BAB IV URGENSI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
|
|
- Irwan Hermanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV URGENSI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM I. Pengertian Manajemen Pendidikan Islam Manajemen Pendidikan Islam secara bahasa merupakan bangunan dari tiga kata, yaitu: manajemen, pendidikan dan Islam. Namun secara konseptual tidak ditemukan perbedaan yang ekstrim konsep manajemen umum dan manajemen Islam, sedang pendidikan Islam sudah menemukan terminologi tersendiri bahkan telah menjadi bangunan ilmu tersendiri. Manajemen sangat bergantung pada orang yang mengartikannya. Perbedaan ini biasanya karena terdapat perbedaan latar belakang pendidikan, objek kajian, dan latar sosial para ahli secara sederhana. Manajemen merupakan usaha atau tindakan ke arah pencapaian tujuan, sistem kerja sama, dan melibatkan secara optimal kontribusi orangorang, dana, fisik dan sumber- sumber lainnya. Dalam pendidikan manajemen adalah aktivitas memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya. Pendidikan menurut Islam mengembangkan, melatih, mengfungsionalkan serta mengoptimalkan fungsi-fungsi macam-macam alat manusia yang telah dianugerahkan oleh Allah Swt, secara integral sebagai manisfestasi dari rasa syukur kepada-nya. Manajemen Pendidikan Islam adalah aktivitas memadukan sumbersumber pendidikan agar terpusat dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan, 1 serta suatu proses kerja sama yang sistematik, dan komprehensif dalam rangka mewujudkan pendidikan Nasional. 2 Dalam hlm Made Pidarta, Manajemen Pendidikan Indonesia, (Jakarta: Bina Aksara, 1988), Cet. 1, 3, hlm E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, ( Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), Cet. 55
2 konteks pendidikan Islam, sumber pendidikan Islam dan tujuan pendidikan Islam. Tujuan pendidikan Islam yaitu menyiapkan pelajar dari segi profesional, teknis supaya dapat menguasai potensi tertentu, agar ia dapat mencapai rezeki dalam hidup di samping memelihara segi keruhanian, serta keseimbangan pertumbuhan dari pribadi muslim secara menyeluruh. Melalui akal pikiran, kecerdasan, dan panca indera, sehingga memiliki kepribadian yang terintegrasi, mulia dan utama sehingga terbentuklah insan kamil bermental sehat yang dapat mendekatkan diri kepada Allah Swt serta dapat merasakan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Produktivitas dan kepuasan, seperti peningkatan mutu pendidikan /kelulusan, pemenuhan kesempatan kerja, pembangunan daerah/ nasional, tanggung jawab sosial. Dengan ketaqwaan, akhlak al-karimah yang tercermin dalam sikap tingkah laku sesuai dengan ajaran-ajaran Islam, adalah sebagai tujuan manajemen pendidikan Islam. Manajemen pendidikan merupakan proses pengembangan kegiatan kelompok orang untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Input pendidikan adalah segala sesuatu yang harus tersedia karena dibutuhkan untuk kelangsungannya. Sesuatu dalam hal ini adalah sumber daya, perangkat, dan harapan-harapan sebagai pemandu bagi berlangsungnya proses, a) sumberdaya manusia (SDM), yaitu: kepala madrasah, guru, sumber belajar, siswa, karyawan, keamanan, dan sumberdaya selebihnya, yaitu : peralatan, perlengkapan, uang, bahan, dan lain sebagainya. b) Perangkat meliputi struktur organisasi sekolah, peraturan perudang-undangan, diskripsi tugas, rencana, program, dan lain sebagainya. c) Sedangkan harapan-harapan berupa visi, misi, tujuan, dan sasaran-saran yang ingin dicapai lembaga pendidikan. 56
3 Dalam pendidikan bersekala mikro (tingkat sekolah), proses pendidikan adalah proses pengambilan keputusan, proses pengelolaan kelembagaan, proses pengelolaan program, proses belajar mengajar, dan proses monitoring dan evaluasi. Proses dikatakan bermutu tinggi apabila pengkoordinasian dan penyerasian pemaduan input madrasah (guru, siswa, uang, kurikulum, peralatan, dll.) dilakukan secara harmonis, sehingga menciptakan situasi pembelajaran yang mampu mendorong motivasi minat belajar dan memperdayakan peserta didik tidak sekedar menguasai pengetahuan saja. Pengetahuan tersebut juga menjadi muatan nurani peserta didik, dihayati, diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, serta lebih penting lagi mampu mengembangkan diri. Output (keluaran) pendidikan adalah