BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. lain lain. Pendirian CV Surya Gemilang Jaya tidak bisa lepas dari peran bapak H.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. lain lain. Pendirian CV Surya Gemilang Jaya tidak bisa lepas dari peran bapak H."

Transkripsi

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Sejarah dan Perkembangan Perusahaan CV Surya Gemilang Jaya Semarang adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang mebel seperti meja, kursi, lemari pakaian, kursi tamu, lemari hias dan lain lain. Pendirian CV Surya Gemilang Jaya tidak bisa lepas dari peran bapak H. Jono dan yang saat ini dikelola oleh anaknya yang bernama Bapak Moga selaku pemilik perusahaan mebel tersebut. Berawal dari ayah mempunyai perusahaan dibidang perdagangan umum (general kontraktor) meubeler / mebel serta perusahaan kontraktor dan penngadaan barang. Perjalan karir Bapak Moga yang dimulai sudah hampir 36 tahun sampai sekarang berhasil mendirikan gedung sendiri untuk perusahaan di samping rumahnya yang bertempat dijalan kenconowungu IV No 18 Semarang Kecamatan Semarang Barat, perusahaan ini mempunyai letak yang strategis yang dapat menyebabkan perusahaan ini dapat maju dengan pesat. Kesabaran, ketekunan dan kerja keras dari bapak moga ternyata tidak sia sia. Sudah hampir 36 tahun, dalam upaya lebih untuk meerbitkan perusahaan mebel dan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik bagi konsumen yang semakin luas, maka dibentuklah perusahaan berbadan hukun dengan nama CV Surya Gemilang Jaya, yang mempunyai ijin usaha (SIUP) EAEHD dan mempunyai NPWP Jam operasional di CV. Surya Gemilang Jaya mulai dari pukul 29

2 WIB sampai dengan pukul WIB untuk hari Senin sampai hari Sabtu sedangkan untuk hari Minggu beroprasi pukul WIB sampai dengan pukul WIB. Dalam menjalankan usahanya, perusahaan selalu membutuhkkan modal. Berdasarkan sumbernya, struktur modal mebel CV Surya Gemilang Jaya semarang terdiri dari : 1. Modal pemilik Modal inidiperoleh dari bapak H. Jono selaku orang tua dari bapak Moga yang sekarang menjadi pemimpin perusahaan dalam CV. Surya Gemilang Jaya Semarang. 2. Modal lainnya Modal lainnya mebel CV Surya Gemilang Jaya Semarang diperoleh melalui hutang bank. Mebel CV Surya Gemilang Jaya Semarang, dalam aktifitasnya sehari hari bukan saja berusaha untuk memajukan perusahaan, tetapi juga memberikan kualitas yang bagus dalam pembuatan mebel tersebut untuk dapat diperjual belikan kepada konsumen. Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan antara lain : a. Mencari keuntungan untuk hidup suatu perusahaan. b. Menciptakan lapangan pekerjaan untuk mengurangi pengangguran bagi masyarakat sekitar perusahaan. c. Ikut berpartisipasi dalam pembuatan mebel.

3 Visi dan Misi CV. Surya Gemilang Jaya Visi CV. Surya Gemilang Jaya Menjadikan perusahaan agar mampu bersaing dengan perusahaan - perusahaan yang beroperasi dibidang yang sama dan menjadikan perusahaan tersebut agar lebih dikenal oleh konsumen secara luas. Misi CV. Surya Gemilang Jaya 1. Menghasilkan laba dalam mengembangkan suatu usaha. 2. Meningkatkan mutu pada suatu produk yang dipasarkan. 3. Menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. 4. Mensejahterakan karyawan dan lingkungan sekitar. 5. Menciptakan hubungan yang harmonis dengan customer Lokasi Perusahaan Mebel CV. Surya Gemilang Jaya berlokasi di Jalan Kenconowungu IV No. 18 Semarang Kelurahan Karang Ayu Kecamatan Semarang Barat. Alasan pemilihan lokasi perusahaan di Jalan Kenconowungu IV No. 18 karena beberapa hal, yaitu : 1. Terletak dipusat kota, maka komunikasi dengan pihak luar perusahaan seperti bank, kantor pos dan lain lain lain dapat berjalan lancar. 2. Terletak diarea sekolahan PAUD, TK, SD, SMP, SMA dan kantor kelurahan dan kecamatan sehingga mempermudah pencarian order dari pelanggan yang kebanyakan dari luar kota.

4 32 3. Berada didekat jalan utama Anjasmoro menuju pusat kota sehingga memperlancar arus transportasi baik untuk perjalanan maupun perdangan kepada konsumen Struktur Organisasi Struktur perusahaan dalam menjalankan tugas dan aktifitasnya memerlukan struktur organisasi yang baik dan teratur, hal ini untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh perusahaan itu sendiri, karena didalam struktur organisasi terdapat susunan dan hubungan pertanggung jawaban dan wewenang dari pimpinan sampai pada masing masing bagian. Dengan demikian diharapkan struktur oganisasi yang ada akan mempermudah dalam pelaksanaan tugas. Struktur organisasi CV Surya Gemilang Jaya sebagai berikut : Pemilik Usaha Bagian Keuangan Bagian Desain Bagian produksi dan Finising Kasir Accounting (Akuntansi ) Gambar 4.1 : Struktur Organisasi

5 33 Tugas, wewenang, tanggung jawab masing masing bagian pada perusahaan mebel CV. Surya Gemilang Jaya Semarang adalah sebagai berikut : 1. Pemilik Usaha Pemilik usaha merupakan orang yang memiliki kekuasaan penuh terhadap perusahaan tersebut. Di CV. Surya Gemilang Jaya untuk pengambilan keputusan sepenuhnya oleh pemilik, seperti pembelian bahan baku, pemesanan, dan jadwal produksi. 2. Bagian Keuangan Bagian keuangan bertugas untuk bertanggung jawab dengan masalah keuangan seperti hasil pendapatan dari pengiriman barang maupun pengeluaran untuk gaji pegawai dan pembelian bahan bahan material yang dibutuhkan untuk memproduksi barang serta membuat laporan setiap minggunya. 1) Kasir a. Menerima dan mencatat barang dari produksi. b. Setor penjualan kepada kepala keuangan. 2) Accounting a. Menyusun dan membuat laporan keuangan b. Menyusun dan membuat surat surat yang berhubungan dengan keuangan perusahaan. c. Melakukan pembayaran gaji karyawan.

6 34 3. Bagian Desain Bagian desain bertugas bertugas untuk mendesain macam macam lemari, meja dan lain lain, yang harus kreatif agar barang barang yang dibuat dapat memenuhi kepuasan konsumen dan harus selalu mempunyai ide baru dalam mendesain lemari, kursi, tempat tidur, dll agar konsumen tidak merasa bosan dalam memberi produk tersebut. 4. Bagian Produksi dan Finishing Bagian produksi bertugas untuk memproduksi barang barang dan harus mempunyai kemampuan dalam membuat suatu barang sehingga barang yang dihasilkan bermutu dan berkualitas dalam segi pembuatan barang tersebut. Bagian Finishing bertugas menghaluskan tekstur kayu dan mengecat kayu yang sudah jadi. 4.2 Data Penelitian Bahan Baku Bahan baku yang dibutuhkan perusahaan dalam berproduksi meliputi beberapa jenis bahan baku, yaitu : 1. Kayu : digunakan sebagai bahan utama yang diolah Adapun jenis kayu berbeda - beda menurut kebutuhannya antara lain : a. Kayu Jati. b. Kayu Mahoni. c. Kayu Sonokeling.

