Situs Gunung Padang. Nopsi Marga Handayani Gregorian Anjar Prastawa
|
|
- Hartono Ridwan Tedjo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Situs Gunung Padang Nopsi Marga Handayani Gregorian Anjar Prastawa
2 Situs Gunung Padang terletak di kampung Gunung Padang dan Kampung Panggulan,Desa Karyamukti Kecamatan Cempakan, Cianjur. Situs gunung padang merupakan situs Megalitik berbentuk punden berundak yang terbesar di Asia Tenggara, dengan luas bangunan sekitar m2 (9 ha) dan luas areal situs kurang lebih m2 (15 ha) Situs Gunung Padang dibuat sekitar 9000 hingga tahun lalu, mengalahkan piramida mesir yang dibuat hampir tahun lalu. Keberadaan situs ini pertama kali muncul dalam laporan Rappoten Van de Oudheid Kundigen Dienst (ROD) tahun Sumber : cianjurkab.go.id merdeka.com academiaedu.com
3 Riwayat penemuan Situs Gunung Padang N.J. Krom(1914:49) menyatakan dipuncak gunung dekat Gunung Melatiada 4 teras yang disusun dari batu kasar, berlantai dan dihiasi dengan batu-batu andesit dan dilengkapi 2 batu runcing. Situs ini ditemukan(kembali) oleh penduduk tahun1979 (Endi, Soma, Abidin) yang segera melaporkan ke Edi, penilik kebudayaan Kecamatan Cempaka. Tahun1979 penelitian Ditlinbinjarah, peninjauan Puslit Arkenas dan ekskavasi percobaan Teras 4 dan 5. Tahun1980, 1982 penelitian lanjutan oleh Puslit Arkenas Situs Gunung Padang dipugar dari tahun1985/ /1990 oleh Proyek Sasana Budaya Jakarta. Sumber : academiaedu.com
4 Riwayat penemuan Situs Gunung Padang Situs ini ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor139/M/1998 dengan luas bangunan 3.094,59m dan luas tanah17.196,52m. Studi Teknis Pemugaran Tahun 2001 Disbudpar Jawa Barat. Survei, ekskavasi, analisis petrologi, analisis petrografi tahun 2002, 2004,2005 oleh Balai Arkeologi Bandung. Sumber : academiaedu.com
5 Teras 1, dilihat dari utara Dinding teras 1 Memiliki Panjang 44 m dan lebar 4.35 m Sumber : academiaedu.com
6 ARTEFAK Logam Purba Semen Purba Artefak ini mirip sebuah alat dari bahan logam, bentuknya seperti pisau. Tajam berukuran kecil. Logam purba ini ditemukan Maret 2013 lalu, di lereng timur dengan kedalaman 1 meter. Dengan adanya artefak ini, membuktikan bahwa warga yang tinggal di situs ini pada masa lalu, sudah mengenal budaya logam. Semen Purba adalah material pengisi diantara batu-batu kolom purba, mempunyai kadar besi tinggi. Diantaranya ada batu kolom yang sudah pecah berkeping-keping, ditata dan disatukan lagi oleh material pengisi atau disebut sebagai Semen Purba. Makin kebawah kotak gali, makin banyak, dan merata setebal 2 cm di antara batu-batu kolom. Sumber : indocropcircle.wordpress.com
7 ARTEFAK Batu Kujang The Rolling Stone Pada batu kujang tersebut dapat diketahui bahwa permukaannya yang rata, permukaan batu yang rata tersebut besar kemungkinan merupakan hasil dari pelapukan batuan. Pada situs gunung padang ditemukan sebuah batu yang unik di lorong yang ada di kedalaman 12 meter. Materi batu itu berbeda dari materi batu yang ada di sekitarnya. Ini membuktikan lorong tersebut dibangun oleh manusia. Batu tersebut menempel pada dinding dan dapat diputar putar. Sumber : indocropcircle.wordpress.com
8 MITOS Salah seorang penulis Fortean terkenal, Graham Hancock, telah memberikan sebuah hipotesis yang menampilkan Gunung Padang, dimana ia menunjukkan bahwa situs ini dapat memegang bukti penting mengenai "Kota Atlantis Yang Hilang". Bukti geofisika adalah jelas. Gunung Padang bukanlah sebuah bukit alami, akan tetapi sebuah piramida buatan manusia dan asal-usul pembangunannya jauh sebelum akhir dari zaman es yang terakhir. Ini adalah sebuah pekerjaan yang besar bahkan pada tingkat yang paling dalam. hal ini menjadi sebuah saksi jenis keterampilan konstruksi canggih yang dikerahkan dalam masa pembangunannya, melampaui pembangunan piramida Mesir atau situs megalitik terbesar di Eropa lainnya. Sumber :
9 Penemuan Benua Atlantis pada 347 SM yang oleh beberapa ahli mengatakan bahwa Atlantis berada di Sundaland (Jawa, Sumatra, Kalimantan, hingga ke Semenanjung Malaysia dan Thailand) yang mana Gunung padang diperkirakan telah dibuat tahun lalu. Hal ini membuat kita percaya bahwa peradaban yang hilang yang dimaksud adalah suatu peradaban tertinggi yang pernah lahir dan ada pada puncak zaman es terakhir, dimana hal ini pula yang pernah dikemukakan oleh Plato yang didokumentasikan dalam dialog Timias filsuf Yunani dan Critias Sumber :