merupakan kinerja madrasah. Kinerja ini dapat diukur dengan kualitasnya, efektivitasnya, efesiensinya, inovasinya, kualitas kehidupan kerjanya, dan moralnya. Output dapat dikatakan bermutu jika prestasi siswa tersebut menunjukkan pencapaian yang tinggi dalam 1) prestasi akademik; nilai ulangan umum, UAN, karya ilmiah, lomba-lomba akademik; 2) prestasi non akademik, seperti iman taqwa, kejujuran, kesopanan, olah raga, kesenian, dan kegiatan ekstrakurikuler yang lain. Outcame (hasil) pendidikan adalah dampak output setelah dikeluarkan. Dampak tersebut merupakan ukuran dari hasil pendidikan dalam dunia kerja sesuai dengan kosentrasi pendidikan yang diperoleh, seperti lulusan Fak. Tarbiyah menjadi guru, SPK menjadi perawat, dll. Mutu pendidikan Islam pada dasarnya dipengaruhi oleh banyaknya tahapan-tahapan kegiatan yang saling berhubungan, seperti: perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. Sehingga peranan manajemen pada semua lini (input, proses, output, dan outcome) tersebut mutlak diperlukan. 57
4 B. Fungsi-fungsi Manajemen Pendidikan Islam Fungsi manajemen pendidikan Islam tidak berbeda dengan fungsi manajemen pada umumnya. Kalaupun ada, perbedaan itu terletak pada substansinya. Fungsi manajemen pendidikan Islam antara lain: perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan. 1. Perencanaan Perencanaan selalu terkait dengan masa depan, dan masa depan selalu tidak pasti. Banyak faktor yang berubah dengan cepat. Tanpa perencanaan lembaga pendidikan Islam akan kehilangan kesempatan dan tidak dapat menjawab pertanyaan tentang apa yang ingin dicapai, dan bagaimana mencapainya. Karena sering kali dilakukan suatu kegiatan akan mengalami kesulitan dalam mencapai tujuan tanpa adanya perencanaan. Kesulitan tersebut dapat berupa penyimpangan arah dari tujuan, pemborosan dana yang mengakibatkan gagalnya semua kegiatan dalam mencapai suatau tujuan. Perencanaan adalah penentuan secara matang dan cerdas tentang apa yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka mencapai tujuan. Perencanaan merupakan suatu proses berpikir sebelum kita melakukan sesuatu. Ini berarti bahwa semua pekerjaan harus diawali dengan perencanaan. 3 Perencanaan mengandung pokok pikiran sebagai berikut:(1) perencanaan selalu berorientasi ke masa depan; maksudnya perencanaan berusaha meramalkan bentuk dan sifat masa depan yang diinginkan organisasi berdasarkan situasi dan kondisi masa lalu dan masa sekarang; (2) perencanaan merupakan suatu yang sengaja dilahirkan dan bukan 3 EK. Mochtar Effendy, Manajemen Suatu Pendekatan Berdasarkan Ajaran Islam, ( Jakarta: Bhatara Karya Aksara), hlm
5 kebetulan, sebagai hasil pemikiran yang matang dan cerdas yang bersumber dari hasil eksplorasi sebelumnya; (3) perencanaan memerlukan tindakan, baik oleh individu maupun organisasi yang melaksanakannya; dan (4) perencanaan harus bermakna, maksudnya dengan perencanaan usaha-usaha yang akan dilakukan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya menjadi lebih efektif dan efesien. Dari hal demikian, perencanaan pendidikan adalah suatu kegiatan melihat masa depan dalam menentukan kebijakan, prioritas, dan biaya pendidikan dengan mempertimbangkan kenyataan-kenyataan yang ada dalam bidang ekonomi, sosial dan politik untuk mengembangkan sistem negara dan anak didik dalam hal tersebut. Secara lebih spesifik perencanaan pendidikan adalah penggunaan analisis yang bersifat rasional dan sistematik terhadap proses pengembangan pendidikan yang bertujuan untuk menjadikan pendidikan menjadi lebih efektif dan efesien dalam menghadapi kebutuhan tujuan. adalah: Adapun ayat Al Qur an yang berkenaan dengan perencanaan, '&$%#!" Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok. 4 (QS. Al Hasyr: 18) Perencanaan pendidikan lembaga pendidikan Islam pada umumnya meliputi kegiatan perumusan tujuan, pemilihan program untuk mencapai tujuan, dan identifikasi dan pengarahan sumber yang 4 Mahmud Noor, Al Qur an al Karim dan Terjemahnya Departemen Agama RI, (Semarang: CV. Toha Putra, 1996), hlm
