TINJAUAN PUSTAKA. ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Pascasalin

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TINJAUAN PUSTAKA. ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Pascasalin"

Transkripsi

1 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pascasalin Pengertian Pascasalin atau puerperium adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Pascasalin berakhir selama kira-kira 6 minggu (Bari, 2002 dalam Harnawatiaj, 2008 ). Menurut WHO pascasalin atau puerperium adalah masa setelah 1 jam plasenta lahir sampai berakhirnya minggu keenam atau berlangsung selama 42 hari (Manuaba, 2001) Periode Pascasalin Pascasalin (puerperium) di bagi dalam 3 periode yaitu puerperium dini, saat ini ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan. Dianggap telah bersih dan boleh berjalan setelah 40 hari. Puerperium intermedial, yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genitalis yang lamanya 6-8 minggu. Puerperium remote, yaitu waktu yang diperlukan untuk kepulihan dan sehat sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi (Harnawatiaj, 2008). Masa setelah melahirkan ini mendapatkan istilah khusus karena seorang ibu memerlukan perawatan, bantuan, dan pengawasan demi pulihnya kesehatan seperti sebelum melahirkan. Dalam perumusan pascasalin, dikatakan bahwa waktu pascasalin itu tertentu, jadi bukan berarti bahwa setelah ibu melahirkan akan selalu disebut dalam masa pascasalin dengan tidak terbatas, atau terbatas sampai kelahiran anak yang berikutnya. Maksud dari waktu tertentu adalah waktu untuk memulihkan kesehatan umum dan mengembalikan keadaan organ yang 5

2 mengalami perubahan. Waktu ini umumnya dibatasi antara 6 sampai 12 minggu apabila dalam keadaan normal, dan waktu ini di anggap cukup untuk mengembalikan keadaan organ seperti pada saat ketika belum hamil. Tentu saja bila tidak terjadi komplikasi. Tetapi ada pula yang menentukan bahwa masa nifas itu hanya selama 7-10 hari saja, yaitu sampai ibu selesai di rawat di rumah sakit dan dianggap cukup sehat dan kuat untuk pulang ke rumah. Batas waktu ini mungkin dapat diterima bila pulihnya keadaan tersebut hanya bagi kesehatan umum saja, yang dalam kenyataannya waktu 10 hari sesudah melahirkan (bila keadaan normal) ibu sudah tampak sehat. Jadi, di sini tidak memperhitungkan kembalinya uterus dan organorgan lain ke keadaan normal. Karena uterus dan organ-organ reproduksi yang lain tidak dapat kembali seperti semula dalam waktu 10 hari (Ibrahim, 1996) Perubahan Fisiologis Pada Masa Pascasalin Perubahan fisiologis pada masa pascasalin terjadi pada sistem reproduksi, servik, perineum, vulva dan vagina, payudara, sistem perkemihan, sistem gastrointestinal, sistem kardiovaskuler, sistem endokrin, sistem muskuloskeletal, dan sistem integumen (Harnawatiaj, 2008). Uterus secara berangsur-angsur menjadi kecil (involusi) sehingga akhirnya kembali seperti sebelum hamil. Pada saat bayi lahir fundus uteri setinggi pusat dengan berat uterus 1000 gram, pada akhir kala III persalinan tinggi fundus uteri teraba 2 jari di bawah pusat dengan berat uterus 750 gram. Ketika satu minggu pascasalin tinggi fundus uteri teraba pertengahan pusat simpisis pubis dengan berat 500 gram. Dua minggu pascasalin tinggi fundus uteri tidak teraba di atas

3 simpisis pubis dengan berat uterus 350 gram, dan enam minggu pascasalin bertambah kecil dengan berat 50 gram. Servik mengalami involusi bersama-sama uterus. Setelah persalinan, ostium eksterna dapat dimasuki oleh dua jari tangan, setelah 6 minggu persalinan servik menutup (Harnawatiaj, 2008). Lokhea adalah cairan sekret yang berasal dari kavum uteri dan vagina. Dalam masa postpartum, ada macam-macam lokhea yaitu; lokhea rubra (kruenta) berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua, verniks kaseosa, lanugo, dan mekonium selama dua hari pascasalin; lokhea sangunolenta berwarna kuning, berisi darah dan lendir, pada hari ketiga sampai ketujuh postpartum; lokhea serosa yang berwarna kuning cairan tidak berdarah lagi pada hari ketujuh sampai keempat belas pascasalin; lokhea alba berupa cairan putih setelah dua minggu; lokhea purulenta cairan seperti nanah berbau busuk dan terjadi bila ada infeksi; serta lokheastasis yaitu lokhea yang tidak lancar keluar (Harnawatiaj, 2008). Vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan yang sangat besar selama proses melahirkan bayi, dan dalam beberapa hari pertama setelah proses tersebut, kedua organ ini tetap berada dalam keadaan kendur. Setelah tiga minggu vulva dan vagina kembali kepada keadaan tidak hamil dan rugae dalam vagina secara berangsur-angsur akan muncul kembali sementara labia menjadi lebih menonjol. Setelah melahirkan perineum menjadi kendur karena sebelumnya teregang oleh tekanan kepala bayi yang bergerak maju. Pada postnatal hari ke-5, perineum sudah mendapatkan kembali sebagian besar tonusnya sekalipun tetap lebih kendur dari pada keadaan sebelum melahirkan (Harnawatiaj, 2008).

4 Perubahan pada payudara dapat meliputi penurunan kadar progesteron secara cepat dengan peningkatan hormon prolaktin setelah persalinan. Kolostrum sudah ada saat persalinan, produksi ASI terjadi pada hari kedua atau hari ketiga setelah persalinan dan payudara menjadi besar dan keras sebagai tanda mulainya proses laktasi (Harnawatiaj, 2008). Pada sistem perkemihan buang air kecil sering sulit selama 24 jam pertama, kemungkinan terdapat spasme sphincter dan edema leher buli-buli sesudah bagian ini mengalami kompresi antara kepala janin dan tulang pubis selama persalinan. Urine dalam jumlah yang besar akan dihasilkan dalam waktu jam sesudah melahirkan. Setelah plasenta dilahirkan, kadar hormon estrogen yang bersifat menahan air akan mengalami penurunan yang mencolok. Keadaan ini merupakan deuresis. Ureter yang berdilatasi akan kembali normal dalam tempo enam minggu. Pada sistem gastrointersinal kerap kali diperlukan waktu 3-4 hari sampai faal usus kembali normal. Meskipun kadar progesteron menurun setelah melahirkan, namun asupan makanan mengalami penurunan selama satu atau dua hari, gerak tubuh berkurang dan usus bagian bawah sering kosong jika sebelum melahirkan diberikan enema. Rasa sakit di daerah perineum dapat menghalangi buang air besar (Harnawatiaj, 2008). Setelah terjadi deuresis yang mencolok akibat penurunan kadar estrogen, volume darah kembali kepada keadaan tidak hamil. Jumlah sel darah merah dan hemoglobin kembali normal pada hari ke-5 meskipun kadar estrogen mengalami penurunan yang sangat besar selama masa nifas, namun kadarnya masih tetap lebih tinggi dari pada normal. Plasma darah tidak begitu mengandung cairan dan dengan demikian daya koagulasi meningkat, pembekuan darah harus dicegah

5 dengan penanganan yang cermat dan penekanan pada ambulasi dini. Pada sistem endokrin kadar estrogen menurun 10% dalam waktu sekitar 3 jam pascasalin. Progesteron turun pada hari ketiga pascasalin sedangkan kadar prolaktin dalam darah berangsur-angsur hilang (Harnawatiaj, 2008). Pada sistem muskuloskletal, ambulasi pada umumnya dimulai 4-8 jam postpartum. Ambulasi dini sangat membantu untuk mencegah komplikasi dan mempercepat proses involusi. Penurunan melanin umumnya terjadi pada sistem integumen setelah persalinan, menyebabkan berkurangnya hyperpigmentasi kulit dan perubahan pembuluh darah yang tampak pada kulit karena kehamilan dan akan menghilang pada saat estrogen menurun (Harnawatiaj, 2008) Kebutuhan Dalam Masa pascasalin Kebutuhan dalam masa pascasalin meliputi kebutuhan fisik, psikologis, sosial. Dalam beberapa aspek kebutuhan-kebutuhan tersebut saling berkaitan. Kebutuhan fisik maksudnya adalah keadaan ibu selama hamil umumnya menurun walaupun tidak sakit. Waktu persalinan, keadaan umum ini lebih menurun lagi karena kelelahan, kesakitan, perdarahan, dan adanya luka bekas plasenta melekat dan luka pada vagina atau perineum. Pada periode pascasalin inilah waktunya berusaha memulihkan keadaan umum kembali seperti sebelum hamil. Untuk itu, menurut kebutuhan-kebutuhan fisik diperlukan istirahat cukup, makan bergizi, udara segar, lingkungan bersih (bebas dari ancaman kuman-kuman penyakit). Dalam pemenuhan kebutuhan ini, diperlukan pengawasan dan perawatan yang sempurna serta pengertian dari keluarga setelah ibu pulang nanti (Ibrahim, 1996).

