DAFTAR PUSTAKA. Paulus Andi Nalwan. Teknik Antarmuka Dan Pemrograman Mikrokontroler AT89C51, Jakarta:
|
|
- Hendra Budiaman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 DAFTAR PUSTAKA Paulus Andi Nalwan. Teknik Antarmuka Dan Pemrograman Mikrokontroler AT89C51, Jakarta: Elex Media Komputindo, Arif Rahman. Seri Pemograman Praktis MS Visual Basic 6, Jakarta: Elex Media Komputindo, 2004 http: elektrokita.blogspot.com RA. Penfold, Dasar-Dasar Elektronika Untuk Pemula, Bandung: Pionir Jaya, 1999 Sulhan Setiawan.Belajar Mikrokontroler, Jakarta: Graha Ilmu 2008 Wasis P.BA, Keterampilan Elektronika, Usaha Nasional, Surabaya, 1981
2 LAMPIRAN HARDWARE Blok Rangkaian Catu Daya Rangkaian blok catu daya merupakan rangkaian yang terpenting dalam seluruh rangkaian komponen elektronika. Pada bagian blok rangkaian catu daya terdiri dari beberapa komponen pendukung. Adapun rangkaian dari blok rangkaian catu daya dapat di lihat pada gambar L.1. T VDC C4 220 VAC D1 IC VDC 0 C1 C2 C3 GND Gambar L.1. Rangkaian Catu Daya Seperti terlihat pada gambar L.1 keterangan dari masing-masing komponen adalah sebagai berikut : - T1, adalah komponen transformator yang digunakan untuk menurunkan tegangan tinggi menjadi tegangan rendah, yaitu dari tegangan 220 Volt AC menjadi 12 Volt AC. - D1, merupakan komponen dioda bridge tipe W04 yang digunakan untuk mengubah tegangan AC ( bolak balik ) menjadi tegangan DC ( searah ). - C1,C2,C3,C4, di gunakan untuk menyaring tegangan yang masih mengandung tegangan AC sehingga ketika di pasang komponen ini
3 akan lebih mendekati tegangan yang di keluarkan oleh baterai dengan nilai sebesar 100 nf. - IC 1, adalah IC regulator LM 7805 digunakan untuk menghasilkan tegangan teregulasi sebesar +5 Volt DC yang akan digunakan untuk catu daya mikrokontroler. Sistem Minimum AT89S52 Sistem minimum mikrokontroler adalah rangkaian elektronik minimum yang diperlukan untuk beroperasinya IC mikrokontroler. Sistem minimum ini kemudian bisa dihubungkan dengan rangkaian lain untuk menjalankan fungsi tertentu. Dalam perkembangannya sampai saat ini, sudah banyak produk mikrokontroller yang telah diproduksi oleh berbagai perusahaan pembuat IC (Integrated Circuit) diantara salah satunya adalah jenis mikrokontroller yang digunakan dalam perancangan alat ini yaitu mikrokontroller seri 8052 yang dibuat oleh ATMEL, dengan kode produk AT89S52. Secara fisik, mikrokontroler AT89S52 mempunyai 40 pin, 32 pin diantaranya adalah pin untuk keperluan port masukan atau keluaran. Satu port paralel terdiri dari 8 pin, dengan demikian 32 pin tersebut membentuk 4 buah portparalel, yang masing-masing dikenal dengan Port 0, Port1, Port2 dan Port3. Dengan keistimewaan di atas perancangan dengan menggunakan mikrokontroler AT89S52 menjadi lebih sederhana dan tidak memerlukan komponen pendukung yang lebih banyak lagi.
4 Mikrokontroler AT89S52 memiliki beberapa fitur, diantaranya : 1. Kompatibel dengan produk MCS kybte in system programmable flash memory 3. Dapat diprogram sampai dengan 1000 kali pemograman 4. Tegangan kerja V 5. Beroperasi antara 0 33 MHz 6. Tiga tingkatan program memory clock x 8 bit RAM internal saluran I/O 9. Delapan buah sumber interupsi 10. Tiga buah timer / counter 16 bit 11. Saluran UART Serial Full Duplex 12. Mode low-power Idle dan Power-Down 13. Interrupt recovery dari mode power-down 14. Watchdog timer
5 1.2.3 Konfigurasi Pin Mikrokontroler AT89S52 memiliki 40 pin, 32 pin diantaranya adalah directional I/O yang terbagi dalam 4 port. Konfigurasi dari pin-pin tersebut, yaitu : Gambar L.2. Konfigurasi Pin AT89S52 Adapun keterangan fungsi dari masing-masing pin adalah sebagai berikut : - Port 0 (39-32) Port 0 merupakan sebuah port 8 bit, bersifat open drain dan dapat digunakan untuk masukan dan keluaran. Port 0 dapat digunakan sebagai high input impedance, ketika logika 1 diberikan ke kaki port tersebut. P0 mempunyai internal pullups. - Port 1 (1-8) Port ini merupakan 8 bit jalur I/O dengan internal pull-ups. Keluaran Port 1 dapat dihubungkan ke empat buah TTL. Port 1 juga dapat menerima alamat dan data selama penulisan dan pembacaan flash.
