PENGEMBANGAN ISTRUMEN EVALUASI LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENYELENGGARAAN BIMBINGAN DAN KONSELING
|
|
- Bambang Tanudjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGEMBANGAN ISTRUMEN EVALUASI LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENYELENGGARAAN BIMBINGAN DAN KONSELING Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling Dosen Pengampu: Prof. Dr. Edi Purwanta, M.Pd Dr. Ali Muhtadi, M.Pd Oleh: DESY WISMASARI PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2 PEDOMAN OBSERVASI TEMA : Evaluasi Layanan Konseling Kelompok Tujuan : 1. Mengamati proses layanan konseling kelompok yang dilakukan oleh guru Bimbingan dan Konseling kepada siswa yang menjadi anggota konseling kelompok. 2. Mengamati apakah layanan konseling kelompok dapat membantu menyelasikan permasalahan yang dialami siswa. Jenis Observasi : Observasi Sistematik Alat Observasi : Rating Scale Target Person Waktunya : Seorang guru Bimbingan Konseling yang melakukan konseling kelompok dengan anggota kelompok dengan jumlah 8-10 orang. : Disaat siang hari dan guru Bimbingan dan Konseling melakukan konseling kelompok dengan anggota kelompok 8-10 oang. A. Tinjauan Teori Menurut Latipun (2011:118), berpendapat bahwa layanan konseling kelompok (group counseling) merupakan salah satu bentuk konseling dengan memanfaatkan kelompok untuk membantu, memberi, umpan balik (feedback) dan pengalaman belajar. Konseling kelompok dalam prosesnya menggunakan prinsip-prinsip dinamika kelompok. Prinsip ini menuntut siswa untuk aktif mengemukakan pendapatnya sesuai dengan norma yang berlaku dan permaslahan yang dibahas. Menurut Rochman Natawidjaja (2009 : 4) menyatakan bahwa layanan konseling kelompok adalah suatu layanan untuk membantu individu yang dilaksanakan dalam suasana kelompok, terutama untuk membantu individu dalam menangani permasalahan sosial, yaitu permasalahan hubungan anatara individu dengan individu lainya. Layanan konseling kelompok menggunakan dinamika kelompok untuk membahas berbagai hal yang berguna bagi pengembangan pribadi dan pemecahan masalah siswa baik pribadi, sosial, belajar, dan karir.masalah yang dibahas merupakan masalah yang dialami masing-masing anggota 2
3 kelompok yang di pimpin oleh pemimpin kelompok atau konselor dan diikuti semua anggota kelompok. Sedangkan menurut Prayitno (2012:149) menjelaskan bahwa definisi layanan konseling kelompok adalah membahas masalah pribadi yang dialami oleh masing-masing anggota kelompok, baik topik umum maupun masalah pribadi itu dibahas melalui suasana dinamika kelompok yang intens dan konstruktif, diikuti oleh semua anggota di bawah bimbingan pemimpim kelompok (konselor). Melalui layanan yang intensif individu dapat memecahkan permasalahnya dan indivudu mampu berkembang secara optimal sesuai dengan tugas perkembanganya. B. Tahap-tahap Konseling Kelompok Menurut Wibowo (2005 : 85) menyatakan bahwa konseling kelompok dilaksanakan secara bertahap. Terdapat empat tahap dalam proses konseling kelompok, yaitu tahap permulaan, tahap transisi, tahap kegiatan dan tahap pengakhiran. Adapun tahap-tahap konseling kelompok dijelaskan secara singkat sebagai berikut: a. Tahap Permulaan Pada tahap permulaan ini konselor perlu mempersiapkan terbentuknya kelompok yang meliputi pemberian penjelasan tentang adanya layanan konseling kelompok para siswa, penjelasan pengertian, tujuan dan kegunaan konseling kelompok, ajakan untuk memasuki dan mengikuti kegiatan, serta kemungkinan adanya kesempatan dan kemudahan bagi penyelenggaraan konseling kelompok. b. Tahap transisi (Transition Stage) Tahap transisi merupakan masa dari tahap permulaan ke tahap berikutnya yang dilakukan oleh anggota kelompok dengan pemimpin kelompok, perjuangan untuk mendapatkan kekuasaan atau kekuatan terjadi setelah anggota kelompok mengorientasi dirinya ke dalam formasi kelompok. Pada tahap ini konselor menggunakan proses peningkatan dimana anggota diminta berinteraksi secara bebas dan mantap, meminta anggota mengetahui apa yang sedang terjadi, mendapatkan umpan balik dari anggota tentang bagaimana mereka melakukan sesuatu dan apa yang menurut mereka perlu. c. Tahap Kegiatan (Working Stage) 3
4 Pada tahap ini anggota memusatkan perhatian terhadap tujuan yang akan dicapai, mempelajari materi-materi baru, mendiskusikan berbagai topik, menyelesaikan tugas, memperaktekkan perilaku-perilaku baru dan membahas permasalahan secara tuntas. d. Tahap Pengakhiran (Termination Stage) Penghentian terjadi pada dua tingkatan dalam kelompok, yaitu pada akhir masingmasing sesi, dan pada akhir dari keseluruhan sesi kelompok. Dalam mempertimbangkan penghentian, konselor harus membuat rencana terlebih dahulu. Proses penghentian meliputi langkah-langkah: (1) orientasi, (2) ringkasan, (3) pembahasan tujuan, dan tindak lanjut. Menurut Prayitno (2012: ), berpendapat bahwa tahap kegiatan layanan konseling kelompok diselenggarakan melalui lima tahap, antara lain sebagai berikut : a. Tahap pembentukan Tahapan pembentukan