PERMOHONAN DUKUNGAN DANA PEMERINTAH PUSAT
|
|
- Suharto Hadiman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERMOHONAN DUKUNGAN DANA PEMERINTAH PUSAT UNTUK KEGIATAN : REHABILITASI PASAR KANDANGAN KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2017 DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI & UKM PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2016
2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kondisi Pasar Maksud dan Tujuan.. 2 BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN 3 BAB III RENCANA KEGIATAN 6 1. Rincian Kegiatan Biaya. 11 BAB IV PENUTUP 12
3 BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Pasar merupakan pusat kegiatan perekonomian di suatu kawasan. Keberadaan serta kondisi pasar menjadi salah satu tolak ukur kemajuan pada kawasan tersebut. Dengan demikian wujud tercapainya kemajuan Kabupaten Hulu Sungai Selatan secara kasat mata akan dinilai oleh masyarakat bagaimana kondisi pasar yang ada di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Di Kota Kandangan sebagai ibu kota Kabupaten Hulu Sungai Selatan, saat ini belum terdapat pasar dengan skala besar seperti supermaket, hipermarket maupun pertokoan modern lainnya. Pasar yang berkembang di daerah ini adalah berbentuk pasar tradisional yang hampir semuanya adalah milik pemerintah daerah. Pasar daerah yanga ada, sebagaimana layaknya pasar tradisional pada umumnya tumbuh dan berkembang secara alamiah sejak lama seiring dengan kegiatan perekonomian daerah. Sejalan dengan perkembangan tersebut pemerintah daerah juga terus melakukan pembinaan pasar daerah berupa membangun dan menyediakan fasilitasfasilitas pendukung pasar. Namun dengan kurangnya kemampuan keuangan daerah, perkembangan pembinaan dan penyediaan fasilitas dimaksud terkesan masih parsial sehingga penataan pasar dirasakan belum optimal dalam rangka menjadikan pasar kabupaten sebagai pusat kegiatan perekonomian di daerah. 2. KONDISI PASAR Di Kabupaten Hulu Sungai Selatan terdapat dua buah pasar tradisional yang cukup besar, yaitu Pasar Kandangan (1167 toko/pedagang) dan Pasar Nagara (365 toko/pedagang). Khusus di pasar Kandangan sebagai akibat perkembangan dan pembinaan yang parsial, maka aktivitas pasar menjadi terpencar dan lokasi pasar yang disediakan tidak termanfaatkan oleh pedagang. Para pedagang masih memilih menjadi PKL dan berjualan di tepi jalan, bahkan para pedagang ayam kampung dan sepeda/sepeda motor sudah berkembang kelauar areal pasar sehingga menggangu kelancaran arus lalu lintas. 1
4 3. MAKSUD DAN TUJUAN Pada Tahun , Pemerintah Daerah telah mengalokasikan dana untuk rehab total sebagian pasar kandangan, yatu bagian los batu (bangunan peninggalan Belanda) yang diisi oleh komoditi konveksi, emas, bahan bangunan dan aneka kebutuhan sekolah dan rumah tangga. Sedangkan penataan pasar untuk komoditi hasil pertanian (produk daerah) akan terus dilakukan bertahap sesuai dengan kemampuang keuangan daerah. Rencana penataan Pasar Kandangan tersebut diantaranya adalah : 1. Merelokasi beberapa pasar komoditi agar menjadi suatu kesatuan sehingga memudahkan masyarakat dalam berbelanja. 2. Menata kios/los yang letaknya kurang strategis sehingga dapat dimanfaat secara optimal. 3. Menata dan mengendalikan pedagang, termasuk PKL sehingga pasar menjadi bersih dan nyaman serta tidak mengganggu arus lalu lintas. Tujuan penataan pasar ini agar menjadikan pasar Kandangan sebagai pasar yang nyaman, aman sehat bersih dan berdaya saing dengan pasarpasar modern. 2
5 BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN Kabupaten Hulu Sungai Selatan mempunyai posisi yang srategis karena terletak di tengahtengah pada Provinsi Kalimantan Selatan dimana secara astronomis terletak diantara sd Lintang Selatan dan s.d 115 o Bujur Timur. Kabupaten Hulu Sungai Selatan memiliki luas wilayah 1.804,94 km 2. Kabupaten Hulu Sungai Selatan terdiri dari 11 (sebelas) kecamatan, dengan 144 desa dan 4 kelurahan. Ibu kota Kabupaten Hulu Sungai Selatan adalah Kota Kandangan yang terletak di Kecamatan Kandangan. Jumlah penduduk Kabupaten Hulu Sungai Selatan pada tahun 2015 mencapai jiwa dengan komposisi berjenis kelamin lakilaki dan berjenis kelamin perempuan. Batas wilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan sebagai berikut : Sebelah Utara : berbatasan dengan Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan Kabupaten Hulu Sungai Utara. Sebelah Timur : berbatasan dengan Kabupaten Hulu Sungai Utara dan Kabupaten Kotabaru. Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Hulu Sungai Utara dan Kabupaten Tapin. Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kabupaten Tapin. Luas Wilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan berdasarkan Kecamatan NO. KECAMATAN LUAS (KM 2 ) PERSENTASE DESA KELURAHAN Padang Batung Loksado Telaga Langsat Angkinang Kandangan Sungai Raya Simpur Kalumpang Daha Selatan Daha Utara Daha Barat 203,93 338,89 58,08 58,40 106,71 80,96 82,35 135,07 322,82 268,11 149,62 11,30 18,78 3,22 3,24 5,91 4,49 4,56 7,48 17,88 14,85 8, Jumlah 1.804,
6 Kabupaten Hulu Sungai Selatan 4
7 Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Hulu Sungai Selatan didominasi oleh sektor pertanian, sektor jasa dan sektor perdagangan serta industri pengolahan, seperti yang terlihat pada tabel berikut. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Tahun No. Lapangan Usaha/ Industrial Origin (1) (2) (3) (4) (5) 1. Pertanian / Agriculture 33,28 32,83 30, Pertambangan dan Penggalian / Mining and Quarrying Industri Pengolahan / Manufacturing Industries Listrik dan Air Minum / Electricity and Water Supply 2,88 2,82 3,67 7,24 6,85 6,55 0,37 0,38 0,40 5. Bangunan / Construction 5,06 5,00 5, Perdagangan, Restoran dan Perhotelan / Trade, Restaurant and Hotel Pengangkutan dan Komunikasi / Transportation And Communication Keuangan, Persewaan dan Jasa / Perusahaan Finance, Dwelling And Business Services 20,21 19,52 19,23 5,58 5,81 6,02 4,59 4,52 4,51 9. Jasa jasa / Services 20,78 22,27 23,65 Total 100,00 100,00 100,00 Di Kabupaten Hulu Sungai Selatan terdapat 41 pasar tradisional. Dari jumlah tersebut 2 (dua) buah merupakan pasar tradisional kabupaten yang cukup besar, yaitu Pasar Kandangan dan Pasar Nagara, sedangkan sisanya merupakan pasar tradisional yang tersebar di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. 5
8 BAB III RENCANA KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN 1. Kabupaten Hulu Sungai Selatan terkenal dengan kota hidup, dimana selama 24 jam masyarakat akan selalu menemukan warung kue/makanan di tengah sudut kota maupun di pelosok desa. Namun dilain pihak dalam perkembangannya, penyediaan bahan makanan (kue/makanan) tersebut berada di belakang pertokoan dengan kondisi yang kumuh dan sempit, sehingga masyarakat enggan mendatangi lokasi, akibatnya banyak pedagang kue/wadai berpindah ke tempat yang lebih strategis, menjadi PKL yang menggelar dagangannya di tepi jalan. Oleh karena itu, kedepannya pasar wadai tersebut akan dipindahkan lokasinya. 2. Lokasi pasar hasil pertanian (pasar subuh) yang berlangsung dari jam wita s.d wita pagi berlokasi di pinggir jalan umum. Namun sampai waktu yang ditentukan masih banyak pedagang yang belum membereskan dagangannya dengan alasan masih banyak dagangan yang belum terjual, sehingga harus ditertibkan oleh petugas. Akibatnya akibatnya jalanan menjadi kotor, terjadi kemacetan dan mengganggu arus lalu lintas serta tidak jarang menyebabkan kecelakaan. Kedepannya para pedagang ini perlu disediakan tempat tersendiri diluar dari jalan umum. 3. Bangunan toko /warung yang selama ini tidak dimanfaatkan secara maksimal karena lokasinya dianggap kurang strategis perlu ditata lebih baik lagi. a. Eks pasar kue/wadai dipindahkan lokasinya dan diperbaiki sehingga menjadi lebih layak. b. Pertokoan kalibaru (pasar sepeda dan makanan ringan) ditata sehingga tidak memakai jalan untuk berjualan. c. Pada lokasi warung dan bak beras yang selama ini tidak ditempati pedagang dipindahkan ke areal yang lebih strategis, bekas areal tersebut dimanfaatkan untuk akses jalan Dengan rangkaian kegiatan penataan pasar kandangan tersebut maka diharapkan menjadi pasar yang lebih tertib, aman dan nyaman, berdaya saing, serta semakin ramai dikunjungi pembeli. 6
9 Foto Pasar Kandangan. 7
10 Foto Pasar Kandangan 8
11 Foto Pasar Kandangan 9
12 Foto Pasar Kandangan 10
