ANALISIS KUALITAS DAN PREDIKSI KUANTITAS AIR BERSIH 10 TAHUN MENDATANG DI KELURAHAN TIPES KECAMATAN SERENGAN SURAKARTA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS KUALITAS DAN PREDIKSI KUANTITAS AIR BERSIH 10 TAHUN MENDATANG DI KELURAHAN TIPES KECAMATAN SERENGAN SURAKARTA"

Transkripsi

1 ANALISIS KUALITAS DAN PREDIKSI KUANTITAS AIR BERSIH 10 TAHUN MENDATANG DI KELURAHAN TIPES KECAMATAN SERENGAN SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta Disusun Oleh : RIZQITA FATMA RESTIAWANDA NIM. I D3 INFRASTRUKTUR PERKOTAAN JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

2 ANALISIS KUALITAS DAN PREDIKSI KUANTITAS AIR BERSIH 10 TAHUN MENDATANG DI KELURAHAN TIPES KECAMATAN SERENGAN SURAKARTA Dikerjakan oleh : RIZQITA FATMA RESTIAWANDA I Diperiksa dan disetujui oleh : Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan tim penguji pendadaran Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta, Agustus 2010 Persetujuan Dosen Pembimbing Ir. AMF. Subratayati, MSI NIP

3 ANALISIS KUALITAS DAN PREDIKSI KUANTITAS AIR BERSIH 10 TAHUN MENDATANG DI KELURAHAN TIPES KECAMATAN SERENGAN SURAKARTA TUGAS AKHIR Dikerjakan oleh : RIZQITA FATMA RESTIAWANDA I Dipertahankan di hadapan Tim Penguji Ujian Pendadaran Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima guna memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapat gelar Ahli Madya. Pada hari : Selasa Tanggal : 3 Agustus 2010 Ir. AMF. Subratayati, MSi NIP Ir. Susilowati, MSi. NIP Ir.Koosdaryani, MT. NIP Mengetahui, a.n Ketua Jurusan Fakultas Teknik UNS ( ) ( ) ( ) Disahkan Ketua Program D-III Teknik Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UNS Ir. BAMBANG SANTOSA, MT Ir. SLAMET PRAYITNO, MT NIP NIP Mengetahui, a. n. Dekan Pembantu Dekan I Fakultas Teknik UNS Ir. NOEGROHO DJARWANTI, MT NIP

4 iv

5 v

6 KATA PENGANTAR Segala puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Tugas Akhir ini dilakukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada program D3 Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dalam kesempatan ini tidak lupa penyusun menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, yaitu kepada : 1. Ir. AMF. Subratayati, MSi selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir, 2. PDAM Surakarta dan Kelurahan Tipes, 3. Teman-teman D-III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan 2007, 4. Dan semua pihak yang telah membantu terselesainya Tugas Akhir dan laporan Tugas Akhir ini. Menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun senantiasa penyusun harapkan dari semua pihak. Akhirnya besar harapan penyusun, semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya. Surakarta, April 2010 Penyusun vi

7 ABSTRAK RIZQITA FATMA RESTIAWANDA, 2010, ANALISIS KUALITAS DAN PREDIKSI KUANTITAS AIR BERSIH 10 TAHUN MENDATANG DI KELURAHAN TIPES KECAMATAN SERENGAN SURAKARTA Peranan air sangat penting bagi manusia, selama ini pengadaan air bersih yang memenuhi standar kualitas dan kuantitas telah dikelola PDAM. Masyarakat di Kelurahan Tipes Kecamatan Serengan yang telah menjadi pelanggan PDAM 384 SR, dengan rata-rata tiap SR terdiri dari 5 orang. Sebagian warga lainnya masih mengkonsumsi air sumur yang belum diketahui kualitas airnya sehingga dapat membahayakan kesehatan warga. Oleh sebab itu perlu penelitian untuk memprediksi kuantitas air 10 tahun mendatang juga menganalisis kualitas air khususnya air sumur berdasarkan sifat fisika, kimia dan bakteriologi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Data yang diperlukan antara lain jenis-jenis pelanggan, debit air di intake Cokrotulung, kualitas air yang sesuai dengan Standar Kualitas Air Bersih. Hasil analisis didapat bahwa kebutuhan air bersih pelanggan PDAM di Kelurahan Tipes mengacu pada prediksi pertambahan jumlah pelanggaan sebesar 5,685 lt/dt ( lt/hr), sedangkan kapasitas air di Cokrotulung sebesar 387 lt/dt. Dengan kapasitas air tersebut dapat memenuhi kebutuhan air bersih untuk wilayah Surakarta khususnya Kelurahan Tipes 10 tahun mendatang. Hasil penelitian di laboratorium PDAM Surakarta didapat bahwa air sumur di beberapa warga di Kelurahan tipes secara fisika dan kimia sudah memenuhi Standar Kualitas Air Bersih, hanya secara bakteriologi masih mengandung bakteri coli, karena hampir semua warga menggunakan air sumur untuk kebutuhan sehari-hari, letak sumurnya berdekatan dengan septictank. Dengan demikian apabila ingin mengkonsumsi air tersebut harus direbus terlebih dahulu. Kata kunci : kebutuhan air, kuantitas air, kualitas air vii

8 ABSTRACT RIZQITA FATMA RESTIAWANDA, 2010, " THE QUALITY ANALYSIS AND THE QUANTITY PREDICTION OF CLEAN WATER FOR THE NEXT 10 YEARS IN TIPES SERENGAN SURAKARTA The role of water is very important for humans, has been supplying clean water that meets standards of quality and quantity has been administered taps. Society in Sub District Tipes Serengan who have become subscribers taps SR 384, with an average of each SR consists of five people. Some other residents still consume well water of unknown water quality so that can endanger the health community. Therefore, studies are required to predict the quantity of water 10 years also analyze the water quality, particularly water wells according to the nature of physics, chemistry, and bakteriology. This research uses descriptive quantitative method. The required data include the types of customers, the water discharge of intake Cokrotulung, water quality in accordance with The Water Quality Standards. Result analysis shows that the need for clean water in Sub Tipes PDAM customers based on the number of costumers prediction of lt / sec ( lt / sec), while the capacity of the water in Cokrotulung of 387 lt / sec. With the water capacity can meet the needs of clean water for villages in particular Surakarta Tipes 10 years. Results of laboratory study found that the Surakarta PDAM water wells in some residents in the Village of the physics and chemistry tipes already meet Clean Water Quality Standards, only the bacteriology still contain bacteria coli, because almost all residents use well water for daily needs, the location of wells adjacent to the septictank. Thus if you want to consume this water must be boiled first. Key words: water demand, water quantity, water quality.

9 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL......i HALAMAN PENGESAHAN......ii HALAMAN MOTTO iv HALAMAN PERSEMBAHAN...v KATA PENGANTAR...vi ABSTRAK......vii DAFTAR ISI viii DAFTAR TABEL......xi DAFTAR GAMBAR...xii BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penulisan Manfaat Penelitian BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum Sumber Air Pemakaian Air Kelompok Pelanggan PDAM Surakarta Dasar Teori Perkiraan Jumlah Penduduk Perkiraan Kebutuhan Air Bersih Kualitas Air Bersih...15 viii

10 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Variabel Penelitian Teknik Pengolaha Data Tahap Persiapan Pengumpulan Data Analisis Pengujian Kualitas Air Alat dan Bahan Prosedur Kerja 27 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengumpulan Data Data Pelanggan PDAM Analisis Prediksi Pertambahan Pelanggan PDAM Prediksi Kebutuhan Air Bersih Pada Tahun Uji Kualitas Air Berdasarkan Sifat Fisika, Kimia, dan Bakteriologi di Laboratorium Parameter Fisika Parameter Kimia Bakteriologi Rencana Anggaran Biaya Pemasangan Pipa Meter Air Baru Harga Bahan Perincian Anggaran Biaya Pembahasan Kuantitas Air Kualitas Air ix

11 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Saran...57 PENUTUP...xiii DAFTAR PUSTAKA...xiv LAMPIRAN x

12 DAFTAR TABEL Tabel 2.1.Tabel Konsumsi Air Bersih di Perkotaan Indonesia Berdasarkan Keperluan Rumah Tangga...7 Tabel 2.2.Tabel Kebutuhan Air Bersih di Daerah Perkotaan 8 Tabel 2.3.Tabel Jumlah Pelanggan PDAM Kota Surakarta 3 (tiga) tahun terakhir...9 Tabel 4.1. Tabel Jumlah Pelanggan PDAM tahun Tabel 4.2. Tabel Pelanggan Niaga Tabel 4.3. Tabel Pelanggan Niaga Tabel 4.4. Tabel Pelanggan Sekolah..37 Tabel 4.5. Tabel Pelanggan Rumah Tangga Tabel 4.6. Tabel Pelanggan Rumah Tangga Tabel 4.7. Tabel Pelanggan Rumah Tangga Tabel 4.8. Tabel Pelanggan Sosial Khusus...41 Tabel 4.9. Tabel Prediksi Kebutuhan Air Bersih Pelanggan PDAM di Kelurahan Tipes Tahun Tabel Tabel Harga Macam Bahan (tahun 2009)...50 Tabel Tabel Rencana Anggaran Biaya Pemasangan Meter Air Baru...51 Tabel 4.12.Tabel Hasil Pengamatan Fisika dan Kimia Air Sumur Warga di Kelurahan Tipes..54 Tabel Tabel Hasil Pemeriksaan Bakteriologi 55 xi

13 DAFTAR GAMBAR Gambar 4.1. Diagram Alir Penelitian xii

14 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, bahkan hampir 70 % tubuh manusia mengandung air. Air digunakan sebagai keperluan makan, minum, dan pemenuhan kebutuhan lainnya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan kebutuhan per orang per hari untuk hidup sehat adalah 60 lt/hr. Kebutuhan tersebut harus mencakup kuantitas dan kualitas, oleh sebab itu pertimbangan dari kedua aspek tersebut perlu diperhatikan sebagai dasar perencanaan penyediaan air yang memenuhi syarat, baik aspek tersebut sebagai faktor pendukung maupun penghambat ( Heny Wijayanti, 2007). Peningkatan kualitas air dengan jalan mengolah air menjadi air bersih dengan mutlak diperlukan terutama apabila air tersebut berasal dari air permukaan. Pengolahan yang dimaksud bisa dimulai dari yang sangat sederhana sampai pada pengolahan yang lengkap, sesuai dengan tingkat kekotoran dari sumber asal air tersebut. Semakin kotor semakin berat pengolahan yang dibutuhkan, semakin banyak ragam zat pencemar, semakin banyak pula teknik-teknik yang diperlukan untuk mengolah air tersebut, agar bisa dimanfaatkan sebagai air bersih ( Heny Wijayanti, 2007). Peningkatan kuantitas air adalah syarat kedua setelah kualitas, karena semakin maju tingkat hidup seseorang, maka akan semakin tinggi pula tingkat kebutuhan air dari masyarakat tersebut. Untuk keperluan minum maka dibutuhkan air ± sebanyak 8 lt/hr, sedangkan secara keseluruhan kebutuhan air suatu rumah tangga untuk masyarakat diperkirakan sebesar 60 lt/hr ( Heny Wijayanti, 2007). 1

15 2 Cokrotulung sebagai salah satu sumber mata air yang digunakan PDAM Surakarta untuk memenuhi kebutuhan air bersih pelanggannya mempunyai kapasitas 9640 m 3 dan debit 387 lt/dt. Sebelum air dari Cokrotulung didistribusikan ke pelanggan di wilayah Kelurahan Tipes, terlebih dahulu air ditampung di reservoir yang terletak di Kartasura dengan kapasitas 4000 m 3. Sedangkan pendistribusian air bersih (berdasarkan data pada bagian pelanggan (PDAM) pada tahun 2009 di Kelurahan Tipes sebesar 9,129 m 3. Menurut data yang diperoleh, jumlah pelanggan PDAM untuk wilayah Kelurahan Tipes sebanyak 384 SR (2227 jiwa). Dari hasil survei didapatkan, masih banyak warga di Kelurahan Tipes yang menggunakan air tanah (sumur) dimana belum diketahui kualitas airnya. Beberapa alasan diantaranya mudah didapat, dan tidak memerlukan banyak biaya. Oleh sebab itu perlu adanya kajian tentang pemenuhan kebutuhan air bersih yang dapat mencukupi penduduk khususnya di Kelurahan Tipes 10 tahun mendatang yang memenuhi standar kualitas Rumusan Masalah Rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah kualitas air bersih (air sumur) berdasarkan sifat fisika, kimia dan bakteriologi yang telah dikonsumsi oleh masyarakat di Kelurahan Tipes 2. Bagaimanakah memprediksi kebutuhan air bersih yang akan didistribusikan khususnya pelanggan PDAM di Kelurahan Tipes 10 tahun mendatang ( ) 3. Berapa besarnya rencana anggaran biaya untuk pemasangan pipa meter air baru pelanggan PDAM Surakarta di Kelurahan Tipes

16 Batasan Masalah Dalam penulisan Tugas Akhir ini masalah dan pembahasannya terbatas pada : 1. Daerah penelitian adalah pelanggan PDAM Kota Surakarta di Kelurahan Tipes yang sumber airnya berasal dari Cokrotulung. 2. Prediksi jumlah pelanggan aktif PDAM Kelurahan Tipes 10 tahun mendatang. 3. Prediksi jumlah kebutuhan air bersih sampai dengan tahun 2019, sehingga didapatkan jumlah kebutuhan air yang harus tersedia untuk semua jenis pelanggan. 4. Penilaian kualitas air bersih di Kelurahan Tipes berdasarkan pengamatan di Laboratorium. 5. Perhitungan biaya pemasangan pipa meter baru bagi pelanggan PDAM di Kelurahan Tipes Tujuan Penelitian Tujuan yang diperoleh dari penulisan Tugas Akhir ini adalah: 1. Mengetahui prediksi kebutuhan air bersih khususnya pelanggan PDAM di Kelurahan Tipes 10 tahun mendatang (tahun 2019). 2. Mengetahui kualitas air bersih (air sumur) berdasarkan sifat fisika, kimia dan bakteriologi yang telah dikonsumsi oleh masyarakat di Kelurahan Tipes. 3. Mengetahui besarnya rencana anggaran biaya untuk pemasangan pipa meter air baru pelanggan PDAM Surakarta di Kelurahan Tipes.

17 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah : 1. Bagi penulis dapat menambah ilmu saat menempuh studi di program Diploma III Infrastruktur Perkotaan Fakultas Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret. 2. Bagi masyarakat dan PDAM dapat digunakan sebagai salah satu indikator penyediaan air bersih yang mencukupi kualitas dan kuantitas yang baik.

18 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum Kebutuhan air adalah banyaknya jumlah air yang dibutuhkan untuk keperluan rumah tangga, industri, penggelontoran kota dan lain-lain. Prioritas kebutuhan air meliputi kebutuhan air domestik, industri, pelayanan umum dan kebutuhan air untuk mengganti kebocoran (Moegijantoro, 1996). Kebutuhan air merupakan jumlah air yang diperlukan secara wajar untuk keperluan pokok manusia (domestik) dan kegiatan -kegiatan lainnya yang memerlukan air. Kebutuhan air menentukan besaran sistem dan ditetapkan berdasarkan pemakaian air (PERPAMSI, 1994) Sumber Air Membicarakan sumber air, tidak akan terlepas dari pembahasan siklus hidrologi, yang menggambarkan perjalanan air di alam. Sumber-sumber utama adalah : 1. Air tanah, dalam bentuk mata air (mata air alam atau artesis) dan sumuran (sumur gali, sumur dalam, artesis) 2. Pipa pengambilan horisontal (infiltration gallery). Dapat terdiri dari sumber dan sistem pengambilan/pengumpulan (collection works) saja tetapi dapat pula dilengkapi suatu sistem pengolahan (purification/treatment works). 5

19 6 Berbagai macam sumber air adalah: 1. Air Hujan Air hujan disebut juga air angkasa. Beberapa sifat dari air hujan adalah sebagai berikut : a. Bersifat lunak karena tidak mengandung larutan garam dan zat-zat mineral b. Umumnya bersifat lebih bersih c. Dapat bersifat korosif karena mengandung zat-zat yang terdapat di udara seperti NH 3, CO 2 agresif, ataupun SO 2. Adanya zat-zat tersebut yang tinggi di udara bercampur dengan air hujan akan menyebabkan terjadinya hujan asam. 2. Air Permukaan Air permukaan yang biasa dimanfaatkan sebagai sumber penyediaan air bersih adalah : a. Air waduk (berasal dari air hujan dan air sungai) b. Air sungai (berasal dari air hujan dan mata air) c. Air danau (berasal dari air hujan, air sungai atau mata air) 3. Mata Air Mata air adalah air tanah yang mengalir ke permukaan tanah secara alami karena adanya gaya gravitasi atau gaya tekanan tanah (BPP Kimpraswil, 2002; Wanielista, et all, 1990). Pada umumnya mata air dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu mata air karang (rock spring) dan mata air tanah (earth spring), tergantung pada letak sumber airnya. 4. Air Tanah Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di bawah permukaan tanah (Undang -Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air). Secara praktis air tanah bebas dari polutan, karena berada di bawah permukaan tanah. Tetapi tidak menutup kemungkinan air tanah dapat tercemar oleh zat-zat seperti Fe, Mn dan kesadahan yang terbawa oleh aliran permukaan tanah.

20 7 Pemeliharaan sumber air tergantung dari : 1. Kualitas air baku 2. Volume air yang tersedia 3. Kontinuitas sumber 4. Elevasi muka air sumber terhadap konsumen Pemakaian Air Penggunaan air untuk kota dibagi menjadi beberapa kategori sebagai berikut: 1. Penggunaan Rumah Tangga Adalah air yang dipergunakan di tempat-tempat hunian pribadi, rumah apartemen untuk minum, mandi, penyiraman taman, dan tujuan lainnya. Taman dan kebun yang luas akan mengakibatkan meningkatnya konsumsi air pada musim kering. Untuk mengetahui konsumsi air bersih keperluan rumah tangga, menurut Kamil dkk diambil dari buku Kesehatan Lingkungan, dapat di lihat Tabel 2.1. berikut ini: Tabel 2.1. Tabel Konsumsi Air Bersih di Perkotaan Indonesia Berdasarkan Keperluan Rumah Tangga Keperluan Konsumsi (lt/org/hr) Mandi, cuci, kakus 12,0 Minum 2,0 Cuci pakaian 10,7 Kebersihan rumah 31,4 Taman 11,8 Cuci kendaraan 21,1 Wudhu 6,2 Lain lain 21,7 Sumber: Kamil dkk, Penggunaan Komersial dan Industri Air yang dipergunakan oleh badan-badan komersial dan industri.

21 8 3. Penggunaan Umum Meliputi air yang dibutuhkan untuk pemakaian taman-taman umum, bangunan pemerintah, sekolah, rumah sakit, dan lainnya. Untuk merumuskan penggunaan air oleh masing-masing komponen (kelompok per Sambungan Rumah) dalam perencanaan dan perhitungan digunakan asumsiasumsi atau pendekatan-pendekatan berdasarkan kategori kota seperti pada Tabel 2.2. berikut: Tabel 2.2. Tabel Kebutuhan Air Bersih di Daerah Perkotaan Kategori Ukuran Kota Jumlah penduduk (Jiwa) Kebutuhan air (lt/org/hr) I II III IV V Kota Metropolitan Kota Besar Kota Sedang Kota Kecil Kota Kecamatan > > Sumber: Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, 2002 Kebutuhan air dikategorikan dalam kebutuhan air domestik dan non domestik. Kebutuhan air domestik adalah kebutuhan air yang digunakan untuk keperluan rumah tangga yaitu untuk keperluan minum, memasak, mandi, cuci pakaian serta keperluan lainnya, sedangkan kebutuhan air non domestik digunakan untuk kegiatan komersil seperti industri, perkantoran, maupun kegiatan sosial seperti sekolah, rumah sakit, tempat ibadah, dan niaga Kelompok Pelanggan PDAM Kota Surakarta Unit pelanggan PDAM Kota Surakarta terbagi dalam berbagai kelompok per Sambungan Rumah (SR), sebagai berikut:

22 9 Tabel 2.3. Tabel Jumlah Pelanggan PDAM Kota Surakarta 3 Tahun Terakhir No KLASIFIKASI PELANGGAN JUMLAH PELANGGAN AKTIF BULAN DESEMBER (SR) SOSIAL - Sosial Umum Sosial Khusus NON NIAGA Rumah Tangga Rumah Tangga Rumah Tangga Rumah Tangga PEMERINTAHAN SEKOLAHAN NIAGA - Niaga Niaga JUMLAH Sumber : PDAM Surakarta, Kelompok Pelanggan Kelompok I : Sosial Umum (S1) 1. Hidrat Umum, 2. KM/WC Umum Non Komersil, 3. Terminal Air. Sosial Khusus (S2) 1. Panti Asuhan, 2. Yayasan sosial, 3. Tempat Ibadah.

23 10 Kelompok II : Rumah Tangga (R1) Adalah Rumah Tangga dengan type <21M2 Rumah Tangga 2 (R2) Adalah Rumah Tangga dengan type >21 M2 Rumah Tangga 3 (R3) Adalah Rumah Tangga dengan kegiatan usaha kecil yang ditetapkan dengan Keputusan Direksi dan atau Rumah Tangga yang berada pada lokasi pengembangan pelayanan. Rumah Tangga 4 (R4) Rumah Tangga dan atau Rumah Tangga dengan kegiatan usaha yang berada di Jalan Kota atau Jalan Propinsi atau Jalan Nasional dan atau Rumah Tangga yang terletak pada lokasi perumahan yang ditetapkan dengan Keputusan Direksi dan atau Rumah Tangga yang berada pada lokasi pengembangan pelayanan. Kelompok III : Sekolahan (P1) 1. Play Group, 2. Taman Kanak-kanak (TK), 3. Sekolah Dasar (SD) atau sederajat, 4. Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau sederajat, 5. Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat, 6. Perguruan Tinggi (Akademi, Institut, Sekolah Tinggi, Universitas) atau sederajat. Pemerintahan (P2) 1. Sarana milik instansi Pemerintah, 2. Sarana milik instansi Kepolisian, 3. Sarana milik instansi TNI.

24 11 Kelompok IV : Niaga 1 (N1) 1. BUMD, 2. Praktek Dokter (Umum, Spesialis, Gigi, Hewan), 3. Kantor Profesi (Notaris, PPAT, Pengacara, Penasehat Hukum, Akuntan Publik, Psikolog, Konsultan Tanah, Konsultan Pajak, Kontraktor, Konsultan Bangunan), 4. Lembaga/Yayasan/Organisasi non sosial, 5. Rumah Makan, 6. Praktek Bidan, 7. Apotik dan Toko Obat, 8. Toko, 9. Salon, Rias Penganten, Potong Rambut, 10. Asrama/indekost, 11. Studio Photo, 12. Optical, 13. Losmen, 14. Hotel Non Bintang, 15. Katering, 16. Panti Pijat, 17. Gedung Olah Raga, 18. Stasiun Radio Swasta, 19. Penjahit/Konveksi, 20. Sanggar Kebugaran, 21. KM/WC yang dikomersilkan, 22. Agen Travel, Bus, Kereta Api, Pesawat Terbang, Kapal Laut, 23. Biro Perjalanan, 24. Kursus, 25. Usaha Persewaan Sepeda Motor/Mobil, 26. Warung Air, 27. Laundry/Binatu, 28. Bengkel dan Tempat Cucian Sepada Motor.

25 12 Niaga 2 (N2) 1. BUMN, 2. Kantor Instansi Swasta (Bank, Asuransi, Koperasi, Lembaga Pembiayaan/Leasing, Developer, Pemasaran, Distibutor), 3. Badan Usaha Swasta baik Badan yang tidak berbentuk Badan Hukum maupun yang berbentuk Badan Hukum, 4. Dealer Sepeda Motor dan Dealer Mobil, 5. Rumah Sakit dan Klinik Swasta, 6. Hotel Berbintang, 7. Restaurant, 8. Gedung Pertemuan, 9. Balai Pengobatan, 10. Laboratorium Swasta, 11. Tempat Hiburan (Billiard, Karaoke, Pub, Diskotik,Kafe, Bioskop), 12. Bengkel dan Tempat Cucian Mobil, 13. Pompa Bensin, 14. Percetakan, 15. Toserba, Supermarket, Plaza, Swalayan, Mall, Mega Mall, Super Mall, 16. Lembaga Pendidikan, 17. Usaha Peternakan, 18. Pabrik, 19. Usaha Air Mineral, 20. Usaha Air Minum Isi Ulang, 21. Kolam Renang Swasta, 22. Stasiun Televisi Swasta, 23. Kantor Penerbitan Surat Kabar dan Majalah, 24. Gedung Pertunjukan.

26 Dasar Teori Perkiraan Jumlah Penduduk Prediksi jumlah penduduk untuk menentukan perkiraan jumlah penduduk pada beberapa tahun mendatang, sesuai dengan periode perencanaan yang diinginkan. Rumus prediksi jumlah penduduk yang biasa dipakai adalah metode Aritmatik, sesuai dengan Petunjuk Teknis Perencanaan, Rencana Induk Sistem, Sistem Penyediaan Air Minum Perkotaan Volume 2 Bab 6 Halaman 18, 2002 adalah sebagai berikut: Pn = Po + Ka (Tn To)... (2.1) P2 P1 ka =... (2.2) T T 2 1 Dengan : Pn = Jumlah penduduk pada tahun n, Po = Jumlah penduduk pada tahun dasar, Tn = Tahun ke n, To = Tahun dasar, Ka = Konstanta aritmatik, P1 = Jumlah penduduk yang diketahui pada tahun ke n, P2 = Jumlah penduduk yang diketahui pada tahun terakhir, T1 = Tahun ke 1 yang diketahui, T2 = Tahun ke 2 yang diketahui Perkiraan Kebutuhan Air Bersih Pedoman yang perlu diketahui dalam memprediksi jumlah kebutuhan air bersih berdasarkan prediksi masing-masing variabel pelanggan adalah : 1. Pelanggan Domestik (SL) SL = RT 1 + RT 2 + RT 3 + RT (2.3) Dengan :RT = Rumah Tangga.

27 14 2. Non Domestik (Kn) Kn = Niaga + Sekolahan + Pemerintahan.. (2.4) 3. Sosial / umum (Sb) Sb = Keran umum + sosial umum + sosial khusus. (2.5) 4. Kehilangan Air (Lo) Lo = 24 % x Pr... (2.6) Dengan : Lo = Kehilangan air, Pr = Produksi air. Diasumsikan sebagai 24% dari total kebutuhan air bersih / produksi air. Perkiraan kehilangan air disebabkan karena pipa bocor, retak, kekurang sempurnaan waktu pemasangan, pencucian pipa, dll. 5. Analisis Kebutuhan Air PDAM Analisis produksi air total yang dibuat PDAM adalah jumlah konstanta air sambungan langsung ditambah dengan air dari bak umum dan konstanta air untuk non rumah tangga, kemudian dengan kehilangan air akibat kebocoran pipa/ penggelontoran air. Pr = SL+ Sb + Kn + Lo... (2.7) Dengan : Pr = Produksi air, SL = Konsumsi air dengan sambungan langsung, Sb = Konsumsi air dari bak umum, Kn = Konsumsi air untuk non rumah tangga, Lo = Kehilangan air.

28 Kualitas Air Bersih Air bersih yang ideal seharusnya jernih, tidak berwarna, tidak berasa. Air bersih pun seharusnya tidak mengandung kuman pathogen dan segala makhluk yang membahayakan kesehatan manusia. Tidak mengandung zat kimia yang membahayakan fungsi tubuh, tidak korosif, dan tidak meninggalkan endapan pada seluruh jaringan distribusinya. Untuk negara berkembang seperti Indonesia, perlu cara-cara pengolahan ataupun pengelolaan air yang relatif murah (teknologi tepat guna), sehingga kualitas air yang dikonsumsi masyarakat dapat dikatakan baik atau memenuhi standar internasional, tetapi terjangkau oleh masyarakatnya. Akan tetapi, dari manapun asalnya suatu standar, parameternya selalu dibagi dalam beberapa bagian, antara lain: 1. Parameter Fisika a. Bau Air minum yang berbau selain tidak estetis juga tidak akan disukai oleh masyarakat. Bau air dapat memberi petunjuk akan kualitas air. Misalnya, bau amis dapat disebabkan oleh tumbuhnya alga. b. Kekeruhan Kekeruhan air dapat disebabkan oleh zat padat yang tersuspensi, baik yang bersifat anorganik maupun yang organik. Demikian pula dengan alga yang berkembang biak akan menambah kekeruhan air. Air yang keruh juga akan membentuk deposit pada pipa-pipa, ketel, dan peralatan lainnya. c. Rasa Air minum biasanya tidak memberi rasa atau tawar. Air yang tidak tawar dapat menunjukkan kehadiran berbagai zat yang dapat membahayakan kesehatan. Efeknya tergantung pada penyebab timbulnya rasa tersebut.

29 16 d. Suhu Suhu air sebaiknya sejuk atau tidak panas terutama agar tidak terjadi pelarutan zat kimia yang ada pada saluran/pipa yang dapat membahayakan kesehatan. e. Warna Warna air dapat berasal dari limbah buangan industri. Warna pada air dapat menimbulkan buih dalam ketel, dan menghambat proses pengendapan. 2. Parameter Kimia a. ph ph menyatakan intensitas keasaman dan alkalinitas dari suatu cairan encer, dan mewakili konsentrasi hidrogen ionnya. Batas ph yang memenuhi standar adalah 6,5 8,5. Jika di bawah 7 termasuk asam dan jika di atas 7 termasuk basa. b. DHL (Daya Hantar Listrik) DHL merupakan kemampuan air untuk tidak dapat menghantarkan arus listrik dinyatakan dalam s / cm maksimum DHL air minum adalah 1500 dan pengukurannya dengan konduktiviti meter. Batas s / cm. c. CO 2 bebas Karbondioksida adalah salah satu gas minor yang ada di atmosfir dan merupakan hasil akhir dari pembusukan biologis, baik yang aerobik maupun anaerobik. Metode penetapan CO 2 bebas sesuai dengan prosedur penetapan asidi-alkalinitas dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Kadar CO 2 = Keterangan : t 1000 ml contoh = volume titrasi NaOH 0,1 N (ml), 44 = BM CO 2, 0,1 = Normalitas NaOH, F = faktor NaOH 1,02. x t NaOH x 0,1 x 44 x F NaOH... (2.8)

30 17 Sedangkan CO 2 agresif diperhitungkan berdasarkan grafik MUNDLEIN. Apabila konsentrasi CO 2 bebas dan HCO 3 dapat ditentukan maka perhitungan CO 2 agresif dapat ditentukan sesuai prosedur tersebut di atas. d. Alkalinitas Pengukurannya dengan menggunakan metode Titrimetri Asam Basa. Prinsip alkalinitas adalah penetralan air dengan NaOH atau HCl menggunakan indikator phenolpthalein dan metil orange. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut : Asiditas : H + phenolphtalein H 2 O + CH - CO 2 metil orange HCO 3 - HCO H+ H 2 O + CO 2 Alkalinitas OH - phenolphtalein H 2 O + H + - CO 3 metil orange - HCO 3 HCO H+ H 2 O + CO 2 Alkalinitas air adalah pengukuran kapasitas untuk menetralkan asam-asam, dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Alkalinitas = Keterangan : t 1000 ml contoh = volume titrasi HCl 0,1 N (ml), 50 = BM HCl, 0,1 = Normalitas HCl. x t HCl x 0,1 x 50 mg/lt... (2.9)

31 18 e. Kesadahan total Pengukuran kesadahan air dengan menggunakan metode titrasi kompleksometri dengan EDTA. Pengukuran tersebut berdasarkan prinsip bahwa Ca ++ dan Mg ++ dalam air dapat membentuk senyawa komplek dengan Etilen Diamin Tetra Asetat (EDTA) pada ph tertentu.). Batas nilai kesadahan adalah 500 mg/lt. Kadar kesadahan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : Kesadahan total = Keterangan : t 1000 ml contoh = volume titrasi EDTA (ml), F = faktor EDTA 0, x t EDTA x F EDTA x 0,01 x (2.10) f. Kalsium/Ca Kalsium adalah ion utama yang membentuk kesadahan. Pada dasarnya kalsium sangat dibutuhkan oleh tubuh, namun kalsium itu sendiri merupakan iritan terhadap kulit. Kadar kalsium dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Kalsium/Ca = Keterangan : t 1000 ml contoh = volume titrasi EDTA (ml), F = faktor EDTA 0, x t EDTA x F EDTA x 0,01 x (2.11) g. Magnesium/Mg Magnesium adalah salah satu unsur yang menimbulkan kesadahan dan menimbulkan adanya rasa pada air. Kadar Magnesium dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Magnesium/Mg = 1000 ml contoh x (A - B) x F EDTA x 0,01 x 24,3... (2.12)

32 19 Keterangan : t = volume titrasi EDTA (ml), F = faktor EDTA 0,97085, A = volume titrasi EDTA kesadahan total (ml), B = volume titrasi EDTA kesadahan kalsium (ml). h. Besi dan Mangan Besi adalah metal yang berwarna putih keperakan, liat dan dapat dibentuk. Kandungan Fe yang memenuhi standar kesehatan sebagai ambang batas adalah 0,3 mg/lt. Mangan adalah metal kelabu kemerahan. Kandungan Mn yang memenuhi standar kesehatan sebagai ambang batas adalah 0,1 mg/lt untuk mangan. i. Ammonium Metode yang digunakan dalam pengukuran ini adalah Neesler-Spektrofotometri. Batas yang menunjukkan bahwa air masih dapat digunakan untuk konsumsi adalah 0,0. Kadar Ammonium dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : Ammonium = 1000 ml contoh x ml standar x 0,122 mg/lt... (2.13) j. Nitrit Pengukuran nitrit didasarkan pada persamaan warna pada contoh air setelah ditetesi dengan reagen nitrit dengan standar warna yang telah ditentukan beserta dengan angka yang tertera pada warna. Batas untuk nilai Nitrit adalah 3. Kadar Nitrit dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : Nitrit = 1000 ml contoh x ml standar x 0,01 mg/lt... (2.14)

33 20 k. Zat Organik Zat organik merupakan indikator umum bagi pencemaran. Batas air yang dapat digunakan untuk kandungan zat organik adalah 10 mg/lt. Kadar zat organik dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : Zat Organik = Keterangan : t = titrasi, 1000 ml contoh F = faktor KMnO4 0,01 N = 1. x{[(10+t)xf]- 10} x 0,01 x 31,6 mg/lt... (2.15) l. Klorida Klorida adalah senyawa halogen khlor (Cl). Toksisitasnya tergantung pada gugus senyawanya. Nilai batas standar untuk klorida adalah 250 mg/lt. Kadar klorida dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Klorida = 1000 ml contoh x (titrasi AgNO 3 - Blangko) x 0,5 mg/lt... (2.16) m. Sulfat Ion sulfat dalam air dengan penambahan kristal BaCh dari Buffer salt acid akan membentuk kekeruhan, kekeruhan tersebut diukur dengan alat Turbidimeter atau Spektrofotometer untuk menentukan kandungan sulfat di dalam suatu air. Sulfat bersifat iritan bagi saluran gastrointestinal, bila dicampur dengan Mg atau Na. 3. Parameter Bakteriologi Dalam parameter ini terdapat koliform tinja dan total koliform. Sebetulnya kedua parameter ini hanya berupa indikator bagi berbagai mikroba yang dapat berupa parasit (protozoa, metazoa, tungau), bakteri patogen, dan virus. Golongan bakteri Coli, merupakan jasad indikator di dalam substrat air, bahan makanan, dan sebagainya untuk kehadiran jasad berbahaya yang mempunyai persamaan sifat: gram negatif berbentuk batang, tidak membentuk spora dan mampu memfermentasikan kaldu laktosa pada temperatur 37 C dengan membentuk asam dan gas dalam waktu 48 jam.

34 21 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, studi untuk mengetahui kebutuhan air pelanggan PDAM di Kelurahan Tipes, serta meninjau ketersediaan air yang ada dari sumber air Cokrotulung dan kualitas air di daerah tersebut Variabel Penelitian Variabel yang diperlukan dalam penelitian ini adalah jenis-jenis pelanggan, debit air di intake Cokrotulung, kualitas air yang sesuai dengan Standar Kualitas Air Bersih Teknik Pengumpulan Data Tahap Persiapan Tahap persiapan yang dimaksud untuk mempermudah jalannya penelitian, seperti : pengumpulan data, analisis, dan penyusunan laporan. Tahap persiapan meliputi : 1. Studi Pustaka Studi pustaka dimaksudkan untuk memberikan arahan dan wawasan sehingga mempermudah dalam pengumpulan data, analisis maupun dalam penyusunan laporan. 21

35 22 2. Pembuatan Proposal Pembuatan proposal dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara tertulis mengenai tujuan, rencana, serta langkah-langkah yang akan diambil dalam pelaksanaan penelitian Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam studi kasus ini diperoleh melalui studi literatur serta menggunakan data yang dimiliki oleh instansi terkait, dalam hal ini adalah Kelurahan Tipes dan PDAM Surakarta. Adapun data tersebut adalah : 1. Data pelanggan PDAM menurut jenis-jenis pelanggan selama 5 tahun terakhir 2. Peta lokasi penduduk Kelurahan Tipes 3. Data rata-rata sampel air tanah (sumur) penduduk Kelurahan Tipes dengan kedalaman <15 m Analisis Pada tahap analisis dilakukan dengan menghitung data yang ada untuk mencari laju perubahan dari masing-masing elemen dan mengetahui kualitas air bersih. Data yang diperlukan dari segi kuantitas yaitu penambahan pelanggan PDAM menurut variabel-variabelnya selama 5 tahun terakhir, kemudian data tersebut dianalisis menggunakan rumus-rumus untuk mencari kebutuhan air bersih periode 10 tahun mendatang. Hasil analisis tersebut disesuaikan dengan kemampuan sumber air yang ada dari Cokrotulung. Dari segi kualitas yaitu menguji air sampel (air sumur) berdasarkan sifat fisika, kimia, dan bakteriologi di laboratorium. Menghitung rencana anggaran biaya pemasangan pipa meter air bagi pelanggan baru PDAM, kemudian dimasukkan dalam kesimpulan dan saran.

36 Pengujian Kualitas Air Alat dan Bahan Sifat fisika dan kimia 1. Kekeruhan Alat : Hellige Turbidimeter Bahan : Sampel air 2. ph Alat : Komparator ph Bahan : a. Clorophenol Red untuk ph 5,2 6,8 b. Bromothymol Blue untuk ph 6,0 7,6 c. Phenol Red untuk ph 6,8 8,4 3. DHL Alat : Kondukiviti meter Bahan : Sampel air 4. CO 2 bebas Alat : a. Buret b. Labu Erlenmeyer c. Gelas Ukur d. Corong Bahan : a. Indikator Phenolphtalei b. Larutan NaOH 5. Alkalinitas/Ion HCO 3 Alat : a. Buret Merah b. Labu Erlenmeyer c. Gelas Ukur 100 ml Bahan : a. Indikator Methylen Blue b. Larutan Asam Klorid

37 24 6. Kesadahan total/caco 3 Alat : a. Buret Putih b. Gelas Ukur 100 ml c. Labu Erlenmeyer 250 ml Bahan : a. Larutan EDTA 1 ml = 1 mg CaCO 3 b. Indikator EBT c. Larutan Buffer NH 4 Cl 7. Kalsium/Ca Alat : a. Buret putih b. Gelas ukur 100 ml c. Pipet ukur 10 ml Bahan : a. Larutan EDTA 1 ml = 1 mg CaCO 3 b. Indikator Murexida c. Larutan NaOH 8. Magnesium/Mg Alat : a. Buret Putih b. Gelas Ukur 100 ml c. Pipet Ukur 10 ml Bahan : a. Larutan EDTA 1 ml = 1 mg CaCO 3 b. Indikator Murexida c. Larutan NaOH 9. Besi/Fe Alat : a. Labu Erlenmeyer 250 ml b. Penangas air c. Spektrofotometri Bahan : a. Larutan HCl pekat b. Larutan Hidroksilamin c. Larutan buffer Ammonium Asetat d. Larutan Phenantrolin

38 Mangan/Mn Alat : a. Spektrofotometri b. Erlenmeyer 250 ml Bahan : a. Larutan pereaksi khusus b. Ammonium persulfat 11. Ammonium/Ion NH 3 Alat : a. Tabung Messler 100 ml b. Gelas Ukur 100 ml c. Labu Erlenmeyer 250 ml d. Mat Pipet Bahan : a. Reagen Messler b. Potasium-Sodium tartat 20% c Standar NH 4 1 ml = 0,122 mg NH Nitrit/Ion NO 2 Alat : a. Tabung Messler 100 ml b. Gelas Ukur 100 ml c. Labu Erlenmeyer 250 ml d. Turbidimeter Bahan : Reagen Nitrit 13. Zat Organik/KMnO 4 Alat : a. Labu Erlenmeyer b. Gelas Ukur c. Buret Coklat Bahan : a. H 2 SO 4 b. KMnO 4 c. Asam Oksalat 14. Klorida Alat : a. Labu Erlenmeyer b. Buret Bahan : a. AgNO 3 b. K 2 CrO 4

39 Sulfat/Ion SO 4 Alat : a. Labu Erlenmeyer b. Spektrofotometri Bahan : a. Larutan kondisi b. Larutan Klorida Kristal(BaCl 2 ) Mikrobiologi Tujuan pemeriksaan mikrobiologi air adalah untuk mengetahui tingkat kontaminasi bakteri terhadap air. Pemeriksaan ini digunakan untuk menentukan kualitasnya. Bakteri golongan Coli digunakan sebagai indikator untuk mengetahui kualitas air berdasarkan bakteriologinya. Pemeriksaan biologi ini menggunakan 3 tes yaitu: 1. Tes perkiraan Alat : a. Tabung steril yang dilengkapi dengan Durham b. Tabung sampel 10 ml (3 buah) c. Tabung sampel 1 ml (3 buah) d. Tabung sampel 0,1 ml (3 buah) e. Tabung sampel 0,01 ml (3 buah) f. Bunsen 1 buah g. Pipet steril 1 buah h. Tabung yang telah berisi larutan garam Bahan : a. Medium laktosa b. Larutan garam 2. Tes Penegasan/penetapan Alat : a. Ose b. Tabung reaksi dengan isi durham c. Bunsen d. Pipet Steril Bahan : Media BGLB (Brilliant Green Lactosa Bile Broth)

40 27 3. Tes lengkap Pada umumnya hanya dilakukan 2 tes di atas karena sampel air berasal dari air sumur sehingga kontaminasi oleh bakteri kemungkinan sangat kecil dan hasil dari kedua tes tersebut sudah menunjukkan kualitas air yang diukur Prosedur Kerja Sifat fisika dan kimia 1. Kekeruhan Prinsip kerja : Membandingkan intensitas cahaya yang melalui contoh air dengan intensitas cahaya yang melalui larutan baku standar kekeruhan silica. Cara kerja : a. Memasukkan sampel air ke dalam tabung Turbidimeter sampai tanda batas b. Memasukkan tabung ke dalam turbidimeter c. Menghubungkan alat dengan sumber listrik d. Mengamati skala pada alat tersebut dan mengaturnya sehingga mendapatkan bayangan yang meata (antara gelap dengan terang) e. Membaca skala untuk mengetahui hasil melalui grafik kekeruhan 2. ph Cara Kerja : d. Memasukkan sampel ke dalam tabung komparator sampai tanda batas e. Menambahkan tetes larutan indikator yang sesuai f. Mengocok tabung yang beisi sampel dan larutan indikator sehingga tercampur homogen g. Memasukkan air sampel ke dalam tabung komparator sekali lagi sampai tanda batas h. Memasukkan tabung ke dalam komparator yang sudah ditambahkan indikator i. Meyocokkan warna yang terbentuk dengan membandingkan standarnya j. Membaca hasilnya

41 28 3. DHL Prinsip kerja : Mengukur kemampuan sampel untuk menghantarkan arus listrik Cara kerja : b. Memasukkan 50 ml sampel air ke dalam gelas beker 50 ml c. Memasukkan Nozzle ke dalam sampel air d. Menunggu sebentar sehingga angka pada layar konstan e. Membaca angka pada alat 4. CO 2 bebas Cara kerja : b. Mengambil 100 ml air sampel kemudian memasukkannya ke dalam labu erlenmeyer c. Menambahkan 2 tetes indikator phenolhatalein, jika berwarna merah berarti tidak ada karbondioksida d. Jika tidak berwarna, larutan tersebut dititrasi dengan larutan Natrium Oksalat sampai berwarna ungu e. Mencatat pemakaian titrasi 5. Alkalinitas/Ion HCO 3 ] Cara kerja : b. Memasukkan 10 ml sampel air ke dalam labu Erlenmeyer c. Menambah 8-10 tetes indikator Methylen orange d. Titrasi dengan asam klorida 0,1 N sampai berwarna jingga e. Mencatat banyaknya asam klorida yang digunakan 6. Kesadahan Total Cara kerja : b. Mengambil sampel air 50 ml, memasukkan ke dalam labu Erlenmeyer c. Menambahkan masing-masing 1 ml buffer NH 4 Cl dan 0,1 indikator EBT d. Memanaskan pada suhu 40 0 C e. Melakukan Titrasi dengan larutan EDTA sampai berwarna biru muda

42 29 7. Kalsium Cara kerja : b. Memasukkan 100 ml air ke dalam labu Erlenmeyer c. Menambahkan 1 ml larutan NaOH 1 N dan menambahkan sedikit indikator Murexida d. Memanaskan pada suhu 40 0 C e. Melakukan titrasi dengan larutan EDTA sampai berwarna ungu 8. Magnesium Cara kerja : b. Memasukkan sampel air 100 ml ke dalam labu Erlenmeyer c. Menambahkan 1 ml larutan NaOH 1 N dan menambahkan sedikit indikator Murexida d. Memanaskan pada suhu 40 0 C e. Melakukan titrasi dengan larutan EDTA sehingga berwarna ungu 9. Besi/Fe Prinsip kerja : Besi yang larut dalam air direduksi menjadi besi bervalensi 2, selanjutnya dikomplekkan dengan phenolphthalein menjadi komplek sehingga berwarna jingga dan diperiksa dengan spektrofotometer pada gelombang nm. Cara kerja : b. Memasukkan 50 ml air sampel ke dalam labu Elenmeyer 125 ml c. Menambahkan 2 ml HCL pekat d. Menambahkan 1 ml larutan Hidroksilamin e. Memanaskannya sampai mendidih f. Mendinginkan pada suhu kamar g. Menambahkan 10 ml larutan buffer ammonium asetat dan larutan Phenolphtalein h. Mengencerkan dengan air suling sampai 50 ml i. Memeriksa absorbansi setelah menit pada panjang gelombang maksimum ( nm) j. Menghitung kadar besi dengan menggunakan grafik standar

43 Mangan/Mn Prinsip kerja : Ion mangan dalam suasana asam panas dan dengan larutan ini dioksidasi oleh persulfat menjadi senyawa mangan yang berwarna ungu kemerahan. Cara kerja : b. Mengambil 50 ml air sampel, memasukkan ke labu Erlenmeyer c. Menambahkan 2,5 ml pereaksi khusus d. Memanaskannya sehingga sampai mendidih e. Memindahkannya dari pemanas f. Menambahkan masing-masing 1 gr Ammonium persulfat g. Mendidihkan kembali selama 5 menit hingga warna ungu kemerahan, berarti menunjukkan adanya unsur mangan h. Mendinginkannya pada suhu kamar i. Memindahkan ke dalam labu ukur 50 ml dan mengencerkannya sampai tanda batas j. Membaca nilai absorbansinya pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 526 nm 11. Ammonium Sulfat Cara kerja : b. Memasukkan 50 ml air sampel ke dalam labu Erlenmeyer c. Menambahkan KNa-tartat sebanyak 0,5 ml dan 5 tetes reagen Messler d. Mendinginkan dengan warna standar 12. Nitrit/Ion NO 2 b. Mengambil 50 ml air sampel c. Menambahkan dengan reagen Nitrit beberapa tetes d. Mendinginkan dengan warna standar 13. Zat Organik/KMnO 4 Cara kerja : b. Mengambil 100 ml air sampel kemudian menambahkannya dengan 5 ml H 2 SO 4 dan KMnO 4 sebanyak 5 tetes c. Memanaskannya hingga mendidih dan menambahkan kembali KMnO 4 10 ml

44 31 d. Menambahkan Asam Oksalat 0,01 N sebanyak 10 ml e. Melakukan titrasi dengan KMnO 4 sehingga warnanya berubah menjadi seperti warna bunga mawar f. Mencatat banyaknya KMnO 4 yang digunakan 14. Klorida/Ion Cl Cara kerja : b. Memasukkan 100 ml air sampel ke dalam labu Erlenmeyer c. Menambahkan 1 ml K 2 CrO 4 ke dalam labu Erlenmeyer d. Melakukan titrasi dengan AgNO 3 sampai berubah warna menjadi merah bata e. Mencatat banyaknya titrasi yang digunakan 15. Sulfat/Ion SO 4 Cara kerja : b. Memasukkan 50 ml air sampel ke dalam labu Erlenmeyer c. Menambahkan dengan larutan kondisi dan Barium Klorida (BaCl 2 ) d. Memeriksa dengan menggunakan Spektrofotometer pada panjang gelombang 420 nm e. Mencatat angka yang tertera Mikrobiologi 1. Tes perkiraan Cara kerja : a. Memasukkan 10 ml air sampel ke dalam tabung sampel 10 ml (3 buah) b. Pengambilan sampel diusahakan dalam keadaan steril dengan cara mendekatkannya dengan nyala api dari Bunsen c. Mengambil 4 ml air sampel dan memasukkannya ke dalam 3 buah tabung sampel 1 ml masing-masing 1 ml d. Sisa dari pengambilan dimasukkan ke dalam tabung yang telah berisi dengan garam dan diambil kembali lalu dimasukkan ke dalam tabung sampel 0,1 ml sebanyak 1 ml

45 32 e. Sisa pengambilan yang 1 ml dimasukkan kembali ke dalam tabung berisi garam lagi, mengambil 3 ml lalu dimasukkan dalam tabung sampel 0,01 ml f. Memasukkan ke dalam inkubator dengan suhu 36 0 C dalam waktu 48 jam, bila tes ini menunjukkan adanya gelembung udara dalam tabung maka tes ini menunjukkan positif dan dilanjutkan dengan uji penegasan 2. Tes Penegasan Cara kerja : a. Memanasi ose dengan bunsen sampai memijar pada ujungnya b. Mengamil sampel yang dinyatakan positif c. Sampel yang diambil sebanyak 1 2 ose d. Memasukkan dalam inkubasi selama 48 jam pada suhu 35 0 C e. Pembentukan gas selama 2 x 24 jam menunjukkan tes penegasan positif. Data yang diperoleh ada 2 macam : 1) Data primer : Penelitian kualitas air sesuai dengan Standar Kualitas Air Bersih. 2) Data sekunder : Pengumpulan pelanggan aktif PDAM selama 5 tahun terakhir. Untuk memudahkan analisis digunakan diagram alir pada Gambar 3.1.

46 33 Mulai Pengumpulan data pelanggan PDAM 5 tahun terakhir ( ) Penelitian kualitas air RAB pemasangan pipa pelanggan baru PDAM Prediksi pertumbuhan pelanggan 10 tahun mendatang Prediksi kebutuhan air bersih10 tahun mendatang Kesimpulan dan saran Selesai Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian

47 34 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengumpulan Data Data Pelanggan PDAM Data yang diperoleh dari PDAM bagian pelanggan pada tahun 2009 terdapat 384 SR di Kelurahan Tipes yang dilayani oleh PDAM dengan rincian seperti Tabel 4.1. sebagai berikut : Tabel 4.1. Tabel jumlah pelanggan PDAM tahun Jenis Pelanggan (SR) Tahun Niaga Niaga Sekolah Pemerintah RT RT RT Sosial umum Sosial khusus Jumlah Sumber : PDAM Surakarta, 2009 Catatan : 1 SR = 5,8 jiwa 34

48 Analisis Prediksi pertambahan pelanggan PDAM Prediksi pertambahan pelanggan PDAM dihitung dengan metode aritmatik untuk masing-masing jenis pelanggan, kemudian dijumlahkan sehingga akan diperoleh data yang lebih akurat untuk perencanaan. Perhitungan tersebut dihitung dengan asumsi setiap perubahan data negatif dianggap tetap. Data-data pelanggan dari Tabel 4.1. dianalisis dengan Rumus Pelanggan Niaga 1 dapat dilihat pada Tabel 4.2. sebagai berikut : Pertambahan Pelanggan Tahun SR Selisih % , , , ,56 Jumlah ,44 Rata-rata pertambahan jumlah penduduk tahun dari rumus (2.2) dengan catatan : SR 09 = P2, SR 05 = P1 adalah : Ka = (SR 09 SR 05) / ( ) Ka = ( 57 63) / 4 Ka = - 1,5 Persentase pertambahan jumlah penduduk : r = 9,44 % / 4 r = 2,36 % Perhitungan jumlah penduduk pada tahun n dari rumus (2.1), dengan catatan : Sn = Pn, So = Po Sn = So + Ka (Tn To) Sn = S 09 1,5 ( )

49 36 Sn = 57 1,5 (10) Sn = 42 SR Berdasarkan hasil perhitungan di atas pertambahan pelanggan Niaga 1 cenderung berkurang / mengalami penurunan. Jumlah pelanggan Niaga 1 tahun 2019 sebesar 42 SR. 2. Pelanggan Niaga 2 dapat dilihat pada Tabel 4.3. sebagai berikut : Pertambahan Pelanggan Tahun SR Selisih % , Jumlah ,5 Rata-rata pertambahan jumlah penduduk dari tahun adalah : Ka = (SR 09 SR 05) / ( ) Ka = ( 9 8) / 4 Ka = 0,25 Persentase pertambahan jumlah penduduk : r = -12,5 % / 1 r = -12,5 % Sn = So + Ka (Tn To) Sn = S ,25 ( ) Sn = 9 + 0,25 (10) Sn = 11,5 SR Berdasarkan hasil perhitungan di atas pertambahan pelanggan Niaga 2 cenderung bertambah / mengalami kenaikan. Jumlah pelanggan Niaga 1 tahun 2019 sebesar 11,5 SR.

50 37 3. Pelanggan Sekolah dapat dilihat pada Tabel 4.4. sebagai berikut : Pertambahan Pelanggan Tahun SR Selisih % Jumlah Rata-rata pertambahan jumlah penduduk dari tahun adalah : Ka = (SR 09 SR 05) / ( ) Ka = ( 3 3) / 4 Ka = 0 Persentase pertambahan jumlah penduduk : r = 0 r = 0 Sn = So + Ka (Tn To) Sn = S ,25 ( ) Sn = (10) Sn = 3 SR Berdasarkan hasil perhitungan di atas pertambahan pelanggan Sekolah cenderung tetap / tidak mengalami kenaikan maupun penurunan. Jumlah pelanggan Sekolah tahun 2019 sebesar 3 SR. 4. Pelanggan Pemerintah Berdasarkan Tabel 4.1. di atas pada tahun di Kelurahan Tipes tidak terdapat pelanggan PDAM jenis pemerintah, hal ini dapat dikatakan jumlah pelanggan pemerintah tahun 2019 sebesar 0 SR.

51 38 5. Pelanggan Rumah Tangga 2 dapat dilihat pada Tabel 4.5. sebagai berikut : Pertambahan Pelanggan Tahun SR Selisih % , , , ,77 Jumlah ,88 Rata-rata pertambahan jumlah penduduk dari tahun adalah : Ka = (SR 09 SR 05) / ( ) Ka = ( ) / 4 Ka = -5,25 Persentase pertambahan jumlah penduduk : r = 8,88 % / 4 r = 2,22 % Sn = So + Ka (Tn To) Sn = S ,25 ( ) Sn = 222 5,25 (10) Sn = 169,5 SR Berdasarkan hasil perhitungan di atas pertambahan pelanggan Rumah Tangga 2 cenderung berkurang / mengalami penurunan. Jumlah pelanggan Rumah Tangga 2 tahun 2019 sebesar 169,5 SR.

52 39 6. Pelanggan Rumah Tangga 3 dapat dilihat pada Tabel 4.6. sebagai berikut : Pertambahan Pelanggan Tahun SR Selisih % , , ,27 Jumlah ,32 Rata-rata pertambahan jumlah penduduk dari tahun adalah : Ka = (SR 09 SR 05) / ( ) Ka = ( ) / 4 Ka = 4 Persentase pertambahan jumlah penduduk : r = -33,32 % / 4 r = 8,33 % Sn = So + Ka (Tn To) Sn = S ,25 ( ) Sn = (10) Sn = 99 SR Berdasarkan hasil perhitungan di atas pertambahan pelanggan Rumah Tangga 3 cenderung bertambah / mengalami kenaikan. Jumlah pelanggan Rumah Tangga 3 tahun 2019 sebesar 99 SR.

53 40 7. Pelanggan Rumah Tangga 4 dapat dilihat pada Tabel 4.7. sebagai berikut : Pertambahan Pelanggan Tahun SR Selisih % , , ,03 Jumlah ,7 Rata-rata pertambahan jumlah penduduk dari tahun adalah : Ka = (SR 09 SR 05) / ( ) Ka = ( ) / 4 Ka = 1,75 Persentase pertambahan jumlah penduduk : r = 31,7 % / 4 r = 7,925 % Sn = So + Ka (Tn To) Sn = S ,25 ( ) Sn = ,75 (10) Sn = 49,5 SR Berdasarkan hasil perhitungan di atas pertambahan pelanggan Rumah Tangga 4 cenderung bertambah / mengalami kenaikan. Jumlah pelanggan Rumah Tangga 4 tahun 2019 sebesar 49,5 SR.

54 41 8. Pelanggan Sosial Umum Berdasarkan Tabel 4.1. di atas pada tahun di Kelurahan Tipes tidak terdapat pelanggan PDAM jenis Sosial Umum, hal ini dapat dikatakan jumlah pelanggan Sosial Umum tahun 2019 sebesar 0 SR. 9. Pelanggan Sosial Khusus dapat dilihat pada Tabel 4.8. sebagai berikut : Pertambahan Pelanggan Tahun SR Selisih % Jumlah Rata-rata pertambahan jumlah penduduk dari tahun adalah : Ka = (SR 09 SR 05) / ( ) Ka = ( 2 1 ) / 4 Ka = 0,25 Persentase pertambahan jumlah penduduk : r = 100 % / 4 r = 25 % Sn = So + Ka (Tn To) Sn = S ,25 ( ) Sn = 2 + 0,25 (10) Sn = 4,5 SR

55 42 Berdasarkan hasil perhitungan di atas pertambahan pelanggan Sosial Khusus cenderung bertambah / mengalami kenaikan. Jumlah pelanggan Sosial Khusus tahun 2019 sebesar 4,5 SR Prediksi kebutuhan air bersih pada tahun 2019 Prediksi kebutuhan air bersih pada tahun 2019 dihitung dengan mengacu pada hasil prediksi pertambahan masing-masing jenis pelanggan. Perhitungan tersebut dihitung dengan asumsi setiap perubahan data / selisih dianggap selalu positif. Berdasarkan prediksi masing-masing variabel pelanggan : 1) Pelanggan domestik (SL) SL = RT 2 + RT 3 + RT 4 = 169, ,5 = 318 SR = 318 x 5,8 x 170 lt/hr (Tabel 2.2 kota besar (Surakarta) 170 lt/hr) = lt/hr = 3,63 lt/dt 2) Pelanggan non domestik (Kn) Kn = Niaga 1 + Niaga 2 + Sekolahan + Pemerintah = , = 56,5 SR = 56,5 x 5,8 x 170 lt/hr = lt/hr = 0,64 lt/dt 3) Pelanggan sosial / umum (Sb) Sb = Sosial umum + Sosial khusus = 0 + 4,5 = 4,5 SR = 4,5 x 5,8 x 170 lt/hr = 4437 lt/hr = 0,051 lt/dt

56 43 Pr = SL + Sb + Kn 0,76 = 3,63 + 0, ,64 0,76 = 5,685 lt/dt 4) Kehilangan Air (Lo) Lo = 24 % x Pr = 0,24 x 5,685 = 1,3644 lt/dt Pr total = SL + Sb + Kn + Lo = 3,63 + 0, ,64+ 1,3644 = 5,685 lt/dt Tabel 4.9. Prediksi kebutuhan air bersih pelanggan PDAM di Kelurahan Tipes tahun 2019 Jenis pelanggan Prediksi (lt/dt) Domestik 3,63 Non domestik 0,64 Sosial umum / khusus 0,051 Kehilangan air 1,3644 Total kebutuhan 5,685 lt/dt ~ lt/hr

57 Uji kualitas air berdasarkan sifat fisika, kimia, dan bakteriologi di laboratorium Selain kuantitas air, kualitas air bersih juga mutlak diperhatikan karena sangat mempengaruhi kesehatan orang yang meminum air tersebut. Terlebih air yang dikonsumsi berasal dari air sumur / bukan merupakan pelanggan PDAM. Tentu saja sering tercemar adanya bakteri, terlebih di daerah penelitian yaitu di Kelurahan Tipes, masih banyak warga yang menggunakan air sumur yang berdekatan dengan septictank karena Kelurahan Tipes terletak di tengah-tengah kota sehingga lahannya terbatas. Dengan mengambil sampel air tanah (sumur) di beberapa sumur penduduk yang berdekatan dengan septictank sebanyak ± 3 liter, air tersebut kemudian diukur kualitas airnya berdasarkan sifat fisika, kimia dan bakteriologi. Dari hasil pengamatan di laboratorium didapat : 1. Parameter Fisika a. Bau Dengan mencium melalui indra penciuman secara langsung, air hasil penelitian dinyatakan tidak berbau. Oleh karena itu air tersebut dapat dikatakan baik karena tidak berbau. b. Rasa Dengan merasakan secara langsung air sampel melalui indra perasa, air tersebut tidak berasa (tawar). Oleh karena itu air tersebut dapat dikatakan baik karena tidak berasa. c. Suhu Berdasarkan hasil penelitian, suhu air sampel 27 o C. Hal ini menyatakan suhu udara dalam air sampel adalah normal

58 45 d. Kekeruhan Dengan membandingkan intensitas cahaya melalui contoh air dengan intensitas cahaya melalui larutan baku standar kekeruhan silica dengan alat Hellige Turbidimeter, diperoleh nilai kekeruhan 0,26. Sedangkan batas ambang air dinyatakan baik bila nilai kekeruhannya kurang dari 5 unit, ini menunjukkan air tersebut jernih dan baik untuk digunakan masyarakat. e. Warna Dengan melihat secara langsung melalui indra penglihatan air sampel dinyatakan tidak berwarna. Ini menunjukkan air tersebut layak untuk dikonsumsi. 2. Parameter Kimia a. ph Batas ph yang memenuhi standar adalah 6,5 8,5. Dari hasil penelitian menunjukkan ph 6,6 hal ini menunjukan bahwa air sampel yang diuji masih berada di ambang batas. b. DHL Hasil penelitian diperoleh nilai DHL adalah 371 s / cm, sedangkan batas maksimum DHL air minum adalah 1500 s / cm tersebut cukup besar dalam menghantarkan listrik.. Ini menyatakan bahwa air c. CO 2 bebas Dengan meneteskan indikator phenolphatalein pada air sampel didapat nilai CO 2 bebas 31,42 mg/lt dan CO 2 Agresif 4,00 mg/lt. Ini menyatakan bahwa air tersebut memenuhi standar kualitas air bersih. Kadar CO 2 bebas sesuai dengan prosedur penetapan asidi-alkalinitas dihitung dengan Rumus (2.8) sebagai berikut : 1000 Kadar CO 2 = x t NaOH x 0,1 x 44 x F NaOH ml contoh 1000 = x 0,7 x 0,1 x 44 x 1,02 mg/lt 100 = 31,42 mg/lt

59 46 Sedangkan CO 2 agresif diperhitungkan berdasarkan grafik MUNDLEIN d. Alkalinitas Hasil analisis yang dilakukan pada air sumur adalah phenolphtalein 0,00 mg/lt menunjukkan kebasaan air sumur tersebut, hidroksida 0,00 mg/lt dan bikarbonat 242,05 mg/lt. Ini menunjukan air sampel yang diuji memenuhi standar kualitas air bersih.kadar alkalinitas dihitung dengan menggunakan Rumus (2. 9) sebagai berikut : 1000 Alkalinitas = x Total pemakaian HCl x 0,1 x 50 mg/lt ml contoh 1000 = x 4,841 x 0,1 x 50 mg/lt 100 = 242,05 mg/lt e. Kesadahan total Air sampel diketahui nilai kesadahan 194,17 mg/lt. Sedangkan batas nilai kesadahan adalah 500 mg/lt, dengkan demikian air tersebut masih dibawah ambang batas. Kesadahan total dapat dihitung dengan menggunakan Rumus (2.10) sebagai berikut : 1000 Kesadahan total = x t EDTA x F EDTA x 0,01 x 100 ml contoh 1000 = x 10 x 0,97085 x 0,01 x = 194,17 mg/lt f. Kalsium/Ca Air dari hasil penelitian menunjukkan nilai kalsium adalah 34,95 mg/lt. Kadar kalsium dihitung dengan menggunakan Rumus (2.11) sebagai berikut : 1000 Kalsium/Ca = x t EDTA x F EDTA x 0,01 x 40 ml contoh 1000 = x 4,5 x 0,97085 x 0,01 x = 34,95 mg/lt Sehingga menurut SNI sampel tersebut memenuhi standar kualitas air bersih.

60 47 g. Magnesium/Mg Dari hasil penelitian didapat kadar Magnesium adalah 25,95 mg/lt. Menurut SNI sampel tersebut memenuhi standar kualitas air bersih.. Kadar magnesium dihitung dengan Rumus (2.12) sebagai berikut : 1000 Mg = x (A - B) x F EDTA x F EDTA x 0,01 x 24,3 ml contoh 1000 = x (10-4,5) x 0,97085 x 0,01 x 24,3 50 = 25,95 mg/lt h. Besi Kandungan Fe sesuai SNI adalah 0,3 mg/lt. Dari hasil penelitian didapatkan kandungan Fe pada air sumur adalah 0,00 mg/lt, ini menunjukkan bahwa air sumur yang diteliti tidak terdapat kandungan Fe, sehingga layak untuk dikonsumsi. i. Mangan Kandungan Mn yang mcmenuhi standar SNI scbagai ambang batas adalah 0,1 mg/lt. Dari hasil penelitian dengan menggunakan spektrofotometer didapat kandungan mangan 0.00 mg/lt, ini menunjukkan bahwa air surnur yang diteliti terdapat kandungan Mnnya masih dibawah ambang batas. j. Ammonium Batas ammonium sesuai SNI adalah 0,0. Pada air sumur yang diteliti kandungannya yaitu 0.05 mg/lt. Kandungan tersebut masih dalam batas toleransi sehingga dapat dikatakan bahwa air tersebut baik untuk dikomsumsi. Kandungan Ammonium dihitung dengan menggunakan Rumus (2.13) sebagai berikut : 1000 Ammonium = x ml standar x 0,122 mg/lt ml contoh 1000 = x 0,02 x 0,122 mg/lt 50 = 0,05 mg/lt

61 48 k. Nitrit Batas untuk nilai Nitrit SNI adalah 3, untuk hasil penelitian diperoleh 0,01 mg/lt, hal ini menunjukkan nilai trace, maksudnya adalah dalam air tersebut ada dalam jumlah yang sangat sedikit. Sehingga dapat dikatakan bahwa air tersebut baik untuk dikomsumsi Kadar nitrit dihitung dengan menggunakan Rumus (2.14) sebagai berikut : Nitrit = = 1000 ml contoh x ml standar x 0,01 mg/lt 1000 x 0,05 x 0,01 mg/lt 50 = 0,01 mg/lt l. Zat Organik Batas kandungan zat organik sesuai SNI adalah 10 mg/lt.dari hasil analisis didapat kandungan zat organik pada contoh air 0,316 mg/lt. ini menunjukkan bahwa air surnur yang diteliti masih dibawah ambang batas. Kandungan zat organik dihitung dengan menggunakan Rumus (2. 15) sebagai berikut : 1000 Zat Organik = x{[(10+a)xf]- 10} x0,01 x 31,6 mg/lt ml contoh 1000 = x {[(10+0,1)x1]- 10} x 0,316 mg/lt 100 = 0,316 mg/lt m. Klorida Dari analisis contoh air yang diteliti didapat kandungan klorida sebanyak 72 mg /It, nilai ini masih dibawah batas standar SNI yaitu 250 mg/lt. Sehingga air tersebut dapat dikatakan layak untuk dikonsumsi. Kadar Klorida dihitung dengan Rumus (2.16) sebagai berikut : Klorida = 1000 ml contoh x (pemakaian AgNO 3 - Blangko) x 0,5 mg/lt 1000 = x ( 7,5-0,3) x 0,5mg/lt 50 = 72 mg/lt

62 49 n. Sulfat Kandungan sulfat pada contoh air yang digunakan sebagai penelitian sebesar 23,74 mg/lt. Kandungan ini masih dalam batas aman air untuk dikonsumsi. Nilai batas untuk kandungan sulfat SNI adalah 250 mg/lt. 3. Bakteriologi Dengan menggunakan tes coliform dan tes coli tinja, dari hasil pengamatan diperoleh data bahwa dengan tes perkiraan MPN/100 ml adalah >240 dan melalui tes penegasan MPN/100 ml juga >240. Sehingga dari tahap-tahap pengukuran bakteriologis air secara kualitatif maupun secara kuantitatif menunjukkan bahwa air sampel tidak baik apabila dikonsumsi secara langsung, sehingga harus direbus terlebih dahulu Rencana Anggaran Biaya Pemasangan Pipa Meter Air Baru Di Kelurahan Tipes terdapat 384 SR (2227 jiwa pada tahun 2009) pelanggan PDAM Surakarta. Dalam proses penyaluran air oleh PDAM kepada pelanggannya memerlukan pemasangan pipa meter air baru. Untuk pemasangan tersebut dibagi menjadi 3 bagian yaitu : 1. Rangkaian Pipa Dinas, 2. Rangkaian Meter Air, 3. Rangkaian Tambahan. Sedangkan biaya untuk pemasangan pipa meter air baru terbagi menjadi 7 biaya antara lain : 1. Biaya menggali, 2. Biaya menyambung pipa, 3. Biaya tenaga lapangan, 4. Biaya pondasi cor semen,

63 50 5. Biaya bongkar setapak, 6. Biaya untuk mandor, 7. Biaya tak terduga. Sebagai contoh besar rencana anggaran biaya yang diperlukan untuk pemasangan pipa meter air baru pada pelanggan PDAM Surakarta : No. Pelaggan : Nama Pelanggan : Roeliyan Alamat : Jl. Cokrobaskoro 3 Puspan Kelurahan : Tipes Harga Bahan Harga bahan yang diperlukan untuk pemasangan pipa meter air baru pelanggan PDAM Surakarta terperinci pada Tabel sebagai berikut : Tabel Tabel Harga Macam Bahan No. Macam Bahan Ukuran (inchi) Satuan Harga (Rp) 1. Klam Sadel 3/4 buah 3.500,- 2. D. Nepel 3/4 buah ,- 3. D. Nepel 1/2 buah 7.500,- 4. Pluh Kran 3/4 buah 6.000,- 5. Pluh Kran 1/2 buah 5.000,- 6. Sok Drat Luar 3/4 buah 2.500,- 7. Sok Drat Luar 1/2 buah 2.000,- 8. Pipa PVC 3/4 batang ,- 9. Pipa PVC 1/2 batang ,- 10. Pipa CI 1/2 batang ,- 11. Sok PVC 3/4 buah 2.000,- 12. Sok PVC 1/2 buah 1.500,- 13. Kenie PVC 3/4 buah 2.500,- Dilanjutkan

64 51 Lanjutan 14. Kenie PVC 1/2 buah 2.000,- 15. Kenie CI 1/2 buah 7.500,- 16. Verlop PVC 3/4 buah 2.500,- 17. Verlop PVC 1/2 buah 2.000,- 18. Kenie Drat dalam PVC 3/4 buah 6.000,- 19. Kenie Drat dalam PVC 1/2 buah 5.000,- 20. Stop Kran 3/4 buah ,- 21. Stop Kran 1/2 buah ,- 22. Meter Air 1/2 buah ,- 23. Copling 1/2 buah 8.000,- 24. Plat Nomor - buah 5.000,- 25. Kotak Kartu - buah 7.000,- 26. Box Meter - buah ,- 27. Accessories - buah 3.500,00 Sumber : PDAM Surakarta, Perincian Rencana Anggaran Biaya Besarnya rencana anggaran biaya yang diperlukan dalam pemasangan pipa meter air baru pelanggan PDAM Surakarta yang disebutkan diatas terperinci pada Tabel sebagai berikut : Tabel Tabel Rencana Anggaran Biaya Pemasangan Pipa Meter Air Baru No Macam Pekerjaan Volume Satuan Harga Satuan (Rp) Harga (Rp) I Bahan Rangkaian Pipa Dinas 1. Klam Sadel 3/4 1 buah D. Nepel 3/4 1 buah Pluh Kran 3/4 1 buah Dilanjutkan

65 52 Lanjutan 4. Sok Drat Luar 3/4 1 buah Pipa PVC 3/4 40 m 10 batang Dilanjutkan 6. Sok PVC 3/4 8 buah Kenie PVC 3/4 2 buah Verlop PVC 1 buah Jumlah II Bahan Rangkaian Meter Air 1. Pipa CI 1/2 1 batang Kenie CI 1/2 2 buah Kenie Drat dalam PVC 2 buah /2 4. Copling 1/2 2 buah Meter Air 1/2 1 buah Stop Kran 1/2 1 buah Plat Nomor 1 buah Kotak Kartu 1 buah Box Meter 1 buah D. Nepel 1/2 1 buah Jumlah III Bahan Rangkaian Tambahan 1. Pipa Galvanis 1/4 2 m 0,5 batang Pipa PVC 1/4 8 m 2 batang Jumlah IV Pekerjaan Pemasangan Pipa Meter Air Baru 1. Menggali 40 m Menyambung Pipa batang m 3. Tenaga Lapangan 4 orang Dilanjutkan Dilanjutkan

66 53 Lanjutan 4. Pondasi Cor Semen 0,03 m ,03 m 5. Bongkar Setapak 42 m Mandor 1 orang Tak Terduga Jumlah TOTAL Sumber : PDAM Surakarta, Pembahasan Kuantitas air Dari perhitungan di atas didapat dua data yaitu, prediksi pertambahan pelanggan untuk 10 tahun ke depan untuk masing-masing variable dan prediksi jumlah kebutuhan air bersih berdasarkan jumlah pelanggan. Dari data tersebut prediksi jumlah pelanggan PDAM tahun 2019 untuk masing-masing variabel mayoritas mengalami kenaikan dan berdasarkan prediksi kebutuhan air bersih tahun 2019 pelanggan PDAM sebesar 5,685 lt/dt ( lt/hr), sedangkan kapasitas air di Cokrotulung sebesar 387 lt/dt, Dengan kapasitas air tersebut dapat memenuhi kebutuhan air bersih untuk wilayah Surakarta khususnya Kelurahan Tipes 10 tahun mendatang. Selain itu, sebagian besar penduduk di Kelurahan Tipes sejak dahulu menggunakan air sumur dengan kedalaman 15 m, untuk mencukupi kebutuhan air bersih. Mereka tidak khawatir untuk beberapa tahun ke depan terjadi musim kemarau. Karena pada musim kemarau di daerah ini tidak pernah mengalami kekeringan, dan pada musim penghujan air sumur tidak mengalami perubahan kejernihan warna. Hanya saja masih banyak warga yang mempunyai sumur yang berdekatan dengan septictank, sehingga perlu diuji kualitas airnya.

67 Kualitas Air Tabel Hasil pengamatan fisika dan kimia air sumur warga di Kelurahan Tipes No Parameter Satuan I Fisika Standar Air Minum yang Diijinkan Hasil Analisa Keterangan 1 Bau - Tak berbau Tak berbau Memenuhi standar 2 Rasa - Tak berasa Tak berasa Memenuhi standar 3 Suhu 0 C Suhu udara ± 3 0 C 27 Memenuhi standar 4 Kekeruhan Unit 5 0,26 Memenuhi standar 5 Warna Unit 15 - Memenuhi standar II Kimia 6 ph 6,5 8,5 6,6 Memenuhi standar 7 8 Daya Listrik Hantar Karbon Dioksida Bebas Karbon Dioksida Agresif 9 Alkalinitas s/cm 371,00 Memenuhi standar mg/lt 31,42 Memenuhi standar mg/lt 4,00 Memenuhi standar a. Phenolphtalein mg/lt 0,00 Memenuhi standar b. Total mg/lt 242,05 Memenuhi standar c. Hidroksida mg/lt 0,00 Memenuhi standar d. Karbonat mg/lt 0,00 Memenuhi standar e. Bikarbonat mg/lt 242,05 Memenuhi standar 10 Kesadahan mg/lt ,17 Memenuhi standar 11 Kalsium mg/lt 34,95 Memenuhi standar 12 Magnesium mg/lt 25,95 Memenuhi standar Dilanjutkan

68 Lanjutan Besi Mangan mg/lt mg/lt 0,3 0,1 0,00 0,00 Memenuhi standar Memenuhi standar 15 Ammonium mg/lt 0,05 Memenuhi standar 16 Nitrit mg/lt 3 0,01 Memenuhi standar 17 Zat Organik mg/lt 10 0,32 Memenuhi standar 18 Klorida mg/lt ,00 Memenuhi standar 19 Sulfat mg/lt ,74 Memenuhi standar Tabel Hasil Pemeriksaan Bakteriologi contoh air Air Sumur Tes Coliform Tes Coliform Tes perkiraan laktosa 35 0 C Tinja, 44 0 C ph ,1 0 Penegas MPN Penegas MPN ml ml ml ml an an 6, ,1,1 >240 5,1,1 >240 Ket. Tidak Baik

69 56 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari hasil analisis kebutuhan air bersih di Kelurahan Tipes dapat ditarik kesimpulan : 1. Kebutuhan air bersih pelanggan PDAM di Kelurahan Tipes dengan mengacu pada prediksi pertambahan jumlah pelanggan sebesar 5,685 lt/dt ( lt/hr), sedangkan kapasitas air di Cokrotulung sebesar 387 lt/dt. Dengan kapasitas air tersebut dapat memenuhi kebutuhan air bersih untuk wilayah Surakarta khususnya Kelurahan Tipes 10 tahun mendatang. 2. a) Sebagian besar penduduk di Kelurahan Tipes sejak dahulu menggunakan air sumur dengan kedalaman 15 m, untuk mencukupi kebutuhan air bersih. Mereka tidak khawatir untuk beberapa tahun ke depan terjadi musim kemarau. Karena pada musim kemarau di daerah ini tidak pernah mengalami kekeringan, dan pada musim penghujan air sumur tidak mengalami perubahan kejernihan warna. Hanya masih banyak warga yang mempunyai sumur berdekatan dengan septictank, sehingga perlu diuji kualitas airnya. b) Dari hasil penelitian di laboratorium PDAM didapat bahwa air sumur di beberapa warga di Kelurahan tipes secara fisika dan kimia sudah memenuhi standar kualitas air bersih, hanya saja secara bakteriologi masih mengandung bakteri coli, karena hampir semua warga menggunakan air sumur untuk kebutuhan sehari-hari, letak sumurnya berdekatan dengan septictank. Dengan demikian apabila ingin mengkonsumsi air tersebut harus direbus terlebih dahulu. 3. Rencana anggaran biaya yang diperlukan untuk pemasangan pipa meter air baru pada pelanggan PDAM Surakarta di Kelurahan Tipes sebesar Rp

70 Saran 1. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, maka sebaiknya warga di Kelurahan Tipes tidak memanfaatkan sumur air tanah yang kualitasnya kurang baik. Oleh sebab itu sebaiknya warga tersebut menjadi pelanggan PDAM. 2. Mengingat air baku air bersih semakin hari semakin berkurang, maka diharapkan dalam penggunaannya sebaik mungkin disesuaikan dengan kebutuhan. 3. Perlunya peningkatan dalam pengawasan dan pemantauan terhadap sistem pipa, kualitas air baku baik secara fisika, kimia, dan bakteriologi sehingga meningkatkan derajad kesehatan masyarakat.

71 PENUTUP Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas rahmat dan berkat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini dengan baik. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman teman dan semua pihak yang telah membantu terselesaikannya Tugas Akhir ini. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan dalam dasar teori maupun kekurangtelitian dalam perhitungan. Untuk itu kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun untuk menyempurnakan laporan Tugas Akhir ini. Akhirnya penyusun berharap semoga laporan Tugas Akhir ini dapat berguna bagi semua pihak, khususnya bagi penyusun sendiri dan bagi semua civitas akademika Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sebelas Maret Surakarta. xiii

72 DAFTAR PUSTAKA Anonim, 1994, Diklat Tenaga Teknik Penyediaan Air Minum, PERPAMSI & ITB, Bandung. Anonim, 2002, Sistem Penyediaan Air Minum Perkotaan, DEPKIMPRASWIL, Jakarta. Anonim, 2004, Undang-Undang Republik Indonesia No 7 Tentang Sumber Daya Air, Citra Umbara, Bandung. Anonim, 2002, Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, PERPAMSI & ITB, Bandung. Anonim, 2002, Profil PDAM Surakarta, PDAM Surakarta, Surakarta. Anonim Sekilas Tentang Produksi Air Minum PDAM Kota Surakarta. Pemerintah Kota Surakarta PDAM, Surakarta Anonim, 1998, Petunjuk Teknis Perencanaan, Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Perkotaan, DPU Dirjen, Cipta Karya. Anonim, 1985, Buku Pedoman Pelaksanaan Pemeriksaan Kualitas Air Minum PDAM Surakarta, Laboratorium Pemeriksaan Air Minum, Surakarta Heny Wijayanti, 2007, Tugas Akhir Analisis Kualitas Dan Kuantitas Air Bersih Di Kelurahan Jagalan Dari IPA Jurug PDAM Surakarta, Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Kamil dkk, 1994, Kesehatan Lingkungan, PT. Bumi Aksara, Jakarta. Moegijantoro, 1996, Kebutuhan Air, PT Empat Sekawan, Surabaya. xiv

73

74 Ikhtisar Pemakaian Air Kelurahan Tipes Kecamatan Serengan Desember Jenis pelanggan M 3 SR M 3 SR M 3 SR M 3 SR M 3 SR Niaga 1 1, , , , , Niaga Sekolahan Pemerintahan RT 2 4, , , , , RT , , RT Sosial umum Sosial khusus ,206 2 Jumlah 8, , , , , Jumlah jiwa terlayani 2,239 2,227 2,245 2,250 2,227 Jumlah rata-rata per pelanggan (m 3 ) Jumlah rata-rata per jiwa (lt/hr) Sumber : Bagian Pelanggan PDAM Surakarta 2009 Catatan : 1 SR = 5,8 jiwa

75

76 Cokrobaskoro 3 Puspan Tipes 30 Maret Maret April 2010

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Kerja Penelitian Pelaksanaan penelitian di PDAM Kota Surakarta dilaksanakan mulai tanggal 17 Februari 2010 sampai dengan tanggal 27 Februari 2010 3.2. Metode

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Air adalah sumber daya alam yang mutlak diperlukan bagi hidup dan kehidupan manusia serta dalam sistem tata lingkungan, air adalah unsur lingkungan. Kebutuhan manusia akan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Tinjauan Pustaka

BAB 2 LANDASAN TEORI Tinjauan Pustaka BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Kondisi Eksisting PDAM Surakarta Definisi kondisi eksisting yaitu kondisi riil pada saat ini. Kondisi eksisting pada PDAM kota Surakarta ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu kebutuhan manusia yang paling mendasar adalah air. Air harus tersedia dalam kehidupan setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dan juga

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober 24 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober 2011 di Laboratorium Biomassa Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan

Lebih terperinci

EVALUASI KEBUTUHAN AIR BERSIH TAHUN 2026 DI KECAMATAN TASIKMADU KABUPATEN KARANGANYAR TUGAS AKHIR

EVALUASI KEBUTUHAN AIR BERSIH TAHUN 2026 DI KECAMATAN TASIKMADU KABUPATEN KARANGANYAR TUGAS AKHIR EVALUASI KEBUTUHAN AIR BERSIH TAHUN 2026 DI KECAMATAN TASIKMADU KABUPATEN KARANGANYAR TUGAS AKHIR Disusun sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md) Pada Program Studi D-III Teknik Sipil

Lebih terperinci

Penentuan Kesadahan Dalam Air

Penentuan Kesadahan Dalam Air Penentuan Kesadahan Dalam Air I. Tujuan 1. Dapat menentukan secara kualitatif dan kuantitatif kation (Ca²+,Mg²+) 2. Dapat membuat larutan an melakukan pengenceran II. Latar Belakang Teori Semua makhluk

Lebih terperinci

PENGUJIAN AMDK. Disampaikan dalam Pelatihan AIR MINUM

PENGUJIAN AMDK. Disampaikan dalam Pelatihan AIR MINUM PENGUJIAN AMDK Disampaikan dalam Pelatihan AIR MINUM PARAMETER UJI Warna Kekeruhan Kadar kotoran ph Zat terlarut Zat organik(angka KMnO40 Nitrat Nitrit Amonium Sulfat Klorida Flourida Sianida Klor bebas

Lebih terperinci

LAMPIRAN A : Bagan Uji Pendugaan, Penegasan dan Sempurna. Di Pipet

LAMPIRAN A : Bagan Uji Pendugaan, Penegasan dan Sempurna. Di Pipet LAMPIRAN A : Bagan Uji Pendugaan, Penegasan dan Sempurna Benda uji Tabung reaksi berisi laktosa broth Di Pipet Diinkubasi pada suhu 35 ± 0,5ºC selama 24 jam Tahap Pendugaan Gas + dalam 24 jam Gas dalam

Lebih terperinci

8. ASIDI-ALKALINITAS

8. ASIDI-ALKALINITAS Asidialkalinitas 8. ASIDIALKALINITAS 8.1. Umum Pengertian asiditas adalah kemampuan air untuk menetralkan larutan basa, sedangkan alkalinitas adalah kemampuan air untuk menetralkan larutan asam. Asidialkalinitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kehidupan manusia, karena air diperlukan untuk bermacam-macam kegiatan seperti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kehidupan manusia, karena air diperlukan untuk bermacam-macam kegiatan seperti BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Umum Air Air merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat ditinggalkan untuk kehidupan manusia, karena air diperlukan untuk bermacam-macam kegiatan seperti minum, pertanian,

Lebih terperinci

PREDIKSI KUANTITAS AIR BERSIH PDAM TIRTA LAWU UNIT KECAMATAN KARANGANYAR PADA TAHUN 2026 TUGAS AKHIR

PREDIKSI KUANTITAS AIR BERSIH PDAM TIRTA LAWU UNIT KECAMATAN KARANGANYAR PADA TAHUN 2026 TUGAS AKHIR PREDIKSI KUANTITAS AIR BERSIH PDAM TIRTA LAWU UNIT KECAMATAN KARANGANYAR PADA TAHUN 2026 TUGAS AKHIR Disusun sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md) Pada Program Studi D-III Teknik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air adalah senyawa kimia yang terdiri dari dua atom hydrogen (H) dan satu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air adalah senyawa kimia yang terdiri dari dua atom hydrogen (H) dan satu BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Air adalah senyawa kimia yang terdiri dari dua atom hydrogen (H) dan satu atom oksigen (O) yang berikatan secara kovalen yang sangat penting fungsinya. Dengan adanya penyediaan

