PENGARUH PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN GIANT HYPERMARKET BOTANI SQUARE BOGOR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN GIANT HYPERMARKET BOTANI SQUARE BOGOR"

Transkripsi

1 PENGARUH PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN GIANT HYPERMARKET BOTANI SQUARE BOGOR Oleh PUTRI RESTU MELISSA H DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

2 PENGARUH PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN GIANT HYPERMARKET BOTANI SQUARE BOGOR SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI Pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Oleh PUTRI RESTU MELISSA H DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

3 ABSTRAK Putri Restu Melissa. H Pengaruh Penerapan Total Quality Management terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Giant Hypermarket Botani Square Bogor. Di bawah bimbingan H. Musa Hubeis Persaingan yang ketat akan menuntut perusahaan untuk memberikan produk yang bermutu kepada konsumen. Namun perhatian perusahaan tidak terbatas pada mutu produk yang dihasilkan, tetapi juga pada aspek proses, sumber daya manusia (SDM) dan lingkungan. Giant hypermarket merupakan perusahaan ritel di Indonesia yang menghadapi persaingan dalam bisnis ritel yang berkembang semakin pesat, salah satu cara yang dilakukan Giant hypermarket agar tetap bersaing dengan menerapkan Total Quality Management (TQM), melalui perbaikan secara terus menerus terhadap produk, tenaga kerja, proses dan lingkungannya. TQM merupakan suatu sistem untuk mencapai sasaran organisasi, salah satunya peningkatan produktivitas karyawan. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mengetahui penerapan TQM di Giant hypermarket; (2) Menganalisis pengaruh penerapan TQM terhadap produktivitas karyawan di Giant hypermarket; (3) Menganalisis faktor-faktor yang paling dominan yang mempengaruhi keberhasilan penerapan TQM dan produktivitas kerja karyawan di Giant hypermarket. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dari hasil wawancara dan kuesioner, serta data sekunder dari studi pustaka, internet, literatur dan dokumen perusahaan. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 150 orang dipilih dengan simple random sampling dan data diolah dengan metode Structural Equation Modeling (SEM) dengan menggunakan software Linear Structural Relationship (LISREL) Penerapan TQM di Giant hypermarket dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif terhadap unsur-unsur TQM, yaitu SDM, Standar, Sarana, Organisasi, Audit Internal dan Diklat. Berdasarkan hasil analisis LISREL terlihat bahwa penerapan TQM di Giant hypermarket berpengaruh terhadap produktivitas karyawan sebesar 0,95. TQM diukur dari SDM, Standar, Sarana, Organiasi, Audit Internal dan Diklat. Organisasi memberikan pengaruh terbesar dalam pembentukan TQM (0,80). Produktivitas Kerja diukur dari Kemauan Kerja, Kemampuan Kerja, Hubungan Kerja dan Lingkungan Kerja. Kemampuan Kerja memiliki pengaruh paling besar terhadap produktivitas kerja (0,79).

4 INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN PENGARUH PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN GIANT HYPERMARKET BOTANI SQUARE BOGOR SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Oleh Putri Restu Melissa H Menyetujui, Mei 2009 Prof.Dr.Ir.H Musa Hubeis, MS, Dipl. Ing.,DEA Dosen Pembimbing Mengetahui, Dr. Ir. Jono Mintarto Munandar, M.Sc Ketua Departemen Tanggal Ujian : Tanggal Lulus :

5 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Payakumbuh pada tanggal 22 Mei Penulis merupakan anak terakhir dari empat orang bersaudara pasangan Drs. H. Syafruddin dt Keraing dan Hj. Nurmahelis. Penulis menyelesaikan pendidikan di TK Bhayangkari Payakumbuh pada tahun 1993, lalu melanjutkan ke Sekolah Dasar Negeri 11 Air Tabit Payakumbuh. Pada tahun 1999, penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 1 Payakumbuh dan melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Umum Negeri 2 Payakumbuh. Pada tahun 2005, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Ujian Seleksi Masuk Institut Pertanian Bogor (USMI) dan pada tahun 2006 diterima pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Selama studi penulis pernah tergabung pada himpunan profesi di manajemen yaitu Center Of Management (COM@) sebagai staf Production Operation and Business (POB).

6 KATA PENGANTAR Puji dan syukur senantiasa di panjatkan ke khadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi berjudul Pengaruh Penerapan Total Quality Management terhadap produktivitas kerja karyawan Giant hypermarket Botani Square Bogor yang merupakan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Banyak pihak yang telah memberikan saran, masukan, bimbingan, bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung sejak awal penulisan sampai skripsi ini terselesaikan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Prof.Dr. Ir. H. Musa Hubeis, MS, Dipl. Ing., DEA sebagai dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, saran, motivasi dan pengarahan kepada penulis. 2. Ibu Heti Mulyati, S.TP, MT dan Ibu Erlin Trisyulianti, S.TP, M.Si atas kesediaanya meluangkan waktu menjadi dosen penguji. 3. Bapak Untung Kartika yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di Giant, Bapak Tajudin Noor dan Mbak Cahaya, serta seluruh karyawan Giant hypermarket Botani Square yang telah memberikan informasi serta masukan dalam penelitian. 4. Seluruh dosen Departemen Manajemen yang telah memberikan ilmu kepada penulis dan kepada seluruh staf yang telah membantu penulis dalam seminar dan sidang. 5. Kedua orang tua tercinta dan kakak-kakak yang telah memberikan perhatian dan dukungan. 6. Fuad Makayasa Putra, terima kasih atas perhatian, dukungan dan bantuannya. 7. Mbak Ami, Mas Didi Supriadi, Mas Roes dan Kak Dani Surahman yang telah sabar dalam mengajar penulis dalam mengolah data. 8. Teman-teman Manajemen 42 : ita dan ocy, teman-teman satu bimbingan (nina, nope, lonik, epe, indri, fury, adinda, yeyen, lutfan, fariz), ria, novi,

7 nindya, wibi, iqbal, momon, galih, alfa, ao, resty, rani, reki, wulan, puti, fany, velma,, dan semua mene 42 lainnya. 9. Anak-anak PTD : Tuty, Mas Abdul, Yuges, Kak Demin, Kak Deni, Kak Ari, Kak Yance, Tanjung, Victor dan Handy. 10. Semua pihak yang tidak disebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga skripsi ini dapat membawa manfaat bagi semua pihak. Bogor, Mei 2009 Penulis

8 DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... I. PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian... II. TINJAUAN PUSTAKA Definisi Mutu Dimensi Mutu TQM Manfaat Implementasi TQM Produktivitas Kerja Hypermarket Penelitian Terdahulu yang Relevan. III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Penelitian Pengumpulan Data Pengolahan dan Analisis Data... IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Perusahaan Visi dan Misi Perusahaan Fungsi Sosial dan Ekonomi PT. Hero Supermarket Struktur Organisasi Perusahaan Gambaran Produk Penerapan TQM Giant hypermarket 4.3. Uji Coba Kuesioner Uji Validitas Uji Reliabilitas Karakteristik Responden Jenis Kelamin Usia Pendidikan i iii iv viii ix x

9 Lama Bekerja 4.5. Analisis SEM Peubah Laten Bebas Penerapan TQM Peubah Laten Terikat Produktivitas Kerja Implikasi Manajerial KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran. DAFTAR PUSTAKA... LAMPIRAN

10 DAFTAR TABEL No 1. Pangsa pasar hypermarket Indonesia 2. Tiga proses umum manajemen mutu 3. Jumlah gerai PT. Hero Supermarket. 4. Jenis toko Giant 5. Jumlah karyawan Giant hypermarket Botani Square Bogor 6. Peubah-peubah dalam penelitian.. 7. Nilai estimasi muatan faktor dan R Uji kecocokkan model.. 9. Nilai construct reliability dan variance extracted penelitian... Halaman

11 DAFTAR GAMBAR No 1. Manfaat penerapan TQM bagi perusahaan 2. Kerangka pemikiran penelitian.. 3. Gambar model SEM penelitian. 4. Karakteristik responden berdasarkan usia. 5. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan.. 6. Karakteristik responden berdasarkan lama bekerja 7. Nilai estimasi struktural. Halaman

12 DAFTAR LAMPIRAN No 1. Kuesioner penelitian 2. Struktur organisasi Giant hypermarket 3. Uji validitas kuesioner. 4. Uji reliabilitas kuesioner. 5. Ouput Lisrel Perhitungan Construct Reliability dan Variance Extracted Halaman

13 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era perdagangan setiap perusahaan akan menghadapi persaingan ketat dengan produsen lain dari seluruh dunia. Meningkatnya intensitas persaingan dan jumlah pesaing menuntut setiap produsen memenuhi kebutuhan konsumen dengan cara yang lebih memuaskan daripada yang dilakukan oleh para pesaing, sehingga dalam perdagangan global ini diperlukan suatu persamaan persepsi dalam mendefinisikan suatu produk. Oleh karena itu, mutu merupakan faktor penting bagi produsen. Namun perhatian produsen tidak terbatas pada mutu produk yang dihasilkan, tetapi juga pada aspek proses, sumber daya manusia (SDM) dan lingkungan. Sedangkan lingkungan yang dihadapi produsen semakin kompleks dan hanya produsen yang benar-benar bermutu yang dapat bersaing dalam pasar global. Persaingan di pasar Internasional hanya akan dimenangkan oleh perusahaan yang adaptif dan memiliki keunggulan dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Kompleksitas persaingan global juga menyebabkan setiap produsen untuk selalu berusaha meningkatkan mutu agar memenuhi kebutuhan konsumen. Dunia bisnis ritel modern di Indonesia berkembang demikian pesat sesuai dengan perkembangan dinamika perekonomian yang terus mengalami proses modernisasi dalam era globalisasi ini. Perkembangan bisnis ritel modern dapat dilihat dari segi omzet yang meningkat secara nyata, yaitu Rp 42 triliun pada tahun 2005, meningkat menjadi Rp 58 triliun pada tahun 2007 dan tahun 2008 mencapai Rp 67 triliun. Peningkatan omzet ini didorong semakin maraknya pembukaan gerai baru hypermarket dan minimarket ( 2009). Giant hypermarket merupakan salah satu bisnis ritel modern yang memiliki pangsa pasar kedua terbesar di Indonesia. Pada tahun 2008, pangsa pasar Giant mencapai 19,16% (Tabel 1).

14 Tabel 1. Pangsa pasar hypermaket Indonesia Nama Pangsa pasar (%) Carrefour 66,73 Giant 19,16 Hypermart 10,88 Lainnya 3,23 Total 100 Sumber : Salah satu cara yang digunakan Giant hypermarket agar bersaing adalah menerapkan Total Quality Management (TQM) atau Manajemen Mutu Terpadu. TQM merupakan suatu pendekatan yang dapat dilakukan perusahaan untuk memperbaiki mutu produk, meningkatkan produktivitas dan menekan biaya produksi. TQM mencoba meningkatkan daya saing perusahaan melalui perbaikan secara terus menerus terhadap produk, tenaga kerja, proses dan lingkungannya (Nasution, 2004). TQM bukan merupakan tujuan akhir perusahaan atau organisasi, melainkan merupakan suatu cara unuk mencapai sasaran organisasi (Ariani, 2002). Salah satu sasaran perusahaan adalah meningkatkan produktivitas perusahaan. Penerapan TQM akan memberikan pengaruh bagi poduktivitas perusahaan, salah satunya adalah produktivitas tenaga kerja. Tenaga kerja merupakan faktor yang paling menentukan tingkat produktivitas karena dua hal. Pertama, tenaga kerja merupakan bagian dari biaya yang terbesar dalam pengadaan barang atau jasa. Kedua, masukan pada sumber daya manuasia lebih mudah dihitung dibandingkan dengan masukan faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam Kintarti, 2005). Penelitian dengan menganalisis pengaruh TQM terhadap produktivitas kerja pada Giant hypermarket diharapakan dapat memberikan jawaban mengenai penerapan TQM dan pengaruhnya terhadap produktivitas kerja di perusahaan, sehingga Giant hypermarket tetap bersaing di era yang kompetitif ini.

15 1.2. Perumusan masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka perumusan masalah dari penelitian ini adalah : 1. Bagaimana penerapan TQM di Giant hypermarket? 2. Seberapa besar pengaruh penerapan TQM terhadap produktivitas kerja karyawan di Giant hypermarket? 3. Faktor-faktor apakah yang paling dominan dalam mempengaruhi keberhasilan penerapan TQM dan produktivitas kerja di Giant hypermarket? 1.3. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui penerapan TQM di Giant hypermarket. 2. Menganalisis pengaruh penerapan TQM terhadap produktivitas karyawan di Giant hypermarket. 3. Menganalisis faktor-faktor yang paling dominan yang mempengaruhi keberhasilan penerapan TQM dan produktivitas kerja karyawan di Giant hypermarket.

16 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Mutu Gaspersz (2003) mengemukakan bahwa mutu secara konvensional dapat diartikan sebagai karakteristik langsung dari suatu produk, seperti kinerja (performance), keandalan (reability), mudah dalam penggunaan (ease of use), estetika (esthetics) dan sebagainya. Secara strategik, mutu dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan. Menurut Juran dalam Nasution (2004), mutu merupakan kecocokan penggunaan produk (fitness for use) untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Kecocokan penggunaan ini didasarkan atas lima ciri, yaitu : 1. Teknologi, yaitu kekuatan atau daya tahan. 2. Psikologis, yaitu cita rasa atau status. 3. Waktu, yaitu kehandalan. 4. Kontraktual, yaitu adanya jaminan. 5. Etika, yaitu sopan santun, ramah, atau jujur. Philips B. Crosby dalam Nasution (2004) mendefinisikan mutu sebagai Conformance to Requirement, yaitu sesuai dengan yang disyaratkan atau distandarkan. Dengan definisi ini Crosby menitikberatkan kegiatan mutu perusahaan untuk mencoba mengerti harapan dan memenuhi harapan konsumen tersebut, sehingga perlu pandangan eksternal tentang mutu agar penyusunan sasaran mutu lebih realistis dan sesuai dengan permintaan atau keinginan. Deming dalam Nasution (2004) menyatakan, bahwa mutu adalah kesesuaian dengan kebutuhan pasar. Perusahaan harus benar-benar dapat memahami apa yang dibutuhkan konsumen atas suatu produk yang akan dihasilkan. Feigenbaum dalam Nasution (2004) berpendapat bahwa mutu adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya (full customer satisfaction). Suatu produk bermutu apabila dapat memberi kepuasan sepenuhnya kepada konsumen, yaitu sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen atas suatu produk. Garvin

17 dan Feigenbaum dalam Nasution (2004) menyatakan bahwa mutu merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, manusia/tenaga kerja, proses dan tugas, serta lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan atau konsumen. Dari semua definisi yang dikemukakan oleh para ahli, terdapat beberapa kesamaan, yaitu dalam unsur-unsur berikut : a. Mutu mencakup usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. b. Mutu mencakup produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan. c. Mutu merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya, apa yang dianggap merupakan mutu saat ini, mungkin dianggap kurang bermutu pada masa mendatang) Dimensi Mutu Menurut Garvin dalam Tjiptono dan Diana (2001), terdapat delapan dimensi mutu, yaitu : 1. Kinerja (performance), yaitu karakteristik operasi pokok dari produk inti. 2. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features), yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap. 3. Kehandalan (reability), yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal dipakai. 4. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specifications), yaitu sejauhmana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya. 5. Daya tahan (durability), berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan. 6. Serviceability, meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, mudah direparasi dan penanganan keluhan yang memuaskan. 7. Estetika, yaitu daya tarik produk terhadap panca indra. 8. Mutu yang dipersepsikan (perceived quality), yaitu citra dan reputasi produk serta tanggungjawab perusahaan terhadapnya.