10 MITOS Misteri sekitar Gunung Padang diawali dari namanya. Nama Gunung Padang itu mempunyai bermacam makna serta arti, dari mulai cerita Istana Raja Siliwangi yang tidak jadi di bangun dalam semalam, sampai dikatakan sebagai ibu peradaban. Padang sendiri berarti siang atau terang. Masyarakat sekitar gunung padang mengaitkan dengan Jabal Nur atau gunung sinar di Mekkah. Gunung Padang mempunyai pengertian berbentuk gunung atau bukit serta Padang yang dalam bahasa Sunda bermakna siang, terang, atau cahaya. Di Gunung Padang manusia atau orang-orang memperoleh pencerahan atau sinar yang akan menerangi kehidupan didunia riil serta dunia gaib Sumber : rajawow.com
11 MITOS 5 teras di Gunung Padang, dimana puncak paling tinggi dipercaya masyarakat setempat juga sebagai tempat untuk bersemedi. Tidak heran bila teras tingkat 5 ini dimaksud Eyang Perbuka. Memanglah tidak sedikit orang yang datang ke Gunung Padang bersemedi di teras tingkat 5 ini. Sumber : rajawow.com
12 TERIMA KASIH
MAKALAH PENEMUAN SITUS GUNUNG PADANG. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Wawasan Budaya Nusantara Dosen Pengampu : Ranang Agung S., S.Pd., M.
MAKALAH PENEMUAN SITUS GUNUNG PADANG Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Wawasan Budaya Nusantara Dosen Pengampu : Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn Disusun Oleh : Decy Permatasari (14148141) Devita Nela Sari
Lebih terperinciSITUS MEGALITIKUM GUNUNG PADANG
SITUS MEGALITIKUM GUNUNG PADANG Disusun Untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Wawasan Budaya Nusantara Dosen Pengampu Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn. Angga Setyo Apriyono NIM. 14148139 Ogy Prabu Santosa NIM.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1. Latar belakang Pengertian Megalitik telah banyak disinggung oleh para ahli sebagai suatu tradisi yang menghasilkan batu-batu besar, mengacu pada etimologinya yaitu mega berarti
Lebih terperinciANALISA SITUS GUNUNG PADANG
ANALISA SITUS GUNUNG PADANG LAPORAN Disusun guna memenuhi sebagian tugas Mata kuliah Wawasan Budaya Nusantara (MKK00102) Program Studi Televisi dan Film Jurusan Seni Media Rekam Disusun Oleh : Zain Arifin
Lebih terperinciWAWASAN BUDAYA NUSANTARA SITUS GUNUNG PADANG
WAWASAN BUDAYA NUSANTARA SITUS GUNUNG PADANG Disusun untuk memenuhi tugas wawasan budaya nusantara Program Studi Televisi dan Film Jurusan Seni Media Rekam Oleh : Risti Yuliana :14148110 Ajeng Ayu Felandani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Situs Gunung Padang terletak di Cianjur, Jawa Barat merupakan salah satu situs arkeologi dari sejumlah situs arkeologi yang tidak terhitung banyaknya di Indonesia dan
Lebih terperinci1.5 Ruang lingkup dan Batasan Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gua Pawon dengan segala bentuk temuan prasejarah yang terkandung di dalamnya, begitu juga dengan lingkungannya bila di kaitkan dengan Undang- Undang Nomor 11 Tahun
Lebih terperinciPOTENSI OBJEK WISATA SITUS GUNUNG PADANG DI DESA KARYAMUKTI KECAMATAN CAMPAKA KABUPATEN CIANJUR
POTENSI OBJEK WISATA SITUS GUNUNG PADANG DI DESA KARYAMUKTI KECAMATAN CAMPAKA KABUPATEN CIANJUR Dr. H. Nandang Hendriawan, M.Pd 1 (nandanghendriawan2@gmail.com) Rizki Noor Islamiati 2 (riskynoori@gmail.com)
Lebih terperinciPUNDEN BERUNDAK GUNUNG PADANG Refleksi Adaptasi Lingkungan dari Masyarakat Megalitik. Lutfi Yondri
PUNDEN BERUNDAK GUNUNG PADANG Refleksi Adaptasi Lingkungan dari Masyarakat Megalitik Lutfi Yondri Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjadjaran Bandung Surel: lutfi13002@student.unpad.ac.id ABSTRAK Punden
Lebih terperinciBAB III ZAMAN PRASEJARAH
79 BAB III ZAMAN PRASEJARAH Berdasarkan geologi, terjadinya bumi sampai sekarang dibagi ke dalam empat zaman. Zaman-zaman tersebut merupakan periodisasi atau pembabakan prasejarah yang terdiri dari: A.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN ARTEFAK ASTANA GEDE. Kunjungan dilakukan pada hari Sabtu tanggal 12 Maret tahun 2011, hari