Lebih terperinci

BAB 3 BAHAN DAN METODE. - Buret 25 ml pyrex. - Pipet ukur 10 ml pyrex. - Gelas ukur 100 ml pyrex. - Labu Erlenmeyer 250 ml pyex

BAB 3 BAHAN DAN METODE. - Buret 25 ml pyrex. - Pipet ukur 10 ml pyrex. - Gelas ukur 100 ml pyrex. - Labu Erlenmeyer 250 ml pyex BAB 3 BAHAN DAN METODE 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat - Buret 25 ml pyrex - Pipet ukur 10 ml pyrex - Gelas ukur 100 ml pyrex - Labu Erlenmeyer 250 ml pyex - Labu ukur 100 & 1000 ml pyrex - Botol aquades

Lebih terperinci

Analisa Klorida Analisa Kesadahan

Analisa Klorida Analisa Kesadahan Analisa Klorida Analisa Kesadahan Latar Belakang Tropis basah Air bersih Air kotor limbah Pencegahan yang serius Agar tidak berdampak buruk bagi kelangsungan hidup semua makhluk hidup Air tercemar 1 Prinsip

Lebih terperinci

PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A

PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A PETUNJUK PRAKTIKUM PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A Cemaran Logam Berat dalam Makanan Cemaran Kimia non logam dalam Makanan Dosen CHOIRUL AMRI JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA 2016

Lebih terperinci

Laporan Praktikum TITRASI KOMPLEKSOMETRI Standarisasi EDTA dengan CaCO3

Laporan Praktikum TITRASI KOMPLEKSOMETRI Standarisasi EDTA dengan CaCO3 Laporan Praktikum TITRASI KOMPLEKSOMETRI Standarisasi EDTA dengan CaCO3 TITRASI KOMPLEKSOMETRI Standarisasi EDTA dengan CaCO3 I. Waktu / Tempat Praktikum : Rabu,15 Februari 2012 / Lab Kimia Jur. Analis

Lebih terperinci

Air dan air limbah - Bagian 22: Cara uji nilai permanganat secara titrimetri

Air dan air limbah - Bagian 22: Cara uji nilai permanganat secara titrimetri Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah - Bagian 22: Cara uji nilai permanganat secara titrimetri ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata....ii 1 Ruang lingkup...

Lebih terperinci

ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN KETERSEDIAAN AIR BERSIH DI IPA SUMUR DALAM BANJARSARI PDAM KOTA SURAKARTA TERHADAP JUMLAH PELANGGAN TUGAS AKHIR

ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN KETERSEDIAAN AIR BERSIH DI IPA SUMUR DALAM BANJARSARI PDAM KOTA SURAKARTA TERHADAP JUMLAH PELANGGAN TUGAS AKHIR ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN KETERSEDIAAN AIR BERSIH DI IPA SUMUR DALAM BANJARSARI PDAM KOTA SURAKARTA TERHADAP JUMLAH PELANGGAN TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Ahli

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo. Kelurahan ini memiliki luas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo. Kelurahan ini memiliki luas BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kelurahan Tuladenggi adalah salah satu Kelurahan dari lima Kelurahan yang berada di Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo. Kelurahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. III. 1 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan sabun pencuci piring ialah :

BAB III METODOLOGI. III. 1 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan sabun pencuci piring ialah : BAB III METODOLOGI III. 1 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan sabun pencuci piring ialah : III.1.1 Pembuatan Ekstrak Alat 1. Loyang ukuran (40 x 60) cm 7. Kompor

Lebih terperinci

Air dan air limbah Bagian 13: Cara uji kalsium (Ca) dengan metode titrimetri

Air dan air limbah Bagian 13: Cara uji kalsium (Ca) dengan metode titrimetri Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 13: Cara uji kalsium (Ca) dengan metode titrimetri ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar Isi Daftar isi...i Prakata....ii 1 Ruang lingkup...

Lebih terperinci

( khususnya air minum ) cukup mengambil dari sumber sumber air yang ada di

( khususnya air minum ) cukup mengambil dari sumber sumber air yang ada di 3 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum Tentang Air Air merupakan suatu sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam penularan,

Lebih terperinci

EVALUASI KEBUTUHAN AIR BERSIH DI KOTA KABUPATEN MADIUN SAMPAI TAHUN 2025

EVALUASI KEBUTUHAN AIR BERSIH DI KOTA KABUPATEN MADIUN SAMPAI TAHUN 2025 EVALUASI KEBUTUHAN AIR BERSIH DI KOTA KABUPATEN MADIUN SAMPAI TAHUN 2025 TUGAS AKHIR Disusun sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md.) pada Program Studi DIII Infrastruktur Perkotaan

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE. Lokasi pengambilan sampel diambil dibeberapa toko di kota Medan dan

BAB III BAHAN DAN METODE. Lokasi pengambilan sampel diambil dibeberapa toko di kota Medan dan BAB III BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Lokasi pengambilan sampel diambil dibeberapa toko di kota Medan dan lokasi penelitian di analisis di Laboratorium Kimia Universitas Medan Area,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Pengenalan Air Air merupakan suatu sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam penularan,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 42 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 42 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 42 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG PENGGOLONGAN PELANGGAN AIR BERSIH PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA CILEGON DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sumur kurang dari 0,8 meter dari permukaan tanah didapat hasil sebagai berikut :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sumur kurang dari 0,8 meter dari permukaan tanah didapat hasil sebagai berikut : BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Setelah dilakukan penelitian sampel air bersih sebanyak 20 sarana sumur gali yang jarak sumur dengan jamban kurang dari 10 meter, dinding sumur kurang dari 3 meter,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Surabaya, 24 Februari Penulis. Asiditas dan Alkalinitas Page 1

KATA PENGANTAR. Surabaya, 24 Februari Penulis. Asiditas dan Alkalinitas Page 1 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadiran allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayahnya kepada kita, sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan makalah Asiditas dan Alkalinitas.

Lebih terperinci

PENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU. Oleh : Dra. ZULTINIAR,MSi Nip : DIBIAYAI OLEH

PENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU. Oleh : Dra. ZULTINIAR,MSi Nip : DIBIAYAI OLEH PENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU Oleh : Dra. ZULTINIAR,MSi Nip : 19630504 198903 2 001 DIBIAYAI OLEH DANA DIPA Universitas Riau Nomor: 0680/023-04.2.16/04/2004, tanggal

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI ) 41 Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI 06-6989.22-2004) 1. Pipet 100 ml contoh uji masukkan ke dalam Erlenmeyer 300 ml dan tambahkan 3 butir batu didih. 2. Tambahkan KMnO

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM. ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

LAPORAN PRAKTIKUM. ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA LAPORAN PRAKTIKUM ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA Hari/Tanggal Praktikum : Kamis/ 17 Oktober 2013 Nama Mahasiswa : 1. Nita Andriani Lubis 2. Ade Sinaga Tujuan Praktikum : Teori 1. Mengetahui pembuatan

Lebih terperinci

Metodologi Penelitian

Metodologi Penelitian 16 Bab III Metodologi Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode titrasi redoks dengan menggunakan beberapa oksidator (K 2 Cr 2 O 7, KMnO 4 dan KBrO 3 ) dengan konsentrasi masing-masing

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sumber-Sumber Air Sumber-sumber air bisa dikelompokkan menjadi 4 golongan, yaitu: 1. Air atmosfer Air atmesfer adalah air hujan. Dalam keadaan murni, sangat bersih namun keadaan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah 30 LAMPIRAN 31 Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah No. Sifat Tanah Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi 1. C (%) < 1.00 1.00-2.00 2.01-3.00 3.01-5.00 > 5.0 2. N (%)

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PERCOBAAN Penentuan Kadar Kebutuhan Oksigen Kimiawi (KOK) a. Gelas ukur pyrex. b. Pipet volume pyrex. c.

BAB 3 METODE PERCOBAAN Penentuan Kadar Kebutuhan Oksigen Kimiawi (KOK) a. Gelas ukur pyrex. b. Pipet volume pyrex. c. BAB 3 METODE PERCOBAAN Pada analisis yang dilakukan terhadap penentuan kadar dari beberapa parameter pada limbah cair pengolahan kelapa sawit menggunakan beberapa perbedaan alat dan metode, adapun beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. JenisPenelitian, Rancangan Penelitian atau Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah quasi experiment (eksperimen semu) dengan rancangan penelitian non randomized pretest-postest

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN AIR BAKU

BAB IV TINJAUAN AIR BAKU BAB IV TINJAUAN AIR BAKU IV.1 Umum Air baku adalah air yang berasal dari suatu sumber air dan memenuhi baku mutu air baku untuk dapat diolah menjadi air minum. Sumber air baku dapat berasal dari air permukaan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI 01-2891-1992) Sebanyak 1-2 g contoh ditimbang pada sebuah wadah timbang yang sudah diketahui bobotnya. Kemudian dikeringkan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA TUGAS KIMIA DASAR LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI REAKSI KIMIA OLEH : KELOMPOK 7 1.Ida Ayu Putu Sri Puspitawati 2.Putu Devi Yani 1213031023 1213031017 3.Lalu Tio Noval Wiratama 1213031006 UNIVERSITAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENYISIHAN KESADAHAN dengan METODE PENUKAR ION

PENYISIHAN KESADAHAN dengan METODE PENUKAR ION PENYISIHAN KESADAHAN dengan METODE PENUKAR ION 1. Latar Belakang Kesadahan didefinisikan sebagai kemampuan air dalam mengkonsumsi sejumlah sabun secara berlebihan serta mengakibatkan pengerakan pada pemanas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan eksperimental. B. Tempat dan Waktu Tempat penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan

Lebih terperinci

Metodologi Penelitian

Metodologi Penelitian Bab III Metodologi Penelitian Pembuatan larutan buffer menggunakan metode pencampuran antara asam lemah dengan basa konjugasinya. Selanjutnya larutan buffer yang sudah dibuat diuji kemampuannya dalam mempertahankan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Analisis

Lampiran 1. Prosedur Analisis L A M P I R A N 69 Lampiran 1. Prosedur Analisis A. Pengukuran Nilai COD (APHA,2005). 1. Bahan yang digunakan : a. Pembuatan pereaksi Kalium dikromat (K 2 Cr 2 O 7 ) adalah dengan melarutkan 4.193 g K

Lebih terperinci

ANALISISN AIR METODE TITRIMETRI TENTANG KESADAHAN AIR. Oleh : MARTINA : AK

ANALISISN AIR METODE TITRIMETRI TENTANG KESADAHAN AIR. Oleh : MARTINA : AK ANALISISN AIR METODE TITRIMETRI TENTANG KESADAHAN AIR Oleh : MARTINA : AK.011.046 A. PENGERTIAN AIR senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan umat manusia dan makhluk hidup lainnya karena fungsinya

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015 BAB III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015 yang meliputi kegiatan di lapangan dan di laboratorium. Lokasi pengambilan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu membuat nata dari kulit pisang dengan menggunakan sumber nitrogen alami dari ekstrak kacang hijau. Nata yang dihasilkan

Lebih terperinci

TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN

TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN I. JUDUL PERCOBAAN : TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN II. TUJUAN PERCOBAAN : 1. Membuat dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan prosedur analisa besi, baik secara kualitatif maupun. kuantitatif, maka yang menjadi kerangka konsep adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan prosedur analisa besi, baik secara kualitatif maupun. kuantitatif, maka yang menjadi kerangka konsep adalah: BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Berdasarkan prosedur analisa besi, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, maka yang menjadi kerangka konsep adalah: Variabel bebas Variabel terikat Waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan unsur yang penting di dalam kehidupan.tidak ada satu pun makhluk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan unsur yang penting di dalam kehidupan.tidak ada satu pun makhluk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan unsur yang penting di dalam kehidupan.tidak ada satu pun makhluk hidup yang ada di bumi ini yang tidak membutuhkan air. Di dalam tubuh makhluk hidup baik

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA LING KUNGAN MODUL IV ANGKA PERMANGANAT (TITRIMETRI) KELOMPOK IV

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA LING KUNGAN MODUL IV ANGKA PERMANGANAT (TITRIMETRI) KELOMPOK IV LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA LING KUNGAN MODUL IV ANGKA PERMANGANAT (TITRIMETRI) KELOMPOK IV Ayu Nitami 0906489681 Mohammad Fauzi Rachman 0906636876 Retno Murti Wulandari 0906636964 Tanggal Praktikum : 5 Mei

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi kehidupan. Sekitar tiga per empat bagian dari tubuh kita terdiri dari air dan tidak seorangpun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Limbah adalah sampah cair dari suatu lingkungan masyarakat dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Limbah adalah sampah cair dari suatu lingkungan masyarakat dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Limbah Limbah adalah sampah cair dari suatu lingkungan masyarakat dan terutama terdiri dari air yang telah dipergunakan dengan hampir-hampir 0,1% dari padanya berupa benda-benda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita sebagai manusia yang berbudaya. Air juga diperlukan untuk mengatur suhu tubuh.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita sebagai manusia yang berbudaya. Air juga diperlukan untuk mengatur suhu tubuh. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air merupakan kebutuhan yang sangat pokok bagi kehidupan. Semua makhluk hidup memerlukan air. Tanpa air tidak akan ada kehidupan. Demikian pula manusia tidak

Lebih terperinci

JURNAL PRAKTIKUM. KIMIA ANALITIK II Titrasi Permanganometri. Selasa, 10 Mei Disusun Oleh : YASA ESA YASINTA

JURNAL PRAKTIKUM. KIMIA ANALITIK II Titrasi Permanganometri. Selasa, 10 Mei Disusun Oleh : YASA ESA YASINTA JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK II Titrasi Permanganometri Selasa, 10 Mei 2014 Disusun Oleh : YASA ESA YASINTA 1112016200062 Kelompok : Ma wah shofwah Millah hanifah Savira aulia Widya fitriani PROGRAM

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 18 hingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai macam alat gelas, labu Kjeldahl, set alat Soxhlet, timble ekstraksi, autoclave, waterbath,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Air Kualitas air secara biologis ditentukan oleh banyak parameter, yaitu parameter mikroba pencemar, patogen dan penghasil toksin. Banyak mikroba yang sering bercampur

Lebih terperinci

A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)

A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g) LAMPIRAN 42 Lampiran 1. Prosedur Analisis mutu kompos A. Kadar Air Bahan (AOAC, 1984) Cawan porselen kosong dan tutupnya dimasukkan ke dalam oven selama 15 menit pada suhu 100 o C.Cawan porselen kemudian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan, baik itu kehidupan manusia maupun kehidupan binatang dan tumbuh-tumbuhan. Air adalah merupakan bahan yang sangat vital

