INVENTARISASI DAN PEMANTAUAN SUMBERDAYA HUTAN
|
|
- Sudirman Sugiarto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 INVENTARISASI DAN PEMANTAUAN SUMBERDAYA HUTAN Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumberdaya Hutan AFoCO 11 Maret 2014 UU No 41 Tahun 1999 Pasal 13: Inventarisasi Hutan dilakukan dengan survei mengenai: Status dan keadaan fisik hutan, flora dan fauna, sumber daya hutan lainnya. Kondisi sosial masyarakat di dalam dan sekitar hutan 1
2 INVENTARISASI HUTAN BERDASARKAN UU NO. 41 TAHUN 1999 Nasional * Wilayah Daerah Aliran Sungai Unit Pengelolaan---kph* CLUSTER PLOTS AROUND OF INDONESIA IN GRID 20 Km x 20 Km 2
3 INVENTARISASI HUTAN TINGKAT WILAYAH WIlAYAH PROVINSI Diselenggarakan oleh gubernur Cakupan seluruh wilayah propinsi Mengacu pada hasil inventarisasi hutan nasional Dilaksanakan sekurangkurangnya 5 tahun sekali WILAYAH KAB/KOTA Diselenggarakan oleh Bupati/walikota Cakupan seluruh wilayah kab/kota Mengacu pada hasil inventarisasi hutan tk provinsi Dilaksanakan sekurangkurangnya 5 tahun sekali National Forest Inventory NFI COMPONENT : NFI PROJECT ( ) FAO - GOI 1. FOREST RESOURCES MONITORING (FRA) 2. FOREST RESOURCES MONITORING (FRM) 3. GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM (GIS) 4. USER SERVICES GOAL : 1. TO PROVIDE THE INFORMATION OF LOCATION AND FOREST TYPE DISTRIBUTION AND LANDUSE 2. TO BUILT AND DEVELOP NFI SYSTEM FOR FOREST RESOURCES MONITORING 3. TO ESTIMATE TIMBER VOLUME, GROWTH AND YIELD AND FOREST DINAMIC DEPENDS ON FOREST TYPE, SPECIES OR GROUP OF SPECIES TO PROVIDE THE INFORMATION FOR STAKEHOLDER TO SUPORT PLANNING AND POLICY MAKING AND MONITORING IN FORESTRY SECTOR AT NATIONAL LEVEL AND REGION 3
4 INPUT: PETA SPASIAL + DATA ATRIBUT - BATAS ADMINISTRASI - LAND COVER - BATAS HPH - GRID TSP/PSP OUTPUT: - PETA TEMATIK - INFORMASI SUMBER DAYA HUTAN - HASIL ANALISIS LAIN GIS AUXILIARY DATA PENUTUPAN LAHAN/ PENGGUNAAN LAHAN VOLUME TEGAKAN & HUBUNGAN DENGAN STRATIFIKASI DAFTAR GRID KLASTER + STRATA DIAS DATA UNTUK UJI COBA FDS OUTPUT : - HARD COPY INDERAJA - MOSAIK INDERAJA Program Pengolahan Data TSP/PSP OUTPUT : - STATISTIK SUMBER DAYA HUTAN INPUT : - DATA INDERAJA (DIGITAL) - DATA UNTUK UJI COBA INPUT : - MASTER FILE DATA LAPANGAN 1. FDS : To manage field inventory (Temporary Sample Plots/Permanent Sample Plots and Re-enumeration PSP) and field data processing system integrated with GIS 2. FRM : Mapping, data updating, land cover change monitoring use imagery data (different of time) 3. DIAS : Digital image Interpretation as data input for FRM 4. GIS : Built GIS basic data and change monitoring and integrated with other information 4
5 INVENTARISASI HUTAN & SOSIAL BUDAYA 13/03/2014 Informasi Kondisi SOSBUD sekitar KPH Informasi potensi hutan Kebutuhan akan data dan informasi tentang kondisi SOSBUD & potensi hutan di lokasi KPH sebagai bahan pengambilan kebijakan dalam tata kelola hutan Jumlah Desa sekitar KPH TSP/PSP sebanyak XX klaster = X % Informasi penutupan lahan Peralatan & SDM Field Data System Geographic Information System Digital Image Analysis System Inventarisasi hutan 1. Jenis dan potensi flora 2. Status, penggunaan dan penutupan lahan 3. Kondisi, jenis dan tekstur tanah 4. Hidrologi, tata air dan bentang alam 5. Iklim setempat 6. Kelerengan lapangan dan topografi Memperoleh data dan informasi sosbud masyarakat di dalam/sekitar kawasan meliputi : Biofisik (kondisi tanah, topografi, iklim) Demografi (jumlah penduduk, mata pencaharian, dll) Sarpras Sejarah Desa, pemukiman dan tata guna lahan (sebelum dan sesudah penetapan status kawasan) Sistem dan struktur masyarakat Kalender musim Interaksi masyarakat terhadap kawasan hutan 5
6 INVENTARISASI SOSIAL BUDAYA sekitar KPH Memperoleh data dan informasi sosbud masyarakat di dalam/sekitar kawasan meliputi : Biofisik (kondisi tanah, topografi, iklim) Demografi (jumlah penduduk, mata pencaharian, dll) Sarpras Sejarah Desa, pemukiman dan tata guna lahan (sebelum dan sesudah penetapan status kawasan) Sistem dan struktur masyarakat Kalender musim Interaksi masyarakat terhadap kawasan hutan NFI Neraca Sumberdaya Hutan Sosial Budaya Penafsiran Penutupan Lahan Carbon Sequestration Emisi Inventarisasi Hutan Pemantauan sumberdaya hutan Jaringan Data Spatial Pemetaan Jaringan data Pemetaan kawasan Hutan; PIPIB 6
