BAB 6 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
|
|
- Shinta Sudjarwadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 6 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab 6 adalah bab terakhir dari studi ini, bab ini merupakan kesimpulan dan rekomendasi berdasarkan studi yang telah dilakukan. Pada bagian ini akan dipaparkan temuan studi, kesimpulan, rekomendasi, kelemahan studi dari studi ini serta saran untuk studi lanjutan. 6.1 Temuan Studi Dari analisis yang telah dilakukan pada studi ini, ditemukan beberapa temuan studi sebagai berikut: 1. Pembangunan Kawasan SPBT ini mulai berhenti pada tahun 1998, dikarenakan dampak krisis moneter. Saat ini pembangunan mulai berjalan kembali, tetapi terdapat beberapa kendala yaitu: a. Tidak adanya perda yang melindungi bahwa BPP SPBT berhak sebagai pengguna anggaran APBD, jadi pada saat ini BPP SPBT hanya mendapatkan biaya operasional saja setiap bulannya, b. Pembebasan lahan yang sangat sulit, karena 53 Ha dari keseluruhan lahan Kawasan SPBT (96 Ha) merupakan milik masyarakat, c. Infrastruktur transportasi yang belum memadai, menurut rencana masih terdapat beberapa akses yang perlu dibangun atau diperlebar menuju Kawasan SPBT ini yaitu fly over bintara, rencana jalan tembus dari Jl. Sentra Primer menuju Rajiman, pelebaran Jl. Jatinegara Kaum, Jl. Penggilingan raya, dan Jl. Pulo Gebang Raya. 2. Menurut beberapa perusahaan pengamat properti, dapat ditarik beberapa kesimpulan mengenai kondisi properti di Jakarta pada saat ini. Kondisi properti tersebut pada saat ini adalah sebagai berikut: 143
2 144 a. Perkantoran Perkantoran yang ada di Jakarta pada saat ini sudah dapat memenuhi tingkat permintaan akan perkantoran. Hal ini dapat dilihat dari tingkat occupancy atau hunian berada di bawah jumlah pasokan yang ada. Setiap tahunnya (sampai tahun 2007), pasokan perkantoran meningkat, hal ini menyebabkan tingkat huniannya menurun. b. Perdagangan/ Pusat Perbelanjaan Sama halnya dengan pusat perbelanjaan, sampai dengan tahun 2007, jumlah pasokan perdagangan (retail) selalu meningkat baik itu yang disewakan maupun yang dijual. Hal ini menyebabkan tingkat hunian dari pusat perdagangan menjadi menurun. c. Apartemen dan Kondominium Pasokan apartemen dan kondominium setiap tahunnya (sampai tahun 2007) mengalami peningkatan, hal ini juga diiringi oleh tingkat hunian yang tinggi yaitu mencapai 80-90%. Ini menunjukkan bahwa tingkat permintaan masyarakat akan apartemen ataupun kondominium cukup tinggi. d. Hotel Hotel di tahun 2007 tidak menunjukkan adanya perkembangan yang pesat. Begitu pula dengan tingkat huniannya yang menunjukkan penurunan di tahun Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa properti hotel khususnya di CBD pada saat ini sudah mencukupi kebutuhan masyarakat pengguna perhotelan. 3. Berdasarkan hasil wawancara kepada beberapa pengembang properti di Jakarta, didapatkan beberapa pandangan mengenai kondisi perkembangan properti di Jakarta, yaitu: a. Perkantoran Pasokan perkantoran yang ada pada saat ini sudah cukup memenuhi kebutuhan yang ada. Untuk tipe bangunan kantor itu sendiri biasanya
3 145 dipengaruhi oleh lokasi. Perkantoran bertipe high rise building biasanya terletak di area CBD dan ditempati oleh perusahaan-perusahaan yang cukup besar. b. Perdagangan/ Pusat Perbelanjaan Menurut standar, pasokan pusat perbelanjaan memang sudah memenuhi kebutuhan dari masyarakat Kota Jakarta. Namun, seiring dengan perubahan gaya hidup yang ada, para pengembang kerap mengembangkan pusat perbelanjaan baru dengan konsep dan karakter yang berbeda-beda. Jenis pusat perbelanjaan yang saat ini kerap dikembangkan yaitu berupa lifestyle mall, town square, dan trade center. c. Landed House Saat ini, karena adanya demand yang cukup besar para pengembang masih sangat giat mengembangkan perumahan skala besar. Namun, dengan minimumnya jumlah lahan yang ada di Kota Jakarta, maka para pengembang mengembangkannya di pinggiran kota dengan radium jarak tertentu. Selain itu, untuk di dalam kota, pengembang sedang giat mengembangkan perumahan berskala kecil yang biasa disebut town house. d. Apartemen dan Kondominium Dengan berkembangnya gaya hidup masyarakat yang dinamis dan terbatasnya lahan perumahan, tempat tinggal yang sebelumnya berupa landed haouse sudah mulai beralih ke properti perumahan vertikal seperti apartemen dan kondominium. Saat ini, pembangunan vertikal sangat gencar dilakukan oleh banyak pengembang di Jakarta. e. Hotel Tidak terdapat perkembangan yang cukup pesat dalam perhotelan, namun pada saat ini mulai banyak dikembangkan jenis condotel yang serpa dengan hotel. Selain itu juga banyak dibangun apartemen servis yang pelayanannya juga menyerupai hotel. Pengembang memandang
4 146 saat ini banyak masyarakt yang ingin berinvestasi dengan menanamkan dananya dengan membeli condotel atau apartemen servis yang dapat disewakan kembali. 4. Dalam melakukan pembangunan properti di suatu wilayah, pengembang memperhatikan beberapa faktor yaitu lokasi, aksesibilitas dan infrastruktur, kondisi geografis, permintaan pasar, trend properti saat ini, kondisi perekonomian, margin keuntungan, dan kompetitor. 5. Dari keenam pengembang properti yang diwawancarai, tidak ada satupun yang mengetahui dengan baik mengenai rencana pengembangan Kawasan SPBT ini. 6. Beberapa pengembang kurang berminat untuk mengembangkan propertinya di wilayah Jakarta Timur karena menganggap wilayah tersebut kurang berpotensi untuk dikembangkan terutama ke arah komersial. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti daya beli masyarakat Jakarta Timur yang cenderung lebih rendah dibandingkan wilayah lainnya, banyaknya lahan yang sudah terpakai untuk residensial, banyaknya wilayah industri dan penumpukan populasi yang menyebabkan masalah sosial, akses transportasi yang kurang dan mulai berkembang dengan pesat wilayah-wilayah di sekitar Jakarta Timur seperti Bekasi yang menjadi kendala bagi Jakarta Timur untuk lebih berkembang lagi. 7. Jakarta Timur memiliki jumlah penduduk terbesar apabila dibandingkan wilayah Jakarta lainnya. Namun, tingkat kesejahteraan masyarakat Jakarta Timur tidak setinggi masyarakat di wilayah lain. Tercatat sebanyak masyarakat di Jakarta Timur yang tergolong miskin (BPS, 2005), dan ternyata jumlah terbesar dipegang oleh kecamatan Cakung yang merupakan lokasi pengembangan Kawasan SPBT. 8. Pada saat ini, untuk pembangunan fisik di Jakarta Timur belum semaju wilayah Jakarta lainnya, sebagian besar lahannya (72%) dipergunakan untuk perumahan, hanya terdapat 3 bangunan tinggi (>10 lt) namun terdapat banyak sekali pabrik (BPS,2005), begitu juga dengan bangunan pusat