6 jumlahnya selalu terbatas. Secara praktis perencanaan biasanya dilakukan guna penerimaan murid baru, kurikulum, fasilitas pendidikan dan dana. Kondisi perencanaan pendidikan Islam sementara ini belum mengembirakan. Secara umum belum banyak lembaga pendidikan Islam yang mampu menerapkan fungsi perencanaan dengan baik. Perencanaan pendidikan Islam sementara ini masih sekedar responsi dan reaksi terhadap peristiwa atau kondisi tertentu, sehingga sekedar merupakan kebetulan dan belum disadari. Di samping itu kebanyakan perencanaan tersebut tidak tertulis, sehingga biasanya berhenti bersama wafatnya pemimpin. Lebih dari itu perencanaan terkesan miskin data, sehingga terkesan dangkal atau sulit dilakukan. Berdasarkan urain diatas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: a. Bahwa keberhasilan pelaksanaan suatu kegitan sangat ditentukan oleh baik buruknya perencanaan. b. Perencanaan harus memandang atau meramalkan kejadian dimasa yang akan mendatang, berdasarkan kenyatan objektif yang ada pada masa sekarang dan masa lalu; c. Perencanaan harus diarahkan pada tercapaianya suatu tujuan, sehingga bila terjadi kegagalan dalam pelaksanaan, maka kemu kinan besar penyebabnya adalah kurang sempurnanya perencanaan; d. Perencanaan harus memikirkan anggaran, kebijakan, prosedur, metode, dan kreteria-kreteria untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 2. Pengorganisasian Penempatan fungsi pengorganisasian setelah fungsi perencanaan merupakan hal yang harus dilakukan, karena pengorganisasian menjembatani kegiatan perencanaan dengan pelaksanaannya. Suatu 60
7 perencanaan yang telah tersusun secara matang dan ditetapkan berdasarkan perhitungan tertentu, tentunya tidak dengan sendirinya mendekatkan pada tujuan yang hendak dicapai. Untuk merealisasikan suatu rencana ke arah tujuan, memerlukan pengaturan-pengaturan yang tidak saja menyangkut wadah dimana kegiatan-kegiatan itu dilaksanakan namun juga aturan main yang harus ditaati oleh setiap orang dalam organisasi dalam kerjasama mencapai tujuan. Dalam lembaga pendidikan Islam, pengorganisasian sementara ini cenderung terpusat pada beberapa personal yang biasanya direpresentasikan pada keluarga yayasan (kyai). Organisasi dibentuk bukan berdasakan komitmen kerja; tidak ada discription yang jelas, sehingga sering tumpang tindih; struktur terkadang dimunculkan bukan karena fungsi dan kebutuhan kerja tetapi sekedar menampung orang; dan lain-lain. Karena itu dalam lembaga pendidikan Islam sulit sekali ditemukan team work yang kuat, kalaupun ada biasanya terbatas pada generasi tertentu. Untuk mengatasi hal tersebut, perlu dicipkan team work yang kuat dengan pembagian wewenang antar unit kerja serta struktur yang berdasrkan fungsi dan kebutuhan kerja. Struktur organisasi hendaknya merupakan cerminan semua pekerjaan terbagi habis dan dikerjakan sesuai keahlian masing-masing. Firman Allah SWT ; ()*+,-. Dan masing-masing orang memperoleh derajat-derajat (seimbang) dengan apa yang dikerjakannya. ( QS. Al An am: 132) 5 5 Ibid., hlm
8 Namun Islam tidak diawali hanya sekedar iman yang dokmatis tapi keberadaan akal yang eksis. Bahkan lebih jauh lagi taqlik buta kepada satu pendapat tidak diperkenankan, dialog dan musyawarah yang demokratis sangat utama. 3. Penggerakan Penggerakan merupakan fungsi manajemen yang kompleks dan ruang lingkupnya cukup luas serta berhubungan erat dengan sumber daya manusia. Penggerakkan dalam lembaga pendidikan Islam terkait langsung dengan perilaku manusia, motivasi, kepemimpinan, dan komunikasi. Dalam membina kerjasama, mengarahkan dan mendorong kegairahan kerja, pemimpin perlu memahami perilaku personal yang diberi tugas. Fungsi lembaga pendidikan Islam sementara ini tergolong baik, pergerakan khususnya dalam pesantren karena dilandasi oleh nilainilai ibadah, keteladanan dan kharisma dari kyai, pemimpin dan guruguru pesantren. Oleh karena itu, sering ditemui fungsi penggerakan di lembaga pendidikan Islam melampaui pridiksi ilmiah. Seluruh potensi lembaga pendidikan Islam menjalankan aktivitas berdasarkan komitmen ibadah lillahi ta ala dan dalam rangka mencari ridha kyai (pemimpin), yang populer disebut barakah. Fungsi penggerakan yang luar biasa tersebut, jika tanpa didukung oleh fungsi-fungsi manajemen yang lain, maka lambat tahun akan terkikis, melemah, dan putus asa. Sebaliknya, jika didukung fungsifungsi manajemen yang baik, akan melampaui prediksi dan standarstandar ilmiah. Oleh karena itu motivasi yang positif, seperti adanya harapan pahala dikehidupan ukrawi, barakah, dan lain-lain perlu dipertahankan. 62
