ABSTRCT. Kata kunci : Self Life, ASLT, Arrhenius, Ice Cream, Activation Energy, Melting Rate

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ABSTRCT. Kata kunci : Self Life, ASLT, Arrhenius, Ice Cream, Activation Energy, Melting Rate"

Transkripsi

1 PENDUGAAN UMUR SIMPAN PRODUK ES KRIM KEMASAN CUP DI PT. X SURABAYA DENGAN METODE ASLT (ACELERATED SHELF LIFE TEST) BERDASARKAN PENDEKATAN ANALISA SUBJEKTIF DAN OBJEKTIF Naila Zulfa ), Susinggih Wijana 2) Arie Febrianto Mulyadi 2) 1) Alumni Jurusan Teknologi Industri Pertanian FTP Universitas Brawijaya Malang 2) Staf Pengajar Teknologi Industri Pertanian FTP Universitas Brawijaya Malang ABSTRCT Ice cream is one of frozen foods made from diary product, added with flavour and sweetener. One of ice cream industry in Indonesia is PT. X Surabaya wich produces packaged ce cream. So it needs shelf life product. In this time, that company is preparing to get ISO 9001:2008 sertification which needs the shelf life procedure documentary. In order to get the shelf life procedure documentary, it is needed the study about prediction of ice cream shelf life. In this study, prediction of ice cream shelf life is conducted with Accelerated shelf life test method with subjective and objective aproach. The purpose of this study is to know accelerated reaction of quality loss of ice cream. So the activation energy (Ea) can be founded and ice cream shelf life can be predicted. Linear regression analysis is performed on all data. The computer program used to solve the equation is microsoft excel. The result shows that the increasing of temperature storage will accelerate quality losses of product and can shorten the shelf life of ice cream. Determination the quality parameters at -5 0 C (268 K), cup ice cream is rejected by panelist after 25 days stored. By texture and melting rate analysis, activation energy of each both parameters is known, these are18678,33 kkal/mol(texture) and 12615,07 kkal/mol (melting rate).predictions of cup ice cream shelf life based on melting rate parameter are 7 months and 2 days at -5 0 C, 11 monthsand 3 daysat C, 17 months 21 daysat C. On the normal storage (-18 0 C), cup ice cream shelf life is 23 monthsand 20 days. Kata kunci : Self Life, ASLT, Arrhenius, Ice Cream, Activation Energy, Melting Rate 1. PENDAHULUAN Es krim merupakan produk pangan beku yang dibuat dari produk dairy digabungkan dengan perasa dan pemanis (David, 1994). Salah satu produsen es krim di Indonesia adalah PT. X Surabaya yang memproduksi es krim dalam kemasan, sehingga diperlukan keterangan mengenai umur simpan produk. Saat ini, PT. X sedang melakukan proses sertifikasi ISO 9001:2008 yang membutuhkan dokumen pendukung mengenai prosedur penentuan umur simpan, sehingga diperlukan adanya penelitian mengenai umur simpan produk untuk memverifikasi umur simpan produk dari perusahaan tersebut. Umur simpan bahan pangan adalah lama waktu sejak bahan pangan diproduksi sampai diterima oleh konsumen dengan kondisi mutu yang baik. Keterangan umur simpan (masa kadaluwarsa) produk pangan wajib dicantumkan oleh produsen pada label kemasan produk. Hal ini sesuai Undang-undang Pangan no. 7/1996 serta Peraturan Pemerintah No. 69/1999 tentang label dan iklan pangan. Produk es krim merupakan produk yang tergolong produk beku yang mempunyai umur simpan yang sangat lama. Pengujian umur simpan pada produk beku sudah dilakukan oleh Martin, et al. (2008) yang meneliti tentang umur simpan buncis beku yang didasarkan pada kinetika degradasi warna dan pati dengan menggunakan permodelan kinetika orde satu. Yuthana (2009) mengatakan penelitian umur simpan produk beku dilakukan dengan cara menyimpan pada kondisi ekstrim yaitu penyimpanan diatas suhu penyimpanan normal untuk mencari kinetika kerusakan produknya. Hal ini didukukung oleh Cahyani (2011) yang menyatakan suhu yang digunakan dalam penentuan umur simpan produk beku dengan metode Accelerated Shelf Life Test (ASLT) menggunakan rentang suhu -5, -10 dan

2 -15 0 C sebagai suhu penyimpanan. Adapun pada es krim pengujian umur simpan masih dilakukan dengan studi literatur yang saat ini masih digunakan oleh PT.X Surabaya. Oleh karena itu pengujian umur simpan es krim dengan metode ASLT perlu dilakukan untuk mengetahui keakuratan umur simpan. Metode pengujian umur simpan dengan ASLT merupakan pengujian umur simpan dengan cara mempercepat kerusakan produk sehingga dapat diketahui kinetika kerusakan produknya. Pada metode ini, produk pangan dikondisikan pada kondisi yang sangat ekstrim dari suhu penyimpanan pada umumnya. Pengujian umur simpan dengan metode ASLT menggunakan suhu sebagai salah satu faktor lingkungan yang penting, karena kenaikan suhu berpengaruh terhadap kecepatan reaksi kerusakan pada bahan pangan. Menurut Wollard (2007), pada produk es krim, kenaikan suhu dapat menyebabkan rekristalisasi yang dapat mempengaruhi mutu es krim baik mutu fisik maupun mutu sensorik produk. Berdasarkan uraian tersebut penelitian ini dilakukan untuk mempelajari umur simpan es krim yang didasarkan pada kinetika kerusakan produk dengan metode ASLT berdasarkan pendekatan analisa subjektif dan objektif. 2. METODOLOGI PENELITIAN 2.1 Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah es krim kemasan cup yang diproduksi oleh PT. X Surabaya. 2.2 Alat Alat yang diguankan dalam penelitian ini antara lain alat pengontrol suhu (thermolodger), freezer dengan suhu C, C dan -5 0 C. Adapun alat yang digunakan untuk analisa antara lain: Stop Watch, cup, timbangan digital, termometer, kawat kasa untuk melting rate, formulir uji skoring dan uji penerimaan. 2.3 Metode Penelitian Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah es krim kemasan cup yang diperoleh dari PT. X Surabaya. Penentuan umur simpan dilakukan dengan metode ASLT menggunakan pengaruh suhu untuk mempercepat kerusakan dengan persamaan Arrhenius berdasarkan pendekatan analisa objektif dan subjektif terhadap tujuh panelis terbatas. Suhu penyimpanan akselerasi yang digunakan yaitu C, C dan -5 0 C. Adapun panelis yang digunakan dalam penelitian ini adalah panelis terbatas (ahli) yang disediakan langsung oleh perusahaan 2.4 Pelaksanaan Penelitian Penentuan Karakteristik Mutu Es Krim pada Kondisi Kritis Adapun secara lebih rinci tahapannya adalah sebagai berikut: a) Es krim disimpan pada suhu -5 0 C. b) Karakteristik es krim diamati secara berkala 5 hari sekali mulai hari ke-0 sampai panelis menolak melalui uji penerimaan panelis yang meliputi aroma, rasa, penampakan dan tekstur dengan skala 0-15 dengan menggunakan kuisioner. c) Apabila es krim ditolak oleh 75 % panelis dilakukan analisa melting rate dan analisa tekstur Penentuan Umur Simpan Es Krim dengan Metode ASLT Adapun penentuan umur simpan es krim metode ASLT adalah sebagai berikut: a. Es krim disimpan pada suhu C, C dan -5 0 C. Pengamatan dilakukan tiga kali ulangan. b. Secara berkala yaitu pada waktu yang telah ditentukan pada suhu -15 o C pengamatan 6 hari sekali dari hari ke-0 sampai hari ke-30, Suhu -10 o C pengamatan 5 hari sekali dari hari ke-0 sampai hari ke-25, Suhu -5 o C pengamatan 4 hari sekali dari hari ke-0 sampai hari ke-20. c. Pengamatan dilakukan terhadap parameter yang mempengaruhi penurunan mutu es krim meliputi analisa subjektif yaitu tekstur dan analisa objektif yaitu melting rate. Hasil pengamatan pada hari ke-0 ditentukan sebagai nilai awal es krim sebelum penyimpanan (A0). d. Data hasil analisa produk diplotkan terhadap waktu dan dihitung persamaan regresi liniernya. Kemudian diperoleh tiga persamaan regresi untuk tiga kondisi suhu penyimpanan produk dengan menggunakan Y= ax+b, di mana nilai Y = nilai karakteristik es krim, x= lama waktu penyimpanan (hari), a = laju perubahan nilai karakteristik (nilai a sama dengan nilai k), b = nilai karakteristik es krim pada awal penyimpanan

3 e. Dari masing-masing persamaan tersebut diperoleh nilai slope (a) yang merupakan konstanta laju reaksi perubahan karakteristik produk atau laju penurunan mutu (k) f. Untuk menentukan orde reaksi yang digunakan dibuat grafik orde nol dan orde satu. Dari kedua persamaan tersebut dpilih orde reaksi yang mempunyai nilai R 2 terbesar. g. Untuk pendekatan Arrhenius, nilai k diplotkan terhadap 1/T (K -1 ) dan ln k didapatkan nilai intersep dan slope dari persamaan regresi linier ln k = ln k0 (E/R) (1/T), di mana ln k0 = intersep, E/R = slope, E = energi aktivasi dan R = konstanta gas ideal = 1, 986 kal/mol 0 K. h. Dari persamaan pada tahap f diperoleh nilai konstanta k0 yang merupakan faktor preeksponensial dan nilai energi aktivasi reaksi perubahan karakteristik es krim (E1 = E). Kemudian ditentukan model persamaan laju reaksi (k) perubahan karakteristik es krim dengan k = k0.e -E/RT dengan T adalah suhu penyimpanan. Persamaan ini disebut sebagai persamaan Arrhenius. i. Dengan persamaan Arrhenius dapat dihitung nilai konstanta Arrhenius (k) pada suhu (T) penyimpanan yang ditentukan. j. Penentuan parameter kunci dengan melihat parameter yang mempunyai energi aktivasi terendah. k. Umur simpan es krim dihitung dengan menggunakan persamaan kinetika reaksi berdasarkan orde nol, persamaan reaksinya adalah t=(a0-at)/k, di mana A o adalah konsentrasi A pada t = 0, At adalah konsentrasi A pada akhir umur simpan dan t adalah umur simpan. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Deskripsi Produk Es krim yang digunakan adalah es krim yang diproduksi oleh PT. X Surabaya dengan takaran saji 80 ml/ kemasan. Es krim tersebut dikemas dengan kemasan primer dan sekunder. Kemasan primer es krim adalah cup dengan penutup berupa lid. Kemasan cup berbahan baku polypropylene dengan ketebalan 0,8 450 mm. Lid berbentuk bulat sesuai dengan diameter cup dengan tambahan lidah di bagian pinggirannya untuk memudahkan membuka es krim. Adapun kemasan sekundernya adalah kardus. Kardus berfungsi untuk melindungi es krim dari lingkungan luar (suhu, tekanan, dll) serta memudahkan proses transportasi dan distribusi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Brody and Strupinsky (2001), bahwa kemasan berfungsi sebagai pelindung, pengawet, transportasi dan pemberi informasi. Proses produksi es krim dalam kemasan cup ini melalui beberapa tahapan, yaitu formulasi, penimbangan, mixing, pasteurisasi, homogenisasi, cooling, freezing, filling, hardening dan packaging. 3.2 Karakteristik Mutu Es krim Kemasan Cup Tabel 1. Parameter Mutu Awal Es Krim (A0) Parameter Awal Penyimpa nan (A0) Akhir Penyimpa nan (At) Melting Rate (menit) Tekstur (skala 1-7) 17,817 6,619 8,737 1,333 Tabel 1 menunjukkan nilai parameter mutu yang diamati pada es krim sebelum dan sesudah penyimpanan. Tujuan analisa tersebut sangat penting yaitu sebagai standarisasi awal produk es krim yang berlaku sebagai nilai A0Untuk menentukan nilai mutu akhir es krim (At), dilakukan penyimpanan pada kondisi kritis yaitu pada suhu yang paling tinggi 268 K (-5 0 C) agar reaksi kerusakan lebih cepat terjadi. Selanjutnya dilakukan uji penerimaan menggunakan metode line scale dengan karakteristik rasa, testur, aroma dan kenampakan terhadap 7 orang panelis terbatas (ahli). Pengujian dilakukan sampai es krim ditolak panelis yaitu pada saat tekstur menjadi kasar dan berpasir dan kenampakan menjadi jelek sehingga tidak disukai oleh panelis. Setelah semua karakteristik mutu ditolak selanjutnya dilakukan analisa produk akhir es krim cup yang berlaku sebagai nilai At. Nilai produk akhir At dan A0 digunakan untuk menentukan umur simpan es krim melalui persamaan orde nol At=A0+kt. Tabel 2. Rerata Uji Organoleptik Es Krim selama Penyimpanan* Penyi mpan an Rasa Parameter (Skala 0-15) Tekst Arom Kenam ur a pakan

4 (hari) ,786 6,857 8,786 7, ,929 6,714 8,786 6, ,729 4,714 6,829 5, ,786 3,357 6,329 4, ,133 2,333 6,583 4,417 Tabel 2 menunjukkan bahwa tekstur paling berperan dalam kriteria penolakan mutu es krim diikuti dengan rasa, kenampakan dan aroma. Hal ini ditunjukkan dengan laju penurunan rerata tekstur dari 15 ke 2,333 paling tajam di antara parameter yang lain. Pada hari penyimpanan ke 0, nilai teksur pada kondisi optimal yang menunjukkan bahwa tekstur es krim sangat lembut. Adapun pada hari penyimpanan ke 25, tekstur menjadi sangat kasar dan berpasir. Kerusakan tekstur disebabkan karena terjadinya kristalisasi laktosa pada suhu penyimpanan yang tinggi sehingga menyebabkan tekstur kasar dan berpasir (Marshal, et al., 2003). Selama penyimpanan, penurunan mutu tekstur paling menonjol di antara parameter lain sehingga tekstur berperan penting dalam kriteria penolakan mutu. 3.2 Kinetika Reaksi Dasar untuk Menduga Penurunan Mutu Melting Rate (Kecepatan Leleh) laju penurunan kecepatan leleh, x adalah lama penyimpanan (hari), dan b adalah nilai kecepatan leleh awal penyimpanan. Dari hasil regresi linier nilai melting rate diperoleh nilai koefisien yang mendekati satu atau r 1, berarti lama penyimpanan berpengaruh terhadap kecepatan leleh pada es krim. Semakin lama penyimpanan kecepatan leleh semakin menurun. Adapun Hasil Analisa Regresi Linier Dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 3. Persamaan Regresi Linier Orde Nol dan Orde Satu pada Parameter Melting Rate Es Krim Suhu Persamaan Regresi Linier (K) Orde nol Orde Satu 268 K y= -0,477x+16,43 R 2 =0,902 y= -0,04x+2,815 R 2 =0, K y= -0,382x+17,20 R 2 =0,968 y= -0,031x+2,815 R 2 =0, K y= -0,232x+17,03 R 2 =0,882 y= -0,016x+0,928 R 2 =0,927 Tabel 3. di atas menunjukkan bahwa penurunan melting rate mengikuti Orde Satu karena nilai R² dari persamaan orde satu lebih besar. Hal ini menunjukkan bahwa kecepatan rekasi penurunan melting rate mengikuti kinetika ekponensial. Kinetika eksponensial berarti pada awal penyimpanan sampai satu titik akan mengalami penurunan kecepatan leleh (melting rate) yang sebanding dengan waktu penyimpanan, setelah beberapa waktu tertentu (titik tertentu) kecepatan leleh akan cenderung konstan. Gambar 3. Plot Penurunan Nilai Melting Rate pada Tiga Kondisi Suhu Penyimpanan Pada Gambar diatas menunjukkan melting rate semakin turun dengan semakin lamanya waktu penyimpanan. Hal ini terlihat dari turunnya kemiringan garis yang semakin tajam dengan semakin lamanya waktu penyimpanan. Plot data pengamatan melting rate menghasilkan analisa regresi linier y=ax+b, di mana y adalah nilai kecepatan leleh, a adalah Gambar 4. Plot 1/T dan ln K Kecepatan Leleh (Melting Rate) Persamaan regresi linier diatas diplotkan antara ln k dan 1/T pada perubahan melting rate es krim dapat dilihat pada gambar 4 diatas. Dari gambar 4 diatas didapatkan nilai regresi linier adalah y = -6352,6x + 20,551 dengan nilai R 2 = 0,9436. Koefisien korelasi mendekati satu atau r 1, artinya suhu berpengaruh sangat kuat

5 terhadap penurunan melting rate. Semakin tinggi suhu penyimpanan semakin cepat pula laju penurunan kecepatan leleh. Hal ini sesuai pernyataan Man and jones (2000) bahwa kenaikan suhu mempercepat laju rekasi kerusakan produk. Hasil regresi linier diatas didapatkan nilai energi aktivasi. Energi aktivasi adalah energi yang dibutuhkan untuk mengaktivasi proses kerusakan. Energi aktivasi perubahan kecepatan leleh es krim sebesar 12615,072 kal/mol. Nilai energi aktivasi tersebut artinya dibutuhkan energi sebesar 12615,072 kal/mol untuk menurunkan kecepatan leleh es krim Tekstur 268 K 263 K 258 K y= -0,199x+5,283 R 2 =0,925 y= -0,161x+5,357 R 2 =0,951 y= -0,079x+6,214 R 2 =0,943 y= -0,062x+1,718 R 2 =0,981 y= -0,05x+1,737 R 2 =0,993 y= -0,016+ 0,848 R 2 =0,916 Tabel 4 menunjukkan bahwa penurunan tekstur mengikuti Orde Satu. Hal ini menunjukkan bahwa kecepatan rekasi penurunan tekstur mengikuti kinetika ekponensial. Kinetika eksponensial berarti pada awal penyimpanan sampai satu titik akan mengalami penurunan tekstur yang sebanding dengan waktu penyimpanan, setelah beberapa waktu tertentu (titik tertentu) nilai tekstur akan cenderung konstan. Persamaan regresi linier diatas diplotkan ln k dan 1/T pada perubahan melting rate es krim. Adapun plot ln k dan 1/T dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 4. Nilai Tekstur pada Tiga Kondisi Suhu Penyimpanan Dari gambar 4 diatas menunjukkan penurunan nilai tekstur nilai sebagai parameter penurunan mutu es krim. Nilai tekstur yang disimpan pada tiga kondisi suhu mengalami penurunan yang berbeda-beda. Hal ini terlihat dari turunnya kemiringan garis yang semakin tajam dengan semakin lamanya waktu penyimpanan. Plot data pengamatan Tekstur menghasilkan analisa regresi linier y=ax+b, di mana y adalah nilai tekstur, a adalah laju penurunan tekstur, x adalah lama penyimpanan (hari), dan b adalah nilai tekstur awal penyimpanan. Dari hasil regresi linier nilai tekstur diperoleh nilai koefisien yang mendekati satu atau r 1, berarti lama penyimpanan berpengaruh terhadap tekstur pada es krim. Semakin lama penyimpanan tekstur semakin menurun. Adapun Hasil Analisa Regresi Linier Dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4. Persamaan Regresi Linier Orde Nol dan Orde Satu pada Parameter Tekstur Es Krim Suhu (T) Persamaan Regresi Linier Orde nol Orde Satu Gambar 5. Plot 1/T dan ln k Tekstur Dari gambar 5 diatas didapatkan persamaan regresi linier dari plot ln k dan 1/T pada perubahan tekstur es krim adalah y = ,x + 32,46 dengan nilai R 2 = 0,873. Koefesien korelasi mendekati r 1, artinya suhu berpengaruh sangat kuat terhadap penurunan tekstur. Semakin tinggi suhu penyimpanan semakin cepat pula laju penurunan tekstur. Man and jones (2000) membenarkan bahwa kenaikan suhu mempercepat laju rekasi kerusakan produk. Adapun Energi aktivasi perubahan nilai tekstur es krim sebesar ,33 kal/mol. Nilai energi aktivasi artinya dibutuhkan energi sebesar ,33 kal/mol untuk menurunkan tekstur es krim Korelasi Penurunan Mutu Tekstur Dan Melting Rate secara Subjektif dan Objektif Tabel 5. Korelasi Melting Rate dan Tekstur Suhu Persamaan Regresi Linier antara R 2 r

6 melting rate dan tekstur 268K y =2,4074x+3,739 0,987 0, K y = 2, 3033x+4,7492 0,967 0, K y= 2,5636x+0,6619 0,711 0,843 Dari tabel 5 diatas dapat diketauhi korelasi melting rate dan tekstur. Dari tabel diatas didapat nilai t hitung pada α=0,01 untuk suhu 268 K sebesar 25,742, suhu 263 K sebesar 15,684 dan suhu 258 K sebesar 4,634. Nilai t tabel pada α 0,01 sebesar 4,60 sehingga ada korelasi positif yang sangat nyata antara penilaian tekstur dari panelis dengan melting rate pada uji objektif. Dapat diketahui pula bahwa nilai melting rate akan semakin rendah dengan lama waktu penyimpanan di mana nilai tekstur yang diberikan panelis akan semakin rendah pula. Respon penolakan panelis disebabkan karena terbentuksnya kristal es yang lebih besar denagan lamanya waktu penyimpanan yang berakibat tekstur es krim kasar dan berpasir. Dengan naiknya ukuran kristal es dapat menyebabkan penurunan melting rate. Hal ini sesuai dengan Wollard (2007) yang menyatakan semakin tinggi suhu penyimpanan maka kristal es yang terbentuk akan semakin besar yang menyebabkan penurunan melting rate. Marshall, et al., (2003) menambahkan bahwa bertambahnya kristal es krim, menyebabkan tekstur es krim kasar dan berpasir sehingga tidak disukai oleh konsumen Penentuan Umur Simpan Es Krim Cup Dalam penentuan laju penurunan mutu dengan menggunakan suhu untuk mempercepat kerusakan produk, maka laju penurunan mutu dapat ditentukan berdasarkan pada besarnya energi aktivasi. Pada penelitian ini, penurunan mutu es krim cup diasumsikan dominan oleh suhu penyimpanan. Faktor proses dan teknik pengemasan dianggap dalam kondisi optimal, sehingga kurang berpengaruh terhadap kemunduran mutu produk. Penentuan umur simpan secara subjektif, dilakukan melalui uji organoleptik oleh panelis terbatas dalam merespon perubahan atribut mutu produk, dalam hal ini atribut yang digunakan dalam penentuan umur simpan adalah atribut tekstur. Sedangkan penentuan umur simpan secara objektif dilakukan dengan pengujian dengan metode analisa yang sudah baku dan sering digunakan dalam pengujian mutu es krim. Parameter yang digunakan dalam penentuan umur simpan secara objektif yaitu melting rate dimana parameter melting rate ini merupakan parameter kunci mutu produk es krim. Untuk menentukan atribut mana yang digunakan dalam penentuan umur simpan maka dilakukan berdasarkan besarnya energi aktivasi terendah. Semakin rendah energi aktivasi (Ea), reaksi akan berjalan lebih cepat yang berarti semakin cepat memberikan kontribusi kerusakan produk es krim. Berdasarkan uraian di atas maka disajikan besarnya energi aktivasi yang menunjukkan perubahan mutu produk es krim pada tabel 6. Berikut: Tabel 6. Energi Aktivasi Petubahan Mutu Es Krim Cup Atribut Mutu Energi Aktivasi (k.kal/mol) Melting Rate 12615,07 Tekstur 18678,33 Berdasarkan tabulasi besarnya energi aktivasi pada masing-masing atribut yang diujikan, atribut mutu melting rate yang mempunyai energi aktivasi terendah sebesar 12615,07 k.kal/mol. Diketahui pula bahwa hasil penerimaan panelis pada atribut tekstur berkorelasi sangat nyata terhadap penurunan mutu melting rate. Menurut Labuza (1993) dalam menentukan umur simpan suatu produk harus ditentukan terlebih dahulu parameter yang digunakan sebagai dasar memperkirakan umur simpan tersebut di antara parameter yang lainnya. Parameter yang digunakan adalah parameter yang mempengaruhi penurunan mutu produk itu selama penyimpanan dalam berbagai suhu. Parameter itu merupakan parameter yang memiliki energi aktivasi terkecil karena semakin kecil energi aktivasi suatu reaksi akan berlangsung lebih cepat (energi aktivasi yang rendah berarti energi yang diperlukan untuk menjalankan suatu reaksi itu kecil). Untuk penyimpanan dalam kondisi normal, maka faktor suhu (T) dikonversikan ke dalam suhu yang diinginkan, pada persamaan ln k= ln k0-(e/r).(1/t). Adapun untuk penentuan umur simpan pada suhu yang diinginkan dapat diketahui dengan menghitung besarnya k pada suhu tersebut terlebih dahulu, sehingga umur simpan dapat dihitung dengan persamaan (Lampiran 12): t=a0-at k

7 Adapun Hasil perhitungan umur simpan es krim cup dengan parameter melting rate adalah sebagai berikut: Tabel 15. Plot Umur Simpan Berbagai Suhu Suhu (K) K Umur Simpan (Hari ) Umur simpan (Bulan) 268 0, ,208 7, , , , , , , , , ,68118 Dari Tabel 15 terlihat bahwa suhu penyimpanan mempengaruhi umur simpan es krim, terbukti dengan nilai umur simpan yang semakin pendek dengan semakin tingginya suhu penyimpanan. Hal ini sesuai dengan pendapat Suyitno (1995) bahwa kenaikan suhu penyimpanan mempengaruhi terjadinya kecepatan reaksi yang lebih besar, dilanjutkan dengan kemiringan garis yang semakin tajam dan juga harga konstanta laju reaksi penurunan yang semakin besar. Jika kecepatan reaksi besar maka konsentrasi reaktan dari hasil reaksi juga semakin besar atau produk semakin cepat rusak. Jika produk semakin cepat rusak maka umur simpannya semakin pendek. 3.5 Manfaat Penentuan Umur Simpan bagi Perusahaan Keterangan umur simpan (masa kadaluwarsa) produk es krim merupakan salah satu informasi yang wajib dicantumkan oleh produsen pada label kemasan. Informasi umur simpan sangat penting bagi banyak pihak baik produsen, kantor perwakilan (distributor), konsumen, maupun penjual. Konsumen tidak hanya dapat mengetahui tingkat keamanan dan kelayakan produk untuk dikonsumsi, tetapi juga dapat memberikan petunjuk terjadinya perubahan citarasa dan penampakan produk es krim tersebut. Bagi penjual dan kantor perwakilan, informasi umur simpan sangat penting dalam hal penanganan stok es krim. Bagi perusahaan, informasi umur simpan sangat penting karena merupakan bagian dari konsep pemasaran produk yang penting secara ekonomi dalam hal pendistribusian dan penyimpanan produk sehingga dapat meminimasi biaya dan efisiensi biaya dapat tercapai. Perhitungan umur simpan produk es krim kemasan cup menggunakan metode accelerated shelf life testing berdasarkan analisa subjektif dan objektif didapat umur simpan produk pada kondisi normal (suhu C) adalah selama 23 bulan 20 hari. Umur simpan tersebut merupakan umur simpan yang cukup lama. Hal ini sangat menguntungkan bagi perusahaan karena dengan umur simpan yang lama maka jumlah produk kembali dari masing-masing kantor perwakilan atau penjual yang dikarenakan rusaknya produk selama penyimpanan akan semakin kecil. Disisi lain, dengan diketahuinya umur simpan produk dapat menguntungkan perusahaan karena dengan umur simpan yang tepat maka dapat ditentukan prosedur yang sesuai untuk penyimpanan produk, prosedur penarikan produk dari pasar baik retail, toko, maupun kantor perwakilan serta prosedur perlakuan setelah penarikan produk dari pasar. 4.KESIMPULAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu penyimpanan maka laju kerusakan es krim akan semakin cepat sehingga akan memperpendek umur simpannya. Berdasarkan data hasil percobaan nilai energi aktivasi terkecil adalah pada analisa melting rate. Adapun perhitungan korelasi antara penurunan mutu es krim cup secara subjektif dan objektif menunjukkan korelasi positif yang sangat nyata. Hasil pendugaan umur simpan es krim kemasan cup berdasarkan parameter melting ratepadasuhu -5 0 C adalah 7 bulan 2 hari pada,pada suhu C adalah 11 bulan 3 hari, pada suhu C adalah 17 bulan 21 hari. Adapun umur simpan es krim kemasan cuppada suhu penyimpanan normal yang digunakan di perusahaan selama ini berdasarkan studi literatur adalah selama 24 bulan, sedangkan prediksiumur simpan pada suhu penyimpanan normal berdasarkan hasil percobaan yaitu pada suhu-18 0 Cadalah selama 23 bulan 20 hari. DAFTAR PUSTAKA Asmoro, L.C., A.F. Mulyadi dan S. Kumalaningsih Karakteristik Organoleptik Biskuit dengan Penambahan Tepung Ikan Teri Nasi (Stolephorus spp.). FTP UB. Malang Binta, D., Wijana, S., Mulyadi, AF Pengaruh Lama Pemeraman Terhadap

8 Kadar Lignin Dan Selulosa Pulp (Kulit Buah Dan Pelepah Nipah) Menggunakan Biodegradator EM 4. Jurnal Industria 2(1): Brody, A.L Predicting Packaged Food Shelf Life. hop/ft_shop/04-03/04-03_pdfs/04-03-pack.pdf. Diakses tanggal 5 Juni 2010 Cahyani, Aprilia Prediksi Umur Simpan Jamur Beku Berdasarkan Parameter Fisik dan Kimia Menggunakan Metode Accelerated Shelf Life Test (ASLT) dengan Persamaan Arrhenius. Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Labuza, TP Shelf Life Dating of Foods and Nutritions. Press Inc. Westport Conecticut Man, D. And A, Jones Shelf Life Evaluation of Foods. Asphen Publishers, inc. Gaithersburg, Maryland Marshal, R. T., H. D. Goff., R. W. Hartel Ice Cream. 6 th Edition. Plenum Publishers. New York Martin, A. V Chocolate Confectionery. Di dalam: C.M.D. Man and A.A, Jones Shelf Life Evaluation of Foods. Aspen Publisher, Inc. Gaithersburg, Maryland. New York Mulyadi, A.F. Dewi, I.A., Deoranto, P., Pemanfaatan Kulit Buah Nipah Untuk Pembuatan Briket Bioarang Sebagai Sumber Energi Alternatif. Jurnal Teknologi Pertanian 14(1): Mulyadi, A.F., Dewi, I.A., dan Deoranto, P Pemanfaatan Kulit Buah Nipah untuk Pembuatan Briket Bioarang sebagai Sumber Energi Alternatif. Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 14 No. 1 [April 2013] Pemanfaatan Kulit Buah Nipah [Mulyadi dkk]. Mulyadi, A. F., Maligan, J. M., Wignyanto, W., & Hermansyah, R. (2014). Organoleptic Characteristics of Natural Flavour Powder From Waste of Swimming Blue Crabs (Portunus pelagicus) Processing: Study on Dextrin Concentration and Drying Temperature. Jurnal Teknologi Pertanian, 14(3). Mulyadi, A. F., Dewi, I. A., & Deoranto, P. (2013). Pemanfaatan Kulit Buah Nipah Untuk Pembuatan Briket Bioarang Sebagai Sumber Energi Alternatif. Jurnal Teknologi Pertanian, 14(1), Mulyadi, A. F., Wijana, S., & Wahyudi, A. S. (2013, December). Optimization of Nicotine Extraction In Tobacco Leaf (Nicotiana tabacum L.):(Study: Comparison of Ether and Petroleum Ether). In The International Conference on Chemical Engineering UNPAR Mulyadi, A. F., Wijana, S., Dewi, I. A., & Putri, W. I. (2014). Organoleptic Characteristics of Dry Noodle Products from Yellow Sweet Potato (Ipomoea batatas): Study on Adding Eggs and CMC. Jurnal Teknologi Pertanian, 15(1). Pratama, S. B.,Wijana, S., dan Febrianto, A Studi pembuatan sirup Tamarillo (Kajian Perbandingan Buah dan Konsentrasi Gula. Jurnal Industria, Vol 1 (3). Wollard, K Why Does Ice Cream Melt?. du/icestructure.html. Diakses tanggal 20 Desember 2010 Yuthana Phimolsiripol Shelf Life Determination of Frozen Bread Dough

9 Stored under Fluctuating Temperature Conditions. Kasetsart J. (Nat. Sci.) vol 43 : Tama, J. B., & Mulyadi, A. F. (2014). Studi Pembuatan Bubuk Pewarna Alami Dari Daun Suji (Pleomele Angustifolia Ne Br.). Kajian Konsentrasi Maltodekstrin Dan Mgco3. Jurnal Industria, 3(2).

Analisis Kelayakan Teknis Produksi Sirup Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa) Pada Skala Ganda

Analisis Kelayakan Teknis Produksi Sirup Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa) Pada Skala Ganda Analisis Kelayakan Teknis Produksi Sirup Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa) Pada Skala Ganda Galuh Suryakusumah 1) ; Dr. Ir. Susinggih Wijana, MS. 2) ; Arie Febrianto M., STP, MP. 2) 1) Alumni Jurusan

Lebih terperinci

PENDUGAAN UMUR SIMPAN PADA PENYIMPANAN DINGIN TEMPE KEDELAI (Glycine max (L.) Merill) DENGAN PENGEMASAN VAKUM MENGGUNAKAN MODEL ARRHENIUS

PENDUGAAN UMUR SIMPAN PADA PENYIMPANAN DINGIN TEMPE KEDELAI (Glycine max (L.) Merill) DENGAN PENGEMASAN VAKUM MENGGUNAKAN MODEL ARRHENIUS PENDUGAAN UMUR SIMPAN PADA PENYIMPANAN DINGIN TEMPE KEDELAI (Glycine max (L.) Merill) DENGAN PENGEMASAN VAKUM MENGGUNAKAN MODEL ARRHENIUS Anang Lastriyanto*, Nur Komar, Hartanti Setyo Pratiwi Jurusan Keteknikan

Lebih terperinci

Analisis Penggandaan Skala Pada Pembuatan Minuman Jeli (Jelly Drink) Tamarillo Dengan Pemanis Gula Kelapa

Analisis Penggandaan Skala Pada Pembuatan Minuman Jeli (Jelly Drink) Tamarillo Dengan Pemanis Gula Kelapa Analisis Penggandaan Skala Pada Pembuatan Minuman Jeli (Jelly Drink) Tamarillo Dengan Pemanis Gula Kelapa Ricki Dhirgo Aksara 1) ; Dr. Ir. Susinggih Wijana, MS. 2) ; Arie Febrianto M., STP, MP. 2) 1) Alumni

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. bawang putih, dan asam jawa. Masing-masing produsen bumbu rujak ada yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. bawang putih, dan asam jawa. Masing-masing produsen bumbu rujak ada yang II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bumbu rujak Rujak manis adalah semacam salad. Rujak manis terdiri dari campuran beberapa potongan buah segar dengan dibumbui saus manis pedas. Pada umumnya bumbu rujak manis terbuat

Lebih terperinci

Mochamad Nurcholis, STP, MP. Food Packaging and Shelf Life 2013

Mochamad Nurcholis, STP, MP. Food Packaging and Shelf Life 2013 Mochamad Nurcholis, STP, MP Food Packaging and Shelf Life 2013 OVERVIEW TRANSFER PANAS (PREDIKSI REAKSI) TRANSFER PANAS (PLOT UMUR SIMPAN PENDEKATAN LINEAR) TRANSFER PANAS (PLOT UMUR SIMPAN PENDEKATAN

Lebih terperinci

PENENTUAN UMUR SIMPAN BUMBU RUJAK DALAM KEMASAN BOTOL PLASTIK MENGGUNAKAN METODE ARRHENIUS

PENENTUAN UMUR SIMPAN BUMBU RUJAK DALAM KEMASAN BOTOL PLASTIK MENGGUNAKAN METODE ARRHENIUS PENENTUAN UMUR SIMPAN BUMBU RUJAK DALAM KEMASAN BOTOL PLASTIK MENGGUNAKAN METODE ARRHENIUS (Determination Of Shelf-Life Rujak Seasoning Packed In Plastic Bottle Using Arrhenius Method) Ida Ayu Agung Putri

Lebih terperinci

PENENTUAN UMUR SIMPAN SIRUP PALA BERDASARKAN PERUBAHAN DERAJAT KEASAMAN ph Melisa J Sahambangung 1,Lady Ch Lengkey 2, David Rumambi 2,

PENENTUAN UMUR SIMPAN SIRUP PALA BERDASARKAN PERUBAHAN DERAJAT KEASAMAN ph Melisa J Sahambangung 1,Lady Ch Lengkey 2, David Rumambi 2, PENENTUAN UMUR SIMPAN SIRUP PALA BERDASARKAN PERUBAHAN DERAJAT KEASAMAN ph Melisa J Sahambangung,Lady Ch Lengkey, David Rumambi, Mahasiswa Program Studi Teknik Pertanian Fakultas Pertanian UNSRAT Dosen

Lebih terperinci

PENDUGAAN UMUR SIMPAN PRODUK MI INSTAN DARI PATI SAGU DENGAN METODE AKSELERASI

PENDUGAAN UMUR SIMPAN PRODUK MI INSTAN DARI PATI SAGU DENGAN METODE AKSELERASI PENDUGAAN UMUR SIMPAN PRODUK MI INSTAN DARI PATI SAGU DENGAN METODE AKSELERASI Shelf Life Estimation of Instant Noodle from Sago Starch Using Accelerared Method Dewi Kurniati (0806113945) Usman Pato and

Lebih terperinci

PENDUGAAN UMUR SIMPAN PRODUK PANGAN

PENDUGAAN UMUR SIMPAN PRODUK PANGAN PENDUGAAN UMUR SIMPAN PRODUK PANGAN Paper Pendugaan Umur Simpan Produk Kopi Instan Formula Merk-Z Dengan Metode Arrhenius, kami ambil dari hasil karya tulis Christamam Herry Wijaya yang merupakan tugas

Lebih terperinci

PENERAPAN UMUR SIMPAN SARI WORTEL PADA BIAYA PENYIMPANAN SELAMA PEMASARAN. Rekna Wahyuni Universitas Yudharta Pasuruan

PENERAPAN UMUR SIMPAN SARI WORTEL PADA BIAYA PENYIMPANAN SELAMA PEMASARAN. Rekna Wahyuni Universitas Yudharta Pasuruan PENERAPAN UMUR SIMPAN SARI WORTEL PADA BIAYA PENYIMPANAN SELAMA PEMASARAN Rekna Wahyuni Universitas Yudharta Pasuruan ABSTRACT: Research target is to know shelf life of carrot juice. Knownly by shelf life

Lebih terperinci

Sifat Kritis dan Umur Simpan Ukel Manis

Sifat Kritis dan Umur Simpan Ukel Manis Ika Murti Dewi,Sifat Kritis dan Umur Simpan Ukel Manis 47 Sifat Kritis dan Umur Simpan Ukel Manis Ika Murti Dewi 1), Agung Wazyka 2), Astuti Setyowati 2) Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Fakultas

Lebih terperinci

ABSTRAK. Keripik pisang merupakan makanan ringan yang mudah mengalami ketengikan. Salah

ABSTRAK. Keripik pisang merupakan makanan ringan yang mudah mengalami ketengikan. Salah 1 KAJIAN LAMA SIMPAN KERIPIK PISANG KEPOK PUTIH (Musa acuminate sp.) BERDASARKAN TINGKAT AROMA, RASA DAN KERENYAHAN ORGANOLEPTIK DALAM BERBAGAI JENIS KEMASAN DENGAN MODEL PENDEKATAN ARRHENIUS Citra Ratri

Lebih terperinci

PENENTUAN UMUR SIMPAN BUMBU RUJAK DALAM KEMASAN BOTOL PLASTIK MENGGUNAKAN METODE ARRHENIUS SKRIPSI

PENENTUAN UMUR SIMPAN BUMBU RUJAK DALAM KEMASAN BOTOL PLASTIK MENGGUNAKAN METODE ARRHENIUS SKRIPSI PENENTUAN UMUR SIMPAN BUMBU RUJAK DALAM KEMASAN BOTOL PLASTIK MENGGUNAKAN METODE ARRHENIUS SKRIPSI Oleh : IDA AYU AGUNG PUTRI TRISIANA DEWI NIM. 1111305001 PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

118 Penentuan Umur Simpan Minuman...(Hesti anagari,dkk)

118 Penentuan Umur Simpan Minuman...(Hesti anagari,dkk) 118 Penentuan Umur Simpan Minuman...(Hesti anagari,dkk) PENENTUAN UMUR SIMPAN MINUMAN FUNGSIONAL SARI AKAR ALANG ALANG DENGAN METODE ACCELERATED SHELF LIFE TESTING (ASLT) (STUDI KASUS DI UKM R.ROVIT BATU

Lebih terperinci

PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amarillifolius Roxb.) DAN LAMA PEMANASANNYA PADA PEMBUATAN SIRUP GULA KELAPA AROMA PANDAN

PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amarillifolius Roxb.) DAN LAMA PEMANASANNYA PADA PEMBUATAN SIRUP GULA KELAPA AROMA PANDAN PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amarillifolius Roxb.) DAN LAMA PEMANASANNYA PADA PEMBUATAN SIRUP GULA KELAPA AROMA PANDAN (KAJIAN KONSENTRASI DAN LAMA PEMANASAN DAUN PANDAN

Lebih terperinci

PENDUGAAN UMUR SIMPAN PRODUK NUGGET IKAN DENGAN MERK DAGANG Fish Nugget So Lite. Shelf Life Estimation of So Lite Fish Nugget

PENDUGAAN UMUR SIMPAN PRODUK NUGGET IKAN DENGAN MERK DAGANG Fish Nugget So Lite. Shelf Life Estimation of So Lite Fish Nugget PENDUGAAN UMUR SIMPAN PRODUK NUGGET IKAN DENGAN MERK DAGANG Fish Nugget So Lite Shelf Life Estimation of So Lite Fish Nugget Ulfah Amalia 1 1 Staf Pengajar Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas

Lebih terperinci

OPTIMASI PROSES BLEACHING PADA PEMBUATAN PULP

OPTIMASI PROSES BLEACHING PADA PEMBUATAN PULP OPTIMASI PROSES BLEACHING PADA PEMBUATAN PULP KERING BERBAHAN DASAR SERABUT KELAPA SAWIT (Elais guineensis) ( KAJIAN KADAR H 2O 2 DAN LAMA WAKTU BLEACHING) Bleaching Optimization in Making Process of Dried-Pulp

Lebih terperinci

BETA (BIOSISTEM DAN TEKNIK PERTANIAN. Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana

BETA (BIOSISTEM DAN TEKNIK PERTANIAN. Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana BETA (BIOSISTEM DAN TEKNIK PERTANIAN Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana http://ojs.unud.ac.id/index.php/beta Volume 5, Nomor 1, Maret 2017 Penentuan Umur Simpan

Lebih terperinci

Aplikasi Prinsip Kinetika untuk Penentuan Masa Simpan Produk Pangan

Aplikasi Prinsip Kinetika untuk Penentuan Masa Simpan Produk Pangan Aplikasi Prinsip Kinetika untuk Penentuan Masa Simpan Produk Pangan Fateta, IPB 1 Fateta, IPB 2 Fateta, IPB 3 Fateta, IPB 4 PENENTUAN UMUR SIMPAN Penelitian & pengujian pengalaman empiris UMUR SIMPAN Informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri dalam bidang pertanian sudah berkembang cukup

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri dalam bidang pertanian sudah berkembang cukup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri dalam bidang pertanian sudah berkembang cukup pesat. Banyak industri yang menghasilkan produk pangan sesuai dengan kebutuhan konsumen. Pangan

Lebih terperinci

PENDUGAAN UMUR SIMPAN TEPUNG PISANG GORENG MENGGUNAKAN METODE ACCELERATED SHELF LIFE TESTING DENGAN PENDEKATAN ARRHENIUS

PENDUGAAN UMUR SIMPAN TEPUNG PISANG GORENG MENGGUNAKAN METODE ACCELERATED SHELF LIFE TESTING DENGAN PENDEKATAN ARRHENIUS PENDUGAAN UMUR SIMPAN TEPUNG PISANG GORENG MENGGUNAKAN METODE ACCELERATED SHELF LIFE TESTING DENGAN PENDEKATAN ARRHENIUS Shelf Life Prediction of Fried Banana Flour Using Accelerated Shelf Life Testing

Lebih terperinci

PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TAHU UNTUK PAKAN TERNAK (KAJIAN PERBANDINGAN KEDELAI LOKAL VARIETAS GROBOGAN DAN KEDELAI IMPOR)

PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TAHU UNTUK PAKAN TERNAK (KAJIAN PERBANDINGAN KEDELAI LOKAL VARIETAS GROBOGAN DAN KEDELAI IMPOR) PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TAHU UNTUK PAKAN TERNAK (KAJIAN PERBANDINGAN KEDELAI LOKAL VARIETAS GROBOGAN DAN KEDELAI IMPOR) THE UTILIZATION OF TOFU CURD WASTE FOR ANIMAL FEED (COMPARISON STUDY OF GROBOGAN

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Karakteristik teh hijau No Parameter SNI Menurut Nasution dan Tjiptadi (1975) 1 Keadaan - Rasa

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Karakteristik teh hijau No Parameter SNI Menurut Nasution dan Tjiptadi (1975) 1 Keadaan - Rasa IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. KARAKTERISASI PRODUK Karakteristik produk diketahui dengan melakukan analisis proksimat terhadap produk teh hijau. Analisis proksimat yang dilakukan adalah kadar air, kadar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan Laboratorium Teknologi

III. METODE PENELITIAN. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan Laboratorium Teknologi III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan Biomassa, Laboratorium Analisis Hasil Pertanian di Jurusan Teknologi Hasil

Lebih terperinci

MEMPERPANJANG UMUR SIMPAN LEMPER MENGGUNAKAN PENGEMASAN VAKUM DAN KOMBINASI PENGEMASAN VAKUM-PASTEURISASI UAP

MEMPERPANJANG UMUR SIMPAN LEMPER MENGGUNAKAN PENGEMASAN VAKUM DAN KOMBINASI PENGEMASAN VAKUM-PASTEURISASI UAP MEMPERPANJANG UMUR SIMPAN LEMPER MENGGUNAKAN PENGEMASAN VAKUM DAN KOMBINASI PENGEMASAN VAKUM-PASTEURISASI UAP EXTENDING THE SHELF LIFE OF LEMPER USING VACUUM PACKAGING AND VACUUM PACKAGING-STEAM PASTEURIZATION

Lebih terperinci

Jl. Telaga Warna, Tlogomas Malang *Penulis Korespondensi, ABSTRAK

Jl. Telaga Warna, Tlogomas Malang *Penulis Korespondensi,   ABSTRAK PENDUGAAN UMUR SIMPAN MENGGUNAKAN METODE ACCELERATED SHELF-LIFE TESTING (ASLT) DENGAN PENDEKATAN ARRHENIUS PADA PRODUK TAPE KETAN HITAM KHAS MOJOKERTO HASIL STERILISASI Shelf-Life Prediction of Sterilized

Lebih terperinci

Alumni Jurusan Teknologi Industri Pertanian dan Penulis Korespondensi: ABSTRAK

Alumni Jurusan Teknologi Industri Pertanian dan Penulis Korespondensi:   ABSTRAK Pemanfaatan Sirup dan Buah Nipah (Nypa Fruticans) Sebagai Bahan Baku Alternatif Pembuatan Selai (Kajian Penambahan Konsentrasi Sukrosa pada Proporsi Sirup Gula dan Buah Nipah) Arie Febrianto Mulyadi 1),

Lebih terperinci

Penentuan Umur Simpan Sirup Pala Menggunakan Metode ASLT (Accelerated Shelf Life Testing) Dengan Pendekatan Arrhenius

Penentuan Umur Simpan Sirup Pala Menggunakan Metode ASLT (Accelerated Shelf Life Testing) Dengan Pendekatan Arrhenius Penentuan Umur Simpan Sirup Pala Menggunakan Metode ASLT (Accelerated Shelf Life Testing) Dengan Pendekatan Arrhenius F.B. Sandana ), D. Rawung ), M. Ludong ) dan C. Mamuaja ) ). Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. PENELITIAN SERI I 4.1.1. Perubahan Kapasitas Antioksidan Bir Pletok Selama Penyimpanan Penentuan kapasitas antioksidan diawali dengan menentukan persamaan kurva standar asam

Lebih terperinci

PERANCANGAN UNIT PENGOLAHAN LEATHER

PERANCANGAN UNIT PENGOLAHAN LEATHER PERANCANGAN UNIT PENGOLAHAN LEATHER NANAS SKALA INDUSTRI KECIL DALAM ASPEK TEKNIS DAN FINANSIAL DI KABUPATEN KEDIRI MANUFACTURE PLANT FOR PINEAPPLE LEATHER AS A SMALL SCALE INDUSTRY IN TECHNICAL AND FINANCIAL

Lebih terperinci

ISSN No Media Bina Ilmiah 45

ISSN No Media Bina Ilmiah 45 ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah 45 PENURUNAN MUTU DAN PENDUGAAN UMUR SIMPAN SAUS TOMAT PADA SUHU BERBEDA Oleh Ni Wayan Putu Meikapasa Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Mahasaraswati

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tata letak Pabrik Firmenich Indonesia

Lampiran 1. Tata letak Pabrik Firmenich Indonesia LAMPIRAN 56 Lampiran 1. Tata letak Pabrik Firmenich Indonesia 57 Lampiran 2. Skema Pembuatan Flavor Emulsi Air dimineralisasi Pelarut Bahan baku (cair) Bahan baku (bubuk) Mulai Persiapan bahan Penimbangan

Lebih terperinci

KINETIKA REAKSI Kimia Fisik Pangan

KINETIKA REAKSI Kimia Fisik Pangan KINETIKA REAKSI Kimia Fisik Pangan Ahmad Zaki Mubarok Materi: ahmadzaki.lecture.ub.ac.id Bahan pangan merupakan sistem yang sangat reaktif. Reaksi kimia dapat terjadi secara terusmenerus antar komponen

Lebih terperinci

korespodensi :

korespodensi : PENDUGAAN UMUR SIMPAN MINUMAN SARI BUAH SIRSAK (Annona Muricata L.) BERDASARKAN PARAMETER KERUSAKAN FISIK DAN KIMIA DENGAN METODE ACCELERATED SHELF LIFE TESTING (ASLT) ESTIMATION SHELF LIFE OF SOURSOP

Lebih terperinci

PENDUGAAN UMUR SIMPAN HALUA KENARI MENGGUNAKAN METODE ACCELERATED SHELF LIFE TESTING (ASLT) MODEL ARRHENIUS PADA UKM KEPULAUAN SITARO

PENDUGAAN UMUR SIMPAN HALUA KENARI MENGGUNAKAN METODE ACCELERATED SHELF LIFE TESTING (ASLT) MODEL ARRHENIUS PADA UKM KEPULAUAN SITARO PENDUGAAN UMUR SIMPAN HALUA KENARI MENGGUNAKAN METODE ACCELERATED SHELF LIFE TESTING (ASLT) MODEL ARRHENIUS PADA UKM KEPULAUAN SITARO [Estimation of Shelf Life Halua Kenari using Accelerated Shelf Life

Lebih terperinci

Oleh. Prof. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung, Lampung ABSTRAK

Oleh. Prof. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung, Lampung ABSTRAK KAJIAN LAMA SIMPAN KERIPIK PISANG KEPOK PUTIH (Musa acuminate sp.) BERDASARKAN TINGKAT AROMA, RASA DAN KERENYAHAN ORGANOLEPTIK DALAM BERBAGAI JENIS KEMASAN DENGAN MODEL PENDEKATAN ARRHENIUS Oleh Citra

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

I. PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi I. PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat

Lebih terperinci

PENDUGAAN UMUR SIMPAN TEPUNG BUMBU AYAM GORENG MENGGUNAKAN METODE ACCELERATED SHELF LIFE TESTING DENGAN PENDEKATAN ARRHENIUS

PENDUGAAN UMUR SIMPAN TEPUNG BUMBU AYAM GORENG MENGGUNAKAN METODE ACCELERATED SHELF LIFE TESTING DENGAN PENDEKATAN ARRHENIUS PENDUGAAN UMUR SIMPAN TEPUNG BUMBU AYAM GORENG MENGGUNAKAN METODE ACCELERATED SHELF LIFE TESTING DENGAN PENDEKATAN ARRHENIUS Shelf Life Prediction of Fried Chicken Spices Flour Using Accelerated Shelf

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian. I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7)

Lebih terperinci

KINETIKA REAKSI PEMBUATAN KALSIUM KARBONAT DARI LIMBAH PUPUK ZA DENGAN PROSES SODA. Suprihatin, Ambarita R.

KINETIKA REAKSI PEMBUATAN KALSIUM KARBONAT DARI LIMBAH PUPUK ZA DENGAN PROSES SODA. Suprihatin, Ambarita R. KINETIKA REAKSI PEMBUATAN KALSIUM KARBONAT DARI LIMBAH PUPUK ZA DENGAN PROSES SODA Suprihatin, Ambarita R. Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri UPN Veteran Jawa Timur Jl. Raya Rungkut Madya

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 24 HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Asam Malat dan Vitamin C terhadap Penerimaan Sensori Minuman sari buah jeruk memiliki karakteristik rasa asam dan apabila ditambahkan vitamin C dalam produk akan meningkatkan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Oleh : Wulan Apriliana Dewi

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Oleh : Wulan Apriliana Dewi PREDIKSI NILAI Q 10 DAN UMUR SIMPAN KOPI BUBUK KOMERSIAL ROBUSTA DAN ARABIKA DARI BEBERAPA MEREK YANG DIKEMAS DENGAN KEMASAN BERBEDA MENGGUNAKAN METODE ACCELERATED SHELF LIFE TESTING (ASLT) Q 10 VALUE

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. dan kadar air. Hubungan kadar air dengan aktivitas air (a w

PENDAHULUAN. dan kadar air. Hubungan kadar air dengan aktivitas air (a w Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri Volume 5 Nomor 2: 61-66 61 Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri 5(2): 61-66 (2016) ISSN 2252-7877 (Print) ISSN 2549-3892 (Online)

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Proses Pengolahan Bumbu Pasta Ayam Goreng Proses pengolahan bumbu pasta ayam goreng meliputi tahapan sortasi, penggilingan, penumisan, dan pengentalan serta pengemasan. Sortasi

Lebih terperinci

TEKSTUR CAKE BERAS KETAN HITAM DENGAN VARIASI LAMA PENYIMPANAN SUHU DINGIN SKRIPSI OLEH: ONNY MELIANA

TEKSTUR CAKE BERAS KETAN HITAM DENGAN VARIASI LAMA PENYIMPANAN SUHU DINGIN SKRIPSI OLEH: ONNY MELIANA TEKSTUR CAKE BERAS KETAN HITAM DENGAN VARIASI LAMA PENYIMPANAN SUHU DINGIN SKRIPSI OLEH: ONNY MELIANA 6103009106 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA

Lebih terperinci

PENGGANDAAN SKALA PROSES PEMBUATAN BAHAN PAKAN TERNAK BERBASIS KULIT ARI KEDELAI (Glycine max L. Merr)

PENGGANDAAN SKALA PROSES PEMBUATAN BAHAN PAKAN TERNAK BERBASIS KULIT ARI KEDELAI (Glycine max L. Merr) PENGGANDAAN SKALA PROSES PEMBUATAN BAHAN PAKAN TERNAK BERBASIS KULIT ARI KEDELAI (Glycine max L. Merr) PRODUCTION SCALE UP OF FEED MATERIAL PROCESS FROM SOYBEAN (Glycine max L. Merr) HUSK Mochamad Miftakhur

Lebih terperinci

bulan Februari 2017, sedangkan penelitian utama dilaksanakan bulan April hingga

bulan Februari 2017, sedangkan penelitian utama dilaksanakan bulan April hingga IV. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian pendahuluan dilaksanakan dari bulan Januari sampai dengan bulan Februari 2017, sedangkan penelitian utama dilaksanakan bulan April

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna Memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Oleh : FERA FELICIA

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna Memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Oleh : FERA FELICIA PENDUGAAN UMUR SIMPAN SUP KRIM LABU KUNING INSTAN YANG DIKEMAS DALAM DUA JENIS KEMASAN BERBEDA DENGAN METODE ACCELERATED SHELF LIFE TEST BERDASARKAN PERSAMAAN ARRHENIUS SHELF LIFE ESTIMATION OF INSTANT

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sebagai bahan utamanya dan bumbu pelengkap seperti terasi, garam, asam jawa.

I. PENDAHULUAN. sebagai bahan utamanya dan bumbu pelengkap seperti terasi, garam, asam jawa. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Rujak manis adalah semacam salad yang dibuat dari campuran potongan buah segar dengan saus manis pedas. Bumbu rujak manis terbuat dari gula merah, sebagai bahan utamanya

Lebih terperinci

UMUR SIMPAN. 31 October

UMUR SIMPAN. 31 October UMUR SIMPAN 31 October 2014 1 Outline 1. Pendahuluan 2. Umur Simpan 3. Penentuan Umur Simpan 4. Penutup 31 October 2014 2 Pendahuluan Makanan dan minuman disimpan, holding time mutu menurun. Produk minuman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. upaya untuk menyelamatkan harga jual buah jambu getas merah terutama

BAB I PENDAHULUAN. upaya untuk menyelamatkan harga jual buah jambu getas merah terutama 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buah jambu getas merah merupakan buah-buahan tropis yang mudah sekali mengalami kerusakan dan secara nyata kerusakannya terjadi pada saat penanganan, transportasi,

Lebih terperinci

Open Shelf-Life Dating

Open Shelf-Life Dating UNIVERSITAS PADJADJARAN Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Industri Pertanian Open Shelf-Life Dating Souvia Rahimah 24 Maret 2009 Product Dating Saat ini, semua produk makanan yang

Lebih terperinci

SHELF LIFE OF Spirulina BISCUIT WITH DIFFERENT PACKAGING By: ABSTRACT

SHELF LIFE OF Spirulina BISCUIT WITH DIFFERENT PACKAGING By:   ABSTRACT PENDUGAAN UMUR SIMPAN BISKUIT Spirulina DENGAN MENGGUNAKAN JENIS KEMASAN YANG BERBEDA Oleh: Moulitya Dila Astari (1), Dewita (2), Suparmi (2) Email: moulitya@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

PENGARUH KONSENTRASI TEPUNG MAIZENA TERHADAP SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK ES KRIM DENGAN OVALET SEBAGAI EMULSIFIER SKRIPSI

PENGARUH KONSENTRASI TEPUNG MAIZENA TERHADAP SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK ES KRIM DENGAN OVALET SEBAGAI EMULSIFIER SKRIPSI PENGARUH KONSENTRASI TEPUNG MAIZENA TERHADAP SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK ES KRIM DENGAN OVALET SEBAGAI EMULSIFIER SKRIPSI OLEH: REBECCA WIDYAWATI KESUMADEWI 6103013115 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS

Lebih terperinci

Perencanaan dan Pendugaan Umur Simpan Produk Pangan: Aplikasi Prinsip Arrhenius Feri Kusnandar

Perencanaan dan Pendugaan Umur Simpan Produk Pangan: Aplikasi Prinsip Arrhenius Feri Kusnandar Perencanaan dan Pendugaan Umur Simpan Produk Pangan: Aplikasi Prinsip Arrhenius Feri Kusnandar Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Ins6tut Pertanian Bogor Metode Pendugaan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR TABEL... vi. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR LAMPIRAN... viii. INTISARI...

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR TABEL... vi. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR LAMPIRAN... viii. INTISARI... iii DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii INTISARI... x ABSTRACK... xi I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang penelitian...

Lebih terperinci

PERUBAHAN MUTU ABON IKAN MARLIN (Istiophorus sp.) KEMASAN VAKUM - NON VAKUM PADA BERBAGAI SUHU PENYIMPANAN DAN PENDUGAAN UMUR SIMPANNYA

PERUBAHAN MUTU ABON IKAN MARLIN (Istiophorus sp.) KEMASAN VAKUM - NON VAKUM PADA BERBAGAI SUHU PENYIMPANAN DAN PENDUGAAN UMUR SIMPANNYA PERUBAHAN MUTU ABON IKAN MARLIN (Istiophorus sp.) KEMASAN VAKUM - NON VAKUM PADA BERBAGAI SUHU PENYIMPANAN DAN PENDUGAAN UMUR SIMPANNYA ANISA TRIDIYANI DEPARTEMEN TEKNOLOGI HASIL PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN

Lebih terperinci

STUDI PERPANJANGAN UMUR SIMPAN PRODUK BAKCANG AYAM DENGAN KOMBINASI PERLAKUAN PENGEMASAN VAKUM DAN PASTEURISASI

STUDI PERPANJANGAN UMUR SIMPAN PRODUK BAKCANG AYAM DENGAN KOMBINASI PERLAKUAN PENGEMASAN VAKUM DAN PASTEURISASI STUDI PERPANJANGAN UMUR SIMPAN PRODUK BAKCANG AYAM DENGAN KOMBINASI PERLAKUAN PENGEMASAN VAKUM DAN PASTEURISASI EXTENDING THE SHELF-LIFE OF BAKCANG AYAM USING COMBINATION OF VACUUM PACKAGING AND PASTEURIZATION

Lebih terperinci

Pembuatan Jelly Drink Filtrat Kulit Pisang Candi (Musa acuminata) (Kajian Penambahan Konsentrasi Karaginan dan Agar-Agar)

Pembuatan Jelly Drink Filtrat Kulit Pisang Candi (Musa acuminata) (Kajian Penambahan Konsentrasi Karaginan dan Agar-Agar) Pembuatan Jelly Drink Filtrat Kulit Pisang Candi (Musa acuminata) (Kajian Penambahan Konsentrasi Karaginan dan Agar-Agar) Making Jelly Drink of Filtrat Banana Peel Candi (Musa acuminata) (Study of Concentration

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu. dan termasuk ke dalam famili Solanacea. Buahnya merupakan sumber vitamin

I PENDAHULUAN. (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu. dan termasuk ke dalam famili Solanacea. Buahnya merupakan sumber vitamin I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7)

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN TEKNIS DAN FINANSIAL PENDIRIAN UNIT PENGOLAHAN SUSU PASTEURISASI DI KUD KARANGPLOSO

ANALISIS KELAYAKAN TEKNIS DAN FINANSIAL PENDIRIAN UNIT PENGOLAHAN SUSU PASTEURISASI DI KUD KARANGPLOSO ANALISIS KELAYAKAN TEKNIS DAN FINANSIAL PENDIRIAN UNIT PENGOLAHAN SUSU PASTEURISASI DI KUD KARANGPLOSO Financial and Technical Feasibility Analysis of Pasteurization Milk Processing Unit Settlement in

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Kendal terkenal dengan sentra pertanian, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Kendal terkenal dengan sentra pertanian, salah satunya adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kabupaten Kendal terkenal dengan sentra pertanian, salah satunya adalah budidaya jambu biji. Jambu biji jenis getas merah (Psidium guajava Linn) merupakan jenis jambu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Manisan merupakan salah satu makanan tradisional yang sudah tidak asing

BAB 1 PENDAHULUAN. Manisan merupakan salah satu makanan tradisional yang sudah tidak asing BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Manisan merupakan salah satu makanan tradisional yang sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat Indonesia. Manisan banyak diproduksi secara tradisional oleh masyarakat

Lebih terperinci

Percobaan akan dilakukan pada bulan Mei-September Percobaan. Keteknikan Pengolahan Pangan, Laboratorium Pilot Plan, dan Laboratorium Kimia

Percobaan akan dilakukan pada bulan Mei-September Percobaan. Keteknikan Pengolahan Pangan, Laboratorium Pilot Plan, dan Laboratorium Kimia IV. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan Tempat Percobaan Percobaan akan dilakukan pada bulan Mei-September 2015. Percobaan dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Pangan, Laboratorium Isolasi, Laboratorium

Lebih terperinci

PENENTUAN KADALUWARSA PRODUK PANGAN

PENENTUAN KADALUWARSA PRODUK PANGAN PENENTUAN KADALUWARSA PRODUK PANGAN HANDOUT MATA KULIAH : REGULASI PANGAN (KI 531) OLEH : SUSIWI S JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA F P M I P A UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009 Handout PENENTUAN KADALUWARSA

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. sebagai bahan baku atau bahan tambahan untuk membuat berbagai jenis makanan.

PENDAHULUAN. sebagai bahan baku atau bahan tambahan untuk membuat berbagai jenis makanan. PENDAHULUAN Latar Belakang Kentang merupakan salah satu hasil tanaman hortikultura yang berbentuk umbi. Kentang memiliki kadar air yang cukup tinggi sehingga mudah mengalami kerusakan. Umbi kentang banyak

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL ARRHENIUS UNTUK PENDUGAAN MASA SIMPAN PRODUK MINUMAN KEMASAN BERDASARKAN KANDUNGAN VIT C

PENGGUNAAN MODEL ARRHENIUS UNTUK PENDUGAAN MASA SIMPAN PRODUK MINUMAN KEMASAN BERDASARKAN KANDUNGAN VIT C PENGGUNAAN MODEL ARRHENIUS UNTUK PENDUGAAN MASA SIMPAN PRODUK MINUMAN KEMASAN BERDASARKAN KANDUNGAN VIT C Yohanes Martono, Yohana Eka Puspita Sari, Jimmy Hidarto Program Studi Kimia, Fakultas Sains dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Baiq Rein (2010), makanan tradisional merupakan makanan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Baiq Rein (2010), makanan tradisional merupakan makanan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Baiq Rein (2010), makanan tradisional merupakan makanan yang dikonsumsi oleh golongan etnik tertentu. Makanan tradisional ini termasuk kelompok makanan, minuman,

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah jenis tanaman sayur umbi

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah jenis tanaman sayur umbi I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 17 METODOLOGI PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP) Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fateta-IPB.

Lebih terperinci

Pendugaan Waktu Kedaluwarsa Pendistribusian Manisan Salak Menggunakan Metode Q 10

Pendugaan Waktu Kedaluwarsa Pendistribusian Manisan Salak Menggunakan Metode Q 10 Pendugaan Waktu Kedaluwarsa Pendistribusian Manisan Salak Menggunakan Metode Q 10 Prediction of Distribution Expired Time of Snake Fruit Candy Using Q 10 Method Ida Ayu Mas Oceanic, Ida Bagus Putu Gunadnya

Lebih terperinci

PENDUGAAN UMUR SIMPAN JAGUNG MANIS BERDASARKAN KANDUNGAN TOTAL PADATAN TERLARUT DENGAN MODEL ARRHENIUS

PENDUGAAN UMUR SIMPAN JAGUNG MANIS BERDASARKAN KANDUNGAN TOTAL PADATAN TERLARUT DENGAN MODEL ARRHENIUS PENDUGAAN UMUR SIMPAN JAGUNG MANIS BERDASARKAN KANDUNGAN TOTAL PADATAN TERLARUT DENGAN MODEL ARRHENIUS Shelf Life Estimation of Sweet Corn Based on Its Total Soluble Solid by Using Arrhenius Model Rita

Lebih terperinci

PENDUGAAN UMUR SIMPAN MINUMAN BERPERISA APEL MENGGUNAKAN METODE ACCELERATED SHELF LIFE TESTING (ASLT) DENGAN PENDEKATAN ARRHENIUS

PENDUGAAN UMUR SIMPAN MINUMAN BERPERISA APEL MENGGUNAKAN METODE ACCELERATED SHELF LIFE TESTING (ASLT) DENGAN PENDEKATAN ARRHENIUS Pendugaan Umur Simpan Minuman Berperisa Apel - Swadana, dkk PENDUGAAN UMUR SIMPAN MINUMAN BERPERISA APEL MENGGUNAKAN METODE ACCELERATED SHELF LIFE TESTING (ASLT) DENGAN PENDEKATAN ARRHENIUS Shelf Life

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

I. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian. I. PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian

Lebih terperinci

PENENTUAN UMUR SIMPAN MIKI CYCLAMATE DALAM KEMASAN OPP DENGAN METODE ACCERELATED SHELF LIFE TESTING (ASLT)

PENENTUAN UMUR SIMPAN MIKI CYCLAMATE DALAM KEMASAN OPP DENGAN METODE ACCERELATED SHELF LIFE TESTING (ASLT) PENENTUAN UMUR SIMPAN MIKI CYCLAMATE DALAM KEMASAN OPP DENGAN METODE ACCERELATED SHELF LIFE TESTING (ASLT) SHELF LIFE DETERMINATION OF MIKI CYCLAMATE PACKED IN PLASTIC OPP USING ACCERELATED SHELLF LIFE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup murah. Selain itu, jambu biji juga memiliki khasiat untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup murah. Selain itu, jambu biji juga memiliki khasiat untuk BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Jambu biji merupakan salah satu buah yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Jambu biji ini sangat populer karena mudah didapat dan memiliki harga yang cukup murah.

Lebih terperinci

PENDUGAAN UMUR SIMPAN NASI UDUK DALAM KALENG DENGAN METODE ACCELERATED SHELF LIFE TEST (ASLT) MODEL ARRHENIUS

PENDUGAAN UMUR SIMPAN NASI UDUK DALAM KALENG DENGAN METODE ACCELERATED SHELF LIFE TEST (ASLT) MODEL ARRHENIUS PENDUGAAN UMUR SIMPAN NASI UDUK DALAM KALENG DENGAN METODE ACCELERATED SHELF LIFE TEST (ASLT) MODEL ARRHENIUS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana Teknologi Pertanian

Lebih terperinci

Susut Mutu Produk Pasca Panen

Susut Mutu Produk Pasca Panen Susut Mutu Produk Pasca Panen Rini Yulianingsih Atribut Mutu Tekstur Aroma dan Rasa Warna Nilai Gizi 1 Reaksi Kimia dan Biokimia Lipid O 2, Panas Katalis Peroksida Karbohidrat Protein Panas, asam kuat,

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. super merah dilaksanakan pada bulan Februari - Maret 2017, pengujian overrun,

BAB III MATERI DAN METODE. super merah dilaksanakan pada bulan Februari - Maret 2017, pengujian overrun, 15 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian pembuatan es krim dengan penambahan ekstrak kulit buah naga super merah dilaksanakan pada bulan Februari - Maret 2017, pengujian overrun, resistensi pelelehan, total

Lebih terperinci

PENDUGAAN UMUR SIMPAN SELAI STROBERI (FRAGARIA X ANNANASA) BERDASARKAN SIFAT FISIKOKIMIA DENGAN APLIKASI MODEL ARRHENIUS

PENDUGAAN UMUR SIMPAN SELAI STROBERI (FRAGARIA X ANNANASA) BERDASARKAN SIFAT FISIKOKIMIA DENGAN APLIKASI MODEL ARRHENIUS PENDUGAAN UMUR SIMPAN SELAI STROBERI (FRAGARIA X ANNANASA) BERDASARKAN SIFAT FISIKOKIMIA DENGAN APLIKASI MODEL ARRHENIUS SHELF LIFE ESTIMATION OF STRAWBERRY JAM (FRAGARIA X ANNANASA) BASED ON PHYSICOCHEMICAL

Lebih terperinci

Bul. Teknol. dan Induatri Pangan, Vol. XI, No. I, Th. BOO0 EVALUASI MODELMODEL PENDUGAAN UMUR SIMPAN PANGAN DARI DIFUSI HUKUM FICK UNIDIREKSIONAL

Bul. Teknol. dan Induatri Pangan, Vol. XI, No. I, Th. BOO0 EVALUASI MODELMODEL PENDUGAAN UMUR SIMPAN PANGAN DARI DIFUSI HUKUM FICK UNIDIREKSIONAL Hasil Penelitian Bul. Teknol. dan Induatri Pangan, Vol. XI, No. I, Th. BOO0 EVALUASI MODELMODEL PENDUGAAN UMUR SIMPAN PANGAN DARI DIFUSI HUKUM FICK UNIDIREKSIONAL EVALUATION OF SHELF-LIFE EQUATION MODELS

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: Latar belakang, Identifikasi masalah,

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: Latar belakang, Identifikasi masalah, I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: Latar belakang, Identifikasi masalah, Maksud dan tujuan penelitian, Manfaat penelitian, Kerangka Berpikir, Hipotesa penelitian dan Waktu dan tempat penelitian.

Lebih terperinci

PENDUGAAN MASA KADALUWARSA DENDENG LUMAT IKAN PATIN (Pangasius hypophthalmus) PADA KEMASAN ALUMINIUM FOIL. Oleh

PENDUGAAN MASA KADALUWARSA DENDENG LUMAT IKAN PATIN (Pangasius hypophthalmus) PADA KEMASAN ALUMINIUM FOIL. Oleh PENDUGAAN MASA KADALUWARSA DENDENG LUMAT IKAN PATIN (Pangasius hypophthalmus) PADA KEMASAN ALUMINIUM FOIL Oleh Elita Suryani Gultom 1), Dahlia 2), Suparmi 2) Abstract The research was to estimate the shelf

Lebih terperinci

4. PEMBAHASAN Analisa Sensori

4. PEMBAHASAN Analisa Sensori 4. PEMBAHASAN Sorbet merupakan frozen dessert yang tersusun atas sari buah segar, air,gula, bahan penstabil yang dapat ditambahkan pewarna dan asam (Marth & James, 2001). Pada umumnya, frozen dessert ini

Lebih terperinci

JURNAL RONA TEKNIK PERTANIAN ISSN :

JURNAL RONA TEKNIK PERTANIAN ISSN : JURNAL RONA TEKNIK PERTANIAN ISSN : 2085-2614 JOURNAL HOMEPAGE : http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/rtp Penentuan Umur Simpan Lengkuas dengan Model Arrhenius Berdasarkan Kadar Air dan Kadar Sari Larut dalam

Lebih terperinci

1. Formulasi mellorin serta analisa sifat fisik dan proksimat.

1. Formulasi mellorin serta analisa sifat fisik dan proksimat. III. BAHAN DAN METODE A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan penelitian dilakukan di PT. Indolakto Sukabumi dan pelaksanaan analisa proksimat dilakukan di Laboratorium Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Institut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi dan Pangan Unit Pelaksana Teknis Balai Pengembangan Proses dan Teknologi Kimia Lembaga

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG KEPALA UDANG PUTIH (Penaeus merguiensis) DAN TEPUNG UDANG REBON (Acetes sp) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA, SENSORIS DAN UMUR SIMPAN PADA SNACK MIE THE EFFECT OF SUBSTITUTION OF

Lebih terperinci

ES KRIM PROBIOTIK DENGAN PENAMBAHAN UBI JALAR PROBIOTIC ICE CREAM WITH ADDITION OF SWEET POTATOES

ES KRIM PROBIOTIK DENGAN PENAMBAHAN UBI JALAR PROBIOTIC ICE CREAM WITH ADDITION OF SWEET POTATOES ES KRIM PROBIOTIK DENGAN PENAMBAHAN UBI JALAR PROBIOTIC ICE CREAM WITH ADDITION OF SWEET POTATOES SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknologi Pertanian Oleh: HANS

Lebih terperinci

KINETIKA REAKSI Kimia Fisik Pangan

KINETIKA REAKSI Kimia Fisik Pangan KINETIKA REAKSI Kimia Fisik Pangan Ahmad Zaki Mubarok Materi: ahmadzaki.lecture.ub.ac.id Bahan pangan merupakan sistem yang sangat reaktif. Reaksi kimia dapat terjadi secara terusmenerus antar komponen

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG PISANG, PENAMBAHAN GUAR GUM, DAN PENYIMPANAN BEKU PADA PRODUK ROTI KUKUS EFFECT OF BANANA FLOUR SUBSTITUTION, GUAR GUM ADDITION, AND FREEZING STORAGE ON STEAMED BREAD PRODUCTS

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PRODUK ES KRIM DENGAN PENAMBAHAN SERBUK BUNGA ROSELLA TERHADAP KARAKTERISTIK FISIKOKIMIAWI DAN SENSORIS

PENGEMBANGAN PRODUK ES KRIM DENGAN PENAMBAHAN SERBUK BUNGA ROSELLA TERHADAP KARAKTERISTIK FISIKOKIMIAWI DAN SENSORIS PENGEMBANGAN PRODUK ES KRIM DENGAN PENAMBAHAN SERBUK BUNGA ROSELLA TERHADAP KARAKTERISTIK FISIKOKIMIAWI DAN SENSORIS PRODUCTS DEVELOPMENT OF ICE CREAM WITH ADDITION OF POWDER ROSELLA FLOWERS ON CHARACTERISTICS

Lebih terperinci

PENGARUH PENAMBAHAN BERBAGAI KONSENTRASI DISTARCH PHOSPHATE (DSP) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK ES KRIM RENDAH LEMAK PROPOSAL SKRIPSI

PENGARUH PENAMBAHAN BERBAGAI KONSENTRASI DISTARCH PHOSPHATE (DSP) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK ES KRIM RENDAH LEMAK PROPOSAL SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN BERBAGAI KONSENTRASI DISTARCH PHOSPHATE (DSP) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK ES KRIM RENDAH LEMAK PROPOSAL SKRIPSI OLEH : YOSUA KURNIAWAN HALIM 6103006027 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

STUDI PERPANJANGAN UMUR SIMPAN MAKANAN TRADISIONAL AREM-AREM DAGING AYAM DENGAN PENGEMASAN VAKUM SERTA KOMBINASINYA DENGAN PERLAKUAN PASTEURISASI

STUDI PERPANJANGAN UMUR SIMPAN MAKANAN TRADISIONAL AREM-AREM DAGING AYAM DENGAN PENGEMASAN VAKUM SERTA KOMBINASINYA DENGAN PERLAKUAN PASTEURISASI STUDI PERPANJANGAN UMUR SIMPAN MAKANAN TRADISIONAL AREM-AREM DAGING AYAM DENGAN PENGEMASAN VAKUM SERTA KOMBINASINYA DENGAN PERLAKUAN PASTEURISASI EXTENDING THE SHELF LIFE OF AREM-AREM USING VACUUM PACKAGING

Lebih terperinci

SIFAT FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK JELLY DRINK AIR KELAPA DENGAN VARIASI KONSENTRASI KARAGENAN SKRIPSI OLEH: CECILIA SENDUK

SIFAT FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK JELLY DRINK AIR KELAPA DENGAN VARIASI KONSENTRASI KARAGENAN SKRIPSI OLEH: CECILIA SENDUK SIFAT FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK JELLY DRINK AIR KELAPA DENGAN VARIASI KONSENTRASI KARAGENAN SKRIPSI OLEH: CECILIA SENDUK 6103010020 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

KAJIAN PENENTUAN UMUR SIMPAN PRODUK WAFER STICK MAKALAH KOMPREHENSIF

KAJIAN PENENTUAN UMUR SIMPAN PRODUK WAFER STICK MAKALAH KOMPREHENSIF KAJIAN PENENTUAN UMUR SIMPAN PRODUK WAFER STICK MAKALAH KOMPREHENSIF OLEH: ANASTASIA EKA WAHYU PRATIWI 6103006055 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA

Lebih terperinci

PENDUGAAN UMUR SIMPAN MENGGUNAKAN METODE ACCELERATED SHELF LIFE TEST (ASLT) MODEL ARRHENIUS PADA FRUIT NORI

PENDUGAAN UMUR SIMPAN MENGGUNAKAN METODE ACCELERATED SHELF LIFE TEST (ASLT) MODEL ARRHENIUS PADA FRUIT NORI Jurnal Perikanan dan Ilmu Kelautan Vol. VIII No.1/Juni 2017 (48-55) PENDUGN UMUR SIMPN MENGGUNKN METODE CCELERTED SHELF LIFE TEST (SLT) MODEL RRHENIUS PD FRUIT NORI Muhammad Rizqi Hasany, Eddy frianto,

Lebih terperinci

KINETIKA & LAJU REAKSI

KINETIKA & LAJU REAKSI KINETIKA & LAJU REAKSI 1 KINETIKA & LAJU REAKSI Tim Teaching MK Stabilitas Obat Jurusan Farmasi FKIK UNSOED 2013 2 Pendahuluan Seorang farmasis harus mengetahui profil suatu obat. Sifat fisika-kimia, stabilitas.

Lebih terperinci

PENGARUH PERENDAMAN DALAM EKSTRAK TEH HIJAU TERHADAP UMUR SIMPAN TELUR ASIN

PENGARUH PERENDAMAN DALAM EKSTRAK TEH HIJAU TERHADAP UMUR SIMPAN TELUR ASIN PENGARUH PERENDAMAN DALAM EKSTRAK TEH HIJAU TERHADAP UMUR SIMPAN TELUR ASIN THE INFLUENCE OF SUBMERGED ON GREEN TEA EXTRACT TOWARD SHELF LIFE OF SALTED EGG Lia Umi Khasanah 1) Baskara Katri Anandito 1)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, (7) Tempat dan Waktu Penelitian. BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian,

Lebih terperinci