SISTEM PENGISIAN SIRKUIT SISTEM PENGISIAN
|
|
- Handoko Hardja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SISTEM PENGISIAN SIRKUIT SISTEM PENGISIAN
2 PEMERIKSAAN PADA KENDARAAN Periksa komponen-komponen system berikut: 1. Penyimpangan (defleksi) tali kipas: Defleksi tali kipas: 7 11 mm dengan gaya tekan 10 kg. Alat pengukur defleksi tali kipas. (Tension gauge BT-33-73F) Defleksi tali kipas: lbs. 2. Sekering-sekering 3. Pemasangan kabel alternator dan regulator.
3
4
5
6 ALTERNATOR MEMBONGKAR 1. Bongkaran komponen berikut menurut urutan seperti tampak pada gambar.
7 2. bongkar komponen berikut menurut urutan seperti tampak pada gambar.
8
9 Ungkit drive end frame (rangka uijung penggerak) dari stator lalu dipisahkan. Catatan Hati-hati jangan mengungkit pada bagian koil stator. Lepaskan mur puli. Buka bantalan menggunakan SST ( ) Lepaskan solderan masing-masing pemegang kabel stator pada rectifier. -perhatian- Lindungi rectifier dengan tang lancip agar tidak terkena panas yang berlebihan.
10 PEMERIKSAAN DAN PERBAIKAN Rotor 1. Pengetesan kebocoran Tahanan : Tanpa IC regulator 3,9 4,1Ω Dengan IC Regulator 2,8 3,0 Ω 2. Pengetesan hubungan dengan massa (Ground test) Tester harus menunjukkan tak terhingga Bantalan Periksa bantalan kemungkinan aus atau kasar. Stator 1. Pengetesan sirkuit terbuka. Periksa bahwa terdapat hubungan antara tiap-tiap ujung gulungan kabel (coil lead).
11
12 2. Pengetesan hubungan dengan massa. Periksa bahwa tidak terdapat hubungan antara masing-masing ujung gulungan kabel dan inti stator. Sikat dan Pemegang Sikat 1. Ukur panjang sikat yang menonjol. Panjang bagian yang menonjol: Minimal 5,5 mm. 2. Mengganti Sikat (1) Lepaskan solderan sikat kemudian lepaskan sikat berikut pegasnya. (2) Pasang dan solder kembali sikat dan pegas. Panjang bagian yang menonjol: 12,5 mm Rektifier (Jenis 30, 40 & 45A) 1. Pemegang sikat bagian positif. Hubungkan ujung positif ohmmeter dengan terminal B dan ujung negative ohmmeter dengan terminal rectifier. Jika tidak terdapat hubungan (arus), rectifier harus diganti.
13 2. Tukarkan penempatan ujung pengindera tester secara berbalikan kemudian lakukan pemeriksaan kembali. Jika ada hubungan rectifier harus diganti. 3. Pemegang rectifier bagian negative. Hubungkan ujung pengindera positif ohm meter dengan terminal rectifier dan ujung negative dengan terminal E. Jika tidak terdapat hubungan rectifier assy harus diganti. 4. Tukar kutub dari ujung-ujung alat uji lalu adakan pemeriksaan kembali. Jika terdapat hubungan, rectifier assy harus diganti. Diode (dengan IC Regulator) 1. Hubungkan ujung pengindera positif tester (+) pada sisi resistor, dan ujung negatif pada sisi lain diode. Jika tidak ada hubungan, rakitan rectifier harus diganti.
14
15 2. Tukar tempat ujung-ujung pengindera tester berbalikan. Kemudian periksa kembali. Jika terdapat hubungan, rakitan rectifier harus diganti. Resistor (dengan IC Regulator) Periksa tahanan kabel resistor dengan ohmmeter. Jika tak ada hubungan, rakitan rectifier harus diganti. Tahanan : 1,0 2,0 Ω Field Diode (dengan IC Regulator) 1. Hubungkan ujung pengindera positif (+) tester pada terminal L dan ujung pengindera negative (-) tester pada terminal rectifier. Jika tidak terdapat hubungan, rakitan rectifier harus diganti. 2. Tukar penempatan ujung-ujung pengindera tester, berbalikan. Kemudian periksa kembali. Jika terdapat hubungan, rakitan rectifier harus diganti.
16 Rectifier (Jenis 50A) 1. Pemegang rectifier bagian positif. Hubungan ujung pengindera positif (+) ohmmeter dengan pemegang rectifier dan ujung pengindera negative (-) dengan terminal rectifier. Jika tidak ada hubungan, rekitan rectifier harus diganti. 2. Tukar tempat ujung-ujung pengindera dan lakukan pemeriksaan kembali. Jika terdapat hubungan, rectifier assy harus diganti.
17 3. Pemegang rektifier bagian negative. Hubungkan ujung pengindera positif (+) ohmmeter dengan terminal rektifier dan ujung pengindera negative (-) dengan pengindera negative (-) dengan pemegang rektifier. Jika tidak terdapat hubungan assy rektifier harus diganti. 4. Tukar letak ujung-ujung pengindera kemudian lakukan pemeriksaan kembali. Jika terdapat hubungan rakitan rektifier harus diganti.