9 4. Pengawasan. Fungsi pengawasan merupakan aktivitas untuk melihat segala kegiatan yang dilaksanakan, apakah telah sesuai dengan rencana yang digariskan. Fungsi ini juga merupakan hal yang penting untuk menentukan rencana yang akan datang. Tanpa pengawasan tidak akan diketahui adanya penyimpangan-penyimpangan dari rencana yang telah digariskan dan juga tidak akan dapat menyusun rencana kerja yang lebih baik sebagi hasil dari pengalaman yang lalu. Pengawasan merupakan aktivitas pengamatan untuk mengetahui sampai dimana pelaksanaan rencana kerja yang telah dirumuskan sebelumnya. Jika ditemukan kekurangan atau hambatan dapat dilakukan perbaikan-perbaikan. Pengawasan juga merupakan kerja membimbing dan mengarahkan personal-personal agar dapat bekerja secara baik, mencegah adanya penyimpangan, sehingga mempermudah tercapainya tujuan. Pengawasan secara praktis adalah seperangakat kerja pelaporan tentang aktivitas kerja yang dilakukan dalam pencapaian tujuan. Dalam pelaporan dikemukakan faktor-faktor pendukung dan hambatan kerja, sehingga memudahkan usaha perbaikan. Untuk mencapai fungsi pengawasan yang baik, diperlukan mekanisme pelaporan yang jelas dan kemampuan komunikasi yang baik dari pimpinan. Fungsi pengawasan di lembaga pendidikan Islam tergolong lemah. Mekanisme pengawasan biasanya didasarkan kepercayaan. Sistem pelaporan kerja sekedar lisan. Standar yang digunakan tidak kongkrit, sehingga pencapaian tujuan menjadi kurang optimal. Firman Allah SWT; /0(01203,4 '&7+$#-056/0( 63
10 Dan orang-orang yang mengambil perlindungan-perlindungan selain Allah, Allah mengawasi ( perbuatan) mereka; dan kamu (ya Muhammad) bukanlah orang yang diserahi mengawasi mereka. 6 (QS. Asy Syuura: 6) Dalam Al Qur an pengawasan bersifat trasendental, jadi dengan begitu akan muncul tertib diri dari dalam. Itulah sebabnya di zaman generasi Islam pertama, motivasi kerja mereka hanyalah Allah kendatipun dalam hal-hal keduniawian yang saat ini dinilai cendeung sekuler sekalipun. 6 Ibid., hlm
BAB I PENDAHULUAN. UNNES PRESS, 2005), hlm. 51. hlm.2. 1 Achmad Sugandi, dkk, Teori Pembelajaran, (Semarang: UPT
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan lembaga publik yang mempunyai tugas untuk memberikan pelayanan kepada publik, khususnya pelayanan untuk peserta didik yang menuntut pendidikan.
Lebih terperinciPenerapan MBS, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), hlm Nanang Fattah, Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan dalam Konteks
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam peningkatan kualitas sumber. Pada kenyataannya, pendidikan bukanlah suatu upaya yang sederhana, melainkan suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebaik-baik pakaian adalah pakaian takwa. (Q.S. Al- A raf/7: 26). 2
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agama ibarat pakaian menyamakan agama dengan pakaian tentu tidak selalu tepat meskipun keduanya memiliki kemiripan. Orang bisa melakukannya dengan mudah saja ketika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan mampu menghasilkan produk-produk yang unggul, maka mutu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa banyak perubahan di seluruh aspek kehidupan manusia. Pada masa sekarang ini sangat dibutuhkan masyarakat
Lebih terperinciRajawali Pers, 2009), hlm Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner, (Jakarta:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peran dan fungsi ganda, pertama peran dan fungsinya sebagai instrumen penyiapan generasi bangsa yang berkualitas, kedua, peran serta fungsi sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hlm Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Kepemimpinan sebagai salah satu fungsi manajemen yang sangat penting untuk mencapai suatu tujuan organisasi. Penguasaan teori pengetahuan tentang kepemimpinan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Aspek kehidupan yang harus dan pasti dijalani oleh semua manusia di muka bumi sejak kelahiran, selama masa pertumbuhan dan perkembangannya sampai mencapai kedewasaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan kemajuan peradaban. Kemajuan suatu bangsa salah satunya dapat dilihat dari lembaga-lembaga pendidikannya
Lebih terperinciA. Latar Belakang Masalah