13 BIAYA Dari hasil perhitungan perencanaan konsultan, biaya yang diperlukan untuk melakukan penataan Pasar Kandangan ini diperkirakan sebesar Rp , (Empat belas milyar seratus tujuh puluh tujuh juta empat ratus delapan puluh lima ribu rupiah). Untuk mempercepat terwujudnya penataan Pasar Kandangan menjadi pasar yang bersih, sehat dan aman maka diharapkan bantuan Pemerintah Pusat dari segi pendanaan maupun pembinaannya pada Tahun
14
15
P E R A T U R A N D A E R A H
P E R A T U R A N D A E R A H KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN KEPADA LEMBAGA PEMBIAYAAN USAHA KECIL (LPUK)/
Lebih terperinciGross Domestic Regional Product
Gross Domestic Regional Product TABEL TABLE 9.1 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN PAKPAK BHARAT MENURUT LAPANGAN USAHA ATAS DASAR HARGA BERLAKU TAHUN 2007-2010 (JUTA RUPIAH) GROSS REGIONAL DOMESTIC
Lebih terperinciBAB 10. PENDAPATAN REGIONAL
BAB 10. PENDAPATAN REGIONAL 10.1. Produk Domestik Regional Bruto menurut Lapangan Usaha PDRB Kalimantan Selatan menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku dengan migas tahun 2009 mencapai 51.177 milyar
Lebih terperincimenciptakan stabilitas ekonomi (economic stability) melalui retribusi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian suatu negara dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai perkembangan kegiatan dalam perekonomian
Lebih terperinciP E R A T U R A N D A E R A H
P E R A T U R A N D A E R A H KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN KEPADA LEMBAGA PEMBIAYAN USAHA KECIL (LPUK)/BADAN KREDIT
Lebih terperinciP E R A T U R A N D A E R A H
P E R A T U R A N D A E R A H KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 31 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman Kata Pengantar Daftar Isi... iii Daftar Tabel.. v Daftar Gambar ix
DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar i Daftar Isi... iii Daftar Tabel.. v Daftar Gambar ix Bab I. PENDAHULUAN. 2 1.1 Pengertian Pendapatan Regional. 2 1.2 Kegunaan Statistik Pendapatan Regional.. 5 1.3 Perubahan
Lebih terperinciPDRB / GDRP BAB XII PDRB GDRP. Berau Dalam Angka 2013 Page 265
BAB XII PDRB GDRP Berau Dalam Angka 2013 Page 265 Berau Dalam Angka 2013 Page 266 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan dan tingkat kesejahteraan
Lebih terperinciPendapatan Regional Regional Income
Pendapatan Regional Regional Income Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) secara sederhana dapat diartikan sebagai keseluruhan nilai tambah Bruto dari kegiatan perekonomian di suatu wilayah. 11.1.PDRB
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. potensial yang ada seperti sektor pertanian, perkebunan, perikanan, kehutanan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumatera Utara merupakan salah satu dari 34 provinsi di Indonesia yang dianugrahi kekayaan alam yang berlimpah. Provinsi ini adalah daerah agraris yang menjadi pusat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bentuk kenaikan pendapatan nasional. Cara mengukur pertumbuhan ekonomi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan laju pertumbuhan yang dibentuk dari berbagai macam industri yang secara tidak langsung menggambarkan tingkat ekonomi yang terjadi. Bagi
Lebih terperinciDAFTAR LAMPIRAN. Lampiran A : Daftar Pertanyaan. Lampiran B : Transkrip Wawancara BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A : Daftar Pertanyaan Lampiran B : Transkrip Wawancara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha Kecil dan Menengah (UKM) adalah salah satu dari kekuatan yang mempengaruhi
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANGERANG
CHAPTER XIV REGIONAL INCOME Penjelasan Teknis Catatan Teknis 1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada tingkat regional (provinsi dan kabupaten/kota) menggambarkan kemampuan suatu wilayah untuk menciptakan
Lebih terperinciTABEL POKOK PDRB / GRDP PRIMER TABLES OF MUSI BANYUASIN. Tabel / Table 11.1
Tabel / Table 11.1 PDRB Kabupaten Musi Banyuasin Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku GRDP of Musi Banyuasin Regency at Current Prices by Industrial Origin (Juta Rupiah / Million Rupiahs) 1.