yaitu tahapan untuk membentuk kerumunan sejumlah siswa menjadi suatu kelompok yang siap mengembangkan dinamika kelompok dalam mencapai tujuan bersama. Dalam tahap pembentukan siswa memahami pengertian dan kegiatan kelompok agar menumbuhkan suasana kelompok. b. Kegiatan peralihan Tahap peralihan merupakan, tahapan untuk mengalihkan kegiatan awal kelompok hingga kegiatan berikutnya yang lebih terarah pada pencapaian tujuan kelompok. c. Tahap kegiatan Tahap kegiatan yaitu tahapan kegiatan inti untuk mengentaskan masalah pribadi anggota kelompok.tahap kegiatan kelompok ini siswa secara aktif dan dinamis dalam membahas dan mengentaskan perasalahan. d. Tahap Penyimpulan Tahap penyimpulan, yaitu tahapan kegiatan untuk melihat kembali apa yang sudah dilakukan dan dicapai oleh kelompok. Peserta kelompok diminta melakukan refleksi berkenaan dengan kegiatan pembahasan yang baru saja mereka ikuti. e. Tahap Penutupan Tahap penutupan yaitu merupakan tahap akhir dari seluruh kegiatan. Kelompok merencanakan kegiatan konseling kelompok selanjutnya, dan salam hangat perpisahan. 4
5 Menurut Latipun (2011: ), menyebutkan bahwa ada enam tahap layanan konseling kelompok yaitu: a. Tahap Pembentukan kelompok Tahap ini merupakan tahap persiapan pelaksanaan konseling kelompok. Pada tahap ini terutama pembentukan kelompok, yang dilakukan dengan seleksi anggota dan menawarkan program kepada calon peserta konseling sekaligus membangun harapan kepada calon peserta.dalam konseling kelompok yang dipandang penting adalah adanya seleksi anggota. Klien yang dimasukkan sebagai anggota dalam konseling kelompok itu diseleksi terlebih dahulu. b. Tahap Permulaan (Orientasi dan Eksplorasi) Tahap permulaan merupakan tahapmulai menentukan struktur kelompok, mengeksplorasi harapan anggota, anggota mulai belajar fungsi kelompok, sekaligus mulai menegaskan tujuan kelompok. c. Tahap Transisi Tahap transisi merupakan tahap membahas masalah yang dihadapi masingmasing klien dirumuskan dan diketahui apa sebab-sebabnya. Anggota kelompok mulai terbuka, tetapi sering terjadi pada fase ini justru terjadi kecemasan, resistensi, konflik dan bahkan ambivalnsi tentang keanggotaannya dalam kelompok, atau enggan jika harus membuka diri, merasa malu untuk mengemukakan permasalahan yang dialaminya. Tugas pemimpin kelompok adalah mempersiapkan mereka bekerja untuk dapat merasa memiliki kelompoknya. d. Tahap Kerja-Kohesi dan Produktivitas Jika masalah yang dihadapi oleh masing-masing anggota kelompok diketahui, langkah berikutnya adalah menyusun rencana-rencana tindakan. Penyusunan tindakan ini disebut pula produktivitas. Kohesivitas mulai terbentuk, mulai belajar bertanggung jawab, tidak lagi mengalami kebingungan. Anggota merasa berada dalam kelompok, mendengar yang lain dan terpuaskan dengan kegiatan kelompok. e. Tahap Akhir (Konsolidasi dan Terminasi) 5
6 C. Definisi Operasional 1. Definisi Konseling Kelompok Layanan konseling kelompok merupakan salah satu layanan konseling yang membahas masalah pribadi yang dialami oleh masing-masing anggota kelompok yang beranggotakan 8-10 orang, dan dibahas melalui suasana dinamika kelompok yang intens dan konstruktif, di bawah bimbingan pemimpin kelompok (konselor). 2. Tahap-tahap Konseling Kelompok a. Pembentukan 1) Mengawali dengan salam 2) Menerima kehadiran secara terbuka dan mengucapkan terimakasih 3) Memimpin Doa 4) Menjelaskan pengertian dan tujuan konseling kelompok 5) Menjelaskan cara pelaksanaan konseling kelompok 6) Menjelaskan asas-asas konseling kelompok (secara tersirat) 7) Ikrar Janji 8) Kesepakatan waktu 9) Perkenalan dilanjutkan permainan (untuk menetralkan suasana) b. Peralihan 1) Menjelaskan kembali kegiatan konseling kelompok 2) Tanya jawab tentang kesiapan anggota kelompok untuk kegiatan lebih lanjut 3) Menjelaskan permasalahan yang bisa dikemukakan dan dibahas dalam kelompok c. Kegiatan 1) Memberikan contoh permasalahan pribadi (peneliti mengungkapkan contoh permasalahan, yang berkaitan dengan permasalahan yang telah ditentukan oleh pemimpin kelompok) 2) Mempersilahkan anggota kelompok mengemukakan masalah secara sukarela (bergantian) 3) Menyepakati permasalahan yang akan dibahas terlebih dahulu. 4) Pembahasan masalah secara tuntas 5) Selingan 6) Penyimpulan 6
7 d. Pengakhiran 1) Menjelaskan bahwa kegiatan akan berakhir 2) Penilaian segera (UCA) : a) Understanding : pemimpin kelompok menanyakan kepada anggota kelompok tentang pemahaman terhadap permasalahan yang telah di bahas) b) Comport : pemimpin kelompok menanyakan kepada anggota kelompok terhadap perasaan anggota kelompok setelah mengikuti kegiatan KKP c) Action : pemimpin kelompok menanyakan rencana tindakan apa yang akan dilakukan oleh anggota kelompok setelah mengikuti kegiatan KKP 3) Mempersilahkan anggota kelompok untuk mengungkapkan pesan dan kesan 4) Pembahasan kegiatan lanjutan 5) Ucapan terima kasih 6) Berdoa 7) Perpisahan DAFTAR PUSTAKA Kurnanto, Edi Konseling Kelompok.Bandung: Alfabeta. Latipun Psikologi Konseling. Malang: UMM Press. Natawidjaja, Rochman Konseling Kelompok Konsep Dasar & pendekatan. Bandung: Rizqi Press. Prayitno Seri Panduan Layanan dan Kegiatan Pendukung Konseling. Padang: UNP. Wibowo, Eddy Mungin.2005.Konseling Kelompok Perkembangan. Semarang: UPT UNNES Press. 7
