Pandangan Masyarakat Tentang Penyelenggaraan Program Studi PG PAUD Di IKIP Veteran Semarang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pandangan Masyarakat Tentang Penyelenggaraan Program Studi PG PAUD Di IKIP Veteran Semarang"

Transkripsi

1 Pandangan Masyarakat Tentang Penyelenggaraan Program Studi PG PAUD Di IKIP Veteran Semarang Khasanah (Ketua), Yulvia Sari (Anggota) FIP IKIP Veteran Semarang yulvia_sari@yahoo.com ABSTRAK Dewasa ini kebutuhan untuk melakukan pembenahan penyelenggaraan pendidikan sebelum pendidikan dasar, yaitu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sangatlah penting dalam rangka untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia. Kebutuhan akan pembenahan penyelenggaraan PAUD itu tentu dipicu oleh besarnya minat masyarakat seperti tampak pada banyaknya penyelenggaraan berbagai bentuk PAUD oleh masyarakat. IKIP Veteran sebagai salah satu LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) mempunyai peran sangat penting untuk mempersiapkan calon tenaga pendidik yang profesional sesuai standart yang berlaku. Dengan mengantisipasi kebutuhan masyarakat tersebut, lembaga IKIP Veteran melalui upayanya telah membuka jurusan/program baru yaitu program pendidikan guru PAUD, sejak bulan Juli tahun 2008 sesuai dengan ijin penyelenggaraan yang telah di keluarkan oleh Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Setelah kurun waktu 3 tahun lebih semenjak SK ijin penyelenggaraan program studi PG PAUD S1 turun, maka dirasa perlu melakukan penelitian evaluasi secara mendalam tentang bagaimana pandangan masyarakat tentang penyelenggaraan program S1 (PAUD) di IKIP Veteran Semarang. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 150 orang responden dengan rincian sebagai berikut : untuk mahasiswa yang sudah lulus angkatan pertama PG PAUD sebanyak 100 orang (dari transfer) sedangkan yang 50 orang adalah mahasiswa reguler yang sekarang semester VIII. Data yang diambil dari responden meliputi data tentang identitas responden. Data lain yang diambil yaitu pengetahuan responden (sikap responden) tentang dibukanya program S1 PAUD di IKIP Veteran Semarang. Penilaian tentang penyelenggaraan program studi PG PAUD yang terdiri dari sistem penyelenggaraan dengan SKS, jumlah total SKS, masa studi, rata-rata bobot per mata kuliah, penilaian terhadap kurikulum, biaya penyelenggaraan dan cara pembayarannya. Disamping itu juga diperoleh data tentang bagaimana minat mereka untuk kuliah di IKIP Veteran Semarang jurusan PG PAUD. Untuk mengungkap data tersebut digunakan angket, kemudian hasilnya dideskripsikan dengan tabulasi melalui prosentase. Hasil penelitian yang didapat menunjukkan bahwa evaluasi secara mendalam tentang bagaimana penyelenggaraan program PAUD diperoleh data sebagai berikut: bahwa hampir semua responden menyatakan setuju dengan pembukaan program studi PG PAUD di IKIP Veteran Semarang mengingat mereka merasa terbantu dengan adanya program studi ini, yaitu bisa kuliah tapi juga bisa tetap bekerja sebagai guru TK/RA atau di PAUD sejenis. Minat mereka juga masih tinggi. Hal ini juga didukung oleh instansi mereka untuk melanjutkan kuliah di program studi PG PAUD IKIP Veteran Semarang. Bahkan instansi mereka juga berminat memakai lulusan dari program studi PG PAUD IKIP Veteran Semarang, serta mereka juga menyarankan orang lain, teman sejawat atau rekan seprofesi untuk kuliah disini. Penilaian terhadap kurikulum umumnya dinyatakan baik. Hal ini berlaku untuk jumlah SKS 159, rata-rata bobot per mata kuliah 2 SKS dan lama studi 4 tahun. Dari penilaian kurikulum dan sejumlah mata kuliah yang disajikan ditemukan beberapa mata kuliah yang mereka anggap kurang baik karena mata kuliah tersebut terlalu over yaitu : MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 73

2 Psikologi Perkembangan, Pembinaan Kompetensi Mengajar II (PKM II), PKL II (Praktek Kerja Lapangan II) dan Statistik. Rekomendasi dari penelitian ini adalah pembukaan jurusan PG PAUD ternyata diminati oleh masyarakat (baik alumni dari D2 PGTK IKIP Veteran Semarang maupun masyarakat yang lain). Perombakan kurikulum untuk program studi PG PAUD penting dilakukan. Ada beberapa mata kuliah yang layak dipertimbangkan kemunculannya mengingat mata kuliah tersebut terlalu over atau tumpang tindih dengan mata kuliah yang lain. Kata Kunci : Masyarakat, PAUD, Pendidikan Latar Belakang Masalah Kebijakan pendidikan nasional merupakan acuan dasar untuk mengembangkan dan meningkatkan sumber daya manusia. Atas dasar kebijakan pendidikan nasional itu, maka jenis dan ragam program atau jalur pendidikan, pelaksanaan pendidikan, isi pendidikan atau kurikulum, penentuan pencapaian kualitas, hubungan antara dunia pendidikan dengan dunia luar pendidikan perlu diorganisasikan. Sasaran utama kebijakan pendidikan nasional adalah meningkatnya mutu sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia yang dimaksud adalah kualitas intelektual, rasional, tehnologis dan juga kualitas keyakinan agama. Sejalan dengan berbagai upaya penataan, pembenahan dan peningkatan pengelolaan pendidikan di jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi, dewasa ini kebutuhan untuk melakukan pembenahan meliputi pula penyelenggaraan pendidikan sebelum pendidikan dasar, yaitu pendidikan usia dini (PAUD). Kebutuhan akan pembenahan penyelenggaraan PAUD itu tentu dipicu oleh besarnya minat masyarakat seperti tampak pada banyaknya penyelenggaraan berbagai bentuk PAUD oleh masyarakat yang menurut Catatan Pusat Data dan Informasi Pendidikan, Balitbang, Depdiknas , di seluruh Indonesia dewasa ini tercatat tidak kurang dari TK yang tersebar di 30 propinsi, dengan siswa baru di samping , dan dikelola oleh orang guru dalam ruang kelas (Conny R. Semiawan). Akibat dari besarnya minat masyarakat, maka dapat dipahami bahwa berbagai bentuk penyelenggaraan PAUD itu lebih banyak merupakan usaha melayani kebutuhan masyarakat tanpa senantiasa sempat untuk mempersiapkan dan menerapkan pola dan cara-cara pengelolaan yang terkaji dan dilakukan oleh tenaga-tenaga guru yang disiapkan secara profesional sesuai dengan tuntutan penyelenggaraan PAUD yang semestinya. Oleh karena itu peran LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) sebagai pencetak tenaga pendidik yang profesional sangat penting. IKIP Veteran sebagai salah satu LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) mempunyai peran yang sangat penting untuk mempersiapkan calon-calon tenaga pendidik yang profesional sesuai dengan standart yang berlaku. Dengan mengantisipasi kebutuhan masyarakat tersebut lembaga IKIP Veteran melalui upayanya telah membuka MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 74

