Usulan Peningkatan Kompetensi Pekerja Pada Bagian Water Based di PT. X Berdasarkan Gap Kompetensi
|
|
- Suparman Jayadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 [Reka Integra] [Teknik Industri] Itenas No. 2 Vol. 1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional [Desember 2012] Usulan Peningkatan Kompetensi Pekerja Pada Bagian Water Based di PT. X Berdasarkan Gap Kompetensi RIZKY PASCA FATMAYANTI, RISPIANDA, ABU BAKAR, Sugih Arijanto Jurusan Teknik Industri Itenas Bandung rizkypasca@gmail.com ABSTRAK Organization Design Development (ODD) adalah salah satu divisi yang mengelola sumber daya manusia di PT. X. Menurut laporan dari tim Organization Design Development (ODD), standar level Kebutuhan Kompetensi Jabatan (KKJ) yang diberikan kepada pekerja water based relatif rendah yang berakibat pada rendahnya kompetensi dan kinerja yang dihasilkan oleh setiap pekerja, maka pimpinan ODD ingin menaikan standar level KKJ. Penyesuaian job description dan job specification juga dilakukan karena diakibatkan adanya perubahan level KKJ sehingga perlu dievaluasi. Penentuan tingkat kepentingan perlu diberikan pada setiap kompetensi, untuk melihat seberapa pentingnya suatu kompetensi bagi pekerjaan serta sebagai cara untuk melakukan tingkat prioritas gap. Pengukuran kompetensi dilakukan dengan menghitung gap antara KKJ terhadap pengukuran Kompetensi Individu (KI), dikalikan dengan tingkat kepentingan. Setelah didapat nilai gap, kemudian nilai gap negatif terbesar sampai terkecil diprioritaskan. Hasil prioritas gap kompetensi dijadikan sebagai acuan untuk meningkatkan kompetensi pekerja dengan memberikan program pelatihan pekerja. Hasil penelitian menyatakan bahwa unit kerja packing dan proses memiliki tingkat gap negatif paling tinggi sehingga perlu diberikan program pelatihan untuk meningkatkan kompetensi. Kata kunci : pengukuran kompetensi, kesenjangan kompetensi, peningkatan kompetensi ABSTRACT Organization Design Development (ODD) is a division that manages human resources at PT. X. According to a report from Organization Design Development (ODD) team, a standard level of job required competencies which is given to relatively low at water based workers that would result in a low level of competence and performance are produced by each worker, then Leader of the ODD would like to raise the standard level KKJ. Adjustment of job description and job specification was also done because due to the existence of a level change KKJ so needs to be evaluated. Determination of the importance needs to be given on each competencies, is to see how important a competence for the job as well as how to do the level of priority of the gap. Competency measurements done by calculating the gap between the needs of job required competencies against Individual Competency measurements, then multiplied by the level of interest. After obtaining the gap value, then prioritize the largest negative gap scores to the smallest. The results of the competency gap priorities serve as reference for improving the competence of workers by giving workers training program. The results of the study stated that the work unit packing and process has the highest level of negative gap that needs to be given training courses to enhance the competence. 1. Keywords: the measurement of competence, a gap competence, increased competence. Jurnal Reka Integra - 97
2 Fatmayanti, dkk. 1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH PT. X adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur yang memproduksi beraneka ragam jenis cat. PT. X berada di kota Bandung yang berada di kawasan industri Cimahi. PT. X memiliki beberapa departemen tempat memproduksi cat yang diklasifikasikan berdasarkan jenis cat. Salah satu departemen terbesar yang terdapat di PT. X adalah water based. Saat ini pihak perusahaan ingin melakukan perencanaan sumber daya manusia yang lebih baik khususnya pada line produksi dengan cara melakukan manajemen sumber daya manusia. Perencanaan sumber daya manusia di PT. X dikelola oleh bagian Organization Design Development (ODD). Menurut laporan dari tim Organization Design Development (ODD), standar level Kebutuhan Kompetensi Jabatan (KKJ) yang diberikan masih relatif rendah. Rendahnya level KKJ yang dimiliki oleh pekerja di bagian water based tersebut akan berakibat pada kompetensi dan kualitas kerja yang dihasilkan oleh setiap pekerja tersebut. Rendahnya level KKJ yang diberikan tersebut tidak sepadan dengan tumbuh dan berkembangnya organisasi pada saat ini. Pada Tahun 2009 silam, PT. X merupakan perusahaan cat yang tidak terlalu besar, tingkat kapasitas penjualan dan permintaan cat tidak setinggi seperti saat ini. Pada saat ini Tahun 2012, PT. X mengalami pertumbuhan dan perkembangan organisasi yang cukup pesat hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya perubahan-perubahan seperti, tingkat permintaan cat saat ini 250ton/hari, keragaman jenis dan merek cat yang dibuat PT. X semakin bertambah, mesin-mesin berteknologi tinggi yang harus dioperasikan oleh seluruh pekerja. Hal tersebut menuntut pekerja untuk memiliki kompetensi yang lebih tinggi. Untuk memenuhi kebutuhan kompetensi pekerja yang sesuai dengan kebutuhan kompetensi yang diharapkan, perusahaan harus mengukur tingkat kompetensi yang dimiliki oleh masingmasing pekerja dalam melakukan pekerjaannya. Terkait dengan masalah tingkat kompetensi yang masih rendah tersebut PT. X ingin melakukan pengukuran kompetensi pada seluruh pekerjanya di bagian water based. Pengukuran kompetensi dilakukan sebagai dasar untuk usulan peningkatan kompetensi pekerja di bagian water based sehingga pekerja dapat bekerja secara optimal sesuai dengan tujuan PT. X. Total tenaga kerja di bagian water based sebanyak 121 orang pekerja, terdapat 4 macam jabatan yaitu jabatan sub section head, leader, operator dan administrasi. Jabatan tersebut terdiri dari beberapa bagian unit kerja yaitu unit kerja process, unit kerja matching colour, unit kerja packing, unit kerja base system dan unit kerja small batch. 1.2 PERUMUSAN MASALAH Melakukan manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu cara agar, tujuan suatu organisasi untuk memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dapat tercapai. Manajemen sumber daya manusia dapat didefinisikan sebagai suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian sumber daya dalam rangka pencapaian tujuan organisasi (Prihadi, 2004). Pada saat ini menurut laporan dari tim Organization Design Development (ODD), standar level Kebutuhan Kompetensi Jabatan (KKJ) yang diberikan Jurnal Reka Integra - 98
