BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah. kurang lebih 5000 tahun yang lalu. Sampai saat ini
|
|
- Yulia Hadiman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Alkohol telah lama dikenal, menurut catatan arkeologik minuman beralkohol sudah dikenal sejak kurang lebih 5000 tahun yang lalu. Sampai saat ini sudah beragam macam minuman alkohol yang dikonsumsi manusia.masing-masing Negara memiliki kebiasaan yang berbeda-beda dalam mengkonsumsi minuman beralkohol, baik itu jumlah keseluruhan alkohol yang dikonsumsi, jenis-jenis minuman keras maupun situasi dimana minuman beralkohol dikonsumsi (Joewana, 1989). Alkohol merupakan penekan susunan saraf pusat tertua. Nama kimia alkohol yang terdapat dalam minuman berakohol ialah etil alkohol, yang sering juga disebut sebagai grain alkohol sebagai lawan dari wood alkohol yang sangat tosik dan nama kimianya adalah metil alkohol atau methanol. Alkohol adalah salah satu jenis alkohol alifatik yang larut air. 1
2 2 Alkohol dibuat dari hasil fermentasi, berupa cairan jernih tak berwarna dan rasanya pahit. Molekul alkohol sangat kecil dan dapat dengan mudah larut dalam lipid dan air. Oleh karena sifat ini, alkohol memasuki aliran darah dengan mudah dan juga dapat melewati sawar darah otak (blood brain barrier) dengan bebas. Ada beberapa jenis alkohol yang menyebabkan intoksikasi, yaitu etanol yang sering menyebabkan asidosis alkoholik, intoksikasi methanol, etilen glikol, propilen glikol dan isopropanol (Satya, 1989). Kandungan alkohol pada berbagai minuman keras berbeda-beda, menurut Joewana (1989) kebanyakan bir mengandung 3-5% alkohol, anggur 10-14%, sherry, port, muscatel berkadar alkohol 20%, sedangkan wisky, rum, gin, vodka dan brendi berkadar alkohol 40%. The American Association of Poison Central Centers mengumpulkan data dari Toxic Exposure Surveillance System. 63 pusat keracunan melaporkan, kasus keracunan pada manusia yang disebabkan pemaparan toksik. 5% kurang dari kasus
3 3 tersebut merupakan efek samping makanan dan obatobatan atau alkohol (Moklhlest, 2003). Alkohol merupakan obat yang paling sering digunakan diseluruh dunia, dan apabila digunakan secara berlebihan dapat memberikan efek merusak hampir pada semua sistem organ. Riwayat penyalahgunaan alkohol sering terjadi, 10% diantaranya memerlukan perawatan di intensive care unit (ICU) (Moss & Burham, 2006). Penyalahgunaan alkohol dibeberapa rumah sakit diamerika serikat hampir 40% penyalahgunaan alkohol dirawat di ICU. Sering terjadi dan berhubungan dengan meningkatnya mortalitas dua kali lipat (Clark & Moss, 2011). Menurut penelitian Organisasi Kesehatan dunia (WHO), dewasa ini kasus perilaku berisiko menunjukkan presentase yang semakin tinggi yaitu diperkirakan terdapat pertahun kematian akibat alkohol diseluruh dunia. Pada tanggal 30 Juni 2006, Jawatan Kesehatan Nasional Inggris mengeluarkan laporan yang mengungkapkan bahwa kematian akibat alkohol telah melonjak 37% dalam 5
4 4 tahun terakhir. Alkohol sekarang merupakan pembunuh nomor 1 bagi pria dan wanita muda di Inggris dan di sejumlah Negara lain (Grup Berita Florida, 2006). Pada bulan Mei 2009 di Denpasar, terjadi kasus keracunan methanol karena disalahgunakan sebagai minuman keras oplosan sehingga mengakibatkan kematian masal. Minuman keras oplosan dapat dibuat dengan mencampurkan berbagai zat seperti spritus atau methanol, etanol, nanas, pepsi blue, obat nyamuk, bahkan deterjen (Adi, 2009). Yogyakarta, sembilan orang tewas karena minuman lapen. Berdasarkan penelitian Persatuan Dokter Mata Seluruh Indonesia (Perdamai) DIY, setiap 3 bulan selalu ada pasien yang mengalami kebutaan akibat lapen. Menurut Ketua Perdamai DIY Prof dr. Suhardjo, lapen diindikasi menyebabkan kebutaan, mulai dari buta ringan hingga buta total (Rochmatin, 2013). Salah satu penyebab utama kematian terkait alkohol adalah toksisitas alkohol akut. Alkohol dengan konsentrasi alkohol darah yang tinggi menginduksi depresi pernapasan dan kematian akibat