6 - Port 2 (21-28) Port ini merupakan 8 bit jalur I/O, dengan internal pull-ups. Keluaran Port 2 dapat dihubungkan ke empat buah TTL. Port 2 mengeluarkan alamat data tinggi selama pengambilan data menuju external memory. Selama pengaksesan ke external memory menggunakan 16 bit alamat - Port 3 (10-17) Mempunyai 8 bit saluran I/O dengan internal pull-ups. Port 3 mempunyai fungsi sampingan, yaitu: Tabel 2.1. Fasilitas Spesial Port 3 AT89S52 (Sumber: Interfacing Komputer dan Mikrokontroler, 2004) Port Pin Fungsi sampingan P3.0 RXD (serial input port) P3.1 TXD (serial output port) P3.2 INT0 (external interrupt 0) P3.3 INT1 (external interrupt 1) P3.4 T0 (timer 0 external input) P3.5 T1 (timer 1 external input) P3.6 WR (external data memory write strobe) P3.7 RD (external data memory read strobe)
7 - PSEN (Program Store Enable) (29) PSEN adalah sinyal kontrol yang mengizinkan untuk mengakses program (code) memori eksternal. Pin ini dihubungkan ke pin OE (Output Enable) dari EPROM. Sinyal PSEN akan 0 (LOW) pada tahap fetch (penjemputan) instruksi. PSEN akan selalu bernilai 1 (HIGH) pada pembacaan program memori internal. - ALE (Address Latch Enable)(30) ALE digunakan untuk men-demultiplex address (alamat) dan data bus. ketika menggunakan program memori eksternal, port 0 akan berfungsi sebagai address (alamat) dan data bus. Pada setengah paruh pertama memori cycle ALE akan bernilai 1 (HIGH) sehingga mengizinkan penulisan address (alamat) pada register eksternal. Dan pada setengah paruh berikutnya akan bernilai 1 (HIGH) sehingga port 0 dapat digunakan sebagai data bus. - EA (External Access) (31) Jika EA diberi input 1 (HIGH), maka mikrokontroller menjalankan program memori internal saja. Jika EA diberi input 0 (LOW), maka AT89S52 menjalankan program memori eksternal (PSEN akan bernilai 0 ). - RST (Reset) (9) Jika pada pin ini diberi input 1 (HIGH) selama minimal 2 machine cycle, maka sistem akan di-reset dan register internal AT89S52 akan berisi nilai default tertentu. Proses reset merupakan proses untuk mengembalikan
8 sistem kekondisi semula. Reset tidak mempengaruhi internal program memory. Reset terjadi jika pin RST bernilai high selama minimal dua siklus lalu kembali bernilai low. Power on reset merupakan proses reset yang berlangsung secara otomatis pada saat sistem pertama kali diberi suplai. Proses ini mempengaruhi semua register dan internal data memory. Untuk mendapatkan proses ini, maka pin RST harus diberi tambahan rangkaian seperti : - VCC (40) VCC merupakan masukan sumber tegangan positif bagi mikrokontroler - XTAL1 (19) XTAL1 berfungsi sebagai masukan dari rangkaian osilasi mikrokontroler. - XTAL2 (18) XTAL2 berfungsi sebagai keluaran dari rangkaian osilasi mikrokontroler. Mikrokontroler ini mempunyai sumber detak dalam (on chip oscilator), yang digunakan untuk clock bagi AT89S52. Diperlukan tambahan kristal atau resonator keramik dalam penggunaan internal oscillator, yang diletakkan antara pin XTAL1 dan XTAL2 dengan sebuah kapasitor menuju ground. Kristal yang digunakan memiliki frekwensi antara 3-24 MHz. Sedangkan kapasitornya bernilai 30 pf. Bila menggunakan external clock, maka sumber dihubungkan dengan XTAL1 dan XTAL 2 tidak berhubungan.
9 LAMPIRAN LISTING PROGRAM Private Sub cmdlogout_click() Unload Me End Sub Private Sub cmdlogin_click() program melakukan proses verifikasi password dan username apakah verifikasi yang di berikan sesuai dengan yang sudah di deklarasikan If Me.txtuser = "teguh" And Me.txtpass = "teguh" Then MsgBox ("Welcome " + Me.txtuser.Text) Form_Main.Show Unload Me Else MsgBox ("User '" + Me.txtuser.Text + "' Is Not Have Permission To Access") Me.txtpass = "" Me.txtuser = "" End If End Sub Private Sub cmdcancel_click() Unload Me End Sub Private Sub Form_Load() Dim i As Integer, Settings As String, Offset As Integer ' Load Port Settings For i = 1 To 10 cbport.additem "COM" & Trim$(Str$(i)) Next i ' Load Speed Settings cbbitspersecond.additem "600" cbbitspersecond.additem "1200" cbbitspersecond.additem "2400" cbbitspersecond.additem "4800" cbbitspersecond.additem "9600" cbbitspersecond.additem "14400" cbbitspersecond.additem "19200" cbbitspersecond.additem "28800"