3 jurusan/program baru yaitu program pendidikan guru PAUD. Sejak bulan Juli tahun 2008 sesuai dengan ijin penyelenggaraan yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Setelah kurun waktu 3 tahun lebih semenjak SK ijin penyelenggaraan program studi PG PAUD S1 turun, maka dirasa perlu melakukan penelitian evaluasi secara mendalam tentang bagaimana pandangan masyarakat tentang penyelenggaraan program S1 (PAUD) di IKIP Veteran Semarang. Hal ini mengandung maksud apakah masyarakat merasa membutuhkan dengan diselenggarakannya program S1 PAUD tersebut. Secara kasar pada rentangan kenapa masyarakat merasa butuh terhadap diselenggarakannya program S1 PAUD, yakni : a. Masyarakat mengetahui atau mengenal program yang dimaksud (S1 PAUD); b. Masyarakat dapat melakukan evaluasi apakah program tersebut penting secara makro atau mikro; c. Masyarakat dapat mengambil sikap apakah dirinya perlu terlibat di dalamnya atau tidak; d. Masyarakat dimungkinkan berminat atau tidak terhadap program tersebut. TINJAUAN PUSTAKA I. Paradigma Baru tentang Pendidikan Anak Usia Dini Pada saat ini telah terjadi pergeseran paradigma (keyakinan/pandangan) yang cukup mendasar mengenai konsep pendidikan anak usia dini. Berbagai hasil studi (a.l. di bidang gizi, neurologi, psikologi perkembangan dan pendidikan) telah menyadarkan kita betapa banyak yang harus diperbaiki dalam melaksanakan pengarahan, pendidikan dan pengajaran pada anak-anak usia dini (Fazli Jalal, 2006). Anggapan bahwa pendidikan baru bisa dimulai setelah usia sekolah dasar (7 tahun) ternyata tidak benar. Menurut hasil penelitian di bidang neurologi, bahwa pada usia 4 tahun pertama separuh kapasitas kecerdasan manusia sudah terbentuk. Artinya kalau pada usia tersebut otak anak tidak mendapatkan rangsangan yang maksimal, maka potensi otak anak tidak akan berkembang secara optimal. Secara keseluruhan sampai usia 8 tahun 80% kapasitas kecerdasan sudah terbentuk, artinya kapasitas kecerdasan anak hanya bertambah 30% setelah usia 4 tahun hingga mencapai usia 8 tahun. Selanjutnya kapasitas kecerdasan anak tersebut akan mencapai 100% setelah berusia sekitar 18 tahun. II. Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini Pentingnya pemberian layanan pendidikan anak usia dini telah lama memperoleh perhatian dari dunia. Di Indonesia layanan pendidikan anak usia dini juga telah mendapat perhatian penuh dari pemerintah. Alasan utama yang dikemukakan pentingnya layanan pendidikan anak usia dini adalah pada masa usia dini, perkembangan fisik, motorik, intelektual, maupun sosial anak terjadi sangat pesat, karena berada pada masa peka MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 75

4 atau merupakan usia emas. Dengan demikian anak usia dini berada pada masa pembentukan landasan (fondasi awal) bagi pertumbuhan dan perkembangan anak untuk masa depan mereka (Young dan Wynn, 1979). Tahun-tahun pertama kehidupan seorang anak sangatlah penting. Penelitian membuktikan bahwa anak-anak yang mengalami hambatan pada masa ini akan mengalami kesulitan pada tahun-tahun berikutnya. Pada mulanya anak belajar melalui inderanya, hampir setiap hari anak mendapatkan pengalaman belajar. Orang tua perlu memahami bahwa setiap anak mempunyai kemampuan yang berbeda-beda. Atas dasar hal tersebut, maka orang tua tidak boleh memaksakan kehendaknya agar anak mau melaksanakan sesuatu di luar batas-batas kemampuan anak. Yang penting adalah memberikan kesempatan pada anak dan stimulasi yang tepat sesuai perkembangannya, sehingga anak dapat berkembang. Pemberian stimulasi sangat penting dalam tumbuh kembang anak. Stimulasi dapat berfungsi sebagai penguat dan berguna bagi perkembangan anak. Stimulasi dapat berupa stimulasi visual (yang dapat dilihat dengan mata seperti buku atau gambar yang menarik), stimulasi verbal (kata-kata), stimulasi auditif (stimulasi yang dapat didengar) dan stimulasi taktil (sentuhan/rabaan). Dengan stimulasi yang efektif maka anak akan dapat mengembangkan kemampuan-kemampuan dasarnya dengan baik. III. Penyiapan Pendidik PAUD Realitas pendidik yang ada di Indonesia tidak sedikit yang masih bermasalah pada ketiga dimensi terutama pada dimensi akademis. Sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005, standar minimal kualifikasi akademis bagi tenaga pendidik mulai Taman Kanak-Kanak sampai SLTA minimal berkualifikasi Sarjana (S1). Berdasarkan data sejumlah 60% guru di Indonesia belum memenuhi kualifikasi akademik S1, terutama untuk guru PAUD justru lebih besar lagi prosentasenya. Karena selama ini guru-guru PAUD banyak yang berijasah SLTA bahkan ada juga yang berijasah SLTP. Melihat kondisi di atas, maka kebutuhan penyiapan pendidik yang mampu mengasuh dan membimbing anak usia dini merupakan suatu keharusan. Pendidikan anak usia dini ini disebut sebagai guru PAUD, baik yang mengajar di TK maupun di KB dan di TPA. Merujuk pada Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 1 ayat 1 dinyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi anak pada jalur pendidikan formal, serta pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah, termasuk pendidikan anak usia dini. Oleh karena itu, sebutan guru PAUD tidak hanya berlaku bagi pendidik yang bertugas di jalur pendidikan formal saja tetapi juga pada pendidikan non formal. MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 76

5 Agar mampu melaksanakan tugas sebagai pendidik anak usia dini, guru PAUD harus disiapkan melalui pendidikan guru PAUD (PG PAUD). Sehubungan dengan hal tersebut, perlu upaya yang terencana dan sistematis untuk menyiapkan guru PAUD. Para guru PAUD yang profesional hendaknya dihasilkan oleh LPTK melalui program PG PAUD. IKIP Veteran Semarang sebagai salah satu lembaga LPTK juga menyediakan program tersebut untuk menyiapkan guru PAUD yang profesional lewat visi dan misinya. Oleh karena itu disusunlah naskah akademik yang bertujuan untuk memberikan landasan yang kokoh bagi terselenggaranya program PG PAUD tersebut sehingga lulusannya mampu memberi layanan bagi anak usia dini. IV. Standart Kompetensi Guru PAUD Sebagaimana telah termaktub dalam Perundang-undangan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen telah ditegaskan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikan pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi akademik sebagai dimaksud dalam pasal 8 diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana atau program diploma empat (pasal 9) dan kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 meliputi kompetensi pendagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Sesuai dengan standart kompetensi tersebut di atas, program studi PG PAUD IKIP Veteran Semarang telah melakukan dan membekali calon mahasiswa PG PAUD dengan berbagai kompetensi tersebut. Sehingga kompetensi utama mereka sebagai perancang, pengembang dan pendidik anak usia dini bisa terwujud. Disamping itu mereka diterapkan juga menguasai konsep-konsep belajar melalui bermain di pendidikan anak usia dini serta menguasai pengasuhan dan perawatan pada anak usia dini. Untuk mencapai standart kompetensi tersebut di atas, dibutuhkan kurikulum yang memadai. Adapun diskripsi kurikulum PG PAUD tersaji di bawah ini. Deskripsi Mata Kuliah 1. Pendidikan Agama I a. Pendidikan Agama Islam I (2 SKS) b. Pendidikan Agama Kristen Protestan I (2 SKS) c. Pendidikan Agama Katolik I (2 SKS) d. Pendidikan Agama Hindu I (2 SKS) e. Pendidikan Agama Budha I (2 SKS) 2. Pendidikan Pancasila (2 SKS) 3. Bahasa Indonesia (2 SKS) 4. Bahasa Inggris (2 SKS) 5. Filsafat Ilmu (2 SKS) MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 77

