PENGEMBANGAN MODUL KROMATOGRAFI UNTUK MENDUKUNG KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI PROGRAM STUDI D-III ANALIS KIMIA. Endang Widiastuti, Edi Wahyu Sri M.
|
|
- Deddy Tan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGEMBANGAN MODUL KROMATOGRAFI UNTUK MENDUKUNG KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI PROGRAM STUDI D-III ANALIS KIMIA Endang Widiastuti, Edi Wahyu Sri M. Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Bandung Jl. TerusanGegerkalong Hilir Ds Ciwaruga Bandung Abstrak: Pengembangan Modul Kromatografi Untuk Mendukung Kegiatan Belajar Mengajar Di Program Studi Analis Kimia. Khromatografi merupakan salah satu metode pemisahan yang sering digunakan dalam analisis kimia. Pemahaman tentang kromatografi sangat penting bagi mahasiswa program studi Analis Kimia, baik khromatografi konvensional, seperti kromatografi kolom dan TLC maupun modern, seperti Kromatografi gas (KG) dan kromatografi kinerja tinggi (HPLC). Pengoperasian kromatografi modern memerlukan biaya yang relatif mahal, sedangkan kromatografi konvensional membutuhkankan waktu pengerjaan yang lama juga menggunakan pelarut yang cukup banyak. Untuk menjembatani pemahaman tentang khromatografi antara konvensional dan modern diperlukan peralatan yang sederhana, seperti kromatografi cair vakum (KCV). Untuk itu melalui penelitian ini dibuat peralatan KCV yang dapat digunakan oleh mahasiswamahasiswa prodi DIII Analis kimia sesuai sks dari mata kuliah kromatografi yakni 2 atau setara 4 jam pertemuan. Dan hasil dari penelitian ini, terwujud modul praktikum kromatografi yang berjudul 'modul praktikum KCV (kromatografi cair vakum). Pada saat praktikum KCV digunakan sampel yang berupa campuran zat warna yaitu rhodamin B, kristal violet dan metilen biru. Sebelum memisahkan campuran zat warna terlebih dahulu dilakukan elusi dari masing-masing zat warna tunggal tersebut. Dari hasil pemisahan diukur serapannya pada ë maks. untuk rhodamin, kristal violet dan metilen blue masing-masing pada 544,4 nm, 586,4 nm dan 586,8nm. Dari hasil uji coba tersebut zat warna rhodamin terpisah dengan baik dibandingkan dengan metilen blue dan kristal violet, zat warna ini mempunyai serapan yang paling tinggi menggunakan eluen dengan komposisi diklorometilen dan methanol = 80 : 20 serta waktu elusi selama 5,60 menit. Kata Kunci : Kromatogrrafi cair vakum, Kristal violet, Metilen biru, pelarut, Rhodamin, PENDAHULUAN Kromatografi modern membutuhkan 'running cost' yang relatif mahal, yang Salah satu mata kuliah yang kovensional memerlukan waktu yang diajarkan pada tingkat 2 Program Studi D- relatif lama dan jumlah pelarut yang III Analis Kimia adalah Kromatografi banyak. dengan bobot kuliah 4 SKS yang terdiri Untuk menjembatani pemahaman atas 2 SKS teori dan 2 SKS praktikum. tentang metode kromatografi antara yang Untuk mendukung mata kuliah tersebut, konvensional dengan yang modern, maka saat ini telah tersedia peralatan melalui kegiatan penelitian terapan, Kromatografi Gas (KG), Kromatografi dicoba-kembangkan untuk menghasilkan Cair Kinerja Tinggi (HPLC, High suatu modifikasi peralatan kromatografi Performance Liquid Chromatography) yang diharapkan dapat dipakai untuk keduanya merupakan khromatografi menambah muatan dan bobot dari modul modern. Kromatografi Kolom (KK) serta praktikum kromatografi pada mata kuliah Kromatografi Lapis Tipis (KLT) Kromatografi di Program Studi D-III merupakan kromatografi konvensional. Analis Kimia. 15
2 16 Jurnal Fluida Volume 9, Nomor 1, Mei 2013, hlm Metode Kromatografi yang dipilih untuk dikembangkan dan dimodifikasi adalah jenis Kromatografi Kolom (KK) (Butler, et.all,2010). Jenis KK ini dipilih karena sampai saat ini masih merupakan metode yang banyak digunakan untuk memisahkan beragam jenis sampel. Metode KK relatif mudah dilakukan dengan peralatan yang sederhana. Selain itu, metode KK merupakan dasar bagi pengembangan metode kromatografi tipe paling mutakhir, baik Kromatografi Gas (KG) maupun HPLC. Dalam pelaksanaan percobaan, untuk mengatasi lamanya proses pemisahan dari kromatografi kolom maka digunakan daya isap dari pompa vakum, Sehingga proses pemisahan tidak hanya bergantung pada gaya gravitasi. Meskipun demikian perlu diatur tekanan d a r i p o m p a v a k u m a g a r t i d a k mempengaruhi kualitas dan derajat keterpisahan (resolusi). Derajat keterpisahan (resolusi) diatur melalui penggunaan jenis pelarut. Pada penelitian ini akan digunakan kombinasi pelarut mulai dari pelarut non-polar, semi-polar dan pelarut polar. Dengan demikian, senyawa yang berada di dalam sampel akan terpisah dan terlarut, yang kemudian dibawa oleh pelarut yang sesuai, sebagai akibat adanya interaksi antara keduanya. Pelarut non-polar akan membawa senyawa non-polar, demikian pula, pelarut yang polar akan menarik senyawa Tumbuh pada Inang Lobi-Lobi'. Pada