Lebih terperinciPRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO PROVINSI-PROVINSI Dl INDONESIA MENURUT LAPANGAN USAHA 2OO9-2OO9
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO PROVINSI-PROVINSI Dl INDONESIA MENURUT LAPANGAN USAHA 2OO9-2OO9 Gross Regional Domestic Product Of Provinces in Indonesia by Industrial Origin Daftar I si/ List of Contents
Lebih terperinciPendapatan Regional/ Regional Income
2010 539 540 BAB XI PENDAPATAN REGIONAL CHAPTER XI REGIONAL INCOME PDRB atas dasar berlaku pada tahun 2008 sebesar 35.261,68 milyar rupiah, sedang pada tahun sebelumnya 33522,22 milyar rupiah, atau mengalami
Lebih terperinciPendapatan Regional/ Regional Income
2011 541 542 BAB XI PENDAPATAN REGIONAL CHAPTER XI REGIONAL INCOME PDRB atas dasar berlaku pada tahun 2010 sebesar 49.362,71 milyar rupiah, sedang pada tahun sebelumnya 43.985,03 milyar rupiah, atau mengalami
Lebih terperinciPENDAPATAN REGIONAL REGIONAL INCOME BAB IX PENDAPATAN REGIONAL CHAPTER IX REGIONAL INCOME Struktur Ekonomi. 9.1.
BAB IX PENDAPATAN REGIONAL CHAPTER IX 9.1. Struktur Ekonomi 9.1. Economy Structure Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah indikator utama perekonomian di suatu wilayah. PDRB atas dasar harga berlaku
Lebih terperinciPENDAPATAN REGIONAL REGIONAL INCOME
PENDAPATAN REGIONAL REGIONAL INCOME NUSA TENGGARA BARAT DALAM ANGKA 2013 NUSA TENGGARA BARAT IN FIGURES 2013 Pendapatan Regional/ BAB XI PENDAPATAN REGIONAL CHAPTER XI REGIONAL INCOME Produk Domestik
Lebih terperinciPendapatan Regional/ Regional Income
Nusa Tenggara Barat in Figures 2012 559 560 Nusa Tenggara in Figures 2012 BAB XI PENDAPATAN REGIONAL CHAPTER XI REGIONAL INCOME Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku pada tahun
Lebih terperinciTabel PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000 di Kecamatan Ngadirejo Tahun (Juta Rupiah)
3.14. KECAMATAN NGADIREJO 3.14.1. PDRB Kecamatan Ngadirejo Besarnya Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kecamatan Ngadirejo selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.14.1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar Klewer Solo merupakan sebuah pasar tradisional di kota Solo dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar Klewer Solo merupakan sebuah pasar tradisional di kota Solo dengan aktivitas yang sangat padat. Pasar ini merupakan pusat batik dan tekstil yang menjadi tempat
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM. Posisi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak antara
BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Daerah Istimewa Yogyakarta 1. Kondisi Fisik Daerah Posisi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak antara 7.33-8.12 Lintang Selatan dan antara 110.00-110.50 Bujur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dampak positif juga memberi dampak negatif terutama ditunjukkan oleh
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan Pembangunan Nasional adalah mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Pembangunan merupakan salah satu cara untuk mencapai
Lebih terperinciIV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. sebagai pusat kegiatan pemerintahan, politik, pendidikan, kebudayaan,
31 IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN A. Gambaran Umum Wilayah Kota Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang dijadikan sebagai pusat kegiatan pemerintahan, politik, pendidikan, kebudayaan,
Lebih terperinciBAB V GAMBARAN UMUM PROPINSI JAWA BARAT. Lintang Selatan dan 104 o 48 '- 108 o 48 ' Bujur Timur, dengan luas wilayah
5.1. Kondisi Geografis BAB V GAMBARAN UMUM PROPINSI JAWA BARAT Propinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara 5 o 50 ' - 7 o 50 ' Lintang Selatan dan 104 o 48 '- 108 o 48 ' Bujur Timur, dengan
Lebih terperinciP E R A T U R A N D A E R A H
P E R A T U R A N D A E R A H KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 21 TAHUN 2007 TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN KEPADA BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) DENGAN
Lebih terperinciPemerintah Kabupaten Bantul. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir TA 2007 Kabupaten Bantul