7 35 2. Multiplek : Digunakan sebagai bahan sampingan selain kayu Jenis multiplek ada beberapa macam antara lain : a. Multiplek Biasa b. Multiplek Poly Resin ( Poly Film ) c. Multiplek Face ( Phenolic Film / Tego Film ) Tenaga Kerja Sejalan dengan perkembangan perusahaan yang semakin baik dari tahun ke tahun, maka perusahaan CV. Surya Gemilang Jaya Semarang terus mengupayakan peningkatan produksi, penambahan mesin, peralatan dan bahan baku yang juga diikuti dengan peningkatan jumlah pegawainya. Dalam menjalankan aktifitas sehari hari sampai sekarang perusahaan telah tercatat mempekerjakan karyawan sebanyak kurang lebih 20 karyawan terdiri dari : 1. Karyawan Desain sebanyak 1 orang. 2. Karyawan Produksi sebanyak 1 orang. 3. Karyawan Finishing sebanyak 5 orang. 4. Karyawan lapangan ( pemasaran ) sebanyak 3 orang Jam Kerja Karyawan Jam kerja karyawan terdiri dari 1 yaitu waktu kerja biasa : 1. Waktu kerja biasa Adalah waktu kerja yang sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati bersama.

8 36 Waktu kerja pada perusahaan ini adalah : 1) Hari Senin Sabtu Jam jam kerja Jam jam istirahat Jam jam kerja 2) Hari Minggu Jam jam kerja Jam jam istirahat Jam jam kerja Upah Karyawan Sistem upah karyawan yang dipergunakan padacv. Surya Gemilang Jaya Semarang adalah sistem upah minggunan dan bulanan untuk semua karyawan diperusahaan adalah upah UMR sebesar Rp Berikut ketentuan upah yang didapat pada seluruh karyawan sebagai berikut : 1. Mingguan Dalam satu minggu kira kira karyaman mendapatkan upah / gaji kurang lebih sebesar Rp Bulanan Karyawan mendapatkan upah / gaji sebesar ( UMR ) Mesin dan Peralatan yang Digunakan Selain bahan baku utama, proses produksi juga didukung oleh mesin dan peralatan yang berguna untuk menunjang kegiatan produksi antara lain :

9 37 Tabel 4.1 : Mesin dan Peralatan Produksi Jenis Jumlah Fungsi Pensil 6 Digunakan dalam menulis atau membuat pola Gergaji 3 Ada 2 jenis gergaji sesuai fungsi dan penggunaanya, yaitu : Gergaji potong dan gergaji belah. Gergaji potong digunakan untuk memotong atau memutus serat kayu. Mempunyai ciri sudut ketajaman 45 dan gilaran bolak-balik. Sedangkan gergaji belah digunakan untuk membelah kayu yang sejajar serat. Gergaji belah ada bentangnya dan mempunyai ciri ketajaman 60. Bor Tangan Listrik 2 mesin bor listrik yang multi fungsi bisa untuk pengeboran kayu dan juga untuk beton, agar pemakaian lebih efektif dan dapat digunakan segala macam keperluan. Palu Besi 3 Palu besi digunakan untuk pemasangan benda-benda keras ataupun untuk memukul paku. Gunakan palu yang kepala palu terbuat dari material baja agar awet tahan lama. MesinPasah 2 Berfungsi untuk mengerjakan perataan dan penghalusan permukaan kayu pada sisi memanjang atau melebar. Mesin Serut 2 Mesin serut sesuai untuk benda kerja yang jauh lebih besar. Benda yang dipotong, yang terutama permukaannya datar, horisontal, vertikal, bersudut. Mesin Amplas 2 Mesin amplas digunakan untuk menghaluskan permukaan kayu / alat finishing. Mesin Profil 2 Digunakan untuk membentuk pola pada tepi kayu agar lebih rapi dan menarik. Pahat Tusuk 2 Penggunaannya untuk membuat lubang, meratakan lubang atau pen. Untuk pemukulnya gunakan palu kayu agar gagang pahat tidak rusak. Penggaris Siku 4 Penggaris siku digunakan untuk memberi tanda atau garis agar dalam pemotongan kayu dapat membentuk sudut 90 dan saat pemasangan bisa lurus dan rapi. Circular Saw 3 Digunakan untuk memotong dan membelah kayu.

10 38 Fit Table/Table Saw Untuk memotong kayu biasanya dilengkapi dengan bantuan mistar penghantar potong Meteran Roll 2 Digunakan untuk mengukur benda kerja yang lebih panjang. Gunakan meteran dengan pita yang terbuat dari baja supaya tahan lama. Dan bila tidak dipakai pita tersimpan di kotaknya. 4.3 Proses dan Hasil Produksi Produk Yang Diproduksi Dalam menghasilkan produk perusahaan harus melewati beberapa proses produksi yang ada, yaitu desain, produksi, dan finishing. Langkah langkah dalam proses desain yaitu dengan cara menggambar terlebih dahulu. Setelah itu baru memulai dengan desain setelah desain selesai barulah proses finishing. Proses dapat dilihat pada gambar 3 dibawah ini : Desain Produksi Finishing Membuat Pola Pembahanan Pengamplasan Pembentukan Pengecatan Perakitan Gambar 4.2 : Bagian Proses Produksi CV. Surya Gemilang Jaya Semarang

11 Hasil Produksi Produk yang di hasilkan oleh perusahaan mebel CV. Surya Gemilang Jaya Semarang bervariasi jenisnya pada bulan Februari 2017, antara lain : Produk yang dihasilkan oleh perusahaan mebel CV. Surya Gemilang Jaya Semarang bervariasi jenisnya pada bulan februari 2017 : 1) Lemari Kayu Jati. 2) Lemari Kayu Mahoni. 3) Kayu Chili Daerah Pemasaran Daerah pemasaran hasil hasil produksi CV. Surya Gemilang Jaya Semarang. Untuk mendapatkan order dari pelanggan CV. Surya Gemilang Jaya Semarang menggunakan saluran distribusi langsung. Seluruh dstribusi langsung dilakukan perusahaan secara langsung kekonsumen ataupun kepelanggan sebagai order langsung kepada konsumen atau pelanggan. 4.4 Pembahasan Proses Perhitungan Harga Pokok Produksi CV. Surya Gemilang Jaya CV. Surya Gemilang Jaya Semarang adalah perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan. Metode pengumpulan biaya yang digunakan adalah metode harga pokok pesanan, karena proses produksinya secara terputus putus yang akan memproduksi suatu produk sesuai dengan spesifikasi dari pemesanan dengan memperhitungkan beberapa unsur biaya produksi tertentu yang terdiri dari biaya

12 40 bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biya lain lain. Proses perhitungan gharga pokok produksi adalah sebagai berikut : 1) Biaya produksi dikelompokkan menurut besarnya pemakaian biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya lain lain, namun pada perusahaan membebankan beberapa persentase dari biaya bahan baku. 2) Menghitung total biaya produksi yang digunakan dalam setiap pesanan. 3) Menghitung harga poko perunit setiap satuan dengan cara membagi total biaya produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan. Perhitungan harga pokok penjualan produk lemari menurut mebel CV. Surya Gemilang Jaya Semarang yaitu : 1. Perhitungan Biaya Bahan Baku Perhitungan biaya bahan baku pada mebel CV. Surya Gemilang Jaya Semarang ditentukan dengan cara mengalikan jumlah bahan yang dipakai dengan harga pokok bahan. Adapun harga pokok persatuan dilihat pada tabel 3 sebagai berikut : Tabel 4.2 : Harga Pokok Bahan Baku / Satuan CV Surya Gemilang Jaya Semarang No Jenis Bahan Baku Satuan Harga pokok / satuan 1. Kertas Lembar Rp Pensil pak Rp Kayu Jati Balok Rp Kayu Mahoni Balok Rp Kayu Sonokeling Balok Rp Amplas Lembar Rp Woodstain (pelitur) Kaleng Rp