10 ' Load Data Bit Settings cbdatabits.additem "5" cbdatabits.additem "6" cbdatabits.additem "7" cbdatabits.additem "8" ' Load Parity Settings cbparity.additem "Even" cbparity.additem "Mark" cbparity.additem "None" cbparity.additem "Odd" cbparity.additem "Space" ' Load Stop Bit Settings cbstopbits.additem "1" cbstopbits.additem "1.5" cbstopbits.additem "2" 'Load Flow control setting cbflowcontrol.additem "None" cbflowcontrol.additem "Xon / Xoff" cbflowcontrol.additem "RST" cbflowcontrol.additem "Xon / RST" ' Set Default Settings Settings = Form_Main.MSComm1.Settings If InStr(Settings, ".") > 0 Then Offset = 2 Else Offset = 0 End If cbbitspersecond.text = Left$(Settings, Len(Settings) Offset) Select Case Mid$(Settings, Len(Settings) Offset, 1) Case "e" cbparity.listindex = 0 Case "m" cbparity.listindex = 1 Case "n" cbparity.listindex = 2 Case "o" cbparity.listindex = 3 Case "s" cbparity.listindex = 4 End Select cbdatabits.text = Mid$(Settings, Len(Settings) Offset, 1) cbstopbits.text = Right$(Settings, 1 + Offset) cbport.listindex = Form_Main.MSComm1.CommPort - 1 cbflowcontrol.listindex = Mid(Form_Main.MSComm1.Handshaking, 1, 1) End Sub
11 If Text1.Text = "OK0p0" Then Me.Shape1.Visible = False Me.Shape2.Visible = False Me.Shape3.Visible = False Me.Shape4.Visible = False 'Me.Label1.Visible = True Me.Label2.Visible = False Me.Label3.Visible = False Me.Label4.Visible = False Me.Label5.Visible = False Shp_Normal(0).BackColor = vbgreen Shp_Normal(1).BackColor = vbgreen Shp_Normal(2).BackColor = vbgreen Shp_Normal(3).BackColor = vbgreen Shp_Alarm(0).BackColor = vbwhite Shp_Alarm(1).BackColor = vbwhite Shp_Alarm(2).BackColor = vbwhite Shp_Alarm(3).BackColor = vbwhite Me.Text2.Text = "AIR BERADA PADA KONDISI NORMAL" ElseIf Text1.Text = "OK0n0" Then Me.Shape1.Visible = True Me.Shape1.FillColor = vbblue Me.Shape1.FillStyle = 0 Me.Shape2.Visible = False Me.Shape3.Visible = False Me.Shape4.Visible = False 'Me.Label1.Visible = False Me.Label2.Visible = True Me.Label3.Visible = False Me.Label4.Visible = False Me.Label5.Visible = False Shp_Normal(0).BackColor = vbgreen Shp_Normal(1).BackColor = vbgreen Shp_Normal(2).BackColor = vbgreen Shp_Normal(3).BackColor = vbwhite Shp_Alarm(0).BackColor = vbwhite Shp_Alarm(1).BackColor = vbwhite Shp_Alarm(2).BackColor = vbwhite Shp_Alarm(3).BackColor = vbred Me.Text2.Text = "AIR BERADA PADA KONDISI LEVEL 1"
12 ElseIf Text1.Text = "OK0o0" Then Me.Shape2.Visible = True Me.Shape2.FillColor = vbblue Me.Shape2.FillStyle = 0 Me.Shape1.Visible = False Me.Shape3.Visible = False Me.Shape4.Visible = False 'Me.Label1.Visible = False Me.Label3.Visible = True Me.Label2.Visible = False Me.Label4.Visible = False Me.Label5.Visible = False Shp_Normal(0).BackColor = vbgreen Shp_Normal(1).BackColor = vbgreen Shp_Normal(2).BackColor = vbwhite Shp_Normal(3).BackColor = vbgreen Shp_Alarm(0).BackColor = vbwhite Shp_Alarm(1).BackColor = vbwhite Shp_Alarm(2).BackColor = vbred Shp_Alarm(3).BackColor = vbred Me.Text2.Text = "AIR BERADA PADA KONDISI LEVEL 2" ElseIf Text1.Text = "OK0h0" Then Me.Shape3.Visible = True Me.Shape3.FillColor = vbblue Me.Shape3.FillStyle = 0 Me.Shape1.Visible = False Me.Shape2.Visible = False Me.Shape4.Visible = False 'Me.Label1.Visible = False Me.Label4.Visible = True Me.Label2.Visible = False Me.Label3.Visible = False Me.Label5.Visible = False Shp_Normal(0).BackColor = vbgreen Shp_Normal(1).BackColor = vbwhite Shp_Normal(2).BackColor = vbgreen Shp_Normal(3).BackColor = vbgreen Shp_Alarm(0).BackColor = vbwhite Shp_Alarm(1).BackColor = vbred Shp_Alarm(2).BackColor = vbred Shp_Alarm(3).BackColor = vbred Me.Text2.Text = "AIR BERADA PADA KONDISI LEVEL 3"
13 ElseIf Text1.Text = "OK0l0" Then Me.Shape4.Visible = True Me.Shape4.FillColor = vbblue Me.Shape4.FillStyle = 0 Me.Shape1.Visible = False Me.Shape2.Visible = False Me.Shape3.Visible = False 'Me.Label1.Visible = False Me.Label5.Visible = True Me.Label4.Visible = False Me.Label3.Visible = False Me.Label2.Visible = False Shp_Normal(0).BackColor = vbwhite Shp_Normal(1).BackColor = vbgreen Shp_Normal(2).BackColor = vbgreen Shp_Normal(3).BackColor = vbgreen Shp_Alarm(0).BackColor = vbred Shp_Alarm(1).BackColor = vbred Shp_Alarm(2).BackColor = vbred Shp_Alarm(3).BackColor = vbred Me.Text2.Text = "AIR BERADA PADA KONDISI LEVEL 4" MsgBox ("Water Is Full, The System Will Open The Door Warning...!")
Blok sistem mikrokontroler MCS-51 adalah sebagai berikut.