BAB III METODE PENELITIAN ARTEFAK ASTANA GEDE A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian lapangan dilaksanakan dalam beberapa kali kunjungan. Kunjungan dilakukan pada hari Sabtu tanggal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tinggalan budaya masa lalu sebagai hasil kreativitas merupakan buah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tinggalan budaya masa lalu sebagai hasil kreativitas merupakan buah pikiran yang dapat berbentuk fisik (tangible) dan non-fisik (intangible). Tinggalan fisik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Situs Megalitikum Pagar Batu terdapat di Kecamatan Simanindo tepatnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Situs Megalitikum Pagar Batu terdapat di Kecamatan Simanindo tepatnya di Desa Pardomuan. Letak situs megalitikum Pagar Batu yaitu diatas bukit dari dermaga,
Lebih terperinciRESUME PENELITIAN PEMUKIMAN KUNO DI KAWASAN CINDAI ALUS, KABUPATEN BANJAR, KALIMANTAN SELATAN
RESUME PENELITIAN PEMUKIMAN KUNO DI KAWASAN CINDAI ALUS, KABUPATEN BANJAR, KALIMANTAN SELATAN SEJARAH PENEMUAN SITUS Keberadaan temuan arkeologis di kawasan Cindai Alus pertama diketahui dari informasi
Lebih terperinciWAWASAN BUDAYA NUSANTARA MENGANALISIS SITUS GUNUNG PADANG
WAWASAN BUDAYA NUSANTARA MENGANALISIS SITUS GUNUNG PADANG Disusun Untuk Memenuhi Tugas Wawasan Budaya Nusantara Dosen Pengampu : Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn Program Studi Televisi Dan Film Jurusan Seni
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
136 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan rangkaian pengolahan data dan analisis data daatlah disimpulkan, bahwa: 1. Wilayah sekitar Kecamatan Limbangan Kabupaten Garut tersimpan banyak
Lebih terperinciCandi Prambanan. Candi Borobudur. Situs. Trowulan, Mojokerto. Situs Patiayam, Kudus. Situs Semedo, Tegal
Asia Pasific Ocean Gua Tsunami purba, Aceh Goa batu babi, Tabalong Lore Lindu, Palu Penemuan situs di Medan Candi Prambanan Candi Borobudur Situs. Trowulan, Mojokerto Kokas, Fakfak Situs G.Padang, Cianjur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pada masa lalu, wilayah nusantara merupakan jalur perdagangan asing
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada masa lalu, wilayah nusantara merupakan jalur perdagangan asing yang sangat strategis, yang terletak di tengah-tengah jalur perdagangan yang menghubungkan antara
Lebih terperinciGara-Gara Hantu Lingkaran. Hendra Gunawan
Gara-Gara Hantu Lingkaran Hendra Gunawan 2014 1 Misteri Lingkaran Mulai Menghantui Menurut catatan sejarah, dari tahun 2600 SM (saat Piramida Besar dibangun) hingga tahun 575 SM (puncak peradaban Babilonia),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Wilayah Kerinci secara administratif merupakan salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Wilayah Kerinci secara administratif merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jambi, wilayahnya mencakup daerah di sepanjang aliran sungai Batang Merangin,
Lebih terperinciSOAL PRETEST Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang menurut anda benar! 1. Gambar dinding yang tertera pada goa-goa mengambarkan pada jenis binatang yang diburu
Lebih terperinciPUNDEN BERUNDAK GUNUNG PADANG MAHA KARYA NENEK MOYANG DAN KANDUNGANNYA AKAN NILAI- NILAI KEARIFAN LINGKUNGAN DI MASA LALU DI TATAR SUNDA
PUNDEN BERUNDAK GUNUNG PADANG MAHA KARYA NENEK MOYANG DAN KANDUNGANNYA AKAN NILAI- NILAI KEARIFAN LINGKUNGAN DI MASA LALU DI TATAR SUNDA Lutfi Yondri1 lutfi_yondri@yahoo.co.id Pendahuluan Bangunan berundak
Lebih terperinciBAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
31 BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Bio-Fisik Kawasan Karst Citatah Kawasan Karst Citatah masuk dalam wilayah Kecamatan Cipatat. Secara geografis, Kecamatan Cipatat merupakan pintu gerbang Kabupaten
Lebih terperinciSejarah Seni Rupa Yunani Kuno 1. Sejarah Yunani Kuno
Sejarah Seni Rupa Yunani Kuno 1. Sejarah Yunani Kuno Yunani kuno tidak diragukan lagi merupakan salah satu peradaban paling berpengaruh dalam sejarah umat manusia. Dari daerah yang terletak di ujung semenanjung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat penting dan berharga. Kebudayaan tersebut dapat menjadi pedoman atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan masyarakat masa lampau merupakan catatan sejarah yang sangat penting dan berharga. Kebudayaan tersebut dapat menjadi pedoman atau pegangan hidup bagi masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan hukum lingkungan tidak dapat dipisahkan dari gerakan sedunia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan hukum lingkungan tidak dapat dipisahkan dari gerakan sedunia dalam memberikan perhatian yang lebih besar kepada lingkungan hidup, mengingat kenyataan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah Negara yang sangat luas. Wilayah Indonesia memiliki luas sekitar 1.910.931.32 km. dengan luas wilayah yang begitu besar, Indonesia memiliki banyak