13 41 Adapun perincian dari pemakaian bahan baku untuk pesanan lemari kayu jati pintu dua dapat dilihat pada tabel 4.3 : Tabel 4.3 : Perhitungan Perusahaan Biaya Bahan Baku Lemari Jati No. Jenis Bahan Baku Jumlah Pemakaian ( 1) Harga per unit (2) Jumlah (1) X (2) 1. Desain Kertas 5 lembar Rp Rp pensil 1 pak Rp Rp Produksi Kayu jati 3 balok Rp Rp Kayu Mahoni 2 balok Rp Rp Kayu Sonokling 2 balok Rp Rp Amplas 5 lembar Rp Rp Woodstain (pelitur) 2 kaleng Rp Rp Total Rp Dari tabel 4.3 diatas dapat dilihat bahwa kebutuhan bahan baku yang dikeluarkan untuk memenuhi pesanan sebanyak 2 lemari sebesar Rp Perhitungan Biaya Tenaga Kerja CV. Surya Gemilang Jaya Semarang menggolongkan elemen biaya tenaga kerja menjadi tiga bagian yaitu : Tabel 4.4: Perhitungan Perusahaan Biaya Tenaga Kerja Lemari Kayu Jati Jumlah Karyawan ( 1 ) Jam Kerja ( 2 ) Tarif Per Hari ( 3 ) Jumlah Biaya ( 1 ) x ( 2 ) x ( 3 ) Desain ( 1 orang ) 1 hari Rp Rp Produksi ( 1 orang ) 7 hari Rp Rp Finishing( 2 orang ) 5 hari Rp Rp Total Rp

14 42 Upah Minimum Regional= : 28 hari = Rp / hari Hari kerja per bulan Dari tabel 5 diatas diketahui total biaya tenaga kerja langsung yang dibutuhkan untuk menyelesaikan lemari sebanyak 1 lemari adalah sebesar Rp Perhitungan Biaya Lain Lain CV. Surya Gemilang Jaya Semarang menggunakan tarif biaya lain lain atau biaya yang disebut perusahaan adalah biaya resiko. Perusahaan membebankan biaya lain lain yang didasarkan pada persentase tertentu atas biaya bahan baku. Besarnya persentase tarif biya lain lain dibebankan untuk pesanan lemari kayu jati pada adalah sebesar 25 % dari biaya bahan baku. Tabel 4.5 : Perhitungan Perusahaan Biaya Lain Lain Lemari Kayu Jati Keterangan Lemari Kayu Jati Dasar pembebanan ( biaya bahan baku) Tarif Biaya Lain Lain Jumlah Biaya Lain lain Jumlah Biaya per balok / gelondong Rp % Rp Rp. 250 Dari tabel 6 diatas menunjukkan bahwa besarnya biaya lain lain dibebankan dimuka untuk pesanan lemari kayu jati bulan Februari sebesar Rp per 1 lemari dengan jumlah pesanan lemari selama bulan Februari. 4. Penentuan Harga Pokok Produksi Proses produksi yang dilakukan CV. Surya Gemilang Jaya Semarang pada bulan Februari 2017 salah satu produknya adalah lemari kayu jati sebagai berikut :

15 43 Tabel 4.6 : Perhitungan Perusahaan Harga Pokok Produksi Lemari Kayu Jati Unsur biaya Total Biaya Biaya Bahan Baku Rp Biaya Tenaga Kerja Rp Biiaya Lain Lain Rp Jumlah Biaya Produksi Rp Jumlah Buah Lemari Rp. 2 HPP Dibebankan Per lemari Rp Tingkat Keuntungan 32 % Harga Jual Rp Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Metode Job Order Costing Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan ( Job OrderCosting atau Job Order ) biaya produksi diakumulasikan untuk setiap pesanan (Job) yang terpisah. Agar rincian dari perhitungan biaya berdasarkan pesanan sesuai dengan usaha yang diperlukan. 1) Perhitungan Biaya Bahan Baku Dalam menentukan atas pemakaian bahan baku untuk mengerjakan kuantitas bahan baku yang dipakai masing masing pesana dengan harga perolehan bahan baku. Cara yang dilakukan CV. Surya Gemilang Jaya Semarang sudah tepat tetapi perusahaan belum memasukkan biaya angkut atas dasar perbandingan harga faktur tiap jenis bahan baku yang dibeli.

16 44 Tabel 4.7 : Alokasi Biaya Angkut Pembelian Bahan Baku Lemari Jenis Bahan Baku Kuantitas Harga per kuantitas Jumlah harga bahan baku (1) Pembagian biaya angkut (1)X Harga pokok bahan baku Kayu Jati 2 Balok Rp Rp Rp Rp Kayu 2 Balok Rp Rp Rp Rp Mahoni Kayu 2 Balok Rp Rp Rp Rp Sonokling Amplas 5 Lembar Rp Rp Rp Rp Woodstain 2 Kaleng Rp Rp Rp Rp ( plitur ) Total Rp Rp Rp Biaya angkut = Rp = Jumlah pembelian harga bahan baku Rp Perhitungan Biaya Bahan Baku : Perhitungan biaya bahan baku menggunakan metode persediaan average (1) Bahan baku kayu jati Persediaan awal 1 balok Rp Pembelian 3 balok Rp Harga pokok barang yang siap diproses Rp Pemakaian 3 balok X Rp Persediaan akhir 1balok Rp

17 45 Harga pokok bahan baku kayu jati = Rp = RP balok Penggunaan bahan baku kayu jati 3 balok sebesar Rp (2) Bahan baku kayu mahoni Persediaan awal 1 balok Rp Pembelian 2 balok Rp Harga pokok barang yang siap diproses Rp Pemakaian 2 balok X Rp Persediaan akhir 1 balok Rp Harga pokok bahan baku kayu mahonirp = Rp balok Penggunaan bahan baku kayu mahoni 2 balok sebesar Rp (3) Bahan baku kayu sonokeling Persediaan awal 1 balok Rp Pembelian 2 balok Rp Harga pokok barang yang siap diproses Rp Pemakaian 2 balok X Rp Persediaan akhir Rp Harga pokok bahan baku kayu chii Rp = Rp balok Penggunaan bahan baku kayu chili 2 balok sebesar Rp

18 46 (4) Penggunaan bahan baku amplas Persediaan awal 2 amplas Rp Pembelian 5 amplas Rp Harga pokok barang yang siap diproses Rp Pemakaian 5 amplas X Rp Persediaan akhir 7 amplas Rp Harga pokok bahan baku amplas RP = Penggunaan bahan baku amplas 5 lembar sebesar Rp (5) Penggunaan bahan baku woodstain ( plitur) Persediaan awal 3 kaleng Rp Pembelian 2 kaleng Rp Harga pokok barang yang siap diproses Rp Pemakaian 2 kaleng X Rp Rp Persediaan akhir 3 kaleng Rp Harga pokok bahan baku woodstain (plitur) Rp = Rp kaleng Penggunaan bahan baku amplas 2 kaleng plitur sebesar Rp

19 47 Tabel 4.8 : Biaya Bahan Baku Lemari Kayu Jati No. Jenis Bahan Baku Jumlah Harga Pemakaian 1. Desain Amplas 5lembar Rp Woodstain ( plitur ) 2 kaleng Rp Produksi Kayu Jati 3balok Rp Kayu Mahoni 2 balok Rp Kayu Sonokeling 2 balok Rp Total Rp ) Perhitungan Biaya Tenaga Kerja Langsung Dalam perhitungan biaya tenaga kerja langsung untuk memproduksi lemari kayu jati CV. Surya Gemilang Jaya Semarang menggunakan cara dengan mengalikan jumlah tenaga kerja untuk perusahaan belum sesuai dengan Metode Job Order Costing, karena pesanan lemari kayu jati proses pengerjaannya dilakukan bersamaan pada bagian finishing mulai tanggal 3 15 Februari 2017 berikut tabel pesanan yang dikerjakan secara bersamaan : Tabel 4.9 : Pesanan Yang Dikerjakan Pada Periode 3 15 Februari 2017 Tanggal Desain Produksi Finishing Keterangan : = Pesanan Lemari Kayu Jati

20 48 Tabel 4.10 : Biaya Tenaga Kerja Langsung Jumlah Karyawan (1) Jam Kerja (Hari) (2) Tarif per hari (3) Jumlah Biaya (1) X (2) X (3) Desain ( 1 orang ) 1 hari Rp Rp Produksi ( 1 orang ) 7 hari Rp Rp Finishing ( 2 orang ) 5 hari Rp Rp Total Rp Upah Minimum Regional= = Rp / hari Hari kerja per bulan 28 hari 3) Perhitungan Biaya Overhead Pabrik Biaya overhead merupakan biaya yang secara tidak langsung mempengaruhi proses produksi. Biaya overhead pabrik adalah keseluruhan biaya selain biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Adapun beberapa biaya overhead pabrik yang berhubungan dengan proses produksi lemari kayu jati antara lain : (1) Biaya Bahan Penolong Bahan penolong adalah bahan yang menjadi bagian produksi jadi atau bahan yang meskipun produk jadi tetapi nilainya relatif kecil. Bahan penolong dalam produksi lemari kayu jati antara lain sebagai berikut :