5 147 perbelanjaan dan penginapan, tercatat hanya 3 buah mall dan 7 hotel berbintang di Jakarta Timur (BPS,2005). 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan perkembangan dari setiap jenis properti sebagai berikut: Perkantoran Untuk jenis properti perkantoran pada saat ini sudah cukup memenuhi kebutuhan, terutama di daerah CBD. Saat ini pengembang cenderung untuk mengembangkan perkantoran di dekat pusat kegiatan dengan jenis perkantoran strata karena lebih menguntungkan. Pada kawasan SPBT, didukung adanya pusat pemerintahan Walikotamadya Jakarta Timur dan terdapat banyaknya industri kecil ataupun menengah, dibutuhkan jenis perkantoran yang dapat mendukung kegiatan-kegiatan industri kecil atau menengah tersebut. Berdasarkan analisis yang dilakukan, untuk Kawasan SPBT akan sesuai bila dikembangkan bangunan perkantoran berupa rukan (rumah kantor) atau yang sekarang biasa disebut SOHO (Small Office Home Office), bangunan ini dapat dipergunakan bagi perusahaan-perusahaan kecil yang brada di sekitar Kawasan SPBT ataupun Jakarta Timur dan juga cabang dari perusahaan-perusahaan besar. Selain itu, akan sesuai untuk dikembangkan bangunan kantor berupa high rise building yang dapat dijadikan kantor Pemerintah Daerah Jakarta Timur yang terpusat karena sesuai degan renana, kawasan ini akan menjadi pusat pemerintahan Jakarta Timur. Perdagangan Untuk jenis properti perdagangan, menurut data properti yang ada, memang pasokan pusat perbelanjaan yang ada pada saat ini sudah berlebih dibandingkan dengan tingkat hunian yang ada, hal ini dikarenakan oleh perkembangan pembangunan pusat perbelanjaan yang sangat pesat dari tahun ke tahun. Para pengembang masih terus giat mengembangkan berbagai jenis pusat perbelanjaan
6 148 seperti mall, lifestyle mall, dan juga trade center karena menganggap properti jenis ini dalam jangka waktu yang lama akan memberikan keuntungan yang sangat besar. Pada kawasan SPBT dan sekitarnya, belum terdapat pusat perbelanjaan yang memadai. Sesuai dengan rencana pengembangan Kawasan SPBT, maka akan dikembangkan properti perdagangan berupa pusat perbelanjaan. Pembangunan pusat perbelanjaan baru seperti mall dapat dilakukan apabila pengembang dapat memberikan nuansa baru dengan karakteristik tersendiri yang tidak dimiliki oleh pusat perbelanjaan lainnya. Selain itu, bangunan perdagangan lainnya dapat berupa ruko yang teraglomerasi ataupun pujasera, ruko-ruko dan pujasera tersebut mengakomodir kegiatan-kegiatan usaha kecil/menengah yang ada di sekitar Kawasan SPBT, ruko yang terencana juga akan memudahkan masyarakat untuk menemukan jasa usaha tersebut. Perumahan / Hunian Untuk jenis properti perumahan, yang sedang gencar dikembangkan oleh para pengembang di Kota Jakarta adalah pembangunan apartemen atau kondominium. Walaupun pasokan sudah cukup banyak terutama di pusat kota, tetapi tingkat hunian yang sangat tinggi menunjukkan bahwa tingkat permintaan yang ada juga masih sangat tinggi, lagipula hal ini didukung dengan pembangunan vertikal yang sedang disosialisasikan di Jakarta mengingat lahan khususnya untuk perumahan sangatlah terbatas. Oleh karena itulah para pengembang memandang pembangunan hunian vertikal ini akan memberikan profit yang cukup besar. Dengan trend pembangunan seperti itu dan didukung dengan kondisi di sekitar kawasan SPBT beserta kemampuan ekonomi penduduk sekitar, maka perumahan yang cocok untuk dikembangkan di Kawasan SPBT adalah apartemen dan rumah susun. Hal ini sesuai dengan rencana pengembangan Kawasan SPBT yang salah satu fungsinya adalah sebagai hunian. Kelas yang sesuai untuk apartemen dan rumah susun ini adalah kelas menengah yang ditujukan untuk masyarakat menengah dan menengah ke atas ke atas. Selain itu, untuk menarik masyarakat agar berminat maka hunian tersebut haruslah memiliki fasilitas yang memadai dan juga kelebihan tersendiri sehingga siap bersaing
7 149 dengan hunian-hunian lain yang juga sedang berkembang di sekitar Kawasan SPBT. Selain itu juga terdapat jenis hunian komersial seperti hotel dan penginapan yang dibutuhkan dalam suatu wilayah. Walaupun tidak mengalami pertumbuhan yang signifikan setiap tahunnya, tetapi suatu wilayah hendaknya memiliki bangunan hotel atau penginapan yang dapat melayani wilayahnya sendiri. Dengan trend meningkatnya tingkat hunian dari tahun ke tahun secara perlahan dan didukung oleh adanya pusat kegiatan baru di Kawasan SPBT, maka pembangunan hunian komersial berupa hotel cukup memungkinkan. Untuk kelas dari hotel ini sendiri dapat berupa hotel berbintang 3, karena letaknya yang cukup jauh dari pusat kota dan juga menyesuaikan dengan kawasan tersebut dan target pasar. Pembangunan Kawasan SPBT yang terhambat pada saat ini memang disebabkan oleh beberapa faktor (terdapat di temuan studi), namun dengan menyesuaikan jenis pembangunan properti yang sesuai untuk dikembangkan akan mendukung pelaksanaan pembangunan kawasan ini. 6.2 Rekomendasi Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dalam studi ini, rekomendasirekomendasi yang dapat diajukan kepada pihak pemerintah terutama BPP SPBT dalam mengembangkan kawasan SPBT antara lain sebagai berikut: 1. Jenis perkantoran yang sesuai untuk dikembangkan pada Kawasan SPBT adalah berupa bangunan rukan (rumah kantor) atau biasa disebut SOHO (Small Office Home Office), SOHO tersebut dapat dijadikan tempat usaha seperti manajemen industri/pabrik, usaha travel, usaha pengiriman barang, atau perusahaan-perusahaan kecil. Selain itu, untuk bangunan kantor pemerintahan dapat berupa high rise building yang menggabungkan seua dinas yang melayani daerah Jakarta Timur. Dengan menggabungkan