18 2.3. TQM TQM muncul pertama kali di Amerika Serikat, tetapi kemudian diorganisasikan dan dilaksanakan di beberapa perusahaan Jepang, khususnya setelah Perang Dunia II, TQM diseminarkan sekaligus diterapkan dalam bentuk program-program pelatihan di berbagai sektor industri. Dua pakar terkemuka dalam TQM, baik di Jepang maupun Amerika Serikat adalah W. Edward Deming dan Joseph M. Juran. Deming mengemukakan bahwa pihak manajemen harus bertanggung jawab penuh dalam penerapan sistem mutu produk secara total dalam menghasilkan produk yang baik dan tidak cacat (Prawirosentono, 2001). Empat belas poin Deming merupakan ringkasan dari keseluruhan pandangan Deming terhadap apa yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk melakukan transisi positif dari bisnis biasa hingga menjadi bisnis bermutu di tingkat dunia. Empat belas poin Deming tersebut adalah : 1. Ciptakan kondisi yang langgeng untuk memperbaiki produk dan jasa. 2. Adopsi falsafah baru. Dalam hal ini manajemen harus memahami adanya era ekonomi baru dan siap menghadapi tantangan, belajar bertanggung jawab dan mengambil alih kepemimpinan. 3. Hentikan ketergantungan pada inspeksi dalam membentuk mutu produk. 4. Hentikan praktek menghargai kontrak berdasarkan tawaran yang rendah. 5. Perbaiki secara konstan dan terus menerus sistem produksi dan jasa, untuk meningkatkan mutu dan produktivitas, yang pada gilirannya secara konstan menurunkan biaya. 6. Lembagakan on the job trainning. 7. Lembagakan kepemimpinan. 8. Hapuskan rasa takut, sehingga setiap orang dapat bekerja secara efektif. 9. Hilangkan dinding pemisah antar departemen, sehingga orang dapat bekerja sebagai suatu tim. 10. Hilangkan slogan, desakan, dan target bagi tenaga kerja. Hal-hal tersebut dapat menciptakan permusuhan. 11. Hilangkan kuota dan manajemen berdasarkan sasaran, tetapi dengan kepemimpinan.

19 12. Hilangkan penghalang yang dapat merusak kebebasan karyawan atas keahliannya. 13. Giatkan program pendidikan self-improvement. 14. Buatlah transformasi pekerjaan setiap orang dan siapkan setiap orang untuk mengerjakannya. Juran dalam Muhandri dan Kadarisman (2008) mengemukakan bahwa TQM diimplementasikan apabila mengikuti tiga proses manajerial, yaitu (1) perencanaan mutu, (2) pengendalian mutu dan (3) peningkatan/perbaikan mutu. Proses yang dikembangkan Juran ini dikenal dengan istilah Trilogi Juran. Kegiatan dari masing-masing proses tersebut dapat dilihat pada Tabel 2 : Tabel 2. Tiga proses umum manajemen mutu Perencanaan Mutu Pengendalian Mutu Peningkatan Mutu Menetapkan tujuan mutu Mengidentifikasi pelanggan Menentukan kebutuhan pelanggan Membangun keistimewaan produk yang merespon Mengembangkan proses yang mampu menghasilkan keistimewaan produk Menetapkan pengendalian proses; menerjemahkan rencana ke kegiatan operasional Mengevaluasi kinerja aktual Membandingkan kinerja aktual bertindak menangani perbedaan Menguji kebutuhan Menetapkan infrastruktur Mengidentifikasi proyek peningkatan mutu Menetapkan tim proyek Menyediakan tim dengan sumber daya, pelatihan,dan motivasi untuk mendiagnosis penyebab dan upaya untuk mengatasinya Menetapkan pengendalian agar tetap pada jalurnya TQM merupakan sistem manajemen yang mengangkat mutu sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi. TQM merupakan sistem manajemen yang

20 berfokus pada orang/karyawan dan bertujuan untuk terus menerus meningkatkan nilai yang diberikan kepada pelanggan dengan biaya penciptaan nilai yang rendah tersebut. TQM merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus terhadap produk, jasa, tenaga kerja, proses dan lingkungannya (Nasution, 2004). TQM merupakan penerapan metode kuantitatif dan pengetahuan kemanusiaan untuk: (1) memperbaiki material dan jasa yang menjadi masukan organisasi, (2) memperbaiki semua proses penting dalam organisasi, dan (3) memperbaiki upaya memenuhi kebutuhan para pemakai produk dan jasa pada masa kini dan waktu yang akan datang (Harjosoedarmo, 2004). Menurut Ibrahim dalam Arthatiani (2008), konsep dasar TQM memuat prinsip-prinsip dasar yang pada akhirnya akan menentukan berhasil atau gagalnya penerapan TQM, oleh karena itu prinsip-prinsip dasar dari TQM sangat berperan dalam pelaksanaannya. Prinsip-prinsip tersebut adalah : 1. Komitmen Manajemen Manajemen sebagai penanggungjawab dalam bidang kepemimpinan yang bertugas sebagai penunjuk dan pemberi semangat bagi perusahaan, karena keberadaannya sangat didukung dalam penerapan TQM agar dapat terlaksana dengan baik. 2. Perbaikan Mutu dan Sistem Secara Berkesinambungan Mutu sebagai hal yang penting dalam produksi harus terus dilakukan perbaikan secara terus menerus. Hal ini tidak hanya dilakukan pada akhir proses saja, tetapi juga harus dilakukan dari awal proses sehingga produk yang dihasilkan tidak memiliki cacat. 3. Perspektif Jangka Panjang Waktu yang singkat tidak hanya dapat menunjukkan keberhasilan ataupun kegagalan dari penerapan TQM, tetapi butuh waktu yang panjang. 4. Fokus Pada Pelanggan Perbaikan yang dilakukan secara terus menerus diharapkan akan dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan harapan konsumen.

21 5. Keterlibatan dan Pemberdayaan Karyawan Keterlibatan karyawan dalam pengambilan keputusan akan menanamkan rasa loyalitas karyawan terhadap perusahaan dan timbul rasa memiliki dari karyawan tersebut terhadap perusahaan. Cara untuk meningkatkan keterlibatan karyawan dalam pengambilan keputusan tersebut adalah dengan memberikan pelatihan serta kompensasi tidak hanya dalam bentuk uang, tetapi pujian dan penghargaan, agar apa yang dilakukan dihargai perusahaan. 6. Kerjasama Tim Kerjasama tim sangat dibutuhkan dalam TQM, sehingga produk X tidak hanya dilakukan oleh departemen X melainkan tanggungjawab semua departemen. Menurut Ibrahim dalam Arthatiani (2008), unsur-unsur utama dari TQM yang sangat mempengaruhi pelaksanaan TQM adalah : 1. SDM Pihak-pihak yang berhubungan dengan dengan kegiatan perusahaan. 2. Standar Spesifikasi produk yang dihasilkan dan acuan dalam menjalankan semua kegiatan untuk menghasilkan produk sesuai yang diinginkan perusahaan. 3. Sarana Peralatan yang digunakan untuk menjalankan kegiatan pengendalian mutu. 4. Pengorganisasian Pendelegasian tugas dan wewenang di dalam perusahaan. 5. Audit Internal Kegiatan pengendalian berkala untuk mengidentifikasi penyimpangan terhadap standar. 6. Diklat Kegiatan untuk menyebarkan gagasan mengenai pengendalian mutu, meningkatkan pengetahuan dan kemampuan karyawan dalam memecahkan masalah, serta untuk mengembangkan sistem pengendalian mutu.

22 7. Visi dan Misi Tujuan jangka panjang atau target jangka panjang yang ingin dicapai oleh perusahaan yang membedakannya dengan perusahan lain dan menjadi prioritas bagi setiap pelaku manajemen dalam perusahaan Manfaat Implementasi TQM Menerapkan TQM di perusahaan akan memberikan manfaat bagi perusahaan (Gambar 1) maupun karyawannya. Dengan menerapkan TQM, manfaat yang diperoleh perusahaan dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari perbaikan posisi persaingan dan dari pengurangan cacat produk yang dihasilkan. Jika produk cacat dapat diminimumkan, maka biaya mutu (produk gagal, pekerjaan ulang, pemeriksaan dan pengembalian dari konsumen) akan berkurang, dan lebih jauh lagi mengurangi total biaya produksi. Perusahaan yang menghasilkan mutu produk yang lebih baik dan mampu memberikan jaminan kepada konsumen, akan mendapatkan citra positif dari konsumen. Selanjutnya, posisi persaingan semakin baik, pemasaran semakin luas, bahkan sampai ke posisi ekspor. Harga produk dapat lebih ditingkatkan, sehingga keuntungan yang diperoleh menjadi lebih besar (Muhandri dan Kadarisman, 2008). Menurut Hardjosoedarmo (2004), penerapan TQM akan memberikan dampak yang positif bagi karyawan, yaitu : 1. Karyawan akan menjadi lebih loyal kepada organisasinya dan menganggap bahwa keberhasilan organisasi identik dengan keberhasilan pribadi. 2. Karyawan akan menunjukkan pekerjaan mutu, karena percaya akan mutu, sehingga organisasi tidak lagi terlalu bertumpu pada struktur untuk menciptakan tatalaku mutu. 3. Karyawan akan mengorganisasikan dirinya secara sukarela untuk melakukan perbaikan proses tanpa campur tangan, tekanan, ataupun dorongan manajemen. 4. Karyawan baru, terlepas dari latar belakang dan orientasinya, dengan mudah akan menyesuaikan diri pada budaya mutu yang telah terbentuk

23 dalam organisasi oleh karena itu pergantian, absensi, dan unjukrasa dapat dikurangi, bahkan ditiadakan. Perbaikan mutu Perbaikan posisi persaingan Peningkatan produk bebas cacat Harga lebih tinggi Peningkatan pangsa pasar Peningkatan penghasilan Penurunan biaya produksi Peningkatan laba perusahaan Gambar 1. Manfaat penerapan TQM bagi perusahaan (Muhandri dan Kadarisman, 2008) 2.5. Produktivitas Kerja Produktvitas merupakan rasio antara hasil kegiatan (output) dengan segala pengorbanan (input) dalam menghasilkan sesuatu (Nasution, 2004). Menurut Mangkuprawira dan Hubeis (2007), input terdiri dari manajemen, tenaga kerja, biaya produksi, peralatan dan waktu. Output meliputi produksi, produk, penjualan, pendapatan, pangsa pasar dan kerusakan produk. Dalam perspektif normatif, pengertian produktivitas adalah jika hari ini karyawan lebih baik daripada kemarin dan hari esok lebih baik daripada sekarang. Terdapat tiga macam produktivitas berdasarkan sumber input, yaitu produktivitas modal, produktivitas bahan baku dan produktivitas tenaga kerja.

24 Produktivitas tenaga kerja menunjukkan perbandingan antara hasil kerja seorang tenaga kerja dengan satuan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu produk (Ravianto, 1990). Produktivitas tenaga kerja dapat dirumuskan : Produktivitas tenaga kerja = Jumlah hasil produksi atau penjualan.(1) Satuan waktu Menurut Ravianto (1990), produktivitas kerja seseorang pada dasarnya sangat dipengarugi oleh beberapa faktor seperti tingkat pendidikan dan pelatihan, fisik dan biologis, tingkat penghasilan, teknologi dan sarana penyerta produksi, kemampuan manajerial pimpinan dan faktor kesempatan. Produktivitas kerja dipengaruhi oleh harapan karyawan dan perusahaan. Harapan karyawan difokuskan pada pemenuhan kebutuhan dirinya sendiri dan keluarga. Harapan perusahaan merupakan harapan kepada karyawan yang tidak selalu searah dengan harapan karyawan sendiri. Harapan perusahaan dalam banyak hal, berbeda dengan harapan karyawan. Perpaduan antara dua macam harapan ini akan menentukan besar kecilnya nilai produktivitas. Nasution (2004) mengemukakan bahwa individu yang produktif memiliki karakteristik berikut : 1. Secara konsisten selalu mencari gagasan-gagasan yang lebih baik dan cara penyelesaian tugas yang lebih baik lagi. 2. Selalu memberi saran-saran untuk perbaikan secara sukarela. 3. Menggunakan waktu secara efektif dan efisien. 4. Selalu melakukan perencanaan dan menyertakan jadwal waktu. 5. Bersikap positif terhadap pekerjaannya. 6. Dapat berlaku sebagai anggota kelompok yang baik sebagaimana menjadi seorang pemimpin yang baik. 7. Dapat memotivasi dirinya sendiri melalui dorongan dari dalam. 8. Memahami pekerjaan orang lain yang lebih baik. 9. Bersedia mendengar ide-ide orang lain yang lebih baik. 10. Hubungan antarpribadi dengan semua tingkatan dalam organisasi berlangsung dengan baik.

