BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. memiliki sejarah tersendiri, salah satunya keresahan akan keadaan LSM yang mementingkan
|
|
- Teguh Hartono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Kemunculan suatu gerakan, termasuk gerakan yang dilakukan organisasi SMI memang tidak bisa terlepas dari ketidakpuasan yang terjadi di sekitarnya. Latarbelakang hadirnya SMI memiliki sejarah tersendiri, salah satunya keresahan akan keadaan LSM yang mementingkan profit dan proyek tanpa penguatan aktivis mudanya. Selain itu, peran aktivis muda di Yogyakarta semakin hari semakin redup pasca turunnya Soeharto Mei Banyak elemen-elemen mahasiswa tidak lagi memiliki kohefisitas yang tinggi untuk melakukan gerakan bersama. Hal ini bisa jadi karena gerakan mahasiswa sebelum 1998 hanya berpikir bagaimana menjatuhkan Soeharto tetapi melupakan momen berpikir bagaimana agenda selanjutnya yang harus dilakukan, sehingga eskalasi gerakan pemuda dalam menyikapi isu sosial, politik, kemasyarakatan di tingkat regional dan nasional seakan berjalan fluktuatif bahkan terbilang minim. Maka dari itu, SMI belajar pada pengalaman masa lalu mengenai gerakan mahasiswa 1998 dan mencoba memberikan pemberdayaan aktivis muda melalui strategi gerakan yang berbasis pada pemahaman pendidikan politik dan aksi gerakan sosial. Gerakan sosial dijadikan sebagai landasan awal munculnya kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan SMI untuk aktivis muda. Gerakan sosial juga sebagai materi pokok dalam produksi pengetahuan dan penggerak gerakan mahasiswa di Yogyakarta. Dengan tujuan memberikan ruang diskusi dan diskursus aktivis muda agar lebih memiliki kemampuan dalam membangun suatu gerakan dengan strategi alternatif. Kembali kerumusan masalah Bab I yakni Bagaimana Organisasi Social Movement Institute (SMI) dalam melakukan pemberdayaan aktivis muda di Yogyakarta pada tahun
2 2014? Dari rumusan masalah tersebut, penulis memperoleh beberapa temuan terkait strategi pemberdayaan aktivis muda, dan jawabannya penulis klasifikasikan ke dalam dua fokusan yaitu; 1) strategi SMI dalam pemberdayaan aktivis muda di Yogyakarta; 2) pandangan dan manfaat pemberdayaan yang diperoleh aktivis muda. Strategi pemberdayaan aktivis muda Dalam melakukan pemberdayaan aktivis muda di Yogyakarta, SMI memberikan alat baca yang berbeda pada aktivis muda, negara diibaratkan dalam kondisi yang sakit parah dan membutuhkan obatnya. Aktivis muda dihadapkan atas realitas politik dan sosial yang ada sehingga, aktivis muda lebih tergerak untuk dapat menganalisis permasalahan yang sedang dihadapai. Gerakan organisasi ini mencoba menawarkan ide-ide perubahan yang dapat mengubah cara pandang aktivis muda dalam melihat suatu isu atau kasus yang terjadi di negeri ini dengan sudut pandang alternatif yang berbeda pada umumnya. Sehingga, basis utama organisasi SMI memahami gerakan sosial sebagai upaya mencapai tujuan melalui sekolahsekolah pergerakan SMI dan aksi. Adapun bentuk-bentuk strategi pemberdayaan aktivis muda yang merujuk pada hasil temuan di bab III yakni. Pertama, dalam upaya menarik minat aktivis muda untuk bergabung dalam organisasi gerakan sosial seperti SMI, Strategi kampanye dan publikasi merupakan hal yang sangat penting agar dapat menarik perhatian aktivis muda untuk bergabung dengan organisasi SMI. Sama halnya dengan definisi gerakan sosial menurut Jhon Wilson, bahwa gerakan sosial memiliki ptensi skup yang lebih besar melalui berbagai macam cara atau taktik untuk dapat membuat banyak orang tertarik untuk bergabung pada organisasi tersebut. 106
3 Kampanye atau publikasi yang dilakukan oleh organisasi SMI menggunakan media elektronik seperti Facebook dan Website Suluh Pergeran. Media elektronik tersebut juga berperan penting dalam hal penyebaran informasi dalam bentuk tulisan-tulisan di media sosial. Dengan begitu tidak hanya berisikan mengenai profil SMI, melainkan berbagai macam kegiatan dan karya tulis yang sudah di hasilkan oleh para aktivis muda terrangkum dalam website tersebut. Salah satu contoh hasil dari jurnalisme investigasi adalah kasus Konflik Agraria Petani versus TNI di Pantai Bocor, Kebumen, Jawa Tengah. Tujuannya adalah menunjukan pada masyarakat bahwa masih banyak kasus HAM dan penindasan yang terjadi pada masyarakat oleh penguasa dan isu-isu lingkup politik, sosial, budaya dan lain sebagainya yang perlu menjadi perhatian. Web ini mengambil sudut pendekatan baru yaitu meneguhkan jurnalisme investigasi bagi aktivis muda. Kedua, Strategi pemberdayaan melalui pendidikan politik. Strategi pemberdayaan melalui pendidikan politik ini merupakan masa-masa awal aktivis muda diberikan bekal terkait gerakan sosial sebelum mereka melakukan aksi di lapangan. Pendidikan Politik ala Freire tersebut dibagi menjadi beberapa kegiatan yang berupa sekolah non formal dan diskusi rutin yang bertujuan memberikan pemahaman kepada para aktivis muda terkait dengan pemahaman teori-teori, bedah buku dan mengajak aktivis muda untuk memahami pendidikan sebagai upaya keberpihakkan dan melatih hadap masalah dengan dihadapkan pada realitas sosial politik yang ada. Pendidikan politik dibagi menjadi empat sekolah yaitu Sekolah Penulisan Progresif, Sekolah Muslim Progresif, Sekolah Politik dan Hukum Progresif, Sekolah Politik Perempuan dan Gerakan Sosial, dan Penguatan pemikirian kritis melalui diskusi dan nonton film. Ketiga, strategi pemberdayaan melalui Aksi Gerakan Sosial dalam isu kegagalan negara mengelola kasus HAM. Strategi melalui aksi tersebut sebagai bentuk memperkuat 107
4 militansi gerakan mahasiswa dan melatih aksi kolektifitas yang terorganisir. Selain memperkuat pemikirian kritis dan gerakan militansi, juga memberikan informasi pada publik perihal kasus HAM di Indonesia yang belum tertuntaskan. Strategi aksi gerakan sosial mengambil isu HAM sebagai fokus gerakan aktivis muda, karena mengingat isu HAM memiliki cangkupan isu yang sangat luas. Strategi melalui aksi sebagai tindak lanjut SMI terhadap sekolah-sekolah yang diselenggarakan SMI untuk melatih aktivis muda melakukan kegiatan terjun ke lapangan dan berlatih menyuarakan pendapat. Strategi melalui kegiatan aksi dibagi menjadi beberapa kegiatan seperti; 1) Aksi Kamisan, 2) Advokasi buruh, dan 3) Pendidikan Aksi melalui seni teater. Strategi pemberdayaan aktivis muda tersebut sebagai upaya pendampingan aktivis gerakan agar dapat menelaah kembali gerakan dan format gerakan sehingga berkaca pada cermin sejarah (gerakan mahasiswa). Gerakan mahasiswa sekarang ini tidak bisa disamakan dengan gerakan mahasiswa masa lalu di mana isu yang diulas lebih pada krisis ekonomi dan taktik menurunkan Soeharto ataupun isu kekiniin mengenai kenaikan BBM. Sehingga aktivis muda lemah dalam hal mengelola isu karena tidak didukung oleh kesadaran ideologis. Ketika trend gerakan menurun maka aktivitas gerakan menurun pula. Hal ini terjadi seiring dengan menurunnya kuantitas mahasiswa yang terlibat dalam demonstrasi-demonstrasi. Strategi pemberdayaan ini mencoba menepis anggapan masyarakat bahwa aksi-aksi gerakan mahasiswa lebih bersifat radikal dan mengganggu kepentingan publik. Sehingga metode pemberdayaan tidak hanya terfokus pada aksi melainkan penguatan kemampuan dalam hal penulisan propaganda maupun aksi dan advokasi. 108
5 Pandangan dan manfaat pemberdayaan yang diperoleh aktivis muda Dalam hal pandangan, aktivis muda diperkuat dengan pandangan terkait isu-isu politik. Isu-isu politik tersebut meliputi isu pendidikan, ekonomi politik, hukum, dan HAM. Sekolahsekolah yang diselenggarakan oleh SMI membuka jalan berpikir dan paradigma baru terkait bagaimana mengelola sebuah isu. Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, SMI mengolah isu-isu yang ada dengan menyertakan dampak-dampak signifikan yang bisa muncul. Misalnya seperti isu kenaikan BBM, penyebab kenaikan BBM dan dampak yang akan diperoleh masyarakat menengah kebawah terhadap kenaikan tersebut. Sehingga aktivis muda memiliki alur berpikir dalam mengolah kasus tersebut sebelum terjadi aksi radikal. Sedangkan manfaat yang diperoleh aktivis muda setelah mengikuti pemberdayaan meliputi dua fokusan yaitu, manfaat bagi individu dan manfaat bagi organisasi lain; 1) Menguatkan idealisme aktivis muda, 2) merubah cara pandanga aktivis muda terhadap isu-isu politik dan persoalan-persoalan sosial politik yang sedang dihadapi, 3) melatih kreativitas seperti seni teater dan Aksi Kamisan atau Komite Aksi 4) pengalaman langsung terjun ke masyarakat untuk mengawal isu atau kasus, 5) dengan mengikuti kegiatan organisasi SMI, aktivis muda semakin memiliki jaringan yang luas terkait dengan organisasi gerakan sosial. Sedangkan manfaat bagi organisasi lain yaitu pertukaran gagasan dan ilmu, Hal ini berarti ketika aktivis muda kembali pada organisasi kampus, dan selanjutnya melatih konsisitensi gerakan mahasiswa. Selain itu, kendala yang dihadapi dalam strategi pemberdayaan aktivis muda di Yogyakarta cukup beragam, terutama bagaimana memperkuat basis gerakan, mempertahankan pemikiran kritis, serta mempertahankan Aksi Kamisan agar tetap konsisten. Tentu hal tersebut menjadi tugas penting ke depan agar SMI mampu membuktikan hasil dari pemberdayaan 109
6 tersebut untuk aktivis muda dalam waktu jangka panjang. Selain itu, kendala eksternal dan internal yang tidak kalah penting adalah sumber daya manusia dalam organisasi SMI yang masih lemah dan perlu pelatihan dalam mengelola organisasi. Refleksi organisasi SMI dalam pemberdayaan aktivis muda Studi tentang Strategi Organisasi SMI dalam Pemberdayaan Aktivis Muda di Yogyakarta, menurut penulis memberikan kontribusi positif dalam bidang studi ilmu politik dan pemerintahan, khususnya dalam studi gerakan sosial. Jika dilihat dari prespektif masyarakat sipil, organisasi SMI memberikan ruang kepada masyarakat sipil untuk dapat memperkuat tradisi berpikir melalui produksi pengetahuan gerakan sosial. Gerakan sukarela yang dilakukan aktivis muda bersama organisasi SMI merupakan kegiatan yang bisa dirumuskna sebagai komitmen sosial politik dalam artian sebagai penguatan gerakan militansi aktivis muda dengan sistem voluenteerism. Selain itu, studi ini juga memberikan pengetahuan baru terkait tipologi gerakan yang dilakukan aktivis muda terutama mahasiswa agar tidak terjebak dalam agenda aksi yang sempit dan monoton. Harapan kedepan organisasi SMI dalam pemberdayaan aktivis muda, SMI harus bisa meluaskan gerakannya dan menguatkan isu yang lebih spesifik. Selain itu, Organisasi SMI harus lebih konsen pada kegiatan dan agenda jangka panjang disamping penguatan sistem organisasi agar lebih kuat dan matang. Sebagai organisasi masyarakat sipil SMI diharapkan lebih dapat membaca peluang untuk membangun jaringan didalam birokrasi politik dan pemerintahan. Hal tersebut penting menjadi pertimbangan agar hasil-hasil penelitian atau jurnalisme investigasi yang dilakukan aktivis muda dapat menjadi pertimbangan kebijakan pemerintah kedepannya. 110
BAB 9 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 9.I Kesimpulan Hasil penelitian ini menjawab beberapa hal, sesuai dengan rumusan masalah dalam penelitian tesis ini,
BAB 9 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 9.I Kesimpulan Hasil penelitian ini menjawab beberapa hal, sesuai dengan rumusan masalah dalam penelitian tesis ini, yaitu: 1. Tahapan dan Bentuk Gerakan Lingkungan di
Lebih terperinciLearning Day. TIK (Teknologi Informasi & Komunikasi) Hadir Dalam Mengatasi Masalah Komunitas. Edisi 22 Maret 2013
Edisi 22 Maret 2013 TIK (Teknologi Informasi & Komunikasi) Hadir Dalam Mengatasi Masalah Komunitas Learning Day Narasumber : Roem Topatimasang Ari Dwipayana Akhmad Nasir Ade Tanesia Combine Resource Institution
Lebih terperinciRencana Strategis Organisasi Penelitian Studi Internasional Malang (OPSIM)
Rencana Strategis Organisasi Penelitian Studi Internasional Malang (OPSIM) Shafira Rizki Aulia 145120400111048 A. ORIENTASI ORGANISASI 1. Identifikasi organisasi a. Citra diri: OPSIM adalah sebuah organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan suatu kesatuan yang menjunjung tinggi nilai-nilai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan suatu kesatuan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusian. Sistem yang ada di Negara Republik Indonesia adalah sistem demokrasi sehingga melahirkan
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. visi bersama mahasiswa yang menjadi cita-cita atau arah perubahan yang hendak
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Orientasi gerakan mahasiswa pada hari ini dapat juga dikatakan sebagai visi bersama mahasiswa yang menjadi cita-cita atau arah perubahan yang hendak diwujudkan dalam sistem
Lebih terperincisebagai kegiatan utama dalam hal memberikan informasi dilaksanakan oleh semua PIK Remaja dengan cara dan
130 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan pada bab-bab sebelumnya sebagai sumber informasi bagi teman sebaya para pendidik sebaya dan konselor sebaya melakukan berbagai langkah-langkah
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
121 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Pada bab terakhir ini, peneliti akan memaparkan mengenai kesimpulan dan rekomendasi dari penulisan skripsi yang berjudul " Refungsionalisasi Tentara
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Penelitian ini pada akhirnya menunjukan bahwa pencapaian-pencapaian
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini pada akhirnya menunjukan bahwa pencapaian-pencapaian Bandung Berkebun di usia pergerakannya yang masih relatif singkat tidak terlepas dari kemampuannya dalam
Lebih terperinciAgen-Agen Perubahan dan Aksi Tanpa Kekerasan
Agen-Agen Perubahan dan Aksi Tanpa Kekerasan Oleh Hardy Merriman Aksi tanpa kekerasan menjadi salah satu cara bagi masyarakat pada umumnya, untuk memperjuangkan hak, kebebasan, dan keadilan. Pilihan tanpa
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN. kebutuhan untuk menghasilkan rekomendasi yang lebih spesifik bagi para aktor
BAB 5 KESIMPULAN Sebagaimana dirumuskan pada Bab 1, tesis ini bertugas untuk memberikan jawaban atas dua pertanyaan pokok. Pertanyaan pertama mengenai kemungkinan adanya variasi karakter kapasitas politik
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. kebangkitan gerakan perempuan yang mewujud dalam bentuk jaringan. Meski
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Kehadiran gerakan perempuan yang ada di Yogyakarta telah dimulai sejak rejim orde baru berkuasa. Dalam tesis ini didapatkan temuan bahwa perjalanan gerakan perempuan bukanlah
Lebih terperinciAcuan Kegiatan Mengenal Problem Struktural dan Metode Partisipatoris Masyarakat Sipil Melalui Program Live- In
Acuan Kegiatan Mengenal Problem Struktural dan Metode Partisipatoris Masyarakat Sipil Melalui Program Live- In Latar Belakang Desain ini disusun untuk memfasilitasi kebutuhan Youth Program 2012 terhadap
Lebih terperinciOrganisasi menurut KBBI adalah kelompok kerjasama antara orang-orang yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Sebuah organisasi tentulah harus
Organisasi menurut KBBI adalah kelompok kerjasama antara orang-orang yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Sebuah organisasi tentulah harus memiliki sistem manajerial yang baik sehingga dapat stabil
Lebih terperinciDRAFT PEDOMAN MENGENAI HUBUNGAN AICHR DENGAN ORGANISASI MASYARAKAT MADANI
PEDOMAN MENGENAI HUBUNGAN AICHR DENGAN ORGANISASI MASYARAKAT MADANI As of 14 November 2013 I. Pendahuluan 1. Salah satu tujuan ASEAN seperti yang diatur dalam Piagam ASEAN adalah untuk memajukan ASEAN
Lebih terperinciPERGERAKAN BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA DI INTERNAL DAN EKSTERNAL KAMPUS
PERGERAKAN BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA DI INTERNAL DAN EKSTERNAL KAMPUS Diajukan sebagai salah satu Syarat Pendaftaran Peserta Pemira Politeknik Negeri Bandung 2016 Disusun oleh : 1. Desy Ratnaningsih (155211038)
Lebih terperinciBAB V. Kesimpulan. pemilu legislatif tahun 2009 menghasilkan kesimpulan sebagai berikut :
BAB V Kesimpulan Pembahasan untuk menjawab pertanyaan Bagaimana Strategi Marketing Politik Partai Amanat Nasional Kabupaten Banjarnegara dalam memenangkan pemilu legislatif tahun 2009 menghasilkan kesimpulan
Lebih terperinciMencapai Tujuan Penerapan Sistem Kamar yang Ideal
Mencapai Tujuan Penerapan Sistem Kamar yang Ideal Diskusi Publik Memperkuat Sistem Kamar untuk Meningkatkan Kualitas dan Konsistensi Putusan Pengadilan Lembaga Kajian & Advokasi untuk Independensi Peradilan
Lebih terperinciKerangka Kerja Pengembangan Masyarakat (Community Development) 1
2 Kerangka Kerja Pengembangan Masyarakat (Community Development) 1 Program Pengembangan Masyarakat (Community Development), seharusnya disesuaikan dengan persoalan yang terjadi secara spesifik pada suatu
Lebih terperinciGABUNG BEM FT UNNES CINTA DEDIKASI KAMU COCOK DIMANA? KABINET. Muhammad Zakki Multazam. Ketua BEM FT Unnes 2017 Alika Budi Septiandri
KABINET KAMU COCOK DIMANA? BEM FT UNNES 2017 CINTA DEDIKASI GABUNG Muhammad Zakki Multazam Ketua BEM FT Unnes 2017 Alika Budi Septiandri Wakil Ketua BEM FT Unnes 2017 TUPOKSI SEKRETARIS KABINET BENDAHARA
Lebih terperinciBab V. Penutup. yang menunjukkan adanya fenomena pembentukan gerakan sosial dengan basis
Bab V Penutup A. Kesimpulan Dari penjabaran diatas, dapat disimpulkan bahwa kemunculan gerakan Indonesia Tanpa JIL dalam dunia pergeakan sosial kontemporer adalah sebuah bukti yang menunjukkan adanya fenomena
Lebih terperinciLaporan Tahunan. Sloka Institute. Lembaga Pengembangan Media Jurnalisme dan Informasi
Laporan Tahunan Sloka Institute Lembaga Pengembangan Media Jurnalisme dan Informasi 2011 Pengantar Tahun 2011 menjadi langkah maju bagi upaya mewujudkan keterbukaan informasi publik (KIP) di Bali. Pada
Lebih terperincikonsil lsm indonesia
Penulis: Lily Pulu, Lusi Herlina, Catherine Nielson Penerbit: konsil lsm indonesia Jl Kerinci XII No 11, Kebayoran Baru Jakarta 12120. Email : sekretariat@konsillsm.or.id http://konsillsm.or.id ISBN :
Lebih terperinciPerjuangan Front dan Perjuangan Demokratisasi Kampus
Perjuangan Front dan Perjuangan Demokratisasi Kampus Ditulis oleh Toni Triyanto Dalam setiap fase pergolakan politik di tanah air ini sebenarnya tidak lepas dari peran kaum pemuda dan Mahasiswa, sepanjang
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. sebelumnya, pada penelitian yang berjudul Strategi Kampanye Public
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, pada penelitian yang berjudul Strategi Kampanye Public Relations Humas Kabupaten Kulon Progo dalam
Lebih terperinciTERMS OF REFERENCE DREAM MAKER
TERMS OF REFERENCE DREAM MAKER A. TENTANG THE LEADER The Leader adalah sebuah perkumpulan pemuda yang ada di Banda Aceh dan terbentuk tanggal 27 Desember 2012. The Leader beranggotakan sepuluh pemuda dari
Lebih terperinciBAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan. 1. Persepsi Mahasiswa Penyandang Disabilitas Tentang Aksesibilitas Pemilu
BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 7.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Persepsi Mahasiswa Penyandang Disabilitas
Lebih terperinciPartisipasi kelompok marginal dan perempuan
Memastikan tersedianya kesempatan yang sama di antara berbagai kelompok masyarakat, termasuk antara laki-laki dan perempuan, adalah instrumen penting untuk mencapai tujuan pengentasan kemiskinan dan pertumbuhan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan melimpah, cepat dan mudah dari berbagai sumber dan tempat
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN OBYEK PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN OBYEK PENELITIAN Pada bab ini, akan membahas tentang seluk beluk dan profil Group Facebook Kabar Salatiga. Di dalamnya juga akan dijelaskan mengenai latar belakang dan sejarah berdirinya
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. penelitian, khususnya dalam penelitian kualitatif. Dalam sebuah penelitian
BAB IV ANALISIS DATA A. TEMUAN PENELITIAN Analisis data merupakan suatu hal yang terpenting dalam sebuah penelitian, khususnya dalam penelitian kualitatif. Dalam sebuah penelitian kualitatif, analisis
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
233 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Setelah peneliti melakukan analisis mulai dari level teks, level konteks, hingga menemukan frame besar Kompas, peneliti menarik beberapa kesimpulan untuk menjawab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang. Karya sastra hadir bukan semata-mata sebagai sarana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan bentuk realita dari hasil imajinasi dan pengalaman pengarang. Karya sastra hadir bukan semata-mata sebagai sarana ekspresi pengarang saja,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi kemahasiswaan dibagi menjadi dua, yaitu organisasi intra kampus dan ekstra kampus. Organisasi mahasiswa intrakampus adalah organisasi mahasiswa
Lebih terperinciPERAN MAHASISWA DALAM GERAKAN ANTI KORUPSI DENGAN TATANAN PENDIDIKAN ANTI KORUPSI
Contoh Artikel Konseptual PERAN MAHASISWA DALAM GERAKAN ANTI KORUPSI DENGAN TATANAN PENDIDIKAN ANTI KORUPSI oleh Kholis Rahmat Riyadi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang ABSTRAK Korupsi adalah
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP Pada bab terakhir ini peneliti akan memaparkan mengenai kesimpulan dan saran yang terkait dengan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya. Peneliti akan menjelaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Fotografi merupakan teknik yang digunakan untuk mengabadikan momen penting dalam kehidupan sehari-hari. Karena melalui sebuah foto kenangan demi kenangan dalam
Lebih terperinciPosisi dan Peran LBH Bandar Lampung Dalam Promosi dan Perlindungan Hak-hak Ekosob Masyarakat
Posisi dan Peran LBH Bandar Lampung Dalam Promosi dan Perlindungan Hak-hak Ekosob Masyarakat Perjalanan panjang LBH Bandar Lampung selama satu dasawarsa tidak bisa dipisahkan dari dinamika usaha-usaha
Lebih terperinciBAB IV DEKSKRIPSI LOKASI PENELITIAN
46 BAB IV DEKSKRIPSI LOKASI PENELITIAN A. Lembaga Swadaya Masyarakat Samitra Abhaya Kelompok Perempuan Pro Demokrasi (LSM SA KPPD) Surabaya Lembaga Swadaya Masyarakat Samitra Abhaya Kelompok Perempuan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Partai politik merupakan ciri utama sistem pemerintahan yang demokratis. Sedangkan salah satu fungsi dari partai politik adalah pendidikan politik, ini merupakan
Lebih terperinciSTRATEGI PENINGKATAN PAJAK DAERAH DENGAN PENDEKATAN MARKETING. Firdaus Hamta
STRATEGI PENINGKATAN PAJAK DAERAH DENGAN PENDEKATAN MARKETING Firdaus Hamta Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Riau Kepulauan Batam Reformasi birokrasi pengukuran kualitas kinerja pelayanan publik
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Peran BAB II LANDASAN TEORI Peran merupakan aspek yang dinamis dalam kedudukan terhadap sesuatu. Apabila seseorang melakukan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka ia menjalankan
Lebih terperinciINTERAKSI SOSIAL PADA AKTIVIS IMM DAN KAMMI. Skripsi
INTERAKSI SOSIAL PADA AKTIVIS IMM DAN KAMMI Skripsi Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana S-1 Psikologi Oleh : NANANG FEBRIANTO F. 100 020 160 FAKULTAS PSIKOLOGI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berbagai cara dilakukan manusia dalam menyampaikan pendapatnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berbagai cara dilakukan manusia dalam menyampaikan pendapatnya. Komunikasi dapat disampaikan dapat dalam bentuk apa saja. Namun, pesan yang disampaikan tetap
Lebih terperinciVI. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara sebagai televisi publik lokal dan Sindo TV
VI. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Pada bagian ini diuraikan kesimpulan, implikasi dan rekomendasi berdasar hasil penelitian yang telah dilakukan. 6.1. Kesimpulan Berdasarkan temuan-temuan dan analisa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa adalah pemilik peran penting dalam menyampaikan berbagai informasi pada masyarakat. Media komunikasi massa yaitu cetak (koran, majalah, tabloid), elektronik
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini akan menyimpulkan hasil akhir dari penelitian yang telah dilakukan dan merekomendasikan terhadap berbagai pihak mengenai hasil yang telah dicapai baik dari pihak
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan upaya pemberdayaan ekonomi perempuan melalui pengembangan modal sosial di Suara Ibu Peduli dan mendeskripsikan
Lebih terperinciLOGICAL FRAMEWORK ANALYSIS (LFA) KONSIL LSM INDONESIA HASIL PERENCANAAN STRATEGIS MARET 2011
LOGICAL FRAMEWORK ANALYSIS (LFA) KONSIL LSM INDONESIA HASIL PERENCANAAN STRATEGIS MARET 2011 GOAL/IMPACT TINGKATAN TUJUAN/HASIL INDIKATOR SUMBER VERIFIKASI ASUMSI Meningkatnya akuntabilitas, peran dan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang memadai dan efektif pada setiap tahapan manajemen public relations
105 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kegiatan CSR yang baik dan sukses dilapangan dimulai dari manajemen CSR yang baik dapat tercermin melalui manajemen relasi yang memadai dan efektif pada setiap
Lebih terperinciMitra. Menyemai Gagasan Untuk Indonesia Yang Lebih Baik. Secara ringkas, partner Perkumpulan Prakarsa dapat dikelompokkan sebagai berikut:
Civil Society for a Better Indonesia Kiri Atas : CSO Meeting Peran & Kerja Panitia Anggaran DPR Kiri Bawah : Diskusi Terbatas Hari Riset Prakarsa di North South Institute Jakarta 30 Juni 2005 Kanan : Prof.
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Kelas/Semester Program Studi Mata Pelajaran : SMK Negeri 1 Sleman : X (Ganjil) : Teknik Fabrikasi Logam : Gambar Teknik Pertemuan Ke - : 2-4 Alokasi
Lebih terperinciMengembangkan Diri Mengembangkan Organisasi
Mengembangkan Diri Mengembangkan Organisasi Dr. phil. Reza A.A Wattimena Penceramah, Peneliti dan Penulis di bidang Pengembangan Diri dan Organisasi, Metode Berpikir Ilmiah dan Kebijaksanaan Timur. Doktor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada perubahan lingkungan yang menyebabkan semakin ketatnya persaingan dalam dunia industri. Makin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan komunikasi, lisan maupun tulisan. Seiring perkembangan teknologi
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar belakang Penelitian
PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi yang melahirkan konsekueansi logis bagi dunia penyiaran radio, maka dengan perkembangan daya pikir seorang manusia
Lebih terperincinegeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persoalan politik di Indonesia saat ini adalah kurangnya kesadaran politik dalam masyarakat khususnya generasi pemuda untuk terlibat dalam partisipasi politik. Tuntutan
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN. Penulis menyimpulkan bahwa strategi perlawanan petani mengalami
BAB VI KESIMPULAN Penulis menyimpulkan bahwa strategi perlawanan petani mengalami perubahan. Pada awalnya strategi perlawanan yang dilakukan PPLP melalui tindakan kolektif tanpa kekerasan (nonviolent).
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP Penelitian ini bertema kegiatan community relations yang dilakukan oleh manajemen organisasi terhadap komunitasnya. Lebih khusus, penelitian ini berfokus pada manajemen community relations
Lebih terperinciVII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KAPASITAS KELOMPOK MANTAN TENAGA KERJA WANITA DI DESA CIBAREGBEG
48 VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KAPASITAS KELOMPOK MANTAN TENAGA KERJA WANITA DI DESA CIBAREGBEG Berdasarkan data baik masalah maupun potensi yang dimiliki oleh kelompok, maka disusun strategi program
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN. Faktor-faktor kemenangan..., Nilam Nirmala Anggraini, FISIP UI, Universitas 2010 Indonesia
101 BAB 5 KESIMPULAN Bab ini merupakan kesimpulan dari bab-bab sebelumnya. Fokus utama dari bab ini adalah menjawab pertanyaan penelitian. Bab ini berisi jawaban yang dapat ditarik dari pembahasan dan
Lebih terperinciPengorganisasian * (Berbasis Komunitas)
Pengorganisasian * (Berbasis Komunitas) Tulisan tentang pengorganisasian ini adalah berangkat dari pengalaman Yamajo dalam melakukan kerja. Pengorganisasian adalah alat untuk mencapai tujuan. Tujuan yang
Lebih terperinciPanduan untuk Pendidik
Panduan untuk Pendidik Bagaimana menggunakan situs web dan sumber Pelajaran Terbesar di Dunia Pada hari Jumat, 25 September, PBB mendeklarasikan Tujuan Global untuk Pembangunan Berkelanjutan. Ide dari
Lebih terperinciBAB VI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENCIPTAKAN PERUBAHAN
68 BAB VI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENCIPTAKAN PERUBAHAN Pengorganisasian lebih dimaknai sebagai suatu kerangka menyeluruh dalam rangka memecahkan masalah ketidakadilan sekaligus membangun tatanan
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS ORGANISASI DESA CEGAH NARKOBA (DCN) OLEH : MUHAMMAD FAUZI C-HI-6 BAGIAN I: ORIENTASI ORGANISASI
RENCANA STRATEGIS ORGANISASI DESA CEGAH NARKOBA (DCN) OLEH : MUHAMMAD FAUZI 145120407111043 C-HI-6 BAGIAN I: ORIENTASI ORGANISASI Citra Diri : Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta
Lebih terperinciBAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN 8.1 Kesimpulan LSM Greenpeace Asia Tenggara di Indonesia merupakan organisasi gerakan soial baru yang terlihat dari isu-isu yang diperjuangkan oleh LSM ini dan jaringan kerja
Lebih terperinciLaporan Kegiatan Workshop : Advokasi dan Berjejaring sebagai Bagian penting dalam Pengembangan Program Penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia
Laporan Kegiatan Workshop : Advokasi dan Berjejaring sebagai Bagian penting dalam Pengembangan Program Penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia Latar Belakang Sejak pertama kali kasus HIV ditemukan di Indonesia
Lebih terperinciPerbandingan PRA dengan RRA dan PAR
Perbandingan PRA dengan RRA dan PAR PRA SEBAGAI METAMORFOSIS DARI RRA 1 Participatory Rural Appraisal (PRA) seringkali dilekatkan dengan nama Robert Chambers, sehingga rasanya perlu dimunculkan pertanyaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sejak lama. India merupakan negara non-komunis pertama yang mengakui
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang India dan Afganistan merupakan dua negara tetangga yang mempunyai keterikatan sejarah yang kuat. Hubungan baik antar kedua negara pun sudah terjalin sejak lama. India
Lebih terperinciPANDUAN PENDAFTARAN PENGURUS BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM) FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PERIODE 2017
PANDUAN PENDAFTARAN PENGURUS BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM) FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PERIODE 2017 PERSYARATAN UMUM 1. Mahasiswa aktif FMIPA UNY angkatan
Lebih terperinciGerakan Sosial. -fitri dwi lestari-
Gerakan Sosial -fitri dwi lestari- (Bruce J. Cohen - 1992) Gerakan yang dilakukan sekelompok individu yang terorganisir untuk merubah (properubahan) ataupun mempertahankan (konservatif) unsur tertentu
Lebih terperinciInternational IDEA, Strömsborg, Stockholm, Sweden Phone , Fax: Web:
Extracted from Democratic Accountability in Service Delivery: A practical guide to identify improvements through assessment (Bahasa Indonesia) International Institute for Democracy and Electoral Assistance
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. keluarga, lingkungan teman sebaya sampai lingkungan masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk yang hidup dengan berinteraksi satu sama lain, ia tidak dapat hidup sendiri tanpa memerlukan bantuan orang lain, mereka hidup dengan orang
Lebih terperinciBab 5. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Bab 5. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Women can be very effective in navigating political processes. But there is always a fear that they can become pawns and symbols, especially if quotas are used. (Sawer,
Lebih terperinciNegara Jangan Cuci Tangan
Negara Jangan Cuci Tangan Ariel Heryanto, CNN Indonesia http://www.cnnindonesia.com/nasional/20160426085258-21-126499/negara-jangan-cuci-tangan/ Selasa, 26/04/2016 08:53 WIB Ilustrasi. (CNN Indonesia)
Lebih terperinciMENGGALI DUKUNGAN MASYARAKAT DALAM PROGRAM COP
MENGGALI DUKUNGAN MASYARAKAT DALAM PROGRAM COP Tujuan : 1. Memberi pemahaman dan pengetahun untuk menganalisa kekuatan yang ada di lingkungan masyarakat 2. Memberi pemahaman dan pengetahuan tentang potensi-potensi
Lebih terperinciManajemen Event. Apa itu event dan Bisnis. Ananta Hari Noorsasetya. S.Sn. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi
Modul ke: Manajemen Event Apa itu event dan Bisnis Fakultas Ilmu Komunikasi Ananta Hari Noorsasetya. S.Sn Program Studi Advertising & Marketing Communications www.mercubuana.ac.id EVENT Event adalah: sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pengembangan pemanfaatan sumberdaya energi non minyak saat ini sangat diperlukan, mengingat semakin tipisnya cadangan minyak bumi kita. Salah satu langkah yang ditempuh
Lebih terperinciLaporan Tahunan. Sloka Institute 2010
Laporan Tahunan Sloka Institute 2010 Pengantar Tahun 2010 membawa harapan baru bagi keterbukaan informasi di Indonesia. Sejak tanggal 1 Mei 2010 lalu, Undangundang No 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan
Lebih terperinciPenguatan Partisipasi dan Perbaikan Keterwakilan Politik Melalui Pembentukan Blok Politik Demokratik
Penguatan Partisipasi dan Perbaikan Keterwakilan Politik Melalui Pembentukan Blok Politik Demokratik Pendahuluan Pokok Pokok Temuan Survei Nasional Demos (2007 2008) : Demokrasi masih goyah: kemerosotan
Lebih terperinciRPKPS (RANCANGAN PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER)
RPKPS (RANCANGAN PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER) 1. Nama Mata Kuliah : Newstainment 2. Kode/SKS : SVF 2206 / 2 SKS 3. Prasyarat : - 4. Status Mata Kuliah : Pilihan 5. Deskripsi Singkat Mata Kuliah
Lebih terperinciKEBIJAKAN DIREKTORAT MUSEUM DIREKTORAT MUSEUM DIREKTORAT JENDERAL SEJARAH DAN PURBAKALA KEMENTRIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
KEBIJAKAN DIREKTORAT MUSEUM DIREKTORAT MUSEUM DIREKTORAT JENDERAL SEJARAH DAN PURBAKALA KEMENTRIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA Kebijakan Direktorat Museum Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap peran
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. mengumpulkan data serta bagaimana melakukan penelitian di lapangan (Nazir,
III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Metode penelitian adalah urutan kerja yang harus dilakukan dalam melaksanakan penelitian, termasuk alat-alat apa yang digunakan untuk mengukur maupun untuk mengumpulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anggota dari Polisi merupakan anggota masyarakat, walaupun ada aspek yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Polisi merupakan kelompok sosial yang menjadi bagian dari masyarakat. Anggota dari Polisi merupakan anggota masyarakat, walaupun ada aspek yang berbeda dengan masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab yang berpijak pada single bottom line, yaitu nilai perusahaan
1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Dampak globalisasi, kemajuan informasi teknologi dan keterbukaan pasar membuat perusahaan harus secara serius dan terbuka memperhatikan pertanggungjawaban
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. kemasyarakatan adalah kelompok kepentingan Asosiasonal. dibentuk atas tujuan yang eksplisit. Terorganisir dengan sangat baik pada
BAB V PENUTUP KESIMPULAN Organisasi Pemuda Pancasila merupakan salah satu organisasi kemasyarakatan dengan eksistensi pergerakan tertua di Indonesia. Organisasi kemasyarakatan identik dengan pergerakan
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2015 TANGGAL 22 JUNI 2015 RENCANA AKSI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA TAHUN BAB I
LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2015 TANGGAL 22 JUNI 2015 RENCANA AKSI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA TAHUN 2015-2019 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Komitmen Negara Republik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Disertasi ini mengkaji tentang relasi gender dalam keterlibatan perempuan. minoritas seperti pemuda, petani, perempuan, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Disertasi ini mengkaji tentang relasi gender dalam keterlibatan perempuan di radio komunitas. Karakteristik radio komunitas yang didirikan oleh komunitas, untuk komunitas
Lebih terperinciKETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA NOMOR: 02/BPM FIK UI/II/2016 TENTANG PENGAWASAN LEMBAGA FORMAL KEMAHASISWAAN
KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 02/BPM FIK UI/II/2016 TENTANG PENGAWASAN LEMBAGA FORMAL KEMAHASISWAAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA
Lebih terperinciKEMANDIRIAN PANGAN DI DAERAH 1.
KEMANDIRIAN PANGAN DI DAERAH 1. HM Idham Samawi Bupati Bantul Jika ada yang mengatakan bahwa mereka yang menguasai pangan akan menguasai kehidupan, barangkali memang benar. Dalam konteks negara dan perkembangan
Lebih terperinciMembuka Ruang Kritis. Menolak Lupa
Membuka Ruang Kritis Menolak Lupa http://sorgemagz.com Membuka Ruang Kritis, Menolak Lupa Oleh: Daywin Prayogo 1 You never need an argument against the use of violence, you need an argument for it Noam
Lebih terperinciKota Ramah HAM dalam Perspektif Keadilan Lingkungan Budi Widianarko
Kota Ramah HAM dalam Perspektif Keadilan Lingkungan Budi Widianarko Program Magister Lingkungan dan Perkotaan Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang Kota Ramah HAM (Human Rights City) Sebuah komunitas
Lebih terperinciDari Ide ke Perkumpulan
TENTANG Dari Ide ke Perkumpulan Organisasi Non Pemerintah adalah terjemahan Indonesia untuk non governmental organization sementara organisasi masyarakat sipil, terjemahan bahasa Indonesia untuk Civil
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. karena pembelajarannya mengandung unsur-unsur ilmiah yang menekankan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sains merupakan konsep pembelajaran yang mempunyai hubungan yang sangat luas dengan lingkungan kehidupan manusia. Pembelajaran sains sangat berperan dalam proses
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Dunia pendidikan di Indonesia dewasa ini sedang mengalami krisis, yang harus dijawab oleh dunia pendidikan. Jika proses-proses
I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dunia pendidikan di Indonesia dewasa ini sedang mengalami krisis, perubahan-perubahan yang cepat di luar pendidikan menjadi tantangantantangan yang harus dijawab
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. mendeliberasikan ide-ide mengenai perlindungan terhadap hak publik adalah ruang
97 BAB 5 PENUTUP A. KESIMPULAN PENELITIAN Studi ini memiliki hipotesa awal bahwa arena yang cukup esensial dalam mendeliberasikan ide-ide mengenai perlindungan terhadap hak publik adalah ruang publik,
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI PENDAMPINGAN A. PENGERTIAN PARTICIPATORY ACTION RESEARCH. Participatory Action Research (PAR). Dalam buku Jalan Lain, Dr.
BAB II METODOLOGI PENDAMPINGAN A. PENGERTIAN PARTICIPATORY ACTION RESEARCH Dalam proses pendampingan kali ini, peneliti menggunakan metode Participatory Action Research (PAR). Dalam buku Jalan Lain, Dr.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang ditandai dengan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi komunikasi dan informasi saat ini telah begitu pesat. Suatu bangsa
Lebih terperinciBAB VII PENUTUP Kesimpulan. kualitas dan kuantitas pemilih dalam menggunakan hak pilihnya. Relawan
BAB VII PENUTUP 7.1. Kesimpulan Relawan Demokrasi merupakan program nasional dari KPU RI yang dirancang untuk seluruh kabupaten/kota di Indonesia dan ditempatkan di bawah supervisi KPU kabupaten/kota setempat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Saat ini jumlah anak berkebutuhan khusus di Indonesia semakin
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini jumlah anak berkebutuhan khusus di Indonesia semakin meningkat. Menurut Dirjen Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda Departemen Pendidikan Indonesia
Lebih terperinciBAB II KERANGKA PEMECAHAN MASALAH. A. Terjadinya Konflik Jalan Lingkungan Di Kelurahan Sukapada
BAB II KERANGKA PEMECAHAN MASALAH A. Terjadinya Konflik Jalan Lingkungan Di Kelurahan Sukapada Proses peralihan kepemilikan lahan kosong terjadi sejak akhir 2004 dan selesai pada tahun 2005, dan sejak
Lebih terperinci