7 Jumlah klaster 13/03/2014 Informasi Penting Dalam Supervisi Peta lokasi dan Peta penutupan lahan Cek jumlah klaster/plot yang diukur bandingkan dengan luasan Cek pengukuran di lapangan (sesuai??) Peta kerja (termasuk mencapai lokasi) Cek hasil inventarisasi hutan Cek pembagian petak (sesuai dengan methode klaster? Cek lokasi klaster di atas peta Cek Nilai potensi kayu Cek pengukuran kayu di bawah diameter 20 cm Teknik invent arisasi hutan Cek teknik pengambilan sample (sistematik, jalur, stratifikasi) Cek Jenis dan diameter kayu yang diukur Cek informasi lainnya (tanah, iklim, topografi dll) JUMLAH KLASTER NFI YANG DIUKUR PER TAHUN enumerasi re-enumerasi 220 7
8 500 m 100 m 500 m 13/03/2014 CLUSTER PLOTS LAYOUT 1 cluster: 9 Tract or 72 Sub Plot TSP : Temporary Sample Plots PSP : Permanent Sample Plots 1 tract Temporary Sample Plot (TSP): 8 Sub Plot (± 1 Ha) Included PSP (tract 5th) Measurement with point sampling technique (BAF 4) 1 tract PSP = 1 Ha Only at 5 th tract, Square plot (100 m x 100 m) with 16 Record Unit Methode Pengukuran Point Sampling TSP dan PSP 100 m 17 pohon in 500 m 15 phn / ha in 500 m 12 phn/ ha in 11 phn/ha in phn/ha in 17 phn /ha in 15 phn /ha in 14 phn/ha in 500 m 500 m 8
9 Verifikasi dan validasi Hasil Pengukuran TSP dan PSP Pengukuran point sampling (TSP) dan record unit (PSP) yang dihasilkan tidak memiliki perbedaan nyata- 10 % ( Nilai N dan V di TSP dan PSP memiliki toleransi 10 %) Pada Tract 5, Point sampling (sub plot 1 s/d 8) memiliki perbedaan nilai potensi (N dan V) tidak boleh lebih dari 10 % dengan N dan V di record unit (RU) 1 s/d 16 Untuk memudahkan kontrol, Harus disertakan Peta pohon pada PSP tract 5 dan dokumentasi pada titik pusat klaster Koordinat T1 dan T2 dan hasil tracking harus didokumentasikan langsung dari alat GPS dan di verifikasi oleh Kepala Seksi ISDH Methode verifikasi dan validasi TSP dan PSP pada kegiatan ENUMERASI TSP Subplot 1 Subplot 2 Subplot 3 Subplot 4 Subplot 5 Subplot 6 Subplot 7 Subplot 8 Tract 5 PSP RU 1 RU 5 dan 9 RU 13 RU 14 dan 15 RU 16 RU 8 dan 12 RU 4 RU 2 dan 3 9
10 Methode Forest Resource Assesment Ground Check NFI Neraca sumberdaya Hutan Social Economy Budaya Remote Sensing Penutupan Lahan Degradasi & Deforestasi Pemetaan Q C (Quality Control) Q A (Quality Assurance) HUTAN PRIMER belum ditebang, vol tinggi belum ditebang, vol sedang belum ditebang, vol rendah ( 7 pohon, BAF 4 m2/ha) (4-6 pohon, BAF 4 m2/ha) ( 4 pohon, BAF 4 m2/ha) (vol 250 m3/ha) (vol m3/ha) (vol 150 m3/ha) PENGGUNAAN DATA NFI UNTUK PENDUGAAN EMISI DAN SERAPAN Perubahan Penutup Lahan: Landsat 5, Landsat 7 ETM+, citra lain yg tersedia (1990, 1996, 2000, 2003, 2006, 2009, 2011) 20 Sample Plot National Forest Inventory (NFI) ( cluster plots) ( cluster plots) ( 485 cluster plots) (>3.000 cluster plots) Data Sample Plot di Provinsi selain data NFI 10
11 21 PERBANDINGAN STOK KARBON PER PENUTUPAN LAHAN TAHUN 2012 &
12 Keunggulan NFI Dilakukan pengukuran di seluruh kawasan hutan Indonesia jarak 20 x 2o km; krn merupakan tupoksi Direktorat Jenderal Planologi; yang akan diukur kembali setiap lima tahun sekali. Pengukuran dilakukan oleh STAF BPKH; setiap tahun dilakukan penyegaran; Dilakukan secara sitematika sampling sehingga lebih murah dibandingkan dengan methode lainnya; Keterbatasan NFI Data tidak cukup representative untuk digunakan ke tingkat yang lebih kecil karena bersifat makro; Re-enumerasi setiap lima tahun tidak secara konsisten pada plot yang sama mengingat keterbatasan anggaran. Hasil dari pengukuran tidak bisa menggambarkan kondisi type ekosistem secara keseluruhan. Quality control dan quality assurance belum berjalan dengan baik. Perlu ada komponen yang diukur untuk bisa mengukur karbon di 5 (lima pools); Belum di buat allometric equation, baik per pohon di hutan alam, maupun secara general FRA
13 Terima kasih 13
National Forest Monitoring System untuk mendukung REDD+ Indonesia
National Forest Monitoring System untuk mendukung REDD+ Indonesia IMAN SANTOSA T. Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan Ditjen Planologi kehutanan Kementerian Kehutanan Workshop Sistem
Lebih terperinciPENGELOLAAN NATIONAL FOREST INVENTORY (NFI) PADA BPKH WILAYAH XIV KUPANG
PENGELOLAAN NATIONAL FOREST INVENTORY (NFI) PADA BPKH WILAYAH XIV KUPANG DISAMPAIKAN PADA LOKAKARYA SINERGITAS PROGRA M DAN KEBIJAKAN PROVINSI N USA T ENGGARA T IMUR DALAM M ITIGASI PERUBAHAN IKLIM SERTA
Lebih terperinciNational Forest Monitoring System
