BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 SPORT UTILITY VEHICLE (SUV) - PEMAIN BARU DI DUNIA OTOMOTIF INDONESIA Pada bab ini kami akan membahas perang di antara mobil-mobil Sport Utility Vehicle atau SUV. Sementara itu di dunia otomotif non kendaraan niaga, pengelompokan yang ada antara lain adalah : - City car, hatch back, Multi Purpose Vehicle, sedan, Sport Utility Vehicle. Dalam pembahasan ini kami hanya akan membahas kategori SUV, sementara kategori-kategori di luar SUV tidak akan kami bahas, termasuk di dalamnya kendaraan mewah dengan merk : Volvo, Mercedes, Audi, Jaguar, Porche, Ferary maupun Range Rover SUV VERSUS JIP SUV ini sering disalah artikan sebagai jip padahal SUV bukan jip. Jip atau Jeep sebenarnya adalah merek seperti Toyota, Suzuki dll. Jeep adalah singkatan dari General Purpose atau disingkat GP dan terkenal dengan varian : Willys Jeep pada Perang Dunia II. Pada saat itu tentara Amerika merujuk pada kendaraan General Purpose (atau GP ) untuk perang dan medan off-road jadi bukan jalan licin. Sesuai dengan kegunaannya, jeep dirancang dengan tenaga besar (+/ cc), ground clearance yang tinggi, 4 wheel drive karena digunakan untuk medan berlumpur, tidak

2 rata dan hutan. Type jeep yang terkenal adalah Jeep Willys serta belakangan adalah Jeep Wrangler, Jeep Gladiator, Jeep Rescue, New Cherokee dan Grand Cherokee. Merek lain yang mengeluarkan kendaraan sejenis adalah Land Rover yang terkenal dengan Land Rover Defender. Keduanya lebih nyaman digunakan untuk offroad dan untuk daerah bebatuan serta tidak nyaman digunakan di jalanan beraspal licin. Sementara itu, SUV sebenarnya adalah perkawinan antara General Purpose Vehicle dalam hal kokoh, kuat, ground clearance tinggi, ruang bagasi lapang, akan tetapi memiliki kenyamanan sedan, atau dapat digunakan di jalan aspal yang licin, serta memiliki tenaga tidak terlalu besar : antara 1600 s/d 2500cc lazimnya ASUMSI BAHWA SUV MERUPAKAN PEMAIN BARU DI DUNIA OTOMOTIF INDONESIA Kehadirian SUV sendiri sebenarnya sudah lama yaitu antara lain dengan adanya tipe jip di pertengahan tahun Pada saat itu jip dikenal sebagai kendaraan yang digunakan oleh orang yang berburu, masuk hutan dan mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang kasar terutama untuk pertambangan, perkayuan dan kontraktor. Suatu kelompok tertentu yang bukan termasuk kelompok pekerja di bidang itu ingin juga menggunakan kendaraan seperti jip tapi untuk keperluan ke sekolah atau berbelanja dll. Pada tahun 1980an, Katana keluaran Suzuki mulai memasarkan jip mini yang tidak berbentuk kekar tetapi merupakan miniature dari Jeep yang ada. Pada era tersebut Katana dapat dikatakan nyaris tidak ada saingan dan menguasai pasar. Era Katana masih ada sampai sekarang, tapi sudah dapat dikatakan tidak secemerlang 15 tahun yang lalu.

3 4.2 SUV- SEGMEN KECIL YANG TUMBUH PESAT Sesuai dengan judul yang kami pilih maka pada tesis ini kami akan menyoroti kelas otomotif khusus SUV yang beberapa tahun terakhir ini masuk ke Indonesia dan makin lama makin marak berseliweran di jalan-jalan di Indonesia. Hal ini menarik untuk kita cermati antara lain karena: 1. SUV adalah jenis yang baru muncul di Indonesia; 2. Pasar SUV adalah sangat spesifik, sangat segmented; 3. Pertumbuhan penjualan di Indonesia adalah terbesar; 4. Pemain-pemain utamanya berbeda dengan kelas lainnya; SUV, meskipun segmen-nya lebih kecil dibandingkan dengan kategori kendaraan lain, tetapi angka pertumbuhannya adalah yang terbesar. Hal ini dapat dilihat pada table berikut : Table 4.1. Angka Penjualan SUV dari Tahun Total Total Penjualan SUV Total Kendaraan % terhadap penjualan nasional 6,1 5,5 7,7 5,9 6,3 (Sumber : Warta Ekonomi, April 2005)

4 SUV SUV Kendaraan Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Penjualan Kendaraan dan SUV tahun Berdasarkan data Gaikindo, pada tahun penjualan kendaraan Sport Utility Vehicle (SUV) per tahunnya meningkat 18,8%. Menurut para pengamat, peningkatan tersebut disebabkan karena munculnya model-model SUV baru. Bahkan pada tahun 2003 kenaikan mencapai 57,1% dengan pangsa pasar terhadap total penjualan kendaraan secara nasional adalah 7,7%. Meskipun pangsa pasar ini termasuk kecil dibandingkan pangsa pasar sedan, pertumbuhan penjualan sedan cenderung stagnan. Pengaruh banjir besar pada tahun 2002 turut andil pada permintaan pasar SUV. Para konsumen mulai berpikir tentang kendaraan yang lebih aman yaitu yang mempunyai ground clearance yang lebih tinggi daripada sedan. Posisi tempat duduk yang lebih tinggi membuat visibilitas yang lebih baik sehingga pengemudi lebih mudah mengantisipasi potensi-potensi bahaya pada saat mengemudi. Selain itu sosok SUV dianggap lebih maskulin dan membuat pengemudi

5 lebih percaya diri dan kokoh serta gagah digunakan untuk pergi ke mana saja, baik ke kantor, berlibur, ke perkebunan atau ke tempat pesta sekalipun. Desain SUV pun kian stylish dengan fitur-fitur yang memberi kenyamanan selengkap sedan. Konsumen muda merupakan target pasar yang potensial yang mendambakan gaya hidup dinamis. Fenomena menarik dalam empat tahun terakhir ini adalah munculnya klub-klub SUV yang berbasis pada merek/ model tertentu seperti : - Suzuki Jip Indonesia/SJI, pada tahun 2003; - Komunitas Trooper Indonesia /KTI pada tahun 2001; - Terano Club Indonesia pada tahun 2002; - Blazer Club; - Taft Diesel Club; - Mercedes Benz G-Class Indonesia. Beberapa klub tersebut berada di bawah binaan ATPM dan biasanya klub-klub ini memberi kemudahan informasi bagi para anggotanya tentang segala hal yang menyangkut kendaraannya, seperti perawatan, diskon layanan purna jual, maupun promosi-promosi. Event atau kejadian yang melibatkan SUV berskala internasional pun marak dilaksanakan seperti Djarum Super 4x4 Real Adventure off-road sejak 2002, atau Java Challenge /Nusantara Challenge//Diplomat Challenge of Indonesia sejak 2001 belum termasuk event-event yang diselenggarakan oleh masing-masing klub.

6 Saat ini segmen SUV yang ada di Indonesia diisi oleh 33 model yang diproduksi secara CKD (Completely Knock Down) atau CBU (Completely Built Up) oleh ATPM serta berbagai model yang ditawarkan olrh Importir Umum (IU). 4.3 TREN SUV Tren SUV dimulai ketika kaum muda akan melakukan aktivitas outdoor, seperti surfing dengan memanfaatkan SUV sebagai pengangkut papan selancar atau perlengkapan outdoor mereka. SUV yang dulunya dilengkapi dengan mesin big block berkapasitas di atas 5000 cc sering pula dimanfaatkan sebagai penarik caravan atau yacht trailer. Walaupun sosoknya maskulin, anehnya 50% konsumen SUV di Amerika adalah wanita. Oleh sebab itu di negara Paman Sam tsb, SUV dikenal sebagai Mom s Taxi. SUV, seperti juga station wagon, menjadi pendukung kegiatan para ibu rumah tangga saat mengantar anak ke sekolah, ke supermarket atau rekreasi keluarga. Di Amerika sendiri masyarakatnya lebih menyukai SUV yang dilengkapi dengan system 4WD, sementara konsumen di Indonesia justru cenderung memilih varian 2WD. Varian ini mendominasi hampir 90% pasar. Hal ini disebabkan karena PPn Barang Mewah untuk kendaraan 4WD lebih tinggi 20% dari pada 2WD. Jadi sistem penggerak empat roda adalah komponen yang mempengaruhi tingginya harga jual varian SUV

7 4WD, sementara faktor harga cukup berpengaruh terhadap keinginan konsumen untuk membeli barang. Hal lain karena sistem penggerak 4 roda tersebut kurang berguna pada saat ini karena penggunanya berada di perkotaan yang pada umumnya memiliki jalan yang licin beraspal, sehingga sistem tersebut menjadi mubazir. 4.4 PEMAIN-PEMAIN UTAMA SUV DI INDONESIA Pada tahun 2004, Nissan Xtrail menjadi SUV terlaris dengan penjualan lebih dari unit dan pada tahun yang sama Xtrail mendapat penghargaan sebagai The Best SUV Indonesian Car of The Year versi majalah MobilMotor. X Trail mulai bangkit ketika pada tahun 2003, memasarkan versi CKD dengan mesin 2500cc dan tampilan offroad look pada model Xt. Penggunaan mesin yang lebih besar 500cc dibandingkan dengan versi CBU, juga dilengkapi dengan compact balancer shaft yang mengurangi getaran mesin. Selain itu untuk menghemat bahan bakar, mesinnya dilengkapi dengan CVCT (Continuously Variable valve timing control) yang juga mengatur bukaan katup dan durasinya yang ideal pada setiap putaran mesin. Tahun sebelumnya yaitu 2003 penjualan SUV tertinggi diraih oleh Honda CRV dengan penjualan unit. Pada tahun 2001 dan 2002, CRV juga merupakan SUV terlaris dan telah berhasil terjual sebanyak unit selama 4 tahun. Sejak 2002 varian 4WD tidak ditawarkan lagi oleh CRV. Pada periode itu di tahun 2001 sd 2004, model yang menjadi favorit lainnya adalah Suzuki Escudo dengan penjualan unit. Suzuki Escudo adalah pemain lama terutama sejak adanya Suzuki Katana yang kehadirannya sudah mencapai lebih dari 15 tahun. Katana pada tahun-tahun 1983 merupakan kendaraan yang larisnya sulit ditandingi dan merupakan cikal bakal

8 masyarakat menyukai jip. Seri Katana mulai ditinggalkan penggemarnya sejak dimulainya generasi Vitara yaitu SUV yang diluncurkan 8 tahun yang lalu dan generasi penerusnya adalah seri Escudo yang menduduki tempat ke-3 sebagai SUV terlaris di tahun Pemain lainnya adalah Ford Escape yang hadir secara CBU dari Thailand. SUV yang ditawarkan dengan varian mesin 3000cc V6, 2000cc dan terakhir 2300 cc kecuali V6, semuanya 2WD. Selain Ford Escape ada juga Ford Everest yang tampil dengan 7 seater, mesin diesel 2500 cc dilengkapi turbo intercooler, sama seperti Ranger. Untuk keunikan tersebut, wajar saja jika Everest masuk lima besar penjualan tertinggi dengan harga berkisar Rp 221, 8 juta hingga Rp 332,8 juta. Anehnya, Toyota, salah satu pabrikan terbesar di dunia, tidak termasuk sebagai pemain di kelas SUV. Saat ini Toyota sedang giat-giatnya mengejar melalui proyek IMV5 (Innovative Multipurpose Vehicle). Salah satunya adalah Innova yang telah berhasil diluncurkan dan pada tahun 2005 sangat mendominasi pasar dengan 7 jenis varian. Model-model IMV mempunyai platform dan teknologi yang sama, misalnya mesin D4D dan akan digunakna pula oleh Innova, Fortuner dan Hi-Lux Vigo pickup.