penelitian tersebut untuk mendapatkan fraksi-fraksi dari senyawa hasil ekstraksi digunakan KCV dengan eluen bergradien yakni campuran n-heksana, etil asetat dan metanol. METODE Peralatan yang digunakan adalah KCV berbahan dasar gelas dengan ketinggian 15 cm serta diameter 6,5 cm yang dilengkapi oleh lempengan kaca berpori untuk menahan silika agar tidak keluar kolom. Pada bagian bawah kolom diberikan sambungan untuk memasang water jet/pompa vakum serta wadah penampung, seperti yang ditunjukan pada Gambar 1 berikut ini. Gambar 1. Rangkaian Peralatan KCV di dalam sampel yang bersifat polar. Dengan cara ini maka senyawa-senyawa Silika gel sebanyak 500 gram yang ada di dalam sampel akan terpisah d i m a s u k k a n k e d a l a m k o l o m dan selanjutnya dapat diindentifikasi dan Kromatografi Cair Vakum yang telah d i u k u r d e n g a n m e n g g u n a k a n dibuat. Zat warna yang akan dipisahkan spektrofotometer sinar tampak. adalah campuran zat warna yakni Di Indonesia sebenarnya metode rhodamin, kristal violet dan metilen biru. KCV telah banyak digunakan terutama Adsorben atau fasa diam menggunakan untuk memisahkan senyawa-senyawa silika gel 60H. Zat warna yang akan diuji yang belum diketahui dan berasal dari terlebih dahulu dicampur dengan silika tumbuh-tumbuhan atau hewan. Seperti sebelum dimasukkan ke dalam kolom, penelitian dari Sofa Fajriah., et.al, yang seperti yang diunjukkan pada Gambar 2 berjudul 'Isolasi Senyawa Antioksidan berikut ini Hal ini agar proses elusi atau dari Ekstrak Etil Asetat Daun Benalu pemisahan berlangsung dengan merata Dendrophthoe pentandra L.Miq yang disepanjang kolom kromatografi.
3 Endang Widiastuti, Edi Wahyu Sri M., Pengembangan Modul Kromatografi Untuk 17 penelitian ini merupakan senyawa indikator dengan karakteristik yang khas ini dapat dilihat dari struktur molekulnya (Gambar3). Gambar 2. Tiga Jenis Zat Warna Tunggal Dan Campuran Zat Warna Dengan Silika 60 H Proses elusi atau pemisahan dilakukan dengan menuangkan pelarut yang berperan sebagai fasa gerak secara berkesinambungan dengan komposisi seperti yang ditampilkan dalam Tabel 1 Pelarut yang digunakan adalah diklorometilen dan metanol dengan komposisi yang divariasikan. Tabel 1. Eluen bergradien untuk KCV No Perbandingan Keterangan : 0 Diklorometilen (DCM) 2 95 : 5 DCM : metanol Proses pemisahan (elusi) dari KCV ini untuk mendapatkan mutu dan resolusi yang baik dilakukan dengan menggunakan fasa gerak yakni pelarut yang bergradasi (variasi tingkat kepolaran, dari yang rendah kemudian meningkat ke yang tinggi) sesuai deret eluotropic (Coll et.all, 1986). Pengukuran terhadap hasil pemisahan dilakukan dengan mengukur serapan/absorbansi dari eluennya. Pada panjang gelombang maksimum (ëmaks.). Zat-zat warna yang digunakan pada Gambar 3. Struktur Molekul dari Zat Warna \ yang digunakan Karena mempunyai struktur yang 4 85 : 15 DCM : metanol berbeda maka mempunyai ëmaks. Yang 5 80 : 20 DCM : metanol berbeda pula, tetapi dari hasil pengukuran 6 75 : 25 DCM : metanol menunjukkan bahwa untuk metilen biru 7 70 : 30 DCM : metanol pada 586,8 nm, kristal violet 586,4 nm 8 65 : 35 DCM : metanol dan rhodamin pada 544,4 nm. Hal ini 9 50 : 50 DCM : metanol disebabkan adanya pergeseran : 75 DCM : metanol ëmaks.oleh pengaruh pelarut yang 11 0 : 100 Metanol digunakan, yakni etanol. Hasil pemisahan dari KCV Hasil elusi menggunakan KCV kemudian diukur dengan menggunakan yang telah dibuat adalah sebagai berikut spektrofotometer sinar tampak Shimadzu. Elusi terhadap Zat warna Tunggal Pengujian ini bertujuan untuk HASIL DAN PEMBAHASAN mengetahui waktu yang dibutuhkan 3 90 : 10 DCM : metanol untuk melewati silika gel dengan tekanan vakum yang tetap. Kristal violet Zat warna ini digunakan sebagai indikator dalam titrasi asam-basa. Gambar 4. Kromatogram Kristal violet
4 18 Jurnal Fluida Volume 9, Nomor 1, Mei 2013, hlm Gambar 4 menunjukkan bahwa dengan pelarut DCM (dichlorometiline) yang mengandung sedikit metanol mampu mengelusi kristal violet dengan waktu retensi 100 detik atau 1,67 (menit) yang hampir sama. Elusi dari campuran 2 (dua) zat warna Kristal violet dan metilen biru Metilen biru Gambar 7. Elusi campuran kristal violet dan metilen biru Gambar 5. Kromatogram metilen biru Berdasarkan Gambar 5 berbeda dengan khromatogram 3, metilen biru tidak terpisah dengan baik dengan waktu retensi yang lebar yakni 200 hingga 400 detik atau 3,33 6,67 menit. Hal ini disebabkan campuran DCM dengan metanol kurang sesuai dengan komposisi tersebut. Rhodamin B Kristal violet mempunyai sifat lebih polar dibandingkan dengan metilen biru. Sehingga dengan adanya eluen metanol maka kristal violet lebih dulu terpisah, akan tetapi ëmaks dari kristal violet dan metilen biru berimpitan yakni pada 586 nm sehingga tidak dapat dukur dengan menggunakan spektrofometri sinar tampak dengan panjang gelombang 586 