6 6. Ilmu Alamiah Dasar (2 SKS) 7. Pendidikan Kewarganegaraan (3 SKS) 8. Profesi Kependidikan (2 SKS) 9. Pengantar Ilmu Pendidikan (4 SKS) 10. Teori Belajar dan Pembelajaran (4 SKS) 11. Psikologi Perkembangan Anak (2 SKS) 12. Bimbingan Konseling TK (2 SKS) 13. Perkembangan Anak I (3 SKS) 14. Perkembangan Anak II (3 SKS) 15. Anak dan Permasalahannya (2 SKS) 16. Asesmen AUD (4 SKS) 17. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini (3 SKS) 18. Kesehatan Anak Usia Dini (2 SKS) 19. Gizi Anak Usia Dini (2 SKS) 20. Pendidikan Anak dalam Keluarga (2 SKS) 21. Ilmu Pendidikan Anak (3 SKS) 22. Pembelajaran Tari Anak Usia Dini (3 SKS) 23. Metodologi Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini (3 SKS) 24. Bermain dan Permainan Anak Usia Dini (3 SKS) 25. Metodologi Pengembangan Sosio-Emosi untuk AUD (3 SKS) 26. Metodologi Pengembangan Sains untuk AUD (3 SKS) 27. Pembelajaran Matematika Permulaan AUD (3 SKS) 28. Pembelajaran Pengetahuan Sosial AUD (3 SKS) 29. Metodologi Pengembangan Bahasa untuk AUD (3 SKS) 30. Metodologi Pengembangan Motorik Halus untuk AUD (2 SKS) 31. Metodologi Pengembangan Kognitif (3 SKS) 32. Metodologi Pengembangan Fisik Motorik AUD (3 SKS) 33. Musik dan Lagu untuk AUD (3 SKS) 34. Seni Rupa untuk AUD (3 SKS) 35. Kurikulum untuk Anak Usia Dini (4 SKS) 36. Antropologi (2 SKS) 37. Neurosains dalam Pembelajaran (3 SKS) 38. Media Pembelajaran (3 SKS) 39. Perencanaan Pembelajaran (2 SKS) 40. Evaluasi Pembelajaran (3 SKS) 41. Manajemen Kelas (2 SKS) 42. Statistika (4 SKS) MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 78

7 43. Penulisan Karya Ilmiah (2 SKS) 44. Pembinaan Kompetensi Mengajar I (3 SKS) 45. Pembinaan Kompetensi Mengajar II (3 SKS) 46. Program Pengalaman Lapangan (4 SKS) 47. Praktek Kerja Lapangan (4 SKS) 48. Metode Penelitian (4 SKS) 49. Seminar Penelitian (2 SKS) 50. Skripsi (4 SKS) 51. Manajemen Penyelenggaraan PAUD (2 SKS) 52. Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (2 SKS) 53. Bahasa Inggris untuk Anak Usia Dini (4 SKS) 54. Andragogi (2 SKS) 55. Analisis Kebutuhan Anak Usia Dini (4 SKS) 56. Kuliah Kerja Lapangan / KKL (0 SKS) METODE PENELITIAN I. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di IKIP Veteran Semarang dan direncanakan selama 6 bulan/satu semester. II. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang dilaksanakan adalah pendekatan deskriptif kuantitaif. Yaitu peneliti yang bermaksud untuk mendiskripsikan sebuah fenomena atau untuk menjelaskan, mengetahui dan menerangkan suatu peristiwa. III. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa PG PAUD IKIP Veteran Semarang baik yang masih kuliah maupun yang sudah lulus yang berjumlah kurang lebih (empat ribu lima ratus) mahasiswa. Mengingat jumlah populasi yang begitu banyak dan tersebar di berbagai daerah, maka untuk kepentingan penelitian ini, perlu diambil secara sampel. Sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan/pertimbangan tertentu dari peneliti. Sampel yang diambil utamanya adalah mahasiswa PG PAUD yang sekarang ini berada di semester VI (enam) dan mereka yang sudah lulus dari program S1 PG PAUD IKIP Veteran Semarang lulusan pertama (angkatan pertama). Adapun mahasiswa yang diambil untuk keperluan penelitian ini sebanyak 150 mahasiswa (baik semester VI maupun yang sudah lulus). MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 79

8 IV. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan adalah berupa angket yang diisi oleh responden yang menjadi sampel penelitian. Angket yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah jenis angket tertutup. Jawaban disediakan 3 pilihan yaitu setuju, tidak setuju dan lainnya. Data yang dibutuhkan dari responden meliputi : 1. Identitas responden meliputi nama, jenis kelamin, pekerjaan, alamat (pokjar), pendidikan terakhir yang diikuti. 2. Pengetahuan bahwa IKIP Veteran Semarang akan menyelenggarakan program S1 PAUD. 3. Penilaian terhadap penyelenggaraan program studi PG PAUD yang terdiri dari sistem penyelenggaraan dengan SKS, jumlah total SKS, masa studi di jurusan PG PAUD, rata-rata SKS per mata kuliah, penilaian terhadap isi kurikulum (mata kuliah), biaya penyelenggaraan dan cara pembayaran. 4. Minat responden, yang terdiri dari (1) bagi alumni yang menjadi kepala sekolah apakah berminat menyekolahkan stafnya, (2) atau mereka bisa mengajak orang lain untuk mengambil program S1 PG PAUD. V. Analisis Data Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis deskriptif dengan tabulasi sederhana melalui prosentase. HASIL PENELITIAN I. Identitas Responden Jumlah responden yang diambil untuk penelitian ini sebanyak 150 orang dengan rincian sebagai berikut : untuk mahasiswa yang sudah lulus angkatan pertama PG PAUD sebanyak 100 orang (dari transfer) sedangkan yang 50 orang dari mahasiswa reguler sekarang semester VIII. II. Penilaian Penyelenggaraan 1. Deskripsi Penilaian Sistem SKS Semua responden sebanyak 150 orang menjawab baik untuk penyelenggaraan program PG PAUD dengan menggunakan sistem SKS (Sistem Kredit Semester). Tentu saja pengertian SKS yang dimengerti mereka adalah SKS yang selama ini mereka rasakan di IKIP Veteran Semarang. 2. Deskripsi Penilaian Jumlah SKS Sebanyak 65 responden menyatakan bahwa jumlah 159 SKS dirasa kurang baik. Sebenarnya jumlah 159 SKS masih rasional untuk ditempuh oleh mahasiswa S1, karena kisaran tempuh untuk mahasiswa S1 menurut aturan dari Dikti adalah 144 SKS MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 80