5 5 keracunan alkohol akut adalah bentuk dominan dari mono toksisitas zat kematian. Blood Alcohol Concentration (BAC) merupakan panduan untuk mengetahui kadar dari intoksikasi alkohol. Blood Alcohol Concentration menunjukkan jumlah alkohol diperedaran darah dalam gram alkohol per 100 ml darah. BAC 0,05 mengandung arti seseorang memiliki kadar 0,05gram alkohol per 100 ml darah (atau BAC 0,05%= 11 mmol/l) ( Kraut & Kurtz, 2008). Berdasarkan penelitian Zumwal et al. (1982), bahwa pada jenasah yang membusuk akan ditemukan alkohol, semakin lama proses pembusukan semakin besar kadar alkohol darahnya. Pada tahun 2010, Kedokteran Forensik FK UGM pernah menangani kasus keracunan minuman keras oplosan jenis lapen, kemudian dilakukan ekshumasi jenazah yang sudah dikubur 3 minggu, pada saat itu ditemukan kadar alkohol organ hati dengan metode mikrodifusi Conway dengan kadar 400 mg%. Namun apakah kadar tersebut memang karena alkohol yang diminumnya atau dari proses pembusukan dalam tanah. Hal ini belum diketahui secara pasti, oleh karena
6 6 itu akan dilakukan penelitian apakah memang alkohol ditemukan pada kondisi jenazah yang sudah membusuk dan sudah dikubur dalam tanah yang tercemar insektisida selama 72 jam. Karena pada jenasah sulit dilakukan, maka disini penelitiannya dilakukan pada tikus putih dewasa jenis wistar. I.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka didapatkan adanya perumusan masalah yaitu : 1. Berapa kadar alkohol darah organ hati pada tikus putih dewasa jenis wistar yang mati karena fisiologis dank arena keracunan alkohol setelah dikubur dalam tanah yang terkontaminasi insektisida setelah 72 jam? 2. Berapakah kadar alkohol darah organ hati pada tikus putih dewasa jenis wistar yang mati karena keracunan alkohol setelah dikubur dalam tanah yang terkontaminasi insektisida setelah 72 jam? 3. Apakah terdapat perbedaan kadar alkohol organ hati pada tikus putih dewasa jenis wistar yang mati karena mati fisiologis dengan keracunan alkohol
7 7 setelah dikubur dalam tanah yang terkontaminasi insektisida setelah 72 jam? I.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuiperbedaan kadar alkohol pada organ hati tikus putih karena mati fisiologis dan keracunan alkohol dengan metode mikrodifusi conway yang dikubur dalam tanah yang terkontaminasi insektisida selama 72jam. I.4. Manfaat Penelitian Manfaat dari peneltian ini diharapkan: a. Bagi peneliti : untuk mendapatkan pengetahuanmengenai perbedaan kadar alkohol darah yang mati fisiologis dan keracunan alkoholsetelah dikubur dalam tanah yang terkontaminasi insektisida setelah 72 jam. b. Bagi Dokter Forensik : mempunyai landasan atau pedoman untuk menerapkan kondisi jenazah membusuk tentang ada atau tidaknya alkohol.
8 8 c. Bagi aparat penegak hukum atau penyidik: untuk membantu membuat keputusan menangani kasus pidana terkait dengan keracunan alkohol. I.5. Keaslian Penelitian Penelitian tentang pengaruh alkohol darah pada tikus wistar dewasa telah banyak. Penelitian khusus tentang perbedaan kadar alkohol pada organ hati tikus putih karena mati fisiologis dan keracunan alkohol dengan metode mikrodifusi conway yang dikubur dalam tanah yang terkontaminasi insektisida selama 72jam belum ada. Beberapa penelitian yang sudah dilakukan berkaitan dengan alkohol antara lain : a) Penelitian oleh Nugroho (2008) mengenai PengaruhMinuman Alkohol Terhadap Jumlah Lapisan sel spermatogenik dan Berat Vesikula Seminalis Mencit di Madiun. Perbedaan dengan penelitian ini adalah variabel dan lokasi penelitian.
