V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "V. HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Waktu dan Kecepatan Optimum Flavor C blended dibuat dengan mencampurkan flavor C Concentrat dan solvent pada perbandingan 1:9 menggunakan waktu dan kecepatan yang berbeda-beda sesuai kisaran yang telah ditentukan. Pembuatan flavor C blended dilakukan satu-persatu kemudian diaplikasikan pada minuman ringan dan di uji secara organoleptik oleh panelis. Uji yang dilakukan adalah membandingkan citarasa flavor C blended dengan flavor C RTU. Uji organoleptik ini bertujuan untuk mendapatkan citarasa flavor C blended yang tidak berbeda secara nyata dengan flavor C RTU. Berdasarkan waktu dan kecepatan pengadukan pada tahap penelitian pendahuluan yang berkisar antara 2-7 menit dan kecepatan pengadukan 4 6 skala hot plate stirer ( RPM) dengan metode trial and error didapatkan hasil melalui pendeskripsian oleh 7 panelis khusus yang dapat dilihat pada tabel berikut. Trial Konsentrasi (Conc:solv) Tabel 3. Hasil Deskripsi Panelis Terhadap flavor C blended Kecepatan Waktu Respon 1 1 : Flavor lemah 2 1 : Aroma cukup kuat 3 1 : Aroma mendekati flavor C RTU 4 1 : Sedikit mendekati 5 1 : Mendekati flavor C RTU 6 1 : Rasa lebih asam 7 1 : Rasa asam lama 8 1 : Asam 9 1 : Lebih asam 10 1 : Paling mendekati flavor C RTU Hasil yang diperoleh pada tabel diatas menggunakan metode trial and error menunjukkan bahwa pada trial 10 dengan kecepatan 5 selama 3 menit menghasilkan respon sampel tersebut paling mendekati flavor C RTU dari sisi aroma dan rasa dibandingkan dengan trial sebelumnya. Dalam hal ini kecepatan dan lama pengadukan dapat mempengaruhi aroma dan rasa yang dihasilkan oleh flavor blended. Berdasarkan hasil respon panelis yang terlihat pada tabel menunjukkan bahwa semakin cepat pengadukan dan lama pencampuran akan membuat flavor release yang dihasilkan semakin lemah. Namun, bila kecepatan pengadukan lebih lambat dan lama pencampuran lebih singkat, maka pencampuran antara concentrat dengan solvent belum tercampur sempurna. Pencampuran flavor merupakan unit operasi yang penting hampir di semua cabang industri makanan dan flavor tanpa terkecuali (Reineccius, 1994). Rasa asam yang terdeteksi dalam flavor yang digunakan diduga berasal dari Asam sitrat karena asam sitrat merupakan salah satu asam yang paling banyak didistribusikan dari asam alami. Asam sitrat adalah komponen utama asam dalam berbagai buah dan sayur. (Reineccius, 1994) Kemudian sampel pada trial 10 dilakukan uji sensori menggunakan Uji Segitiga (Triangle Test) dengan 18 panelis khusus dan taraf signifikansi sebesar 1% untuk mendapatkan data yang lebih akurat. Pada Uji Segitiga hanya 5 panelis dari 18 panelis khusus yang mampu membedakan antara flavor C blended dengan flavor C RTU, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa flavor 20

2 C blended tidak berbeda nyata dengan flavor C RTU pada taraf signifikansi 1%. Berdasarkan efisiensi pencampuran diputuskan menggunakan kecepatan 5 (skala hot plate stirer) dalam waktu 3 menit. Kecepatan 5 (skala hot plate stirer) dapat dikonversi kedalam satuan radian per menit (RPM) sebesar 238 RPM. Tabel konversi kecepatan stirer dapat dilihat pada Lampiran 3 B. Rancangan Formula dan Respon Rancangan percobaan dalam penilitian ini dibuat menggunakan program Design Expert 7.0 yang didesain untuk menyediakan rancangan percobaan untuk mendapatkan optimasi terhadap rancangan produk dan proses. Program ini merupakan peranti lunak (software) yang menawarkan berbagai macam desain, termasuk faktorial, faktorial fraksional, dan komposit desain (Anonim 2007). Design Expert 7.0 digunakan sebagai alat utama untuk mendapatkan kombinasi optimal dari proporsi flavor C Concentrat (10x) dengan solvent serta lama waktu penyimpanan. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah combined design dengan rancangan D-optimal design. D-optimal design dalam combined design dapat digunakan untuk dua hingga sepuluh komponen pada mixture 1 components dan nol, dua hingga sepuluh pada mixture 2 components. Kemudian pada numeric factor dapat diisi dari nol hingga sepuluh faktor, dan terakhir pada categoric factor dapat diisi dari nol hingga sepuluh faktor, dimana masing-masing komponen dan faktor dapat memiliki kisaran yang berbeda-beda sesuai dengan jumlah komponen dan faktor yang ingin dimasukkan dalam rancangan. Rancangan ini digunakan di dalam penelitian untuk melihat pengaruh perubahan kombinasi komponen dan faktor proses untuk memperoleh respon tertentu sehingga dapat diperoleh suatu formula yang optimal. Penetapan komponen bahan baku serta proses yang digunakan sebagai variabel tetap dan variabel berubah merupakan tahap awal dari rancangan formula dalam program Design Expert 7.0. Komponen bahan baku yang berubah dalam penelitian ini adalah jumlah flavor C Concentrat dan solvent dengan total keduanya sebesar 40 gram serta lama penyimpanan. Bahanbahan penyusun flavor D seperti flavor A dan flavor B serta formula minuman ringan diasumsikan sebagai variabel tetap, yaitu komponen yang tidak berubah komposisinya dalam pembuatan produk. Tahap selanjutnya penentuan kisaran minimum dan maksimum dari flavor C concentrat (10x), solvent serta lama penyimpanan. Dalam penelitian ini, batasan yang digunakan untuk flavor C concentrat (10x) adalah % (24-40 gram) dan untuk solvent 0-40% (0-16 gram). Penentuan batasan maksimum pada flavor C concentrat (10x) berkaitan dengan jumlah minimum pada solvent. Penentuan batasan ini ditujukan agar terdapat formula flavor C blended yang tidak mengandung solvent agar dapat diketahui pengaruh penambahan solvent dalam flavor C concentrat (10x) terhadap respon yang dihasilkan secara individual. Kemudian batasan minimum pada flavor C concentrat (10x) juga berkaitan dengan jumlah maksimum pada solvent. Batasan ini bertujuan untuk melihat seberapa besar penambahan solvent pada batas maksimum terhadap respon sensori. Terakhir adalah menentukan batasan lama penyimpanan, yaitu berkisar antara satu hingga lima minggu. Lama penyimpanan flavor C blended ini ditentukan berdasarkan estimasi waktu penyimpanan flavor di Industri. Batasan kisaran minimum dan maksimum tersebut kemudian dijadikan sebagai input dalam tahap perancangan formula dalam program Design Expert 7.0 untuk mencari rancangan formula dari komponen-komponen yang dicampurkan. 21

