BAB II TINJAUAN PUSTAKA
|
|
- Erlin Tedjo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Mikrokontroler Teknologi mikroprosesor telah mengalami perkembangan. Hal sama telah terjadi pada mikrokontroller. Jika pada mikroprosesor terdahulu menggunakan teknologi CISC seperti prosesor intel 386/486 maka pada mikrokontroller produksi ATMEL adalah jenis MCS (AT89C51, AT89S51 dan AT89S52). Setelah mengalami perkembangan, teknologi mikroprosesor dan mikrokontroller mengalami peningkatan yang terjadi pada kisaran tahun 1996 s/d 1998 ATMEL mengeluarkan teknologi mikrokontroller terbaru berjenis AVR (Alf and Vegard s Risc processor) yang menggunakan teknologi RISC ( Reduce Instruction Set Computer) dengan keunggulan lebih banyak dibandingkan pendahulunya, yaitu mikrokontroller jenis MCS. Mikrokontroller jenis MCS memiliki kecepatan kerja 1/12 kali frekuensi osilator yang digunakan sedangkan pada kecepatan frekuensi AVR sama dengan kecepatan kerja frekuensi osilator yang digunakan. Jadi apabila menggunakan frekuensi osilator yang sama, maka AVR mempunyai kecepatan 12 kali lebih cepat dibandingkan dengan MCS. Berikut adalah diagram blok perkembangan mikrokontroller ATMEL.
2 8 ATMEL MCS AVR AT89Cxx AT89Sxx ATtiny ATMega AT86RFxx AT90Sxx Gambar II.1 Diagram Blok Contoh Perkembangan Mikrokontroller ATMEL Sumber : Afrie Setiawan, 2011 ; Hal. 1 II.1.1 Mikrokontroler ATMega8535 ATMega8535 merupakan salah satu mikrokontroler 8 bit buatan Atmel untuk keluarga AVR yang diproduksi secara masal pada tahun Karena merupakan keluarga AVR, maka ATMega8535 juga menggunakan arsitektur RISC ( Reduced Instruction Set Computing). AVR atau sebuah kependekan dari Alf and Vegard s Risc Processor merupakan chip mikrokontroler yang diproduksi oleh Atmel (Sumber: Afrie Setiawan; Mikrokontroller Atmega8535 & Atmega16; 2011), yang secara umum dapat dikelompokkan ke dalam 4 kelas : a. ATtiny b. ATMega c. AT90Sxx d. AT86RFxx
3 9 II.2 berikut. Bentuk fisik dari mikrokontroler Atmega8535 dapat dilihat pada Gambar Gambar II.2 Bentuk Fisik Mikrokontroller Atmega8535 Sumber: Mikrokontroler Atmega8535 juga memiliki fitur-fitur sebagai berikut : 1. Saluran I/O sebanyak 32 buah yang terdiri dari 4 buah port yaitu port A, port B, port C, dan port D. 2. ADC internal sebanyak 8 saluran. 3. Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan pembandingan. 4. Watchdog Timer dengan osilator internal. 5. Memori 512 byte SRAM. 6. Memori 512 byte EEPROM 7. Memori Flash sebesar 8 kb dengan kemampuan Read While Write. 8. Port antarmuka SPI yang berfungsi untuk men-download program ke flash. 9. Unit interupsi Internal dan External. 10. Komunikasi serial menggunakan Port USART dengan kecepatan maksimal 2,5 Mbps. 11. Antarmuka komparator analog.
4 Sistem mikroprosesor 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan maksimum 16 MHz. Adapun konfigurasi pin-pin yang terdapat pada mikrokontroler ATMega8535 sebagai berikut : Gambar II.3 Konfigurasi PIN Mikrokontroler ATMega8535 Sumber : Untuk ketarangan tiap-tiap pin adalah : Tabel II.1 Keterangan pin pin ATMega8535 No. Pin Nama Fungsi 1 PBO(XCK/TO) Port B.0 / Counter / clock eksternal untuk USART (xck) 2 PB1 (T1) Port B.1 / Counter 1 3 PB2 (INT2/AIN0) Port B.2 / Input (+) Analog Komparator (AIN0) dan interupsi eksternal 2 (INT2) 4 PB3 (OC0/AIN1) Port B.3 / Input (-) Analog Komparator (AIN1) dan output PWM 0 5 PB4 (SS) Port B.4 / SPI Slave Select Input (SS) 6 PB5 (MOSI) Port B.5 / SPI bus master Out Slave In 7 PB6 (MISO) Port B.6 / SPI bus master In Slave Out 8 PB7 (SJK) Port B.7 / Sinyal Clock Serial SPI 9 RESET Me-Reset Mikrokontroler 10 VCC Catu Daya (+) 11 GND Sinyal Ground terhadap catu daya XTAL2 XTAL1 Sinyal Input Clock eksternal (kristal) 14 PDO (RXD) Port D.0 / penerima data serial
5 11 15 PD1 (TXD) Port D.1 / pengirim data serial 16 PD2 (INT0) Port D.2 / Interupsi eksternal 0 17 PD3 (INT1) Port D.3 / Interupsi eksternal 1 18 PD4 (OC1) Port D.4 / Pembanding Timer-Counter 1 19 PD5 (OC1A) Port D.5 / Output PWM 1A 20 PD6 (ICP1) Port D.6 / Timer-Counter 1 Input 21 PD7 (OC2) Port D.7 / Output PWM 2 22 PC0 (SCL) Port C.0 / Serial bus clock line 23 PC1 (SDA) Port C.1 / Serial bus data input-output PC2 PC5 Port C.2 Port C.5 28 PC6 (TOSC1) Port C.6 / Timer osilator 1 29 PC7 (TOSC2) Port C.7 / Timer osilator 2 30 AVCC Tegangan ADC 31 GND Sinyal Ground ADC 32 AREFF Tegangan Referensi ADC PA0 (ADC0) PA7 (ADC7) Port A.0 Port A.7 dan input untuk ADC (8 chanel : ADC0 ADC7) Sumber : Afrie Setiawan; 2011 ; Hal. 5 & 6 II.2. Sensor Sensor adalah peralatan yang digunakan untuk merubah suatu besaran fisis menjadi besaran listrik sehingga dapat dianalisa dengan rangkaian listrik tertentu. Sensor yang digunakan dalam perancangan alat ini yaitu sensor suhu LM35 yang mampu mendeteksi nilai suhu dan kelembaban suatu ruangan. (Afrie Setiawan; Mikrokontroller Atmega8535 & Atmega16; 2011) II.2.1. Sensor Suhu LM35 Sensor suhu LM35 merupakan sensor solid state yang dapat mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik berupa tegangan. Dengan demikian IC LM35 mempunyai kelebihan dibandingan sensor-sensor suhu linier yang dinyatakan dalam K, karena pemakaiannya tidak dituntut untuk mengurangi sejumlah besar tegangan konstan pada output-nya yang mencapai penskalaan centrigrade yang sesuai. IC LM35 ini tidak membutuhkan penyesuaian atau pengurangan eksternal apa pun untuk memberikan akurasi-akurasi khusus sebesar ± ¼ 0 C, dalam sebuah