25 11. Sangat menyadari dan memperhatikan masalah pemborosan dan biayabiaya. 12. Mempunyai tingkat kehadiran yang baik (tidak banyak absen dalam pekerjaannya). 13. Sering melampui standar yang telah ditetapkan. 14. Selalu mempelajari sesuatu yang baru dengan cepat. 15. Tidak selalu mengeluh dalam bekerja. Menurut Simanjuntak dalam Indraswari (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja digolongkan pada tiga kelompok, yaitu : 1. Mutu dan kemampuan fisik pekerja yang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, latihan, motivasi kerja, etos kerja, mental dan kemampuan fisik pekerja yang bersangkutan. 2. Sarana pendukung kerja mencakup lingkungan kerja dan kesejahteraan tenaga kerja. Lingkungan kerja termasuk teknologi dan cara produksi, sarana dan peralatan produksi yang digunakan, tingkat keselamatan dan kesehatan kerja, serta suasana dalam lingkungan itu sendiri. Kesejahteraan tenaga kerja tercermin dalam sistem pengupahan dan jaminan sosial, serta jaminan kelangsungan kerja. 3. Supra sarana, meliputi kebutuhan pemerintah, hubungan industrial dan kemampuan dalam mencapai sistem kerja yang optimal Hypermarket Hypermarket merupakan salah satu jenis warehouse retailing, yaitu pedagang enceran yang memiliki fasilitas kombinasi gudang dan ruang pamer (display)toko. Hypermarket menyediakan berbagai jenis barang, menyimpan dan menjual produk makanan dan barang-barang seperti pakaian dan elektronik. Hypermarket menggunakan prinsip gudang untuk mengurangi biaya operasi dan memberikan harga diskon kepada konsumen. Dengan pelayanan sendiri (self-service), pengecekan secara terpusat dan penanganan material yang baik, hypermarket mampu menetapkan harga lebih rendah dibandingkan pedagang eceran lainnya sebesar 15%-20% (Lewinson and Delozier, 1989).

26 Lewinson and Delozier (1989) mengemukakan ada 10 jenis ritel berdasarkan karakteristiknya, yaitu : 1. Specialty Store Retailing 2. Department Store Retailing 3. Chain Store Retailing 4. Discount Store Retailing 5. Off-Price Retailing 6. Supermarket Retailing 7. Convenience Store Retailing 8. Contractual Retailing 9. Warehouse Retailing 10. Nonstore Retailing Menurut Levy dan Weitz dalam Yusrianti (2008), hypermarket merupakan jenis pedagang eceran dengan gerai besar dan menawarkan produk dengan harga rendah. Luas hypermarket mencapai kaki atau enam kali lapangan sepak bola dan memiliki persediaan produk hingga item Penelitian Terdahulu yang Relevan Indraswari (2007) dalam penelitiannya yang berjudul "Pengaruh Penerapan Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PTPN VIII Gunung Mas Bogor. Penelitian ini menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM). Hasil Penelitian ini menjelaskan bahwa Penerapan Manajemen Mutu ISO 9001:2000 pada PTPN VIII Gunung Mas Bogor mempengaruhi produktivitas kerja karyawan sebesar 36%. Peubah komunikasi dan koordinasi mempunyai kontribusi paling besar membentuk Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2000 dan kontribusi terbesar terhadap produktivitas diberikan oleh peubah kemampuan kerja dan peubah lingkungan kerja memberikan kontribusi yang paling kecil. Dengan menggunakan diagram Pareto dan Proses Hirarki Analitik (PHA) pada PT. Maya Food Industries di kota Pekalongan, Arthatiani (2008) mengemukakan bahwa terdapat tujuh permasalahan penting yang dihadapi oleh perusahaan dalam menerapkan TQM, yaitu job description, kinerja

27 quality control yang kurang maksimal, sistem pelaksanaan pelaporan belum dijalankan dengan baik, ketersediaan bahan baku yang tidak kontinu, sanitasi dan higienitas belum optimal, daya tawar pemasok tinggi dan kurangnya prasarana. Untuk mengatasi masalah ini, prioritas alternatif perbaikan yang diperoleh dengan analisis PHA disesuaikan dengan kondisi perusahaan adalah kinerja organisasi, perbaikan dan peningkatan mutu SDM, modernisasi peralatan, perbaikan sistem administrasi dan penerapan sistem informasi manajemen (SIM). Nita (2006) melakukan kajian penerapan MMT di CV. Banyu Biru, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Pelaksanaan MMT di CV. Banyu Biru sudah berjalan baik, namun masih terdapat permasalahan. Permasalahan ini kemudian dianalisis dengan metode PHA dan didapatkan bahwa masalah yang dihadapi oleh perusahan adalah masalah mutu, waktu, kontinuitas, jumlah dan biaya. Untuk mengatasi permasalahannya, maka susunan prioritas alternatif perbaikan secara berturut-turut adalah team work, diklat, patok duga, sistem informasi, variasi produk, perbaikan sistem adminstrasi dan info manajemen.

28 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Persaingan yang semakin ketat menuntut setiap perusahaan untuk mempunyai keunggulan kompetitif, salah satunya dengan menerapkan TQM. Penerapan TQM memiliki manfaat baik untuk perusahaan maupun karyawannya. Salah satu tujuan dari penerapan TQM adalah peningkatan produktivitas kerja karyawan perusahan. Penelitian ini dimulai dengan menganalisis bagaimana penerapan TQM di Giant hypermarket dengan menggunakan analisis deskriptif. Tahap berikutnya adalah mengidentifikasi faktor-faktor untuk mengetahui hubungan TQM dengan produktivitas kerja. Pelaksananan TQM di Giant hypermarket didasarkan pada unsur-unsur TQM yang faktor-faktornya adalah SDM, Standar, Sarana, Organisasi, Audit Internal dan Diklat (Ibrahim dalam Arthatiani, 2008). Sedangkan faktor-faktor produktivitas adalah Kemauan Kerja, Kemampuan Kerja, Lingkungan Kerja, Hubungan Kerja (Sinungan, 1995). Seluruh faktor TQM dan faktor produktivitas kerja merupakan peubah indikator. Setelah data terkumpul, selanjutnya diolah dengan menggunakan metode SEM untuk mengidentifikasi pengaruh peubah indikator terhadap peubah laten maupun pengaruh peubah laten bebas (TQM) terhadap peubah laten terikat (produktivitas kerja). Hasil akhir yang diperoleh dapat digunakan masukan bagi pihak manajemen untuk melakukan tindakan lebih lanjut mengenai penerapan TQM dan pengaruhnya terhadap produktivitas kerja karyawan.

29 Giant hypermarket Botani Square Bogor Penerapan TQM Faktor-faktor TQM SDM Standar Sarana Organisasi Audit Internal Diklat Faktor-faktor produktivitas Kemauan Kerja Kemampuan Kerja Lingkungan Kerja Hubungan Kerja Structural Equation Modeling (SEM) Pengaruh TQM terhadap produktivitas kerja Faktor-faktor dominan mempengaruhi TQM Faktor-faktor dominan mempengaruhi produktivitas kerja Masukan bagi pihak Manajemen Gambar 2. Kerangka pemikiran penelitian

30 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Giant hypermarket Botani Square Jl. Pajajaran Bogor, pada bulan Februari sampai Maret Metode Penelitian Pengumpulan Data Penggunaan metode SEM membutuhkan jumlah contoh yang besar agar diperoleh hasil yang mempunyai kredibilitas cukup. Sampai saat ini tidak ada kesepakatan tentang jumlah minimum contoh yang dibutuhkan, namun ada beberapa pertimbangan praktis yang dapat dijadikan acuan dalam menentukan ukuran contoh. Model SEM dengan jumlah peubah laten sampai lima buah dan setiap konstruk dijelaskan oleh tiga atau lebih indikator, jumlah contoh data sudah dianggap memadai (Santoso, 2007). Dalam penelitian ini jumlah responden adalah 150 orang, dipilih dengan metode simple random sampling dari jumlah keseluruhan karyawan sebanyak 222 orang. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari pengamatan langsung, pengisian kuesioner (Lampiran 1) serta wawancara dengan pihak manajemen perusahaan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen perusahaan, buku, jurnal, artikel-artikel, internet dan literatur terkait lainnya. Pengambilan data, terutama untuk kuesioner akan dilakukan pengujian yang menentukan apakah kuesioner sebagai alat pengukur tersebut sahih atau tidak andal dengan cara berikut : 1. Uji Validitas Validitas menunjukkan sejauhmana suatu alat pengukur (kuesioner) itu mengukur apa yang ingin diukur. Teknik analisis yang digunakan adalah korelasi product moment Pearson, yaitu untuk menghitung korelasi antar masing-masing pertanyaan dengan skor total (Umar, 2006) dengan rumus berikut :

31 (2) Dimana, r = angka korelasi n = jumlah contoh dalam penelitian x = skor pertanyaan y = skor total responden dalam menjawab seluruh pertanyaan 2. Uji Reliabilitas Setelah alat ukur dinyatakan sahih, maka berikutnya alat ukur tersebut diuji reliabilitasnya, yaitu suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Untuk mengukur reabilitas kuesioner digunakan teknik alpha cronbanch (Umar, 2006), dengan rumus berikut : (3) Dimana, r = reliabilitas instrumen k = banyak butir pertanyaan = ragam = jumlah ragam butir Rumus ragam yang digunakan : Dimana, n = jumlah responden x = nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor-nomor butir pertanyaan)

32 Nilai alpha lebih besar dari 0,6 dikatakan andal dan begitu juga sebaliknya Pengolahan dan Analisis Data Analisa data pada penelitian ini menggunakan SEM atau model persamaan struktural. SEM adalah teknik analisis multivariate yang memungkinkan peneliti untuk menguji hubungan antara peubah yang kompleks baik recursive maupun non-recursive untuk memperoleh gambaran menyeluruh mengenai keseluruhan model (Ghozali dan Fuad, 2005). SEM terdiri dari peubah laten (latent variables) dan peubah teramati (measured variables). Peubah laten merupakan peubah kunci yang menjadi perhatian dalam SEM dan merupakan konsep abstrak. Peubah laten dibagi atas peubah eksogen (ξ 1 ) yang merupakan peubah bebas pada semua persamaan yang ada dalam SEM dan peubah endogen (ε) yang terikat paling sedikit satu persamaan dalam model. Parameter yang menunjukkan regresi peubah laten endogen pada peubah laten eksogen disimbolkan dengan γ (gamma), sedangkan regresi peubah laten endogen terhadap peubah laten endogen lainnya disimbolkan dengan β (beta). Peubah teramati merupakan peubah yang dapat diamati atau dapat diukur secara empiris dan sering disebut dengan indikator. Peubah teramati merupakan efek atau ukuran dari peubah laten. Pada metode survei dengan menggunakan kuesioner, setiap pertanyaan pada kuesioner mewakili sebuah peubah teramati. Muatan faktor yang menghubungkan peubah laten dengan peubah teramati disimbolkan dengan λ (lambda). Simbol diagram lintasan dari peubah teramati adalah bujur sangkar/empatpersegi panjang dan pemberian nama peubah diamati biasanya menggunkan notasi matematika ( X dan Y). Model pada SEM terdiri dari dua, yaitu model persamaan struktural yang menggambarkan hubungan antara peubah laten dan model pengukuran yang menggambarkan hubungan antara peubah laten dengan peubah teramati. (Wijianto, 2008).

33 Salah satu kelebihan metode SEM adalah dapat mengidentifikasi kesalahan pengukuran. Kesalahan struktural menunjukkan peubah bebas tidak dapat memprediksi peubah terikat secara sempurna, kesalahan struktural dilambangkan dengan δ (zeta). Kesalahan pengukuran mengidentifikasikan peubah teramati dari suatu peubah laten tidak dapat merefleksikan peubah laten secara sempurna, sehingga penambahan kesalahan pegukuran diperlukan agar model menjadi lengkap. Kesalahan pengukuran yang berkaitan dengan peubah teramati X dilambangkan dengan δ (delta) dan peubah teramati Y dilambangkan dengan ε (epsilon). Semakin kecil nilai kesalahan pengukuran maka model semakin baik, dengan nilai cut off error 0,6, artinya apabila nilai error melebihi 0,6 maka peubah indikator tidak sahih sebagai manifestasi dari peubah latennya (Sitinjak dan Sugiarto, 2006). SEM memiliki karakteristik yang berbeda dengan regresi biasa. Regresi biasa pada umumnya menspesifikasikasikan hubungan kausal antara peubah yang teramati, sedangkan pada model peubah laten SEM, hubungan kausal terjadi diantara peubah-peubah tidak teramati atau peubah-peubah laten. Secara umum, prosedurnya melalui tahap-tahap berikut : 1. Spesifikasi model Tahap ini berkaitan dengan pembentukan model awal persamaan struktural, sebelum dilakukan estimasi. Model awal diformulasikan berdasarkan suatu teori atau penelitian sebelumnya. 2. Identifikasi Tahap ini berkaitan dengan pengkajian tentang kemungkinan diperolehnya nilai yang unik untuk setiap parameter yang ada di dalam model dan kemungkinan persamaan simultan tidak ada solusinya. 3. Estimasi Tahap ini berkaitan dengan estimasi terhadap model untuk menghasilkan nilai-nilai parameter dengan menggunakan salah satu metode estimasi yang tersedia. Pemilihan metode estimasi yang

34 digunakan biasanya ditentukan berdasarkan karakteristik dari peubah-peubah yang dianalisis. 4. Uji kecocokan Tahap ini berkaitan dengan pengujian kecocokan antara model dengan data. Beberapa kriteria kecocokan atau Goodness Of Fit (GOF) dapat digunakan untuk melaksanan langkah ini. Uji kecocokan terdiri dari : a. Chi-square Digunakan untuk menguji seberapa dekat kecocokan antara matrik kovarian contoh dengan matrik kovarian model. Menurut Wijanto (2008), nilai yang semakin kecil semakin baik. b. RMSEA (Root Mean Square Error of Approximation) RMSEA adalah rata-rata perbedaan per derajat perbedaan yang diharapkan terjadi dalam populasi, bukan dalam contoh. McCallum dalam Wijanto (2008) menjelaskan nilai RMSEA sebagai berikut : 0,05 < RMSEA 0,08 (good fit) 0,08 < RMSEA 0,10 (marginal fit) RMSEA > 0,10 (poor fit) c. GFI (Goodness-of-Fit Index) GFI merupakan ukuran kesesuaian model secara deskriptif. GFI 0,90 merupakan tingkat kecocokan yang baik. (Schumacker dan Lomax dalam Kusnendi 2007) d. AGFI (Adjusted Goodness-of-Fit Index) AGFI merupakan perluasan dari GFI yang disesuaikan dengan degree of freedom. Menurut Sharma dalam Surahman (2008), AGFI 0,8 memiliki tingkat kecocokan yang baik. e. NFI (Normed Fit Index) NFI merupakan ukuran komparatif terhadap base line atau model null. NFI = 0,90 artinya model diindikaskan 90% lebih baik bila dibandingkan model nullnya. NFI 0,90 memiliki