Sumber: BPS Kabupaten Bantul. 5,93% 6,67% 18,53% 13,28% PDRB Tahun 2003 Kabupaten Bantul 8,16% 0,77% 25,15% 20,33% 1,18% 1. Pertanian 2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan 4. Listrik,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pasar dinyatakan sebagai kumpulan pembeli dan penjual yang melakukan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara tradisional menurut Kotler (2007) pasar merupakan tempat fisik dimana para pembeli dan penjual berkumpul untuk membeli dan menjual barang. Pasar dinyatakan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Secara umum pasar adalah sebuah tempat bertemunya pihak penjual dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Secara umum pasar adalah sebuah tempat bertemunya pihak penjual dan pihak pembeli untuk melaksanakan transaksi dimana proses jual beli terbentuk. Pasar menurut
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI PADANG LAWAS TAHUN 2012
BPS KABUPATEN PADANG LAWAS PERTUMBUHAN EKONOMI PADANG LAWAS TAHUN 2012 No. 01/07/1221/Th. V, 8 Juli 2013 Pertumbuhan ekonomi Padang Lawas tahun 2012 yang diukur berdasarkan kenaikan laju pertumbuhan Produk
Lebih terperinciP E R A T U R A N D A E R A H
P E R A T U R A N D A E R A H KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN KEPADA BANK PEMBANGUNAN DAERAH (BPD) KALIMANTAN
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH DAERAH KEPADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TAHUN ANGGARAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Bujur Timur dan Lintang Selatan. Memiliki luas wilayah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Mimika yang beribukota di Timika, terletak antara 134 31-138 31 Bujur Timur dan 4 60-5 18 Lintang Selatan. Memiliki luas wilayah 19.592 km² atau 4,75 persen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan penduduk dapat memberikan pengaruh positif sekaligus negatif bagi suatu daerah. Di negara maju pertumbuhan penduduk mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi,
Lebih terperinciKONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Bengkalis merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Riau. Wilayahnya mencakup daratan bagian pesisir timur Pulau Sumatera dan wilayah kepulauan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang adalah adanya kegiatan ekonomi subsistence, yakni sebagian besar
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu ciri perekonomian Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang adalah adanya kegiatan ekonomi subsistence, yakni sebagian besar penduduk yang berpenghasilan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR USULAN PROPOSAL
PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR USULAN PROPOSAL RENCANA PEMBANGUNAN PASAR KARANGPANDAN KEGIATAN DAK KEPADA KEMENTRIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA KECAMATAN KARANGPANDAN KABUPATEN KARANGANYAR OLEH DINAS
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR USULAN PROPOSAL
PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR USULAN PROPOSAL RENCANA PEMBANGUNAN PASAR KARANGPANDAN KEGIATAN DAK KEPADA KEMENTRIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA KECAMATAN KARANGPANDAN KABUPATEN KARANGANYAR OLEH DINAS
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Selain
56 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Selain sebagai pusat kegiatan pemerintahan, sosial, politik, pendidikan,
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lapangan usaha perdagangan, hotel dan restoran (rumah makan) merupakan lapangan usaha yang sangat berperan terhadap perekonomian Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik
Lebih terperinciBUPATI HULU SUNGAI TENGAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
BUPATI HULU SUNGAI TENGAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH PADA
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Geografis dan Demografis Provinsi Kalimantan Timur
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Geografis dan Demografis Provinsi Kalimantan Timur Provinsi Kalimantan Timur terletak pada 113 0 44-119 0 00 BT dan 4 0 24 LU-2 0 25 LS. Kalimantan Timur merupakan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi
69 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak dan Luas Daerah Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi Lampung yang letak daerahnya hampir dekat dengan daerah sumatra selatan.
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANGERANG
CHAPTER XIV REGIONAL INCOME Penjelasan Teknis Catatan Teknis 1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada tingkat regional (provinsi dan kabupaten/kota) menggambarkankemampuansuatu wilayah untuk menciptakan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH
51 BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH 4.1 Kondisi Geografis Kota Bogor 4.1.1 Letak dan Batas Wilayah Kota Bogor terletak diantara 106 derajat 43 30 BT dan 30 30 LS 6 derajat 41 00 LS serta mempunyai ketinggian
Lebih terperinciKEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Situasi Wilayah Letak Geografi Secara geografis Kabupaten Tapin terletak antara 2 o 11 40 LS 3 o 11 50 LS dan 114 o 4 27 BT 115 o 3 20 BT. Dengan tinggi dari permukaan laut
Lebih terperinciBAB III KONDISI UMUM. 3.1. Geografis. Kondisi Umum 14. Orientasi Pra Rekonstruksi Kawasan Hutan di Pulau Bintan dan Kabupaten Lingga
Orientasi Pra Rekonstruksi Kawasan Hutan di Pulau dan Kabupaten Lingga BAB III KONDISI UMUM 3.1. Geografis Wilayah Kepulauan Riau telah dikenal beberapa abad silam tidak hanya di nusantara tetapi juga
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 1. Jumlah penduduk dan keadaan ekonomi Kabupaten Way Kanan
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan umum Kabupaten Way Kanan 1. Jumlah penduduk dan keadaan ekonomi Kabupaten Way Kanan Berdasarkan Way Kanan dalam angka (2013), Kabupaten Way Kanan adalah salah
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN KEPADA
Lebih terperinciP E R A T U R A N D A E R A H
P E R A T U R A N D A E R A H KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 14 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS-DINAS DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH b. Ekonomi 1. Perkembangan PDRB Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan besaran nilai tambah bruto yang dihasilkan dalam memproduksi barang dan jasa oleh sektor
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR USULAN PROPOSAL
PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR USULAN PROPOSAL RENCANA PEMBANGUNAN PASAR BELANG KEGIATAN DAK KEPADA KEMENTRIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA KECAMATAN JATIYOSO KABUPATEN KARANGANYAR OLEH DINAS PERINDUSTRIAN,
Lebih terperinciP E R A T U R A N D A E R A H
P E R A T U R A N D A E R A H KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 14 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM A. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi
BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM Perkembangan Sejarah menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Barat merupakan Provinsi yang pertama dibentuk di wilayah Indonesia (staatblad Nomor : 378). Provinsi Jawa Barat dibentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. :Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, dan konseptual. -pengembangan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Pengembangan Kawasan Shopping Street Pertokoan Jl. Yos Sudarso :Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, dan konseptual. (http://developmentcountry.blogspot.com/2009/12/definisi
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO. PDRB Gorontalo Triwulan I Tahun 2012 Naik 3,84 Persen
No. 26/05/75/Th. VI, 7 Mei 2012 PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO PDRB Gorontalo Triwulan I Tahun 2012 Naik 3,84 Persen PDRB Gorontalo pada triwulan I tahun 2012 naik sebesar 3,84 persen dibandingkan triwulan
Lebih terperinciA. Proyeksi Pertumbuhan Penduduk. Pertumbuhan Penduduk
Perspektif Kabupaten Berau selama 5 tahun ke depan didasarkan pada kondisi objektif saat ini dan masa lalu yang diprediksi menurut asumsi cetiris paribus. Prediksi dilakukan terhadap indikator-indikator
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2009 NOMOR 8 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2009 NOMOR 8 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM KABUPATEN TULUNGAGUNG
IV. GAMBARAN UMUM KABUPATEN TULUNGAGUNG 4.1. Indikator Kependudukan Kependudukan merupakan suatu permasalahan yang harus diperhatikan dalam proses pembangunan yang mencakup antara lain mengenai distribusi,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS IIV.1 Permasalahan Pembangunan Permasalahan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Ngawi saat ini dan permasalahan yang diperkirakan terjadi lima tahun ke depan perlu mendapat
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI PADANG LAWAS TAHUN 2011
BPS KABUPATEN PADANG LAWAS PERTUMBUHAN EKONOMI PADANG LAWAS TAHUN 2011 No. 01/06/1221/Th. IV, 30 Juli 2012 Pertumbuhan ekonomi Padang Lawas tahun 2011 yang diukur berdasarkan kenaikan laju pertumbuhan
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 39 TAHUN 1991 TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL NEGARA KE DALAM MODAL SAHAM PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa untuk lebih
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kebutuhan hidup mendasar yang setiap hari tidak dapat dihindari. oleh manusia salah satunya adalah makan. Dalam perkembangannya
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebutuhan hidup mendasar yang setiap hari tidak dapat dihindari oleh manusia salah satunya adalah makan. Dalam perkembangannya seiring dengan bergesernya gaya
Lebih terperinciPRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan indikator ekonomi makro yang dapat digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan pembangunan ekonomi suatu daerah. Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Majalengka
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -
IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI 4.1 Kondisi Geografis Kota Dumai merupakan salah satu dari 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37-101 o 8'13
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 29 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI WILAYAH. wilayah Caruban yang merupakan bagian dari Kecamatan Mejayan. Gedung
BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. Gambaran umum Kabupaten Madiun a. Kondisi Geografis Kabupaten Madiun adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibukota dari Kabupaten Madiun adalah Kecamatan
Lebih terperinciBUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG
BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL KE DALAM MODAL PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM SLEMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kabupaten Lampung Tengah memiliki luas wilayah sebesar 4.789,82 Km 2 yang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Lampung Tengah memiliki luas wilayah sebesar 4.789,82 Km 2 yang terdiri dari 28 Kecamatan, 294 Pekon dan 10 kelurahan. Kabupaten Lampung Tengah merupakan Kabupaten
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2008 NOMOR 1
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2008 NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI
Lebih terperinciKEADAAN UMUM WILAYAH KABUPATEN KATINGAN DAN KOTA PALANGKA RAYA
31 KEADAAN UMUM WILAYAH KABUPATEN KATINGAN DAN KOTA PALANGKA RAYA Administrasi Secara administratif pemerintahan Kabupaten Katingan dibagi ke dalam 11 kecamatan dengan ibukota kabupaten terletak di Kecamatan
Lebih terperinciPendapatan Regional/ Regional Income
539 540 BAB XI PENDAPATAN REGIONAL CHAPTER XI REGIONAL INCOME PDRB atas dasar berlaku pada tahun 2007 sebesar 33.518,59 milyar rupiah, sedang pada tahun sebelumnya 28.593,61 milyar rupiah, atau mengalami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perhatian perencanaan pembangunan, terutama di negara sedang berkembang, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara berkembang tidak bisa lepas dari sektor informal. Keberadaan sektor informal di Indonesia tidak terlepas dari proses pembangunan yang sedang
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan dititikberatkan pada pertumbuhan sektor-sektor yang dapat memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Tujuan pembangunan pada dasarnya mencakup beberapa
Lebih terperinciFigur Data Kota Surakarta Tahun
PENDAPATAN REGIONAL Regional Income 11 Figur Data Kota Surakarta Tahun 2014 256 Pendapatan Regional Regional Income PDRB Kota Surakarta yang disajikan secara series memberikan gambaran kinerja ekonomi
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM
BAB IV GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis dan Kondisi Alam 1. Letak dan Batas Wilayah Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi yang ada di pulau Jawa, letaknya diapit oleh dua provinsi besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembangunan ekonomi nasional bertujuan untuk. membangun manusia Indonesia seutuhnya, dan pembangunan tersebut harus
13 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada dasarnya pembangunan ekonomi nasional bertujuan untuk membangun manusia Indonesia seutuhnya, dan pembangunan tersebut harus dilaksanakan dengan berpedoman
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Keadaan Umum Wilayah Kota Bogor Kota Bogor terletak diantara 16 48 BT dan 6 26 LS serta mempunyai ketinggian minimal rata-rata 19 meter, maksimal 35 meter dengan
Lebih terperinciL E M B A R A N D A E R A H
L E M B A R A N D A E R A H KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2004 NOMOR 1 SERI E NO. SERI 1 P E R A T U R A N D A E R A H KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA TATA RUANG
Lebih terperinciBUPATI TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG
BUPATI TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN KEPADA PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT DI KABUPATEN TAPIN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jalan raya merupakan salah satu sarana transportasi darat yang mempunyai
BAB I PENDAHULUAN 1,1. Latar Belakang Jalan raya merupakan salah satu sarana transportasi darat yang mempunyai pengaruh sangat besar dalam menentukan keberhasilan perkembangan daerah. Kebutuhan akan transportasi
Lebih terperinciPeraturan Daerah RPJMD Kabupaten Pulang Pisau Kata Pengantar Bupati Kabupaten Pulang Pisau
Peraturan Daerah RPJMD Kabupaten Pulang Pisau 2013-2018 Kata Pengantar Bupati Kabupaten Pulang Pisau i Kata Pengantar Kepala Bappeda Kabupaten Pulang Pisau iii Daftar Isi v Daftar Tabel vii Daftar Bagan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH
BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kondisi Geografi dan Iklim Kota Madiun Gambar 4.1. Peta Wilayah Kota Madiun Kota Madiun berada di antara 7 o -8 o Lintang Selatan dan 111 o -112 o Bujur Timur. Kota Madiun
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN SELATAN
GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN KEPADA PERUSAHAAN DAERAH BANGUN BANUA
Lebih terperinciminimal 1 (satu) kali, sedangkan pada tahun 2013 tidak dilaksanakan pameran/ekspo.