9 4.5 KEBERHASILAN PENJUALAN DAN STRATEGI PEMASARAN SUV Secara umum, keberhasilan penjualan sebuah mobil belum tentu diikuti dengan perolehan penghargaan yang diterima untuk merek tersebut sebagai Car of the Year atau Most Favourite Car of the Year atau penghargaan lainnya. Contohnya Audi A6 di kelas sedan mewah. Sebuah panel yang terdiri dari 48 wartawan otomotif di seluruh dunia telah memilih Audi A6 sebagai World Car of the Year. Audi A6 mengalahkan 35 pesaingnya dalam sebuah acara Canadian International Auto show di Toronto Canada. Anggota panel itu mewakili seluruh pasar otomotif dan penerbitan otomotif terkemuka dari seluruh dunia. Mereka menetapkan 36 calon berdasarkan: produk, kharisma emosional, keamanan, ramah lingkungan dan value for money. Penghargaan tersebut merupakan penghargaan terakhir yang diterima Audi A6, yang sebelumnya telah memperoleh trophy dari Auto Zeitung, Auto 1dari Autobild, Golden Steering Wheel dari Bild am Sonntag, the Best Cars, luxury Category dari auto motor und Sport dan Yellow Angel dari Asosiasi otomotif Jerman. Tetapi dengan diterimanya penghargaan tersebut tidak berarti Audi A6 menjadi sedan terlaris di Indonesia. Pasar sedan tetap didominasi pemain2 lama seperti Toyota, Mitsubishi, Suzuki, Daihatsu & Honda. Kenyataan tersebut membuktikan bahwa keberhasilan suatu merek memperoleh penghargaan untuk Car of the Year misalnya, belum tentu diikuti dengan keberhasilan penjualan mobil tersebut di pasar.

10 Hal yang berbeda diperoleh oleh Nissan X Trail yang meraih The Best SUV di Jepang, dan hal ini merupakan daya jual yang menjadikan Xtrail menduduki ranking I penjualan SUV terlaris pada tahun Keberhasilan penjualan suatu tipe di Indonesia lebih tergantung pada beberapa hal antara lain : 1. Negara Asal 2. Strategi pemasaran 3. Model/trend/bentuk 4. Harga 5. Reliabilitas 6. Hemat Bahan Bakar NEGARA ASAL OTOMOTIF Selama ini tren otomotif Indonesia dapat dikatakan berkiblat ke negara Jepang. Hal ini sudah berlangsung selama lebih dari 20 tahun. Jumlah jenis, tipe dan merek mobil yang masukpun masih di dominasi oleh Jepang yang terkenal memiliki kelebihan sbb : - desain yang manis dan merupakan trend-setter untuk otomotif dunia; - hemat bahan bakar; - jumlah varian untuk tiap merek yang lebih beragam; - harga relatif lebih murah dari otomotif buatan Eropa dan Amerika; - tingkat kenyamanan yang cukup;

11 - teknologi yang berkembang dan modifikasi terus menerus. Hal-hal tersebut di atas merupakan keunggulan yang diakui berperan terhadap tingkat penjualan otomotif di Indonesia. Harga, yang merupakan salah satu alasan orang memilih otomotif tertentu merupakan alasan kuat pula. Otomotif buatan Jepang dan Korea memiliki harga yang relatif mirip, tetapi untuk mutu, orang lebih percaya buatan Jepang dibandingkan Korea. Dalam waktu 5 tahun belakangan ini Korea sudah mulai memasuki pasar dengan sedan-sedan murahnya, tetapi sampai saat ini pasaran mobil bekas-nya masih mencari-cari tempat karena kualitas barang yang masih diragukan setelah digunakan untuk kurun waktu tertentu. Table 4.2 Data Peta Penjualan Mobil di Indonesia berdasarkan Merk dan Negara Asal di tahun 2004: No. Negara Asal Merek Unit penjualan Kontribusi per Kontribusi per (sd Agustus2004) Negara (%) merek (%) 1. Jepang Toyota ,98 Mitsubishi ,86 Suzuki ,48 Daihatsu ,14 Honda ,04 Isuzu ,55 Nissan ,2 Hino ,22 Nissan Diesel ,34 Mazda 885 0,27 Subaru 27 0,01 Jumlah ,09 2. Korea Hyundai ,13

12 KIA ,94 Daewoo - - Ssangyong 65 0,02 Jumlah ,09 3. Jerman Mercedes ,54 BMW ,36 VW 44 0,01 Audi 102 0,03 Opel - - Jumlah ,95 4. Perancis Peugeot 630 0,19 Renault 101 0,03 Jumlah 731 0,22 5. Swedia Volvo 219 0,07 Jumlah 219 0,07 6. Inggris Jaguar ,51 LandRover 72 0,02 Jumlah ,53 7. Amerika Ford ,17 Chevrolet ,82 Jumlah ,99 8. Indonesia Timor 200 0,06 Jumlah 200 0,06 Total Bila dilihat dari data tersebut di atas, maka dominasi kendaraan Jepang dapat dikatakan tidak tergoyahkan dan masih jauh di atas pesaing terdekatnya yaitu Korea dan Amerika.

13 Gambar 4.2. Peta Penjualan Mobil Berdasarkan Negara Asal di thn 2004 Jerman yang bertahun-tahun lebih unggul dari Amerika menjadi kalah dengan adanya Ford dan Chevrolet masing-masing dengan Ford Escape (SUV) dan Chevrolet Aveo (city car). Hal yang mengejutkan adalah Inggris dengan kenaikan penjualan Jaguar yang hampir menyamai Mercedes untuk kelas atas. Jepang dan Korea meraih pangsa pasar berdasarkan kelas menengah dan jenis kendaraan yaitu SUV dan MPV, karena sektor ini adalah sektor yang paling gemuk dalam hal segmentasi pasarnya baik dari segi segmentasi geographic, segmentasi demographic, segmentasi psychographic maupun segmentasi behavioural. Ukuran tradisional adalah harga karena disitu mencerminkan daya beli masyarakat. Pasar paling besar adalah Rp juta, yang kedua adalah Rp juta sedangkan kelas mewah di atas Rp. 750 juta. Dominasi Jepang untuk 4 tahun terakhir belum tergoyahkan seperti terlihat dalam table berikut ini :

14 Table 4.3 Penjualan Otomotif berdasarkan Negara Asal dari Negara Asal * unit % unit % Unit % Unit % Jepang , , , ,09 Korea , , , ,09 Jerman , , , ,95 Perancis , , , ,22 Swedia 132 0, , , ,07 Inggris 137 0, , , ,53 Amerika 690 0, , , ,99 Indonesia , , , ,06 *sd Agustus (sumber Gaikindo) \ y = 12787x unit tahun Gambar 4.3 Tren penjualan otomotif buatan Jepang tahun

15 Hasil tersebut dicapai oleh 11 merek yang dipasarkan di Indonesia yaitu Toyota, Mitsubishi, Suzuki, Daihatsu, Honda, Isuzu, Nissan, Hino, Nissan Diesel, Mazda, dan Subaru. Diprediksikan bahwa pada tahun 2005, otomotif buatan Jepang akan mencapai jumlah unit. Persamaan linear menunjukkan bahwa tingkat penjualan otomotif buatan Jepang sudah berada di titik awal yang tinggi, serta penambahan tiap tahunnya yang besar ditinjau dari slope persamaan linear yang ada y = x Gambar 4.4 Tren Penjualan Otomotif buatan Korea tahun Hasil tersebut dicapai oleh 4 merek yang dipasarkan di Indonesia yaitu Hyundai, KIA, Daewoo, Ssangyong. Diprediksikan pada tahun 2005, otomotif buatan Korea akan turun dan mencapai jumlah unit. Persamaan linear menunjukkan bahwa tingkat penjualan otomotif buatan Korea dimulai dengan titik awal yang cukup tinggi, tetapi dari tahun ke tahun merosot sedikit demi sedikit ditinjau dari slope persamaan linear yang ada.

16 Unit y = x Tahun Gambar 4.5 Tren Penjualan Otomotif buatan Jerman tahun Hasil tersebut dicapai oleh 6 merek yang dipasarkan di Indonesia yaitu Mercedes, BMW, VW, Audi, Opel, Daimler. Persamaan linear menunjukkan bahwa tingkat penjualan otomotif buatan Jerman dimulai dengan titik awal yang tinggi, tetapi tidak diikuti pertumbuhan tiap tahunnya. Penurunan cukup tajam terutama disebabkan oleh penurunan seluruh merek yang ada, ditambah dengan tidak adanya penjualan lagi untuk Opel dan Daimler di tahun Diperkirakan penjualan akan mencapai unit di tahun 2005.

17 y = x unit Tahun Gambar 4.6 Tren Penjualan Otomotif buatan Perancis tahun Hasil tersebut dicapai oleh 2 merek yang dipasarkan di Indonesia yaitu Peugeot dan Renault. Diprediksikan bahwa pada tahun 2005, mobil buatan Perancis akan mencapai jumlah 500 unit. Persamaan linear menunjukkan bahwa tingkat penjualan otomotif buatan Perancis dimulai dengan lakunya Peugeot di tahun 2001 sejumlah unit sehingga merupakan titik awal yang tinggi, akan tetapi terus menurun tajam serta tidak adanya lagi pendatang baru untuk menggantikan Peugeot tersebut. Tahun ini Renault mencoba memasarkan produk barunya Clio dan berharap dapat mendongkrak naiknya penjualan mobil buatan Perancis ini.