3 Rancangan formula yang dihasilkan oleh program Design Expert 7.0 adalah sembilan formula untuk model points, lima formula sebagai poin perkiraan penyimpangan (to estimate lack of fit), dan lima formula untuk pengulangan sehingga total formula yang akan diukur variabel responnya satu per satu adalah sebanyak sembilan belas formula. Rancangan formula yang dihasilkan dapat dilihat pada Tabel 4. Setelah dilakukan rancangan formula, kemudian dilakukan penentuan respon. Penentuan respon dilakukan berdasarkan karakteristik yang akan berubah akibat perubahan proporsi relatif dari komponen-komponennya. Respon yang digunakan dalam penelitian ini adalah respon subyektif hasil uji segitiga berdasarkan parameter mutu secara keseluruhan (overall). Pemilihan respon tersebut didasarkan pada tujuan pembuatan flavor C blended untuk mendapatkan data yag akurat agar citarasa yang didapat tidak berbeda nyata terhadap flavor C RTU. Tabel 4. Rancangan formula dari program Design Expert 7.0 Proporsi (%) Lama Penyimpanan Formula Flavor C Solvent (minggu) Concentrat (10x) C. Hasil Pengukuran Respon Formula Berdasarkan rancangan formula yang dihasilkan, dibuat model formula flavor C blended untuk setiap formula. Masing-masing formula flavor C blended akan dicampur dengan falvor A dan flavor B sesuai dengan perbandingan pada Tabel 2. Pencampuran ini selanjutnya disebut flavor D blended. Flavor D blended dan flavor D RTU akan dibandingkan dengan cara pengaplikasian dalam minuman ringan yang kemudian dilakukan pengamatan terhadap respon, yaitu respon subyektif hasil uji segitiga secara keseluruhan (overall). Hasil pengamatan respon dari setiap formula dapat dilihat pada Tabel 5. Hasil pengukuran setiap respon ini akan menjadi 22

4 input data pada program Design Expert 7.0 yang selanjutnya akan dianalisis dalam tahapan analisis respon. Tabel 5. Hasil Respon Panelis yang Dapat Membedakan antara flavor D blended dengan flavor D RTU Proporsi (gram) Lama Penyimpanan Formula Flavor C Respon Solvent (minggu) Concentrat (10x) Hasil respon dalam tabel diatas menunjukkan jumlah panelis yang dapat menjawab dengan benar atau dapat membedakan antara flavor D blended dengan flavor D RTU. Untuk mempermudah dalam pemahaman agar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka hasil respon tersebut diubah kedalam jumlah panelis yang tidak dapat membedakan antara flavor D blended dengan flavor D RTU serta dilakukan perubahan data dalam bentuk persentase. Perubahan data dapat dilihat pada tabel 6. Semakin banyak jumlah panelis yang tidak dapat membedakan antara flavor D blended dengan flavor D RTU maka semakin bagus data yang didapat. Hal ini berarti citarasa flavor D blended yang dibuat tidak berbeda secara nyata dibandingkan flavor D RTU. Berdasarkan hasil komentar panelis terhadap formula yang dibuat, flavor release yang dihasilkan oleh formula tanpa penambahan solvent menghasilkan rasa yang lebih tajam dibandingkan dengan formula yang ditambahkan solvent. Sedangkan formula yang ditambahkan dengan solvent akan menghasilkan rasa yang lebih soft. Hal ini dikarenakan solvent juga bertindak sebagai bahan penyalut terhadap concentrat, sehingga formula yang ditambahkan solvent akan menghasilkan rasa yang tidak terlalu tajam. 23

5 Tabel 6. Data Respon Panelis yang Tidak Dapat Membedakan antara flavor D blended dengan flavor D RTU Proporsi (gram) Lama Persentase Formula Flavor C Penyimpanan Respon Solvent (%) Concentrat (10x) (minggu) Perubahan data menjadi persentase pada tabel diatas berdasarkan perhitungan terhadap jumlah total panelis khusus sebanyak 18 orang menggunakan Uji Pembedaan dengan metode Uji Segitiga (Triangle Test) pada taraf signifikansi 1%. Berdasarkan data diatas, concentrat yang ditambahkan dengan solvent memiliki stabilitas yang lebih tinggi dibandingkan formula tanpa solvent. Terlihat pada formula 5, 13, 15, 17, dan 18 dengan concentrat tanpa penambahan solvent selama penyimpanan menghasilkan respon yang semakin rendah seiring penambahan lama penyimpanan. Berbeda dengan formula yang ditambahkan solvent, respon yang dihasilkan lebih stabil, seperti pada formula 11, 14, 2, 3, 6, 7, 12, dan 16. Perubahan respon yang terjadi tidak terlalu signifikan, hal ini menunjukkan bahwa penggunaan solvent memberikan stabilitas pada formula. 24

6 D. Analisis Respon dengan Program Design Expert 7.0 Hasil uji respon subyektif menggunakan uji segitiga berkisar antara 33% hingga 83% panelis yang tidak dapat membedakan antara flavor D blended dengan flavor D RTU. Nilai paling rendah yaitu 33% berasal dari formula 9, campuran antara flavor C concentrat (10x) dan solvent dengan perbandingan 9:1 yang sudah dicampur menjadi flavor D blended dan disimpan selama dua minggu. Sedangkan nilai tertinggi yaitu 83% berasal dari formula 15, hasil dari campuran antara flavor C concentrat (10x) dan solvent dengan perbandingan 10:0 atau tanpa penggunaan solvent yang sudah dicampur menjadi flavor D blended dan disimpan selama satu minggu. Hasil input data dari masing-masing pengamatan respon formula flavor D blended selanjutnya dianalisa oleh program Design Expert 7.0. Tahap ini dinamakan sebagai tahap analisis respon. Program Design Expert 7.0 akan memberikan empat model polinomial yang disesuaikan dengan hasil pengukuran setiap respon yaitu mean, linear, quadratic, dan cubic. Kemudian program ini akan memberikan satu model yang paling sesuai dengan respon yang di input dan ditampilkan pada fit summary. Model polinomial yang direkomendasikan untuk pencampuran adalah linear sedangkan untuk proses lama penyimpanan adalah cubic. Gambar 3. Tahap Analisis Respon dalam program Design Expert 7.0 Analisis ragam (ANOVA) dalam program Design Expert 7.0 akan menunjukkan signifikansi model yang direkomendasikan dan dapat ditampilkan berupa gambar dan grafik dua dimensi atau tiga dimensi. Model yang baik adalah model yang signifikan terhadap respon, memberikan lack of fit yang tidak signifikan, memiliki nilai predicted R-squared dan adjusted R- squared positif, serta memberikan nilai adequate precision lebih dari 4. Model yang baik akan memberikan prediksi yang baik bagi rata-rata keluaran yang dihasilkan. Model polinomial yang direkomendasikan oleh program Design Expert 7.0 adalah reduced linear x cubic, tetapi model ini memberikan nilai predicted R-squared yang negatif, sehingga dilakukan reduksi model dengan cara backward elimination. Reduksi model dilakukan dengan cara menghilangkan satu titik data yang jauh menyimpang dari data yang lain sehingga nilai predicted R-squared menjadi positif. 25