8 150 seluruh dinas pemerintahan akan lebih mempermudah masyarakat untuk menggunakan jasa atau pelayanan pemerintah. 2. Pada kawasan SPBT, bangunan perdagangan dapat berupa ruko (rumah toko) yang dapat dimanfaatkan sebagai lokasi usaha yang menjual barangbarang kebutuhan masyarakat, seperti toko-toko alat listrik, toko buku kecil, apotik, salon, bengkel, serta kedai makanan. Sedangkan untuk pusat perbelanjaan yang sesuai untuk dikembangkan adalah berupa mall, pembangunan dapat berkembang dengan baik apabila mall tersebut menonjolkan karakteristiknya, seperti berbatasan dengan Banjir Kanal Timur. Untuk kelas dari mall itu sendiri adalah kelas menengah dengan target pasar masyarakat menengah mengingat kondisi perekonomian masyarakat yang ada di sekitarnya juga tergolong menengah. Selain itu sudah terdapat kompetitor lainnya seperti mall kelapa gading dengan target masyarakat menengah ke atas dan mall metropolitan (bekasi) dengan target masyarakat menengah ke bawah. Target pasar dari pembangunan pusat perbelanjaan ini adalah masyarakat yang bertempat tinggal di Kawasan SPBT, di sekitar Kawasan SPBT ataupun di luar wilayah Jakarta Timur maupun luar kota. 3. Perumahan yang sesuai untuk dikembangkan pada Kawasan SPBT ini adalah berupa apartemen kelas menengah dengan target masyarakat golongan menengah ke atas. Hal ini cukup sesuai karena didukung dengan terdapatnya perkantoran-perkantoran baru di kawasan tersebut. Selain itu akan sesuai apabila dibangun rumah susun kelas menengah yang ditargetkan untuk masyarakat menengah ke bawah. Pembangunan rumah susun ini dapat dilakukan dengan kerjasama antara pemerintah dan pihak swasta. Agar menarik minat masyarakat untuk bertempat tinggal disana, haruslah menawarkan fasilitas yang memadai terutama dalam hal transportasi dan aksesibilitas. Target pasar dari pembangunan apartemen dan rumah susun ini adalah masyarakat dari luar wilayah Jakarta Timur ataupun luar kota yang ingin memiliki tempat tinggal di Kota Jakarta dan bekerja atau berkegiatan di sekitar Kawasan SPBT.
9 Bangunan hunian komersial yang disarankan adalah bangunan hotel berbintang 3, mengingat daerah ini memiliki potensi selain terletak dekat dengan perkantoran dan pusat kegiatan, sampai saat ini daerah ini (Jakarta Timur) hanya memiliki sedikit hotel maupun penginapan. Selain itu, dengan adanya pembangunan hunian komersial ini dapat membuka lapangan pekerjaan bagi penduduk di sekitar Kawasan SPBT. Target pasar dari hotel ini adalah merupakan masyarakat dari luar wilayah Jakarta Timur ataupun luar kota yang ingin berkegiatan di sekitar wilayah Jakarta Timur. 5. BPP SPBT hendaknya lebih mempromosikan lagi mengenai rencana pembangunan Kawasan SPBT dengan berbagai media promosi agar para pengembang mengetahui bahwa terdapat lokasi investasi baru di Jakarta Timur (dari hasil wawancara kepada 8 perusahaan, tidak ada satupun yang mengetahui rencana pembangunan Kawasan SPBT). 6. Sebelum mengajak pihak swasta untuk melakukan pembangunan di Kawasan SPBT, sebaiknya terlebih dahulu dilaksanakan pembangunan infrastruktur transportasi sebaik mungkin sehingga meningkatkan aksesibilitas menuju Kawasan SPBT tersebut. 7. Diberikannya tindakan insentif dan disinsentif oleh pemerintah terkait dengan pengembangan Kawasan SPBT. Misalnya, subsidi dalam memiliki tempat tinggal di Kawasan SPBT bagi masyarakat yang tanahnya dibebaskan dan juga rezoning di beberapa kawasan seperti membatasi bangunan perkantoran di luar Kawasan SPBT, sehingga pembangunan terpusat di Kawasan SPBT dan masyarakat dapat tertarik untuk tinggal dan berkegiatan di Kawasan SPBT tersebut. 6.3 Kelemahan Studi Kelemahan-kelemahan yang terdapat pada studi ini antara lain adalah: 1. Pengembang-pengembang yang merupakan narasumber dalam memberikan informasi tambahan mengenai trend properti di Jakarta sangat sulit untuk
10 152 dimintai informasinya, dari 20 perusahaan pengembang yang telah dihubungi hanya 8 yang mau untuk diwawancarai. 2. Sebagian besar pengembang yang diwawancarai belum mengembangkan properti di wilayah Jakarta Timur sehingga tidak mengetahui secara pasti bagaimana kondisi pengembangan properti di sana. 3. Data-data demografi yang didapatkan merupakan data pada tahun 2005, karena BPS belum mengeluarkan data terbarunya. 4. Trend properti yang digunakan hanya berupa trend 2 tahun saja, begitupula dengan pandangan pengamat/pengembang properti, sehingga hasil studi ini tidak begitu valid apabila ingin digunakan dalam jangka waktu yang lama. 6.4 Saran untuk Studi Lanjutan Saran yang dapat diajukan untuk studi lanjutan mengenai pembangunan Kawasan SPBT ini adalah mengevaluasi sejauh mana pembangunan Kawasan SPBT pada saat penelitian dilakukan dan mengkaji kembali lebih dalam bagaimana tingkat kelayakan (feasibility study) pembangunan Kawasan SPBT lebih dalam lagi. Untuk studi sejenis yaitu melihat kesesuaian trend properti dengan pembangunan properti di suatu kawasan dapat diajukan saran-saran sebagai berikut: 1. Melakukan survey terhadap pengembang dari berbagai kelas dan berbagai jenis properti sehingga mendapatkan informasi yang lebih jelas mengenai keterangan setiap jenis dan tipe properti. 2. Mencari pengembang-pengembang yang telah mengembangkan propertinya di sekitar wilayah studi, sehingga peneliti mendapatkan informasi dari pengembang yang lebih memahami karakteristik dari wilayah penelitian. 3. Menggunakan data-data terkini yang paling representatif sehingga analisis yang dilakukan pun dapat lebih valid.