Arsitektur mikrokontroler MCS-51 diotaki oleh CPU 8 bit yang terhubung melalui satu jalur bus dengan memori penyimpanan berupa RAM dan ROM serta jalur I/O berupa port bit I/O dan port serial. Selain itu
Lebih terperinciMIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51
MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51 Ringkasan Pendahuluan Mikrokontroler Mikrokontroler = µp + Memori (RAM & ROM) + I/O Port + Programmable IC Mikrokontroler digunakan sebagai komponen pengendali
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan dijelaskan tentang implementasi dari perangkat lunak mikrokontroler dan komputer, kemudian akan dilakukan proses pengujian terhadap perangkat lunak dengan
Lebih terperinciTKC210 - Teknik Interface dan Peripheral. Eko Didik Widianto
TKC210 - Teknik Interface dan Peripheral Eko Didik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro Review Kuliah Pembahasan tentang: Referensi: mikrokontroler (AT89S51) mikrokontroler (ATMega32A) Sumber daya
Lebih terperinciARSITEKTUR MIKROKONTROLER AT89C51/52/55
ARSITEKTUR MIKROKONTROLER AT89C51/52/55 A. Pendahuluan Mikrokontroler merupakan lompatan teknologi mikroprosesor dan mikrokomputer. Mikrokontroler diciptakan tidak semata-mata hanya memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciMIKROKONTROLER AT89S52
MIKROKONTROLER AT89S52 Mikrokontroler adalah mikroprosessor yang dirancang khusus untuk aplikasi kontrol, dan dilengkapi dengan ROM, RAM dan fasilitas I/O pada satu chip. AT89S52 adalah salah satu anggota
Lebih terperinciI/O dan Struktur Memori
I/O dan Struktur Memori Mikrokontroler 89C51 adalah mikrokontroler dengan arsitektur MCS51 seperti 8031 dengan memori Flash PEROM (Programmable and Erasable Read Only Memory) DESKRIPSI PIN Nomor Pin Nama
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Dalam merancang sebuah peralatan yang cerdas, diperlukan suatu
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Perangkat Keras Dalam merancang sebuah peralatan yang cerdas, diperlukan suatu perangkat keras (hardware) yang dapat mengolah data, menghitung, mengingat dan mengambil pilihan.
Lebih terperinciSumber Clock, Reset dan Antarmuka RAM
,, Antarmuka RAM TSK304 - Teknik Interface dan Peripheral Eko Didik Teknik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro Review Kuliah, Pembahasan tentang antarmuka di mikrokontroler 8051 (AT89S51) Sumber clock
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Mikrokontroler, sebagai suatu terobosan teknologi mikrokontroler dan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Minimum Mikrokontroler AT89S51 Mikrokontroler, sebagai suatu terobosan teknologi mikrokontroler dan mikrokomputer, hadir memenuhi kebutuhan pasar (market need) dan teknologi
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan 2.2 Sensor Clamp Putaran Mesin
4 BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori mengenai perangkatperangkat pendukung baik perangkat keras dan perangkat lunak yang akan dipergunakan sebagai pengukuran
Lebih terperinciPendahuluan Mikrokontroler 8051
Pendahuluan Mikrokontroler 8051 Pokok Bahasan: 1. Mikrokontroler 8051 Arsitektur (Architecture) Timers/Counters Interrupts Komunikasi Serial (Serial Communication) Tujuan Belajar: Setelah mempelajari dalam
Lebih terperinciPERTEMUAN PERANGKAT KERAS MIKROKONTROLER
PERTEMUAN PERANGKAT KERAS MIKROKONTROLER Pendahuluan Pada dasarnya mikrokontroler bukanlah ilmu pengetahuan yang baru, tetapi adalah hasil pengembang dalam teknologi elektronika. Jika dasar pengetahuan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jantung dalam terminologi sederhana, merupakan sebuah pompa yang terbuat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jantung Jantung dalam terminologi sederhana, merupakan sebuah pompa yang terbuat dari otot. Jantung merupakan salah satu organ terpenting dalam tubuh manusia yang berperan dalam
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Mikrokontroller AT89S51 Didalam pembuatan alat ini peran penting mikrokontroller sangat berpengaruh dalam menentukan hasil akhir /output dari fungsi alat ini, yang mana hasil akhir/ouput
Lebih terperinciReplika Sistem Atap Otomatis Untuk Pelindung Benda Terhadap Hujan Berbasis Mikrokontroler AT89S52
Replika Sistem Atap Otomatis Untuk Pelindung Benda Terhadap Hujan Berbasis Mikrokontroler AT89S52 MUHAMAD SULEMAN Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Universitas Gunadarma muhamad.suleman@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Sensor TGS 2610 merupakan sensor yang umum digunakan untuk mendeteksi adanya
10 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Sensor TGS 2610 2.1.1 Gambaran umum Sensor TGS 2610 merupakan sensor yang umum digunakan untuk mendeteksi adanya kebocoran gas. Sensor ini merupakan suatu semikonduktor oksida-logam,
Lebih terperinciBAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar
BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED 3.1. Rancang Bangun Perangkat Keras Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar 3.1. Sistem ini terdiri dari komputer, antarmuka
Lebih terperinciMICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535
MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 Dwisnanto Putro, S.T., M.Eng. MIKROKONTROLER AVR Jenis Mikrokontroler AVR dan spesifikasinya Flash adalah suatu jenis Read Only Memory yang biasanya diisi dengan program
Lebih terperinciSistem Minimum Mikrokontroler. TTH2D3 Mikroprosesor
Sistem Minimum Mikrokontroler TTH2D3 Mikroprosesor MIKROKONTROLER AVR Mikrokontroler AVR merupakan salah satu jenis arsitektur mikrokontroler yang menjadi andalan Atmel. Arsitektur ini dirancang memiliki
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perangkat Keras 2.1.1 Bahasa Assembly MCS-51 Bahasa yang digunakan untuk memprogram IC mikrokontroler AT89S51 adalah bahasa assembly untuk MCS-51. angka 51 merupakan jumlah instruksi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Agar kendaraan lebih teratur dan tidak terlalu padat, biasanya tempat perparkiran ini dibagi
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Inteligent Parking System Agar kendaraan lebih teratur dan tidak terlalu padat, biasanya tempat perparkiran ini dibagi menjadi beberapa tempat. Dengan demikian kendaraan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, banyak terjadi kecelakaan didunia pertransportasian. Salah satunya dalam industri perkeretaapian. Salah satu penyebab banyaknya kecelakaan adalah disebabkan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PENGAMAN MOBIL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 DENGAN APLIKASI TELEPON SELULER SEBAGAI INDIKATOR ALARM
RANCANG BANGUN PENGAMAN MOBIL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 DENGAN APLIKASI TELEPON SELULER SEBAGAI INDIKATOR ALARM Bambang Tri Wahyo Utomo, S.Kom Pri Hadi Wijaya ABSTRAKSI Disini akan dibahas mengenai
Lebih terperinciMikroprosesor Z80 Suryanto Sutikno
Mikroprosesor Z80 Suryanto Sutikno A. Pendahuluan Mikrokontroler merupakan lompatan teknologi mikroprosesor dan mikrokomputer. Mikrokontroler diciptakan tidak semata-mata hanya memenuhi kebutuhan kalangan
Lebih terperinci4. Osilator internal dan rangkaian pewaktu. 5. Dua buah timer/counter 16 bit 6. Lima buah jalur interupsi ( 2 buah interupsi eksternal dan 3 interupsi
PENGUKUR TINGGI BADAN DIGITAL DENGAN SENSOR ULTRASONIK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 ABSTRAKSI Rangkaian Pengukur Tinggi Badan Digital Dengan Sensor Ultrasonik Berbasis Mikrokontroler AT8951 ini, merupakan
Lebih terperinciMICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535
MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 Dwisnanto Putro, S.T., M.Eng. MIKROKONTROLER AVR Mikrokontroler AVR merupakan salah satu jenis arsitektur mikrokontroler yang menjadi andalan Atmel. Arsitektur ini dirancang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Mikrokontroller, sebagai suatu terobosan teknologi mikrokontroler dan microkomputer,
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1.Hardware 2.1.1 Mikrokontroler AT89S51 Mikrokontroller, sebagai suatu terobosan teknologi mikrokontroler dan microkomputer, hadir memenuhi kebutuhan pasar (market need) dan teknologi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Mikrokontroler AT89S51 hanya memerlukan tambahan 3 kapasitor, 1 resistor dan 1
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi AT89S51 Mikrokontroler AT89S51 hanya memerlukan tambahan 3 kapasitor, 1 resistor dan 1 kristal serta catu daya 5 Volt. Kapasitor 10 mikro-farad dan resistor 10 Kilo Ohm
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR LAMPIRAN... xi
DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Identifikasi Masalah...
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS 3.1. Pendahuluan Perangkat pengolah sinyal yang dikembangkan pada tugas sarjana ini dirancang dengan tiga kanal masukan. Pada perangkat pengolah sinyal
Lebih terperinciAT89S52 8kByte In-System Programmable Mikrokontroler
Lab Elektronika Industri Mikrokontroler 1 AT89S52 8kByte In-System Programmable Mikrokontroler I. Fitur AT89S52 Kompatibel dengan produk MCS51 Intel 8kByte Flah Memori dengan In-System Programmable (ISP)
Lebih terperinciLab Elektronika Industri Mikrokontroler - 1 AT89C1051
Lab Elektronika Industri Mikrokontroler - 1 AT89C1051 I. FITUR AT89C1051 Kompatibel dengan produk MCS51 1k byte program flash ROM yang dapa diprogram ulang hingga 1000 kali Tegangan operasi 2.7 volt hingga
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perangkat Keras 2.1.1. Mikrokontroler AT89S51 Mikrokontroler merupakan suatu komponen elektronika yang di dalamnya terdapat rangkaian mikroprosesor, memori (RAM atau ROM) dan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM KONTROL LAMPU OTOMATIS BERBASIS WEB
RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL LAMPU OTOMATIS BERBASIS WEB Leonardho Oscar Bimantoro, Slamet Winardi, Made Kamisutara Program Studi Sistem Komputer Fakultas Ilmu Komputer Universitas Narotama shirei.enjeru@gmail.com
Lebih terperinciMikrokontroler 89C51 Bagian II :
Mikrokontroler 89C51 Bagian II : Mikrokontroler 89C51 Mikrokontroler 89C51 merupakan mikrokomputer CMOS 8 bit dengan 4 Kbytes Flash Programmable Memory. Arsitektur 89C51 ditunjukkan pada gambar 2. Accumulator
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. Gambar
Lebih terperinciCOUNTER DAN TRANSPORTER BARANG BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89C51 ABSTRAKSI
COUNTER DAN TRANSPORTER BARANG BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89C5 ABSTRAKSI Amri Arifianto, 000307 COUNTER DAN TRANSPORTER BARANG BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89C5 Skripsi, Fakultas Ilmu Komputer, 005 Kata
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR 2.1 Umum
5 BAB II TEORI DASAR 2.1 Umum Air bersih merupakan kebutuhan sehari-hari manusia dalam melakukan aktivitasnya. Air bersih dapat sebagai air baku untuk memasak atau pun untuk mandi, cuci dan kakus. Pada
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Mikrokontroler AT89S52 termasuk kedalam keluarga MCS-51 merupakan suatu. dua macam memori yang sifatnya berbeda yaitu:
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perangkat Keras 2.1.1 Mikrokontroler AT89S52 Mikrokontroler AT89S52 termasuk kedalam keluarga MCS-51 merupakan suatu mikrokomputer CMOS 8 bit dengan daya rendah, kemampuan tinggi,
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM. Secara garis besar rangkaian pengendali peralatan elektronik dengan. blok rangkaian tampak seperti gambar berikut :
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Diagram Blok Secara garis besar rangkaian pengendali peralatan elektronik dengan menggunakan PC, memiliki 6 blok utama, yaitu personal komputer (PC), Mikrokontroler AT89S51,
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem pada timbangan digital sebagai penentuan pengangkatan beban oleh lengan robot berbasiskan sensor tekanan (Strain Gauge) dibagi menjadi dua bagian yaitu perancangan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sensor 2.1.1 Pengertian Umum Sensor Sebenarnya sensor secara umum didefinisikan sebagai alat yang mampu menangkap fenomena fisika atau kimia kemudian mengubahnya menjadi sinyal
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR. Pembuatan alat Traffic light dengan menggunakan mikrokontroler 89S51
BAB II TEORI DASAR Pembuatan alat Traffic light dengan menggunakan mikrokontroler 89S51 baik dengan perangkat-keras maupun dengan perangkat-lunak membutuhkan beberapa teori penunjang. Teori tersebut akan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mikrokontroler, sebagai suatu terobosan teknologi mikrokontroler dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. PERANGKAT KERAS 2.1.1. Arsitektur Mikrokontroler AT89S51 Mikrokontroler, sebagai suatu terobosan teknologi mikrokontroler dan mikrokomputer, hadir memenuhi kebutuhan pasar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PERANGKAT KERAS 2.1.1 Arsitektur Mikrokontroler AT89S51 Mikrokontroler, sebagai suatu terobosan teknologi mikrokontoler dan mikrokomputer, hadir memenuhi kebutuhan pasar (market
Lebih terperinciANTAR MUKA DST-51 DENGAN MODUL AD-0809
ANTAR MUKA DST-51 DENGAN MODUL AD-0809 ADC0809 ADC0809 adalah IC pengubah tegangan analog menjadi digital dengan masukan berupa 8 kanal input yang dapat dipilih. IC ADC0809 dapat melakukan proses konversi
Lebih terperinciUSER MANUAL FLIP-FLOP MATA DIKLAT : RANCANGAN ELEKTRONIKA
USER MANUAL FLIP-FLOP MATA DIKLAT : RANCANGAN ELEKTRONIKA SISWA KELAS XII AJARAN 2010-2011 JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK NEGERI 3 BOYOLANGU-TULUNGAGUNG CREW 2 CREW M.ZAID AL ANSHORI XII TEI 2
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN
BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN 3.1 Diagram Blok Rangkaian Secara Detail Pada rangkaian yang penulis buat berdasarkan cara kerja rangkaian secara keseluruhan penulis membagi rangkaian menjadi
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN STAND ALONE RFID READER. Dalam penelitian ini, perancangan sistem meliputi :
BAB III PERANCANGAN STAND ALONE RFID READER 3.1 Perancangan Sistem Dalam penelitian ini, perancangan sistem meliputi : a. perancangan perangkat keras (hardware) dengan membuat reader RFID yang stand alone
Lebih terperinci4. Port Input/Output Mikrokontroler MCS-51
4. Port Input/Output Mikrokontroler MCS-51 Mikrokontroler MCS-51 memiliki 2 jenis port input/output, yaitu port I/O parallel dan port I/O serial. Port I/O parallel sebanyak 4 buah dengan nama P0,P1,P2
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Konsep dasar mengendalikan lampu dan komponen komponen yang digunakan pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR. peralatan input / output ( I / O ) pendukung di dalamnya. Suatu sistem mikroprosesor
BAB II TEORI DASAR 2. 1 Sistem Mikrokontroler AT89S52 Mikrokontroller adalah suatu perangkat keras yang memiliki memori dan peralatan input / output ( I / O ) pendukung di dalamnya. Suatu sistem mikroprosesor
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan
41 BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan perancangan rangkaian elektronik,
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Prinsip Kerja Sistem Yang Dirancang Pada dasarnya alat yang dibuat ini adalah untuk melakukan suatu transfer data karakter menggunakan gelombang radio serta melakukan pengecekan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 REMOTE TV Remote TV adalah suatu pengontrol, yang fungsinya untuk merubah dan meng-set TV yang dapat digunakan untuk merubah saluran TV seperti ingin melihat saluran ( RCTI,
Lebih terperinciMIKROKONTROLER Yoyo Somantri dan Egi Jul Kurnia
MIKROKONTROLER Yoyo Somantri dan Egi Jul Kurnia Mikrokontroler Mikrokontroler adalah sistem komputer yang dikemas dalam sebuah IC. IC tersebut mengandung semua komponen pembentuk komputer seperti CPU,
Lebih terperinciMemprogram Port sebagai Output dan Input Sederhana
BAGIAN 1 Tujuan Pembelajaran Umum: 1. Mahasiswa trampil memprogram Port sebagai Input dan Output sederhana menggunakan bahasa pemrograman assembly Tujuan Pembelajaran Khusus: 1. Mahasiswa memahami Konstruksi
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Mikrokontroler AT89S52 Mikrokontroler adalah single chip computer yang memiliki kemampuan untuk diprogram dan digunakan untuk tugas-tugas yang berorientasi kontrol. Mikrokontroler
Lebih terperinciBAB III PROSES PERANCANGAN
BAB III PROSES PERANCANGAN 3.1 Tinjauan Umum Perancangan prototipe sistem pengontrolan level air ini mengacu pada sistem pengambilan dan penampungan air pada umumnya yang terdapat di perumahan. Tujuan
Lebih terperinciTERMOMETER 8 KANAL. Kata-kata kunci: LM35, ADC0808, mikrokontroler AT89S51.
TERMOMETER 8 KANAL Muhammad Andang Novianta Jurusan Teknik Elektro Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta Kampus ISTA Jl. Kalisahak No. 28 Kompleks Balapan Yogyakarta Telp 02-563029, Fax 02-5638,
Lebih terperinciAUTOMATIC ROOF SYSTEM REPLICATION FOR PROTECTING THINGS FROM THE RAIN BASED ON MICROCONTROLLER AT89S52
AUTOMATIC ROOF SYSTEM REPLICATION FOR PROTECTING THINGS FROM THE RAIN BASED ON MICROCONTROLLER AT89S52 Muhamad Suleman, Dr. Ing. Farid Thalib Undergraduate Program, Faculty of Computer Science, 2010 Gunadarma
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM KEMBANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S5x UNTUK APLIKASI SISTEM KONTROL
RANCANG BANGUN SISTEM KEMBANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S5x UNTUK APLIKASI SISTEM KONTROL Budi Hidayat 1, Lingga Hermanto 2 1,2 Jurusan Teknik Komputer Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Gunadarma
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengertian Umum Sistem yang dirancang adalah sistem yang berbasiskan mikrokontroller dengan menggunakan smart card yang diaplikasikan pada Stasiun Kereta Api sebagai tanda
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perangkat keras Mikrokontroler AT89S51 2.1.1 Arsitektur Mikrokontroler AT89S51 Mikrokontroler AT89S51 merupakan salah satu keluarga dari MCS-51 keluaran Atmel. Jenis mikrokontroler
Lebih terperinciRancang Bangun Sistem Kontrol Lampu Otomatis Berbasis Web
Rancang Bangun Sistem Kontrol Lampu Otomatis Berbasis Web Leonardo Oscar Bimantoro, Slamet Winardi Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Narotama Abstrak Di jaman sekarang banyak
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. bisa digunakan untuk memindahkan program yang ber-ekstention.hex ke Flash,
BAB 2 LANDASAN TEORI Arsitektur Mikrokontroler AT89S51 Programer Atmel seri S merupakan programer yang serbaguna, karena programer ini bisa digunakan untuk memindahkan program yang ber-ekstention.hex ke
Lebih terperinciMANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51
MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 TUGAS UTS MATA KULIAH E-BUSSINES Dosen Pengampu : Prof. M.Suyanto,MM
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN REALISASI
BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI 3.1 Perancangan Blok Diaram Metode untuk pelaksanaan Program dimulai dengan mempelajari sistem pendeteksi kebocoran gas pada rumah yang akan digunakan. Dari sini dikembangkan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS
7 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 1 Konveyor Konveyor hanya bergerak ke satu arah saja, konveyor digerakkan dengan motor stepper 12V type. Sinyal keluaran dari motor stepper untuk menggerakkan konveyor dirangkaikan
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK
BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK Bab ini membahas tentang perancangan perangkat lunak yang meliputi interface PC dengan mikrokontroller, design, database menggunakan Microsoft access untuk
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN REALISASI
BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI 3.1 PERANCANGAN UMUM SISTEM Metode untuk pelaksanaan Program dimulai dengan mempelajari system pengukuran tangki air yang akan digunakan. Dari sini dikembangkan apa saja
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 PERANCANGAN PERANGKAT KERAS Setelah mempelajari teori yang menunjang dalam pembuatan alat, maka langkah berikutnya adalah membuat suatu rancangan dengan tujuan untuk mempermudah
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Uraian Umum Dalam perancangan alat akses pintu keluar masuk menggunakan pin berbasis mikrokontroler AT89S52 ini, penulis mempunyai pemikiran untuk membantu mengatasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Penelitian Terdahulu Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu : Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Islam
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN
BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN 3.1 Analisa Rangkaian Secara Blok Diagram Pada rangkaian yang penulis buat berdasarkan cara kerja rangkaian secara keseluruhan penulis membagi rangkaian menjadi
Lebih terperinciTAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika
TAKARIR AC (Alternating Current) Adalah sistem arus listrik. Sistem AC adalah cara bekerjanya arus bolakbalik. Dimana arus yang berskala dengan harga rata-rata selama satu periode atau satu masa kerjanya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Bab ini membahasa tentang teori-teori yang di gunakan dalam pengukuran ketinggian air cooling tower dengan menggunakan sensor ultrasonic, dimana sebelumnya pengukuran ketinggian air
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Perancangan merupakan proses yang kita lakukan terhadap alat, mulai dari rancangan kerja rangkaian hingga hasil jadi yang akan difungsikan. Perancangan dan pembuatan alat merupakan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 1.1 Blok Diagram Sensor Kunci kontak Transmiter GSM Modem Recivier Handphone Switch Aktif Sistem pengamanan Mikrokontroler Relay Pemutus CDI LED indikator aktif Alarm Buzzer Gambar
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI PLC (Programable Logic Control) adalah kontroler yang dapat diprogram. PLC didesian sebagai alat kontrol dengan banyak jalur input dan output. Pengontrolan dengan menggunakan PLC
Lebih terperinciPERTEMUAN MEMORY DAN REGISTER MIKROKONTROLER
PERTEMUAN MEMORY DAN REGISTER MIKROKONTROLER Memory Program Memory dan Data Memory Memory yang terdapat pada Mikrokontroler 89C51 dipisahkan menjadi 2 bagian yaitu program memory (memori program) dan data
Lebih terperinciMikrokontroler AVR. Hendawan Soebhakti 2009
Mikrokontroler AVR Hendawan Soebhakti 2009 Tujuan Mampu menjelaskan arsitektur mikrokontroler ATMega 8535 Mampu membuat rangkaian minimum sistem ATMega 8535 Mampu membuat rangkaian downloader ATMega 8535
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
III PERNCNGN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang diagram blok sistem yang menjelaskan tentang prinsip kerja alat dan program serta membahas perancangan sistem alat yang meliputi perangkat keras dan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL
BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL. Diagram Blok Diagram blok merupakan gambaran dasar membahas tentang perancangan dan pembuatan alat pendeteksi kerusakan kabel, dari rangkaian sistem
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1. Mikrokontroler AVR ATmega32
BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan menerangkan beberapa teori dasar yang mendukung terciptanya skripsi ini. Teori-teori tersebut antara lain mikrokontroler AVR ATmega32, RTC (Real Time Clock) DS1307,
Lebih terperinciSISTEM OTOMATISASI PEMBERIAN MINUM PADA AYAM TERNAK
SISTEM OTOMATISASI PEMBERIAN MINUM PADA AYAM TERNAK Fatsyahrina Fitriastuti Anselmus Ari Prasetyo Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Janabadra Yogyakarta Jalan Tentara Rakyat
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Component tester adalah instrument elektronika, atau alat penguji komponen yang
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Component Tester Component tester adalah instrument elektronika, atau alat penguji komponen yang dirancang khusus dengan menggunakan microcontroller AT89S52 sebagai pusat kendali
Lebih terperinciSISTEM OTOMATISASI PEMBERIAN MINUM AYAM TERNAK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52
SISTEM OTOMATISASI PEMBERIAN MINUM AYAM TERNAK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 Fatsyahrina Fitriastuti dan Anselmus Ari Prasetyo Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Janabadra Yogyakarta
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang akan digunakan dalam menyelesaikan perangkat keras (hardware) yang berupa komponen fisik penunjang seperti IC AT89S52 dan perangkat
Lebih terperinciTAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika. Assembler Bahasa pemrograman mikrokontroler MCS-51
TAKARIR Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika Assembler Bahasa pemrograman mikrokontroler MCS-51 Assembly Listing Hasil dari proses assembly dalam rupa campuran dari
Lebih terperinciTabel 1. Karakteristik IC TTL dan CMOS
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. IC Digital TTL dan CMOS Berdasarkan teknologi pembuatannya, IC digital dibedakan menjadi dua jenis, yaitu TTL (Transistor-Transistor Logic) dan CMOS (Complementary Metal Oxide
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA
BAB IV PENGUJIAN AN ANALISA ATA Pada bab ini akan dibahas tentang pengujian dan pengoperasian Sistem Pendeteksi Kebocoran Gas pada Rumah Berbasis Layanan Pesan Singkat yang telah selesai dirancang. Pengujian
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Gambaran Umum Merupakan alat elektronika yang memiliki peranan penting dalam memudahkan pengendalian peralatan elektronik di rumah, kantor dan tempat lainnya.
Lebih terperinciUSER MANUAL PALANGAN KERETA API OTOMATIS MATA DIKLAT : SISTEM PENGENDALI ELEKTRONIKA
USER MANUAL PALANGAN KERETA API OTOMATIS MATA DIKLAT : SISTEM PENGENDALI ELEKTRONIKA SISWA KELAS XII TAHUNAJARAN 2010/2011 JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK NEGERI 3 BOYOLANGU TULUNGAGUNG CREW 2
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
54 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Dalam bab ini akan dibahas tentang pengujian berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem mulai dari blok-blok
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Radio Frequency Identification (RFID) 2.1.1. Pengenalan RFID adalah proses identifikasi seseorang atau objek dengan menggunakan frekuensi transmisi radio. RFID menggunakan frekuensi
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Didalam merancang sistem yang akan dibuat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelumnya, pertama-tama mengetahui prinsip kerja secara umum dari sistem yang akan dibuat
Lebih terperinciAKSES MEMORI Menggunakan DT-51 MinSys
AKSES MEMORI Menggunakan DT-51 MinSys Mengakses eksternal memori dan data memori pada DT-51 Minimum sistem. Membuat program untuk penulisan atau pembacaan data pada memori eksternal DT-51 MinSys. Memori
Lebih terperinci