7 Gambar 4. Tahap Analisis Ragam (ANOVA) dalam program Design Expert 7.0 Lack of fit F-value adalah sebesar 1.14 dengan nilai p Prob>F lebih besar dari 0.05 (0.4665) yang menunjukkan bahwa Lack of fit tidak signifikan relatif terhadap pure error. Nilai lack of fit yang tidak signifikan adalah syarat untuk model yang baik (Susilo 2011). Nilai lack of fit yang tidak signifikan ini menunjukkan adanya kesesuaian data respon sensori dengan model. Besarnya nilai adjusted R-squared dan predicted R-squared pada respon sensori secara berturutturut adalah dan yang menunjukkan bahwa data-data yang diprediksikan dan datadata aktual untuk respon kapasitas antioksidan tercakup ke dalam model sebesar 43.26% dan 19.74%. Grafik kenormalan internally studentized residual untuk respon sensori dapat dilihat pada Gambar 4. Dalam gambar terlihat titik-titik berwarna berada disekitar garis normal, hal ini menunjukkan data-data respon sensori menyebar normal yang memenuhi model terhadap asumsi dari ANOVA pada respon sensori. 26

8 Gambar 5. Grafik kenormalan internally studentized residual pada respon sensori Gambar 6. Grafik Contour Mix-process hasil uji sensori Pada gambar diatas menunjukkan bagaimana kombinasi antar komponen saling mempengaruhi nilai respon sensori. Perbedaan warna pada grafik contour Mix-process menunjukkan nilai respon sensori. Warna biru menunjukkan nilai respon sensori terendah, yaitu 33%. Warna merah menunjukkan respon sensori tertinggi, yaitu 83%. Garis-garis pada gambar yang terdiri atas titik-titik pada grafik contour Mix-process menunjukkan kombinasi dari concentrat, solvent dan lama penyimpanan dengan nilai berbeda yang menghasilkan respon sensori yang sama. Grafik diatas juga dapat disajikan dalam bentuk 3D surfacemix-process untuk mempermudah melihat hubungan antar komponen yang ditunjukkan pada Gambar 6. Perbedaan ketinggian permukaan menunjukkan nilai respon yang berbeda-beda pada setiap kombinasi antar komponen formula. Area yang rendah dan berwarna biru menunjukkan nilai respon sensori yang rendah sedangkan area yang tinggi berwarna merah menunjukkan nilai respon sensori yang tinggi. 27

9 Gambar 7. Grafik 3D surface Mix-process E. Optimasi Formula dengan Program Design Expert 7.0 Optimasi formula dilakukan untuk mendapatkan formula dengan respon yang optimal. Respon optimal dapat ditunjukkan dengan nilai desirability atau nilai yang diinginkan mendekati satu. Setiap komponen seperti concentrat, solvent, lama penyimpanan dan respon diberikan nilai target sesuai dengan yang diinginkan. Nilai target ini disebut goal yang dapat dipilih sesuai pencapain untuk masing-masing komponen dengan pilihan maximize, minimize, target, in range, dan equal to. Kemudian masing-masing komponen juga diberikan pembobotan kepentingan (importance) yang dapat dipilih mulai dari 1 (+) hingga 5 (+++++) tergantung kepentingan komponen yang bersangkutan. Semakin tinggi nilai positif yang diberikan menunjukkan bahwa komponen yang bersangkutan semakin tinggi tingkat kepentingan yang ingin dicapai. Dalam Tabel 8 ditunjukkan komponen yang dioptimasi, nilai target (goal), nilai batas, dan tingkat kepentingan (importance) dalam program Design Expert 7.0. Tabel 7. Komponen yang dioptimasi dalam program Design Expert 7.0. Nama komponen/respon Goal Batas bawah Batas atas Importance Concentrat Solvent Lama Penyimpanan Respon Sensori maximize minimize minimize maximize (+++) 3 (+++) 3 (+++) 5 (+++++) Nilai importance pada respon sensori diberikan nilai 5 (+++++) karena faktor dari respon sensori merupakan hal penting dalam menentukan citarasa formula flavor D blended yang tidak berbeda nyata dengan flavor D RTU. Nilai respon sensori yang semakin tinggi menunjukkan bahwa citarasa pada flavor D blended semakin mendekati citarasa flavor D RTU. 28

10 Gambar 8. Tahap Optimasi dalam program Design Expert 7.0 Program Design Expert 7.0 memberikan dua solusi optimum dari tahap optimasi yang dilakukan. Dua solusi formula optimum yang diberikan berdasarkan nilai yang dipilih dan nilai desirability yang berkisar antara 0 1. Nilai desirablity yang mendekati satu menunjukkan bahwa respon yang paling optimal. Solusi pertama memiliki nilai desirabilty sebesar dan solusi kedua sebesar Solusi Tabel 8. Solusi Formula hasil optimasi program Design Expert 7.0 Concentrat Proporsi (gram) Solvent Lama Penyimpanan (minggu) Desirability Dari kedua solusi yang dihasilkan pada tahap optimasi dalam program Design Expert 7.0, solusi pertama memiliki nilai desirability yang lebih tinggi dari solusi kedua. Oleh karena itu solusi pertama direkomendasikan (selected) untuk dilanjutkan ke tahap verifikasi. Hal ini menunjukkan bahwa menurut hasil optimasi yang dilakukan, solusi pertama memenuhi target yang diinginkan. Solusi pertama memilik nilai desirability sebesar yang artinya solusi pertama akan memiliki karakateristik yang sesuai dengan target optimasi sebesar 96.20%. 29