9 s/d 160 SKS. Namun begitu tetap dirasakan berat oleh responden apabila dengan jumlahnya 159 SKS. 3. Deskripsi Lama Masa Studi Seluruh responden menyatakan untuk menempuh program S1 PAUD yaitu 4 tahun dinyatakan Baik oleh responden. Baik mahasiswa transfer yang sudah lulus maupun mahasiswa reguler semester VIII setuju jumlah masa tempuhnya 4 tahun. Mahasiswa transfer sendiri mungkin juga merasakan bahwa untuk program D2 membutuhkan waktu 2 tahun, oleh karena itu untuk S1 adalah 4 tahun. Masa tempuh 4 tahun ini hampir rata-rata untuk semua program studi S1. 4. Deskripsi Rata-Rata Per Mata Kuliah 2 SKS Terdapat 37 responden yang menyatakan bahwa rata-rata per mata kuliah 2 SKS dinyatakan tidak baik. Dari 37 responden tersebut 19 orang dari mahasiswa transfer. Sedangkan 18 orang dari mahasiswa reguler. Mahasiswa yang menyatakan tidak baik, mungkin merasakan ada mata kuliah tertentu yang dirasa tidak cukup materinya apabila diberikan hanya dengan jumlah 2 SKS. Namun begitu sebagian besar menyatakan baik jika rata-rata per mata kuliah 2 SKS. III. Sikap Responden dengan dibukanya Program S1 PG PAUD Berdasarkan data yng diperoleh menunjukan bahwa jumlah responden yang tahu IIP Veteran akan membuka program studi PG PAUD sebanyak 75 responden dari mahasiswa transfer dan 30 responden dari mahasiswa regular menyatakan tahu bahwa IKIP Veteran akan membuka program PG PAUD. IV. Minat Masyarakat 1. Deskripsi minat calon pemakai alumni Calon pemakai lulusan adalah perseorangan yang mewakili berbagai sekolah dan lainnya nyang memungkinkan dapat memanfaatkan alumni PG PAUD. Di bawah ini disajikan tabel 2 tentang minat calon pemakai lulusan S1 PG PAUD IKIP Veteran Semarang. 2. Deskripsi tentang dorongan dari instansi mahasiswa tempat bekerja. Dari 150 responden, terdapat 135 responden yang ketika kuliah banyak dimotivasi oleh instansi mereka. Artinya instansi tempat kerja mereka bekerja memberikan dukungan pada mahasiswa untuk menyelesaikan kuliah di S1 PG PAUD IKIP Veteran Semarang. V. Penilaian Kurikulum Penilaian terhadap kurikulum dilakukan pada 2 kelompok responden, yaitu mahasiswa transfer PG PAUD yang sudah lulus, dan mahasiswa reguler semester VIII. MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 81

10 KESIMPULAN Mendasarkan pada hasil penelitian pada Bab II, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Kebutuhan lulusan guru khususnya jurusan Pendidikan Anak Usia Dini yang berkualifikasi S-1, saat ini merupakan kebutuhan yang tidak terelakkan bagi kepentingan masyarakat demi kemajuan sektor pendidikan pra sekolah / Anak Usia Dini. 2. Pembukaan Program Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini di IKIP Veteran Semarang merupakan kebutuhan yang sangat mendesak baik bagi kalangan alumni D2 PGTK IKIP Veteran sendiri maupun bagi kebutuhan masyarakat pada umumnya. 3. Para mahasiswa yang kuliah di PG PAUD pada umumnya sudah tahu bahwa IKIP Veteran akan membuka program studi PG PAUD. 4. Minat mereka untuk kuliah di IKIP Veteran Semarang Program Studi PG PAUD ternyata masih tinggi. 5. Penilaian kurikulum pada umumnya dinyatakan baik. Hal ini berlaku untuk jumlah total SKS untuk menempuh S1 (159 SKS), rata-rata per mata kuliah 2 SKS, dan lama masa studi 4 tahun. DAFTAR PUSTAKA Direktorat PADU Acuan Menu Pembelajaran Pada Pendidikan Anak Dini Usia (Menu Pembelajaran Generik). Jakarta : Direktorat PADU. Forum PADU Pusat (2004). Potret Pengasuhan, Pendidikan, Dan Pengembangan Anak Usia Dini Di Indonesia (Early Childhood Care And Development In Indonesia). Jakarta : Forum PADU Pusat. Gardner, Howard Multiple Intelligences. The Theory In Practice. New York : Basic Books. Goleman, D Emotional Intelligence (Kecerdasan Emosional). Alih Bahasa : T. Hermaya. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Jalal, F Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Yang Mendasar. Buletin PADU (Jurnal Ilmiah, Edisi Perdana). Jakarta : Direktorat PADU Kebijakan Nasional Pendidikan Anak Usia Dini. Seminar Nasional Kerjasama Departemen Pendidikan Nasional dan Universitas Negeri Jakarta. Jakarta. Republik Indonesia Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistim Pendidikan Nasional. Jakarta : Lembaran Negara RI Tahun 2003 Nomor 78. Jakarta. MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 82

11 Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Tentang Standart Nasional Pendidikan. Jakarta. Syarif, H Pengembangan Anak Usia Dini Memerlukan Keutuhan. Buletin PADU (Jurnal Ilmiah, Edisi Perdana). Jakarta : Direktorat PADU. Semiawan, C Perspektif Pendidikan Anak Berbakat. Jakarta : Grasindo. TIM EFA Indonesia National Plan of Action : Indonesia s Education For All. Jakarta : Sekretariat EFA Indonesia, Departemen Pendidikan Nasional. MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 83

Kata Pengan KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum Wr. Wb.

Kata Pengan KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum Wr. Wb. KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr. Wb. Kami atas nama Pimpinan IKIP Veteran Semarang mengucapkan selamat datang dan terima kasih atas kepercayaan saudara telah memilih IKIP Veteran Semarang sebagai salah

Lebih terperinci

BIODATA MAHASISWA PINDAHAN/TRANSFER/LINTAS JALUR * ( Wajib diisi )

BIODATA MAHASISWA PINDAHAN/TRANSFER/LINTAS JALUR * ( Wajib diisi ) BIODATA MAHASISWA PINDAHAN/TRANSFER/LINTAS JALUR * ( Wajib diisi ) Nama Mahasiswa : Tempat, tgl lahir : PT Asal : NIM asal : Jurusan asal : Fakultas Asal : Ijazah terakhir : Pindah / Transfer / Lintas

Lebih terperinci

LAMPIRAN SURAT NO 838/UN31.1.2/PP/2016, tanggal 11 Januari 2016

LAMPIRAN SURAT NO 838/UN31.1.2/PP/2016, tanggal 11 Januari 2016 LAMPIRAN SURAT NO 88/UN1.1.2/PP/2016, tanggal 11 Januari 2016 Struktur Kurikulum Program Sarjana Pendidikan Guru Pendidikan Usia Dini (S1 PGP) Masukan SLTA dan D2 PGTK (Program Studi 120) Kode Nama Ujian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan Tutor Oleh Gugus PAUD Dalam Rangka Meningkatkan Kinerja Tutor PAUD Di Desa Cangkuang Rancaekek

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan Tutor Oleh Gugus PAUD Dalam Rangka Meningkatkan Kinerja Tutor PAUD Di Desa Cangkuang Rancaekek BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Anak Usia Dini non formal dipandang memiliki peran penting dalam pembentukan sumber daya manusia ke depan. Namun kesiapan tenaga pendidik di lembaga PAUD

Lebih terperinci

Semester sks. Kode Nama II.3 IDIK4008 Penelitian Tindakan Kelas. 3 I.5 MKDU4110 Bahasa Indonesia.