3 Usulan Peningkatan Kompetensi Pekerja di PT. X Bagian Water Based Berdasarkan Gap Kompetensi relatif rendah hal tersebut tidak sepadan dengan tumbuh dan berkembangnya organisasi pada saat ini. Rendahnya level KKJ yang dimiliki oleh pekerja di bagian water based tersebut akan berakibat pada kompetensi dan kinerja yang dihasilkan oleh setiap pekerja. Hubungan antara kompetensi dengan kinerja sangat erat sekali, hal ini tampak pada hubungan dari keduanya, yaitu hubungan sebab akibat (causally related) (Moeheriono, 2010). Adanya keterkaitan antara kompetensi dengan kinerja, maka perlu ditentukan metode dan tindakan yang perlu dikembangkan seorang pegawai, yang biasanya berupa training, assignment, dan self-development (Sulistami, 2006). Terkait dengan masalah tingkat kompetensi yang masih rendah tersebut PT. X ingin melakukan pengukuran kompetensi pada seluruh pekerjanya di water based. Dalam melakukan usulan peningkatan kompetensi dibutuhkan pengukuran kompetensi berdasarkan Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi (MSDM-BK) yang dapat didefinisikan sebagai suatu proses perencaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian aktivitas tenaga kerja mulai dari rekrutment sampai dengan pension dimana proses pengendalian keputusan-keputusannya didasarkan pada informasi Kebutuhan Kompetensi Jabatan (KKJ) dan Kompetensi Individu (KI) untuk mencapai tujuan perusahaan (Siswanto, 2000). Kamus kompetensi yang terdapat di PT. X merupakan pengembangan dari model kamus kompetensi Loma s Competency Dictionary. Menurut Kamus Kompetensi LOMA (1998), kompetensi didefinisikan sebagai aspek-aspek pribadi dari seorang pekerja yang memungkinkan dia untuk mencapai kinerja yang superior (Loma, 1998). Jenis Kompetensi Menurut Siswanto kompetensi dapat dibagi menjadi 2 kelompok kompetensi yaitu, Kompetensi dasar ( Soft atau Generic atau Core Competence ) dan Kompetensi bidang ( Hard atau Spesific Competence ) (Sari, 2009). Standar level KKJ yang diberikan oleh ODD relatif rendah, maka pimpinan ODD ingin menaikan standar level KKJ agar kualitas pekerja semakin unggul. Perubahan level KKJ menghasilkan uraian-uraian perubahan pada job description dan uraian persyaratan kompetensi pada job specification. Oleh karena itu, dibutuhkan verifikasi atau rancangan baru job description dan job specification. Pada saat ini PT. X tidak memiliki tingkat kepentingan pada setiap deskripsi kamus kompetensi, maka diperlukan pemberian tingkat kepentingan untuk melihat kepentingan suatu kompetensi bagi pekerjaan. Setelah dilakukannya verifikasi standar level KKJ, verifikasi pada job description dan job specification, serta pemberian tingkat kepentingan, kemudian dilakukan pengukuran kompetensi individu (KI) pada setiap pekerja menggunakan metode evaluasi. Metode evaluasi dilakukan dengan cara memberikan kuesioner kepada atasan langsung yang akan menilai bawahannya sesuai level KKJ yang dimiliki oleh pekerja. Hasil yang didapatkan adalah nilai gap yang dimiliki oleh pekerja di bagian water based. Menurut Palan, gap kompetensi merupakan perbedaan antara level kompetensi yang diperlukan suatu posisi dan level kompetensi saat ini seorang karyawan (Palan, 2007). Setelah didapatkan nilai gap, kemudian nilai gap negatif terbesar sampai terkecil diprioritaskan. Hasil prioritas gap kompetensi dijadikan sebagai acuan untuk meningkatkan kompetensi pekerja dengan memberikan program pelatihan pekerja. Competency Based Training (CBT) merupakan pendakatan pelatihan secara umum yang dapat mempengaruhi seseorang untuk memperoleh kompetensi yang sesuai dengan standar industri. CBT memberikan tekanan pada apa yang dapat dilakukan oleh seorang sebagai hasil dari penelitian (output) (Purnamawati 2011 dalam Sukmadi, 2012). Jurnal Reka Integra - 99
4 Fatmayanti, dkk. Rumus yang digunakan untuk menghitung gap ialah hasil pengukuran KI dikurangi dengan level KKJ dikalikan dengan tingkat kepentingan. Terdapat 3 jenis gap hasil perhitungan gap kompetensi. Jenis gap yang pertama yaitu gap negatif yang memberikan informasi bahwa kompetensi yang dimiliki pekerja saat ini masih rendah. Jenis gap kedua ialah gap positif yang memberikan informasi bahwa kompetensi yang dimiliki pekerja lebih tinggi. Jenis gap terakhir ialah gap 0 yaitu kompetensi yang dimiliki sesuai dengan kebutuhkan kompetensi pada jabatan tersebut. 1.3 TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah usulan peningkatan kompetensi pekerja lantai produksi berdasarkan pengukuran gap kompetensi. 2. METODOLOGI PENELITIAN Tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Memverifikasi level KKJ (kebutuhan kompetensi jabatan) dan memverifikasi job description dan job specification. 2. Pemberian tingkat kepentingan pada setiap deskripsi kompetensi pada masingmasing jabatan. Tingkat kepentingan tersebut dibutuhkan untuk melihat seberapa pentingnya suatu kompetensi bagi pekerjaan. 3. Pengukuran KI (kompetensi individu) pekerja di bagian water based dilakukan menggunakan metode evaluasi yaitu dengan cara memberikan kuesioner kepada atasan langsung. 4. Melakukan pengukuran gap kompetensi pekerja di bagian water based. Format perhitungan gap kompetensi dapat dilihat pada Tabel 1 Format Perhitungan Gap Kompetensi. Tabel 1. Format Perhitungan Gap Kompetensi [Diisi Nama Pemegang Jabatan yang Dinilai] No. KI KKJ KPT Gap Kompetensi [a] [b] [c] [d] 1... Keterangan: a = Nilai KI : Perhitungan nilai KI dari atasan lansung. b = Nilai KKJ : Level KKJ yang telah diverifikasi. c = Nilai KPT: Tingkat Kepentingan yang diberikan pada setiap kompetensi yaitu terdiri dari nilai 1 (cukup penting), 2 (penting) dan 3 (sangat penting). d = Nilai gap : Nilai gap kompetensi dilakukan dengan perhitungan (a b)*c. 5. Melakukan analisis usulan peningkatan kompetensi pekerja PT. X di bagian water based. Jurnal Kompetensi - 100
5 Usulan Peningkatan Kompetensi Pekerja di PT. X Bagian Water Based Berdasarkan Gap Kompetensi 3. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Kebutuhan kompetensi jabatan (KKJ) yang terdapat pada PT. X di bagian water based harus dilakukan verifikasi karena terdapat indikasi bahwa standar level KKJ yang diberikan relatif rendah. Verifikasi level KKJ dilakukan untuk meningkatkan kualitas kerja pekerja. Verifikasi level KKJ dilakukan dengan menaikan level standar kompetensi pada jabatan yang deskripsi kompetensinya telah diprioritaskan dan berdasarkan hasil diskusi bersama pimpinan Organization Design Development (ODD) dan stafnya. Kompetensi yang dipilih untuk dilakukannya verifikasi level KKJ dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Kompetensi Yang Akan Dilakukan Verifikasi Level KKJ Saat melakukan verifikasi level KKJ mengakibatkan adanya perubahan uraian pada job description dan uraian persyaratan kompetensi pada job specification. Perubahan pada data job description tersebut dilakukan berdasarkan adanya evaluasi atau verifikasi level KKJ pada beberapa jabatan tersebut. Perubahan secara menyeluruh dilakukan pada uraian persyaratan kompetensi pada job specification. Pemberian tingkat kepentingan dilakukan dengan cara melakukan diskusi dengan bagian ODD serta melihat secara langsung ke lantai produksi water based mengenai pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja sehari-hari. Tingkat kepentingan meliputi tingkat kepentingan 1 yaitu kepentingan pekerjaan cukup penting, tingkat kepentingan 2 yaitu kepentingan pekerjaan penting, dan tingkat kepentingan 3 yaitu kepentingan pekerjaan sangat penting. Contoh pemberian tingkat kepentingan dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Tingkat Kepentingan Untuk Jabatan Leader Process Jurnal Reka Integra - 101