21 49 Tabel 4.11 : Biaya Bahan Baku Penolong No Bahan Penolong Harga 1. Paku Rp Lem Kayu Rp Thinner Rp Amplas Rp Engsel Rp Kunci Rp Pewarna Rp Kaca Rp Total Rp Berdasarkan tabel 4.11, biaya bahan baku penolong yang digunakan untuk mendukung kegiatan proses produksi pada pesanan lemari kayu jati sebesar Rp (2) Biaya Listrik dan Air Listrik digunakan oleh CV. Surya Gemilang Jaya Semarang untuk mendukung kegiatan produksi di perusahaan. Listrik biasanya digunakan sebagai penerangan dan untuk mengoperasikan mesin pada CV. Surya Gemilang Jaya Semarang menggunakan listrik yang dipasok dari PLN. Berdasarkan pengeluaran perusahaan setiap bulannya, tagihan listrik untuk perusahaan sekitar 75 % dari biaya total listrik perbulannya. Biaya listrik perbulan sebesar Rp sedangkan air untuk perbulannya sebesar Rp ini berarti perusahaan menggunakan air sebesar 50 % dari total perbulannya karena digunakan oleh perusahaan dan rumah pemilik perusahaan tersebut.

22 50 a) Perhitungan Biaya Listrik Bulan Februari 2017 Biaya listrik perusahaan = 75 % X Rp = Rp Biaya listrik untuk pesanan lemari kayu jati Rp x Rp Rp = Rp b) Perhitungan Biaya Air Bulan Februari Biaya Air Perusahaan = 50 % X = Rp Biaya air untuk pesanan lemari kayu jati Rp x Rp Rp Keterangan * : = Rp Nilai jual produk selama bulan februari 2017 : Lemari kayu jati Rp Lemari kayu mahoni Rp Lemari kayu sonokeling Rp Rp (3) Biaya Pemeliharan Mesin dan Peralatan Biaya pemeliharaan mesin dan peralatan merupakan biaya perawatan dan perbaikan serta pembelian suku cadang mesin dan kendaraan apabila mesin atau kendaraan mengalami kerusakan. Kendaraan yang digunakan berkaitan dengan kegiatan produksi lemari kayu jati merupakan 2 unit truck yang digunakan untuk kegiatan operasional. Biaya pemelirahaan mesin yang

23 51 dikeluarkan perusahaan antara lain pelumas mesin, penghalus kayu dll. Sedangkan biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharan kendaraan antara lain biaya ganti oli, beli bensin dan service. Rincian biaya pemeliharaan mesin dan kendaraan terdapat pada tabel 4.12 : Tabel 4.12 : Pemeliharaan Mesin Dan Peralatan No. Keterangan Kuantitas Biaya Perbulan Jumlah Biaya 1. Gergaji 2 Rp Rp Bor 2 Rp Rp Mesin Serut 2 Rp Rp Mesin Lengkungan 1 Rp Rp Mesin Amplas 3 Rp Rp Mesin Belah 2 Rp Rp Profil 1 Rp Rp Mobil Truck 2 Rp Rp Total Rp Berdasarkan tabel 4.12 pemelirahaan mesin dan kendaraan selama bulan Februari 2017 sebesar Rp Biaya pemeliharaan mesin Rp Rp x Rp = Rp Nilai jual produk selama bulan Februari 2017 : Lemari kayu jati Rp Lemari kayu mahoni Rp Lemari kayu sonokeling Rp Rp

24 52 (4) Biaya Penyusutan Mesin dan Peralatan Setiap penggunaan mesin dan peralatan dalam kegiatan produksi akan mengalami penyusutan. Penyusutan dari mesin dan kendaraan tersebut akan mengakibatkan timbulnya biaya yang disebut dengan biaya penyusutan. Perhitungan nilai penyusutan yang digunakan adalah berdasarkan nilai ekonomis atau lebih dikenal dengan metode garis lurus. Untuk lebih memudahkan Wajib Pajak dan memberikan keseragaman dalam pengelompokan harta tetap berwujud, keluarlah Keputusan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.03/2009 mengatur tentang pengelompokan jenis jenis harta berwujud. Rumus metode garis lurus untuk asset tetap berwujud sebagai berikut : Beban penyusutan = ( Harga Beli Nilai Sisa ) Umur Ekonomis Lebih jelasnya dapat lihat tabel 4.13 penyusutan mesin dan kendaraan sebagai berikut : Tabel 4.13 : Keterangan Jumlah Unit Penyusutan Peralatan dan Mesin Harga per Unit Harga Beli Nilai Sisa Umur Ekonomi s Beban Penyusutan Per Tahun Gergaji Bor Mesin serut Mesin lengkungan Mesin amplas Mesin belah Profil Mobil truck Total

25 53 Berdasarkan pada tabel 4.13 beban penyusutan peralatan dan mesin yang dibebankan perusahaan selama sebulan dapat dihitung sebagai berikut : Beban penyusutan perbulan = = Rp Beban penyusutan lemari kayu jati = Rp x Rp Rp = Rp Nilai jual produk selama bulan Februari 2017 : Lemari kayu jati Rp Lemari kayu mahoni Rp Lemari kayu sonokeling Rp Rp (5) Biaya Penyusutan Bangunan Biaya penyusutan bangunan merupakan biaya yang terjadi karena penggunaan bangunan yang menyebabkan penurunan nilai gedung tersebut dalam jangka waktu tertentu. Gedung yang digunakan akan mengalami penyusutan setelah digunakan dalam jangka waktu tertentu. Besarnya biaya didasarkan pada luasnya bangunan perusahaan. Bangunan yang dipakai untuk proses produksi sebesar Rp perhitungan biaya penyusutan gedung sebagai berikut :

26 54 Penyusutan gedung = ( Rp ) 40 Tahun = / tahun = Rp bulan = Rp / bulan Penyusutan gedung lemari kayu jati = Rp Rp x Rp = Rp Nilai jual produk selama bulan februari 2017 : Lemari kayu jati Rp Lemari kayu mahoni Rp Lemari kayu sonokeling Rp Rp (6) Biaya Pemeliharaan Bangunan Biaya pemeliharaan bangunan merupakan biaya yang secara langsung memerlukan pengeluaran uang tunai untuk reparasi dan pemeliharaan gedung yang mendukung proses produksi. Besarnya biaya pemeliharaan bangunan ini didasarkan pada luas area pabrik yang dikonsumsi. Hasil wawancara dengan pemilik mebel CV. Surya Gemilang Jaya Semaranag dalam pemeliharaan bangunan, pemilik perusahaan mengeluarkan uang tunai sebesar Rp pada bulan februari 2017untuk renovasi gedung luar dan dalam. Untuk menentukan pembebanan pemeliharaan bangunan pada pesanan lemari kayu

27 55 jati didasarkan pada proporsi nilai harga jual pada pesanan bulan februari Biaya pemeliharaan gedung lemari kayu jati = Rp x Rp Rp = Rp Nilai jual produk selama bulan februari 2017 : Lemari kayu jati Rp Lemari kayu mahoni Rp Lemari kayu sonokeling Rp Rp (4) Penentuan Harga Pokok Produksi Metode Job Order Costing Proses perhitungan harga pokok produksi pesanan lemari kayu jati dengan metode job order costing terdapat pada tabel 4.14 sebagai berikut :

28 56 Tabel 4.14 : Perhitungan Harga Pokok Produksi Lemari Kayu Jatidengan Metode Job Order Costing. Unsur Biaya Metode Job Order Costing Biaya bahan baku Rp Biaya tenaga kerja langsung Rp Biaya overhead pabrik Biaya bahan baku penolong Rp Biaya listrik dan air Rp Biaya pemeliharaan mesin dan peralatan Rp Biaya penyusutan mesin dan peralatan Rp Biaya penyusutan bangunan Rp Biaya pemeliharaan bangunan Rp Harga pokok produksi Rp Jumlah pergelondong 2 Hpp dibebankan per gelondong Rp Tingkat keuntungan 33 % Harga jual Rp Perbandingan Hasil Perhitungan Haga Pokok Produksi Dengan Menggunakan Metode Perusahaan dan Metode Job Order Costing. Berdasarkan kedua metode perhitungan yang telah disajikan sebelumnya, maka dapat dilakukan analisis perbandingan antara perhitungan harga pokok produksi dengan metode perusahaan dan metode job order costing. Hasil perbandingan kedua metode perhitungan terdapat tabel Tabel 4.15 : Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Produksi Lemari Kayu Jati Unsur Biaya Biaya Bahan Baku Perhitungan Job Order Costing Perhitungan perusahaan Perbedaan Rp Rp Perhitungan perusahaan lebih rendah karena pada perhitungan perusahaan tidak membebankan biaya angkut pembelian bahan baku.