18 y = 31.4x Unit Tahun Gambar 4.7 Tren Penjualan Otomotif buatan Swedia tahun Hasil tersebut dicapai oleh hanya 1 merek yang dipasarkan di Indonesia yaitu Volvo. Diprediksikan bahwa pada tahun 2005, mobil buatan Swedia akan mencapai jumlah penjualan di atas 300 unit. Persamaan linear menunjukkan bahwa tingkat penjualan otomotif buatan Swedia dimulai dari titik awal yang tidak tinggi, serta terdapat gejolak di mana di tahun Volvo mengeluarkan banyak varian baru untuk meraih pasar di kelas menengah dengan type S40, S 60, S 80 dsb. Di tahun 2005 diperkirakan penjualan akan naik mengingat banyaknya SUV Volvo yang masuk ke pasaran yaitu tipe XC 90.

19 y = 485.7x Unit Tahun Gambar 4.8 Tren Penjualan Otomotif asal Inggris tahun Hasil tersebut dicapai oleh 2 merek yang dipasarkan di Indonesia yaitu Jaguar dan Land Rover. Diprediksikan di tahun 2005, buatan Inggris akan mencapai jumlah 1800 unit. Persamaan linear menunjukkan bahwa tingkat penjualan otomotif buatan Inggris memiliki slope positif dan cukup curam. Peningkatan penjualan sangat terasa mengingat produk Inggris selama ini tidak banyak, baru pada tahun 2004 penjualan melonjak karena larisnya penjualan Jaguar yang mencapai 1600 unit.

20 Unit y = x Tahun Gambar 4.9 Tren Penjualan Mobil buatan Amerika tahun Hasil tersebut dicapai oleh 3 merek yang dipasarkan di Indonesia yaitu Ford, Chevrolet, Chrysler. Diprediksikan tahun 2005, mobil buatan Amerika akan mencapai jumlah unit. Persamaan linear menunjukkan bahwa tingkat penjualan otomotif buatan Amerika awalnya kurang diminati karena relatif lebih mahal dari mobil Jepang dengan model yang kurang diminati, baru mulai tahun 2002 dimana Ford Escape masuk pasaran Indonesia, barulah pasar mobil Amerika semarak. Di Amerika SUV ini termasuk jenis yang sangat diminati dan mencapai penjualan tinggi. Kontribusi yang tinggi diberikan oleh Ford Escape dan Chevrolet Aveo.

21 Unit y = x Tahun Gambar 4.10 Tren Penjualan Mobil buatan Indonesia tahun Hasil tersebut dicapai oleh 2 merek yang dipasarkan di Indonesia yaitu Timor dan Perkasa. Menurut prediksi pada tahun 2005, mobil buatan Indonesia tidak akan ada lagi mengingat sudah tidak beroperasinya pabrik Timor PENJUALAN OTOMOTIF DI JEPANG Data sampai dengan Februari 2005 menunjukkan penjualan kendaraan bermotor di Jepang turun 1,2 % dibanding periode yang sama tahun lalu. Penjualan mencapai unit tertekan kemerosotan penjualan Mitsubishi, Honda dan Mazda. Asosiasi Dealer Otomotif Jepang (JADA) mengungkapkan volume tersebut mencakup semua jenis kendaraan baik mobil, truk maupun bus yang diproduksi oleh 12 pabrikan otomotif Jepang kecuali jenis mobil mini.

22 Table 4.4 Penjualan Mobil di Jepang per Februari 2005 No. Merek Volume (unit) % 1. Toyota ,9 2. Nissan ,64 3. Honda ,93 4. Mazda ,5 5. Mitsubishi ,6 6. Fuso ,14 7. Fuji ,74 8. Isuzu ,9 9. Suzuki ,8 10. Hino , Nissan Diesel , Daihatsu , Lainnya ,6 Total (Sumber : Bloomberg) Walaupun penjualan otomotif di Jepang mengalami penurunan, tetapi hal tersebut tidak terjadi di Indonesia PENJUALAN OTOMOTIF DI INDONESIA Data menunjukkan bahwa penjualan otomotif di Indonesia pada tahun 2004 naik 27%. Data penjualan mobil di Indonesia untuk tahun 2004 adalah sebagai berikut: Penjualan non sedan : unit Penjualan sedan : unit Total penjualan mobil di tahun 2004 mencapai unit atau meningkat 27% dari penjualan 2003 sebanyak unit. Diperkirakan pada tahun 2005 angka penjualan mobil akan mengalami kenaikan tetapi tidak sebesar tahun 2004, yaitu hanya berkisar 10% atau diprediksi penjualan di tahun 2005 akan mencapai unit. Kenaikan pesat akan dialami oleh PT Honda Prospect Motor. Total penjualan Honda selama 2004 mencapai unit atau naik 215%. Tahun sebelumnya Honda hanya

23 berhasil menjual unit. Toyota Astra Motor juga mencatat kenaikan yang signifikan menembus > unit atau naik 40,7% dari tahun sebelumnya. Hal ini mempertegas posisi Toyota sebagai pemimpin pasar otomotif nasional dengan pangsa pasar 29,24%. Table 4.5. Data angka penjualan tahun 2004 dan 2003 berdasarkan urutan merek No. Merek Unit (2004) % (2004) Unit (2003) % (2003) 1. Toyota , ,46 2. Mitsubishi , ,76 3. Suzuki ,79 4. Daihatsu , ,12 5. Honda , ,11 6. Isuzu , ,56 7. Nissan , ,89 8. Hyundai , ,57 9. Hino , , KIA , , Ford , , General Motors , , Mercedez , , BMW , , Nissan Diesel , , Peugeot 821 0, , Volvo 367 0, , Mazda 365 0, , Audi 159 0, , Merk Lain 824 0, ,37 Total (Sumber: Gaikindo-Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) yang dicetak dengan warna biru, terdapat pergerakan peringkat dibandingkan tahun 2004

24 Data Penjualan Otomotif di Indonesia per kelas: Table 4.6. Urutan Rincian penjualan berdasarkan jumlah unit: (2004) No. Jenis Merek,type Unit penjualan Rata2 perbulan 1. Hatchback Toyota Avanza Citycar Honda Jazz * MPV Toyota Kijang Innova** Mini MPV Daihatsu Zenia MPV Isuzu Panther MPV Suzuki APV*** SUV Nissan XTrail SUV Honda CRV Sedan Honda City Sedan Toyota Vios Sedan Toyota Altis Sedan Honda Accord Sedan Honda Camry *Penjualan mulai bulan Februari 2004 **Penjualan mulai September 2004 (Hampir menyamai keberhasilan penjualan Toyota Kijang Kapsul yang produksinya sudah dihentikan pada bulan Agustus sejak Januari-Agustus 2004, Kijang Kapsul mencapai penjualan sebanyak unit) Jika digabung antara penjualan kijang kapsul dan Innova maka penjualan mencapai unit atau jauh melebihi Toyota Avansa. *** Penjualan mulai September 2004 Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa dari rata-rata penjualan mobil per bulan, Toyota Kijang Innova sangat menonjol di antara kelas lainnya. Innova diluncurkan pada bulan September 2004 dengan 2 jenis mesin yaitu bensin 2.000cc dengan VVT-I dan 2.500cc mesin diesel dengan D-4D ( 4 stroke diesel turbo common-rail) keduanya dalam manual dan otomatic transmisi.

25 Keberhasilan tersebut faktornya antara lain ada 3 yaitu: - Awalnya Kijang masuk pada segmen Menengah; - Dengan adanya Toyota Kijang Innova, segmennya meningkat menjadi menengah atas; - Pandangan orang terhadap Toyota Kijang selama ini sangat baik terutama sebagai mobil keluarga dengan mesin bandel. Tetapi dengan keberhasilannya itu, Kijang Innova masih berupaya untuk masuk ke pasar Menengah Atas, suatu segmen yang memiliki daya beli paling kuat, yaitu dengan meluncurkan Kijang Innova 2.7V yang menawarkan tenaga dan kenyamanan yang lebih bagi konsumen. Innova 2.7V ini ditawarkan dalam mesin dengan transmisi otomatis dilengkapi dengan Electronic Control Transmission (ECT) yang menggunakan gate type shift untuk menjamin kemudahan pengoperasian serta transfer antara gigi yang halus. Bagian interiornya dilengkapi dengan jok kulit dan system yang lengkap dengan CD changer dan MP3 player. Harga yang ditawarkan adalah Rp. 270 juta. Tipe baru ini dilengkapi dengan 4 silinder, 2700cc, mesin VVT-I (Variable valve timing with intelligence), 160 horse power. Dilengkapi pula dengan Catalytic converter unuk membersihkan emisi sehingga penggunaan bahan bakar Unleaded sangat direkomendasikan untuk kinerja mesin yang optimum dan efesiensi bahan bakar.

26 4.5.2 STRATEGI PEMASARAN : STATEGI PEMASARAN TOYOTA : Toyota selama ini tidak begitu gencar memasarkan produknya, terutama karena Toyota sudah dikenal baik dan diakui oleh berbagai kalangan sebagai mobil dengan harga terjangkau, kuat, mutu terjamin dan onderdil yang mudah serta murah. bersih. Secara global, Toyota saat ini menduduki tempat pertama untuk pencapaian laba Toyota Avanza tercatat sebagai mobil yang terlaris pada tahun Mobil yang serupa dengan Daihatsu Xenia ini dari Januari-Desember 2004 terjual sebanyak unit, sedangkan Daihatsu Xenia hanya terjual unit. Walaupun demikian, Toyota tidak merupakan pemain di kelas SUV. Toyota tidak memiliki produk andalan di bidang ini, sehingga untuk beberapa tahun terakhir di kategori ini Toyota sama sekali tidak berperan. Baru-baru ini Toyota mengumumkan rencananya untuk memasuki pasar SUV dengan masuknya merek baru dalam bentuk CBU dan akan bersaing dengan SUV pada tingkat harga tertentu. Di dunia internasional, sejak 2003 Toyota masih menjadi runner up setelah General Motors. Diperkirakan pada tahun 2020, Toyota bakal menjadi produsen otomotif terbesar di dunia dan bakal sulit tertandingi. Raksasa produsen otomotif yaitu General Motors dan Ford memiliki terlalu banyak merek yang harus dikelola: GM mempunyai 11 merek sedangkan Ford 9 merek. Sedangkan Toyota hanya memiliki Toyota Lexus dan Scion. Dengan demikian Toyota hanya perlu melakukan refreshing untuk tiap merek.

