Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia. 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia. Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik

Transkripsi

1 KEIU ENTERIAN PERH U BUNGAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN Jl. Medan Merdeka Timur No. 5 lakarta i0110 Telp.: (021) Fax. : (02'l) website : go.id PERATURAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN NOMOR :?K. 11 / WsVt'^? - zo\t+ TENTANG POLA PENGASUFIAN TARUNA/I DIKLAT PEMBENTUKAN PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS DI LINGKUNGAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN, Menimbang Mengingat a. bahwa dalam rangka membimbing, mengembangkan dan membina sikap prilaku dan disiplin tarunali, maka perlu melaksanakan pola pengasuhan taruna/i dikiat pembentukan pada Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, periu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan tentang Pola Pengasuhan Taruna/i Diklat Pembentukan Pada Unit Pelaksana Teknis Diklat Pembentukan di Lingkungan Badan Pengembangall Sumber Daya Manusia Perhubungan; 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2AO7 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4722); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4849); 1

2 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2OO9 tentang penerbangan (Limbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OOg Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Ind.onesia Nomor a956\; 5'Unclang-UndangNomor22Tahun2oogtentangLalu Lintas dan nn[tutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2oog Nomor 96, Tarnbahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5025); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2012 tentang sumber Daya Manusia dibidang Transportasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor I04' Tainbahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5310); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2oI4 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan rerguruan Tinggi (Lembaran Negara Repubtik Indonesia Tahun 2ol4 No*o. 16, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 5500); 8. Peraturan Presiden Nomor +7 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan organisasi Kementerian Negara, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiclen Nomor 13 Tahun 2Ol4 (Lembaran Negara Republik Inclonesia Tahun 2074 Nomor 24); g. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta SusunanorganisasiTugasclanFungsiEsclonl Kementerian fregara, sebagaimana telah diubah terakhir dengan peratuian Presiden Nomor 14 Tahun 2014 (Leribaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ot4 Nomor 2s); 10. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 43 Tahun 2008 tentang Pendidikan dan Pelatihan, Uji Keahlian, serta Sertifikasi KePelau tan ; ll.peraturan Menteri Perhubungan Nomor 52 Tahun 2007 tentang Pendidikan dan Pel.atihan Transportasi sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomot 64 Tahun 2009; 12. Keputusan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan peihubungan Nomor 5K.827 lhm.2oslvllldiklat-2oot tentang Pedoman Tata Tertib dan Disiplin Peserta Diklat di Lingkungan Badan Diklat Perhubungan; 13. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 60 Tahun 2010 tentang organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 68 Tahun 2073; 1 L

3 MEMUTUSKAN: Menetapkarr PERATURAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN TENTANG POLA PENGASUHAN TARUNA/I DIKLAT PEMBENTUKAN PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS DI LINGKUNGAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA PERHUBUNGAN. MANUSIA Pasal 1 Dalam Peraturan Kepala Badan ini yang dimaksud dengan: 1. Taruna/i adalah peserta diklat pernbentukan pada Unit Pelaksana Teknis (Um) di lingkungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan' 2. Diklat pembentukan adalah pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang untuk membentuk dan mengembangkan potensi peserta diklat sehingga meiliki kompetensi yang dipersyaratkan (Lmrd skill d"an soft skill competencg) untuk jabatan d.anlatau bidang pekerjaan tertentu di bidang transportasi, didukung moral, disiplin, integritas, dan karakter yang baik serta fisik yang prima. 3. Asrama adalah tempat tinggal taruna/i diklat pembentukan pacla UPT di Lingkungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan selama mengikutr pendidikan dan pelatihan pada lembaga diklat di lingkungan Badan Pengembangan 4. Apel adalah kegiatan mengumpulkan taruna/i diklat pembentukan pada UPI di Lingkungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan disuatu tempat dengan tata cara tertentu untuk memperoleh pengarahan atau keperluan lainnya. 5. Disiplin adalah stiatu sikap dan perilaku patuh terhadap waktu, tata tertib dan peraturan yang berlaku. 6. Kondite adalah nilai yang mencerminkan tingkat kepribadian atau disiplin taruna/i diklat pembentukan pada UPI di Lingl<ungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan. 7. Pelanggaran adalah setiap perbuatan atau tindakan yang melanggar peraturan perundang-undangan di bidang diklat transportasi. 3