Lebih terperinciCagar Budaya Candi Cangkuang
Cagar Budaya Candi Cangkuang 1. Keadaan Umum Desa Cangkuang Desa Cangkuang terletak di Kecamatan Leles, Kabupaten Garut. Desa Cangkuang dikelilingi oleh empat gunung besar di Jawa Barat, yang antara lain
Lebih terperinciAnalisis Perupaan Situs Megalitik Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat
ITB J. Vis. Art & Des, Vol. 4, No. 1, 2013, 51-66 51 Analisis Perupaan Situs Megalitik Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat Savitri Putri Ramadina Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung,
Lebih terperinciPRASEJARAH INDONESIA
Tradisi Penguburan Jaman Prasejarah Di Liang Bua dan Gua Harimau E. Wahyu Saptomo Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Jakarta PRASEJARAH INDONESIA Prasejarah Indonesia dapat dibagi dua yaitu: - Prasejarah
Lebih terperinciPOTENSI GEOGRAFIS INDONESIA II
K-13 Geografi K e l a s XI POTENSI GEOGRAFIS INDONESIA II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami batas wilayah. 2. Memahami laut dangkal,
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Secara kronologis, sejarah Indonesia meliputi masa prasejarah, hindu-budha, masa
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara kronologis, sejarah Indonesia meliputi masa prasejarah, hindu-budha, masa pengaruh islam dan masa pengaruh eropa. Bagian yang menandai masa prasejarah, antara
Lebih terperinciBAB II INFORMASI SITUS MEGALITIKUM GUNUNG PADANG CIANJUR
BAB II INFORMASI SITUS MEGALITIKUM GUNUNG PADANG CIANJUR 2.1 Definisi Informasi Informasi adalah ilmu pengetahuan yang didapatkan dari hasil belajar, pengalaman, atau instruksi. Namun informasi memiliki
Lebih terperinciMODUL PERKULIAHAN. Sejarah Desain. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
MODUL PERKULIAHAN Sejarah Seni Rupa Prasejarah Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Teknik Perencanaan & Desain Desain Produk 01 Kode MK Abstract Seni rupa dapat dikatakan sebagai
Lebih terperinciAnalisis Situs Arca Domas Berdasarkan Pola Rasionalitas Budaya Sunda
Analisis Situs Arca Domas Berdasarkan Pola Rasionalitas Budaya Sunda Oleh : Febry Maharlika. S.Ds.,M.Sn. Program Studi Desain Interior UNIKOM Abstrak Daya-daya transenden sering kali dihadirkan dalam ruang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kerang, sekam padi, atau pecahan tembikar yang dihaluskan (grog), mempunyai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Desa Sentang adalah sebuah desa yang ada di Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara Sumatera Utara. Beberapa perempuan di Desa Sentang memiliki keahlian dalam membuat
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara multi kulturalisme yang di dalamnya terdapat beranekaragam suku. Batak merupakan sebuah suku di Sumatera Utara, adapun Suku batak
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Tipologi bangunan rumah tinggal masyarakat lereng gunung Sindoro tepatnya di Dusun
Lebih terperinciBAB 1: SEJARAH PRASEJARAH
www.bimbinganalumniui.com 1. Studi tentang kebudayaan adalah suatu studi yang mempelajari... (A) Gagasan-gagasan untuk mewujudkan tindakan dan artefak (B) Kesenian (C) Karya sastra dan cerita rakyat (D)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tenggara Timur. Di pulau ini ditemukan banyak tinggalan arkeologis yang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pulau Alor merupakan salah satu pulau yang terletak di Kepulauan Nusa Tenggara Timur. Di pulau ini ditemukan banyak tinggalan arkeologis yang diperkirakan berasal dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sungai Ciliwung merupakan salah satu sungai yang terdapat di Pulau Jawa. Sungai Ciliwung ini dibentuk dari penyatuan aliran puluhan sungai kecil di kawasan Taman Nasional
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Universitas Indonesia
BAB V PENUTUP Manusia prasejarah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dalam hal ini makanan, telah mengembangkan teknologi pembuatan alat batu. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan mereka untuk dapat bertahan
Lebih terperinciContoh fosil antara lain fosil manusia, fosil binatang, fosil pepohonan (tumbuhan).