27 STATEGI PEMASARAN ISUZU : Isuzu di Indonesia hadir dengan keunikannya sendiri yaitu ahli dalam memproduksi mobil dengan mesin diesel dan Isuzu juga terkenal akan imagenya sebagai kendaraan umum dan niaga dengan tingkat kebandelan mesin yang tinggi tapi tidak dari segi kenyamanan. Isuzu menaikkan target penjualannya di tahun 2005 dari unit menjadi unit mengikuti prediksi meningkatnya permintaan terhadap mobil diesel sebagai dampak kenaikan harga BBM. Kenaikan harga BBM dapat mempengaruhi keputusan calon konsumen otomotif dari semula ingin membeli mobil berbahan bakar bensin menjadi solar. Alasannya sederhana yaitu mobil diesel lebih efisien dibandingkan mobil bensin baik dari harga BBM maupun tingkat keiritan konsumsi bahan bakarnya. Kecenderungan meningkatnya permintaan terhadap mobil diesel di Indonesia diprediksi akan mengubah peta pasar otomotif nasional. Saat ini populasi mobil diesel mencapai 25% dari total populasi kendaraan. Di masa datang porsinya akan meningkat karena faktor efisiensi yang diberikan oleh kendaraan diesel itu, dapat dilihat dari kondisi di Eropa. Populasi mobil diesel telah mencapai 40% dari total populasi kendaraan bermotor. Konsumsi solar untuk mobil Isuzu Panther misalnya mencapai 1:14, sedangkan mobil lain rata-rata 1:7 atau 1:8. Di Asia, volume produksi Isuzu adalah terbesar kedua setelah Thailand.

28 STRATEGI PEMASARAN HYUNDAI : Hyundai, perusahaan Korea yang lokasi pabriknya di Asan sekitar 100 kilometer barat daya Seoul, menyiapkan serangkaian produk baru andalannya. Mobil dengan model baru diberi kode NF ini adalah penerus sedan Sonata, andalan Hyundai saat ini. Mobil sedan itu telah menjalani pembaharuan menyeluruh dengan mesin lebih kuat, kabin lebih besar serta suspensi lebih baik. Sonata adalah sedan untuk kelas eksekutif yang menantang Toyota Camry, Honda Accord dan Ford Taurus. Bahkan Audi adalah sasaran Hyundai tipe NF ini. (Bisnis Week, September 2004) Selain itu di kelas SUV, Hyundai meluncurkan Tucson. Target Hyundai adalah melangkahi PSA Peugeot Citroen dan Renault serta menyaingi VW sebagai produsen mobil kelima terbesar di dunia, naik dari posisi 8 saat ini. Ambisi Hyundai saat ini adalah menyaingi Toyota dalam hal kualitas, keandalan dan kepuasan pelanggan. Tahun ini janjinya terpenuhi. Dari hasil survey JD Power & associated tentang kualitas awal yang mengukur banyaknya keluhan dalam 90 hari pertama kepemilikan menunjukkan bahwa Hyundai berada pada posisi yang sama dengan pesaing Jepang. Sonata akan diluncurkan bersamaan dengan diperbaikinya seluruh model. Tahun 2008 Hyundai akan mengganti Elantra, dan XG 350 serta menambah 2 SUV dan sebuah minivan. KIA yang merupakan anak perusahaan Hyundai akan memperbaharui Rio dan Optima, Sportage dan Sedona. Di kelas SUV, Hyundai masuk dengan adanya Santa Fe yang pada tahun 2001 merupakan Car of the Year di Amerika untuk jenis SUV, tetapi penjualannya kurang laku

29 di Indonesia terutama karena Indonesia belum terlalu menyukai buatan Korea (yang saat itu Santa Fe memiliki harga jual cukup tinggi) serta modelnya kurang disukai STRATEGI PEMASARAN PEUGEOT : Peugeot menganut pentingnya Suara Rakyat di mana Peugeot menambah beberapa fitur baru setelah mengikuti keinginan pengguna. (Koran Tempo, rubrik Otomotif, 30 September 2004) Suara konsumen itu diekspresikan melalui penambahan spoiler belakang (rear spoiler) dan kotak konsol yang diberi warna silver (metallic paint center console). Bagi Peugeot 206 yang memiliki transmisi otomatis, tersedia Tiptronic yang diadopsi dari Porsche, rem ABS dan airbag. Semua fitur tersebut ditambahkan atas dasar hasil riset yang dilakukan konsumen yang menginginkan adanya sentuhan desain sport pada Peugeot 206, termasuk kotak konsol, yang menjadikan tren interior sedan mewah. Tiptronic yaitu transmisi otomatis yang bisa dioperasikan manual, rem ABS di 3 roda serta kantung pengaman udara semuanya dimaksud agar konsumen merasa aman berkendara tetapi tetap bisa ngebut. Oleh konsumen Eropa, Peugeot 206 tercatat sebagai Best Selling Car untuk 3 tahun berturut-turut dari Dari segi keamanan, Peugeot 206 meraih predikat 4 star dari lembaga penguji keselamatan Euro NCAP. Di Indonesia, Peugeot 206 telah meraih banyak gelar diantaranya Indonesian Car of the year 2002 untuk kendaraan ekonomis dibawah 2000 cc versi majalah Mobil/Motor. Dan Best Choice Award untuk kelas 1500cc dari majalah Top Gear.

30 Di kelas sedan, Peugeot meramaikan pasar dengan seri 407 yang mulai dipasarkan bulan Maret 2005 di website dan di pameran otomotif. Kesannya adalah sangat sporty, desain interior pun dirancang dengan sangat teliti seperti untuk kursi sport dan sangat ergonomic sehingga menjamin kenyamanan pengendara untuk perjalanan jauh. Harga yang dipasarkan untuk jenis mesin bensin 2.0 liter, 4 cilinder adalah Rp. 419 juta. Selain itu di kelas MPV, Peugeot masuk melalui Peugeot 807 yang memiliki 8 airbags dan meraih rating tertinggi untuk standar keselamatan Eropa STRATEGI PEMASARAN RENAULT : Renault sampai saat ini serasa belum in di dunia otomotif Indonesia padahal di Eropa Renault cukup prestise. Untuk kategori MPV, Renault memiliki Renault Espace yang sudah merayakan ulang tahun ke 20 serta pergantian model ke 4 kalinya. Mobil ini adalah hasil godokan rancangan MPV grand touring saloon yang mengambil inspirasi mobil Van buatan Amerika. Spesifikasi MPV Renault antara lain lantai rata untuk kemudahan mobilitas dari depan ke belakang, lima atau tujuh kursi yang terpisah. Dua kursi di depan dapat diputar 180 derajat. Selain itu body work terbuat dari bahan-bahan logam campuran yang menyebabkan kendaraan terasa berat (weight down). Di Eropa, Renault Espace sangat menguasai pasar karena kenyamanan dan keamanannya. Lebih dari 75% pasar mobil Perancis dan 66% pasar mobil Eropa dikuasai mobil ini.

31 Untuk kategori SUV, Renault sudah berbagi tugas dengan rekan se-keluarganya yaitu Nissan yang memang merupakan ahli di bidang SUV. Renault dan Nissan merupakan 2 perusahaan raksasa yang telah sukses melakukan merger di tahun STRATEGI PEMASARAN SUZUKI : Di Indonesia, Suzuki sudah cukup diakui eksistensinya. Mulai dari sedan yaitu dengan seri Baleno, SUV dengan seri Escudo, dan City car dengan seri Karimun. Pada seri sedan, Suzuki bersaing ketat dengan Toyota dan Honda sedangkan untuk City car, nampaknya Suzuki merajai melalui Karimun. Kiatnya adalah dengan membentuk suatu klub pengguna kendaraan yang sama yang dikenal dengan nama Karimun Club yang mempunyai jadwal kegiatan yang cukup padat. Dimulai dari rally Jakarta Bali, rally merah putih 17 agustus, pertandingan masuk kedalam mobil Karimun sebanyakbanyaknya. Hal ini selalu menunjukkan upaya kebersamaan, jadi termasuk di dalamnya Member gets member. Mengenai kondisi mesinnya sendiri, Suzuki terkenal bandel serta mudah diperbaiki. Di kelas SUV, Suzuki masuk melalui Escudo dengan gaya pemasarannya iklan terus menerus lewat acara Touch the Car. Juga pemasaran dilakukan melalui Suzuki Jip Indonesia (SJI) untuk menggalang minat masyarakat melalui acara-acara Off-road. Pada saat itu berkumpul beberapa tipe mobil keluaran Suzuki dari 3 generasi antara lain: Vitara, Escudo dan Sidekick. Untuk Escudo karena versi aslinya 4x2 maka harus diubah menjadi 4x4 sedangkan Vitara sudah berbasis 4x4 sehingga tinggal menambah perlengkapan ban. Acara-acara seperti itu biasanya tidak diperlombakan melainkan untuk kebersamaan sesama pengguna Suzuki. (Bisnis Indonesia, 23 Januari 2005).

32 Dominasi Suzuki di Indonesia yang selalu berada di bawah Toyota, mungkin akan membaik mengingat ditetapkannya Indonesia sebagai Mother plant Suzuki APV untuk diekspor seluruh dunia. Selain Indonesia, pabrik serupa ada di India dan Hongaria. Hal ini disebabkan karena kualitas APV (All Purpose Vehicle) yang sama dengan kualitasnya di Jepang dan dapat diproduksi dengan biaya yang jauh lebih rendah. Indomobil menargetkan untuk memproduksi unit APV per tahun diantaranya unit untuk pasar dalam negeri. Modifikasi yang dibuat adalah mesin 1600cc dan setir kiri. (Kompas, 20 April 2005) STRATEGI PEMASARAN HONDA: Honda terkenal dengan kemulusan mesinnya dan keiritan bahan bakarnya. Di Indonesia, Honda terkenal dengan jenis sedannya yaitu Honda VTec dan Honda City untuk kelas sedan menengah. Sedangkan di kelas SUV Honda terkenal dengan Honda CRV-nya. Keberhasilan CRV terutama karena memiliki bentuk yang bagus, irit bahan bakar serta halus transmisinya. Dalam hal keiritan bahan bakar, Honda Jazz mengadakan perlombaan modifikasi Honda Jazz serta hasilnya mencerminkan bahwa mobil tersebut dapat mencapai keiritan 1:48 km. Toyota baru-baru ini menyaingi keiritan Honda Jazz dengan unggulan barunya Toyota Vitz yang selain irit juga muncul dalam varian yang lebih banyak dari Honda Jazz yaitu 1000, 1300 dan 1500 cc STRATEGI PEMASARAN NISSAN :

33 Nissan terkenal dengan kekuatan mesinnya, dan power yang dihasilkan dengan keiritan bahan bakarnya. Untuk kategori mobil 2500 cc, penggunaan bensinnya dapat digolongkan sangat irit. Di Indonesia dan di Jepang untuk kategori SUV-nya, Nissan XTrail sangat terkenal dan dapat dikatakan bahwa Nissan adalah spesialis SUV. Di tahun 2004, Nissan XTrail dinobatkan sebagai The Best SUV of the Year terutama ditinjau dari segi jumlah penjualan. Selain itu alasan orang memilih Nissan adalah karena Nissan memiliki standar tingkat keamanan yang tinggi terbukti dari diperolehnya penghargaan dari Eropa N-CAP. Nissan memang berspesialis di bidang SUV, terbukti dengan dikeluarkannya beberapa desain berani seperti coupe sport serta SUV cross-over yaitu SUV yang berbasis sedan sehingga memiliki kenyamanan sedan STRATEGI PEMASARAN FORD : Tidak banyak yang dilakukan oleh Ford dalam berusaha memasarkan produknya. Masyarakat tertarik akan bentuknya yang sportif dan tidak banyak pernak-pernik. Ford, seperti mobil Amerika lainnya sangat terkenal akan performanya yang bandel, mesin yang kuat, tenaganya besar, serta stabilitas yang baik MODEL/TREN/BENTUK : Model yang diminati berubah dari waktu ke waktu. Contohnya pada era tahun 1970-an di mana Suzuki Katana (atau disebut Suzuki Jangkrik) sangat popular, adalah karena kemiripannya dengan bentuk Jeep. Suzuki tersebut berbentuk sama dengan Jeep