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Kebutuhan air kita menyangkut dua hal. Pertama, air untuk

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Kebutuhan air kita menyangkut dua hal. Pertama, air untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air merupakan kebutuhan yang sangat pokok bagi kehidupan. Semua makhluk hidup memerlukan air, tanpa air tak akan ada kehidupan termasuk manusia. Kebutuhan air

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Air adalah sebutan untuk senyawa yang memiliki rumus kimia H 2 O. Air. Conference on Water and the Environment)

BAB I PENDAHULUAN. Air adalah sebutan untuk senyawa yang memiliki rumus kimia H 2 O. Air. Conference on Water and the Environment) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air adalah sebutan untuk senyawa yang memiliki rumus kimia H 2 O. Air merupakan komponen utama makhluk hidup dan mutlak diperlukan untuk kelangsungan hidupnya. Dublin,

Lebih terperinci

Air bagi Kehidupan Manusia

Air bagi Kehidupan Manusia Air bagi Kehidupan Manusia Oleh: R.D Ambarwati, ST.MT. Manfaat Air Kehidupan manusia tidak lepas dari tanah, air dan udara, tanah merupakan tempat berpijak dan sumber dari segala bahan makanan yang ditanam

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA II KLINIK

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA II KLINIK LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA II KLINIK NAMA NIM KEL.PRAKTIKUM/KELAS JUDUL ASISTEN DOSEN PEMBIMBING : : : : : : HASTI RIZKY WAHYUNI 08121006019 VII / A (GANJIL) UJI PROTEIN DINDA FARRAH DIBA 1. Dr. rer.nat

Lebih terperinci

BAB III METODE PERCOBAAN. dilakukan di Laboratorium PDAM Tirtanadi Deli Tua yang berada di Jalan

BAB III METODE PERCOBAAN. dilakukan di Laboratorium PDAM Tirtanadi Deli Tua yang berada di Jalan BAB III METODE PERCOBAAN 3.1 Tempat Pengujian Pengujian penetapan kadar klorida pada air menggunakan argentometri dilakukan di Laboratorium PDAM Tirtanadi Deli Tua yang berada di Jalan Sisingamangaraja

Lebih terperinci

ANALISIS BAKU MUTU AIR SPAM UNTUK KEPERLUAN AIR MINUM DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TUGAS AKHIR

ANALISIS BAKU MUTU AIR SPAM UNTUK KEPERLUAN AIR MINUM DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TUGAS AKHIR ANALISIS BAKU MUTU AIR SPAM UNTUK KEPERLUAN AIR MINUM DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya pada Program Studi DIII Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian, Rancangan Penelitian atau Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah Quasi Experiment (eksperimen semu) dengan rancangan penelitian non equivalent control

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu bulan Oktober hingga

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu bulan Oktober hingga 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu bulan Oktober hingga November 2015. Lokasi pengambilan sampel penelitian berada di Sumber air

Lebih terperinci

Catatan : Jika ph H 2 O 2 yang digunakan < 4,5, maka ph tersebut harus dinaikkan menjadi 4,5 dengan penambahan NaOH 0,5 N.

Catatan : Jika ph H 2 O 2 yang digunakan < 4,5, maka ph tersebut harus dinaikkan menjadi 4,5 dengan penambahan NaOH 0,5 N. Lampiran 1 Prosedur uji asam basa dan Net Acid Generation (Badan Standardisasi Nasional, 2001) A. Prinsip kerja : Analisis perhitungan asam-basa meliputi penentuan potensi kemasaman maksimum (MPA) yakni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Sampel air diambil dari air sumur gali yang berada di Kelurahan Nunbaun Sabu Kecamatan Alak Kota Kupang yang selanjutnya sampel air dianalisa di

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah 16 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah Agroindustri Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Lampung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah keadaan lingkungan. Salah satu komponen lingkungan. kebutuhan rumah tangga (Kusnaedi, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah keadaan lingkungan. Salah satu komponen lingkungan. kebutuhan rumah tangga (Kusnaedi, 2010). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat di antaranya tingkat ekonomi, pendidikan, keadaan lingkungan, dan kehidupan sosial budaya. Faktor yang penting

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian 1. Analisis Parameter Fisika dan Kimia a. Suhu Berdasarkan pengamatan suhu yang dilakukan di tiga titik pengambilan sampel didapat hasil yang berbeda.

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Lampiran 1. Standarisasi Larutan NaOH dan HCl 1. Standarisasi Larutan NaOH dengan Asam Oksalat (H 2 C 2 O 4 ) 0,1 M. a. Ditimbang 1,26 g H 2 C 2 O 4. 2 H 2 O di dalam gelas beker 100 ml, b. Ditambahkan

Lebih terperinci

UJI BAKTERIOLOGI AIR BAKU DAN AIR SIAP KONSUMSI DARI PDAM SURAKARTA DITINJAU DARI JUMLAH BAKTERI Coliform

UJI BAKTERIOLOGI AIR BAKU DAN AIR SIAP KONSUMSI DARI PDAM SURAKARTA DITINJAU DARI JUMLAH BAKTERI Coliform UJI BAKTERIOLOGI AIR BAKU DAN AIR SIAP KONSUMSI DARI PDAM SURAKARTA DITINJAU DARI JUMLAH BAKTERI Coliform SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai derajat Sarjana SI Program Studi Biologi

Lebih terperinci

TINGKAT KESADAHAN AIR SUMUR DI SEKITAR PEGUNUNGAN KAPUR PUGER SKRIPSI

TINGKAT KESADAHAN AIR SUMUR DI SEKITAR PEGUNUNGAN KAPUR PUGER SKRIPSI TINGKAT KESADAHAN AIR SUMUR DI SEKITAR PEGUNUNGAN KAPUR PUGER SKRIPSI Oleh Eka Prasetyaningsih NIM 091810301023 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS JEMBER 2014 TINGKAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mau tidak mau menambah pengotoran atau pencemaran air (Sutrisno dan

BAB I PENDAHULUAN. yang mau tidak mau menambah pengotoran atau pencemaran air (Sutrisno dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan suatu sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Dengan perkembangan peradaban serta semakin bertambahnya jumlah penduduk di dunia,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bagan Alir Penelitian 3.1.1 Bagan Alir Pembuatan Keju Cottage Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1 900 g Susu skim - Ditambahkan

Lebih terperinci

Modul 1 Analisis Kualitatif 1

Modul 1 Analisis Kualitatif 1 Modul 1 Analisis Kualitatif 1 Indikator Alami I. Tujuan Percobaan 1. Mengidentifikasikan perubahan warna yang ditunjukkan indikator alam. 2. Mengetahui bagian tumbuhan yang dapat dijadikan indikator alam.

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. SPESIFIKASI BAHAN PENELITIAN

LAMPIRAN 1. SPESIFIKASI BAHAN PENELITIAN LAMPIRAN 1. SPESIFIKASI BAHAN PENELITIAN A. Spesifikasi Susu Skim Bubuk Oldenburger Komponen Satuan Jumlah (per 100g bahan) Air g 3,6 Energi kj 1480 Protein g 34,5 Lemak g 0,8 Karbohidrat g 53,3 Mineral

Lebih terperinci

SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014

SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014 Hak Cipta Dilindungi Undang-undang SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014 CALON PESERTA INTERNATIONAL CHEMISTRY OLYMPIAD (IChO) 2015 Mataram, Lombok 1-7 September 2014 Kimia Praktikum A Waktu: 120 menit

Lebih terperinci

NASKAH SEMINAR ¹ ANALISIS KUALITAS AIR DENGAN FILTRASI MENGGUNAKAN PASIR SILIKA SEBAGAI MEDIA FILTER (Dengan parameter kadar Fe, ph dam Kadar Lumpur)

NASKAH SEMINAR ¹ ANALISIS KUALITAS AIR DENGAN FILTRASI MENGGUNAKAN PASIR SILIKA SEBAGAI MEDIA FILTER (Dengan parameter kadar Fe, ph dam Kadar Lumpur) 1 NASKAH SEMINAR ¹ ANALISIS KUALITAS AIR DENGAN FILTRASI MENGGUNAKAN PASIR SILIKA SEBAGAI MEDIA FILTER (Dengan parameter kadar Fe, ph dam Kadar Lumpur) Mahyudin², Burhan Barid³, Nursetiawan 4 ABSTRAK Air

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk penelitian eksperimen karena dalam penelitian ini terdapat kontrol sebagai acuan antara

Lebih terperinci

Metodologi penelitian disusun berdasarkan diagram alir penelitian seperti terlihat

Metodologi penelitian disusun berdasarkan diagram alir penelitian seperti terlihat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Metodologi penelitian disusun berdasarkan diagram alir penelitian seperti terlihat dibawah ini : Ide Studi Penurunan Fe total dan Mn dengan Saringan

Lebih terperinci

PERMANGANOMETRI. A. HARI, TANGGAL PRAKTIKUM Hari, tanggal : Maret 2011 Tempat : Laboratorium Kimia Analitik

PERMANGANOMETRI. A. HARI, TANGGAL PRAKTIKUM Hari, tanggal : Maret 2011 Tempat : Laboratorium Kimia Analitik PERMANGANOMETRI A. HARI, TANGGAL PRAKTIKUM Hari, tanggal : Maret 2011 Tempat : Laboratorium Kimia Analitik B. TUJUAN Menentukan normalitas KMnO 4 sesungguhnya. C. DASAR TEORI Permanganometri merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS PROTEIN. Free Powerpoint Templates. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih Page 1

ANALISIS PROTEIN. Free Powerpoint Templates. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih Page 1 ANALISIS PROTEIN Page 1 PENDAHULUAN Merupakan polimer yang tersusun atas asam amino Ikatan antar asam amino adalah ikatan peptida Protein tersusun atas atom C, H, O, N, dan pada protein tertentu mengandung

Lebih terperinci

: Komposisi impurities air permukaan cenderung tidak konstan

: Komposisi impurities air permukaan cenderung tidak konstan AIR Sumber Air 1. Air laut 2. Air tawar a. Air hujan b. Air permukaan Impurities (Pengotor) air permukaan akan sangat tergantung kepada lingkungannya, seperti - Peptisida - Herbisida - Limbah industry

Lebih terperinci

Air dan air limbah Bagian 9: Cara uji nitrit (NO 2 _ N) secara spektrofotometri

Air dan air limbah Bagian 9: Cara uji nitrit (NO 2 _ N) secara spektrofotometri Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 9: Cara uji nitrit (NO 2 _ N) secara spektrofotometri ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup...

Lebih terperinci

I. ACARA : DISSOLVED OXYGEN (DO), CHEMICAL OXYGEN DEMAND (COD) DAN CO 2 : 1. Untuk Mengetahui Kadar CO 2 yang terlarut dalam air 2.

I. ACARA : DISSOLVED OXYGEN (DO), CHEMICAL OXYGEN DEMAND (COD) DAN CO 2 : 1. Untuk Mengetahui Kadar CO 2 yang terlarut dalam air 2. I. ACARA : DISSOLVED OXYGEN (DO), CHEMICAL OXYGEN II. TUJUAN DEMAND (COD) DAN CO 2 : 1. Untuk Mengetahui Kadar CO 2 yang terlarut dalam air 2. Untuk mengetahui jumlah kebutuhan oksigen kimia 3. Untuk mengoksidasi

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KIMIA KUALITATIF

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KIMIA KUALITATIF LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KIMIA KUALITATIF Disusun Oleh : Prima W. Subagja 41204720109035 UNIVERSITAS NUSA BANGSA MIPA KIMIA 2010 ANALISIS KATION A. TUJUAN Mengidentifikasi suatu unsur kimia dalam cuplikan

Lebih terperinci

Buku Panduan Operasional IPAL Gedung Sophie Paris Indonesia I. PENDAHULUAN

Buku Panduan Operasional IPAL Gedung Sophie Paris Indonesia I. PENDAHULUAN I. PENDAHULUAN Seiring dengan tingginya laju pertumbuhan penduduk dan pesatnya proses industrialisasi jasa di DKI Jakarta, kualitas lingkungan hidup juga menurun akibat pencemaran. Pemukiman yang padat,

Lebih terperinci

PENGAMBILAN SAMPEL AIR

PENGAMBILAN SAMPEL AIR PENGAMBILAN SAMPEL AIR A. Pemeriksaan : Pengambilan Sampel Air B. Tujuan :Untuk memperoleh sampel air guna pemeriksaan parameter lapangan C. Metode : Langsung D. Prinsip : Sungai dengan debit kurang dari

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN SUMBER AIR BAKU AIR MINUM

BAB IV TINJAUAN SUMBER AIR BAKU AIR MINUM BAB IV TINJAUAN SUMBER AIR BAKU AIR MINUM IV.1. Umum Air baku adalah air yang memenuhi baku mutu air baku untuk dapat diolah menjadi air minum. Air baku yang diolah menjadi air minum dapat berasal dari

Lebih terperinci

Udara ambien Bagian 1: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metoda indofenol menggunakan spektrofotometer

Udara ambien Bagian 1: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metoda indofenol menggunakan spektrofotometer Standar Nasional Indonesia Udara ambien Bagian 1: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metoda indofenol menggunakan spektrofotometer ICS 13.040.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air merupakan suatu sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air merupakan suatu sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Air merupakan suatu sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam penularan, terutama penyakit

Lebih terperinci

VISIT MY WEBSITE : KLIK AJA LINKNYA SOB http://dionlegionis.blogspot.com/search/label/education%20mipa http://dionlegionis.blogspot.com/2015/03/klasifikasi-kodok-beranak-darisulawesi.html http://dionlegionis.blogspot.com/2015/03/download-pdf-statistika-datatunggal.html

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret Mei Sampel Salvinia

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret Mei Sampel Salvinia 17 III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN A Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret Mei 2012. Sampel Salvinia molesta diambil dari Waduk Batu Tegi Tanggamus. Analisis sampel

Lebih terperinci

PENGARUH KONSENTRASI NaOH PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU

PENGARUH KONSENTRASI NaOH PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU PENGARUH KONSENTRASI NaOH PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU Drs. Syamsu herman,mt Nip : 19601003 198803 1 003 DIBIAYAI OLEH DANA DIPA Universitas Riau Nomor: 0680/023-04.2.16/04/2004,

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. sampel dilakukan di satu blok (25 ha) dari lahan pe rkebunan kelapa sawit usia

METODOLOGI PENELITIAN. sampel dilakukan di satu blok (25 ha) dari lahan pe rkebunan kelapa sawit usia III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2014 s/d juni 2014. Lokasi penelitian dilaksanakan di perkebunan PT. Asam Jawa Kecamatan Torgamba, Kabupaten

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang 32 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang dilakukan di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas

Lebih terperinci