11 Gambar 9. Tahap Pengambilan Solusi dalam program Design Expert 7.0 Solusi terpilih memiliki komposisi concentrat 100% (40 gram), solvent 0% (0 gram) serta penyimpanan selama satu minggu. Dalam formula ini diprediksi jumlah panelis yang tidak dapat membedakan antara flavor C blended dan flavor C RTU sebesar 77.83%. data dari solusi pertama dapat disajikan dalam bentuk grafik countour plot dan grafik tiga dimensi yang dapat dilihat pada Gambar 9 dan Gambar 10. Gambar 10. Grafik countur mix-process nilai desirability solusi pertama 30

12 Gambar 11. Grafik 3D surface mix-process nilai desirability solusi pertama Titik prediksi yang tampak pada gambar 9 menunjukkan kombinasi antara concentrat, solvent dan lama penyimpanan yang menghasilkan nilai desirability sebesar Pada Gambar 9, warna biru menunjukkan nilai desirability yang rendah, sedangkan warna merah menunjukkan nilai desirability yang tinggi. Begitu pula dengan Gambar 10, area yang rendah menunjukkan nilai desirability yang rendah, area yang tinggi menunjukkan nilai desirability yang tinggi. F. Verifikasi Solusi Formula Optimum Tahap verifikasi dilakukan untuk membuktikan prediksi nilai respon solusi yang diberikan oleh program Design Expert 7.0. Pada tahap verifikasi akan didapat nilai respon aktual yang kemudian akan dibandingkan dengan nilai prediksi yang didapat pada tahap optimasi. Selain itu, program Design Expert 7.0 juga memberikan confident interval dan prediction interval. Confident interval adalah rentang yang menunjukkan ekspektasi rata-rata hasil pengukuran berikutnya pada tingkat kepercayaan tertentu, dalam hal ini sebesar 95%. Sedangkan Prediction interval adalah rentang yang menunjukkan ekspektasi hasil pengukuran respon berikutnya dengan kondisi sama pada tingkat kepercayaan 95%. Gambar 12. Tahap Point Prediction solusi pertama dalam program Design Expert

13 Hasil perbandingan data aktual yang didapat dari verifikasi dengan prediksi nilai respon yang dibuat oleh program Design Expert 7.0 dapat dilihat pada Tabel 10. Berdasarkan data yang didapat, solusi pertama dalam prediksi masih sesuai dengan hasil uji verifikasi. Hasil verifikasi yang didapatkan tidak sama persis dengan prediksi yang diberikan, namun respon subyektif uji segitiga masih masuk dalam range 95% Confident Interval dan Prediction Interval. Oleh karena itu persamaan yang didapatkan masih cukup baik untuk menentukan formula optimum dan respon sensori yang diharapkan. Tabel 9. Prediksi dan hasil verifikasi nilai respon solusi pertama hasil optimasi dengan Respon Prediksi Hasil Verifikasi Solusi Formula 95% CI low 95% CI high 95% PI low 95% PI high Sensori (%) Data verifikasi yang berbeda dengan prediksi yang diberikan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti aspek eksternal pengujian (lingkungan pengujian, penyiapan dan penyajian sampel) maupun aspek internal panelis (kondisi fisiologis dan psikologis) (Adawiyah, Waysima 2009). Penilaian panelis yang subyektif yaitu penggunaan indra manusia sebagai alat ukur akan menghasilkan data yang sangat bervariasi karena setiap individu memiliki karakteristik yang berbeda. Sehingga perbedaan dapat terjadi antara hasil prediksi dengan respon aktual yang diperoleh. Namun hal ini masih dapat diterima mengingat hasi verifikasi nilai respon sampel, sedangkan prediksi yang diberikan oleh program Design Expert 7.0 adalah perkiraan dari nilai respon populasi. Hasil verifikasi menunjukkan bahwa solusi pertama memiliki nilai sensori sebesar 67%, yang berarti sebanyak 67% dari total 18 panelis khusus atau sebanyak 12 panelis tidak dapat membedakan antara flavor D blended dengan flavor D RTU. 32

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. APLIKASI KACANG OVEN GARLIC SKALA LABORATORIUM Prosedur aplikasi yang standar mutlak diperlukan karena akan menghasilkan data dengan ulangan yang baik. Pertama, bahan yang digunakan

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN MAGANG

IV. METODOLOGI PENELITIAN MAGANG IV. METODOLOGI PENELITIAN MAGANG A. ALAT DAN BAHAN Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian magang adalah base kacang oven yang diperoleh dari pabrik pada 23 Mei 2011, seasoning tanpa bahan pengisi,

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Proses Produksi Mie Instan Proses pembuatan semua jenis mie sama mulai dari pengadukan hingga pembentukan untaian mie. Proses yang membedakan jenis mie terletak pada proses

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Bahan dan Alat Bahan-bahan yang digunakan untuk analisis kadar air dan kadar lemak adalah mie instan Indomie (dengan berat bersih 61 gram, 63 gram, dan 66 gram), petroleum

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. OPTIMASI FORMULA 1. Penentuan Titik Maksimum Tahap awal dalam penelitian ini adalah penentuan titik maksimum substitusi tepung jagung dan tepung ubi jalar. Titik maksimum

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. BAHAN DAN ALAT Bahan baku yang digunakan adalah rimpang kunyit, asam jawa tanpa biji cap Cabe, dan rimpang jahe yang dibeli di Pasar Induk Tangerang, air minum dalam kemasan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kandungan Brazilin

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kandungan Brazilin 36 HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kandungan Brazilin Identifikasi tanaman secang (Caesalpinia sappan L.) di Sulawesi Selatan, dilakukan pada beberapa daerah yang berada pada dataran rendah dan dataran tinggi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PERMUKAAN RESPON. Pengkajian pada suatu proses atau sistem sering kali terfokus pada

BAB III METODE PERMUKAAN RESPON. Pengkajian pada suatu proses atau sistem sering kali terfokus pada BAB III METODE PERMUKAAN RESPON 3.1 Pendahuluan Pengkajian pada suatu proses atau sistem sering kali terfokus pada hubungan antara respon dan variabel masukannya (input). Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 22 METODOLOGI PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2011 sampai April 2012 dan tempat pelaksanaan sebagai berikut: 1. Studi Lapangan di Kabupaten Gowa (Desa Lonjo boko,

Lebih terperinci

OPTIMASI PROSES DAN FORMULA PADA PENGOLAHAN MI SAGU KERING (Metroxylon sagu)

OPTIMASI PROSES DAN FORMULA PADA PENGOLAHAN MI SAGU KERING (Metroxylon sagu) OPTIMASI PROSES DAN FORMULA PADA PENGOLAHAN MI SAGU KERING (Metroxylon sagu) Process and Formula Optimizations on Dried Sago (Metroxylon sagu) Noodle Processing Adnan Engelen, Sugiyono, Slamet Budijanto

Lebih terperinci

OPTIMASI SUHU DAN WAKTU PENGERINGAN KOPRA PUTIH DENGAN PEMANASAN TIDAK LANGSUNG (INDIRECT DRYING)

OPTIMASI SUHU DAN WAKTU PENGERINGAN KOPRA PUTIH DENGAN PEMANASAN TIDAK LANGSUNG (INDIRECT DRYING) AGROINTEK Volume 8, No.2 Agustus 2014 85 OPTIMASI SUHU DAN WAKTU PENGERINGAN KOPRA PUTIH DENGAN PEMANASAN TIDAK LANGSUNG (INDIRECT DRYING) Vina Agustini, Burhan, Askur Rahman Program Studi Teknologi Industri

Lebih terperinci

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV HASIL DAN PEMBAHASAN tersembunyi berkisar dari sampai dengan 4 neuron. 5. Pemilihan laju pembelajaran dan momentum Pemilihan laju pembelajaran dan momentum mempunyai peranan yang penting untuk struktur jaringan yang akan dibangun.

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. BAHAN DAN ALAT Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan muffin adalah tepung terigu, tepung ubi jalar, tepung jagung, margarin, air, garam, telur, gula halus, dan baking

Lebih terperinci

Verifikasi HASIL DAN PEMBAHASAN. Kondisi Ekstraksi Bahan Baku Penyusun Minuman Fungsional

Verifikasi HASIL DAN PEMBAHASAN. Kondisi Ekstraksi Bahan Baku Penyusun Minuman Fungsional 21 Verifikasi Design Expert 7 akan memberikan solusi kombinasi formula dan kondisi proses yang optimum, selanjutnya dilakukan pembuatan formula dengan kondisi proses sesuai dengan yang disarankan. Hal

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian

I PENDAHULUAN. dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7)

Lebih terperinci

OPTIMASI PRODUKSI DENGAN METODE RESPONSE SURFACE (Studi Kasus pada Industri Percetakan Koran)

OPTIMASI PRODUKSI DENGAN METODE RESPONSE SURFACE (Studi Kasus pada Industri Percetakan Koran) Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 05, No. 2 (2016), hal 113 118. OPTIMASI PRODUKSI DENGAN METODE RESPONSE SURFACE (Studi Kasus pada Industri Percetakan Koran) Eka Dian Rahmawati,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN PENDAHULUAN A. Tepung Koro Benguk Kacang koro benguk adalah tanaman musiman. Pada masa panen, keberadaannya sangat melimpah sehingga harganya jatuh dan pada saat masa

Lebih terperinci

Regresi dengan Microsoft Office Excel

Regresi dengan Microsoft Office Excel Regresi dengan Microsoft Office Excel Author: Junaidi Junaidi 1. Pengantar Dalam statistik, regresi merupakan salah satu peralatan yang populer digunakan, baik pada ilmu-ilmu sosial maupun ilmu-ilmu eksak.

Lebih terperinci

BAB III KALMAN FILTER DISKRIT. Kalman Filter adalah rangkaian teknik perhitungan matematika (algoritma)

BAB III KALMAN FILTER DISKRIT. Kalman Filter adalah rangkaian teknik perhitungan matematika (algoritma) BAB III KALMAN FILTER DISKRIT 3.1 Pendahuluan Kalman Filter adalah rangkaian teknik perhitungan matematika (algoritma) yang memberikan perhitungan efisien dalam mengestimasi state proses, yaitu dengan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. INTISARI... iii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... viii. DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. INTISARI... iii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... viii. DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii INTISARI... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR PERSAMAAN... x DAFTAR SINGKATAN... xi DAFTAR PERSAMAAN... xii DAFTAR

Lebih terperinci

BAB IV PENDUGAAN VOLATILITAS INDEKS HARGA SAHAM

BAB IV PENDUGAAN VOLATILITAS INDEKS HARGA SAHAM BAB IV PENDUGAAN VOLATILITAS INDEKS HARGA SAHAM 4.1 Indeks Harga Saham Saham merupakan salah satu investasi yang menjanjikan bagi investor pada saat ini. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup baik,

Lebih terperinci

Gambar 6. Rontokan seasoning pada belt conveyor (A) dan pada mesin weighing (B)

Gambar 6. Rontokan seasoning pada belt conveyor (A) dan pada mesin weighing (B) IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. SIMULASI SKALA LABORATORIUM Proses pengaplikasian seasoning pada produk tortilla chip yang diproduksi PT Garudafood adalah metode satu tahap yaitu menggunakan dry seasoning

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, free cash flow dan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, free cash flow dan BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1.Gambaran Umum Sampel Penelitian ini menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, free cash flow dan leverage terhadap risiko saham pada perusahaan manufakur yang terdaftar dalam

Lebih terperinci

Lampiran 1 Certificate of Analysis SoyPro 900ES

Lampiran 1 Certificate of Analysis SoyPro 900ES LAMPIRAN Lampiran 1 Certificate of Analysis SoyPro 900ES Lampiran 2 Certificate of Analysis Profarm 974 Lampiran 3 Certificate of Analysis Arcon Sj Lampiran 4 Certificate of Analysis Sweet whey Kraft Lampiran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 39 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder tersebut merupakan data cross section dari data sembilan indikator

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Profil Pegawai Pegawai PT Kabelindo Murni, Tbk memilik jumlah karyawan yang banyak, dengan beberapa divisi yang dapat menunjang keberhasilan perusahaan. Data karyawan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Cabai Merah (Capsicum annuum L.) Karakteristik awal cabai merah (Capsicum annuum L.) diketahui dengan melakukan analisis proksimat, yaitu kadar air, kadar vitamin

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. independent yaitu dana pihak ketiga, tingkat suku bunga SBI, tingkat Non

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. independent yaitu dana pihak ketiga, tingkat suku bunga SBI, tingkat Non BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Statistik Deskripsi variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi nilai minimum, nilai maksimum, mean, dan standar deviasi dari tiga variabel

Lebih terperinci

LAMPIRAN A Percobaan Validasi Metode Analisa Propranolol HCl. 1. Penentuan Kurva Baku Berikut ini adalah data dari kurva baku selama tiga hari C 1

LAMPIRAN A Percobaan Validasi Metode Analisa Propranolol HCl. 1. Penentuan Kurva Baku Berikut ini adalah data dari kurva baku selama tiga hari C 1 LAMPIRAN A Percobaan Validasi Metode Analisa Propranolol HCl 1. Penentuan Kurva Baku Berikut ini adalah data dari kurva baku selama tiga hari C 1 A 1 C 2 A 2 C 3 (µg/ml) (µg/ml) (µg/ml) 2,04 0,03 2 0,03

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i HALAMAN SAMPUL...ii HALAMAN PENGESAHAN...iii HALAMAN PERNYATAAN...iv

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i HALAMAN SAMPUL...ii HALAMAN PENGESAHAN...iii HALAMAN PERNYATAAN...iv DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i HALAMAN SAMPUL...ii HALAMAN PENGESAHAN...iii HALAMAN PERNYATAAN...iv HALAMAN PERSEMBAHAN...v KATA PENGANTAR...vi DAFTAR ISI...ix DAFTAR GAMBAR...xi DAFTAR TABEL...xii DAFTAR

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu dan tempat penelitian di lakukan pada PT. Bursa Efek Indonesia, yang datanya tidak langsung diperoleh di kantor PT. Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 6 Nomor 07 ISSN 4-750 OPTIMASI FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA KUALITAS LILIN DI UD.X DENGAN METODE RESPONSE SURFACE Maria Agnes Octaviani, Dian Retno Sari Dewi*, Luh Juni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini dengan judul Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Modal Sendiri dan Pendapatan Margin terhadap Pembiayaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Penelitian ini menggunakan analisa regresi yang tujuannya adalah untuk meramalkan suatu nilai variabel dependen dengan adanya perubahan dari

Lebih terperinci

APLIKASI METODE RESPON SURFACE UNTUK OPTIMASI KUANTITAS SUSUT BOBOT BUAH MANGGIS. Abstrak

APLIKASI METODE RESPON SURFACE UNTUK OPTIMASI KUANTITAS SUSUT BOBOT BUAH MANGGIS. Abstrak APLIKASI METODE RESPON SURFACE UNTUK OPTIMASI KUANTITAS SUSUT BOBOT BUAH MANGGIS Andriani Lubis 1*) 1) Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, 23111 *) andriani_loebis@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sampel Penelitian Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2015. Pengambilan

Lebih terperinci

Bab IV. Pembahasan dan Hasil Penelitian

Bab IV. Pembahasan dan Hasil Penelitian Bab IV Pembahasan dan Hasil Penelitian IV.1 Statistika Deskriptif Pada bab ini akan dibahas mengenai statistik deskriptif dari variabel yang digunakan yaitu IHSG di BEI selama periode 1 April 2011 sampai

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. BAHAN DAN ALAT Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah bubuk susu kedelai bubuk komersial, isolat protein kedelai, glucono delta lactone (GDL), sodium trpolifosfat

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 17 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2011 sampai Maret 2012. Penelitian ini dilakukan di beberapa laboratorium yaitu, Laboratorium

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENGARUH SUHU DAN WAKTU PENGGORENGAN VAKUM TERHADAP MUTU KERIPIK DURIAN Pada tahap ini, digunakan 4 (empat) tingkat suhu dan 4 (empat) tingkat waktu dalam proses penggorengan

Lebih terperinci

BAB II: METODOLOGI PENELITIAN...25 A. Bahan...25 B. Alat...25 C. Jalannya Penelitian Formula Sabun Cair Bentonit Formulasi Sabun Cair

BAB II: METODOLOGI PENELITIAN...25 A. Bahan...25 B. Alat...25 C. Jalannya Penelitian Formula Sabun Cair Bentonit Formulasi Sabun Cair DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN...iii HALAMAN PERNYATAN...iv HALAMAN PERSEMBAHAN...v KATA PENGANTAR...vi DAFTAR ISI...viii DAFTAR GAMBAR...x DAFTAR TABEL...xii DAFTAR LAMPIRAN...xiii INTISARI...xv

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian I. Optimasi Proses Asetilasi pada Pembuatan Selulosa Triasetat dari Selulosa Mikrobial

HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian I. Optimasi Proses Asetilasi pada Pembuatan Selulosa Triasetat dari Selulosa Mikrobial HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian I. Optimasi Proses Asetilasi pada Pembuatan Selulosa Triasetat dari Selulosa Mikrobial Selulosa mikrobial kering yang digunakan pada penelitian ini berukuran 10 mesh dan

Lebih terperinci

: - Mahasiswa dapat melakukan eksperimen dengan bantuan software MINITAB

: - Mahasiswa dapat melakukan eksperimen dengan bantuan software MINITAB A. TUJUAN Tujuan Umum Tujuan Khusus : - Mahasiswa dapat melakukan eksperimen dengan bantuan software MINITAB : - Mahasiswa dapat menggunakan MINITAB dengan metode ANOVA - Mahasiswa dapat menggunakan MINITAB

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini disampaikan analisis hubungan volume kendaraan, kecepatan kendaraan dan jarak pengukuran terhadap kebisingan pada ruas Jalan Ir. Juanda Kota

Lebih terperinci

OPTIMALISASI FORMULA TEPUNG BUMBU AYAM GORENG CRISPY BERBAHAN BAKU TEPUNG SINGKONG (Manihot esculenta Crantz) MODIFIKASI AUTOCLAVING-COOLING CYCLE

OPTIMALISASI FORMULA TEPUNG BUMBU AYAM GORENG CRISPY BERBAHAN BAKU TEPUNG SINGKONG (Manihot esculenta Crantz) MODIFIKASI AUTOCLAVING-COOLING CYCLE OPTIMALISASI FORMULA TEPUNG BUMBU AYAM GORENG CRISPY BERBAHAN BAKU TEPUNG SINGKONG (Manihot esculenta Crantz) MODIFIKASI AUTOCLAVING-COOLING CYCLE Ela Turmala Sutrisno Taufik Rahman Chandra Maulana Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam rentan waktu bulan Maret 2016 sampai dengan Juli 2016. Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan pengutipan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab

Lebih terperinci

METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Persiapan Bahan Baku

METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Persiapan Bahan Baku 18 METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2009 sampai Februari 2010 yang merupakan bagian dari penelitian labu kuning yang dilaksanakan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Deskriptif Rata-rata Standar Deviasi

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Deskriptif Rata-rata Standar Deviasi BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab 4 akan membahas lebih dalam mengenai proses pengolahan data, dimulai dari penjelasan mengenai statistik deskriptif sampai dengan penjelasan mengenai hasil dari analisis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Pada bab ini penulis akan menganalisis data yang telah terkumpul yaitu data dari Dana Perimbangan dan Belanja Modal Provinsi Jawa Timur,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Pelayanan Jasa Pelabuhan Sunda Kelapa

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Pelayanan Jasa Pelabuhan Sunda Kelapa BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Pelayanan Jasa Pelabuhan Sunda Kelapa 4.1.1. Pendapatan Pelabuhan Pendapatan yang diterima Pelabuhan Sunda Kelapa sejak tahun 2004 sampai tahun 2010 menunjukkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode purposive sampling, dengan adanya beberapa kriteria dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode purposive sampling, dengan adanya beberapa kriteria dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan perusahaan di Indonesia yang telah terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia. Pemilihan sampel dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data. Tabel 4.1. Hasil Perolehan Data Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2011

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data. Tabel 4.1. Hasil Perolehan Data Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2011 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Analisa Perkembangan Derivatif Analisa perkembangan derivatif di Indonesia dengan mengunakan 49 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai

Lebih terperinci

Uji tracking setpoint

Uji tracking setpoint Validasi model Uji tracking setpoint Pengujian dilakukan dengan BOD konstan, yaitu 2200 mg/l. Untuk mencapai keadaan steady, sistem membutuhan waktu sekitar 30 jam. Sedangkan grafik kedua yang merupakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses dan hasil serta pembahasan dari pengolahan data yang telah dilakukan. Sebagai alat bantu analisis digunakan software SPSS versi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan dengan sebagian besar wilayahnya adalah daerah hutan yang memiliki banyak kekayaan alam berupa tanaman. Tanaman asli Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. terhadap variable-variabel dalam penelitian ini. Data-data yang dihasilkan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. terhadap variable-variabel dalam penelitian ini. Data-data yang dihasilkan 1 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian Data Penyajian data didasarkan atas hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap variable-variabel dalam penelitian ini. Data-data yang dihasilkan

Lebih terperinci

METODOLOGI. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian

METODOLOGI. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian 18 METODOLOGI Tempat dan Waktu Penelitian dilakukan di Laboratorium PT. Hale International dan Laboratorium Analisis Pangan Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, IPB.Penelitian dilakukan mulai bulan Januari

Lebih terperinci

Dari tabel di atas, diperoleh nilai dari Durbin-Watson sebesar 2.284, di. mana angka tersebut bernilai lebih besar dari 2, yang berarti terdapat

Dari tabel di atas, diperoleh nilai dari Durbin-Watson sebesar 2.284, di. mana angka tersebut bernilai lebih besar dari 2, yang berarti terdapat 76 a Predictors: (Constant), Debt to Equity, Current, Return on Assets, Price Earning, Debt, Assets Turnover, Earning per Share, Return on Equity b Dependent Variable: Imbal hasil Dari tabel di atas, diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Obyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terletak di Jakarta. Responden yang

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Estimasi Fungsi Dampak Pertumbuhan Ekonomi di Sektor Pertanian dan Industri Terhadap Emisi Gas Rumah Kaca

V. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Estimasi Fungsi Dampak Pertumbuhan Ekonomi di Sektor Pertanian dan Industri Terhadap Emisi Gas Rumah Kaca 49 V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Estimasi Fungsi Dampak Pertumbuhan Ekonomi di Sektor Pertanian dan Industri Terhadap Emisi Gas Rumah Kaca Dalam penelitian ini berusaha untuk menganalisis 6 buah model

Lebih terperinci

FORMULASI MI KERING SAGU DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG KACANG HIJAU

FORMULASI MI KERING SAGU DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG KACANG HIJAU FORMULASI MI KERING SAGU DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG KACANG HIJAU Formulation of Dry Sago Noodles with Mung Bean Flour Substitution Hilka Yuliani, Nancy Dewi Yuliana, Slamet Budijanto Departemen Ilmu dan

Lebih terperinci

APLIKASI DESAIN EKSPERIMEN TAGUCHI UNTUK PERBAIKAN KUALITAS AIR PDAM TIRTA MON PASE LHOKSUKON ACEH UTARA. Halim Zaini 1

APLIKASI DESAIN EKSPERIMEN TAGUCHI UNTUK PERBAIKAN KUALITAS AIR PDAM TIRTA MON PASE LHOKSUKON ACEH UTARA. Halim Zaini 1 APLIKASI DESAIN EKSPERIMEN TAGUCHI UNTUK PERBAIKAN KUALITAS AIR PDAM TIRTA MON PASE LHOKSUKON ACEH UTARA Halim Zaini 1 1 Staf Pengajar email : halimzain60@gmail.com ABSTRAK Kualitas air PDAM Tirta Mon

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Kedua sampel sama Kedua sampel berbeda

LAMPIRAN. Kedua sampel sama Kedua sampel berbeda LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Uji Pembedaan Sederhana UJI PEMBEDAAN SEDERHANA Nama : tanggal : Produk : Cookies ubi jalar Instruksi : 1. Dihadapan anda terdapat dua buah sampel cookies. Cicipi sampel

Lebih terperinci

BAB lll METODE PENELITIAN

BAB lll METODE PENELITIAN BAB lll METODE PENELITIAN A. Objek/Subyek Penelitian Obyek yang digunakan di dalam penelitian ini adalah pada Kabupaten/Kota D.I. Yogyakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah Kabupaten/Kota D.I. Yogyakarta

Lebih terperinci

OPTIMASI FORMULA SALEP ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS

OPTIMASI FORMULA SALEP ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS OPTIMASI FORMULA SALEP ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana Linn.) BASIS PEG 400 DAN PEG 4000 DENGAN METODE DESAIN FAKTORIAL SKRIPSI Oleh: BENY DWI HATMOKO K100110017 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Koperasi Jasa Keuangan Syariah Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data Tingkat Bagi Hasil

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Analisa Statistik Deskriptif Statistik deskriftif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti minimum, maksimum, mean, dan standar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dalam penelitian ini adalah 2 bulan yaitu bulan April sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dalam penelitian ini adalah 2 bulan yaitu bulan April sampai BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu dalam penelitian ini adalah 2 bulan yaitu bulan April sampai dengan bulan Mei 2017, untuk menyebarkan kuisioner kepada responden, dan tempat

Lebih terperinci

STUDI BANDING PERFORMANCE MESIN HOT PRESS BERBASIS KONTROL RELAY DAN KONTROL PLC

STUDI BANDING PERFORMANCE MESIN HOT PRESS BERBASIS KONTROL RELAY DAN KONTROL PLC PROPOSAL TUGAS AKHIR [ TM091476 ] OLEH : BOBY DWI HASTANA 2105100133 DOSEN PEMBIMBING : Ir. Sampurno, MT STUDI BANDING PERFORMANCE MESIN HOT PRESS BERBASIS KONTROL RELAY DAN KONTROL PLC LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang tercatat dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang tercatat dalam 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi Dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang tercatat dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2009-2013. Teknik pengambilan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dari UD. Wingko Babat Pak Moel sebagai berikut: a. Data permintaan wingko pada tahun 2016.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dari UD. Wingko Babat Pak Moel sebagai berikut: a. Data permintaan wingko pada tahun 2016. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan dan Pengolahan Data Untuk menganalisi permasalahan pengoptimalan produksi, diperlukan data dari UD. Wingko Babat Pak Moel sebagai berikut: a. Data permintaan

Lebih terperinci

BAB 4. Hasil dan Pembahasan. dengan perawatan berkala, penyediaan kendaraan pengganti, layanan darurat dan

BAB 4. Hasil dan Pembahasan. dengan perawatan berkala, penyediaan kendaraan pengganti, layanan darurat dan BAB 4 Hasil dan Pembahasan 4.1. PT. X 4.1.1. Profil PT. X PT. X melayani jasa penyewaan kendaraan meliputi penyewaan kendaraan dengan perawatan berkala, penyediaan kendaraan pengganti, layanan darurat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai kinerja guru, motivasi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Bank adalah lembaga keuangan yang merupakan penggerak utama dalam pertumbuhan perekonomian masyarakat Indonesia. Sebagai lembaga Intermediasi, bank memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian diperlukan agar penelitian yang dilakukan dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian diperlukan agar penelitian yang dilakukan dapat BAB III 3.1 Rancangan Penelitian METODOLOGI PENELITIAN Rancangan penelitian diperlukan agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, sistematis serta efektif. Lokasi penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan data yang diinput dari Annual Report (2008-2012) maka dapat dihitung rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Absorbsi Near Infrared Sampel Tepung Ikan Absorbsi near infrared oleh 50 sampel tepung ikan dengan panjang gelombang 900 sampai 2000 nm berkisar antara 0.1 sampai 0.7. Secara grafik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan

Lebih terperinci

ESTIMASI. Podojoyo, SKM, M.Kes. Podojoyo 1

ESTIMASI. Podojoyo, SKM, M.Kes. Podojoyo 1 ESTIMASI Podojoyo, SKM, M.Kes Podojoyo 1 Definisi Estimasi Suatu metode dimana kita dapat memperkirakan nilai populasi (parameter) dengan memakai nilai sampel (statistik) Podojoyo 2 Didalam estimasi nilai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis 1. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berfungsi untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean),

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

Gambar 7 Desain peralatan penelitian

Gambar 7 Desain peralatan penelitian 21 III. METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Alat Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah pemucat bekas yang diperoleh dari Asian Agri Group Jakarta. Bahan bahan kimia yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Karakteristik Responden Dalam bab IV disajikan analisis terhadap data yang diperoleh selama penelitian. Data yang terkumpul merupakan data primer, yaitu

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Setting Texture Analyser Texture analyser yang digunakan adalah texture analyser Stable microsistem TA-XT Plus. Plunger/probe yang digunakan adalah silinder plat berdiameter

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN Sistem Kontrol Robot. Gambar 3.1. Blok Diagram Sistem

BAB III PERANCANGAN Sistem Kontrol Robot. Gambar 3.1. Blok Diagram Sistem BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan sistem yang meliputi sistem kontrol logika fuzzy, perancangan perangkat keras robot, dan perancangan perangkat lunak dalam pengimplementasian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris apakah masing-masing unsur motivasi yang meliputi: motivasi

Lebih terperinci

OPTIMASI PARAMETER PEMESINAN TANPA FLUIDA PENDINGIN TERHADAP MUTU BAJA AISI Jl. Jend. Sudirman Km 3 Cilegon,

OPTIMASI PARAMETER PEMESINAN TANPA FLUIDA PENDINGIN TERHADAP MUTU BAJA AISI Jl. Jend. Sudirman Km 3 Cilegon, OPTIMASI PARAMETER PEMESINAN TANPA FLUIDA PENDINGIN TERHADAP MUTU BAJA AISI 1045 Haryadi 1, Slamet Wiyono 2, Iman Saefuloh 3, Muhamad Rizki Mutaqien 4 1,2,3,4 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

STATISTIK DESKRIPTIF. Statistics. Strategi Membaca

STATISTIK DESKRIPTIF. Statistics. Strategi Membaca 2 Lampiran 8 Statistics N Mean Median Mode Std. Deviation Variance Range Minimum Maximum Sum Valid Missing STATISTIK DESKRIPTIF Statistics Strategi Membaca Variables Penguasaan Kosakata Kemampuan Memahami

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS BAB 4 HASIL DAN ANALISIS 4.1 Analisis Hasil Proses Pengolahan Data LiDAR Setelah seluruh point clouds terklasifikasi ke dalam kelas yang sesuai. Maka dapat dilihat pada gambar di bawah ini, point clouds

Lebih terperinci

OPTIMASI KUALITAS WARNA MINYAK GORENG DENGAN METODE RESPONSE SURFACE

OPTIMASI KUALITAS WARNA MINYAK GORENG DENGAN METODE RESPONSE SURFACE JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL., NO., DESEEMBER 999: 8-29 OPTIMASI KUALITAS WARNA MINYAK GORENG DENGAN METODE RESPONSE SURFACE Didik Wahjudi Dosen Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Mesin Universitas Kristen

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti

BAB III DESAIN PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti BAB III DESAIN PENELITIAN III.1. Jenis dan Sumber Data Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non Performing Financing (NPF) dapat dilihat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non Performing Financing (NPF) dapat dilihat 68 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Variabel Untuk mengintepretasikan hasil statistik deskriptif dari Pembiayaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non Performing

Lebih terperinci

APLIKASI METODE RESPON PERMUKAAN DAN GOAL PROGRAMMING UNTUK OPTIMASI SIFAT FISIK DAN MEKANIK TABLET OBAT

APLIKASI METODE RESPON PERMUKAAN DAN GOAL PROGRAMMING UNTUK OPTIMASI SIFAT FISIK DAN MEKANIK TABLET OBAT APLIKASI METODE RESPON PERMUKAAN DAN GOAL PROGRAMMING UNTUK OPTIMASI SIFAT FISIK DAN MEKANIK TABLET OBAT Ivan Aris Nugroho 1) dan Abdullah Shahab 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut

Lebih terperinci

V. HASIL DA PEMBAHASA

V. HASIL DA PEMBAHASA V. HASIL DA PEMBAHASA Metode analisis kadar vitamin C pada susu bubuk yang dilakukan pada penelitian ini merupakan metode yang tercantum dalam AOAC 985.33 tentang penentuan kadar vitamin C pada susu formula

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode yang sudah

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode yang sudah 35 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Sampel dalam penelitian adalah industri Real Estate and Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011 2013 yang sudah

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASILPENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASILPENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASILPENELITIAN Pengumpulan data penelitian ini di lakukan pada tanggal 18 Mei 2014 sampai tanggal 21 Mei 2014. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data kuantitatif yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan pada perusahaan

Lebih terperinci