18 MERAKIT 1. Rakitlah komponen berikut menurut urutan seperti tampak pada gambar.
19 2. Rakit komponen berikut menurut urutan seperti tampak pada gambar.
20 Patrilah setiap gang ujung kawat rektifier atau seperti tampak pada gambar.
21 Rakit rangka ujung belakang dengan pemegang rektifier dengan isolatornya. Rakit tutup ujung belakang dengan isolator Dengan menggunakan pengepress ( alat penekan ), tekanlah bantalan belakang pada poros rotor.
22 Dengan menggunakan SST, tekan dan putar rakitan rangka ujung pada poros rotor. SST ( ) Pasang semua collar seperti diperlihatkan oleh gambar. Kencangkan mur hingga momen spesifikasi.. Momen spesifikasi: 5,0-7,5 kg-m Pasang poros rotor 1. Tekuklah ujung kawat-kawat penghubung rektifier ke belakang, menjauhi rotor.
23 2. Masukkan semua sikat untuk sementara tahan dengan kawat yang dimasukkan melalui lubang di rangka ujung belakang 3. Periksa bahwa rotor berputar dengan halus Berikan perapat pada lubang service sikat. PENGATUR ALTERNATOR
24 (ALTERNATOR REGULATOR) PEMERIKSAAN & PENYETELAN Periksa keadaan pemasangan konektor sebelum melakukan pemeriksaan terhadap regulator (pengatur alternator) Jangan lupa melepas soket regulator pada waktu melakukan pemeriksaan dan penyetelan.
25 Periksa masing-masing titik kontak kemungkinan terbakar atau rusak berat. Jika cacat gantilah. Penyetelan Tegangan Untuk menyetel tekuklah lengan penyetelan voltage regulatornya. Tegangan regulator :13,8 Pengukuran tahanan antara terminal. Tahanan IG-F Voltage regulator (pengatur tegangan) Terbuka 0 Tertutup : kira-kira 11 L E Relai tegangan Terbuka 0 Tertutup : kira-kira 100
26 B E Relai tegangan Terbuka : tak terhingga Tertutup : kira-kira 100 B - L Relai tegangan Terbuka : tak terhingga Tertutup : 0 N E Kira-kira 23
MEMPERBAIKI SISTIM STARTER DAN PENGISIAN OTO.KR
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR OTOMOTIF SUB SEKTOR KENDARAAN RINGAN MEMPERBAIKI SISTIM STARTER DAN PENGISIAN BUKU KERJA DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH. ditemukan sistem pengisian tidak normal pada saat engine tidak dapat di start
BAB III ANALISIS MASALAH A. Tinjauan masalah Umumnya, pengemudi akan menyadari bahwa pada sistem pengisian terjadi gangguan bila lampu tanda pengisian menyala. Sebagai tambahan, sering ditemukan sistem
Lebih terperinciSISTEM START SIRKUIT SISTEM START JENIS BIASA PENGETESAN KEMAMPUAN KERJA STARTER
SISTEM START SIRKUIT SISTEM START JENIS BIASA PENGETESAN KEMAMPUAN KERJA STARTER PENGETESAN KERJA TANPA BEBAN Jepitlah starter dengan catok untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. 1. Hubungkan starter
Lebih terperinciUNIT FINAL DRIVE (GARDAN) KL.XII MO/JOB 01 TEKNIK KENDARAAN RINGAN
PCPT UNIT FINAL DRIVE (GARDAN) KL.XII MO/JOB 01 TEKNIK KENDARAAN RINGAN TEAM GURU TKR I. Tujuan Pembelajaran Setelah selesai praktik peserta didik dapat : 1. Mengetahui komponen-komponen unit final drive
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. mobil seperti motor stater, lampu-lampu, wiper dan komponen lainnya yang
7 BAB II LANDASAN TEORI A. LANDASAN TEORI 1. Pembebanan Suatu mobil dalam memenuhi kebutuhan tenaga listrik selalu dilengkapi dengan alat pembangkit listrik berupa generator yang berfungsi memberikan tenaga
Lebih terperinciTabel 4.1. Komponen dan Simbol-Simbol dalam Kelistrikan. No Nama Simbol Keterangan Meter analog. 1 Baterai Sumber arus
BAB 4 RANGKAIAN LISTRIK DAN PERBAIKANNYA 4.1. Pendahuluan Rangkaian listrik merupakan satu sistem yang terdiri dari beberapa komponen kelistrikan dan kabel-kabel penghantar yang menghubungkan satu komponen
Lebih terperinciBAB III ANALISIS KASUS. Table 3.1 Gangguan Pada Sistem Windshield Wiper. Gangguan Kemungkinan kerusakan Cara perbaikan. 2. Kontak logam ke logam
BAB III ANALISIS KASUS A. Temuan Masalah Bab ini mengemukakan tentang gangguan dan perbaikan tentang windshield wiper dimulai dari pembongkaran, pemeriksaan, penggantian dan pemasangan. Table 3.1 Gangguan
Lebih terperinciTROUBLE SHOOTING DAN PENGUJIAN SISTEM PENGISIAN PADA TOYOTA KIJANG INNOVA 1TR-FE
TUGAS AKHIR TROUBLE SHOOTING DAN PENGUJIAN SISTEM PENGISIAN PADA TOYOTA KIJANG INNOVA 1TR-FE Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Diploma 3 Untuk Menyandang Sebutan Ahli Madya Disusun
Lebih terperinciBAB V SISTEM PENGISIAN (CHARGING SYSTEM)
44 BAB V SISTEM PENGISIAN (CHARGING SYSTEM) a. Uraian Fungsi baterai pada automobile adalah untuk mensuplai kebutuhan listrik pada komponen-kompenen listrik pada mobil tersebut seperti motor starte, lampu-lampu
Lebih terperinciALTENATOR. Gambar 1. Altenator
ALTENATOR Gambar 1. Altenator 1. Fungsi Alatenator Altenator Berfungsi sebagai pengubah energi mekanis berupa putaran dari mesin menjadi tenaga listrik. Energi putar di hubungkan melalui V-belt/Vribbed
Lebih terperinci12/1/2012. Belitan medan. Sumber AC 1 Fasa. Sikat-sikat dihubungsingk atkan. Jangkar DC
12/1/2012 Sumber AC 1 Fasa Sikat-sikat dihubungsingk atkan Belitan medan U S Jangkar DC 1 Motor tidak dapat start, sedangkan sakelar tertutup. 1. Sekering putus 2. Bantalan aus 3. Sikat melekat pada pemegang
Lebih terperinciECS (Engine Control System) TROOT024 B3
ECS (Engine Control System) TROOT024 B3 Diagnosa Ignition Control Sistem Tujuan Umum : Peserta dapat mengidentifikasi fungsi, konstruksi, cara kerja sistem control ngine Peserta dapat mendiagnosa dan memperbaiki
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH. 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova. yang diamati pada Toyota Kijang Innova Engine 1 TR-FE masih bekerja
BAB III ANALISIS MASALAH 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova Setelah melakukan pengamatan di pada objek cara kerja sistem starter yang diamati pada Toyota Kijang Innova Engine 1 TR-FE masih
Lebih terperinciBAB III METODE PELAKSANAAN. Yamaha Mio di Laboratorium, Program Vokasi Universitas Muhammadiyah
BAB III METODE PELAKSANAAN 1.1 Tempat Pelaksanaan Dalam pelaksanaan serta pengujian tugas akhir ini, penulis melakukan pengerjaan merangkai dan menguji sistem pengapian dan pengisian sepeda motor Yamaha
Lebih terperinci: Memelihara/servis engine dan komponen-komponenya(engine. (Engine Tune Up)
SMK MA ARIF SALAM KABUPATEN MAGELANG JOBSHEET (LEMBAR KERJA) KODE : /PMO/VIII/12 Mata Pelajaran : Motor Otomotif (PMO) Guru : Edi Purwanto Memelihara/servis engine dan komponen-komponenya (Engine Tune
Lebih terperinciKelas pada Sistem Starter
SMK NEGERI 2 CILACAP MEKANIK OTOMOTIF SEMESTER JOB I. LISTRIK OTOMOTIF Nama Perawatan Dan Perbaikan Kelas pada Tgl Praktek Sistem Starter Tgl Periksa TUJUAN 1. Siswa dapat mengetahui rangkaian sistem starter.
Lebih terperinciBAB III PEMBUATAN PERAGA KELISTRIKAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG 5 K. untuk menghasilkan mesin serta dipertahankan agar tetap hidup.
BAB III PEMBUATAN PERAGA KELISTRIKAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG 5 K 3.1 Pengertian Kelistrikan mesin ialah sistem kelistrikan otomatisasi dipergunakan untuk menghasilkan mesin serta dipertahankan agar tetap
Lebih terperinciSISTEM STATER ELEKTRIK
SISTEM STATER ELEKTRIK Fungsi dan Jenis Sistem Stater System stater berfungsi sebagai penggerak mula agar mesin bias bekerja. Ada beberapa jenis stater, diantarannya : a. Stater mekanik Adalah stater yang
Lebih terperinciTUGAS AKHIR IDENTIFIKASI SISTEM PENGISIAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG INNOVA 1TR-FE. Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Diploma III
TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI SISTEM PENGISIAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG INNOVA 1TR-FE Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Diploma III untuk Menyandang Sebutan Ahli Madya Teknik Mesin Oleh
Lebih terperinciLEMBAR KERJA SISWA TUNE UP MESIN 4 Tak 4 SILINDER
LEMBAR KERJA SISWA TUNE UP MESIN 4 Tak 4 SILINDER Petunjuk Lembar Kerja Siswa Ikuti prosedur Tune Up seperti pada video yang anda saksikan Tayangan dan petunjuk di video adalah terbatas, tetapi prosedur
Lebih terperinciANALISA SISTEM PENGISIAN DAN TROUBLE SHOOTING PADA TOYOTA KIJANG 5K
ANALISA SISTEM PENGISIAN DAN TROUBLE SHOOTING PADA TOYOTA KIJANG 5K Laporan Proyek Akhir Disusun dalam rangka menyelesaikan Studi Diploma III untuk memperoleh gelar Ahli Madya Teknik Mesin Oleh Muhamad
Lebih terperinciD. LANGKAH KERJA a. Langkah awal sebelum melakukan Engine Tune Up Mobil Bensin 4 Tak 4 silinder
JOB SHEET DASAR TEKNOLOGI A. TUJUAN : Setelah menyelesaikan praktek ini diharapkan siswa dapat : 1. Dapat menjelaskan prosedur tune up 2. Dapat melakukan prosedur tune up dengan benar 3. Dapat melakukan
Lebih terperinciTune Up Mesin Bensin TUNE UP MOTOR BENSIN
TUNE UP MOTOR BENSIN 1 Membersihkan Saringan Udara Ganti bila sudah kotor belebihan Semprot dengan udara tekan dari arah berlawanan dengan arah aliran udara masuk 2 Periksa Oli Mesin Periksa : Jumlah Oli
Lebih terperinciBAB IV HASIL & PEMBAHASAN
BAB IV HASIL & PEMBAHASAN 4.1 Pembahasan Sistem Kelistrikan Bodi 1. Lampu kepala Jika lampu kepala memiliki spesifikasi 12V-25/25W maka tahananya adalah sebagai berikut : a. Tahanan lampu dekat 25 = 7
Lebih terperinciPENINGKATAN KOMPETENSI PENGUKURAN SISTEM PENGISIAN DENGAN PENERAPAN ALAT PERAGA SISTEM PENGISIAN BERBASIS KERJA RANGKAIAN
i PENINGKATAN KOMPETENSI PENGUKURAN SISTEM PENGISIAN DENGAN PENERAPAN ALAT PERAGA SISTEM PENGISIAN BERBASIS KERJA RANGKAIAN Skripsi Diajukan dalam rangka menyelesaikan Studi Strata 1 Untuk mencapai gelar
Lebih terperinciTUNE UP MESIN TOYOTA SERI 4K dan 5K
SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI ENGINE TUNE UP MESIN TOYOTA SERI 4K dan 5K Nama Siswa No. Absen Kelas Jurusan : : : : 74 TUNE UP MESIN BENSIN 4 LANGKAH PENGERTIAN TUNE UP Jumlah kendaraan mobil sampai
Lebih terperinciGambar 3.1 : Kondisi motor baik
Pada bab ini, kita mempelajari bagaimana cara membongkar kumparan pada Motor listrik khususnya kumparan pada motor induksi satu phasa maupun tiga phasa. Sebelum melakukan pembongkaran pada motor, hendaknya
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem Pengisian Sepeda Motor
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Pengisian Sepeda Motor Sistem pengisian adalah gabungan dari beberapa komponen pengisian seperti generator (alternator), regulator dan baterai
Lebih terperinciBAB IV PERAWATAN KOMPRESOR AC PADA TOYOTA FORTUNER
Laporan Kerja Praktek 34 BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR AC PADA TOYOTA FORTUNER 4.1 Tahapan-Tahapan Perawatan Sebelum mobil diberikan perawatan, mobil tersebut terlebih dahulu harus diperiksa di WO ( Working
Lebih terperinciTROUBLE SHOOTING PADA SISTEM PENGAPIAN CDI - AC SEPEDA MOTOR HONDA ASTREA GRAND TAHUN Abstrak
TROUBLE SHOOTING PADA SISTEM PENGAPIAN CDI - AC SEPEDA MOTOR HONDA ASTREA GRAND TAHUN 1997 Indra Joko Sumarjo 1, Agus Suprihadi 2, Muh. Nuryasin 3 DIII Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Jln. Mataram
Lebih terperinciBAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN
BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN 12.1. Pendahuluan Bab ini berisi sistem kelistrikan bodi yang berhubungan dengan suatu pengukur bagi pengemudi yang sebagian atau keseluruhannya berada pada panel
Lebih terperinciSistem Pengapian CDI AC pada Sepeda Motor Honda Astrea Grand Tahun 1997 ABSTRAK
Sistem Pengapian CDI AC pada Sepeda Motor Honda Astrea Grand Tahun 1997 Kusnadi D-III Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Tegal. ABSTRAK Sistem pengapian merupakan sistem yang menghasilkan tegangan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Alternator Alternator atau yang lebih kita kenal sebagai "Dinamo Amper" merupakan suatu unit yang berfungsi sebagai power supply dan charging syste. Fungsi alternator adalah
Lebih terperinciSISTEM PENGISIAN DAIHATSU ESSPAS TAHUN 1991
SISTEM PENGISIAN DAIHATSU ESSPAS TAHUN 1991 1) Kurniawan Joko Nugroho 2) Ahmad Haryono Jurusan Teknik Mesin / OtomotifPoliteknik Pratama Mulia Surakarta ABSTRACT To analyze the charging system trouble
Lebih terperinciPENGERING RAMBUT. Gambar 1. Pengering Rambut
PENGERING RAMBUT I. Tujuan Praktek : Dapat memahami cara kerja dari pengering rambut Dapat mengatasi permasalahan seputar pengering rambut Dapat merawat pengering rambut dengan baik II. Dasar Teori Hair
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sistem Alternator Alternator adalah peralatan elektromekanis yang mengkonversikan energi mekanik menjadi energi listrik arus bolak-balik. Pada prinsipnya, generator listrik
Lebih terperinciNo. Nama Komponen Fungsi
Jobsheet Baterai / Aki PROSEDUR MELEPAS BATERAI 1. Matikan mesin atau putar kunci kontak pada posisi OFF. 2. Buka tutup tempat baterai atau body pada sepeda motor. 3. Kendorkan terminal baterai negatif
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Genset Genset (Generator set) adalah perangkat kombinasi antara pembangkit listrik (generator) dan mesin penggerak yang digabung dalam satu set unit untuk menghasilkan tenaga
Lebih terperinciGIGI KEMUDI TYPE BOLA BERSIRKULASI
PRAKTEK GIGI KEMUDI TYPE BOLA BERSIRKULASI 1. Tujuan Khusus Pembelajaran 2. Alat P e s e r t a b e l a j a r d a p a t Membongkar gigi kemudi type bola bersirkulasi Memeriksa bagian-bagian gigi kemudi
Lebih terperinciJURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN Jl. Dr. Setiabudhi No. 207 Bandung UJIAN TEORI PRAKTEK ENGINE
Lebih terperinciRing II mm. Ukuran standar Batas ukuran Hasil pengukuran Diameter journal
Celah antara ring piston dengan - - silinder I II III IV Ring I 0.02 0.02 0.02 0.02 Ring II 0.02 0.02 0.02 0.02 alurnya Gap ring piston - - silinder I II III IV Ring I 0.30 0.20 0.30 0.20 Tebal piston
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
No. JST/OTO/OTO410/14 Revisi : 02 Tgl : 6 Februari 2014 Hal 1 dari 10 I. Kompetensi : Setelah melaksanakan praktik, mahasiswa diharapkan dapat : 1. Mengidentifikasi komponen sistem bahan bakar, kontrol
Lebih terperinciPetunjuk : Berilah Tanda Silang (X) pada salah satu jawaban yang paling tepat
Petunjuk : Berilah Tanda Silang (X) pada salah satu jawaban yang paling tepat 1. Menurut gambar di bawah ini jaket air (water jacket) ditunjukkan oleh 1 5 7 2 8 9 6 3 4 a. No. 1 b. No. 2 c. No. 3 d. No.
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
No. JST/OTO/OTO410/13 Revisi: 03 Tgl: 22 Agustus 2016 Hal 1 dari 10 I. Kompetensi: Setelah melaksanakan praktik, mahasiswa diharapkan dapat: 1. Mengidentifikasi komponen sistem bahan bakar, kontrol udara
Lebih terperinciPembacaan skala dan hasil pengukuran hambatan listrik =
Nama : Kelas : No : LKS PENGUKURAN HAMBATAN, TEGANGAN DAN KUAT ARUS LISTRIK A. Tujuan Percobaan Setelah melakukan percobaan, siswa diharapkan dapat: 1. Mengukur besar hambatan listrik 2. Mengukur besar
Lebih terperinciENGINE STAND SISTEM PENGISIAN MESIN BENSIN EMPAT SILINDER
Momentum, Vol 2, No 1, April 2006 : 26-35 ENGINE STAND SISTEM PENGISIAN MESIN BENSIN EMPAT SILINDER A. Walujodjati *) Abstrak Pada saat ini perkembangan dunia industri semakin maju pesat, bersamaan dengan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian Rekondisi dan modifikasi
BAB II DASAR TEORI Pendekatan pemecahan masalah dapat digunakan untuk merekondisi sepeda motor Honda C86 tahun 1986. Salah satu hal yang menyangkut pendekatan pemecahan masalah adalah dasar teori. Dasar
Lebih terperinciPT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk HONDA SALES OPERATION TECHNICAL SERVICE DIVISION TRAINING DEVELOPMENT ASTRA HONDA TRAINING CENTRE PELATIHAN MEKANIK TINGKAT - I BONGKAR & PASANG MESIN MENURUNKAN MESIN SEPEDA
Lebih terperinciGIGI KEMUDI TYPE RAK DAN PINION
PRAKTEK GIGI KEMUDI TYPE RAK DAN PINION 1. Tujuan Khusus Pembelajaran P e s e r t a b e l a j a r d a p a t Membongkar gigi kemudi type rak dan pinion Memeriksa bagian-bagian gigi kemudi type rak dan pinion
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Troubleshooting Sistem Pengapian Dan Pengisian Sepeda Motor. 1. Cara Kerja Sistem Pengapian Sepeda Motor Yamaha Mio
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Troubleshooting Sistem Pengapian Dan Pengisian Sepeda Motor Yamaha Mio 4.1.1 Sistem Pengapian Yamaha Mio ( DC ) 1. Cara Kerja Sistem Pengapian Sepeda Motor Yamaha Mio Pada
Lebih terperinciPERAWATAN DAN PERBAIKAN GARDAN
SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI SISTEM PEMINDAH TENAGA (SPT) PERAWATAN DAN PERBAIKAN GARDAN 68 PRAKTEK PERAWATAN DAN PERBAIKAN GARDAN 1. Gambar komponen-komponen differential. 17 12 15 4 1 2 3 7 18 13
Lebih terperinciBAB III METODE PELAKSANAAN. stater sepeda motor Yamaha Mio di kampus Universitas Muhammadiyah. 15 Februari 2016 sampai dengan tanggal 15 Agustus 2016.
BAB III METODE PELAKSANAAN 3.1 Tempat Dan Waktu 1. Tempat Dalam pelaksanaan serta pengujian tugas akhir ini, penulis melakukan pengerjaan merangkai dan menguji sistem kelistrikan bodi penerangan dan motor
Lebih terperinciPERAWATAN & PERBAIKAN SISTEM TRANSMISI MANUAL
SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI SISTEM PEMINDAH TENAGA (SPT) PERAWATAN & PERBAIKAN SISTEM TRANSMISI MANUAL 48 PRAKTEK PERAWATAN DAN PERBAIKAN TRANSMISI MANUAL 1. Gambar Komponen Transmisi Manual. 2.
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK
MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK TIM PENYUSUN DIANA RAHMAWATI, S.T., M. T HARYANTO, S.T., M.T KOKO JONI, S.T., M.Eng ACHMAD UBAIDILLAH, S.T., M.T RIZA ALFITA, S.T., MT MIFTACHUL ULUM, S.T., M.T
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Gambar 3.1 Diagram alir 30 3.2 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Waktu dan tempat untuk pelaksanaan pemeriksaan dan analisis sensor dan aktuator simulator Engine
Lebih terperinciBAB IV PERAWATAN REM CAKRAM TIPE ABS
BAB IV PERAWATAN REM CAKRAM TIPE ABS 4.1. Tujuan Perawatan Perawatan dan perbaikan merupakan suatu hal yang sangat penting agar suatu alat atau mesin dapat bekerja dengan baik. Karena dengan sistem perawatan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. stand dari pengapian ac dan pengisian dc yang akan di buat. Dalam metode
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Proses Perancangan Proses perancangan adalah proses pembuatan sketsa atau gambar awal bentuk stand dari pengapian ac dan pengisian dc yang akan di buat. Dalam metode perancangan
Lebih terperinciBAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION. Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin,
BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION 3.1. Tempat Pelaksanaan Tugas Akhir Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin, Politenik Muhammadiyah Yogyakarta. Pelaksanaan dilakukan
Lebih terperinciRencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RPKPM).
Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RPKPM). Pertemuan ke Capaian Pembelajaran Topik (pokok, subpokok bahasan, alokasi waktu) Teks Presentasi Media Ajar Gambar Audio/Video Soal-tugas Web Metode Evaluasi
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI DIAMETER PULLY ALTERNATOR KONVENSIONAL TERHADAP PENGISIAN PADA TOYOTA KIJANG 5K
PENGARUH VARIASI DIAMETER PULLY ALTERNATOR KONVENSIONAL TERHADAP PENGISIAN PADA TOYOTA KIJANG 5K Muhadrin 1, Kadir 2,Muhammad Hasbi 3 1 Alumni Sarjana Teknik S-1 Mesin, Fakultas Teknik Universitas Halu
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN. HALAMAN PENGESAHAN. HALAMAN PERSEMBAHAN. KATA PENGANTAR. DAFTAR GAMBAR. BAB I PENDAHULUAN 1
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN. HALAMAN PENGESAHAN. KEASLIAAN MOTTO HALAMAN PERSEMBAHAN. ABSTRAK KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR. DAFTAR TABEL.. i ii iii iv v vi vii viii
Lebih terperinciBAB I V PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN Membongkar Dan Merakit Kembali Transmisi Manual
20 BAB I V PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 PROSES PENGERJAAN TRANSMISI 4.1.1 Membongkar Dan Merakit Kembali Transmisi Manual Catatan : Transmisi manual yang ditinjau dalam servis ini adalah transmisi manual
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAAN 4.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI KOPLING Kopling adalah satu bagian yang mutlak diperlukan pada truk dan jenis lainnya dimana penggerak utamanya diperoleh dari hasil pembakaran di dalam silinder
Lebih terperinciGambar Lampu kepala
BAB 10 SISTEM PENERANGAN (LIGHTING SYSTEM) 10.1. Pendahuluan Penerangan yang digunakan di kendaraan diklasifikasikan berdasarkan tujuannya: untuk penerangan, untuk tanda atau informasi. Contoh, lampu depan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS KASUS
A. Analisis BAB III ANALISIS KASUS Penulis mengumpulkan data-data teknis pada mobil Daihatsu Gran Max Pick Up 3SZ-VE dalam menganalisis sistem suspensi belakang untuk kerja pegas daun (leaf spring), dimana
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK
MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK Tim penyusun: Diana Rahmawati, S. T., M. T. Haryanto, S. T., M. T. Koko Joni, S. T., M. Eng. Achmad Ubaidillah, S. T., M. T. Riza Alfita, S. T., M. T. Miftachul
Lebih terperinciMembongkar Sistem Kemudi Tipe Rack And Pinion
Jobsheet Membongkar Sistem Kemudi Tipe Rack And Pinion 1. Tujuan Siswa mengenal komponen sistem kemudi Tipe Rack and Pinion Siswa memahami cara kerja sistem kemudi Tipe Rack and Pinion Siswa mampu membongkar
Lebih terperinciPENGGUNAAN MOTOR LISTRIK PADA HAIRDRYER
PENGGUNAAN MOTOR LISTRIK PADA HAIRDRYER Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Penggunaan Mesin Listrik Disusun oleh : Nur Rizki Kurniati 3.31.13.1.14 PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK JURUSAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Perancangan Dan Pembuatan Mesin preheat pengelasan gesek dua buah logam berbeda jenis yang telah selesai dibuat dan siap untuk dilakukan pengujian dengan beberapa
Lebih terperinciBAB I MENGENAL SISTEM KEMUDI MANUAL PADA MOBIL
BAB I MENGENAL SISTEM KEMUDI MANUAL PADA MOBIL Fungsi sistem kemudi Sistem kemudi pada kendaraan berfungsi untuk merubah arah gerak kendaraan melalui roda. Sistem kemudi harus dapat memberikan informasi
Lebih terperinciBAB I DASAR-DASAR KELISTRIKAN
BAB I DASAR-DASAR KELISTRIKAN 1. Pengertian Listrik adalah salah satu bentuk energi yang tidak dapat dilihat dengan kasat mata, tetapi dapat dirasakan akibat dan manfaatnya. Listrik berasal dari kata electric
Lebih terperinciEKSPERIMEN ALAT PERAGA SISTEM PENGISIAN BERBASIS LED SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MEMELIHARA SISTEM PENGISIAN KONVENSIONAL PADA MOBIL
EKSPERIMEN ALAT PERAGA SISTEM PENGISIAN BERBASIS LED SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MEMELIHARA SISTEM PENGISIAN KONVENSIONAL PADA MOBIL SKRIPSI Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Alat Penelitian Susunan peralatan yang akan digunakan pada penelitian alat konversi energi listrik mekanik dari laju kendaraan sebagai berikut: 1 2 8 9 3 4 7 5 6 Gambar 3.1.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di PT. INDORAMA SYNTHETICS, Tbk Jatiluhur Purwakarta. Yang akan dijadikan subjek skripsi adalah motor induksi 3 fasa yang
Lebih terperinci3.2 Tempat Penelitian 1. Mototech Yogyakarta 2. Laboratorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara mengadakan penelitian agar pelaksanaan dan hasil penelitian dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Penelitian ini
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Desember 2012 - April 2013 di Laboratorium Motor Bakar Teknik Mesin Universitas Lampung. B. Alat dan bahan
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK
MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK Tim penyusun: Diana Rahmawati, S. T., M. T. Haryanto, S. T., M. T. Koko Joni, S. T., M. Eng. Achmad Ubaidillah, S. T., M. T. Riza Alfita, S. T., M. T. Miftachul
Lebih terperinciBAB 13 SISTEM KELISTRIKAN TAMBAHAN (ASESORIS)
BAB 13 SISTEM KELISTRIKAN TAMBAHAN (ASESORIS) 13.1. Pendahuluan Sistem kelistrikan tambahan merupakan sistem di luar sistem utama namun memiliki fungsi yang tidak kalah penting. Faktor keamanan dan kenyamanan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PERAKITAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PERAKITAN ALAT 3.1 Tujuan Perancangan Adapun tujuan dari perancangan alat ini adalah untuk menghasilkan suatu model electrical trainer yang diharapkan dapat mempermudah dalam proses
Lebih terperinciPERTEMUAN 12 ALAT UKUR MULTIMETER
PERTEMUAN 12 ALAT UKUR MULTIMETER PENGERTIAN Multimeter adalah suatu alat yang dipakai untuk menguji atau mengukur komponen disebut juga Avometer, dapat dipakai untuk mengukur ampere, volt dan ohm meter.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENDAHULUAN Sistem Pengisian Konvensional Pembangkit listrik pada alternator menggunakan prinsip induksi yaitu perpotongan antara penghantar dengan garis-garis gaya magnet.
Lebih terperinci(Indonesian) DM-TRPD Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman. Pedal DEORE XT PD-T8000
(Indonesian) DM-TRPD001-02 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE Pedal DEORE XT PD-T8000 DAFTAR ISI PENGUMUMAN PENTING... 3 UNTUK MENJAGA KESELAMATAN... 4
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Hasil pengukuran kelistrikan bodi Yamaha Mio. No. Pengukuran Hasil / Kondisi Standar
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pemeriksaan Tabel 4.1. Hasil pengukuran kelistrikan bodi Yamaha Mio No. Hasil / Kondisi Standar 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 tahanan sekering voltase battery Tegangan pada
Lebih terperinciPembakaran. Dibutuhkan 3 unsur atau kompoenen agar terjadi proses pembakaran pada tipe motor pembakaran didalam yaitu:
JPTM FPTK 2006 KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BUKU AJAR NO 2 Motor Bensin TANGGAL : KOMPETENSI Mendeskripsikan
Lebih terperinciSISTEM PROTEKSI PADA GENERATOR
SISTEM PROTEKSI PADA GENERATOR GANGGUAN PADA GENERATOR Pada Sirkit Listrik Generator yang menyebabkan tripnya PMT, pada umumnya disebabkan oleh : 1. Gangguan diluar seksi generator tetapi PMT generator
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktek Industri B. Tujuan Praktek Industri
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktek Industri Perkembangan teknologi yang semakin canggih khususnya dibidang otomotif, diharapkan adanya sumber daya manusia yang mampu menjalankan dan menciptakan
Lebih terperinciAlat Ukur Listrik. Modul 1 PENDAHULUAN
Modul 1 Alat Ukur Listrik K PENDAHULUAN Drs. Purwanto Fadjar, H.M. Dwa Desa Warnana, M.Si. ita sudah biasa menggunakan peralatan teknik, yang sebagian besar terdiri dari alat-alat listrik. Listrik yang
Lebih terperinciSistem Pengisian. Waktu : 8 Jam. Materi
Sistem Pengisian Tujuan : 1. Peserta dapat mengidentifikasi komponen sistem pengisian 2. Peserta dapat mendiagnosis gangguan pada sistem pengisian 3. Peserta dapat memperbaiki gangguan yang terjadi pada
Lebih terperinciBAB II MOTOR ARUS SEARAH
BAB II MOTOR ARUS SEARAH 2.1 Umum Motor arus searah (motor DC) adalah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus searah sangat identik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. perancangan yaitu tahap identifikasi kebutuhan, perumusan masalah, sintetis, analisis,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Perancangan Mesin Pemisah Biji Buah Sirsak Proses pembuatan mesin pemisah biji buah sirsak melalui beberapa tahapan perancangan yaitu tahap identifikasi kebutuhan, perumusan masalah,
Lebih terperinciMEMPERBAIKI SISTEM PENGAPIAN OTO.KR
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR OTOMOTIF SUB SEKTOR KENDARAAN RINGAN MEMPERBAIKI SISTEM PENGAPIAN BUKU KERJA DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN
Lebih terperinciSISTEM PENGISIAN DAN PENERANGAN
KODE MODUL SPD. OTO 225-02 Fakultas Teknik UNY Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif SISTEM PENGISIAN DAN PENERANGAN Penyusun : Beni Setya Nugraha, S.Pd.T. Sistem Perencanaan Penyusunan Program dan Penganggaran
Lebih terperinciPENGARUH DIAMETER KAWAT DAN JUMLAH LILITAN SPULL ALTERNATOR TERHADAP ARUS DAN TEGANGAN YANG DIHASILKAN SKRIPSI
PENGARUH DIAMETER KAWAT DAN JUMLAH LILITAN SPULL ALTERNATOR TERHADAP ARUS DAN TEGANGAN YANG DIHASILKAN SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jenjang Strata Satu (S1)
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Gambar 4.1 Alur proses reparasi mesin cuci
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PERBAIKAN/PENGGANTIAN KOMPONEN YANG RUSAK PENGECEKAN CAPASITOR, DINAMO, SAKLAR TIMER PENGECEKAN INSTALASI POWER INPUT UNIT Gambar 4.1 Alur proses reparasi mesin cuci Alur
Lebih terperinci1. EMISI GAS BUANG EURO2
1. EMISI GAS BUANG EURO2 b c a Kendaraan Anda menggunakan mesin spesifikasi Euro2, didukung oleh: a. Turbocharger 4J 4H Turbocharger mensuplai udara dalam jumlah yang besar ke dalam cylinder sehingga output
Lebih terperinciBersihkan Socket. Pengetesan Socket
Pemecahan Auto Light Mari kita asumsikan mobil atau truk ringan terkendala dengan lampu atau dua yang tidak bekerja. Di mana tepatnya Anda mulai? Mari kita mulai dari awal dan meneliti bagaimana pencahayaan
Lebih terperinciSISTEM PENGISIAN DAN TROUBLE SHOOTING PADA MESIN MITSUBISHI LANCER 4 G13
SISTEM PENGISIAN DAN TROUBLE SHOOTING PADA MESIN MITSUBISHI LANCER 4 G13 PROYEK AKHIR Diajukan Dalam Rangka Penyelesaian Studi Diploma III Untuk Mencapai Gelar Ahli Madya Disusun oleh : Nama : Eko Hadi
Lebih terperinciFakultas Teknik UNY. Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif SISTEM PENGAPIAN. Penyusun : Beni Setya Nugraha, S.Pd.T.
KODE MODUL SPD. OTO 225-01 Fakultas Teknik UNY Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif SISTEM PENGAPIAN Penyusun : Beni Setya Nugraha, S.Pd.T. Sistem Perencanaan Penyusunan Program dan Penganggaran (SP4) Jurusan
Lebih terperinciProses Memperbaiki Gangguan Motor Starter pada Sepeda Motor Honda Astrea Grand Tahun Suprihadi Agus
Proses Memperbaiki Gangguan Motor Starter pada Sepeda Motor Honda Astrea Grand Tahun 1997 Suprihadi Agus Teknik Mesin D3. Politeknik Harapan Bersama Tegal. ABSTRAK Suatu mesin tidak dapat hidup dengan
Lebih terperinciCara Kerja Sistem Pengapian Magnet Pada Sepeda Motor
NAMA : MUHAMMAD ABID ALBAR KELAS : IX E Cara Kerja Sistem Pengapian Magnet Pada Sepeda Motor Sistem pengapian pada sepeda motor berfungsi untuk mengatur proses terjadinya pembakaran campuran udara dan
Lebih terperinci