34 tapi dalam bentuk kecil, jago di off-road, memiliki system 4 wheel drive, ekonomis, serta tidak terlalu nyaman di jalan rata. Sekarang setelah 20 tahun kemudian, Suzuki tetap memproduksi Suzuki Katana, masih mirip dengan pendahulunya tetapi dengan tenaga dan system 2 wheel drive yang lumayan nyaman untuk dikendarai di jalan rata. Sementara itu untuk pencinta off-road, Suzuki menyajikan Suzuki Caribea khusus untuk para pencinta Off-Road dengan system 4 wheel drive. Para pencinta Kijang tentu tidak lupa bahwa pada era tahun 1977 di mana Kijang pertama kali diperkenalkan bentuknya seperti kotak buah yang ditempeli roda, biasa dikenal sebagai Kijang Buaya. Setelah itu bentuk beralih menjadi Kijang Doyok yang mempunyai modifikasi bentuk lampu dan pintu yang lebih manis, setelah itu hadir Kijang Super dan akhirnya Kijang Kapsul sampai dengan tahun Pada triwulan akhir 2004 Kijang, terdorong oleh derasnya arus MPV yang masuk, meluncurkan Kijang Innova yang bentuknya sangat beda dengan para pendahulunya dan lebih mirip Honda Odyssey HARGA: Harga tidak dapat dipungkiri adalah faktor yang sangat penting, walau bukan yang utama. Contohnya Nissan XTrail. Pada saat pertama Nissan XTrail hadir di Indonesia pada tahun 2001, kehadirannya kurang berhasil. Jenis yang ada adalah varian 2000cc dan CBU dengan harga relatif tinggi Rp. 318 juta. Akhirnya diputuskan untuk mengimpor Nissan XTrail secara terurai dan merakitnya di dalam negeri. Selain itu diadakan riset pasar untuk mengetahui SUV seperti apa yang diinginkan konsumen dan yang ada adalah konsumen menginginkan SUV yang bertenaga besar, menggunakan persneling otomatis dan harga yang terjangkau. Hasilnya Nissan mengeluarkan tipe 2500

35 cc dengan harga yang bervariasi antara Sport Touring (St) dan Extra Touring (Xt). Harga pun turun menjadi Rp. 250 juta sampai dengan Rp. 278 juta. Demikian juga terjadi pada Ford Escape dibanding Opel Blazer, di mana Ford Escape menempatkan diri di kisaran harga Rp juta dengan 4 varian, dari 2000cc s/d 3000 cc. Ford Escape cukup berhasil penjualannya di Indonesia dengan penjualan meningkat terus RELIABILITAS Reliabilitas dapat dihubungkan dengan kemudahan servis dan suku cadang after sales. Kadang-kadang untuk mobil CBU sulit diperoleh suku cadang yang diperlukan, biasanya hal tersebut terjadi pada mobil-mobil buatan Eropa, sedangkan untuk merekmerek buatan Jepang, biasanya hal tersebut tidak menjadi masalah. Bahkan Toyota, Suzuki, Nissan serta Hyundai menawarkan layanan panggilan 24 jam jika kendaraan mengalami kerusakan pada waktu-waktu yang tidak diinginkan. Untuk kendaraankendaraan buatan Eropa, pada umumnya sparepart-nya agak susah diperoleh dan harus pesan dari negara asalnya dengan jarak waktu pesan sampai dengan barang tiba bisa memakan waktu berbulan-bulan HEMAT BAHAN BAKAR Dalam hal ini bersaing di dalamnya adalah mobil-mobil buatan Jepang. Honda terkenal irit bahan bakar, terutama untuk Honda Jazz, dan Honda City untuk masingmasing kelas. Honda CRV dalam hal ini bersaing ketat dengan Nissan XTrail dan Escudo

36 dalam hal irit bahan bakar. Dalam segi bahan bakar, mobil buatan Eropa dan Amerika tidak dapat bersaing dengan mobil-mobil buatan Jepang dalam hal tenaga/cc yang sama. 4.6 PERSAINGAN DI KELAS SUV Secara umum, di Indonesia kelas kendaraan SUV baru mulai dipopulerkan 3 tahun belakangan ini. Di luar negeri, jenis kendaraan ini sudah sangat lazim sedangkan kondisi ini tidak sama dengan di Indonesia. Akibatnya pertumbuhan penjualan untuk kategori SUV kebanyakan karena masih merupakan hal baru dan banyak sekali peminatnya. Mengenai harga, SUV biasanya lebih mahal dibanding kelas city car, dan tidak seirit city car namun demikian SUV enak dilihat, sporty dan gesit serta cukup tinggi untuk menghindari banjir. Mengenai harga, rentang harganya sangat beragam, terutama karena banyak SUV yang masih CBU dan bermerek lux seperti Mercedes, Porsche, Volvo, BMW. Porsche adalah merek mobil yang terkenal akan mobil balapnya, sudah masuk ke Indonesia dengan SUVnya yang terkenal Porsche Cayenne. Mobil ini sangat membanggakan perlindungan pengemudi, dan sistem anti terguling (rollover) dan sistem untuk menghindari kecelakaan. Dewasa ini mobil mahal ini sudah mulai terlihat di jalanjalan di kota-kota besar karena tingginya tingkat kesadaran konsumen akan mobil yang aman serta khusus untuk mobil ini sangat nyaman karena juga dilengkapi dengan Porsche Traction Management dan Porsche Stability Management. Table 4.7 Persaingan dikelas SUV di tahun 2004 berkisar antara lain : No. Merek Tipe Cc Harga Transmisi Mesin Jumlah

37 (Rp,juta) Manual/Otomatis bensin/diesel terjual 1. Nissan X-trail 2.5 ST Otomatis Bensin 2.5 XT Otomatis Bensin Total Honda CRV /254 Manual/otomatis Mesin bensin Otomatis Mesin bensin Total Suzuki Escudo Manual Mesin bensin /209 Manual/otomatis Mesin besin Grand Escudo XL /234 Manual/otomatis Total Nissan Terrano Spirit Manual Bensin Grandroad Manual Bensin Kingsroad Manual Bensin Total Ford Escape 4x Otomatis V6, mesin bensin 4x Otomatis 4x Manual New Escape 4x Otomatis Total Tabel 4.8 SUV terlaris adalah sebagai berikut : No Model 2001 (unit) 2002 (unit) 2003 (unit) 2004 (unit) Total (unit) 1. Honda CRV Suzuki Vitara/escudo.Sidekick 3. Nissan Terrano Nissan XTrail Suzuki Katana Opel Blazer Daihatsu Taft Ford Escape Ford Everest Persaingan di kelas SUV berlangsung antara Nissan, Honda, Suzuki, Ford. Honda mengeluarkan produk baru dari keluarga CRV. Mobil yang telah menjadi primadona Honda ini sudah mengalami 3 kali perubahan sejak diluncurlan pada tahun Hingga akhir 2004, penjualan kumulatif CRV tercatat unit (untuk tahun 2004 sendiri penjualan menapai unit). Jenis terbaru untuk tahun 2005 adalah mesin dengan

38 2400cc jadi bertenaga lebih besar dari pendahulunya. Bodi mobil ini bahkan dirancang khusus untuk mengurangi dampak benturan bagi pejalan kaki yang tertabrak.

39 GRAFIK-GRAFIK PENJUALAN SUV TERLARIS : Unit Tahun Gambar 4.11 Penjualan CRV Unit Tahun

40 Gambar 4.12 Penjualan Suzuki/Vitara/Sidekick/Escudo Unit Tahun Gambar 4.13 Penjualan Nissan Terano Unit Tahun Gambar 4.14 Penjualan Nissan Xtrail

41 Unit Tahun Gambar 4.15 Penjualan Suzuki Katana Unit Tahun Gambar 4.16 Penjualan Opel Blazer

42 Unit Tahun Gambar 4.17 Penjualan Daihatsu Taft Unit Tahun Gambar 4.18 Penjualan Ford Escape

43 Unit Tahun Gambar 4.19 Penjualan Ford Everest

44 4.7 ANALISA TREN PERSAINGAN ANTARA SUV DI INDONESIA Berdasarkan data yang telah diutarakan para paragrapf 4.6 diatas, pemain-pemain yang ada saat ini adalah : 1. Honda CRV 2. Suzuki Escudo 3. Nissan Terrano 4. Nissan XTrail 5. Suzuki Katana 6. Opel Blazer 7. Daihatsu Taft 8. Ford Escape 9. Ford Everest y = x Unit Tahun Gambar 4.20 Tren Penjualan CRV

45 Dilihat dari garis persamaan yang diperoleh dari hasil penjualan 4 tahun belakangan, dapat disimpulkan bahwa tren penjualan CRV menunjukkan hasil yang positif dengan slope yang tidak terlalu tajam. Analisa tren menunjukkan bahwa CRV akan terus meningkat di tahun 2005 tetapi bukan peningkatan yang tajam. Penjualan 2005 diperkirakan mencapai unit y = 775.9x Unit Tahun Gambar 4.21 Tren Penjualan Suzuki Vitara/Sidekick/Escudo Dilihat dari garis persamaan yang diperoleh dari hasil penjualan 4 tahun belakangan, dapat disimpulkan bahwa tren penjualan Suzuki menunjukkan hasil yang positif dengan slope yang tidak terlalu tajam. Analisa tren menunjukkan bahwa Suzuki akan terus meningkat di tahun 2005 tetapi bukan peningkatan yang tajam. Penjualan 2005 diperkirakan mencapai unit.

46 Unit y = 43.7x Tahun Gambar 4.22 Tren Penjualan Nissan Terrano Dilihat dari garis persamaan yang diperoleh dari hasil penjualan 4 tahun belakangan, dapat disimpulkan bahwa tren penjualan Nissan Terrano menunjukkan hasil yang positif dengan slope yang tidak terlalu tajam. Analisa tren menunjukkan bahwa Nissan Terrano akan terus meningkat di tahun 2005 tetapi bukan peningkatan yang tajam. Penjualan 2005 diperkirakan mencapai unit.

47 Unit y = 2423x Tahun Gambar 4.23 Tren Penjualan Nissan XTrail Dilihat dari garis persamaan yang diperoleh dari hasil penjualan 4 tahun belakangan, dapat disimpulkan bahwa tren penjualan Nissan XTrail menunjukkan hasil yang positif dengan slope yang cukup tajam. Analisa tren menunjukkan bahwa Suzuki akan terus meningkat di tahun 2005 dengan peningkatan yang tajam. Penjualan 2005 diperkirakan mencapai unit. Penjualan X Trail yang sebenarnya sampai dengan April 2005 adalah unit.

48 Unit y = x Tahun Gambar 4.24 Tren Penjualan Suzuki Katana Dilihat dari garis persamaan yang diperoleh dari hasil penjualan 4 tahun belakangan, dapat disimpulkan bahwa tren penjualan Suzuki Katana menunjukkan hasil yang negatif dengan slope yang cukup tajam. Analisa tren menunjukkan bahwa Suzuki Katana akan terus merosot di tahun Penjualan 2005 diperkirakan mencapai unit.

49 y = x Unit Tahun Gambar 4.25 Tren Penjualan Opel Blazer Dilihat dari garis persamaan yang diperoleh dari hasil penjualan 4 tahun belakangan, dapat disimpulkan bahwa tren penjualan Opel Blazer menunjukkan hasil yang negatif dengan slope yang cukup tajam. Analisa tren menunjukkan bahwa Opel Blazer akan terus merosot di tahun Penjualan di tahun 2005 diperkirakan mencapai 0 unit. (pada kenyataannya, pabril Opel sudah tidak memproduksi Opel Blazer lagi mulai tahun 2005)

50 Unit y = -551x Tahun Gambar 4.26 Tren Penjualan Daihatsu Taft Dilihat dari garis persamaan yang diperoleh dari hasil penjualan 4 tahun belakangan, dapat disimpulkan bahwa tren penjualan Daihatsu Taft menunjukkan hasil yang negatif dengan slope yang cukup tajam. Analisa tren menunjukkan bahwa Daihatsu Taft akan terus merosot di tahun Penjualan 2005 diperkirakan mencapai 0 unit.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Logo Toyota Toyota Motor Corporation (TMC) adalah sebuah pabrikan mobil yang berasal dari Jepang yang didirikan bulan September 1933. Saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. vital dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari manusia.

BAB I PENDAHULUAN. vital dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini kegiatan transportasi merupakan suatu kegiatan yang sangat vital dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari manusia. Dibandingkan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dampak dari modernisasi telah dirasakan hampir di segala aspek

BAB I PENDAHULUAN. Dampak dari modernisasi telah dirasakan hampir di segala aspek BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dampak dari modernisasi telah dirasakan hampir di segala aspek kehidupan manusia. Tingginya tingkat mobilitas, baik manusia maupun barang, mutlak membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri otomotif di Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat pada beberapa tahun terakhir. Hal tersebut salah satunya terlihat dari total penjualan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jumlah penduduk di Indonesia saat ini terbilang cukup pesat. Perkembangan tersebut disertai dengan beragam aktivitas kerja manuasia di Indonesia yang kian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. batas - batas negara. Perubahan terjadi pada tingkat yang semakin cepat

BAB I PENDAHULUAN. batas - batas negara. Perubahan terjadi pada tingkat yang semakin cepat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Globalisasi ditandai dengan dimulainya era perdagangan yang tidak mengenal batas - batas negara. Perubahan terjadi pada tingkat yang semakin cepat dibandingkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik itu bidang kesehatan, teknologi, dan otomotif. Perkembangan tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. baik itu bidang kesehatan, teknologi, dan otomotif. Perkembangan tersebut dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi telah membawa perubahan yang sangat pesat diberbagai bidang, baik itu bidang kesehatan, teknologi, dan otomotif. Perkembangan tersebut dapat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Merek merupakan asset tak berwujud yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.

I. PENDAHULUAN. Merek merupakan asset tak berwujud yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Merek merupakan asset tak berwujud yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Merek perusahaan dapat membedakan produk barang atau jasa nya dengan produk lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Persaingan usaha di Indonesia saat ini sangat berkembang pesat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Persaingan usaha di Indonesia saat ini sangat berkembang pesat. Hal ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Persaingan usaha di Indonesia saat ini sangat berkembang pesat. Hal ini menuntut perusahaan untuk dapat menciptakan produk yang mampu bersaing dengan produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sarana transportasi yang mampu mempersingkat jarak dan waktu, salah satu

BAB I PENDAHULUAN. sarana transportasi yang mampu mempersingkat jarak dan waktu, salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan perkembangan sarana transportasi yang semakin mempermudah dan memperlancar transportasi darat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. vital dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari manusia.

BAB I PENDAHULUAN. vital dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini kegiatan transportasi merupakan suatu kegiatan yang sangat vital dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari manusia. Dibandingkan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi dewasa ini semakin mengarah pada persaingan ketat khususnya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi dewasa ini semakin mengarah pada persaingan ketat khususnya untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi dewasa ini semakin mengarah pada persaingan ketat khususnya untuk perusahaan sejenis. Mereka dituntut untuk memiliki suatu keunikan tersendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) No. 33/M- IND/PER/7/2013 tentang Pengembangan Produksi Kendaraan Bermotor Roda Empat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rp14, per US$1 pada tanggal (31 september 2015) sumber

BAB I PENDAHULUAN. Rp14, per US$1 pada tanggal (31 september 2015) sumber BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin turun nya Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar yang mencapai Rp14,730.00 per US$1 pada tanggal (31 september 2015) sumber http://www.bi.go.id/id/moneter/informasi-kurs/referensi-jisdor/default.aspx.

Lebih terperinci

2014 LAPORAN INDUSTRI STUDI KINERJA INDUSTRI MOBIL INDONESIA

2014 LAPORAN INDUSTRI STUDI KINERJA INDUSTRI MOBIL INDONESIA 2014 LAPORAN INDUSTRI STUDI KINERJA INDUSTRI MOBIL INDONESIA www.indoanalisis.co.id DAFTAR ISI I. KINERJA INDUSTRI MOBIL INDONESIA... 1.1. Pertumbuhan Produksi Mobil Indonesia... 1.2. Pertumbuhan Ekspor

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA STRATEGI MARKETING

BAB IV ANALISA STRATEGI MARKETING BAB IV ANALISA STRATEGI MARKETING 4.1 PT. Indomobil Sukses Internasional, Tbk PT. Indomobil Sukses Internasional, Tbk (Perseroan) merupakan salah satu kelompok usaha otomotif yang terbesar dan terkemuka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mobil sedan, hatchback, station wagon, dan sport. Mobil jenis Hatchback

BAB I PENDAHULUAN. mobil sedan, hatchback, station wagon, dan sport. Mobil jenis Hatchback BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan alat transportasi terjadi di berbagai segi, baik dari segi teknologi, desain, variasi dan juga fitur-fitur yang disediakan. Dalam beberapa tahun terakhir

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri otomotif terutama industri kendaraan roda empat di Indonesia pada tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri otomotif terutama industri kendaraan roda empat di Indonesia pada tahun BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri otomotif terutama industri kendaraan roda empat di Indonesia pada tahun 2006 mengalami penurunan dibanding tahun - tahun sebelumnya dimana total penjualan

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. perusahaan. Dalam perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang dan jasa

Bab I. Pendahuluan. perusahaan. Dalam perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang dan jasa Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia usaha merupakan suatu kondisi yang harus dihadapi oleh perusahaan. Dalam perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang dan jasa secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkompetisi. Perkembangan industry yang begitu pesat, perdagangan bisa terjadi

BAB I PENDAHULUAN. berkompetisi. Perkembangan industry yang begitu pesat, perdagangan bisa terjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi telah memberikan perubahan terhadap cara perusahaan untuk berkompetisi. Perkembangan industry yang begitu pesat, perdagangan bisa terjadi lintas negara

Lebih terperinci

persaingan di industri otomotif ini ditandai dengan bermunculannya varianvarian

persaingan di industri otomotif ini ditandai dengan bermunculannya varianvarian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri otomotif saat ini semakin pesat. Berbagai Perusahaan berlomba-lomba menawarkan produk unggulannya, sehingga konsumen dihadapkan pada berbagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk memberikan suatu gambaran yang mendekati mengenai pengaruh negara asal (country of origin) terhadap kesan kualitas, data diperoleh dari jawaban

Lebih terperinci

BAB 1. persaingan bunga antara perusahaan pembiayaan, perang hadiah, sampai. rendahnya uang muka yang harus dibayar calon peminjam, membuat makin seru

BAB 1. persaingan bunga antara perusahaan pembiayaan, perang hadiah, sampai. rendahnya uang muka yang harus dibayar calon peminjam, membuat makin seru 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan industri pembiayaan belakangan ini semakin ketat. Mulai dari persaingan bunga antara perusahaan pembiayaan, perang hadiah, sampai rendahnya uang muka yang

Lebih terperinci

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI MOBIL DI INDONESIA

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI MOBIL DI INDONESIA 2017 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI MOBIL DI INDONESIA DAFTAR ISI BAB I KINERJA INDUSTRI MOBIL DI INDONESIA 1 1.1. Pertumbuhan Produksi Mobil Indonesia Gambar 1.1. Pertumbuhan Produksi Mobil Berdasarkan Kategori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. strategi pemasaran yang efektif untuk menggaet konsumen baru dan

BAB I PENDAHULUAN. strategi pemasaran yang efektif untuk menggaet konsumen baru dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan usaha bisnis dalam era globalisasi saat ini semakin pesat ditandai dengan tingkat persaingan antar perusahaan yang semakin tinggi dan ketat. Kondisi semacam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bermotor Indonesia), pertumbuhan penjualan setiap merek sangat bervariasi. Toyota, untuk ritel,

BAB I PENDAHULUAN. Bermotor Indonesia), pertumbuhan penjualan setiap merek sangat bervariasi. Toyota, untuk ritel, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri otomotif saat ini mengalami pertumbuhan penjualan yang cukup pesat. Berdasarkan data dari salah satu produsen anggota Gaikindo (Gabungan Industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan era globalisasi, teknologi pun ikut berkembang sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan era globalisasi, teknologi pun ikut berkembang sesuai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan era globalisasi, teknologi pun ikut berkembang sesuai dengan tuntutan jaman. Dahulu orang masih menggunakan alat transportasi yang sangat sederhana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat persaingan dunia usaha pada era globalisasi sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat persaingan dunia usaha pada era globalisasi sekarang ini BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Tingkat persaingan dunia usaha pada era globalisasi sekarang ini semakin ketat, dimana setiap perusahaan senantiasa selalu berusaha untuk meraih konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri otomotif di Indonesia sudah sedemikian pesatnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri otomotif di Indonesia sudah sedemikian pesatnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri otomotif di Indonesia sudah sedemikian pesatnya dan membuat tingkat persaingannya semakin ketat, khususnya pada industri mobil. Para produsen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar mobil Sport Utility Vehicle atau dikenal sebagai SUV kelas atas boleh dibilang cukup unik. Meski pasarnya relatif kecil dengan volume pasar yang hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketat khusunya untuk perusahaan yang sejenis. mereka dituntutuntuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. ketat khusunya untuk perusahaan yang sejenis. mereka dituntutuntuk memiliki BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan ekonomi Indonesia inisemakin mengarah padapersaingan ketat khusunya untuk perusahaan yang sejenis. mereka dituntutuntuk memiliki suatu keunikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri otomotif saat ini berlangsung pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri otomotif saat ini berlangsung pesat seiring 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri otomotif saat ini berlangsung pesat seiring kemajuan teknologi dan tingkat persaingan di antara kompetitor perusahaan otomotif dalam menciptakan

Lebih terperinci

Latar Belakang Eksistensi Proyek. rumah tangga, industri, dan sebagainya.