negara. 2 Sementara fungsi dan tujuan pendidikan dapat dilihat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam pengertian bahasa disebut the process of training and developing the knowledge,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan ini. Pendidikan sama sekali tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan umat manusia, baik dalam keluarga,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang undang No.2 tahun 2003 bagi pasal 1 ayat 1 tentang sistem pendidikan nasional, menyebutkan Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ibid, hal Moh Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002, hal. 4
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar sistematis, dilakukan orang-orang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi peserta didik agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bandung, 2000, hlm 38 2 Sudarwan Danim, Inovasi Pendidikan Dalam Upaya Peningkatan Profesioanalisme
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan sangat penting dalam keseluruhan aspek kehidupan manusia karena pendidikan berpengaruh langsung terhadap perkembangan seluruh aspek
Lebih terperinciDwi Esti Andriani, M. Pd., MEdSt. Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNY
Dwi Esti Andriani, M. Pd., MEdSt. Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNY Definisi Pendidikan Maha Luas Pendidikan adalah hidup. Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah bidang pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting
BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Dalam menghadapi perkembangan zaman dengan berbagai perubahan dan persaingan mutu, maka diperlukan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dalam menghadapi setiap
Lebih terperinciBAB II TELAAH PUSTAKA
BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Sekolah Manajemen pendidikan di tingkat sekolah merupakan suatu sistem yang setiap komponen didalamnya mempunyai kewenangan melaksanakan tugas pokok dan fungsinya untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bandung, Hlm E. Mulyasa, Pengembangan Dan Implementasi Kurikulum 2013, Remaja Rosdakarya,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam konteks nasional, kebijakan perubahan kurikulum merupakan politik pendidikan yang berkaitan dengan kepentingan berbagai pihak, bahkan dalam pelaksanaannya seringkali
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam mempunyai pedoman ajaran yag sempurna dan rahmat bagi seluruh alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al- Qur an merupakan kitab
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh setiap negara di dunia. Salah satu faktor yang mendukung kemajuan suatu bangsa adalah melalui
Lebih terperinciBAB II KEPALA MADRASAH DAN KINERJA GURU. madrasah. Kata kepala dapat diartikan ketua atau pemimpin dalam suatu
BAB II KEPALA MADRASAH DAN KINERJA GURU A. Pengertian dan tugas-tugas Kepala Madrasah 1. Pengertian kepala madrasah Kata kepala madrasah berasal dari dua kata yaitu kepala dan madrasah. Kata kepala dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Sudarwan Danim, Pengantar Kependidikan Landasan, Teori, dan 234 Metafora
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Muhammad saw (Q.S Al Anbiya: 107), tetapi kebanyakan manusia masih. Rahmat yang diberikan Allah swt kepada manusia bermacam-macam
BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Allah swt telah memberikan rahmat kepada seluruh umat manusia, baik yang langsung atau tidak langsung dari agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw (Q.S Al Anbiya:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. menyelenggarakan suatu kehidupan yang penuh kedamaian dan kebahagiaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Allah SWT. Menjadikan manusia sebagai Khalifah di muka bumi yang ditugaskan untuk mengelola dan mengatur alam dengan segala isinya serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Agar dapat menemukan pendidikan yang bermutu dan dapat meningkatkan. dalam seluruh aktifitas bidang-bidang tersebut.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan fondasi yang sangat penting dan esensial bagi keunggulan suatu bangsa. Pendidikan tidak akan pernah habis untuk diperbincangkan oleh siapapun terutama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masalah pendidikan Indonesia ibarat benang kusut yang terus bertambah.
