SET 8 POLA HEREDITAS 3
|
|
- Bambang Lesmono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 08 MATERI DAN LATIHAN SBMPTN TOP LEVEL - II SMA BIOLOGI SET 8 POLA HEREDITAS 3 A. DETERMINASI SEKS/PENENTUAN JENIS KELAMIN Inforasi genetik penentu kelain terdapat di dala krooso kelain (gonoso). Cara enentukan jenis kelain pada berbagai akhluk hidup tidak saa. Beberapa tipe penentuan jenis kelain akhluk hidup di antaranya sebagai berikut. a. Tipe Y Cara penentuan jenis kelain tipe Y yaitu pada anusia, hewan enyusui dan tubuhan beruah dua. Adanya krooso Y enentukan jenis kelain jantan. Jantan noral secara kroosoal adalah Y (heterogaetik) dan betina adalah (hoogaetik). Hal ini enghasilkan rasio seks 1 : 1 pada setiap generasi. b. Tipe ZW Berlaku untuk burung (terasuk unggas), reptil, ikan, kupu-kupu, kepik air, dan ulat sutra. Pada tipe ini yang heterogaetik (ZW) adalah betina sedangkan jantan adalah hoogaetik (ZZ). c. Tipe O Pada beberapa jenis serangga, terutaa ordo Orthoptera (belalang) dan ordo Heiptera (kepik), hewan jantannya adalah heterogaetik tetapi enghasilkan spera yang 1
2 engandung dan spera tanpa krooso seks (O). Hewan jantan tidak epunyai pasangan gonoso karena tidak adanya krooso Y, sehingga julah krooso jantan adalah ganjil. belalang jantan = 22 A + O spera = 11 A + atau 11 A + O belalang betina = 22 A + ovu = 11 A + d. Tipe Haploid-Diploid Serangga yang terasuk ordo Hyenoptera seperti lebah adu dan seut, penentuan jenis kelainnya tidak berhubungan dengan krooso seks. Lebah adu jantan terjadi karena partenogenesis, yaitu terbentuknya individu baru dari sel telur tanpa didahului pebuahan. Dengan deikian, lebah adu jantan bersifat haploid, yang eiliki 16 buah krooso. Sel telur yang dibuahi oleh speratozoa akan enghasilkan lebah adu betina yang berupa lebah ratu dan pekerja, asing-asing bersifat diploid dan eiliki 32 krooso. Karena perbedaan tepat dan akanan dala sarang, lebah ratu yang dihasilkan bersifat subur (fertil), sedangkan lebah pekerja andul (steril). Jelaslah bahwa jenis kelain serangga haploid berarti jantan, dan serangga diploid berarti betina. e. Rasio gonoso /Autoso Khusus pada lalat buah (Drosophila), penentuan jenis kelain didasarkan pada Indeks Kelain yang erupakan rasio antara julah krooso dengan set autoso. Krooso Y tidak enentukan jenis kelain, tetapi enentukan fertilitas atau kesuburan lalat buah. Bila rasio /A = 0,5, jenis kelainnya jantan. Bila rasio /A = 1, jenis kelainnya betina. Jika rasionya kurang dari 0,5 aka disebut jantan super dan jika lebih dari 1 disebut betina super. Perbandingan /A lebih besar dari setengah dan lebih kecil dari satu lalat tersebut erupakan lalat interseks yaitu sifat antara jantan dan betina. B. GAGAL BERPISAH (NON DISJUNGSI) Gagal berpisah terjadi pada pebelahan eiosis diana krooso yang sudah berduplikasi gagal berpisah ke kutub berseberangan (anafase). Akibatnya terbentuk gaet yang kelebihan dan kekurangan krooso dan individu baru eiliki krooso abnoral, dapat terjadi aneuploidi atau poliploidi. a. Gagal Berpisah pada Lalat Buah 2 Calvin B. Bridges, kelopok peneliti Morgan eneliti peristiwa gagal berpisah pada lalat buah. Pada penyilangan lalat buah betina ata putih dengan jantan ata erah diharapkan keturunannya adalah betina ata erah dan jantan ata putih, seperti pada diagra di bawah:
3 Y M M M O O (1) (2) (3) Y Y OY (4) (5) (6) Kenyataan yang diteukan selain betina ata erah dan jantan ata putih ternyata diperoleh betina ata putih dan jantan ata erah. Peristiwa ini terjadi karena dala pebentukan gaet betina engalai gagal berpisah sedangkan jantannya noral. Perhatikan diagra di bawah! P : jantan ata erah >< betina ata putih Diagra Persilangan lalat buah, diana betina engalai gagal berpisah. Keterangan: Noor 1 dan 4 adalah betina ata erah dan jantan ata putih (seperti yang diharapkan). Noor 2 adalah lalat atau AA, berasal dari speratozoa berkrooso ebuahi ovu berkrooso. Lalat tersebut adalah betina super, hidupnya tidak laa. Noor 3 adalah lalat O atau AAO, berasal dari speratozoa berkrooso ebuahi ovu tanpa krooso. O adalah jantan ata erah, steril (pengecualian). Noor 5 adalah lalat Y atau AAY, berasal dari speratozoa berkrooso Y ebuahi ovu berkrooso. Y adalah betina ata putih, fertil (pengecualian). Noor 6 adalah lalat OY atau AAOY, berasal dari speratozoa berkrooso Y ebuahi ovu tanpa krooso, OY adalah letal. b. Gagal Berpisah Pada Manusia Seperti halnya lalat buah, gagal berpisah pada anusia enyebabkan variasi krooso pada sel kelain baik pada spera aupun ovu. Gagal berpisah dapat terjadi baik pada gonoso aupun pada autoso. Jika gagal berpisah pada oogenesis, gonoso gaet yang ungkin adalah,, dan O, sedangkan dala speratogenesis terjadi gagal berpisah aka gonoso gaet yang ungkin adalah, Y, dan O (tanpa gonoso). 3
4 Bila terjadi pebuahan pada gaet-gaet tersebut akan enyebabkan kelainan julah krooso pada keturunan seperti: 1. Gagal berpisah pada gonoso: Sindro Klinefelter (Y) Sindro Turner (O) Sindro Metafeale () Sindro Jacob (YY) 2. Gagal berpisah pada autoso: Sindro Down (45A,+21) : gagal berpisah pada autoso noor 21 Sindro Patau (45A,+13) : gagal berpisah pada autoso noor 13 Sindro Edward (45A,+16) : gagal berpisah pada autoso noor 16 C. GEN LETAL Gen letal adalah gen yang engakibatkan keatian dala keadaan hoozigot. Gen letal dapat berupa hoozigot doinan aupun resesif. a. Contoh gen letal doinan sebagai berikut. 1. Gen doinan C pada aya. Aya bergenotip CC letal (ati). Seentara itu, dala keadaan heterozigot (Cc) enyebabkan aya berkaki pendek disebut redep (creeper), sedangkan genotip cc adalah noral. 2. Pada anusia terdapat gen B, yaitu gen penyebab jari pendek (brakhidaktili). Dala keadaan heterozigot enyebabkan seseorang hanya epunyai dua ruas jari. Sebaliknya, dala keadaan hoozigot doinan (BB) enyebabkan seseorang dilahirkan tanpa jari tangan dan kaki, serta kerusakan rangka (skelet) yang engakibatkan keatian, genotip bb adalah noral. 3. Gen letal doinan Y pada tikus. Dala keadaan hoozigot doinan (YY) engakibatkan tikus berpigen kuning dan bersifat letal, sedangkan dala keadaan hoozigot resesif (yy) enghasilkan tikus noral dan berpigen kelabu. 4. Thalasseia Thalasseia adalah penyakit aneia yang diturunkan dengan ciri sel darah erah: ukuran kecil, bentuk lonjong julahnya diatas noral afinitas terhadap O 2 rendah 4 Terjadi karena produksi Hb cacat sebagai hasil gen globin yang cacat, tidak dihasilkannya globin a aupun globin b. Jika globin a yang tidak dihasilkan disebut a-thalasseia dan sebaliknya disebut b-thalasseia.
5 b. Contoh gen letal resesif sebagai berikut. 1. Gen letal resesif g pada jagung yang erupakan pasangan alel dari gen doinan G. Individu yang eiliki gen resesif hoozigot (gg) epunyai daun lebaga yang tidak berklorofil. Akibatnya, kecabah akan ati. 2. Gen letal resesif s yang engakibatkan penyakit aneia sel sabit (sickle cell), yaitu sel darah erah penderita (anusia) berbentuk seperti sabit. Sel darah erah ini epunyai keapuan engikat O 2 sangat rendah. Pertubuhan individu hoozigot resesif (ss) terhabat, jika engalai infeksi dan peradangan dapat engakibatkan kerusakan darah, bahkan dapat engakibatkan keatian pada asa bayi atau anak-anak. 3. Ichtyosis congenita. Genotip hoozigot resesif enyebabkan letal dan alelnya enentukan bayi noral. Penyakit ini terjadi karena bayi yang lahir kulitnya tebal, banyak luka berupa sobekan terutaa pada lekukan-lekukan sehingga uunya bayi ati dala kandungan atau sewaktu dilahirkan. D. GOLONGAN DARAH Golongan darah ditentukan oleh ada atau tidaknya aglutinogen/aglutinin tertentu di dala eritrosit seseorang. Golongan darah dibedakan atas beberapa siste, yaitu: Siste A, B, O Siste Rhesus a. Golongan Darah A, B, O Siste penggolongan darah A, B, O dikontrol oleh gen I (isoheaglutinogen) yang eiliki tiga aca alel yaitu alel IA yang enghasilkan antigen A, alel IB yang enghasilkan antigen B, alel IO tidak enghasilkan antigen. Adanya satu gen yang eiliki lebih dari dua alel disebut alel ganda. Golongan Aglutinogen Aglutinin Genotip A A Β I A I A, I A I O B B Α I B I B, I B I O AB A dan B - I A I B O - α dan β I O I O b. Golongan darah Siste Rhesus Karl Landsteiner dan Weiner (1940) eneukan cara penggolongan darah yang disebut rhesus (Rh). Kedua ahli tersebut enyuntikkan sel darah kera Macacus rhesus ke 5
6 dala tubuh kelinci dan arut. Kelinci dan arut keudian ebentuk zat antibodi terhadap antigen rhesus dala seru darahnya. Anti seru dari kelinci ini enyebabkan penggupalan eritrosit kera jika disuntikkan kebali ke dala tubuhnya. Anti seru dari kelinci ini keudian digunakan untuk enguji darah anusia ternyata diperoleh kesipulan anusia juga epunyai siste rhesus dengan ketentuan: Golongan Rh + apabila epunyai antigen Rh (faktor Rhesus di eritrosit), sehingga darah enggupal jika diuji dengan anti seru anti Rh. Golongan Rh - apabila di dala eritrositnya tidak terdapat antigen Rh sehingga darah tidak enggupal jika diuji dengan anti seru anti Rh. Dari penelitian diketahui bahwa 85% anusia adalah Rh +, artinya perukaan eritrosit engandung antigen yang bereaksi terhadap antibodi Rh. Golongan Antigen Rh anti Rh Genotip Rh+ ada tidak ada RhRh atau Rhrh Rh- tidak ada tidak ada rhrh Pengaruh Rhesus Selain untuk enentukan golongan darah dala bidang huku peradilan Medicolegal genetic, seperti halnya golongan darah siste ABO, aka siste rhesus ini adalah hal yang sangat penting diperhatikan bagi pasangan yang ingin enikah. Seorang ibu yang Rh + dapat engandung janin bergolongan darah Rh + atau Rh -, anaknya akan lahir selaat artinya tidak terjadi gangguan darah karena faktor Rh. Deikian juga ibu Rh- jika engandung janin Rh- juga diperkirakan tidak ada gangguan. Tetapi jika ibu Rh - engandung Rh +, keungkinan anak pertaa selaat, tetapi pada waktu bayi lahir keungkinan eritrosit janin asuk ke dala tubuh ibu sehingga di dala tubuh dibentuk antibodi (zat anti Rh) iun. Apabila kehailan kedua engandung janin Rh-, aka janin tidak engalai gangguan karena tidak eiliki faktor yang digupalkan. Tetapi bila kehailan kedua dan seterusnya engandung janin Rh+, antibodi iun ibu akan asuk ke kandungan sehingga enyebabkan penggupalan eritrosit janin. 6 Akhirnya janin akan engalai aneia parah yang disebut Erytroblastosis foetalis, dengan ciri-ciri: Dala darah banyak eritroblas (eritrosit yang tidak atang), daya ikatnya terhadap oksigen sangat rendah. Tubuh enggebung oleh cairan. Hati dan lifa ebengkak. Kulit berwarna kekuningan. Oleh karena itu, sebaiknya dihindari perkawinan wanita Rh - dengan pria Rh +.
7 LATIHAN SOAL 1. Pernyataan berikut ini yang sesuai dengan etode deterinasi seks lebah adu yaitu... A. Lebah betina (pekerja) epunyai krooso haploid. B. Sel spera engandung krooso haploid. C. Lebah jantan epunyai krooso diploid. D. Sel telur yang dibuahi akan enjadi lebah jantan. E. Sel telur yang engalai partenogenesis akan enjadi lebah pekerja. 2. Kariotipe di bawah ini yang terasuk betina super adalah... A. AAY B. AA C. AAO D. AA E. AAAAY 3. Seorang pria yang darahnya engandung aglutinogen A dan B, enikah dengan wanita yang darahnya tidak eiliki aglutinogen. Golongan darah anak-anaknya adalah... A. A atau B B. A, B atau O C. A, B atau AB D. A atau O E. B atau O 4. Seorang ibu bergolongan darah O tidak ungkin epunyai anak bergolongan darah... A. A dan B B. A dan O C. O D. AB E. A, B dan AB 5. Manakah dari genotip berikut yang tidak ungkin terbentuk dari perkawinan pasangan bergolongan darah A dengan B? A. I A I B B. I A I o C. I B I o D. I A I A E. I o I o 7
8 6. Pada darah seorang anak terdapat antibodi/aglutinin alfa (α) dan beta (β). Bagaiana golongan darah orangtuanya? A. Ayah golongan AB dan ibu O B. Ayah dan ibu golongan A hoozigot C. Ayah A hoozigot dan ibu B heterozigot. D. Ayah B heterozigot dan ibu AB E. Ayah B heterozigot dan ibu A heterozigot 7. Gen K (kuning) adalah gen bersifat letal. Jika tikus jantan kuning dikawinkan dengan betina kuning diperoleh 20 ekor anak. Berapakah keturunan tikus yang diharapkan hidup? A. 20 ekor B. 16 ekor C. 15 ekor D. 12 ekor E. 10 ekor 8. Seorang ibu yang eiliki Rh (-) dengan suai Rh (+), jika anak pertaa ereka Rh (+), aka anak selanjutnya ungkin engalai Erytroblastosis foetalis. SEBAB Apabila suai Rh (+), istri Rh (-) pasti endapat anak Rh (+). 9. Gen letal ada dua jenis yaitu letal doinan dan letal resesif. Dala keadaan heterozigot keduanya akan enibulkan pengaruh yang berbeda yaitu... (1) Letal doinan engalai cacat (2) Letal resesif engalai sub letal (3) Letal resesif tetap noral tetapi carrier (4) Letal doinan engalai letal prenatal 10. Di bawah ini yang erupakan letal doinan adalah... (1) Brachidactily (2) Sapi buldog (3) Aya redep (4) Albino pada tubuhan 8
Beberapa pola: AKAN MENJELASKAN... Alel Ganda Gen letal Linkage Crossing over Determinasi Sex
Beberapa pola: AKAN MENJELASKAN... Alel Ganda Gen letal Linkage Crossing over Determinasi Sex *Alel Ganda *Sebuah gen memiliki alel lebih dari satu *Golongan darah : *gen I A, I B, I O *Warna Kelinci :
Lebih terperinciPEWARISAN SIFAT PADA MANUSIA. Tujuan Pembelajaran
Kurikulum 2006/2013 Kelas XII biologi PEWARISAN SIFAT PADA MANUSIA Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami tentang variasi sifat manusia
Lebih terperinciBIOLOGI SET 07 POLA HEREDITAS 2 DAN LATIHAN SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA A. TAUTAN/LINKAGE
07 MATERI DAN LATIHAN SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA BIOLOGI SET 07 POLA HEREDITAS 2 A. TAUTAN/LINKAGE Tautan gen merupakan salah satu penyimpangan terhadap hukum Mendel. Pada peristiwa ini, dua gen atau lebih
Lebih terperinciAlel Ganda Suhardi, S.Pt.,MP
Alel Ganda Suhardi, S.Pt.,MP Alel Ganda Alel Merupakan bentuk alternatif suatu gen yang terdapat pada lokus ( tempat ) tertentu Alel ganda ( multiple alleles ) adalah bila dalam satu lokus terdapat lebih
Lebih terperinciALEL GANDA. Luisa Diana Handoyo, M.Si.
ALEL GANDA Luisa Diana Handoyo, M.Si. ALEL GANDA Merupakan fenomena adanya tiga atau lebih alel pada satu gen Pada umumnya satu gen memiliki dua alel alternatifnya Alel ganda dapat terjadi sebagai akibat
Lebih terperinciNISBAH KELAMIN TERHADAP PERSILANGAN STRAIN m>< m, e >< e dan m >< ebeserta RESIPROKNYA PADA Drosophila melanogaster
NISBAH KELAMIN TERHADAP PERSILANGAN STRAIN >< e dan >< ebeserta RESIPROKNYA PADA Drosophila elanogaster LAPORAN PROYEK Untuk eenuhi tugas atakuliah Genetika I yang dibina oleh Prof. Dr. Arg. Mohaad
Lebih terperinciPENENTUAN JENIS KELAMIN
PENENTUAN JENIS KELAMIN Reproduksi : Asex individu baru scr genetik = induk Sex muncul variasi individu baru Perbedaan jenis kelamin dipengaruhi oleh faktor : Lingkungan -- keadaan fisiologis (hormon),
Lebih terperinciALEL GANDA DAN PEWARISAN GOLONGAN DARAH
ALEL GANDA DAN PEWARISAN GOLONGAN DARAH ALEL GANDA DAN PEWARISAN GOLONGAN DARAH Alel merupakan bentuk alternatif sebuah gen yang terdapat pada lokus (tempat tertentu) atau bisa dikatakan alel adalah gen-gen
Lebih terperinciPSIKOLOGI PERKEMBAN GAN
PSIKOLOGI PERKEMBAN GAN 1 Definisi psikologi perkebangan Psikologi berasal dari bahasa yunani yaitu kata psikose yg berarti jiwa dan logos yg berarti ilu. Berarti psikologi adalah ilu yg ebahas tentang
Lebih terperinciKONSEP GOLONGAN DARAH ABO DAN RHESUS. Ns. Haryati
KONSEP GOLONGAN DARAH ABO DAN RHESUS Ns. Haryati 2015 Lingkup Pembelajaran 1. Sejarah Golongan Darah 2. Definisi Golongan Darah 3. Jenis Golongan Darah: ABO 4. Rhesus 5. Pewarisan Golongan Darah 6. Golongan
Lebih terperinciXII biologi. Kelas PENYIMPANGAN HUKUM MENDEL I. Kurikulum 2006/2013. A. Pola-Pola Hereditas. Tujuan Pembelajaran
Kurikulum 2006/2013 Kelas XII biologi PENYIMPANGAN HUKUM MENDEL I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Mengetahui jenis-jenis penyimpangan
Lebih terperinciMengatur perkembangan dan metabolisme individu. (pada peristiwa apa peran ini dapat dilihat/terjadi? ).
HEREDITAS Hubungan antara gen, DNA, Kromosom & Hereditas Pengertian hereditas? Melalui apa sifat diturunkan? Apa itu gen? Bagaimana hubungan antara gen dengan DNA? Bagaimana hubungan antara gen dengan
Lebih terperinciSimbol untuk suatu gen
P F Fenotip Genotip Istilah Simbol untuk suatu gen Homozigot Heterozigot Pengertian Singkatan dari kata Parental, yang artinya induk Singkatan dari kata Filial, yang artinya keturunan Karakter atau sifat
Lebih terperinciI. Tujuan Praktikum II. Landasan Teori Fenotip Alel
I. Tujuan Praktikum Setelah selesai melakukan praktikum alel majemuk, mahasiswa diharapkan dapat: 1. Mengenali fenotip pada dirinya sendiri yang dikendalikan oleh gen yang terdiri dari alel majemuk. 2.
Lebih terperinciALEL GANDA. Oleh ARNI AMIR
ALEL GANDA Oleh ARNI AMIR ALEL GANDA Yaitu apabila sebuah lokus dalam sebuah kromosom ditempati oleh beberapa alel atau seri alel maka disebut alel ganda = Multiple Alleles. Konsep Alel Ganda 1. Warna
Lebih terperinciSejak kapan manusia mengenal pengetahuan GENETIKA?
GENETIKA Sejak kapan manusia mengenal pengetahuan GENETIKA? Bapak Burik, anaknya tentu Burik Pepatah yang kita jumpai di seluruh dunia. Secara tak sadar mengekspresikan penyebaran pengetahuan genetika
Lebih terperinciDASAR FISIOLOGI PEWARISAN SIFAT. Suhardi, S.Pt.,MP
DASAR FISIOLOGI PEWARISAN SIFAT Suhardi, S.Pt.,MP Gene-tika Genetika: cabang biologi yg berurusan dgn hereditas dan vareasi. Hereditas adalah pewarisan watak dari induk ke keturunannya baik secara biologis
Lebih terperinciShabrina Jeihan M XI MIA 6 SISTEM TR A N SFU SI D A R A H
Shabrina Jeihan M XI MIA 6 G O LO N G A N D A R A H,U JI G O LO N G A N D A R A H D A N SISTEM TR A N SFU SI D A R A H G olongan darah Golongan darah -> klasifikasi darah suatu individu berdasarkan ada
Lebih terperinciDIKTAT PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XII IPA
DIKTAT 6 GENETIKA volume 4 PENYIMPANGAN HUKUM MENDELL A. Pendahuluan Kadang kala kita melihat bahwa hasil persilangan yang terjadi tidak lah seperti yang kita harapkan atau tidak seperti apa yang diperkirakan
Lebih terperinciPETUNJUK PRAKTIKUM GENETIKA DASAR. Disusun oleh : Dr. Henny Saraswati, M.Biomed PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
PETUNJUK PRAKTIKUM GENETIKA DASAR Disusun oleh : Dr. Henny Saraswati, M.Biomed PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2017 2 Petunjuk Praktikum Genetika Dasar TATA
Lebih terperinciEMBRIOLOGI DAN GENETIKA PERKEMBANGAN : POLA PEWARISAN SIFAT. Kelompok 1. Anggota Kelompok : Intan Anindita Suseno
EMBRIOLOGI DAN GENETIKA PERKEMBANGAN : POLA PEWARISAN SIFAT Kelompok 1 Anggota Kelompok : Muhammad Andhika Nur B04120146 Desi Purwanti B04120108 Intan Anindita Suseno B04120114 Andi Ibrahim Risyad B04120177
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dengan
Lebih terperinciPEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH RHESUS
PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH RHESUS I. Tujuan Percobaan 1. Mempelajari dan memahami golongan darah. 2. Untuk mengetahui cara menentukan golongan darah pada manusia. II. Tinjauan Pustaka Jenis penggolongan
Lebih terperinciPlease prepare your mind and ASSALAMUALAIKUM. spirit, because now, we will learn about.
Please prepare your mind and ASSALAMUALAIKUM. spirit, because now, we will learn about. Prinsip-Prinsip Hereditas By Ida Rosiana Ketika Kau bercrmin dan memperhatikan wajahmu dengan seksama, dipastikan
Lebih terperinciPenerapan Kombinatorial dalam Hukum Pewarisan Sifat pada Manusia
Penerapan Kombinatorial dalam Hukum Pewarisan Sifat pada Manusia hmad Fauzul Yogiandra / 13513059 Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi andung, Jl. Ganesha
Lebih terperinciPendahuluan. Pendahuluan. GENETIKA DASAR Teori Kromosom tentang Pewarisan
GENETIKA DASAR Teori Kromosom tentang Pewarisan Oleh: Dr. Ir. Dirvamena Boer, M.Sc.Agr. HP: 08 385 065 359 e-mail: dirvamenaboer@yahoo.com Fakultas Pertanian, Universitas Haluoleo, Kendari Dipublikasi
Lebih terperinciGOLONGAN DARAH. Sejarah
GOLONGAN DARAH Sejarah Tahun 1900 Landsteiner menemukan tiga dari Empat golongan darah yaitu A, B, O dgn cara Memeriksa gol. Darah teman sekerjanya. Tahun 1901 Von Decastelio dan Sturli menemu Kan gol.darah
Lebih terperinciSuhardi, S.Pt.,MP MONOHIBRID
Suhardi, S.Pt.,MP MONOHIBRID TERMINOLOGI P individu tetua F1 keturunan pertama F2 keturunan kedua Gen D gen atau alel dominan Gen d gen atau alel resesif Alel bentuk alternatif suatu gen yang terdapat
Lebih terperinci- - PEWARISAN SIFAT - - sbl5gen
- - PEWARISAN SIFAT - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian sbl5gen Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor bagaimana cara downloadnya.
Lebih terperinciLAPORAN KELOMPOK PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA PENENTUAN GOLONGAN DARAH PADA MANUSIA
LAPORAN KELOMPOK PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA PENENTUAN GOLONGAN DARAH PADA MANUSIA KELOMPOK/GELOMBANG : 1 / 2 Ahmad Rois (1304015003) Astie Afriani (1304015078) Lisa Yuliana (1304015284) Rostuti
Lebih terperinciKombinatorial dan Peluang Membantu Penyelesaian Permasalahan Genetik Sederhana
Kombinatorial dan Peluang Membantu Penyelesaian Permasalahan Genetik Sederhana Kevin Alfianto Jangtjik / 13510043 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi
Lebih terperinciHukum Mendel. Dr. Pratika Yuhyi Hernanda
Hukum Mendel Dr. Pratika Yuhyi Hernanda Gregory Mendel The father of genetics Mengajar di Brunn Modern School, Vienna, Austria Bagaimana pewarisan sifat itu bekerja? Apa yang sebenarnya diturunkan dari
Lebih terperinciLuisa Diana Handoyo, M.Si.
Luisa Diana Handoyo, M.Si. Cabang ilmu genetika yang mempelajari gen-gen dalam populasi dan menguraikan secara matematik akibat dari keturunan pada tingkat populasi. Populasi adalah suatu kelompok individu
Lebih terperinciUntuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. Pewarisan Sifat. meliputi
Bab 5 Pewarisan Sifat Banyak sifat yang dimiliki makhluk hidup yang menurun dari induk kepada keturunannya, sehingga sifat orang tua dapat muncul pada anaknya atau bahkan sifat-sifat tersebut muncul pada
Lebih terperinciPELUANG USAHA PENGEMBANGBIAKAN BURUNG LOVE BIRD
PELUANG USAHA PENGEMBANGBIAKAN BURUNG LOVE BIRD Nama : Angga Rio Pratama Kelas : S1 TI 2C NIM : 10.11.3699 Lingkungan Bisnis STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010/2011 Peluang Usaha Pengembangbiakan Love Bird (
Lebih terperinciSistem penggolongan darah manusia telah cukup banyak ditemukan sampai saat ini, seperti sistem golongan darah ABO, Sistem MNSs, Faktor Rh, dan
Golongan darah merupakan ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Golongan darah ditentukan oleh jumlah zat (kemudian
Lebih terperinciBAB II DASAR-DASAR PEWARISAN MENDEL
BAB II DASAR-DASAR PEWARISAN MENDEL Hukum Segregasi Hukum Pemilihan Bebas Formulasi Matematika Silang Balik dan Silang Uji Modifikasi Nisbah Mendel Teori Peluang Uji X 2 Alel Ganda 12 BAB II. DASAR-DASAR
Lebih terperinciPola Hereditas. Reproduksi Sel Hukum Mendel Penyimpangan Semu. Intermediet gen berpautan Pindah Silang Gen Terpaut Seks. Gen Letal
POLA-POLA HEREDITAS Pola Hereditas Reproduksi Sel Hukum Mendel Penyimpangan Semu Hukum Mendel Intermediet gen berpautan Pindah Silang Gen Terpaut Seks Penentuan Jenis Kelamin Gen Letal Monohibrid Dihibrid
Lebih terperincibiologi SET 12 TUBUH MANUSIA 1 (SISTEM PEREDARAN DARAH) DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA
12 MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL biologi SET 12 TUBUH MANUSIA 1 (SISTEM PEREDARAN DARAH) A. SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA a. Fungsi Darah 1. Aat pengangkut (transportasi):
Lebih terperincib) Prinsip c) Teori PENGGOLONGAN ABO
I. PENDAHULUAN a) Tujuan 1. Menetukan adanya Antigen A dan antigen B pada plasma (cell grouping). 2. Menentukan adanya antibody A dan antibody B pada sel darah merah (serum grouping). b) Prinsip Antigen
Lebih terperinciALEL OLEH : GIRI WIARTO
ALEL OLEH : GIRI WIARTO Sejarah Singkat Dengan adanya Mutasi,sering dijumpai bahwa pada suatu lokus didapatkan lebih dari satu macam gen. Mendel tidak dapat mengetahui adanya lebih dari satu alel yang
Lebih terperinciPola Pewarisan Sifat. Pola Pewarisan Sifat
Pola Pewarisan Sifat Pola Pewarisan Sifat Setiap makhluk hidup/organisme menurunkan/mewariskan sifat-sifat khas kepada keturunannya Di mana terletak informasi pewarisan sifat? Bagaimana cara makhluk hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional
Lebih terperinciMAKALAH GENETIKA Penentuan Jenis Kelamin
MAKALAH GENETIKA Penentuan Jenis Kelamin Dosen Pengampu: Dr. Afreni Hamidah, S. Pt., M.Si Dr. Evita Anggrereini, M.Si Disusun oleh: Kelompok VIII Pisca Hana Marsenda Umi Rahmah Andreo Satria Hasanawati
Lebih terperinciKROMOSOM Variasi jumlah dan Struktur. By Luisa Diana Handoyo, M.Si.
KROMOSOM Variasi jumlah dan Struktur By Luisa Diana Handoyo, M.Si. KROMOSOM Kromosom merupakan pembawa bahan genetik yang terdapat di dalam inti sel setiap makhluk hidup. Kromosom berbentuk batang panjang
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM GOLONGAN DARAH
B LAPORAN PRAKTIKUM GOLONGAN DARAH I L O G NAMA : ZANNE ARIENTA KELAS : XI IPA 4 TANGGAL : 27 NOVEMBER 2013 GURU PEMBIMBING : Bpk. BAMBANG S.Pd I SMAN 1 KABUPATEN TANGERANG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Lebih terperinciLAPORAN PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH
LAPORAN PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH Dosen pembimbing : Ida Mardalena, S. kep.ns.m.si Disusun oleh : 1. Ad Dieni Ulya S. ( P07120214001 ) 2. Ardina Putri ( P07120214002 ) 3. Izmi Nur Rasyida ( P07120214016
Lebih terperinciGENETIKA DAN HUKUM MENDEL
GENETIKA DAN HUKUM MENDEL Pengertian Gen Pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Hunt Morgan, ahli Genetika dan Embriologi Amerika Serikat (1911), yang mengatakan bahwa substansi hereditas yang dinamakan
Lebih terperinciKONSEP-KONSEP DASAR GENETIKA
KONSEP-KONSEP DASAR GENETIKA Genetika merupakan salah satu bidang ilmu biologi yang mempelajari tentang pewarisan sifat atau karakter dari orang tua kepada anaknya. Ilmu genetika modern meliputi beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antigen) yang terkandung di dalam sel darah merah (Fitri, 2007).
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Golongan darah merupakan ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Golongan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI.1. Uu Transforator erupakan suatu alat listrik yang engubah tegangan arus bolak balik dari satu tingkat ke tingkat yang lain elalui suatu gandengan agnet dan berdasarkan prinsip-prinsip
Lebih terperinciMODUL MATA PELAJARAN IPA
KERJASAMA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA DENGAN FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MODUL MATA PELAJARAN IPA Pewarisan sifat untuk kegiatan PELATIHAN PENINGKATAN MUTU GURU DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA
Lebih terperinciAplikasi Kombinatorial dan Peluang Diskrit Untuk Menyelesaikan Masalah-Masalah dalam Hukum Pewarisan Mendel
Aplikasi Kombinatorial dan Peluang Diskrit Untuk Menyelesaikan Masalah-Masalah dalam Hukum Pewarisan Mendel Andri Rizki Aminulloh 13506033 Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembekuan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pebekuan Pebekuan berarti peindahan panas dari bahan yang disertai dengan perubahan fase dari cair ke padat dan erupakan salah satu proses pengawetan yang uu dilakukan untuk penanganan
Lebih terperinciMULTIPEL ALEL PD GOLONGAN DARAH. Prof. DR. ENDANG PURWANINGSIH, MS, PA
MULTIPEL ALEL PD GOLONGAN DARAH Prof. DR. ENDANG PURWANINGSIH, MS, PA ALEL Anggota dr spsng gen yg mmliki pengaruh berlawanan, dimana 2 gen tsb trletak pd lokus yg sama tingginya pd kromosom homolog adanya
Lebih terperinci12. Gamet yang dibentuk oleh genotip AaBb dimana gen A dan B berpautan adalah... A. AB, Ab, ab, ab B. AB, Ab C. AB, ab D. AB, ab E.
SOAL HUKUM MENDEL 1. Tanaman ercis memiliki sifat biji bulat (B), biji keriput (b), batang tinggi (R) dan batang pendek (r). Jika tanaman ercis biji bulat batang tinggi heterozigot disilangkan dengan ercis
Lebih terperinciFISIKA. Sesi GELOMBANG CAHAYA A. INTERFERENSI
FISIKA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 03 Sesi NGAN GELOMBANG CAHAYA Cahaya erupakan energi radiasi berbentuk gelobang elektroagnetik yang dapat dideteksi oleh ata anusia serta bersifat sebagai gelobang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional
Lebih terperinciPendahuluan. Kelainan dan penyakit genetika. Kariotipe kromosom. Deteksi Mutasi DNA. Teknik pengecatan pada kromosom 5/25/2016
Pendahuluan Kelainan dan penyakit genetika Anas Tamsuri Penyakit atau kelainan yang terjadi pada materi genetik akan diturunkan pada turunannya Penyakit atau kelainan genetik terbagi 2 Kelainan kromosom
Lebih terperinciMENDELISME. Luisa Diana Handoyo, M.Si.
MENDELISME Luisa Diana Handoyo, M.Si. MENDEL Bapak GENETIKA Pastor Austria yang melakukan percobaan perkawinan silang pertama kali pd tahun 1857 Percobaan pada tanaman ercis/kapri (Pisum sativum), dengan
Lebih terperinciPenerapan Peluang Diskrit, Pohon, dan Graf dalam Pewarisan Sifat Ilmu Genetika
Penerapan Peluang Diskrit, Pohon, dan Graf dalam Pewarisan Sifat Ilmu Genetika Imam Prabowo Karno Hartomo NIM : 13507123 Jurusan Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha 10 Bandung,
Lebih terperinciGENETIKA. Agus Joko Sungkono, S.Pd SMPN 1 MEJAYAN KABUPATEN MADIUN. ajs
GENETIKA Agus Joko Sungkono, S.Pd SMPN 1 MEJAYAN KABUPATEN MADIUN BAGAIMANA DENGAN GOLONGAN TUMBUHAN? Indikator : 1. Mesdeskripsikan materi genetis yang bertanggungjawab dalam pewarisan sifat 2. Membedakan
Lebih terperinciPERHITUNGAN INTEGRAL FUNGSI REAL MENGGUNAKAN TEKNIK RESIDU
PERHITUNGAN INTEGRAL FUNGSI REAL MENGGUNAKAN TEKNIK RESIDU Warsito (warsito@ail.ut.ac.id) Universitas Terbuka ABSTRAT A function f ( x) ( is bounded and continuous in (, ), so the iproper integral of rational
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. oksigen, antibodi, panas, elektrolit dan vitamin ke jaringan seluruh tubuh. Darah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Darah Darah adalah jaringan hidup yang bersirkulasi mengelilingi seluruh tubuh dengan perantara jaringan arteri, vena dan kapilaris, yang membawa nutrisi, oksigen, antibodi,
Lebih terperinciGEN GEN YANG DIPENGARUHI JENIS KELAMIN
GEN GEN YANG DIPENGARUHI JENIS KELAMIN Tanggal Praktikum : 26 Maret 2012 Judul Praktikum : Gen Gen yang Dipengaruhi Jenis kelamin Tujuan Praktikum : Membuktikan adanya pola ekspresi gen yang dipengaruhi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. murni yang masih sedikit dan wawasan peternak masih sangat minim dalam
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Lokal Ayam lokal di Indonesia telah lama dikembangkan oleh masyarakat Indonesia dan biasanya sering disebut dengan ayam buras. Ayam buras di Indonesia memiliki perkembangan
Lebih terperinciImplementasi Histogram Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segmentasi Citra Berwarna
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (03) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) Ipleentasi Histogra Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segentasi Citra Berwarna Risky Agnesta Kusua Wati, Diana Purwitasari, Rully Soelaian
Lebih terperinciSIMBOL SILSILAH KELUARGA
SIMBOL SILSILAH KELUARGA Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa dapat : 1. Menjelaskan teori tentang pewarisan sifat perolehan 2. Menjelaskan Hukum Mendel I 3. Menjelaskan Hukum Mendel II GENETIKA Genetika
Lebih terperinciUSAHA DAN ENERGI DALAM ELEKTROSTATIKA
USAHA DAN ENERGI DALAM ELEKTROSTATIKA Usaha untuk Meindahkan Muatan Usaha adalah kerja yang dilakukan oleh gaya F untuk eindahkan uatan dari satu tepat ke tepat lainnya. = (1) Jika kita hendak eindahkan
Lebih terperinciSoal Biologi Tipe HOTS
1. Alfa Zulkarnain (05) 2. Ali Arifin (06) Soal Biologi Tipe HOTS 1. Perkecambahan tipe Hipogeal merupakan tipe perkecambahan yang ditandai drngan terbentuknya bakal batang yang muncul ke permukaan tanah,
Lebih terperinciPENDAHULUAN MUTASI. Dr. Refli., MSc 11/21/2015. Jurusan Biologi FST UNDANA kromosom )
MUTASI Dr. Refli., MSc Jurusan Biologi FST UNDANA 2015 1 Pengertian kromosom ) PENDAHULUAN Pengertian: perubahan materi genetik menghasilkan perbedaan morfologi fisiologi antara parental dan filial genetik
Lebih terperinciLAPORAN KELOMPOK PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA PENENTUAN GOLONGAN DARAH
LAPORAN KELOMPOK PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA PENENTUAN GOLONGAN DARAH KELOMPOK/GELOMBANG: II/I KELAS : II C ANGGOTA : CIPTO SURIANTIKA (1204015080) FAJAR ADE KURNIAWAN (1204015163) KUDRAT RAHARDITAMA
Lebih terperinciPRAKTIKUM II : DARAH, PEMBULUH DARAH, DARAH DALAM BERBAGAI LARUTAN, PENGGOLONGAN DARAH SISTEM ABO DAN RHESUS.
PRAKTIKUM II : DARAH, PEMBULUH DARAH, DARAH DALAM BERBAGAI LARUTAN, PENGGOLONGAN DARAH SISTEM ABO DAN RHESUS. Praktikum IDK 1 dan Biologi, 2009 Tuti Nuraini, SKp., M.Biomed. 1 TUJUAN Mengetahui asal sel-sel
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA. Alel Ganda Pada Golongan Darah dan Rambut pada Jari Tangan Manusia
LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA Alel Ganda Pada Golongan Darah dan Rambut pada Jari Tangan Manusia Oleh Nama NIM : M. Yahya : F16111024 Kelompok : 6 Reguler : B PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciPENENTUAN BESAR CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA DWIGUNA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ILLINOIS
Jurnal Mateatika UNAND Vol. 5 No. 3 Hal. 85 91 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Mateatika FMIPA UNAND PENENTUAN BESAR CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA DWIGUNA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ILLINOIS FERDY NOVRI
Lebih terperinciDasar pewarisan sifat pada ternak Factor-faktor yang mempengaruhi fenotif ternak Genetika populasi
Dasar pewarisan sifat pada ternak Factor-faktor yang mempengaruhi fenotif ternak Genetika populasi Apabila kita mengawinkan sapi Bali, maka anaknya yang diharapkan adalah sapi Bali bukan sapi madura. Demikian
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM GOLONGAN DARAH PADA MANUSIA
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM GOLONGAN DARAH PADA MANUSIA Oleh Nama : Rizha Yulinda Salsabila NIM : 160210102056 Program Studi : Pendidikan Fisika Kelompok : 1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber untuk membiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upah bagi para pekerja erupakan faktor penting karena erupakan suber untuk ebiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang berpendidikan upah erupakan hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Genetika merupakan ilmu pengetahuan dasar bagi ilmu serapan, misalnya pemuliaan tanaman dan hewan, masalah penyakit dan kelainan pada tubuh manusia. Beberapa istilah
Lebih terperinciBab PEWARISAN SIFAT. Bab 5 Pewarisan Sifat 93. (Sumber: i31.photobucket)
Bab 5 PEWARISAN SIFAT (Sumber: i31.photobucket) Perkembangbiakan generatif akan menghasilkan keturunan yang memiliki sifat-sifat dari induknya. Misalnya pada manusia ditemukan adanya perbedaan dan persamaan
Lebih terperinciSISTEM PEREDARAN DARAH
SISTEM PEREDARAN DARAH Tujuan Pembelajaran Menjelaskan komponen-komponen darah manusia Menjelaskan fungsi darah pada manusia Menjelaskan prinsip dasar-dasar penggolongan darah Menjelaskan golongan darah
Lebih terperincimatematika K-13 PEMBAGIAN HORNER DAN TEOREMA SISA K e l a s
i K- ateatika K e l a s XI PEMBAGIAN HORNER DAN TEOREMA SISA Tujuan Peelajaran Setelah epelajari ateri ini, kau diharapkan eiliki keapuan erikut.. Menguasai konsep peagian suku anyak dengan etode Horner..
Lebih terperinciLATIHAN ULANGAN UMUM SEMESTER 1 A. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, d atau e di depan jawaban yang benar! 1. Perhatikan gambar berikut ini!
LATIHAN ULANGAN UMUM SEMESTER 1 A. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, d atau e di depan jawaban yang benar! 1. Perhatikan gambar berikut ini! Pada bagian X terjadi proses... a. pendewasaan sel b.
Lebih terperinciSOAL DAN PEMBAHASAN POSTEST PEMBINAAN GURU OLIMPIADE MADRASAH ALIYAH (MA) NARASUMBER: DODDY FERYANTO
SOAL DAN PEMBAHASAN POSTEST PEMBINAAN GURU OLIMPIADE MADRASAH ALIYAH (MA) NARASUMBER: DODDY FERYANTO 31 Juli-1 Agustus 2016 KAMPUS PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS PENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN POSTTEST PEMBINAAN GURU
Lebih terperinciPENETAPAN GOLONGAN DARAH
PENETAPAN GOLONGAN DARAH I. TUJUAN Praktikan daat mempelajari dan memahami golongan darahnya dan reaksi aglutinasinya. II. DASAR TEORI Seseorang dapat meninggal apabila kehilangan 40% darahnya pada waktu
Lebih terperinciDefinisi Genetika. Genetika Sebelum Mendel. GENETIKA DASAR Pendahuluan dan Genetika Mendel
Definisi Genetika GENETIKA DASAR Pendahuluan dan Genetika Mendel Oleh: Dr. Ir. Dirvamena Boer, M.Sc.Agr. HP: 081 385 065 359 e-mail: dirvamenaboer@yahoo.com Fakultas Pertanian, Universitas Haluoleo, Kendari
Lebih terperinciTUGAS KELOMPOK TRANSFUSI DARAH GOLONGAN DARAH. Disusun Oleh : Ayu Anulus. Putu Desy Metriani. Natalia Sandra Margasira. Ni Luh Novita Pratami
TUGAS KELOMPOK TRANSFUSI DARAH GOLONGAN DARAH Disusun Oleh : Ayu Anulus Putu Desy Metriani Natalia Sandra Margasira Ni Luh Novita Pratami Ni Nyoman Ariwhidiani Ni Nyoman Sumarsini Sherly Dewu Tri Mulyanto
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan daerah sebagai bagian yang integral dari pebangunan nasional dilaksanakan berdasakan prinsip otonoi daerah dan pengaturan suber daya nasional yang
Lebih terperinciDiketik ulang oleh : Copyright Bank Soal OLIMPIADE IPA, MATEMATIKA, FISIKA, BIOLOGI, KIMIA, ASTRONOMI, INFORMATIKA, dll UNTUK
Copyright http://serbiserbi.co/ Bank Soal OLIMPIADE IPA, MATEMATIKA, FISIKA, BIOLOGI, 1 2 SOAL PILIHAN GANDA 1. Tahukah kalian, salah satu keunikan dari laba-laba pelopat adalah keistiewaan penglihatannya.
Lebih terperinciPenerapan Metode Simpleks Untuk Optimalisasi Produksi Pada UKM Gerabah
Konferensi Nasional Siste & Inforatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Penerapan Metode Sipleks Untuk Optialisasi Produksi Pada UKM Gerabah Ni Luh Gede Pivin Suwirayanti STMIK STIKOM Bali Jl. Raya
Lebih terperinciRANCANGAN ALAT SISTEM PEMIPAAN DENGAN CARA TEORITIS UNTUK UJI POMPA SKALA LABORATORIUM. Oleh : Aprizal (1)
RANCANGAN ALAT SISTEM PEMIPAAN DENGAN CARA TEORITIS UNTUK UJI POMPA SKALA LABORATORIUM Oleh : Aprizal (1) 1) Dosen Progra Studi Teknik Mesin. Fakultas Teknik Universitas Pasir Pengaraian Eail. ijalupp@gail.co
Lebih terperinciKromosom, DNA, Gen, Non Gen, Basa Nitrogen
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung Jl. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung Mata Kuliah : Biologi Umum Kode MK : Bio 612101 Tahun Ajaran : 2014/2015 Pokok Bahasan : Genetika Jani Master, M.Si.
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. tidak dapat terbang tinggi, ukuran relatif kecil berkaki pendek.
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Burung puyuh (Coturnix coturnix japonica) merupakan jenis burung yang tidak dapat terbang tinggi, ukuran relatif kecil berkaki pendek. Burung ini merupakan burung liar
Lebih terperinciKAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA
Jurnal Mateatika UNAND Vol. 3 No. 4 Hal. 160 167 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Mateatika FMIPA UNAND KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA
Lebih terperinciPENGANTAR GENETIKA DASAR HUKUM MENDEL ISTILAH DALAM GENETIKA. OLEH Dr. Hasnar Hasjim
PENGANTAR GENETIKA DASAR HUKUM MENDEL ISTILAH DALAM GENETIKA OLEH Dr. Hasnar Hasjim 1.PENGANTAR GENETIKA Genetika adalah ilmu yang mempelajari sifat keturunan yang diwariskan kepada anak cucu dan variasi
Lebih terperinciMODUL PERTEMUAN KE 6 MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN
43 MODUL PERTEMUAN KE 6 MATA KULIAH : MATERI KULIAH: Mekanika klasik, Huku Newton I, Gaya, Siste Satuan Mekanika, Berat dan assa, Cara statik engukur gaya.. POKOK BAHASAN: DINAMIKA PARTIKEL 6.1 MEKANIKA
Lebih terperinciBAB 7 KEMUNGKINAN 18 MARET 2010 BAMBANG IRAWAN
BAB 7 KEMUNGKINAN 18 MARET 2010 BAMBANG IRAWAN PENGANTAR Salah satu sifat ilmiah adalah terukur Dalam genetika transmisi atau genetika Mendel pengukuran berkaitan dengan perbandingan fenotip dan perbandingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hemoglobinopati adalah kelainan pada sintesis hemoglobin atau variasi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hemoglobinopati adalah kelainan pada sintesis hemoglobin atau variasi struktur hemoglobin yang menyebabkan fungsi eritrosit menjadi tidak normal dan berumur pendek.
Lebih terperinci1 1. POLA RADIASI. P r Dengan : = ½ (1) E = (resultan dari magnitude medan listrik) : komponen medan listrik. : komponen medan listrik
1 1. POLA RADIASI Pola radiasi (radiation pattern) suatu antena : pernyataan grafis yang enggabarkan sifat radiasi suatu antena pada edan jauh sebagai fungsi arah. pola edan (field pattern) apabila yang
Lebih terperinci