BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
|
|
- Utami Hermanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Leasing 1. Leasing Kieso (2011) mendefinisikan leasing sebagai a contractual agreement between a lessor and a lessee. This arrangement gives the lessee the right to use specific property, owned by the lessor, for a agreed period of time. In return for the use of property, the lessee makes rental payments over the lease term to the lessor. Berdasarkan Financial Accounting Standard Board (FASB) Statement 13, leasing didefinisikan sebagai an agreement conveying the right to use property, plant or equipment (land and/or depreciable assets) usually for a stated period of time. sedangkan definisi leasing berdasarkan International Accounting Standards 17 (IAS 17) yang berlaku efektif per 1 Januari 2009, A lease is an agreement whereby the lessor conveys to the lessee in return for a payment or series of payments the right to use an asset for an agreed period of time. Dari ketiga definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa leasing adalah suatu perjanjian antara dua pihak yang memberikan atau mengalihkan hak atas penggunaan aset dalam periode waktu yang ditentukan dan sejumlah imbalan pembayaran yang telah disepakati. 11
2 Di Indonesia, perlakuan akuntansi leasing yang lebih dikenal dengan istilah sewa guna usaha ini diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) nomor 30 tentang Sewa, yang diadopsi dari IAS No. 17. Berdasarkan PSAK nomor 30 (Revisi 2011) paragraf 04, sewa adalah suatu perjanjian yang mana lessor memberikan kepada lessee hak untuk menggunakan suatu aset selama periode waktu 12 yang disepakati. Sebagai imbalannya, lessee melakukan pembayaran atau serangkaian pembayaran kepada lessor. 2. Klasifikasi Leasing Berdasarkan PSAK nomor 30 (Revisi 2011) paragraf 07-18, leasing diklasifikasikan ke dalam dua kategori yang berbeda, finance lease atau sewa pembiayaan dan operating lease atau sewa operasi. Finance lease digambarkan sebagai sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sebaliknya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai operating lease jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset atau dengan kata lain, sewa tidak memenuhi situasi untuk diklasifikasikan sebagai finance lease. Tabel 2.1 berikut ini menunjukkan perbedaan antara finance lease dan operating lease pada pengakuan dan pengungkapan dalam laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi berdasarkan PSAK nomor 30 revisi
3 Tabel 2.1 Perbedaan Operating Lease dan Finance Lease Operating Lease Finance Lease Tidak ada pengakuan atas aset dan liabilitas sewa Pengakuan aset dan liabilitas sewa dalam laporan Laporan Posisi Keuangan Pengakuan aset dan liabilitas sewa dalam laporan posisi keuangan sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini tersebut lebih rendah daripada nilai wajar. Pembayaran dalam operating lease diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa Laporan Laba Rugi Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan beban bunga dan pengurangan liabilitas Finance lease akan menimbulkan beban penyusutan untuk aset tersusutkan yang dihitung berdasarkan standar akuntansi yang berlaku dan beban keuangan pada setiap periode akuntansi Sumber : Diolah oleh Peneliti (2015) 2. Kapitalisasi Leasing Kieso (2011) menyatakan bahwa ada berbagai pandangan mengenai kapitalisasi leasing, yaitu : 1) jangan mengkapitalisasi setiap aset yang dilease, karena lessee tidak memiliki hak milik atas property yang dilease, maka kapitalisasi tidak perlu dilakukan 13
4 2) mengkapitalisasi lease yang serupa dengan pembelian angsuran. Akuntan harus melaporkan transaksi - transaksi yang sesuai dengan substansi ekonominya. Oleh karena itu, jika pembelian angsuran dikapitalisasi, maka demikian juga dengan lease yang memiliki karakteristik serupa. 3) mengkapitalisasi semua lease jangka panjang. Menurut pendekatan ini, kapitalisasi hanya dilakukan atas hak jangka panjang untuk menggunakan asset. Melalui pendekatan ini, semua lease jangka panjang akan dikapitalisasi. 4) lease harus dikapitalisasi jika terdapat penalty atas pelanggaran perjanjian sewa yang bersifat substansial. Pendekatan ini hanya mengkapitalisasi hak dan kewajiban kontraktual perusahaan berdasarkan perjanjian sewa yang tidak dapat dibatalkan. Sejak tahun 2002, International Accounting Standards Board (IASB) dan Financial Accounting Standard Board (FASB) dalam Statement of Financial Accounting Standards 13 (SFAS 13) mengutarakan bahwa suatu lease yang secara substansial memindahkan seluruh manfaat dan risiko yang melekat pada kepemilikan aset harus dikapitalisasi. Pemindahan dianggap terjadi hanya jika lease tersebut tidak dapat dibatalkan (non cancellable), yang berarti bahwa kontrak lease bisa dibatalkan hanya jika terjadi suatu hal yang bersifat kontijensi, atau kemungkinan pembatalan terjadi sangat kecil 14
5 Berdasarkan ketentuan kapitalisasi, bagi lessee, lease harus dicatat pada laporan posisi keuangan sebagai aset dan liabilitas. Selanjutnya, aset sewaan akan disusutkan sepanjang umur ekonomis sewa dan, bila timbul bunga, akan diakui sebagai biaya bunga di laporan laba rugi. Di sisi lain, liabilitas akan berkurang akibat pembayaran-pembayaran yang dilakukan selama periode lease. Oleh karena itu, transaksi operating lease yang tidak dikapitalisasi dan dibukukan sebagai off balance sheet financing dipandang tidak sehat dari segi pelaporan keuangan, karena terdapat komponen aset dan liabilitas yang cukup besar tetapi tidak dikapitalisasi dan dilaporkan dalam laporan posisi keuangan perusahaan. Hal ini dapat menjadi accounting choice yang membuka celah bagi manajemen untuk memanfaatkan operating lease dalam rangka meningkatkan kinerja keuangan perusahaan melalui hidden leverage. Oleh karena itu, kapitalisasi leasing menjadi suatu permasalahan yang diperdebatkan oleh banyak pihak dalam dunia akuntansi Secara lebih spesifik, suatu lease dapat dikapitalisasi jika memenuhi empat kriteria berikut (Kieso et al, 2011). 1) adanya transfer kepemilikan aset dari lessor ke lessee, 2) adanya opsi pembelian oleh lessee, 3) masa sewa adalah untuk sebagian besar umur ekonomi aset sewaan. 4) nilai kini dari jumlah pembayaran sewa minimum (minimum lease payment) secara substansial mendekati nilai wajar aset sewaan. 15
6 B. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan Keuangan menurut Murhadi (2012:1) merupakan bahasa bisnis. Di dalam laporan keuangan berisi informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan kepada pihak pengguna. Definisi Laporan Keuangan menurut Walter T. Harrison Jr (2012:2) Laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian informasi keuangan utama kepada pihak-pihak di luar perusahaan. Laporan ini menampilkan sejarah perusahaan yang dikuantifikasi dalam nilai moneter. Ikatan Akuntan Indonesia (2012) dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor (PSAK) 1 paragraf 07 mendefinisikan laporan keuangan secara spesifik sebagai berikut. Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatandan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Di samping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya, informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga Berikut adalah kutipan langsung dari Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 1 paragraf 11 yang mengatur mengenai komponen laporan keuangan lengkap. 11. Laporan keuangan lengkap terdiri dari komponen-komponen berikut ini: a. laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir periode 16
7 2. Tujuan Laporan Keuangan b. laporan laba rugi komprehensif selama periode c. laporan perubahan ekuitas selama periode; d. laporan arus kas selama periode; e. catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi penting dan informasi penjelasan lain; dan f. laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya. Tujuan dari disusunnya laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi keuangan suatu perusahaan kepada pihak-pihak yang membutuhkan. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 2012 No.1 paragraf 10, menyatakan bahwa: Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. IFRS Framework dalam Walter T. Harrison Jr (2012:8), menjelaskan bahwa : Tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan suatu entitas yang bermanfaat bagi banyak pemakai ketika membuat keputusan ekonomi. Informasi mengenai posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan sangat diperlukan untuk dapat melakukan evaluasi atas kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas (dan setara kas), dan waktu serta kepastian dan hasil tersebut. Posisi keuangan perusahaan 17
8 dipengaruhi oleh sumber daya yang dikendalikan, struktur keuangan, likuiditas dan solvabilitas serta kemampuan beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Informasi kinerja perusahaan, terutama profitabilitas diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa depan, sehingga dapat memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan kas (dan setara kas) serta untuk merumuskan efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya. Informasi perubahan posisi keuangan perusahaan bermanfaat untuk menilai aktivitas investasi, pendanaan dan operasi perusahaan selam periode pelaporan. Selain berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas (dan setara kas), informasi ini juga berguna untuk menilai kebutuhan perusahaan dalam memanfaatkan arus kas tersebut. Selain untuk tujuan-tujuan tersebut, laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan oleh manajemen atau menggambarkan peñanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. 3. Pemakai Laporan Keuangan Menurut Murhadi (2013:6-7) pengguna laporan keuangan terdiri atas 1. Pemegang Saham, Investor, dan Analisis Sekuritas Pemegang saham dan investor merupakan pihak utama yang membutuhkan informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan. 2. Manajer 18
9 Pihak manajer juga membutuhkan informasi keuangan terutama terkait kinerja dan adanya batasan-batasan dalam kontrak kredit yang harus mereka taati. 3. Karyawan Informasi laporan keuangan tidak hanya berisi informasi kondisi keuangan perusahaan saat ini, namun menggambarkan potensinya di masa mendatang. 4. Supplier dan Kreditur Pemasok bahan baku berkepentingan dengan informasi kondisi keuangan perusahaan. 5. Pelanggan Pelanggan merupakan pihak yang harus dijaga hubungannya karena akan memberikan manfaat bagi perusahaan. 6. Pemerintah Kebutuhan informasi keuangan oleh pemerintah adalah terkait dengan pajak yang dibayarkan oleh perusahaan. Menurut Walter T. Harrison Jr (2012:2) dengan alih bahasa Gina Gania menjelaskan bahwa pemakai informasi akuntansi adalah sebagai berikut: 1. Investor Ingin mengetahui apakah mereka memperoleh pengembalian yang memadai atas risiko yang mereka pikul ketika melakukan investasi dalam perusahaan. 2. Karyawan Karyawan mungkin tertarik dengan informasi keuangan perusahaan dengan alasan keamanan pekerjaan, peningkatan gaji dan bonus. 3. Kreditor Pihak yang memutuskan apakah mereka akan memberikan pinjaman tambahan untuk rencana ekspansinya. 4. Pemasok Pemasok dan kreditor dagang sering kali memberikan syarat kredit kepada pelanggannya. 5. Pelanggan Ritel Pelanggan ritel tidak berhak meminta informasi keuangan sebelum membeli barnga dagang. Akan tetapi, untuk situasi lain di mana pelanggan memiliki keterlibatan jangka panjang dengan entitats, pelanggan ingin memastikan kelanjutan entitas bersangkutan. 6. Pemerintah Pemerintah dan agennya berkepentingan dengan berbagai aspek bisnis, seperti penagihan pajak dan alokasi bantuan atau subsidi. 7. Masyarakat 19
10 C. Analisis Rasio Keuangan Dengan meningkatnya ekspektasi atas tanggung jawab sosial perusahaan, anggota masyarakat mungkin berkepentingan dengan remunerasi eksekutif, isu keselamatan dan kesehatan bahkan dampak lingkungan dari operasi bisnisnya. Analisis rasio menurut John J. Wild dan K.R Subramanyam (2012:41) dengan alih bahasa Dewi Yanti adalah sebagai berikut: Analisis rasio dapat mengungkapkan hubungan penting dan menjadi dasar perbandingan dalam menemukan kondisi dan tren yang sulit untuk dideteksi dengan mempelajari masingmasing komponen yang membentuk rasio. Tujuan analisis rasio menurut Prihadi (2010:113), adalah sebagai berikut: Analisis rasio digunakan secara khusus oleh investor dan kreditor dalam keputusan investasi atau penyaluran dana. Sedangkan menurut Hanafi (2009:76), pada dasarnya analisis rasio bisa dikelompokkan ke dalam lima macam kategori, yaitu: 1. Rasio Likuiditas Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. 2. Rasio Aktivitas Rasio yang mengukur sejauh mana efektivitas penggunaan aset dengan melihat tingkat aktivitas aset. 3. Rasio Solvabilitas Rasio yang mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya. 4. Rasio Profitabilitas Rasio yang melihat kemampuan perusahaan menghasilkan laba (profitabilitas). 5. Rasio Pasar Rasio ini melihat perkembangan nilai perusahaan relatih terhadap nilai buku perusahaan. 1) Rasio Likuiditas untuk Liquidity Ratio yaitu rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan 20
11 memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek tepat pada waktunya. Liquidity Ratio yang umum digunakan antara lain a) Current Ratio, merupakan alat ukur bagi kemampuan likuiditas (solvabilitas jangka pendek) yaitu kemampuan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar. Rasio Lancar = Aktiva Lancar Hutang Lancar b) Quick Ratio, merupakan alat ukur bagi kemampuan perusahaan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih likuid.formulasinya Rasio Cepat = Aktiva Lancar - Persediaan Persediaan 2) Activity Ratio merupakan alat ukur sejauh mana efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumber daya - sumber dayanya. Rasio - rasio ini antara lain: a) Receivable Turn Over Perputaran Persediaan = Harga Pokok Persediaan Persediaan b) Periode Pengumpulan Piutang Periode Pengumpulan Piutang = 360 Perputaran Piutang c) Inventory Turnover, yaitu rasio untuk mengukur efisiensi penggunaan persediaan atau rasio untuk mengukur kemampuan Perputaran Persediaan = Harga Pokok Persediaan Persediaan 21
12 dana yang tertanam dalam persediaan untuk berputar dalam suatu periode tertentu. Formulasinya : d) Total Assets Turnover, yaitu rasio untuk mengukur efisiensi penggunaan aktiva secara keseluruhan. Formulasinya : Perputaran Aktiva Tetap = Penjualan Aktiva Tetap 3) Leverage Ratio yaitu rasio untuk mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai dengan hutang.rasio -rasio ini antara lain : a) Debt To Total Assets Ratio, yaitu rasio yang menghitung berapa bagian dari keseluruhan kebutuhan dana yang dibiayai dengan hutang Rasio Total Hutang terhadap Total Aset = Total Hutang Total Aset b) Time Interest Earned Ratio, yaitu rasio untuk mengukur seberapa besar keuntungan dapat berkurang (turun) tanpa mengakibatkan adanya kesulitan keuangan karena perusahaan tidak mampu membayar bunga. Formulasinya : Time Interest Earned = Laba Sebelum Bunga dan Pajak (EBIT) Bunga 4) Profitability Ratio yaitu rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan dari penggunaan modalnya. Rasio rasio nya antara lain : Operating Profit Margin = Laba Operasi Bersih Penjualan 22
13 Profit Margin On Sales = Laba Bersih Penjualan ROA = ROE = Laba Bersih Total Asset Laba Bersih Modal Saham 5) Market Value Ratios Rasio Pembayaran Deviden = Dividend Perlembar Earning Perlembar Dividend Yield = Deviden Perlembar Harga Pasar Saham Perlembar Earning per Share = EAT number of share outstanding Price Book Value Ratio = Price per Share Book value per ratio D. Perlakuan Akuntansi Leasing 1) Perlakuan Akuntansi oleh Penyewa (Lessee) Kejadian-kejadian yang terjadi di perusahaan setelah diidentifikasi barulah dilakukan pencatatan. Berikut ini akan dijelaskan cara memperlakukan transaksi yang terjadi menurut Standar Akuntansi Keuangan (PSAK no. 30). Perlakuan akuntansi berbeda-beda pada tiap transaksi pada setiap jenis lease. a) Capital Lease Transaksi leasing diperlakukan dan dicatat sebagai aktiva tetap dan kewajiban pada awal masa leasing sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran leasing ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar oleh penyewa guna usaha pada akhir masa leasing. Selama 23
14 masa leasing setiap pembayaran leasing dialokasikan dan dicatat sebagai angsuran pokok kewajiban leasing dan beban bunga berdasarkan tingkat bunga yang diperhitungkan terhadap sisa kewajiban penyewa guna usaha. Tingkat diskonto yang digunakan untuk menentukan nilai tunai dari pembayaran leasing adalah tingkat bunga yang dibebankan oleh perusahaan leasing atau tingkat bunga yang berlaku pada awal leasing. Selain itu, aktiva yang disewaguna usahakan harus diamortisasi dalam jumlah yang wajar berdasarkan taksiran masa manfaatnya. Jika aktiva yang dileasing dibeli sebelum berakhirnya masa leasing, maka perbedaan antara pembayaran yang dilakukan dengan sisa kewajiban dibebankan atau dikreditkan pada tahun berjalan. Kewajiban leasing harus disajikan sebagai kewajiban lancar dan jangka panjang sesuai praktek yang lazim untuk jenis usaha penyewa guna usaha. Dalam hal melakukan penjualan dan penyewaan kembali (sales and leaseback) maka transkasi tersebut haru dilakukan sebagai dua transaksi terpisah, yaitu transaksi penjualan dan trandsaksi leasing. Selisih antara harga jual dan nilai buku aktiva yang dijual harus diakui dan dicatat sebagai keuntungan atau kerugian yang ditangguhkan. Amortisasi atas keuntungan atau kerugian yang ditangguhkan harus dilakukan secara perporsional dengan biaya amortisasi aktiva yang 24
15 dileasing apabila leaseback merupakan capital lease atau secara proporsional dengan biaya sewa apabila leaseback merupakan operating lease. b) Sewa Menyewa Biasa (Operating Lease) Pembayaran leasing selama tahun berjalan merupakan biaya sewa yang diakui dan dicatat berdasarkan metode garis lurus selama masa leasing, meskipun pembayaran leasing dilakukan dalam jumlah yang tidak sama pada setiap periode Dalam operating lease, lessor membeli barang kemudian menyewakannya pada lessee dengan jangka waktu tertentu. Jumlah pembayaran secara keseluruhan tidak akan melebihi harga barang dan biaya yang dikeluarkan. Hal ini diakibatkan oleh periode lease yang pendek dan apabila periode lease berakhir maka lessor akan memperpanjang perjanjian lease dengan lessee yang sama atau membuat perjanjian baru dengan lessee yang lain. Disamping itu lessor juga mengharapkan adanya kenutungan penjualan barang yang dilakukan pada akhir masa lease. Pada operating lease, lessor bertanggung jawab atas perawatan barang yang disewakan. Disini secara jelas tidak ditentukan adanya nilai sisa serta hak opsi bagi lessee. Barang modal yang sering digunakan dalam operating lease ini terutama barang barang modal yang mempunyai nilai tinggi seperti alat-alat berat, traktor, mesin mesin dan sebagainya. 25
16 2) Akuntansi untuk Perusahaan Leasing (Lessor) Berbeda dengan pihak lessee, menurut Standar Akuntansi Keuangan (PSAK no. 30), lessor memperlakukan transaksi sebagai berikut : a) Capital Lease Dalam capital lease, penanaman netto dalam aktiva yang disewaguna ushakan harus diperlakukan dan dicatat sebagai penanaman netto leasing. Jumlah penanaman netto terdiri dari jumlah piutang leasing ditambah nilai sisa (harga opsi) yang akan diterima oleh perusahaan leasing pada akhir masa leasing dikurangai dengan pendapatan leasing yang belum diakui (unearned lease income), dan simpanan jaminan (security income). Selisih antara piutang leasing ditambah nilai sisa (harga opsi) dengan perolehan aktiva yang disewaguna usahakan diperlukan sebagai pendapatan leasing yang belum diakui (unearned lease income). Pendapatan leasing yang belum diakui harus dialokasikan secara konsisten sebagai pendapatan tahun berjalan berdasarkan tingkat pengembalian berkala (Periode rate of retur) atas penanaman netto perusahaan leasing. Apabila perusahaan leasing menjual barang modal kepada penyewa guna usaha sebelum berakhirnya masa leasing maka perbedaan antara harga jual dengan penanaman netto dalam leasing pada saat penjualan dilakukan harus diakui dan dicatat sebagai 26
17 keuntungan atau kerugian periode berjalan. Untuk pendapatan lain yang diterima sehubungan dengan transaksi leasing harus diakui dan dicatat sebagai pendapatan periode berjalan. b) Operating Lease Pada Operating Lease, barang modal yang disewaguna usahakan harus diperlakukan dan dicatat sebagai aktiva leasing berdasarkan harga perolehan. Pembayaran leasing (lese payment) selama tahun berjalan yang diperoleh dari penyewa guna usaha diakui dan dicatat sebagai pendapatan sewa. Pendapatan sewa harus diakui dan dicatat berdasarkan metode garis lurus sepanjang masa leasing, meskipun pembyaran leasing mungkin dilakukan dalam jumlah yang tidak sama setiap periode. Penyusutan aktiva yang disewagunausahakan harus dilakukan dalam jumlah yang layak berdasarkan taksiran masa manfaatnya. Jika aktiva yang disewagunausahakan dijual maka perbedaan antara nilai buku dan harga jual harus diakui dan dicatat sebagai kerugian atau keuntungan tahun berjalan. E. Penelitan Terdahulu Penelitian mengenai keputusan melakukan leasing pernah dilakukan sebelumnya oleh Anni Susanti (2013) dalam penelitian dengan judul Analisis Dampak Kapitalisasi Operating Lease dengan Metode Constructive Capitalization Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan : 27
18 Studi Kasus Pada Perusahaan Yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode Penulis menjadikan thesis ini sebagai tesis refrensi pada penelitian ini. Penelitian jurnal ini menggunakan subsampel 11 perusahaaan dari 31 perusahaan yang memenuhi kriteria dari total 1443 laporan keuangan selama tahun Variabel dependen dari penelitian ini adalah kapitalisasi leasing dan untuk variabel independen dari penelitian ini adalah dampak dari kapitalisasi leasing terhadap rasio keuangan perusahaan. Metode penelitian ini menggunakan pengujian statistik deskriptif dan tabulasi silang. 1. Perbedaan Penelitian Penelitian yang akan dilakukan kali ini berdasarkan pada jurnal refrensi yang disusun oleh Anni Susanti (2013), dengan tujuan untuk menguji kembali variabel-variabel yang dikemukakan pada penelitian tersebut. Perbedaan peneilitian kali ini adalah objek penelitiannya lebih spesifik menggunakan 35 laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Selain itu perbedaan dengan waktu penelitian dari sampel yang digunakan. Pada penelitian yang dilakukan oleh Anni Susanti (2013) dilakukan pada periode pembukuan sedangkan pada penelitian ini sampel penelitian dimulai dari tahun Pada tabel berikut ini memberikan penjelasan mengenai perbedaan penelitian terdahulu yang pernah dilakukan mengenai kapitalisasi leasing. Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu No Peneliti Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian 28
19 1 2 Anni Susanti (2013) Dwi Ariestiyanti (2012) Analisis Dampak Kapitalisasi Operating Lease dengan Metode Constructive Capitalization Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan : Studi Kasus Pada Perusahaan Yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode Analisis Implikasi Kapitalisasi Leasing Terhadap Rasio Keuangan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun Model empiris dalam penelitian ini menggunakan metode constructive capitalization. Metode analisis data antara lain menggunakan pengujian statistik deskriptif dan uji wilcoxon signedrank Penelitian ini menggunakan statistik deskriptif dan tabulasi silang dengan sampel 35 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode hasil pengujian menunjukkan bahwa kapitalisasi operating lease berdampak signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan dalam aspek likuiditas, aktivitas dan solvabilitas, sedangkan dampak terhadap aspek profitabilitas tidak bersifat signifikan.sehingga, perusahaan terindikasi memanfaatkan accounting choice atas penggunaan operating lease untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan Hasil penelitian menunjukkan bahwa jika kapitalisasi leasing diterapkan pada perusahaan manufaktur pada tahun akan mengubah beberapa akun dalam neraca keuangan yang menjadi faktor dalam perubahan rasio laporan keuangan perusahaan tetapi hal tersebut hanya mengimplikasi sangat kecil bagi. No Peneliti Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian 29
20 4 Bob G. Kilpatrick dan Nancy L. Wilburn (2007) Off-balance-sheet financing & operating leases impact on lessee financial ratios Cross Sectional Regression terhadap dua perusahaan leasing dengan melihat nilai rasio keuangan dan juga melakukan uji fair-value brightline untuk kapitalisasi leasing dari dua perusahaan tersebut. Tidak semua perusahaan yang melakukan perjanjian leasing dengan tujuan untuk menghindari timbulnya rasio-rasio keuangan yang negatif dan kapitalisasi neraca. 5 Thomas R. Noland (2006) Leasing agreements and their impact on financial ratios of small companies Sumber : Diolah dari berbagai jurnal. Cross Sectional Regression terhadap dua hal yang dapat memberikan dampak kontrak leasing terhadap laporan keuangan kapitalisasi kontrak leasing memiliki dampak yang mendalam pada kedua patokan ratarata industri dan intra-industri perbandingan dan bisa mengubah keputusan yang dibuat oleh investor saat ini dan potensi dan kreditor. Keseragaman penerapan kapitalisasi sewa konsisten dengan pendekatan hak milik akan memberikan informasi tambahan kepada pengguna laporan keuangan F. Rerangka Pemikiran 30
21 Kerangka pemikiran dari penelitian ini menggambarkan hubungan antara variable independent dan variabel dependent. Selain itu terdapat pula variabel kontrol dari dua variabel sebelumnya. Variabel independent pada penelitian kali ini adalah penilaian kualitas laporan keuangan yang di ukur melalui rasiorasio keuangan (Liquidity Ratio, Activity Ratio, Leverage Ratio, dan Profitability Ratio). Sedangkan Variabel dependentnya yaitu kapitalisasi leasing oleh perusahaan. Gambar 2.1 Kerangka Penelitian Sumber : Diolah oleh Peneliti (2015) 31
22 G. Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran yang digambarkan, maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut : H1 : Perubahan Rasio rasio capital employed (CE) (X1), rasio debt to equity (DE) (X2), rasio earning per share (EPS) (X3), rasio equity to asset (E/A) (X4), rasio return on capital employed (ROCE) (X5), rasio turnover capital employed (TCE) (X6) berimplikasi signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. H2 : Perubahan Rasio rasio capital employed (CE) (X1), rasio debt to equity (DE) (X2), rasio earning per share (EPS) (X3), rasio equity to asset (E/A) (X4), rasio return on capital employed (ROCE) (X5), rasio turnover capital employed (TCE) (X6) tidak berimpilikasi signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. 32
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 LAPORAN KEUANGAN Sebuah perusahaan yang baik sudah seharusnya membuat laporan keuangan setiap periode untuk mengetahui kinerja perusahaan selama periode berjalan. Laporan keuangan
Lebih terperinciSEWA GUNA USAHA. Statement of Financial Accounting Standards No. 13 mengelompokkan sewa guna usaha menjadi :
SEWA GUNA USAHA LITERATUR :! US GAAP : FASB s Statement of Financial Accounting Standards No. 13, Accounting for Leases! IAI : Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 30 (Revisi 2007), Sewa! IFRS
Lebih terperinciHasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode
Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode tertentu. Dengan melihat laporan keuangan suatu perusahaan
Lebih terperinciBAB II ANALISIS KINERJA BERDASARKAN MODEL KEMAPANAN. Kinerja keuangan perusahaan adalah prestasi kerja suatu perusahaan di
BAB II ANALISIS KINERJA BERDASARKAN MODEL KEMAPANAN II.1 Kinerja Keuangan II.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Kinerja keuangan perusahaan adalah prestasi kerja suatu perusahaan di bidang keuangan ( Munawir,
Lebih terperinciAnalisa Rasio Keuangan
1 MODUL 3 Analisa Rasio Keuangan Tujuan Pembelajaran : 1. Bagaimana analisa laporan keuangan dapat membantu menejer untuk menilai kesehatan keuangan perusahaan 2. Menghitung ratio profitabilitas, likuiditas,
Lebih terperinciAnalisa Laporan keuangan
Laporan keuangan Analisa Laporan keuangan Minggu ke -2 By : Bambang Wahyudi Wicaksono Laporan keuangan diumumkan secara periodik untuk menyediakan informasi mendasar tentang kinerja keuangan suatu perusahaan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering digunakan. Rasio keuangan menghubungkan berbagai perkiraan yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Analisa Laporan Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Analisa Laporan Keuangan Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah sebagai alat penguji
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Kieso, et al (2011) mendefinisikan leasing sebagai a contractual agreement
BAB 2 LANDASAN TEORI 2. 1 Landasan Teori 2.1.1 Leasing 2.1.1.1 Pengertian Leasing Kieso, et al (2011) mendefinisikan leasing sebagai a contractual agreement between a lessor and a lessee. This arrangement
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
8 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.
LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Laba merupakan indikator prestasi atau kinerja perusahaan yang besarnya tampak
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian 1. Pengertian Property dan Real Estate Menurut buku Realestate Sebuah Konsep Ilmu dan Problem Pengembang di Indonesia ( Budi Santoso,2000) definisi real estate adalah
Lebih terperinciBAB 11 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN
BAB 11 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN A. Arti Penting Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan untuk mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Keuangan 2.1.1 Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan antara elemen satu dengan elemen lain dalam suatu laporan keuangan
Lebih terperinciBab 2: Analisis Laporan Keuangan
Bab 2: Analisis Laporan Keuangan Pentingnya analisis laporan keuangan dan pihak pihak yang berkepentingan. Macam laporan keuangan. Analisis rasio keuangan. Keterbatasan analisis laporan keuangan. Pentingnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan suatu perhitungan rasio dengan menggunakan laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan investasi pihak di luar
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori Pesinyalan (Signalling theory) Signalling theory menekankan kepada pentingnya informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sari dan Zuhrotun (2006), teori sinyal (signaling theory)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Teori Sinyal (Signaling Theory) Menurut Sari dan Zuhrotun (2006), teori sinyal (signaling theory) menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai dorongan untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 Analisis Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini dalam suatu periode tertentu (Kasmir,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Harga saham a. Pengertian saham Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan menurut beberapa pendapat, yaitu: Segala aktifitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan berfungsi untuk menyediakan informasi keuangan mengenai suatu perusahaan yang akan dipergunakan oleh pihak-pihak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Sebuah perusahaan pastilah memerlukan pencatatan keuangan atas transaksi-transaksi bisnis yang telah dilakukan agar perusahaan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan keuangan Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari pembuatan ringkasan
Lebih terperinciANALISIS RASIO KEUANGAN
ANALISIS RASIO KEUANGAN N U R A E N I, S. S O S., M. A B Analisis Rasio Keuangan Analisis rasio keuangan merupakan teknik analisis laporan keuangan yang dilakukan dengan cara membandingkan satu komponen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Laba didefinisikan dengan pandangan yang berbeda-beda. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 8 Suatu perjanjian dari bentuk legalnya mungkin bukan merupakan perjanjian sewa, namun secara substansi dapat mengandung sewa. Untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. akuntansi. Akuntansi mampu memberikan informasi tentang kondisi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Analisis Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan produk atau hasil akhir dari suatu proses akuntansi. Akuntansi mampu memberikan informasi tentang kondisi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan
BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan dalam laporan keuangan terutama disediakan dalam neraca. Posisi keuangan
Lebih terperinciBab 9 Teori Rasio Keuangan
D a s a r M a n a j e m e n K e u a n g a n 123 Bab 9 Teori Rasio Keuangan Mahasiswa diharapkan dapat memahami mengenai jenis dan pembagian laporan keuangan serta mengerti tentang perhitungan tentang rasio
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pada hakekatnya laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengukomunikasikan
Lebih terperinciTIME SERIES ANALYSIS DARI LAPORAN KEUANGAN PT. UNILEVER INDONESIA Tbk. TRIWULAN REKRUTMEN FINANCIAL ASSISTANT COMMUNITY
TIME SERIES ANALYSIS DARI LAPORAN KEUANGAN PT. UNILEVER INDONESIA Tbk. TRIWULAN 3 2011 REKRUTMEN FINANCIAL ASSISTANT COMMUNITY Araffy Meidi Rizky 13409001 Manajemen Rekayasa Industri 2012 ABSTRAK Laporan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Rerangka Teori dan Literatur II.1.1. Pengertian Bisnis Menurut (Alma, dalam Sugiyono,2003) Bisnis adalah sejumlah total usaha yang meliputi bidang pertanian, produksi, konstruksi,
Lebih terperinciMODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
BAB IV Analisis Rasio A. Tujuan Instruksional : 1. Umum : Mahasiswa dapat memahami teknik dan aspek dalam menilai kinerja suatu perusahaan 2. Khusus : - Mahasiswa dapat menghitung berdasarkan ratio likuiditas
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan penilaian terhadap kondisi. Pengertian laporan keuangan menurut beberapa ahli :
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Laporan Keuangan II.1.1 Definisi Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah laporan yang berisi informasi keuangan yang dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan penilaian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Saham Saham merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aset 2.1.1 Pengertian Aset Aset merupakan bentuk dari penanaman modal perusahaan yang bentuknya dapat berupa hak atas kekayaan atau jasa yang dimiliki perusahaan yang bersangkutan.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian, Tujuan dan Karakteristik Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan unsur yang sangat penting dalam menilai kinerja keuangan perusahaan.
Lebih terperinciPROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR Mata Kuliah : Manajemen Keuangan Agribisnis Semester : IV Pertemuan Ke : 3 Pokok Bahasan : Analisis Laporan Keuangan Dosen :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan oleh pengguna informasi. Akuntansi menghasilkan informasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntansi didefinisikan sebagai proses pengidentifikasian, pengukuran, dan pengkomunikasian informasi ekonomik yang dapat dipakai untuk penilaian dan pengambilan keputusan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Laporan Keuangan Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 2012 dikemukakan laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Feriansya (2015:4) : Laporan keuangan merupakan tindakan pembuatan ringkasan dan keuangan perusahaan. Laporan
Lebih terperinciANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Nurochman, SST,.Akt,.MT
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Nurochman, SST,.Akt,.MT Laporan Keuangan Dalam PSAK No. 1 paragraf 07 dinyatakan ada lima komponen lengkap dari laporan keuangan: a. Neraca b. Laporan laba rugi c. Laporan perubahan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Mayora Tbk maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil kinerja Likuiditas dilihat dari rasio
Lebih terperinciBAB II AKUNTANSI SEWA
BAB II AKUNTANSI SEWA 2.1. PENGERTIAN SEWA Pada awalnya sewa lebih dikenal dengan istilah leasing, leasing itu sendiri berasal dari kata lease yang berarti sewa atau yang lebih umum diartikan sebagai sewa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan lebih baik dari
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Sinyal Teori sinyal mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan
Lebih terperinciproses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan terutama kepada pihak eksternal. Menurut Soemarsono
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah laporan berisi informasi keuangan sebuah organisasi. Laporan keuangan diterbitkan oleh perusahaan merupakan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Fungsi Akuntansi Keuangan 2.1.1 Pengertian Akuntansi Keuangan Data akuntansi merupakan salah satu sumber pokok analisis keuangan, oleh karena itu pemahaman terhadap
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Laporan Keuangan 2.1.1. Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesi (IAI) dalam PSAK no. 1 (2004:7) adalah tentang kerangka dasar
Lebih terperinciBAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. ukuran perusahaan, dan Return On Asset (ROA) terhadap return saham (studi
BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Arlina et al (2014), yang menguji Pengaruh informasi arus kas, laba kotor, ukuran perusahaan, dan Return On Asset (ROA) terhadap return
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepentingan dan kelancaran perusahaan dalam rangka menghasilkan laba yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya Biaya merupakan unsur utama secara fisik yang harus dikorbankan demi kepentingan dan kelancaran perusahaan dalam rangka menghasilkan laba yang merupakan tujuan utama perusahaan.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Fianancial Distress (Kesulitan Keuangan) Kesulitan keuangan (Financial Distress) merupakan kondisi sebuah perusahaan dimana hasil operasi perusahaan tidak cukup
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh modal yang semurah murahnya dan menggunakan seefektif, seefisien,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Laporan Keuangan dan Analisis Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan disusun setiap akhir periode sebagai
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. 4 adalah suatu perjanjian dimana lessor memberikan hak kepada lessee
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian dan Keuntungan Sewa 1. Pengertian Sewa Sewa atau lease berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007) paragraf 4 adalah suatu perjanjian dimana lessor memberikan hak kepada lessee
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS
6 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Aktiva Tetap Menurut Kusnadi et al. (1998:342) dalam bukunya mengatakan bahwa, Aktiva tetap adalah semua benda yang dimiliki oleh perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Rasio Keuangan Rasio yang menggambarkan suatu hubungan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa
Lebih terperinciDalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:
Analisis Rasio Laporan Keuangan Perusahaan Rasio Keuangan atau Financial Ratio adalah merupakan suatu alat analisa yang digunakan oleh perusahaan untuk menilai kinerja keuangan berdasarkan data perbandingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti saat ini, dimana persaingan usaha sangat ketat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti saat ini, dimana persaingan usaha sangat ketat perusahaan membutuhkan tambahan modal yang besar untuk menunjang kinerja operasional
Lebih terperincihttp://www.hadiborneo.wordpress.com/ PENGERTIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN (CONSUMERS FINANCE) Lembaga pembiayaan konsumen (consumers finance) adalah suatu lembaga atau badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mengingat tingginya investasi awal dalam aktifitas operasi perusahaan, entitas perlu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mengingat tingginya investasi awal dalam aktifitas operasi perusahaan, entitas perlu mempertimbangkan sumber pendanaan yang tepat berdasarkan kinerja keuangan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Simpulan rinci yang didapatkan dari perhitungan analisis rasio keuangan yang telah dilakukan sebagai salah satu dasar penilaian kinerja keuangan pada PT Ace Hardware Indonesia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Karakteristik Laba. dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba menurut Harahap (2008:113)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pertumbuhan Laba 1. Pengertian dan Karakteristik Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Latar Belakang ISO 9000 ISO merupakan suatu rangkaian dari lima standar mutu internasional yang dikembangkan oleh The International Organization for Standarization (ISO) di Geneva,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI
BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Penelitian Sebelumnya 2.1.1 Hendry (2013) Penelitian ini bertujuan untuk megetahui kinerja keuangan pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk periode 2009-2012 yang di tinjau dari
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan. keuangan tersebut untuk menentukan atau menilai posisi
2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Laporan keuangan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan bagi suatu perusahaan merupakan hasil akhir dari pekerjaan bagian pembukuan. Selanjutnya laporan keuangan tersebut untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laba 2.1.1 Pengertian Laba Laba merupakan elemen yang paling menjadi perhatian pemakai karena angka laba diharapkan cukup kaya untuk merepresentasi kinerja perusahaan secara
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi. Kegiatan akuntansi merupakan kegiatan mencatat, menganalisa, manyajikan dan menafsirkan data
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis rasio keuangan (financial statement analysis) adalah aplikasi dari
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisis rasio keuangan (financial statement analysis) adalah aplikasi dari alat dan teknik dan analitis untuk laporan
Lebih terperinciFinancial Performance (2)
Financial Performance (2) Modul ke: Liquidiity Ratio Solvability Ratio Activity Ratio Profitability Ratio Market Ratio Fakultas Pascasarjana Dr. Sawarni Hasibuan Program Studi Magister Teknik Industri
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kinerja keuangan dapat diartikan sebagai kondisi perusahaan. Untuk
28 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Kinerja Keuangan Kinerja keuangan dapat diartikan sebagai kondisi perusahaan. Untuk menganalisis kinerja keuangan suatu perusahaan diperlukan ukuran-ukuran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai jumlah aset tetap yang cukup signifikan dalam laporan keuangannya, yaitu
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perusahaan manufaktur, aset tetap merupakan bagian penting dari kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan. Hal ini dikarenakan pada umumnya perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. memaksimalkan laba. Laba secara operasional merupakan perbedaan antara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba Indikator kinerja dari suatu perusahaan adalah laba, karena tujuan utama dari kegiatan operasional yang dijalankan oleh perusahaan adalah memaksimalkan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. eksternal. Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi karena terdapat
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori sinyal (signalling theory) menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai dorongan untuk memberikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laba 2.1.1 Pengertian dan Karakteristik Laba Setiap perusahaan pasti menginginkan memproleh laba yang maksimal atas usaha yang dikelolanya sehingga perusahaan dapat terus maju
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kinerja Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Sawir (2008:67) kinerja keuangan adalah penilaian tingkat efisiensi dan produktifitas perusahaan di bidang keuangan yang dilakukan secara berkala atas
Lebih terperinciMEET 05 FOR E LEARNING ANALISA RASIO
MEET 05 FOR E LEARNING ANALISA RASIO PENGERTIAN Rasio dapat dihitung berdasarkan financial statement yang telah tersedia yang terdiri dari : Balance sheet atau neraca, yang menunjukkan posisi finansial
Lebih terperinciRASIO LAPORAN KEUANGAN
RASIO LAPORAN KEUANGAN NERACA (BALANCED SHEET) Terdiri dari elemen pokok : Asset, Hutang, dan Modal. Pengukuran terhadap elemen-elemen Neraca biasanya menggunakan historical cost LAPORAN RUGI-LABA (INCOME
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk memobilisasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melaksanakan investasi.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peranan penting dalam meningkatkan perekonomian dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana alternative
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. aktiva, baik langsung maupun tidak langsung dengan harapan mendapatkan
8 BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Investasi di Pasar Modal Investasi merupakan kegiatan menanamkan modal pada satu atau lebih aktiva, baik langsung maupun tidak langsung
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya yang mengambil topik mengenai Pengaruh Rasio Keuangan. Terhadap Perubahan Laba Perusahaan antara lain penelitian.
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini menggunakan beberapa penelitian terdahulu yang digunakan sebagai referensi sebagai berikut : Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Didalam penelitian ini, adapun teori teori yang mendukung atas judul
BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Didalam penelitian ini, adapun teori teori yang mendukung atas judul penelitian tersebut. 2.1. Pengertian Laporan Keuangan. Setiap perusahaan mempunyai laporan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. SURAT PERNYATAAN RIWAYAT HIDUP. KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR ISTILAH.
DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN RIWAYAT HIDUP. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL. DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR ISTILAH. i ii iv vi viii x xi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. 1 1.2 Perumusan Masalah.
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGAN DEPRESIASI
LAPORAN KEUANGAN www.mercubuana.ac.id DEPRESIASI PENGERTIAN Laporan keuangan merupakan hasil pencatatan transaksi yang terjadi pada periode tertentu yang berguna untuk evaluasi dan perencanaan. Laporan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan suatu perusahaan memiliki peranan yang sangat penting bagi pihak manajemen perusahaan,
Lebih terperinciANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Andri Helmi M, SE., MM.
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Andri Helmi M, SE., MM. LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Dalam dunia bisnis, tingginya tingkat persaingan membuat setiap perusahaan akan senantiasa meningkatkan kinerjanya agar dapat bertahan. Oleh karena itu, setiap perusahaan akan selalu berusaha memperoleh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) : Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Laporan Keuangan Menurut Kasmir (2012:7), laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu.
Lebih terperincisamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan
BAB II TIJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Definisi Laporan Keuangan Laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan tertentu antara elemen yang satu dengan elemen yang lain dalam suatu laporan
Lebih terperinciANALISIS KEUANGAN. o o
ANALISIS KEUANGAN Analisis rasio keuangan merupakan dasar untuk menilai dan menganalisa prestasi operasi perusahaan. Analisis rasio keuangan juga dapat digunakan sebagai kerangka kerja perencanaan dan
Lebih terperinciAnalisis Laporan Keuangan
Bahan Kuliah Manajemen Keuangan Bisnis I Pertemuan IV Analisis Laporan Keuangan Dosen : Suryanto, SE., M.Si Analisis Laporan Keuangan Analisis Indeks Analisis Common Size Analisis Rasio Keuangan Analisis
Lebih terperinciPENGARUH FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP RETURN ON EQUITY DAN EARNING PER SHARE PADA PT PAKUWON JATI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP RETURN ON EQUITY DAN EARNING PER SHARE PADA PT PAKUWON JATI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK Mulyasari email: ame.meme@ymail.com Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil. Dimana melemahnya nilai investasi di Indonesia serta ketidakstabilan mata uang dollar
Lebih terperinci