1 BAB I PENDAHULUAN Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian. A. Latar Belakang Masalah Masalah pendidikan Indonesia ibarat benang kusut yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional Pasal 3 disebutkan, pendidikan nasional berfungsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan nasional di Indonesia mempunyai tujuan terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga Negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hlm U. Saefullah, Psikologi Perkembangan dan Pendidikan, CV Pustaka Setia, Bandung, 2012,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu permasalahan yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Proses pendidikan diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi dunia pendidikan saat ini sedang mengalami dan menghadapi perubahan-perubahan yang cukup mendasar, baik perubahan dari segi kebijakan, manajemen pengelolaan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm Depdikbud, UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta :
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan karakter saat ini memang menjadi isu utama pendidikan, selain menjadi bagian dari proses pembentukan akhlak anak bangsa. Dalam UU No 20 Tahun 2003
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut pengertian modern, kurikulum meliputi segala aspek kehidupan dan lapangan hidup manusia dalam masyarakat modern ini yang dapat dimasukkan ke dalam tanggung jawab
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Definisi manajemen SDM Manajemen sumber daya manusia merupakan ilmu yang mengatur unsur manusia dalam suatu organisasi agar terwujud suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang mampu membimbing dan mengarahkan manusia sehingga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memahami pendidikan Islam tidak semudah mengurai kata Islam dan pendidikan, karena selain sebagai predikat, Islam juga merupakan satu substansi dan subjek penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun di akhirat. Dengan pendidikan seseorang akan memperoleh bekal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan merupakan salah satu faktor penting yang menentukan dalam mengantar seseorang untuk meraih kesejahteraan yang didambakan baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi merupakan unit sosial yang dengan sengaja diatur, terdiri atas dua orang atau lebih yang berfungsi secara relatif terus menerus untuk mencapai sasaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pertama ini, penulis akan memaparkan hal-hal yang berkaitan
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pertama ini, penulis akan memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan pendahuluan penulisan skripsi ini yaitu : a) Konteks Penelitian, b) Fokus Penelitian, c) Tujuan Penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain kemampuan. 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah dan Penegasan Judul. berlangsung sepanjang sejarah dan berkembang sejalan dengan perkembangan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan merupakan pondasi utama dalam pengembangan peradaban. Sejak adanya manusia maka sejak saat itu pula pendidikan itu ada. 1 Pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), hlm
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan di Indonesia bukan hanya sebagai wahana untuk mendidik anak didik menjadi cerdas semata, melainkan juga berkarakter baik sangat dibutuhkan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah pimpinan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa kepada anak-anak dalam pertumbuhannya (jasmani dan rohani) agar berguna bagi diri sendiri
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. acuan dalam penyelenggaraan sistem pendidikan, yaitu Undang-Undang No.
BAB V PEMBAHASAN A. Alasan Dikembangkannya Kurikulum Sesuai dengan Undang-Undang pendidikan yang dijadikan sebagai acuan dalam penyelenggaraan sistem pendidikan, yaitu Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Bab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kepemimpinan selalu diperlukan sebagai aktivitas untuk. mempengaruhi, menggerakkan dan mengarahkan tindakan individu atau
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepemimpinan selalu diperlukan sebagai aktivitas untuk mempengaruhi, menggerakkan dan mengarahkan tindakan individu atau kelompok untuk mencapai tujuan yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kehidupan suatu bangsa erat kaitannya dengan tingkat pendidikan. Pendidikan bukan hanya sekadar mengawetkan budaya dan meneruskannya dari generasi ke generasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persada, 2003), hlm Jalaluddin, Teologi Pendidikan,(Jakarta: PT. Raja Grafindo
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia pada konsep al-nas lebih ditekankan pada statusnya sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial manusia dilihat sebagai makhluk yang memiliki dorongan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membawa kemaslahatan bagi umat manusia (rahmat lil alamin), baik di dunia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alquran adalah kalam Allah Swt. yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw dalam bahasa Arab guna menjelaskan jalan hidup yang membawa kemaslahatan bagi umat manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antara lain pemerintah, guru, sarana prasarana, dan peserta didik itu sendiri.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah tumpuan sebuah bangsa menuju persaingan global. Di dalam pendidikan banyak aspek yang saling mempengaruhi satu sama lain, antara lain pemerintah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Moh.Rosyid, Sosiologi Pendidikan, Idea Pres, Yogyakarta, 2010, hlm
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan berarti sebagai langkah dan usaha sadar untuk mencerdaskan, mengembangkan potensi diri, menuju insan yang beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia, berilmu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses tranformasi adalah anak didik yang sedang tumbuh dan berkembangnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada hakikatnya suatu proses transformasi nilai-nilai pengetahuan, keterampilan dan budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia yang diperoleh
Lebih terperinciA. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah culture transition (transisi kebudayaan) yang bersifat dinamis kearah suatu perubahan secara continue (berkelanjutan), maka pendidikan dianggap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara menyeluruh bagi seseorang. Tidak terkecuali bagi seorang siswa dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah proses dimana terjadinya pendewasaan dan perubahan secara menyeluruh bagi seseorang. Tidak terkecuali bagi seorang siswa dalam sebuah lembaga