nm. Metilen biru dan rhodamin B Gambar 6. Kromatogram Rhodamin B Pada Gambar 6 menunjukan bahwa kromatogram Rhodamin B lebih baik dibandingkan dengan zat kristal violet yang terelusi pada gradient eluen DCM dan metanol dengan perbandingan 85:15. Waktu retensi pada 400 detik atau 6,67 menit. Ditinjau dari waktu retensinya maka campuran antara metilen biru dengan rhodamin B tidak dapat dipisahkan dengan menggunakan gradient eluen tersebut karena mempunyai kepolaran Gambar 8. Elusi campuran rhodamin dan metilen biru Elusi dari campuran antara zat warna rhodamin dengan metilen biru memberikan hasil yang lebih baik. Hal ini d i t u n j u k a n p a d a p e n g u k u r a n spektrofotometri sinar tampak dengan ëmaks 586 nm untuk metilen biru dan pada ëmaks 544,6 nm untuk senyawa dari
5 Endang Widiastuti, Edi Wahyu Sri M., Pengembangan Modul Kromatografi Untuk 19 rhodamin. Dilihat dari resultan kedua kurva tersebut, maka pemisahan atau resoluisi dari campuran zat warna antara metilen biru dengan rhodamin belum baik. Sifat kepolaran dari eluen yang d i g u n a k a n m e n y e b a b k a n t i d a k terpisahnya campuran zat warna antara rhodamin, kristal violet dengan metilen biru, karena zat warna tersebut mempunyai kelarutan yang cukup besar dalam pelarut etanol masing-masing 1,5, 13,87 dan 1,5 g/100 ml sedangkan dalam pelarut air masing-masing 0,8, 1,08 dan 3,55 g/100ml. Dari data tersebut Eluen dengan komposisi metanol lebih tinggi dapat mengelusi seluruh zat warna Kristal violet dan sebagian rhodamin dan metilen biru. Hal ini ditunjukan pada Gambar 8. Gambar8.Elusi campuran rhodamin, kristal violet dan metilen biru Gambar 9. menunjukkan zat warna dari rhodamin yang terukur pada ë maks. 544,6 nm lebih dominan dari pada zat warna kristal violet dan metilen biru. Dari percobaan elusi dari campuran antara dua atau tiga zat warna yakni Kristal violet, metilen biru dan rhodamin belum menunjukkan hasil yang sangat baik, karena gradient pelarut yang belum sesuai untuk memisahkan campuran-campuran zat warna tersebut. Namun dengan demikian adanya alat KCV, mahasiswa dapat memahami proses pemisahan dan factor-faktor yang mempengaruhi proses pemisahan tersebut. SIMPULAN R a n g k a i a n p e r a l a t a n Kromatografi Cair Vakum (KCV) yang telah dibuat dalam penelitian terapan ini dapat digunakan untuk memisahkan campuran zat warna yang terdiri dari rhodamin B, metilen Biru dan kristal Violet. Dari 11 fraksi hasil KCV menggunakan pelarut diklorometana (DCM) dan metanol, hanya pewarna rhodamin B yang dapat dipisahkan dengan baik dengan waktu elusi 5,60 menit dan eluen DCM : methanol = 80 : 20 Melalui penelitian terapan ini juga dihasilkan seperangkat alat KCV yang telah diujicobakan pada praktikum di semester 2, tahun untuk mahasiswa Progam Studi D-III Analis Kimia Angkatan DAFTAR RUJUKAN Bowden, et. al, (2004). Lihouidine, a Novel Spiro Polycyclic Aromatic Alkaloid from the Marine Sponge Suberea n. sp. (Aplysinellidae, Verongida), J. Org. Chem., 69: Butler, JD., et. al, (2010). Flash C h r o m a t o g r a p h y : A N o v e l Pressurization Apparatus, J. Chem. Educ., 87: Coll, et. al., (1986). The Application of Vacuum Liquid Chromatography to the Separation of Terpene Mixtures, J. Nat. Prod., 49: 934. Day, R.A and A.L Underwood, (1989) Analisis Kimia Kuantitatif, Erlangga,Jakarta. Fajriah,Sofa, et.al.,(2007). Isolasi Senyawa Antioksidan dari Ekstrak E t i l A s e t a t D a u n B e n a l u Dendrophthoe pentandra L.Miq yang Tumbuh pada Inang Lobi- Lobi, Jurnal Kimia Indonesia, Vol.2(1):17-20 Götz, W., et. al., (1980). Thin Layer Chromatography, Gustav Fischer
6 20 Jurnal Fluida Volume 9, Nomor 1, Mei 2013, hlm Verlag, Stuttgart. Gros, N and M. Vrtacnik, (2005). A Small-Scale Low-Cost Gas Chromatograph, J. Chem. Educ., 82: Khopkar, S.M., (1990). Konsep Dasar Kimia Analitik, UI Press,Jakarta. Marlina, A dan E. Widiastuti (2011). Kajian Awal Pemisahan Asam Linoleat dari Minyak Kemiri Sunan, Laporan Penelitian, Politeknik Negeri Bandung. Miller, J.H., (2004). Chromatography: Concepts and Contrasts, Wiley, New Jersey. Oliver-Hoyo et al, (2008). Using Laboratory Chemicals To Imitate Illicit Drugs in a Forensic Chemistry Activity, J. Chem. Educ., 85: Pelletier et. al., (1986). Separation of Diterpenoid Alkaloid Mixtures U s i n g V a c u u m L i q u i d Chromatography, J. Nat. Prod., 49: 892. Schroeder, et. al. (1987). A Simplified I s o l a t i o n P r o c e d u r e f o r Azadirachtin, J. Nat. Prod., 50: 241. Soediro, I., el. al (1986). Kromatografi Cepat Sebagai Cara Fraksinasi E k s t r a k Ta n a m a n, A c t a Pharmaceutica, XI(1), Targett, et. al, (1979). Vacuum liquid chromatography_ an alternative to c o m m o n c h r o m a t o g r a p h i c methods, J. Org. Chem., 44: Wixom, R.L. and C.W. Gehrke, (2010). Chromatograph: A Science of Discovery, Wiley, New Jersey.