National Forest Monitoring System untuk mendukung REDD+ Indonesia IMAN SANTOSA T. Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan Ditjen ij Planologi l ikh kehutanan Kementerian Kehutanan Workshop
Lebih terperinciSTRATEGI MONITORING PSP DAN PELUANG PENGINTEGRASIAN KEGIATAN DENGAN PSP LAIN DI PROVINSI MALUKU. oleh : Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah IX
STRATEGI MONITORING PSP DAN PELUANG PENGINTEGRASIAN KEGIATAN DENGAN PSP LAIN DI PROVINSI MALUKU oleh : Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah IX Pendahuluan UU 41 Tahun 1999, Hutan : # Karunia & amanah
Lebih terperinciKAJIAN METODE DAN RANCANGAN NATIONAL FOREST INVENTORY (NFI) INDONESIA DAN REKOMENDASI PENYEMPURNAANNYA
KAJIAN METODE DAN RANCANGAN NATIONAL FOREST INVENTORY (NFI) INDONESIA DAN REKOMENDASI PENYEMPURNAANNYA Waktu STOK TH 0 (1991 1995) Sampling design PROYEKSI STOK TH 5 (1996 2000) PROYEKSI STOK TH 10 (2001
Lebih terperinciII. METODOLOGI. A. Metode survei
II. METODOLOGI A. Metode survei Pelaksanaan kegiatan inventarisasi hutan di KPHP Maria Donggomassa wilayah Donggomasa menggunakan sistem plot, dengan tahapan pelaksaan sebagai berikut : 1. Stratifikasi
Lebih terperinciINTEGRASI NFI KE DALAM SISTEM MONITORING KARBON HUTAN YANG AKAN DIBANGUN DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
INTEGRASI NFI KE DALAM SISTEM MONITORING KARBON HUTAN YANG AKAN DIBANGUN DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Iman Santosa Tj. Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumberdaya Hutan Ditjen Planologi Kehutanan
Lebih terperinciPengembangan Sistem Monitoring PSP yang Terintegrasi dan Partisipatif di Provinsi BAB 3
BAB 3 Pengembangan Sistem Monitoring PSP yang Terintegrasi dan Partisipatif di Provinsi Prosiding Workshop Strategi Monitoring dan Pelaporan Plot Sampel Permanen di Provinsi Sulawesi Utara 39 3.1 Integrasi
Lebih terperinciPUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN
KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 62 /Dik-1/2010 T e n t a n g
Lebih terperinciINTEGRASI NFI KE DALAM SISTEM MONITORING KARBON HUTAN YANG AKAN DIBANGUN DI PROVINSI MALUKU
INTEGRASI NFI KE DALAM SISTEM MONITORING KARBON HUTAN YANG AKAN DIBANGUN DI PROVINSI MALUKU DR.Ernawati, M.Sc Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumberdaya Hutan Ditjen Planologi Kehutanan Kementerian
Lebih terperinciInventarisasi hutan dalam Indentifikasi High Carbon StoCck
Inventarisasi hutan dalam Indentifikasi High Carbon StoCck Oleh : The Forest Trust Indonesia 2018 Kegiatan Terkait Pengukuran HCS di UM 1. HCS Inventory >>>> Sosialisasi 2. HCS Verifikasi >>>> Proses Sosialisasi
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.6/Menhut-II/2010 TENTANG
PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.6/Menhut-II/2010 TENTANG NORMA, STANDAR, PROSEDUR DAN KRITERIA PENGELOLAAN HUTAN PADA KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN LINDUNG (KPHL) DAN KESATUAN PENGELOLAAN
Lebih terperinciDIREKTORAT INVENTARISASI DAN PEMANTAUAN SUMBER DAYA HUTAN. Jakarta, 26 Januari 2017
DIREKTORAT INVENTARISASI DAN PEMANTAUAN SUMBER DAYA HUTAN Workshop Nasional "Menterjemahkan Transparency Framework Persetujuan Paris dalam Konteks Nasional" Jakarta, 26 Januari 2017 ISU STRATEGIS ORGANISASI
Lebih terperinciPERKEMBANGAN APLIKASI DATABASE PEMANTAUAN KARBON HUTAN
PERKEMBANGAN APLIKASI DATABASE PEMANTAUAN KARBON HUTAN Disampaikan pada Pelatihan Verifikasi dan Updating Data PSP untuk Mendukung Sistem Pemantauan Karbon Hutan yang Sesuai Prinsip MRV Bogor, 23-24 Juni
Lebih terperinciNational Forest Inventory yang Disempurnakan di Sulawesi Tengah
DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEMENTERIAN KEHUTANAN Laporan Pelaksanaan Lapangan National Forest Inventory yang Disempurnakan di Sulawesi Tengah i LAPORAN PELAKSANAAN LAPANGAN NATIONAL FOREST INVENTORY
Lebih terperinciPEDOMAN DAN APLIKASI UNTUK PENGELOLAAN HUTAN
PEDOMAN DAN APLIKASI UNTUK PENGELOLAAN HUTAN PEDOMAN PENGUKURAN KARBON UNTUK MENDUKUNG PENERAPAN REDD+ DI INDONESIA 45 51 47 MUTAN Model Ekonomi Usaha Tani Hutan 49 SOFTWARE NERACA SUMBER DAYA HUTAN Untuk
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Denpasar, Maret 2016 Kepala Balai, Ir. S y a f r i, MM NIP
KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan pelaksanaan kegiatan Inventarisasi Biogeofisik di Wilayah
Lebih terperinciKementerian Kehutanan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan Kebijakan.