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Sebagai penutup laporan penelitian ini, disajikan kesimpulan dan
136 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Sebagai penutup laporan penelitian ini, disajikan kesimpulan dan rekomendasi. Bagian kesimpulan menguraikan beberapa kesimpulan terhadap temuan-temuan penelitian tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Departemen Agama RI, Undang-undang dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan, Jakarta, 2003, Hlm. 5
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses belajar mengajar merupakan salah satu aspek kehidupan yang bersifat fungsional bagi setiap manusia dan memiliki kedudukan strategis untuk mencerdaskan kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia merupakan suatu sistem pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berdaya tahan kuat dan perilaku yang handal. Kualitas. oleh sumber daya alamnya saja, melainkan SDM-nya juga.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi menuntut setiap bangsa memiliki sumber daya manusia (SDM) yang berdaya tahan kuat dan perilaku yang handal. Kualitas SDM sangat penting, karena kemakmuran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Usaha sadar
BAB I A. Latar Belakang PENDAHULUAN Pendidikan merupakan usaha manusia dalam membina kepribadian sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP
PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMENEP NOMOR : 11 TAHUN 2013 TENTANG BEBAS AKSARA AL QUR AN PADA SATUAN PENDIDIKAN DASAR KHUSUSNYA BAGI SISWA YANG BERAGAMA ISLAM DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta, 2007, hlm. 54.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan guru, dan sumber belajar pada lingkungan belajar. 1 Pembelajaran pada dasarnya merupakan suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai pribadi maupun bagian dari masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai upaya memanusiakan manusia pada dasarnya adalah mengembangkan individu sebagai manusia. Sehingga dapat hidup optimal, baik sebagai pribadi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU TENAGA PENDIDIK DI SDI HIDAYATULLAH SEMARANG
BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU TENAGA PENDIDIK DI SDI HIDAYATULLAH SEMARANG Sebagaimana yang telah tercantum dalam Bab I bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kondisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Zuhairi, dkk, Metodologi Pendidikan Agama (solo: Ramadhani, 1993), hal. 9.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di zaman sekarang ini, pendidikan merupakan hal yang penting bagi kehidupan manusia. Tetapi, pendidikan itu kurang lengkap apabila hanya mencetak lulusan yang memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tertentu termasuk pendidikan yang ada di Indonesia. Tujuan pendidikan di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor utama yang berpengaruh penting untuk perkembangan generasi muda sebagai penerus bangsa, serta pendidikan merupakan usaha untuk menyiapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan cara untuk mencerdaskan bangsa yang sesuai dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai tujuan pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Agama adalah wahyu yang diturunkan Allah untuk manusia. Fungsi dasar agama adalah memberikan orientasi, motivasi dan membantu manusia untuk mengenal dan menghayati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. religiusitas dalam kehidupan manusia. Temuan-temuan empiric dan
BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Salah satu persoalan krusial sebagai dampak proses globalisasi yang terkait dengan kehidupan keagamaan adalah semakin menipisnya ruang religiusitas dalam kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang dinamis dan bercita-cita ingin meraih
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk yang dinamis dan bercita-cita ingin meraih kehidupan yang sejahtera dan bahagia baik lahir maupun batin, duniawi dan ukhrowi. Namun, cita-cita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. E. Mulyasa, Manajemen PAUD, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2014, hlm
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manajemen pendidikan sebagai suatu disiplin ilmu memainkan peranan penting dalam mewujudkan sistem pendidikan yang bermutu dan berkelanjutan. Dikatakan penting
Lebih terperinciPROFESIONALITAS KEPALA SEKOLAH DALAM KEBERHASILAN KURIKULUM 2013
PROFESIONALITAS KEPALA SEKOLAH DALAM KEBERHASILAN KURIKULUM 2013 Muklisin 1 Abstrak Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional pada pasal 3 yang menyebutkan bahwa:
BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Pembangunan nasional di bidang pendidikan merupakan usaha mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan mampu manghasilkan manusia sebagai individu dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional harus mencerminkan kemampuan sistem pendidikan nasional untuk mengakomodasi berbagi tuntutan peran yang multidimensional.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. inovasi yang berdampak pada meningkatnya kinerja sekolah. seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Budaya sekolah yang kuat merupakan suatu kekuatan yang dapat menyatukan tujuan, menciptakan motivasi, komitmen dan loyalitas seluruh warga sekolah, serta memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepribadian dan kemampuan menuju kedewasaan serta pembentukan manusia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan menuju kedewasaan serta pembentukan manusia seutuhnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidangnya. Pendidikan dalam pengertian bahasa disebut proses melatih dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana vital dalam pengembangan Sumber Daya Manusia, sebagai suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia dalam mencerdaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm. 6. 2
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan karakter saat ini memang menjadi isu utama pendidikan, selain menjadi bagian dari proses pembentukan akhlak anak bangsa. Dalam UU No 20 Tahun 2003
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dirumuskan dalam tujuan pendidikan nasional dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sebagaimana dirumuskan dalam tujuan pendidikan nasional dalam UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa secara berkelanjutan.untuk itu pendidikan harus menjadikan faktor