35 tingkat kecocokan yang baik (Schumacker dan Lomax dalam Kusnendi 2007). f. NNFI (Non Normed Fit) NNFI merupakan ukuran kesesuaian model sebagai koreksi terhadap ukuran NFI. NNFI 0,90 memiliki tingkat kecocokan yang baik (Schumacker dan Lomax dalam Kusnendi 2007). g. CFI (Comparative Fit Index) CFI merupakan ukuran kesesuaian model berbasis komparatif dengan model null. CFI mempunyai nilai dalam kisaran 0,0 sampai 1,0. CFI > 0.90 mengindikasikan model cocok dengan data. Selain uji kecocokan di atas, dalam metode SEM terdapat uji kecocokan pengukuran yang dilakukan terhadap setiap konstruk atau model pengukuran (hubungan antara sebuah peubah laten dengan beberapa peubah yang teramati) secara terpisah melalaui evaluasi validitas dan reliabilitas dari model pengukuran. a. Uji validitas Validitas berhubungan dengan apakah suatu peubah mengukur apa yang seharusnya diukur. Menurut Rigdon dan Ferguson dalam Wijanto (2008), suatu peubah memiliki validitas yang baik terhadap konstruk atau peubah latennya, apabila : 1) Nilai t muatan faktornya (loading factor) lebih besar dari nilai kritis (atau 1,96 atau untuk praktisnya 2) 2) Muatan faktor standarnya (standardized loading factors) 0,70. b. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah konsistensi suatu pengukuran. Reliabilitas tinggi menunjukkan bahwa indikator memiliki konsistensi tinggi dalam mengukur konstruk latennya. Uji reliabilitas dihitung dengan rumus (Hair et.al., dalam Wijanto, 2008) :

36 Construct reliability = ( k i k 2 ( ) i 1 ij 2 k ) 1 ij i 1 v( ) i (4) Variance extracted = ( k 2 ( ij ) i 1 k 2 k ij ) i 1 i 1 v( ) i (5) Sebuah konstruk memiliki nilai reliabilitas yang baik apabila nilai construct reliability 0,70 dan variance extracted 0,5. 5. Respesifikasi Tahap ini berkaitan dengan respesifikasi model berdasarkan atas hasil uji kecocokan tahap sebelumnya. Analisa data digunakan untuk menjelaskan hubungan antara penerapan TQM terhadap produktivitas kerja karyawan. Analisa data juga digunakan untuk menentukan faktor dominan dari setiap unsur TQM dalam mempengaruhi produktivitas kerja karyawan. Analisa masing-masing peubah akan diolah dengan menggunakan software Linear Structural Relationship (LISREL) Peubah penerapan TQM dengan indikator berikut : X 1 = SDM X 2 = Standar (STD) X 3 = Sarana (SAR) X 4 = Organisasi (ORG) X 5 = Audit Internal (AUD) X 6 = Diklat (DIK) Peubah diatas dikorelasikan dengan peubah produktivitas kerja karyawan (PK), dengan indikator berikut : Y 1 = Kemauan kerja (MAU) Y 2 = Kemampuan kerja (MAM) Y 3 = Lingkungan kerja (LIN) Y 4 = Hubungan kerja (HUB)

37 Secara umum model SEM penelitian Pengaruh Penerapan TQM terhadap Produktivitas Kerja Karyawan dapat dijelaskan pada Gambar 3. Notasi matematika dari persamaan struktural adalah : PK = γ TQM + δ Notasi matematika dari persamaan pengukuran adalah : X1 = λx 1 TQM + δ 1 Y1 = λy 1 PK + ε 1 X2 = λx 2 TQM + δ 2 Y2 = λy 2 PK + ε 2 X3 = λx 3 TQM + δ 3 Y3 = λy 3 PK + ε 3 X4 = λx 1 TQM + δ 4 Y4 = λy 4 PK + ε 4 X5 = λx 1 TQM + δ 5 X6 = λx 1 TQM + δ 6 δ 1 δ 2 X1 X2 λx 1 λx 2 δ λy 1 Y1 Y2 ε 1 ε 2 δ 3 X3 λx 3 TQM γ PK λy 2 δ 4 X4 λx 4 λx 5 ξ η λy 3 λy 4 Y3 Y4 ε 3 ε 4 δ 5 X5 λx 6 δ 6 X6 Gambar 3. Gambaran model SEM penelitian

38 Perumusan Hipotesis dalam penelitian ini adalah: H1 : terdapat hubungan positif antara penerapan TQM dengan produktivitas kerja karyawan Giant hypermarket Botani Square Bogor H2 : terdapat hubungan positif antara SDM, standar, sarana, organisasi, audit internal dan diklat terhadap penerapan TQM H3 : terdapat hubungan positif antara kemauan kerja, kemampuan kerja, lingkungan kerja, hubungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan.

39 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Perusahaan Giant hypermarket adalah salah satu unit usaha dari PT.Hero Supermarket Tbk yang merupakan perusahan ritel terkemuka di Indonesia. Pencetus berdirinya PT. Hero Supermarket adalah Bapak Mohammad Saleh Kurnia, yang mengawali usahanya pada tahun 1951 dengan membuka toko kelontong Hero di gang Ribal. Pada tahun 1971, Hero Mini Market pertama didirikan di Jl. Falarehan I No.23 Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Tanggal 30 Juni 1989 perusahaan Hero Supermarket berubah menjadi perusahaan terbuka dan terdaftar di bursa efek Jakarta, serta menjadi perusahaan ritel pasar swalayan pertama di Indonesia yang memperoleh kepercayaan untuk menjual sahamnya kepada masyarakat luas. Selain Giant hypermarket, PT Hero Supermarket Tbk memiliki beberapa unit usaha lainnya, yaitu Hero Supermarket, Star Mart, Guardian, Giant Supermarket dan Mitra Toko Diskon. Hingga tahun 2008, jumlah gerai yang dimiliki oleh PT. Hero Supermarket Tbk mencapai 368 gerai (Tabel 3). Giant sendiri didirikan oleh Teng Meng Chun (Teng Family) tahun 1944, diawali dengan toko kecil di Sentul Market, Malaysia. Mini market pertama didirikan tahun 1971 dengan nama TMC (Teng Mini Market Center) di Bangsar Kuala Lumpur. Toko tersebut masih ada sampai sekarang dan terkenal dengan nama TMC dan pada tahun 1985 Giant pertama dibuka di Kelana Jaya. Pada bulan Februari 1988 melakukan strategi aliansi dengan Dairy Farm Hongkong, anggota Jardine Matheson Group dan menjadi Giant hypermarket.

40 Tabel 3. Jumlah gerai PT. Hero Supermarket Tbk sampai tahun 2008 No Jenis Toko Jumlah Gerai 1 Hero Supermarket 86 2 Star Mart 91 3 Guardian Giant Hypermarket 17 5 Giant Supermarket 22 6 Mitra 11 Total 368 Sumber : PT. Hero Supermarket Tbk, Giant memiliki konsep One Stop Shopping, Lower Prices Everyday menyediakan barang berjumlah item. Giant terdiri dari empat jenis toko, yaitu Hypermarket, Superstore, Small Superstore dan Supermarket. Perbedaan jenis toko tersebut terletak luas toko dan jumlah karyawannya (Tabel 4). Tabel 4. Jenis toko Giant Jenis Toko Luas (m 2 ) Jumlah Karyawan Hypermarket Superstore Small Superstore Supermarket <3.000 <100 Sumber : Giant hypermarket Botani Square Bogor, Giant pertama yang didirikan di Indonesia adalah Giant Villa Melati Mas Serpong Tangerang, yang didirikan pada tahun Hingga tahun 2008, gerai Giant terus bertambah menjadi 17 gerai yang tersebar di delapan kota, yaitu : Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Surabaya dan Sidoarjo. Giant hypermarket Botani Square Bogor berdiri pada tanggal 25 Agustus

41 2006 dengan luas ± m 2. Giant hypermarket Bogor berada di gedung IPB International Convention Center, Botani Square Jl. Pajajaran No. 3 Tegalega Kota Bogor Visi dan Misi Perusahaan Setiap perusahaan memiliki visi dan misi agar tujuan yang ingin dicapai perusahaan menjadi jelas dan terarah. Visi dan misi Giant hypermarket sama dengan visi dan misi PT. Hero Supermarket Tbk, yaitu : Visi : Menjadi peritel terkemuka di Indonesia dalam segi penjualan dan penciptaan nilai jangka panjang bagi pemegang saham. Misi : Meningkatkan nilai investasi pemegang saham Hero melalui keberhasilan komersial dengan menarik pelanggan dan meningkatkan daya saing yang mantap. Disamping visi dan misi, PT. Hero Supermarket, Tbk juga memiliki falsafah yang diharapkan dapat berpartisipasi dalam pembangunan negara, mencapai kesejahteraan sesama karyawan dan menuju kemajuan perusahaan. Falsafah PT. Hero Supermarket adalah : 1. Selalu mengutamakan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan 2. Selalu menyediakan produk bermutu tinggi sesuai dengan keinginan pelanggan. 3. Bersama-sama menciptakan kesatuan manajemen yang sempurna Fungsi Sosial dan Ekonomi PT. Hero Supermarket Tbk PT. Hero Supermarket, Tbk merupakan perusahaan ritel modern yang bertujuan untuk mendapatkan laba dari barang-barang dijual. Selain bertujuan untuk memperoleh laba, PT Hero Supermarket juga memiliki fungsi sosial dan fungsi ekonomi, yaitu : a. Fungsi Sosial 1. Memberikan kesempatan kerja PT. Hero Supermarket telah memberikan kesempatan kerja kepada karyawan sampai tahun 2008 yang tersebar di

42 gerai-gerai Hero Supermarket, Guardian, Shop in, Star Mart dan Head Office. 2. Kesejahteraan karyawan Kesejahteraan karyawan sangat diperhatikan oleh PT. Hero Supermarket, salah satunya adalah gaji memadai di atas Upah Minimum Provinsi (UMP). Disamping itu perusahaan memberikan tunjangan kesehatan, hari tua, kecelakaan, kematian, uang makan dan uang transport. 3. Kepemilikan umum Hero merupakan perusahaan terbuka (Go Publik), sehingga saham Hero dapat dimiliki oleh masyarakat. 4. Kegiatan sosial masyarakat Bentuk kegiatan sosial yang dilakukan antara lain menyumbang yayasan kurang mampu (fakir miskin), membantu pengembangan koperasi dan usaha kecil melalui kegiatan kemitraan serta menyelenggarakan perayaan keagamaan, hari kemerdekaan dan lain-lain. b. Fungsi Ekonomi 1. Membantu menyediakan bahan makanan yang baik dan sehat. 2. Membantu meningkatkan penghasilan negara melalui kontribusi pajak. 3. Meramaikan bursa efek Struktur Organisasi Struktur Organisasi yang dimiliki Giant hypermarket dipimpin oleh seorang manajer yang disebut Store General Manager (SGM). SGM membawahi empat orang manajer divisi. Tiap divisi dibantu oleh DH- ADH (Departement Head-Assistant Departmen Head), supervisor dan staf. Tiga divisi utama dibagi berdasarkan pengelompokan produk, yaitu divisi Fresh, Grocery, Generale Marchandise dan satu divisi pendukung yang disebut divisi sales and support (Lampiran 2). Tugas SGM, Manajer, DH-ADH, supervisor dan staf adalah :

43 a. SGM : memimpin dan mengawasi semua kegiatan di Giant hypermarket. b. Manajer divisi : bertanggungjawab terhadap divisi yang dipimpinnya serta mengawasi kinerja bawahannya. c. DH-ADH : Membantu tugas manajemen, mengawasi dan memonitor semua kegiatan supervisor dan staf di divisi masingmasing, mengecek penjualan, menyusun rencana diskon terhadap suatu barang (dilakukan sekali dalam seminggu) serta mengontrol penyediaan barang. d. Supervisor : Mengawasi kerja staf, melakukan kontrol terhadap departemen bersangkutan, serta menjadi jembatan komunikasi antara staf dan DH. e. Staf : mengecek area masing-masing, mengecek barang-barang yang kosong, mengambil barang-barang yang kosong dari gudang dan memajang barang-barang. Selain itu staf memiliki tugas tambahan yaitu : mengontrol Sales Promotion Girl (SPG) dan Sales Promotion Man (SPM), mempromosikan barang-barang yang sedang promosi serta melakukan pelimpahan tugas kepada shif selanjutnya. f. Receiving : Menerima dan mengecek barang yang datang dari supplier. g. Marketing : Menarik konsumen untuk berbelanja dan meningkatkan penjualan. h. LP (Lost Prevention) : Mengawasi keamanan toko, serta sistem dan prosedur yang berlaku di toko. i. IT : Mengolah seluruh data dan komputerisasi toko. j. HRD : Mengatur semua hal yang berhubungan dengan karyawan, seperti absensi, cuti, keterlambatan, keluar masuk karyawan dan melakukan kegiatan administrasi lainnya. k. Accounting : Mengatur masalah keuangan dan melakukan koordinasi dengan accounting pusat mengenai penjualan, profit dan data stock.

44 4.1.5 Gambaran Produk Giant hypermarket menyediakan berbagai produk, mulai dari makanan dan minuman, pakaian, peralatan rumah tangga, kosmetik, barang-barang elektronik, dan lain-lain. Jumlah barang yang terdapat di Giant hypermarket sangat besar yaitu, item. Produk ini dikelompokan menjadi tiga bagian, yaitu Grocery, Fresh dan General Marchandise (GMS). 1. Grocery Produk yang ada di grocery merupakan barang kebutuhan seharihari. Produk grocery terbagi dua yaitu Food dan Non food. Produk Food terdiri dari Grocery 1 (produk yang bisa langsung dimakan, seperti makanan dan minuman ringan) dan Grocery 2 (produk yang harus diolah dahulu sebelum dimakan seperti barang-barang sembako). Untuk bagian Non food terdiri dari Grocery 3 ( seperti sabun dan detergen) dan Grocery 4 ( alatalat kosmetik). 2. Fresh Produk Fresh merupakan produk yang memiliki sifat daya tahan dan kesegaran yang singkat. Produk Fresh terdiri dari : a. Produce : sayuran dan buahan. b. Seafood : ikan, udang, kepiting dan hasil laut lainnya. c. Daging dan Ayam d. Ready to eat : makanan siap saji e. Bakery : Roti dan kue f. Dairy and daily : susu segar, makanan olahan, dan lain-lain. 3. Generale Marchandise (GMS) Produk GMS terdiri dari : a. Textile : home textile, pakaian, sepatu, perlengkapan bayi dan anak. b. Bazaar : peralatan rumah tangga, mainan dan furniture, dan lainlain. c. Barang-barang elektronik.