6 12 cakupan suhu penuh antara -55 sampai C. (Afrie Setiawan; Mikrokontroller Atmega8535 & Atmega16; 2011) IC LM35 merupakan sensor suhu dimana tegangan keluarannya proposional linear untuk suhu dalam 0 C, mempunyai perubahan keluaran secara linear dan juga dapat dikalibrasi dalam K. Di dalam udara sensor ini mempunyai pemanasan diri (self heating) kurang 0,1 0 C, dapat dipakai dengan menggunakan power supply tunggal. Dapat dihubungkan antar suhu ( interface) ke rangkaian kontrol dengan sangat mudah, pada gambar II.3 menunjukkan bentuk fisik IC LM35. (Afrie Setiawan; Mikrokontroller Atmega8535 & Atmega16; 2011) (a) (b) Gambar II.4 Bentuk fisik IC LM35 Sumber : Afrie Setiawan; 2011 ; Hal. 29 Berikut ini adalah karakteristik dari sensor LM35 : 1. Memliki sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier antara tegangan dan suhu 10 mvolt/ 0 C, sehingga dapat kalibrasi langsung dalam celcius. 2. Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5 0 C pada suhu 25 0 C. 3. Memliki jangkauan maksimal operasi suhu antara C sampai C. 4. Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt. 5. Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 µa. 6. Memiliki pemanasan sendiri yang rendah ( low-heating) yaitu kurang dari 0,1 0 C pada udara diam. 7. Memiliki impedansi keluaran yang rendahm, yaitu 0,1 W beban 1 ma.
7 13 8. Memiliki ketidaklinieran hanya ± ¼ 0 C. Kelebihan dan Kelemahan IC Temperatur sensor Tipe LM35: 1. Kelebihan : a. Rentang suhu yang jauh, antara 55 sampai C. b. Low self-heating, sebesar 0,008 0 C. c. Beroperasi pada tegangan 4 sampai 30 V. d. Rangkaian tidak rumit. e. Tidak memerlukan pengondisian sinyal. 2. Kekurangan : a. Membutuhkan sumber tegangan untuk beroperasi. b. Aliran arus (drain) kurang dari 60 µa. c. Pemanasan diri (self heating) rendah 0,08 0 C. II.3 Suhu Kita dapat merasakan panas atau dingin melalui indra peraba kita. Namun, indra peraba kita tidak dapat mengukur dengan tepat derajat panas dinginnya suatu benda. Suhu atau temperatur benda adalah besaran yang menyatakan derajat panas suatu benda. Benda yang panas memiliki suhu yang tinggi, sedangkan benda yang dingin memiliki suhu yang rendah. Perlu diketahui bahwa suhu merupakan besaran, maka yang memiliki suhu air yang mendidih dan seterusnya. Jadi, tidak ada suhu tempat atau ruangan, yang ada adalah suhu udara di tempat atau ruangan tersebut. ( Sumber: )
8 14 II.3.1 Alat Ukur Suhu ( Termometer ) Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu suatu benda. Berbagai jenis termometer dibuat berdasarkan pada beberapa sifat termometrik zat, seperti permuaian zat padat, permuaian zat cair, pemuaian gas, tekanan zat cair, tekanan udara, regangan zat padat, hambatan zat terhadap arus listrik, dan intensitas cahaya (radiasi benda). ( Sumber: ) Berdasarkan sifat termometrik zat, jenis-jenis termometer antara lain sebagai berikut. a. Termometer zat cair Alat ini bekerja berdasarkan prinsip bahwa zat cair akan memulai (bertambah volumenya) jika dipanaskan. b. Termometer Bimetal Alat ini bekerja berdasarkan prinsip bahwa logam akan memuai (bertambah panjang) jika dipanaskan. c. Termometer Hambatan Alat ini bekerja berdasarkan prinsip bahwa bila seutas kawat logam dipanaskan, hambatan listriknya akan bertambah. Perubahan hambatan listrik ini kemudian diubah ke dalam pulsa-pulsa listrik. Pulsa listrik inilah yang menunjukkan suhu saat itu. d. Termokopel Perbedaan pemuaian antara dua logam yang kedua ujungnya disentuhkan dimanfaatkan pada termokopel. Pada prinsipnya, pemuaian yang berbeda antara
9 15 dua logam yang ujungnya disentuhkan akan menghasilkan gaya gerak listrik (ggl). Besar ggl inilah yang dimanfaatkan oleh termokopel untuk menunjukkan suhu. e. Termometer Gas Bila sejumlah gas dipanaskan volumenya dijaga tetap, tekanannya akan bertambah. Sifat termometrik inilah yang dimanfaatkan untuk mengukur suhu pada termometer gas. f. Pyrometer Pyrometer bekerja dengan mengukur intensitas radiasi yang dipancarkan oleh benda yang sangat panas. Instrumen pyrometer tidak menyentuh benda panas sehingga pyrometer dapat digunakan untuk mengukur suhu yang sangat tinggi (kira-kira 500 C C) yang dapat membakar habis termometer jenis lainnya. ( Sumber: ) Berdasarkan tampilan hasil pengukuran, ada dua jenis termometer yaitu: a. Termometer analog. b. Termometer digital. Berdasarkan manfaat atau tempatnya ada beberapa macam termometer, yakni: a. Termometer badan atau termometer kimia. b. Termometer dinding, c. Termometer maksimum-minimum, d. Termometer batang.