29 57 Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya Lain Lain Biaya Overhead Pabrik : Biaya Bahan BakuPenolong Biaya Listrik Dan Air Biaya Pemeliharaan Mesin dan Peralatan Biaya Penyusutan Mesin Dan peralatan Biaya Penyusutan Bangunan Biaya Pemeliharaan Bangunan Harga Pokok Produksi Jumlah Per buah Harga Pokok Penjualan Per gelondong Tingkat Keuntungan Rp Rp Perhitungan TKL perusahaan dan job order costing sama hasilnya. Rp Biaya ini didapat dari yng ditentukan sebesar 25 % dari biaya bahan baku yang digunakan oleh perusahaan. Rp Perhitungan perusahaan belum mengebnal istilah biaya overhead pabrik pada perhitungan metode job order costing mengidentifikasi secara terpisah kompenen biaya overhead pabrik Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Tiap Pesanan Rp Rp % 32% Perbedaan harga pokok penjualan metode job order costing dengan perhitungan perusahaan menghasilkan tingkat keuntungan yang berbeda dengan harga jual yang ditentukan perusahaan sebesar Rp Rp Rp

30 Temuan Setelah melakukan penelitian pada CV. Surya Gemilang Jaya Semarang dengan mengevaluasi penentuan harga pokok produksi untuk Lemari Kayu Jati. Evaluasi harga pokok produski tersebut menghasilkan perbedaan antara perhitungan perusahaan dengan perhitungan metode Job Order Costing yang diuraikan seperti dibawah ini : 1. Perhitungan Biaya Bahan Baku Cara yang digunakan oleh CV. Surya Gemilang Jaya Semarang dalam perhitungan harga pokok produksi untuk lemari kayu jati adalah mengalikan kuantitas / jumlah pemakaian bahan baku dengan harga pokok bahan baku. Cara yang dilakukan CV. Surya Gemilang Jaya Semarang tersebut kurang tepat. Karena pembebanan biaya angkut belum dimasukkan dalam pembelian harga pokok bahan baku. Besarnya biaya bahan baku metode perusahaan dalam pembuatan lemari kayu jati adalah sebesar Rp , sedangkan besarnya biaya bahan baku dengan metode job order costing dalam pembuatan lemari kayu jati adalah sejumlah Rp Perhitungan Biaya Tenaga Kerja Langsung Cara yang dilakukan oleh CV. Surya Gemilang Jaya Semarang dalam perhitungan tenaga kerja langsung untuk lemari kayu jati kurang tepat, karena CV. Surya Gemilang Jaya Semarasemua biaya yang membebankan tenaga kerja mulai pengerjaan pesanan mulai tanggal 3 Februari 15 Februari 2017 kesemua pesana lemari kayu jati. Besarnya biaya tenaga kerja dalam perhitungan perusahaan adalah

31 59 sebesar Rp , sedangkan perhitungan biaya tenaga kerja langsung dengan menggunakan metode job order costing aalah sebesar Rp Perhitungan Biaya Overhead Pabrik CV. Surya Gemilang Jaya Semarang dalam melakukan usahanya belum mengenal istilah biaya overhead pabrik sehingga perusahaan menyebutkan biaya lain lain (biaya resiko). Perusahaan menghitung biaya lain lain dengan cara memberikan tarif dimuka sebesar 25 % dari biaya bahan baku untuk keperluan lain lain dalam proses produksi. Dalam metode job order costing cara yang dilakukan dalam menentukan biaya overhead pabrik adalah dengan menjumlahkan unsur biaya overhead pabrik seperti biaya bahan penolong, biaya penyusutan peralatan dan mesin, biaya pemeliharaan peralatan dan mesin, biaya listrik dan air, biaya penyusutan bangunan dan biaya pemeliharaan bangunan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Di negara Indonesia banyak berkembang usaha-usaha dalam industri mebel, dengan memanfaatkan bahan baku kayu hingga

Lebih terperinci

Bab 1. PENDAHULUAN

Bab 1.  PENDAHULUAN Bab 1 http://www.gunadarma.ac.id/ PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi biaya yang tepat dan akurat dapat membantu perusahaan untuk menentukan harga jual yang sesuai dengan mutu produk tersebut.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Menentukan Harga Jual pada

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Menentukan Harga Jual pada BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Menentukan Harga Jual pada SETIA BARU Furniture Pada bab ini Penulis akan membahas tentang perhitungan Harga Pokok Produksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. industri tersebut membuat para pengusaha melakukan berbagai cara untuk

BAB I PENDAHULUAN. industri tersebut membuat para pengusaha melakukan berbagai cara untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan dunia industri sangatlah pesat, baik industri dibidang manufaktur, dagang ataupun jasa. Dampak dari perkembangan dunia industri tersebut

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Pengertian dan Penggolongan Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya berkaitan dengan semua tipe organisasi bisnis, non-bisnis, manufaktur, eceran dan jasa. Umumnya, berbagai macam

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan CV Danmas Cushion merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang ekspor mebel,yang tepatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan organisasi yang mempunyai berbagai tujuan baik jangka panjang maupun jangka pendek. Salah satu tujuan yang penting untuk dicapai oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1. Evaluasi Terhadap Klasifikasi Biaya Produksi. biaya bahan baku langsung oleh perusahaan.

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1. Evaluasi Terhadap Klasifikasi Biaya Produksi. biaya bahan baku langsung oleh perusahaan. BAB IV PEMBAHASAN IV. 1. Evaluasi Terhadap Klasifikasi Biaya Produksi Pada PT Grahacitra Adhitama ditemukan pengklasifikasian dan perhitungan biaya produksi yang kurang tepat, yaitu : 1. Ada beberapa unsur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Setelah melakukan penelitian pada Tunas Den s yang berlokasi di jalan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Setelah melakukan penelitian pada Tunas Den s yang berlokasi di jalan BAB IV HASIL PENELITIAN Setelah melakukan penelitian pada Tunas Den s yang berlokasi di jalan Surapati nomor 109 Bandung, dimana perusahaan bergerak pada bidang konveksi yang memproduksi dan menjual berbagai

Lebih terperinci

HARGA POKOK PESANAN. Kasus:

HARGA POKOK PESANAN. Kasus: 1 Kasus: HARGA POKOK PESANAN A. Informasi Umum Perusahaan Sejak tanggal 1 Januari 2013, Tuan Fadhil mendirikan sebuah perusahaan mebel JUJUR yang berlokasi di Dusun Ketulan RT04/RW02, Candibinangun, Pakem,

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Latar Belakang Instansi/Perusahaan

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Latar Belakang Instansi/Perusahaan BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Paparan Data 4.1.1 Latar Belakang Instansi/Perusahaan merupakan salah satu home industry yang bergerak dalam bidang furniture. Tempat yang digunakan

Lebih terperinci

ANALISIS AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENJUAL ATAU MEMPROSES LEBIH LANJUT PRODUK PADA CV. CAHAYA AMANAH