4 8. Penghargaan adalah pemberian/pernyataan pengakuan oleh Unit Pelaksana Teknis di iingkungan Badan Pengembangan Sr-tmber Daya Manusia Perhubungan terhadap prestasi yang dihasilkan atau jasa yang diberikan kepada taruna/i diklat pembentukan pada UPT cli Lingkungan I3adan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan. g. Sanksi adalah tindakan/hukuman yang dijatuhkan akibat pelanggaran yang dilakukan oleh taruna/i diklat pembentukan pada UPT di Lingkungan Badan Pengembangan 10. Pola Pengasuhan adalah serangkaian kegiatan untuk membimbing, mengembangkan, membina sikap prilaku dan disiplin taruna/i dikiat pembentukan pada UFrI di Lingkungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Kepala Badan adaiah Kepala Badan Pengembangan Pasal 2 Pola pengasuhan taruna/i diklat pembentukan pada Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan sebagaimana tercantum dalam Lampiran I merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala Badan ini. Pasal 3 Pola pengasuhan taruna/i diklat pembentukan pada Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan, terdiri dari: a. Bab I, Pendahuluan; b. Bab II, Pola Dasar Pengasuhan; c. Bab III, Prosedur Pelaksanaan Pengasuhan; d. Bab IV, Ketentu.an organisasi Pengasuh Taruna; e. Bab V, Ketentuan Umum Taruna/i; f. Bab VI, Standar Pembentukan Jasmani Taruna; g. Bab VII, Standar Prilaku/Tata Krama; h. Bab VIII, Kehidupan Taruna/i; i. Bab IX, Kegiatan Al<ademik dan Non Akademik; j. Bab X, Standal Peraturan Asrama; k. Bab XI, Ketentuan lzin; 1. Bab XII, Penghargaan dan Sanksi; m. Bab XIII, Evaluasi Pengasuhan Taruna/i; n. Bab XIV, Pengawasan dan Pengendalian; o. Bab XV, Pcnutup. 4

5 Pasal 4 Standar gizi asupan ta-runa/i sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan Kepala Badan ini, dapat dijadikan sebagai acuan pola pengasuhan tarunali diklat pembentukan pada UF,I di lingkungan Badan pengembangan Pasal 5 Standar fasilitas kegiatan pengasuhan taruna/i sebagaimana tercantum dalam Lampiran III Peraturan Kepala Badan ini, dapat dijadikan sebagai acuan pola pengasuhan tarunali diklat pembentukan pada UPT di lingkungan Badan pengembangan Pasal 6 Peraturan Kepala Badan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : Jakarta pada tanggal : ^q Juoi Zolr+ KEPALA SUMBER GEMBANGAN GAN, o 5

6 Pasal 4 Standar gizi asupa,n taruna/i sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan Kepala Badan ini, dapat dijadikan sebagai acuan pola pengasuhan taruna/i diklat pembentukan pada UPI di lingkungan Badan pengembangan Pasal 5 Standar fasilitas kegiatan pengasuhan taruna/i sebagaimana tercantum dalam Lampiran III Peraturan Kepala Badan ini, dapat dijadikan sebagai acuan pola pengasuhan taruna/i diklat pembentukan pada UPT di lingkungan Badan pengembangan Pasal 6 Peraturan Kepala Badan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : Jakarta pada tanggal : \q Juni Zott+ KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBtrR DAYA PBRHUBUNGAN, SANTOSO EDDY WIBOWO