BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jawa Tengah kotamadya Salatiga. Lokasi puskesmas Sidorejo

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jawa Tengah kotamadya Salatiga. Lokasi puskesmas Sidorejo"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Gambaran Umum Lokasi Penelitian Puskesmas Sidorejo Kidul Salatiga, terletak di Propinsi Jawa Tengah kotamadya Salatiga. Lokasi puskesmas Sidorejo Kidul ini tepatnya di Jalan Tritis Sidorejo Kidul Tingkir Salatiga.Di puskesmas ini memberikan pelayanan kesehatan meliputi kesehatan ibu dan anak, imunisasi, ibu hamil, kesehatan masyarakat, kesehatan gigi, konseling gizi, tes laboratorium, dan keluarga berencana. Puskesmas Sidorejo berdiri dibawahi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten kota Salatiga. Sumber daya manusia yang ada di puskesmas Sidorejo Kidul ini meliputi dokter umum, dokter gigi, bidan, perawat, ahli gizi, analis laboratorium.namun puskemas Sidorejo Kidul belum menerima pasien rawat inap. Selain itu, puskesmas Sidorejo Kidul belum memiliki fasilitas lain, seperti fasilitas ambulance, gedung obat dan tempat ibadah. Berikut ini adalah peta lokasi letaknya Puskesmas Sidorejo Kidul Salatiga:

2 Puskesmas Sidorejo Kidul Salatiga yang terletak di Jl.Titis Mukti no.1 Sidorejo, Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Puskesmas Sidorejo Kidul merupakan puskesmas induk dari puskesmas nanggulan, puskesmas kalibening, puskesmas pasar raya dan puskesmas tingkir tengah. Puskesmas Sidorejo tidak menyediakan fasilitas layanan kesehatan rawat inap 24 jam tetapi puskesmas menyediakan layanan lengkap seperti laboratorium, dokter umum, poli gigi, kesehatan ibu anak (KIA), poli gizi, apoteker, imunisasi, dan manajemen laktasi pada ibu. Penelitian dilakukan pada bulan Mei sampai Agustus 2015 di puskesmas Sidorejo Kidul Salatiga dengan mengambil sampel pasien ibu hamil yang memeriksakan kehamilan ke

3 puskesmas sebanyak 80 orang. Jumlah sampel yang diambil seluruhnya adalah ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di puskesmas Sidorejo Kidul pada saat peneliti melakukan penelitian Analisa Univariat Analisa univariat digunakan untuk mengetahui frekuensi makan, jenis makanan, porsi makan dan kasus anemia.jumlah sampel yang di ambil sebesar 80 orang responden pada ibu hamil Puskesmas Sidorejo Kidul Salatiga. Tabel 4.1 Distribusi Ibu Hamil yang Terkena Anemia No. Kategori Frequency Percent Tidak teridentifikasi 4 5,0 < 11 gr/dl 8 10, gr/dl 55 68, gr/dl 13 16,3 Total ,0 Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.1 diketahui ratarata responden tidak terkena anemia. Hal ini dapat dilihat dari nilai

4 kadar hemoglobin yang lebih dari 11 gr/dl. Dari 80 responden yang diteliti, ada 68 orang (85,1%) ibu hamil yang tidak terkena anemia, sedangkan ibu hamil yang terkena anemia sebanyak 8 orang (10%). Sedangkan sisanya sebanyak 4 orang (5%) tidak dapat didefinisikan sebab tidak memberikan nilai kadar hemoglobin pada angket yang dibagikan. Tabel 4.2 Distribusi Usia Ibu hamil Puskesmas Sidorejo Kidul Salatiga. No Usia Frequency Percent 1 2 Resiko Tinggi 69 86,3 Resiko Rendah 11 13,8 Total ,0 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui rata-rata ibu hamil yang memeriksakan diri ke Puskesmas Sidorejo Kidul berusia tepat untuk hamil.usia yang tepat untuk seorang ibu hamil dan melahirkan adalah 20 tahun 35 tahun, sehingga hanya sedikit ibu hamil yang beresiko mengalami anemia. Dari 80 responden yang diteliti, responden yang memiliki usia beresiko rendah terkena anemia sebanyak 69 responden (86,2%) dan

5 responden yang memiliki usia beresiko tinggi sebanyak 11 responden (13,8%). Tabel 4.3 Distribusi Paritas Ibu hamil Puskesmas Sidorejo Kidul Salatiga. No Paritas Frequency Percent 1 2 Resiko Tinggi 3 3,8 Resiko Rendah 77 96,3 Total ,0 Ibu hamil yang memeriksakan diri ke Puskesmas Sidorejo Kidul rata-rata baru pertama kali hamil. Hanya ada 3 orang (3,8%) yang beresiko tinggi terkena anemia karena sudah melahirkan lebih dari 4 kali. Jadi sebanyak 77 responden (96,2%) beresiko rendah mengalami anemia karena jumlah melahirkannya masih kurang dari 4 kali.

6 Tabel 4.4 Distribusi Status Gizi Ibu hamil Puskesmas Sidorejo Kidul Salatiga. No Status gizi dilihat dari Lila Frequency Percent Tidak teridentifikasi 6 7,5 Lila < 23, ,3 Lila >= 23, ,3 Total ,0 Dapat dilihat dari pita lila yang diukurkan ke lengan ibu hamil. Ibu hamil yang beresiko rendah mengalami anemia adalah ibu hamil yang ukuran pita lilanya lebih dari sama dengan 23,5 cm. Berdasarkan ukuran pita lila tersebut, rata-rata ibu hamil memiliki resiko yang rendah terkena anemia, yaitu sebanyak 61 oranag (76,3%). Sedangkan yang beresiko terkena anemia berdasarkan ukuran pita lila sebanyak sebanyak 13 responden (16,2%). Sisanya adalah responden yang tidak memberikan data ukuran pita lila sehingga tidak dapat didefinisikan, yaitu sebanyak 6 responden (7,5%).

7 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi ANC Ibu hamil Puskesmas Sidorejo Kidul Salatiga. No. Frekuensi ANC Frequency Percent 1 2 Kurang 17 21,3 Cukup 63 78,8 Total ,0 Frekuensi rata-rata responden dalam memeriksakan diri ke Puskesmas Sidorejo Kidul cukup, yaitu sebanyak 63 responden (78,8%). Sedangkan sisanya kurang rutin memeriksakan kehamilannya, yaitu sebnayak 17 responden (21,3%).

8 Tabel 4.6 Distribusi Pengetahuan Ibu hamil Puskesmas Sidorejo Kidul Salatiga. No. Pengetahuan ibu hamil terhadap anemia Frequency Percent Kurang 30 37,5 Cukup 24 30,0 Baik 26 32,5 Total ,0 Diperlukan pengetahuan yang baik dari diri ibu hamil, sehingga dapat menunjang kehamilannya berjalan dengan baik dan lancar. Berdasarkan angket yang dibagikan mengenai pengetahuan ibu hamil terhadap anemia, rata-rata ibu hamil memiliki pengetahuan yang cukup dan baik, yaitu sebanyak 50 responden (62,5%). Sedangkan sebanyak 30 responden (37,5%) memiliki pengetahuan yang kurang tentang anemia.

9 Tabel 4.7 Distribusi Pendidikan hamil Puskesmas Sidorejo Kidul Salatiga. No Pendidikan Frequency Percent Tidak tamat SD 5 6,3 Lulus SD 11 13,8 Lulus SMP / sederajat 25 31,3 Lulus SMA / sederajat 29 36,3 S ,5 Total ,0 Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat pendidikan ibu hamil dapat memberikan pemahaman yang baik terkait dengan anemia. Banyaknya jumlah responden tingkat pendidikan lulus SMA/ yang sederajat sebanyak 29 responden (36,2%) akan dapat meminimalisir kasus anemia pada ibu hamil. Tingkat pendidikan ini memberikan dorongan kepada ibu hamil agar tetap menjaga asupan gizi pada masa kehamilan.

10 Tabel 4.8 Distribusi Pekerjaan Ibu hamil Puskesmas Sidorejo Kidul Salatiga No Pekerjaan Frequency Percent Petani 4 5,0 buruh tani 4 5,0 Peternak 1 1,3 Pedagang 11 13,8 PNS 5 6,3 Swasta 17 21,3 7 8 Ibu rumah Tangga 29 36, Mahasiswi 3 3,8 Wiraswasta 6 7,5 Total ,0 Keberadaan dan aktivitas ibu hamil menentukan kebiasaan responden selama masa kehamilan. Responden terbanyak memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga sebanyak 29 responden (36,2% ). Berdsarkan hasil tersebut, maka diketahui bahwa responden yang memiliki waktu yang lebih banyak di rumah

11 dapat memberikan perhatian yang lebih terhadap kesehatannya selama masa kehamilan dibandingkan dengan responden lainnya yang keberadaannya di luar rumah relatif lebih tinggi. Tabel 4.9 Distribusi Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Fe Ibu hamil Puskesmas Sidorejo Kidul Salatiga. No. Fe Frequency Percent 1 2 Cukup 21 26,3 Baik 59 73,8 Total ,0 Ibu hamil diharapkan dapat mengkonsumsi tablet Fe yang cukup selama hamil. Selama hamil, disarankan untuk mengkonsumsi minimal 90 tablet Fe. Kegunaan tablet Fe adalah untuk mencegah terjadinya anemia pada ibu hamil. Berdasarkan data respoden, rata-rata ibu hamil baik dalam mengkonsumsi tablet Fe, yaitu sebanyak 59 responden (73,8%). Sedangkan sisanya, yaitu sebanyak 21 responden (26,3 %) cukup dalam mengkonsumsi tablet Fe.

12 4.1.3 Analisa Bivariat Analisa bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara usia dengan kejadian anemia ibu hamil di Puskesmas Sidorejo Kidul Salatiga Salatiga; paretas dengan kejadian anemia ibu hamil di Puskesmas Sidorejo Kidul Salatiga Salatiga; pendidikan dengan kejadian anemia ibu hamil di Puskesmas Sidorejo Kidul Salatiga Salatiga; status gizi dengan kejadian anemia ibu hamil di Puskesmas Sidorejo Kidul Salatiga Salatiga; pekerjaan dengan kejadian anemia ibu hamil di Puskesmas Sidorejo Kidul Salatiga Salatiga; tingkat pengetahuan ibu hamil dengan kejadian anemia ibu hamil di Puskesmas Sidorejo Kidul Salatiga Salatiga; dan frekuensi antenatal care (ANC) dengan kejadian anemia ibu hamil di Puskesmas Sidorejo Kidul Salatiga Salatiga.

13 Tabel 4.10 Hubungan umur dengan kejadian anemia Ibu hamil di Puskesmas Sidorejo Kidul Salatiga. Usia Kadar Hemoglobin dalam darah Tota p Chi- Tidak < 11 gr/dl l Squar teridentif (terkena gr/dl 16 e ikasi anemia) gr/dl 1 Resiko tinggi ,35 3,22 2. Resiko rendah Total Hasil uji chi-square yang dilakukan antara usia dan anemia, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan anta antara usia dan anemia. Hal ini dapat dilihat dari nilai p=0,358 berarti p > 0,05 yang artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara usia dan resiko terkena anemia. Hal ini dapat dikarenakan meskipun berusia yang rendah resiko terkena anemia, namun terdapat 8 orang yang terkena anemia. Jadi dapat disimpulkan bahwa usia tidak memengaruhi ibu hamil terkena anemia atau tidak. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada

14 hubungan yang signifikan antara frekuensi makan dengan kejadian anemia. Tabel 4.11 Hubungan paritas dengan kejadian anemia Ibu hamil di Puskesmas Sidorejo Kidul Salatiga. Paritas Kadar Hemoglobin dalam darah Total p Chi- Tidak teridentifika si < 11 gr/dl (terkena anemia) gr/dl gr/dl Square 1. Resiko tinggi ,501 2, Resiko render Total Berdasarkan perhitungan uji chi-square yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara partitas dengan resiko terkena anemia pada ibu hamil (p > 0,05)dikarenakan meskipun beresiko tinggi, namun responden yang terkena anemia hanya ada 1 responden. Sedangkan pada responden yang beresiko rendah ada 7 orang yang terkena anemia. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara paritas ibu hamil dengan kejadian anemia.

15 Tabel 4.12 Hubungan statu gizi dengan kejadian anemia Ibu hamil di Puskesmas Sidorejo Kidul Salatiga Status Gizi Kadar Hemoglobin dalam darah Total P Chi gr/dl gr/dl Squ are 1. Tidak teridentifik asi Tidak teridentif ikasi < 11 gr/dl (terkena anemia) ,308 7, Kurang Cukup Total Status gizi yang cukup tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan resiko terkena anemia (p > 0,05). Terbukti dengan hasil penelitian yang menghasilkan ada 8 orang responden yang terkena anemia, namun status gizinya baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara status gizi dengan kejadian anemia.

16 Tabel 4.13 Hubungan frekuensi antenatal care (ANC) dengan kejadian anemia Ibu hamil di Puskesmas Sidorejo Kidul Salatiga Paritas Kadar Hemoglobin dalam darah Tota Tidak < l teridentifi gr/dl kasi (terkena gr/dl gr/dl anemia) P Chi- Square 1. Kurang ,498 2, Cukup Total Pemeriksaan ANC juga tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan resiko terkena anemia (p > 0,05). Dapat dibuktikan dengan hasil penelitian yang membuktikan bahwa ada 6 orang responden yang cukup dalam pemeriksaaan ANC namun tetap terkena anemia. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara frekuensi atenatal care (ANC) dengan kejadian anemia.

17 Tabel 4.14 Hubungan pengetahuan ibu hamil dengan kejadian Anemia pada Ibu hamil di Puskesmas Sidorejo Kidul Salatiga Paritas Kadar Hemoglobin dalam darah Tota Tidak < l teridentifi gr/dl kasi (terkena gr/dl gr/dl anemia) P Chi- Square 1. Kurang ,339 6, Cukup Baik Total Kebanyakan responden memahami atau memiliki pengetahuan yang cukup dan baik mengenai anemia. Namun hal ini tidak membuktikan bahwa pengetahuan ibu hamil memiliki hubungan yang sigifikan dengan kejadian anemia pada ibu hamil yang memeriksakan diri ke Puskesmas Sidorejo Kidul (p > 0,05). Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa ada 2 ibu hamil yang terkena anemia meskipun memiliki pengetahuan yang cukup dan baik mengenai anemia.sedangkan ibu hamil yang kurang memiliki pengetahuan mengenai anemia ada 6 orang responden yang terkena anemia.jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu hamil dengan kejadian anemia.

18 Tabel 4.15 Hubungan Pendidikan dengan kejadian Anemia pada Ibu hamil di Puskesmas Sidorejo Kidul Salatiga Paritas Kadar Hemoglobin dalam darah Tota Tidak < l teridentifi gr/dl kasi (terkena gr/dl gr/dl anemia) P Chi- Square 1. Tidak ,018 24,312 tamat SD 2. Lulus SD Lulus SMP / sederajat 4. Lulus SMA / sederajat 5. S Total Ditinjau dari tingkat pendidikan, tingkat pendidikan memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian anemia pada ibu hamil (p < 0,05). Namun dari hasil penelitian, ibu hamil yang tingkat pendidikan yang tinggi (S1) tetap ada 2 orang responden yang terkena anemia, yang disebabkan oleh karena ibu hamil tersebut bekerja dan beban pekerjaan yang berlebihan. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan kasus kejadian anemia.

19 Tabel 4.16 Hubungan Pekerjaan dengan Kejadian Anemia pada Ibu hamil di Puskesmas Sidorejo Kidul Salatiga Pekerjaan Kadar Hemoglobin dalam darah Tota Tidak < l menjawa gr/dl b (terkena gr/dl gr/dl anemia) P Chi- Square 1. Petani ,442 24, Buruh tani Peternak Pedagang PNS Swasta Ibu rumah tangga 8. Mahasiswi Wiraswasta Total Berdasarkan hasil penelitian di dapat hasil bahwa pekerjaan tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian anemia pada ibu hamil (p > 0,05). Dikarenakan anemia tidak hanya diderita oleh ibu hamil yang tidak bekerja di luar rumah, tetapi ada 3 orang ibu rumah tangga yang terkena anemia. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pekerjaan dengan kasus kejadian anemia.

20 Tabel 4.17 Hubungan Kepatuhan mengkonsumsi Tablet Fe dengan kejadian Anemia pada Ibu hamil di Puskesmas Sidorejo Kidul Salatiga Konsums i tablet Fe Kadar Hemoglobin dalam darah < gr/dl 13 (terkena gr/dl anemia) Tidak menjawa b gr/dl Tota l P Chi- Square 1. Cukup ,000 39, Baik Total Dari hasil penelitian terbukti bahwa mengkonsumsi tablet Fe memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian anemia pada ibu hamil (p < 0,05). Hal ini terbukti dari hasil uji crosstab yang dilakukan, bahwa ada 8 orang yang tidak cukup atau tidak teratur dalam mengkonsumsi tablet Fe mengalami kejadian anemia. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dengan kasus kejadian anemia.

21 4.2 Pembahasan Usia Hasil univariat dari hasil distribusi usia ibu hamil Puskesmas Sidorejo Kidul Salatiga Salatiga, didapatkan bahwa analisa hubungan usia ibu hamil dengan kejadian anemia di Sidorejo Kidul Salatiga. adalah dari 80 responden terdapat 68 responden yang tidak mengalami kejadian anemia dan terdapat 8 responden mengalami kejadian anemia, sementara ada 4 responden yang tidak memberikan jawaban. Hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0,358 berarti > 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara frekuensi makan dengan kejadian anemia. Diperoleh hasil bahwa tidak ada hubungan antara usia dengan kejadian anemia.berdasrkan hasil penelitian maka diketahui bahwa kebanyakan responden masuk dalam kriteria usia matang secara psikologis. Cenderung terkait dengan keadaan biologis dan psikologis dari ibu hamil (Manuaba, 2007).Dapat disimpulkan bahwa ibu hamil Puskesmas Sidorejo Kidul Salatiga Salatiga lebih matang sehingga timbulnya kasus anemia dapat diminimalisir sedemikian rupa.

22 4.2.2 Paritas Hasil univariat dari hasil distribusi frekuensi makan terhadap ibu hamil Puskesmas Sidorejo Kidul Salatiga Salatiga didapatkan bahwa analisa hubungan paritas ibu hamil dengan kejadian anemia di Sidorejo Kidul Salatiga. adalah dari 80 responden yang tidak mengalami kejadian anemia sebanyak 68 responden dan terdapat 8 responden mengalami kejadian anemia, dan 4 responden tidak teridentifikasi. Hasil uji statistik didapatkan nilai p=0,501 berarti > 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara paritas ibu hamil dengan kejadian anemia.secara mendalam diketahui bahwa ibu hamil Puskesmas Sidorejo Kidul Salatiga Salatiga telah melahirkan lebih dari sekali, namun tetap pola makanan dan asupan makanan terjaga.dari penelitian ini dapat dilihat ada kecenderungan bahwa meskipun makin sering seorang wanita mengalami kehamilan dan melahirkan maka makin tetap tidak banyak kehilangan zat besi.

23 4.2.3 Status gizi Hasil univariat dari hasil distribusi status gizi terhadap ibu hamil Puskesmas Sidorejo Kidul Salatiga Salatiga didapatkan bahwa dari 80 responden yang tidak mengalami kejadian anemia sebanyak 68 responden dan terdapat 8 responden mengalami kejadian anemia, dan 4 responden tidak teridentifikasi. Hasil uji statistik didapatkan nilai p= 0,308 berarti > 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara status gizi dengan kejadian anemia Dapat disimpulkan bahwa ibu hamil Puskesmas Sidorejo Kidul Salatiga Salatiga status gizinya masuk dalam kategori terpenuhi.status gizi pada ibu hamil di puskemas Sidorejo Kidul keseimbangan antara asupan dan kebutuhan gizi terpenuhi, sehingga kasus anemia relatif rendah kemunculannya Frekuensi antenatal care (ANC) Hasil univariat dari hasil distribusi frekuensi antenatal care (ANC) ibu hamil Puskesmas Sidorejo Kidul Salatiga Salatiga didapatkan bahwa dari sebanyak 68 responden dan terdapat 8 responden mengalami kejadian anemia, dan 4 responden tidak teridentifikasi. Hasil uji statistik didapatkan nilai p= 0,498 berarti > 0,05. Jadi dapat diperoleh hasil bahwa tidak ada hubungan yang signifikan

24 antara frekuensi atenatal care (ANC) dengan kejadian anemia. Secara umum frekuensi antenatal care (ANC) ibu hamil Puskesmas Sidorejo Kidul Salatiga baik sehingga dapat meminimalisir kejadian anemia. Didalam pemeriksaan kehamilan (ANC) ibu mendapatkan penyuluhan kesehatan yang berhubungan dengan kehamilan seperti penyuluhan gizi kesehatan yang berhubungan dengan kehamilan seperti penyuluhan gizi dan makanan juga mendapatkan tablet tambah darah dari petugas kesehatan. Selain itu jika ibu mau mengonsumsi tablet tambah darah tersebut akan memperkecil terjadinya anemia. Standar pelayanan antenatal yang berkualitas yaitu merupakan perpaduan jumlah kunjungan keseluruhan yang secara minimal 4 kali dengan jenis pemeriksaan yang disebut 7 T yaitu timbang berat badan, ukur tekanan darah, pengecekan tinggi fundus uteri, pemberian imunisasi Tetanus-Toksoid (TT) pemberian tablet besi, tes penyakit kelamin dan temu wicara dalam rangka persiapan rujukan Pengetahuan Hasil univariat dari hasil distribusi pengetahuan ibu hamil Puskesmas Sidorejo Kidul Salatiga Salatiga didapatkan bahwa dari 80 responden terdapat 68 responden yang tidak mengalami kejadian anemia dan

25 terdapat 8 responden mengalami kejadian anemia, dan 4 responden tidak teridentifikasi. Hasil uji statistik didapatkan nilai p=0,339 berarti > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu hamil dengan kejadian anemia. Risiko kejadian anemia ibu hamil Puskesmas Sidorejo Kidul Salatiga Salatiga jauh lebih rendah. Berdasarkan atas pengetahuan ibu hamil, maka individu yang bersangkutan juga semakin memperhatikan pola konsumsi makanan terutama zat besi. Sesuai dengan pendapat Bloom dalam Notoatmodjo (2003) terkait dengan tingkatan pengetahuan yang dimiliki oleh ibu hamil, maka dapat dikategorikan bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil di puskesmas Sidorejo Kidul adalah cukup memahami. Diartikan sebagai sutau kemampuan menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.seorang ibu yang telah paham terhadap obyek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan tentang materi yang dipelajari.pengetahuan dan frekuensi antenatal care (ANC) tidak terdapat hubungan yang signifikan dikarenakan, ibu hamil sebenarnya telah memiliki pengetahuan tetapi di kehidupan nyata ibu hamil biasanya hanya menganggap

26 anemia adalah suatu tanda dan gejala kehamilan.ibu kurang memiliki dorongan melakukan antenatal care (ANC) sehingga memungkinkan terjadinya anemia dalam masa kehamilan.referensi yang didapatkan ibu berasal dari pengalaman, bukan berdasarkan pengetahuan sehingga ibu yakin bisa mengantisipasi yang dihadapi dan tidak perlu melakukan antenatal care (ANC) Pendidikan Hasil univariat dari hasil distribusi pendidikan ibu hamil Puskesmas Sidorejo Kidul Salatiga Salatiga didapatkan bahwa dari sebanyak 68 responden yang tidak mengalami kejadian anemia dan terdapat 8 responden mengalami kejadian anemia, dan 4 responden tidak teridentifikasi. Hasil uji statistik didapatkan nilai p=0,018 berarti < 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan kasus kejadian anemia. Melalui pendidikan, maka seorang ibu hamil dapat menyeimbangkan pola konsumsinya. Apabila pola konsumsinya sesuai maka asupan zat gizi yang diperoleh akan tercukupi, sehingga kemingkinan besar bisa terhindar dari masalah anemia.

27 4.2.7 Pekerjaan Hasil univariat dari hasil distribusi pekerjaan ibu hamil Puskesmas Sidorejo Kidul Salatiga Salatiga didapatkan bahwa dari 68 responden yang tidak mengalami kejadian anemia dan terdapat 8 responden mengalami kejadian anemia, dan 4 responden tidak teridentifikasi. Hasil uji statistik didapatkan nilai p= 0,442 berarti p > 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pekerjaan dengan kasus kejadian anemia. Hasil penelitian yang mengindikasikan tidak adanya hubungan antara pekerjaan dan risiko kejadian anemia ibu hamil Puskesmas Sidorejo Kidul Salatiga kemungkinan dipengaruhi oleh tingkat kesadaran ibu hamil akan pola makanan dan pentingnya keseimbangan gizi terpenuhi. Hasil penelitian sependapat dengan penelitian yang diadakan di Kabupaten Serang dan Tangerang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara status pekerjaan dengan kejadian anemia pada ibu hamil dengan prevalensi anemia pada kelompok ibu yang bekerja lebih besar yaitu sebesar 56,9% jika dibandingkan dengan kelompk ibu yang tidak bekerja 55,5% (Syarief, 1994) Kepatuhan mengonsumsi tablet Fe

28 Hasil univariat dari hasil distribusi kepatuhan ibu hamil mengonsumsi tablet Fe di Puskesmas Sidorejo Kidul Salatiga Salatiga didapatkan bahwa dari 80, responden yang tidak mengalami kejadian anemia sebanyak 68 responden dan terdapat 8 responden mengalami kejadian anemia, dan 4 responden tidak teridentifikasi. Hasil uji statistik didapatkan nilai p= 0,000 berarti < 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dengan kasus kejadian anemia. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa tingkat kepatuhan ibu hamil mengkonsmusi tablet Fe di Puskesmas Sidorejo Kidul Salatiga Salatiga tinggi. Kebutuhan Fe cukup tinggi karena selain diperlukan untuk janin dan plasenta juga karena adanya proses retensi air atau penambahan cairan sebanyak 40,0% dalam tubuh ibu. Jumlah Fe yang dianjurkan pada ibu hamil adalah 18 mg perhari. Konsumsi tablet besi secara baik memberi peluang terhindarnya ibu hamil dari anemia. Mamad (1999) menemukan sebanyak 90,1% ibu hamil yang tidak cukup mengonsumsi tablet besi yang menderita anemia dan sebesar 74,1% pada ibu hamil yang mengonsumsi zat besi cukup sesuai dengan trimester kehamilannya.tablet Fe dianjurkan di minum diantara dua kali waktu makan, karena

29 biovaibilitasnya lebih tinggi pasa waktu perut kosong, kecuali jika terjadi efek samping maka tablet fe dapat diminum pada waktu makan (Murtini, 2004).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 21 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Puskesmas 1. Gambaran Umum Puskesmas Purwoyoso Puskesmas Purwoyoso adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kota Semarang yang bertanggung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anemia masih tinggi, dibuktikan dengan data World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. anemia masih tinggi, dibuktikan dengan data World Health Organization BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia adalah masalah kesehatan masyarakat dunia yang dapat meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas. Angka prevalensi anemia masih tinggi, dibuktikan dengan data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari batas normal kelompok orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari batas normal kelompok orang yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Anemia adalah suatu kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari batas normal kelompok orang yang bersangkutan. Hemoglobin merupakan protein berpigmen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. anemia pada masa kehamilan. (Tarwoto dan Wasnidar, 2007)

BAB 1 PENDAHULUAN. anemia pada masa kehamilan. (Tarwoto dan Wasnidar, 2007) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah gizi dan pangan merupakan masalah yang mendasar karena secara langsung dapat menentukan kualitas sumber daya manusia serta derajat kesehatan masyarakat. Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keadaan lingkungan tempat bidan bekerja (Soepardan & Hadi, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. keadaan lingkungan tempat bidan bekerja (Soepardan & Hadi, 2008). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan kebidanan terintegrasi dengan pelayanan kesehatan. Selama ini, pelayanan kebidanan bergantung pada sikap sosial masyarakat dan keadaan lingkungan tempat bidan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anemia gizi besi pada ibu hamil masih merupakan salah satu masalah

BAB I PENDAHULUAN. Anemia gizi besi pada ibu hamil masih merupakan salah satu masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anemia gizi besi pada ibu hamil masih merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia karena prevalensinya cukup tinggi. Penyebab utama anemia ini adalah kekurangan

Lebih terperinci

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Atik Purwandari, Freike Lumy, Feybe Polak Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado, Jl. R.W. Mongisidi Malalayang II Manado ABSTRAK Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu indikator keberhasilan layanan kesehatan di suatu

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu indikator keberhasilan layanan kesehatan di suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator keberhasilan layanan kesehatan di suatu Negara. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kabupaten Bonebolango dengan batas-batas sebagai berikut:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kabupaten Bonebolango dengan batas-batas sebagai berikut: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum RS Toto Kabila RS Toto Kabila Kabupaten Bonebolango terletak di desa permata kecamatan tilongkabila memiliki luas tanah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan masa dimulainya konsepsi sampai lahirnya janin. Lama hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional di mana data yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menentukan derajat kesehatan masyarakat. Di Indonesia angka kematian ibu

BAB I PENDAHULUAN. menentukan derajat kesehatan masyarakat. Di Indonesia angka kematian ibu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. Di Indonesia angka kematian ibu merupakan angka tertinggi dibandingkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator penting dalam menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan kematian terkait dengan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KINERJA BIDAN DESA TENTANG PELAYANAN ANTENATAL DI KABUPATEN PIDIE TAHUN 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KINERJA BIDAN DESA TENTANG PELAYANAN ANTENATAL DI KABUPATEN PIDIE TAHUN 2014 77 KUESIONER PENELITIAN SETELAH UJI VALIDITAS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KINERJA BIDAN DESA TENTANG PELAYANAN ANTENATAL DI KABUPATEN PIDIE TAHUN 2014. Responden :... (Diisi peneliti) Petunjuk pengisian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat 2010-2015 dilakukan pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan bangsa. Pemerintah memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. panjang badan 50 cm (Pudjiadi, 2003). Menurut Depkes RI (2005), menyatakan salah satu faktor baik sebelum dan saat hamil yang

BAB I PENDAHULUAN. panjang badan 50 cm (Pudjiadi, 2003). Menurut Depkes RI (2005), menyatakan salah satu faktor baik sebelum dan saat hamil yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bayi dilahirkan setelah dikandung kurang lebih 40 minggu dalam rahim ibu. Pada waktu lahir bayi mempunyai berat badan sekitar 3 Kg dan panjang badan 50 cm (Pudjiadi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dalam tujuan pembangunan Millenium Development Goals

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dalam tujuan pembangunan Millenium Development Goals BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan Millenium Development Goals (MDGs) yaitu menurunkan AKI hingga 3/4

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang khusus agar ibu dan janin dalam keadaan sehat. Karena itu kehamilan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang khusus agar ibu dan janin dalam keadaan sehat. Karena itu kehamilan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan proses reproduksi yang normal, tetapi perlu perawatan diri yang khusus agar ibu dan janin dalam keadaan sehat. Karena itu kehamilan yang normal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah gizi dan pangan merupakan masalah yang mendasar karena secara

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah gizi dan pangan merupakan masalah yang mendasar karena secara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah gizi dan pangan merupakan masalah yang mendasar karena secara langsung dapat menentukan kualitas sumber daya manusia serta derajat kesehatan masyarakat. Salah

Lebih terperinci

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP PENTINGNYA PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS NAMTABUNG KEC. SELARU KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT Fasiha (Poltekkes Kemenkes Maluku) ABSTRAK Sistem

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kapasitas/kemampuan atau produktifitas kerja. Penyebab paling umum dari anemia

BAB 1 PENDAHULUAN. kapasitas/kemampuan atau produktifitas kerja. Penyebab paling umum dari anemia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu penentu kualitas sumberdaya manusia adalah gizi yang seimbang. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam sintesa hemoglobin. Mengkonsumsi tablet Fe sangat

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam sintesa hemoglobin. Mengkonsumsi tablet Fe sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zat besi merupakan mikro elemen esensial bagi tubuh yang diperlukan dalam sintesa hemoglobin. Mengkonsumsi tablet Fe sangat berkaitan dengan kadar hemoglobin

Lebih terperinci

STUDI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI DI POLINDES BENDUNG JETIS MOJOKERTO.

STUDI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI DI POLINDES BENDUNG JETIS MOJOKERTO. STUDI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI DI POLINDES BENDUNG JETIS MOJOKERTO Ika Suhartanti *) ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN ORIENTASI PROGRAM DOKTER INTERNSHIP INDONESIA ANGKATAN III TAHUN 2016

LAPORAN PELAKSANAAN ORIENTASI PROGRAM DOKTER INTERNSHIP INDONESIA ANGKATAN III TAHUN 2016 LAPORAN PELAKSANAAN ORIENTASI PROGRAM DOKTER INTERNSHIP INDONESIA ANGKATAN III TAHUN 2016 Nama : dr. Adinda Ferinawati Tanggal Orientasi : 16 Januari 2017-23 Januari 2017 Tempat Orientasi : Puskesmas Sidorejo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang diharapkan setiap pasangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang diharapkan setiap pasangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang diharapkan setiap pasangan suami istri. Masa kehamilan adalah suatu fase penting dalam pertumbuhan anak karena calon

Lebih terperinci

Oleh : Aat Agustini ABSTRAK

Oleh : Aat Agustini ABSTRAK HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL TERHADAP KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIGASONG DINAS KESEHATAN KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2014 Oleh : Aat Agustini ABSTRAK ibu yang mengalami

Lebih terperinci

Lampiran 1: Kuesioner Penelitian

Lampiran 1: Kuesioner Penelitian Lampiran 1: Kuesioner Penelitian PENGARUH MOTIVASI DAN KOMPETENSI BIDAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN IBU HAMIL PADA UNIT PELAKSANA TEHNIK DINAS (UPTD) PUSKESMAS DI KABUPATEN ACEH BARAT No. Urut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada ibu hamil disebut potensial danger to mother and child (potensial

BAB I PENDAHULUAN. pada ibu hamil disebut potensial danger to mother and child (potensial BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia pada kehamilan merupakan salah satu masalah nasional karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini telah di lakukan pada bulan Maret 2013 Juli 2013 di

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini telah di lakukan pada bulan Maret 2013 Juli 2013 di 49 BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian sesuai dengan tujuan penelitian. Selanjutnya hasil penelitian ini akan dianalisa sesuai dengan variabel yang akan di

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. usus sebesar 18,3%. Prevalensi infeksi parasit tersebut lebih sedikit bila

BAB V PEMBAHASAN. usus sebesar 18,3%. Prevalensi infeksi parasit tersebut lebih sedikit bila digilib.uns.ac.id BAB V PEMBAHASAN Penelitian yang dilakukan mendapatkan hasil prevalensi infeksi parasit usus sebesar 18,3%. Prevalensi infeksi parasit tersebut lebih sedikit bila dibandingkan dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. instrumental. Orang menghargai kesehatan karena kesehatan ikut mendasari

BAB 1 PENDAHULUAN. instrumental. Orang menghargai kesehatan karena kesehatan ikut mendasari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan bukanlah suatu nilai akhir melainkan lebih merupakan nilai instrumental. Orang menghargai kesehatan karena kesehatan ikut mendasari tercapainya tujuan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-N) tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-N) tahun BAB 1 PENDAHULUAN 1.2 Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-N) tahun 2005-2025 kesehatan masyarakat merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai untuk mewujudkan bangsa yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN a. Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan dua tempat, yaitu : 1. Puskesmas Samigaluh II, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang 17 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama di negara berkembang termasuk Indonesia dan merupakan penyebab kematian ibu dan anak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Karakteristik ibu hamil meliputi : 1. Pengetahuan 2. Umur 3. Pendidikan 4. Pekerjaan 5. Budaya (KB) : Jumlah kelahiran hidup Persepsi ibu hamil tentang pemeriksaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. apabila seorang ibu hamil dapat mengatur makanan yang dikonsumsinya. secara sempurna. Kehamilan yang sehat dapat diwujudkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. apabila seorang ibu hamil dapat mengatur makanan yang dikonsumsinya. secara sempurna. Kehamilan yang sehat dapat diwujudkan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kehamilan merupakan masa yang sangat penting bagi seorang ibu, pada masa ini kualitas seorang anak ditentukan. Janin yang sehat akan tercipta apabila seorang ibu hamil

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016 HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Sains

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULAN. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia berdasarkan hasil Survei

BAB 1 PENDAHULAN. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia berdasarkan hasil Survei BAB 1 PENDAHULAN 1.1 Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 adalah 359 per 100.000 kelahiran hidup. AKI pada hasil

Lebih terperinci

HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) DENGAN BERAT BAYI LAHIR

HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) DENGAN BERAT BAYI LAHIR HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) DENGAN BERAT BAYI LAHIR Afif Maulidiyah & Ardiani Sulistiani Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK Bayi dengan berat lahir rendah atau

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) mengacu pada jumlah kematian ibu yang terkait

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) mengacu pada jumlah kematian ibu yang terkait BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) mengacu pada jumlah kematian ibu yang terkait dengan masa kehamilan, persalinan, dan nifas. Hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hamil perlu dilakukan pelayanan antenatal secara berkesinambungan, seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. hamil perlu dilakukan pelayanan antenatal secara berkesinambungan, seperti BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya proses kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan Keluarga Berencana (KB) merupakan suatu kejadian yang fisiologis/alamiah, namun dalam prosesnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan untuk memproduksi ASI bagi bayi yang akan dilahirkannya (Francin, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. dan untuk memproduksi ASI bagi bayi yang akan dilahirkannya (Francin, 2005). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ibu hamil memiliki kebutuhan makanan yang berbeda dengan ibu yang tidak hamil, karena ada janin yang tumbuh dirahimnya. Kebutuhan makanan dilihat bukan hanya dalam

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015 KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015 Resa Valentri*, Dessy Hertati, Nobella Kristia Angelina Akademi Kebidanan Betang Asi Raya, Jln.Ir.Soekarno No.7

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENERAPAN P4K OLEH IBU HAMIL DENGAN UPAYA PENCEGAHAN KOMPLIKASI KEHAMILAN DI PUSKESMAS SIDOREJO KIDUL SALATIGA

HUBUNGAN PENERAPAN P4K OLEH IBU HAMIL DENGAN UPAYA PENCEGAHAN KOMPLIKASI KEHAMILAN DI PUSKESMAS SIDOREJO KIDUL SALATIGA HUBUNGAN PENERAPAN P4K OLEH IBU HAMIL DENGAN UPAYA PENCEGAHAN KOMPLIKASI KEHAMILAN DI PUSKESMAS SIDOREJO KIDUL SALATIGA Indah Retnowati & Asih Dwi Astuti Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK AKI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dengan melihat indikator yang tercantum dalam Milenium

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dengan melihat indikator yang tercantum dalam Milenium BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pemerintah dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan melihat indikator yang tercantum dalam Milenium Development Goals (MDGs) salah satunya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Gresik karena ibu hamil yang mengalami KEK dan bayi dengan berat lahir rendah masih tinggi. Waktu pengambilan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelayanan antenatal adalah upaya untuk menjaga kesehatan ibu pada masa

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelayanan antenatal adalah upaya untuk menjaga kesehatan ibu pada masa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pelayanan antenatal adalah upaya untuk menjaga kesehatan ibu pada masa kehamilan sekaligus upaya menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu maupun bayi (Depkes, 2007).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk. mendapatkan pelayanan ANC. Pada setiap kunjungan ANC, petugas

BAB I PENDAHULUAN. atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk. mendapatkan pelayanan ANC. Pada setiap kunjungan ANC, petugas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kunjungan ANC (Atenatal Care) adalah kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan ANC.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Dari hasil survei yang telah dilakukan, AKI telah menunjukan

BAB I PENDAHULUAN Dari hasil survei yang telah dilakukan, AKI telah menunjukan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu(AKI) merupakan salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan Millenium Development Goals(MDGs) yaitu menurunkan AKI hingga 3/4

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa menjadi indikator keberhasilan pembangunan pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa menjadi indikator keberhasilan pembangunan pada sektor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) senantiasa menjadi indikator keberhasilan pembangunan pada sektor kesehatan. AKI mengacu pada jumlah kematian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap saat yang dapat membahayakan jiwa ibu dan bayi (Marmi, 2011:11).

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap saat yang dapat membahayakan jiwa ibu dan bayi (Marmi, 2011:11). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyusunan LTA Pada dasarnya proses kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan Keluarga Berencana (KB) merupakan suatu kejadian yang fisiologis/alamiah, namun

Lebih terperinci

Jangan buang waktu, tenaga dan biaya anda sia-sia. Solusi mencari KTI Kebidanan tercepat dan terlengkap di internet hanya di

Jangan buang waktu, tenaga dan biaya anda sia-sia. Solusi mencari KTI Kebidanan tercepat dan terlengkap di internet hanya di Jangan buang waktu, tenaga dan biaya anda sia-sia. Solusi mencari KTI Kebidanan tercepat dan terlengkap di internet hanya di http://kti-skripsi.com/ BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses selanjutnya. Proses kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir

BAB I PENDAHULUAN. proses selanjutnya. Proses kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses kehamilan, persalinan, nifas, neonatus dan pemilihan metode keluarga berencana merupakan suatu mata rantai yang berkesinambungan dan berhubungan dengan kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat

BAB I PENDAHULUAN. atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia yakni suatu kondisi dimana jumlah dan ukuran sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat mengganggu kapasitas darah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. defisiensi vitamin A, dan defisiensi yodium (Depkes RI, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. defisiensi vitamin A, dan defisiensi yodium (Depkes RI, 2003). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah gizi seimbang di Indonesia masih merupakan masalah yang cukup berat. Pada hakikatnya berpangkal pada keadaan ekonomi yang kurang dan terbatasnya pengetahuan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU HAMIL DALAM MENGIKUTI ASUHAN ANTENATAL (ANC) DI KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN TAHUN 2016

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU HAMIL DALAM MENGIKUTI ASUHAN ANTENATAL (ANC) DI KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN TAHUN 2016 Proposal Penelitian Dosen Oktober 2016 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU HAMIL DALAM MENGIKUTI ASUHAN ANTENATAL (ANC) DI KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN TAHUN 2016 OLEH: ANDI IRHAMNIA SAKINAH DIBAWAKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. spesialis kebidanan, dokter umum, dan bidan) pada ibu selama masa kehamilannya

BAB I PENDAHULUAN. spesialis kebidanan, dokter umum, dan bidan) pada ibu selama masa kehamilannya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Antenatal care (ANC) adalah pelayanan kesehatan profesional (dokter spesialis kebidanan, dokter umum, dan bidan) pada ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standar

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah gizi di Indonesia masih didominasi oleh masalah Kurang Energi

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah gizi di Indonesia masih didominasi oleh masalah Kurang Energi BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah gizi di Indonesia masih didominasi oleh masalah Kurang Energi Protein (KEP), anemia, Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), Kurang Vitamin (KVA) dan obesitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini Indonesia merupakan salah satu negara dengan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) tertinggi di ASEAN. Menurut data SDKI tahun 2007 didapatkan

Lebih terperinci

KEJADIAN KEK DAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KALONGAN KABUPATEN SEMARANG

KEJADIAN KEK DAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KALONGAN KABUPATEN SEMARANG KEJADIAN KEK DAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KALONGAN KABUPATEN SEMARANG Puji Pranowowati 1, Yuliaji siswanto 2, Alfan Afandi 3 Dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Ngudi Waluyo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan salah satu masa penting di dalam kehidupan. seorang wanita, selama kehamilan akan terjadi proses alamiah berupa

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan salah satu masa penting di dalam kehidupan. seorang wanita, selama kehamilan akan terjadi proses alamiah berupa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kehamilan merupakan salah satu masa penting di dalam kehidupan seorang wanita, selama kehamilan akan terjadi proses alamiah berupa perubahan-perubahan yang

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. memperbaiki kesehatan Ibutelah menjadi prioritas utama dari pemerintah. AKI juga

BAB 1 : PENDAHULUAN. memperbaiki kesehatan Ibutelah menjadi prioritas utama dari pemerintah. AKI juga BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Status kesehatan yang masih rendah merupakan salah satu masalah kesehatan yang terjadi di Indonesia saat ini, ditandai dengan angka kematian Ibu (AKI) yang tinggi.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Pukesmas Induk yang ada di kota semarang salah satunya yaitu

BAB IV HASIL PENELITIAN. Pukesmas Induk yang ada di kota semarang salah satunya yaitu BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Pukesmas Induk yang ada di kota semarang salah satunya yaitu Pukesmas Tlogosari Kulon yang mempunyai fasiltas rawat inap. Pukesmas Tlogosari Kulon

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

BAB I PENDAHULUAN. Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun Konsep pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. tahun Konsep pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Millenium Development Goals (MDGs) merupakan sasaran pembangunan milenium yang telah disepakati oleh 189 negara yang tergabung dalam PBB pada tahun 2000. Konsep pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Suharno, 1993). Berdasarkan hasil penelitian WHO tahun 2008, diketahui bahwa

BAB I PENDAHULUAN. (Suharno, 1993). Berdasarkan hasil penelitian WHO tahun 2008, diketahui bahwa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan di dunia yang berakibat buruk bagi penderita terutama golongan rawan gizi yaitu anak balita, anak sekolah, remaja, ibu

Lebih terperinci

Lampiran Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Kesehatan Keluarga TA 2016

Lampiran Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Kesehatan Keluarga TA 2016 Lampiran Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Kesehatan Keluarga TA 2016 Lampiran Perjanjian Kinerja Direktur Kesehatan Keluarga dengan Dirjen Kesehatan Masyarakat. Lampiran, Cakupan Indikator Kesehatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2016) Berdasarkan laporan Countdown bahwa setiap dua menit, disuatu

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2016) Berdasarkan laporan Countdown bahwa setiap dua menit, disuatu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ibu dan anak merupakan anggota keluarga yang perlu mendapatkan prioritas dalam penyelenggaraan upaya kesehatan, karena ibu dan anak merupakan kelompok rentan terhadap

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KETERATURAN MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JETIS II BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA KETERATURAN MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JETIS II BANTUL YOGYAKARTA HUBUNGAN ANTARA KETERATURAN MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JETIS II BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagai Syarat Mencapai

Lebih terperinci

LEMBARAN PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Sebagai persyaratan tugas akhir mahasiswi Program D-IV Bidan Pendidik pada

LEMBARAN PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Sebagai persyaratan tugas akhir mahasiswi Program D-IV Bidan Pendidik pada LEMBARAN PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth, Calon Responden Penelitian Di - Tempat Dengan Hormat, Sebagai persyaratan tugas akhir mahasiswi Program D-IV Bidan Pendidik pada Fakultas Keperawatan USU,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hamil. Anemia pada ibu hamil yang disebut Potensial danger of mother and. intra partum maupun post partum (Manuaba, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. hamil. Anemia pada ibu hamil yang disebut Potensial danger of mother and. intra partum maupun post partum (Manuaba, 2008). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia adalah jumlah sel darah merah (eritrosit) dalam tubuh terlalu sedikit, dimana peran sel darah merah sangat penting karena sel darah merah mengandung hemoglobin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahwa ibu hamil yang terkena anemia mencapai 40%-50%. Prevalensi. sebanyak 63% (Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. bahwa ibu hamil yang terkena anemia mencapai 40%-50%. Prevalensi. sebanyak 63% (Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, 2010). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hasil Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas) pada tahun 2010 menunjukkan bahwa ibu hamil yang terkena anemia mencapai 40%-50%. Prevalensi anemia pada kehamilan di Provinsi

Lebih terperinci

BAB Ι PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap

BAB Ι PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap BAB Ι PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap wanita, menurut Depkes RI kehamilan merupakan masa kehidupan yang penting. Pada masa ini ibu harus

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Rabiatunnisa 1610104257 PROGRAM STUDI BIDAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Boyolali III, Puskesmas Ampel I, Puskesmas Ampel II, Puskesmas Sambi I, Puskesmas Andong, Puskesmas Selo

Lebih terperinci

Hubungan Antara Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di RS Pendidikan Panembahan Senopati Bantul

Hubungan Antara Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di RS Pendidikan Panembahan Senopati Bantul Hubungan Antara Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di RS Pendidikan Panembahan Senopati Bantul Rudi Harjanto 1 dan Alfaina Wahyuni 2 1 Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ketidak cukupan asupan makanan, misalnya karena mual dan muntah atau kurang

BAB I PENDAHULUAN. Ketidak cukupan asupan makanan, misalnya karena mual dan muntah atau kurang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu kondisi berbahaya yang sering dialami ibu hamil adalah anemia. Ketidak cukupan asupan makanan, misalnya karena mual dan muntah atau kurang asupan zat besi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan Afrika. Menurut World Health Organization (dalam Briawan, 2013), anemia

BAB I PENDAHULUAN. dan Afrika. Menurut World Health Organization (dalam Briawan, 2013), anemia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anemia merupakan suatu masalah gizi yang tersebar di seluruh dunia, baik di negara berkembang dan negara maju. Penderita anemia di seluruh dunia diperkirakan mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anemia pada kehamilan merupakan salah satu masalah nasional karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan pengaruhnya sangat besar terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Menurut Manuaba (2010),

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Menurut Manuaba (2010), BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anemia pada kehamilan merupakan masalah yang umum karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang

Lebih terperinci

EQUITY PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDOKAN AYU KOTA SURABAYA

EQUITY PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDOKAN AYU KOTA SURABAYA EQUITY PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDOKAN AYU KOTA SURABAYA OLEH: TITIS WIDYA KRISTY FKM UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2012 MASALAH PENELITIAN Tabel 1. Cakupan kunjungan

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan (AM.Keb)

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan (AM.Keb) KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DENGAN KEJADIAN KEK (KEKURANGAN ENERGI KRONIK) PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DI PUSKESMAS PAMOTAN KABUPATEN REMBANG TAHUN 2011 Karya Tulis Ilmiah ini diajukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menjamin bahwa proses alamiah dari kehamilan berjalan normal. Tujuan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. menjamin bahwa proses alamiah dari kehamilan berjalan normal. Tujuan dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan antenatal care merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan professional (dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan dan perawat)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan Indonesia sehat 2010 adalah menerapkan pembangunan nasional

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan Indonesia sehat 2010 adalah menerapkan pembangunan nasional BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu strategi Pembangunan Kesehatan Nasional untuk mewujudkan Indonesia sehat 2010 adalah menerapkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan yang berarti bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium Development

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium Development BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium Development Goal s (MDG s) Sesuai target Nasional menurut MDGs yaitu menurunkan Angka Kematian Ibu sebesar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan mempunyai arti yang sangat penting bagi manusia, karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan mempunyai arti yang sangat penting bagi manusia, karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan mempunyai arti yang sangat penting bagi manusia, karena tanpa kesehatan yang optimal manusia tidak dapat melakukan semua aktifitas kesehariannnya dengan sempurna.perilaku

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha

Universitas Kristen Maranatha 45 KUESIONER PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU BERSALIN OLEH PARAJI TENTANG PERSALINAN AMAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TIPAR KECAMATAN CITAMIANG KOTA SUKABUMI IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama responden :

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sehingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan. Tujuan ANC menurut Manuaba (2009) adalah :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sehingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan. Tujuan ANC menurut Manuaba (2009) adalah : BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Antenatal Care (ANC) 1. Pengertian ANC Menurut Prawirohardjo (2002), ANC adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil sehingga mampu

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN Judul : Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Pemberian Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) Di Wilayah Kerja Puskesmas Maga Kabupaten Mandailing Natal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian deskriptif ini menggambarkan dan menganalisis beberapa faktor ibu yang berasosiasi terhadap kejadian bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Penurunan AKI juga merupakan indikator keberhasilan derajat

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Penurunan AKI juga merupakan indikator keberhasilan derajat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingginya angka kematian ibu dapat menunjukkan masih rendahnya kualitas pelayanan kesehatan. Penurunan AKI juga merupakan indikator keberhasilan derajat kesehatan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Asuhan Kebidanan merupakan penerapan fungsi dan kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Asuhan Kebidanan merupakan penerapan fungsi dan kegiatan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asuhan Kebidanan merupakan penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab dalam memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai kebutuhan atau masalah dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sering ditemukan dan merupakan masalah gizi utama di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sering ditemukan dan merupakan masalah gizi utama di Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia merupakan salah satu penyakit gangguan gizi yang masih sering ditemukan dan merupakan masalah gizi utama di Indonesia (Rasmaliah,2004). Anemia dapat didefinisikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk melaksanakan 8 (delapan) tujuan pembangunan, yang salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. untuk melaksanakan 8 (delapan) tujuan pembangunan, yang salah satunya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Millennium Development Goals (MDGs) atau tujuan pembangunan millenium adalah upaya untuk memenuhi hak-hak dasar kebutuhan manusia untuk melaksanakan 8 (delapan) tujuan

Lebih terperinci

UPTD PUSKESMAS KAMPAR KIRI

UPTD PUSKESMAS KAMPAR KIRI KERANGKA ACUAN PROGRAM GIZI Nomor : Revisi Ke : Berlaku Tgl: Ditetapkan Kepala UPTD Puskesmas Kampar Kiri dr. Pasniwati Nip. 19750805 200904 2 001 PEMERINTAH KABUPATEN KAMPAR DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS

Lebih terperinci

Kata kunci :Frekuensi Antenatal Care, Ketaatan Konsumsi Fe, Anemia, Ibu Hamil

Kata kunci :Frekuensi Antenatal Care, Ketaatan Konsumsi Fe, Anemia, Ibu Hamil HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI ANTENATAL CARE DAN KETAATAN KONSUMSI TABLET Fe DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO Elfira E. Wungkana*, Maureen I. Punuh*, Nita R. Momongan** *Fakultas

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR. Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR. Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK AKB di Indonesia sampai saat ini masih tinggi. Penyebab

Lebih terperinci

STATUS GIZI IBU HAMIL SERTA PENGARUHNYA TERHADAP BAYI YANG DILAHIRKAN

STATUS GIZI IBU HAMIL SERTA PENGARUHNYA TERHADAP BAYI YANG DILAHIRKAN 2003 Zulhaida Lubis Posted: 7 November 2003 STATUS GIZI IBU HAMIL SERTA PENGARUHNYA TERHADAP BAYI YANG DILAHIRKAN Oleh :Zulhaida Lubis A561030051/GMK e-mail: zulhaida@.telkom.net Pendahuluan Status gizi

Lebih terperinci

PENILAIAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN PENGUKURAN LILA DI PUSKESMAS KALAMPANGAN, KOTA PALANGKA RAYA

PENILAIAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN PENGUKURAN LILA DI PUSKESMAS KALAMPANGAN, KOTA PALANGKA RAYA PENILAIAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN PENGUKURAN LILA DI PUSKESMAS KALAMPANGAN, KOTA PALANGKA RAYA Evie Trihartiningsih*, Masdianti Akademi Kebidanan Betang Asi Raya, Jln.Ir.Soekarno No.7 Palangka Raya

Lebih terperinci