6 Fatmayanti, dkk. Pengukuran KI di bagian water based dilakukan menggunakan metode evaluasi yaitu memberikan kuesioner kepada atasan langsung yang akan menilai bawahannya sesuai level KKJ yang dimiliki oleh pekerja di bagian water based. Hasil dari pengukuran KI adalah informasi tentang kompetensi yang dimiliki oleh setiap pekerja di bagian water based. Contoh Kuesioner Pengukuran KI (Kompetensi Umum) dapat dilihat pada Tabel 4 Contoh Kuesioner Pengukuran KI (Kompetensi Umum) Pada Jabatan Operator Proses dan Tabel 5 Contoh Kuesioner Pengukuran KI (Kompetensi Khusus). Tabel 4. Contoh Kuesioner Pengukuran KI (Kompetensi Umum) Pada Jabatan Operator Proses Tabel 5. Contoh Kuesioner Pengukuran KI (Kompetensi Khusus) Pada Jabatan Operator Proses Terdapat 3 jenis gap yaitu jenis gap negatif, bahwa kompetensi saat ini rendah, jenis gap positif, bahwa kompetensi lebih tinggi dari yang diharapkan dan jenis gap 0, bahwa kompetensi yang dimiliki sesuai dengan kompetensi yang diharapkan. Setelah menghitung gap kompetensi pekerja kemudian melakukan perhitungan jumlah persentase gap kompetensi yang terpenuhi dan tidak terpenuhi untuk seluruh jabatan di bagian water based. Perhitungan jumlah persentase gap kompetensi dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Perhitungan Jumlah Persentase Gap Kompetensi PT. X di Bagian Water Based Jurnal Kompetensi - 102
7 Usulan Peningkatan Kompetensi Pekerja di PT. X Bagian Water Based Berdasarkan Gap Kompetensi Hasil yang didapat pada Tabel 6 diatas menunjukan bahwa jumlah persentase gap kompetensi yang tidak terpenuhi untuk seluruh jabatan yang terdapat pada lantai produksi bagian water based adalah 66%. Hal tersebut menunjukan bahwa kompetensi yang dimiliki oleh pekerja di bagian water based rendah. 4. ANALISIS USULAN PENINGKATAN KOMPETENSI PEKERJA PT. X DI BAGIAN WATER BASED Perhitungan profil gap kompetensi adalah rekapitulasi jumlah dan persentase dari pengukuran gap pekerja dibagian water based. Profil gap kompetensi mengacu pada Tabel 6. Terdapat dua kondisi persentase pengukuran gap. Kondisi pertama adalah jumlah dan persentase gap pekerja yang memenuhi kebutuhan kompetensi (> 80%) dan kondisi yang tidak memenuhi kebutuhan kompetensi yaitu (< 80%). Profil gap pekerja di bagian water based dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Profil Gap Kompetensi Pekerja PT. X di Bagian Water Based Hasil yang didapatkan dari profil gap diatas menyatakan bahwa sebagian besar pekerja di bagian water based tidak memenuhi kebutuhan kompetensi (persentase gap kurang dari 80%). Hal tersebut menyatakan bahwa rendahnya tingkat kompetensi yang dimiliki oleh pekerja. Hasil nilai gap negatif pekerja di bagian water based kemudian dijumlahkan dan diprioritaskan dari nilai gap negatif yang paling tinggi sampai rendah. Pelatihan diberikan kepada job family yang paling membutuhkan peningkatan kompetensi berdasakan prioritas gap yang telah dihitung. Urutan prioritas unit yang memiliki jumlah gap negatif dan nilai gap negatif dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Urutan Prioritas Jumlah Gap Dan Nilai Gap Negatif Pada Unit Berdasarkan urutan prioritas yang telah dihitung didapatkan, nilai gap negatif tertinggi adalah unit packing dengan nilai gap negatif sebesar -401 dan unit process dengan nilai gap negatif sebesar Nilai gap negatif tersebut merupakan penjumlahan dari selisih KI dan KKJ yang telah dikalikan dengan tingkat kepentingan. Hasil nilai gap negatif tersebut menunjukan bahwa unit packing dan process membutuhkan usulan peningkatan kompetensi. Prioritas jumlah gap kompetensi umum dan khusus untuk unit packing dapat dilihat pada Tabel 9 dan Tabel 10. Prioritas jumlah gap kompetensi umum dan khusus untuk unit process dapat dilihat pada Tabel 11 dan Tabel 12. Jurnal Reka Integra - 103
8 Fatmayanti, dkk. Tabel 9. Prioritas Jumlah Gap Kompetensi Umum Unit Packing Tabel 10. Prioritas Jumlah Gap Kompetensi Khusus Unit Packing Tabel 11. Prioritas Jumlah Gap Kompetensi Umum Unit Process Tabel 12. Prioritas Jumlah Gap Kompetensi Khusus Unit Process Salah satu sulan pelatihan yang akan diberikan kepada pekerja yaitu usulan pelatihan kompetensi umum yang akan diberikan yaitu kompetensi kesehatan dan keselamatan kerja (K3) kepada unit process dan packing untuk jabatan leader dan operator. Materi pelatihan disusun berdasarkan perhitungan modus dari nilai KI (Kompetensi Individu). Nilai KI untuk K3 di unit process dan packing untuk jabatan leader dan operator dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Nilai Modus KI Untuk Kompetensi Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) Di Unit Process Dan Packing Jabatan Process Packing Nilai KI Level KKJ Nilai KI Level KKJ Leader Operator Materi pelatihan untuk meningkatkan kompetensi pekerja (Level 3) dapat dilihat pada Tabel 14 dan untuk meningkatkan kompetensi pekerja (level 2) dapat dilihat pada Tabel 15. Jurnal Kompetensi - 104
9 Usulan Peningkatan Kompetensi Pekerja di PT. X Bagian Water Based Berdasarkan Gap Kompetensi Tabel 14. Materi Pelatihan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) untuk Leader Process dan Packing Tabel 15. Materi Pelatihan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) untuk Operator Process dan Packing Usulan pelatihan kompetensi khusus juga diberikan kepada unit kerja process, meliputi kompetensi pengetahuan proses produksi yang akan diberikan kepada leader dan operator. Materi pelatihan disusun berdasarkan perhitungan modus dari nilai KI (Kompetensi Individu). Nilai KI pengetahuan proses produksi di unit kerja process untuk jabatan leader dan operator dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16. Nilai Modus KI Untuk Kompetensi Pengetahuan Proses Produksi Di Unit Kerja Process Jabatan Process Nilai KI Level KKJ Leader 2 3 Operator 1 2 Materi pelatihan untuk meningkatkan kompetensi pekerja (Level 3) dapat dilihat pada Tabel 17 dan untuk meningkatkan kompetensi pekerja (level 2) dapat dilihat pada Tabel 18 Tabel 17. Materi Pengetahuan Proses Produksi untuk Leader Process Jurnal Reka Integra - 105
10 Fatmayanti, dkk. Tabel 18. Materi Pengetahuan Proses Produksi untuk Operator Process Usulan peningkatan kompetensi pekerja di bagian water based, diberikan juga kepada unit kerja packing, yaitu pelatihan kompetensi khusus pengetahuan dan pengoperasian mesin kerja yang akan diberikan kepada leader dan operator. Materi pelatihan disusun berdasarkan perhitungan modus dari nilai KI (Kompetensi Individu). Nilai KI pengetahuan dan pengoperasian mesin kerja di unit kerja packing untuk jabatan leader dan operator dapat dilihat pada Tabel 19. Tabel 19. Modus KI Untuk Kompetensi Pengetahuan Proses Produksi Di Unit Kerja Process Jabatan Packing Nilai KI Level KKJ Leader 2 3 Operator 1 2 Materi pelatihan untuk meningkatkan kompetensi pekerja (Level 3) dapat dilihat pada Tabel 20 dan untuk meningkatkan kompetensi pekerja (level 2) dapat dilihat pada Tabel 21. Tabel 20. Materi Pengetahuan Proses Produksi untuk Leader Process Tabel 21. Materi Pengetahuan Proses Produksi untuk Operator Process Jurnal Kompetensi - 106
11 Usulan Peningkatan Kompetensi Pekerja di PT. X Bagian Water Based Berdasarkan Gap Kompetensi 5.1 KESIMPULAN 5. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Persentase pekerja PT. X di bagian water based yang memenuhi kebutuhan kompetensi di atas 80% ialah 18%, sedangkan yang dibawah ialah 82%. 2. Didapatkan bahwa pada kompetensi umum terdapat 6 kompetensi yang memiliki nilai gap (-) paling tinggi, sedangkan pada kompetensi khusus terdapat 5 kompetensi yang memiliki nilai gap (-) paling tinggi. 3. Penyusunan usulan peningkatan kompetensi berdasarkan kompetensi umum meliputi kompetensi No. 7 kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Sedangkan penyusunan usulan peningkatan kompetensi kompetensi khusus meliputi kompetensi No. 2 proses produksi, dan kompetensi No. 4 pengetahuan dan pengoperasian mesin kerja. 4. Dalam melakukan usulan peningkatan kompetensi, PT. X perlu secara berkala memberikan program pelatihan, tidak hanya itu saja tetapi pihak perusahaan harus dapat mendorong motivasi pekerja dalam melakukan tugas dan tanggungjawabnya. 5.2 SARAN Saran yang diberikan untuk PT. X di bagian water based adalah sebagai berikut: 1. PT. X sebaiknya melakukan evaluasi setelah usulan peningkatan kompetensi pekerja di bagian water based dilaksanakan untuk mendapatkan umpan balik dari pekerja. 2. Usulan peningkatan kompetensi pekerja PT. X di bagian water based dapat dilakukan pengkajian ulang agar peningkatan kompetensi pekerja di water based sesuai dengan yang diinginkan PT. X. 3. Konten kamus kompetensi, penentuan kebutuhan kompetensi, dan penentuan Kebutuhan Kompetensi Jabatan (KKJ), maupun metode pengukuran kompetensi pekerja perlu dikaji lebih mendalam dan dilakukan pengkajian secara berkala. 6. UCAPAN TERIMA KASIH Terimakasih penulis ucapkan kepada PT. X yang telah memperbolehkan penulis untuk melakukan penelitian tugas akhir ini, serta kepada Bapak Iwan selaku pimpinan Organization Design Development (ODD) yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga serta saran yang sangat bermanfaat untuk membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan penelitian tugas akhir ini. 7. DAFTAR PUSTAKA LOMA, LOMA s Competency Dictionary. Moeheriono, 2010, Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi, Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor. Palan, R., 2007, Competency Management, Penerbit PPM, Jakarta. Prihadi, F., 2004, Assessment Centre, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Purnamawati, 2011, Jurnal MEDTEK Volume 3, No. 2. P [Online]. Available 20Bu%20Purnawawati.pdf [2012, 12 Mei] Jurnal Reka Integra - 107
12 Fatmayanti, dkk. Sari, C, S., 2009, Usulan Perancangan Job Description dan Job Specification, Kamus Kompetensi Generik, dan Pengukuran Level Kompetensi Pegawai (Studi Kasus Biro Administrasi Keuangan dan Umum (BAKU) Itenas), Tugas Akhir S1-Itenas, Bandung. Siswanto, J., Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi (MSDM-BK), [Online] Available, [2012, 10 April] Sukmadi, P, Z., 2012, Usulan Peningkatan Kompetensi Pegawai Administrasi Itenas Berdasarkan Gap Kompetensi, Tugas Akhir S1-Itenas, Bandung. Sulistami, D, R., dan Mahdi, E, M., 2006, Universal Intelligence, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Jurnal Kompetensi - 108
Usulan Peningkatan Kompetensi Pekerja Pada BagianWater Based di PT. X Berdasarkan Gap Kompetensi *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No. 2 Vol. 1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2013 Usulan Peningkatan Kompetensi Pekerja Pada BagianWater Based di PT. X Berdasarkan
Lebih terperinciANALISIS BEBAN KERJA DAN PENGUKURAN GAP KOMPETENSI TEKNISI LABORATORIUM UMUM DAN FAKULTAS Z PTS XYZ *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2014 ANALISIS BEBAN KERJA DAN PENGUKURAN GAP KOMPETENSI TEKNISI LABORATORIUM UMUM
Lebih terperinciUsulan Kebutuhan Jumlah Tenaga Kerja di Bagian Water Based PT.X Berdasarkan Analisis Beban Kerja *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 [Teknik Industri] Itenas No. 2 Vol. 1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2013 Usulan Kebutuhan Jumlah Tenaga Kerja di Bagian Water Based PT.X Berdasarkan Analisis
Lebih terperinciAbstract. Universitas Kristen Maranatha
Abstract This research was conducted to produce the competency model required by surgery nurses. This competency model will be use as a reference for selection process, performance appraisal, and training
Lebih terperinciAbstrak. Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Penelitian ini berjudul Studi Deskriptif Mengenai Model Kompetensi pada Jabatan Kepala Unit di Departemen Sales PT. X Bandung. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui model kompetensi yang dibutuhkan
Lebih terperinciPERANAN PROGRAM PELATIHAN DAN PENGHARGAAN PADA OPERATOR PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DI PT. X TESIS
PERANAN PROGRAM PELATIHAN DAN PENGHARGAAN PADA OPERATOR PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DI PT. X TESIS Oleh: Claudia Renata Christy Winaryo, S. Farm., Apt. 8112414015 PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
Lebih terperinciANALISIS BEBAN KERJA DAN GAP KOMPETENSI TEKNISI LABORATORIUM DI LINGKUNGAN FAKULTAS X DAN FAKULTAS Y PTS XYZ *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2014 ANALISIS BEBAN KERJA DAN GAP KOMPETENSI TEKNISI LABORATORIUM DI LINGKUNGAN FAKULTAS
Lebih terperinciProgram Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Pada sebagian besar organisasi, kinerja pegawai individual merupakan faktor utama yang menentukan keberhasilan organisasional. Kinerja pegawai dalam organisasi dapat menjadi keunggulan bersaing
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Pada Bab ini, penulis akan memberikan kesimpulan mengenai penelitian yang sudah dilakukan. Penelitian yang berjudul Merancang Competency Based Human Resources
Lebih terperinciTESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung. Oleh
ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT DALAM MENDUKUNG LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI STUDI KASUS : PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN TESIS Karya tulis sebagai
Lebih terperinciPengembangan Perangkat Lunak untuk Penempatan Pegawai Itenas Berdasarkan Kompetensi *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Teknik Industri Itenas No.2 Vol.1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2013 Pengembangan Perangkat Lunak untuk Penempatan Pegawai Itenas Berdasarkan Kompetensi
Lebih terperinciABSTRAK Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh model kompetensi dari dosen Fakultas Ekonomi Universitas X Bandung. Fakultas Ekonomi ini mengalami kesulitan dalam menggambarkan kompetensi yang dibutuhkan
Lebih terperinciPENENTUAN PRIORITAS TERHADAP TUGAS OPERATOR PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT
e-jurnal Teknik Industri FT USU Vol,.1, September 21 pp. 6- PENENTUAN PRIORITAS TERHADAP TUGAS OPERATOR PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT Nickxon Tandy 1, Jabbar M Rambe 2,
Lebih terperinciABSTRAK. iii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT. PJB UP Cirata merupakan anak perusahaan dari PLN. Dimana perusahaan ini banyak memperkerjakan tenaga kerja. Masalah yang dihadapi oleh perusahaan ini adalah menurunnya performance kerja karyawan.
Lebih terperinciANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PT. SURVEYOR INDONESIA MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT (STUDI KASUS : PROSES DS 13 - MENGELOLA OPERASI)
ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PT. SURVEYOR INDONESIA MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT (STUDI KASUS : PROSES DS 13 - MENGELOLA OPERASI) TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Lebih terperinciSTRATEGI MEMINIMASI STRES KERJA OPERATOR BERDASARKAN FAKTOR PEMICU STRES KERJA PADA PT AGRONESIA INKABA *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.01 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2015 STRATEGI MEMINIMASI STRES KERJA OPERATOR BERDASARKAN FAKTOR PEMICU STRES
Lebih terperinciHuman Resources Development
Human Resources Development Presented by : M Anang Firmansyah SELECTION PRACTICES Main objective : Menyesuaikan karakteristik individu dengan persyaratan pekerjaan. JOB ANALYSIS Merupakan proses pengembangan
Lebih terperincirendah. Kepuasan dan ketidakpuasan kerja pada pegawai ini sudah menjadi sorotan penting bagi BPK. Tujuan dari penelitian ini adalah (1)
ABSTRAK Sumberdaya manusia mempunyai peran yang penting dalam mencapai tujuan organisasi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dilakukan karena sumberdaya manusia adalah aset organisasi yang sangat
Lebih terperinciAnalisis Six Sigma untuk Mengurangi Jumlah Cacat di Stasiun Kerja Sablon (Studi Kasus: CV. Miracle)
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.1 Vol. 1 Jurnal Online Institut teknologi Nasional Juni 2013 Analisis Six Sigma untuk Mengurangi Jumlah Cacat di Stasiun Kerja Sablon (Studi
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. sertifikasi standar kualitas internasional yaitu ISO 9001 dan ISO pada divisi penjamin kualitas (quality assurance).
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan 1. PT Hyundai Indonesia Motor sebagai perusahaan perakitan mobil berskala internasional di Indonesia sudah menerapkan konsep dan prinsip manajemen kualitas total. Hal ini didukung
Lebih terperinciABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT Company can keep run well if the operational activities still run. In many company operational activities involving the biggest of employee and company asset. That s why operational activities
Lebih terperinciABSTRAK Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh kesesuaian antara model kompetensi kategori sales people Spencer & Spencer (1993) dengan model kompetensi Sales Executive (SE) di Perusahaan
Lebih terperinciABSTRAKSI. Kata Kunci : COBIT, Pengelolaan Teknologi Informasi, Audit Teknologi Informasi, Maturity Models, Tingkat Kecukupan Kontrol.
ABSTRAKSI Pengelolaan teknologi informasi di Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan saat ini masih kurang terarah dan kurang terstruktur. Pengelolaan yang terarah dan terstruktur dapat mendukung
Lebih terperinciProgram Studi Magister Managemen Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Airlangga 2016
ANALISIS GAP KOMPETENSI, KEBUTUHAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI BALAI DIKLAT INDUSTRI SURABAYA TESIS Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai Derajat Magister Manajemen Oleh VYNNO PREMANA KUSUMA
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi dan analisis permasalahan,
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi dan analisis permasalahan, solusi permasalahan dan perancangan sistem dalam Rancang Bangun Aplikasi Analisis Kebutuhan
Lebih terperinciPERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA DIVISI SDM DI PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN HUMAN RESOURCE SCORECARD
PERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA DIVISI SDM DI PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN HUMAN RESOURCE SCORECARD DESIGN OF PERFORMANCE MEASURMENT DIVISION OF HUMAN RESOURCE SCORECARD AT XYZ COMPANY BY USING
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada bab 1 akan dijelaskan pendahuluan dari penelitian tugas akhir ini yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan penelitian, manfaat penelitian, dan
Lebih terperinciDunamis Human Capital Overview Program. 11 Februari 2016
Dunamis Human Capital Overview Program 11 Februari 2016 MENGENAI DUNAMIS HUMAN CAPITAL Investment $ Our Value Preposition Human Capital Solution Provider Dunamis Human Capital offers a technology based
Lebih terperinciCOMPREHENSIVE JOB ANALYSIS
COMPREHENSIVE JOB ANALYSIS Menjawab Masalah Apa Analisis pekerjaan adalah proses untuk memperoleh informasi tentang pekerjaan dengan menentukan tanggung jawab, tugas, atau aktivitas dari pekerjaan tersebut.
Lebih terperinciPengukuran Performansi di PT XYZ dengan MBCfPE pada Kriteria Pengukuran, Analisis, dan Manajemen Pengetahuan
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Teknik Industri Itenas No.1 Vol. 1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juni 2013 Pengukuran Performansi di PT XYZ dengan MBCfPE pada Kriteria Pengukuran, Analisis, dan
Lebih terperinciOCTAREZ ABI IBRAHIM Dosen Pembimbing: Naning Aranti Wessiani S.T,M.M NIP Dosen Co-Pembimbing: Dr.Ir.
OCTAREZ ABI IBRAHIM 2506100120 Dosen Pembimbing: Naning Aranti Wessiani S.T,M.M NIP. 197802072003122001 Dosen Co-Pembimbing: Dr.Ir. Patdono Suwignjo, M.Eng Sc. NIP. 195810071986011001 Latar belakang Tinjauan
Lebih terperinciPengukuran Performansi Di PT XYZ dengan MBCfPE Pada Kriteria Pengukuran, Analisis, dan Manajemen Pengetahuan *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Teknik Industri Itenas No.1 Vol. 1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2013 Pengukuran Performansi Di PT XYZ dengan MBCfPE Pada Kriteria Pengukuran, Analisis, dan
Lebih terperinciREVIEW JOB DESCRIPTION DAN PEMBUATAN RANCANGAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI DI PT. X
REVIEW JOB DESCRIPTION DAN PEMBUATAN RANCANGAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI DI PT. X Vania Huang Program Pendidikan Magister Psikologi Profesi Universitas Surabaya Abstrak Salah satu permasalahan yang terjadi
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN 6.1 Kesimpulan
BAB 6 KESIMPULAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis yang telah dilaksanakan pada Bab 5, maka diperoleh kesimpulan : 1. Pada pengolahan data awal, diperoleh total nilai untuk
Lebih terperinciRANCANGAN SISTEM PELATIHAN UNTUK PENINGKATAN KINERJA SDM DI PT. XYZ DELI SERDANG TESIS OLEH ANGGIANIKA MARDHATILLAH /TI
RANCANGAN SISTEM PELATIHAN UNTUK PENINGKATAN KINERJA SDM DI PT. XYZ DELI SERDANG TESIS OLEH ANGGIANIKA MARDHATILLAH 107025008/TI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013 RANCANGAN
Lebih terperinciStrategy-Based Performance Management
Strategy-Based Performance Management The Strategizing Session http://l2lgroup.com The Execution renaissanceronin.wordpress.com How to Make It Works thomasgroup.com 5 Rangkaian Visi menuju Result 1 2 3
Lebih terperinciTHE ROLE OF INTERNAL AUDIT IN THE PREVENTION OF FRAUD
ABSTRACT THE ROLE OF INTERNAL AUDIT IN THE PREVENTION OF FRAUD (A case study on PT. Gracia Invensys Jakarta) A company can work well if have good management. It can be seen from a good control so the control
Lebih terperinciAnalisis Kebutuhan Jumlah Pegawai Berdasarkan Analisis Beban Kerja
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Teknik Industri Itenas No.04 Vol. 01 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2014 Analisis Kebutuhan Jumlah Pegawai Berdasarkan Analisis Beban Kerja YANTI HELIANTY
Lebih terperinciMapping Manajerial Kompetensi
Mapping Manajerial Kompetensi di PT. E-T-A Indonesia Ronny Tanto 1, Jani Rahardjo 2 Abstract: Managerial competencies play an important role in measuring the managers performance. At present, PT E-T-A
Lebih terperinciUsulan Perbaikan Role Behavior Perusahaan Berdasarkan Karakteristik Manajemen Sumber Daya Manusia
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Teknik Industri Itenas No. 3 Vol. 1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional [Desember, 2013] Usulan Perbaikan Role Behavior Perusahaan Berdasarkan Karakteristik Manajemen
Lebih terperinciABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT Companies are required to be able to continue to grow and move forward in order to maintain the existence. Human factors, as factors supporting operations, is an important factor for achieving
Lebih terperinciABSTRAK Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Posisi branch manager memiliki tanggung jawab untuk memimpin cabang dari sisi operasional dan bisnis. Branch manager diharapkan dapat berperan sebagai pemimpin dan mampu menghasilkan kinerja yang
Lebih terperinciSTRATEGIC MANAGEMENT SYSTEM DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORE CARD ( Studi Kasus Divisi Purna Jual PT IPTN )
STRATEGIC MANAGEMENT SYSTEM DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORE CARD ( Studi Kasus Divisi Purna Jual PT IPTN ) BIDANG KHUSUS BISNIS MANUFAKTUR PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN BISNIS DAN ADMINISTRASI TEKNOLOGI
Lebih terperinciABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini dibuat untuk dapat memberikan gambaran profil Budaya Organisasi di PT X, kota Cirebon, memiliki maksud untuk memperoleh gambaran tujuh dimensi Budaya Organisasi dan faktor-faktor
Lebih terperinciUniversitas Katolik Parahyangan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis
Universitas Katolik Parahyangan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Terakreditasi A SK BAN PT NO: 468/SK/BAN-PT/Akred/S/XII/2014 Perancangan Competency Based Human
Lebih terperinciJournal of Information System
11 Analisis Proses Monitoring, Evaluasi dan Penilaian Pengendalian Internal (MEA02) Tata KelolaTeknologi Informasi Berdasarkan Kerangka Kerja COBIT 5 Pada PT. Telkom Johar Semarang Analysis Of Process
Lebih terperinciTNA & RPI. Bogor, 08 Oktober 2016
TNA & RPI Bogor, 08 Oktober 2016 Program Pengembangan Karyawan BPJS Ketenagakerjaan Sejarah Pengelola Pengembangan Karyawan PT. ASTEK Biro Kepegawaian Biro SDM Divisi Pengelolaan Pengembangan Kompetensi
Lebih terperinciKORELASI NILAI INTERNATIONAL ROUGHNESS INDEX (IRI) HASIL PENGUKURAN ALAT MERLIN DAN BUMP INTEGRATOR
KORELASI NILAI INTERNATIONAL ROUGHNESS INDEX (IRI) HASIL PENGUKURAN ALAT MERLIN DAN BUMP INTEGRATOR ABSTRAK KORELASI NILAI INTERNATIONAL ROUGHNESS INDEX (IRI) HASIL PENGUKURAN ALAT MERLIN DAN BUMP INTEGRATOR
Lebih terperinciABSTRAK. viii. Kata Kunci: Jaringan, Konstruksi, Pelaporan, Proyek, Sistem Informasi. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT. PLN (Persero) merupakan perusahaan penyedia jasa kelistrikan di Indonesia dan Unit Pelaksana Konstruksi Jaringan Jawa Bali 5 (UPK JJB 5) merupakan bisnis di bawah PT. PLN (Persero) yang dibentuk
Lebih terperinciPELAKSANAAN PENILAIAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PERUM BULOG KANTOR DIVRE SUMSEL DAN BABEL
PELAKSANAAN PENILAIAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PERUM BULOG KANTOR DIVRE SUMSEL DAN BABEL LAPORAN AKHIR Disusun untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan Administrasi Bisnis
Lebih terperinciAND Learning & Coaching mulai berdiri sejak tahun 1993 dan telah memiliki badan usaha CV. AND Learning & Coaching, hingga saat ini kami telah
AND Learning & Coaching mulai berdiri sejak tahun 1993 dan telah memiliki badan usaha CV. AND Learning & Coaching, hingga saat ini kami telah melakukan perubahan management baru yang terus mengembangkan
Lebih terperinciOleh: Arni Lisnawati. Abstraksi. Keyword : Partisipasi Anggaran, Senjangan Anggaran, Komitmen Organisasi
PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PT. POS INDONESIA WILAYAH SURABAYA SELATAN Oleh: Arni Lisnawati Abstraksi Dengan kecanggihan
Lebih terperinciUsulan Tata Letak Fasilitas Menggunakan Automated Layout Design Program Di Industri Hilir Teh PT. Perkebunan Nusantara VIII *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Teknik Industri Itenas No.1 Vol.1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2013 Usulan Tata Letak Fasilitas Menggunakan Automated Layout Design Program Di Industri Hilir
Lebih terperinciUsulan Perbaikan Role Behavior Perusahaan Berdasarkan Karakteristik Manajemen Sumber Daya Manusia *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.01 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2014 Usulan Perbaikan Role Behavior Perusahaan Berdasarkan Karakteristik Manajemen
Lebih terperinciRANCANGAN STRATEGI PENINGKATAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA LINI PRODUKSI 2 DEPARTEMEN PRODUKSI PT. XYZ DELI SERDANG TESIS OLEH
RANCANGAN STRATEGI PENINGKATAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA LINI PRODUKSI 2 DEPARTEMEN PRODUKSI PT. XYZ DELI SERDANG TESIS OLEH INDAH RIZKYA TARIGAN 107025006/TI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS
Lebih terperinciSistem Manajemen Kinerja (Performance Management System)
Sistem Manajemen Kinerja (Performance Management System) Human Capital & Legal Division Organization & Performance Management Department Sistem Manajemen Kinerja Sistem yang mengelola kinerja organisasi
Lebih terperinciABSTRAK. vii. Kata Kunci: Penilaian, Evaluasi, Audit, SCAMPI C, P-CMM, Practice Characterization, Strength, Weakness.
ABSTRAK Perkebunan Kelapa Sawit BK Brothers berdiri sejak 2005 dan terus berkembang hingga saat ini, dengan aktifitas atau proses yang banyak dilakukan oleh organisasi, maka untuk memastikan kesiapan organisasi
Lebih terperinciAbstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Penelitian ini berjudul Studi Deskriptif Mengenai Derajat Tipe Technostress Pada Karyawan Perusahaan X Bandung. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat derajat tipe technostress pada karyawan
Lebih terperinciPENILAIAN KARYAWAN. Oleh : Hendriadi De Keizer Priatna Kusuma Andri Ismail Imas Siti M. Durahim. Classified - Restricted
PENILAIAN KARYAWAN Oleh : Hendriadi De Keizer Priatna Kusuma Andri Ismail Imas Siti M. Durahim Performance Plan Elemen penting dalam Performance Plan Perencanaan Individual objectives yang selaras dengan
Lebih terperinciIDENTIFIKASI DAN KAJIAN TERHADAP FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUASAN KERJA PADA BERBAGAI TINGKATAN PEKERJA PERUSAHAAN KONTRAKTOR TESIS MAGISTER
IDENTIFIKASI DAN KAJIAN TERHADAP FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUASAN KERJA PADA BERBAGAI TINGKATAN PEKERJA PERUSAHAAN KONTRAKTOR TESIS MAGISTER OLEH : HESTIYANI NIM : 25099048 PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI
Lebih terperinciABSTRAK. Keyword : ITIL V.3, Service Operation. iii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Bank NISP memiliki departemen TI yang merupakan salah satu departemen yang cukup mengambil peran penting dalam melakukan roda bisnis.selain itu Bank NISP merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
Lebih terperinciKEY PERFORMANCE INDICATORS PADA ORGANISASI NIRLABA: STUDI KASUS PADA YAYASAN SOS DESA TARUNA INDONESIA CABANG SEMARANG
KEY PERFORMANCE INDICATORS PADA ORGANISASI NIRLABA: STUDI KASUS PADA YAYASAN SOS DESA TARUNA INDONESIA CABANG SEMARANG OLEH: ELIZABETH CITRA DEWI RAHARDJO 3203012303 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS
Lebih terperinciEvaluasi Pelatihan dengan Metode Kirkpatrick Analysis
Jurnal Telematika, vol. 9 no. 2, Institut Teknologi Harapan Bangsa, Bandung ISSN: 1858-2516 Evaluasi Pelatihan dengan Metode Kirkpatrick Analysis Anggoro Prasetyo Utomo #1 Karinka Priskila Tehupeiory #2
Lebih terperinciKeywords: IT Governance Analysis, COBIT 5, MEA02, Capability Level, Operation and Maintenance
ANALISIS PROSES MONITORING, EVALUASI DAN PENILAIAN PENGENDALIAN INTERNAL (MEA02) TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI BERDASARKAN KERANGKA KERJA COBIT 5 PADA PT. TELKOM JOHAR SEMARANG Anisa Asri Meilinda 1,
Lebih terperinciModel Kompetensi. Dalam hal ini untuk mengidentifikasi perilaku seseorang yang sesuai dengan visi, misi & strategi organisasi.
Model Kompetensi Model Kompetensi adalah powerful tool untuk mengidentifikasi knowledge, skills, and personal attributes yang dibutuhkan untuk menjalankan institusi. Dalam hal ini untuk mengidentifikasi
Lebih terperinciPenentuan Rute Distribusi Air Mineral Menggunakan Metode Clarke-Wright Algorithm dan Sequential Insertion *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Teknik Industri Itenas.2 Vol.1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2013 Penentuan Rute Distribusi Air Mineral Menggunakan Metode Clarke-Wright Algorithm dan Sequential
Lebih terperinciINTEGRATION OF COMPANY PERFORMANCE MANAGEMENT AND EMPLOYEE PERFORMANCE MANAGEMENT
INTEGRATION OF COMPANY PERFORMANCE MANAGEMENT AND EMPLOYEE PERFORMANCE MANAGEMENT EMPLOYEE PERFORMANCE MANAGEMENT CYCLE Performance Planning Employee target setting Employee development planning Performance
Lebih terperinciABSTRAK Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Judul penelitian ini adalah Uji Coba Modul Program Psikoedukasi Fungsi Manajemen untuk Meningkatkan Pengetahuan Fungsi Manajemen Pada Karyawan Level Middle Management di PT Y Padalarang. Maksud
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH MOTIVASI, KEMAMPUAN, DAN KEPUASAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN BUMIPUTERA 1912 KUDUS
1 ANALISIS PENGARUH MOTIVASI, KEMAMPUAN, DAN KEPUASAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN BUMIPUTERA 1912 KUDUS Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata satu (S1)
Lebih terperinciUpaya Peningkatan Output Produksi Pada Fasilitas Kerja Departemen Preparation Di PT. Integra Indocabinet
Lim., et al. / Upaya Peningkatan Output Produksi Pada Fasilitas Kerja Departemen Preparation Di PT. Integra Indocabinet/ urnal Titra, Vol. 3, No. 1, anuari 2015, pp. 1-6 Upaya Peningkatan Output Produksi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia industri saat ini sedang berkembang pesat. Kebutuhan dan selera masyarakat yang semakin banyak ragamnya, serta daya beli masyarakat yang cenderung meningkat
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Accounting Information System, finished product stock, Internal Control System, computer technology. vii
ABSTRACT In this global economy era, we need a changing in our system, especially for Accounting Information System (AIS). Extending information using computer technology in a company could be more effective
Lebih terperinciPenempatan Pegawai. School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation. Job Analysis. 1 st Week
Job Analysis 1 st Week Job analysis (Analisis Jabatan) The systematic process of collecting information used to make decisions about jobs. Job analysis identifies the tasks, duties, and responsibilities
Lebih terperinciAnalisa Beban Kerja Dan Penentuan Tenaga Kerja Optimal Dengan Pendekatan Work Load Analysis (WLA)
Jurnal Teknik Industri Vol. 5. 1 Maret 2017 Analisa Beban Kerja Dan Penentuan Tenaga Kerja Optimal Dengan Pendekatan Work Load Analysis (WLA) Anang Prabowo 1, Hadi Setiawan 2, Ani Umiyati 3 Jurusan Teknik
Lebih terperinciUsulan Perhitungan Insentif Karyawan CV. Miracle Berdasakan Jumlah Produksi
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional [ Teknik Industri] Itenas No.2 Vol.1 September-2013 Usulan Perhitungan Insentif Karyawan CV. Miracle Berdasakan Jumlah Produksi DUWAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam bidang farmasi yang produksinya adalah vaksin dan serum. PT.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. X merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang farmasi yang produksinya adalah vaksin dan serum. PT. X berdiri sejak 6 Agustus
Lebih terperinciDAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR LAMPIRAN... x ABSTRAK... xi ABSTRACT... xii BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. latar belakang penelitian yang diikuti dengan rumusan masalah. Pembahasan ketiga
BAB I PENDAHULUAN Bab ini terdiri dari enam sub bab pembahasan. Pembahasan pertama yaitu tentang latar belakang penelitian yang diikuti dengan rumusan masalah. Pembahasan ketiga tentang pertanyaan penelitian
Lebih terperinciPT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) Disampaikan pada Kongres Nasional IV Assessment Center Bandung, 17 September 2015 Curriculum Vitae Ahmad Gusmar Harahap Tempat/Tgl Lahir : Medan, 26 Agustus 1965
Lebih terperinci1 Program studi Administrasi Bisnis Tel-U. 1 st Week
1 1 st Week Fungsi / Kegiatan MSDM : 1. Fungsi Penyediaan SDM : Perencanan kebutuhan karyawan Rekrutment calon karyawan Seleksi calon karyawan Orientasi / induksi karyawan baru Penempatan karyawan 2. Fungsi
Lebih terperinciANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA PT. SUNMOTOR INDOSENTRA TRADA MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA PT. SUNMOTOR INDOSENTRA TRADA MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA SKRIPSI Oleh : EMILIA CLARA NIM. J2A 606 017 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Lebih terperinciKeywords: Internal Audit, Quality Public Services.
ABSTRACT The quality of public services provided by companies should be increased from time to time. To improve the quality of service required a competent person to see anything that is not in accordance
Lebih terperinciDIMENSI KOMPETENSI DAN PRODUKTIVITAS KERJA DIKANTOR PT JAMSOSTEK CABANG GORONTALO. ZUCHRI ABDUSSAMAD Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK
DIMENSI KOMPETENSI DAN PRODUKTIVITAS KERJA DIKANTOR PT JAMSOSTEK CABANG GORONTALO ZUCHRI ABDUSSAMAD Universitas Negeri Gorontalo A. Pengantar ABSTRAK Produktivitas kerja dalam perusahaan merupakan hasil
Lebih terperinciAbstrak. Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui derajat self-compassion yang dimiliki oleh karyawan staff marketing PT X di Bandung. Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling dan sampel
Lebih terperinciABSTRACT. Key words: Perception of compensation systems, employee motivation
ABSTRACT Development in technology and information era has impact on changing the way companies in doing business and change behavior, consumer preferences and demands. The key to success for the company
Lebih terperinciOptimisasi Kebutuhan Terminal Loading Point di PT X *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol. 01 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Maret 2014 Optimisasi Kebutuhan Terminal Loading Point di PT X * RIKA KARTIKA, SUSY SUSANTY,
Lebih terperinciABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT Quality being the basic factor of the consumer's decision to acquire a product. Companies must look at and pay attention to product quality or not well controlled, and can be accepted by consumers
Lebih terperinciPENENTUAN GAJI POKOK KARYAWAN CV LIMA BELAS MENGGUNAKAN METODE POIN SKRIPSI
PENENTUAN GAJI POKOK KARYAWAN CV LIMA BELAS MENGGUNAKAN METODE POIN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lebih terperinciPERAN PENGEMBANGAN KARIR DAN KEPUASAN KERJA DALAM MENINGKATKAN KOMITMEN ORGANISASIONAL PADA KARYAWAN DEPARTEMEN QUALITY MANAGEMENT
PERAN PENGEMBANGAN KARIR DAN KEPUASAN KERJA DALAM MENINGKATKAN KOMITMEN ORGANISASIONAL PADA KARYAWAN DEPARTEMEN QUALITY MANAGEMENT DI PT. X CIKARANG, BEKASI TESIS OLEH : Christian Helvin G, S. Farm., Apt.
Lebih terperinciMETODE PENGEMBANGAN KARYAWAN PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN JARINGAN SUMATERA I
METODE PENGEMBANGAN KARYAWAN PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN JARINGAN SUMATERA I TUGAS AKHIR Disusun sebagai Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Oleh DEDI CANDRA PANJAITAN
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA BAGIAN TI (TEKNOLOGI INFORMASI) PADA PTPN III (PERSERO) MEDAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA BAGIAN TI (TEKNOLOGI INFORMASI) PADA PTPN III (PERSERO) MEDAN TUGAS AKHIR Disusun sebagai Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Oleh MONICA EGINTA GINTING
Lebih terperinciUSULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LANTAI PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus di PT Agronesia Divisi Industri Karet) *
Reka Integra ISSN:2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2015 USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LANTAI PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Model Kompetensi Menurut Schoonover Associates, kompetensi adalah perilaku atau sekumpulan perilaku yang mengambarkan kinerja yang bagus dalam pekerjaan. Sedangkan model
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: COBIT 5, APO (Align, Plan, Organise), PT. POS INDONESIA. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT POS INDONESIA merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa kurir, logistik dan transaksi keuangan. PT POS INDONESIA sudah menerapkan teknologi informasi sebagai salah
Lebih terperinciSistem Penjaminan Mutu. Sistem Penjaminan Mutu Akademik* Akademik
Sistem Penjaminan Mutu Akademik* * Reference : Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Institut Teknologi Bandung Disusun : Pudjo Soekarno Dewan Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Jakarta,
Lebih terperinciAPLIKASI BANTU PENERIMAAN KARYAWAN DI MCDONALD'S JAVA SUPERMALL SEMARANG DENGAN METODE PROFIL MATCHING
APLIKASI BANTU PENERIMAAN KARYAWAN DI MCDONALD'S JAVA SUPERMALL SEMARANG DENGAN METODE PROFIL MATCHING RIANA ASRI ARVITASARI Program Studi Teknik Informatika S1, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian
Lebih terperincivi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT The study is titled "Descriptive Study of Employee Satisfaction on Company Secretariat and Human Resources Division at PT." X "London." The purpose of this study was to obtain a detailed picture
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hotel 88 adalah salah satu bagian hotel group dari PT. Waringin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hotel 88 adalah salah satu bagian hotel group dari PT. Waringin Hospitality yang tersebar di beberapa kota besar Indonesia dan salah satunya terletak pada jalan
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Berdasarkan perhitungan dan analisis yang dilakukan bahwa pekerja pada departemen pemintalan (spinning) (khususnya operator) saat ini belum puas atas pekerjaan
Lebih terperinciMeithanita Denanda Jurusan Manajeman Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT
Analysis Of The Employees Level Of Job Satisfaction Based On Design Compensation System Meithanita Denanda Jurusan Manajeman Fakultas Ekonomi metadenandasjab@yahoo.com ABSTRACT This study aimed to analyze
Lebih terperinci