9 9 b) Penelitian oleh Hendy Halim, Fakhrurrazy, Yuliastuti, Dwi Cahyani Ratna Sari, Rina Susilowati (2006) mengenai Pemberian alkohol peroral secara kronis menurunkan kepadatan sel granula cerebellum pada tikus putih jantan dewasa. Perbedaan dengan penelitian ini adalah variabel dan lokasi penelitian
BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Berbagai peristiwa yang terjadi ditanah air seperti. kecelakaan pesawat, kecelakaan mobil, pencurian organ,
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Berbagai peristiwa yang terjadi ditanah air seperti kecelakaan pesawat, kecelakaan mobil, pencurian organ, bom bunuh diri, mutilasi, dan pemerkosaan tidak pernah lepas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di masa modern ini, alkohol merupakan minuman yang sangat tidak asing lagi dikalangan masyarakat umum. Kebiasaan masyarakat mengkonsumsi alkohol dianggap dapat memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Etanol disebut juga etil alkohol atau alkohol yang merupakan sejenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, dan tak berwarna. Etanol merupakan jenis alkohol yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Alkohol adalah zat adiktif yang sering. disalahgunakan di masyarakat. Alkohol banyak terkandung
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Alkohol adalah zat adiktif yang sering disalahgunakan di masyarakat. Alkohol banyak terkandung dalam bentuk minuman keras seperti bir, whisky, rum, vodka, gin, brandy,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Alkohol merupakan zat psikotropika dengan penggunaan yang paling luas.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Alkohol merupakan zat psikotropika dengan penggunaan yang paling luas. Salah satu jenis minuman beralkohol yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat khususnya di daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Asam format yang terakumulasi inilah yang menyebabkan toksik. 2. Manifestasi klinis yang paling umum yaitu pada organ mata, sistem
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Metanol adalah senyawa alkohol paling sederhana yang didalam tubuh akan di metabolisme menjadi formaldehida kemudian menjadi asam format. 1 Asam format yang terakumulasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saraf pusat tanpa menghilangkan kesadaran. 2,3 Parasetamol umumnya digunakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia, parasetamol sebagai antipiretik dan analgesik telah digunakan secara luas karena tersedia sebagai golongan obat bebas dan harganya yang relatif murah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita- cita bangsa Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan merupakan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita- cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Racun merupakan substansi ( kimia maupun fisik) yang dapat menimbulkan cidera atau kerusakan pada
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Racun merupakan substansi ( kimia maupun fisik) yang dapat menimbulkan cidera atau kerusakan pada sistem biologik sehingga menimbulkan gangguan fungsi sistem itu bermanifestasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumsi minuman ini. Secara nasional, prevalensi penduduk laki-laki yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Minuman beralkohol telah banyak dikenal oleh masyarakat di dunia, salah satunya Indonesia. Indonesia merupakan salah satu negara yang cukup tinggi angka konsumsi minuman
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. Saraf optik merupakan kumpulan akson yang berasal. dari sel-sel ganglion retina menuju khiasma nervus
BAB I Pendahuluan I.1 Latar belakang Saraf optik merupakan kumpulan akson yang berasal dari sel-sel ganglion retina menuju khiasma nervus optikus dan berakhir di korpus genikulatum lateral (Hartono, 1994).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM)
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Boraks pada saat ini sering sekali diberitakan melalui media cetak maupun elektronik karena penyalahgunaannya dalam bahan tambahan makanan. Berdasarkan dari
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. maupun pelarut dan reagensia (Syabatini, 2008). Dalam dunia kesehatan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Alkohol merupakan senyawa yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Secara umum dapat digunakan sebagai zat pembunuh kuman, bahan bakar maupun pelarut dan reagensia (Syabatini,
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. Saraf optik merupakan kumpulan akson yang berasal. dari sel-sel ganglion retina menuju chiasma nervus
1 BAB I Pendahuluan I.1 Latar belakang Saraf optik merupakan kumpulan akson yang berasal dari sel-sel ganglion retina menuju chiasma nervus optikus dan berakhir di korpus genikulatum (Hartono, 1999). Neuropati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekarang para ahli tidak henti-hentinya meneliti mekanisme kerja dari obat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Parasetamol atau asetaminofen telah ditemukan sebagai obat analgesik yang efektif lebih dari satu abad yang lalu tepatnya pada tahun 1893, tetapi hingga sekarang para
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian pekerja berdasarkan ketentuan pasal 1 angka 3. UU No 13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian buruh Buruh adalah salah satu profesi pekerjaan yang diperintah dan dipekerjakan yang berfungsi sebagai salah satu komponen dalam proses produksi (ml.scribd.com).