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan arahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) DKI Jakarta 2010 dan untuk mendukung fungsi Kota Jakarta sebagai ibukota negara dan pusat kegiatan ekonomi yang
Lebih terperinciSURVEI PROPERTI KOMERSIAL
SURVEI PROPERTI KOMERSIAL Triwulan III I - 2007 Perkembangan Properti Komersial di wilayah Jabodebek (q-t-q) : Perkembangan pasokan baru properti komersial yang cukup pesat terjadi pada perkantoran sewa,
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN
BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Deskripsi Perusahaan Perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia diklasifikasikan kedalam sembilan sektor industri yang telah ditetapkan oleh JASICA (
Lebih terperincihunian apartemen untuk rakyat
hunian apartemen untuk rakyat Berbagi membuat kita maju Indonesia 30 Mei 2014 KONSEP Hunian Terpadu PEJUANG KITA 2014-2019 YANG AKAN MEWUJUDKANNYA Area Bisnis (Business Zone). Hunian Apartemen. RUKO (Rumah
Lebih terperinciSURVEI PROPERTI KOMERSIAL
SURVEI PROPERTI KOMERSIAL Triwulan I - 2008 Perkembangan Properti Komersial di wilayah Jabodebek (q-t-q) : Penambahan pasokan baru properti komersial pada triwulan I-2008 terjadi pada subsektor perkantoran
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Kecamatan Bogor Tengah merupakan kecamatan yang posisinya berada di
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Kecamatan Bogor Tengah merupakan kecamatan yang posisinya berada di pusat Kota Bogor dan sekaligus menjadi pusat pemerintahan Kota Bogor. Selain pusat pemerintahan, wilayah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tantangan Sektor Properti
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Tantangan Sektor Properti Tempat tinggal yang layak merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi. Demikian pula di kota-kota besar, perumahan
Lebih terperinciKONDOMINIUM BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Jumlah penduduk Kota Semarang cenderung mengalami peningkatan setiap tahun. Menurut data BPS Kota Semarang, dari tahun 2005 hingga 2009 tercatat mengalami kenaikan
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang
1. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Jakarta merupakan kota jasa dan perdagangan yang di dalamnya berkembang berbagai skala usaha baik dari skala kecil, menengah hingga besar. Terlepas dari tingkat perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi Indonesia perlahan menjadi lebih baik dan stabil
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia perlahan menjadi lebih baik dan stabil menurut data yang diperoleh dari International Monetary Fund (IMF). Berikut adalah grafik yang
Lebih terperinciSURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY
SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY Triwulan IV- 2005 Secara umum, tingkat hunian properti komersial mengalami peningkatan kecuali tingkat hunian hotel dan ritel di Bandung menurun. Tarif
Lebih terperinciSURVEI PROPERTI KOMERSIAL
7 SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY September Secara umum, tingkat hunian properti komersial mengalami peningkatan, kecuali untuk pusat perbelanjaan. Sementara harga sewa properti komersial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis properti dewasa ini semakin pesat. Pengembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis properti dewasa ini semakin pesat. Pengembangan properti seperti hotel, mall, apartemen, perumahan menjadi pengembangan properti yang paling cepat
Lebih terperinciSURVEI PROPERTI KOMERSIAL
SURVEI PROPERTI KOMERSIAL Triwulan II I - 2008 Perkembangan Properti Komersial di wilayah Jabodebek (q-t-q) : Penambahan pasokan baru properti komersial pada triwulan II-2008 terjadi pada subsektor ritel,
Lebih terperinciKANTOR SEWA DI SENTRA PRIMER BARU TIMUR PUSAT KOTA BARU JAKARTA TIMUR
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR KANTOR SEWA DI SENTRA PRIMER BARU TIMUR PUSAT KOTA BARU JAKARTA TIMUR Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Harvey, Jack Characteristic of Real Property Market in Urban Land Economics (Fourth Edition). London: Macmillan Press.