III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April Januari 2013, bertempat di
30 III. METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2012 - Januari 2013, bertempat di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Juli 2014,
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Juli 2014, bertempat di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas Matematika
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang diperoleh dari daerah Soreang dan Sumedang. Tempat penelitian menggunakan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Tempat Penelitian Objek atau bahan yang digunakan untuk penelitian ini adalah tanaman AGF yang diperoleh dari daerah Soreang dan Sumedang. Tempat penelitian
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari sampai Juni 2010 di Laboratorium
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari sampai Juni 2010 di Laboratorium Kimia Organik, Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Lampung.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan September 2015 di
21 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan September 2015 di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia FMIPA Universitas Lampung.
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Kadar air = Ekstraksi
2 dikeringkan pada suhu 105 C. Setelah 6 jam, sampel diambil dan didinginkan dalam eksikator, lalu ditimbang. Hal ini dilakukan beberapa kali sampai diperoleh bobot yang konstan (b). Kadar air sampel ditentukan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan
III. METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan preparasi sampel, bahan, alat dan prosedur kerja yang dilakukan, yaitu : A. Sampel Uji Penelitian Tanaman Ara
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daun pohon suren (Toona sinensis
22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek atau bahan penelitian ini adalah daun pohon suren (Toona sinensis Roem) yang diperoleh dari daerah Tegalpanjang, Garut dan digunakan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel Akar tumbuhan akar wangi sebanyak 3 kg yang dibeli dari pasar
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Sampel Sampel Akar tumbuhan akar wangi sebanyak 3 kg yang dibeli dari pasar Bringharjo Yogyakarta, dibersihkan dan dikeringkan untuk menghilangkan kandungan air yang
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN. Hasil pemeriksaan ciri makroskopik rambut jagung adalah seperti yang terdapat pada Gambar 4.1.
BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN Pada awal penelitian dilakukan determinasi tanaman yang bertujuan untuk mengetahui kebenaran identitas botani dari tanaman yang digunakan. Hasil determinasi menyatakan
Lebih terperinciKelompok 2: Kromatografi Kolom
Kelompok 2: Kromatografi Kolom Arti Kata Kromatografi PENDAHULUAN chroma berarti warna dan graphien berarti menulis Sejarah Kromatografi Sejarah kromatografi dimulai sejak pertengahan abad ke 19 ketika
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Monggupo Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo,
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyiapan Sampel Sampel daging buah sirsak (Anonna Muricata Linn) yang diambil didesa Monggupo Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo, terlebih
Lebih terperinciBAB II METODE PENELITIAN
BAB II METODE PENELITIAN A. Kategori Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni untuk mengetahui aktivitas penangkap radikal dari isolat fraksi etil asetat ekstrak etanol herba
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN di Laboratorium Biomassa Terpadu Universitas Lampung.
16 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2012 sampai dengan bulan Maret 2013 di Laboratorium Biomassa Terpadu Universitas Lampung. 3.2 Alat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 Juli 2015, bertempat di
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 Juli 2015, bertempat di Laboratorium Kimia Organik, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Agustus April 2013, bertempat di
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Agustus 2012 -April 2013, bertempat di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daging buah paria (Momordica charantia
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek atau bahan penelitian ini adalah daging buah paria (Momordica charantia L.) yang diperoleh dari Kampung Pipisan, Indramayu. Dan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kromatografi digunakan untuk memisahkan substansi campuran menjadi komponen-komponen molekular (1). Seluruh bentuk kromatografi berkerja berdasarkan prinsip ini. Semua
Lebih terperinciIDENTIFIKASI GOLONGAN SENYAWA ANTRAQUINON PADA FRAKSI KLOROFORM AKAR KAYU MENGKUDU ( Morinda Citrifolia, L) ABSTRAK
IDENTIFIKASI GOLONGAN SENYAWA ANTRAQUINON PADA FRAKSI KLOROFORM AKAR KAYU MENGKUDU ( Morinda Citrifolia, L) Gloria Sindora 1*, Andi Hairil Allimudin 1, Harlia 1 1 Progam Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas
Lebih terperinciISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA KIMIA DALAM FRAKSI NON-POLAR DARI TANAMAN PURWOCENG (Pimpinella pruatjan Molk)
PROSIDING SEMINAR NASIONAL DAN PAMERAN Tumbuhan obat indonesia xxviii ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA KIMIA DALAM FRAKSI NON-POLAR DARI TANAMAN PURWOCENG (Pimpinella pruatjan Molk) Diah Widowati dan Faridah
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Dari 100 kg sampel kulit kacang tanah yang dimaserasi dengan 420 L
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Dari penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Dari 100 kg sampel kulit kacang tanah yang dimaserasi dengan 420 L etanol, diperoleh ekstrak
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1. Uji fitokimia kulit batang Polyalthia sp (DA-TN 052) Pada uji fitokimia terhadap kulit batang Polyalthia sp (DA-TN 052) memberikan hasil positif terhadap alkaloid,
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
13 HASIL DAN PEMBAHASAN Sampel Temulawak Terpilih Pada penelitian ini sampel yang digunakan terdiri atas empat jenis sampel, yang dibedakan berdasarkan lokasi tanam dan nomor harapan. Lokasi tanam terdiri
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODA
III. BAHAN DAN METODA 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1. Alat-alat yang digunakan Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :peralatan distilasi, neraca analitik, rotary evaporator (Rotavapor
Lebih terperinciBab III Metodologi Penelitian
Bab III Metodologi Penelitian III.1 Pengumpulan dan Persiapan Sampel Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun Artocarpus champeden Spreng yang diperoleh dari Kp.Sawah, Depok, Jawa Barat,
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Persiapan dan Ekstraksi Sampel Uji Aktivitas dan Pemilihan Ekstrak Terbaik Buah Andaliman
17 HASIL DAN PEMBAHASAN Persiapan dan Ekstraksi Sampel Sebanyak 5 kg buah segar tanaman andaliman asal Medan diperoleh dari Pasar Senen, Jakarta. Hasil identifikasi yang dilakukan oleh Pusat Penelitian
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Penetapan Kadar Air Hasil Ekstraksi Daun dan Buah Takokak
15 HASIL DAN PEMBAHASAN Penetapan Kadar Air Penentuan kadar air berguna untuk mengidentifikasi kandungan air pada sampel sebagai persen bahan keringnya. Selain itu penentuan kadar air berfungsi untuk mengetahui
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Prosedur Penelitian
9 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan mulai bulan November 2010 sampai dengan bulan Juni 2011 di Laboratorium Kimia Analitik Departemen Kimia FMIPA dan Laboratorium Pusat Studi Biofarmaka
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN Pemeriksaan karakteristik dilakukan untuk mengetahui kebenaran identitas zat yang digunakan. Dari hasil pengujian, diperoleh karakteristik zat seperti yang tercantum
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Januari 2012 sampai bulan Juni 2012 di
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Januari 2012 sampai bulan Juni 2012 di Laboratorium Biomasa Terpadu Universitas Lampung. 3.2. Alat dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tumbuhan yang akan diteliti dideterminasi di Jurusan Pendidikan Biologi
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Determinasi Tumbuhan Tumbuhan yang akan diteliti dideterminasi di Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI Bandung untuk mengetahui dan memastikan famili dan spesies tumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan keragaman hayati.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan keragaman hayati. Letak Indonesia yang dilewati oleh garis katulistiwa berpengaruh langsung terhadap kekayaan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah bagian daun tumbuhan suren (Toona sinensis
29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek penelitian ini adalah bagian daun tumbuhan suren (Toona sinensis Roem.). Determinasi tumbuhan ini dilakukan di Laboratorium Struktur
Lebih terperinciKromatografi kolom adalah kromatografi yang menggunakan kolom sebagai alat untuk memisahkan komponen-komponen dalam campuran.
Kromatografi kolom adalah kromatografi yang menggunakan kolom sebagai alat untuk memisahkan komponen-komponen dalam campuran. Prinsip Kerja Kromatografi Kolom Didasarkan pada absorbsi komponen2 campuran
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK (KI-2051) PERCOBAAN 3 PEMISAHAN SENYAWA ORGANIK : Ekstraksi dan Isolasi Kafein Dari Daun Teh Serta Uji Alkaloid
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK (KI-2051) PERCOBAAN 3 PEMISAHAN SENYAWA ORGANIK : Ekstraksi dan Isolasi Kafein Dari Daun Teh Serta Uji Alkaloid Tanggal Praktikum : Kamis, 02 Oktober 2014 Tanggal Pengumpulan:
Lebih terperinciBAB VII Kromatografi Cairan Kinerja Tinggi (KCKT) (High Performance Liquid Chromatography)HPLC
BAB VII Kromatografi Cairan Kinerja Tinggi (KCKT) (High Performance Liquid Chromatography)HPLC HPLC adalah produk mutakhir kromatografi yang banyak diminati untuk keperluan analisis ataupun preparatif.
