BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Latar Penelitian ini dilaksanakan di Gugus Hasanuddin Kecamatan Kedungjati yang merupakan terdiri dari 10 SD. Keberadaan Gugus Hasanuddin Kecamatan Kedungjati merupakan wilayah perbatasan antar kabupaten, yaitu sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Semarang dan sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Boyolali. Pilihan lokasi penelitian ini adalah berdasar pertimbangan lokasi yang berdekatan dan masih berada pada gugus yang berlainan, tetapi mempunyai keunggulan yang sama dibanding sekolah lainnya, dan lokasinya berada di daerah pegunungan jauh dari ibukota Kabupaten. Pelaksanaan kegiatan penelitian ini dilakukan di beberapa SD di Gugus Hasanuddin Kecamatan Kedungjati. Kegiatan penelitian ini untuk mencari keberhasilan pelaksanaan PKB oleh Pengawas TK/SD/SDLB dalam peningkatan karir ini diselenggarakan selama 2 siklus, yaitu pada tanggal 17 Maret 2016 dengan menggunakan supervisi klinis, dan 21 Maret 2016 setelah pelaksanaan PKB. Penelitian yang dilaksanakan ini bertujuan untuk mendapatkan 77

2 gambaran yang jelas mengenai peningkatan karir guru setelah dilaksanakan PKB. Tetapi yang menjadi perhatian utama dari para Pengawas TK/SD/SDLB adalah bahwa pencapaian prestasi yang baik pada nilai akademis ini belum diikuti pada karir guru yang meningkat. Berdasarkan kondisi latar dari di atas, maka pada kegiatan penelitian ini bertujuan untuk mengadakan penyegaran tentang cara melaksanakan kegiatan PKB, cara pembuatan administrasi kelas, sikap pembelajaran yang interaktif antara guru dengan siswa, mengurangi kesulitan belajar siswa dalam pembelajaran, dan untuk memberi jalan keluar bagi guru dalam mengatasi siswasiswa yang sulit diatur. Dalam supervisi klinis ini ditangani oleh saudara Mumu Febru, dan saudara NHW Hartana, S.Pd yang melakukan pengamatan dalam pembelajaran kepada para guru kelas 4-6 di dalam kelas, dan menerima keluhan kesulitan dari para guru tadi dalam pembelajaran untuk mendapatkan jalan keluar dari para supervisor. Kegiatan peningkatan karir guru ini bersifat umum, yaitu kemampuan menyusun PTK/PTS, kemampuan menyusun administrasi, dan untuk memecahkan masalah-masalah yang ditimbulkan dari para siswa yang mempunyai kecenderungan tidak mau memperhatikan pelajaran yang diberikan oleh gurunya. Alasannya bermacam-macam, yang membosankan, yang 78

3 mengantuk, yang mengganggu temannya, serta tidak adanya bimbingan yang jelas dari atasan. Sedangkan kegiatan peningkatan karir guru SD dengan melalui PKB oleh Pengawas TK/SD/SDB yang telah dilaksanakan di gugus Hasanuddin Sajian Data 1. Kondisi empirik pada kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru Pada dasarnya hasil pembelajaran di SD-SD di wilayah UPTD kecamatan Kedungjati memang mengalami stagnasi, dalam arti bahwa pelaksanaan pembelajaran yang berjalan selama ini mengalami hambatan tersendiri. Kegiatan pembelajaran selama ini masih menggunakan KTSP. Karena terbatasnya waktu, dan sangat sedikitnya kesempatan, seorang guru dalam pembelajaran sejarah harus benar-benar pandai dalam mengelola waktu untuk melaksanakan kegiatan pembelajarannya, di mana dalam setiap tatap muka dalam pembelajarannya seorang guru harus membagi waktu tersebut untuk kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Dalam penyusunan administrasi pembelajaran, pada sebagian guru masih mengalami kesulitan, karena kemampuan guru dalam menyusun atau menulis penelitian yang disebabkan kurangnya pengetahuan mengenai tatacara penulis karya ilmiah, sehingga 79

4 kepangkatannya mengalami stagnasi. 2. Permasalahan yang muncul sebelum pelaksanaan PKB. Seorang guru dituntut untuk melaksanakan pembelajaran sekaligus menyusun administrasi pendidikan untuk meningkatkan karirnya. Salah satu komponen dalam meningkatkan karir adalah penyusunan karya ilmiah dalam jangka waktu tertentu. Kemampuan menulis dan menyusun karya ilmiah guru di Gugus Hasanuddin Kecamatan Kedungjati masih sangat rendah, sehingga karirnya sering mengalami penundaan kepangkatan, yang berdampak pada kinerja guru. Permasalahan yang muncul pada sebelum pelaksanan PKB diantaranya, adalah : 1) Sempitnya alokasi waktu sehingga guru belum dapat menyusun penelitian. 2) Sebagian besar guru SD kurang begitu mampu menguasai tatacara menyusun karya ilmiah 3) Belum adanya bimbingan dari pimpinan baik itu kepala sekolah atau pengawas dalam menyusun PTK melalui suatu bimbingan yang berkelanjutan sehingga kemampuan menulis guru menjadi rendah, 4) Beragamnya latar belakang pendidikan para guru SD, mulai dari SPG, D II, PGSD S1, sehingga kurang memiliki kemampuan dalam menyusun sebuah karya tulis ilmiah. 80

5 Sebagai akibat dari kurangnya perhatian terhadap peningkatan karir yang cukup lama, komponen karya tulis ilmiah yang seharusnya sebagai bentuk dalam menuangkan permasalahan dalam pembelajaran menjadi tidak diperhatikan. Karya tulis ilmiah sebagai salah satu komponen dalam meningkatkan karir kurang banyak diminati oleh guru karena kurangnya bimbingan dan pengetahuan yang didapat. Pelaksanaan kegiatan bimbingan untuk meningkatkan karir oleh Pengawas TK/SD/SDLB kepada para guru dan Kepala Sekolah dasar pada umumnya dilaksanakan secara bersama dalam suatu kunjungan ke sekolah sesuai dengan daerah binaan pada gugus tertentu. Pelaksanaan bimbingan ini umumnya meliputi supervisi akademis, supervisi manajerial, maupun supervisi klinis untuk memberikan tambahan wawasan kepada para guru dalam peningkatan profesionalisme dan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran di sekolah. Kegiatan supervisi oleh pengawas ini ada yang bersifat individual dan bersifat rutin terjadwal sesuai kalender yang telah disepakati bersama di UPT Pendidikan Kecamatan Kedungjati, berlaku pula kegiatan supervisi oleh pengawas secara kelompok untuk memberi pembinaan secara bersama dengan muatan yang berbeda kepada satu kelompok sekolah, maupun pada satu gugus inti pada sekolah 81

6 tertentu. Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) yang dilaksanakan oleh para Pengawas TK/SD/SDLB pada Gugus Hasanuddin Kecamatan Kedungjati difokuskan pada kemampuan guru menyusun PTK. Adapun intensitas kegiatan ini secara umum dilakukan pada menjelang pelaksanaan ulangan tengah semester II (dua), menjelang ulangan umum semester II (dua). Khusus kegiatan PKB dilaksanakan pada Bulan Maret Obsevasi yang dilakukan di dalam kelas ini dengan menginventarisir permasalahan dalam menyusun PTK, seperti ; 1) tema PTK yang akan disusun 2) materi yang akan ditulis yang menjadi permasalahan di kelas, 3) sistematika cara menyusun PTK, dan 4) Bahasa yang digunakan dalam menyusun 3. Hasil Kegiatan PKB dalam Meningkatkan Karir Guru Kegiatan ini dilaksanakan dalam 2 siklus, dengan uraian sebagai berikut: Siklus I a. Perencanaan Tahap perencanaan ini berupa rencana kegiatan menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan peneliti untuk memecahkan masalah. Langkah ini merupakan upaya memperbaiki kekurangan guru dalam menyusun PTK kegiatan yang akan dilakukan adalah (1) 82

7 menyusun jadwal bimbingan menyusun PTK, (2) membuat dan meyiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi memperoleh data nontes, (3) menyiapkan refleksi dan perbaikan dalam melaksanakan PKB. b. Tindakan Tindakan adalah aktivitas yang dirancang dengan sistematis untuk menghasilkan adanya peningkatan atau perbaikan dalam proses menyusun PTK, sehingga proses pelaksanaan PKB dilaksanakan lebih maksimal dan baik. Dengan adanya supervisi kepala sekolah terhadap guru bisa meningkatkan kemampuannya menyusun PTK dan menguasai knmpetensi kompetensi guru secara keseluruhan. Dengan hal ini guru akan mudah dalam mengerjakan admistrasi yang menyangkut dengan tugas pokoknya c. Observasi Observasi adalah mengamati hasil atau dampak dari tindakan-tindakan yang dilakukan pengawas. Observasi dilaksanakan peneliti selama kegiatan berlangsung. Observasi meliputi pengawas terhadap guru. Berdasarkan observasi siklus I diperoleh hasil sebagai berikut: 83

8 Tabel 4.1 Hasil Observasi Pelaksanaan PKB Siklus I Nilai No. Komponen yang Dinilai Menyusun rencana kegiatan pengembangan keprofesian 2 Menganalisis hasil evaluasi diri guru 3 Menyusun jadwal pelaksanaan PKB 4 Menyusun instrumen pelaksanaan PKB 5 Kemampuan menyampaikan materi dalam PKB 6 Melibatkan kepala sekolah dalam pelaksanaan PKB 7 Menerima umpan balik pelaksanaan PKB dari guru 8 Melakukan pengawasan pelaksanaan PKB 9 Memberikan penilaian terhadap pelaksanaan PKB 10 Menjelaskan tindak lanjut pelaksanaan PKB Jumlah Ketuntasan 29/40 x 100 = 72,5% Keterangan: < 75% = Belum Tuntas Kriteria: 80% - 100% Sangat Baik 70% - 79% Baik 60% - 69% Cukup <50% Kurang Sedangkan dalam hal karier guru terutama dalam menyusun PTK pada siklus I diperoleh hasil sebagai berikut: 84

9 Tabel 4.2 Hasil Observasi Peningkatan Karier Guru dalam Menulis PTK Siklus I No Aspek yang diamati Kemampuan mengangkat tema PTK berdasar keadaan kelas 2. Pemilihan materi yang akan ditulis 3. Kemampuan menyusun judul 4. Kemampuan merencanakan pelaksanaan PTK 5. Kelengkapan dokumen penulisan 6. Sistematika penulisan 7. Otentisitas hasil yang dibuat 8. Kemampuan menuangkan ide menulis 9. Alokasi waktu 10 Sumber dan bahan yang digunakan Jumlah Ketuntasan 26/40*100% = 65% Keterangan Belum tuntas Berdasarkan pelaksanaan PKB dan kemudian dilakukan penilaian terhadap paningkatan karir guru semua masih dalam kategori cukup, artinya dengan pelaksanaan PKB pada siklus pertama ini masih belum mencapai ketuntasan sebagaimana yang dipersyaratkan. d. Refleksi Berdasarkan hasil observasi tersebut diketahui bahwa: 1) Kemampuan pengawas dalam menyampaikan materi dalam PKB masih sangat kurang, sehingga perlu dilakukan perbaikan pada siklus II 2) Dalam menyusun PTK/PTS juga masih dalam 85

10 kategori cukup karena keterbatasan pengetahuan dan sumber belajar yang ada 3) Dalam proses pelaksanaan pembelajaran, kemampuan guru juga dalam kategori cukup sehingga perlu perbaikan dalam pelaksanaan PKB. Siklus II a. Perencanaan Perencanaan pada siklus II difokuskan berdasarkan kekurangan pelaksanaan siklus I, yaitu: 1) Merancang pelaksanaan PKB dengan menjelaskan bagaimana persiapan pembelajaran termasuk didalamnya menyusun penelitian tindakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran 2) Menyiapkan media untuk memberikan penjelasan tatacara penyusunan penelitian tindakan 3) Menjelaskan langkah-langkah menyusun karya tulis ilmiah yang lebih baik b. Pelaksanaan Pelaksanaan PKB ini dapat diuraikan sebagai berikut: 86

11 1) Guru melakukan evaluasi diri untuk merefleksikan kegiatan yang telah dilakukan pada tahun ajaran sebelumnya. 2) Menyampaikan evaluasi diri tersebut kepada pengawas 3) Pengawas melaksanakan PKB dengan jadwal yang sudah disepakati kemudian menjelaskan pada focus kemampuan menulis dan menyusun PTK. 4) Pengawas menerima umpan balik dari guru dan kepala sekolah mengenai penjelasan yang disampaikan. 5) Pengawas meminta guru menyusun PTK. 6) Pengawas menilai PTK dan memberikan penilaian. c. Observasi Tabel 4.3 Hasil Observasi Pelaksanaan PKB Siklus II Nilai No. Komponen yang Dinilai Menyusun rencana kegiatan pengembangan keprofesian 2 Menganalisis hasil evaluasi diri guru 3 Menyusun jadwal pelaksanaan PKB 4 Menyusun instrumen pelaksanaan PKB 5 Kemampuan menyampaikan materi dalam PKB 6 Melibatkan kepala sekolah dalam pelaksanaan PKB 7 Menerima umpan balik pelaksanaan PKB dari guru 8 Melakukan pengawasan pelaksanaan PKB 87

12 9 Memberikan penilaian terhadap pelaksanaan PKB 10 Menjelaskan tindak lanjut pelaksanaan PKB Jumlah Ketuntasan 36/40 x 100 = 90% Keterangan: >75% = Tuntas Kriteria: 80% - 100% Sangat Baik 70% - 79% Baik 60% - 69% Cukup <50% Kurang Sedangkan dalam hal karier guru terutama dalam menyusun PTK pada siklus II diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.4 Hasil Observasi Peningkatan Karier Guru dalam Menulis PTK Siklus II No Aspek yang diamati Kemampuan mengangkat tema PTK berdasar keadaan kelas 2. Pemilihan materi yang akan ditulis 3. Kemampuan menyusun judul 4. Kemampuan merencanakan pelaksanaan PTK 5. Kelengkapan dokumen penulisan 6. Sistematika penulisan 7. Otentisitas hasil yang dibuat 8. Kemampuan menuangkan ide menulis 9. Alokasi waktu 10 Sumber dan bahan yang digunakan Jumlah Ketuntasan 35/40*100% = 87,5% Keterangan Tuntas 88

13 Kriteria: 80% - 100% Sangat Baik 70% - 79% Baik 60% - 69% Cukup <50% Kurang Berdasarkan pelaksanaan pada siklus II, ketiga aspek indicator karir guru dala kategori sangat baik, di atas 80%, sehingga dengan pelaksanaan PKB dapat meningkatkan karir guru terutama kemampuan menyusun PTK. d. Refleksi Pelaksanaan siklus II sudah menunjukkan bahwa karir guru dapat ditingkatkan dengan pelaksanaan PKB. 4. Tanggapan para Kepala Sekolah dan Guru terhadap pelaksanaan PKB yang dilaksanakan oleh Pengawas TK/SD/SDLB. Kepala Sekolah dan para guru ternyata mempunyai tanggapan yang tidak jauh berbeda dalam menanggapi kegiatan PKB yang dilaksanakan oleh Pengawas TK/SD/SDLB dalam peningkatan karir guru. Para Kepala Sekolah dan guru yang aktif ini selalu senantiasa ingin belajar untuk mendapatkan tambahan pengetahuan baru dalam mengembangkan inovasi pembelajaran, khususnya melalui kegiatan PKB yang 89

14 selama ini jarang dilakukan, karena kegiatan supervisi pengawas mencakup semua kegiatan yang diberlakukan oleh sekolah dengan kendali dari dinas pendidikan. Guru ingin segera bekerja untuk membuat penelitian tindakan dalam rangka evaluasi pembelajaran di sekolahnya, supaya dalam pembelajaran mempunyai acuan yang lebih jelas. Mereka merasa sebagai guru selama ini belum begitu banyak mendengar tentang upaya evaluasi pembelajaran melalui PTK secara detail yang dapat langsung diterapkan di kelas. Pada kelompok inilah yang dapat diharapkan untuk mengembangkan sistem pembelajaran pada semua materi pelajaran dalam peningkatan karir guru. Hasil diskusi dari kelompok guru ini bersama para Pengawas TK/SD/SDLB dan Kepala Sekolah ternyata sangat menggembirakan, karena para guru sangat antusias dengan meminta penjelasan tentang tata kerja cara pengisian formatformat ceklis untuk pengecekan diri dalam menyusun PTK. Dari pihak Pengawas TK/SD/SDLB sendiri mengalami kesulitan dalam melaksananakan tugasnya karena mempunyai kendalanya sendiri apabila turun ke sekolah-sekolah. Karena sampai saat ini kehadiran pengawas di sekolah dianggap sebagai kendala bagi guru karena sosok pengawas masih sebagai petugas yang menakutkan bagi guru dalam melaksanakan 90

15 pembelajaran di sekolah. Kegiatan diskusi yang diharapkan terjadi pada saat kunjungan pengawas ke sekolah jarang muncul, karena faktor di atas tadi. Kedudukan Pengawas TK/SD/SDLB masih dianggap sebagai pejabat yang harus dihargai kedatangannya hanya sebagai pejabat resmi yang sedang mengadakan kunjungan resmi bukannya untuk diajak memecahkan berbagai permasalah pendidikan dan pembelajaran, yang berhubungan dengan pengembangan teknik pendidikan. Kegiatan PKB yang dilaksanakan Pengawas TK/SD/SDLB ini ternyata dapat meningkatkan karir guru SD di UPTD Pendidikan Kedungjati dapat dikatakan menghasilkan sambutan positif dari Kepala Sekolah selaku penanggung jawab, serta dari para guru kelas selaku objek penelitian. Bagi para guru kelas ini kegiatan PKB memang merupakan hal yang baru, karena tahunya hanya kegiatan supervisi yang selama ini telah dilaksanakan secara kurang terjadwal dan belum dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menulis PTK. Setelah pelaksanaan kegiatan PKB ini berlangsung, dan sedikit memahami makna dan tujuan dari pelaksanaan kegiatan PKBoleh pengawas ini, ternyata para guru menyambut dengan cukup terbuka dan mau diajak berdiskusi tentang kesulitan-kesulitan yang dialaminya dalam pelaksanaan pada pembelajaran 91

16 dan mampu menuangkan dalam bentuk tulisan. Keterbatasan sumber bahan untuk menyusun PTK menjadi kendala mengingat wilayah Kedungjati yang jauh dari perkotaan. Kesulitan para guru dalam menyusun PTK seperti yang sudah disebutkan di atas tadi, pada pertemuan diskusi antara para guru kelas, Kepala Sekolah, dan Pengawas TK/SD/SDLB diutarakan secara terbuka oleh masing-masing guru, baik yang bersifat individu dari tiap guru maupun dari para siswa yang mempuyai kecenderungan ramai pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Dari setiap kesulitan yang sudah terinventarisir ini Pengawas memberikan solusinya melalui instrumen yang yang sudah ditentukan untuk dapat dilaksanakan tahap demi tahap secara terbuka dan saling memberikan masukan sesama rekan guru. Adanya sifat keterbukaan dari guru kepada sesama guru dan kepada Kepala Sekolah, dan motivasi dari Pengawas TK/SD/SDLB dalam memberikan solusinya dapat meningkatkan kinerja guru, khususnya pada pembelajaran dengan lebih banyak menggunakan media, sumber belajar, dan selalu memperbaiki diri dalam setiap proses pembelajaran. Dampak dari pelaksanaan PKB yang dilaksanakan oleh Pengawas TK/SD/SDLB di Gugus Hasanuddin Kedungjati dalam penelitian ini adalah tumbuhnya 92

17 semangat introspeksi diri dari para Kepala Sekolah untuk selalu mendorong para gurunya menjadi lebih termotivasi dalam menyusun penelitian tindakan kelas. Sedangkan terhadap para guru, menjadi lebih berani mengutarakan kekurangannya dalam proses meningkatkan karir atau kepangkatannya melalui penyusunan PTK sebagai salah satu komponennya Temuan Penelitian 1. Kondisi empirik pada kegiatan pembelajaran PKB. Melihat fakta di lapangan tentang pelaksanaan PKB di Gugus Hasanuddin Kedungjati memang suatu terobosan baru, dalam arti bahwa pelaksanaan supervisi yang berjalan selama ini mengalami hambatan tersendiri karena terbatasnya waktu, serta jadwal supervisi yang tidak terencana dengan baik serta materi supervisi yang kurang dapat meningkatkan karir guru. Kesulitan yang dialami para guru dalam menyusun atau menulis PTK ini terjadi karena kurangnya kemampuan guru memahami tatacara penulisan karena memang tidak adanya standar yang baku dalam menyusun karya tulis ilmiah dan kurangnya bimbingan dari kepala sekolah atau pengawas yang ada. Sebagai akibatnya, kemampuan guru dalam menulis masih sangat kurang selain factor keterbatasan waktu dan sumber acuan untuk menyusun PTK. Untuk mengatasi kesulitan tersebut ini dipandang perlu 93

18 menggunakan perbaikan melalui PKB sekaligus sebagai upaya untuk meningkatkan karir guru oleh para Pengawas TK/SD/SDLB. Adapun intensitas kegiatan P K B yang dilaksanakan oleh Pengawas TK/SD/SDLB di Gugus Hasanuddin Kedungjati masih sangat jarang. Pada pertemuan berikutnya dilakukan supervisi pada administrasi guru kelas, dan selanjutnya pada data akademis siswa, serta melakukan pertemuan bersama semua guru dan Kepala Sekolah untuk membahas masalah kesulitan yang dihadapi para guru dalam pembelajaran dengan memberikan solusi jalan alternatif lainnya, berdasarkan temuan-temuan di lapangan. 2. Tanggapan para Kepala Sekolah dan Guru terhadap pelaksanaan PKB yang dilaksanakan oleh Pengawas TK/SD/SDLB. Tanggapan dari para Kepala Sekolah dan para guru ternyata mempunyai pendapat yang hampir sama dalam menanggapi kegiatan PKB yang dilaksanakan oleh Pengawas TK/SD/SDLB dalam peningkatan karir guru. Para Kepala Sekolah dan para guru merasa sebagai guru selama ini belum begitu banyak mendengar tentang inovasi pembelajaran secara detail yang dapat langsung diterapkan di kelas yang belum dapat dituangkan dalam bentuk tulisan. Kepada para guru kelompok inilah yang dapat diharapkan untuk mengembangkan sistem 94

19 pembelajaran pada semua materi pelajaran dalam peningkatan profesionalisme guru pada setiap kegiatan pembelajaran di sekolah khususnya dalam menyusun PTK. Hasil diskusi dari para guru dan dan Kepala Sekolah bersama para Pengawas TK/SD/SDLB sangat menggembirakan, karena para guru sangat antusias dengan meminta penjelasan tentang tata kerja pengisian format-format check list untuk pengecekan diri dalam menyusun PTK. Pengawas memberikan solusinya melalui instrumen yang sudah ditentukan untuk dapat dilaksanakan tahap demi tahap secara terbuka dan saling memberikan masukan sesama rekan guru. Adanya sifat keterbukaan dari guru kepada sesama guru dan kepada Kepala Sekolah ini, dan motivasi dari Pengawas TK/SD/SDLB dalam memberikan solusinya dapat meningkatkan profesionalisme guru pada pembelajaran dengan lebih banyak menggunakan media pembelajaran, sumber belajar, dan selalu memperbaiki diri dalam setiap proses pembelajaran. Dampak dari kegiatan PKB yang dilaksanakan oleh Pengawas TK/SD/SDLB di UPTD Pendidikan Kedungjati dalam penelitian ini adalah tumbuhnya semangat introspeksi diri dari para Kepala Sekolah untuk mendorong para guru menjadi lebih termotivasi dalam membuat tulisan secara rutin untuk menyusun PTK. Sedangkan terhadap para guru, menjadi lebih berani 95

20 mengutarakan kekurangannya dalam proses pembelajaran untuk didiskusikan dengan rekan kerjanya dalam mengembangkan inovasi pembelajaran di sekolah melalui penyusunan PTK. Sehingga guru dapat 1) Menyusun program pengajaran, mulai dari menetapkan tujuan pembelajaran, pengembangan bahan dan strategi pembelajaran, serta ketepatan dalam memilih media, metode, dan sumber belajar, 2) Melaksanakan program pengajaran, dengan menciptakan iklim belajar mengajar yang tepat, mengatur ruangan, dan mengelola tumbuhnya interaksi belajar Pembahasan Adanya kesulitan yang dialami para guru dalam menulis PTK maupun menyusun PTK untuk meningkatkan karir guru. Permasalahan yang muncul pada pembelajaran di UPTD Pendidikan Kedungjati adalah; 1) Sempitnya alokasi waktu untuk pelaksanaan kegiatan PKB, 2) Sebagian besar guru SD kurang begitu mampu memiliki waktu untuk menulis serta terbatasnya sumber buku acuan, 3) Beragamnya latar belakang pendidikan para guru SD, mulai dari SPG, D II, PGSD S1, sehingga pola pandang yang berbeda dalam meningkatkan karir terutama dalam menyusun PTK. PTK merupakan langkah untuk memperbaiki pembelajaran sekaligus sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan guru menulis dan menyampaikan laporan 96

21 hasil kegiatan pembelajarannya (Aqib, 2010). Sebagai akibat dari kurangnya kemampuan guru dalam menulis mengakibatkan karir guru mengalami stagnasi. Untuk mengatasi kesulitan ini dipandang perlu menggunakan perbaikan kemampuan guru dalam menulis dan menyusun sebuah laporan dengan melaksanakan PKB oleh para Pengawas TK/SD/SDLB, guna dapat meningkatkan k a r i r guru pada pembelajaran yang lebih berkualitas di Sekolah Dasar. Dalam bukunya Basic Principle of Supervision, Adams dan Dickley (1959: 2) mendefinisikan supervisi adalah program yang berencana untuk memperbaiki pengajaran. Program itu pada hakikatnya adalah perbaikan hal belajar dan mengajar. (Sahertian, 2000: 17). Menurut Burton dan Bruckner (1955: 1), supervisi adalah suatu teknik pelayanan yang tujuan utamanya mempelajari dan memperbaiki secara bersama-sama faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Lebih luas lagi pandangan Kimball Wiles yang menjelaskan bahwa supervisi adalah bantuan yang diberikan untuk memperbaiki situasi belajar mengajar agar menjadi lebih baik. Dijelaskan bahwa situasi belajar mengajar di sekolah akan lebih baik tergantung kepada keterampilan supervisor sebagai pemimpin. Seorang supervisor yang baik memiliki lima keterampilan dasar, yaitu; 1) Keterampilan dalam 97

22 hubungan-hubungan kemanusiaan, 2) Keterampilan dalam proses kelompok, 3) Keterampilan dalam kepemimpinan pendidikan, 4) Keterampilan dan mengatur personalia sekolah, dan 5) Keterampilan dalam evaluasi (Kimball Wiles, 1955). Dari pendapat di atas dapat dirumuskan bahwa supervisi tidak lain dari usaha memberi layanan kepada guru-guru, baik secara individual maupun secara kelompok dalam usaha memperbaiki pengajaran. Kata kunci dari pemberi supervisi pada akhirnya ialah memberikan layanan dan bantuan. (Sahertian, 2000: 19) Searah dengan pendapat para pakar di atas, maka kegiatan PKB terutama dalam memberikan pemahaman, gambaran dan bimbingan bagaimana menyusun sebuah karya tulis dalam bentuk penelitian tindakan kelas merupakan hal positif untuk meningkatkan karir guru. Pada kelompok guru di UPTD Pendidikan Kedungjati inilah diharapkan untuk dapat mengembangkan kemampuan menyusun PTK dalam peningkatan karir guru di sekolah. Hasil diskusi dari para guru bersama Pengawas TK/SD/SDLB dan Kepala Sekolah dalam penelitian ini ternyata memberikan motivasi yang menggembirakan, karena para guru cukup antusias menerima penjelasan dari hasil supervisi dengan meminta format-format check list 98

23 untuk pengecekan diri dalam pembelajaran sebagai pengembangan supervisi akademik. Glickman (1985: 21) menyatakan alasan perlunya supervisi dalam mewujudkan sekolah efektif, antara lain; 1) Supervisi dapat memperkuat keyakinan guru bahwa dirinya tidak seorang diri, tetapi ada orang lain bersama dirinya, 2) Supervisi dapat meningkatkan efektivitas dan efesiensi mengajar guru, 3) Supervisi dapat meningkatkan kesadaran guru bahwa mereka saling melengkapi/sinergi dalam mencapai tujuan yang diharapkan, 4) Supervisi dapat merangsang guru untuk merencanakan tujuan pembelajaran dan bertindak dengan lebih baik, dan 5) Supervisi menantang guru untuk dapat merefleksikan pekerjaan mereka dengan baik. Para Kepala Sekolah dan guru yang telah menerima hasil pelaksanaan PKB dari Pengawas TK/SD/SDLB secara aktif ini bekerja mandiri untuk mendapatkan tambahan pengetahuan baru dalam mengembangkan inovasi pembelajaran. Kegiatan PKB oleh Pengawas TK/SD/SDLB dalam penelitian ini mencakup semua kegiatan yang difokuskan pada kemampuan guru menulis dan menyusun PTK untuk meningkatkan karir guru. Menurut para pakar ini PKB lebih menekankan pada aspek peningkatan kemampuan menulis dan 99

24 menuangkan ide serta permasalahan yang dihadapi sekaligus sebagai bagian integral peningkatan karir guru. Hal yang hampir sama juga dikemukakan oleh Harris (2008) yang menyatakan bahwa PKB lebih banyak terkait dengan upaya-upaya yang dilakukan untuk memelihara atau mengembangkan kemampuan guru dalam meningkatkan karir melalui bentuk tulisan. Sedangkan menurut Wiles dan Bondi (2010: 9), yang dimaksud dengan PKB adalah pertama-tama membantu seseorang untuk tumbuh dan berkembang. Dalam konteks karir guru, yang dimaksud seseorang adalah guru, dan yang dimaksud tumbuh dan berkembang adalah karir guru yang senantiasa bertambah dan berkembang dalam mengelola pembelajaran dan menyusun sebuah laporan yang bermanfaat untuk karirnya. Terkait dengan supervisi, Blandford (2000: 144) menyatakan bahwa menyatakan bahwa supervisi membantu sekolah mengidentifikasi permasalahan sekolah dan mencoba menemukan pemecahannya. Pada tingkat kelas atau manajemen pembelajaran, supervisi membantu guru menyadari potensi mereka dan mengetahui bagaimana mengajar yang efektif. Bagi Kepala Sekolah, supervisi membantu memaksimalkan peran kepemimpinan atau manajemen pendidikan di sekolah. Kegiatan supervisi klinis oleh Pengawas TK/SD/SDLB sebagai supervisor sudah mendapat 100

25 sambutan yang terbuka dari para guru yang telah melaksanakan pembelajaran dengan tertib dan lancar, walau pun ditunggui oleh Pengawas di dalam kelas. Pada setiap kesulitan yang dialami para guru dalam pembelajaran ini, Pengawas memberikan solusinya melalui instrumen yang sudah ditentukan untuk dapat dilaksanakan tahap demi tahap secara terbuka dan saling memberikan masukan sesama rekan guru. Adanya sifat keterbukaan dari guru kepada sesama guru dan kepada Kepala Sekolah ini, dan motivasi dari Pengawas TK/SD/SDLB dalam memberikan solusinya dapat meningkatkan profesionalisme guru pada pembelajaran dengan lebih banyak menggunakan media pembelajaran, sumber belajar, dan selalu memperbaiki diri dalam setiap proses pembelajaran. Menurut Ibrahim Bafadal (2004: 67) pelaksanaan PKB adalah bentuk supervisi yang difokuskan pada peningkatan kemampuan menulis melalui siklus yang sistematik, baik dalam perencanaan, pengamatan serta analisis yang intensif dan cermat tentang penampilan mengajar yang nyata, serta bertujuan mengadakan perubahan dengan cara yang rasional. Adapun karakteristik PKB adalah sebagai berikut; 1) Hubungan tatap muka antara supervisor dan guru, 2) Tujuan adalah untuk pengembangan profesional guru, 3) Kegiatan s ditekankan pada aspek-aspek yang menjadi 101

26 perhatian guru serta observasi kegiatan pengajaran di kelas, 4) Observasi harus dilakukan secara cermat dan mendetail, 5) Analisis terhadap hasil observasi harus dilakukan bersama antara supervisor dan guru, dan 6) Hubungan antara supervisor dan guru harus bersifat kolegial bukan otoritarian. Dampak dari pelaksanaan PKB yang dilaksanakan oleh Pengawas TK/SD/SDLB di UPTD Pendidikan Kedungjati dalam penelitian ini adalah tumbuhnya semangat introspeksi diri dari para Kepala Sekolah untuk mendorong para guru menjadi lebih termotivasi dalam melaksanakan pembelajaran secara rutin untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas, demi kemajuan peserta didiknya, dan mengupayakan adanya media pembelajaran sebagai perlengkapan standar pelayanan minimal. Sedangkan terhadap para guru, menjadi lebih berani mengutarakan kekurangannya dalam proses pembelajaran untuk didiskusikan dengan rekan kerjanya dalam mengembangkan inovasi pembelajaran di sekolah. Seperti yang diungkapkan Hartoyo dalam kegiatan PKB, Pengawas TK/SD/SDLB (2008: 19), guru dapat tahu dan sadar terhadap tugas yang diembannya dengan selalu berupaya meningkatkan karir mereka sebagai guru, terutama dalam meningkatkan kemampuannya menulis dan menyusun menjadi sebuah laporan penelitian tindakan kelas. 102

BAB V PENUTUP Simpulan

BAB V PENUTUP Simpulan BAB V PENUTUP 5.1. Simpulan Setelah diadakan P K B oleh Pengawas TK/SD/SDLB dalam peningkatan karir guru, para guru bisa meningkatkan kemampuan guru dalam menuangkan ide masalah pembelajaran dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam proses pendidikan, pengawasan atau supervisi merupakan bagian tidak terpisahkan dalam upaya peningkatan prestasi belajar dan mutu sekolah. Sahertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Muhammad Khoerudin, 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Muhammad Khoerudin, 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan suatu usaha menciptakan manusia yang mampu berinovasi dengan mengembangkan potensi dalam dirinya. Selain itu, pendidikan juga meningkatkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan data dan hasil analisis yang telah dipaparkan di atas, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh langsung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Adapun penelitian yang akan diterapkan adalah Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) adalah jenis penelitian yang dilakukan oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. pelatihan dengan strategi mastery learning. Setelah melakukan tindakan melalui

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. pelatihan dengan strategi mastery learning. Setelah melakukan tindakan melalui 130 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu kompetensi guru teknik pemesinan SMK Negeri 2 Pematangsiantar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Supervisi Kepala Sekolah 2.1.1 Pengertian Supervisi Kepala Sekolah Supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. 1. Analisis Data Mengenai Perencanaan Supervisi Kepala Madrasah dalam. Meningkatkan Kinerja Guru Di MAN 2 Tulungagung

BAB V PEMBAHASAN. 1. Analisis Data Mengenai Perencanaan Supervisi Kepala Madrasah dalam. Meningkatkan Kinerja Guru Di MAN 2 Tulungagung BAB V PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Analisis Data Mengenai Perencanaan Supervisi Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Kinerja Guru Di MAN 2 Tulungagung Perencanaan yang biasa dibuat diawal sebelum pelaksanaan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN KINERJA GURU DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN PADA SMA NEGERI 2 SAMBAS

PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN KINERJA GURU DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN PADA SMA NEGERI 2 SAMBAS Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman 711 PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN KINERJA GURU DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN PADA SMA NEGERI 2 SAMBAS Oleh Lili Ng Chui Mi 1 Abstrak

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN. tiga sub bab pokok bahasa, yaitu kesimpulan, Implikasi dan saran.

BAB VI KESIMPULAN. tiga sub bab pokok bahasa, yaitu kesimpulan, Implikasi dan saran. 175 BAB VI KESIMPULAN Bab ini merupakan bab terakhir atau bab penutup. Pada bab ini memuat tiga sub bab pokok bahasa, yaitu kesimpulan, Implikasi dan saran. A. Kesimpulan Berdasarkan fokus penelitian,

Lebih terperinci

LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan ISSN : Vol. 13 No. 1 (2018) 1 10

LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan ISSN : Vol. 13 No. 1 (2018) 1 10 LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan ISSN : 0216-7433 Vol. 13 No. 1 (2018) 1 10 PENERAPAN COACHING UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH DALAM SUPERVISI AKADEMIK PADA SMP BINAAN DINAS PENDIDIKAN KOTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI: B. LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI: B. LANDASAN TEORI BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI: Guru SD sebagai salah satu komponen pendidik di Indonesia memegang peranan yang angat penting dalam rangka mengemban tugas nasional mencerdaskan kehidupan bangsa.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lembaga pendidikan sebagai wadah untuk mendidik dan membentuk sumber daya manusia yang berkualitas memiliki peranan penting dalam peningkatan mutu pendidikan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Pembelajaran di SD Negeri 2 Padas masih bersifat konvensional dimana guru dalam proses pembelajaran hanya menggunakan

Lebih terperinci

SKALA: Kinerja Kepala Sekolah (diisi oleh Guru) Nama SMP : (Bapak/ Ibu tidak perlu mencantumkan identitasnya)

SKALA: Kinerja Kepala Sekolah (diisi oleh Guru) Nama SMP : (Bapak/ Ibu tidak perlu mencantumkan identitasnya) SKALA: Kinerja Kepala Sekolah (diisi oleh Guru) Nama SMP :. (Bapak/ Ibu tidak perlu mencantumkan identitasnya) Petunjuk : Angket ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang kinerja kepala sekolah yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar yang dengan sengaja dirancangkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung, selama 3 bulan mulai bulan

Lebih terperinci

Tri Wibowo 2 UPTD Kecamatan Padamara ABSTRAK

Tri Wibowo 2 UPTD Kecamatan Padamara ABSTRAK UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUSUN PROGRAM SUPERVISI MELALUI PEMBINAAN BERKELANJUTAN BAGI KEPALA SEKOLAH DASAR DI DABIN 2 UPT DINAS PENDIDIKAN PADAMARA PADA SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2015/2016 1 Tri

Lebih terperinci

Kata Kunci : Supervisi Akademik, Kompetensi Guru Dalam Mengelola KBM, PAIKEM

Kata Kunci : Supervisi Akademik, Kompetensi Guru Dalam Mengelola KBM, PAIKEM PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DALAM MENGELOLA KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR BERBASIS PAIKEM DI SD NEGERI 2 GROBOGAN, KECAMATAN GROBOGAN, KABUPATEN GROBOGAN SEMESTER I TAHUN

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. bahwa manajemen implementasi kurikulum 2013 di SMP Khadijah adalah. 1. Manajemen Kurikulum2013 di SMP Khadijah Surabaya

BAB V PENUTUP. bahwa manajemen implementasi kurikulum 2013 di SMP Khadijah adalah. 1. Manajemen Kurikulum2013 di SMP Khadijah Surabaya BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti dapat menyimpulkan bahwa manajemen implementasi kurikulum 2013 di SMP Khadijah adalah sebagai berikut: 1. Manajemen Kurikulum2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. memberikan teladan terhadap guru SD Negeri 71/1 Kembang Seri Kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. memberikan teladan terhadap guru SD Negeri 71/1 Kembang Seri Kabupaten BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Berdasarkan observasi peran kepemimpinan kepala sekolah dalam memberikan teladan terhadap guru SD Negeri 71/1 Kembang Seri Kabupaten Batang Hari,

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG VOLUME BANGUN RUANG DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING ( CTL ) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 NGUNUT JUMANTONO NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Ditulis

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR MELALUI SUPERVISI AKADEMIK. Elly Indriati

PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR MELALUI SUPERVISI AKADEMIK. Elly Indriati Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR SD Negeri Pesarean 01 Adiwerna Tegal Abstrak Penelitian tindakan kelas ini di latarbelakangi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sekolah sebagai pendidikan formal bertujuan membentuk manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sekolah sebagai pendidikan formal bertujuan membentuk manusia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah sebagai pendidikan formal bertujuan membentuk manusia yang berkepribadian, dalam mengembangkan intelektual peserta didik dalam rangka mencerdaskan

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) SIKLUS 2

HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) SIKLUS 2 F4 HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) SIKLUS 2 A. Tindakan Kedua (Siklus II) a. Tahap Perencanaan Kegiatan pada rancangan tindakan kedua berdasarkan atas refleksi pada siklus pertama, maka yang menjadi

Lebih terperinci

PENDEKATAN SUPERVISI PENGAJARAN

PENDEKATAN SUPERVISI PENGAJARAN PENDEKATAN ILMIAH Pengajaran dipandang sebagai ilmu, oleh karena itu perbaikan pengajaran dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah, yakni rasional dan empirik. Guna meningkatkan kualitas pengajaran melaksanakan

Lebih terperinci

Osnal 20. Kata Kunci: Supervisi Bersahabat, Kualitas Pembelajaran. Pengawas SD Kabupaten Situbondo

Osnal 20. Kata Kunci: Supervisi Bersahabat, Kualitas Pembelajaran. Pengawas SD Kabupaten Situbondo MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN GURU KELAS 6 MELALUI SUPERVISI KELAS BERSAHABAT DI GUGUS I KECAMATAN SUMBERMALANG KABUPATEN SITUBONDO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Osnal 20 Abstrak. Upaya meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas pembelajaran di sekolah dibangun oleh beberapa aspek, mulai

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas pembelajaran di sekolah dibangun oleh beberapa aspek, mulai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas pembelajaran di sekolah dibangun oleh beberapa aspek, mulai dari kurikulum, tenaga kependidikan, kepemimpinan dan managemen sekolah, sarana dan prasarana,

Lebih terperinci

II. KAJIAN PUSTAKA. Salah satu unsur penting yang paling menentukan dalam meningkatkan kualitas

II. KAJIAN PUSTAKA. Salah satu unsur penting yang paling menentukan dalam meningkatkan kualitas II. KAJIAN PUSTAKA A. Supervisi Salah satu unsur penting yang paling menentukan dalam meningkatkan kualitas pendidikan adalah tenaga pendidik. Tenaga pendidik (guru) dituntut untuk mampu melaksanakan tugas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini semua kelas VIII C SMP Negeri 7 Purwokerto yang berjumlah 35. Terdiri dari 17 putra dan 18

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis paparan data dan temuan penelitian dapat disimpulkan hasil penelitian Implementasi Profesionalisme guru di SD Negeri Sukatani Kecamatan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS DI SEKOLAH DASAR ISLAM

PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS DI SEKOLAH DASAR ISLAM Tersedia secara online EISSN: 2502-471X Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Volume: 1 Nomor: 11 Bulan November Tahun 2016 Halaman: 2261 2265 PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS DI SEKOLAH DASAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang buruk dan tidak berkembang akan berpengaruh juga terhadap

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang buruk dan tidak berkembang akan berpengaruh juga terhadap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki makna yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Makna penting pendidikan ini telah menjadi kesepakatan yang luas dari setiap elemen masyarakat.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bagian Tinjauan Pustaka akan didiskripsikan tentang teori peningkatan kinerjaruru, teori supervisi kunjungan kelas, PTS melalui supervisi kunjungan kelas, kajian penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Tempat dan Subjek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Tempat dan Subjek Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Tempat dan Subjek Penelitian 4.1.1. Deskripsi Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Ledok 07 Salatiga, yang beralamat di Jl. Veteran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas X.3 Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri Mangunsari 02 Salatiga dengan jumlah siswa 17 siswa. Sebelum dilakukan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bagian ini, akan dikemukakan beberapa kesimpulan dan rekomendasi

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bagian ini, akan dikemukakan beberapa kesimpulan dan rekomendasi BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Pada bagian ini, akan dikemukakan beberapa kesimpulan dan rekomendasi yang didasari pada hasil penelitian tentang pengaruh efektivitas pelatihan dan profesionalisme

Lebih terperinci

Kata Kunci = kompetensi pedagogik, perencanaan pembelajaran, dan supervisi akademik

Kata Kunci = kompetensi pedagogik, perencanaan pembelajaran, dan supervisi akademik PENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU NON PNS DALAM PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN MELALUI SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DI SD NEGERI CABEAN 2 SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Al Munawar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penghargaan atas dasar prestasi dan kinerjanya. dengan meningkatkan profesionalisme dalam melakukan pekerjaan sebagai guru.

BAB I PENDAHULUAN. penghargaan atas dasar prestasi dan kinerjanya. dengan meningkatkan profesionalisme dalam melakukan pekerjaan sebagai guru. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diterbitkannya Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen adalah suatu bukti pengakuan terhadap peningkatan profesionalitas pekerjaan guru dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas sangat erat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas sangat erat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas sangat erat kaitannya dengan keberhasilan peningkatan kompetensi dan profesionalisme pendidik dan tenaga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu Pelaksanaan September Oktober November Ket 1 Penulisan Proposal 5 September 2012

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu Pelaksanaan September Oktober November Ket 1 Penulisan Proposal 5 September 2012 5 BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Katekan, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan Kelas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang harus berinteraksi dengan manusia lainnya, termasuk dengan lingkungan sekitarnya, sehingga peranan bahasa sebagai alat pengungkap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan mutu pendidikan ditentukan oleh kesiapan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan mutu pendidikan ditentukan oleh kesiapan sumber daya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan ditentukan oleh kesiapan sumber daya manusia yang terlibat dalam proses pendidikan. Guru salah satu faktor penentu kualitas pendidikan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah pendidikan. Guru memegang peran utama dalam pembangunan pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. masalah pendidikan. Guru memegang peran utama dalam pembangunan pendidikan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Guru merupakan komponen yang palingmenentukan dalam sistem pendidikan secara keseluruhan yang harus mendapat perhatian yang sentral, pertama dan utama. Figur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan kebutuhan berprestasinya menjadi melemah. Fenomena lain. menunjukkan bahwa guru kurang komit dalam menjalankan tugas

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan kebutuhan berprestasinya menjadi melemah. Fenomena lain. menunjukkan bahwa guru kurang komit dalam menjalankan tugas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kemampuan yang dimiliki guru harus senantiasa dikembangkan agar kinerjanya semakin meningkat. Kenyataan yang terjadi hingga saat ini, bahwa kesadaran guru

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada Bab V ini akan diuraikan kesimpulan berdasarkan hasil penelitian tentang Pengaruh Supervisi Manajerial Pengawas terhadap Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah di Kecamatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengawasan proses pembelajaran merupakan salah satu bentuk penjaminan mutu pada satuan pendidikan yang dilakukan secara internal dan eksternal. Pengawasan internal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekolah sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam

BAB I PENDAHULUAN. sekolah sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang dipelajari di sekolah sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam perkembangan ilmu dan teknologi

Lebih terperinci

DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 2015, 109

DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 2015, 109 DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 2015, 109 MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN TEMATIK MELALUI SUPERVISI KLINIS BAGI GURU KELAS I, DAN I SD NEGERI KARANGTURI KECAMATAN LASEM Teguh Riyanto

Lebih terperinci

MODEL 2 INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH MEJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PD MUHAMMADIYAH MANDAILING NATAL

MODEL 2 INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH MEJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PD MUHAMMADIYAH MANDAILING NATAL MODEL 2 INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH MEJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PD MUHAMMADIYAH MANDAILING NATAL Nama Sekolah Alamat Cabang Daerah Nama Kasek : Mandailing Natal Petunjuk : Berikan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh : ANGGIT WIBOWO A

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh : ANGGIT WIBOWO A PENERAPAN PEMBELAJARAN DENGAN TEKNIK PROBING DALAM KELOMPOK KECIL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI PADA SISWA (PTK Pembelajaran Matematika di kelas VII D MTs Negeri Sukoharjo Pada Pokok Bahasan

Lebih terperinci

Ida Winarni SMAN 2 Kota Tangerang Selatan. Abstrak

Ida Winarni SMAN 2 Kota Tangerang Selatan. Abstrak PENINGKATAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK MELALUI KEGIATAN BERMAIN PERAN JUAL BELI PADA MATERI SISTEM TUBUH MANUSIA DI KELAS XI IPA 8 SMAN 2 TANGSEL Ida Winarni winroadtogreat@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Efektivitas sebuah sekolah untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Efektivitas sebuah sekolah untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Efektivitas sebuah sekolah untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas sangat ditentukan oleh kinerja dari semua unsur yang terlibat dalam proses pelaksanaan

Lebih terperinci

NAMA :ANDI SUBANDRIYO NIM. :Q

NAMA :ANDI SUBANDRIYO NIM. :Q PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM ORGANISASI, DAN TINGKAT PENGHASILAN GURU TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU DI SD SEGUGUS MAJAPAHIT KECAMATAN KARTASURA T E S I S Disusun Oleh: NAMA :ANDI SUBANDRIYO

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode yang berfokuskan kepada situasi kelas, yang lebih dikenal dengan penelitian tindakan kelas (classroom

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 56 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas (PTK) ini diuraikan tentang kondisi awal, siklus I, siklus II dan pembahasan antar siklus. Setiap siklus terdiri

Lebih terperinci

TEKNIK SUPERVISI KEPALA SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MENGAJAR GURU MELALUI OBSERVASI KELAS DI SDN-3 MENTENG PALANGKA RAYA.

TEKNIK SUPERVISI KEPALA SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MENGAJAR GURU MELALUI OBSERVASI KELAS DI SDN-3 MENTENG PALANGKA RAYA. TEKNIK SUPERVISI KEPALA SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MENGAJAR GURU MELALUI OBSERVASI KELAS DI SDN-3 MENTENG PALANGKA RAYA Oleh : Rusiaty * Abstrak Masalah dalam penelitian ini apakah kompetensi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah yang diungkapkan pada Bab I akan disajikan dalam Bab IV ini. Pada bab ini diuraikan mengenai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi Prasiklus/kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan Pada uraian ini, peneliti akan menyajikan uraian pembahasan sesuai

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan Pada uraian ini, peneliti akan menyajikan uraian pembahasan sesuai 75 BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Pada uraian ini, peneliti akan menyajikan uraian pembahasan sesuai dengan hasil penelitian. Sehingga pembahasan ini akan mengintegrasikan hasil penelitian yang ada sekaligus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research) yang bertujuan untuk mengetahui upaya peningkatan kualitas pembelajaran tematik untuk guru

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kinerja Guru 2.1.1 Pengertian Kinerja Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance adalah prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam tiga siklus dengan menerapkan model pembelajaran concept sentence dalam pembelajaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. saling bekerja sama dalam meningkatkan kualitas kerja agar menghasilkan output yang

BAB 1 PENDAHULUAN. saling bekerja sama dalam meningkatkan kualitas kerja agar menghasilkan output yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap aktivitas, besar ataupun kecil dapat tercapai dalam sebuah organisasi, diperlukan adanya koordinasi dalam setiap gerak langkah. Sekolah merupakan suatu

Lebih terperinci

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Hasil Belajar, Pembelajaran PKn.

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Hasil Belajar, Pembelajaran PKn. 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKN MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK DI KELAS VIIA SMP NEGERI 10 PALU Norma Deysi Mawarni 1 Dahlia Syuaib 2 Asep Mahfudz 3 Program Studi PPKn, Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fisika merupakan pelajaran yang sangat sulit, banyak rumus, dan membosankan. Begitulah keluhan yang sering diucapkan oleh siswa ketika ditanya pendapatnya mengenai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VIII E SMP N 2 Susukan semester I tahun ajaran 2012 / 2013 pada kompetensi dasar mendiskripsikan hubungan

Lebih terperinci

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH Manajerial Menyusun perencanaan untuk berbagai tingkatan perencanaan Memimpin dalam rangka pendayagunaan sumber daya secara optimal Menciptakan budaya dan iklim yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian mengenai Peningkatan Kinerja Guru di Sekolah Dasar Gugus Diponegoro di Kecamatan Ungaran Barat melalui workshop Penyusunan Proposal Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tinggi. Mencapai hasil yang maksimal dalam dunia pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tinggi. Mencapai hasil yang maksimal dalam dunia pendidikan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan dan peningkatan sumber daya manusia Indonesia. Pendidikan merupakan wadah atau kegiatan sebagai pencetak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah mata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah mata 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah mata pelajaran wajib di Sekolah Dasar (SD). IPS menjadi salah satu pelajaran yang lebih bersifat

Lebih terperinci

Variasi : Majalah Ilmiah Universitas Almuslim, Volume 9, Nomor 3, September 2017 ISSN :

Variasi : Majalah Ilmiah Universitas Almuslim, Volume 9, Nomor 3, September 2017 ISSN : 9-14 UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BERPUSAT KOOPERATIF MELALUI SUPERVISI KLINIS DI SD NEGERI 13 LANGSA TAHUN PELAJARAN 2015-2016 Jasimah Sekolah Dasar Negeri 13 Langsa Diterima

Lebih terperinci

ANGKET PENELITIAN PENGARUH SUPERVISI PENGAWAS MADRASAH, MOTIVASI BERPRESTASI GURU TERHADAP KINERJA GURU MAN DI KABUPATEN BARITO KUALA

ANGKET PENELITIAN PENGARUH SUPERVISI PENGAWAS MADRASAH, MOTIVASI BERPRESTASI GURU TERHADAP KINERJA GURU MAN DI KABUPATEN BARITO KUALA 1 ANGKET PENELITIAN PENGARUH SUPERVISI PENGAWAS MADRASAH, MOTIVASI BERPRESTASI GURU TERHADAP KINERJA GURU MAN DI KABUPATEN BARITO KUALA 1. Identitas Responden : 2. Jenis Kelamin : Pria /Wanita 3. Umur

Lebih terperinci

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA MATA PELAJARAN PKn

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA MATA PELAJARAN PKn ISSN Cetak 2476-9886 ISSN Online 2477-0302 Jurnal EDUCATIO, Hlm 21-28 Akses Online : http://jurnal.iicet.org Dipublikasikan oleh : Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET) Info

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 135 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang merujuk kepada hipotesis penelitian, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didik lebih memfokuskan pada teori sastra karena tujuan pembelajaran sastra

BAB I PENDAHULUAN. didik lebih memfokuskan pada teori sastra karena tujuan pembelajaran sastra BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu pembelajaran yang diajarkan dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia adalah pembelajaran sastra. Pada pembelajaran sastra bukan merupakan cara yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN KARANGMLATI 1 DEMAK

BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN KARANGMLATI 1 DEMAK BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN KARANGMLATI 1 DEMAK A. Analisis Aspek-Aspek yang Diteliti Antara Pembelajaran Tutor Sebaya dan Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses belajar mengajar IPS yang berlangsung di SDN Pulutan 02 Kec. Sidorejo Salatiga berdasarkan pengamatan langsung yang telah dilakukan, terkesan monoton. Tidak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VII F SMP N 2 Susukan semester 2 tahun ajaran 2013 / 2014 pada kompetensi dasar mendiskripsikan Potensi

Lebih terperinci

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Diskripsi Siklus 1 1) Perencanaan Tindakan Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perencanaan tindakan didasarkan pada hasil studi pendahuluan yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Menurut Suharsimi A. (2004 dalam Sukajati, 2008) ada tiga kata yang

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN GURU MELALUI MODEL SUPERVISI ARTISTIK DENGAN STRATEGI FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD)

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN GURU MELALUI MODEL SUPERVISI ARTISTIK DENGAN STRATEGI FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) Dinamika Vol. 3, No. 3, Januari 2013 ISSN 0854-2172 PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN GURU MELALUI MODEL SUPERVISI ARTISTIK SMAN 14 Kota Semarang Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perwujudan manusia yang berkualitas tersebut menjadi tanggung jawab

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perwujudan manusia yang berkualitas tersebut menjadi tanggung jawab BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perwujudan manusia yang berkualitas tersebut menjadi tanggung jawab pendidikan terutama dalam mempersiapkan peserta didik menjadi subyek yang makin berperan,

Lebih terperinci

Melakukan Pendampingan yang Efektif

Melakukan Pendampingan yang Efektif Kegiatan 3: Simulasi Pendampingan Menggunakan Panduan (70 menit) (1) Fasilitator membagikan Handout Peserta 2.1: Lima Langkah Pendampingan yang Efektif, peserta mempelajarinya, kemudian fasilitator memberi

Lebih terperinci

PELATIHAN METODOLOGI PENELITIAN TINDAKAN KELAS DAN TEKNIK PENULISAN ILMIAH PADA GURU SMP NEGERI 3 TONDANO KABUPATEN MINAHASA

PELATIHAN METODOLOGI PENELITIAN TINDAKAN KELAS DAN TEKNIK PENULISAN ILMIAH PADA GURU SMP NEGERI 3 TONDANO KABUPATEN MINAHASA PELATIHAN METODOLOGI PENELITIAN TINDAKAN KELAS DAN TEKNIK PENULISAN ILMIAH PADA GURU SMP NEGERI 3 TONDANO KABUPATEN MINAHASA Mercheane V. M. Pontoh Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Manado Abstrak Guru

Lebih terperinci

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah, UKKS

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah, UKKS Kisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah, UKKS Berikut Kisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah (UKKS) DIMENSI KOMPETENSI INDIKATOR Manajerial Menyusun perencanaan untuk berbagai tingkatan perencanaan Merumuskan

Lebih terperinci

Pelaksanaan Supervisi Akademik Untuk. Menerapkan Metode Pembelajaran di SD Negeri Neuhen Kabupaten Aceh Besar Tahun Pelajaran 2014/2015

Pelaksanaan Supervisi Akademik Untuk. Menerapkan Metode Pembelajaran di SD Negeri Neuhen Kabupaten Aceh Besar Tahun Pelajaran 2014/2015 Pelaksanaan Supervisi Akademik Untuk Meningkatkan Kemampuan Guru dalam Menerapkan Metode Pembelajaran di SD Negeri Neuhen Kabupaten Aceh Besar Tahun Pelajaran 2014/2015 Oleh: Drs. Amiruddin. A 9 Abstrak

Lebih terperinci

LAMPIRAN INSTRUMEN VALIDASI DESAIN

LAMPIRAN INSTRUMEN VALIDASI DESAIN LAMPIRAN INSTRUMEN VALIDASI DESAIN VALIDASI DESAIN PANDUAN PELAKSANAAN SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI KERJA GURU BAGIAN I: IDENTITAS PAKAR 1. Nama :... 2. Jenis Kelamin :... 3. Umur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. keprofesionalan guru. Dalam pelaksanaanya guru perlu melakukan segala langkah

BAB III METODE PENELITIAN. keprofesionalan guru. Dalam pelaksanaanya guru perlu melakukan segala langkah BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan berupa Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), yaitu sebuah

BAB III METODE PENELITIAN. metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), yaitu sebuah 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), yaitu sebuah penelitian

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta

NASKAH PUBLIKASI. Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING BERBASIS MEDIA VISUAL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (PTK Bagi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Banyudono Tahun Ajaran 2012/2013)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SMP Negeri 12 Bandung Jalan Dr. Setiabudhi No. 195 untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja seorang guru merupakan komponen yang sangat menentukan

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja seorang guru merupakan komponen yang sangat menentukan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor penting dalam proses kemajuan suatu bangsa. Pendidikan diharapkan mampu menghasilkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. taraf pemikiran yang tinggi dan telah melaksanakan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. taraf pemikiran yang tinggi dan telah melaksanakan pembangunan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam pembangunan kemampuan manusia agar dapat menghasilkan pribadipribadi manusia yang berkualitas. Masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Guru merupakan penentu keberhasilan pendidikan melalui kinerjanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Guru merupakan penentu keberhasilan pendidikan melalui kinerjanya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru merupakan penentu keberhasilan pendidikan melalui kinerjanya yang harus selalu ditingkatkan mutu dan kualitasnya. Peningkatan mutu pendidikan sejalan

Lebih terperinci

2013 PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA ANAK DIDIK

2013 PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA ANAK DIDIK BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pembelajaran dalam suatu kegiatan pembelajaran hanya dapat dicapai jika ada interaksi belajar mengajar antara guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN GURU SD DABIN III UPTD DIKDAS DAN LS WONOSEGORO - BOYOLALI DALAM MENGELOLA KELAS MELALUI TEKNIK SUPERVISI INDIVIDUAL

PENINGKATAN KETERAMPILAN GURU SD DABIN III UPTD DIKDAS DAN LS WONOSEGORO - BOYOLALI DALAM MENGELOLA KELAS MELALUI TEKNIK SUPERVISI INDIVIDUAL PENINGKATAN KETERAMPILAN GURU SD DABIN III UPTD DIKDAS DAN LS WONOSEGORO - BOYOLALI DALAM MENGELOLA KELAS MELALUI TEKNIK SUPERVISI INDIVIDUAL Beni Supadmono benisupadmono1959@gmail.com UPTD Dikdas dan

Lebih terperinci