Latar Belakang Eksistensi Proyek. rumah tangga, industri, dan sebagainya. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang I.1.1. Latar Belakang Eksistensi Proyek Perkembangan teknologi yang semakin hari semakin maju seiring dengan berjalannya waktu, merupakan tuntutan perkembangan zaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk lebih kreatif dan memiliki keunggulan kompetitif dibanding dengan

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk lebih kreatif dan memiliki keunggulan kompetitif dibanding dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia industri saat ini berjalan dengan begitu pesat sehingga menciptakan persaingan yang semakin ketat, para pelaku bisnis pun dituntut untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjabarkan pendahuluan penelitian. Pendahuluan berisi latar

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjabarkan pendahuluan penelitian. Pendahuluan berisi latar BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjabarkan pendahuluan penelitian. Pendahuluan berisi latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan penelitan, tujuan penelitian, lingkup penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHUL UAN. Perkembangan dan peningkatan jasa pelayanan perusahaan otomotif dari tahun ke

BAB 1 PENDAHUL UAN. Perkembangan dan peningkatan jasa pelayanan perusahaan otomotif dari tahun ke BAB 1 PENDAHUL UAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan peningkatan jasa pelayanan perusahaan otomotif dari tahun ke tahun semakin berkembang. Persaingan antar perusahaan otomotif juga semakin ketat ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar mobil bekas di Indonesia dari tahun ke tahun terus menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar mobil bekas di Indonesia dari tahun ke tahun terus menunjukkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar mobil bekas di Indonesia dari tahun ke tahun terus menunjukkan tren positif (meningkat). Pesatnya pertumbuhan sektor industri otomotif nasional dan melonjaknya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan sebelumnya maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Karakteristik produk mempengaruhi persepsi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kompetitif dalam menghadapi munculnya pesaing-pesaing lainnya yang. tapi tetap memenuhi permintaan konsumen.

BAB 1 PENDAHULUAN. kompetitif dalam menghadapi munculnya pesaing-pesaing lainnya yang. tapi tetap memenuhi permintaan konsumen. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri di Indonesia telah mengalami kemajuan yang cepat dan pesat. Keadaan tersebut menjadikan kondisi persaingan bisnis semakin ketat. Hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN masih dirasakan oleh semua sektor kehidupan tidak terkecuali sektor riil

BAB I PENDAHULUAN masih dirasakan oleh semua sektor kehidupan tidak terkecuali sektor riil BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah Pengaruh krisis moneter yang terjadi di Indonesia sejak pertengahan 1997 masih dirasakan oleh semua sektor kehidupan tidak terkecuali sektor riil khususnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi otomotif maka semakin pesat juga persaingan dalam bidang otomotif tersebut. Setiap merek saat ini telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan diri dalam setiap usaha pemenuhan kebutuhan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan diri dalam setiap usaha pemenuhan kebutuhan konsumen. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketatnya persaingan dalam dunia bisnis pada saat ini menuntut setiap perusahaan untuk selalu memberikan perhatian yang lebih besar terhadap aspek pemasaran. Hal ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan atas kendaraan pribadi di Indonesia cenderung meningkat meskipun pada sekarang ini krisis keuangan global terjadi di beberapa negara termasuk Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. otomotif terutama mobil jenis MPV berlangsung dengan sangat ketat dan harga

BAB I PENDAHULUAN. otomotif terutama mobil jenis MPV berlangsung dengan sangat ketat dan harga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengguna mobil jenis MPV (Multi Purpose Vehicle) sangat sering dijumpai, sesuai dengan perkembangan teknologi di dunia otomotif dan perubahan gaya hidup masyarakat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Penulisan Makalah

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Penulisan Makalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dan pertumbuhan industri otomotif sekarang ini sangatlah pesat, hal ini ditandai dengan terus bertambahnya kuantitas kendaraan yang dimiliki masyarakat

Lebih terperinci

AUTOMOTIVE MALL DI SEMARANG

AUTOMOTIVE MALL DI SEMARANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LatarBelakang Sejakditemukannyaalat transportasi beroda yang memiliki sistim pembakaran internal atau mesin ditemukan oleh Karl Benz pada tahun 1885, kemajuannya semakin pesat yang

Lebih terperinci

2016 PENGARUH KEPRIBADIAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA KIA RIO

2016 PENGARUH KEPRIBADIAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA KIA RIO BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini, teknologi mengalami perkembangan yang pesat, mengakibatkan kebutuhan manusia menjadi semakin beragam. Alat transportasi salah satunya, baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kendaraan pribadi, oleh karena itu perusahaan otomotif menawarkan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kendaraan pribadi, oleh karena itu perusahaan otomotif menawarkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri otomotif yang semakin meningkat menyebabkan pesatnya pertumbuhan industri kendaraan roda empat (mobil) di Indonesia. Mobilitas masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di setiap tahunnya. Pada tahun 2013, pertumbuhan di industri otomotif semakin

BAB I PENDAHULUAN. di setiap tahunnya. Pada tahun 2013, pertumbuhan di industri otomotif semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan industri otomotif di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan yang signifikan.itu terbukti dengan munculnya produk otomotif baru di setiap tahunnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk akan tumbuh dan berkembang. Agar perusahaan menang dalam

BAB I PENDAHULUAN. produk akan tumbuh dan berkembang. Agar perusahaan menang dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan yang sangat ketat di dalam pasar dapat menjadikan suatu produk akan tumbuh dan berkembang. Agar perusahaan menang dalam suatu persaingan maka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ke tahun. Ini disebabkan karena pemerintah tidak menyediakan saran atransportasi

BAB 1 PENDAHULUAN. ke tahun. Ini disebabkan karena pemerintah tidak menyediakan saran atransportasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan masyarakat akan kendaraan pribadi semakin meningkat dari tahun ke tahun. Ini disebabkan karena pemerintah tidak menyediakan saran atransportasi umum yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan teknologi yang makin dinamis membuat manusia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan teknologi yang makin dinamis membuat manusia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang makin dinamis membuat manusia dituntut dengan cepat dan tepat untuk bertindak agar tidak kalah bersaing. Berdasarkan kondisi tersebut

Lebih terperinci

Perubahan Desain Honda Accord

Perubahan Desain Honda Accord Perubahan Desain Honda Accord Honda accord adalah serangkaian mobil yang diproduksi oleh Honda sejak tahun 1976, terkenal karena empat pintu varian sedan yang telah menjadi salah satu yang terbaik-menjual

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (DP3A)

TUGAS AKHIR DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (DP3A) TUGAS AKHIR DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (DP3A) PUSAT MODIFIKASI OTOMOTIF DI SOLO BARU Diajukan sebagai Pelengkap dan Syarat guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Industri Mobil Low Cost Green Car

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Industri Mobil Low Cost Green Car BAB I PENDAHULUAN 1.1 Industri Mobil Low Cost Green Car Pada akhir tahun 2013, Pemerintah akhirnya meresmikan dan mengesahkan penjualan dari produk mobil murah atau yang lebih kita kenal dengan nama Low

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik konsumen (demografi, kepribadian, gaya hidup). Pengaruh yang

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik konsumen (demografi, kepribadian, gaya hidup). Pengaruh yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik, karena preferensi dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Selain itu konsumen berasal dari beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perusahaan yang semakin berkembang, maka setiap aktivitas perusahaan dapat diawasi dan ditangani secara langsung oleh pimpinan perusahaan. Semakin besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam perkembangan dunia industri dewasa ini banyak mengalami kemajuan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam perkembangan dunia industri dewasa ini banyak mengalami kemajuan, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan dunia industri dewasa ini banyak mengalami kemajuan, hal ini dapat dilihat dari semakin bertambahnya jumlah persaingan yang ketat diantara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Tata Motors merupakan salah satu perusahaan mobil terbesar di India, dengan pendapatan konsolidasi USD 34,7 milyar pada 2012-2013. Tata Motors telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan penduduk Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat, dan Indonesia masih tetap menduduki urutan ke empat terbanyak di dunia setelah Cina,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan yang dilakukan oleh berbagai pabrik otomotif di seluruh dunia ini.

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan yang dilakukan oleh berbagai pabrik otomotif di seluruh dunia ini. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan zaman suatu negara saat ini melahirkan pemikiran dan keinginan yang tidak sederhana lagi, sehingga struktur perekonomian secara bertahap mengalami

Lebih terperinci

Pengenalan kriteria yang menjadi dasar bagi responden untuk memilihan mobil

Pengenalan kriteria yang menjadi dasar bagi responden untuk memilihan mobil Kriteria Pemilihan Mobil Pengenalan kriteria yang menjadi dasar bagi responden untuk memilihan mobil adalah variabel yang sangat penting. Dari hasil survey dapat disimpulkan top five criteria pemilihan

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri otomotif di Indonesia sangat pesat, tingkat

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri otomotif di Indonesia sangat pesat, tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri otomotif di Indonesia sangat pesat, tingkat persaingannya saat ini cukup ketat. Setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia terus menunjukkan tren yang positif. Menurut data Badan Pusat Statistik (2012), angka Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2012

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan di bidang pemasaran. Produsen yang dulunya berkonsep product

BAB I PENDAHULUAN. perubahan di bidang pemasaran. Produsen yang dulunya berkonsep product BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi informasi dan era globalisasi telah membuat perubahan di bidang pemasaran. Produsen yang dulunya berkonsep product centric atau corporate

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas jasa sudah menjadi standar yang dapat dengan mudah dan cepat ditiru dan dimiliki oleh siapa

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas jasa sudah menjadi standar yang dapat dengan mudah dan cepat ditiru dan dimiliki oleh siapa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan persaingan bisnis dan meningkatnya era perkembangan teknologi yang begitu cepat, dewasa ini bukan lagi perang kualitas jasa melainkan perang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kendaraan 4x4 Apa yang menjadikan kendaraan 4x4 berbeda dengan kendaraan 4x2 yang lain adalah perbedaan pada sistem transmisi. Pada transmisi yang konvensional maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini perubahan perekonomian dunia semakin berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini perubahan perekonomian dunia semakin berkembang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini perubahan perekonomian dunia semakin berkembang dengan adanya globalisasi yang berjalan sangat cepat, menyebabkan persaingan dunia bisnis