45 Produk yang ada di Giant hypermarket berasal dari Hero pusat, tetapi terdapat juga barang yang dipasok langsung oleh supplier. Barang-barang yang berasal dari Hero pusat berlokasi di Cibitung (Hero Sentral Distribusi). Dari sini, barang-barang langsung dikirimkan ke masing-masing gerai. Disamping itu terdapat juga barang yang langsung dipasok supplier ke gerai yang bersangkutan, pemilihan supplier tetap harus mendapat persetujuan dari Hero Pusat. Barang yang datang dari supplier (pemasok) langsung diterima oleh bagian receiving, bagian ini akan mengecek spesifikasi barang, apakah sesuai dengan pemesanan yang dilakukan, seperti jumlah, ukuran dan tanggal kadaluarsa. Bagian receiving juga memeriksa mutu barang yang masuk apakah sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Apabila ada barang yang rusak atau tidak sesuai maka dikembalikan lagi kepada supplier. Setelah melalui bagian receiving, barang-barang kemudian dimasukkan ke dalam gudang. Dari gudang barang-barang tersebut akan dimasukkan ke dalam toko untuk dipajang dan dijual. Khusus untuk barang-barang Fresh, dilakukan penyortiran terlebih dahulu. Produk-poduk yang kurang bagus akan diproses lebih lanjut, yaitu diolah dan dijual lagi. Produk yang diolah untuk dijual harus tetap diperhatikan mutunya, tetapi produk yang benar-benar rusak total akan dimusnahkan. Barang yang sudah disortir akan dipajang di toko untuk siap dijual. Pemajangan barang dilakukan berdasarkan jenis, ukuran, warna dan spesifikasi barang. Pemajangan yang baik akan dapat menarik perhatian konsumen sehingga konsumen tertarik untuk membeli produk tersebut. Pada saat toko akan ditutup, dilakukan proses penyimpanan. Produk-produk Fresh memerlukan perlakuan khusus dalam penyimpanan karena menyangkut sifat fisiknya yang mudah rusak. Apabila toko dibuka pada hari berikutnya, kegiatan dimulai dari kegiatan penyortiran dan seterusnya.

46 4.2. Penerapan TQM Giant hypermarket Giant hypermarket membutuhkan sejumlah unsur yang digunakan sebagai alat untuk menerapkan TQM. Keberadaan dan penerapan unsur-unsur ini sangat menentukan keberhasilan TQM. Unsur-unsur TQM di Giant hypermarket adalah : a. SDM Karyawan yang ada di Giant hypermarket sampai bulan Maret 2009 berjumlah 222 orang. Jumlah karyawan pada Giant hypermarket dapat dilihat pada Tabel 5, karyawan Giant hypermarket bekerja setiap hari Senin sampai Minggu dan jam kerja karyawan dibagi menjadi dua shif, yaitu shif pagi pukul WIB dan shif siang pukul WIB. Proses penerimaan karyawan dilakukan oleh Hero Pusat, tetapi apabila memerlukan tenaga kerja tambahan, Giant akan merekrut langsung karyawan melalui persetujuan dari Hero pusat. Karyawan yang telah diterima akan menjalani pelatihan di LCDC (Learning and Career Development Center) selama dua minggu. Pelatihan dilakukan untuk memberikan pengetahuan bagi karyawan mengenai pekerjaan yang akan mereka lakukan. Selain pelatihan di LCDC, karyawan juga diberikan pelatihan langsung di lapangan atau on the job trainning, apabila kinerja yang dihasilkan bagus, maka karyawan tersebut akan diangkat menjadi karyawan tetap. Giant hypermarket setiap bulannya akan memilih karyawan teladan yang dipilih berdasarkan absensi dan kinerja karyawan. Manajer tiap-tiap divisi akan merekomendasikan karyawannya dan SGM akan memilih satu karyawan teladan melalui beberapa penilaian. Dengan melaksanakan pemilihan karyawan teladan, perusahaan berharap karyawan termotivasi untuk bekerja dengan baik.

47 Tabel 5. Jumlah karyawan Giant hypermarket Botani Square Bogor Jabatan Tenaga kerja (orang) SGM (Store General Manager) 1 DM (Division Manager) 4 DH (Division Head) 2 ADH (Assistant Division Head) 9 Supervisor 29 Chasier 38 Staf 139 Total 222 Sumber : Giant hypermarket Botani Square Bogor, 2009 b. Standar Semua barang yang ada di Giant hypermarket memiliki standar yang telah ditentukan oleh Hero Pusat, baik kualitas maupun kuantitas. Giant hypermarket memiliki prinsip bersedia menukar produknya apabila konsumen mendapatkan produk yang tidak sesuai dengan standar pasar. Standar mutu lebih difokuskan pada divisi Fresh karena sifat produk yang tidak tahan lama dan mudah rusak. Giant hypermarket memiliki grade terhadap suatu produk, dimana produk dipisahkan menurut pengkhususan yang telah ditetapkan. Produk pada grade pertama merupakan produk yang bermutu tinggi sehingga harga jualnya juga akan tinggi. Disamping produk, karyawan juga memiliki standar dalam melakukan pekerjaan berupa Standard Operational Procedure (SOP). Dengan adanya SOP karyawan dapat mengetahui tugas dan tanggung jawabnya sehingga dapat melakukan pekerjaan dengan baik dan benar. c. Sarana Sarana merupakan seluruh peralatan yang digunakan untuk mendukung terlaksananya pengendalian mutu. Pengangkutan produk dari pemasok ke Giant hypermarket menggunakan mobil box, khusus untuk produk Fresh pengangkutan produk menggunakan mobil refrigerated, yaitu mobil box yang dilengkapi dengan pendingin. Pada bagian gudang,

48 produk akan disusun pada rak besar dan dikelompokkan menurut jenis dan karakteristik. Untuk memudahkan karyawan dalam mengambil dan memindahkan barang, Giant hypermarket memiliki forklift dan handpalet. Produk yang dijual di toko ditempatkan pada rak sesuai dengan karakteristik dari masing-masing barang tersebut. Semua barang dikelompokkan dengan baik dan jelas kemudian dipajang degan rapi dan semenarik mungkin sehingga akan memudahkan konsumen dalam berbelanja. Produk yang memiliki daya simpan yang tidak lama akan ditempatkan pada peralatan khusus, misalnya box freezer, fish bed, chiller, stockist dan akuarium, sehingga mutu dan kesegaran produk akan tetap terjaga. TQM merupakan suatu sistem yang fokus terhadap pelanggan, sehingga sarana dan prasarana untuk konsumen juga diperhatikan. Untuk memberikan kenyamanan bagi konsumen untuk berbelanja, Giant hypermarket menyediakan tempat parkir yang luas bagi pengendara mobil dan motor. Sarana penunjang lainnya adalah toilet, pendingin ruangan (AC), kebersihan dan keamanan yang terjaga, pemilihan lampu penerangan dan musik untuk melengkapi kenyaman dalam berbelanja. Konsumen juga diberikan sarana dalam menyampaikan saran, masukan ataupun keluhan melalui customer center. d. Organisasi Struktur organisasi di Giant hypermarket sudah terdefinisi dengan jelas, karena pembagian divisi dibagi berdasarkan produk-produk yang dijual sehingga setiap karyawan akan fokus dalam mengendalikan mutu produk di divisi masing-masing. Karyawan diberikan kebebasan dalam mengeluarkan ide, pendapat ataupun keluhannya. Penyampaian ide saran atau keluhan dari karyawan akan disampaikan kepada supervisor, dilanjutkan ke DH, manajer divisi dan SGM. Begitu juga sebaliknya, pendelegasian tugas dan wewenang disampaikan oleh SGM kepada manajer masing-masing divisi diteruskan hingga ke staf. Setiap satu minggu sekali, akan dilakukan briefing karyawan mengenai informasi toko dan aktivitasnya.

49 e. Audit Internal Audit dilaksanakan untuk menilai apakah hasil yang diperoleh sudah sesuai dengan komitmen, sasaran dan tujuan perusahaan. Audit internal pada Giant hypermarket dilakukan dua kali dalam setahun oleh Hero Pusat dan sekali dalam setahun oleh pihak Dairy Farm- Jardine Matheson Group. Auditor akan memeriksa kinerja karyawan dan kinerja perusahaan terkait penjualan dan pendapatan serta memeriksa produkproduk yang ada di toko apakah sesuai dengan standar yang telah ditentukan. f. Diklat Pengembangan dan pelatihan yang dilakukan Giant hypermarket terhadap kayawan yaitu memberikan pendidikan dan pelatihan (diklat) yang tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan serta kecakapan dalam melakukan pekerjaan. Setiap karyawan baru akan mendapatkan Diklat di LCDC selama dua minggu. Pendidikan yang diberikan berupa Pendidikan Dasar Usaha Ritel (PDUR). Disamping itu Giant hypermarket juga melakukan on the job training kepada karyawan. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala bagian HRD, diklat yang dilakukan oleh Giant hypermarket hanya dilakukan oleh kepala bagian atau manajer divisi, selanjutnya mengaplikasikan dan membagikan ilmu yang diperoleh dari diklat tersebut kepada karyawan yang lain Uji Coba Kuesioner Uji validitas dan reliabilitas digunakan agar kuesioner yang digunakan akurat dan layak untuk disebarkan kepada responden. Pengujian validitas dan reliabilitas kuesioner dilakukan terhadap 30 jawaban responden awal yang telah mengisi kuesioner Uji Validitas Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan menghitung nilai kolerasi pada setiap instrumen pertanyaan terhadap skor totalnya, dengan menggunakan rumus korelasi product moment Pearson

50 diperoleh nilai korelasi untuk masing-masing instrumen pertanyaan. Hasil uji validitas instrumen dapat dilihat pada Lampiran 3. Nilai korelasi yang diperoleh dari masing-masing instrumen kemudian dibandingkan dengan angka kritik tabel korelasi nilai r, dengan n=30 dan taraf nyata 5% diperoleh nilai r tabel 0,361. Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas dengan menggunakan bantuan software Mirosoft Exel 2007 diperoleh kesimpulan bahwa semua instrumen pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner tersebut valid (sahih) pada taraf nyata 5%, karena nilai korelasi besar dari 0,361. Hal tersebut berarti instrumen yang digunakan akurat dalam mengukur apa yang hendak diukur Uji Reliabilitas Pada penelitian ini, reliabilitas dihitung dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach. Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas dengan menggunakan Software SPSS 15.0 for windows diperoleh nilai alpha sebesar 0,969. Nilai alpha tersebut mengidentifikasikan bahwa instrumen tersebut reliabel karena lebih besar 0,6 atau instumen tersebut dikatakan konsisten sebagai suatu alat ukur penelitian. Uji reliabilitas kuesioner dan masing-masing peubah dapat dilihat pada Lampiran Karakteristik Responden Jenis Kelamin Resoponden dalam penelitian ini berjumlah 150 orang, meliputi semua bagian di Giant hypermarket. Dari 150 orang responden sebanyak 65,33% laki-laki dan 34,67% perempuan. Melalui wawancara dengan bagian Human Resource Development (HRD), jumlah karyawan laki-laki memiliki jumlah yang lebih besar dengan karyawan perempuan. Hal ini dikarenakan banyak pekerjaan yang menggunakan tenaga fisik, seperti pemindahan barang dan melakukan display barang di toko. Karyawan perempuan lebih banyak bekerja pada bagian kasir dan pramuniaga.

51 Usia Usia responden yang paling banyak adalah di bawah 25 tahun, yaitu 44% dan yang paling sedikit diatas 45 tahun sebesar 5,33%. Giant hypermarket sengaja merekrut karyawan muda karena pada usia yang muda, karyawan bekerja lebih semangat dan mudah dalam memberikan pendidikan dan pelatihan. Karakteristik karyawan berdasarkan usia dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Karakteristik respoden berdasarkan usia Pendidikan Berdasarkan Gambar 5, tingkat pendidikan terakhir SLTA memiliki persentase paling besar (74,67%), dikarenakan staf pada Giant hypermarket memiliki komposisi terbanyak dan sebagian besar memiliki pendidikan terakahir SLTA. Sedangkan untuk lulusan D3 dan S1 menempati posisi atasan dalam organisasi. Gambar 5. Karakeristik responden berdasarkan pendidikan terakhir

52 Lama bekerja Giant hypermarket Botani Square baru dibuka selama tiga tahun sehingga persentase lama bekerja kurang dari tiga tahun menempati posisi paling banyak (40,7%). Untuk karyawan yang lama bekerja lebih dari tiga tahun, merupakan karyawan pindahan dari Giant daerah lainnya. Gambar 6. Karakteristik respoden berdasarkan lama bekerja 4.5 Analisis SEM Pengaruh penerapan TQM terhadap produktivitas kerja karyawan dapat diketahui dengan menggunakan metode SEM yang terdiri dari peubah laten bebas (TQM) dan peubah laten tidak bebas (produktivitas karyawan). TQM diukur dengan indikator SDM, Standar, Sarana, Organisas, Audit Internal dan Diklat. Produktivitas karyawan diukur dengan indikator kemauan kerja, kemampuan kerja, lingkungan kerja dan hubungan kerja. Keterangan mengenai peubah penelitian dapat dilihat pada Tabel 6. Setiap peubah indikator terdiri dari beberapa pertanyaan, sehingga terlebih dahulu ditentukan nilai pemusatan peubah indikator berupa total pertanyaan untuk masing-masing peubah indikator. Dari semua pertanyaan kuesioner kemudian data diolah menggunakan software LISREL 8.30, sehingga menghasilkan estimasi model seperti pada Gambar 7. Rincian perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 5.

