanraja

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Kacang Tanah merupakan tanaman polong polongan kedua terpenting

PENDAHULUAN. Kacang Tanah merupakan tanaman polong polongan kedua terpenting PENDAHULUAN Latar Belakang Kacang Tanah merupakan tanaman polong polongan kedua terpenting setelah kedelai di Indonesia. Tanaman ini sebetulnya bukanlah tanaman asli Indonesia, melainkan tanaman yang berasal

Lebih terperinci

Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2013

Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2013 PENGARUH UMUR POTONG RUMPUT humidicola YANG DIKOMBINASIKAN DENGAN LEGUMINOSA MERAMBAT TERHADAP PRODUKSI HIJAUAN DAN APLIKASINYA UNTUK PENGEMBANGAN PASTURA (The effect of Cutting Age of humidicola Mixed

Lebih terperinci

Animal Agriculture Journal, Vol. 1. No. 1, 2012, p Online at :

Animal Agriculture Journal, Vol. 1. No. 1, 2012, p Online at : Animal Agriculture Journal, Vol. 1. No. 1, 2012, p 797 805 Online at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj SERAPAN NITROGEN DAN FOSFOR TANAMAN ECENG GONDOK SEBAGAI SUMBER DAYA PAKAN PADA PERAIRAN

Lebih terperinci