Lebih terperinciBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Determinasi Tanaman. acuan Flora of Java: Spermatophytes only Volume 2 karangan Backer dan Van
22 BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. Determinasi Tanaman Determinasi merupakan suatu langkah untuk mengidentifikasi suatu spesies tanaman berdasarkan kemiripan bentuk morfologi tanaman dengan buku acuan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
13 HASIL DAN PEMBAHASAN Ekstraksi dan Fraksinasi Sampel buah mahkota dewa yang digunakan pada penelitian ini diperoleh dari kebun percobaan Pusat Studi Biofarmaka, Institut Pertanian Bogor dalam bentuk
Lebih terperinciProsiding SNaPP2015 Kesehatan pissn eissn
Prosiding SNaPP2015 Kesehatan pissn 2477-2364 eissn 2477-2356 AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAUN BENALU SAWO (HELIXANTHERE SP) HASIL EKSTRAKSI SOXHLETASI DAN PERKOLASI 1 Mauizatul Hasanah, 2 Febi
Lebih terperinciNama Mata Kuliah : Kromatografi
Nama Mata Kuliah : Kromatografi Kode/SKS : 2602/2SKS Prasarat : Kimia Analitik II Dan Kimia Organik II Status Mata Kuliah : Wajib Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah kromatografi merupakan mata kuliah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan selama lima bulan dari bulan Mei hingga September 2011, bertempat di Laboratorium Kimia Hasil Hutan, Bengkel Teknologi Peningkatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3. 1 Waktu dan Lokasi Penelitian Waktu penelitian dimulai dari bulan Februari sampai Juni 2014. Lokasi penelitian dilakukan di berbagai tempat, antara lain: a. Determinasi sampel
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian
19 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bagian Kimia Hasil Hutan Departemen Hasil Hutan Fakultas Kehutanan, Laboratorium Kimia Organik Departemen Kimia Fakultas MIPA
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kering, dengan hasil sebagai berikut: Table 2. Hasil Uji Pendahuluan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Uji Flavonoid Dari 100 g serbuk lamtoro diperoleh ekstrak metanol sebanyak 8,76 g. Untuk uji pendahuluan masih menggunakan serbuk lamtoro kering,
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pemeriksaan kandungan kimia kulit batang asam kandis ( Garcinia cowa. steroid, saponin, dan fenolik.(lampiran 1, Hal.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 1. Pemeriksaan kandungan kimia kulit batang asam kandis ( Garcinia cowa Roxb.) menunjukkan adanya golongan senyawa flavonoid, terpenoid, steroid, saponin, dan fenolik.(lampiran
Lebih terperinciKIMIA ANALISIS ORGANIK (2 SKS)
KIMIA ANALISIS ORGANIK (2 SKS) 1.PENDAHULUAN 2.KONSEP DASAR SPEKTROSKOPI 3.SPEKTROSKOPI UV-VIS 4.SPEKTROSKOPI IR 5.SPEKTROSKOPI 1 H-NMR 6.SPEKTROSKOPI 13 C-NMR 7.SPEKTROSKOPI MS 8.ELUSIDASI STRUKTUR Teknik
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari penelitian ini telah berhasil diisolasi senyawa flavonoid murni dari kayu akar
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Isolasi Senyawa Fenolik Dari penelitian ini telah berhasil diisolasi senyawa flavonoid murni dari kayu akar tumbuhan kenangkan yang diperoleh dari Desa Keputran Sukoharjo Kabupaten
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli-Desember 2014, bertempat di
III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli-Desember 2014, bertempat di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Lampung.
Lebih terperinciKROMATOGRAFI. Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc.
KROMATOGRAFI Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc. Tujuan Pembelajaran 1. Mahasiswa memahami pengertian dari kromatografi dan prinsip kerjanya 2. Mahasiswa mengetahui jenis-jenis kromatografi dan pemanfaatannya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
24 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental laboratorium. Metode yang digunakan untuk mengekstraksi kandungan kimia dalam daun ciplukan (Physalis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. November Pengambilan sampel Phaeoceros laevis (L.) Prosk.
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Oktober sampai dengan November 2015. Pengambilan sampel Phaeoceros laevis (L.) Prosk. dilakukan di daerah
Lebih terperinciAnalisis Fisiko Kimia
Analisis Fisiko Kimia KROMATOGRAFI Oleh : Dr. Harmita DEFINISI Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran didasarkan atas perbedaan distribusi dari komponen-komponen campuran tersebut diantara dua fase,
Lebih terperinciISOLASI DAN IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI DARI SIMPLISIA BASAH DAN SIMPLISIA KERING DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum) Tiara Mega Kusuma, Nurul Uswatun
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI DARI SIMPLISIA BASAH DAN SIMPLISIA KERING DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum) Tiara Mega Kusuma, Nurul Uswatun Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan metode purposive sampling, dimana pengambilan sampel dilakukan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Preparasi Sampel Sampel telur ayam yang digunakan berasal dari swalayan di daerah Surakarta diambil sebanyak 6 jenis sampel. Metode pengambilan sampel yaitu dengan metode
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Alat-alat 1. Alat Destilasi 2. Batang Pengaduk 3. Beaker Glass Pyrex 4. Botol Vial 5. Chamber 6. Corong Kaca 7. Corong Pisah 500 ml Pyrex 8. Ekstraktor 5000 ml Schoot/ Duran
Lebih terperinciBAB III PERCOBAAN DAN HASIL
BAB III PERCOBAAN DAN HASIL III.1 Alat dan Bahan Isolasi senyawa metabolit sekunder dari serbuk kulit akar dilakukan dengan cara ekstraksi menggunakan pelarut MeOH pada suhu kamar (maserasi). Pemisahan
Lebih terperinciHASIL DA PEMBAHASA. Kadar Air
Pemilihan Eluen Terbaik Pelat Kromatografi Lapis Tipis (KLT) yang digunakan adalah pelat aluminium jenis silika gel G 60 F 4. Ekstrak pekat ditotolkan pada pelat KLT. Setelah kering, langsung dielusi dalam
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN
BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN Tumbuhan labu dideterminasi untuk mengetahui kebenaran identitas botani dari tumbuhan yang digunakan. Hasil determinasi menyatakan bahwa tanaman yang diteliti adalah Cucubita
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM Praktikum HPLC, Analisa Tablet Vitamin C
LAPORAN PRAKTIKUM Praktikum HPLC, Analisa Tablet Vitamin C Nama : Ayu Elvana dan Herviani Sari Tanggal : 19 Desember 2012 Jam : 12.00-15.00 WIB Tujuan : 1. Praktikan dapat menentukan kadar vitamin C menggunakan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK (KI2051) PERCOBAAN 03 PEMISAHAN SENYAWA ORGANIK: EKSTRAKSI DAN ISOLASI KAFEIN DARI DAUN TEH SERTA UJI ALKALOID
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK (KI2051) PERCOBAAN 03 PEMISAHAN SENYAWA ORGANIK: EKSTRAKSI DAN ISOLASI KAFEIN DARI DAUN TEH SERTA UJI ALKALOID Nama : Anca Awal Sembada NIM : 11214003 ` Kelompok : 1 (Shift
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kuat dilaboratorium kimia. Metode kromatografi, karena pemanfaatannya
BAB I PENDAHULUAN Berbagai metode kromatografi memberikan cara pemisahan paling kuat dilaboratorium kimia. Metode kromatografi, karena pemanfaatannya yang leluasa, dipakai secara luas untuk pemisahan analitik
Lebih terperinciISOLASI DAN IDENTIFIKASI KANDUNGAN KIMIA DALAM EKSTRAK n-heksan DARI BUAH TANAMAN KAYU ULES (Helicteres isora L.)
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI KANDUNGAN KIMIA DALAM EKSTRAK n-heksan DARI BUAH TANAMAN KAYU ULES (Helicteres isora L.) Diah Widowati, Yunahara Farida, Titiek Martati ABSTRAK Telah dilakukan penelitian kandungan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan pada bulan Maret Juli 2014, bertempat di
19 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian telah dilakukan pada bulan Maret 2014 - Juli 2014, bertempat di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Lampung.
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN Sistem kromatografi yang digunakan merupakan kromatografi fasa balik, yaitu polaritas fasa gerak lebih polar daripada fasa diam, dengan kolom C-18 (n-oktadesil silan)
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL PERCBAAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk membuat, mengisolasi dan mengkarakterisasi derivat akrilamida. Penelitian diawali dengan mereaksikan akrilamida dengan anilin sulfat.
Lebih terperinciBab IV Hasil dan Pembahasan
Bab IV Hasil dan Pembahasan 4.1 Tahap Sintesis Biodiesel Pada tahap sintesis biodiesel, telah dibuat biodiesel dari minyak sawit, melalui reaksi transesterifikasi. Jenis alkohol yang digunakan adalah metanol,
Lebih terperinci3 Percobaan dan Hasil
3 Percobaan dan Hasil 3.1 Pengumpulan dan Persiapan sampel Sampel daun Desmodium triquetrum diperoleh dari Solo, Jawa Tengah pada bulan Oktober 2008 (sampel D. triquetrum (I)) dan Januari 2009 (sampel
Lebih terperinciLAPORAN TETAP KIMIA ANALITIK INSTRUMEN
LAPORAN TETAP KIMIA ANALITIK INSTRUMEN KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS I Oleh : Kelompok III 1. Bella Anggraini (061330400291) 2. Deka Pitaloka (061330400293) 3. Eka Anggraini (061330400298) 4. Elvania Novianti
Lebih terperinciRPKPS (RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER) KIMIA ANALISIS (TKK- 2248) 3 sks
RPKPS (RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER) KIMIA ANALISIS (TKK- 2248) 3 sks PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA M A L A N G 2014 1 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN
Lebih terperinciPHARMACY, Vol.06 No. 02 Agustus 2009 ISSN ANALISIS KUALITATIF PARASETAMOL PADA SEDIAAN JAMU SERBUK PEGAL LINU YANG BEREDAR DI PURWOKERTO
ANALISIS KUALITATIF PARASETAMOL PADA SEDIAAN JAMU SERBUK PEGAL LINU YANG BEREDAR DI PURWOKERTO Muhammad Irfan Firdaus*, Pri Iswati Utami * Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jl. Raya
Lebih terperinciOLIMPIADE SAINS NASIONAL Medan, 1-7 Agustus 2010 BIDANG KIMIA. Ujian Praktikum KIMIA ORGANIK. Waktu 150 menit. Kementerian Pendidikan Nasional
OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2010 Medan, 1-7 Agustus 2010 BIDANG KIMIA Ujian Praktikum KIMIA ORGANIK Waktu 150 menit Kementerian Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM. ISOLASI DNA, Isolasi Protein dan PCR (Elektroforesis agarose dan Acrylamic)
LAPORAN PRAKTIKUM ISOLASI DNA, Isolasi Protein dan PCR (Elektroforesis agarose dan Acrylamic) Nama : Rebecca Rumesty Lamtiar (127008016) Yulia Fitri Ghazali (127008007) Paska Rahmawati Situmorang (127008011)
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei-Desember 2013, bertempat di
22 III. METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei-Desember 2013, bertempat di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah biji paria (Momordica charantia)
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek atau bahan penelitian ini adalah biji paria (Momordica charantia) yang diperoleh dari Kampung Pamahan, Jati Asih, Bekasi Determinasi
Lebih terperinci3 Metodologi Penelitian
3 Metodologi Penelitian 3.1 Persiapan sampel Sampel kulit kayu Intsia bijuga Kuntze diperoleh dari desa Maribu, Irian Jaya. Sampel kulit kayu tersedia dalam bentuk potongan-potongan kasar. Selanjutnya,
Lebih terperinciABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR LAMPIRAN... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii PENDAHULUAN... 1 BAB I. TINJAUAN PUSTAKA... 3 1.1. Tinjauan Tumbuhan...
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
13 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Lokasi Penelitian Objek atau bahan yang digunakan untuk penelitian ini adalah tanaman dengan kode AGF yang diperoleh dari daerah Cihideng-Bandung. Penelitian berlangsung
Lebih terperinciSEJARAH. Pertama kali digunakan untuk memisahkan zat warna (chroma) tanaman
KROMATOGRAFI PENDAHULUAN Analisis komponen penyusun bahan pangan penting, tidak hanya mencakup makronutrien Analisis konvensional: lama, tenaga beasar, sering tidak akurat, tidak dapat mendeteksi pada
Lebih terperinciHigh Performance Liquid Chromatography (HPLC) Indah Solihah
High Performance Liquid Chromatography (HPLC) Indah Solihah HPLC Merupakan teknik pemisahan senyawa dengan cara melewatkan senyawa melalui fase diam (stationary phase) Senyawa dalam kolom tersebut akan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif yang ditunjang studi pustaka. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium kimia Analis Kesehatan
Lebih terperinciHigh Performance Liquid Chromatography (HPLC) Indah Solihah
High Performance Liquid Chromatography (HPLC) Indah Solihah HPLC Merupakan teknik pemisahan senyawa dengan cara melewatkan senyawa melalui fase diam (stationary phase) Senyawa dalam kolom tersebut akan
Lebih terperinciBABm METODOLOGI PENELITIAN
BABm METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1. Alat-alat yang digunakan Alat-alat yang digunakan adalah seperangkat destilasi sederhana (Elektromantel MX), neraca analitik, ultrasonik Kery Puisatron,
Lebih terperinciISOLASI DAN KARAKTERISASI GOLONGAN SENYAWA FENOLIK DARI KULIT BATANG TAMPOI (Baccaurea macrocarpa) DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN
ISOLASI DAN KARAKTERISASI GOLONGAN SENYAWA FENOLIK DARI KULIT BATANG TAMPOI (Baccaurea macrocarpa) DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN Novitaria 1*, Andi Hairil Alimuddin 1, Lia Destiarti 1 1 Progam Studi Kimia,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Ekstraksi Zat Warna Rhodamin B dalam Sampel
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Ekstraksi Zat Warna Rhodamin B dalam Sampel Zat warna sebagai bahan tambahan dalam kosmetika dekoratif berada dalam jumlah yang tidak terlalu besar. Paye dkk (2006) menyebutkan,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.L Hasil 4.L1. Ujifitokimiadaun Quercus gemelilflorg Bi Pada uji fitokimia terhadap daun Quercus gemelilflora Bi memberikan hasil yang positif terhadap steroid, fenolik dan
Lebih terperinciBABV Kromatografi Kolom (Column Chromatography)
BABV Kromatografi Kolom (Column Chromatography) Kromatografi kolom termasuk kromatografi cairan, adalah metoda pemisahan yang cukup baik untuk sampel lebih dari 1 gram. Pada kromatografi ini sampel sebagai
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini, pengambilan lima sampel yang dilakukan dengan cara memilih madu impor berasal Jerman, Austria, China, Australia, dan Swiss yang dijual
Lebih terperinciHigh Performance Liquid Chromatography (HPLC) Indah Solihah
High Performance Liquid Chromatography (HPLC) Indah Solihah HPLC Merupakan teknik pemisahan senyawa dengan cara melewatkan senyawa melalui fase diam (stationary phase) Senyawa dalam kolom tersebut akan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2014 Mei 2015 di UPT
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2014 Mei 2015 di UPT Laboratorium Terpadu dan Sentra Inovasi Teknologi Universitas Lampung, analisis
Lebih terperinciLampiran 1. Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1 Lampiran 2 Gambar 6. Tumbuhan suruhan (Peperomia pellucida H.B.&K.) Lampiran 3 Gambar 7. Herba suruhan (peperomiae pellucidae herba) Lampiran 4 Gambar 8. Simplisia herba suruhan (Peperomiae
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.L Hasil 4.1.1. Isolasi kulit batang tumbuhan Polyalthia sp (Annonaceae) Sebanyak 2 Kg kulit batang tuinbulian Polyalthia sp (Annonaceae) kering yang telah dihaluskan dimaserasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian yang terdahulu (Kevin, 2011), peneliti telah berhasil mendapatkan perolehan kembali (recovery) aspirin sebanyak 60-100% pada kedua
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah...
Lebih terperinciSNI Standar Nasional Indonesia. Kecap kedelai. Badan Standardisasi Nasional ICS
Standar Nasional Indonesia Kecap kedelai ICS 67.060 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Pendahuluan...ii 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan... 1 3 Definisi... 1 4 Klasifikasi... 1 5 Syarat
Lebih terperinciStudi Awal Isolasi dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Heksana dari Daging Buah Dillenia indica
ISSN 141-9891 Studi Awal Isolasi dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Heksana dari Daging Buah Dillenia indica Maruti Wulandari, Atastina S. Basuki, Rita Arbianti, dan Tania S. Utami Departemen Teknik Gas
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan Prosedur Penelitian
METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Desember 2010 sampai dengan Mei 2011 di Laboratorium Kimia Organik, Departemen Kimia Institut Pertanian Bogor (IPB),
Lebih terperinciLampiran 1 Bagan alir penelitian
LAMPIRAN Lampiran 1 Bagan alir penelitian Ampas Tebu Pencirian: Analisis Komposisi Kimia (Proksimat) Pencirian Selulosa: Densitas, Viskositas, DP, dan BM Preparasi Ampas Tebu Modifikasi Asetilasi (Cequeira
Lebih terperinciIsolasi Rhodinol dari Minyak Sereh Jawa Menggunakan Metode Kromatografi Kolom Tekan
Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Isolasi Rhodinol dari Minyak Sereh Jawa Menggunakan Metode Kromatografi Kolom Tekan Endah Sayekti 1*, Ajuk Sapar 1, Fitririyanti 1, Titin Anita Zaharah
Lebih terperinci3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat
3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2012 sampai Juli 2012. Pengambilan sampel dilakukan di Perairan Lampung Selatan, analisis aktivitas antioksidan dilakukan di
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN. 5.1 Penyiapan Bahan Hasil determinasi tumbuhan yang telah dilakukan di UPT Balai
40 BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Penyiapan Bahan Hasil determinasi tumbuhan yang telah dilakukan di UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Eka Karya Bali menunjukkan bahwa sampel tumbuhan yang diambil di
Lebih terperinci