6 Kebutuhan psikologis merupakan kebutuhan bagi tiap-tiap individu, bahwa manusia butuh diakui oleh manusia lain, butuh dikenal, butuh dihargai, butuh diperhatikan, butuh hubungan yang sehat, dan sebagainya. Perlu diingat setelah melahirkan keadaan psikis ibu mengalami distress karena adanya kelelahan dan kekecewaan, keadaan ini disebut postpartum syndrom (depresi setelah melahirkan). Dalam pemenuhan kebutuhan psikologis ini perawat dan semua petugas kesehatan yang berhubungan, serta keluarga harus bersikap dan bertindak bijaksana. Harus dapat menunjukkan rasa simpatik, mengakui, menghargai, menghormati ibu sebagaimana adanya, memperhatikan ibu dengan memberikan ucapan selamat misalnya, akan dapat memberikan perasaan senang. Dengan adanya a good human relationship diharapkan dapat memenuhi kebutuhan psikologis ibu setelah melahirkan (Ibrahim, 1980). 2.2 Perawatan Diri Pengertian Merawat adalah suatu aktivitas atau kegiatan dengan ruang lingkup yang luas, yang dapat menyangkut diri kita sendiri, orang lain atau sesuatu yang lain dapat juga menyangkut lingkungan kita. Jika kita merawat sesuatu, kita menginginkan agar hasil yang dicapai akan memuaskan, jadi kita akan selalu berusaha untuk mencapai suatu keseimbangan antara keinginan kita dan hasil yang akan diperoleh. Perawatan adalah proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia (biologis, psikologis, sosial, dan spiritual) dalam rentang sakit sampai dengan sehat (Aziz, 2004).

7 Perawatan diri mempunyai arti yang lebih luas dari apa yang sering diartikan dengan cara merawat diri menurut AKS (aktivitas kehidupan seharihari). Dalam pengertian merawat diri individu, terdapat beberapa hal yang mendasar yaitu pertama menyangkut sejumlah nilai, norma dan pendapat sehubungan dengan perbuatan seseorang sesuai dengan tindakannya. Kedua menyangkut juga pengertian, pandangan pribadi, dan beberapa aspek tertentu. Seseorang menginginkan suatu perawatan tertentu berdasarkan pandanganpandangan pribadinya. Jika seseorang tidak lagi berminat mengambil keputusan semacam ini, maka ia akan mengalami gangguan merawat diri. Jadi dapat dikatakan bahwa kegiatan perawatan diri merupakan sikap dan kegiatan yang dilakukan pada saat perawatan diri itu berlangsung (Stevens dkk, 2000). Perawatan pascasalin adalah perawatan terhadap wanita yang telah selesai bersalin sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil, lamanya kirakira 6-8 minggu. Akan tetapi seluruh alat genitalia baru pulih kembali seperti sebelum ada kehamilan dalam waktu 3 bulan (Hanafiah, 2004) Jenis-jenis perawatan diri pascasalin Setelah lahirnya plasenta, organ-organ reproduksi akan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Untuk membantu mempercepat proses pemulihan ibu harus melakukan perawatan diri pascasalin. Ada beberapa jenis perawatan diri yang dapat dilakukan oleh ibu pascasalin diantaranya: perawatan vulva dan perineum, perawatan uterus dan abdomen, perawatan payudara, perawatan kaki, perawatan hemoroid, dan perawatan kulit (Pritchard, dkk.1991).

8 2.2.3 Cara Melakukan Perawatan Diri Post Partum a. Perawatan Vulva dan Perineum Vulva adalah bentuk lonjong dibatasi oleh klitoris pada bagian depan, kanan kiri oleh labia minora, dibelakang oleh perineum, terdapat orificium eksternal (Mochtar,1991). Perawatan vulva dapat dimulai dengan menyiram genitalia eksterna dan anus dengan air yang bersih kemudian cuci dengan sabun sampai kotoran-kotoran yang keluar dari vagina bersih. Kemudian bilas dengan air bersih. Lakukan perawatan vulva ketika mandi dan setiap kali ibu merasa tidak nyaman (Pritchard,1991). Perineum adalah daerah antara kedua belah paha yang dibatasi oleh vulva dan anus. Yang perlu diperhatikan dalam perawatan perineum adalah bentuk luka perineum. Bentuk luka perineum setelah melahirkan ada 2 macam yaitu Ruptur dan Episiotomi (Danis, 2000 dalam Harnawatiaj, 2008). Ruptur adalah luka pada perineum yang diakibatkan oleh rusaknya jaringan secara alamiah karena proses desakan kepala dan bahu janin pada saat proses persalinan. Bentuk ruptur biasanya tidak teratur sehingga jaringan yang robek sulit dilakukan penjahitan (Hamilton, 2002). Episiotomi adalah sebuah irisan bedah pada perineum untuk memperbesar muara vagina yang dilakukan tepat sebelum keluarnya kepala bayi. Episiotomi, suatu tindakan yang disengaja pada perineum dan vagina yang sedang dalam keadaan meregang. Tindakan ini dilakukan jika perineum diperkirakan akan robek teregang oleh kepala janin, harus dilakukan infiltrasi perineum dengan anastesi local, kecuali bila pasien sudah diberi anastesi epidural (Derek, 2002 dalam Harnawatiaj, 2008).

9 Menurut Hamilton (1995) lingkup perawatan perineum adalah mencegah kontaminasi dari rektum, menangani dengan lembut pada jaringan yang terkena trauma. Bersihkan semua keluaran yang menjadi sumber bakteri dan bau. Prosedur yang diajurkan kepada ibu untuk melakukan perawatan perineum yaitu mencuci tangan, membuang pembalut yang penuh dengan gerakan kebawah mengarah ke rektum dan letakkan pembalut tersebut kedalam kantong plastik, berkemih dan BAB ke toilet, siramkan air ke seluruh perineum, keringkan perineum dengan menggunakan tissue dari depan ke belakang kemudian setelah semua selesai cuci kembali tangan (Hamilton, 1995). Perawatan perineum juga bisa dilakukan dengan cara penghangatan kering. Penghangatan kering dari cahaya lampu kadang-kadang digunakan untuk meningkatkan penyembuhan perineal, caranya perineum dibersihkan terlebih dahulu untuk membuang sekresi. Ibu berbaring terlentang dengan lutut fleksi dan diregangkan, dan lampu diletakkan dengan jarak 20 inci dari perineum. Penghangatan dengan cahaya lampu biasanya dilakukan tiga kali sehari selama 20 menit (Hamilton, 1995). b. Perawatan Uterus dan Abdomen Uterus (rahim) adalah struktur otot yang cukup kuat, dibagian luar ditutupi peritoneum dan rongga dalam dilapisi oleh mukosa rahim. Dalam keadaan tidak hamil, rahim terletak dalam rongga panggul kecil antara kandung kemih dan dubur. Rahim bentuknya seperti bola lampu pijar atau buah pear dan berongga terdiri atas 3 bagian besar yaitu badan rahim berbentuk segitiga, leher rahim berbentuk silinder, dan rongga rahim (Mochtar, 1991).

10 Besarnya rahim berbeda-beda tergantung pada usia, pernah melahirkan anak atau belum, ukurannya kira-kira sebesar telur ayam kampung. Pada nulipara ukurannya 5,5-8 cm x 3,5-4 cm x 2-2,5 cm sedangkan pada multipara 9-9,5 cm x 5,5-6 cm x 3-3,5 cm. Beratnya 40-50gr pada nulipara dan 60-70gr pada multipara. (Mochtar, 1991). Segera setelah melahirkan ukuran dan konsistensi uterus kirakira seperti buah melon kecil dan fundusnya terletak tepat dibawah umbilicus. Setelah itu tinggi fundus berkurang 1-2 cm setiap hari sampai akhir minggu pertama, saat tinggi fundus sejajar dengan dengan tulang pubis (Hamilton, 1995). Dengan kontraksi yang baik, uterus bisa diharapkan kembali mengkerut ke ukuran normal tanpa bantuan obat-obatan. Karena kontraksi pada dasarnya tidak hanya dibutuhkan untuk mengeluarkan janin saat persalinan. Tapi juga mengembalikan rahim ke bentuk dan ukuran semula, baik pada persalinan normal maupun persalinan dengan tindakan seperti vakum, forcep ataupun sesar (Pritchard,1991). Untuk memaksimalkan involusi uteri dan memulihkan tonus abdomen dapat dibantu dengan penggunaan korset dan melakukan senam nifas. Latihan ini dapat dilakukan dalam waktu 5-10 kali hitungan setiap harinya dan akan meningkat secara berlahan-lahan. Program senam nifas dimulai dari tahap yang paling sederhana hingga yang sulit. Adapun gerakan-gerakannya sebagai berikut: Hari pertama, ambil nafas dalam-dalam, perut dikembungkan, kemudian napas dikeluarkan melalui mulut. Ini dilakukan dalam posisi tidur terlentang. Hari kedua, tidur terlentang, kaki lurus, tangan direntangkan kemudian ditepukkan ke muka badan dengan sikap tangan lurus, dan kembali ke samping. Hari ketiga, berbaring dengan posisi tangan di samping badan, angkat lutut dan

11 pantat kemudian diturunkan kembali. Hari keempat, tidur terlentang, lutut ditekuk, kepala diangkat sambil mengangkat pantat. Hari kelima, tidur terlentang, kaki lurus, bersama-sama dengan mengangkat kepala, tangan kanan, menjangkau lutut kiri yang ditekuk, diulang sebaliknya. Hari keenam, tidur terlentang, kaki lurus, kemudian lutut ditekuk ke arah perut 90 o secara bergantian antara kaki kiri dan kaki kanan. Hari ketujuh, tidur terlentang kaki lurus kemudian kaki dibuka sambil diputar ke arah luar secara bergantian. Hari 8, 9, 10, tidur terlentang kaki lurus, kedua telapak tangan diletakkan di tengkuk kemudian bangun untuk duduk (sit up) (Schemieg, 2009). c. Perawatan Payudara Perawatan payudara adalah melakukan perawatan payudara pada ibu pascasalin atau sesudah melahirkan untuk memperlancar proses laktasi. Perawatan dengan menggunakan baby oil dan massage di sekitar payudara selama hamil juga dapat membantu puting yang datar. Sebaiknya dilakukan sebalum atau sewaktu mandi. Prosedur parawatan payudara pada Ibu yang menyusui ada lima langkah masing-masing dilakukan kali yaitu; pertama, tempatkan kedua belah telapak tangan di tengah dada ibu kemudian lakukan gerakan memutar mengelilingi payudara kearah luar, saat tangan berada di bawah payudara, angkat atau sanggah payudara sebentar dan lepaskan secara perlahan kearah depan. Kedua, tangan kanan membentuk kepalan, tempatkan di pangkal payudara. Tangan kiri menyanggah payudara, dengan buku-buku jari lakukan pengurutan dari pangkal payudara ke ujung ke arah puting susu. Lakukan merata ke seluruh payudara. Ketiga, tangan kanan diletakkan di pangkal payudara, tangan kiri

12 menyanggah payudara, lakukan pengurutan dari pangkal ke ujung ke arah putting susu. Keempat, tempatkan masing-masing ibu jari di atas payudara dan jari-jari lain menopang atau menyanggah payudara, tekan jari-jari ke ujung payudara atau ke arah puting susu. Kelima, lakukan gerakan memelintir puting susu sampai puting susu elastis dan kenyal. Kompres payudara menggunakan handuk yang telah dibasahi dengan air hangat selama 5 menit, ulangi pengompresan menggunakan handuk yang dibasahi dengan air dingin lakukan bergantian dan akhiri pengompresan menggunakan handuk yang dibasahi dengan air dingin. Lakukan 3 kali pada setiap payudara, keluarkan ASI kemudian keringkan (Kompos, 2008). Selain itu parawatan payudara juga dilakukan pada Ibu yang tidak menyusui, misalnya pada ibu yang bayinya meninggal setelah dilahirkan. Pada Ibu yang tidak menyusui, pemberian obat-obat penghambat laktasi untuk mengurangi pembengkakan payudara yang terjadi dalam derajat tertentu. Penggunaan kutang yang dapat menyanggah payudara dengan baik sangat dianjurkan. Dapat juga dilakukan kompres es tetapi secara periodik harus dihentikan untuk memungkinkan terjadinya disfungsi refleks saraf dan aliran darah di antara kulit. Obat-obatan analgetik dapat digunakan untuk mengurangi rasa tidak nyaman (Hamilton, 1995). d. Perawatan Kaki Beratnya bobot tubuh yang bertumpu pada kaki selama kehamilan dapat menyababkan terjadinya tromboflebitis. Tromboflebitis merupakan peradangan dinding vena dan biasanya disertai pembentukan bekuan darah. Ketika pertama

13 kali terjadi bekuan pada vena akibat statis atau hyperkoagulabilitas, tanpa disertai peradangan, maka proses ini awal dari tromboflebitis (Smeltzet, 2003). Perawatan tromboflebitis dapat dilakukan dengan tirah baring 5-7 hari setelah terjadinya trombosis vena dalam waktu ini kurang lebih sama dengan waktu yang diperlukan trombus melekat pada dinding vena, sehingga menghindari terjadinya emboli. Ketika mulai berjalan harus menggunakan stoking elastis. Berjalan-jalan akan lebih baik dari pada berdiri atau duduk lama-lama. Latihan di tempat tidur seperti dorsofleksi kaki melawan papan kaki juga dianjurkan. Kompres hangat dan lembab pada ekstrimitas yang terkena dapat mengurangi ketidak nyamanan sehubungan dengan trombisis vena dalam (Smeltzet, 2003). e. Perawatan Hemoroid Hemoroid adalah bagian vena yang berdilatasi pada bagian kanal anal. Hemoroid sangat umum terjadi pada usia 50 tahunan, 50% individu mengalami berbagai tipe hemoroid berdasarkan luasnya vena yang terkena. Kehamilan dapat mengawali atau memperberat hemoroid (Smeltzet, 2003). Beberapa Ibu mengalami nyeri hemoroid setelah melahirkan. Tindakan yang dapat membantu menurunkan nyeri tersebut termasuk mandi berendam. Salep analgetik, supositoria rektal, dan pembalut hazel. Hemoroid dapat dimasukkan ke dalam rektum dengan menggunakan jari tangan yang bersarung. Mempertahankan posisi berbaring miring atau terlentang dan menghindari duduk lama juga sangat membantu. Hemoroid biasanya akan menghilang dalam beberapa minggu bila Ibu tidak mengalaminya sebelum kehamilan (Hamilton, 2003).

14 f. Perawatan Kulit Naik turunnya kadar hormon estrogen dan progesteron saat hamil dan sesudah bersalin sangat mempengaruhi kulit. Beberapa kulit bereaksi dengan berjarawat dan ada juga yang lebih mulus dari biasanya. Jika anda berjarawat, sebisanya tidak menggunakan obat karena unsur kimianya bisa membahayakan si kecil yang masih menyusu. Lakukan saja perawatan kulit wajah rutin, seperti membersihkan, menyegarkan, dan melembabkan kulit (Danuatmaja, 2003). Jika ketika hamil mengalami topeng kehamilan (cloasma gravidarum), atau perubahan kulit yang menjadi lebih gelap di sekitar mata, tulang hidung, dahi, dan bibir atas. Setelah melahirkan perubahan ini akan memudar dalam enam bulan. Beberapa obat-obatan memang dapat mempercepat, tetapi lupakan pemakaiannya jika sedang menyusui si kecil. Sambil menunggu kulit mulus kembali hindari paparan sinar matahari secara langsung karena akan memperparah melasma. Jika ingin keluar rumah gunakan krim tabir surya. Coba periksa leher, ketiak, dan bagian bawah payudara, apakah mengalami kulit tags atau serpihan daging tumbuh, jika ya tidak perlu khawatir karena ini bukan masalah medis yang perlu dikhawatirkan (Danuatmaja, 2003). 2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi perawatan diri masa pascasalin. Aktifitas merawat diri masa pascasalin merupakan hal yang sangat penting. Selain mencegah infeksi nifas, perawatan pascasalin juga bertujuan mempercepat proses pengembalian keadaan ibu seperti keadaan sebelum hamil, serta meningkatkan kualitas hidup ibu dan bayi. Ibu harus mengetahui bentuk perawatan diri mana yang akan dijalankan dengan kesungguhan dan cara yang

15 sehat. Menurut berbagai sumber aktifitas merawat diri yang dijalankan seseorang dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berbeda. Ada lima faktor yang mempengaruhi dalam melakukan perawatan pascasalin Faktor masa lalu. Melalui pengalaman di masa lalu seseorang dapat belajar cara merawat diri. Apabila Ibu sudah mengenal manfaat perawatan diri atau tehnik yang akan dilakukan, maka Ibu akan lebih mudah dalam melakukan perawatan diri pascasalin (Stevens, 2000). Contohnya jika Ibu mengetahui atau pernah melakukan perawatan payudara sebelumnya, maka akan mempengaruhi perilaku perawatan diri Ibu pascasalin. Ibu lebih mudah belajar atau melakukan perawatan payudara. Sedangkan Ibu yang belum mengetahui tentang perawatan payudara akan sulit melakukan perawatan tersebut. Dalam hal ini masa lalu memberikan pengaruh pada perilaku Ibu untuk melakukan perawatan diri pascasalin. Menurut Stright (2005) dalam Yuliana (2008) ada faktor-faktor yang berpengaruh dalam perawatan diri Ibu pascasalin adalah faktor pengalaman pascasalin meliputi sifat persalinan/kelahiran, tujuan kelahiran, persiapan persalinan/kelahiran, peran menjadi orang tua yang mendadak Faktor lingkungan ibu pascasalin. Lingkungan akan terus berubah selama kita hidup. Jika memasuki suatu fase kehidupan yang baru, akan selalu terjadi proses penyesuaian diri dengan lingkungan. Situasi ini dapat mempengaruhi Ibu dalam melakukan perawatan diri pada masa pascasalin (Stevens, 2000).

16 Sarana prasarana tersedia di dalam lingkungan guna mendukung dan mempromosikan perilaku kesehatan. Jasa konsultan dan spesialis dari petugas kesehatan lain seperti ahli nutrisi, dokter ahli, dan pekerja sosial harus ada sebagai usaha dalam membantu pasien mendapatkan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai atau menjaga kesehatan dan kesejahteraannya agar tetap optimal. Organisasi berbasis masyarakat sering kali merupakan sarana yang sangat baik untuk menyebarkan informasi (Gomez & Gomez, 1984 dalam Bastable, 2002). Selain itu, keluarga juga berperan sebagai sistem pendukung yang kuat bagi anggota-anggotanya, khususnya dalam penanganan masalah kesehatan keluarga. Seperti halnya Ibu pascasalin, maka anggota keluarga yang lain akan berusaha untuk membantu memulihkan kondisi kesehatannya ke kondisi semula. Fungsi keluarga dalam masalah kesehatan meliputi reproduksi, upaya membesarkan anak, nutrisi, pemeliharaan kesehatan dan rekreasi (Bobak, 2004) Faktor internal ibu pascasalin. Faktor internal adalah segala sesuatu yang berasal dari dalam diri sendiri (Marhijanto, 1999). Aktivitas merawat diri akan berbeda pada setiap individu. Hal ini juga dapat dipengaruhi oleh; usia, pendidikan, karakter, keadaan kesehatan, tempat lahir, budi pekerti, kebudayaan, dll. Ada juga faktor tertentu yang melekat pada pribadi yang tertentu seperti: selera dalam memilih, gaya hidup, dll. Pada Ibu usia muda perawatan pascasalin yang dilakukan akan berbeda dengan Ibu yang memiliki usia lebih dewasa. Demikian juga dengan pendidikan semakin tinggi pendidikan Ibu, maka kepeduliannya terhadap perawatan diri semakin baik (Stevens, 2000).

17 2.3.4 Petugas kesehatan Petugas kesehatan, khususnya perawat sangat berperan penting dalam mempengaruhi perilaku perawatan diri Ibu pascasalin. Perawat merupakan orang yang dalam melakukan tindakannya didasari pada ilmu pengetahuan serta memiliki keterampilan yang jelas dalam keahliannya. Selain itu perawat juga mempunyai kewenangan dan tanggung jawab dalam tindakan yang berorientasi pada pelayanan melalui pemberian asuhan keperawatan kepada individu, kelompok, atau keluarga. Pemberian asuhan keperawatan ini dapat dilakukan perawat dengan memperhatikan kebutuhan dasar pasien. Di rumah sakit perawat adalah orang yang paling dekat dengan pasien, oleh sebab itu perawat harus mengetahui kebutuhan pasiennya. Perawat dapat memberikan asuhan keperawatan misalnya mengajarkan pada ibu postpartum bagaimana cara melakukan perawatan diri. Awalnya perawat dapat membantu Ibu dalam melakukan perawatan diri pascasalin, kemudian anjurkan Ibu untuk mengulanginya secara rutin dengan bantuan suami atau keluarga. Selanjutnya Ibu akan mampu melakukan perawatan diri pascasalin secara mandiri (Hidayat, 2004) Pendidikan kesehatan Pendidikan kesehatan merupakan serangkaian upaya yang ditujukan untuk mempengaruhi orang lain, mulai dari individu, kelompok, keluarga dan masyarakat agar terlaksananya perilaku hidup sehat. Sama halnya dengan proses pembelajaran yang bertujuan merubah perilaku individu, kelompok, keluarga dan masyarakat. Pendidikan kesehatan yang dimaksud adalah pendidikan kesehatan yang diperoleh Ibu pascasalin dari perawat atau tenaga kesehatan lainnya tentang

18 kesehatan, dalam hal ini khususnya tentang perawatan diri pascasalin (Dermawan, 2008). Pendidikan kesehatan ini akan mempengaruhi pengetahuan Ibu tentang perawatan diri pascasalin, yang akhirnya akan mempengaruhi perilaku perawatan diri Ibu. Untuk mempermudah pemahaman Ibu, dalam melakukan pendidikan kesehatan perawat dapat menggunakan metode demonstrasi. Jika memungkinkan minta pasien untuk menjadi praktikan, jika tidak memungkinkan dapat menggunakan patung.

AKPER HKBP BALIGE. Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns

AKPER HKBP BALIGE. Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns Masa nifas dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu.

Lebih terperinci

Referat Fisiologi Nifas

Referat Fisiologi Nifas Referat Fisiologi Nifas A P R I A D I Definisi Masa Nifas ialah masa 2 jam setelah plasenta lahir (akhir kala IV) sampai 42 hari/ 6 bulan setelah itu. Masa Nifas adalah masa dari kelahiran plasenta dan

Lebih terperinci

Asuhan Keperawatan Ibu Post Partum. Niken Andalasari

Asuhan Keperawatan Ibu Post Partum. Niken Andalasari Asuhan Keperawatan Ibu Post Partum Niken Andalasari Periode Post Partum Periode post partum adalah masa enam minggu sejak bayi baru lahir sampai organ-organ reproduksi kembali ke keadaan normal sebelum

Lebih terperinci

MATERI KELAS IBU HAMIL PERTEMUAN KEDUA

MATERI KELAS IBU HAMIL PERTEMUAN KEDUA MATERI KELAS IBU HAMIL PERTEMUAN KEDUA PERTEMUAN II * Persalinan - Tanda - tanda persalinan - Tanda bahaya pada persalinan - Proses persalinan - Inisiasi Menyusui Dini (IMD) * Perawatan Nifas - Apa saja

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Tinggi Fundus Uteri Awal pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok

BAB V PEMBAHASAN. A. Tinggi Fundus Uteri Awal pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok BAB V PEMBAHASAN A. Tinggi Fundus Uteri Awal pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa rerata tinggi fundus uteri awal pada kelompok eksperimen sebesar 14,47

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Periode pascapartum ialah masa enam minggu sejak bayi lahir sampai organ-organ

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Periode pascapartum ialah masa enam minggu sejak bayi lahir sampai organ-organ BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Nifas Periode pascapartum ialah masa enam minggu sejak bayi lahir sampai organ-organ reproduksi kembali ke keadaan normal sebelum hamil (Bobak et al, 2005: 492). Masa

Lebih terperinci

PERUBAHAN FISIOLOGIS MASA NIFAS. Dr.Subandi Reksohusodo,SpOG

PERUBAHAN FISIOLOGIS MASA NIFAS. Dr.Subandi Reksohusodo,SpOG PERUBAHAN FISIOLOGIS MASA NIFAS Dr.Subandi Reksohusodo,SpOG PENGERTIAN Masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu Masa pulih kembali mulai dari

Lebih terperinci

1. ASUHAN IBU SELAMA MASA NIFAS

1. ASUHAN IBU SELAMA MASA NIFAS 1. ASUHAN IBU SELAMA MASA NIFAS Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, berlangsung kirakira 6 minggu. Anjurkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Diani Nurcahyaningsih, Kebidanan DIII UMP, 2015

LAMPIRAN Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Diani Nurcahyaningsih, Kebidanan DIII UMP, 2015 LAMPIRAN Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Diani Nurcahyaningsih, Kebidanan DIII UMP, 2015 SATUAN ACARA PENYULUHAN MASA NIFAS Disusun oleh : DIANI NURCAHYANINGSIH 1211030043 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Perawatan merupakan suatu proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Perawatan merupakan suatu proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Perawatan merupakan suatu proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia yang meliputi biologis, psikologis, sosial dan spiritual dalam rentang sakit sampai dengan

Lebih terperinci

PENGERTIAN MASA NIFAS

PENGERTIAN MASA NIFAS PENGERTIAN MASA NIFAS Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Senam Nifas 1. Defenisi Senam Nifas Senam nifas adalah senam yang dilakukan ibu setelah melahirkan yang berrtujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan sirkulasi ibu pada masa

Lebih terperinci

Persalinan Normal. 60 Langkah. Asuhan Persalinan Kala dua tiga empat. Dikutip dari Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal

Persalinan Normal. 60 Langkah. Asuhan Persalinan Kala dua tiga empat. Dikutip dari Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal Persalinan Normal 60 Langkah Asuhan Persalinan Kala dua tiga empat Dikutip dari Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal PERSALINAN NORMAL 60 Langkah Asuhan Persalinan Kala dua tiga empat KEGIATAN I. MELIHAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seorang ibu, tetapi bagi seorang ibu yang hamil anak pertama sering dianggap

BAB I PENDAHULUAN. seorang ibu, tetapi bagi seorang ibu yang hamil anak pertama sering dianggap BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Kehamilan dan persalinan adalah peristiwa alamiah yang dialami oleh seorang ibu, tetapi bagi seorang ibu yang hamil anak pertama sering dianggap sebagai peristiwa

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Adaptasi Fisiologis dan Psikologis Nifas. rahim, kemudian berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Adaptasi Fisiologis dan Psikologis Nifas. rahim, kemudian berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Adaptasi Fisiologis dan Psikologis Nifas 2.1.1. Masa Nifas Masa nifas dimulai sejak bayi dilahirkan dan setelah plasenta keluar dari rahim, kemudian berakhir ketika alat-alat

Lebih terperinci

NIFAS NORMAL MASA NIFAS 11/15/2010. Tujuan asuhan masa nifas

NIFAS NORMAL MASA NIFAS 11/15/2010. Tujuan asuhan masa nifas MASA NIFAS NIFAS NORMAL Defenisi dan Tujuan Masa nifas ( puerperium ) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA A. å B. SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA Jln. Ringroad Barat Ambarketawang, Gamping, Sleman Yogyakarta 59242 Telp. (0274)4342000, Fax. (0274)434542 Email : info@stikesayaniyk.ac.id

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Pengetahuan 1. Defenisi Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan juga didapatkan dari tradisi (Prasetyo, 2007, hlm.3-4). telinga (Notoatmodjo, 2003, hlm. 121).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan juga didapatkan dari tradisi (Prasetyo, 2007, hlm.3-4). telinga (Notoatmodjo, 2003, hlm. 121). BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Pengetahuan 1. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah segala sesuatu yang ada dikepala kita. Kita dapat mengetahui sesuatu berdasarkan pengalaman yang kita miliki. Selain

Lebih terperinci

60 Langkah Asuhan Persalinan Normal

60 Langkah Asuhan Persalinan Normal 60 Langkah Asuhan Persalinan Normal I. MELIHAT TANDA DAN GEJALA KALA DUA 1. Mengamati tanda dan gejala persalinan kala dua. Ibu mempunyai keinginan untuk meneran. Ibu merasa tekanan yang semakin meningkat

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERAWATAN LUKA PERINEUM DENGAN PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM IBU POST PARTUM. Nur Hasana* dan Irma Damayanti** ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PERAWATAN LUKA PERINEUM DENGAN PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM IBU POST PARTUM. Nur Hasana* dan Irma Damayanti** ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA PERAWATAN LUKA PERINEUM DENGAN PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM IBU POST PARTUM Nur Hasana* dan Irma Damayanti** *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan **Mahasiswa

Lebih terperinci

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA ` Di Susun Oleh: Nursyifa Hikmawati (05-511-1111-028) D3 KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI 2014 ASUHAN KEPERAWATAN

Lebih terperinci

: LAUREN LITANI NIM : SEMESTER : 1

: LAUREN LITANI NIM : SEMESTER : 1 NAMA : LAUREN LITANI NIM : 09033 SEMESTER : 1 ANGKATAN : XII Setelah saya melihat dan mempelajari hasil yang dikerjakan oleh Triana Wahyuning Pratiwi dari kelompok 7 pada nomor 4, menurut saya pekerjaannya

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Masa nifas, perubahan fisiologis dan psikologis masa nifas

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Masa nifas, perubahan fisiologis dan psikologis masa nifas 7 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Masa nifas, perubahan fisiologis dan psikologis masa nifas 2.1.1 Masa Nifas Masa nifas dimulai sejak bayi dilahirkan dan setelah plasenta keluar dari rahim, kemudian berakhir

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditanggung) ( KBBI, 2005). Pengalaman dapat diartikan juga sebagai memori episodic,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditanggung) ( KBBI, 2005). Pengalaman dapat diartikan juga sebagai memori episodic, BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengalaman 1. Pengertian Pengalaman Pengalaman diartikan sebagai sesuatu yang pernah dialami (dijalani, dirasai, ditanggung) ( KBBI, 2005). Pengalaman dapat diartikan juga sebagai

Lebih terperinci

b. Puerperium intermedial, yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genitalis yang lamanya 6 8 minggu.

b. Puerperium intermedial, yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genitalis yang lamanya 6 8 minggu. Ibu Nifas A. Pengertian Masa Nifas Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nifas 1. Definisi Nifas Nifas disebut juga post partum atau puerpurium adalah masa atau waktu sejak bayi lahir dan plasenta keluar sampai enam minggu disertai dengan pulihnya

Lebih terperinci

KEBUTUHAN DASAR IBU MASA NIFAS

KEBUTUHAN DASAR IBU MASA NIFAS KEBUTUHAN DASAR IBU MASA NIFAS Tambahan kalori yg dibutuhan oleh bufas yaitu 500 kalori/hari Diet berimbang utk mendapatkan sumber tenaga, protein, mineral, vit, dan mineral yg ckp Minum sedikitnya 3 lt/hari

Lebih terperinci

LAPORAN PENDAHULUAN POST PARTUM (NIFAS)

LAPORAN PENDAHULUAN POST PARTUM (NIFAS) LAPORAN PENDAHULUAN POST PARTUM (NIFAS) A. KONSEP DASAR PENYAKIT 1. Definisi Masa nifas atau puerperium adalah dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Senam nifas a. Pengertian nifas Masa nifas (puerperium) adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Marmi,

Lebih terperinci

MAKALAH KOMUNIKASI PADA IBU NIFAS

MAKALAH KOMUNIKASI PADA IBU NIFAS MAKALAH KOMUNIKASI PADA IBU NIFAS DI SUSUN OLEH: KELOMPOK : 10 1. REVIA MONALIKA 2. RIA PRANSISKA 3. RENI 4. RIKA DOSEN PEMBIMBING : VERA YUANITA, SST SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA ADIGUNA PROGRAM

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempengaruhi kesehatan individu, kelompok, atau masyarakat. Dari segi biologis,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempengaruhi kesehatan individu, kelompok, atau masyarakat. Dari segi biologis, BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perilaku 1. Pengertian Perilaku Perilaku merupakan faktor terbesar kedua setelah faktor lingkungan yang mempengaruhi kesehatan individu, kelompok, atau masyarakat. Dari segi

Lebih terperinci

BAB I KONSEP DASAR. persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil. Lama. masa nifas ini yaitu 6-8 minggu (Mochtar, 1998).

BAB I KONSEP DASAR. persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil. Lama. masa nifas ini yaitu 6-8 minggu (Mochtar, 1998). BAB I KONSEP DASAR A. PENGERTIAN Persalinan normal adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi janin yang dapat hidup ke dunia luar dari rahim melalui jalan lahir (Mochtar, 1998: 91). Masa nifas atau

Lebih terperinci

KEPERAWATAN POST PARTUM. Esty yunitasari

KEPERAWATAN POST PARTUM. Esty yunitasari ASUHAN KEPERAWATAN POST PARTUM Esty yunitasari Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. minggu setelah persalinan. Proses ini dimulai setelah selesainya persalinan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. minggu setelah persalinan. Proses ini dimulai setelah selesainya persalinan 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Masa Nifas 2.1.1 Pengertian Masa Nifas Periode masa nifas (puerperium) adalah periode waktu selama 6-8 minggu setelah persalinan. Proses ini dimulai setelah selesainya persalinan

Lebih terperinci

1.1 Konsep Dasar Nifas Masa nifas (puerperium) merupakan masa 2 jam setelah persalinan sampai 42 hari paska partum (6 minggu) (Manuaba, 2007).

1.1 Konsep Dasar Nifas Masa nifas (puerperium) merupakan masa 2 jam setelah persalinan sampai 42 hari paska partum (6 minggu) (Manuaba, 2007). 1.1 Konsep Dasar Nifas Masa nifas (puerperium) merupakan masa 2 jam setelah persalinan sampai 42 hari paska partum (6 minggu) (Manuaba, 2007). Menurut Bobak (2005) periode post partum merupakan jangka

Lebih terperinci

Cara Mudah Mengencangkan. dan Memperindah Payudara

Cara Mudah Mengencangkan. dan Memperindah Payudara Cara Mudah Mengencangkan dan Memperindah Payudara Banyak wanita yang merasa minder apabila payudaranya kecil dan mundur atau mengendur. Tetapi, banyak juga yang tidak terlalu peduli dengan organ tubuhnya

Lebih terperinci

ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS

ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS Asuhan segera pada bayi baru lahir Adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut selama jam pertama setelah persalinan. Aspek-aspek penting yang harus dilakukan pada

Lebih terperinci

Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns AKPER HKBP BALIGE

Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns AKPER HKBP BALIGE Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns Kala I Bantu ibu dalam persalinan jika ia tampak gelisah, ketakutan dan kesakitan Jika ibu tampak kesakitan, dukungan yg dapat dierikan : Perubahan posisi, tetapi jika

Lebih terperinci

ASUHAN IBU POST PARTUM DI RUMAH

ASUHAN IBU POST PARTUM DI RUMAH ASUHAN IBU POST PARTUM DI RUMAH Jadwal kunjungan di rumah Manajemen ibu post partum Post partum group Jadwal Kunjungan Rumah Paling sedikit 4 kali kunjungan pada masa nifas, dilakukan untuk menilai keadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu (Saleha, 2009). Proses pemulihan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu (Saleha, 2009). Proses pemulihan kesehatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta, serta selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti sebelum hamil

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Rukiyah (2011) dalam Prawirohardjo (2002) masa nifas. pada kondisi tidak hamil (Varney, 2007).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Rukiyah (2011) dalam Prawirohardjo (2002) masa nifas. pada kondisi tidak hamil (Varney, 2007). BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kunjungan Nifas Pada Ibu Nifas (Post Partum) 1. Pengertian Masa Nifas (Puerperium) Menurut Rukiyah (2011) dalam Prawirohardjo (2002) masa nifas (puerperium) adalah dimulai setelah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melihat derajat kesehatan perempuan. Salah satu target yang ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. melihat derajat kesehatan perempuan. Salah satu target yang ditentukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan perempuan. Salah satu target yang ditentukan dalam tujuan ke-5 pembangunan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kembali organ-organ yang berkaitan dengan kandungan, yang mengalami

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kembali organ-organ yang berkaitan dengan kandungan, yang mengalami BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nifas 1. Pengertian Nifas Masa nifas adalah masa atau waktu sejak bayi dilahirkan dan plasenta keluar lepas dari rahim, sampai enam minggu berikutnya, disertai dengan pulihnya

Lebih terperinci

JARINGAN NASIONAL PELATIHAN KLINIK KESEHATAN REPRODUKSI PUSAT PELATIHAN KLINIK PRIMER (P2KP) KABUPATEN POLEWALI MANDAR. ( Revisi )

JARINGAN NASIONAL PELATIHAN KLINIK KESEHATAN REPRODUKSI PUSAT PELATIHAN KLINIK PRIMER (P2KP) KABUPATEN POLEWALI MANDAR. ( Revisi ) JARINGAN NASIONAL PELATIHAN KLINIK KESEHATAN REPRODUKSI PUSAT PELATIHAN KLINIK PRIMER (P2KP) KABUPATEN POLEWALI MANDAR ( Revisi ) PENUNTUN BELAJAR KETERAMPILAN MENGGUNAKAN PENUNTUN BELAJAR. Perubahan Buku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa nifas (pueperium) adalah masa pulih kembali, setelah dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti saat sebelum hamil. Lama masa nifas yaitu

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS ANTARA SENAM NIFAS VERSI A DAN SENAM NIFAS VERSI N TERHADAP KELANCARAN INVOLUSIO UTERI DI PUSKESMAS BINUANG TAHUN

EFEKTIVITAS ANTARA SENAM NIFAS VERSI A DAN SENAM NIFAS VERSI N TERHADAP KELANCARAN INVOLUSIO UTERI DI PUSKESMAS BINUANG TAHUN EFEKTIVITAS ANTARA SENAM NIFAS VERSI A DAN SENAM NIFAS VERSI N TERHADAP KELANCARAN INVOLUSIO UTERI DI PUSKESMAS BINUANG TAHUN 2017 (Lina Fitriani,S.ST.,M.Keb) Salah satu komplikasi nifas adalah proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN kelahiran dibandingkan 16 per kelahiran di negara maju. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN kelahiran dibandingkan 16 per kelahiran di negara maju. Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut WHO 2008 perbandingan kematian ibu di negara berkembang 240 per 100.000 kelahiran dibandingkan 16 per 100.000 kelahiran di negara maju. Indonesia menjadi negara

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien post partum episiotomi di ruang B3 Gynekologi RS. Kariadi Semarang. Dari tanggal 7 Mei 2008 sampai

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Asuhan Persalinan Normal (APN)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Asuhan Persalinan Normal (APN) STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Asuhan Persalinan Normal (APN) Aspek Yang Dinilai Nilai MENGENALI GEJALA DAN TANDA KALA DUA 1 2 3 4 1. Mendengar, melihat dan memeriksa gejala dan tanda kala dua Ibu merasa

Lebih terperinci

Tujuan Asuhan Keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut:

Tujuan Asuhan Keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut: ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL Tujuan Asuhan Keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut: a. Menentukan diagnosa kehamilan dan kunjungan ulang. b. Memonitori secara akurat dan cermat tentang kemajuan

Lebih terperinci

ID Soal. Pertanyaan soal Menurut anda KPSW terjadi bila :

ID Soal. Pertanyaan soal Menurut anda KPSW terjadi bila : 4 Oksigen / Cairan & Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Rekreasi / Aman & 5 Promotif / Preventif/ Kuratif/Rehabilitatif 6 Pengkajian/Penentuan Diagnosis/Perencanaan/ Implementasi/Evaluasi/Lainlain 7 Maternitas/Anak/KMB/Gadar/Jiwa/Keluarga/Komunitas/Gerontik/Manajemen

Lebih terperinci

PENGKAJIAN PNC. kelami

PENGKAJIAN PNC. kelami PENGKAJIAN PNC Tgl. Pengkajian : 15-02-2016 Puskesmas : Puskesmas Pattingalloang DATA UMUM Inisial klien : Ny. S (36 Tahun) Nama Suami : Tn. A (35 Tahun) Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh Harian Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik ibu menyusui, teknik menyusui dan waktu menyusui. Menurut WHO/UNICEF Tahun 2004 menyusui adalah suatu cara yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik ibu menyusui, teknik menyusui dan waktu menyusui. Menurut WHO/UNICEF Tahun 2004 menyusui adalah suatu cara yang 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Untuk Menyusui Tinjauan tentang menyusui meliputi definisi menyusui, manfaat menyusui, karakteristik ibu menyusui, teknik menyusui dan waktu menyusui. 2.1.1 Definisi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini berisi pembahasan asuhan kebidanan pada Ny.S di

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini berisi pembahasan asuhan kebidanan pada Ny.S di BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini berisi pembahasan asuhan kebidanan pada Ny.S di Wilayah Kerja Puskesmas Karangdadap Kabupaten Pekalongan, ada beberapa hal yang ingin penulis uraikan, dan membahas asuhan

Lebih terperinci

Kompresi Bimanual. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

Kompresi Bimanual. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi Kompresi Bimanual Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi Persiapan pasien 1. Persiapan tindakan medik (informed consent) Beritahu pada ibu apa yang akan dikerjakan dan berikan kesempatan

Lebih terperinci

Kanker Serviks. Cervical Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Kanker Serviks. Cervical Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved Kanker Serviks Kanker serviks merupakan penyakit yang umum ditemui di Hong Kong. Kanker ini menempati peringkat kesepuluh di antara kanker yang diderita oleh wanita dengan lebih dari 400 kasus baru setiap

Lebih terperinci

cairan berlebih (Doenges, 2001). Tujuan: kekurangan volume cairan tidak terjadi.

cairan berlebih (Doenges, 2001). Tujuan: kekurangan volume cairan tidak terjadi. I. Rencana Tindakan Keperawatan 1. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan berlebih (Doenges, 2001). Tujuan: kekurangan volume cairan tidak terjadi. a. Tekanan darah siastole

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI BERDASARKAN JENIS PERSALINAN PADA IBU NIFAS FISIOLOGIS DAN POST SECTIO CAESAREA

PERBEDAAN PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI BERDASARKAN JENIS PERSALINAN PADA IBU NIFAS FISIOLOGIS DAN POST SECTIO CAESAREA PERBEDAAN PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI BERDASARKAN JENIS PERSALINAN PADA IBU NIFAS FISIOLOGIS DAN POST SECTIO CAESAREA Fitriana Ikhtiarinawati F* dan Lilis Dwi NS** *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN DETEKSI DINI PADA CA MAMAE

SATUAN ACARA PENYULUHAN DETEKSI DINI PADA CA MAMAE SATUAN ACARA PENYULUHAN DETEKSI DINI PADA CA MAMAE Oleh: Kelompok : 1A SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH BANJARMASIN PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN 2014 SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok bahasan : Mobilisasi

Lebih terperinci

DAFTAR TILIK UJIAN LABORATORIUM KEPERAWATAN MATERNITAS

DAFTAR TILIK UJIAN LABORATORIUM KEPERAWATAN MATERNITAS DAFTAR TILIK UJIAN LABORATORIUM KEPERAWATAN MATERNITAS I. PEMERIKSAAN KEHAMILAN 1. Melakukan validasi klien 2. Melakukan kontrak 3. Menyiapkan alat 4. Mencuci tangan 5. Mengkaji keadaan umum klien 6. Melakukan

Lebih terperinci

PENUNTUN BELAJAR PROSEDUR PERSALINAN NORMAL. Nilailah kinerja setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut.:

PENUNTUN BELAJAR PROSEDUR PERSALINAN NORMAL. Nilailah kinerja setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut.: PENUNTUN BELAJAR PROSEDUR PERSALINAN NORMAL Nilailah kinerja setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut.: 1. Perlu perbaikan: langkah tidak dikerjakan atau tidak sesuai dengan seharusnya

Lebih terperinci

PERSALINAN NORMAL ( KALA IV )

PERSALINAN NORMAL ( KALA IV ) PERSALINAN NORMAL ( KALA IV ) Pengertian Bagian kebidanan dan kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo masih mengenal kala IV, yaitu satu jam setelah placenta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki angka kematian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki angka kematian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki angka kematian ibu yang cukup tinggi. Angka kematian ibu di Indonesia mencapai 248 kematian per 100.000 kelahiran

Lebih terperinci

MATERI PENYULUHAN ASI EKSLUSIF OLEH : dr.rizma Alfiani Rachmi

MATERI PENYULUHAN ASI EKSLUSIF OLEH : dr.rizma Alfiani Rachmi MATERI PENYULUHAN ASI EKSLUSIF OLEH : dr.rizma Alfiani Rachmi Pengertian ASI (Air Susu Ibu) ASI (Air Susu Ibu) adalah makanan alamiah berupa cairan Dengan kandungan gizi yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ke dunia luar. Beberapa kasus seperti plasenta previa, preeklamsia, gawat janin,

BAB 1 PENDAHULUAN. ke dunia luar. Beberapa kasus seperti plasenta previa, preeklamsia, gawat janin, BAB 1 PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh seorang ibu berupa pengeluaran hasil konsepsi yang hidup di dalam uterus melalui vagina ke dunia luar.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa nifas (peurperiurn) berasal dari bahasa latin yaitu peur yang

BAB I PENDAHULUAN. Masa nifas (peurperiurn) berasal dari bahasa latin yaitu peur yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa nifas (peurperiurn) berasal dari bahasa latin yaitu peur yang artinya bayi dan parous yang artinya melahirkan atau masa sesudah melahirkan masa nifas berangsur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan 1. Defenisi Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan

Lebih terperinci

PIMPINAN PERSALINAN BY: ADE. R. SST

PIMPINAN PERSALINAN BY: ADE. R. SST PIMPINAN PERSALINAN BY: ADE. R. SST PIMPINAN PERSALINAN KALA I Pada kala I dilakukan pengawasan pada wanita inpartu, dan persiapan untuk persalinan. Memberikan obat atau tindakan bila ada indikasi. Pada

Lebih terperinci

Bab IV Memahami Tubuh Kita

Bab IV Memahami Tubuh Kita Bab IV Memahami Tubuh Kita Pubertas Usia reproduktif Menopause Setiap perempuan pasti berubah dari anak-anak menjadi dewasa dan perubahan dari dewasa menjadi dewasa yang lebih tua Sistem Reproduksi Perempuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Definisi Pengetahuan Pengetahuan merupakan proses pengalaman khusus yang bertujuan menciptakan perubahan terus menerus dalam perilaku atau pemikiran (Seifert,

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS

MANAJEMEN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS MANAJEMEN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS I. PENGUMPULAN DATA A. Identitas Nama Ibu : Marni Umur : 26 Tahun Suku/Kebangsaan : Jawa/Indonesia Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan : IRT Alamat : Jl. Tebing

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pendengaran, pendengaran, penciuman dan pengecap. Pengetahuan akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pendengaran, pendengaran, penciuman dan pengecap. Pengetahuan akan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Pengetahuan 1. Defenisi Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil dari proses pembelajaran dengan melibatkan indra pendengaran, pendengaran, penciuman dan pengecap. Pengetahuan

Lebih terperinci

Asuhan Persalinan Normal. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

Asuhan Persalinan Normal. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi Asuhan Persalinan Normal Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi Definisi Persalinan dan kelahiran dikatakan normal jika: Usia cukup bulan (37-42 minggu) Persalinan terjadi spontan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa nifas dini (early postpartum) adalah periode kepulihan dimana ibu telah

BAB I PENDAHULUAN. masa nifas dini (early postpartum) adalah periode kepulihan dimana ibu telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa nifas adalah periode yang dimulai dari akhir persalinan sampai dengan kembalinya organ-organ reproduktif ke keadaan sebelum hamil. Periodeini berlangsung 6 minggu

Lebih terperinci

III.Materi penyuluhan a. Pengertian nifas b. Tujuan perawatan nifas c. Hal-hal yang perlu diperhatikan masa nifas d. Perawatan masa nifas

III.Materi penyuluhan a. Pengertian nifas b. Tujuan perawatan nifas c. Hal-hal yang perlu diperhatikan masa nifas d. Perawatan masa nifas SATUAN ACARA PENYULUHAN Topik : Perawatan Masa Nifas Hari Tanggal : Waktu : Sasaran : Ibu nifas Tempat : I. Latar belakang Masa nifas dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan

Lebih terperinci

CAROLINA SIMANJUNTAK, S.KEP, NS

CAROLINA SIMANJUNTAK, S.KEP, NS CAROLINA SIMANJUNTAK, S.KEP, NS Perubahan yg normal karena kehamilan Uterus Peningkatan dramatis dalam ukuran dan berat Kontraksi braxton hicks, dimulai pada akhir trimester I. Kontraksi ini merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sectio Caesarea (SC) merupakan suatu teknik kelahiran perabdomen untuk menghentikan perjalanan persalinan normal, dengan cara melakukan insisi di dinding abdomen (laparatomi)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1 Pengertian Persalinan Dan APN Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin + uri) yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui janin lahir atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu maupun perinatal (Manuaba 2010:109). Perlunya asuhan

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu maupun perinatal (Manuaba 2010:109). Perlunya asuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan, persalinan dan nifas merupakan suatu keadaan yang alamiah. Dimulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir dan nifas yang secara berurutan berlangsung

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. lahirnya bayi dan plasenta dari rahim ibu (Depkes, 2002).