Kehidupan Manusia Pra Aksara Pengertian zaman praaksara Sebenarnya ada istilah lain untuk menamakan zaman Praaksara yaitu zaman Nirleka, Nir artinya tidak ada dan leka artinya tulisan, jadi zaman Nirleka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini kemajuan pada dunia konstruksi memang telah membuat berbagai macam bangunan yang indah. Tidak hanya melihat indahnya saja namun, metode serta peralatan yang
Lebih terperinciPENGERTIAN DAN KRITERIA CAGARBUDAYA Muhammad Ramli
PENGERTIAN DAN KRITERIA CAGARBUDAYA Muhammad Ramli APAKAH ARKEOLOGI Arkeologi terkait dengan identifiaksi atas jejak fisik manusia yang ditinggalakan oleh kehidupan masalampau ARKEOLOGI MARITIM Arkeologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ialah bangunan-bangunan purbakala yang biasa disebut candi. Candi-candi ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pulau Jawa kaya akan peninggalan-peninggalan purbakala, di antaranya ialah bangunan-bangunan purbakala yang biasa disebut candi. Candi-candi ini tersebar di
Lebih terperinciKarst di Kalimantan Timur
Karst di Kalimantan Timur by kedaihijau Karst itu apa sih? buat kawan-kawan yang belum tahu, Karst adalah sebuah bentuk permukaan bumi yang pada umumnya dicirikan dengan adanya depresi tertutup (closed
Lebih terperinciBOROBUDUR : Masalah Puncak Stupa Induk
21 BOROBUDUR : Masalah Puncak Oleh : Mundardjito Departemen Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia KKita tidak tahu persis sudah berapa juta PENGANTAR pengunjung yang datang melihat Candi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Film Dokumenter tidak seperti halnya film fiksi (cerita) merupakan sebuah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film Dokumenter tidak seperti halnya film fiksi (cerita) merupakan sebuah rekaman peristiwa yang diambil dari penyajian fakta atau sungguh-sungguh terjadi. Definisi
Lebih terperinciFUNGSI SITUS PAGAR BATU DI DESA PARDOMUAN, SIMANINDO, SAMOSIR, SUMATERA UTARA
1 FUNGSI SITUS PAGAR BATU DI DESA PARDOMUAN, SIMANINDO, SAMOSIR, SUMATERA UTARA Anugrah Syahputra Singarimbun Program Studi Arkeologi Fakultas Sastra dan Budaya Unud Abstract Archeology studies attempting
Lebih terperinciP E M E R I N T A H KABUPATEN KUTAI TIMUR
P E M E R I N T A H KABUPATEN KUTAI TIMUR Disampaikan oleh: Ir. Suprihanto, CES (Kepala Bappeda Kutai Timur) Dalam rangka Seminar Internasional dengan tema Kawasan Cagar Alam dan Budaya Sangkulirang: Sebuah
Lebih terperinciPENGELOLAAN SITUS PURA MAOSPAHIT TONJA DENPASAR DALAM UPAYA PELESTARIANNYA
PENGELOLAAN SITUS PURA MAOSPAHIT TONJA DENPASAR DALAM UPAYA PELESTARIANNYA Luh Putu Sri Sugandhini Jurusan Arkeologi Fakultas Sastra Universitas Udayana ABSTRACT Based on the fact in a pattern of religious
Lebih terperinciKomunitas Pegiat Sejarah (KPS) Semarang Sekretariat: Jl Graha Mukti Raya 1150 Semarang, Telp:
Kepada Yth Wali Kota Semarang di tempat Perihal: Informasi mengenai kajian cagar budaya bangunan kuno Pasar Peterongan Semarang oleh BPCB Jateng Dengan hormat, Bersama surat ini kami menginformasikan bahwa
Lebih terperinciBAB II. TINJAUAN PUSTAKA
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Berdasarkan dari hasil pencarian penelitianterdahulu tentang animasi sejarah kerajaan terdapat makalah yang berjudul Kerajaan Demak, Pajang dan Mataram
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kabupaten Cianjur merupakan salah satu wilayah di Jawa Barat yang merupakan daerah dengan peranan penting dalam Pariwisata di Jawa Barat. Sebagaimana diketahui,
Lebih terperinciVerifikasi dan Validasi Pembelajaran, Warisan Budaya Tak Benda dan Kelembagaan. Kab. Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Verifikasi dan Validasi Pembelajaran, Warisan Budaya Tak Benda dan Kelembagaan. Kab. Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah Foto tanggal 06 07 Agustus 2016 Pusat Data dan
Lebih terperinciPERADABAN MACHUPICCHU