ANALISIS AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENJUAL ATAU MEMPROSES LEBIH LANJUT PRODUK PADA CV. CAHAYA AMANAH ANALISIS AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENJUAL ATAU MEMPROSES LEBIH LANJUT PRODUK PADA CV. CAHAYA AMANAH Nama : Rina Wahyuni NPM : 25210973 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Sri Sapto

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE JOB ORDER COSTING DALAM MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN HARGA JUAL PADA PERUSAHAAN MEBEL

PENGGUNAAN METODE JOB ORDER COSTING DALAM MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN HARGA JUAL PADA PERUSAHAAN MEBEL PENGGUNAAN METODE JOB ORDER COSTING DALAM MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN HARGA JUAL PADA PERUSAHAAN MEBEL (Studi Kasus Pada CV. SURYA GEMILANG JAYA SEMARANG ) SKRIPSI Diajukan Sebagai

Lebih terperinci

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN (Studi pada UD. GALIH JATI Semarang)

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN (Studi pada UD. GALIH JATI Semarang) PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN (Studi pada UD. GALIH JATI Semarang) Mila Ariskawati, Sumanto Politeknik Negeri Semarang, Jl. Prof. Soedharto SH Tembalang Semarang 50277

Lebih terperinci

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL COSTING PADA HOME INDUSTRY JATI INDAH FURNITURE : KARLINA FARADILA

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL COSTING PADA HOME INDUSTRY JATI INDAH FURNITURE : KARLINA FARADILA PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL DENGAN METODE FULL COSTING PADA HOME INDUSTRY JATI INDAH FURNITURE NAMA KELAS : KARLINA FARADILA : 3EB14 NPM : 23210842 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN

Lebih terperinci

METODE HARGA POKOK PESANAN

METODE HARGA POKOK PESANAN 1 METODE HARGA POKOK PESANAN Metode Harga Pokok Pesanan (Job Order Cost Method) adalah metode pengumpulan harga pokok produk dimana biaya dikumpulkan untuk setiap pesanan atau kontrak atau jasa secara

Lebih terperinci

BAB II HARGA POKOK PRODUKSI

BAB II HARGA POKOK PRODUKSI BAB II HARGA POKOK PRODUKSI Bab ini berisi teori yang akan digunakan sebagai dasar melakukan analisis data. Mencakup pengertian dan penggolongan biaya serta teori yang berkaitan dengan penentuan harga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Ada beberapa pengertian biaya yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya: Daljono (2011: 13) mendefinisikan Biaya adalah suatu pengorbanan sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini sangat pesat. Perhitungan harga pokok

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini sangat pesat. Perhitungan harga pokok 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha saat ini sangat pesat. Perhitungan harga pokok produksi merupakan salah satu faktor yang tidak dapat ditinggalkan, sebab apabila pimpinan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI SOAL KASUS METODE HARGA POKOK PESANAN PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI SOAL KASUS METODE HARGA POKOK PESANAN PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI SOAL KASUS METODE HARGA POKOK PESANAN PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA ALOKASI ANGGARAN BOP DAN PERHITUNGAN TARIF BOP PERUSAHAAN MEBEL MEKAR JAYA ALOKASI ANGGARAN BOP

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Paparan Data 4.1.1. Latar Belakang Instansi/Perusahaan UD. Moh Anwar merupakan salah satu home industry yang bergerak dalam bidang furniture. Tempat

Lebih terperinci

TONY PUJIARYANTO Universitas Dian Nuswantoro Semarang

TONY PUJIARYANTO Universitas Dian Nuswantoro Semarang PENGGUNAAN FULL COSTING METHOD UNTUK MENERAPKAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI PENENTUAN HARGA JUAL ALMARI UKIR ( Studi Kasus : Meubel Ukir Sido Katon Banyumanik ) TONY PUJIARYANTO Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya menyediakan informasi biaya yang akan digunakan untuk membantu menetapkan harga pokok produksi suatu perusahaan. Akuntansi biaya mengukur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sejarah dan perkembangan perusahaan. produksi furniture baik indoor furniture maupun garden furniture.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sejarah dan perkembangan perusahaan. produksi furniture baik indoor furniture maupun garden furniture. 38 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah dan perkembangan perusahaan Jepara merupakan salah satu daerah yang mempunyai potensi besar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 2.1.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, dan 3 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. semacam ini sering disebut juga unit based system. Pada sistem ini biaya-biaya yang

BAB II LANDASAN TEORI. semacam ini sering disebut juga unit based system. Pada sistem ini biaya-biaya yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Pembiayaan Sistem pembiayaan (costing system) secara umum terbagi menjadi dua tipe, yaitu sistem akuntansi biaya konvensional. Sistem akuntansi biaya konvensional menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan usaha yang berkembang dengan cepat, memberi kesempatan bagi negara-negara di dunia khususnya di Indonesia untuk melaksanakan pembangunan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. kualitas bahan kayu jadi yang sudah tidak diragukan lagi. Produk C.V Surya

BAB IV PEMBAHASAN. kualitas bahan kayu jadi yang sudah tidak diragukan lagi. Produk C.V Surya BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah C.V Surya Gemilang Jaya C.V Surya Gemilang Jaya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi dan penjualan mebel khususnya berbahan

Lebih terperinci

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen.akuntansi biaya bukan merupakan tipe akuntansi tersendiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pada posisi , 02 sampai ,40 Bujur Timur, ,67

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pada posisi , 02 sampai ,40 Bujur Timur, ,67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 2. Diskripsi CV. Jawa Dipa CV. Jawa Dipa merupakan salah satu badan usaha yang bergerak dibidang permebelan yang ada di Desa Bondo, Kecamatan

Lebih terperinci

AKUNTANSI BIAYA KA2083. Modul Praktek. Hanya dipergunakan di lingkungan Fakultas Ilmu Terapan

AKUNTANSI BIAYA KA2083. Modul Praktek. Hanya dipergunakan di lingkungan Fakultas Ilmu Terapan AKUNTANSI BIAYA KA2083 Modul Praktek Hanya dipergunakan di lingkungan Fakultas Ilmu Terapan Program Studi D3 Komputerisasi Akuntansi Fakultas Ilmu Terapan Universitas Telkom Daftar Penyusun Daftar Penyusun

Lebih terperinci

MODUL I AKUNTANSI BIAYA BAHAN BAKU

MODUL I AKUNTANSI BIAYA BAHAN BAKU MODUL I AKUNTANSI BIAYA BAHAN BAKU A. TUJUAN Setelah melakukan kegiatan praktikum Akuntansi Biaya Bahan Baku, maka mahasiswa di harapkan dapat mengetahui dan memahami akuntansi kos untuk bahan baku B.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan

BAB I PENDAHULUAN. baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang kegiatan utamanya mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan

Lebih terperinci

Perhitungan Harga Pokok Pesanan Pada Perusahaan Konveksi CV Sinar Jaya. Hardi Setiawan

Perhitungan Harga Pokok Pesanan Pada Perusahaan Konveksi CV Sinar Jaya. Hardi Setiawan Perhitungan Harga Pokok Pesanan Pada Perusahaan Konveksi CV Sinar Jaya Hardi Setiawan 23213911 Latar Belakang Masalah.perusahaan harus menerapkan perhitungan harga pokok produksi agar biaya produksi yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Pintu Sukses Lestari merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi berbagai jenis pintu, kusen, dan jendela. Berdiri sejak tahun 2009. Perusahaan ini melakukan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Kompaki Amin Bjaya didirikan oleh Pak Aminuddin di jl. Aluminium Raya Gg. Banten No. 30 Tanjung Mulia - Medan pada Tahun 2004. Usaha ini didirikan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya melengkapi manajemen menggunakan perangkat akuntansi untuk kegiatan perencanaan dan pengendalian, perbaikan mutu dan efisiensi serta membuat keputusan

Lebih terperinci

Pramudya, Implemntasi Penerapan Metode Job Order Costing Dalam Penentuan Cost of Product...