Kementerian Kehutanan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan Kebijakan Jl. Gunung Batu No. 5 Bogor; Telp.: 0251 8633944; Fax: 0251 8634924; Email:
Lebih terperinciDRAFT. 2. Undang Undang...
DRAFT PERATURAN DIREKTUR JENDRAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN NOMOR : TENTANG PEDOMAN PENGUKURAN, PELAPORAN DAN VERIFIKASI KEGIATAN PEMANFAATAN HUTAN PADA AREAL KERJA IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU
Lebih terperinciANALISIS PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN KABUPATEN TOBA SAMOSIR SKRIPSI. Oleh : PUTRI SINAMBELA /MANAJEMEN HUTAN
ANALISIS PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN KABUPATEN TOBA SAMOSIR SKRIPSI Oleh : PUTRI SINAMBELA 071201035/MANAJEMEN HUTAN DEPARTEMEN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2011 LEMBAR PENGESAHAN
Lebih terperinciPENGERTIAN, FUNGSI DAN TEKNIK PEMBANGUNAN PLOT SAMPEL PERMANEN (PSP)
PENGERTIAN, FUNGSI DAN TEKNIK PEMBANGUNAN PLOT SAMPEL PERMANEN (PSP) I Wayan Susi Dharmawan (Puslitbang Konservasi dan Rehabilitasi) Disampaikan pada acara Lokakarya Sinergitas Program dan Kebijakan Provinsi
Lebih terperinciKondisi Hutan (Deforestasi) di Indonesia dan Peran KPH dalam penurunan emisi dari perubahan lahan hutan
Kondisi Hutan (Deforestasi) di Indonesia dan Peran KPH dalam penurunan emisi dari perubahan lahan hutan Iman Santosa T. (isantosa@dephut.go.id) Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumberdaya Hutan
Lebih terperinciK E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 19/Dik-2/2012 KURIKULUM DIKLAT FIELD SURVEY (PENGUKURAN KARBON)
KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 19/Dik-2/2012
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.67/Menhut-II/2006 TENTANG KRITERIA DAN STANDAR INVENTARISASI HUTAN MENTERI KEHUTANAN,
MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.67/Menhut-II/2006 TENTANG KRITERIA DAN STANDAR INVENTARISASI HUTAN MENTERI KEHUTANAN, Menimbang: a. bahwa untuk terselenggaranya
Lebih terperinciIr. Rubini Jusuf, MSi. Sukentyas Estuti Siwi, MSi. Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)
Ir. Rubini Jusuf, MSi. Sukentyas Estuti Siwi, MSi. Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Disampaikan pada Lokakarya Strategi Monitoring dan Pelaporan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI 3.1 Waktu Penelitian 3.2 Lokasi Penelitian
III. METODOLOGI 3.1 Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Februari sampai September 2011. Kegiatan penelitian ini meliputi tahap prapenelitian (persiapan, survei), Inventarisasi (pengumpulan
Lebih terperinciMenciptakan SDM Kehutanan Profesional dan Berakhlak Mulia melalui Diklat
KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 40/Dik-2/2012
Lebih terperinciPerhitungan karbon untuk perbaikan faktor emisi dan serapan grk
Perhitungan karbon untuk perbaikan faktor emisi dan serapan grk Program : Pengelolaan Hutan Tanaman Judul RPI : Penelitian Pengembangan Perhitungan Emisi Gas Rumah Kaca Koordinator RPI : Ir. Ari Wibowo,
Lebih terperinciANALISIS TUTUPAN LAHAN MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT HAYCKAL RIZKI H.
ANALISIS TUTUPAN LAHAN MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT HAYCKAL RIZKI H. DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015 PERNYATAAN MENGENAI
Lebih terperinciKementerian Kehutanan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Pusat Penelitian Sosial Ekonomi dan Kebijakan Kehutanan.
Kementerian Kehutanan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Pusat Penelitian Sosial Ekonomi dan Kebijakan Kehutanan ISSN : 2085-787X Policy Volume 4 No. 3 Tahun 2010 Melihat Demonstration Activity
Lebih terperinciMATERI PERTEMUAN 2. Referensi Keruangan (2 D) PENGERTIAN LINGKUNGAN (Hidup) = environment condition/situation refers to the surroundings of an object.