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN (Sari, 2007). Parasetamol digunakan secara luas di berbagai negara termasuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Parasetamol (asetaminofen) merupakan salah satu obat analgesik dan antipiretik yang banyak digunakan di dunia sebagai obat lini pertama sejak tahun 1950 (Sari, 2007).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berbagai usaha dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Misalnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring meningkatnya taraf hidup manusia dewasa ini, maka kebutuhan akan berbagai hal juga mengalami peningkatan seperti kebutuhan akan sandang, papan, pangan, kesehatan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pewarna sintesis yang digunakan dalam makanan adalah aman. bahan yang diwarnai berwarna merah. Penyalahgunaan Rhodamine B pada
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini bahan kimia tak lagi menjadi bahan asing yang beredar di masyarakat luas dalam bentuk bahan kimia mentah ataupun dalam bentuk obat-obatan. Zat pewarna makanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tumbuhan, hewan, mineral, sediaan sarian (galenika) atau campuran dari bahanbahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obat tradisional merupakan bahan atau ramuan bahan berupa bahan tumbuhan, hewan, mineral, sediaan sarian (galenika) atau campuran dari bahanbahan tersebut yang secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masuk ke dalam tubuh seseorang, sehingga dapat terjadi kurang gizi dan gizi lebih,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Status gizi yang diartikan sebagai keadaan kesehatan fisik seseorang atau sekelompok orang yang ditentukan dengan salah satu atau kombinasi dari ukuranukuran gizi
Lebih terperinciGAMBARAN HISTOPATOLOGI JANTUNG DAN OTAK PASCA PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN KEMBANG BULAN
GAMBARAN HISTOPATOLOGI JANTUNG DAN OTAK PASCA PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN KEMBANG BULAN (Tithonia diversifolia) (STUDI PADA TIKUS PUTIH GALUR WISTAR) SKRIPSI Oleh Bintoro Adi Saputro NIM 102010101031
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kesehatan atau kondisi prima adalah modal yang penting dalam menjalani
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan atau kondisi prima adalah modal yang penting dalam menjalani berbagai aktivitas untuk memenuhi segala kebutuhan manusia guna memperoleh kehidupan yang lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Alkohol jika dikonsumsi mempunyai efek toksik pada tubuh baik secara langsung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Alkohol jika dikonsumsi mempunyai efek toksik pada tubuh baik secara langsung maupun tidak langsung (Panjaitan, 2003). Penelitian yang dilakukan (Foa et al., 2006)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 2000 di New Zealand terjadi keracunan sekunder akibat penggunaan brodifakum untuk membasmi hama tikus. Berdasarkan penelitian "Laboratory and Field Studies
Lebih terperinciBAB I PEDAHULUAN. banyak terdapat ternak sapi adalah di TPA Suwung Denpasar. Sekitar 300 ekor sapi
BAB I PEDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkurangnya lahan sebagai tempat merumputnya sapi, maka banyak peternak mencari alternatif lain termasuk melepas ternak sapinya di tempat pembuangan sampah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyebab kematian di dunia. Menurut WHO, lebih dari 4,2 juta orang di seluruh
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Rokok adalah masalah utama kesehatan sebagai penyebab penyakit dan penyebab kematian di dunia. Menurut WHO, lebih dari 4,2 juta orang di seluruh dunia meninggal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Konsumsi alkohol telah menjadi bagian dari peradaban manusia selama
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsumsi alkohol telah menjadi bagian dari peradaban manusia selama jutaan tahun. Minuman beralkohol dihasilkan dari fermentasi ragi, gula dan pati. Etanol merupakan
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teh merupakan salah satu minuman yang sangat populer di dunia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teh merupakan salah satu minuman yang sangat populer di dunia. Tanaman teh berasal dari keluarga Camellia yang terdapat di China, Tibet, dan India bagian utara. China
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke merupakan suatu gangguan disfungsi neurologist akut yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah, dan terjadi secara mendadak (dalam beberapa detik) atau setidak-tidaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
8 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi sekarang ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Alat-alat dengan teknologi canggih telah banyak ditemukan seiring dengan kebutuhan manusia
Lebih terperinciKERACUNAN AKIBAT PENYALAH GUNAAN METANOL
KERACUNAN AKIBAT PENYALAH GUNAAN METANOL Metanol adalah bentuk paling sederhana dari alkohol yang biasa digunakan sebagai pelarut di industri dan sebagai bahan tambahan dari etanol dalam proses denaturasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Alkohol merupakan substansi yang paling banyak digunakan di dunia dan tidak
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Alkohol merupakan substansi yang paling banyak digunakan di dunia dan tidak ada obat lain yang dipelajari sebanyak alkohol. Alkohol merupakan suatu senyawa kimia
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PENGGUNAAN IODIN 10%, IODIN 70 %, IODIN 80%, DAN NaCl DALAM PERCEPATAN PROSES PENYEMBUHAN LUKA PADA PUNGGUNG TIKUS JANTAN Sprague Dawley
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN IODIN 10%, IODIN 70 %, IODIN 80%, DAN NaCl DALAM PERCEPATAN PROSES PENYEMBUHAN LUKA PADA PUNGGUNG TIKUS JANTAN Sprague Dawley SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Obat tradisional telah dikenal dan banyak digunakan secara turun. temurun oleh masyarakat. Penggunaan obat tradisional dalam upaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obat tradisional telah dikenal dan banyak digunakan secara turun temurun oleh masyarakat. Penggunaan obat tradisional dalam upaya mempertahankan kesehatan masyarakat
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN IV.1. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini direncanakan dilakukan selama tiga bulan di Kandang Hewan Coba MIPA-Fakultas Biologi Universitas Negeri Semarang meliputi pemeliharaan
Lebih terperinciPencatatan, Pelaporan Kasus Keracunan dan Penanganan Keracunan. Toksikologi (Teori)
Pencatatan, Pelaporan Kasus Keracunan dan Penanganan Keracunan Toksikologi (Teori) KELOMPOK 2 Anggota : 1. Adi Lesmana 2. Devy Arianti L. 3. Dian Eka Susanti 4. Eneng Neni 5. Eningtyas 6. Khanti 7. Nurawantitiani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lalat adalah salah satu jenis serangga, yang mendekomposisi komponen
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lalat adalah salah satu jenis serangga, yang mendekomposisi komponen organik pada hewan, dan juga bagi mayat manusia. Oleh karena itu, serangga dapat digunakan untuk
Lebih terperinciPERMENDAG no.20 tahun 2014 Pakta integritas
Tahukah anda? PERMENDAG no.20 tahun 2014 Pakta integritas Menempatkan Produk Minuman Beralkohol secara terpisah dengan barang lainnya, Melakukan pemeriksaan kartu identitas setiap pembeli untuk memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beberapa jenis makan yang kita konsumsi, boraks sering digunakan dalam campuran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akhir- akhir ini sering dibicarakan tentang boraks yang terdapat pada beberapa jenis makan yang kita konsumsi, boraks sering digunakan dalam campuran beberapa bahan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. adaptasi yang juga berbeda pada setiap individu baik secara biologis, psikologis dan sosial (Ntoumanis, Edmunds & Duda, 2009).
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Stres disebabkan oleh transaksi antara individu dengan lingkungan yang menimbulkan respon yang berbeda terhadap stres sehingga menghasilkan adaptasi yang juga berbeda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahaya penggunaan timah hitam, timbal atau plumbum (Pb) mengakibatkan 350 kasus penyakit jantung koroner, 62.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahaya penggunaan timah hitam, timbal atau plumbum (Pb) mengakibatkan 350 kasus penyakit jantung koroner, 62.000 hipertensi, menurunkan IQ dan juga mengurangi kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Obat merupakan suatu bahan atau campuran bahan yang berfungsi untuk digunakan sebagai diagnosis, mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala
Lebih terperinciMitos dan Fakta Kolesterol
Mitos dan Fakta Kolesterol Oleh admin Selasa, 01 Juli 2008 09:19:20 Apakah mengonsumsi makanan yang mengandung kolesterol tidak baik bagi tubuh? Apakah kita tak boleh mengonsumsi makanan berkolesterol?