Pramudya, Implemntasi Penerapan Metode Job Order Costing Dalam Penentuan Cost of Product... 1 Implementasi Penerpan Metode Job Order Costing Dalam Penentuan Cost Of Product Pada UD. Mebel Lumintu (Implementation of the Application Job Order Costing Method in Determining Cost of Product on UD.

Lebih terperinci

Biaya Produksi : Semua biaya yang timbul dalam hubungannya dengan kegiatan untuk mengolah barang dan jasa menjadi produk selesai.

Biaya Produksi : Semua biaya yang timbul dalam hubungannya dengan kegiatan untuk mengolah barang dan jasa menjadi produk selesai. AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR Perusahaan Manufaktur : Perusahaan yang kegiatan utamanya adalah memperoleh barang dan jasa untuk diolah menjadi produk selesai dan menjual produk selesai yang dihasilkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara 50 LAMPIRAN 51 LAMPIRAN HASIL WAWANCARA Informasi ataupun data yang diperoleh penulis didapat melalui pengamatan langsung dan wawancara terstruktur kepada informan. Wawancara dilakukan denggan pemilik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik

BAB II LANDASAN TEORI. dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Harga Pokok Produksi Menurut Mulyadi (2007:18) yang dimaksud dengan harga pokok produksi adalah harga pokok produksi memperhitungkan semua unsur biaya yang terdiri dari biaya

Lebih terperinci

Penentuan Harga Jual Berdasarkan Perhitungan Harga Pokok Pesanan Dengan Menggunakan Metode Full Costing Pada Cyber Advertising

Penentuan Harga Jual Berdasarkan Perhitungan Harga Pokok Pesanan Dengan Menggunakan Metode Full Costing Pada Cyber Advertising Penentuan Harga Jual Berdasarkan Perhitungan Harga Pokok Pesanan Dengan Menggunakan Metode Full Costing Pada Cyber Advertising Sherly Vicky Handayani 26211740 Akuntansi Latar Belakang Masalah Tujuan didirikannya

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Disusun Oleh: Warih Anjari Rina Putri NIM. 12/337991/SV/02444 PROGRAM STUDI AKUNTANSI DIPLOMA EKONOMIKA DAN BISNIS SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS GADJAH MADA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Harga Jual Menurut Mulyadi (1993), Pada prinsipnya harga jual harus dapat menutupi biaya penuh ditambah dengan laba wajar. Harga jual sama dengan biaya produksi ditambah Mark-up.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama halnya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum A. Sejarah Singkat Giat Printing Malang Giat Printing Malang merupakan usaha kecil menengah yang bergerak di bidang percetakan kertas. Usaha yang didirikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Menurut pasal 1 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha. Mikro, Kecil dan Menengah bahwa usaha mikro adalah usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Menurut pasal 1 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha. Mikro, Kecil dan Menengah bahwa usaha mikro adalah usaha BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah 2.1.1. Pengertian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah a. Menurut pasal 1 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah bahwa

Lebih terperinci

ANALISIS PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PADA PT VENEER PRODUCTS INDONESIA

ANALISIS PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PADA PT VENEER PRODUCTS INDONESIA Journal of Applied Business And Economics Vol. 3 No. 2 (Des 2016) 61-68 ANALISIS PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PADA PT VENEER PRODUCTS INDONESIA Oleh: Litdia Dosen Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat digolongkan kedalam perusahaan perdagangan, perusahaan jasa dan

BAB I PENDAHULUAN. dapat digolongkan kedalam perusahaan perdagangan, perusahaan jasa dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bisnis atau perusahaan adalah suatu badan hukum yang menghasilkan barang/jasa yang diperlukan pelanggan (Madura:2001). Jenis perusahaan dapat digolongkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan bagian dari akuntansi keuangan yang membahas mengenai penentuan harga pokok produk. Akuntansi biaya secara khusus berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya memberikan informasi biaya yang akan digunakan untuk membantu menetapkan harga pokok produksi

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SEBAGAI DASAR DALAM PENERAPAN BIAYA PRODUKSI PADA UD. MULYADI

PENERAPAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SEBAGAI DASAR DALAM PENERAPAN BIAYA PRODUKSI PADA UD. MULYADI PENERAPAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SEBAGAI DASAR DALAM PENERAPAN BIAYA PRODUKSI PADA UD. MULYADI Di Susun oleh : FITRI AFRIYANTI 3 EB 21 22210824 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan hal yang paling penting bagi manajemen perusahaan sebagai basis data biaya untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan pesatnya perkembangan industri menyebabkan semakin banyaknya perusahaan yang didirikan baik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan pesatnya perkembangan industri menyebabkan semakin banyaknya perusahaan yang didirikan baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan pesatnya perkembangan industri menyebabkan semakin banyaknya perusahaan yang didirikan baik perusahaan jasa, dagang maupun manufaktur. Hal ini tentu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. i. Sejarah berdirinya PT DBS Indonesia. meningkatkan standar furniture di Indonesia secara

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. i. Sejarah berdirinya PT DBS Indonesia. meningkatkan standar furniture di Indonesia secara 1 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A Hasil Penelitian 1. Gambaran umum PT DBS Indonesia i. Sejarah berdirinya PT DBS Indonesia PT DBS Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang trading furniture,

Lebih terperinci

Uraian Tugas 1. Pemilik Pemilik UKM Ridho Jaya juga bertindak sebagai pimpinan perusahaan. Dimana tugas pimpinan pada UKM Ridho Jaya ini adalah sebagai berikut: a. Merencanakan produksi yang akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Akuntani Biaya 1. Pengertian biaya Biaya merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dalam proses produksi dalam satu perusahaan manufaktur. Terdapat

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Singkat CV. Mandiri CV. Mandiri adalah perseroan komanditer yang didirikan oleh bapak Abd Rahmat sejak tahun 2006 terletak di jalan Rusbandi, SH. No. 20 B Sukamiskin

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN 4.1 Proses Produksi Produksi adalah suatu proses memperbanyak jumlah produk melalui tahapantahapan dari bahan baku untuk diubah dengan cara diproses melalui prosedur kerja

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA CV. KARYA MANDIRI

ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA CV. KARYA MANDIRI ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA CV. KARYA MANDIRI Nama : AYU MAYLISA NPM : 21210248 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Rini Dwiastutiningsih,

Lebih terperinci

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang BAB III Objek Penelitian III.1. Sejarah singkat Perusahaan PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang furniture / meubel. Kegiatan utama dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 7 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya melengkapi manajemen menggunakan perangkat akuntansi untuk kegiatan perencanaan dan pengendalian, perbaikan mutu dan efisiensi serta membuat keputusan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya mengukur dan melaporkan setiap informasi keuangan dan non keuangan yang terkait dengan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Akuntansi Biaya

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Akuntansi Biaya BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya melengkapi manajemen menggunakan perangkat akuntansi untuk kegiatan perencanaan dan pengendalian, perbaikan mutu dan efisiensi serta membuat keputusan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahanbahan yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Carter dan Usry (2009:58) menjelaskan bahwa biaya produksi

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Carter dan Usry (2009:58) menjelaskan bahwa biaya produksi BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian, dan unsur biaya produksi. 1. Pengertian biaya produksi Menurut Carter dan Usry (2009:58) menjelaskan bahwa biaya produksi adalah sebagai jumlah dari tiga elemen biaya

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. PENYAJIAN DATA 4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa PT. Sehat Sukses Sentosa merupakan subjek pajak yang telah didaftar dan memiliki Nomor Pokok

Lebih terperinci

Evaluasi ketepatan penentuan harga pokok produksi dengan metode harga pokok pesanan pada J rot galery Klaten

Evaluasi ketepatan penentuan harga pokok produksi dengan metode harga pokok pesanan pada J rot galery Klaten 1 Evaluasi ketepatan penentuan harga pokok produksi dengan metode harga pokok pesanan pada J rot galery Klaten Tugas Akhir Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat sarjana Ahli Madya Program