Y (km) MATERI PERTEMUAN 2 PENGERTIAN & DEFINISI SPASIAL LINGKUNGAN SUMBER DATA SPASIAL PETA PENGERTIAN TIPE FUNGSI SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG) PENGERTIAN KOMPONEN SIG PROSES PEMBANGUNAN DATA SIG Data
Lebih terperinciINDIKASI LOKASI REHABILITASI HUTAN & LAHAN BAB I PENDAHULUAN
INDIKASI LOKASI REHABILITASI HUTAN & LAHAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hutan merupakan salah satu sumberdaya alam yang memiliki nilai ekonomi, ekologi dan sosial yang tinggi. Hutan alam tropika
Lebih terperinciANALISIS PERUBAHAN TUTUPAN VEGETASI BERDASARKAN NILAI NDVI DAN FAKTOR BIOFISIK LAHAN DI CAGAR ALAM DOLOK SIBUAL-BUALI SKRIPSI
ANALISIS PERUBAHAN TUTUPAN VEGETASI BERDASARKAN NILAI NDVI DAN FAKTOR BIOFISIK LAHAN DI CAGAR ALAM DOLOK SIBUAL-BUALI SKRIPSI Oleh : Ardiansyah Putra 101201018 PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinciBALAI PEMANTAPAN KAWASAN HUTAN WILAYAH VIII DENPASAR
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN BALAI PEMANTAPAN KAWASAN HUTAN WILAYAH VIII DENPASAR LAPORAN INVENTARISASI SOSIAL BUDAYA DI KESATUAN
Lebih terperinciPENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN AREAL STOK KARBON TINGGI UNTUK PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
No Dokumen Halaman 1 dari 13 AREAL STOK KARBON TINGGI UNTUK Dibuat Oleh, Direview oleh, Disahkan oleh 1 No Dokumen Halaman 2 dari 13 Riwayat Perubahan Dokumen Tanggal Uraian Oleh 2 No Dokumen Halaman 3
Lebih terperinciPemanfaatan Data PSP untuk Penetapan REL REDD+ Nasional
Pemanfaatan Data PSP untuk Penetapan REL REDD+ Nasional Teddy Rusolono Fakultas Kehutanan IPB/ WorkingGroup MRV BPREDD+ Disampaikan pada Pelatihan Verifikasi dan Updating data PSP untuk mendukung Sistem
Lebih terperinciINVENTARISASI TEGAKAN TINGGAL WILAYAH HPH PT. INDEXIM UTAMA DI KABUPATEN BARITO UTARA KALIMANTAN TENGAH
INVENTARISASI TEGAKAN TINGGAL WILAYAH HPH PT. INDEXIM UTAMA DI KABUPATEN BARITO UTARA KALIMANTAN TENGAH Oleh/by MUHAMMAD HELMI Program Studi Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEHUTANAN
1 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P.67/Menhut-II/2006 Tanggal : 6 Nopember 2006 Tentang : KRITERIA DAN STANDAR INVENTARISASI HUTAN I. INVENTARISASI HUTAN TINGKAT NASIONAL 1. Sasaran/Obyek
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
9 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor P.46/Menhut-II/2013 TENTANG TATA CARA PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN LINDUNG DAN KESATUAN
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
10 III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di laboratorium dan di lapang. Pengolahan citra dilakukan di Bagian Penginderaan Jauh dan Informasi Spasial dan penentuan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2000 TENTANG TINGKAT KETELITIAN PETA UNTUK PENATAAN RUANG WILAYAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2000 TENTANG TINGKAT KETELITIAN PETA UNTUK PENATAAN RUANG WILAYAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.128, 2009 DEPARTEMEN KEHUTANAN. Tata Cara. Perizinan. Karbon. Hutan Lindung. Produksi. Pemanfaatan.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.128, 2009 DEPARTEMEN KEHUTANAN. Tata Cara. Perizinan. Karbon. Hutan Lindung. Produksi. Pemanfaatan. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.36/Menhut-II/2009
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
13 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di hutan rakyat Desa Dlingo, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di petak tebang Q37 Rencana Kerja Tahunan (RKT) 2011 IUPHHK-HA PT. Ratah Timber, Desa Mamahak Teboq,
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Citra 5.1.1 Kompilasi Citra Penelitian menggunakan citra Quickbird yang diunduh dari salah satu situs Internet yaitu, Wikimapia. Dalam hal ini penulis memilih mengambil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hutan hujan tropis merupakan salah satu dari tipe ekosistem yang ada di dunia dan dicirikan melalui suatu liputan hutan yang cenderung selalu hijau disepanjang musim.
Lebih terperinciLAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING
BIDANG ILMU PERTANIAN LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING MODEL PENGELOLAAN BANJIR BERBASIS AGROEKOLOGI, TATA AIR DAN N1LAI EKONOMI LAHAN DAERAH ALIRAN WAY SEPUTIH HULU - LAMPUNG TENGAH Drs. Mohamad Amin,
Lebih terperinciOVERVIEW DAN LESSON LEARNED DARI PEMBANGUNAN PSP UNTUK MONITORING KARBON HUTAN PADA KEGIATAN FCPF TAHUN
OVERVIEW DAN LESSON LEARNED DARI PEMBANGUNAN PSP UNTUK MONITORING KARBON HUTAN PADA KEGIATAN FCPF TAHUN 2012-2013 Tim Puspijak Disampaikan di Kupang, 16-17 Oktober 2014 PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Lebih terperinciStrategi dan Rencana Implementasi MRV REDD+
Strategi dan Rencana Implementasi MRV Workshop Sistem MRV Sumatera Barat Padang, 13-14 September 2012 0 Topik bahasan I II Rasionalisasi Sistem MRV III Roadmap MRV IV Lembaga MRV 1 1 9/24/2012 Mandat Pelaksanaan
Lebih terperinciPERANAN BALAI PEMANTAPAN KAWASAN HUTAN DALAM PEMBANGUNAN PLANOLOGI KEHUTANAN KATA PENGANTAR
PERANAN BALAI PEMANTAPAN KAWASAN HUTAN DALAM PEMBANGUNAN PLANOLOGI KEHUTANAN KATA PENGANTAR Materi ini disusun Dinas Kehutanan Propinsi Papua dalam rangka Rapat Kerja Teknis Badan Planologi Kehutanan Tahun
Lebih terperinciANALISIS KERAPATAN TEGAKAN DI KAWASAN TAMAN NASIONAL BALURAN BERBASIS QUANTUM-GIS
1 TEKNOLOGI PERTANIAN ANALISIS KERAPATAN TEGAKAN DI KAWASAN TAMAN NASIONAL BALURAN BERBASIS QUANTUM-GIS ANALYSIS OF STAND DENSITY IN BALURAN NATIONAL PARK BASED ON QUANTUM-GIS Maulana Husin 1), Hamid Ahmad,
Lebih terperinciCamp SSI. Kanal transportasi kayu (+24 Km) yang ditinggalkan oleh Perusahaan HPH
Rehabilitasi Gambut di Taman Nasional Sebangau Camp SSI Sebelum penunjukan TN Sebangau Kanal transportasi kayu (+24 Km) yang ditinggalkan oleh Perusahaan HPH STASIUN PENELITIAN MANGKOK (SSI) Kondisi Dahulu
Lebih terperinciProfil Keanekaragaman Hayati dan Perubahan Tutupan Lahan Gunung Aseupan Banten BAB II METODE
BAB II METODE A. Waktu Pelaksanaan Kajian profil keanekaragaman hayati dan dan kerusakan tutupan lahan di kawasan Gunung Aseupan dilaksanakan selama 60 hari kerja, yaitu tanggal 2 Juni s/d 31 Juli 2014.
Lebih terperinciRINGKASAN PROGRAM PENELITIAN HIBAH BERSAING TAHUN ANGGARAN TAHUN 2013
RINGKASAN PROGRAM PENELITIAN HIBAH BERSAING TAHUN ANGGARAN TAHUN 2013 PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI LAHAN KRITIS DAN EROSI (SILKER) MENGGUNAKAN FREE OPEN SOURCES SOFTWARE FOSS-GIS ILWIS Tahun ke 1 dari
Lebih terperinciANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL TAHUN 2006 DAN 2014 BERDASARKAN CITRA QUICKBIRD
ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL TAHUN 2006 DAN 2014 BERDASARKAN CITRA QUICKBIRD NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan Mencapai derajat Sarjana
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Assalamu alaikum wr.wb.
KATA PENGANTAR Assalamu alaikum wr.wb. Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan buku Penghitungan Deforestasi Indonesia Periode Tahun 2009-2011
Lebih terperinciDATA DAN INFORMASI UNTUK MENDUKUNG SISTEM PERHITUNGAN KARBON NASIONAL (INCAS)
DATA DAN INFORMASI UNTUK MENDUKUNG SISTEM PERHITUNGAN KARBON NASIONAL (INCAS) Ronny Loppies Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Pattimura Ambon, 2013 4 Prasyarat Utama Implementasi REDD+ :
Lebih terperinciOleh Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) Wilayah VIII
Oleh Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) Wilayah VIII BPKH mempunyai tugas melaksanakan pemantapan kawasan hutan, penilaian perubahan status dan fungsi hutan serta penyajian data dan informasi sumber
Lebih terperinciWest Kalimantan Community Carbon Pools
Progress Kegiatan DA REDD+ Mendukung Target Penurunan Emisi GRK Kehutanan West Kalimantan Community Carbon Pools Fauna & Flora International Indonesia Programme Tujuan: Pengembangan proyek REDD+ pada areal
Lebih terperinciHIGH CARBON STOCK (HCS) Sejarah, Kebijakan dan Identifikasi
HIGH CARBON STOCK (HCS) Sejarah, Kebijakan dan Identifikasi Oleh : The Forest Trust Indonesia Latar Belakang : seruan dari konsumen di seluruh dunia yang memiliki kepedulian terkait dengan Nihil Deforestasi
Lebih terperinciKesesuaian Lahan dan Geographic Information System (GIS)
Kesesuaian Lahan dan Geographic Information System (GIS) Kompetensi Utama: Kompetensi Inti Guru: Kompetensi Dasar: Profesional Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. masyarakat tumbuh-tumbuhan yang di kuasai pepohonan dan mempunyai kondisi
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hutan merupakan bagian dari ekosistem alam sebagai assosiasi flora fauna yang didominasi oleh tumbuhan berkayu yang menempati areal yang sangat luas sehingga menciptakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hutan sebagai salah satu sumberdaya alam merupakan kekayaan Negara yang harus dikelola secara bijaksana guna kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu
Lebih terperinciOrientasi adalah usaha peninjauan untuk menentukan sikap (arah, tempat, dan sebagainya) yang tepat dan benar (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989).
BAB II METODE KAJIAN 2.1. Pengertian Rekonstruksi, dari kata re : kembali, dan konstruksi : susunan, model, atau tata letak suatu bangunan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989), dalam hal ini rekonstruksi
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG
PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA PEMETAAN BIOMASSA PERMUKAAN SKALA 1:250.000 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. hayati yang tinggi dan termasuk ke dalam delapan negara mega biodiversitas di
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara tropis yang memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi dan termasuk ke dalam delapan negara mega biodiversitas di dunia,
Lebih terperinciSTATUS PEROLEHAN HAKI PUSPIJAK
STATUS PEROLEHAN HAKI PUSPIJAK PROGRES DAN POTENSI OUTLINE HAKI DARI SUDUT PANDANG PUSPIJAK PEROLEHAN HAKI PUSPIJAK IDENTIFIKASI POTENSI HAKI POTENSI PEROLEHAN HAKI 1 HAKI DARI SUDUT PANDANG PUSPIJAK LITBANG
Lebih terperinciTRAINING UPDATING DAN VERIFIKASI DATA PSP UNTUK MRV KARBON HUTAN
TRAINING UPDATING DAN VERIFIKASI DATA PSP UNTUK MRV KARBON HUTAN PUSAT LITBANG PERUBAHAN IKLIM DAN KEBIJAKAN BADAN LITBANG KEHUTANAN, Jl. Gunung Batu No. 5, Bogor 16610. PO BOX 272. Telp +622518633944;
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.14/MENLHK/SETJEN/KUM.1/2/2017 TENTANG TATA CARA INVENTARISASI DAN PENETAPAN FUNGSI EKOSISTEM GAMBUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPENDAHULUAN. mengkonversi hutan alam menjadi penggunaan lainnya, seperti hutan tanaman
PENDAHULUAN Latar Belakang Terdegradasinya keadaan hutan menyebabkan usaha kehutanan secara ekonomis kurang menguntungkan dibandingkan usaha komoditi agribisnis lainnya, sehingga memicu kebijakan pemerintah
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3 dan Tabel 4.
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dimulai dari bulan Juni sampai dengan bulan September 2009. Lokasi Penelitian adalah di Kawasan Agropolitan Cendawasari, Desa Karacak,
Lebih terperinciPerkiraan Sementara Emisi CO 2. di Kalimantan Tengah
B Perhitungan sederhana emisi CO 2 dari komponen deforestasi dan dekomposisi lahan gambut Desember, 2013 Perhitungan sederhana emisi CO 2 dari komponen deforestasi dan dekomposisi lahan gambut Penulis:
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Geogrhafic Information System (GIS) 2. Sejarah GIS
BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Geogrhafic Information System (GIS) Sistem Informasi Geografis atau disingkat SIG dalam bahasa Inggris Geographic Information System (disingkat GIS) merupakan sistem informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengelolaan praktek model agroforestri yang mempunyai fungsi ekonomi dan ekologi, akhir-akhir ini menjadi perhatian khusus. Banyak kawasan hutan yang beralih fungsi
Lebih terperinciSistem Penggunaan Lahan dalam Analisa OppCost REDD+
Sistem Penggunaan Lahan dalam Analisa OppCost REDD+ Sonya Dewi PENGENALAN METODE OPPORTUNITY COST DALAM MEKANISME PENGURANGAN EMISI DARI PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN BOGOR, 30-31 MEI 2011 Yang akan dibahas
Lebih terperinciInformasi hasil aplikasi perhitungan emisi grk
Informasi hasil aplikasi perhitungan emisi grk Aplikasi perhitungan grk di wilayah sumatera Aplikasi Perhitungan GRK di Wilayah Sumatera Program : Penelitian dan Pengembangan Produktivitas Hutan Judul
Lebih terperinciANALISIS PERUBAHAN PENUTUPAN LAHAN (LAND COVER) DI TAMAN WISATA ALAM SUNGAI LIKU KABUPATEN SAMBAS TAHUN
ANALISIS PERUBAHAN PENUTUPAN LAHAN (LAND COVER) DI TAMAN WISATA ALAM SUNGAI LIKU KABUPATEN SAMBAS TAHUN 2013-2016 (Analysis Of Land Cover Changes At The Nature Tourism Park Of Sungai Liku In Sambas Regency
Lebih terperinciANALISIS PERUBAHAN CADANGAN KARBON DI KAWASAN GUNUNG PADANG KOTA PADANG
ANALISIS PERUBAHAN CADANGAN KARBON DI KAWASAN GUNUNG PADANG KOTA PADANG Rina Sukesi 1, Dedi Hermon 2, Endah Purwaningsih 2 Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang
Lebih terperinciLESSON LEARNED DARI PEMBANGUNAN PSP UNTUK MONITORING KARBON HUTAN PADA KEGIATAN FCPF TAHUN 2012
LESSON LEARNED DARI PEMBANGUNAN PSP UNTUK MONITORING KARBON HUTAN PADA KEGIATAN FCPF TAHUN 2012 Disampaikan pada Lokakarya Strategi Monitoring PSP di Tingkat Provinsi Mataram, 7-8 Mei 2013 PUSAT PENELITIAN
Lebih terperinciPUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R
KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 68 /Dik-1/2010 T e n t a n g
Lebih terperinciKEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN HUTAN LINDUNG PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN HUTAN LINDUNG NOMOR
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - Agustus 2007, bertempat di kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGMB). Taman Nasional Gunung Merbabu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan pada daerah kajian Provinsi Kalimantan Barat. Pengolahan dan analisis data dilakukan di Laboratorium Fisik Remote Sensing dan Sistem
Lebih terperinciFrida Sidik (P3SEKPI-KLHK, ASEAN-US S&T Fellow); Virni Budi Arifanti (P3SEKPI-KLHK); Haruni Krisnawati (P3H-KLHK)
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI KEBIJAKAN DAN PERUBAHAN IKLIM BADAN PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN INOVASI KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN INFO BRIEF April 017 www.puspijak.org
Lebih terperinciKONSEPSI HUTAN, PENGELOLAAN HUTAN DAN PENERAPANNYA DALAM PENGELOLAAN HUTAN ALAM PRODUKSI DI INDONESIA
Hadirin sekalian, penulis berpendapat, beberapa permasalahan besar di muka sangatlah penting untuk diperhatikan dalam pengelolaan hutan, akan tetapi pembahasan terhadap konsep-konsep dasar ilmu kehutanan
Lebih terperinciGambar 2 Peta lokasi penelitian.
0 IV. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Bidang Pengelolaan Wilayah III Bengkulu dan Sumatera Selatan, SPTN V Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, Taman Nasional Kerinci
Lebih terperinciTOPIK I Pengantar Sistem Informasi Geografi
TOPIK I Pengantar Sistem Informasi Geografi Judul Dosen : MATA KULIAH SIG (TKW-330) : 1. Drs. Suprajaka, MTP 2. Taufik Hidayatulah, S.Si Perpaduan dua teknologi yang menciptakan perkembangan aplikasi yang
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN. Penyelenggaraan. Sistem Informasi.
No.3, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN. Penyelenggaraan. Sistem Informasi. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.02/Menhut-II/2010 TENTANG SISTEM INFORMASI KEHUTANAN
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Peran dan fungsi jasa lingkungan ekosistem hutan makin menonjol dalam menopang kehidupan untuk keseluruhan aspek ekologis, ekonomi dan sosial. Meningkatnya perhatian terhadap
Lebih terperinciPENGEMBANGAN DATA DAN INFORMASI TATA RUANG KABUPATEN/KOTA BERBASIS CITRA SATELIT DAN GIS PENGANTAR Pesatnya perkembangan teknologi informasi membawa perubahan yang besar di berbagai bidang termasuk bidang
Lebih terperinciModeling dan Analisa Data Spasial. Usulan Revisi Peta Status Lahan untuk Kapuas Hulu
PROYEK RENCANA TATA GUNA LAHAN KOLABORATIF (CoLUPSIA) Modeling dan Analisa Data Spasial Usulan Revisi Peta Status Lahan untuk Kapuas Hulu Draft untuk diskusi Yves Laumonier dan Danan Prasetyo Hotel Santika,
Lebih terperinciStatistik Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah XII Tanjungpinang Tahun Halaman 34 VI. PERPETAAN HUTAN
VI. PERPETAAN HUTAN Perpetaan Kehutanan adalah pengurusan segala sesuatu yang berkaitan dengan peta kehutanan yang mempunyai tujuan menyediakan data dan informasi kehutanan terutama dalam bentuk peta,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ancaman perubahan iklim sangat menjadi perhatian masyarakat dibelahan dunia manapun. Ancaman dan isu-isu yang terkait mengenai perubahan iklim terimplikasi dalam Protokol
Lebih terperinciLESSON LEARNED DARI PEMBANGUNAN PSP UNTUK MONITORING KARBON HUTAN PADA KEGIATAN FCPF TAHUN 2012
LESSON LEARNED DARI PEMBANGUNAN PSP UNTUK MONITORING KARBON HUTAN PADA KEGIATAN FCPF TAHUN 2012 Disampaikan pada Lokakarya Strategi Monitoring PSP di Tingkat Provinsi Ambon, 27-28 Mei 2013 PUSAT PENELITIAN
Lebih terperinciANALISIS LAJU DEFORESTASI HUTAN BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (STUDI KASUS PROVINSI PAPUA)
ANALISIS LAJU DEFORESTASI HUTAN BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (STUDI KASUS PROVINSI PAPUA) La Ode Muh. Yazid Amsah 1, Drs. H. Samsu Arif, M.Si 2, Syamsuddin, S.Si, MT 2 Program Studi Geofisika Jurusan
Lebih terperinciVALIDASI DATA PENGUKURAN KARBON HUTAN
VALIDASI DATA PENGUKURAN KARBON HUTAN I WAYAN SUSI DHARMAWAN Email: salifa03@yahoo.co.id (Puslitbang Konservasi dan Rehabilitasi, Badan Litbang Kehutanan, Kementerian Kehutanan) Disampaikan pada acara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi satelit penginderaan jauh merupakan salah satu metode pendekatan penggambaran model permukaan bumi secara terintegrasi yang dapat digunakan sebagai data dasar
Lebih terperinci19/11/2014. Disampaikan pada: RAPAT EVALUASI LITBANG HOTEL PERMATA, 13 NOVEMBER 2014 OUTLINE
Disampaikan pada: RAPAT EVALUASI LITBANG HOTEL PERMATA, 13 NOVEMBER 2014 OUTLINE SUMBERDAYA PENELITIAN SEKSI DATA INFORMASI DAN SARPRAS SEKSI PROGRAM EVALUASI DAN KERJASAMA SUB BAG TATA USAHA DAN RUMAH
Lebih terperinciGUNUNG GAJAH GROUP KALIMANTN TIMUR. KAHARUDDIN, S.HUT. Dir. Produksi PT. UDIT
GUNUNG GAJAH GROUP KALIMANTN TIMUR KAHARUDDIN, S.HUT. Dir. Produksi PT. UDIT HUTAN PRODUKSI KALIMANTAN TIMUR 500000,000000 600000,000000 700000,000000 300000,000000 400000,000000 100000,000000 Kalimantan
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : 08.1/Kpts-II/2000 TENTANG KRITERIA DAN STANDAR PEMANFAATAN HASIL HUTAN DALAM HUTAN PRODUKSI SECARA LESTARI
KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : 08.1/Kpts-II/2000 TENTANG KRITERIA DAN STANDAR PEMANFAATAN HASIL HUTAN DALAM HUTAN PRODUKSI SECARA LESTARI MENTERI KEHUTANAN, Menimbang: a. bahwa berdasarkan Pasal 2
Lebih terperinci