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan berkaitan dengan masa depan bangsa. Kemajuan yang dicapai suatu bangsa ditentukan oleh sistem pendidikannya yang berfungsi dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di era otonomi daerah menghadapi tantangan besar dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan di era otonomi daerah menghadapi tantangan besar dan kompleks yang harus direspons secara positif dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Lembaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern. Globalisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia tentang dirinya sendiri, dan tentang dunia dimana mereka hidup.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah proses membimbing manusia dari kegelapan kebodohan menuju kecerahan pengetahuan. Dalam arti luas, pendidikan baik yang formal maupun yang nonformal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional memiliki peranan yang sangat penting bagi warga negara. Pendidikan nasional bertujuan untk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suroso Abdussalam, Arah & Asas Pendidikan Islam, Sukses Publising, Bekasi Barat, 2011, hlm. 38.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai usaha membina dan mengembangkan aspek aspek rohaniah dan jasmaniah juga harus berlangsung secara bertahap. Akan tetapi, suatu proses yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini secara berturut-turut di bahas mengenai latar belakang, fokus
BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini secara berturut-turut di bahas mengenai latar belakang, fokus penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, definisi istilah. 1.1. Latar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari betapa. lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara efektif mengembangkan potensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belum lagi ditemukan pada saat arus globalisasi dan Era pasar bebas terus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia Indonesia seutuhnya yang di idealisasikan menjadi titik puncak pencapaian tujuan pendidikan nasional sebagai proses kemanusiaan dan pemanusiaan sejati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Era globalisasi ini, melihat realitas masyarakat baik kaum muda maupun tua banyak melakukan perilaku menyimpang dan keluar dari koridor yang ada, baik negara, adat
Lebih terperinciPROFIL AISYIYAH BOARDING SCHOOL BANDUNG
PROFIL AISYIYAH BOARDING SCHOOL BANDUNG Jl. Terusan Rancagoong II No. 1 Gumuruh, Bandung-Jawa Barat Telp. 022-7313774 e-mail : absbandung@gmail.com Website : www.absbandung.sch.id Profil Aisyiyah Boarding
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi dan berkembangnya ilmu pengetahuan dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi dan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi ini ikut menuntut kemajuan dalam segala sektor. Hal ini terlihat dengan adanya persaingan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kehidupan lainnya seperti keluarga, sosial kemasyarakatan, pemerintahan,
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipisah antara unsur yang satu dengan yang lainnya dan juga tidak bisa dipisahkan dengan sistem-sistem kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti
1 A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan dan perubahan suatu bangsa. Pendidikan yang mampu memfasilitasi perubahan adalah pendidikan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS KEBIJAKAN PEMERINTAH KELURAHAN SAMPANGAN KOTA PEKALONGAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LEMBAGA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
BAB IV ANALISIS KEBIJAKAN PEMERINTAH KELURAHAN SAMPANGAN KOTA PEKALONGAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LEMBAGA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Pada bab ini, penulis akan menganalisis kebijakan pemerintah kelurahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun dan 9 tahun. Anak-anak yang bersekolah di tingkat Sekolah Dasar (dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemerintah telah lama memprogramkan wajib belajar pendidikan dasar 6 tahun dan 9 tahun. Anak-anak yang bersekolah di tingkat Sekolah Dasar (dan Madrasah Ibtidaiyah)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah (ا : ا)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada hakikatnya berlangsung melalui proses. Proses itu membutuhkan waktu yang tidak singkat, karena sangat memerlukan tenaga dan pikiran menuju ke
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun 2005 tentang guru dan dosen serta UU RI No 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, (Bandung: Citra Umbara, 2006), hlm.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dalam proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. umumnya, kegiatan manajemen keuangan dilakukan melalui proses
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manajemen keuangan merupakan salah satu substansi manajamen madrasah yang akan turut menentukan berjalannya kegiatan pendidikan di madrasah. Sebagaimana yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis Multidimensional, (Jakarta: PT Bumi Aksara.2011), Hlm. 14.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin tingginya kasus amoral/asusila yang terjadi di Indonesia, mulai dari korupsi, kolusi, penggunaan narkoba, sampai dengan tawuran antar sekolah, MBA (Married By
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang berkualitas dan bermutu. Oleh karena, itu bagi sebuah bangsa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan kualitas pendidikan harus menjadi prioritas utama bagi sebuah bangsa, karena pembangunan sebuah bangsa tidak terlepas dari sebuah pendidikan yang berkualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Gema Insani, 2006), h. 1 2 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pandangan ajaran Islam, segala sesuatu harus dilakukan secara rapi, benar, tertib, dan teratur. Proses-prosesnya harus diikuti dengan baik. Sesuatu tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengantar seseorang untuk meraih kesejahteraan yang didambakan baik di dunia. dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah dan penegasan judul Pendidikan merupakan salah satu faktor penting yang menentukan dalam mengantar seseorang untuk meraih kesejahteraan yang didambakan baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia yang bermanfaat bagi lingkungan masyarakat,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang dapat menunjang kualitas sumber daya manusia yang bermanfaat bagi lingkungan masyarakat, bangsa dan negara. Untuk
Lebih terperinci