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. lahirnya bayi dan plasenta dari rahim ibu (Depkes, 2002). BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Persalinan 2.1.1. Definisi Persalinan Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadinya dilatasi serviks lahirnya bayi dan plasenta dari rahim ibu (Depkes, 2002). Persalinan

Lebih terperinci

Lampiran 1 PERMOHONAN DATA AWAL LTA

Lampiran 1 PERMOHONAN DATA AWAL LTA Lampiran 1 PERMOHONAN DATA AWAL LTA 379 Lampiran 2 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada : Yth. Calon Responden Di tempat Dengan hormat, Saya sebagai mahasiswa Prodi D III Kebidanan Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi

BAB I PENDAHULUAN. tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan yang tidak menyenangkan. Sifatnya sangat subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau tingkatannya,

Lebih terperinci

AKTIVITAS / MOBILISASI PIMPINAN MENERAN DUKUNGAN MENTAL

AKTIVITAS / MOBILISASI PIMPINAN MENERAN DUKUNGAN MENTAL Kelompok 3 : 1. Asti salin (14001) 2. Intan kusumajati (14012) 3. Magdalena (14015) 4. Nawangsari (14020) 5. Nia rifni (14021) 6. Niken Ayu (14022) 7. Pascalia (14023) 8. Ratna A (14024) 9. Siska R (14025)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui

Lebih terperinci

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Universitas Muhammadiyah Ponorogo, bermaksud

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Universitas Muhammadiyah Ponorogo, bermaksud Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada : Yth. Calon Responden Di tempat Dengan hormat, Saya sebagai mahasiswa Prodi D. III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo,

Lebih terperinci

SOP PERTOLONGAN PERSALINAN NORMAL

SOP PERTOLONGAN PERSALINAN NORMAL Status Revisi : 00 Halaman : 1 dari 11 Disiapkan Oleh: Diperiksa Oleh: Disetujui Oleh: Ka. Laboratorium Gugus Kendali Mutu Ka. Prodi Pengertian : Suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri)

Lebih terperinci

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Universitas Muhammadiyah Ponorogo, bermaksud. Kebidanan pada Masa Hamil sampai Masa Nifas. Asuhan Kebidanan ini

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Universitas Muhammadiyah Ponorogo, bermaksud. Kebidanan pada Masa Hamil sampai Masa Nifas. Asuhan Kebidanan ini Lampiran 1 289 Lampiran 2 290 Lampiran 3 291 292 Lampiran 4 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada : Yth. Calon Responden Di tempat Dengan hormat, Saya sebagai mahasiswa Prodi D. III Kebidanan Fakultas

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. terletak antara vulva dan anus. Perineum terdiri dari otot dan fascia urogenitalis

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. terletak antara vulva dan anus. Perineum terdiri dari otot dan fascia urogenitalis BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rupture Perineum 2.1.1 Pengertian Perineum merupakan bagian permukaan dari pintu bawah panggul yang terletak antara vulva dan anus. Perineum terdiri dari otot dan fascia urogenitalis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hari) dan ada yang mengalami kelambatan dalam penyembuhannya (Rejeki,

BAB I PENDAHULUAN. hari) dan ada yang mengalami kelambatan dalam penyembuhannya (Rejeki, BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Proses persalinan hampir 90% yang mengalami robekan perineum, baik dengan atau tanpa episiotomi. Biasanya penyembuhan luka pada robekan perineum ini akan sembuh bervariasi,

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1

LAMPIRAN. Lampiran 1 LAMPIRAN Lampiran 1 407 408 Lampiran 2 408 409 Lampiran 3 409 410 Lampiran 4 BUKU KIA 410 411 412 413 414 Lampiran 5 KSPR 414 415 416 Lampiran 6 416 LEAFLET PERSIAPAN PERSALINAN 417 418 LEAFLET TANDA-TANDA

Lebih terperinci

NORMAL DELIVERY LEOPOLD MANUEVER. Dr.Cut Meurah Yeni, SpOG Bagian Obstetri & Ginekologi FK Unsyiah/RSUD-ZA

NORMAL DELIVERY LEOPOLD MANUEVER. Dr.Cut Meurah Yeni, SpOG Bagian Obstetri & Ginekologi FK Unsyiah/RSUD-ZA NORMAL DELIVERY LEOPOLD MANUEVER Dr.Cut Meurah Yeni, SpOG Bagian Obstetri & Ginekologi FK Unsyiah/RSUD-ZA PERSALINAN NORMAL 3 faktor yang menentukan prognosis persalinan, yaitu : Jalan lahir (passage)

Lebih terperinci

2015 GAMBARAN BENDUNGAN ASI BERDASARKAN KARAKTERISTIK PADA IBU NIFAS DENGAN SEKSIO SESAREA DI RUMAH SAKIT UMUM TINGKAT IV SARININGSIH BANDUNG

2015 GAMBARAN BENDUNGAN ASI BERDASARKAN KARAKTERISTIK PADA IBU NIFAS DENGAN SEKSIO SESAREA DI RUMAH SAKIT UMUM TINGKAT IV SARININGSIH BANDUNG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka kejadian seksio sesarea di Indonesia menurut data survey nasional pada tahun 2007 adalah 921.000 dari 4.039.000 persalinan atau sekitar 22,8% dari seluruh persalinan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah persalinan sectio caesarea. Persalinan sectio caesarea adalah melahirkan janin

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah persalinan sectio caesarea. Persalinan sectio caesarea adalah melahirkan janin 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hampir setiap wanita akan mengalami proses persalinan. Kodratnya wanita dapat melahirkan secara normal yaitu persalinan melalui vagina atau jalan lahir biasa (Siswosuharjo

Lebih terperinci

Lampiran 2

Lampiran 2 Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 Lampiran 10 Lampiran 11 58 ANGKAH PERSALINAN NORMAL 1. Melihat adanya tanda persalinan kala II: a. Ibu

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. keberhasilan pembangunan kesehatan. Indonesia merupakan angka tertinggi dibandingkan Negara Negara

PENDAHULUAN. keberhasilan pembangunan kesehatan. Indonesia merupakan angka tertinggi dibandingkan Negara Negara BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Salah satu indikator untuk menentukan derajat kesehatan suatu bangsa ditandai dengan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan bayi. Hal ini merupakan suatu fenomena

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. persalinan dan kelahiran. Periode ini juga merupakan waktu untuk mempelajari

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. persalinan dan kelahiran. Periode ini juga merupakan waktu untuk mempelajari BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN 1. Perawatan Nifas 1.1 Konsep Perawatan Nifas Masa nifas adalah periode di mana terjadi proses perbaikan tubuh selama persalinan dan kelahiran. Periode ini juga merupakan waktu

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien post Sectio Caesaria dengan indikasi Preeklamsia di Ruang Baitu Nisa RS Sultan Agung pada tanggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan, yaitu triwulan

BAB I PENDAHULUAN. hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan, yaitu triwulan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) di hitung dari hari pertama

Lebih terperinci

BAB XXIII. Masalah pada Saluran Kencing. Infeksi saluran kencing. Darah pada urin/air kencing. Keharusan sering kencing. Perembesan urin/air kencing

BAB XXIII. Masalah pada Saluran Kencing. Infeksi saluran kencing. Darah pada urin/air kencing. Keharusan sering kencing. Perembesan urin/air kencing BAB XXIII Masalah pada Saluran Kencing Infeksi saluran kencing Darah pada urin/air kencing Keharusan sering kencing Perembesan urin/air kencing Ketika Anda mengalami kesulitan kencing atau berak 473 Bab

Lebih terperinci