53 Tabel 6. Peubah-peubah dalam penelitian Peubah penelitian Kompenen yang diukur Nomor pertanyaan Penerapan TQM SDM Standar (STD) Sarana (SAR) Organisasi (ORG) Audit Internal (AUD) Diklat (DIK) 1,2,3,4,5 6,7,8,9,10 11,12,13,14,15 16,17,18,19,20 21,22,23,24,25 26,27,28,29,30 Produktivitas Karyawan Kemauan kerja (MAU) Kemampuan kerja (MAM) Lingkungan kerja (LIN) Hubungan kerja (HUB) 31,32,33,34,35 36,37,38,38,40 41,42,43,44,45 46,47,48,49, SDM MAU STD MAM SAR 0.71 TQM 0.95 PK ORG LIN AUD 0.78 HUB DIK Chi-Square=74.07, df=34, P-value= , RMSEA=0.089 Gambar 7. Nilai estimasi struktural

54 Dari hasil estimasi diperoleh nilai muatan faktor (loading factor) dan Koefisien Determinasi (R 2 ). Muatan faktor merupakan koefisien yang menunjukkan seberapa besar tingkat kontribusi (pengaruh) peubah indikator dalam membentuk peubah laten. Nilai muatan faktor yang paling besar menunjukkan bahwa peubah indikator tersebut merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam membentuk peubah laten. Dengan kata lain, semakin besar nilai muatan faktor, maka semakin besar kontribusi (pengaruh) suatu peubah indikator dalam membentuk peubah laten. Nilai R 2 setiap peubah merupakan koefisien determinasi atau penjelas, artinya menunjukkan seberapa besar peubah indikator dapat menjelaskan atau mempengaruhi peubah laten. Sama halnya dengan muatan faktor, nilai R 2 yang paling besar menunjukkan bahwa peubah indikator tersebut memiliki bagian terbesar dalam membentuk (mempengaruhi) peubah laten. Keterangan nilai muatan faktor dan R 2 dapat dilihat pada Tabel 7. Berdasarkan Gambar 7, notasi matematika model struktural dari penelitian adalah : PK = 0,95TQM + 0,098 Notasi matematika model pengukuran peubah teramati terhadap peubah laten adalah : SDM = 0,79TQM + 0,38 MAU = 0,77PK + 0,41 STD = 0,76TQM + 0,42 MAM = 0,79PK + 0,38 SAR = 0,71TQM + 0,50 LIN = 0,73PK + 0,47 ORG = 0,80TQM + 0,36 HUB = 0,76PK + 0,42 AUD = 0,73TQM + 0,46 DIK = 0,78TQM + 0,38 Dari hasil pengolahan data dapat disimpulkan bahwa penerapan TQM di Giant hypermarket mempengaruhi produktivitas karyawan sebesar 0,95, dengan kesalahan pengukuran 0,098 (9,8%). Hasil ini dinyatakan nyata karena t hitung (3,88) lebih besar dengan t tabel (1,96) dengan taraf nyata 5%. Penerapan TQM memiliki hubungan yang positif dengan produktivitas kerja. SDM, standar, sarana, organisasi, audit internal dan diklat memiliki hubungan yang positif terhadap penerapan TQM dan kemauan kerja, kemampuan kerja,

55 lingkungan kerja dan hubungan kerja memiliki hubungan positif dengan produktivitas kerja karyawan, sehingga semua hipotesis dalam penelitian diterima. Peubah indikator yang besar kontribusinya dalam membentuk penerapan TQM adalah Organisasi (0,80) dan peubah indikator yang paling besar membentuk produktivitas kerja adalah kemampuan kerja (0,79). Penerapan TQM yang dilaksanakan dengan adanya SDM yang memahami mutu, standar yang baik dan jelas, sarana yang memadai, pengorganisasian yang baik, pelaksanaan audit internal dan diklat akan menghasilkan penerapan TQM yang efektif, sehingga meningkatkan produktivitas kerja karyawan. TQM memiliki hubungan positif dengan produktivitas kerja, artinya peningkatan penerapan TQM akan meningkangkatkan produktivitas kerja. Tabel 7. Nilai estimasi muatan faktor dan R 2 Peubah penelitian Komponen yang diukur Muatan faktor Penerapan SDM 0,79 TQM Standar (STD) 0,76 Sarana (SAR) 0,71 Organisasi (ORG) 0,80 Audit Internal (AUD) 0,73 Diklat (DIK) 0,78 Produktivitas Kemauan kerja (MAU) 0,77 Karyawan Kemampuan kerja (MAM) 0,79 Lingkungan kerja (LIN) 0,73 Hubungan kerja (HUB) 0,76 R 2 0,62 0,58 0,50 0,64 0,54 0,62 0,59 0,62 0,53 0,58 Setelah melakukan estimasi, tahap selanjutnya melakukan uji kecocokan. Uji kecocokan dilakukan untuk memeriksa tingkat kesesuaian data dengan model, validitas dan reliabilitas model pengukuran dan nyatanya koefisien dari model struktural (Tabel 8).

56 Tabel 8. Uji kecocokan model Ukuran GOF Tingkat-tingkat Hasil estimasi Tingkat kecocokan kecocokan Chi-Square /df 3,00 2,21 baik RMSEA (Root Mean Square Error of Approximation) GFI (Goodness-of- Fit Index) 0,05< RMSEA 0,08 (good fit) 0,08< RMSEA 0,10 (marginal fit) 0,089 Cukup baik (marginal fit) RMSEA > 0.10 (poor fit) GFI 0,90 0,91 Baik (good fit) AGFI AGFI > 0,08 0,85 Baik (good fit) (Adjusted Goodness-of-Fit Index) NFI (Normed Fit NFI 0,90 0,91 Baik (good fit) Index) NNFI (Non Normed NNFI 0,90 0,93 Baik (good fit) Fit Index) CFI CFI 0,90 0,95 Baik (good fit) Uji validitas terhadap data diperoleh nilai t muatan faktor setiap indikator 1,96 dan factor loading 0,70 sehingga dapat disimpulkan bahwa model memiliki validitas baik terhadap konstruk atau peubah latennya. Untuk uji reliabilitas, TQM dan produktivitas kerja memiliki nilai Construct reliability 0,70 dan Variance extracted 0,5 (Tabel 9), sehingga dapat disimpulkan model memiliki reliabilitas yang baik. Tabel 9. Nilai Construct reliability dan variance extracted Peubah Construct reliability Variance extracted TQM 0,893 0,582 Produktivitas Kerja 0,847 0,580

57 Berdasarkan uji kecocokkan model, secara keseluruhan model memiliki kesesuaian yang baik, sehingga tidak memerlukan respesifikasi Peubah Laten Bebas Penerapan TQM Peubah laten bebas penerapan TQM diukur dari beberapa indikator dimana besarnya pengaruh indikator dapat dijelaskan sebagai berikut : a. SDM TQM merupakan sistem yang melakukan kegiatan perbaikan terus menerus, salah satunya terhadap karyawan. Penerapan TQM efektif apabila setiap karyawan memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai mutu serta dapat memahami harapan dan kebutuhan pelanggan. Peubah SDM memberikan kontribusi 0,79 terhadap penerapan TQM. Hal ini menunjukkan bahwa semakin bagus SDM, maka akan semakin efektif penerapan TQM. b. Standar Standar terhadap produk/jasa disesuaikan dengan keinginan konsumen sehingga konsumen merasa puas. Dalam bekerja standar digunakan agar pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan tujuan perusahaan. Peubah Standar memberikan kontribusi 0,76 dalam pembentukan TQM. Peubah standar memiliki hubungan positif terhadap penerapan TQM. Adanya standar yang terdefinisi dengan baik dan jelas memberikan pengaruh terhadap keefektifan penerapan TQM. c. Sarana Peubah sarana memiliki kontribusi paling kecil diantara peubahpeubah yang memengaruhi penerapan TQM, yaitu 0,71. Sarana memiliki hubungan positif terhadap penerapan TQM, tetapi peningkatan ini hanya memberikan pengaruh sedikit didalam menerapkan TQM efektif.

58 d. Organisasi Peubah organisasi memberikan kontribusi paling besar terhadap penerapan TQM (0,80). Pengorganisasian diukur dari struktur organisasi yang terdefinisi dengan baik, sehingga tugas tanggung jawab setiap karyawan menjadi jelas. Perusahaan melibatkan karyawan dalam mengambil keputusan dan keputusan yang diambil didasarkan pada fakta dan informasi. Disamping itu perusahaan juga harus membina hubungan baik dengan pelanggan, karena TQM memilki prinsip fokus terhadap pelanggan. Pengorganisasian yang baik sangat mempengaruhi penerapan TQM di Giant hypermarket. e. Audit Internal Pelaksanaan Audit internal yang dilakukan di Giant hypermarket mempunyai kontribusi 0,73 dalam membentuk penerapan TQM, sehingga adanya pelaksanaan audit internal yang teratur dan tepat dapat meningkatkan keefektifan penerapan TQM. f. Diklat Peubah Diklat mempengaruhi penerapan TQM sebesar 0,78 dalam membentuk keefektifan penerapan TQM. Pelaksanaan diklat dapat meningkatkan penerapan TQM, apabila sering dilakukan perusahaan dan sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan karyawan, sehingga karyawan dapat memahami manfaat dari diklat yang dilaksanakan. Diklat yang dilakukan sesuai dengan tujuan perusahaan dapat meningkatkan produktivitas Peubah Laten Terikat Produktivitas Kerja Karyawan a. Kemauan kerja Kemauan kerja seorang karyawan dapat dilihat dari kesungguhan dan tanggungjawabnya dalam melaksanakan pekerjaan dan mengikuti semua peraturan yang berlaku di Giant hypermarket Botani Square Bogor. Peubah kemauan kerja mempunyai kontribusi 0,77 dalam membentuk produktivitas kerja karyawan. Kemauan

59 kerja yang besar apabila karyawan bekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya walaupun tidak ada pengawasan dari atasan. b. Kemampuan kerja Peubah kemampuan kerja memiliki kontribusi paling besar dalam membentuk produktivitas kerja (0,79). Produktivitas kerja karyawan meningkat, apabila karyawan memiliki kemampuan dalam mengerjakan tugas dan tanggungjawab dengan baik dan tepat waktu, misalnya kasir sanggup melayani konsumen yang membayar barang yang dibeli dengan cepat atau staf yang mampu dengan cepat tanggap menangani produk yang kosong di toko, mengambil di gudang dan memajang kembali ke toko. Dalam bekerja setiap karyawan berusaha memberikan hasil terbaik bagi perusahaan dan meminta saran dari rekan kerja atau atasan mengenai pekerjaan yang sulit. c. Lingkungan Kerja Giant hypermarket Botani Square Bogor selalu memperhatikan lingkungan kerja baik dari aspek keamanan dengan adanya bagian Lost Prevention yang bertugas mengendalikan keamanan, maupun dari aspek keselamatan karyawan dalam bekerja di toko dan gudang. Peubah Lingkungan kerja memiliki kontribusi paling kecil dalam membentuk produktivitas kerja (0,73). Hal ini menjelaskan bahwa Lingkungan kerja di Giant hypermarket hanya memberikan pengaruh sedikit dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawannya. d. Hubungan Kerja Membina sebuah hubungan kerja yang baik dengan sesama rekan kerja dan atasan merupakan hal yang penting dilakukan karyawan agar karyawan dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik. Hubungan kerja yang ada di Giant hypermarket dibangun dengan adanya komunikasi yang baik antara sesama karyawan maupun dengan atasan. Dengan adanya komunikasi yang efektif maka semua pihak yang ada di perusahaan dapat bekerjasama dalam menjalankan

60 tugas dan mencapai tujuan. Peubah hubungan kerja memiliki kontribusi 0,76 dalam membentuk produktivitas kerja karyawan dan memiliki hubungan positif. Semakin baik hubungan kerja karyawan, maka produktivitas kerja karyawan akan meningkat Impikasi Manajerial Hasil yang diperoleh dari penelitian ini memiliki implikasi yang positif bagi pihak manajemen Giant hypermarket Botani Square. Implikasi ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi pihak manajemen untuk menerapkan TQM lebih baik lagi dan meningkatkan produktivitas kerja karyawannya. Penerapan TQM di Giant hypermarket memberikan pengaruh yang besar terhadap produktivitas kerja karyawannya. Berdasarkan hasil penelitian, penerapan TQM paling besar dipengaruhi oleh peubah organisasi, artinya pengorganisasian yang baik akan menjadikan pelaksanaan TQM menjadi lebih efektif. Pengorganisasian perusahaan dapat dilakukan dengan lebih memperjelas tugas dan tanggungjawab karyawan, sehingga karyawan akan fokus dalam bekerja dan memberikan hasil maksimal terhadap pekerjaannya. Disamping itu, perusahaan agar lebih meningkatkan lagi keterlibatan karyawan dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah, karena keputusan menjadi lebih baik dengan adanya masukan dari setiap pihak yang dipengaruhi oleh keputusan tersebut. Produktivitas karyawan dapat ditingkatkan dengan meningkatkan kemampuan karyawan dalam bekerja dengan memberikan pelatihan yang sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan karyawan. Dari segi produksi, pengadaan barang dari pemasok dilakukan dengan sistem Just In Time (JIT) agar barang yang dijual tetap dalam keadaan baru. Disamping itu penanganan barang dari gudang ke toko menggunakan prinsip First In First Out (FIFO) sehingga mutu produk yang dijual tetap terjaga. Dari segi pemasaran, bagian marketing lebih aktif lagi dalam mengidentifikasi harapan dan kebutuhan pelanggan dan mengkomunikasikannya kepada divisi perusahaan yang terkait. Penerapan TQM di Giant hypermarket dapat dijadikan sebagai salah satu sarana promosi dengan adanya standar mutu yang baik dari produk yang dijual dan layanan, sehingga akan timbul kepercayaan konsumen

61 untuk berbelanja dan pada akhirnya konsumen akan merasa terpuaskan dengan produk dan layanan yang diberikan di Giant hpermarket. Pada akhirnya perbaikan mutu yang dilakukan secara berkesinambungan akan mengurangi adanya produk cacat. Jika produk cacat diminimumkan, maka biaya mutu akan berkurang dan mengurangi biaya total produksi sehingga dapat meningkatkan laba perusahaan.

62 KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan a. Penerapan TQM yang diikuti dengan SDM yang memahami mutu, standar yang baik dan jelas, sarana yang memadai, pengorganisasian yang baik, pelaksanaan audit internal dan diklat akan menghasilkan penerapan TQM yang efektif sehingga meningkatkan produktivitas kerja karyawan. b. Pelaksanaan TQM di Giant hypermarket memberikan pengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan, hal ini ditunjukkan oleh model persamaan struktural PK= 0,95TQM + 0,098. c. Penerapan TQM diukur dengan peubah SDM, Standar, Sarana, Organisasi, Audit Internal dan Diklat. Organisasi memberikan kontribusi yang besar terhadap penerapan TQM, artinya pengorganisasian yang baik menjadikan penerapan TQM semakin efektif. Produktivitas kerja diukur dengan peubah Kemauan kerja, Kemampuan kerja, Lingkungan kerja dan Hubungan kerja. Kemampuan kerja memberikan kontribusi paling besar terhadap pembentukan produktivitas kerja. Hal ini menunjukkan semakin besar kemampuan kerja karyawan, maka produktivitasnya semakin meningkat. 2. Saran a. Pihak perusahaan diharapkan dapat menerapkan TQM untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan melalui perbaikan SDM agar lebih memahami mutu, menyediakan sarana yang lebih baik dalam pengendalian mutu dan melaksanakan diklat yang sesuai dengan hal yang dilakukan karyawan, misalnya dengan melakukan on the job trainning mengenai produk-produk yang ada di toko. b. Pihak perusahaan diharapkan melaksanakan pengorganisasian dengan lebih baik, misalnya memperjelas tugas dan tanggungjawab karyawan, karyawan lebih dilibatkan lagi dalam mengambil keputusan, seperti keputusan target penjualan yang akan dicapai perusahaan, menentukan barang yang akan dipromosikan atau diskon, penentuan jumlah persediaan dan pemesanan barang serta tata tertib atau peraturan yang menyangkut

63 kepentingan semua karyawan. Disamping itu, Giant hypermarket dapat meningkatkan hubungan yang baik dengan pelanggan, misalnya dengan memberikan pelayanan yang baik dan cepat tanggap dalam menangani keluhan konsumen. Dengan adanya pengorganisasian yang baik pelaksanaan TQM akan lebih efektif sehingga meningkatkan produktivitas kerja.

64 DAFTAR PUSTAKA Anonim [ 10 Mei 2009]. Anonim [ 10 Mei 2009]. Ariani, DW Manajemen Mutu Pendekatan Sisi Kualitatif. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. Arthatiani, F.Y Penerapan Manajemen Mutu Terpadu pada PT.Maya Food Industries di Kota Pekalongan. Skripsi pada Departemen Manajemen Bisnis dan Ekonomi Perikanan Kelautan, Fakultas Perikanan, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Gaspersz, V Total Quality Management. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Ghozali, I. dan Fuad Structural Equation Modeling. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Giant hypermarket Botani Square Bogor Data Jenis Toko Giant. [11 April 2009]. Giant hypermarket Botani Square Bogor Jumlah karyawan Giant hypermarket Botani Square Bogor. [11 April 2009]. Hardjosoedarmo, S Bacaan Terpilih tentang Total Quality Management. ANDI, Yogyakarta. Indraswari Pengaruh Penerapan Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Terhadap Produktivitas Kaja Karyawan PTPN VIII Gunung Mas Bogor. Skripsi pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Kintarti, S Analisis Hubungan Kompensasi, Motivasi dan Produktivitas Kerja Karyawan. Skripsi pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Kusnendi Model-Model Persamaan Struktural, Satu dan Multigrup Contoh dengan LISREL. CV Alfabeta, Bandung. Lewinson, D.M, and M. W. Delozer Retailing. Merril Publishing Company, Colombus, Ohio.

65 Mangkuprawira, S. dan A.V.Hubeis Manajemen Mutu Sumber Daya Manusia. Ghalia Indonesia, Jakarta. Muhandri, T dan D. Kadarisman Sistem Jaminan Mutu Industri Pangan. IPB Press, Bogor. Nasution, M.N Manajemen Mutu Terpadu. Ghalia Indonesia, Jakarta. Nita, S.D Kajian Penerapan Manajemen Mutu Terpadu di CV. Banyu Biru Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Skripsi pada Departemen Manajemen Bisnis dan Ekonomi Perikanan Kelautan Fakultas Perikanan, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Prawirosentono, S Filosofi Baru tentang Manajemen Mutu Terpadu Total Quality Management Abad 21 Studi Kasus dan Analisis. PT. Bumi Aksara, Jakarta. PT. Hero Supermarket Tbk Jumlah Gerai PT. Hero Supermarket Tbk sampai tahun 2008 [Diakses 11 Maret 2009]. Ravianto, J Orientasi Produktivitas dan Ekonomi Jepang : Apa yang Harus Dilakukan Indonesia. UI Press, Jakarta. Santoso, S Structural Equation Modelling Konsep dan Aplikasi dengan Amos. PT Elex Media Komputindo, Jakarta. Sinungan, M Produktivitas : Apa dan Bagaimana. Bumi Aksara, Jakarta. Sitinjak dan Sugiarto LISREL. Graha Ilmu, Yogyakarta. Surahman, D Tingkat Loyalitas Pengguna Trans Pakuan dengan Menggunakan Model Persamaan Struktural. Skripsi pada Departemen Statistik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Tjiptono, F dan A. Diana Total Quality Management. ANDI, Yogyakarta. Umar, H Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa. Ghalia Indonesia, Jakarta. Wijianto, S.H Structural Equation Modeling dengan Lisrel 8.8 Konsep dan Tutorial. Graha Ilmu, Yogyakarta. Yusrianti, A Pengaruh In-Store Promotion Terhadap Keputusan Impulse Buying pada Konsumen Giant Hypermarket. Skripsi pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

66 LAMPIRAN

67 Lampiran 1. Kuesioner penelitian Terima kasih atas kesediaanya untuk mengisi kuesioner ini dalam membantu penelitian tentang Pengaruh Penerapan Total Quality Management terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada Giant Hypermarket Botani Square Bogor. Semua keterangan dari Bapak/Ibu dijamin kerahasiaannya dan semata-mata untuk mendukung skripsi saya. Atas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih. Putri Restu Melissa ( Mahasiswa Departemen Manajemen, FEM, IPB) BAGIAN I. IDENTITAS RESPONDEN Petunjuk pengisian : Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang Bapak/Ibu anggap sesuai. 1. Jenis Kelamin : a. Pria b.wanita 2. Usia? a. < 25 tahun, sebutkan... c tahun b tahun d. > 45 tahun, sebutkan Pendidikan terakhir : a. SLTP c. D3 e. S2 b. SLTA d. S1 f. Lainnya, sebutkan Lama bekerja : a. < 3 tahun, sebutkan... b. 3 5 tahun c. > 5 tahun, sebutkan...

PENGARUH PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN GIANT HYPERMARKET BOTANI SQUARE BOGOR

PENGARUH PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN GIANT HYPERMARKET BOTANI SQUARE BOGOR PENGARUH PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN GIANT HYPERMARKET BOTANI SQUARE BOGOR Oleh PUTRI RESTU MELISSA H24051307 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

VIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS

VIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS VIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS Faktor faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen dapat diidentifikasi dengan melihat faktor eksternal dan internak yang mempengaruhi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Industri Penerbitan

TINJAUAN PUSTAKA Industri Penerbitan 4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Industri Penerbitan Penerbit adalah pihak penulis dan penyunting yang menyiapkan naskah. Penerbit bertugas menerima naskah, mengolahnya (antara lain menyuntingnya), meminta

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2016. Tempat pelaksanaan kegiatan penelitian berada di Kecamatan Getasan, Kabupaten

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS STRUCTUAL EQUATION MODEL (SEM)

VIII. ANALISIS STRUCTUAL EQUATION MODEL (SEM) Atribut yang ditetapkan pada variabel kepuasan merupakan atribut mengenai kepuasan konsumen secara keseluruhan (overall satisfaction). Berdasarkan sebaran pilihan responden, lebih dari setengah dari jumlah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 14 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian PT. YCH Indonesia adalah salah satu perusahaan distributor yang hampir 90% mendistribusikan produk susu dari perusahaan Frisian Flag Indonesia

Lebih terperinci

ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM)

ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) VII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) Strutural Equation Model (SEM) merupakan suatu teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel laten dengan variabel teramati sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pemicu bagi produsen lama untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pemicu bagi produsen lama untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produk BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Profil Perusahaan Pesatnya kemajuan ekonomi global telah mengundang produsen baru untuk turut ambil bagian dalam kancah perekonomian, sekaligus menjadi

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT LOYALITAS PELANGGAN HYPERMARKET GIANT TAMAN YASMIN BOGOR. Oleh RAHMAT DARMAWAN H

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT LOYALITAS PELANGGAN HYPERMARKET GIANT TAMAN YASMIN BOGOR. Oleh RAHMAT DARMAWAN H ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT LOYALITAS PELANGGAN HYPERMARKET GIANT TAMAN YASMIN BOGOR Oleh RAHMAT DARMAWAN H24052110 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

VIII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM)

VIII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) VIII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) Stuctural Equation Model merupakan suatu teknik statistik yang mampu menganalisis pola hubungan antara variabel laten dan indikatornya, variabel laten yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN PEMECAHAN MASALAH Sejarah PT. Hero Supermarket. Tbk,

BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN PEMECAHAN MASALAH Sejarah PT. Hero Supermarket. Tbk, BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN PEMECAHAN MASALAH 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah PT. Hero Supermarket. Tbk, PT. Hero Supermarket. Tbk, merupakan industri ritel pasar swalayan (supermarket)

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Deskriptif 1. Analisis secara deskriptif Bagian ini akan membahas hasil pengolahan data yang telah dikumpulkan dari lapangan berdasarkan karakteristik

Lebih terperinci

59

59 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Pendahuluan Tahapan pada bab ini adalah analisa hasil penelitian dengan cara mengolah data-data yang didapatkan sebelumnya, sehingga dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh persepsi atas suatu harga (price

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel 3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi Penelitian dilaksanakan pada 12 Februari 2016 hingga13 April 2016 di Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Pemilihan lokasi dilakukan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Restoran Pia Apple Pie yang berlokasi di jalan Pangrango 10 Bogor. Penentuan lokasi penelitian ini dengan pertimbangan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Visi PT Indofood CBP Sukses Makmur Cabang Makassar yang juga merupakan Visi PT Indofood Sukses Makmur Tbk adalah Perusahaan Total Food Solutions. Diperlukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) merupakan salah satu produsen motor yang memiliki pangsa pasar cukup luas. Dengan meningkatnya permintaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Beberapa teori yang terkait dalam skripsi ini adalah sebagai berikut: Systems Engineering (SE) Structural Equation Modeling (SEM) Fuzzy Serqual (Service Quality) Seperti yang telah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH HUMAN CAPITAL DAN CORPORATE VALUE TERHADAP KINERJA KARYAWAN

PENGARUH HUMAN CAPITAL DAN CORPORATE VALUE TERHADAP KINERJA KARYAWAN PENGARUH HUMAN CAPITAL DAN CORPORATE VALUE TERHADAP KINERJA KARYAWAN Putiri Bhuana Katili 1),Mutia Adha 2) Jurusan Teknik Industri, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Jl. Jend.Sudirman Km.3 Cilegon, Banten

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN Dalam suatu organisasi atau perusahaan, faktor sumberdaya manusia memiliki peranan yang sangat penting dalam kegiatan organisasiuntuk mencapai berbagai

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian 16 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Persaingan yang semakin ketat pada industri percetakan dan penerbitan buku membuat PT Intan Pariwara untuk membakukan produk buku yang dihasilkan

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN DALAM HUBUNGANNYA DENGAN KUALITAS PELAYANAN DAN KENAIKAN HARGA

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN DALAM HUBUNGANNYA DENGAN KUALITAS PELAYANAN DAN KENAIKAN HARGA 1 ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN DALAM HUBUNGANNYA DENGAN KUALITAS PELAYANAN DAN KENAIKAN HARGA (Studi Kasus : Fasilitas Jasa Internet Cyber Mahasiswa IPB) Oleh INDRA SOFIAN H24101078 DEPARTEMEN MANAJEMEN

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI PT. SURYA SEGARA SURABAYA SKRIPSI

PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI PT. SURYA SEGARA SURABAYA SKRIPSI PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI PT. SURYA SEGARA SURABAYA SKRIPSI Diajukan Oleh : RADITYA WAHYU W. 0612010173/FE/EM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Kualitas yang baik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Kualitas yang baik BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kualitas Kualitas merupakan aspek yang harus diperhatikan oleh perusahaan, karena kualitas merupakan aspek utama yang diperhatikan oleh para konsumen dalam memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Obyek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data dan obyek pada penelitian ini adalah Waroeng Spesial Sambal di Yogyakarta.

Lebih terperinci

KAJIAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2000 PADA PT. UNITEX Tbk, BOGOR. Oleh RETNA WULANDARI H

KAJIAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2000 PADA PT. UNITEX Tbk, BOGOR. Oleh RETNA WULANDARI H KAJIAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2000 PADA PT. UNITEX Tbk, BOGOR Oleh RETNA WULANDARI H24052635 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing, BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Camison dan Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Subjek dari penelitian ini adalah konsumen Hero Supermarket di Kota Yogyakarta, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah Hero Supermarket di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Infomedia Solusi Humanika (INSANI) yang beralamatkan di Jl RS Fatmawati No 75 Jakarta Selatan didirikan di Jakarta pada 24 Oktober 2012 berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Profil Responden Bagian ini akan membahas karakteristik responden. Karakteristik dasar responden yang ditanyakan adalah jenis kelamin, pendidikan formal terakhir, usia, jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Alasan memilih Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah karena untuk memudahkan penulis

Lebih terperinci

PENERAPAN STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM) UNTUK ANALISIS KOMPETENSI ALUMNI

PENERAPAN STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM) UNTUK ANALISIS KOMPETENSI ALUMNI Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 6, No. 0 (017), hal 113 10. PENERAPAN STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM) UNTUK ANALISIS KOMPETENSI ALUMNI Matius Robi, Dadan Kusnandar, Evy Sulistianingsih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dikategorikan sebagai explanatory research yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. negara- negara ASEAN yang lain. Hal ini disebabkan pemerintah Indonesia telah

I. PENDAHULUAN. negara- negara ASEAN yang lain. Hal ini disebabkan pemerintah Indonesia telah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia telah memasuki perdagangan bebas lebih awal dibandingkan negara- negara ASEAN yang lain. Hal ini disebabkan pemerintah Indonesia telah menandatangani Letter

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah kelompok subyek yang hendak digeneralisasikan oleh hasil penelitian (Sugiyono, 2014). Sedangkan Arikunto (2010) menjelaskan

Lebih terperinci

Motivasi. Persepsi. Sikap Keyakinan perilaku Evaluasi konsekuensi. Norma subjektif Keyakinan normatif Motivasi mematuhi

Motivasi. Persepsi. Sikap Keyakinan perilaku Evaluasi konsekuensi. Norma subjektif Keyakinan normatif Motivasi mematuhi 19 KERANGKA PEMIKIRAN Schiffman dan Kanuk (2004) menyatakan bahwa niat merupakan satu faktor internal (individual) yang memengaruhi perilaku konsumen. Niat merupakan bentuk pikiran yang nyata dari rencana

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Waroeng Taman Kota Bogor yang berlokasi di Jl. Ceremai, kawasan Taman Kencana, Bogor. Pemilihan lokasi penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Data diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada konsumen Indomaret Point Pandanaran di kota Semarang. Populasi

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu 3.1 Jenis Penelitian BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu merupakaan jenis penelitian untuk mendapatkan penjelasan hubungan antar variabel

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Total Quality Management (TQM) merupakan suatu pendekatan yang

BAB II LANDASAN TEORI. Total Quality Management (TQM) merupakan suatu pendekatan yang BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Total Quality Management Total Quality Management (TQM) merupakan suatu pendekatan yang berorientasi pada pelanggan dengan memperkenalkan perubahan manajemen secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan memilih Kabupaten Ngawi, Jawa Timur karena untuk memudahkan penulis melakukan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei yaitu 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei yaitu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan memakai kuesioner sebagai alat untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu. pelaksanaan penelitian bulan Juni 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu. pelaksanaan penelitian bulan Juni 2015. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Kualitas/Mutu Keberhasilan suatu proyek dapat diukur dengan penilaian atas biaya, mutu dan waktu. Kualitas menurut ISO 8402 adalah keseluruhan ciri dan karakteristik

Lebih terperinci

DAFTAR SIMBOL γ Besarnya pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen β Besarnya pengaruh variabel endogen terhadap variabel endogen...