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sebagai campuran bensin. Fungsi timbal di sini bertujuan untuk mengontrol
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Timbal atau timah hitam merupakan senyawa kimia yang digunakan sebagai campuran bensin. Fungsi timbal di sini bertujuan untuk mengontrol bilangan oktan pada bahan bakar,
Lebih terperinciPenyakit diabetes mellitus digolongkan menjadi dua yaitu diabetes tipe I dan diabetes tipe II, yang mana pada dasarnya diabetes tipe I disebabkan
BAB 1 PENDAHULUAN Diabetes mellitus (DM) merupakan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang ditandai dengan kondisi hiperglikemia (Sukandar et al., 2009). Diabetes menurut WHO (1999) adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan Per Mortality Rate (PMR) 13 %. Di negara-negara maju seperti
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyebab kematian dengan kontribusi sebesar 13 % kematian dari 22 % kematian akibat penyakit tidak menular utama di dunia. Insidensi penyakit
Lebih terperinci2007, prevalensi minum alkohol di Indonesia pada laki-laki dan perempuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Alkohol merupakan zat psikotropika yang saat ini paling luas penggunannya (Halim et al., 2006). Pada tahun 2010, konsumsi alkohol murni di seluruh dunia mencapai 6,2
Lebih terperinciSTRUKTUR HISTOLOGI PANKREAS TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus L) YANG DIINDUKSI GLUKOSA SETELAH PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE PER-ORAL
STRUKTUR HISTOLOGI PANKREAS TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus L) YANG DIINDUKSI GLUKOSA SETELAH PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE PER-ORAL SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin majunya zaman, mulai timbul berbagai macam penyakit tidak menular, yang berarti sifatnya kronis, dan tidak menular dari orang ke orang. Empat jenis penyakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pestisida adalah bahan racun yang disamping memberikan manfaat di bidang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pestisida adalah bahan racun yang disamping memberikan manfaat di bidang pertanian tetapi dapat memberikan dampak terhadap kesehatan masyarakat. Residu pestisida
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seseorang yang mengkonsumsinya (Wikipedia, 2013). Pada awalnya, alkohol
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Minuman berakohol adalah minuman yang mengandung etanol. Etanol adalah bahan psikoaktif yang akan menyebabkan penurunan kesadaran bagi seseorang yang mengkonsumsinya
Lebih terperinciAnalisis Hayati UJI TOKSISITAS. Oleh : Dr. Harmita
Analisis Hayati UJI TOKSISITAS Oleh : Dr. Harmita Pendahuluan Sebelum percobaan toksisitas dilakukan sebaiknya telah ada data mengenai identifikasi, sifat obat dan rencana penggunaannya Pengujian toksisitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap manusia, karena dengan seseorang merasa sehat maka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap manusia, karena dengan seseorang merasa sehat maka segala aktifitas akan terlaksana sesuai dengan keinginnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. Teh merupakan minuman yang dibuat dari infusa daun kering Camelia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teh merupakan minuman yang dibuat dari infusa daun kering Camelia sinensis dan merupakan minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Banyaknya konsumsi teh oleh
Lebih terperinciZat Kimia Berbahaya Pada Makanan
Zat Kimia Berbahaya Pada Makanan Zat Kimia Berbahaya Pada Makanan Zat Kimia berbahaya pada makanan sering kita temui pada berbagai jenis produk seperti makanan yang diawetkan, penyedap rasa, pewarna makanan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketidakmampuan sel tubuh yang memiliki reseptor insulin untuk mengoksidasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian DM (Diabetes mellitus) merupakan kelainan metabolik terjadi ketidakmampuan sel tubuh yang memiliki reseptor insulin untuk mengoksidasi karbohidrat akibat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. di Indonesia bahkan diseluruh dunia adalah gagal ginjal. Gagal ginjal terjadi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kesehatan yang cukup serius dalam kehidupan modern saat ini baik di Indonesia bahkan diseluruh dunia adalah gagal ginjal. Gagal ginjal terjadi secara akut (kambuhan)
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN KOMBUCHA TEA PER-ORAL TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L.) TUA SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN KOMBUCHA TEA PER-ORAL TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L.) TUA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciBerdasarkan data yang diterbitkan dalam jurnal Diabetes Care oleh
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Obat-obat modern walaupun telah mendominasi dalam pelayanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obat-obat modern walaupun telah mendominasi dalam pelayanan kesehatan, namun penggunaan obat tradisional tetap mendapat tempat yang penting bahkan terus berkembang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Senyawa kimia sangat banyak digunakan untuk mengendalikan hama. Di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Senyawa kimia sangat banyak digunakan untuk mengendalikan hama. Di dunia, tercatat sejumlah 2 juta ton pestisida telah digunakan pertahunnya. Jenis pestisida yang banyak
Lebih terperincipudica L.) pada bagian herba yaitu insomnia (susah tidur), radang mata akut, radang lambung, radang usus, batu saluran kencing, panas tinggi pada
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sangat bergantung dengan alam untuk memenuhi kebutuhannya dari dulu sampai sekarang ini. Kebutuhan paling utama yang berasal dari alam merupakan kebutuhan makanan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tuak merupakan hasil sadapan yang diambil dari mayang enau atau aren
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tuak merupakan hasil sadapan yang diambil dari mayang enau atau aren (Arenga pinnata) sejenis minuman yang merupakan hasil fermentasi dari bahan minuman/buah yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Manusia dapat terpapar logam berat di lingkungan kehidupannya seharihari.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dapat terpapar logam berat di lingkungan kehidupannya seharihari. Pada lingkungan yang kadar logam beratnya cukup tinggi, kontaminasi dalam makanan, air, dan
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan meliputi pemeliharaan hewan coba di
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN IV.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan meliputi pemeliharaan hewan coba di Laboratorium MIPA UNNES dan dilakukan pemberian warfarin LD
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penggunaan bahan pemanis di dalam bahan makanan dan minuman sudah dimulai sejak berabad-abad yang lalu. Bahan pemanis alami yang sangat umum digunakan adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif karena terganggunya sistem saraf pusat akibat dari kehilangan neuron dopamin di substantia nigra. Parkinson merupakan
Lebih terperinciStroke merupakan penyebab kematian ketiga terbanyak di Amerika Serikat. Pada 2002, stroke membunuh sekitar orang. Jumlah tersebut setara
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Sehat secara jasmani dan rohani adalah keinginan setiap manusia moderen, di era pembangunan di segala bidang yang kini sedang digalakkan pemerintah dituntut sosok manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memabukan, seperti minuman keras. Minuman keras ini mengandung alkohol
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Alkohol adalah suatu zat kimia cair yang memiliki banyak kegunaan. Sejatinya alkohol bukanlah zat untuk di konsumsi. Alkohol dari segi medis digunakan untuk kepentingan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ekstrak air akar kucing yang didapat mempunyai spesifikasi sebagai
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Penetapan Parameter Nonspesifik Ekstrak Ekstrak air akar kucing yang didapat mempunyai spesifikasi sebagai berikut : warna coklat kehitaman, berbau spesifik dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. umur dibawah 45 tahun, perbandingan laki-laki dan wanita adalah 2 : 1. Penyebab
16 BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Cedera kepala merupakan penyebab kematian tertinggi pada kelompok umur dibawah 45 tahun, perbandingan laki-laki dan wanita adalah 2 : 1. Penyebab paling
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Merokok telah menjadi kebiasaan masyarakat dunia sejak ratusan tahun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Merokok telah menjadi kebiasaan masyarakat dunia sejak ratusan tahun lalu. Sekitar satu milyar penduduk dunia merupakan perokok aktif dan hampir 80% dari total tersebut
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang terkenal dengan kekayaan sumber daya
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang terkenal dengan kekayaan sumber daya alamnya. Hal ini didukung oleh keadaan geografis Indonesia yang beriklim tropis dengan curah hujan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hiperglikemia akibat gangguan sekresi insulin, aksi insulin, atau keduanya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit metabolik dan obesitas menjadi salah satu masalah kesehatan yang serius. Pada penyakit metabolik dapat ditandai dengan hiperglikemia akibat gangguan sekresi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penerus bangsapun dibutuhkan sebagai sumber daya dalam pembangunan. Peran
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat, sehingga banyak membutuhkan potensi sumber daya manusia. Tidak terkecuali remaja sebagai penerus bangsapun
Lebih terperinciMENGATASI KERACUNAN PARASETAMOL
MENGATASI KERACUNAN PARASETAMOL Pendahuluan Parasetamol adalah golongan obat analgesik non opioid yang dijual secara bebas. Indikasi parasetamol adalah untuk sakit kepala, nyeri otot sementara, sakit menjelang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. milyaran sel-sel neuron yang berorganisasi dengan berbagai macam jaringan. proses proliferasi pada sel saraf otak (Sloane, 2003).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem saraf merupakan struktur pusat pengaturan yang tersusun oleh milyaran sel-sel neuron yang berorganisasi dengan berbagai macam jaringan (Carlsson dkk, 2000).
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI
BAB II TINJAUAN TEORI 2.1. Pola Konsumsi 2.1.1. Pengertian Pola konsumsi menurut Hoang yang dikutip dari Aminah (2005), (dalam Ramadhani, 2011) pola konsumsi adalah berbagai infomasi yang memberikan gambaran
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perhatian adalah buah luwingan (Ficus hispida L.f.). Kesamaan genus buah
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengobatan terhadap penyakit ringan atau berat dapat dilakukan menggunakan obat sintetis ataupun obat yang berasal dari bahan alam. Namun demikian, beberapa pihak terutama
Lebih terperincimengalami obesitas atau kegemukan akibat gaya hidup yang dijalani (Marilyn Johnson, 1998) Berdasarkan data yang dilaporkan oleh WHO, Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN Tanaman obat yang menjadi warisan budaya dimanfaatkan sebagai obat bahan alam oleh manusia saat ini untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup masyarakat sesuai dengan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. khususnya di area persawahan hingga saat ini semakin meningkat, dan dapat
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pestisida adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik yang digunakan untuk mengendalikan berbagai hama. Penggunaan pestisida pada usaha pertanian khususnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini terdapat diseluruh dunia, bahkan menjadi problema utama di negara-negara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Efusi pleura adalah suatu keadaan dimana terdapat penumpukan cairan dalam pleura berupa transudat atau eksudat yang diakibatkan terjadinya ketidakseimbangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hipertensi adalah salah satu penyakit pembunuh diam-diam (silent killer)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hipertensi adalah salah satu penyakit pembunuh diam-diam (silent killer) yang dikenal sebagai penyakit kardiovaskular. Meningkatnya tekanan darah dan gaya hidup yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seluruh makhluk biologis akan mengalami kematian. dengan cara yang bermacam macam yang pada dasarnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seluruh makhluk biologis akan mengalami kematian dengan cara yang bermacam macam yang pada dasarnya akibat dari berhentinya suplai oksigen ke otak (Indriati,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Makanan merupakan komponen penting bagi kehidupan manusia, karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan merupakan komponen penting bagi kehidupan manusia, karena makanan berguna untuk menjaga kelangsungan proses fisiologis tubuh dapat berjalan dengan lancar. Makanan
Lebih terperinci1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gangguan pada hepar dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor, antara lain virus, radikal bebas, maupun autoimun. Salah satu yang banyak dikenal masyarakat adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masa remaja adalah masa transisi antara anak-anak menuju orang dewasa sehingga banyak terjadi perubahan yang mencirikan sebagai anak remaja, diantaranya: Mengalami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara global, prevalensi penderita diabetes melitus di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara global, prevalensi penderita diabetes melitus di Indonesia menduduki peringkat keempat di dunia dan prevalensinya akan terus bertambah hingga mencapai 21,3 juta
Lebih terperincirepository.unimus.ac.id
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke pembuluh darah otak umumnya disebabkan oleh terjadinya aterosklerosis atau penimbunan lemak pada pembuluh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setelah India, Cina dan Amerika Serikat (PERKENI, 2011). Menurut estimasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu diantara lima negara dengan penderita Diabetes Melitus (DM) terbanyak di dunia dan menempati urutan ke empat setelah India, Cina dan Amerika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Stroke menurut World Health Organization (WHO) (1988) seperti yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke menurut World Health Organization (WHO) (1988) seperti yang dikutip Junaidi (2011) adalah suatu sindrom klinis dengan gejala berupa gangguan fungsi otak secara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menjadi masalah adalah kebiasaan jajan dikantin atau warung di sekitar
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak usia sekolah adalah investasi bangsa, karena mereka adalah generasi penerus bangsa. Kualitas bangsa di masa depan ditentukan oleh kualitas anak-anak saat ini.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi di negara-negara berkembang. Direktorat Pengawasan Narkotika,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini jumlah perokok terus bertambah, khususnya di negaranegara berkembang. Keadaan ini merupakan tantangan berat bagi upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebut dengan istilah alcoholism (ketagihan alkohol), istilah ini pertama kali
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Orang yang mengkonsumsi dan kecanduan minuman keras atau alkohol disebut dengan istilah alcoholism (ketagihan alkohol), istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian dan Karakteristik Anak Band Anak band sering diartikan sebagai sekelompok remaja yang memiliki kesamaan jenis musik dan menjadikan musik sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keracunan adalah suatu kejadian apabila substansi. yang berasal dari alam ataupun buatan yang pada dosis
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keracunan adalah suatu kejadian apabila substansi yang berasal dari alam ataupun buatan yang pada dosis tertentu dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan hidup yang
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam keadaan normal, reproduksi sel adalah suatu proses yang terkontrol ketat. Rangsangan tertentu dan berbagai faktor pertumbuhan, baik fisiologis maupun patologis, dapat mempengaruhi
Lebih terperinciLAMPIRAN A: Kartu Konsultasi Bimbingan Tugas Akhir
LAMPIRAN A: Kartu Konsultasi Bimbingan Tugas Akhir xxi LAMPIRAN B: Data-data xxii xxiii xxiv LAMPIRAN C: Transkrip wawancara - Bapak Rifqi selaku Tokoh Agama T: konten dari buku saya sebaiknya gimana ya
Lebih terperinciRuang Lingkup. Penerapan konsep, teori dan metode sains dalam bidang kedokteran atau perawatan kesehatan. Bidang:
Ruang Lingkup Penerapan konsep, teori dan metode sains dalam bidang kedokteran atau perawatan kesehatan. Bidang: Fisika medik, Kimia medik, Biologi medik, Fisika Medik Aplikasi konsep, prinsip, hukum-hukum,
Lebih terperinci