PERADABAN MACHUPICCHU Masyiana Arifah A R (36911) Audra Nesia Pratidina (37269) Irma Ramadan (36688) Nurinda Fauzia A (36452) Maya Meiditta F (36462) Riri Chairiyah (36143) Nuzuli Ziadatun N (37195) Annisa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gejala Pariwisata telah ada semenjak adanya perjalanan manusia dari suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gejala Pariwisata telah ada semenjak adanya perjalanan manusia dari suatu tempat ke tempat yang lain. Selain itu tinggal secara tidak menetap. Semenjak itu pula
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan Jawa telah ada dan berkembang bahkan jauh sebelum penduduk Pulau Jawa mengenal agama seperti Hindu, Budha maupun Islam dan semakin berkembang seiring dengan
Lebih terperinciBAB 1-TINGKATAN PENGERTIAN SEJARAH 1.6 KEPENTINGAN SEJARAH 1.2 CIRI-CIRI SEJARAH SEJARAH DAN KITA 1.5 PENTAFSIRAN SEJARAH 1.
BAB 1-TINGKATAN 1 1.1 PENGERTIAN SEJARAH 1.6 KEPENTINGAN SEJARAH 1.2 CIRI-CIRI SEJARAH SEJARAH DAN KITA 1.5 PENTAFSIRAN SEJARAH 1.3 SUMBER-SUMBER SEJARAH 1.4 KAEDAH PENGKAJIAN SEJARAH 1.1 PENGERTIAN SEJARAH
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
59 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 PENDAHULUAN Dari berbagai macam Rumah Tradisional yang terdapat di Pulau Sumatra dimana menjadi objek studi penelitian ini diperlukan data-data yang nyata dalam mengambil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Artefak obsidian..., Anton Ferdianto, FIB UI, 2008
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Penelitian Pada awal abad ke 20, Pulau Jawa menjadi pusat penelitian mengenai manusia prasejarah. Kepulauan Indonesia, terutama Pulau Jawa memiliki bukti dan sejarah
Lebih terperinciPENDEKATAN BIOTIK DALAM PENGUATAN LERENG
PENDEKATAN BIOTIK DALAM PENGUATAN LERENG Firmansam Bastaman, IALI. Rully Wijayakusuma, IALI Pendahuluan Sebuah berita yang sungguh menghenyakkan, ketika telivisi menayangkan berita memilukan sebuah danau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Provinsi DKI Jakarta merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Provinsi DKI Jakarta merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang berkembang secara dinamis. Sebagai pusat pemerintahan, Kota Jakarta dilengkapi dengan berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Air merupakan kebutuhan vital setiap makhluk hidup. Dalam kehidupan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air merupakan kebutuhan vital setiap makhluk hidup. Dalam kehidupan manusia, air tidak hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan domestik saja, yaitu digunakan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN PENELITIAN ARTEFAK ASTANA GEDE. dan terapit oleh dua benua. Ribuan pulau yang berada di dalam garis tersebut
BAB I PENDAHULUAN PENELITIAN ARTEFAK ASTANA GEDE A. Latar Belakang Indonesia adalah Negara kepulauan yang berada di garis khatulistiwa dan terapit oleh dua benua. Ribuan pulau yang berada di dalam garis
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Data 2.1.1 Animasi Dokumenter Merupakan gambar bergerak yang di adaptasi dari fakta hasil dokumentasi yang ada dengan menggunakan footage footage yang aktual dan di
Lebih terperinciTINGGALAN MEGALITIK DI DESA TUHAHA KECAMATAN SAPARUA KABUPATEN MALUKU TENGAH
TINGGALAN MEGALITIK DI DESA TUHAHA KECAMATAN SAPARUA KABUPATEN MALUKU TENGAH A. Pendahuluan Maluku merupakan propinsi dengan sebaran tinggalan arkeologis yang cukup beragam. Tinggalan budaya ini meliputi
Lebih terperincinew7wonders 7 Keajaiban Dunia
new7wonders 7 Keajaiban Dunia Mengetahui peninggalan bersejarah atau tempat-tempat unik yang masuk dalam tujuh keajaiban dunia wajib untuk diketahui setiap orang, apalagi jika tujuh keajaiban dunia tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang terbentang sepanjang Selat Malaka dan Selat Karimata.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki sekitar 500 kelompok etnis, tiap etnis memiliki warisan budaya yang berkembang selama berabad-abad, yang dipengaruhi oleh kebudayaan India,