153 DAFTAR PUSTAKA A. Buku Literatur Brueggeman, William B., Jeffrey D. Fisher. 2001. Real Estate Finance and Investment. New York: The McGraw Hill Companies. De Chiara, Joseph., dkk. 1995. Time-Saver
Lebih terperinciSURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY
SURVE PROPERT KOMERSAL COMMERCAL PROPERTY SURVEY Triwulan V - Tarif sewa properti komersial menunjukkan perkembangan yang berbeda. Sementara itu, tingkat hunian properti komersial cenderung meningkat,
Lebih terperinciSURVEI PROPERTI KOMERSIAL
7 SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY Agustus Secara umum, tingkat hunian properti komersial mengalami peningkatan, kecuali untuk pusat perbelanjaan. Harga sewa properti komersial juga
Lebih terperinciSURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY
9+-* SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY September Harga properti komersial sewa/jual pada bulan September secara bulanan relatif kecuali tarif hotel mengalami penurunan dan lahan industri
Lebih terperinciSURVEI PROPERTI KOMERSIAL
SURVEI PROPERTI KOMERSIAL Triwulan I - 2007 Perkembangan Properti Komersial di Wilayah Jabodetabek Tarif properti komersial (perkantoran, ritel, apartemen, hotel, dan lahan industri) cenderung meningkat
Lebih terperinciSURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY
9+-* SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY Maret Tingkat hunian ritel, kantor meningkat sebaliknya tingkat hunian apartemen, hotel menurun, sementara tarif sewa ritel, apartemen stabil.
Lebih terperinciSURVEI PROPERTI KOMERSIAL
7 SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY November Tingkat hunian hotel dan perkantoran mengalami penurunan sedangkan lainnya cenderung tetap atau sedikit naik. Sementara harga sewa secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan perekonomian dan pembangunan di Indonesia yang didukung kegiatan di sektor industri sebagian besar terkonsentrasi di daerah perkotaan yang struktur dan infrastrukturnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kebutuhan Perumahan bagi Penduduk Jakarta
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Kebutuhan Perumahan bagi Penduduk Jakarta Sebagai sentral dari berbagai kepentingan, kota Jakarta memiliki banyak permasalahan. Salah satunya adalah lalu lintasnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan usahanya harus memiliki kemampuan untuk melunasi kewajibankewajiban
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan yang ingin mempertahankan kelangsungan kegiatan usahanya harus memiliki kemampuan untuk melunasi kewajibankewajiban financialnya. Untuk menghadapi
Lebih terperinciPROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY. Pusat Perbelanjaan/Ritel di Jabodetabek dan Bandung
SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY Triwulan II- 2006 Tingkat hunian ritel, apartemen dan hotel di wilayah Jabotabek, mengalami peningkatan, sebaliknya tingkat hunian kantor mengalami
Lebih terperinciTOWNHOUSE DI SEMARANG
LANDASAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR TOWNHOUSE DI SEMARANG Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Disusun oleh : DINAR ARDIYANTA L2B 002 203 Periode
Lebih terperinciPenataan Bukit Gombel, Semarang dengan Bangunan multifungsi Penekanan pada Green Architecture
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Penataan Bukit Gombel, Semarang dengan Bangunan multifungsi Penekanan pada Green Architecture Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh
Lebih terperinciIndonesia Property Market Overview 4 th Quarter 2015
Indonesia Property Market Overview 4 th Quarter 2015 Coldwell Banker Commercial Kawasan Bisnis Granadha, 12 th B Floor Jl. Jenderal Sudirman Kav. 50 Jakarta 12930 Indonesia Phone : +62 21 255 39 388 Fax
Lebih terperinciSURVEI PROPERTI KOMERSIAL
Januari 2005 SURVEI PROPERTI KOMERSIAL Tingkat hunian kantor dan apartemen meningkat, sebaliknya tingkat hunian pusat perbelanjaan dan hotel menurun. Sementara tarif sewa umumnya mengalami peningkatan
Lebih terperinciSURVEI PROPERTI KOMERSIAL
SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY Februari - Tingkat hunian hotel dan apartemen mengindikasikan kenaikan, lainnya relatif stabil. Sementara tarif sewa, umumnya mengindikasikan penurunan
Lebih terperinciSURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY
SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY Triwulan I- 2006 Tingkat hunian kantor dan hotel di wilayah Jabotabek, mengalami peningkatan, sebaliknya tingkat hunian ritel, apartemen mengalami penurunan.
Lebih terperinciSURVEI PROPERTI KOMERSIAL
SURVEI SURVEI PROPERTI KOMERSIAL Triwulan IV-2006 Secara umum tingkat hunian properti komersial di wilayah Jabotabek, mengalami penurunan sementara tarif sewa kantor, ritel dan lahan industri relatif tetap
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1. Data Perkembangan Sensus Penduduk dan Tabel 2. Data Proyeksi Perkembangan Sensus Penduduk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Jakarta merupakan kota metropolitan dengan pertumbuhan penduduk yang pesat tiap tahunnya. Menurut data sensus BPS pada tahun 2010, meskipun jumlah penduduk Jakarta
Lebih terperinciSURVEI PROPERTI KOMERSIAL
7 SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY Mei Secara umum tingkat hunian maupun tarif sewa properti komersial mengalami peningkatan, kecuali untuk tingkat hunian apartemen. Sementara itu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Surakarta merupakan kota yang berkembang di wilayah Provinsi Jawa Tengah. Untuk saat ini di daerah Surakarta banyak dilakukan pengembangan atau pembangunan baik sarana
Lebih terperinciMegapolitan Kembangkan Kawasan Bisnis di Cinere, Sentul dan Karawaci
Megapolitan Kembangkan Kawasan Bisnis di Cinere, Sentul dan Karawaci Jakarta, 25 Juni 2013 PT Megapolitan Developments Tbk (kode emiten BEI: EMDE) sebagai salah satu perusahaan developer terkemuka menyelenggarakan
Lebih terperinciSURVEI PROPERTI KOMERSIAL
Februari 2005 SURVEI PROPERTI KOMERSIAL Secara umum, tingkat hunian dan tarif sewa properti komersial memperlihatkan peningkatan, kecuali hotel Tingkat penjualan dan harga jual pada umumnya meningkat Pusat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.1 Kebutuhan Kantor Sewa Diyogyakarta Di era sekarang ini, bekerja digedung perkantoran merupakan trend bekerja yang ada sekarang. Ada saatnya sebuah perusahan menghendaki