minimal 1 (satu) kali, sedangkan pada tahun 2013 tidak dilaksanakan pameran/ekspo. Perpustakaan Jumlah kunjungan ke perpustakaan selama 1 tahun di Kota Bandung dibandingkan dengan jumlah orang yang harus
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 03/PMK.07/2007 TENTANG
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 03/PMK.07/2007 TENTANG PENETAPAN PERKIRAAN ALOKASI DANA BAGI HASIL PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
53 IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis Selat Rupat merupakan salah satu selat kecil yang terdapat di Selat Malaka dan secara geografis terletak di antara pesisir Kota Dumai dengan
Lebih terperinciterealisasi sebesar Rp atau 97,36%. Adapun program dan alokasi anggaran dapat dilihat pada tabel berikut :
7. URUSAN PERDAGANGAN Urusan perdagangan merupakan salah satu pembangunan ekonomi yang mempunyai peran strategis, terutama dalam mendukung kelancaran penyaluran arus barang dan jasa, memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciKEADAAN UMUM KOTA YOGYAKARTA. satu-satunya daerah tingkat II yang berstatus kota di samping 4 daerah tingkat II
IV. KEADAAN UMUM KOTA YOGYAKARTA A. Keadaan Alam 1. Batas wilayah Kota Yogyakarta berkedudukan sebagai ibukota Propinsi DIY dan merupakan satu-satunya daerah tingkat II yang berstatus kota di samping 4
Lebih terperinciGambar 4.1 Peta Provinsi Jawa Tengah
36 BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA TENGAH 4.1 Kondisi Geografis Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di tengah Pulau Jawa. Secara geografis, Provinsi Jawa Tengah terletak
Lebih terperinciBAB V Simpulan dan Saran
BAB V Simpulan dan Saran Berdasarkan penjelasan mengenai migran PKL dan dampaknya terhadap ketertiban sosial pada bab-bab sebelumnya, bab ini akan menjelaskan mengenai simpulan dan saran berdasarkan pemaparan
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK
34 IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK 4.1 Gambaran Umum Provinsi Lampung Lintang Selatan. Disebelah utara berbatasan dengann Provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu, sebelah Selatan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. barang-barang untuk memenuhi kebutuhan pokok harian, pasar juga memiliki
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar merupakan sebuah tempat dimana masyarakat dapat memperoleh barang-barang untuk memenuhi kebutuhan pokok harian, pasar juga memiliki fungsi penggerak ekonomi
Lebih terperinci4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1. Kondisi Geografis Kota Makassar secara geografi terletak pada koordinat 119 o 24 17,38 BT dan 5 o 8 6,19 LS dengan ketinggian yang bervariasi antara 1-25 meter dari
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pada penelitian yang berjudul Pasar Tradisional Mandiraja, Banjarnegara
28 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Pada penelitian yang berjudul Pasar Tradisional Mandiraja, Banjarnegara ditinjau dari segi sosial dan ekonomi dari tahun 2001-2014 ini, berlokasi di kecamatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Usaha Kecil Menengah (UKM) sangat berperan penting dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Usaha Kecil Menengah (UKM) sangat berperan penting dalam perekonomian Indonesia dari sejak dahulu. Hal ini semakin dirasakan ketika krisis ekonomi melanda
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO. PDRB Gorontalo Triwulan III-2013 Naik 2,91 Persen
No. 62/11/75/Th. VII, 6 November 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO PDRB Gorontalo Triwulan III-2013 Naik 2,91 Persen PDRB Provinsi Gorontalo triwulan III-2013 naik 2,91 persen dibandingkan triwulan sebelumnya.
Lebih terperinciKEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/DPD RI/II/ TENTANG PANDANGAN DAN PENDAPAT
DEWAN PERWAKILAN DAERAH KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH NOMOR 27/DPD RI/II/2013-2014 PANDANGAN DAN PENDAPAT DEWAN PERWAKILAN DAERAH TERHADAP ASPIRASI MASYARAKAT DAN DAERAH PEMBENTUKAN KABUPATEN CIBALIUNG
Lebih terperinciBUPATI HULU SUNGAI TENGAH
BUPATI HULU SUNGAI TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH PADA PERUSAHAN DAERAH AIR MINUM (PDAM)
Lebih terperinci