PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TAMIANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TAMIANG"

Transkripsi

1 - 1 - PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TAMIANG QANUN KABUPATEN ACEH TAMIANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA TAMIANG BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH TAMIANG, Menimbang : a. bahwa sejak penyerahan aset dan pengelolaan Perusahaan Daerah Air Minum yang berada di wilayah Kabupaten Aceh Tamiang dari Pemerintah Kabupaten Aceh Timur kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, maka Perusahaan Daerah Air Minum dimaksud menjadi milik Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang; b. bahwa untuk kelangsungan pengelolaan Perusahaan Daerah Air Minum dalam pemberian pelayanan bidang penyediaan/penyaluran air minum kepada masyarakat, dipandang perlu menetapkan status kepemilikan, pengelolaan dan bentuk hukumnya; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, dan huruf b, perlu membentuk Qanun Kabupaten Aceh Tamiang tentang Pendirian Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Tamiang; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1962 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2387); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3821); 3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Keistimewaan Propinsi Daerah Istimewa Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 172; 4. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Nagan Raya, dan Kabupaten Aceh Tamiang di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 17, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4179); 5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 6. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4377); 7. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

2 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 9. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 26 Tambahan Lembaga Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 10. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemeritahan Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4633); 11. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3838); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 33 (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4490); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4858); 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 1998 tentang Bentuk Hukum Badan Usaha Milik Daerah; 16. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum; 17. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 1999 tentang Kepengurusan Badan Usaha Milik Daerah; 18. Keputusan Menteri Negara Otonomi Daerah Nomor 8 Tahun 2000 tentang Pedoman Akuntansi Perusahaan Daerah Air Minum; 19. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 907/MENKES/SK/VII/2002 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum; 20. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 43 Tahun 2000 tentang Pedoman Kerjasama Perusahaan Daerah dengan Pihak Ketiga; 21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2007 tentang Organ Kepegawaian Perusahaan Daerah Air Minum; 22. Qanun Aceh Nomor 3 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pembentukan Qanun (Lembaran Daerah Nanggroe Aceh Darussalam Tahun 2007 Nomor 03, Tambahan Lembaran Daerah Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 03); 23. Qanun Kabupaten Aceh Tamiang Nomor 7 Tahun 2008 tentang Pedoman Pendirian Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Aceh Tamiang (Lembaran Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2008 Nomor 7);

3 - 3 - Dengan Persetujuan Bersama, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT KABUPATEN ACEH TAMIANG dan BUPATI ACEH TAMIANG MEMUTUSKAN : Menetapkan : QANUN KABUPATEN ACEH TAMIANG TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA TAMIANG. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Qanun ini yang dimaksud dengan : 1. Kabupaten adalah Kabupaten Aceh Tamiang; 2. Pemerintah Daerah Kabupaten yang selanjutnya disebut Pemerintah Kabupaten adalah unsur penyelenggara pemerintahan daerah kabupaten yang terdiri atas Bupati dan Perangkat Daerah Kabupaten Aceh Tamiang. 3. Bupati adalah Bupati Aceh Tamiang; 4. Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten selanjutnya disingkat DPRK adalah Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Aceh Tamiang; 5. Sekretaris Daerah yang selanjutnya disebut SEKDA adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Tamiang; 6. Badan Usaha Milik Daerah adalah suatu badan usaha milik daerah yang dibentuk dan didirikan oleh pemerintah kabupaten dengan bentuk badan hukum Perseroan Terbatas atau Perusahaan Daerah. 7. Perusahaan Daerah Air Minum yang selanjutnya disingkat PDAM adalah Badan Usaha Milik Daerah bergerak di bidang pelayanan air minum. 8. Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Tamiang selanjutnya disebut PDAM Tirta Tamiang adalah Perusahaan Daerah Air Minum milik Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang; 9. Dewan Pengawas adalah Dewan Pengawas PDAM Tirta Tamiang; 10. Direktur adalah Direktur PDAM Tirta Tamiang; 11. Unit Pelayanan adalah Unit Pelayanan PDAM Tirta Tamiang; 12. Pegawai adalah pegawai PDAM Tirta Tamiang; 13. Jasa produksi adalah laba bersih setelah dikurangi dengan penyusutan, cadangan tujuan dan pengurangan yang wajar dalam perusahaan. BAB II PENDIRIAN DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 2 Dengan Qanun ini didirikan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dengan nama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Tamiang. Pasal 3 PDAM Tirta Tamiang berkedudukan dan berkantor pusat di Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang.

4 - 4 - BAB III MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 4 (1) PDAM Tirta Tamiang didirikan dengan maksud memberikan pelayanan penyediaan dan penyaluran air minum untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat serta mendukung pelaksanaan pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat; (2) Pendirian PDAM Tirta Tamiang bertujuan untuk : a. menjamin ketersediaan air minum untuk pemenuhan kebutuhan pokok bagi masyarakat; b. menyediakan air minum yang memenuhi syarat kualitas kesehatan kepada masyarakat; c. memperoleh laba dan/atau keuntungan dengan memperhatikan aspek sosial dan kemampuan masyarakat; d. memberikan konstribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Pemerintah Kabupaten. BAB IV PERMODALAN Pasal 5 (1) Modal dasar PDAM Tirta Tamiang terdiri atas kekayaan/aset yang dimiliki PDAM Tirta Peusada Kabupaten Aceh Timur yang telah diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang dan penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang serta modal Perusahaan sendiri. (2) Neraca permulaan perusahaan terdiri atas semua Aktiva dan Pasiva dalam bidang pengusahaan air minum. (3) Modal PDAM Tirta Tamiang sebagaimana tersebut pada ayat (1) dapat ditambah melalui penyertaan modal yang bersumber dari APBK, Kapitalisasi Cadangan dan sumber lainnya. (4) Penyertaan modal sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat berupa uang dan/atau aset yang dapat dinilai dengan uang. (5) Penyertaan modal dan penambahan penyertaan modal dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (6) Penyertaan Modal yang bersumber dari APBA dan APBN dan dalam rangka kerja sama dengan pihak ketiga dapat dilakukan atas persetujuan Bupati dan dikonsultasikan dengan DPRK Aceh Tamiang. (7) Semua alat likuide disimpan pada Bank Pembangunan Daerah dan atau Bank-bank Pemerintah lainnya. BAB V ORGANISASI Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas Pokok Dan Fungsi Pasal 6 PDAM Tirta Tamiang adalah Badan Usaha Milik Daerah Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang yang bergerak di bidang pelayanan air minum. Pasal 7 PDAM Tirta Tamiang mempunyai tugas melakukan pengelolaan air minum untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat mencakup aspek sosial, ekonomi, kesehatan dan pelayanan umum berdasarkan azas ekonomi perusahaan dalam kesatuan sistem pembinaan ekonomi Indonesia.