Lebih terperinciPROPOSAL MUSEUM SAINS DAN TEKNOLOGI DI SURABAYA
PROPOSAL MUSEUM SAINS DAN TEKNOLOGI DI SURABAYA 1. Judul Museum Sains dan Teknologi Di Surabaya 2. Latar Belakang Kota Surabaya adalah ibukota Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Surabaya merupakan kota terbesar
Lebih terperinciPERKEMBANGAN ARSITEKTUR II Pengertian dan Sejarah (Materi pertemuan 1 )
PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II Pengertian dan Sejarah (Materi pertemuan 1 ) DOSEN PENGAMPU: ARDIANSYAH, S.T, M.T PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI 23/2/2017 MATERI
Lebih terperinciKONDISI CANDI BOROBUDUR SEBELUM PEMUGARAN II
233 KONDISI CANDI BOROBUDUR SEBELUM PEMUGARAN II Oleh : Tukidjan Wakil Kepala Sektor Tekno Arkeologi Proyek Pemugaran Candi Borobudur CCandi Borobudur merupakan warisan dunia PENDAHULUAN (World Heritage)
Lebih terperinciGAMBAR KONSTRUKSI JALAN
1. GAMBAR KONSTRUKSI JALAN a) Perkerasan lentur (flexible pavement), umumnya terdiri dari beberapa lapis perkerasan dan menggunakan aspal sebagai bahan pengikat. Gambar 6 Jenis Perkerasan Lentur Tanah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wisatawan menuju daerah tujuan wisata. Terdapat dua fungsi dari atraksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Atraksi wisata merupakan salah satu komponen penting dalam pariwisata. Atraksi merupakan salah satu faktor inti tarikan pergerakan wisatawan menuju daerah tujuan wisata.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai pelosok tanah air termasuk daerah Bali, sesungguhnya sudah sejak lama
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pengelolaan terhadap tinggalan arkeologi yang ditemukan di berbagai pelosok tanah air termasuk daerah Bali, sesungguhnya sudah sejak lama dilakukan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Candi adalah salah satu peninggalan budaya dari zaman purba di Indonesia. Candi-candi tersebut banyak ditemukan di Pulau Jawa, Bali dan Kalimantan. Candi Borobudur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2003: 13). Megalitik berasal dari kata mega yang berarti besar dan lithos yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Kebudayaan merupakan hasil karya manusia yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan hidup. Beberapa kebudayaan diantaranya dimulai pada masa prasejarah yang
Lebih terperinciANALISIS BATU BATA. A. Keletakan
ANALISIS BATU BATA Berdasarkan pada hasil penelitian ini dapat dipastikan bahwa di Situs Sitinggil terdapat struktur bangunan berciri masa prasejarah, yaitu punden berundak. Namun, berdasarkan pada hasil
Lebih terperinciMODUL III PENDAFTARAN CAGAR BUDAYA
MODUL III PENDAFTARAN CAGAR BUDAYA BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagian besar Cagar Budaya dimiliki oleh masyarakat, sehingga perlu diupayakan agar masyarakat dapat berpartisipasi aktif melakukan
Lebih terperinciPEKERJAAN JUMLAH HARGA
REKAPITULASI KEGIATAN PEKERJAAN TAHUN ANGGARAN LOKASI : BANTUAN SOSIAL DEPUTI 5 KEMENTRIAN PDT : PEMBANGUNAN DERMAGA JETI : 2012 : DESA MOASI KECAMATAN TOWEA KABUPATEN MUNA No. URAIAN PEKERJAAN JUMLAH
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. kerangka berpikir Arkeologi maka digunakan penelitian kualitatif.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan masalah yang dikaji pada penelitian ini, yang merupakan deskripsi dari peragaan busana pada relief Candi Panataran dengan menggunakan kerangka
Lebih terperinciKONSTRUKSI PONDASI Pondasi Dangkal Pasangan Batu bata/batu kali
KONSTRUKSI PONDASI 9.1 Konstruksi Pondasi Batu Kali atau Rollaag Konstruksi pondasi ini merupakan bagian dari konstruksi bangunan gedung dan sangat penting karena sangat menentukan kekokohan bangunan.
Lebih terperinciBOROBUDUR: catatan restorasi candi terbesar dalam sejarah dunia
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Balai Konservasi Borobudur BOROBUDUR: catatan restorasi candi terbesar dalam sejarah dunia Panggah Ardiyansyah panggah.ardiyansyah@kemdikbud.go.id
Lebih terperinciSejarah Lempar Lembing
Sejarah Lempar Lembing Lempar lembing merupakan suatu aktivitas yang menuntut kecekatan dan kekuatan dalam melempar. Medianya berupa lembing, yaitu sejenis tombak, tapi lebih ringan dan kecil. Awal mulanya,
Lebih terperinciOSEANOGRAFI. Morfologi Dasar Laut
OSEANOGRAFI Morfologi Dasar Laut Outline Teori Continental Drift Teori Plate Tectonic Morfologi Dasar Laut 2 Games!!! Bagi mahasiswa menjadi 3 kelompok. Diskusikan mengenai hal-hal berikut : - Kelompok
Lebih terperinciBENTUK DAN FUNGSI GERABAH KAWASAN DANAU SENTANI
BENTUK DAN FUNGSI GERABAH KAWASAN DANAU SENTANI Hari Suroto (Balai Arkeologi Jayapura) Abstract Based on the research done, earthenware is found in Sentani Lake. The earthenware which is found in pieces,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan merupakan upaya yang dilakukan secara terus-menerus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan upaya yang dilakukan secara terus-menerus yang diarahkan pada peningkatan taraf hidup masyarakat dan kesejahteraan secara umum. Dalam pelaksanaannya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lereng merupakan struktur geoteknik yang dapat terjadi oleh alam maupun buatan manusia. Lereng merupakan struktur yang terbuat dari material geoteknik berupa tanah
Lebih terperinci4.15. G. LEWOTOBI PEREMPUAN, Nusa Tenggara Timur
4.15. G. LEWOTOBI PEREMPUAN, Nusa Tenggara Timur G. Lewotobi Laki-laki (kiri) dan Perempuan (kanan) KETERANGAN UMUM Nama Lain Tipe Gunungapi : Lobetobi, Lewotobi, Lowetobi : Strato dengan kubah lava Lokasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. artinya jika dicampur dengan air dalam jumlah tertentu akan mengikat bahanbahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semen adalah suatu campuran senyawa kimia yang bersifat hidrolisis, artinya jika dicampur dengan air dalam jumlah tertentu akan mengikat bahanbahan lain menjadi satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha I 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zaman prasejarah merupakan sejarah awal kehidupan manusia yang tidak bisa dilupakan begitu saja. Zaman prasejarah di Indonesia dimulai kurang lebih 1,7 juta tahun yang
Lebih terperinciBAB I PENINGGALAN SEJARAH DI LINGKUNGAN SETEMPAT
MATERI PELAJARAN: IPS SD KELAS 4 SEMESTER I BAB I PENINGGALAN SEJARAH DI LINGKUNGAN SETEMPAT A. Peninggalan Sejarah Sejarah adalah cerita tentang kehidupan yang benar-benar terjadi di masa lalu. Sedangkan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI. penelitian beton ringan dengan campuran EPS di Indonesia. Referensi yang
BAB 3 METODOLOGI 3.1 Langkah Penelitian Penelitian dimulai dengan mengumpulkan referensi tentang penelitian terhadap beton ringan yang menggunakan sebagai bahan campuran. Referensi yang didapat lebih banyak
Lebih terperinciMatakuliah : Sejarah Seni Rupa 1 Tahun : Era Neolitikum Pertemuan 2
Matakuliah : Sejarah Seni Rupa 1 Tahun : 2009 Era Neolitikum Pertemuan 2 Era Neolitikum Di Eropa Barat pembaharuan hidup dari berburu dan beternak, mempengaruhi bentuk seni baru: arsitektur batu yang monumental.
Lebih terperinci53 RENCANA PERBAIAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SD Negeri 0 Metro Utara elas/semester : IV/ Tema : 6. Indahnya Negeriku Subtema : 3. Indahnya Peninggalan Sejarah Pembelajaran ke : (satu) Alokasi
Lebih terperinciWilangan 17 Kota Emas
Wilangan 17 Kota Emas RANI BUKANLAH PECINTA CERITA FANTASI. Dia tidak pernah bermimpi untuk masuk ke dunia kerajaan raja singa yang bisa bicara di balik lemari atau dunia sekolah sihir di balik tembok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Limbah merupakan salah satu jenis bahan yang dihasilkan dari suatu proses produksi. Limbah dapat dikategorikan menjadi barang yang dapat membahayakan lingkungan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN MUSEUM PALEONTOLOGI PATIAYAM
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki sejarah panjang peradaban dan kebudayaan manusia. Jejak jejak manusia purba dan peradabannya yang ditemukan dari lapisan pleistosen terdapat di berbagai
Lebih terperinciKata Kunci: Punden Berundak, Sumber Belajar Sejarah. Dosen Pembimbing Artikel
Eksistensi Punden Berundak di Pura Candi Desa Pakraman Selulung, Kintamani, Bangli (Kajian Tentang Sejarah dan Potensinya Sebagai Sumber Belajar Sejarah) Oleh : I Wayan Pardi, (NIM 0914021066), (e-mail:
Lebih terperinci