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. konsumen dalam keberadaannya dipengaruhi kepentingan masing-masing yang

PENDAHULUAN. konsumen dalam keberadaannya dipengaruhi kepentingan masing-masing yang 1 I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Keterlibatan konsumen penting untuk pemilihan produk. Tingkat keterlibatan konsumen dalam keberadaannya dipengaruhi kepentingan masing-masing yang timbul dari kekuatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dan persaingan pasar bebas dunia, peran sarana. transportasi semakin penting dalam mobilisasi kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dan persaingan pasar bebas dunia, peran sarana. transportasi semakin penting dalam mobilisasi kehidupan manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi dan persaingan pasar bebas dunia, peran sarana transportasi semakin penting dalam mobilisasi kehidupan manusia. Perkembangan zaman semakin

Lebih terperinci

GRANDIS GT, SPORTY MPV PELENGKAP VARIAN GRANDIS 2008

GRANDIS GT, SPORTY MPV PELENGKAP VARIAN GRANDIS 2008 GRANDIS GT, SPORTY MPV PELENGKAP VARIAN GRANDIS 2008 PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), Agen Tunggal Kendaraan Mitsubishi di Indonesia dari Mitsubishi Motors Corporation (MMC) dan Mitsubishi Fuso

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan strategi yang bersifat fundamental bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan strategi yang bersifat fundamental bagi setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan strategi yang bersifat fundamental bagi setiap perusahaan, diantaranya bertujuan untuk meningkatkan laba dan demi menaikkan nilai perusahaan. Setiap

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan kendaraan. Mobil

I. PENDAHULUAN. barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan kendaraan. Mobil I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Transportasi merupakan istilah yang digunakan sebagai pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan kendaraan. Mobil

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. membuka lapangan kerja. Data Kementerian Perindustrian menunjukkan, sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. membuka lapangan kerja. Data Kementerian Perindustrian menunjukkan, sektor 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri otomotif berperan penting di dalam perekonomian nasional. Selain menyediakan angkutan orang dan barang untuk transportasi, industri otomotif juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan seringkali tidak sejalan dengan keadaan yang terjadi dilapangan.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan seringkali tidak sejalan dengan keadaan yang terjadi dilapangan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tingginya keputusan pembelian konsumen terhadap produk yang ditawarkan perusahaan merupakan harapan dari setiap perusahaan, namun harapan perusahaan seringkali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas kerja setiap orang memungkinkan segala aktivitas tersebut harus dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas kerja setiap orang memungkinkan segala aktivitas tersebut harus dilakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini, perkembangan jumlah penduduk yang cukup pesat serta beragamnya aktivitas kerja setiap orang memungkinkan segala aktivitas tersebut harus dilakukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. otomotif membagi pasar menjadi dua, yaitu: emerging market dan matured

I. PENDAHULUAN. otomotif membagi pasar menjadi dua, yaitu: emerging market dan matured I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu pangsa terbesar otomotif dunia. Industri otomotif membagi pasar menjadi dua, yaitu: emerging market dan matured market. Emerging market

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di tengah ketatnya persaingan di dunia industri otomotif terutama pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di tengah ketatnya persaingan di dunia industri otomotif terutama pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di tengah ketatnya persaingan di dunia industri otomotif terutama pada perusahaan kendaraan roda empat yang semakin mengerucut, strategi marketing yang tepat

Lebih terperinci

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sejalan dengan semakin pesatnya pertumbuhan dan perubahan ekonomi serta

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sejalan dengan semakin pesatnya pertumbuhan dan perubahan ekonomi serta 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Sejalan dengan semakin pesatnya pertumbuhan dan perubahan ekonomi serta kegiatan bisnis membuat minat pasar di seluruh dunia berkeinginan untuk memasukan produk-produk

Lebih terperinci

WAWANCARA. b. Pengisian angket ini tidak berpengaruh kepada saudara di masa yang akan datang,

WAWANCARA. b. Pengisian angket ini tidak berpengaruh kepada saudara di masa yang akan datang, LAMPIRAN 1 WAWANCARA PETUNUJUK PENGISIAN: a. Kepada Bapak/Ibu/Saudara mohon untuk menjawab seluruh pertanyaan yang ada dengan jujur dan sebenarnya. b. Pengisian angket ini tidak berpengaruh kepada saudara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh kebutuhan masyarakat yang beragam dan daya beli masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh kebutuhan masyarakat yang beragam dan daya beli masyarakat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri otomotif di Indonesia mengalami peningkatan yang pesat karena dipengaruhi oleh kebutuhan masyarakat yang beragam dan daya beli masyarakat yang semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup stabil, diikuti dengan peningkatan daya beli konsumen setiap tahunnya. Data yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar orang yang bekerja di wilayah Jabodetabek. Setiap pagi saat waktunya masuk

BAB I PENDAHULUAN. besar orang yang bekerja di wilayah Jabodetabek. Setiap pagi saat waktunya masuk 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Saat ini fenomena jalan macet mungkin sudah dianggap biasa oleh sebagian besar orang yang bekerja di wilayah Jabodetabek. Setiap pagi saat waktunya masuk

Lebih terperinci

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PROFIL PERUSAHAAN BAB I PROFIL PERUSAHAAN 1.1. Sejarah Perusahaan Saat ini Indonesia berperan pada hampir semua sektor industri otomotif. Nilai invetasi total dalam industri ini mencapai US$ 3,3 milyar dan mengkaryakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri otomotif di Indonesia mulai berkembang pada tahun Ketika itu Pemerintah

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri otomotif di Indonesia mulai berkembang pada tahun Ketika itu Pemerintah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri otomotif di Indonesia mulai berkembang pada tahun 1970. Ketika itu Pemerintah Indonesia mengeluarkan beberapa kebijakan untuk mendukung industri otomotif di

Lebih terperinci

PRESS RELEASE NO: KTB PR MFTBC/REL-006/III/ March Mitsubishi New Fuso FI1217 Andalan Baru Tanpa Lawan

PRESS RELEASE NO: KTB PR MFTBC/REL-006/III/ March Mitsubishi New Fuso FI1217 Andalan Baru Tanpa Lawan Mitsubishi New Fuso FI1217 Andalan Baru Tanpa Lawan Sebagai TRUK NO. 1 DI INDONESIA, inovasi menjadi salah satu kunci utama dari Mitsubishi FUSO untuk dapat terus mempertahankan posisi pemimpin pasar kendaraan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Persaingan didalam bisnis adalah hal yang wajar dan tidak bisa dihindari, tidak

I. PENDAHULUAN. Persaingan didalam bisnis adalah hal yang wajar dan tidak bisa dihindari, tidak I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan didalam bisnis adalah hal yang wajar dan tidak bisa dihindari, tidak ada produk atau jasa yang dipasarkan tanpa melewati suatu persaingan, secara tidak langsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, persaingan dalam dunia bisnis antar perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, persaingan dalam dunia bisnis antar perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, persaingan dalam dunia bisnis antar perusahaan semakin marak dengan semakin majunya perkembangan teknologi dan bertambahnya kompetitor dalam suatu bidang

Lebih terperinci

PUSAT MODIFIKASI MOBIL BAB II TINJAUAN UMUM

PUSAT MODIFIKASI MOBIL BAB II TINJAUAN UMUM BAB II TINJAUAN UMUM 2.1. Gambaran Umum Proyek Judul : Pusat Modifikasi Mobil Topik : Fasilitas Kota Tema : Metafora Bentuk Sifat Proyek : Fiktif Lokasi : Tangerang Pemilik : Swasta Sasaran : Masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai salah satu dari 10 negara dengan peringkat ekonomi tertinggi di dunia (sumber: Bank Dunia, tahun 2010) menjadikan masyarakat Indonesia memiliki kemampuan daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam dunia pemasaran global, teknologi transportasi yang ada saat ini sudah sangat canggih. Beraneka ragam model, bentuk dan jenisnya diproduksi oleh perusahaan. Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan nasional akan mengalami kesulitan untuk bermain dalam pasar

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan nasional akan mengalami kesulitan untuk bermain dalam pasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan nasional akan mengalami kesulitan untuk bermain dalam pasar industri otomotif. Persaingan global industri otomotif sudah sangat tinggi. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum, Indonesia merupakan salah satu pasar otomotif paling potensial di

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum, Indonesia merupakan salah satu pasar otomotif paling potensial di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Secara umum, Indonesia merupakan salah satu pasar otomotif paling potensial di Asia. Pada perkembangannya, hingga saat ini, ada sekitar 31 merk yang dikelola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi secara global merupakan perpindahan dari satu tempat ke tempat

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi secara global merupakan perpindahan dari satu tempat ke tempat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Transportasi secara global merupakan perpindahan dari satu tempat ke tempat lainnya menggunakan sebuah wahana yang digerakkan oleh manusia atau mesin (www.wikipedia.com,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mobilisasi masyarakat yang meningkat begitu pesat, maka dunia usaha pun

BAB I PENDAHULUAN. mobilisasi masyarakat yang meningkat begitu pesat, maka dunia usaha pun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan teknologi serta mobilisasi masyarakat yang meningkat begitu pesat, maka dunia usaha pun mengalami perkembangan yang

Lebih terperinci

BABl PENDAHULUAN. Perkembangan pasar otomotif khususnya mobil di Asean terus meningkat.

BABl PENDAHULUAN. Perkembangan pasar otomotif khususnya mobil di Asean terus meningkat. BABl PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan pasar otomotif khususnya mobil di Asean terus meningkat. Pasar otomotif di Asean dinilai cukup perspektif karena terjadi peningkatan pertumbuhan.

Lebih terperinci

1 BAB 1 PENDAHULUAN. kompetitif. Banyaknya pemain baru bermunculan yang handal dan kompeten di

1 BAB 1 PENDAHULUAN. kompetitif. Banyaknya pemain baru bermunculan yang handal dan kompeten di 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam lima tahun terakhir persaingan di dunia otomotif semakin ramai dan kompetitif. Banyaknya pemain baru bermunculan yang handal dan kompeten di industri otomotif.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penjualan Toyota Avanza menjadi fenomena tersendiri bagi sejarah automotif nasional. Avanza tercatat sebagai paling sukses di industri otomotif Indonesia. Sejak lahir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kinerja suatu produk yang diperoleh dengan harapan sebelumnya (Kotler dan

BAB I PENDAHULUAN. kinerja suatu produk yang diperoleh dengan harapan sebelumnya (Kotler dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan di industri otomotif, khususnya untuk produsen mobil semakin ketat dengan produk mobil yang ditawarkan antar perusahaan hampir serupa. Untuk dapat mempertahankan

Lebih terperinci