Lebih terperinciSURVEI PROPERTI KOMERSIAL
SURVEI PROPERTI KOMERSIAL Triwulan IV I - 2007 Perkembangan Properti Komersial di wilayah Jabodebek (q-t-q) : Perkembangan pasokan baru properti komersial yang cukup pesat terjadi pada subsektor perkantoran,
Lebih terperinciSURVEI PROPERTI KOMERSIAL
SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY Triwulan II - Pada triwulan laporan, secara umum tingkat hunian sektor properti komersial meningkat dibandingkan periode sebelumnya, kecuali untuk gedung
Lebih terperinciPUSAT PERBELANJAAN ELEKTRONIK DI KUNINGAN JAKARTA DENGAN PENEKANAN DESAIN STRUKTUR HIGH-TECH
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PUSAT PERBELANJAAN ELEKTRONIK DI KUNINGAN JAKARTA DENGAN PENEKANAN DESAIN STRUKTUR HIGH-TECH Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. Setelah Jakarta kian sesak akibat maraknya pembangunan properti, apartemen pun merambah daerah di luar Ibu Kota Jakarta yaitu Bekasi,
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Setelah Jakarta kian sesak akibat maraknya pembangunan properti, apartemen pun merambah daerah di luar Ibu Kota Jakarta yaitu Bekasi, Tangerang, Depok, dan Bogor menjadi
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PROPERTI KOMERSIAL
PERKEMBANGAN PROPERTI KOMERSIAL Triwulan I - 2010 Perkembangan Properti Komersial di wilayah Jabodebek (qtq) : Jumlah pasokan properti komersial di Jabodebek pada triwulan I-2010 meningkat pada beberapa
Lebih terperinciSejumlah Proyek Properti di Koridor Timur Jakarta
Sejumlah Proyek Properti di Koridor Timur Jakarta Banyak property baru bermunculan di koridor timur Jakarta dalam lima tahun terakhir ini. Setelah diteruskannya pembangunan Tol Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung
Lebih terperinciAbstrak. Keyword : Hulu hilir, aspek perpajakan, real estat
Abstrak Pertumbuhan berbagai produk properti berupa perumahan, apartemen, kondominium, pusat perdagangan, gedung perkantoran, rumah toko dan rumah kantor serta pembangunan kawasan industri baru menjadi
Lebih terperinciBAB I. Jakarta berbondong-bondong untuk tinggal, belajar, dan bekerja di ibukota. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Jakarta merupakan kota metropolitan yang sampai saat ini dijadikan tujuan utama masyarakat sebagai tempat untuk mengejar masa depan. Para pendatang dari daerah luar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selama tahun tersebut. Menurunnya daya beli masyarakat yang dipicu dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perlambatan ekonomi sepanjang tahun 2015 memberikan pengaruh tersendiri terhadap pertumbuhan beberapa sektor industri dalam negeri, tak terkecuali bagi sektor properti.
Lebih terperinciSURVEI PROPERTI KOMERSIAL
SURVEI PROPERTI KOMERSIAL Perkembangan Properti Komersial di wilayah Jabodetabek (q-t-q) : Triwulan II I - 2007 Jakarta: pasokan perkantoran bertambah tetapi tingkat hunian masih meningkat dengan tarif
Lebih terperinciat the best spot with most convenient access
Kota Summarecon Bekasi dikembangkan di lahan 240 ha yang dirancang sebagai modern compact city, dengan kawasan hunian eksklusif yang nyaman dan lingkungan asri, menjadi pusat komersial dan bisnis terkemuka,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUMAHAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUMAHAN 1.1.1 Pertumbuhan Sektor Perumahan Nasional Peta bisnis properti di Indonesia menunjukkan terjadinya kecenderungan penurunan kapitalisasi pada tahun 2007,
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) D-73
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-73 Analisis Produktivitas Maksimum Penggunaan Lahan dengan Metode Highest and Best Use (HBU) pada Lahan Kosong di Kawasan Perumahan
Lebih terperinciRUMAH SUSUN MILIK DI JAKARTA DENGAN PENENKANAN DESAIN MODERN-GREEN Sevi Maulani, 2014 BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengapa rumah susun? Kebutuhan tempat tinggal merupakan kebutuhan primer manusia. Berbagai macam upaya pemenuh kebutuhan ini terwujud dengan semakin banyaknya proyek-proyek
Lebih terperinciSURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY
9+-* SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY Oktober Harga properti komersial sewa/jual pada bulan Oktober secara bulanan relatif stabil kecuali tarif lahan industri mengalami penurunan dan
Lebih terperinci[TUGAS AKHIR 38] CONDOTEL DI SEMARANG BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini Kota Semarang merupakan salah satu kota yang sedang berkembang di bidang industri, perdagangan dan pariwisata, didukung dengan adanya Pelabuhan Tanjung Mas
Lebih terperinciFENOMENA PENGELOLAAN PRASARANA DI KAWASAN PERBATASAN
FENOMENA PENGELOLAAN PRASARANA DI KAWASAN PERBATASAN (Studi Kasus: Pengelolaan Persampahan di Perumnas Pucang Gading, Perbatasan Kota Semarang-Kabupaten Demak) TUGAS AKHIR Oleh: L. VENARIO AGIASTO L2D
Lebih terperinci: Achmad Aldiansyah Npm : Kelas : 3 EA 32 Pembimbing : Supriyo Hartadi W, SE., MM.
PENGARUH FAKTOR FISIK, EKONOMI, SOSIAL, PEMERINTAH, AKSESIBILITAS, DAN FASILITAS TERHADAP HARGA JUAL TANAH DAN BANGUNAN DI PERUMAHAN MUSTIKA GRANDE SETU, BEKASI Nama : Achmad Aldiansyah Npm : 10213078
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tingginya tingkat urbanisasi sangat berperan besar dalam meningkatnya jumlah penduduk di kota-kota besar. DKI Jakarta, sebagai provinsi dengan kepadatan penduduk tertinggi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan atau menikmati dan atau memiliki rumah yang layak dalam. tunai atau angsuran, hibah atau dengan cara lain yang sesuai dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan akan rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar (home needs) bagi manusia setelah pangan dan sandang. Setiap individu manusia akan mengutamakan pemenuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai kota yang menyandang predikat kota pelajar dan juga yang sekarang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai kota yang menyandang predikat kota pelajar dan juga yang sekarang ini sudah menjadi salah satu kota tujuan wisata, Yogyakarta masih merupakan kota yang paling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Semarang adalah ibukota Provinsi Jawa Tengah, Indonesia, sekaligus kota metropolitan terbesar kelima di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Medan.
Lebih terperinciANALISA TEKNIS DAN FINANSIAL PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN CIPUTRA WORLD SURABAYA. Oleh : Rachma Prima Aurora ( )
ANALISA TEKNIS DAN FINANSIAL PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN CIPUTRA WORLD SURABAYA Oleh : Rachma Prima Aurora (3106 100 130) PENDAHULUAN Latar Belakang Lahan perumahan di Surabaya semakin sempit karena meningkatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemakaian energi karena sumbernya telah menipis. Krisis lingkungan sangat mempengaruhi disiplin arsitektur di setiap
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Arsitek pada jaman ini memiliki lebih banyak tantangan daripada arsitekarsitek di era sebelumnya. Populasi dunia semakin bertambah dan krisis lingkungan semakin menjadi.
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. Kota Tangerang terletak antara Lintang Selatan dan
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Kota Tangerang terletak antara 6 6-6 13 Lintang Selatan dan 106 36-106 42 Bujur Timur. Luas wilayah Kota Tangerang sekitar 164,55 km², saat ini memiliki 13 wilayah administratif
Lebih terperinciTim Statistik Sektor Riil BERITA PROPERTI. Direktorat Statistik Ekonomi dan Moneter. Edisi Perdana
Tim Statistik Sektor Riil Direktorat Statistik Ekonomi dan Moneter BERITA PROPERTI Edisi Perdana KONDISI PROPERTI GLOBAL Posisi pasar properti di Indonesia cukup menjanjikan karena ditopang oleh perekonomian
Lebih terperinciStudi Kinerja Industri Properti Komersial Apartemen, Hotel, Perkantoran, Pusat Perbelanjaan, Lahan Industri
LAPORAN INDUSTRI Januari 2014 Studi Kinerja Industri Properti Komersial Apartemen, Hotel, Perkantoran, Pusat Perbelanjaan, Lahan Industri DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Kata Pengantar 2 1.2 Cakupan
Lebih terperinciBab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Pertumbuhan angka penduduk di Indonesia selalu mengalami peningkatan. Seiring meningkatnya jumlah penduduk, kebutuhan masyarakat terhadap rumah sebagai salah satu kebutuhan
Lebih terperinciLAPORAN INDUSTRI INDUSTRI PROPERTI KOMERSIAL DI INDONESIA
2017 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI PROPERTI KOMERSIAL DI INDONESIA DAFTAR ISI BAB I. PERTUMBUHAN INDUSTRI PROPERTI 1 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2 Grafik 1.1. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, 2010 2017
Lebih terperinciKOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY
SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY Juni Secara umum tingkat hunian dan tarif sewa properti komersial mengalami meningkatan Tingkat penjualan meningkat kecuali perkantoran, dan terjadi
Lebih terperinciKANTOR SEWA DAN APARTEMEN DI JAKARTA SELATAN Penekanan Desain Arsitektur Post-Modern
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) KANTOR SEWA DAN APARTEMEN DI JAKARTA SELATAN Penekanan Desain Arsitektur Post-Modern Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi alternatif masyarakat. Hal ini terlihat dari banyaknya masyarakat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang penelitian Berbagai macam sektor yang menggerakkan roda perekonomian, salah satunya adalah sektor properti. Investasi dalam bentuk properti masih menjadi alternatif
Lebih terperinciKomisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A11412 TENTANG
Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A11412 TENTANG PENILAIAN TERHADAP PENGAMBILALIHAN (AKUISISI) SAHAM PERUSAHAAN PT DUTA SUMARA ABADI OLEH
Lebih terperinciKOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY
SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY April Secara umum tingkat hunian mengalami peningkatan, kecuali ritel yang sedikit menurun dan lahan industri yang cenderung tetap. Tarif sewa properti
Lebih terperinciKANTOR SEWA DENGAN TEMA PERKANTORAN TAMAN DI JAKARTA
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik KANTOR SEWA DENGAN TEMA PERKANTORAN TAMAN DI JAKARTA Diajukan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang tampak secara jelas bagaimana bidang konstruksi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa sekarang tampak secara jelas bagaimana bidang konstruksi telah berkembang sedemikian pesat dan sungguh sungguh mempengaruhi kehidupan masyarakat. Banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Perkembangan dalam bidang perekonomian semakin meningkat, di
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 LATAR BELAKANG Perkembangan dalam bidang perekonomian semakin meningkat, di tambah dengan kebutuhan hidup sehari hari yang harus terpenuhi. Suatu lahan kota akan mengalami perkembangan,
Lebih terperinciSEA SIDE MALL PADA KAWASAN WATERFRONT KOTA BENGKALIS-RIAU (Studi Kasus pada Pantai Andam Dewi Bengkalis) Penekanan Desain Arsitektur Morphosis
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SEA SIDE MALL PADA KAWASAN WATERFRONT KOTA BENGKALIS-RIAU (Studi Kasus pada Pantai Andam Dewi Bengkalis) Penekanan Desain Arsitektur Morphosis Diajukan
Lebih terperinciCITY HOTEL BINTANG EMPAT DI SEMARANG
TUGAS AKHIR PERIODE 111 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR CITY HOTEL BINTANG EMPAT DI SEMARANG Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik Disusun
Lebih terperinciCondotel ini awal mulanya popular di Amerika. Disana condotel biasanya berbentuk bangunan tinggi dan mewah. Sama halnya dengan condominium, unit
Condotel/Service Apartment, belakangan ini makin menarik saja untuk di bicarakan. Sebab, di beberapa tempat, ternyata cukup banyak pengembang yang menawarkan proyek Condotel/Service Apartmentnya kepada
Lebih terperinciPOTENSI LOKASI PUSAT PERDAGANGAN SANDANG DI KOTA SOLO (Studi Kasus: Pasar Klewer, Beteng Trade Center dan Pusat Grosir Solo) TUGAS AKHIR
POTENSI LOKASI PUSAT PERDAGANGAN SANDANG DI KOTA SOLO (Studi Kasus: Pasar Klewer, Beteng Trade Center dan Pusat Grosir Solo) TUGAS AKHIR Oleh : AULIA LATIF L2D 002 389 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
Lebih terperinciPAM JAYA SEBAGAI PENYEDIA AIR BERSIH DALAM RENCANA PENGEMBANGAN RUMAH SUSUN DI DKI JAKARTA
PAM JAYA SEBAGAI PENYEDIA AIR BERSIH DALAM RENCANA PENGEMBANGAN RUMAH SUSUN DI DKI JAKARTA Oleh Ir. H. Sriwidayanto Kaderi Kongres Penghuni Rusun Indonesia 18 Desember 2013 Auditorium Cawang Kencana TUJUAN
Lebih terperinciSURVEI PROPERTI KOMERSIAL
7 SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY April Tingkat hunian maupun tarif sewa cenderung relatif stabil Tingkat penjualan apartemen dan lahan industri meningkat, sedangkan kantor relatif
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI INDUSTRI PROPERTY DAN REAL ESTATE DI INDONESIA Sejarah Perusahaan Sub Sektor Property dan Real Estate
12 BAB II DESKRIPSI INDUSTRI PROPERTY DAN REAL ESTATE DI INDONESIA 2.1. Sejarah Perusahaan Sub Sektor Property dan Real Estate Industri sub sektor property dan real estate pada umumnya merupakan dua hal
Lebih terperinciSHOPPING MALL DI JAKARTA BARAT
Landasan Program Perencanaan Dan Perancangan Arsitektur SHOPPING MALL DI JAKARTA BARAT (Penekanan pada Optimalisasi Lahan) Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN APARTEMEN DI KOTA SEMARANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini wilayah Jateng tengah menjadi tujuan utama investasi. Jateng dinilai memiliki banyak potensi sehingga para investor berlomba untuk berinvestasi disana. Seperti
Lebih terperinciSURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY
9+-* SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY Juni Harga properti komersial sewa/jual pada bulan Juni secara bulanan relatif stabil sementara secara tahunan mengalami peningkatan. Secara bulanan
Lebih terperinciTA 91. golf side town house. di Semarang. s a n t y l u s i a n i l2b BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan dasar dari manusia disamping pangan dan sandang adalah papan, yang disebut juga sebagai rumah. Awalnya manusia membuat rumah karena ingin mencari suatu tempat
Lebih terperinciBAB II PEMROGRAMAN. Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat,
BAB II PEMROGRAMAN Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat, khususnya kota Medan. Hal ini terkait dengan berbagai bidang yang juga mengalami perkembangan cukup pesat seperti bidang
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. rutin jika disewakan atau sering disebut sebagai passive income. Selain itu pada
1 BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Properti merupakan salah satu sarana investasi yang sangat menarik untuk dicermati karena investasi jenis ini dapat memberikan pendapatan sewa secara rutin jika disewakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Apartemen adalah: Tempat tinggal (yang terdiri atas kamar tamu, kamar tidur,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengertian apartemen Menurut (KBBI) Kamus Besar Bahasa Indonesia, Apartemen adalah: Tempat tinggal (yang terdiri atas kamar tamu, kamar tidur, kamar mandi, dapur,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar di Indonesia.Di jakarta khususnya, pusat perbelanjaan (mall) hampir. menghiasi setiap sudut strategis kota.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini belanja merupakan aktivitas rutin, trend tersendiri di kalangan masyarakat urban. Belanja seringkali menjadi pelampiasan hasrat seseorang, buruknya hasrat
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN April :51 wib. 2 Jum'at, 3 Mei :48 wib
Bab I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek A. Umum Pertumbuhan ekonomi DIY meningkat 5,17 persen pada tahun 2011 menjadi 5,23 persen pada tahun 2012 lalu 1. Menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Kota Medan merupakan kota metropolitan. Kota Medan merupakan sebuah kota yang letaknya strategis dari segi business. Kota Medan sebagai kota metropolitan terus mengalami
Lebih terperinciSURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY
9+-* SURVEI PROPERTI KOMERSIAL COMMERCIAL PROPERTY SURVEY Juli Harga properti komersial sewa/jual pada bulan Juli secara bulanan relatif stabil sementara secara tahunan mengalami peningkatan. Tingkat hunian
Lebih terperinciAnalisis Alokasi Biaya Tetap Pada Penetapan Harga Pokok Unit Hunian di Tower 2 dan Tower 3 Apartemen Tamansari Prospero, Sidoarjo, Jawa Timur
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-124 Analisis Alokasi Biaya Tetap Pada Penetapan Harga Pokok Unit Hunian di Tower 2 dan Tower 3 Apartemen Tamansari Prospero,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lemahnya perencanaan dan kontrol membuat permasalahan transportasi menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Transportasi perkotaan di banyak negara berkembang menghadapi permasalahan dan beberapa diantaranya sudah berada dalam tahap kritis. Permasalahan yang terjadi bukan
Lebih terperinciI. Beberapa Istilah dalam Izin dan Pertimbangan Teknis terkait Izin Pemanfaatan Ruang ( IPPL, Rencana Tapak dan IMB )
I. Beberapa Istilah dalam Izin dan Pertimbangan Teknis terkait Izin Pemanfaatan Ruang ( IPPL, Rencana Tapak dan IMB ) a. Izin Prinsip Pemanfaatan Ruang adalah izin yang bertujuan untuk memberikan arahan
Lebih terperinciKebijaksanaan pengembangan mengenai pengendalian pembangunan apartemen yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan
Konsep Perencanaan Apartemen Posted on Juli 1, 2010 by Bipro Indonesia Konsep Perencanaan Apartemen Sejak akhir tahun 2009 hingga sekarang saya terlibat di dalam pra perancangan dan pembangunan sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber pendapatan daerah menurut Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 pasal 157 meliputi Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan dan Lain-lain pendapatan daerah yang
Lebih terperinciBurgundy The Orchard Summarecon Bekasi Dijual Rp 1.1 M
Burgundy Residence @ The Orchard Dijual Rp 1.1 M segera me-launching cluster perumahan terbaru 2017 dengan cluster perdana Burgundy Residence. Rumah baru 2 lantai di cluster Burgundy Residence dijual daripada
Lebih terperinci