8 INSTRUMEN OBSERVASI PROSES LAYANAN KONSELING KELOMPOK PEDOMAN OBSERVASI Identitas : Nama Peserta Didik : Kelas : Petunjuk : Beri tanda centang ( ) pada kolom skor sesuai dengan hasil penilaian Anda. NO PERNYATAAN SKOR TAHAP PEMBENTUKAN 1. Peserta didik aktif menjawab salam 2. Peserta didik antusias dalam mengikuti layanan konseling kelompok 3. Peserta didik aktif memulai Doa sebelum melakukan konseling kelompok. 4. Peserta didik memahami pengertian dan tujuan konseling kelompok. 5. Peserta didik memahami cara pelaksanaan konseling kelompok. 6. Peserta didik memhami asas-asas konseling kelompok yang harus dilakukan. 7. Peserta didik antusias melakukan ikrar janji bersamasama dalam kelompok. 8. Peserta didik membuat kesepakatan waktu untuk menentukan kegiatan konseling kelompok. 9. Peserta didik antusias melakukan perkenalan di dalam anggota kelompok. TAHAP PERALIHAN 8
9 10. Peserta didik aktif menyimpulkan tentang pelaksanaan konseling kelompok. 11. Peserta didik antusias untuk melanjutkan konseling kelompok. 12. Peserta didik mengemukakan permasalahan dan dibahas dalam kelompok. TAHAP KEGIATAN 13. Peserta didik memahami contoh permasalahan pribadi yang disampaikn oleh pemimpin kelompok. 14. Peserta didik antusias mengemukakan masalah secara sukarela (bergantian). 15. Peserta didik menyepakati permasalahan yang akan dibahas terlebih dahulu. 16. Permasalahan yang dialami peserta didik dibahas secara tuntas. 17. Peserta didik melakukan selingan( Ice Breaking) 18. Peserta didik mampu menyimpulkan proses pelaksanaan konseling kelompok. TAHAP PENGAKHIRAN 19. Peserta didik memahami bahwa kegiatan konseling kelompok akan berakhir. 20. Penilaian segera (UCA) : d) Understanding : Peserta didik mengungkapakan tentang pemahaman permasalahan yang telah di bahas di dalam konseling kelompok. e) Comport : Peserta didik mengungkapkan perasaan anggota kelompok selama mengikuti kegiatan konseling kelompok. f) Action : Peserta didik mengungkapkan rencana tindakan yang akan dilakukan setelah mengikuti 9
10 kegiatan konseling kelompok. 21. Peserta didik antusias mengungkapkan pesan dan kesan selama melakukan konseling kelompok. 22. Peserta didik membuat kesepakatan untk melakukan pembahasan kegiatan lanjutan kegiatan konseling kelompok. 23. Peserta didik mengungkapkan ucapan terima kasih 24. Peserta didik bersama-sama melakukan D oa 25. Peserta didik melakukan perpisahan. 10
BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan PTK ini dilakukan di kelas V SDN 72 Kota Timur Kota Gorontalo.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Penelitian Pelaksanaan PTK ini dilakukan di kelas V SDN 72 Kota Timur Kota Gorontalo. Penelitian ini dilakukan pada anak yang berjumlah
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK. Abdul Aziz SMP Negeri 2 Kota Tegal, Jawa Tengah
Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 1, No. 1, Januari 2015 ISSN 2442-9775 UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK Abdul Aziz SMP Negeri 2 Kota Tegal,
Lebih terperinciPendapat Siswa Tentang Pelaksanaan Layanan Konseling Kelompok
Konselor Volume 2 Number 4 December 2013 ISSN: Print 1412-9760 Received October 11, 2013; Revised Nopember 11, 2013; Accepted December 30, 2013 Pendapat Siswa Tentang Pelaksanaan Layanan Konseling Kelompok
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling
KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling Dosen Pengampu: Prof. Dr. Edi Purwanta, M.Pd Dr. Ali Muhtadi, M.Pd Oleh: DESY WISMASARI
Lebih terperinciLAYANAN KONSELING KELOMPOK
sugiyatno@uny.co.id LAYANAN KONSELING KELOMPOK Program Studi Bimbingan Konseling FIP Universitas Negeri Yogyakarta 2010 Konseling Proses membantu individu mengatasi hambatan2 perkembangan dirinya dan utk
Lebih terperinciPEDOMAN OBSERVASI GAYA BELAJAR. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling
PEDOMAN OBSERVASI GAYA BELAJAR Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling Dosen Pengampu: Prof. Dr. Edi Purwanta, M.Pd Dr. Ali Muhtadi, M.Pd Oleh: DESY
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN PERILAKU PRO-SOSIAL MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN METODE SOSIODRAMA. Arni Murnita SMK Negeri 1 Batang, Jawa Tengah
Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 2, No. 1, Januari 2016 ISSN 2442-9775 UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU PRO-SOSIAL MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN METODE SOSIODRAMA Arni Murnita
Lebih terperinciPROSES DAN TEKNIK-TEKNIK KONSELING
PROSES DAN TEKNIK-TEKNIK KONSELING Proses-proses konseling meliputi tahap awal, tahap pertengahan (tahap kerja), tahap akhir. Teknik-teknik konseling meliputi ragam teknik konseling, penguasaan teknik
Lebih terperinciKONSELING KELOMPOK.