10 16 II.4. LCD 2X16 LCD ( Liquid Crystal Display) adalah suatu display dari bahan cairan kristal yang pengoprasiannya menggunakan sistem dot matriks. LCD (Liquid Crystal Display) merupakan salah satu perangkat penampil yang sekarang ini mulai banyak digunakan. LCD (Liquid Crystal Display) banyak digunakan sebagai display dari alat-alat elektronika seperti kalkulator, multitester digital, jam digital dan sebagainya. Penampilan LCD (Liquid Crystal Display) mulai dirasakan menggantikan fungsi dari penampil CRT ( Cathode Ray Tube), yang sudah berpuluh-puluh tahun digunakan manusia sebagai penampil gambar/text baik monokrom (hitam dan putih), maupun yang berwarna. CRT (Cathode Ray Tube) adalah tabung triode yang digunakan sebelum transistor ditemukan. Beberapa keuntungan LCD (Liquid Crystal Display) dibandingkan dengan CRT (Cathode Ray Tube) adalah konsumsi daya yang relatif kecil, lebih ringan, tampilan yang lebih bagus dan (menurut penulis) ketika berlama -lama di depan monitor, monitor CRT (Cathode Ray Tube) lebih cepat memberikan kejenuhan pada mata dibandingkan dengan LCD (Liquid Crystal Display). Yang mempunyai 16 pin konektor. Berikut ini adalah gambar LCD 2x16. (Heri Andrianto; Pemrograman Mikrokontroler AVR ATMega16; 2008) Gambar II.5 Bentuk LCD 2x16 Sumber : Heri Andrianto, 2008; Hal.69
11 17 Adapun keterangan dari pin-pin tersebut adalah : Tabel II.2. Tabel pin-pin LCD PIN Nama Pin Fungsi 1 VSS Ground voltage 2 VCC +5V 3 VEE Contrast Voltage 4 RS Register Select 0 = write mode 1 = read mode 5 R/W Read / Write, to choose write or read mode 0 = write mode 1 = read mode 6 E 7 DB0 Data bit ke-0 (LSB) 8 DB1 Data bit ke-1 9 DB2 Data bit ke-2 10 DB3 Data bit ke-3 11 DB4 Data bit ke-4 12 DB5 Data bit ke-5 13 DB6 Data bit ke-6 14 DB7 Data bit ke-7 15 BPL Back Plane Light 16 GND Ground voltage Enable 0 = start to lacht data to LCD character 1 = disable Sumber : Heri Andrianto, 2008; Hal. 71 Keunggulan LCD (Liquid Crystal Display) adalah hanya menarik arus yang kecil (bebarapa mikro ampere), sehingga alat atau sistem menjadi portable karena dapat menggunakan catu daya yang kecil. Keunggulan lainnya adalah tampilan yang diperlihatkan dapat dibaca dengan mudah di bawah terang sinar matahari. Di bawah sinar cahaya yang remang-remang atau dalam kondisi gelap, sebuah lampu (berupa LED) harus dipasang di belakang layar tampilan. (Heri Andrianto; Pemrograman Mikrokontroler AVR ATMega16; 2008)
12 18 LCD (Liquid Crystal Display) yang digunakan adalah jenis LCD (Liquid Crystal Display) yang menampilkan data dengan 2 baris tampilan pada display. Keuntungan dari LCD (Liquid Crystal Display) ini adalah : 1. Dapat menampilkan karakter ASCII, sehingga dapat memudahkan untuk membuat program tampilan. 2. Mudah dihubungkan dengan port I/O karena hanya menggunakan 8 bit data dan 3 bit kontrol. 3. Ukuran modul yang profesional. 4. Daya yang digunakan relatif sangat kecil. II.5. Relay Relay merupakan komponen output yang paling sering digunakan pada beberapa peralatan elektronika dan di berbagai bidang lainnya. Relay berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik yang dikontrol dengan memberikan tegangan dan arus tertentu pada kolinya. Ada 2 macam relay berdasarkan tegangan untuk menggerakan koilnya, yaitu AC dan DC. (Afrie Setiawan; Mikrokontroller Atmega8535 & Atmega16; 2011) Pada perangkat yang dibuat digunakan relay DC dengan tegangan koil 12VDC, arus yang diperlukan sekitar 20 sampai dengan 30 ma. Ada berbagai macam jenis relay berdasarkan pole-nya. Pada perancangan kali ini dipakai Single Pole Double Throw (SPDT) dan Double Pole Double Throw (DPDT) yang berfungsi untuk menghubungkan untuk menghubungkan dan memutuskan arus unutk menggerakkan peralatan di luar rangkaian.
13 19 Pada dasarnya relay adalah sebuah kumparan yang dialiri arus listrik sehingga kumparan mempunyai sifat sebagai magnet. Magnet sementara tersebut digunakan untuk menggerakan suatu sistem saklar yang terbuat dari logam sehingga pada saat relay dialiri arus listrik maka kumparan akan terjadi kemagnetan dan menarik logam tersebut, saat arus listrik diputus maka logam akan kembali pada posisi semula. (Afrie Setiawan; Mikrokontroller Atmega8535 & Atmega16; 2011) Gambar II.6. Bentuk fisik relay Sumber : Afrie Setiawan, 2011 ; Hal. 21 II.6. Transistor Transistor merupakan semikonduktor berbahan dasar Silicon atau Germanium dengan bentuk kemasan yang sangat banyak jenisnya (TO -92, TO- 220, dll). Secara umum transistor memiliki 3 titik penyambungan, yaitu Basis (B), Kolektor (C), dan Emittor (E). (Afrie Setiawan; Mikrokontroller Atmega8535 & Atmega16; 2011) Pada prinsipnya transistor merupakan 2 buah dioda yang saling dipertemukan, yaitu diode Basis-Emittor dan diode Basis-Kolektor. Kondisi tersebut menyebabkan transistor semacam inin disebut juga dengan transistor pertemuan ( Junctions). Dengan adanya 2 kemungkinan untuk mempertemukan kedua buah dioda tersebut, maka akan terdapat 2 jenis transistor yang dibentuk, yaitu transistor NPN (Negatif Positive Negatif) bila yang dipertemukan anodanya
14 20 dan transistor PNP (Positive Negatif Positive) bila yang dipertemukan katodanya. (Afrie Setiawan; Mikrokontroller Atmega8535 & Atmega16; 2011) C C B B NPN E PNP E Gambar II.7 Simbol Transistor dan tipe nya Sumber : Afrie Setiawan, 2011; Hal. 20 II.7. Perancangan Perancangan adalah proses menuangkan ide dan gagasan berdasarkan teori teori dasar yang mendukung. Proses perancangan dapat dilakukan dengan cara pemilihan komponen yang akan digunakan, mempelajari karakteristik dan data fisiknya, membuat rangkaian skematik dengan melihat fungsi-fungsi komponen yang dipelajari, sehingga dapat dibuat alat yang sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan. ( Sumber : elib.unikom.ac.id/download.php?id ) II.8. Kipas Angin Kipas angin dipergunakan untuk menghasilkan angin. Fungsi yang umum adalah untuk pendingin udara, penyegar udara, ventilasi (exhaust fan), pengering (umumnya memakai komponen penghasil panas). Kipas angin juga ditemukan di mesin penyedot debu dan berbagai ornamen untuk dekorasi ruangan. Kipas angin secara umum dibedakan atas kipas angin tradisional antara lain kipas angin tangan dan kipas angin listrik yang digerakkan menggunakan tenaga listrik.
15 21 Perkembangan kipas angin semakin bervariasi baik dari segi ukuran, penempatan posisi, serta fungsi. Ukuran kipas angin mulai kipas angin mini (Kipas angin listrik yang dipegang tangan menggunakan energi baterai), kipas angin Kipas angin digunakan juga di dalam unit CPU komputer seperti kipas angin untuk mendinginkan processor, kartu grafis, power supply dan Cassing. Kipas angin tersebut berfungsi untuk menjaga suhu udara agar tidak melewati batas suhu yang di tetapkan. Kipas angin juga dipasang pada alas atau tatakan Laptop untuk menghantarkan udara dan membantu kipas laptop dalam mendinginkan suhu laptop tersebut. Kipas angin dapat dikontrol kecepatan hembusan dengan 3 cara yaitu menggunakan pemutar, tali penarik serta remote control. Perputaran baling-baling kipas angin dibagi dua yaitu centrifugal (Angin mengalir searah dengan poros kipas) dan Axial (Angin mengalir secara pararel dengan poros kipas). II.9. Perangkat Lunak II.9.1. CodeVisionAVR CodeVisionAVR menyediakan sebuah editor yang di desain untuk menghasilkan program C secara otomatis untuk mikrokontroller AVR. Program C yang akan diimplementasikan menggunakan standar ANSI C yang sesuai dengan arsitektur AVR. (Syahban Rangkuti; Mikrokontroller ATMEL AVR; 2011) CodeVisionAVR adalah sebuah compiler C yang telah dilengkapi dengan fasilitas integrated development Environment (IDE) dan didesain agar dapat menghasilkan kode program secara otomatis untuk mikrokontroller Atmel AVR. Program ini dapat berjalan dengan mengggunakan sistem operasi Windows 2000,
16 22 XP, Vista dan Windows 7. Integrated development environment (IDE) telah dilengkapi dengan fasilitas pemrograman chip melalui metode In-System Programming sehingga dapat secara otomatis mentransfer file program ke dalam chip mikrokontroller AVR setelah dikompilasi. Software In-System Programmer didesain untuk bekerja ketika dihubungkan dengan development board STK500, STK600, AVRISP, AVRISP mkii, AVR Dragon, AVRProg (AVR 910 application note), Atmel JTAGICE mkii, Kanda System STK200+STK300, Dontronics DT006, Vogel Elektronik VTEC-SIP, Futurlec JRAVR and MicroTronics ATCPU, dan Mega2000. (Syahban Rangkuti; Mikrokontroller ATMEL AVR; 2011) Untuk meningkatkan kehandalan program ini, maka pada CodeVisionAVR juda tergapat kumpulan pustaka (library) untuk: a. Modul LCD Alphanumeric b. Philips I 2 C bus c. National Semiconductor sensor temprature LM75 d. Philips PCF8563, PCFB8583 dan Maxim/Dallas Semiconductor Real Time Clock DS1302 dan DS1307 e. Maxim/Dallas Semiconductor 1 wire protocol f. Maxim/Dallas Semiconductor Sensor temperature DS1820, DS18S20 dan DS18B20 g. Maxim/Dallas Semiconductor Termometer/Termostat DS1621 h. Maxim/Dallas Semiconductor EEPROMs DS2430 dan DS2433 i. SPI
17 23 j. Power Management k. Delays l. Gray Code Conversion m. MMC/SD/SD HC Flash memory cards low level access n. Akses FAT pada MMC/SD/SD HC Flash memory card CodeVisionAVR dapat menghasilkan kode program secara melalui fasilitas CodeWizardAVR Automatic Program Generator. Dengan adanya fasilitas ini maka penulisan program dapat dilakukan dengan cepat dan lebih efisien. (Syahban Rangkuti; Mikrokontroller ATMEL AVR; 2011) Seluruh kode dapat diimplementasikan dengan fungsi sebagai berikut: a. Identifikasi sumber reset. b. Mengatur akses memori eksternal. c. Inisialisasi port input/output. d. Inisialisasi interupsi eksternal. e. Inisialisasi timer/counter dan watchdog timer. f. Inisialisasi USART dan interupsi buffer untuk komunikasi serial. g. Inisialisasi komprator analog dan ADC. h. Inisialisasi interface SPI dan two wire interface (TWI). i. Inisialisasi I 2 C Bus, sensor suhu LM75, teherometer/thermostat DS1621 dan real time clock PCF8563, PCF8583, DS1320,DS1307. j. Inisialisasi 1 wire bus dan sensor suhu DS1820/DS18S20. k. Inisialisasi modul LCD. Adapun tampilan CodeVisionAVR adalah sebagai berikut :
18 24 +` Gambar II.8. Tampilan CodeVisionAVR Sumber : II.9.2. Bahasa C Software atau perangkat lunak merupakan salah satu komponen utama dalam sistem mikrokontroler. Kerja mikrokontroler bergantung dari software yang telah ditanam di dalam memorinya. Software mikrokontroler berupa rangkaian instruksi yang diprogram sesuai keinginan programmer. Bahasa assembler merupakan bahasa yang langsung dimiliki oleh mikrokontroler. Bahasa C termasuk dalam bahasa tingkat tinggi yang instruksinya mudah untuk dipahami. Saat ini telah banyak mikrokontroler yang mempunyai Complier Bahasa C. Complier inilah yang menerjemahkan bahasa C menjadi object Code untuk didownload ke ROM mikrokontroler. (Bagus Hari Sasongko; Pemrograman Mikrokontroller dengan Bahasa C; 2012)
19 25 Beberapa keuntungan penggunaan bahasa C dibandingkan assembler : a. Lebih cepat dalam implementasi software karena operasi yang panjang dengan bahasa assembler bisa ditulis lebih pendek dan lebih mudah dengan bahasa C. b. Intruksi bahasa C tidak sebanyak assembler dan mudah diingat. c. Kita tidak disibukkan dengan pengalokasikan variabel ke register-register mikrokontroler. d. Program yang sama bisa digunakan oleh banyak tipe mikrokontroler karena banyak vendor yang membuat complier C. e. Alur program lebih mudah dipahami dan dimodifikasi bahkan oleh program lain. f. Banyak orang yang menggembangkan software dengan bahasa C sehingga banyak referensi program bila dibutuhkan. g. Bahasa C bisa dikombinasikan dengan bahasa assembler bila dibutuhkan. II.8.3 Perangkat Lunak Downloader Untuk memasukkan program yang telah di-compile menjadi bentuk file hex diperlukan software downloader. Adapun perangkat lunak yang penulis gunakan untuk memasukkan program ke dalam mikrokontroler ATmega8535 adalah Khazama Downloader. Cara menggunakan Khazama Downloader sangat mudah, cukup membuka file dengan ekstensi.hex yang akan dimasukkan ke dalam mikrokontroler serta menentukan mikrokontroler yang digunakan kemudian klik Auto Program maka dengan sendirinya file akan masuk ke dalam memori mikrokontroler ATmega8535. Jika berhasil maka akan keluar
20 26 pemberitahuan demikian juga jika tidak berhasil akan keluar pemberitahuan bahwasanya ada kesalahan ataupun error. Tampilan Khazama Downloader ditunjukkan pada Gambar II.9 berikut. Gambar II.9. Tampilan Perangkat Khazama Downloader Sumber :
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Perancangan Alat Penetas Telur Ayam Perancangan adalah proses menuangkan ide dan gagasan berdasarkan teori-teori dasar yang mendukung. Proses perancangan dapat dilakukan dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Gambaran Mikrokontroler Mikrokontroler adalah sebuah sistem mikroprosesor di mana di dalamnya terdapat CPU, ROM, RAM, input/output, Clock Osilator dan peralatan internal lainya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Penelitian Terdahulu Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu : Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Islam
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM. sebuah alat pemroses data yang sama, ruang kerja yang sama sehingga
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Blok Diagram Sistem Untuk dapat membandingkan LM35DZ dengan DS18B20 digunakan sebuah alat pemroses data yang sama, ruang kerja yang sama sehingga perbandinganya dapat lebih
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1. Simbol LED [8]
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Light Emiting Dioda Light Emiting Diode (LED) adalah komponen yang dapat memancarkan cahaya. Sstruktur LED sama dengan dioda. Untuk mendapatkan pancaran cahaya pada semikonduktor,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Mikrokontroler ATmega8535 merupakan salah satu jenis mikrokontroler keluarga AVR
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Mikrokontroler ATmega8535 Mikrokontroler ATmega8535 merupakan salah satu jenis mikrokontroler keluarga AVR (Alf and Vegard s Risc Processor) yang diproduksi oleh Atmel Corporation.
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari alat akuisisi data termokopel 8 kanal. 3.1. Gambaran Sistem Alat yang direalisasikan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.
BAB II DASAR TEORI 2.1 ARDUINO Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.
Lebih terperinciSistem Minimum Mikrokontroler. TTH2D3 Mikroprosesor
Sistem Minimum Mikrokontroler TTH2D3 Mikroprosesor MIKROKONTROLER AVR Mikrokontroler AVR merupakan salah satu jenis arsitektur mikrokontroler yang menjadi andalan Atmel. Arsitektur ini dirancang memiliki
Lebih terperinciMICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535
MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 Dwisnanto Putro, S.T., M.Eng. MIKROKONTROLER AVR Mikrokontroler AVR merupakan salah satu jenis arsitektur mikrokontroler yang menjadi andalan Atmel. Arsitektur ini dirancang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. ATMega 8535 adalah mikrokontroller kelas AVR (Alf and Vegard s Risc
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Mikrokontroller ATMega 8535 ATMega 8535 adalah mikrokontroller kelas AVR (Alf and Vegard s Risc Processor) keluarga ATMega. Mikrokontroller AVR memiliki arsitektur 8 bit, dimana
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. kondisi cuaca pada suatu daerah. Banyak hal yang sangat bergantung pada kondisi
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Temperatur dan Kelembaban Temperatur dan kelembaban merupakan aspek yang penting dalam menentukan kondisi cuaca pada suatu daerah. Banyak hal yang sangat bergantung pada kondisi
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1. Mikrokontroler AVR ATmega32
BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan menerangkan beberapa teori dasar yang mendukung terciptanya skripsi ini. Teori-teori tersebut antara lain mikrokontroler AVR ATmega32, RTC (Real Time Clock) DS1307,
Lebih terperinciMikrokontroler AVR. Hendawan Soebhakti 2009
Mikrokontroler AVR Hendawan Soebhakti 2009 Tujuan Mampu menjelaskan arsitektur mikrokontroler ATMega 8535 Mampu membuat rangkaian minimum sistem ATMega 8535 Mampu membuat rangkaian downloader ATMega 8535
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM
BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Dalam perancangan sistem otomatisasi pemakaian listrik pada ruang belajar berbasis mikrokontroler terdapat beberapa masalah yang harus
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dikatakan bayi tersebut sehat dengan berat badan lebih dari 2500 gram.
5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Bayi Baru Lahir Pengertian bayi adalah makhluk hidup yang baru lahir oleh seorang ibu dari kandungannya (rahim) yang dikandung selama 9 bulan (38 40 minggu). Bayi yang lahir
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Atmel AVR adalah jenis mikrokontroler yang paling sering dipakai dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mikrokontroler ATMega 8535 Atmel AVR adalah jenis mikrokontroler yang paling sering dipakai dalam bidang elektronika dan instrumentasi. Mikrokontroler AVR ini memiliki arsitektur
Lebih terperinciMICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535
MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 Dwisnanto Putro, S.T., M.Eng. MIKROKONTROLER AVR Jenis Mikrokontroler AVR dan spesifikasinya Flash adalah suatu jenis Read Only Memory yang biasanya diisi dengan program
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Mikrokontroler Atmega8535 Mikrokontroler adalah IC yang dapat diprogram berulang kali, baik ditulis atau dihapus (Agus Bejo, 2007). Biasanya digunakan untuk pengontrolan otomatis
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor MLX 90614[5]
BAB II DASAR TEORI Dalam bab ini dibahas beberapa teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merealisasikan skripsi yang dibuat. Teori-teori yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini adalah sensor
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Minimum AVR USB Sistem minimum ATMega 8535 yang didesain sesederhana mungkin yang memudahkan dalam belajar mikrokontroller AVR tipe 8535, dilengkapi internal downloader
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai
BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Produk yang Sejenis 2.1.1 Produk Sejenis Alat ukur tekanan ban yang banyak ditemukan dipasaran dan paling banyak digunakan adalah manometer. Manometer adalah alat ukur tekanan
Lebih terperinciBAB II Tinjauan Pustaka
BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Batterai Baterai sebagai sumber arus listrik searah (DC) dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu baterai elemen kering dan elemen basah. Baterai dapat disebut juga dengan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. serta menghubungkan pin mosi, sck, gnd, vcc, miso, serta reset. Lalu di
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Minimum System ATmega8 Minimum system ATmega8 adalah sebuah perangkat keras yang berfurngsi untuk men-download program yang telah dibuat dengan menggunakan DB25 serta menghubungkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Selain dari pada itu dapat juga dijadikan sebagai bahan acuan didalam
BAB II LANDASAN TEORI Landasan teori sangat membantu untuk dapat memahami suatu sistem. Selain dari pada itu dapat juga dijadikan sebagai bahan acuan didalam merencanakan suatu system. Dengan pertimbangan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
16 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sensor Optocoupler Optocoupler adalah suatu piranti yang terdiri dari 2 bagian yaitu transmitter dan receiver, yaitu antara bagian cahaya dengan bagian deteksi sumber cahaya
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,
BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino Uno R3 adalah papan pengembangan mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,
Lebih terperinciSistem Mikrokontroler FE UDINUS
Minggu ke 2 8 Maret 2013 Sistem Mikrokontroler FE UDINUS 2 Jenis jenis mikrokontroler Jenis-jenis Mikrokontroller Secara teknis, hanya ada 2 macam mikrokontroller. Pembagian ini didasarkan pada kompleksitas
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai dasar teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merealisasikan sistem. Dasar teori yang digunakan dalam merealisasikan sistem ini antara
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. pada itu dapat juga dijadikan sebagai bahan acuan didalam merencanakan suatu system.
BAB II LANDASAN TEORI Landasan teori sangat membantu untuk dapat memahami suatu sistem. Selain dari pada itu dapat juga dijadikan sebagai bahan acuan didalam merencanakan suatu system. Dengan pertimbangan
Lebih terperinciPEMROGRAMAN ROBOT PENJEJAK GARIS BERBASIS MIKROKONTROLER
PEMROGRAMAN ROBOT PENJEJAK GARIS BERBASIS MIKROKONTROLER Oleh : Ihyauddin, S.Kom Disampaikan pada : Pelatihan Pemrograman Robot Penjejak Garis bagi Siswa SMA Negeri 9 Surabaya Tanggal 3 Nopember 00 S SISTEM
Lebih terperinciDAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... PERNYATAAN KEASLIAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI...
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... PERNYATAAN KEASLIAN... ABSTRAK... ABSTRACT... i ii iv v vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR SINGKATAN...
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. AVR(Alf and Vegard s Risc processor) ATMega32 merupakan 8 bit mikrokontroler berteknologi RISC (Reduce Instruction Set Computer).
BAB II DASAR TEORI Bab ini menjelaskan konsep dan teori dasar yang mendukung perancangan dan realisasi sistem. Penjelasan ini meliputi mikrokontroler AVR, perangkat sensor, radio frequency, RTC (Real Time
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mikrokontroller 8535 Mikrokontroller adalah IC yang dapat diprogram berulang kali, baik ditulis atau dihapus. Biasanya digunakan untuk pengontrolan otomatis dan manual pada
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Dalam bab ini akan dibahas masalah-masalah yang muncul dalam perancangan alat dan aplikasi program, serta pemecahan-pemecahan dari masalah yang
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Ethanol
BAB II DASAR TEORI 2.1 Ethanol Ethanol yang kita kenal dengan sebutan alkohol adalah hasil fermentasi dari tetes tebu. Dari proses fermentasi akan menghasilkan ethanol dengan kadar 11 12 %. Dan untuk menghasilkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
5 BAB II LANDASAN TEORI 2. 1 Mikrokontroler AVR Pada saat ini penggunaan mikrokontroler daapt kita temui pada berbagai peralatan, misalnya peralatan yang terdapat dirumah tangga, seperti handphone, microwave
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus
37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. Perancangan dan pembuatan dilaksanakan di laboratorium Elektronika
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang telah membuat Data Logger Autoclave, prinsip kerja alat ini adalah pada
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pada penelitian yang telah dilakukan oleh Dwinta Mussetyarsih (2014) yang telah membuat Data Logger Autoclave, prinsip kerja alat ini adalah pada saat
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O, dimana
BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino Uno R3 adalah papan pengembangan mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS
BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan dan pembuatan alat simulasi Sistem pengendali lampu jarak
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI MASALAH
BAB III DESKRIPSI MASALAH 3.1 Perancangan Hardware Perancangan hardware ini meliputi keseluruhan perancangan, artinya dari masukan sampai keluaran dengan menghasilkan energi panas. Dibawah ini adalah diagram
Lebih terperinciCodeVisionAVR Step-by-Step
CodeVisionAVR Step-by-Step Tentang CodeVisionAVR CodeVisionAVR merupakan sebuah cross-compiler C, Integrated Development Environtment (IDE), dan Automatic Program Generator yang didesain untuk mikrokontroler
Lebih terperinciMIKROKONTROLER Yoyo Somantri dan Egi Jul Kurnia
MIKROKONTROLER Yoyo Somantri dan Egi Jul Kurnia Mikrokontroler Mikrokontroler adalah sistem komputer yang dikemas dalam sebuah IC. IC tersebut mengandung semua komponen pembentuk komputer seperti CPU,
Lebih terperinciPengaturan suhu dan kelembaban dilakukan dengan memasang satu buah sensor SHT11, kipas dan hairdryer dengan program bahasa C berbasis mikrokontroler A
SISTEM INKUBATOR BAYI PORTABLE Deny Abdul Basit. Jl. Jati Raya RT 004 Rw 006 No.17 Ps.Minggu Jakarta Selatan (denny.abdul.basit@gmail.com) Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi,
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak ( Software). Pembahasan perangkat keras meliputi perancangan mekanik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Hidroponik Hidroponik merupakan pertanian masa depan sebab hidroponik dapat diusahakan di berbagai tempat, baik di desa, di kota maupun di lahan terbuka, atau di
Lebih terperinciBAB III MIKROKONTROLER
BAB III MIKROKONTROLER Mikrokontroler merupakan sebuah sistem yang seluruh atau sebagian besar elemennya dikemas dalam satu chip IC, sehingga sering disebut single chip microcomputer. Mikrokontroler merupakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Radiator Radiator adalah alat penukar panas yang digunakan untuk memindahkan energi panas dari satu media ke media lainnya yang tujuannya untuk mendinginkan maupun memanaskan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009 dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Elektrik dan Laboratorium
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mikrokontroler Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer yang seluruh atau sebagian besar elemennya dikemas dalam satu keping IC (Integrated Circuits) sehingga sering disebut
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGONTROL PARTITUR OTOMATIS
BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGONTROL PARTITUR OTOMATIS Pada BAB II ini akan dibahas gambaran cara kerja sistem dari alat yang dibuat serta komponen-komponen yang digunakan untuk pembentuk sistem. Pada
Lebih terperinciBAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan
BAB III PEMBUATAN ALAT 3.. Pembuatan Dalam pembuatan suatu alat atau produk perlu adanya sebuah rancangan yang menjadi acuan dalam proses pembuatanya, sehingga kesalahan yang mungkin timbul dapat ditekan
Lebih terperinciTAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika
TAKARIR AC (Alternating Current) Adalah sistem arus listrik. Sistem AC adalah cara bekerjanya arus bolakbalik. Dimana arus yang berskala dengan harga rata-rata selama satu periode atau satu masa kerjanya
Lebih terperinciBAB III TEORI PENUNJANG. dihapus berulang kali dengan menggunakan software tertentu. IC ini biasanya
BAB III TEORI PENUNJANG 3.1 Mikrokontroler ATmega8535 Mikrokontroler adalah IC (Integrated Circuit) yang dapat di program dan dihapus berulang kali dengan menggunakan software tertentu. IC ini biasanya
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN Rancangan Mesin Panjang Terpal PUSH BUTTON. ATMega 128 (Kendali Kecepatan Motor Dua Arah)
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Identifikasi Masalah Dalam proses produksi hal yang paling menonjol untuk menghasilkan suatu barang produksi yang memiliki kualitas yang bagus adalah bahan dan mesin yang digunakan.
Lebih terperinciBAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,
BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Arduino Uno R3 Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Breastpump ASI (Air Susu Ibu) adalah makanan bayi yang paling penting terutama pada bulan-bulan pertama kehidupan. ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi
Lebih terperinciGambar 2.1 Mikrokontroler ATMega 8535 (sumber :Mikrokontroler Belajar AVR Mulai dari Nol)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mikrokontroler Mikrokontroler merupakan keseluruhan sistem komputer yang dikemas menjadi sebuah chip di mana di dalamnya sudah terdapat Mikroprosesor, I/O Pendukung, Memori
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Perancangan Perancangan adalah proses menuangkan ide dan gagasan berdasarkan teoru-teori dasar yang mendukung. Proses perancangan dapat dilakukan dengan cara pemilihan komponen-komponen
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
5 BAB II LANDASAN TEORI Landasan teori sangat membantu untuk dapat memahami suatu sistem. Selain dari pada itu dapat juga dijadikan sebagai bahan acuan didalam merencanakan suatu system. Dengan pertimbangan
Lebih terperinciBAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar
BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED 3.1. Rancang Bangun Perangkat Keras Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar 3.1. Sistem ini terdiri dari komputer, antarmuka
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Robot Robot adalah sebuah alat mekanik yang dapat melakukan tugas fisik, baik menggunakan pengawasan dan kontrol manusia, ataupun menggunakan program yang telah didefinisikan
Lebih terperinciSistem Pengaman Parkir dengan Visualisasi Jarak Menggunakan Sensor PING dan LCD
Sistem Pengaman Parkir dengan Visualisasi Jarak Menggunakan Sensor PING dan LCD Dwi Putra Githa Dosen Sistem Komputer STMIK STIKOM Indonesia Denpasar-Bali, Indonesia dwiputragitha@gmail.com Wayan Eddy
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI Sistem Destilasi Menggunakan Tenaga Surya
BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori penunjang yang diperlukan dalam merancang dan merealisasikan skripsi ini. Bab ini dimulai tentang pengenalan sistem destilasi air laut menggunakan
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran sistem Gambaran cara kerja sistem dari penelitian ini adalah, terdapat sebuah sistem. Yang didalamnya terdapat suatu sistem yang mengatur suhu dan kelembaban pada
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sensor 2.1.1 Pengertian Umum Sensor Sebenarnya sensor secara umum didefinisikan sebagai alat yang mampu menangkap fenomena fisika atau kimia kemudian mengubahnya menjadi sinyal
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem deteksi keberhasilan software QuickMark untuk mendeteksi QRCode pada objek yang bergerak di conveyor. Garis besar pengukuran
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Permasalahan Dalam perancangan alat pengendali kipas angin menggunnakan mikrokontroler ATMEGA8535 berbasis sensor suhu LM35 terdapat beberapa masalah yang
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. Gambar
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. tertarik dalam menciptakan objek atau lingkungan yang interaktif.
BAB II DASAR TEORI 2.1 Karakteristik Ikan Karakteristik ikan yang dapat dihitung ialah ikan yang dapat hidup di berbagai lingkungan air tawar, misalnya ikan lele. Ikan lele hidup di air tawar, tahan penyakit,
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. alat pengukur waktu expose. Penelitian ini bertujuan mengukur waktu expose
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nanang T ( 2007 ) dengan judul alat pengukur waktu expose. Penelitian ini bertujuan mengukur waktu expose sinar-x
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN REALISASI
BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI 3.1 PERANCANGAN UMUM SISTEM Metode untuk pelaksanaan Program dimulai dengan mempelajari system pengukuran tangki air yang akan digunakan. Dari sini dikembangkan apa saja
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem Secara Umum Perancangan sistem yang dilakukan dengan membuat diagram blok yang menjelaskan alur dari sistem yang dibuat pada perancangan dan pembuatan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Pemotong Rumput Lapangan Sepakbola Otomatis dengan Sensor Garis dan Dinding ini, terdapat beberapa masalah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Pustaka 1. Perancangan Telemetri Suhu dengan Modulasi Digital FSK-FM (Sukiswo,2005) Penelitian ini menjelaskan perancangan telemetri suhu dengan modulasi FSK-FM. Teknik
Lebih terperinciRancangan Sistem Autofeeder Ikan pada Aquarium Berbasis Mikrokontroler ATMEGA8535
Rancangan Sistem Autofeeder Ikan pada Aquarium Berbasis Mikrokontroler ATMEGA8535 Dedi Satria Teknik Informatika Universitas Serambi Mekkah dedisatria@serambimekkah.ac.id ABSTRAK Kajian sistem mikrokontroler
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini menguraikan perancangan mekanik, perangkat elektronik dan perangkat lunak untuk membangun Pematrian komponen SMD dengan menggunakan conveyor untuk indutri kecil dengan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI Bentuk Fisik Sensor Gas LPG TGS 2610 Bentuk fisik sensor TGS 2610 terlihat pada gambar berikut :
BAB II DASAR TEORI 2.1 SENSOR TGS 2610 2.1.1 Gambaran Umum Sensor gas LPG TGS 2610 adalah sebuah sensor gas yang dapat mendeteksi adanya konsentrasi gas LPG di sekitar sensor tersebut. Sensor gas LPG TGS
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan dioda biasa, komponen elektronika ini akan mengubah cahaya menjadi arus listrik. Cahaya
Lebih terperinciRANCANGAN SISTEM PARKIR TERPADU BERBASIS SENSOR INFRA MERAH DAN MIKROKONTROLER ATMega8535
RANCANGAN SISTEM PARKIR TERPADU BERBASIS SENSOR INFRA MERAH DAN MIKROKONTROLER ATMega8535 Masriadi dan Frida Agung Rakhmadi Program Studi Fisika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Jl. Marsda
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN PERANGKAT
BAB III PERANCANGAN PERANGKAT 3.1 Proses Kerja Sistem Pada tahap perancangan, akan dirancang sebuah sistem berbasis mikrokontroler yang digunakan untuk menghitung jumlah orang yang masuk dan keluar suatu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 IC Regulasi Voltase Regulasi voltase untuk catu daya seringkali dibutuhkan, maka tersedia berbagai jenis IC yang memenuhi kebutuhan ini. Salah satu IC regulasi voltase adalah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Motor DC dan Motor Servo 2.1.1. Motor DC Motor DC berfungsi mengubah tenaga listrik menjadi tenaga gerak (mekanik). Berdasarkan hukum Lorenz bahwa jika suatu kawat listrik diberi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Mikrokontroller ATMEGA 8535 Mikrokontroller merupakan sebuah single chip yang didalamnya telah dilengkapi dengan CPU (Central Processing Unit), RAM (Random Acces Memory), ROM
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Konsep Dasar Pemrograman Bahasa C II.1.1. Sejarah dan Standar C Akar dari Bahasa C adalah dari Bahasa BCPL yang dikembangkan oleh Martin Richards pada tahun 1967. Bahasa ini
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM
42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR. beberapa komponen utama yang digunakan pada simulasi Pengendali Lampu. Jarak Jauh dan Dekat pada Kendaraan Secara Otomatis.
BAB II TEORI DASAR Pada bab ini akan dibahas secara singkat tentang sistem pengendalian dan beberapa komponen utama yang digunakan pada simulasi Pengendali Lampu Jarak Jauh dan Dekat pada Kendaraan Secara
Lebih terperinciKotak Surat Pintar Berbasis Mikrokontroler ATMEGA8535
Kotak Surat Pintar Berbasis Mikrokontroler ATMEGA8535 Parulian Sepriadi, Agus Wahyudi, Iman Fahruzi, Siti Aisyah Politeknik Batam Parkway Street Batam Centre, Batam 24961, Kepri, Indonesia E-mail: paru0509@yahoo.com;
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. DS18B20 dengan menggunkan Mikrokontroller ATMega 8 serta cara
BAB II LANDASAN TEORI Di bab ini, akan dijelaskan komponen-komponen yang digunakan untuk merancang pembuatan suatu Alat pengotrol suhu cairan dengan menggunakan sensor waterproof DS18B20 dengan menggunkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. merealisasikan suatu alat pengawas kecepatan pada forklift berbasis mikrokontroler.
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini penulis akan membahas teori teori dasar yang digunakan untuk merealisasikan suatu alat pengawas kecepatan pada forklift berbasis mikrokontroler. 2.1 Gerak Melingkar Beraturan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Penyaji Minuman Otomatis Berbasis Mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan
41 BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan perancangan rangkaian elektronik,
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Uraian Umum Dalam perancangan alat akses pintu keluar masuk menggunakan pin berbasis mikrokontroler AT89S52 ini, penulis mempunyai pemikiran untuk membantu mengatasi
Lebih terperinciBAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah
BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Diagram Blok Sistem Blok diagram dibawah ini menjelaskan bahwa ketika juri dari salah satu bahkan ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI PLC (Programable Logic Control) adalah kontroler yang dapat diprogram. PLC didesian sebagai alat kontrol dengan banyak jalur input dan output. Pengontrolan dengan menggunakan PLC
Lebih terperinci