DAFTAR SIMBOL γ Besarnya pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen β Besarnya pengaruh variabel endogen terhadap variabel endogen... DAFTAR SIMBOL γ Besarnya pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen... 38 β Besarnya pengaruh variabel endogen terhadap variabel endogen... 38 δ Besarnya error dalam hubungan struktural antar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau penelitian terapan yang mana didalamnya terdapat solusi atas suatu permasalahan

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN TERHADAP MINAT BELI ULANG DI GIANT SUN CITY SIDOARJO SKRIPSI

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN TERHADAP MINAT BELI ULANG DI GIANT SUN CITY SIDOARJO SKRIPSI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN TERHADAP MINAT BELI ULANG DI GIANT SUN CITY SIDOARJO SKRIPSI Diajukan Oleh : Arika Martania 0712015002/FE/EM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Untuk mencapai tujuan yang telah disebutkan di bagian pendahuluan, maka metodologi penelitian yang digunakan dapat digambarkan sebagai berikut. MULAI PERUMUSAN

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 24 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT XYZ merupakan perusahaan asuransi multinasional yang memiliki visi, misi serta tujuan yang ingin dicapai. Visi merupakan proyeksi atau

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Penelitian ini dimulai dari pemikiran tentang ketatnya persaingan bisnis pada era globalisasi saat ini yang semakin dinamis dan kompleks, adanya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Penelitian Penelitian ini menganalisa bagaimana pengaruh kepribadian, komunikasi, dan kelompok referensi terhadap pengambilan keputusan konsumen menggunakan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN MAHASISWA DALAM PEMILIHAN JURUSAN MENGGUNAKAN STRUCTURAL EQUATION MODELING

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN MAHASISWA DALAM PEMILIHAN JURUSAN MENGGUNAKAN STRUCTURAL EQUATION MODELING ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN MAHASISWA DALAM PEMILIHAN JURUSAN MENGGUNAKAN STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM) (Studi Kasus di Jurusan Statistika Universitas Diponegoro Semarang) SKRIPSI

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP MUTU PRODUK DAN JASA PELAYANAN DI RESTORAN BURGER & GRILL - DEPOK. Oleh : EVA PUSPITASARI H

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP MUTU PRODUK DAN JASA PELAYANAN DI RESTORAN BURGER & GRILL - DEPOK. Oleh : EVA PUSPITASARI H ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP MUTU PRODUK DAN JASA PELAYANAN DI RESTORAN BURGER & GRILL - DEPOK Oleh : EVA PUSPITASARI H24053915 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 24 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Perusahaan PT XYZ mempunyai visi dan misi yang digunakan untuk pedoman dalam menjalankan mekanisme kerja. Perusahaan PT XYZ mempunyai bagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah di Pusat Traing Perbankan (PTP) Yogyakarta dengan alamat Perum Candi Gebang Permai Blok T. No. 1,3,4,5 Wedomartani Sleman Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan ditempat penelitian, melakukan perumusan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang dihasilkan dapat dipercaya

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PEMBERIAN KREDIT (Studi Kasus : PT. Bank Lampung, Lampung)

ANALISIS PENGARUH PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PEMBERIAN KREDIT (Studi Kasus : PT. Bank Lampung, Lampung) ANALISIS PENGARUH PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PEMBERIAN KREDIT (Studi Kasus : PT. Bank Lampung, Lampung) Oleh YULIA KURNIATI H24104024 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KERTAS DI PT. TJIWI KIMIA MOJOKERTO SKRIPSI

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KERTAS DI PT. TJIWI KIMIA MOJOKERTO SKRIPSI PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KERTAS DI PT. TJIWI KIMIA MOJOKERTO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 103 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Survei Dari 25 kantor LPND sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 11 Tahun 2005, No. 81 Tahun 2006, No. 08 Tahun 2008, dan No. 09 Tahun 2008,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data Pada bagian ini dilakukan proses pengumpulan dan pengolahan data tahap awal serta pengumpulan data tahap akhir. Pengumpulan data pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Populasi Dan Sampel Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Populasi Dan Sampel Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi Dan Sampel 3.1.1. Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek atau subyek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang

Lebih terperinci

Holland Bakery merupakan salah satu pelopor dalam usaha modern bakery yang. dikenal dengan Holland Bakery. Holland Bakery selalu berusaha untuk

Holland Bakery merupakan salah satu pelopor dalam usaha modern bakery yang. dikenal dengan Holland Bakery. Holland Bakery selalu berusaha untuk IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan (Holland Bakery) Holland Bakery merupakan salah satu pelopor dalam usaha modern bakery yang dikenal dengan Holland Bakery. Holland Bakery selalu

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 44 BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Pelaksanaan Pre-test Untuk menguji konstruk pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner, peneliti melakukan pre-test kepada 30 responden

Lebih terperinci

AL-ADZKA, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Volume II, Nomor 02 Juli 2012

AL-ADZKA, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Volume II, Nomor 02 Juli 2012 195 MODEL PERSAMAAN STRUKTURAL PENGARUH MOTIVASI, KAPABILITAS DAN LINGKUNGAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA TAHUN PERTAMA PROGRAM STUDI S1 MATEMATIKA FMIPA-IPB Oleh : Muhammad Amin Paris (Dosen Fak.

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN NILAI PELANGGAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN SERTA DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN

PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN NILAI PELANGGAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN SERTA DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN NILAI PELANGGAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN SERTA DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (Studi pada Pelanggan AB Jaya Laundry Sidoarjo) SKRIPSI Diajukan Oleh : Siti Soraya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Proses penelitian ini di awali dengan mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di tempat penelitian, melakukan perumusan masalah dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di 30 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengumpulan Data Pada penelitian ini, yang menjadi objek penelitiannya adalah mahasiswa program studi akuntansi Universitas Islam Indonesia. Kuesioner

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Proses penelitian ini di awali dengan mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di tempat penelitian, melakukan perumusan masalah dan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Aliran produk Aliran biaya Aliran informasi. Gambar 1. Struktur Rantai Pasok (Anatan dan Lena, 2008)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Aliran produk Aliran biaya Aliran informasi. Gambar 1. Struktur Rantai Pasok (Anatan dan Lena, 2008) 4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Rantai Pasok Menurut Pujawan (2005), rantai pasokan adalah jaringan perusahaanperusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan mengahantarkan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dalam mencapai maksudnya. Dalam penelitian ini, metode menjadi alat bantu

BAB III METODA PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dalam mencapai maksudnya. Dalam penelitian ini, metode menjadi alat bantu BAB III METODA PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metodologi merupakan pengetahuan atau uraian mengenai metode. Metode itu sendiri merupakan cara kerja yang sistematis untuk mempermudah suatu kegiatan

Lebih terperinci

VII. ANALISIS HUBUNGAN KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN RESTORAN PIA APPLE PIE BOGOR

VII. ANALISIS HUBUNGAN KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN RESTORAN PIA APPLE PIE BOGOR VII. ANALISIS HUBUNGAN KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN RESTORAN PIA APPLE PIE BOGOR 7.1. Hasil Analisis SEM (Structural Equation Modelling) Model pada penelitian ini terdiri dari enam variabel laten, yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. seluruh karyawan yang menggunakan sistem ERP di PT Angkasa Pura II

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. seluruh karyawan yang menggunakan sistem ERP di PT Angkasa Pura II 62 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Data penelitian ini diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan kepada seluruh karyawan yang menggunakan sistem ERP di PT Angkasa Pura II (Persero).

Lebih terperinci

Juliani Putriama 1, Faula Arina 2, Ratna Ekawati 3 1, 2, 3 Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa ABSTRAK

Juliani Putriama 1, Faula Arina 2, Ratna Ekawati 3 1, 2, 3 Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa ABSTRAK Pengaruh Penerapan Total Quality Management Melalui Produktivitas Karyawan Terhadap Kinerja Perusahaan Dengan Metode Structural Equation Modeling (SEM) Di PT. X Juliani Putriama 1, Faula Arina 2, Ratna

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP MUTU PELAYANAN PADA HOTEL HOLIDAY INN BANDUNG. Oleh: ANDIKA BUCHORI H

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP MUTU PELAYANAN PADA HOTEL HOLIDAY INN BANDUNG. Oleh: ANDIKA BUCHORI H ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP MUTU PELAYANAN PADA HOTEL HOLIDAY INN BANDUNG Oleh: ANDIKA BUCHORI H24102111 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Sampel Penentuan jumlah sampel PKB dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin (Sevilla et al., 1993: 161) sebagai berikut:

METODE PENELITIAN. Sampel Penentuan jumlah sampel PKB dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin (Sevilla et al., 1993: 161) sebagai berikut: 76 METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi Penelitian ini dilaksanakan di tiga kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat yakni Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur dan Kota Depok yang perilaku ber- KBnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN. dengan jumlah responden sebanyak 150 orang Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN. dengan jumlah responden sebanyak 150 orang Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 57 BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Data mengenai karakteristik responden dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik dari responden yang bekerja di PT JobsDB Indonesia.

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 33 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Identifikasi Responden Pada penelitian ini jumlah sampel yang digunakan adalah pemilik usaha laundry di Surabaya, sebanyak 120 responden. Dengan Menggunaan metode

Lebih terperinci

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian difokuskan pada masyarakat Yogyakarta yang pernah melakukan transaksi atau berbelanja secara online melalui OLX.co.id. Subyek dalam

Lebih terperinci

Distribusi Responden Berdasarkan Usia

Distribusi Responden Berdasarkan Usia V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 ANALISIS DESKRIPTIF 5.1.1 Deskriptif Responden Distribusi Responden Berdasarkan Usia 1% 15% 19% 15-24 25-30 31-44 45-65 65% Gambar 3. Distribusi Responden Berdasarkan Usia Distribusi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dari antisipasi teknologi baru. Rancangan penelitian yang disajikan berbentuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dari antisipasi teknologi baru. Rancangan penelitian yang disajikan berbentuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Finger et al (203) yang bertujuan untuk mengetahui anteseden dan konsekuensi

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 1.1. Desain Penelitian Pada penelitian ini penulis menggunakan penelitian menggunakan metode Kausalitas, digunakan untuk meneliti pada pupolasi atau sampel tertentu, pengumpulan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rencana menyeluruh dari penelitian dengan menggunakan metode yang tepat mulai dari mengumpulkan dan menganalisa data sampai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. wilayah kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. Penelitian yang dilakukan terbagi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. wilayah kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. Penelitian yang dilakukan terbagi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Dalam penelitian ini peneliti mengambil waktu dan lokasi penelitian pada wilayah kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. Penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Industri ini mengacu pada kegiatan operasional percetakan dan obyek penelitian ini ialah untuk mengetahui besarnya pengaruh Kepercayaan Pelanggan dan Kualitas

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 35 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Deskriptif Menggunakan Crosstab PT XYZ memiliki 5 level jabatan yang disebut dengan band. Band pada PT XYZ memiliki istilah yang berbeda, tetapi dapat dilihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Giant di Indonesia beroperasi di bawah bendera bisnis jaringan ritel raksasa, PT. Hero Supermarket Tbk. yang telah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Gambaran Umum Perusahaan Gambaran umum perusahaan akan menjelaskan mengenai perusahaan yang mencakup sejarah singkat dan perkembangan perusahaan, kegiatan usaha perusahaan,

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen. Diajukan oleh

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen. Diajukan oleh PENGARUH MOTIVASI DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT KERETA API INDONESIA DAOP VIII SURABAYA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis pendekatan dan penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengambil sampel secara langsung dari populasi,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN DEBITUR KREDIT WIRAUSAHA DI PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR. Oleh ROSI ANRAYANI H

ANALISIS KEPUASAN DEBITUR KREDIT WIRAUSAHA DI PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR. Oleh ROSI ANRAYANI H ANALISIS KEPUASAN DEBITUR KREDIT WIRAUSAHA DI PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR Oleh ROSI ANRAYANI H24050175 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan dengan penelitian, melakukan perumusan masalah dan

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI 5.1 Deskripsi Umum Sampel Penelitian Setelah dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden maka hasil kuesioner yang layak dan secara penuh mengisi kuesioner berjumlah 134

Lebih terperinci

DWI PURNOMO FTIP - UNPAD

DWI PURNOMO FTIP - UNPAD Manajemen Mutu Terpadu DWI PURNOMO FTIP - UNPAD Biaya dan Pangsa Pasar Hasil yang diperoleh dari Pasar Perbaikan reputasi Peningkatan volume Peningkatan harga Perbaikan Mutu Peningkatan Laba Biaya yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara satu dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2005).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara satu dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2005). BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan penelitian eksplanatori adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA PT. RICKY JAYA SAKTI SURABAYA SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA PT. RICKY JAYA SAKTI SURABAYA SKRIPSI ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA PT. RICKY JAYA SAKTI SURABAYA SKRIPSI Diajukan Oleh : Agung Febrianto 0412010179/FE/EM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci