SKALA PENELITIAN PETUNJUK PENGISIAN SKALA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SKALA PENELITIAN PETUNJUK PENGISIAN SKALA"

Transkripsi

1 IDENTITAS SUBJEK 1. Fakultas : 2. Universitas : 3. Semester : SKALA PENELITIAN PETUNJUK PENGISIAN SKALA 1. Bacalah pernyataan-pernyataan pada lembar berikut, kemudian jawablah dengan sungguh-sungguh sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. 2. Jawablah semua nomor dan usahakan jangan ada yang terlewati. 3. Tidak ada jawaban yang dianggap salah, semua jawaban adalah benar jika diisi dengan jujur sesuai dengan keadaan saat ini. 4. Pilih salah satu dari empat jawaban yang ada dan yang paling sesuai dengan memberi tanda silang (X). SL : jika Anda Selalu mengalami. SR : jika Anda Sering mengalami. J : jika Anda Jarang mengalami. TP : jika Anda Tidak Pernah mengalami. Contoh: Saya sakit kepala di pagi hari SL SR J TP Contoh tersebut di atas menunjukkan bahwa Anda menjawab Sering (SR). 5. Jika Anda merasa bahwa jawaban yang Anda berikan salah dan Anda ingin mengganti dengan jawaban yang lain, maka Anda dapat langsung mencoret dengan memberikan tanda dua garis horisontal (=) pada pilihan jawaban yang salah dan memberikan tanda silang (X) pada pilihan Anda yang benar atau yang baru. Contoh : SL SR J TP SL SR J TP Contoh tersebut di atas berarti Anda mengganti jawaban dari (SR) Sering menjadi (TP) Tidak Pernah 6. Periksalah kembali semua pernyataan tersebut dan pastikan telah terjawab atau diberi tanda (X) semua. 7. Atas partisipasi dan kerja sama yang baik dari Anda, saya ucapkan terima kasih. #### Selamat Mengerjakan ####

2 SKALA INSOMNIA A. Kesulitan memulai tidur, memerlukan lebih dari 30 sampai 40 menit untuk dapat tertidur, kesulitan jatuh tertidur atau kesulitan untuk masuk tidur. Favourabel : 1. Ketika berbaring di tempat tidur, saya tidak langsung dapat terlelap sampai 40 menit atau lebih Saya terus terjaga sepanjang malam karena sulit untuk jatuh tertidur. 9(5) 3. Saya baru dapat terlelap ketika menjelang fajar. 13(9) B. Sering terbangun, terbangun terus pada malam hari, kesulitan untuk mempertahankan tidur. Favourabel : 1. Saya sulit mempertahankan tidur sehingga sering terbangun di malam hari. 10(2) 2. Saya merasa tidur saya kurang nyenyak. 14(6) C. Bangun terlalu awal, bangun lebih awal dari waktu biasanya serta kemudian tidak bisa tidur lagi (terbangun terlalu pagi dan tidak dapat tidur kembali). Favourabel : 1. Saya terbangun dari tidur sebelum waktu yang direncanakan untuk bangun Ketika sudah terbangun di waktu yang lebih awal, saya sulit untuk dapat tidur kembali Saya mudah terbangun dari tidur meskipun tidur saya belum lama. 15(10) D. Merasa lelah saat bangun tidur atau tidak merasakan kesegaran (tidur yang nonrestoratif), merasa lelah pada siang hari, sakit kepala, mudah marah dan tidak bisa konsentrasi, bangun dengan rasa lelah dan tidak merasa segar kembali, mata memerah dan mengantuk di siang hari. Favourabel : 1. Setelah bangun tidur, badan saya masih terasa capek. 4

3 2. Badan saya tidak merasa segar meskipun sudah agak lama tidur Akibat dari kurang tidur saya menjadi mudah lelah pada siang hari. 16(11) Gejala-gejala Insomnia Total Item Valid Kesulitan memulai tidur 1, 9(5), 13(9) Sering terbangun 10(2), 14(6) Bangun terlalu awal 3,7, 15(10) Merasa lelah saat bangun tidur atau tidak merasakan kesegaran 4,8, 16(11) Total Item Valid 11

4 SKALA STRES AKADEMIK 1. Gejala fisik, yaitu sakit kepala, pusing, pening, tidur tidak teratur, susah tidur, tidur terlantur, bangun terlalu awal, sakit punggung, mencret, radang usus besar, susah buang air besar, gatal-gatal pada kulit, tegang pada urat leher dan bahu, terganggunya pencernaan atau bisulan, tekanan darah tinggi, serangan jantung, keringat berlebihan, selera makan berubah-ubah, lelah atau kehilangan energi. a. Tugas mengarang. Meliputi kewajiban menulis makalah, laporan atau tugas mengarang lainnya. 1) Saya merasa kurang memiliki tenaga untuk menyelesaikan tugas. 1 2) Saat mengerjakan berbagai tugas dari dosen, saya mudah sakit kepala. 17 b. Belajar menghadapi ujian. Mencakup belajar untuk menghadapi ujian tengah semester, ujian akhir semester atau kuis-kuis lain. 1) Ketika mempersiapkan diri untuk ujian, urat leher saya mengencang. 2 2) Saat belajar menghadapi ujian, nafsu makan saya turun drastis. 18 c. Membaca buku penunjang. Meliputi membaca buku atau referensi yang berkaitan dengan tugas akademik yang diwajibkan. 1) Keringat dingin saya bercucuran ketika kesulitan mempelajari materi kuliah. 19(3) d. Menghadiri pertemuan. Seperti menghadiri kuliah, praktikum dan pertemuan-pertemuan lain. 1) Saat esok hari akan mengikuti praktikum yang tergolong sulit, saya menjadi diare. 20(4)

5 2. Gejala emosional, yaitu gelisah atau cemas, sedih atau depresi, mudah menangis, merana jiwa dan hati, suasana hati berubah dengan cepat, mudah marah, gugup, merasa harga dirinya menurun atau merasa tidak aman, terlalu peka atau mudah tersinggung, gampang menyerang orang atau bermusuhan. a. Tugas mengarang. Meliputi kewajiban menulis makalah, laporan atau tugas mengarang lainnya. 1) Saya mudah marah saat memikirkan tugas yang sulit. 21(5) b. Belajar menghadapi ujian. Mencakup belajar untuk menghadapi ujian tengah semester, ujian akhir semester atau kuis-kuis lain. 1) Saya menjadi mudah gugup saat ujian sudah semakin dekat. 6 2) Saya takut tidak dapat mengerjakan soal-soal ujian dengan baik. 22(19) c. Membaca buku penunjang. Meliputi membaca buku atau referensi yang berkaitan dengan tugas akademik yang diwajibkan. 1) Saat kesulitan mempelajari materi kuliah, saya mudah sedih. 23(7) d. Menghadiri pertemuan. Seperti menghadiri kuliah, praktikum dan pertemuan-pertemuan lain. 1) Ketika mengikuti perkuliahan, saya takut tidak bisa menjawab pertanyaan dosen. 8 2) Saya gelisah saat mengikuti praktikum yang tergolong sulit. 24(20) 3. Gejala intelektual, yaitu susah berkonsentrasi atau memusatkan pikiran, sulit membuat keputusan, mudah lupa, pikiran kacau, daya ingat menurun, melamun secara berlebihan, kehilangan rasa humor, produktivitas atau prestasi menurun, mutu kerja rendah dan dalam pekerjaan sering membuat kekeliruan.

6 a. Tugas mengarang. Meliputi kewajiban menulis makalah, laporan atau tugas mengarang lainnya. 1) Saya sulit memusatkan perhatian saat mengerjakan tugas. 25(9) b. Belajar menghadapi ujian. Mencakup belajar untuk menghadapi ujian tengah semester, ujian akhir semester atau kuis-kuis lain. 1) Saya kehilangan selera humor ketika mendekati waktu ujian. 10 2) Saya mudah lupa terhadap materi saya pelajari ketika ujian sedang berlangsung. 26(21) c. Membaca buku penunjang. Meliputi membaca buku atau referensi yang berkaitan dengan tugas akademik yang diwajibkan. 1) Pikiran saya kosong saat membaca buku pelajaran. 11 d. Menghadiri pertemuan. Seperti menghadiri kuliah, praktikum dan pertemuan-pertemuan lain. 1) Saat perkuliahan yang sedang berlangsung, saya sulit memusatkan perhatian Gejala interpersonal, yaitu kehilangan kepercayaan pada orang lain, mudah mempersalahkan orang lain atau menyerang orang lain dengan kata-kata, mengambil sikap membentengi diri atau mempertahankan diri dan kecenderungan mendiamkan orang lain. a. Tugas mengarang. Meliputi kewajiban menulis makalah, laporan atau tugas mengarang lainnya. 1) Saya mendiamkan teman yang berbicara kepada saya saat saya sedang kesulitan mengerjakan tugas. 13

7 2) Saya membentak teman yang mengganggu saya ketika saya sedang mengerjakan tugas yang sulit. 29(22) b. Belajar menghadapi ujian. Mencakup belajar untuk menghadapi ujian tengah semester, ujian akhir semester atau kuis-kuis lain. 1) Saya cenderung tidak peduli terhadap teman-teman saat saya sedang belajar untuk menghadapi ujian. 14 c. Membaca buku penunjang. Meliputi membaca buku atau referensi yang berkaitan dengan tugas akademik yang diwajibkan. 1) Saya mendiamkan teman meskipun dia mengajak bicara pada saat membaca materi kuliah. 31(15) d. Menghadiri pertemuan. Seperti menghadiri kuliah, praktikum dan pertemuan-pertemuan lain. 1) Ketika sedang praktikum, saya tidak mau diajak bicara. 16 2) Saat sedang mengikuti perkuliahan, saya mengabaikan teman yang mengajak berbicara kepada saya. 32(23) Gejala Stres Tugas mengarang Area Tugas Akademik Belajar menghadapi ujian Membaca buku penunjang Mengha diri pertemu an Total Item Valid Fisik 1,17 2,18 19(3) 20(4) 6 Emosional 21(5) 6,22(19) 23(7) 8,24(20) 6 Intelektual 25(9) 10,26(21) Interpersonal 13,29(22) 14 31(15) 16, 32(23) 6 Total Item Valid

8 SKALA I NO PERNYATAAN SL SR J TP Ketika berbaring di tempat tidur, saya tidak langsung dapat terlelap sampai 40 menit atau lebih. Saya sulit mempertahankan tidur sehingga sering terbangun di malam hari. Saya terbangun dari tidur sebelum waktu yang direncanakan untuk bangun. 4 Setelah bangun tidur, badan saya masih terasa capek. 5 Saya terus terjaga sepanjang malam karena sulit untuk jatuh tertidur. 6 Saya merasa tidur saya kurang nyenyak. 7 8 Ketika sudah terbangun di waktu yang lebih awal, saya sulit untuk dapat tidur kembali. Badan saya tidak merasa segar meskipun sudah agak lama tidur. 9 Saya baru dapat terlelap ketika menjelang fajar Saya mudah terbangun dari tidur meskipun tidur saya belum lama. Akibat dari kurang tidur saya menjadi mudah lelah pada siang hari. TERIMA KASIH, BUKA HALAMAN BERIKUTNYA

9 SKALA II NO PERNYATAAN SL SR J TP Saya merasa kurang memiliki tenaga untuk menyelesaikan tugas. Ketika mempersiapkan diri untuk ujian, urat leher saya mengencang. Keringat dingin saya bercucuran ketika kesulitan mempelajari materi kuliah. Saat esok hari akan mengikuti praktikum yang tergolong sulit, saya menjadi diare. 5 Saya mudah marah saat memikirkan tugas yang sulit Saya menjadi mudah gugup saat ujian sudah semakin dekat. Saat kesulitan mempelajari materi kuliah, saya mudah sedih. Ketika mengikuti perkuliahan, saya takut tidak bisa menjawab pertanyaan dosen. Saya sulit memusatkan perhatian saat mengerjakan tugas. Saya kehilangan selera humor ketika mendekati waktu ujian. 11 Pikiran saya kosong saat membaca buku pelajaran Saat perkuliahan yang sedang berlangsung, saya sulit memusatkan perhatian. Saya mendiamkan teman yang berbicara kepada saya saat saya sedang kesulitan mengerjakan tugas. TERIMA KASIH, BUKA HALAMAN BERIKUTNYA

10 NO PERNYATAAN SL SR J TP Saya cenderung tidak peduli terhadap teman-teman saat saya sedang belajar untuk menghadapi ujian. Saya mendiamkan teman meskipun dia mengajak bicara pada saat membaca materi kuliah. 16 Ketika sedang praktikum, saya tidak mau diajak bicara Saat mengerjakan berbagai tugas dari dosen, saya mudah sakit kepala. Saat belajar menghadapi ujian, nafsu makan saya turun drastis. Saya takut tidak dapat mengerjakan soal-soal ujian dengan baik. Saya gelisah saat mengikuti praktikum yang tergolong sulit. Saya mudah lupa terhadap materi saya pelajari ketika ujian sedang berlangsung. Saya membentak teman yang mengganggu saya ketika saya sedang mengerjakan tugas yang sulit. Saat sedang mengikuti perkuliahan, saya mengabaikan teman yang mengajak berbicara kepada saya. TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA

11 DAFTAR PUSTAKA Adenbagoes Pengertian Akademik. (28 Oktober 2011). Arikunto, S Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi Jakarta: PT. Rineka Cipta Manajemen Penelitian. Cetakan Kesebelas. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Assaat, I.I Persepsi atas Program Akselerasi dan Stres Akademik. Jurnal PROVITAE. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Tarumanegara. Vol.3, No.1 (29-54). Azwar, S Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Metode Penelitian. Edisi I. Cetakan XI. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Reliabilitas dan Validitas. Edisi ke-3, Cetakan X. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Baron, R.A., dan Byrne, D Psikologi Sosial. Jilid 2. Edisi Kesepuluh. Alih Bahasa: Ratna Djuwita. Jakarta: Erlangga. Chopra, D Tidur Nyenyak, Mengapa Tidak? Ucapkan Selamat Tinggal pada Insomnia. Yogyakarta: Ikon Teralitera. Cozby, P.C Methods in Behavioral research. Edisi ke-9. Alih Bahasa: Maufur. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Doelhadi, E.M.A.S Strategi dalam Pengendalian dan Pengelolaan Stres. Anima. Surabaya: Fakultas Psikologi Universitas Airlangga. Vol.XII, No.48 ( ). Durand, V.M., dan Barlow, D.H Intisari Psikologi Abnormal. Edisi Keempat. Buku Kedua. Alih Bahasa: Drs. Helly Prajitno Soetjipto, M.A., dan Dra. Sri Mulyantini Soetjipto. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 44

12 45 Febriarima, N.D., dan Hardjanta, G Insomnia Ditinjau dari Kemampuan Manajemen Waktu pada Ibu Bekerja. Psikodimensia, Kajian Ilmiah Psikologi. Vol.9, No.1 (46-51). Hadi, S Metodologi Research: untuk Penulisan Paper, Skripsi, Thesis dan Disertasi. Jilid II. Yogyakarta : Andi Offset. Hardjana, M Stres Tanpa Distres. (Edisi Kelima). Yogyakarta: Kanisius. Hardjanta, G Efektivitas Perlakuan Intensi Paradoksal pada Penderita Insomnia. Psikodimensia, Kajian Ilmiah Psikologi. Vol.1, No.1 (21-26). Lanywati, E Insomnia Gangguan Sulit Tidur. Yogyakarta: Kanisius. Nevid, J.S., Rathus, S.A., dan Greene, B Psikologi Abnormal. Edisi Kelima. Jilid 2. Alih Bahasa: Tim Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga. Nicol, R Tidur Nyenyak Tanpa Obat. Alih bahasa: Taniran. Jakarta: Arcan. Poerwadarminta, W.J.S Kamus Umum Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Cetakan Keempat. Jakarta: Balai Pustaka. Rafknowledge Insomnia dan Gangguan Tidur Lainnya. Jakarta: PT Alex Media Komputindo. Rizqiea, N.S., dan Hartati, E Pengalaman Mahasiswa yang Mengalami Insomnia Selama Mengerjakan Tugas Akhir. Jurnal Nursing Studies. Vol.1, No.1, Th.2012 ( ). Rizvi, A., Prawitasari, J.E., dan Soetjipto, H.P Pusat Kendali dan Efikasi Diri sebagai Prediktor Prokrastinasi Akademik Mahasiswa. Psikologika. No.3, Tahun II (51-65). Rumiani Prokrastinasi Akademik Ditinjau dari Motivasi Berprestasi dan Stres Mahasiswa. Jurnal Psikologi UNDIP. Vol.3, No.2 (37-48). Sadeh, A., Keinan, G., dan Daon, K Effects on Stress and Sleep: The Moderating Role of Coping Style. Health Psychology, American Psychological Association. Vol.23, No.5 ( ).

13 46 Siswanto Kesehatan Mental. Konsep, Cakupan dan Perkembangannya. Yogyakarta: Andi Offset. Smet, B Psikologi Kesehatan. Jakarta: PT Gramedia Widia Sarana Indonesia. Suryabrata, S Pengembangan Alat Ukur Psikologi. Yogyakarta: Andi Offset. Ulumuddin, B.A Hubungan Tingkat Stres dengan Kejadian Insomnia pada Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Diponegoro. Abstrak Skripsi (tidak diterbitkan). Semarang: Program Studi Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Widya, G Mengatasi Insomnia. Cara Mudah Mendapatkan Kembali Tidur Nyenyak Anda. Yogyakarta: Katahati.

14 IDENTITAS SUBJEK 1. Fakultas : 2. Universitas : 3. Semester : SKALA PENELITIAN PETUNJUK PENGISIAN SKALA 1. Bacalah pernyataan-pernyataan pada lembar berikut, kemudian jawablah dengan sungguh-sungguh sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. 2. Jawablah semua nomor dan usahakan jangan ada yang terlewati. 3. Tidak ada jawaban yang dianggap salah, semua jawaban adalah benar jika diisi dengan jujur sesuai dengan keadaan saat ini. 4. Pilih salah satu dari empat jawaban yang ada dan yang paling sesuai dengan memberi tanda silang (X). SL : jika Anda Selalu mengalami. SR : jika Anda Sering mengalami. J : jika Anda Jarang mengalami. TP : jika Anda Tidak Pernah mengalami. Contoh: Saya sakit kepala di pagi hari SL SR J TP Contoh tersebut di atas menunjukkan bahwa Anda menjawab Sering (SR). 5. Jika Anda merasa bahwa jawaban yang Anda berikan salah dan Anda ingin mengganti dengan jawaban yang lain, maka Anda dapat langsung mencoret dengan memberikan tanda dua garis horisontal (=) pada pilihan jawaban yang salah dan memberikan tanda silang (X) pada pilihan Anda yang benar atau yang baru. Contoh : SL SR J TP SL SR J TP Contoh tersebut di atas berarti Anda mengganti jawaban dari (SR) Sering menjadi (TP) Tidak Pernah 6. Periksalah kembali semua pernyataan tersebut dan pastikan telah terjawab atau diberi tanda (X) semua. 7. Atas partisipasi dan kerja sama yang baik dari Anda, saya ucapkan terima kasih. #### Selamat Mengerjakan ####

15 SKALA INSOMNIA A. Kesulitan memulai tidur, memerlukan lebih dari 30 sampai 40 menit untuk dapat tertidur, kesulitan jatuh tertidur atau kesulitan untuk masuk tidur. Favourabel : 1. Ketika berbaring di tempat tidur, saya tidak langsung dapat terlelap sampai 40 menit atau lebih Meskipun sudah agak lama memejamkan mata, namun saya tidak dapat segera tertidur Saya terus terjaga sepanjang malam karena sulit untuk jatuh tertidur Saya baru dapat terlelap ketika menjelang fajar. 13 B. Sering terbangun, terbangun terus pada malam hari, kesulitan untuk mempertahankan tidur. Favourabel : 1. Ketika tidur, saya sering terbangun di malam hari Ketika terbangun di malam hari, saya sulit untuk tidur kembali Saya sulit mempertahankan tidur sehingga sering terbangun di malam hari Saya merasa tidur saya kurang nyenyak. 14 C. Bangun terlalu awal, bangun lebih awal dari waktu biasanya serta kemudian tidak bisa tidur lagi (terbangun terlalu pagi dan tidak dapat tidur kembali). Favourabel : 1. Saya terbangun dari tidur sebelum waktu yang direncanakan untuk bangun Ketika sudah terbangun di waktu yang lebih awal, saya sulit untuk dapat tidur kembali Ketika sudah pagi hari, saya mudah terbangun padahal masih mengantuk karena tidurnya masih kurang Saya mudah terbangun dari tidur meskipun tidur saya belum lama. 15

16 D. Merasa lelah saat bangun tidur atau tidak merasakan kesegaran (tidur yang nonrestoratif), merasa lelah pada siang hari, sakit kepala, mudah marah dan tidak bisa konsentrasi, bangun dengan rasa lelah dan tidak merasa segar kembali, mata memerah dan mengantuk di siang hari. Favourabel : 1. Setelah bangun tidur, badan saya masih terasa capek Badan saya tidak merasa segar meskipun sudah agak lama tidur Saya mudah mengantuk di siang hari karena kurang tidur pada malam hari Akibat dari kurang tidur saya menjadi mudah lelah pada siang hari. 16 Gejala-gejala Insomnia Total Kesulitan memulai tidur 1,5,9,13 Sering terbangun 2,6,10,14 Bangun terlalu awal 3,7,11,15 Merasa lelah saat bangun tidur atau tidak merasakan kesegaran 4,8,12,16 Total 16

17 SKALA STRES AKADEMIK 1. Gejala fisik, yaitu sakit kepala, pusing, pening, tidur tidak teratur, susah tidur, tidur terlantur, bangun terlalu awal, sakit punggung, mencret, radang usus besar, susah buang air besar, gatal-gatal pada kulit, tegang pada urat leher dan bahu, terganggunya pencernaan atau bisulan, tekanan darah tinggi, serangan jantung, keringat berlebihan, selera makan berubah-ubah, lelah atau kehilangan energi. a. Tugas mengarang. Meliputi kewajiban menulis makalah, laporan atau tugas mengarang lainnya. 1) Saya merasa kurang memiliki tenaga untuk menyelesaikan tugas. 1 2) Saat mengerjakan berbagai tugas dari dosen, saya mudah sakit kepala. 17 b. Belajar menghadapi ujian. Mencakup belajar untuk menghadapi ujian tengah semester, ujian akhir semester atau kuis-kuis lain. 1) Ketika mempersiapkan diri untuk ujian, urat leher saya mengencang. 2 2) Saat belajar menghadapi ujian, nafsu makan saya turun drastis. 18 c. Membaca buku penunjang. Meliputi membaca buku atau referensi yang berkaitan dengan tugas akademik yang diwajibkan. 1) Perut saya mual saat membaca buku teks yang sulit. 3 2) Keringat dingin saya bercucuran ketika kesulitan mempelajari materi kuliah. 19 d. Menghadiri pertemuan. Seperti menghadiri kuliah, praktikum dan pertemuan-pertemuan lain. 1) Ketika memasuki sesi tanya jawab dalam perkuliahan, badan saya lemas. 4

18 2) Saat esok hari akan mengikuti praktikum yang tergolong sulit, saya menjadi diare Gejala emosional, yaitu gelisah atau cemas, sedih atau depresi, mudah menangis, merana jiwa dan hati, suasana hati berubah dengan cepat, mudah marah, gugup, merasa harga dirinya menurun atau merasa tidak aman, terlalu peka atau mudah tersinggung, gampang menyerang orang atau bermusuhan. a. Tugas mengarang. Meliputi kewajiban menulis makalah, laporan atau tugas mengarang lainnya. 1) Saat mengerjakan laporan tugas yang sulit, saya gelisah. 5 2) Saya mudah marah saat memikirkan tugas yang sulit. 21 b. Belajar menghadapi ujian. Mencakup belajar untuk menghadapi ujian tengah semester, ujian akhir semester atau kuis-kuis lain. 1) Saya menjadi mudah gugup saat ujian sudah semakin dekat. 6 2) Saya takut tidak dapat mengerjakan soal-soal ujian dengan baik. 22 c. Membaca buku penunjang. Meliputi membaca buku atau referensi yang berkaitan dengan tugas akademik yang diwajibkan. 1) Saya mudah marah saat kesulitan memahami materi perkuliahan. 7 2) Saat kesulitan mempelajari materi kuliah, saya mudah sedih. 23 d. Menghadiri pertemuan. Seperti menghadiri kuliah, praktikum dan pertemuan-pertemuan lain. 1) Ketika mengikuti perkuliahan, saya takut tidak bisa menjawab pertanyaan dosen. 8 2) Saya gelisah saat mengikuti praktikum yang tergolong sulit. 24

19 3. Gejala intelektual, yaitu susah berkonsentrasi atau memusatkan pikiran, sulit membuat keputusan, mudah lupa, pikiran kacau, daya ingat menurun, melamun secara berlebihan, kehilangan rasa humor, produktivitas atau prestasi menurun, mutu kerja rendah dan dalam pekerjaan sering membuat kekeliruan. a. Tugas mengarang. Meliputi kewajiban menulis makalah, laporan atau tugas mengarang lainnya. 1) Pikiran saya mudah kacau ketika memikirkan tugas kuliah. 9 2) Saya sulit memusatkan perhatian saat mengerjakan tugas. 25 b. Belajar menghadapi ujian. Mencakup belajar untuk menghadapi ujian tengah semester, ujian akhir semester atau kuis-kuis lain. 1) Saya kehilangan selera humor ketika mendekati waktu ujian. 10 2) Saya mudah lupa terhadap materi saya pelajari ketika ujian sedang berlangsung. 26 c. Membaca buku penunjang. Meliputi membaca buku atau referensi yang berkaitan dengan tugas akademik yang diwajibkan. 1) Pikiran saya kosong saat membaca buku pelajaran. 11 2) Konsentrasi saya mudah pecah saat membaca buku pelajaran. 27 d. Menghadiri pertemuan. Seperti menghadiri kuliah, praktikum dan pertemuan-pertemuan lain. 1) Saat perkuliahan yang sedang berlangsung, saya sulit memusatkan perhatian. 12 2) Saya kurang mengerti materi yang disampaikan dosen. 28

20 4. Gejala interpersonal, yaitu kehilangan kepercayaan pada orang lain, mudah mempersalahkan orang lain atau menyerang orang lain dengan kata-kata, mengambil sikap membentengi diri atau mempertahankan diri dan kecenderungan mendiamkan orang lain. a. Tugas mengarang. Meliputi kewajiban menulis makalah, laporan atau tugas mengarang lainnya. 1) Saya mendiamkan teman yang berbicara kepada saya saat saya sedang kesulitan mengerjakan tugas. 13 2) Saya membentak teman yang mengganggu saya ketika saya sedang mengerjakan tugas yang sulit. 29 b. Belajar menghadapi ujian. Mencakup belajar untuk menghadapi ujian tengah semester, ujian akhir semester atau kuis-kuis lain. 1) Saya cenderung tidak peduli terhadap teman-teman saat saya sedang belajar untuk menghadapi ujian. 14 2) Saya mudah marah kepada teman saat saya kesulitan mempelajari materi ujian. 30 c. Membaca buku penunjang. Meliputi membaca buku atau referensi yang berkaitan dengan tugas akademik yang diwajibkan. 1) Saat saya sedang membaca buku yang sulit, saya tidak peduli dengan teman-teman. 15 2) Saya mendiamkan teman meskipun dia mengajak bicara pada saat membaca materi kuliah. 31

21 d. Menghadiri pertemuan. Seperti menghadiri kuliah, praktikum dan pertemuan-pertemuan lain. 1) Ketika sedang praktikum, saya tidak mau diajak bicara. 16 2) Saat sedang mengikuti perkuliahan, saya mengabaikan teman yang mengajak berbicara kepada saya. 32 Gejala Stres Tugas mengarang Area Tugas Akademik Belajar menghadapi ujian Membaca buku penunjang Mengha diri pertemu an Total Fisik 1,17 2,18 3,19 4,20 8 Emosional 5,21 6,22 7,23 8,24 8 Intelektual 9,25 10,26 11,27 12,28 8 Interpersonal 13,29 14,30 15,31 16,32 8 Total

22 SKALA I NO PERNYATAAN SL SR J TP 1 Ketika berbaring di tempat tidur, saya tidak langsung dapat terlelap sampai 40 menit atau lebih. 2 Ketika tidur, saya sering terbangun di malam hari. 3 Saya terbangun dari tidur sebelum waktu yang direncanakan untuk bangun. 4 Setelah bangun tidur, badan saya masih terasa capek Meskipun sudah agak lama memejamkan mata, namun saya tidak dapat segera tertidur. Ketika terbangun di malam hari, saya sulit untuk tidur kembali. Ketika sudah terbangun di waktu yang lebih awal, saya sulit untuk dapat tidur kembali. Badan saya tidak merasa segar meskipun sudah agak lama tidur. Saya terus terjaga sepanjang malam karena sulit untuk jatuh tertidur. Saya sulit mempertahankan tidur sehingga sering terbangun di malam hari. Ketika sudah pagi hari, saya mudah terbangun padahal masih mengantuk karena tidurnya masih kurang. Saya mudah mengantuk di siang hari karena kurang tidur pada malam hari. 13 Saya baru dapat terlelap ketika menjelang fajar. TERIMA KASIH, BUKA HALAMAN BERIKUTNYA

23 NO PERNYATAAN SL SR J TP 14 Saya merasa tidur saya kurang nyenyak Saya mudah terbangun dari tidur meskipun tidur saya belum lama. Akibat dari kurang tidur saya menjadi mudah lelah pada siang hari. TERIMA KASIH, BUKA HALAMAN BERIKUTNYA

24 SKALA II NO PERNYATAAN SL SR J TP 1 2 Saya merasa kurang memiliki tenaga untuk menyelesaikan tugas. Ketika mempersiapkan diri untuk ujian, urat leher saya mengencang. 3 Perut saya mual saat membaca buku teks yang sulit. 4 Ketika memasuki sesi tanya jawab dalam perkuliahan, badan saya lemas. 5 Saat mengerjakan laporan tugas yang sulit, saya gelisah Saya menjadi mudah gugup saat ujian sudah semakin dekat. Saya mudah marah saat kesulitan memahami materi perkuliahan. Ketika mengikuti perkuliahan, saya takut tidak bisa menjawab pertanyaan dosen. Pikiran saya mudah kacau ketika memikirkan tugas kuliah. Saya kehilangan selera humor ketika mendekati waktu ujian. 11 Pikiran saya kosong saat membaca buku pelajaran Saat perkuliahan yang sedang berlangsung, saya sulit memusatkan perhatian. Saya mendiamkan teman yang berbicara kepada saya saat saya sedang kesulitan mengerjakan tugas. TERIMA KASIH, BUKA HALAMAN BERIKUTNYA

25 NO PERNYATAAN SL SR J TP Saya cenderung tidak peduli terhadap teman-teman saat saya sedang belajar untuk menghadapi ujian. Saat saya sedang membaca buku yang sulit, saya tidak peduli dengan teman-teman. 16 Ketika sedang praktikum, saya tidak mau diajak bicara Saat mengerjakan berbagai tugas dari dosen, saya mudah sakit kepala. Saat belajar menghadapi ujian, nafsu makan saya turun drastis. Keringat dingin saya bercucuran ketika kesulitan mempelajari materi kuliah. Saat esok hari akan mengikuti praktikum yang tergolong sulit, saya menjadi diare. 21 Saya mudah marah saat memikirkan tugas yang sulit Saya takut tidak dapat mengerjakan soal-soal ujian dengan baik. Saat kesulitan mempelajari materi kuliah, saya mudah sedih. Saya gelisah saat mengikuti praktikum yang tergolong sulit. Saya sulit memusatkan perhatian saat mengerjakan tugas. Saya mudah lupa terhadap materi saya pelajari ketika ujian sedang berlangsung. TERIMA KASIH, BUKA HALAMAN BERIKUTNYA

26 NO PERNYATAAN SL SR J TP 27 Konsentrasi saya mudah pecah saat membaca buku pelajaran. 28 Saya kurang mengerti materi yang disampaikan dosen Saya membentak teman yang mengganggu saya ketika saya sedang mengerjakan tugas yang sulit. Saya mudah marah kepada teman saat saya kesulitan mempelajari materi ujian. Saya mendiamkan teman meskipun dia mengajak bicara pada saat membaca materi kuliah. Saat sedang mengikuti perkuliahan, saya mengabaikan teman yang mengajak berbicara kepada saya. TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA

27 LAMPIRAN

28 LAMPIRAN A Data Try Out A-1 DATA TRY OUT INSOMNIA A-2 DATA TRY OUT STRES AKADEMIK

29 LAMPIRAN A-1 Data Try Out INSOMNIA

30

31 LAMPIRAN A-2 Data Try Out STRES AKADEMIK

32 LAMPIRAN B Uji Validitas dan Reliabilitas B-1 SKALA INSOMNIA B-2 SKALA STRES AKADEMIK

33 LAMPIRAN B-1 Skala INSOMNIA

34

35 LAMPIRAN B-2 Skala STRES AKADEMIK

36 LAMPIRAN C Skala Penelitian C-1 SKALA INSOMNIA C-2 SKALA STRES AKADEMIK

37 LAMPIRAN C-1 Skala INSOMNIA

38

39 LAMPIRAN C-2 Skala STRES AKADEMIK

40 LAMPIRAN D Data Penelitian D-1 DATA PENELITIAN INSOMNIA D-2 DATA PENELITIAN STRES AKADEMIK

41 LAMPIRAN D-1 Data Penelitian INSOMNIA

42 LAMPIRAN D-2 Data Penelitian SKALA STRES AKADEMIK

43 LAMPIRAN E Uji Asumsi E-1 UJI NORMALITAS E-2 UJI LINIERITAS

44 LAMPIRAN E-1 Uji Asumsi UJI NORMALITAS

45 LAMPIRAN E-2 Uji Asumsi UJI LINIERITAS

46 LAMPIRAN F Analisis Data HASIL KORELASI PRODUCT MOMENT

47 LAMPIRAN G Surat Ijin Penelitian dan Bukti Penelitian G-1 SURAT IJIN PENELITIAN G-2 BUKTI PENELITIAN

48 LAMPIRAN G-1 SURAT IJIN PENELITIAN

49 LAMPIRAN G-2 SURAT BUKTI PENELITIAN

#### SELAMAT MENGERJAKAN ####

#### SELAMAT MENGERJAKAN #### Apakah Anda mahasiswa Fakultas Ekonomi Unika? Apakah Anda berstatus sebagai mahasiswa aktif? Semester berapakah Anda saat ini? Dengan Hormat, (Ya/ Bukan) (Ya/ Tidak) (Empat/ Enam) Disela-sela kesibukan

Lebih terperinci

Perpustakaan Unika LAMPIRAN

Perpustakaan Unika LAMPIRAN LAMPIRAN LAMPIRAN A Data Try Out A-1 DATA TRY OUT PERILAKU AGRESIF A-2 DATA TRY OUT STRES AKADEMIK LAMPIRAN A-1 Data Try Out PERILAKU AGRESIF LAMPIRAN A-2 Data Try Out STRES AKADEMIK LAMPIRAN B Uji Validitas

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. Data Try Out A-1DATA TRY OUT KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN KELAS A-2DATA TRY OUT BERPIKIR POSITIF

LAMPIRAN A. Data Try Out A-1DATA TRY OUT KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN KELAS A-2DATA TRY OUT BERPIKIR POSITIF 52 LAMPIRAN A Data Try Out A-1DATA TRY OUT KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN KELAS A-2DATA TRY OUT BERPIKIR POSITIF 53 LAMPIRAN A-1 Data Try Out KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN KELAS 54 55 LAMPIRAN A-2 Data Try

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Anastasi, A. dan Urbina, S Tes Psikologi. Edisi Bahasa Indonesia. Jilid 1. Alih Bahasa : Imam, R.H. Jakarta : Prenhallindo.

DAFTAR PUSTAKA. Anastasi, A. dan Urbina, S Tes Psikologi. Edisi Bahasa Indonesia. Jilid 1. Alih Bahasa : Imam, R.H. Jakarta : Prenhallindo. DAFTAR PUSTAKA Anastasi, A. dan Urbina, S. 1997. Tes Psikologi. Edisi Bahasa Indonesia. Jilid 1. Alih Bahasa : Imam, R.H. Jakarta : Prenhallindo. Apollo. 2007. Hubungan antara Konsep Diri dengan Kecemasan

Lebih terperinci

Perpustakaan Unika LAMPIRAN 67

Perpustakaan Unika LAMPIRAN 67 LAMPIRAN 67 A. DATA UJI COBA 68 69 A-1 Data Skala Insomnia y1 y2 y3 y4 y5 y6 y7 y8 y9 y10 y11 y12 1 0 1 1 1 2 0 2 1 1 1 1 1 2 2 1 0 2 2 1 2 0 1 1 2 2 3 1 1 2 1 2 1 3 1 2 2 1 1 4 1 2 1 2 3 1 2 2 1 1 1 1

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. Lembar Item Skala Penelitian

LAMPIRAN A. Lembar Item Skala Penelitian 46 LAMPIRAN A Lembar Item Skala Penelitian 47 No: Usia:.. Dalam rangka penyusunan skripsi saya di Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang, maka saya memohon Anda untuk mengisi 2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini, Peneliti menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode Deskriptif. B. Identifikasi Variabel Variabel adalah objek yang menjadi

Lebih terperinci

ITEM KECEMASAN WANITA MENGHADAPI MENOPAUSE

ITEM KECEMASAN WANITA MENGHADAPI MENOPAUSE ITEM KECEMASAN WANITA MENGHADAPI MENOPAUSE 1. Psikologis, ditunjukkan dengan adanya gejala: gelisah atau resah, was-was atau berpikiran negatif, khawatir atau takut, merasa akan tertimpa bahaya atau terancam,

Lebih terperinci

#### Selamat Mengerjakan ####

#### Selamat Mengerjakan #### Mohon pilih yang sesuai dengan identitas Anda, dengan cara melingkarinya. Apakah Anda Mahasiswa Fak. Psikolgi Unika? Apa Anda telah menempuh masa kuliah lebih dari lima tahun? Apakah Anda Tidak pernah

Lebih terperinci

lebih relevan dengan prokrastinasi akademik, Sehingga diharapkan mendapat praduga atau diagnosis awal yang lebih mendalam.

lebih relevan dengan prokrastinasi akademik, Sehingga diharapkan mendapat praduga atau diagnosis awal yang lebih mendalam. lebih relevan dengan prokrastinasi akademik, Sehingga diharapkan mendapat praduga atau diagnosis awal yang lebih mendalam. DAFTAR PUSTAKA Agolla, J.E. & Ongori H. 2009. An Assessment of Academic stres

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara KUESIONER PENENTUAN STRES PERAWAT DI UNIT RAWAT INAP RSJD PROP. SUMATERA UTARA 2010 Berilah tanda X pada nilai yang saudara pilih!! Nilai 0 : Tidak pernah sama sekali 1 : Kadang-kadang 2 : Cukup sering

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Persiapan yang dilakukan sebagai berikut :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Persiapan yang dilakukan sebagai berikut : 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian 1.1. Persiapan yang dilakukan sebagai berikut : a. Mempersiapkan alat ukur berupa angket yang digunakan

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGISIAN. #### Selamat Mengerjakan ####

PETUNJUK PENGISIAN. #### Selamat Mengerjakan #### Identitas Responden Jenis Kelamin : Kuliah di : Angkatan : Asal daerah : Tempat tinggal di Semarang : Lama tinggal di Jawa Tengah : Tidak pernah tinggal di Jawa Tengah sebelumnya: (Ya/ Tidak) PETUNJUK

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN STRES DALAM MENGERJAKAN SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN STRES DALAM MENGERJAKAN SKRIPSI 1 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN STRES DALAM MENGERJAKAN SKRIPSI Oleh : AGITA EKARANI HEPI WAHYUNINGSIH PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI dan ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

KUESIONER KUESIONER RESPONDEN. Bapak / Ibu / Saudara / i yang saya hormati,

KUESIONER KUESIONER RESPONDEN. Bapak / Ibu / Saudara / i yang saya hormati, KUESIONER UNIVERSITAS ESA UNGGUL MANAJEMEN RUMAH SAKIT KUESIONER RESPONDEN Bapak / Ibu / Saudara / i yang saya hormati, Saya adalah mahasiswi semester akhir di Universitas Esa Unggul. Saat ini saya sedang

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA DAN OBSERVASI

PEDOMAN WAWANCARA DAN OBSERVASI PEDOMAN WAWANCARA DAN OBSERVASI Pedoman Wawancara 1. Latar belakang berkaitan dengan timbulnya kecemasan - Kapan anda mulai mendaftar skripsi? - Bagaimana perasaan anda ketika pertama kali mendaftar skripsi?

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Sekolah merupakan sarana untuk menuntut ilmu yang di percaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Sekolah merupakan sarana untuk menuntut ilmu yang di percaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah merupakan sarana untuk menuntut ilmu yang di percaya oleh masyarakat maupun pemerintahan Indonesia. Indonesia mewajibkan anak-anak bangsanya untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rata-rata, presentase, nilai maksimum, dan lain-lain. Data tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. rata-rata, presentase, nilai maksimum, dan lain-lain. Data tersebut BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Dalam penelitian kuantitatif dipergunakan data berupa angka dengan

Lebih terperinci

Perpustakaan Unika LAMPIRAN

Perpustakaan Unika LAMPIRAN LAMPIRAN LAMPIRAN A Data Awal A-1 DATA AWAL KECEMASAN MENGHADAPI PENSIUN A-2 DATA AWAL BERPIKIR POSITIF LAMPIRAN A-1 Data Awal KECEMASAN MENGHADAPI PENSIUN LAMPIRAN A-2 Data Awal BERPIKIR POSITIF LAMPIRAN

Lebih terperinci

Nomer : Fakultas : Semester : PETUNJUK PENGISIAN

Nomer : Fakultas : Semester : PETUNJUK PENGISIAN Nomer : Fakultas : Semester : PETUNJUK PENGISIAN 1. Bacalah pernyataan-pernyataan pada lembar berikut, kemudian jawablah dengan sungguh-sungguh sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. 2. Jawablah semua

Lebih terperinci

No: IDENTITAS RESPONDEN

No: IDENTITAS RESPONDEN No: IDENTITAS RESPONDEN Dikosongkan Usia Status Marital Jumlah Anak Kepada Ibu yang terhormat, Saya NIMAS DWITA FEBRIARIMA dari Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang memohon bantuan

Lebih terperinci

LAMPIRAN A : SKALA PENELITIAN A-1 Skala Kecemasan pada Penderita Diabetes Mellitus A-2 Skala Konsep Diri

LAMPIRAN A : SKALA PENELITIAN A-1 Skala Kecemasan pada Penderita Diabetes Mellitus A-2 Skala Konsep Diri LAMPIRAN 63 LAMPIRAN A : SKALA PENELITIAN A-1 Skala Kecemasan pada Penderita Diabetes Mellitus A-2 Skala Konsep Diri 64 A-1 Skala Kecemasan pada Penderita Diabetes Mellitus 65 Identitas Nama : Usia : Jenis

Lebih terperinci

PENGANTAR. Perkenalkan nama saya Putri Ayuningtyas, mahasiswi Fakultas Psikologi

PENGANTAR. Perkenalkan nama saya Putri Ayuningtyas, mahasiswi Fakultas Psikologi Lampiran 1 PENGANTAR Perkenalkan nama saya Putri Ayuningtyas, mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha. Dalam rangka menyusun tugas akhir, saya membutuhkan bantuan Bapak/Ibu untuk meluangkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. Skala Penelitian Stres Kerja

LAMPIRAN A. Skala Penelitian Stres Kerja LAMPIRAN 62 63 LAMPIRAN A Skala Penelitian Stres Kerja 64 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2016 SKRIPSI Oleh : Margaretha Zella Cinintya NIM : 10.40.0072 Kepada Yth: Bpk/

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. B. Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. B. Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel 1. Variabel Bebas : Kecerdasan Emosi 2. Variabel Tergantung : Stres Akademik 1. Kecerdasan Emosi B. Definisi Operasional Variabel Kecerdasan emosi sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif korelasional, jenis ini bertujuan untuk melihat apakah antara dua variabel atau lebih memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dapat dikatakan stres ketika seseorang tersebut mengalami suatu

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dapat dikatakan stres ketika seseorang tersebut mengalami suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stres merupakan suatu kondisi adanya tekanan fisik dan psikis akibat adanya tuntutan dari dalam diri dan lingkungan. Pernyataan tersebut berarti seseorang dapat dikatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mahasiswa fakultas psikologi dan kesehatan yang sedang mengambil program

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mahasiswa fakultas psikologi dan kesehatan yang sedang mengambil program BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Responden dalam penelitian ini diambil dari jumlah populasi mahasiswa fakultas psikologi dan kesehatan yang sedang mengambil program dan mengerjakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan untuk menjaga homeostatis dan kehidupan itu sendiri. Kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan untuk menjaga homeostatis dan kehidupan itu sendiri. Kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia mempunyai kebutuhan tertentu yang harus dipenuhi secara memuaskan melalui proses homeostasis, baik fisiologis maupun psikologis. Kebutuhan merupakan suatu hal

Lebih terperinci

******* Dedicated for God,pap,mum,brother and sister..

******* Dedicated for God,pap,mum,brother and sister.. Untuk mengetahui nilai Satu Tahun, Tanyakan seorang siswa yang gagal dalam ujian kenaikannya Untuk mengetahui nilai Satu Bulan, Tanyakan seorang Ibu yang melahirkan bayi prematur Untuk mengetahui nilai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu penelitian yang menekankan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu penelitian yang menekankan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Sejalan dengan tujuan yang ingin diperoleh dalam penelitian ini, maka jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu penelitian yang menekankan analisis

Lebih terperinci

Lampiran 1 Hasil uji reliabilitas variabel kemandirian emosi, kemandirian perilaku, kemandirian nilai, kemandirian total, penyesuaian diri, dan

Lampiran 1 Hasil uji reliabilitas variabel kemandirian emosi, kemandirian perilaku, kemandirian nilai, kemandirian total, penyesuaian diri, dan LAMPIRAN 61 Lampiran 1 Hasil uji reliabilitas variabel kemandirian emosi, kemandirian perilaku, kemandirian nilai, kemandirian total, penyesuaian diri, dan gejala stres No. Variabel Cronbach s Alpha N

Lebih terperinci

8. Apakah Saudara merasa kesulitan dalam mengajar dan mendidik anak didik terkait dengan berbagai karakteristik khas yang dimiliki anak didik?

8. Apakah Saudara merasa kesulitan dalam mengajar dan mendidik anak didik terkait dengan berbagai karakteristik khas yang dimiliki anak didik? RAHASIA Lampiran 1 DATA PRIBADI 1. Usia : 2. Jenis kelamin : L / P 3. Latar belakang pendidikan : 4. Status marital : menikah/ belum menikah 5. Lokasi kerja : 6. Lama menjabat sebagai Guru SLB/C : 7. Tugas-tugas

Lebih terperinci

Perpustakaan Unika LAMPIRAN 69

Perpustakaan Unika LAMPIRAN 69 LAMPIRAN 69 LAMPIRAN A : SKALA PENELITIAN A-1 Skala Stres Mahasiswa Dalam Menyusun Skripsi A-2 Skala Dukungan Sosial Teman 70 No skala : Fakultas/ Jurusan : Angkatan/ Jenis Kelamin : Sedang menyusun skripsi

Lebih terperinci

SELAMAT MENGERJAKAN TERIMA KASIH ATAS BANTUAN DAN KERJASAMANYA.

SELAMAT MENGERJAKAN TERIMA KASIH ATAS BANTUAN DAN KERJASAMANYA. PETUNJUK PENGISIAN Dengan hormat, Dalam rangka penyusunan tugas akhir demi meraih gelar kesarjanaan di Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata, penulis memohon kesediaan Saudara untuk meluangkan

Lebih terperinci

Nomor : Fakultas : Angkatan / Semester : Status : Bekerja / Tidak Bekerja (Lingkari yang sesuai) PETUNJUK PENGISIAN

Nomor : Fakultas : Angkatan / Semester : Status : Bekerja / Tidak Bekerja (Lingkari yang sesuai) PETUNJUK PENGISIAN Nomor : Fakultas : Angkatan / Semester : Status : Bekerja / Tidak Bekerja (Lingkari yang sesuai) PETUNJUK PENGISIAN 1. Bacalah pernyataan-pernyataan pada lembar berikut, kemudian jawablah dengan sungguh-sungguh

Lebih terperinci

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN A-1 KECEMASAN SOSIAL FACEBOOKER A-2 HARGA DIRI

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN A-1 KECEMASAN SOSIAL FACEBOOKER A-2 HARGA DIRI 68 69 LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN A-1 KECEMASAN SOSIAL FACEBOOKER A-2 HARGA DIRI 70 Identitas Subyek Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan Fakultas : PETUNJUK PENGISIAN 1. Bacalah seluruh pernyataan berikut

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, S Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi IV. Cetakan ke-11. Bandung : PT Rineka Cipta.

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, S Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi IV. Cetakan ke-11. Bandung : PT Rineka Cipta. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 1998. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi IV. Cetakan ke-11. Bandung : PT Rineka Cipta. Atkinson, R. L, Atkinson, C.R, Smith, E. E, Bem, D. J. 1991.

Lebih terperinci

ITEM KECEMASAN TERHADAP PELECEHAN SEKSUAL

ITEM KECEMASAN TERHADAP PELECEHAN SEKSUAL ITEM KECEMASAN TERHADAP PELECEHAN SEKSUAL 1. Fisiologis 1. Jantung saya berdebar kencang bila mulai diajak berbicara oleh konsumen yang genit. 1 2. Ketika menghadapi konsumen bapak-bapak, tiba-tiba lutut

Lebih terperinci

Perawan / Menikah / Janda Cerai / Janda Meninggal * Jumlah Anak : Orang * Coret yang tidak perlu C A R A P E N G E R J AAN

Perawan / Menikah / Janda Cerai / Janda Meninggal * Jumlah Anak : Orang * Coret yang tidak perlu C A R A P E N G E R J AAN Usia : Tahun Status Marital Perawan / Menikah / Janda Cerai / Janda : Meninggal * Jumlah Anak : Orang * Coret yang tidak perlu C A R A P E N G E R J AAN 1. Pada skala ini tidak ada jawaban yang salah atau

Lebih terperinci

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN 54 LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN 55 No. Jurusan Semester Pekerjaan : : : : PETUNJUK PENGISIAN SKALA 1. Skala ini terdiri dari 2, skala yang pertama berjumlah 30 item dan skala yang kedua berjumlah 42 item.

Lebih terperinci

63 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

63 Perpustakaan Unika LAMPIRAN LAMPIRAN 63 SKALA KECEMASAN PADA WANITA MENOPAUSE Usia : Mulai Menopause umur : Masih Bersuami : ya / tidak Alamat : NO PERNYATAAN SS S TS STS 1. Saya menghadapi masa-masa menopause ini dengan biasa seperti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bilangan (skor atau nilai, peringkat atau frekuensi). Penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. bilangan (skor atau nilai, peringkat atau frekuensi). Penelitian kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Creswell (dalam Alsa, 2004, h. 13) mengatakan bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Komitmen Organisasi. karyawan memihak pada suatu organisasi dan tujuan-tujuannya,

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Komitmen Organisasi. karyawan memihak pada suatu organisasi dan tujuan-tujuannya, 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Komitmen Organisasi 1. Pengertian Komitmen Organisasi Komitmen organisasi merupakan suatu keadaan seorang karyawan memihak pada suatu organisasi dan tujuan-tujuannya, serta berniat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia, sama seperti halnya dengan semua binatang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia, sama seperti halnya dengan semua binatang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia, sama seperti halnya dengan semua binatang membutuhkan tidur, makan, air dan oksigen untuk bertahan hidup. Untuk manusia sendiri, tidur adalah suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tetapi merasa badan tidak segar meskipun sudah tidur (Puspitosari, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. tetapi merasa badan tidak segar meskipun sudah tidur (Puspitosari, 2008). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Insomnia adalah keluhan sulit untuk masuk tidur atau sulit mempertahankan tidur (sering terbangun saat tidur) dan bangun terlalu awal serta tetapi merasa badan tidak

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KELEKATAN PADA TEMAN SEBAYA DENGAN STRES AKADEMIK PADA MAHASISWA TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA KELEKATAN PADA TEMAN SEBAYA DENGAN STRES AKADEMIK PADA MAHASISWA TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG HUBUNGAN ANTARA KELEKATAN PADA TEMAN SEBAYA DENGAN STRES AKADEMIK PADA MAHASISWA TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG Mirna Purwati 15010113120043 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Rangkuman Hasil Penelitian. Subjek NA, ARW, dan ITM adalah beberapa dari mahasiswa

BAB V PEMBAHASAN. A. Rangkuman Hasil Penelitian. Subjek NA, ARW, dan ITM adalah beberapa dari mahasiswa BAB V PEMBAHASAN A. Rangkuman Hasil Penelitian Subjek NA, ARW, dan ITM adalah beberapa dari mahasiswa jurusan arsitektur Universitas Katolik Soegijapranata yang sedang menghadapi tugas akhir. Karena kesibukan

Lebih terperinci

Skala Kecemasan Anak Perempuan Pada Masa. Pubertas Menghadapi Perubahan Fisik

Skala Kecemasan Anak Perempuan Pada Masa. Pubertas Menghadapi Perubahan Fisik Skala Kecemasan Anak Perempuan Pada Masa Pubertas Menghadapi Perubahan Fisik FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG Saya memohon bantuan anda untuk membantu saya dalam memberikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan menguraikan mengenai metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu mengenai lokasi penelitian, subyek penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN 60

LAMPIRAN-LAMPIRAN 60 LAMPIRAN-LAMPIRAN 60 A. Alat Ukur Penelitian A 1 Skala Stres Kerja A 2 Skala Efikasi Diri 61 A 1 Skala Stres Kerja 62 63 No. : PETUNJUK PENGISIAN 1. Bacalah pernyataan-pernyataan yang terdapat pada lemabar

Lebih terperinci

Lampiran 1. Uji validitas dan reliabilitas. Hasil try out Penyesuaian diri

Lampiran 1. Uji validitas dan reliabilitas. Hasil try out Penyesuaian diri Lampiran 1 Uji validitas dan reliabilitas Hasil try out Penyesuaian diri No Uji Validitas Keterangan 1 0.382 Diterima 2 0.362 Diterima 3 0.232 Ditolak 4 0.411 Diterima 5 0.317 Diterima 6 0.324 Diterima

Lebih terperinci

Perpustakaan Unika LAMPIRAN

Perpustakaan Unika LAMPIRAN LAMPIRAN A. SKALA PENELITIA N IDENTITAS Usia :...tahun Jenis Kelamin : L / P Status Asal Keluarga : Utuh / Cerai PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER 1. Bacalah masing-masing pernyataan dengan teliti dan jawablah

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN STRES KERJA PADA GURU MI 02, MTS, DAN MA MAZRA ATUL ULUM PACIRAN LAMONGAN

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN STRES KERJA PADA GURU MI 02, MTS, DAN MA MAZRA ATUL ULUM PACIRAN LAMONGAN HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN STRES KERJA PADA GURU MI 02, MTS, DAN MA MAZRA ATUL ULUM PACIRAN LAMONGAN Lautry Luthfiya Sari Labib_11410109 Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan dan penganalisisan data hasil penelitian dengan

Lebih terperinci

Daftar Pustaka. Albery, P. I. & Munafo, M Psikologi Kesehatan. Panduan Lengkap dan Komprehensif Bagi Studi Kesehatan. Jakarta: Palmall.

Daftar Pustaka. Albery, P. I. & Munafo, M Psikologi Kesehatan. Panduan Lengkap dan Komprehensif Bagi Studi Kesehatan. Jakarta: Palmall. 4 Daftar Pustaka Albery, P. I. & Munafo, M. 2011. Psikologi Kesehatan. Panduan Lengkap dan Komprehensif Bagi Studi Kesehatan. Jakarta: Palmall. Alsa, A. 2004. Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif Serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan organ tubuh tidak bisa bekerja dengan maksimal,

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan organ tubuh tidak bisa bekerja dengan maksimal, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tidur adalah suatu proses yang sangat penting bagi manusia itu sendiri, karena dalam tidur terjadi proses pemulihan. Dalam proses ini bermanfaat untuk mengembalikan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN 1. Universitas Kristen Maranatha 83 LAMPIRAN 1 84 LAMPIRAN 2 85 LAMPIRAN 3 Anamnestic index (Ai) Nama Tanggal lahir Jenis Kelamin L P Alamat Address and phone 1. Apakah Anda terdapat suara clicking di area YA TMJ 2. Apakah Anda mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas agar dapat dimanfaatkan dan digunakan. mempertahankan eksistensi bangsa di era yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas agar dapat dimanfaatkan dan digunakan. mempertahankan eksistensi bangsa di era yang akan datang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang semakin pesat membawa perubahan yang sangat besar dalam berbagai bidang kehidupan manusia. Oleh karena itu, perlu didukung dengan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Anies, dkk, Penyakit Akibat Kerja, Jakarta: Elex Media Komputindo. Anoraga. P Psikologi Kerja. Jakarta: PT Rineke Cipta.

DAFTAR PUSTAKA. Anies, dkk, Penyakit Akibat Kerja, Jakarta: Elex Media Komputindo. Anoraga. P Psikologi Kerja. Jakarta: PT Rineke Cipta. DAFTAR PUSTAKA Anies, dkk, 2005. Penyakit Akibat Kerja, Jakarta: Elex Media Komputindo. Anoraga. P. 1998. Psikologi Kerja. Jakarta: PT Rineke Cipta. Bharatasari. 2008. Strategi Coping Pengidap Diabetes

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. A. Persiapan Penelitian. di jalan A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Kartasura Surakarta Jawa Tengah

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. A. Persiapan Penelitian. di jalan A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Kartasura Surakarta Jawa Tengah BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Persiapan Penelitian 1. Orientasi Lapangan Persiapan penelitian diawali dengan menentukan lokasi yang akan dijadikan tempat penelitian. Adapun tempat yang

Lebih terperinci

LEMBAR INFORMASI PENELITIAN. akan melakukan penelitian dengan judul Gambaran Tingkat Kecemasan Wanita

LEMBAR INFORMASI PENELITIAN. akan melakukan penelitian dengan judul Gambaran Tingkat Kecemasan Wanita LAMPIRAN Lampiran 1. Lembar Informasi Penelitian LEMBAR INFORMASI PENELITIAN Assalammu laikum Wr Wb Saya, Sitti Nursanti dari Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas

Lebih terperinci

BAB II Tinjauan Pustaka A. Konsep Stres. 1. Pengertian Stres. Stres adalah segala situasi dimana tuntutan non-spesifik

BAB II Tinjauan Pustaka A. Konsep Stres. 1. Pengertian Stres. Stres adalah segala situasi dimana tuntutan non-spesifik 8 BAB II Tinjauan Pustaka A. Konsep Stres 1. Pengertian Stres Stres adalah segala situasi dimana tuntutan non-spesifik mengharuskan seorang individu untuk berespon atau melakukan tindakan (Selye, 1976).

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STRES KERJA PADA PEKERJA BAGIAN OPERASIONAL PT GUNZE INDONESIA TAHUN 2008

KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STRES KERJA PADA PEKERJA BAGIAN OPERASIONAL PT GUNZE INDONESIA TAHUN 2008 KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STRES KERJA PADA PEKERJA BAGIAN OPERASIONAL PT GUNZE INDONESIA TAHUN 2008 Petunjuk Umum : 1. Kuesioner ini bertujuan untuk penelitian dalam rangka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk mengetahui hubungan komunisi dan stress kerja pegawai, di mana data yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Orientasi Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondohutomo yang terletak di Jalan Brigjend Sudiarto No. 347 Semarang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN survei rutin yang dilakukan rutin sejak tahun 1991 oleh National Sleep

BAB I PENDAHULUAN survei rutin yang dilakukan rutin sejak tahun 1991 oleh National Sleep BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap tahun angka kejadian insomnia terus meningkat, diperkirakan sekitar 20% sampai 50% orang dewasa melaporkan adanya gangguan tidur atau insomnia, dan sekitar 17%

Lebih terperinci

Nomer : Fakultas : Semester : IPK : PETUNJUK PENGISIAN

Nomer : Fakultas : Semester : IPK : PETUNJUK PENGISIAN Nomer : Fakultas : Semester : IPK : PETUNJUK PENGISIAN 1. Bacalah pernyataan-pernyataan pada lembar berikut, kemudian jawablah dengan sungguh-sungguh sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. 2. Jawablah

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DAN STRES KERJA PADA PERAWAT DI RUANGAN PERAWATAN BEDAH LANTAI 5 RUMAH

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DAN STRES KERJA PADA PERAWAT DI RUANGAN PERAWATAN BEDAH LANTAI 5 RUMAH 1 KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DAN STRES KERJA PADA PERAWAT DI RUANGAN PERAWATAN BEDAH LANTAI 5 RUMAH SAKIT PUSAT ANGKATAN DARAT GATOT SOEBROTO JAKARTA PUSAT TAHUN 2011 Petunjuk Pengisian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki prioritas tertinggi dalam hirarki Maslow. Dimana seseorang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. memiliki prioritas tertinggi dalam hirarki Maslow. Dimana seseorang memiliki 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tidur merupakan aktivitas yang dilakukan setiap hari dan juga salah stau kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi. Menurut Teori Hirarki Maslow tentang kebutuhan,

Lebih terperinci

Lampiran 1 L1-1. Lampiran 1.1 Kuesioner Morningness Eveningness Scale (Home Ostberg)

Lampiran 1 L1-1. Lampiran 1.1 Kuesioner Morningness Eveningness Scale (Home Ostberg) Lampiran 1 L1-1 Lampiran 1.1 Kuesioner Morningness Eveningness Scale (Home Ostberg) 1. Jika kamu dapat merencanakan kegiatan pada hari ini dengan bebas tanpa ada komitmen apapun untuk hari berikutnya,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada store manager di apotek di guardian menyatakan bahwa tidak ada hubungan Antara self efficacy dengan stress kerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan, Metode dan Teknik Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Secara spesifik, pendekatan

Lebih terperinci

IDEN TITAS PETUNJUK PENGERJAAN

IDEN TITAS PETUNJUK PENGERJAAN IDEN TITAS Usia :. Jenis Kelamin : L / P * Masa Kerja : Tahun * Coret yang tidak perlu PETUNJUK PENGERJAAN 1. Pada halaman berikut ini terdapat dua skala, yaitu skala I dan skala II, yang berisi beberapa

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP BEBAN TUGAS GURU DENGAN STRES KERJA PADA GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KERTEK, KABUPATEN WONOSOBO, JAWA TENGAH

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP BEBAN TUGAS GURU DENGAN STRES KERJA PADA GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KERTEK, KABUPATEN WONOSOBO, JAWA TENGAH HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP BEBAN TUGAS GURU DENGAN STRES KERJA PADA GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KERTEK, KABUPATEN WONOSOBO, JAWA TENGAH NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Rudi Prasetyo 04320307

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. stress. Seperti kehidupan normal pada umumnya, kehidupan di perguruan

BAB I PENDAHULUAN. stress. Seperti kehidupan normal pada umumnya, kehidupan di perguruan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menempuh pendidikan di perguruan tinggi tidak dapat dipisahkan dari stress. Seperti kehidupan normal pada umumnya, kehidupan di perguruan tinggi juga meliputi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah hal-hal yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai (Sekaran, 2006). Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa merupakan sebutan bagi seseorang yang sedang menempuh perguruan tinggi. Masa perguruan tinggi dengan masa SMA sangatlah berbeda, saat duduk dibangku perguruan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi yang terjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi yang terjadi pada perempuan dengan rentang usia 48 sampai 55 tahun. Masa ini sangat kompleks bagi perempuan karena berkaitan

Lebih terperinci

DEWI KUSUMA WARDHANI F

DEWI KUSUMA WARDHANI F HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN SKRIPSI PADA MAHASISWA PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhui Sebagian

Lebih terperinci

Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden Kepada Yth. Calon Responden Penelitian Di Tempat Dengan hormat, Saya sebagai mahasiswa Program DIII Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

LAMPIRAN A-1 SKALA DEPRESI PADA REMAJA

LAMPIRAN A-1 SKALA DEPRESI PADA REMAJA LAMPIRAN A-1 SKALA DEPRESI PADA REMAJA A. IDENTITAS Kelas : B. PETUNJUK PENGISIAN SKALA 1. Bacalah pernyataan-pernyataan pada lembar berikut, kemudian kerjakan dengan sungguh-sungguh sesuai dengan keadaan

Lebih terperinci

Informed Consent PENJELASAN PENELITIAN UNTUK BERPARTISIPASI SEBAGAI RESPONDEN

Informed Consent PENJELASAN PENELITIAN UNTUK BERPARTISIPASI SEBAGAI RESPONDEN Informed Consent PENJELASAN PENELITIAN UNTUK BERPARTISIPASI SEBAGAI RESPONDEN Judul Penelitian Nama Peneliti : Hubungan Lama Permainan Game Online Dengan Gangguan Pola Tidur Pada Mahasiswa Poso Di Salatiga

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Azwar, S Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta, Pustaka Pelajar Offset.

DAFTAR PUSTAKA. Azwar, S Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta, Pustaka Pelajar Offset. DAFTAR PUSTAKA Arikunto,S. 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta, Rineka Cipta, Cet. Ke-12. Arizona,A.A. 2008. Hubungan Lingkungan kerja fisik dengan stres kerja karyawan bagian Tebang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 20 Februari 2017 hingga 5 Maret 2017 di Panti Wreda Pengayoman Semarang. Adapun rincian pelaksanaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. PDF created with FinePrint pdffactory Pro trial version

LAMPIRAN. PDF created with FinePrint pdffactory Pro trial version LAMPIRAN KATA PENGANTAR Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk mencapai gelar sarjana di Fakultas Psikologi UKM Bandung, salah satu persyaratan tugas yang harus dipenuhi adalah melakukan penelitian. Sehubungan

Lebih terperinci

Peneliti, Pratiwi Andiningsari

Peneliti, Pratiwi Andiningsari Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL TERHADAP TINGKAT KELELAHAN (FATIGUE) PADA PENGEMUDI TRAVEL X TRANS TRAYEK JAKARTA-BANDUNG TAHUN 2009 Yth, Saudara/I Selamat Pagi/

Lebih terperinci

RITA ROGAYAH DEPT.PULMONOLOGI DAN ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI FKUI

RITA ROGAYAH DEPT.PULMONOLOGI DAN ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI FKUI RITA ROGAYAH DEPT.PULMONOLOGI DAN ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI FKUI TIDUR Tidur suatu periode istirahat bagi tubuh dan jiwa Tidur dibagi menjadi 2 fase : 1. Active sleep / rapid eye movement (REM) 2. Quid

Lebih terperinci

: PETUNJUK PENGISIAN SKALA

: PETUNJUK PENGISIAN SKALA 65 No : PETUNJUK PENGISIAN SKALA 1. Sebelum menjawab pernyataan, bacalah secara teliti 2. Pada lembar lembar berikut terdapat pernyataan yang membutuhkan tanggapan Anda. Pilihlah salah satu tanggapan yang

Lebih terperinci

Jurnal Tugas Akhir Hubungan Sense Of Humor Dengan Stres Pada Mahasiswa Baru Fakultas Psikologi. Aquarista Stevie Pramudita Sukoco

Jurnal Tugas Akhir Hubungan Sense Of Humor Dengan Stres Pada Mahasiswa Baru Fakultas Psikologi. Aquarista Stevie Pramudita Sukoco Jurnal Tugas Akhir Hubungan Sense Of Humor Dengan Stres Pada Mahasiswa Baru Fakultas Psikologi Aquarista Stevie Pramudita Sukoco Fakultas Psikologi stevie_choco@yahoo.com Abstrak Perbedaan proses pembelajaran

Lebih terperinci

IDENTITAS PETUNJUK PENGERJAAN. 1. Pilihlah 1 dari 4 pilihan jawaban yang tersedia yang paling sesuai dengan diri Saudara.

IDENTITAS PETUNJUK PENGERJAAN. 1. Pilihlah 1 dari 4 pilihan jawaban yang tersedia yang paling sesuai dengan diri Saudara. IDENTITAS No. Subjek :... Usia :... Tahun Lama waktu menunggu pensiun :... Tanggal Hari Ini :... *) Coret yang Tidak Perlu PETUNJUK PENGERJAAN 1. Pilihlah 1 dari 4 pilihan jawaban yang tersedia yang paling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak terlepas dari stres, masalahnya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak terlepas dari stres, masalahnya adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia pada umumnya pernah mengalami stres. Stres merupakan bagian dari kehidupan yang tidak dapat dihindari. Meskipun demikian stres bukan sesuatu hal yang buruk dan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Proses penelitian tentang profil prokrastinasi akademik siswa dan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Proses penelitian tentang profil prokrastinasi akademik siswa dan BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Proses penelitian tentang profil prokrastinasi akademik siswa dan implikasinya bagi program bimbingan akademik, menghasilkan kesimpulan berdasarkan tiga tema

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membangun bangsa ke arah yang lebih baik. Mahasiswa, adalah seseorang

BAB I PENDAHULUAN. membangun bangsa ke arah yang lebih baik. Mahasiswa, adalah seseorang 15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa, pada dasarnya sebagai generasi penerus. Mereka diharapkan sebagai subyek atau pelaku didalam pergerakan pembaharuan. Sebagai bagian dari masyarakat,

Lebih terperinci

Nama : Jenis Kelamin :

Nama : Jenis Kelamin : LAMPIRAN Lampiran 1 Petunjuk pengisian 1. Anda diminta untuk menjawab semua pertanyaan dalam skala sikap ini tanpa ada yang terlewati. 2. Pilihlah salah satu jawaban yang sesui dengan kondisi saat ini,

Lebih terperinci

Subjek I T10 T11 T12

Subjek I T10 T11 T12 LAMPIRAN 43 Subjek I B1 B2 B3 T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9 T10 T11 T12 F1 F2 F3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 2 2 2 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 2 1 2 2 3 2 2 3 2 2 1 1 0 3 3 3 3 2 3 3 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1 0 2 2 2 2 3 2 2 3

Lebih terperinci

Perpustakaan Unika LAMPIRAN

Perpustakaan Unika LAMPIRAN LAMPIRAN LAMPIRAN A Data Kasar A-1 DATA KASAR SIKAP TERHADAP POLIGAMI A-2 DATA KASAR KESADARAN KESETARAAN GENDER LAMPIRAN A-1 Data Kasar SIKAP TERHADAP POLIGAMI LAMPIRAN A-2 Data Kasar KESADARAN KESETARAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memasuki masa dewasa (Rumini, 2000). Berdasarkan World Health. Organization (WHO) (2010), masa remaja berlangsung antara usia 10-20

BAB I PENDAHULUAN. memasuki masa dewasa (Rumini, 2000). Berdasarkan World Health. Organization (WHO) (2010), masa remaja berlangsung antara usia 10-20 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek atau fungsi untuk memasuki masa dewasa (Rumini, 2000).

Lebih terperinci