Lebih terperinci

BAB II BIAYA PRODUKSI PADA CV. FILADELFIA PLASINDO SURAKARTA

BAB II BIAYA PRODUKSI PADA CV. FILADELFIA PLASINDO SURAKARTA BAB II BIAYA PRODUKSI PADA CV. FILADELFIA PLASINDO SURAKARTA Manajemen dalam menjalankan tugasnya harus mempunyai keahlian serta kemampuan untuk memanfaatkan setiap faktor produksi yang ada. Salah satu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya merupakan salah satu pengeluaran yang pasti dalam suatu perusahaan, oleh karenanya, biaya sangat diperlukan dalam

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam Usaha Kecil Menegah (UKM) mikro yang bergerak di bidang industri jasa

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam Usaha Kecil Menegah (UKM) mikro yang bergerak di bidang industri jasa BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan Industri logam jalan Mahkamah Medan adalah suatu usaha yang tergolong dalam Usaha Kecil Menegah (UKM) mikro yang bergerak di bidang industri

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR Mata Kuliah : Manajemen Keuangan Agribisnis Semester : IV Pertemuan Ke : 5 Pokok Bahasan : Penentuan Harga Jual dan Pengambilan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya sangat berperan penting dalam kegiatan perusahaan. Salah satu peranan akuntansi biaya

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahanbahan yang

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PAKAIAN ANAK-ANAK PEREMPUAN PADA KONVEKSI SINAR JAYA JAKARTA

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PAKAIAN ANAK-ANAK PEREMPUAN PADA KONVEKSI SINAR JAYA JAKARTA PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PAKAIAN ANAK-ANAK PEREMPUAN PADA KONVEKSI SINAR JAYA JAKARTA LATAR BELAKANG Persaingan dalam perusahaan atau industri yang bergerak dalam bidang yang sama membuat pihak manajemen

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang didapat pada bab IV, penulis telah melihat bahwa hubungan harga jual dalam persaingan harga menghadapi daya saing usaha

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tingkat kemajuan di berbagai bidang perekonomian dan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tingkat kemajuan di berbagai bidang perekonomian dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, tingkat kemajuan di berbagai bidang perekonomian dan semakin pesatnya perkembangan teknologi mempunyai dampak yang cukup berarti terhadap persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan industri di Indonesia sangat pesat. Terutama sejak

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan industri di Indonesia sangat pesat. Terutama sejak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini perkembangan industri di Indonesia sangat pesat. Terutama sejak pemerintah memberikan kelonggaran dalam syarat menanamkan modal bagi para investor

Lebih terperinci

BAB II PENENTUAN TARIF BERDASARKAN METODE WAKTU DAN BAHAN

BAB II PENENTUAN TARIF BERDASARKAN METODE WAKTU DAN BAHAN BAB II PENENTUAN TARIF BERDASARKAN METODE WAKTU DAN BAHAN 2.1 Jasa 2.1.1 Definisi Jasa Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak pada pihak lain dan pada dasarnya tidak

Lebih terperinci

AKUNTANSI BIAYA PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN JOB ORDER COSTING (BAB 5) VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

AKUNTANSI BIAYA PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN JOB ORDER COSTING (BAB 5) VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI Modul ke: AKUNTANSI BIAYA PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN JOB ORDER COSTING (BAB 5) Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Bagian Isi Modul Modul berisi materi

Lebih terperinci

COST ACCOUNTING MATERI-10 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA

COST ACCOUNTING MATERI-10 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA COST ACCOUNTING MATERI-10 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA DEFINISI BIAYA TENAGA KERJA Tenaga kerja merupakan usaha fisik atau mental yang dikeluarkan karyawan untuk mengolah

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan CV.Yakin adalah perusahaan yang berorientasi pada produksi es batangan (balok) dengan kapasitas produksi kurang lebih 800

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Sebagai dasar pada penelitian ini, maka perlu dikemukakan landasan teoritis dan

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Sebagai dasar pada penelitian ini, maka perlu dikemukakan landasan teoritis dan 12 II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka 1. Geografi Industri Sebagai dasar pada penelitian ini, maka perlu dikemukakan landasan teoritis dan pendapat para ahli yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas ekspor non migas yang sangat potensial di Indonesia terutama untuk meningkatkan pendapatan negara. Saat

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PT. MAHOGANY LESTARI 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan operasional perusahaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis menyimpulkan sebagai berikut : 1. Pada produksi sablon perusahaan CV. Yabes Printing belum menggunakan metode harga

Lebih terperinci

PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DIFFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI ATAU MEMBUAT SENDIRI LEMARI TIGA PINTU PADA PD. MEUBEL JEPARA KITA

PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DIFFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI ATAU MEMBUAT SENDIRI LEMARI TIGA PINTU PADA PD. MEUBEL JEPARA KITA PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DIFFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI ATAU MEMBUAT SENDIRI LEMARI TIGA PINTU PADA PD. MEUBEL JEPARA KITA Nama : I Made Indra Sanjaya NPM : 23211421 Jurusan : Akuntansi

Lebih terperinci

BAB III BIAYA PRODUKSI USAHA DAGANG TIGA PUTRA MOJOKERTO UNTUK PENINGKATAN LABA USAHA. A. Deskripsi Umum Usaha Dagang Tiga Putra

BAB III BIAYA PRODUKSI USAHA DAGANG TIGA PUTRA MOJOKERTO UNTUK PENINGKATAN LABA USAHA. A. Deskripsi Umum Usaha Dagang Tiga Putra BAB III BIAYA PRODUKSI USAHA DAGANG TIGA PUTRA MOJOKERTO UNTUK PENINGKATAN LABA USAHA A. Deskripsi Umum Usaha Dagang Tiga Putra 1. Sejarah Usaha Dagang Tiga Putra UD. Tiga Putra merupakan sebuah usaha

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama hal nya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.

Lebih terperinci

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK PESANAN KHUSUS PADA JATISARI FURNITURE

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK PESANAN KHUSUS PADA JATISARI FURNITURE PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK PESANAN KHUSUS PADA JATISARI FURNITURE Nama Kelas : Natalia Dwi Kristiani : 3EB08 NPM : 24210921 Fakultas Jurusan : Ekonomi : Akuntansi LATAR BELAKANG Perekonomian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi Biaya merupakan hal yang penting bagi perusahaan manufaktur dalam mengendalikan suatu biaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1. Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan hal yang paling penting bagi manajemen perusahaan sebagai basis data biaya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Luas dan Batas Wilayah. dari kantor Kabupaten Wonogiri sekitar 30 km.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Luas dan Batas Wilayah. dari kantor Kabupaten Wonogiri sekitar 30 km. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Daerah Penelitian 1. Kondisi Fisiografis a. Letak, Luas dan Batas Wilayah Desa Punduh Sari merupakan bagian dari wilayah administratif di Kecamatan Manyaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Tinjauan Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah CV. Surya Gemilang Jaya Perusahaan CV. Surya Gemilang Jaya merupakan perusahaan swasta yang dikelola dan dikuasai perseorangan

Lebih terperinci

BAB IV. KONSEP RANCANGAN

BAB IV. KONSEP RANCANGAN BAB IV. KONSEP RANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS Dalam tataran lingkungan, produk rancangan yang dibuat dengan memanfaatkan limbah kayu palet secara maksimal. Palet kayu biasa digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Metrokom Jaya berdiri pada tahun 2007, telah menjadi pemimpin dalam bidang penjualan komputer bekas. Memulai bisnis di

Lebih terperinci

COST ACCOUNTING (Akuntansi Biaya) Metode Harga Pokok Pesanan

COST ACCOUNTING (Akuntansi Biaya) Metode Harga Pokok Pesanan Dosen: Christian Ramos K COST ACCOUNTING (Akuntansi Biaya) Metode Harga Pokok Pesanan REFERENSI: Hongren, Charles T., Cost Accounting, Prentice Hall (BOOK) Vanderbeck, Principles of Cost Accounting, Cengage

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. pembahasan mengenai perbandingan dan perhitungan PPh pasal 21 Metode

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. pembahasan mengenai perbandingan dan perhitungan PPh pasal 21 Metode BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah perusahaan, struktur organisasi, serta tujuan perusahaan. Dalam bab ini dilakukan juga pembahasan

Lebih terperinci