Semester sks. Kode Nama II.3 IDIK4008 Penelitian Tindakan Kelas. 3 I.5 MKDU4110 Bahasa Indonesia. FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Struktur Kurikulum Program Sarjana Program Studi : 98/Pendidikan Guru Pendidikan Usia Dini (S1 PGP) (Masukan SLTA dan D-II PG) No. 1 4 5 6 7 8 9 Kompetensi Utama (111

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi

Lebih terperinci

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI I. Pengertian Dan Karakteristik Anak Usia Dini Dalam undang-undang tentang sistem pendidikan nasional dinyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cepat di berbagai aspek perkembangannya dalam rentang perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. cepat di berbagai aspek perkembangannya dalam rentang perkembangan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Pada masa ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam seluruh rangkaian tumbuh kembang manusia, usia dini merupakan usia yang sangat menentukan. Pada usia dini itulah seluruh peletak dasar tumbuh kembang fisik

Lebih terperinci

BAB1 PENDAHULUAN. dalamnya pendidikan Taman Kanak-kanak. Hal ini di maksudkan selain mencerdaskan

BAB1 PENDAHULUAN. dalamnya pendidikan Taman Kanak-kanak. Hal ini di maksudkan selain mencerdaskan BAB1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan Nasional di bidang pendidikan menitikberatkan pada perluasan kesempatan belajar dan peningkatan mutu setiap jenis dan jenjang pendidikan, termasuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumber daya manusia menuju era globalisasi. Suatu era yang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumber daya manusia menuju era globalisasi. Suatu era yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk membangun dan meningkatkan sumber daya manusia menuju era globalisasi. Suatu era yang ditandai dengan dinamika kehidupan

Lebih terperinci

STRUKTUR KURIKULUM PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

STRUKTUR KURIKULUM PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN STRUKTUR KURIKULUM PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN Struktur Kurikulum 1. Daftar Matakuliah Berdasarkan Tingkat Kelembagaan Mata Kuliah Universitas Umum (MDU) No. Kode Nama Mata Kuliah MDU301 Pendidikan

Lebih terperinci

PENDIDIKAN TPA & KB. Martha Christianti

PENDIDIKAN TPA & KB. Martha Christianti PENDIDIKAN TPA & KB Martha Christianti Usia 0 8 tahun (NAEYC = National Assosiation Education for Young Child) Usia 0 6 tahun (UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas) UU No. 20 Th. 2003 SISDIKNAS Tentang

Lebih terperinci

Pendidikan TPA/ KB. Eka Sapti C

Pendidikan TPA/ KB. Eka Sapti C Pendidikan TPA/ KB Eka Sapti C Anak Usia Dini? Usia 0 8 tahun (NAEYC = National Assosiation Education for Young Child) Usia 0 6 tahun (UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas) PAUD? UU No. 20 Th. 2003 SISDIKNAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak pernah terlepas dari perkembangan ilmu pengetahuan, seni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang - Undang Sisdiknas No.20 tahun 2003 menyatakan bahwa. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagai suatu upaya pembinaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Undang - Undang Sisdiknas No.20 tahun 2003 menyatakan bahwa. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagai suatu upaya pembinaan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang - Undang Sisdiknas No.20 tahun 2003 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagai suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan manusia yang memiliki karakteristik yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan manusia yang memiliki karakteristik yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini merupakan manusia yang memiliki karakteristik yang khas, dikatakan memiliki karakteristik yang khas dikarenakan mempunyai rasa ingin tahu yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan (Uno, 2009: 11) pendidikan adalah proses pemberdayaan, yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan (Uno, 2009: 11) pendidikan adalah proses pemberdayaan, yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang mempunyai nilai bagi kelangsungan hidup manusia di dunia. Untuk itu setiap negara yang ingin maju dan berkembang

Lebih terperinci

SEMESTER : VII (tujuh) REGULER KELOMPOK BELAJAR : KUDUS. Fifti Istiklaili, M.Kes

SEMESTER : VII (tujuh) REGULER KELOMPOK BELAJAR : KUDUS. Fifti Istiklaili, M.Kes NSTTUT KEGURUAN DAN LMU PENDDKAN (KP) VETERAN SEMARANG Tahun Akademik Gasal 014 / 015 Kampus : Jl. Pawiyatan Luhur V Semarang 50 Telp : (04) 816118. Fax. (04) 916105 Telp. /Fax : (04) 850118 Yayasan :

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. usia tersebut otak anak tidak mendapat rangsangan yang maksimal, maka potensi otak anak

BAB I. Pendahuluan. usia tersebut otak anak tidak mendapat rangsangan yang maksimal, maka potensi otak anak BAB I Pendahuluan A. Latar Belang Masalah Hasil penelitian di bidang neurologi oleh Osborn, White dan Bloom menyebutkan bahwa pada usia 4 tahun pertama separuh kapasitas kecerdasan manusia sudah terbentuk.

Lebih terperinci

PROSPEK TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN LUAR BIASA DALAM KERANGKA PENDIDIKAN INKLUSI

PROSPEK TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN LUAR BIASA DALAM KERANGKA PENDIDIKAN INKLUSI PROSPEK TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN LUAR BIASA DALAM KERANGKA PENDIDIKAN INKLUSI Oleh Mumpuniarti Ketua Jurusan PLB Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta I. PENDAHULUAN Pendidikan Inklusi

Lebih terperinci

OLEH : NINING SRININGSIH, M.PD NIP

OLEH : NINING SRININGSIH, M.PD NIP HAND OUT MATA KULIAH KELOMPOK BERMAIN KODE MK/SKS : UD 408/2 SKS OLEH : NINING SRININGSIH, M.PD NIP. 132 316 930 1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu faktor bagi setiap kemajuan suatu bangsa dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang handal, seiring perkembangan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul merupakan aset yang paling berharga

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul merupakan aset yang paling berharga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul merupakan aset yang paling berharga bagi setiap Negara. Indonesia yang memiliki jumlah penduduk terbanyak ke-3 di dunia, memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) menurut undang undang sistem pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003 pasal 1 butir 14 merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan upaya pembinaan pada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan jasmani rohani agar anak memiliki

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan jasmani rohani agar anak memiliki 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah faktor penting dalam pembangunan suatu bangsa. Kualitas suatu sistem pendidikan dapat mempengaruhi kualitas suatu bangsa di masa depan. Ketika suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anak Usia Dini menurut NAEYC (National Association Educational

BAB I PENDAHULUAN. Anak Usia Dini menurut NAEYC (National Association Educational 1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Anak Usia Dini menurut NAEYC (National Association Educational Young Children) merupakan sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh setiap orang dari generasi ke generasi dalam upaya peningkatan kualitas hidupnya. Undang- Undang Nomor 20

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan karena sasarannya adalah peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab II Kedudukan, Fungsi dan Tujuan pasal 6 menyatakan bahwa: Pendidikan mensyaratkan adanya kompetensi pedagogik, kompetensi

BAB I PENDAHULUAN. Bab II Kedudukan, Fungsi dan Tujuan pasal 6 menyatakan bahwa: Pendidikan mensyaratkan adanya kompetensi pedagogik, kompetensi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Institusi pendidikan mengemban tugas penting untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang berkualitas di masa depan. Hal ini sejalan dengan arah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan

BAB I PENDAHULUAN. buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak Usia Dini merupakan aset bangsa yang akan menentukan baik buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan pendidikan dan nilai-nilai yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang harus. dikembangkan sejak dini agar dapat berkembang secara optimal.

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang harus. dikembangkan sejak dini agar dapat berkembang secara optimal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang harus dikembangkan sejak dini agar dapat berkembang secara optimal. Anak memiliki karakteristik yang khas dan tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Helga Annisa, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Helga Annisa, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Keberhasilan seorang anak di masa depan bergantung dari pendidikan yang diperoleh sebelumnya. Keberhasilan anak di jenjang Sekolah Dasar (SD), misalnya, tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dasar, pendidikan menengah maupun pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dasar, pendidikan menengah maupun pendidikan tinggi. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah merupakan aset penting bagi sumber daya manusia terutama bagi kemajuan sebuah bangsa, oleh karena itu setiap warga negara harus dan wajib

Lebih terperinci

Struktur Kurikulum 2014 Jurusan Pendidikan Luar Biasa

Struktur Kurikulum 2014 Jurusan Pendidikan Luar Biasa Semester 1 Struktur Kurikulum 014 Jurusan Pendidikan Luar Biasa MKU6301 Pendidikan Agama Islam MKU630 Pendidikan Agama Katolik 1. MKU6303 Pendidikan Agama Kristen MKU6304 Pendidikan Agama Budha 3 - - 3

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam UU RI NO.20 TH 2003 adalah:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam UU RI NO.20 TH 2003 adalah: 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam UU RI NO.20 TH 2003 adalah: Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar kekuatan spiritual keagamaan,

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN DI TK AL AZHAR SOLO BARU DITINJAU DARI SUDUT PANDANG MULTIPLE INTELLIGENCES SKRIPSI

PEMBELAJARAN DI TK AL AZHAR SOLO BARU DITINJAU DARI SUDUT PANDANG MULTIPLE INTELLIGENCES SKRIPSI i PEMBELAJARAN DI TK AL AZHAR SOLO BARU DITINJAU DARI SUDUT PANDANG MULTIPLE INTELLIGENCES SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Persyaratan Guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri. Pendidikan yang tinggi akan

BAB I PENDAHULUAN. oleh mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri. Pendidikan yang tinggi akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan dimanapun ia berada. Pendidikan sangat penting artinya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut perubahan tidak akan terjadi dan tujuan tidak akan tercapai. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut perubahan tidak akan terjadi dan tujuan tidak akan tercapai. Pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah upaya untuk membantu manusia mencapai kedewasaan. Upaya ini menuntut adanya proses yang harus dicapai, karena tanpa proses tersebut perubahan tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. proses perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Anak usia dini (AUD) adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan selanjutnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Astriana Rahma, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Astriana Rahma, 2014 1 BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai kondisi pendidikan anak usia dini secara global.kemudian ditelaah menjadi lebih terfokus ke dalam fenomena-fenomena yang sedang dialami oleh lembaga-lembaga

Lebih terperinci

UPAYA MENGEMBANGKAN KREATIFITAS ANAK MELALUI BERMAIN BALOK DI TK. PGRI 1 KANDANGSAPI, JENAR, SRAGEN TAHUN 2014 / 2015 NASKAH PUBLIKASI

UPAYA MENGEMBANGKAN KREATIFITAS ANAK MELALUI BERMAIN BALOK DI TK. PGRI 1 KANDANGSAPI, JENAR, SRAGEN TAHUN 2014 / 2015 NASKAH PUBLIKASI UPAYA MENGEMBANGKAN KREATIFITAS ANAK MELALUI BERMAIN BALOK DI TK. PGRI 1 KANDANGSAPI, JENAR, SRAGEN TAHUN 2014 / 2015 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Artinya, pendidikan diharapkan dapat membuat manusia menyadari

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Artinya, pendidikan diharapkan dapat membuat manusia menyadari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu upaya untuk membantu memanusiakan manusia. Artinya, pendidikan diharapkan dapat membuat manusia menyadari nilai kemanusiaannya. Melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa anak usia dini yang berlangsung (0 6) tahun merupakan masa peka bagi anak. Anak mulai sensitif menerima berbagai upaya perkembangan seluruh potensi anak.

Lebih terperinci

PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM 1. Arah atau Sasaran Kurikulum PAUD Kurikulum diarahkan pada pencapaian perkembangan sesuai dengan tingkatan

PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM 1. Arah atau Sasaran Kurikulum PAUD Kurikulum diarahkan pada pencapaian perkembangan sesuai dengan tingkatan PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM 1. Arah atau Sasaran Kurikulum PAUD Kurikulum diarahkan pada pencapaian perkembangan sesuai dengan tingkatan pertumbuhan dan perkembangan anak berdasarkan standar perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan anak merupakan masa emas (golden period) atau Jendela

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan anak merupakan masa emas (golden period) atau Jendela 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berbagai studi menunjukkan bahwa periode 5 (lima) tahun pertama kehidupan anak merupakan masa emas (golden period) atau Jendela Kesempatan (window opportunity)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ada dijalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. ada dijalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Anak Usia Dini merupakan salah satu bentuk pendidikan prasekolah yang ada dijalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak

BAB I PENDAHULUAN. (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan

Lebih terperinci

HAND OUT MATA KULIAH KONSEP DASAR PENDIDIKAN ANAK USIA DIN KODE MK/SKS : UD 100/3 SKS

HAND OUT MATA KULIAH KONSEP DASAR PENDIDIKAN ANAK USIA DIN KODE MK/SKS : UD 100/3 SKS HAND OUT MATA KULIAH KONSEP DASAR PENDIDIKAN ANAK USIA DIN KODE MK/SKS : UD 100/3 SKS Oleh : Nining Sriningsih, M.Pd NIP. 197912112006042001 1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009 HAND OUT MATA KULIAH KELOMPOK BERMAIN KODE MK/SKS : UD 408/2 SKS 1 O L E H : N I N I N G S R I N I N G S I H, M. P D N I P. 1 3 2 3 1 6 9 3 0 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah Taman Kanak-Kanak (TK). Undang-undang tentang. sistem Pendidikan Nasional Pasal 28 Ayat (3) menyebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah Taman Kanak-Kanak (TK). Undang-undang tentang. sistem Pendidikan Nasional Pasal 28 Ayat (3) menyebutkan bahwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga PAUD yang selama ini dikenal oleh masyarakat luas salah satunya adalah Taman Kanak-Kanak (TK). Undang-undang tentang sistem Pendidikan Nasional Pasal

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Undang-undang Sisdiknas, Pendidikan adalah usaha

I. PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Undang-undang Sisdiknas, Pendidikan adalah usaha I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan insan yang berkualitas. Menurut Undang-undang Sisdiknas, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum Sekolah Dasar (SD) yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir

Lebih terperinci

Buku Kurikulum 2009 BUKU KURIKULUM 2009

Buku Kurikulum 2009 BUKU KURIKULUM 2009 BUKU KURIKULUM 2009 FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2010 1 KATA PENGANTAR Kami panjatkan puji dan syukur ke hadlirat Allah SWT atas limpahan karunia-nya, sehingga Buku Kurikulum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelas, tapi seorang guru juga harus mampu membimbing, mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. kelas, tapi seorang guru juga harus mampu membimbing, mengembangkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Guru memiliki peran dan tanggung jawab yang besar dalam proses pendidikan, di mana tugas seorang guru bukan hanya memberikan transfer ilmu dan seperangkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ane Fitriani, 2015 Upaya pengelola dalam meningkatkan manajemen mutu PAUD

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ane Fitriani, 2015 Upaya pengelola dalam meningkatkan manajemen mutu PAUD 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan adalah suatu upaya untuk membantu memanusiakan manusia Ahmad Tafsir (dalam Suyadi 2011, hlm.6) Artinya, melalui proses pendidikan diharapkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan

Lebih terperinci

PENDIDIKAN PROFESI GURU ( PPG ) SEBUAH CATATAN PENINGKATAN KUALITAS GURU

PENDIDIKAN PROFESI GURU ( PPG ) SEBUAH CATATAN PENINGKATAN KUALITAS GURU PENDIDIKAN PROFESI GURU ( PPG ) SEBUAH CATATAN PENINGKATAN KUALITAS GURU Oleh : Dwi Yunanto Abstrak Pendidikan di Indonesia pada umumnya di artikan sebagai sebuah proses untuk memanusiakan manusia, sebagaimana

Lebih terperinci

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN PROGRAM PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN PROGRAM PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN PROGRAM PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SILABUS Mata Kuliah Seminar Pendidikan Anak Usia Dini Kode mata Kuliah GT 506 SKS 2 (dua) Prodi-Konsentrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang mandiri. Begitu pentingnya pendidikan bagi diri sendiri, dan teknologi agar bangsa semakin maju dan berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang mandiri. Begitu pentingnya pendidikan bagi diri sendiri, dan teknologi agar bangsa semakin maju dan berkembang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu proses pendidikan yang berlangsung di Indonesia yang terdiri dari pendidikan formal dan non formal. Di samping itu pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. layanan pendidikan diperoleh setiap individu pada lembaga pendidikan secara

BAB I PENDAHULUAN. layanan pendidikan diperoleh setiap individu pada lembaga pendidikan secara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang dibutuhkan oleh setiap individu. Sejak lahir, setiap individu sudah membutuhkan layanan pendidikan. Secara formal, layanan pendidikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk. pada jalur formal, nonformal, dan informal.

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk. pada jalur formal, nonformal, dan informal. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2013 TENTANG PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2013 TENTANG PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2013 TENTANG PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR :... TENTANG PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU PRA JABATAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR :... TENTANG PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU PRA JABATAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR :... TENTANG PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU PRA JABATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini diselenggarakan dengan tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini diselenggarakan dengan tujuan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh. Sebagai bagian dari pendidikan

Lebih terperinci

PERAN PEMERINTAH DALAM PENGEMBANGAN PAUD DI INDONESIA. Annisa Meitasari Wahyono

PERAN PEMERINTAH DALAM PENGEMBANGAN PAUD DI INDONESIA. Annisa Meitasari Wahyono PERAN PEMERINTAH DALAM PENGEMBANGAN PAUD DI INDONESIA Annisa Meitasari Wahyono 125120307111071 PENDAHULUAN Pendidikan Anak Usia Dini atau biasa disebut dengan PAUD bukanlah sesuatu yang asing di kalangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hidup adalah pendidikan dan pendidikan adalah hidup (life is education,

BAB I PENDAHULUAN. Hidup adalah pendidikan dan pendidikan adalah hidup (life is education, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hidup adalah pendidikan dan pendidikan adalah hidup (life is education, and education is life) merupakan semboyan yang menjelaskan bahwa pendidikan adalah pengalaman

Lebih terperinci

SEMESTER : VII (tujuh) REGULER KELOMPOK BELAJAR : KENDAL. NO HARI JAM MATA KULIAH SKS DOSEN PENGAMPU NO TELP 1 Senin

SEMESTER : VII (tujuh) REGULER KELOMPOK BELAJAR : KENDAL. NO HARI JAM MATA KULIAH SKS DOSEN PENGAMPU NO TELP 1 Senin NSTTUT KEGURUAN DAN LMU PENDDKAN (KP) VETERAN SEMARANG Pragram Sarjana S1 PG-PAUD Tahun Akademik Gasal 01 / 015 Kampus : Jl. Pawiyatan Luhur V Semarang 50 Telp : (0) 816118. Fax. (0) 916105 Telp. /Fax

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan anak prasekolah merupakan bentuk transisi perkembangan anak dari lingkungan keluarga kepada lingkungan sekolah. Masa transisi ini merupakan masa yang cukup

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Seorang guru memiliki peran utama dalam keberhasilan peserta didik

I. PENDAHULUAN. Seorang guru memiliki peran utama dalam keberhasilan peserta didik I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seorang guru memiliki peran utama dalam keberhasilan peserta didik terutama dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar. Hal tersebut menyebabkan guru memiliki

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun (NAEYC, 1992). Anak usia

I. PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun (NAEYC, 1992). Anak usia I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Anak usia dini berada pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hlm 3. 1 Suyadi, Manajemen PAUD, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2011),

BAB I PENDAHULUAN. hlm 3. 1 Suyadi, Manajemen PAUD, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2011), BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak dipublikasikannya hasil-hasil riset mutakhir di bidang neuroscience dan psikologi, fenomena Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan keniscayaan. Pasalnya, perkembangan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA HAND OUT MATA KULIAH KONSEP DASAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI KODE MK/SKS : UD 100/3 SKS Oleh : Nining Sriningsih, M.Pd NIP. 197912112006042001 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Proses belajar-mengajar adalah kunci utama dari dunia pendidikan terutama disekolah-sekolah, dimana proses belajar-mengajar adalah intinya dan pendidikan harusnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini mendasari jenjang pendidikan selanjutnya.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini mendasari jenjang pendidikan selanjutnya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Anak Usia Dini mendasari jenjang pendidikan selanjutnya. Perkembangan secara optimal selama masa usia dini memiliki dampak terhadap pengembangan kemampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak. Dalam usia 0-5 tahun, anak diajarkan berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak. Dalam usia 0-5 tahun, anak diajarkan berbagai macam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Usia emas atau golden age adalah masa yang paling penting dalam proses kecerdasan anak. Dalam usia 0-5 tahun, anak diajarkan berbagai macam pendidikan dasar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. guru. Diantaranya permasalahan yang dialami di Taman Kanak-Kanak. TK

BAB I PENDAHULUAN. guru. Diantaranya permasalahan yang dialami di Taman Kanak-Kanak. TK 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam proses belajar mengajar di kelas pasti ada masalah yang dihadapi guru. Diantaranya permasalahan yang dialami di Taman Kanak-Kanak. TK Aisyiyah 16 Ngringo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak

BAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang masih harus dikembangkan. Anak memiliki karakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa, anak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, non formal dan informal. Taman Kanak-kanak adalah. pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, non formal dan informal. Taman Kanak-kanak adalah. pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1, ayat (14) menjelaskan bahwa pendidikan anak usia dini merupakan upaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemungkinan, menghasilkan strategi dan berfantasi. 1

BAB I PENDAHULUAN. kemungkinan, menghasilkan strategi dan berfantasi. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan intelektual pada dasarnya berhubungan dengan konsep-konsep yang dimiliki dan tindakan kognitif seseorang, oleh karenanya kognitif seringkali menjadi sinonim

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Abdulhak, 2007 : 52). Kualitas pendidikan anak usia dini inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. (Abdulhak, 2007 : 52). Kualitas pendidikan anak usia dini inilah yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan pendidikan yang paling mendasar bagi pembentukan sumber daya manusia di masa mendatang (Abdulhak, 2007 : 52). Kualitas pendidikan

Lebih terperinci

PROGRAM PEMBELAJARAN BERBASIS BIMBINGAN DI TAMAN KANAK-KANAK. Disusun oleh : Rita Mariyana, M.Pd, dkk.

PROGRAM PEMBELAJARAN BERBASIS BIMBINGAN DI TAMAN KANAK-KANAK. Disusun oleh : Rita Mariyana, M.Pd, dkk. PROGRAM PEMBELAJARAN BERBASIS BIMBINGAN DI TAMAN KANAK-KANAK Disusun oleh : Rita Mariyana, M.Pd, dkk. JURUSAN PEDAGOGIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

DESKRIPSI MATA KULIAH

DESKRIPSI MATA KULIAH Materi program Sarjana (S-1) PG-PAUD sebagai program pendidikan akademik, merupakan rangkaian materi ajaran dan kegiatan yang fungsinya membina dan mengintergrasikan berbagai substansi keilmuan dan teknologi

Lebih terperinci

Taman Penitipan Anak. Pertemuan 8-11

Taman Penitipan Anak. Pertemuan 8-11 Taman Penitipan Anak Pertemuan 8-11 Dasar filsafah TPA Tempa (pemeliharaan kesehatan, peningkatan gizi, olahraga yang teratur) Asah (kondisi intelektual yang berkembang dan sehat) Asih (pendampingan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan merupakan sebuah sistem, sehingga tidak bisa berdiri sendiri. Salah satu

Lebih terperinci

KURIKULUM PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN GURU RAUDHATUL ATHFAL (PGRA) JURUSAN TARBIYAH STAIN PEKALONGAN

KURIKULUM PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN GURU RAUDHATUL ATHFAL (PGRA) JURUSAN TARBIYAH STAIN PEKALONGAN KURIKULUM PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN GURU RAUDHATUL ATHFAL (PGRA) JURUSAN TARBIYAH STAIN PEKALONGAN 1. MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN (MPK) 1 STI 101 Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 STI 102 Ulumul

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU PRA JABATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI GERAK DAN LAGU DI TK AISYIYAH CABANG KARTASURA KELOMPOK B TAHUN AJARAN 2013/2014

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI GERAK DAN LAGU DI TK AISYIYAH CABANG KARTASURA KELOMPOK B TAHUN AJARAN 2013/2014 UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI GERAK DAN LAGU DI TK AISYIYAH CABANG KARTASURA KELOMPOK B TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, agaranak memiliki kesiapan

BAB I PENDAHULUAN. membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, agaranak memiliki kesiapan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan anak pada usia pra-sekolah atau sekarang lebih dikenal dengan anak usia dini yang berada pada rentang usia 0-6 tahun oleh para ahli dianggap sebagai usia

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Tangerang Selatan, 17 November 2016 Rektor, Prof. Ir. Tian Belawati, M.Ed., Ph.D. NIP

Kata Pengantar. Tangerang Selatan, 17 November 2016 Rektor, Prof. Ir. Tian Belawati, M.Ed., Ph.D. NIP S Kata Pengantar uplemen Katalog Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD) FKIP Universitas Terbuka Semester 2016/2017.2 ini merupakan penyempurnaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai pihak yaitu pemerintah, masyarakat, dan steakholder yang terdiri

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai pihak yaitu pemerintah, masyarakat, dan steakholder yang terdiri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha yang dilakukan keluarga, masyarakat, pemerintah, melalui binbingan, pengajaran, dan latihan yang berlangsung di sekolah sepanjang hayat untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tahun-tahun pertama kehidupan anak atau yang sering dikenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tahun-tahun pertama kehidupan anak atau yang sering dikenal dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tahun-tahun pertama kehidupan anak atau yang sering dikenal dengan usia dini merupakan masa yang sangat tepat untuk meletakkan dasar-dasar pengembangan kemampuan

Lebih terperinci

KURIKULUM PROGRAM STUDI S.1 MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM (MPI) FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG TAHUN AKADEMIK

KURIKULUM PROGRAM STUDI S.1 MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM (MPI) FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG TAHUN AKADEMIK KURIKULUM PROGRAM STUDI S.1 MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM (MPI) FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG TAHUN AKADEMIK 2013-2014 A. Pendahuluan Eksistensi Jenjang S.1 Prodi MPI (Manajemen

Lebih terperinci

2015 MINAT SISWA SMA KELAS XII KECAMATAN SUKASARI KOTA BANDUNG TERHADAP PROGRAM STUDI S1 PGPAUD FIP UPI

2015 MINAT SISWA SMA KELAS XII KECAMATAN SUKASARI KOTA BANDUNG TERHADAP PROGRAM STUDI S1 PGPAUD FIP UPI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) merupakan suatu lembaga perguruan tinggi yang mempersiapkan berbagai tenaga pendidik profesional di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Upaya pendidikan diselenggarakan bagi semua usia, salah satunya yaitu penyelenggaraan pendidikan bagi anak pada usia dini. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Lebih terperinci

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA STRUKTUR KURIKULUM DAN SEBARAN MATA KULIAH

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA STRUKTUR KURIKULUM DAN SEBARAN MATA KULIAH FAKULTAS : PENDIDIKAN SENI DAN DESAIN DEPARTEMEN: PENDIDIKAN SENI RUPA DAN KERAJINAN PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN SENI RUPA JENJANG : S1 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA STRUKTUR KURIKULUM DAN SEBARAN MATA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai

Lebih terperinci