KONSELING KELOMPOK http://kajianpsikologi.guru-indonesia.net Latar Belakang Konseling kelompok (salah satu prosedur terapeutik) menjadi metode kelompok yang semakin populer Atkinson (1991), keuntungan
Lebih terperinciSATUAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK SIKLUS I
SATUAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK SIKLUS I 1. Topik Permasalahan : Tidak mampu menolak ajakan teman 2. Bidang Bimbingan : Pribadi 3. Kompetensi Dasar : Siswa dapat menemukan masalah yang dihadapi dan belajar
Lebih terperinciPERAN GURU BK DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL PESERTA DIDIK KELAS VIII MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DI SMP NEGERI 12 PADANG
PERAN GURU BK DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL PESERTA DIDIK KELAS VIII MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DI SMP NEGERI 12 PADANG ARTIKEL E JURNAL YULLY HASMI YELVI NPM:10060026 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA AGRESIF VERBAL. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling
AGRESIF VERBAL Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling Dosen Pengampu: Prof. Dr. Edi Purwanta, M.Pd Dr. Ali Muhtadi, M.Pd Oleh: DESY WISMASARI 16713251012
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA PERENCANAAN KARIR. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling Dosen Pengampu: Prof. Dr. Edi Purwanta, M.Pd Dr. Ali Muhtadi, M.Pd Oleh: DESY WISMASARI 16713251012 PROGRAM
Lebih terperinciSKALA SELF EFFICACY KARIR
LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Nama : Kelas : SKALA SELF EFFICACY KARIR PETUNJUK PENGISIAN SKALA Pada skala ini terdapat 25 pernyataan. Baca dan pahamilah baik-baik setiap pernyataan. Anda diminta untuk memilih salah
Lebih terperinciBIMBINGAN KELOMPOK DAN PENILAIANNYA Oleh: Indiati Dosen FKIP Univ. Muhammadiyah Magelang. Abstraction
BIMBINGAN KELOMPOK DAN PENILAIANNYA Oleh: Indiati Dosen FKIP Univ. Muhammadiyah Magelang Abstraction Group counseling services are services that provide assistance to students through the group to obtain
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 PONTIANAK
SOSIAL HORIZON: Jurnal Pendidikan Sosial ISSN 2407-5299 UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 PONTIANAK Rustam Program Studi Bimbingan
Lebih terperinciKONSELING. Oleh: Muna Erawati
TAHAPAN dan TEKNIK KONSELING Oleh: Muna Erawati Tujuan Konseling Insight: mendapat pemahaman mengenai asal muasal dan perkembangan kesulitan emosi, lalu meningkat pada peningkatan kapasitas pengendalian
Lebih terperinci[ISSN VOLUME 3 NOMOR 2, OKTOBER] 2016
EFEKTIVITAS KONSELING KELOMPOK RASIONAL EMOSI KEPERILAKUAN UNTUK MENGURANGI PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA KELAS XII MIPA SMA N 2 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Desi haryanti, Tri Hartini
Lebih terperinciIntervensi Kelompok (pengantar II) Danang Setyo Budi Baskoro, M.Psi
Intervensi Kelompok (pengantar II) Danang Setyo Budi Baskoro, M.Psi Konseling Kelompok Salah satu bentuk konseling dengan memanfaatkan kelompok untuk membantu, memberi umpan balik dan pengalaman belajar
Lebih terperinciTAHAP AKHIR SEBUAH KELOMPOK oleh: Dra.Ehan.M.Pd BAB I PENDAHULUAN
TAHAP AKHIR SEBUAH KELOMPOK oleh: Dra.Ehan.M.Pd BAB I PENDAHULUAN Kegiatan suatu kelompok tidak mungkin berlangsung terus menerus, selanjutnya kelompok akan mengakhiri pada kegiatan yang dianggap tepat.
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMP NEGERI 7 SEMARANG TAHUN AJARAN 2012/ 2013
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMP NEGERI 7 SEMARANG TAHUN AJARAN 2012/ 2013 Disusun Oleh Nama : Aldilla Firdausi NIM : 1301409020 Prodi : Bimbingan dan Konseling FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciPELAKSANAAN KONSELING KELOMPOK OLEH GURU BIMBINGAN DAN KONSELING BAGI PESERTA DIDIK BERPRESTASI BELAJAR RENDAH
1 PELAKSANAAN KONSELING KELOMPOK OLEH GURU BIMBINGAN DAN KONSELING BAGI PESERTA DIDIK BERPRESTASI BELAJAR RENDAH Nurfadhila, M.Asrori, Purwanti Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Untan Pontianak
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian ini, tinjauan pustaka berisi komponen self esteem (harga diri) dan konseling kelompok, yaitu sebagai berikut :
13 II. TINJAUAN PUSTAKA Dalam penelitian ini, tinjauan pustaka berisi komponen self esteem (harga diri) dan konseling kelompok, yaitu sebagai berikut : A. Self Esteem Self esteem merupakan aspek penting
Lebih terperinciBAB IV UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENANGANI STRES SEKOLAH
BAB IV UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENANGANI STRES SEKOLAH A. Upaya Guru Bimbingan dan Konseling Dalam Menangani Stres Sekolah Seperti telah diketahui bahwa stress adalah fenomena umum yang
Lebih terperinciKETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN
KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN oleh Rosita E.K., M.Si Konsep dasar dari konseling adalah mengerti
Lebih terperinciHasil observasi peneliti terhadap subjek penelitian sebelum diadakan treatment. bimbingan kelompok. Ruang multimedia SMA 1 Mejobo.