5 - 5 - Pasal 8 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, PDAM Tirta Tamiang mempunyai fungsi: a. perumusan, penyusunan dan pelaksanaan kebijakan bidang pengelolaan air minum; b. pelaksanaan pengurusan PDAM Tirta Tamiang sesuai dengan kebijakan pemerintah kabupaten dan berpedoman kepada ketentuan peraturan perundang-undangan; c. pengkoordinasian penyusunan program bidang pengelolaan air minum daerah; d. pelaksanaan pengembangan dan evaluasi program bidang pengelolaan air minum daerah; e. pengelolaan administrasi umum yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, humas, pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan; f. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugasnya. Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 9 (1) Susunan Organisasi PDAM Tirta Tamiang terdiri dari : a. Bupati selaku Pemilik Modal; b. Dewan Pengawas; c. Direktur; d. Bagian Umum dan Keuangan; e. Bagian Teknik; f. Satuan Pengawas Intern; g. Sub Bagian; h. Cabang; i. Unit- unit pelayanan/ranting. (2) Bagan struktur Susunan Organisasi PDAM Tirta Tamiang sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Qanun ini. Bagian Ketiga Bupati Selaku Pemilik Modal Pasal 10 Bupati selaku Kepala Pemerintah Daerah Kabupaten adalah Pemilik Modal PDAM Tirta Tamiang. Pasal 11 (1) Bupati berwenang memberikan persetujuan atas pengelolaan dan pengembangan usaha PDAM Tirta Tamiang yang diusulkan Direktur, setelah memperoleh pertimbangan dari Dewan Pengawas. (2) Kebijakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan sesuai dengan maksud, tujuan dan Anggaran Dasar PDAM Tirta Tamiang. Pasal 12 Bupati tidak bertanggung jawab atas segala akibat perbuatan hukum PDAM Tirta Tamiang dan tidak bertanggung jawab atas kerugian PDAM Tirta Tamiang melebihi nilai kekayaan daerah yang telah dipisahkan ke dalam PDAM Tirta Tamiang, kecuali apabila Bupati : a. memanfaatkan PDAM Tirta Tamiang secara langsung atau tidak langsung semata-mata untuk kepentingan pribadi atau kelompoknya; b. melibatkan PDAM Tirta Tamiang dalam perbuatan melawan hukum; atau c. menggunakan kekayaan PDAM Tirta Tamiang secara langsung atau tidak langsung dengan cara melawan hukum.

6 - 6 - Bagian Keempat Dewan Pengawas Paragraf 1 Pengangkatan Pasal 13 (1) Dewan Pengawas adalah dewan untuk membantu Bupati di bidang pengawasan dan pengelolaan PDAM Tirta Tamiang; (2) Anggota Dewan Pengawas sebagaimana pada ayat (1) terdiri dari pejabat Pemerintah Kabupaten, perorangan dan masyarakat konsumen yang memenuhi persyaratan. (3) Dewan Pengawas berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Bupati; (4) Dewan Pengawas diangkat oleh Bupati; Pasal 14 (1) Untuk dapat diangkat menjadi Anggota Dewan Pengawas harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Warga Negara Republik Indonesia; b. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; c. mempunyai akhlak dan moral yang baik; d. setia dan taat kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945; e. setia dan taat kepada Negara dan Pemerintah baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah; f. tidak pernah terlibat baik langsung maupun tidak langsung dalam setiap kegiatan yang mengkhianati Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 seperti organisasi terlarang; g. tidak dalam proses perkara di pengadilan; h. pendidikan minimal S-1; i. batas usia paling tinggi 65 (enam puluh lima) tahun; j. menguasai manajemen PDAM; k. menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugasnya; l. tidak terkait hubungan keluarga dengan Bupati atau dengan Direktur sampai derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun kesamping termasuk menantu dan ipar. (2) Pengangkatan anggota Dewan Pengawas ditetapkan dengan Keputusan Bupati. Pasal 15 (1) Jumlah Anggota Dewan Pengawas sebanyak 3 (tiga) orang. (2) Dari Anggota Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat seorang sebagai Ketua merangkap anggota dan seorang sebagai sekretaris merangkap anggota. Pasal 16 (1) Masa Jabatan anggota Dewan Pengawas paling lama 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan. (2) Pengangkatan kembali anggota Dewan Pengawas dibuktikan dengan kinerja baik dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan Direktur dan kemampuan PDAM Tirta Tamiang dalam meningkatkan kinerja dan pelayanan kebutuhan air minum kepada masyarakat. (3) Anggota Dewan Pengawas sebelum menjalankan tugasnya terlebih dahulu dilantik dan diambil sumpah/janji oleh Bupati.

7 - 7 - Pasal 17 Untuk membantu kelancaran tugas-tugas Dewan Pengawas dapat dibentuk Sekretariat Dewan Pengawas dengan Keputusan Ketua Dewan Pengawas. Paragraf 2 Tugas, Fungsi dan Wewenang Pasal 18 Dewan Pengawas mempunyai tugas sebagai berikut : a. melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan terhadap pengelolaan PDAM Tirta Tamiang. b. memberikan pertimbangan dan saran kepada Bupati baik diminta atau tidak diminta guna perbaikan dan pengembangan PDAM Tirta Tamiang dalam : 1. pengangkatan Direktur; 2. program kerja dan pengembangan usaha yang diajukan oleh Direktur; 3. rencana perubahan status kekayaan PDAM Tirta Tamiang; 4. rencana pinjaman dan ikatan hukum dengan pihak lain. c. menerima, memeriksa dan/atau menandatangani laporan triwulan dan laporan tahunan; d. menyetujui dan menyampaikan Rencana Strategis Bisnis (business plan/copporate plan) dan Rencana Bisnis dan Anggaran/Perubahan Anggaran Perusahaan yang disampaikan Direktur kepada Bupati untuk mendapat pengesahan. Pasal 19 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, Dewan Pengawas wajib memperhatikan efisiensi dan efektitas PDAM Tirta Tamiang, serta pemisahan tugas pengawasan dan tugas pengurusan PDAM Tirta Tamiang yang merupakan tugas dan tanggung jawab Direktur. Pasal 20 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut dalam Pasal 18, Dewan Pengawas mempunyai fungsi : a. pelaksanaan pengawasan terhadap program kerja perusahaan; b. pelaksanaan pengawasan sistem akuntansi manajemen perusahaan; c. pelaksanaan pengawasan terhadap kebijakan dan kinerja perusahaan; d. pelaksanaan kegiatan lain yang menyangkut pengawasan sesuai dengan pedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan; e. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 21 Dewan Pengawas mempunyai wewenang sebagai berikut : a. menilai kinerja Direktur dalam mengelola PDAM Tirta Tamiang; b. menilai Laporan Triwulan dan Laporan Tahunan yang disampaikan Direktur untuk mendapat pengesahan Bupati; c. meminta keterangan Direktur mengenai pengelolaan dan pengembangan PDAM Tirta Tamiang; dan d. mengusulkan pengangkatan, pemberhentian sementara, rehabilitasi dan pemberhentian Direktur kepada Bupati.

8 - 8 - Paragraf 3 Rapat-Rapat Pasal 22 (1) Dewan Pengawas mengadakan rapat sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali dan sewaktu-waktu bila diperlukan. (2) Dalam rapat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibicarakan hal-hal yang berhubungan dengan PDAM Tirta Tamiang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dan kewajibannya. (3) Keputusan rapat Badan Pengawas diambil atas dasar musyawarah untuk mufakat. (4) Untuk setiap rapat dibuat risalah rapat. Paragraf 4 Pemberhentian Pasal 23 (1) Anggota Dewan Pengawas berhenti karena: a. masa jabatannya telah berakhir; dan b. meninggal dunia. (2) Anggota Dewan Pengawas diberhentikan karena : a. permintaan sendiri; b. reorganisasi; c. kedudukan sebagai pejabat pemerintah kabupaten telah berakhir; d. mencapai batas usia 65 (enam puluh lima) tahun; e. tidak dapat melaksanakan tugas; f. melakukan tindakan yang merugikan PDAM Tirta Tamiang; g. melakukan tindakan atau bersikap yang bertentangan dengan kepentingan Daerah atau Negara; (3) Pemberhentian anggota Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh Bupati. Pasal 24 (1) Anggota Dewan Pengawas yang melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2) huruf f dan huruf g diberhentikan sementara oleh Bupati. (2) Pemberhentian sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati. Pasal 25 (1) Paling lambat 1 (satu) bulan sejak pemberhentian sementara, Bupati melaksanakan rapat yang dihadiri oleh anggota Dewan Pengawas untuk menetapkan yang bersangkutan untuk diberhentikan atau direhabilitasi. (2) Apabila dalam waktu 1 (satu) bulan Bupati belum melaksanakan rapat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pemberhentian sementara batal demi hukum. (3) Apabila dalam rapat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) anggota Dewan Pengawas yang melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2) huruf f dan hurup g tidak hadir tanpa alasan yang sah, yang bersangkutan dianggap menerima hasil rapat. (4) Apabila perbuatan yang dilakukan oleh anggota Dewan Pengawas merupakan tindak pidana yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, yang bersangkutan diberhentikan dengan tidak hormat.