147 Hasil observasi peneliti terhadap subjek penelitian sebelum diadakan treatment bimbingan Kelas XI IPS 4 Tempat Waktu Observer Aspek yang diobservasi Ruang multimedia SMA 1 Mejobo 35 Menit Hendri Setiawan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di lingkungan sekolah Guru tidak hanyan mendidik siswa dalam aspek kognitif saja,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di lingkungan sekolah Guru tidak hanyan mendidik siswa dalam aspek kognitif saja, tetapi juga mendidik aspek-aspek lainnya, salah satunya aspek sosial perilaku
Lebih terperinciIndonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application
IJGC 3 (1) (2014) Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jbk IMPLEMENTASI LAYANAN KONSELING KELOMPOK DI SMPN SE- KABUPATEN PATI Novi
Lebih terperinciPENINGKATAN KEDISIPLINAN MASUK SEKOLAH MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI IPS 1 SEMESTER 2 SMA 1 KUDUS TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010
PENINGKATAN KEDISIPLINAN MASUK SEKOLAH MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS SEMESTER SMA KUDUS TAHUN PELAJARAN 009 / 00 Hasan Mahmud Guru Bimbingan Konseling SMA Kudus hasanmahmud966@yahoo.co.id
Lebih terperinciMENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK LATIHAN BERTANGGUNGJAWAB
Dinamika Vol. 5, No. 3, Januari 2015 ISSN 0854-2172 MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK LATIHAN BERTANGGUNGJAWAB Turiyah SMP 3 Kesesi Kabupaten Pekalongan Jawa
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 21 SEMARANG
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 21 SEMARANG Disusun oleh : Anisa Puji Harlina NIM 1301409035 JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan kooperatif tipe group investigation (GI) pada mata pelajaran IPS dengan materi Perjuangan
Lebih terperinciULUL AZAM BK FKIP UNISRI ABSTRAK. Kata kunci: layanan penguasaan konten seting kelompok dengan media film, konsep diri positif, mahasiswa
EFEKTIVITAS LAYANAN PENGUASAAN KONTEN SETING KELOMPOK DENGAN MEDIA FILM DALAM MENINGKATKAN KONSEP DIRI POSITIF MAHASISWA SEMESTER IV PROGRAM STUDI BK FKIP UNISRI ULUL AZAM BK FKIP UNISRI ABSTRAK Tujuan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN RESILIENSI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK HOME ROOM PROGRAM PADA MAHASISWA SEMESTER VI PROGRAM STUDI BK FKIP UNISRI
UPAYA MENINGKATKAN RESILIENSI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK HOME ROOM PROGRAM PADA MAHASISWA SEMESTER VI PROGRAM STUDI BK FKIP UNISRI Oleh : Ulul Azam Abstract The objectives of this study
Lebih terperinciPEDOMAN ANGKET TERBUKA PERENCANAAN KARIR. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling
PEDOMAN ANGKET TERBUKA PERENCANAAN KARIR Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling Dosen Pengampu: Prof. Dr. Edi Purwanta, M.Pd Dr. Ali Muhtadi, M.Pd
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 21 SEMARANG. Disusun oleh Dian Muslimatun Azizah
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 21 SEMARANG Disusun oleh Dian Muslimatun Azizah 1301409046 JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SKALA PSIKOLOGI BIDANG KARIR
PENGEMBANGAN SKALA PSIKOLOGI BIDANG KARIR Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengembangan Instrumen Dan Media Bimbingan dan Konseling Dosen Pengampu: Prof. Dr. Edi Purwanta, M.Pd. dan Dr. Ali Muhtadi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitian yang diambil adalah siswa kelas XII-BB SMKN 1 Bancak tahun pelajaran 2016/2017, penulis melakukan penelitian di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. remaja adalah memilih dan menyiapkan lapangan pekerjaan, dimana minat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ali dan Asrori (2004) mengemukakan bahwa salah satu tugas perkembangan remaja adalah memilih dan menyiapkan lapangan pekerjaan, dimana minat utamanya tertuju pada pemilihan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Hasil Pra Bimbingan Kelompok
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Hasil Pra Bimbingan Kelompok Pelaksanaan penelitian penggunaan layanan bimbingan kelompok untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dilaksanakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanaan di SMP Negeri 2 Ambarawa Kabupaten Semarang. Lokasi penelitian tersebut berada di Jl.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan Konseling Sosial berbasis
BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan Konseling Sosial berbasis Konsep Building Learning Power untuk meningkatkan Etos Kerja Perangkat Desa Ketajen 1. Tahap Pra Konseling Dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian. Dalam metode penelitian dijelaskan tentang urutan suatu penelitian yang dilakukan yaitu dengan teknik dan
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Motivasi Belajar Melalui Bimbingan Kelompok Pada Siswa
Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Melalui Bimbingan Kelompok Pada Siswa Endang Sampurnawati (09220037) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Motivasi merupakan faktor
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitian yang diambil adalah siswa kelas X-BB di SMK Islam Sudirman 1 Ambarawa tahun pelajaran 2011/2012, penulis melakukan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. underachievement atau berprestasi di bawah kemampuan ialah jika ada
23 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Underachiever 1. Pengertian Underachiever Menurut pendapat Davis & Rimm (dalam Munandar, 2004) underachievement atau berprestasi di bawah kemampuan ialah jika ada ketidaksesuaian
Lebih terperinciPENYUSUNAN SKALA PSIKOLOGIS PERENCANAAN KARIR. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling
PENYUSUNAN SKALA PSIKOLOGIS PERENCANAAN KARIR Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling Dosen Pengampu: Prof. Dr. Edi Purwanta, M.Pd Dr. Ali Muhtadi,
Lebih terperinciKonseling merupakan inti kegiatan bimbingan secara keseluruhan yang berkenaan dengan pengentasan masalah dan fasilitasi perkembangan individu
Konsep Dasar Konseling Dr. Suherman, M.Pd. Universitas Pendidikan Indonesia Konseling merupakan inti kegiatan bimbingan secara keseluruhan yang berkenaan dengan pengentasan masalah dan fasilitasi perkembangan
Lebih terperinciSATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING BIMBINGAN BELAJAR
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING BIMBINGAN BELAJAR Topik Bimbingan Bidang Bimbingan Jenis Layanan Fungsi Layanan Kompetensi Sasaran Layanan : Mengatasi Penyakit Malas : Bimbingan Belajar : Bimbingan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS VII MTsN GODEAN SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017
UPAYA MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS VII MTsN GODEAN SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 Oleh Kristiawan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendiidkan Universitas
Lebih terperinciUpaya Peningkatan Kemampuan Perencanaan Karir Siswa Melalui Bimbingan Kelompok Pada Siswa Kelas XII IPA di SMA N 8 Purworejo
121 UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR SISWA MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS XII IPA DI SMA N 8 PURWOREJO (Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling) Suhas Caryono 1 Endang Isnaeni
Lebih terperinciKESIAPAN MAHASISWA DALAM MELAKSANAKAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN DI SEKOLAH
KESIAPAN MAHASISWA DALAM MELAKSANAKAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN DI SEKOLAH (Studi pada Mahasiswa yang Telah Melaksanakan PPLBK Kependidikan dan PPLBK Sekolah Angkatan 2011 STKIP PGRI Sumatera Barat)
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. merupakan hak setiap individu untuk menentukan sikap, pemikiran dan emosi
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perilaku Asertif 2.1.1. Pengertian Perilaku Asertif Menurut Smith (dalam Rakos, 1991) menyatakan bahwa perilaku asertif merupakan hak setiap individu untuk menentukan sikap, pemikiran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
39 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel X (Teknik Konseling Kelompok) Konseling Kelompok adalah suatu proses antar pribadi yang terpusat pada pemikiran dan perilaku
Lebih terperinciHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Persiapan Penelitian Sebelum melaksanakan penelitian pada tanggal 3 Maret 2012 penulis terlebih dahulu meminta surat ijin penelitian dari Fakultas Keguruan dan
Lebih terperinciTABEL IV Hasil Observasi Awal Perilaku Datang Terlambat Sekolah Sebelum Treatment. Sebelum Treatment Nama Tanggal Waktu Datang
TABEL IV Hasil Observasi Awal Perilaku Datang Terlambat Sekolah Sebelum Treatment Sebelum Treatment Nama Tanggal Waktu Datang II MF MR HN S Senin 25 Januari 2016 Selasa 26 Januari 2016 7:32 Rabu 27 Januari
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. mesin gasoline tersebut, kalau bahan bakarnya tidak ada. Sama halnya dengan
BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi Belajar 2.1.1 Pengertian Motivasi Belajar Mark dan Tombouch (dalam Bachtiar 2005), mengumpamakan motivasi sebagai bahan bakar dalam beroperasinya mesin gasoline. Tidaklah
Lebih terperinciMEMINIMALKAN PERILAKU MEMBOLOS PADA SISWA KELAS VII.9 SMP NEGERI 8 GORONTALO MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK
MEMINIMALKAN PERILAKU MEMBOLOS PADA SISWA KELAS VII.9 SMP NEGERI 8 GORONTALO MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK Salma Abdulkadir SMP Negeri 8 Gorontalo Abstrak: Penelitian ini bertujuan menguji kefektifan
Lebih terperinciTUGAS INSTRUMEN BIMBINGAN DAN KONSELING EVALUASI BIMBINGAN DAN KONSELING
TUGAS INSTRUMEN BIMBINGAN DAN KONSELING EVALUASI BIMBINGAN DAN KONSELING Disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan dan Konseling Dosen Pengampu : Prof. Dr. Edi
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATAN KEDISIPLINAN MASUK SEKOLAH MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA. Nelly Chandrawati Manalu
Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 2, No. 1, Januari 2016 ISSN 2442-9775 UPAYA MENINGKATAN KEDISIPLINAN MASUK SEKOLAH MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA Nelly
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian tentang Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian tentang Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray dalam Mata Pelajaran PKn Organisasi Pemerintahan Pusat 1. Hasil Penelitian Siklus I Siklus
Lebih terperinciMENINGKATKAN PERCAYA DIRI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK. Novi Wahyu Hidayati dan Hassana Nofari
Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 1, No. 3, September 2015 ISSN 2442-9775 MENINGKATKAN PERCAYA DIRI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK Novi Wahyu Hidayati
Lebih terperinciPEROLEHAN SISWA SETELAH MENGIKUTI LAYANAN KONSELING PERORANGAN
Volume 1 Nomor 1 Januari 2013 KONSELOR Jurnal Ilmiah Konseling http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor Halaman 62-70 Info Artikel: Diterima21/02/2013 Direvisi25/02/2013 Dipublikasikan 01/03/2013 PEROLEHAN
Lebih terperinciPENYUSUNAN SKALA PSIKOLOGIS GAYA BELAJAR SISWA. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling
PENYUSUNAN SKALA PSIKOLOGIS GAYA BELAJAR SISWA Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling Dosen Pengampu: Prof. Dr. Edi Purwanta, M.Pd Dr. Ali Muhtadi,
Lebih terperinciBAB II TAHAP PERTENGAHAN KONSELING
BAB II TAHAP PERTENGAHAN KONSELING A. Keterampilan Konseling Kegiatan konseling tidak berjalan tanpa keterampilan. Untuk menguasai beragam keterampilan konseling diperlukan praktek yang terus menerus.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diawasi agar terlaksana secara efektif dan efisien. Rusman (2012:4) mengemukakan proses
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Proses pembelajaran perlu direncanakan, dilaksanakan,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo, 2005). Komunikasi antar
BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian komunikasi antar pribadi Komunikasi antar pribadi merupakan proses sosial dimana individu-individu yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Motivasi Belajar dalam Bidang Bimbingan Belajar. menyangkut pada layanan bimbingan dan konseling pada bimbingan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Motivasi Belajar 1. Motivasi Belajar dalam Bidang Bimbingan Belajar Kegiatan bimbingan dan konseling secara keseluruhan mencakup empat bidang yaitu bimbingan pribadi, bimbingan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Disiplin mempunyai makna yang luas dan berbeda beda, oleh karena itu. batasan lain apabila dibandingkan dengan ahli lainnya.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Disiplinan Belajar 2.1.1. Pengertian Disiplinan Belajar Disiplin mempunyai makna yang luas dan berbeda beda, oleh karena itu disiplin mempunyai berbagai macam pengertian. Pengertian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebangkunya atau bermain-main dengan alat tulisnya. Ketika mengajar guru
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pra Tindakan Pelaksanaan kegiatan pra siklus dalam penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Membolos 1. Pengertian Membolos Menurut Gunarsa (1981) membolos adalah pergi meninggalkan sekolah tanpa sepengetahuan pihak sekolah. Membolos sering terjadi tidak hanya saat ingin
Lebih terperinciMENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI MELALUI STRATEGI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Sri Mulwati
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas ISSN 2087-3557 MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI MELALUI STRATEGI LAYANAN SMP Negeri 9 Tegal Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan rasa
Lebih terperinciMOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DENGAN STRATEGI QUESTION STUDENT HAVE DISERTAI PEMBERIAN MODUL PADA PERKULIAHAN KALKULUS VEKTOR
MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DENGAN STRATEGI QUESTION STUDENT HAVE DISERTAI PEMBERIAN MODUL PADA PERKULIAHAN KALKULUS VEKTOR Anny Sovia Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat email:
Lebih terperinciEFEKTIVITAS LAYANAN KONSELING KELOMPOK TERHADAP PERILAKU MEMBOLOS SISWA KELAS X SMK BINA KARYA PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI
EFEKTIVITAS LAYANAN KONSELING KELOMPOK TERHADAP PERILAKU MEMBOLOS SISWA KELAS X SMK BINA KARYA PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciTUGAS INDIVIDU PENGEMBANGAN SKALA PSIKOLOGIS DALAM BIDANG KARIR
TUGAS INDIVIDU PENGEMBANGAN SKALA PSIKOLOGIS DALAM BIDANG KARIR Disusun guna memenuhi persyaratan mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan dan Konseling Dosen Pengampu: Dr. Edi Purwanta,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. A. Tinjauan Tentang Layanan Bimbingan Kelompok. 1. Pengertian Layanan Bimbingan Kelompok. menurut para tokoh, sebagai berikut:
BAB II KAJIAN TEORI A. Tinjauan Tentang Layanan Bimbingan Kelompok 1. Pengertian Layanan Bimbingan Kelompok Layanan bimbingan kelompok merupakan bantuan berupa penyampaian informasi terhadap individu yang
Lebih terperinciPRE PLANNING TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ORIENTASI REALITA SESI I: PENGENALAN ORANG
PRE PLANNING TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ORIENTASI REALITA SESI I: PENGENALAN ORANG Topik Sesi ke Terapis Sasaran Tempat : TAK Orientasi Realita : I (Pengenalan Orang) : 5 orang mahasiswa Fak. Keperawatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemampuan seseorang mengungkapkan pendapat sangat berkaitan dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemampuan seseorang mengungkapkan pendapat sangat berkaitan dengan kepribadian individu, dimana kepribadian seseorang berhubungan dengan apa yang ditangkap/direspon
Lebih terperinciSOLUTION FOCUSED BRIEF GROUP THERAPY (SFBGT)
43 MODUL SOLUTION FOCUSED BRIEF GROUP THERAPY (SFBGT) Untuk Perilaku Agresif Remaja Oleh : Danang Setyo Budi Baskoro 44 Solution Focused Brief Group Therapy Untuk Perilaku Agresif Remaja Pengertian Solution
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. didapatkan 10 siswa termasuk dalam kategori sangat rendah dan rendah yang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Salatiga. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas IX A dan Kelas IX B yang berjumlah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. sekolah, yang memberikan kewenangan penuh kepada sekolah dan guru
BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoritis 1. Manajemen Manajemen atau pengelolaan merupakan komponen integral dan tidak dapat dipisahkan dari proses pendidikan secara keseluruhannya. Alasannya tanpa manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kejiwaan. Istilah komunikasi (bahasa Inggris : Communication) berasal dari communis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan hal yang sangat penting, karena dengan komunikasi manusia mampu memenuhi kebutuhan yang bersifat fisik maupun yang bersifat kejiwaan. Istilah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Komunikasi Terapeutik 2.1.1 Pengertian Komunikasi Terapeutik Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi yang dilakukan oleh perawat dan tenaga kesehatan lain yang direncanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi masyarakat yang selalu berubah, idealnya pendidikan tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam situasi masyarakat yang selalu berubah, idealnya pendidikan tidak hanya berorientasi pada masa lalu dan masa kini, tetapi sudah seharusnya merupakan proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Orang tua yang penuh perhatian tidak akan membiarkan anak untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Orang tua yang penuh perhatian tidak akan membiarkan anak untuk mengerjakan sesuatu sendiri, melainkan orang tua harus menemani dan memberi bimbingan sampai
Lebih terperinciLAPORAN HASIL PELATIHAN KOMUNIKASI ORGANISASI PT. TEMPRINA MEDIA GRAFIKA (JAWA POS GROUP) MALANG
LAPORAN HASIL PELATIHAN KOMUNIKASI ORGANISASI PT. TEMPRINA MEDIA GRAFIKA (JAWA POS GROUP) MALANG Dosen Pengampu: Yudi Suharsono,,S.Psi, M.Si. Asisten Pendamping : Intan Rachmawati Oleh : Anggota Kelompok
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Di dalam tinjauan pustaka akan di jelaskan lebih lanjut tentang : a) konformitas,
17 II. TINJAUAN PUSTAKA Di dalam tinjauan pustaka akan di jelaskan lebih lanjut tentang : a) konformitas, yang meliputi: pengertian konformitas, konformitas dalam bidang bimbingan pribadi, faktor-faktor
Lebih terperinciUJI COBA INSTRUMEN A. Uji Validitas
UJI COBA INSTRUMEN A. Uji Validitas Case Processing Summary N % Cases Valid 15 100.0 Excluded a 0.0 Total 15 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Item Statistics Mean Std.
Lebih terperinciADJOURNING BAB I PENDAHULUAN
ADJOURNING BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelompok merupakan kesatuan unit yang terkecil dalam masyarakat. Individu merupakan kesatuan dari kelompok tersebut. Anggota kelompok tersebut merupakan individu-individu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang Undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran yang aktif seperti yang di kehendaki dalam Undang Undang RI No
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian adalah SMPN 45 Bandung yang terletak di Jalan Yogyakarta No. 1 Bandung. Sekolah ini memiliki latar belakang ekonomi, dan sosial
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEMATANGAN KARIR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA SMK NEGERI 1 KEDAWUNG SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016
1 UPAYA MENINGKATKAN KEMATANGAN KARIR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA SMK NEGERI 1 KEDAWUNG SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh : Rifai Fahrudin ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciSATUAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK
LAMPIRAN Kelas Semester / Tahun Hari / Tanggal Alokasi Waktu Tempat Bidang Bimbingan Judul / spesifikasi Layanan Jenis Layanan Fungsi Layanan Sasaran Identifikasi kebutuhan dan Permasalahan SATUAN LAYANAN
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. hasil penelitian ini sesuai dengan teori bahwa perilaku adalah segala sesuatu yang
BAB V PEMBAHASAN A. Perilaku Membolos Perilaku membolos di SMKN 2 Malang dilakukan oleh individu yang berbeda yakni dengan jenis kelamin dan kelas yang berbeda antara satu dengan individu lainya hasil
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi Ayub Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan
Lebih terperinciMEMBIMBING MAHASISWA. Agus Taufiq Jurusan PPB FIP UPI 2010
MEMBIMBING MAHASISWA MELALUI STATEGI KELOMPOK Agus Taufiq Jurusan PPB FIP UPI 2010 Hakikat Bimbingan kelompok merupakan suatu proses pemberian bantuan kepada individu melalui suasana kelompok yang memungkinkan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 5 SEMARANG
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 5 SEMARANG TAHUN AJARAN 2012/2013 Disusun Oleh: Nama : Priska Rieftiana Rizqi NIM : 1301409005 Prodi : Bimbingan dan Konseling FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciPENINGKATAN SELF EFFICACY PESERTA DIDIK MELALUI KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK KOGNITIF. Oleh: Andi Riswandi Buana Putra, M.
PENINGKATAN SELF EFFICACY PESERTA DIDIK MELALUI KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK KOGNITIF Oleh: Andi Riswandi Buana Putra, M.Pd ABSTRAK Banyak peserta didik yang masih belum percaya dengan kemampuan yang
Lebih terperinciINSTRUMEN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
INSTRUMEN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media BK Dosen Pengampu : Prof. Dr. Edi Purwanta, M.Pd Dr. Ali Muhtadi, M.Pd Oleh:
Lebih terperinciPengertian Bimbingan dan Konseling? Bimbingan dan Konseling adalah bantuan yang diberikan oleh guru pembimbing kepada semua siswa baik secara perorang
Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dr. Suherman, M.Pd. Universitas Pendidikan Indonesia Pengertian Bimbingan dan Konseling? Bimbingan dan Konseling adalah bantuan yang diberikan oleh guru pembimbing kepada
Lebih terperinci