9 - 9 - Paragraf 5 Penghasilan dan Jasa Pengabdian Pasal 26 Dewan Pengawas dapat diberikan penghasilan berupa uang jasa setiap bulannya, hasil keuntungan jasa produksi setiap tahunnya dan uang jasa pengabdian. Pasal 27 (1) Ketua Dewan Pengawas merangkap anggota menerima uang jasa paling banyak 45% (empat puluh lima persen) dari gaji Direktur. (2) Sekretaris Dewan Pengawas merangkap anggota menerima uang jasa paling banyak 40% (empat puluh persen) dari gaji Direktur. (3) Anggota Dewan Pengawas menerima uang jasa paling banyak 35% (tiga puluh lima persen) dari gaji Direktur. Pasal 28 Hasil keuntungan jasa produksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 diberikan secara proporsional kepada Dewan Pengawas apabila PDAM Tirta Tamiang memperoleh keuntungan. Pasal 29 Besarnya uang jasa dan hasil keuntungan jasa produksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 dan Pasal 28 ditetapkan oleh Bupati dengan memperhatikan kemampuan keuangan PDAM Tirta Tamiang. Pasal 30 (1) Dewan Pengawas mendapat uang jasa pengabdian yang ditetapkan oleh Bupati dengan memperhatikan kemampuan PDAM Tirta Tamiang. (2) Dewan Pengawas yang diberhentikan dengan hormat sebelum masa jabatannya berakhir, dapat diberikan uang jasa pengabdian dengan syarat telah menjalankan tugasnya paling singkat 1 (satu) tahun. (3) Besarnya uang jasa pengabdian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) didasarkan atas perhitungan lamanya bertugas dibagi masa jabatan dikalikan uang jasa bulan terakhir. Bagian Kelima Direktur Paragraf 1 Pengangkatan Pasal 31 (1) PDAM Tirta Tamiang dipimpin oleh seorang Direktur. (2) Direktur diangkat dan diberhentikan oleh Bupati atas usul Dewan Pengawas. (3) Direktur bertanggung jawab kepada Bupati melalui Dewan Pengawas; (4) Batas usia Direktur yang berasal dari luar PDAM Tirta Tamiang pada saat diangkat pertama kali berumur paling tinggi 50 (lima puluh) tahun. (5) Batas usia Direktur yang berasal dari PDAM Tirta Tamiang pada saat diangkat pertama kali berumur paling tinggi 55 (lima puluh lima) tahun. (6) Jabatan Direktur berakhir pada saat yang bersangkutan berumur paling tinggi 60 (enam puluh) tahun.

10 (7) Masa jabatan Direktur selama 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan; (8) Pengangkatan kembali sebagaimana dimaksud pada ayat (7) dilakukan apabila Direktur terbukti mampu meningkatkan kinerja PDAM Tirta Tamiang dan pelayanan kebutuhan air minum kepada masyarakat setiap tahun. (9) Apabila Direktur berhalangan, maka tugasnya dilaksanakan oleh salah seorang Kepala Bagian yang senior dalam jabatannya. (10) Pengecualian terhadap ayat (1) dapat dilakukan apabila salah seorang Kepala Bagian diangkat menjadi Direktur sampai dengan ditetapkannya Direktur definitif. Pasal 32 (1) Calon Direktur PDAM Tirta Tamiang harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. berpendidikan minimal Sarjana Strata 1 (S-1); b. mempunyai pengalaman kerja 10 tahun bagi yang berasal dari PDAM atau mempunyai pengalaman kerja minimal 15 tahun mengelola perusahaan bagi yang bukan berasal dari PDAM yang dibuktikan dengan surat keterangan (referensi) dari perusahaan sebelumnya dengan penilaian baik; c. lulus pelatihan manajemen air minum di dalam atau di luar negeri yang telah terakreditasi dibuktikan dengan sertifikasi atau ijazah; d. membuat dan menyajikan proposal mengenai visi dan misi PDAM; e. bersedia bekerja penuh waktu; f. tidak terkait hubungan keluarga dengan Bupati/Wakil Bupati atau Dewan Pengawas atau Direktur sebelumnya sampai derajat ketiga menurut garis lurus atau kesamping termasuk menantu dan ipar; dan g. lulus uji kelayakan dan kepatutan (Fit and Propertest) yang dilaksanakan oleh tim ahli yang ditunjuk oleh Bupati. (2) Pengangkatan Direktur PDAM Tirta Tamiang sebagaimana dimaksud ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati. Pasal 33 (1) Direktur PDAM Tirta Tamiang dilarang memangku jabatan rangkap : a. jabatan struktural dan fungsional lainnya pada Instansi/Lembaga Pemerintah, Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kabupaten; b. anggota Direksi pada BUMD lainnya, BUMN dan badan usaha swasta; c. jabatan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan PDAM Tirta Tamiang; dan/atau d. jabatan lain berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Direktur PDAM Tirta Tamiang tidak boleh mempunyai kepentingan pribadi secara langsung atau tidak langsung yang dapat menimbulkan benturan kepentingan PDAM Tirta Tamiang. Paragraf 2 Tugas dan Wewenang Pasal 34 Direktur PDAM Tirta Tamiang mempunyai tugas: a. melaksanakan pengelolaan, koordinasi dan pengawasan seluruh kegiatan operasional PDAM; b. membina pegawai: c. mengelola kekayaan PDAM Tirta Tamiang; d. menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan; e. menyusun Rencana Strategis Bisnis (business plan/corporate plan) 5 (lima) tahunan; f. menyusun Rencana Bisnis dan Anggaran/Perubahan Perusahaan yang merupakan penjabaran tahunan dari Rencana Strategis Bisnis (business plan/corporate plan) kepada Bupati melalui Dewan Pengawas; g. menyusun dan menyampaikan laporan seluruh kegiatan PDAM Tirta Tamiang.

11 Pasal 35 (1) Laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 huruf g terdiri dari laporan triwulan dan laporan tahunan. (2) Laporan triwulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari laporan kegiatan operasional dan keuangan yang disampaikan kepada Dewan Pengawas. (3) Laporan Tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari laporan keuangan yang telah diaudit dan laporan manajemen yang ditandatangani oleh Direksi bersama Dewan Pengawas disampaikan kepada Bupati; (4) Laporan Tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disampaikan paling lambat 120 (seratus dua puluh) hari setelah tahun buku PDAM Tirta Tamiang ditutup untuk disahkan oleh Bupati paling lambat dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah diterima. (5) Direktur menyebarluaskan laporan tahunan melalui media massa paling lambat 15 (lima belas) hari setelah disahkan oleh Bupati. (6) Anggota Dewan Pengawas yang tidak menandatangani laporan tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) harus menyebutkan alasannya secara tertulis. Pasal 36 Direktur dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 mempunyai wewenang : a. mengangkat dan memberhentikan Pegawai PDAM Tirta Tamiang berdasarkan peraturan kepegawaian PDAM; b. menetapkan susunan organisasi dan tata kerja PDAM dengan persetujuan Dewan Pengawas; c. menunjuk pegawai untuk menduduki jabatan di bawah Direksi; d. menetapkan kebijakan perusahaan atas persetujuan Bupati; e. mewakili PDAM Tirta Tamiang di dalam dan di luar Pengadilan: f. menunjuk kuasa untuk melakukan perbuatan hukum mewakili PDAM Tirta Tamiang; g. menandatangani laporan triwulan dan laporan tahunan; h. menjual, menjaminkan atau melepaskan aset milik PDAM Tirta Tamiang berdasarkan persetujuan Bupati atas pertimbangan Dewan Pengawas; i. melakukan pinjaman, mengikatkan diri dalam perjanjian, dan melakukan kerjasama dengan pihak lain dengan persetujuan Bupati atas pertimbangan Dewan Pengawas dengan menjaminkan aset PDAM Tirta Tamiang. Paragraf 3 Penunjukan Pejabat Sementara Pasal 37 (1) Apabila sampai berakhirnya masa jabatan Direktur, pengangkatan Direktur baru masih dalam proses penyelesaian, Bupati dapat menunjuk/mengangkat Direktur yang lama atau seorang pejabat struktural PDAM sebagai pejabat sementara. (2) Pengangkatan pejabat sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati. (3) Keputusan Bupati sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berlaku paling lama 6 (enam) bulan. (4) Pejabat sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dilakukan pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan. Paragraf 4 Penghasilan dan Hak-Hak Direktur Pasal 38 Penghasilan Direktur terdiri dari gaji, tunjangan dan hasil keuntungan jasa produksi yang ditetapkan oleh Bupati.

12 Pasal 39 (1) Tunjangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 terdiri dari: a. tunjangan kesehatan dalam bentuk pembayaran premi asuransi kesehatan kepada Lembaga Asuransi yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten; b. tunjangan kemahalan; c. perumahan dinas atau uang sewa rumah yang pantas. (2) Hasil keuntungan jasa produksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 diberikan setiap tahun apabila PDAM Tirta Tamiang memperoleh keuntungan. (3) Besarnya tunjangan dan hasil keuntungan jasa produksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan oleh Bupati setelah memperhatikan pendapat Dewan Pengawas dan kemampuan keuangan PDAM Tirta Tamiang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (4) Jumlah seluruh penghasilan Direktur, penghasilan Badan Pengawas, penghasilan pegawai dan tenaga kerja lainnya tidak boleh melebihi 40% (empat puluh persen) dari seluruh realisasi anggaran perusahaan tahun anggaran yang berjalan. (6) Pensiun Direktur diatur sesuai dengan ketentuan peraturan dana pensiun bersama (Dapenmapamsi). Pasal 40 Untuk mendukung kelancaran pengelolaan PDAM Tirta Tamiang, Direktur dapat diberikan dana representatif paling banyak 75% (tujuh puluh lima perseratus) dari jumlah penghasilan Direktur dalam 1 (satu) tahun. Paragraf 5 Cuti Pasal 41 (1) Direktur memperoleh hak cuti sebagai berikut: a. cuti tahunan; b. cuti besar; c. cuti sakit; d. cuti karena alasan penting atau cuti menunaikan ibadah haji; e. cuti nikah; f. cuti bersalin; g. cuti di luar tanggungan PDAM Tirta Tamiang. (2) Hak cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan setelah mendapat persetujuan Bupati atau pejabat yang ditunjuk; (3) Direktur selama melaksanakan cuti mendapat penghasilan penuh dari PDAM kecuali cuti di luar tanggungan PDAM Tirta Tamiang. (4) Ketentuan hak cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. (1) Direktur berhenti karena: a. masa jabatannya berakhir; dan b. meninggal dunia; Paragraf 6 Pemberhentian Pasal 42 (2) Direktur diberhentikan karena : a. permintaan sendiri; b. reorganisasi; c. melakukan tindakan yang merugikan PDAM; d. melakukan tindakan atau bersikap yang bertentangan dengan kepentingan Daerah atau Negara;

13 e. mencapai batas usia 60 (enam puluh) tahun; dan f. tidak dapat melaksanakan tugasnya. (3) Pemberhentian Direktur sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh Bupati. Pasal 43 (1) Direktur yang diduga melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (2) huruf c dan huruf d, diberhentikan sementara oleh Bupati; (2) Pemberhentian sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disertai dengan alasan dan diberitahukan kepada yang bersangkutan. Pasal 44 (1) Paling lambat 1 (satu) bulan sejak pemberhentian sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (1), Dewan Pengawas melakukan sidang yang dihadiri oleh Direktur untuk menetapkan yang bersangkutan diberhentikan atau direhabilitasi. (2) Dewan Pengawas melaporkan kepada Bupati hasil sidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai bahan Bupati untuk memberhentikan atau merehabilitasi. (3) Apabila dalam persidangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Direktur tidak hadir tanpa alasan yang sah, yang bersangkutan dianggap menerima hasil sidang Dewan Pengawas. (4) Apabila perbuatan yang dilakukan oleh Direktur merupakan tindak pidana dengan putusan bersalah dan telah memperoleh kekuatan hukum tetap yang bersangkutan diberhentikan dengan tidak hormat. Pasal 45 (1) Direktur yang diberhentikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (1) dan ayat (2) huruf a, huruf b, dan huruf e diberhentikan dengan hormat; (2) Direktur yang diberhentikan sebagaimana dimaksud pada Pasal 42 ayat (1) huruf b disamping hak-haknya sebagai Direktur juga diberikan uang duka sebesar 3 (tiga) kali penghasilan akhir, juga diberikan uang penghargaan yang besarnya ditetapkan secara proporsional; (3) Direktur yang diberhentikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 ayat (4) tidak menerima penghasilan dan hak-haknya sebagai Direktur; (4) Direktur yang diberhentikan sementara sebagaimana dimaksud pada Pasal 43, tidak menerima penghasilan dan hak-haknya sebagai Direktur selama dalam proses pemeriksaan; (5) Direktur yang diberhentikan karena berakhirnya masa jabatan dan tidak diangkat kembali diberikan uang penghargaan sesuai dengan kemampuan keuangan PDAM Tirta Tamiang. Pasal 46 (1) Bupati mengangkat pelaksana tugas apabila Direktur diberhentikan sebelum masa jabatannya berakhir; (2) Pengangkatan pelaksana tugas ditetapkan dengan Surat Tugas Bupati untuk masa tugas paling lama 3 (tiga) bulan dan dapat perpanjangan untuk satu kali masa tugas. Bagian Keenam Bagian Umum Dan Keuangan Pasal 47 Bagian Umum dan Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur.

14 Pasal 48 Bagian Umum dan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pengelolaan administrasi umum, kepegawaian keuangan serta pelayanan langganan. Pasal 49 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48, Bagian Umum dan Keuangan mempunyai fungsi : a. pelaksanaan pembinaan dan pengelolaan administrasi umum, administrasi kepegawaian, administrasi keuangan dan administrasi pelayanan langganan; b. perencanaan dan pengendalian sumber-sumber pendapatan, belanja dan kekayaan perusahaan; c. pengendalian pendapatan, hasil penagihan rekening, penggunaan air dan pelayanan langganan; d. melaksanakan tugas-tugas kedinasan yang diberikan oleh Direktur. Pasal 50 (1) Bagian Umum dan Keuangan membawahi; a. Sub Bagian Administrasi Umum ; b. Sub Bagian Pelayanan Langganan; c. Sub Bagian Pembukuan; d. Sub Bagian Kas dan penagihan. e. Sub. Bagian Kepegawaian. (2) Masing-masing Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Umum dan Keuangan sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 51 (1) Sub Bagian Administrasi Umum mempunyai tugas: a. melaksanakan surat menyurat, kearsipan dan perlengkapan; b. melaksanakan urusan perjalanan dinas dan urusan rumah tangga perusahaan; c. menyusun ketatalaksanaan dan mempersiapkan masalah peraturan pelaksanaan dan instruksi serta menghimpun peraturan perundang-undangan; d. melaksanakan administrasi penerimaan dan pengeluaran barang-barang digudang/ perusahaan; e. mengurus penyediaan, penerimaan, penyimpanan, pengamanan dan pengeluaran barang-barang digudang/perusahaan; f. mengurus administrasi pembelian barang-barang yang dibutuhkan oleh perusahaan; (2) Sub Bagian Pelayanan Langganan mempuyai tugas : a. memeriksa dan mencatat data penggunaan air pelanggan untuk diteruskan kepada pembuat rekening; b. memberikan pelayanan yang baik kepada para pelangan dan calon pelanggan; c. memberikan informasi proses permohonan menjadi pelanggan, permohonan perbaikan layanan dan keluhan dari pelanggan; d. memeriksa dan meneliti serta menyelenggarakan administrasi yang berhubungan dengan rekening air; dan e. melapor dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada kepala Bagian Umum dan Keuangan. (3) Sub Bagian Pembukuan mempunyai tugas : a. membuat inventarisasi data langganan dan data tunggakan ; b. melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan perusahaan; c. menyusun dan pengusulan Anggaran Perusahaan dan perubahannya; d. membuat laporan neraca rugi/laba perusahaan secara berkala; e. melaksanakan tugas-tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Umum dan keuangan yang menyangkut dengan bidang keuangan; dan

15 f. membuat laporan tertulis dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bagian Umum dan Keuangan. (4) Sub Bagian Kas dan penagihan mempunyai tugas : a. melaksanakan pengelolaan kas dan perbendaharaan keuangan perusahaan; b. menerima, mengeluarkan dan membukukan uang perusahaan; c. melakukan penagihan rekening air minum dari pelanggan yang belum membayar sampai dengan batas waktu yang ditentukan; d. membuat laporan situasi keuangan perusahaan; dan e. melapor dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada kepala Bagian Umum dan Keuangan. (5) Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas : a. melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian yang meliputi pencatatan data, pengaturan, penyimpanan dan pemeliharaan kepegawaian; b. menyiapkan laporan kepegawaian secara berkala dan menyiapkan usulan kenaikan pangkat, gaji berkala, mutasi, pensiun dan sebagainya; c. membuat daftar gaji dan penghasilan lainnya serta perhitungan pajak dan pengeluaran lainnya; d. melapor dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bagian Administrasi Umum. Bagian Ketujuh Bagian Teknik Pasal 52 Bagian Teknik dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur. Pasal 53 Bagian Teknik mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pengelolaan operasional dibidang teknik instalansi/produksi, peralatan/perawatan dan perencanaan teknis air minum. Pasal 54 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53, Bagian Teknik mempunyai fungsi : a. pelaksanaan pembinaan, pengelolaan dan perawatan instalasi air minum; b. pelaksanaan pengadaan dan pengelolaan administrasi teknik, produksi, distribusi dan peralatan teknik; c. pengkoordinasian dan mengendalikan kegiatan dibidang perencanaan kegiatan, produksi, distribusi dan perawatan teknik; d. pengkoordinasian dan pengendalian pemeliharaan instalasi produksi sumber air; e. pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pengujian peralatan teknik dan bahan-bahan kimia; dan f. melaksanakan tugas-tugas kedinasan yang diberikan Direktur sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 55 (1). Bagian Teknik terdiri dari : a. Sub Bagian Transmisi dan Distribusi; b. Sub Bagian Produksi dan Perawatan; c. Sub Bagian Perencanaan Teknik; d. Sub Bagian Meter Air dan Pengendalian Kehilangan Air. (2). Masing-masing Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Teknik sesuai dengan bidang tugasnya.

16 Pasal 56 (1) Sub Bagian Transmisi dan Distribusi mempunyai tugas : a. menjamin kelancaran penyaluran air minum dari reservoir serta melaksanakan pendistribusian yang merata kepada pelanggan; b. menjaga berfungsinya seluruh pipa transmisi dan distribusi, peralatan serta memelihara kebersihan lingkungan di sekitar jalur pipa transmisi; c. melakukan pemutusan sambungan aliran air pelanggan baik atas permintaan sendiri atau karena pelanggaran; d. melakukan pemeliharaan serta pengamanan keseluruhan jaringan pipa dan peralatannya; e. melaksanakan tugas-tugas kedinasan yang diberikan oleh Kepala Bagian Teknik;dan f. melaporkan dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bagian Teknik. (2) Sub Bagian Produksi dan Perawatan mempunyai tugas: a. menjamin kualitas dan kuantitas serta kelancaran air minum dari instalasi/treatment plant; b. menjalankan, memelihara dan mengamankan peralatan instalasi pengolahan air dan menjaga kebersihan diruangan instalasi; c. melaksanakan kegiatan pengujian bahan kimia yang dipergunakan; d. melaksanakan analisa bakteriologis serta mengawasi volume air dari sumber sebagaimana tercatat pada panel peralatan teknik agar kualitas pengolahan dapat dicapai secara optimal; e. melaksanakan tugas-tugas kedinasan yang diberikan oleh Kepala Bagian Teknik; f. Melaporkan dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bagian Teknik. (3) Sub Bagian Perencanaan Teknik mempunyai tugas : a. menyusun rencana dan program kerja dalam bidang produksi, perpipaan dan teknik sipil lainnya; b. membuat gambar-gambar sesuai dengan perencanaan teknik dan detail jaringan pipa distribusi yang ada; c. menyelenggarakan administrasi, inventaris dan dokumentasi teknik dan data harga yang diperlukan untuk perencanaan; d. membuat/menetapkan spesifikasi teknik dan standar harga perencanaan; e. memberikan saran teknik dan pengawasan dalam perencanaan pemberian pekejaan dan mempersiapkan naskah-naskah dalam pemberian tugas pekerjaan; f. melaporkan dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bagian Teknik. (4) Sub Bagian Meter Air dan Pengendalian Kehilangan Air mempunyai tugas : a. melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan peralatan pengolahan air minum (meter air, mesin dan pompa dan lain-lain); b. pengujian, penelitian dan menilai peralatan teknik sesuai dengan kebutuhan perusahaan; c. melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan meter air pelanggan; d. melakukan penyegelan dan pembongkaran meter air; e. melakukan pemeriksaan peralatan teknik dan pendataan meter air; f. melakukan pengendalian dan pengawasan kehilangan dan kebocoran air. Bagian Kedelapan Satuan Pengawas Intern Pasal 57 (1) Satuan Pengawas Intern adalah unsur pembantu Direktur dibidang pengawasan intern perusahaan; (2) Satuan Pengawas Intern dipimpin oleh Kepala Satuan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur.

17 Pasal 58 Satuan Pengawas Intern mempunyai tugas melakukan pengawasan intern perusahaan yang meliputi pengawasan terhadap teknik operasional dan hubungan langganan, sistem akuntansi manajemen, lingkungan dan kepegawaian PDAM Tirta Tamiang. Pasal 59 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58, Satuan Pengawas Intern mempunyai fungsi : a. pelaksanan pengawasan terhadap manajemen perusahaan yang meliputi efisiensi dan efektifitas serta operasional dan hubungan langganan perusahaan; b. pelaksanaan pengawasan terhadap prosedur dan sistem akuntansi dan manajemen perusahaan; c. pelaksanaan pengawasan terhadap keamanan dan ketertiban lingkungan perusahaan; d. pelaksanaan pengawasan terhadap pembinaan dan pengelolaan administrasi kepegawaian perusahaan; e. melakukan pemeriksaan yang meliputi seluruh aspek kegiatan manajemen yang menyangkut aspek efisiensi dan efektifitas perusahaan; f. melaksanakan tugas-tugas kedinasan yang diberikan oleh Direktur sesuai bidang tugasnya; g. melaporkan dan mengevaluasi hasil pemeriksaan serta memberikan rekomendasi atau saran perbaikan yang perlu untuk dipergunakan sebagai bahan pengambilan keputusan Direktur. Pasal 60 (1) Satuan Pengawas Intern terdiri dari : a. Kepala Sub Satuan Teknik Operasional dan Hubungan Langganan. b. Kepala Sub Satuan Lingkungan dan Administrasi Umum Keuangan. (2) Masing-masing Sub Satuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang Kepala Sub Satuan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Satuan Pengawas Intern sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 61 (1) Sub Satuan Teknik Operasional dan Hubungan Langganan mempunyai tugas: a. melakukan pengawasan pelaksanaan prosedur dan penerapan teknik operasional perusahaan; b. pengawasan terhadap pelaksanaan pemberian pelayanan kepada pelangganan; c. melakukan pemeriksaan terhadap sistem dan prosedur yang sudah diterapkan; d. membuat laporan dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Satuan Pengawas Intern; e. melaksanakan tugas-tugas kedinasan yang diberikan Kepala Satuan Intern. (2) Sub Bagian Lingkungan dan Administrasi Umum Keuangan mempunyai tugas : a. melakukan pengawasan terhadap keamanan dan ketertiban lingkungan perusahaan; b. pengawasan terhadap pelaksanaan pengelolaan administrasi umum, kepegawaian dan keuangan perusahaan, c. melaksanakan pemeriksaan terhadap sistem dan prosedur yang sudah diterapkan; d. pengawasan pelaksanaan pengamanan kekayaan milik perusahaan, e. membuat laporan dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Satuan Pengawas Intern; f. melaksanakan tugas-tugas kedinasan yang diberikan oleh Kepala Satuan Pengawas Intern. Bagian Kesembilan Cabang Pasal 62 (1) Cabang merupakan unsur pelayanan PDAM Tirta Tamiang yang mempunyai wilayah kerja satu atau beberapa kecamatan.

18 (2) Cabang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur PDAM Tirta Tamiang. (3) Cabang dipimpin oleh seorang Kepala Cabang yang membantu Direktur PDAM Tirta Tamiang dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi PDAM Tirta Tamiang. Pasal 63 Cabang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas-tugas yang diberikan Direktur PDAM Tirta Tamiang dalam mengelola administrasi umum dan teknik; Pasal 64 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63, cabang mempunyai fungsi meliputi : a. perencanaan program kerja cabang, b. pelaksanaan pengelolaan cabang; c. pengawasan kegiatan operasional cabang. Pasal 65 (1) Cabang terdiri dari : a. Urusan Administrasi Umum; b. Urusan Teknik. (2) Masing-masing Urusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang Kepala Urusan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Cabang sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 66 (1) Urusan administrasi umum mempunyai tugas : a. melaksanakan pengelolaan administrasi umum, tata usaha dan kebutuhan cabang; b. melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan perusahaan; c. menyelenggarakan pelayanan kepada pelanggan dan calon pelanggan; d. melaksanakan tugas-tugas kedinasan yang diberikan oleh Kepala Cabang. e. membuat laporan dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Cabang. (2) Urusan teknik mempunyai tugas : a. melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan peralatan pengolahan air minum meliputi meter air, mesin dan pompa dan lain-lain; b. melakukan pemeriksaan peralatan teknik dan pendataan meter air milik perusahaan; c. menjamin kelancaran pengaliran air minum dari reservoir serta melaksanakan pendistribusian yang merata kepada pelanggan; d. menjaga berfungsinya seluruh pipa transmisi dan distribusi, peralatan serta memelihara kebersihan lingkungan di sekitar jalur pipa transmisi; e. menyelenggarakan administrasi, inventaris dan pengamanan barang dan peralatan teknik milik perusahaan; f. melaksanakan tugas-tugas kedinasan yang diberikan oleh Kepala Cabang. g. membuat laporan dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Cabang. Bagian Kesepuluh Unit Pelayanan/Ranting Pasal 67 (1) Unit Pelayanan/Ranting merupakan unsur pelayanan PDAM Tirta Tamiang yang mempunyai wilayah kerja tingkat kecamatan. (2) Unit Pelayanan/Ranting berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur PDAM Tirta Tamiang.

19 (3) Unit Pelayanan/Ranting dipimpin oleh seorang Kepala Unit Pelayanan/Ranting yang membantu Direktur PDAM Tirta Tamiang dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Unit Pelayanan/Ranting. Pasal 68 Unit Pelayanan/Ranting mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas-tugas yang diberikan Direktur PDAM Tirta Tamiang dalam mengelola Unit Pelayanan/Ranting yang meliputi pengelolaan administrasi umum dan teknik. BAB VI PEGAWAI Bagian Kesatu Pengangkatan Pasal 69 (1) Pengangkatan pegawai PDAM Tirta Tamiang harus memenuhi persyaratan; a. Warga Negara Republik Indonesia; b. berkelakuan baik dan belum pernah di hukum; c. mempunyai pendidikan, kecakapan dan keahlian yang diperlukan; d. dinyatakan sehat oleh rumah sakit umum yang ditunjuk oleh Direktur; e. usia paling tinggi 35 (tiga puluh lima) tahun; f. lulus seleksi penerimaan Calon Pegawai PDAM Tirta Tamiang. (2) Pengangkatan pegawai dilakukan setelah melalui masa percobaan paling singkat 3 (tiga) bulan dan paling lama 6 (enam) bulan dengan ketentuan memenuhi Daftar Penilaian Kerja setiap unsur paling sedikit bernilai baik. (3) Selama masa percobaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) penilaian yang dilakukan meliputi: a. loyalitas; b. kecakapan; c. kesehatan; d. kerjasama; e. kerajinan; f. prestasi kerja; g. kejujuran. (4). Apabila pada akhir masa percobaan calon pegawai tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dapat diberhentikan tanpa mendapat uang pesangon. Pasal 70 (1) Direksi dapat mengangkat tenaga honorer atau tenaga kontrak dengan pemberian honorarium yang besarnya ditetapkan dengan keputusan Direktur berpedoman pada Upah Minimun Provinsi dan Kabupaten/Kota. (2) Tenaga honorer atau tenaga kontrak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak menduduki jabatan struktural PDAM Tirta Tamiang. Pasal 71 (1) Batas usia pensiun pegawai PDAM 56 ( lima puluh enam ) tahun. (2) Pegawai yang memasuki masa pensiun dapat diberikan kenaikan pangkat pengabdian setingkat lebih tinggi dari pangkatnya dengan ketentuan paling sedikit telah 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir.

20 Bagian kedua Penghasilan dan Cuti Pasal 72 (1) Pegawai PDAM berhak atas gaji, tunjangan dan penghasilan lainnya yang sah sesuai dengan pangkat, jenis pekerjaan dan tanggung jawabnya. (2) Tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. tunjangan jabatan; b. tunjangan kesehatan; c. tunjangan pelaksana; d. tunjangan keahlian; e. tunjangan perumahan; f. tunjangan transport; g. tunjangan pangan; h. tunjangan kemahalan; i. tunjangan anak; j. tunjangan Istri/Suami; k. tunjangan pengganti pemakaian air; l. tunjangan lain lain. (3) Tunjangan Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b diberikan kepada pegawai beserta keluarganya yang menjadi tanggungan. (4) Tunjangan Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pengobatan dan/atau perawatan dirumah sakit, klinik dan lain-lain yang pelaksanaanya ditetapkan dengan keputusan Direktur. (5) Pemberian hak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disesuaikan dengan kemampuan keuangan PDAM Tirta Tamiang. Pasal 73 (1) Penyusunan skala gaji pegawai PDAM Tirta Tamiang mengacu pada prinsip-prinsip skala gaji Pegawai Negeri Sipil yang disesuaikan dengan kemampuan keuangan PDAM Tirta Tamiang. (2) Ketentuan gaji pegawai PDAM Tirta Tamiang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Direktur atas persetujuan Dewan Pengawas. Pasal 74 (1) Pegawai yang beristri/bersuami diberikan tunjangan istri/suami paling tinggi 10% (sepuluh persen) dari gaji pokok. (2) Pegawai yang mempunyai anak berumur kurang dari 21 (dua puluh satu) tahun, belum mempunyai penghasilan sendiri dan belum atau tidak menikah diberikan tunjangan anak sebesar 5 % (lima persen) dari gaji pokok untuk setiap anak. (3) Tunjangan anak sebagaimana dimaksud pada ayat 2 (dua) dapat diperpanjang sampai umur 25 (dua puluh lima) tahun dalam hal anak masih bersekolah/kuliah yang dibuktikan dengan surat keterangan dari sekolah/perguruan tinggi. (4) Tunjangan anak sebagaimana dimaksud pada ayat 2 (dua) di berikan paling banyak untuk 3 (tiga) orang anak. Pasal 75 (1) Pegawai berhak atas jaminan hari tua yang dananya di himpun dari usaha PDAM Tirta Tamiang.yang ditetapkan dengan keputusan Direktur. (2) Besarnya tunjangan jaminan hari tua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didasarkan atas perhitungan gaji.

21 Pasal 76 Dalam hal PDAM Tirta Tamiang.memperoleh keuntungan, pegawai PDAM Tirta Tamiang dapat diberikan bagian dari hasil keuntungan jasa produksi setiap tahun sesuai dengan kemampuan keuangan PDAM Tirta Tamiang. Pasal 77 (1) Pegawai yang memiliki nilai rata-rata baik dalam Daftar Penilaian Kerja Pegawai diberikan gaji berkala. (2) Apabila yang bersangkutan belum memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), kenaikan gaji berkala ditunda paling lama 2 (dua) tahun. Pasal 78 (1) Pegawai memperoleh hak cuti meliputi : a. cuti tahunan; b. cuti besar; c. cuti sakit; d. cuti karena alasan penting atau cuti untuk menunaikan ibadah haji; e. cuti nikah; f. cuti bersalin;dan g. cuti di luar tanggungan PDAM Tirta Tamiang. (2) Pegawai yang menjalankan cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tetap diberikan penghasilan penuh, kecuali cuti di luar tanggungan PDAM Tirta Tamiang. (3) Pelaksanaan cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut oleh Bupati berpedoman pada ketentuan peraturan perundang undangan. Bagian Ketiga Penghargaan dan tanda jasa Pasal 79 (1) Direktur memberikan penghargaan kepada pegawai yang mempunyai masa kerja secara terus menerus selama 10 tahun, 20 tahun dan 30 tahun yang besarnya disesuaikan dengan kemampuan PDAM Tirta Tamiang.. (2) Direktur memberikan tanda jasa kepada pegawai yang telah menunjukkan prestasi luar biasa dalam pengembangan PDAM Tirta Tamiang. (3) Pemberian penghargaan dan tanda jasa kepada pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Direktur. Bagian keempat Kewajiban dan Larangan Pasal 80 Setiap pegawai wajib : a. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila dan melaksanakan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; b. mengutamakan kepentingan perusahaan dari pada kepentingan pribadi atau golongan. c. mematuhi dan mentaati segala kewajiban dan larangan; dan d. memegang teguh rahasia perusahaan dan rahasia jabatan. Pasal 81 Pegawai dilarang : a. mencemarkan nama baik Perusahaan, Daerah dan/atau Negara;

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN LUMAJANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 08 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PROBOLINGGO NOMOR 10 TAHUN 1986 TENTANG

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOM0R : 7 TAHUN : 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KAHURIPAN KABUPATEN BOGOR DENGAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD. Nomor 5 Tahun 2012 Seri D Nomor 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD. Nomor 5 Tahun 2012 Seri D Nomor 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD Nomor 5 Tahun 2012 Seri D Nomor 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 2 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 2 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 2 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 2 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 2 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 2 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN LOMBOK

Lebih terperinci

BUPATI HULU SUNGAI UTARA

BUPATI HULU SUNGAI UTARA BUPATI HULU SUNGAI UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK DIREKSI, DEWAN PENGAWAS, DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI TANA TORAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANA TORAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANA TORAJA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANA TORAJA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN TANA TORAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN OGAN KOMERING ULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN OGAN KOMERING ULU Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Ogan Komering

Lebih terperinci

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KRUENG PEUSANGAN

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KRUENG PEUSANGAN QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KRUENG PEUSANGAN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MUARO JAMBI NOMOR : 02 TAHUN 2013 TLD NO : 02

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MUARO JAMBI NOMOR : 02 TAHUN 2013 TLD NO : 02 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MUARO JAMBI NOMOR : 02 TAHUN 2013 TLD NO : 02 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARO JAMBI NOMOR 02 TAHUN 2013 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA MUARO

Lebih terperinci

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N W A L I K O T A B A N J A R M A S I N PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK DIREKSI, DEWAN PENGAWAS DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM BANDARMASIH

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LD. 6 2010 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA INTAN KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG RA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA MULIA KABUPATEN PEMALANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PEMALANG,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang Mengingat : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang Mengingat : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2009 NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI TANGGAL : 30 APRIL 2009 NOMOR : 3 TAHUN 2009 TENTANG : PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA BUMI WIBAWA Sekretariat Daerah Kota

Lebih terperinci

Pasal 71. Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Pasal 71. Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Pasal 71 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA MAGELANG

PEMERINTAH KOTA MAGELANG PEMERINTAH KOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA MAGELANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG,

Lebih terperinci

BUPATI TEBO PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEBO NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUMTIRTA MUARO

BUPATI TEBO PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEBO NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUMTIRTA MUARO BUPATI TEBO PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEBO NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUMTIRTA MUARO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEBO, Menimbang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG NOMOR 4 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG SERI E PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR NOMOR 13 TAHUN 2004

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK UTARA PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN LOMBOK UTARA

BUPATI LOMBOK UTARA PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN LOMBOK UTARA BUPATI LOMBOK UTARA PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN LOMBOK UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK UTARA, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABIPATEN MAROS NOMOR : 05 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH PENGELOLAAN ASSET KABUPATEN MAROS

PERATURAN DAERAH KABIPATEN MAROS NOMOR : 05 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH PENGELOLAAN ASSET KABUPATEN MAROS PERATURAN DAERAH KABIPATEN MAROS NOMOR : 05 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH PENGELOLAAN ASSET KABUPATEN MAROS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAROS Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH TAHUN 2011 NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH TAHUN 2011 NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN TAHUN 2011 NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING

Lebih terperinci

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH PASAR KOTA KEDIRI WALIKOTA KEDIRI,

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH PASAR KOTA KEDIRI WALIKOTA KEDIRI, WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH PASAR KOTA KEDIRI WALIKOTA KEDIRI, Menimbang bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 8 ayat

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 5

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR : 06 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH PERTANIAN KABUPATEN MAROS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR : 06 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH PERTANIAN KABUPATEN MAROS SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR : 06 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH PERTANIAN KABUPATEN MAROS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAROS Menimbang : a. bahwa sektor

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 01 Tahun : 2009 Seri : D

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 01 Tahun : 2009 Seri : D LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 01 Tahun : 2009 Seri : D PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 11 TAHUN 2OO9 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA BENTENG KOTA TANGERANG

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 11 TAHUN 2OO9 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA BENTENG KOTA TANGERANG PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 11 TAHUN 2OO9 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA BENTENG KOTA TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG KEPENGURUSAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG KEPENGURUSAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG KEPENGURUSAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HULU SUNGAI TENGAH, Menimbang : a. Bahwa dalam

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS NOMOR : 7 TAHUN 2011 T E N T A N G

BUPATI KAPUAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS NOMOR : 7 TAHUN 2011 T E N T A N G SALINAN BUPATI KAPUAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS NOMOR : 7 TAHUN 2011 T E N T A N G PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KAPUAS NOMOR 15 TAHUN 1990 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUNGO NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PDAM PANCURAN TELAGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BUNGO, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN TANAH LAUT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN TANAH LAUT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN TANAH LAUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANAH LAUT, Menimbang :

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 02 TAHUN 2011 T E N T A N G ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA MAYANG

PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 02 TAHUN 2011 T E N T A N G ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA MAYANG PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 02 TAHUN 2011 T E N T A N G ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA MAYANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA JAMBI, Menimbang : a. bahwa organ

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2013 NOMOR 33 SERI E

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2013 NOMOR 33 SERI E BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2013 NOMOR 33 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA PAKUAN KOTA BOGOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SEMARANG

BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SEMARANG BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

Lebih terperinci

BUPATI PANDEGLANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI PANDEGLANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, BUPATI PANDEGLANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN MAJALENGKA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN MAJALENGKA LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 16 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN MAJALENGKA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN JEPARA

BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN JEPARA BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN JEPARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA, Menimbang : a. bahwa Perusahaan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG PERATURAN DAERAH KOTA SINGKAWANG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM GUNUNG POTENG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SINGKAWANG, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 3 SERI D

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 3 SERI D BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 3 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG ORGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA PAKUAN KOTA BOGOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 41 Tahun 2016 Seri E Nomor 30 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 41 Tahun 2016 Seri E Nomor 30 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BOGOR Nomor 41 Tahun 2016 Seri E Nomor 30 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA PAKUAN KOTA BOGOR Diundangkan dalam

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA RAFLESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

RANCANGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

RANCANGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN Menimbang : a. Mengingat : PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR TAHUN 2012 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR BERSIH TIRTA UTAMA PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN WAKATOBI BAGIAN HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN SETDA KABUPATEN WAKATOBI

Lebih terperinci

WALIKOTA PALU PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALU,

WALIKOTA PALU PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALU, u SALINAN WALIKOTA PALU PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALU, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pembangunan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT ALLAH TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT ALLAH TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT ALLAH TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN, Menimbang : bahwa dengan telah diberlakukannya

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH WISMA MAROS KABUPATEN MAROS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH WISMA MAROS KABUPATEN MAROS SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH WISMA MAROS KABUPATEN MAROS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAROS, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 10 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA DEPOK

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 10 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA DEPOK LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 10 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA DEPOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA DEPOK,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BATU

PEMERINTAH KOTA BATU PEMERINTAH KOTA BATU PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

: 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

: 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; PERATURAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA LUBUKLINGGAU, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya Peraturan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KERTA RAHARJA KABUPATEN

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KERTA RAHARJA KABUPATEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KERTA RAHARJA KABUPATEN TANGERANG Menimbang DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG PERATURAN DAERAH KOTA SINGKAWANG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM GUNUNG POTENG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SINGKAWANG, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HALMAHERA BARAT NOMOR 4 TAHUN 2011

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HALMAHERA BARAT NOMOR 4 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HALMAHERA BARAT NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN HALMAHERA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HALMAHERA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR TAHUN 2010 NOMOR 5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR TAHUN 2010 NOMOR 5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR TAHUN 2010 NOMOR 5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN KUTAI TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

WALIKOTA PANGKALPINANG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM

WALIKOTA PANGKALPINANG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM WALIKOTA PANGKALPINANG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PANGKALPINANG,

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 23 TAHUN 2007 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SITUBONDO

PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 23 TAHUN 2007 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 23 TAHUN 2007 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang : a. bahwa guna

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MELAWI NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN MELAWI

PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MELAWI NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN MELAWI PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MELAWI NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN MELAWI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MELAWI, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SEMARANG

BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SEMARANG BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

Lebih terperinci

WALIKOTA LANGSA QANUN KOTA LANGSA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA LANGSA QANUN KOTA LANGSA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG WALIKOTA LANGSA QANUN KOTA LANGSA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KEUMUENENG KOTA LANGSA DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA LANGSA,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BARRU

PEMERINTAH KABUPATEN BARRU PEMERINTAH KABUPATEN BARRU PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARRU NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN BARRU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARRU, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KHATULISTIWA DENGANN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KHATULISTIWA DENGANN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KHATULISTIWA DENGANN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PONTIANAK, Menimbang : a. b. c. Mengingat : 1. 2. bahwa

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA Nomor 5 Tahun 2014 SALINAN WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 04

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG KETENTUAN POKOK DEWAN PENGAWAS, DIREKTUR DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA MEDAL KABUPATEN SUMEDANG Menimbang DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR BERSIH TIRTA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PEMERINTAH KOTA SURABAYA PEMERINTAH KOTA SURABAYA SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA BALIKPAPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA BALIKPAPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA BALIKPAPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

WALIKOTA LHOKSEUMAWE

WALIKOTA LHOKSEUMAWE WALIKOTA LHOKSEUMAWE QANUN KOTA LHOKSEUMAWE NOMOR 04 TAHUN 2011 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) IE BEUSAREE RATA KOTA LHOKSEUMAWE BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 11 TAHUN 2011 SERI E.3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 11 TAHUN 2011 SERI E.3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 11 TAHUN 2011 SERI E.3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA JATI KABUPATEN CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI INDRAMAYU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 15 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA DARMA AYU KABUPATEN INDRAMAYU

BUPATI INDRAMAYU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 15 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA DARMA AYU KABUPATEN INDRAMAYU BUPATI INDRAMAYU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 15 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA DARMA AYU KABUPATEN INDRAMAYU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 2 TAHUN : 2009 SERI : D

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 2 TAHUN : 2009 SERI : D LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 2 TAHUN : 2009 SERI : D PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 3 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR 6 TAHUN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 15 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 15 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 15 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH PASAR BERMARTABAT KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TIMUR PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA PEUSADA

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TIMUR PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA PEUSADA 1 PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TIMUR PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA PEUSADA BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTO PANGURIPAN KABUPATEN KENDAL

PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTO PANGURIPAN KABUPATEN KENDAL 1 PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTO PANGURIPAN KABUPATEN KENDAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KENDAL,

Lebih terperinci

BUPATI KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR TAHUN TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN KUDUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR TAHUN TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN KUDUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA RANCANGAN BUPATI KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR TAHUN TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN KUDUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN JOMBANG

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN JOMBANG BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN JOMBANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JOMBANG, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KARIMUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KARIMUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KARIMUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARIMUN, Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan dan percepatan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 2 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 21 TAHUN 2010

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 2 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 21 TAHUN 2010 BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 2 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN

Lebih terperinci

BUPATI POLEWALI MANDAR

BUPATI POLEWALI MANDAR BUPATI POLEWALI MANDAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI POLEWALI MANDAR, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

WALIKOTA TEGAL PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA TEGAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA TEGAL PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA TEGAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Hasil pembahasan Tgl 07-3 - 2011 SALINAN WALIKOTA TEGAL PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA TEGAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TEGAL, Menimbang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON 2 NOMOR 4 TAHUN 2012 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 9 TAHUN 2012

LEMBARAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 9 TAHUN 2012 LEMBARAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 9 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR : 9 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BAU-BAU NOMOR 9 TAHUN 2003 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 21 TAHUN 2007 T E N T A N G PERUSAHAAN DAERAH PERCETAKAN DAN PENERBITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA SEGAH KABUPATEN BERAU

- 1 - PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA SEGAH KABUPATEN BERAU - 1 - SALINAN Desaign V. Santoso PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA SEGAH KABUPATEN BERAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BERAU, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 5 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 5 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 5 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA PAKUAN KOTA BOGOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

- 1 - FINAL BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK BOYOLALI

- 1 - FINAL BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK BOYOLALI - 1 - FINAL BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK BOYOLALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOYOLALI, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PENAJAM PASER UTARA, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI S A L I N A N PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEDIRI NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK DAERAH KABUPATEN KEDIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SUMBAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBAWA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH BATURAJA MULTI GEMILANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH BATURAJA MULTI GEMILANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH BATURAJA MULTI GEMILANG Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu PERATURAN DAERAH

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN T A S I K M A L A Y A PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR : 10 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN T A S I K M A L A Y A PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR : 10 TAHUN 2008 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN T A S I K M A L A Y A PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR : 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA SUKAPURA KABUPATEN TASIKMALAYA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 36 TAHUN 2003 SERI D NOMOR 29

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 36 TAHUN 2003 SERI D NOMOR 29 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 36 TAHUN 2003 SERI D NOMOR 29 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 11 TAHUN 2003 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BKPD KABUPATEN CIAMIS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BKPD KABUPATEN CIAMIS PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BKPD KABUPATEN CIAMIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : a. bahwa pengaturan

Lebih terperinci

BUPATI MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAJENE, Menimbang: a. bahwa dalam rangka memberi pelayanan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH AGRO SELAPARANG KABUPATEN LOMBOK TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA MEDAL KABUPATEN SUMEDANG SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci