BAB IV HASL PENELITIAN DAN PEMBAHASN. Berdasarkan hasil pengumpulan data dan diperoleh gambaran kecemasan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASL PENELITIAN DAN PEMBAHASN. Berdasarkan hasil pengumpulan data dan diperoleh gambaran kecemasan"

Transkripsi

1 4. Deskripsi Data Hasil Penelitian BAB IV HASL PENELITIAN DAN PEMBAHASN Berdasarkan hasil pengumpulan data dan diperoleh gambaran kecemasan siswa dalam pembelajaran matematika untuk aspek dan masing-masing indikator, dan setiap masing-masing item sebagai berikut :. Aspek Kognitif Tabel 4. Presentase Siswa yang Menjawab Pernyataan Pada Angket Aspek Indikator No Item Kognitif Jumlah Skor % Tiap Responden Tiap Item Item Bingung ,57 Sulit berkonsentrasi 8 67, ,28 Kesulitan Tidur Mental blocking , ,7 Untuk aspek kognitif mewakili 5 pernyataan yang pada masing-masing indikator dan jumlah responden yang menjawab sebanyak 35 responden, yaitu : Untuk pernyataan nomor yaitu indikator sulit berkonsentrasi mewakili 2 pernyataan, yaitu masing-masing no. sebanyak 67,43 % dan no. 5 sebanyak 58,28 %, untuk indikator mental bloking mewakili 2 pernyataan yaitu masingmasing pernyataan no. 2 sebanyak 69,4 %, dan pernyataan no. 4 sebanyak 65,7 %, dan untuk indikator bingung yaitu pada no. 3 sebanyak 64,57 %. 36

2 2. Aspek Motorik Tabel 4.2 Presentase Siswa yang Menjawab Pernyataan Pada Angket Aspek Indikator Motorik No Item Jumlah Skor % Tiap Responden Tiap Item Item Gemetar ,42 Gugup ,4 Sukar dalam berbicara ,4 Untuk aspek motorik mewakili 3 pernyataan yang pada masing-masing indikator dan jumlah responden yang menjawab sebanyak 35 responden, yaitu : Untuk indikator gugup no. 6 sebanyak 6,4%, indikator gemetar no. 7 sebanyak 59,42%, dan indikator sukar dalam berbicara no. 8 sebanyak 45,4 %. 3. Aspek Somatik Tabel 4.3 Presentase Siswa yang Menjawab Pernyataan Pada Angket Aspek Indikator No Item Somatik Jumlah Skor % Tiap Responden Tiap Item Item Gangguan pernapasan ,43 Jantung berdebar , ,86 Berkeringat 35 Pusing ,57 Gangguan pencernaan ,7 Tangan terasa dingin 79 45,4 37

3 Untuk aspek somatik mewakili 7 pernyataan yang pada masing-masing indikator dan jumlah responden yang menjawab sebanyak 35 responden, yaitu : Untuk indikator gangguan pernapasan yaitu pada no. sebanyak 47,43%, untuk indikator jantung berdebar-debar mewakili 2 pernyataan yaitu masing-masing pernyataan no. 0 sebanyak 65,7 %, dan pernyataan no. 4 sebanyak 58,86 %, untuk indikator gangguan pencernaan yaitu pada no. 2 sebanyak 49,7 %, untuk indikator pusing yaitu pada no. 3 sebanyak 48,57% dan untuk indikator tangan terasa dingin yaitu pada no. sebanyak 45,4 %. 4. Aspek Afektif Tabel 4.4 Presentase Siswa yang Menjawab Pernyataan Pada Angket Aspek Indikator No Item Afektif Jumlah Skor % Tiap Responden Tiap Item Item Khawatir 5 63, ,85 Gelisah , ,57 Takut , ,28 Untuk aspek afektif mewakili 3 pernyataan yang pada masing-masing indikator dan jumlah responden yang menjawab sebanyak 35 responden, yaitu : untuk indikator khawatir terdapat 3 pernyataan yaitu masing-masing pernyataan no. 5 sebanyak 63,42 %, pernyataan no. 7 sebanyak 52 %, dan pernyataan no. 38

4 20 sebanyak 66,85 %, untuk indikator gelisah terdapat 2 pernyataan yaitu masingmasing pernyataan no. 6 sebanyak 8,4 %,dan pernyataan no. 2 sebanyak 64,57 %, untuk indikator takut terdapat 2 pernyataan yaitu masing-masing pernyataan no. 7 sebanyak 52 %, pernyataan no. 8 sebanyak 58,85 %, dan pernyataan no. 9 sebanyak 58,28 %. 4.2 Hasil Penelitian Penelitian ini mengungkapkan tentang kecemasan siswa dalam menghadapi ujian pada mata pelajaran matematika. Data di ambil dengan menggunakan angket dan dianalisis menggunakan presentase. Berdasarkan hasil pengolahan data tersebut diperoleh gambaran kecemasan siswa dalam menghadapi ujian pada mata pelajaran matematika berdasarkan aspek untuk masing-masing indikator sebagai berikut: Aspek Kognitif Tabel 4.5 Kecemasan Siswa Ditinjau Dari Aspek Kognitif No Indikator Jumlah Item Persentase Keterangan Bingung 64,57 % 2 Sulit berkonsentrasi 2 62,85 % 3 Kesulitan tidur Mental Blocking 2 67,42 % Pada aspek kognitif ini memiliki empat indikator yakni bingung, sulit berkonsentrasi, kesulitan tidur, dan mental blocking. Untuk masing-masing 39

5 indikator memiliki presentase seperti terlihat pada tabel 4,5 dan ternyata indikator kecemasan siswa tertinggi untuk aspek kognitif ini adalah pada indikator mental blocking (blank) yakni 67,42 %. Mental blocking yaitu hambatan secara mental / psikologis yang menyelubungi pikiran siswa saat ujian sehingga tidak bisa berpikir dengan tenang. Pada saat membaca pertanyaan ujian, tiba-tiba pikiran seperti kosong (blank) dan kemungkinan tidak mengerti alur jawaban yang benar saat ujian atau bahkan lebih cemas lagi karena kehabisan waktu dalam pengerjaan soal ujian. Aspek Motorik Tabel 4.6 Kecemasan Siswa Ditinjau Dari Aspek Motorik No Indikator Jumlah Item Persentase Keterangan Gemetar 2 Gugup 3 Sukar dalam berbicara 59,42 6,4 45,4 Pada aspek motorik ini memeiliki tiga indikator yaitu gemetar, gugup, dan sukar berbicara. Dan masing-masing indikator memeiliki persentase yang terlihat pada tabel 4.6. Dalam aspek motorik ini, indikator yang memiliki presentase yang tinggi adalah gugup yaitu sebesar 6,4 %. Gugup yaitu berbuat atau berkata dalam keadaan tidak tenang, sangat tergesagesa. Gugup dalam menghadapi ujian yang dimkasud adalah ketika akan ujian 40

6 ataupun ulangan siswa siswi merasa tidak tenag dalam menjawab soal tes atau ulangan tersebut. Aspek Somatik Tabel 4.7 Kecemasan Siswa Ditinjau Dari Aspek Somatik No Indikator Jumlah Item Persentase Keterangan Gangguan pernapasan 47,43% 2 Jantung berdebar 2 62,29% 3 Berkeringat Pusing 49,7 % 5 Gangguan pencernaan 45,4 % 6 Tangan terasa dingin 5,43 % Aspek somatik ini memiliki enam indikator yakni, gangguan pernapasan, jantung berdebar, berkeringat, tekanan darah meningkat, gangguan pencernaan, dan tangan terasa dingin. Untuk masing-masing indikator memiliki presentase seperti yang terlihat dalam tabel 4.7. Dan presentase indikator yang tertiinggi yaitu pada indikator jantung berdebar-debar sebanyak 62,29 %. Jauntung berdebar-debar yaitu ketika siswa akan menjawab soal ujian ataupun ulangan, mereka merasakan goncangan yang kuat yang berasal dari dalam dada. 4

7 Aspek Afektif Tabel 4.8 Kecemasan Siswa Ditinjau Dari Aspek Afektif No Indikator Jumlah Item Persentase Keterangan Khawatir 3 60,75 % 2 Gelisah 2 72,85 % 3 Takut 2 68,56 % Pada aspek afektif ini memeiliki tiga indikator yaitu khawatir, gelisah, dan takut. Untuk masing-masing indikator memiliki presentase seperti terlihat pada tabel 4.8. Dan presentase yang tertinggi adalah pada indikator gelisah yaitu 72,85%. Gelisah yaitu ketika siswa dalam menghadapi ujian siswa tidak bisa menemukan jawaban soal yang sulit, waktu yang disediakan dirasa tidak cukup dan merasa gelisah ketika ada siswa yang sudah mendahului selesai mengerjakan soal ujian. Untuk melihat persentase siswa yang menjawab pernyataan pada setiap indikator, dapat ditunjukan pada gambar berikut: 42

8 Persen Kecemasan Sisea ,85 67,42 6,4 62, Indikator Kecemasan Siswa Keterangan gambar :. Aapek Kognitif 2. Aspek motorik 3. Aspek somatik 4. Aspek afektif Gambar 4.: Grafik persentase jumlah siswa yang menjawab pernyataan pada setiap indikator kecemasan siswa. Berdasarkan data hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa siswa SMA Negeri Sangtomblang memiliki tingkat kecemasan yang sedang dalam menghadapi ujian. Hal ini terlihat pada persentase untuk masing-masing aspek dan indikator yang rata-ratanya diatas 50%. Dan dari hasil analisis persentase bahwa tingkat kecemasan yang tinggi yaitu terdapat pada aspek afektif yakni pada indikator gelisah yaitu 72,85 %. 43

9 4.3 Pembahasan Penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan tingkat kecemasan siswa dalam menghadapi ujian pada mata pelajaran matematika. Dalam penelitian ini peneliti mengambil populasi sebanyak empat kelas yaitu siswa maupun siswi kelas XI IPA, XI IPA 2, XI IPS, XI IPS 2, dengan satu kelas yaitu kelas X, sebagai kelas uji coba dan kelas XI IPA dijadikan sebagai kelas penelitian. Cara yang dilakukan untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan siswa dalam menghadapi ujian yaitu dengan menyebarkan angket atau kuesioner pada siswa siswi SMA Negeri Sangtombolang. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran tingkat kecemasan siswa dalam menghadapi ujian pada mata pelajaran matematika pada tiap-tiap aspek untuk masing-masing indikator. Kecemasan siswa dalam menghadapi ujian di tinjau dari aspek kognitif dapat di kategorikan tinggi, karena dapat dilihat dari hasil presentse dari masing-masing indikator yaitu sebesar 67,42%. Kecemasan siswa dalam menghadapi ujian ditinjau dari aspek motorik dapat di kategorikan tinggi, karena dapat di lihat dari hasil presentase untuk masing-masing indikator yaitu sebesar 6,4 %. Kecemasan siswa dalam menghadapi ujian ditinjau dari aspek somatik dapat dikategorikan tinggi, karena dapat dilihat dari hasil presentase untuk masing-masing indikator yaitu sebesar 62,29 %. Kecemasan siswa dalam menghadapi ujian ditinjau dari aspek afektif dapat dikategorikan tinggi, karena dilihat dari hasil presentase untuk masing-masing indikator yaitu sebesar 72,85 %. 44

10 Berdasarkan hasil analisis dan presentase dari seluruh aspek dan indikator, bahwa siswa siswi SMA Negeri Sangtombolang yang merasakan kecemasan yang tinggi yaitu pada aspek afektif yakni pada indikator gelisah. Gelisah yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu perasaan yang tidak tenang ketika melaksanakan ujian ataupun ulangan. Tidak tenang jika menemukan jawaban soal yang sulit, waktu yang disediakan dirasa tidak cukup dan ketika ada temann yang sudah mendahului selesai mengerjakan soal ujian. Jadi, secara keceluruhan bahwa tingkat kecemasan dalam menghadapi ujian pada mata pelajaran matematika di SMA Negeri Sangtombolang memiliki tingkat kecemasan yang sedang karena berdasarkan dari presentase untuk masingmasing aspek dan indikator yang rata-ratanya diatas 50%. 45

Oleh :Mustika Makalalag

Oleh :Mustika Makalalag LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ANALISIS TINGKAT KECEMASAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA (suatu studi penelitian pada Siswa Kelas XI di SMA Negeri 1 Sangtombolang) Oleh :Mustika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini di lakukan di SMA Negeri 1 Sangtombolang pada siswa kelas XI. 3.1.2 Wakatu Penelitian Penelitian ini di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan rakyatnya rendah dan tidak berkualitas. Sebaliknya, suatu negara dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan rakyatnya rendah dan tidak berkualitas. Sebaliknya, suatu negara dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peran yang penting bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia. Suatu bangsa akan tertinggal dari bangsa lain apabila pendidikan rakyatnya

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Jawaban dari setiap pernyataan tidak menunjukkan benar atau salah, melainkan hanya pendapat dan persepsi saudara/i belaka.

Kata Pengantar. Jawaban dari setiap pernyataan tidak menunjukkan benar atau salah, melainkan hanya pendapat dan persepsi saudara/i belaka. LAMPIRAN Kata Pengantar Melalui kuesioner ini, kami dari Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha bermaksud untuk melakukan penelitian mengenai Derajat kecemasan pada siswa kelas XI SMA Santa

Lebih terperinci

Nama : Jenis Kelamin :

Nama : Jenis Kelamin : LAMPIRAN Lampiran 1 Petunjuk pengisian 1. Anda diminta untuk menjawab semua pertanyaan dalam skala sikap ini tanpa ada yang terlewati. 2. Pilihlah salah satu jawaban yang sesui dengan kondisi saat ini,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Setiap diri cenderung memiliki emosi yang berubah-ubah. Rasa cemas merupakan salah

I. PENDAHULUAN. Setiap diri cenderung memiliki emosi yang berubah-ubah. Rasa cemas merupakan salah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Setiap diri cenderung memiliki emosi yang berubah-ubah. Rasa cemas merupakan salah satunya, rasa ini timbul akibat perasaan terancam terhadap

Lebih terperinci

ITEM KECEMASAN WANITA MENGHADAPI MENOPAUSE

ITEM KECEMASAN WANITA MENGHADAPI MENOPAUSE ITEM KECEMASAN WANITA MENGHADAPI MENOPAUSE 1. Psikologis, ditunjukkan dengan adanya gejala: gelisah atau resah, was-was atau berpikiran negatif, khawatir atau takut, merasa akan tertimpa bahaya atau terancam,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang menggunakan angka-angka, rumus atau model matematis (Azwar, 2005: 5). Berdasarkan permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif korelasional, jenis ini bertujuan untuk melihat apakah antara dua variabel atau lebih memiliki

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. mengetahui deskripsi data tentang kecemasan, maka peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN. mengetahui deskripsi data tentang kecemasan, maka peneliti BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi 1. Deskripsi Data Deskripsi data merupakan penjabaran dari data yang diteliti dan untuk menjawab rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini. Untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIK. 1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis. a. Pengertian Kemampuan Pemecahan Masalah

BAB II KAJIAN TEORETIK. 1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis. a. Pengertian Kemampuan Pemecahan Masalah BAB II 6 KAJIAN TEORETIK A. Deskripsi Konseptual 1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis a. Pengertian Kemampuan Pemecahan Masalah Menurut Gibson (1996) Kemampuan (ability) adalah kapasitas individu untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. B. Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel Tergantung Variabel Bebas : Kecemasan akademik : Efikasi diri B. Definisi Operasional 1. Kecemasan Akademik Kecemasan akademik adalah dorongan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Dilihat dari kualifikasinya, maka penelitian ini berfungsi sebagai penelitian

METODOLOGI PENELITIAN. Dilihat dari kualifikasinya, maka penelitian ini berfungsi sebagai penelitian III. METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode dalam sebuah penelitian memegang peranan penting karena salah satu ciri dari kegiatan ilmiah adalah terdapatnya suatu metode yang tepat dan sistematis

Lebih terperinci

Lampiran 1 Hasil uji reliabilitas variabel kemandirian emosi, kemandirian perilaku, kemandirian nilai, kemandirian total, penyesuaian diri, dan

Lampiran 1 Hasil uji reliabilitas variabel kemandirian emosi, kemandirian perilaku, kemandirian nilai, kemandirian total, penyesuaian diri, dan LAMPIRAN 61 Lampiran 1 Hasil uji reliabilitas variabel kemandirian emosi, kemandirian perilaku, kemandirian nilai, kemandirian total, penyesuaian diri, dan gejala stres No. Variabel Cronbach s Alpha N

Lebih terperinci

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN A-1 KECEMASAN SOSIAL FACEBOOKER A-2 HARGA DIRI

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN A-1 KECEMASAN SOSIAL FACEBOOKER A-2 HARGA DIRI 68 69 LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN A-1 KECEMASAN SOSIAL FACEBOOKER A-2 HARGA DIRI 70 Identitas Subyek Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan Fakultas : PETUNJUK PENGISIAN 1. Bacalah seluruh pernyataan berikut

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA DAN OBSERVASI

PEDOMAN WAWANCARA DAN OBSERVASI PEDOMAN WAWANCARA DAN OBSERVASI Pedoman Wawancara 1. Latar belakang berkaitan dengan timbulnya kecemasan - Kapan anda mulai mendaftar skripsi? - Bagaimana perasaan anda ketika pertama kali mendaftar skripsi?

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional di Indonesia berkembang seiring dengan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional di Indonesia berkembang seiring dengan perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu faktor keberhasilan suatu bangsa adalah pendidikan karena pendidikan dapat meningkatkan potensi sumber daya manusia yang ada. Pendidikan Nasional

Lebih terperinci

PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP KECEMASAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL. Skripsi

PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP KECEMASAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL. Skripsi PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP KECEMASAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S-1 Psikologi Diajukan oleh : Amila Millatina

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY (HARS)

Lampiran 1. Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY (HARS) Lampiran 1. Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY (HARS) Nomor Responden : Nama Responden : Tanggal Pemeriksaan : Skor : 0 = tidak ada 1 = ringan 2 = sedang 3 = berat

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. Data Try Out A-1DATA TRY OUT KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN KELAS A-2DATA TRY OUT BERPIKIR POSITIF

LAMPIRAN A. Data Try Out A-1DATA TRY OUT KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN KELAS A-2DATA TRY OUT BERPIKIR POSITIF 52 LAMPIRAN A Data Try Out A-1DATA TRY OUT KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN KELAS A-2DATA TRY OUT BERPIKIR POSITIF 53 LAMPIRAN A-1 Data Try Out KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN KELAS 54 55 LAMPIRAN A-2 Data Try

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan kecemasan siswa yang menghadapi ujian nasional pada siswa SMAN 1 Makale di Tana Toraja dengan siswa SMAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN A : SKALA PENELITIAN A-1 Skala Kecemasan pada Penderita Diabetes Mellitus A-2 Skala Konsep Diri

LAMPIRAN A : SKALA PENELITIAN A-1 Skala Kecemasan pada Penderita Diabetes Mellitus A-2 Skala Konsep Diri LAMPIRAN 63 LAMPIRAN A : SKALA PENELITIAN A-1 Skala Kecemasan pada Penderita Diabetes Mellitus A-2 Skala Konsep Diri 64 A-1 Skala Kecemasan pada Penderita Diabetes Mellitus 65 Identitas Nama : Usia : Jenis

Lebih terperinci

PENGARUH KECEMASAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 13 BANJARMASIN 1

PENGARUH KECEMASAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 13 BANJARMASIN 1 ISSN 2442-3041 Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 1, No. 3, September - Desember 2015 STKIP PGRI Banjarmasin PENGARUH KECEMASAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 13 BANJARMASIN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecemasan merupakan suatu keadaan tegang dimana kita termotivasi untuk melakukan sesuatu dan memperingatkan individu bahwa adanya ancaman yang membahayakan individu

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER. 1. Jenis Kelamin : 2. Usia : Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A)

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER. 1. Jenis Kelamin : 2. Usia : Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A) LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER DATA UMUM RESPONDEN NOMOR PIN: 1. Jenis Kelamin : 2. Usia : Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A) Silakan anda memberi tanda di kolom isi sesuai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti akan melakukan penelitian ini di SMA Negeri 2 Kejuruan Muda,

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti akan melakukan penelitian ini di SMA Negeri 2 Kejuruan Muda, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Peneliti akan melakukan penelitian ini di SMA Negeri 2 Kejuruan Muda, Aceh Tamiang. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2015 sampai

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, SARAN

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, SARAN 67 BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, SARAN 5.1 Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kecemasan dengan motivasi berprestasi dalam menghadapi Ujian Nasional pada siswa SMAN unggulan berdasarkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Setiap orang cenderung pernah merasakan kecemasan pada saat-saat tertentu

I. PENDAHULUAN. Setiap orang cenderung pernah merasakan kecemasan pada saat-saat tertentu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Setiap orang cenderung pernah merasakan kecemasan pada saat-saat tertentu dengan tingkat yang berbeda - beda. Kecemasan merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sekolah, dan untuk siswa tertentu, Kecemasan menghambat belajar dan kinerja

BAB II LANDASAN TEORI. sekolah, dan untuk siswa tertentu, Kecemasan menghambat belajar dan kinerja 2.1 Pengertian Kecemasan BAB II LANDASAN TEORI Kecemasan siswa merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pendidikan. Setiap siswa merasakan sejumlah kecemasan pada suatu waktu pada saat di sekolah, dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian eksperimen. Arikunto (2006: 5) mengemukakan pendapatnya

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian eksperimen. Arikunto (2006: 5) mengemukakan pendapatnya BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan tipe penelitian eksperimen. Arikunto (2006: 5) mengemukakan pendapatnya mengenai penelitian

Lebih terperinci

Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY (HARS)

Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY (HARS) 61 Lampiran 1. Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY (HARS) Nomor Responden : Nama Responden : Tanggal Pemeriksaan : Skor : 0 = tidak ada 1 = ringan 2 = sedang 3 =

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS DATA BAB IV HASIL PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS DATA A. Hasil Pengolahan Data Pengolahan data dalam suatu penelitian merupakan suatu hal yang sangat penting dan mutlak untuk dilakukan. Data yang terkumpul dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari persyaratan akhir pendidikan akademisnya pada program strata satu (Kamus

BAB I PENDAHULUAN. dari persyaratan akhir pendidikan akademisnya pada program strata satu (Kamus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Skripsi adalah karya ilmiah yang wajib ditulis oleh mahasiswa sebagai bagian dari persyaratan akhir pendidikan akademisnya pada program strata satu (Kamus

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY (HARS)

Lampiran 1. Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY (HARS) Lampiran 1. Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY (HARS) Nomor Responden : Nama Responden : Tanggal Pemeriksaan : Skor : 0 = tidak ada 1 = ringan 2 = sedang 3 = berat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Komunikasi Terapeutik BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Komunikasi Terapeutik Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang dilakukan atau dirancang untuk tujuan terapi. Seorang penolong atau perawat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, kita sudah tidak asing lagi jika mendengar kata cemas. Kecemasan ini secara normal terjadi sebagai respon fisiologis pada suatu kondisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Keputusan No. 153/U/2003 tentang Ujian Akhir Nasional, salah satu isinya

BAB 1 PENDAHULUAN. Keputusan No. 153/U/2003 tentang Ujian Akhir Nasional, salah satu isinya BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan tujuan untuk memperbaiki mutu pendidikan di Indonesia, maka pada tahun 2003 pemerintah menetapkan untuk mengganti EBTANAS dengan UAN. Melalui menteri Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN 27 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Tujuan penelitian adalah untuk mengungkapkan, menggambarkan dan menyimpulkan hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA KRISTEN 1 Salatiga yang terletak di Jl. Osa Maliki no. 32 Salatiga. Subjek penelitian adalah kelas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tujuan pendidikan banyak bergantung pada proses belajar yang dialami siswa

BAB I PENDAHULUAN. tujuan pendidikan banyak bergantung pada proses belajar yang dialami siswa 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Seluruh proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok, ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar merupakan aktivitas yang paling penting dalam

I. PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar merupakan aktivitas yang paling penting dalam 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Proses belajar mengajar merupakan aktivitas yang paling penting dalam keseluruhan upaya pendidikan. Siswa dengan segala karakteristiknya

Lebih terperinci

Lembar Persetujuan Responden

Lembar Persetujuan Responden Lampiran 1 Lembar Persetujuan Responden Saya yang bernama Sri Lestari Mei Donna Siregar/ 1102334 adalah Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sari Mutiara Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ujian Nasional (UN) merupakan salah satu sumber penyebab kecemasan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ujian Nasional (UN) merupakan salah satu sumber penyebab kecemasan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ujian Nasional (UN) merupakan salah satu sumber penyebab kecemasan pada siswa. Menurut sebagian siswa UN merupakan proses biasa yang wajib dilalui oleh siswa kelas 6

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pengolahan data yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pengolahan data yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Teknik Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pengolahan data yang bersifat kuantitatif, lebih spesifiknya lagi dengan menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian kuantitatif, seperti yang dijelaskan oleh Arikunto (006. 1) bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada

BAB III METODE PENELITIAN. dengan data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif yang analisisnya dengan data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada dasarnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berpengalaman berbicara di depan umum pun tidak terlepas dari perasaaan ini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berpengalaman berbicara di depan umum pun tidak terlepas dari perasaaan ini. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perasaan cemas atau grogi saat mulai berbicara di depan umum adalah hal yang seringkali dialami oleh kebanyakan orang. Bahkan seseorang yang telah berpengalaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengetahui gambaran kecemasan siswa

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. Cara Pengukuran Kecemasan

LAMPIRAN A. Cara Pengukuran Kecemasan LAMPIRAN A. Cara Pengukuran Kecemasan a. HARS Kecemasan dapat diukur dengan pengukuran tingkat kecemasan menurut alat ukur kecemasan yang disebut HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale). Skala HARS merupakan

Lebih terperinci

IDENTITAS PETUNJUK PENGERJAAN. 1. Pilihlah 1 dari 4 pilihan jawaban yang tersedia yang paling sesuai dengan diri Saudara.

IDENTITAS PETUNJUK PENGERJAAN. 1. Pilihlah 1 dari 4 pilihan jawaban yang tersedia yang paling sesuai dengan diri Saudara. IDENTITAS No. Subjek :... Usia :... Tahun Lama waktu menunggu pensiun :... Tanggal Hari Ini :... *) Coret yang Tidak Perlu PETUNJUK PENGERJAAN 1. Pilihlah 1 dari 4 pilihan jawaban yang tersedia yang paling

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRISEMESTER KE-III DI RSNU TUBAN

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRISEMESTER KE-III DI RSNU TUBAN HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRISEMESTER KE-III DI RSNU TUBAN Munfi atur Rofi ah (09410176) Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri

Lebih terperinci

I.PENDAHULUAN. pada waktu melakukan gerakan loncat, diperlukan keberanian, percaya diri

I.PENDAHULUAN. pada waktu melakukan gerakan loncat, diperlukan keberanian, percaya diri I.PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Loncat indah adalah salah satu olahraga air yang mempunyai resiko besar pada waktu melakukan gerakan loncat, diperlukan keberanian, percaya diri yang tinggi. dan dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menopause seorang wanita akan mengalami gejala-gejala, baik gejala fisik

BAB I PENDAHULUAN. menopause seorang wanita akan mengalami gejala-gejala, baik gejala fisik BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Menopause merupakan fase berhentinya siklus menstruasi secara alami pada setiap wanita dan dapat menyebabkan kekhawatiran karena pada saat menopause seorang wanita akan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden Kepada Yth. Calon Responden Penelitian Di Tempat Dengan hormat, Saya sebagai mahasiswa Program DIII Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode dengan pendekatan kuantitatif adalah metode eksperimen dengan desain eksperimen semu (Quasi Experiment).

Lebih terperinci

LEMBAR PERSTUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN

LEMBAR PERSTUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN Lampiran 4 LEMBAR PERSTUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN Judul Penelitian : Hubungan Tingkat Kecemasan Klien Pre Operasi Dengan Gangguan Pola Tidur Di Ruang Kenanga RS. PELNI Jakarta Tahun 2010 Peneliti

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Ujian nasional merupakan salah satu bagian penting dari proses pendidikan di

I. PENDAHULUAN. Ujian nasional merupakan salah satu bagian penting dari proses pendidikan di I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ujian nasional merupakan salah satu bagian penting dari proses pendidikan di Indonesia. Ujian nasional merupakan bagian dari tes standardisasi yang artinya format soal

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN DALAM MENYUSUN PROPOSAL SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN DALAM MENYUSUN PROPOSAL SKRIPSI Hubungan Antara Kepercayaan Diri dengan Kecemasan dalam Menyusun Proposal Skripsi (Pindho Hary Kristanto, dkk.) HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN DALAM MENYUSUN PROPOSAL SKRIPSI Pindho

Lebih terperinci

#### SELAMAT MENGERJAKAN ####

#### SELAMAT MENGERJAKAN #### Apakah Anda mahasiswa Fakultas Ekonomi Unika? Apakah Anda berstatus sebagai mahasiswa aktif? Semester berapakah Anda saat ini? Dengan Hormat, (Ya/ Bukan) (Ya/ Tidak) (Empat/ Enam) Disela-sela kesibukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. subyek, nama subyek, usia subyek dan subyek penelitian berjumlah 70 sampel ibu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. subyek, nama subyek, usia subyek dan subyek penelitian berjumlah 70 sampel ibu 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Gambaran umum subyek penelitian ini diperoleh dari data yang di isi subyek, nama subyek, usia subyek dan subyek penelitian berjumlah 70

Lebih terperinci

BAB 2 Tinjauan Pustaka

BAB 2 Tinjauan Pustaka BAB 2 Tinjauan Pustaka 2.1. Kecemasan 2.1.1. Definisi Menurut Kaplan, Sadock, dan Grebb (Fausiah&Widury, 2007), kecemasan adalah respons terhadap situasi tertentu yang mengancam, dan merupakan hal yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Faktor-Faktor Penyebab Stres pada Seorang Istri di Dusun Jabaran Desa Pohkecik Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto Pada bab ini akan dijelaskan analisis faktor-faktor

Lebih terperinci

Ujian Nasional merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah

Ujian Nasional merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah A. PENDAHULUAN Ujian Nasional (UN) merupakan salah satu sumber penyebab kecemasan pada siswa. Menurut sebagian siswa, Ujian Nasional adalah proses biasa yang wajib dilalui oleh siswa kelas XII, namun bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang cenderung pernah merasakan kecemasan pada saat-saat

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang cenderung pernah merasakan kecemasan pada saat-saat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap orang cenderung pernah merasakan kecemasan pada saat-saat tertentu, dan dengan tingkat yang berbeda-beda. Kecemasan merupakan salah satu bentuk emosi

Lebih terperinci

PERNYATAAN SEBAGAI RESPONDEN

PERNYATAAN SEBAGAI RESPONDEN 37 38 39 40 Lampiran 4 PERNYATAAN SEBAGAI RESPONDEN Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bersedia untuk berpartisipasi sebagai responden penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Program studi

Lebih terperinci

HUBUNGAN KECEMASAN DAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA

HUBUNGAN KECEMASAN DAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA HUBUNGAN KECEMASAN DAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA ARTIKEL PENELITIAN OLEH: HANURI SAKARTI NIM. F04112064 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMTIKA DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. [CDC], 2013). Data dari Riset Kesehatan Dasar ( 2013), prevalensi. gangguan mental emosional (gejala -gejala depresi

BAB I PENDAHULUAN. [CDC], 2013). Data dari Riset Kesehatan Dasar ( 2013), prevalensi. gangguan mental emosional (gejala -gejala depresi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kecemasan merupakan jenis gangguan mental paling sering terjadi di dunia dengan prevalensi lebih dari 15%, dengan persentase wanita lebih banyak dibandingkan pria

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, olahraga merupakan hal sangat penting bagi kesehatan tubuh.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, olahraga merupakan hal sangat penting bagi kesehatan tubuh. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, olahraga merupakan hal sangat penting bagi kesehatan tubuh. Dengan berolahraga badan akan terasa segar dan sehat. Banyak macam olah raga yang dapat dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kadang berbagai macam cara dilakukan untuk mencapai tujuan itu. Salah satu yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kadang berbagai macam cara dilakukan untuk mencapai tujuan itu. Salah satu yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap orang pasti menginginkan mendapatkan nilai yang bagus dalam setiap ujian yang mereka lakukan, ataupun dalam tugas tugas yang mereka kerjakan, dan kadang

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam tinjauan pustaka akan diuraikan lebih jelas tentang: a) kecemasan yang meliputi:

I. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam tinjauan pustaka akan diuraikan lebih jelas tentang: a) kecemasan yang meliputi: I. TINJAUAN PUSTAKA Dalam tinjauan pustaka akan diuraikan lebih jelas tentang: a) kecemasan yang meliputi: pengertian kecemasan, faktor penyebab terjadinya kecemasan, jenis kecemasan, tanda dan gejala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini banyak sekali penelitian yang menunjukkan tentang rendahnya

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini banyak sekali penelitian yang menunjukkan tentang rendahnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini banyak sekali penelitian yang menunjukkan tentang rendahnya prestasi belajar matematika siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil pra-ujian nasional yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN KUESIONER DATA UMUM RESPONDEN NOMOR PIN :

LAMPIRAN KUESIONER DATA UMUM RESPONDEN NOMOR PIN : 11 LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER DATA UMUM RESPONDEN NOMOR PIN : 1. Jenis Kelamin : 2. Usia : Hamilton Rating Scale for Anxiety ( HRS-A) Silahkan Anda memberikan tanda di kolom isii

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. prosedur penelitian, dan (6) teknik analisis data.

BAB III METODE PENELITIAN. prosedur penelitian, dan (6) teknik analisis data. 32 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini diuraikan secara berurutan: (1) pendekatan penelitian, (2) sasaran perbaikan, (3) setting dan subyek penelitian, (4) rancangan penelitian, (5) prosedur penelitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kecemasan dapat dialami oleh para siswa, terutama jika dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kecemasan dapat dialami oleh para siswa, terutama jika dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kecemasan dapat dialami oleh para siswa, terutama jika dalam suatu sekolah terjadi proses belajar mengajar yang kurang menyenangkan. Salah satu bentuk kecemasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS. atau ancaman atau fenomena yang sangat tidak menyenangkan serta ada

BAB II TINJAUAN TEORITIS. atau ancaman atau fenomena yang sangat tidak menyenangkan serta ada BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Kecemasan 1. Defenisi Kecemasan adalah keadaan yang menggambarkan suatu pengalaman subyektif mengenai ketegangan mental kesukaran dan tekanan yang menyertai suatu konflik atau

Lebih terperinci

BAB III Metode Penelitian

BAB III Metode Penelitian BAB III Metode Penelitian A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat peneliti melakukan penelitian tentang efektivitas teknik restrukturisasi kognitif dalam mereduksi kecemasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kompetensi Bidan. melaksanakan tugas dan peran dengan mengintegrasikan pengetahuan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kompetensi Bidan. melaksanakan tugas dan peran dengan mengintegrasikan pengetahuan, BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kompetensi Bidan 1. Pengertian Kompetensi Bidan Kompetensi merupakan kemampuan individu untuk melaksanakan tugas dan peran dengan mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan,

Lebih terperinci

STRATEGI PENGUBAHAN POLA PIKIR UNTUK MENGURANGI KECEMASAN SISWA DALAM MENGEMUKAKAN PENDAPAT

STRATEGI PENGUBAHAN POLA PIKIR UNTUK MENGURANGI KECEMASAN SISWA DALAM MENGEMUKAKAN PENDAPAT STRATEGI PENGUBAHAN POLA PIKIR UNTUK MENGURANGI KECEMASAN SISWA DALAM MENGEMUKAKAN PENDAPAT Yuni Nur Faridah 1 dan Retno Tri Hariastuti 2 Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan penggunaan strategi

Lebih terperinci

LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN

LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN Saya yang benama Eva Sartika Simbolon sedang menjalani Program Pendidikan D-IV Bidan Pendidik di Fakultas Keperawatan. Untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan

Lebih terperinci

bagaimana seseorang melihat atau memahami dirinya (sense of self) serta

bagaimana seseorang melihat atau memahami dirinya (sense of self) serta 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi, baik di universitas, institut atau akademi. Mereka yang terdaftar sebagai murid di perguruan tinggi

Lebih terperinci

PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN. Dengan hormat, saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Yantri Nim :

PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN. Dengan hormat, saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Yantri Nim : Lampiran I PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN Dengan hormat, saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Yantri Nim : 462010066 Saya adalah mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecemasan adalah perasaan ketakutan yang menyeluruh, tidak menyenangkan, bersifat samar-samar, seringkali disertai gejala otonomik seperti nyeri kepala, jantung berdebar,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini. Adapun desain yang dilakukan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini. Adapun desain yang dilakukan adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptive dengan pendekatan kuantitatif karena dari beberapa metode penelitian yang ada, peneliti merasa

Lebih terperinci

Hamilton Depression Rating Scale (HDRS)

Hamilton Depression Rating Scale (HDRS) Hamilton Depression Rating Scale (HDRS) Pilihlah salah satu pilihan yang sesuai dengan keadaan anda, beri tanda silang (X) pada kolom yang tersedia untuk setiap pertanyaan. 1. Keadaan perasaan sedih (sedih,

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DALAM MENGHADAPI UJIAN DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG JURNAL

HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DALAM MENGHADAPI UJIAN DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG JURNAL hhh HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DALAM MENGHADAPI UJIAN DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG JURNAL Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. JenisPenelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai variabel penelitian, definisi

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai variabel penelitian, definisi BAB III METODE PENELITIAN Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai variabel penelitian, definisi operasional, hipotesis, subjek penelitian, teknik sampling, desain penelitian, alat ukur penelitian, validitas

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN PENELITIAN. A. Orientasi Kancah Penelitian Sebelum dilakukan pengambilan data penelitian, perlu ditetapkan

BAB IV LAPORAN PENELITIAN. A. Orientasi Kancah Penelitian Sebelum dilakukan pengambilan data penelitian, perlu ditetapkan BAB IV LAPORAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Sebelum dilakukan pengambilan data penelitian, perlu ditetapkan dahulu kancah atau tempat penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di SMA X Semarang,

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PNS DI KABUPATEN TAPANULI UTARA

LAMPIRAN 1 HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PNS DI KABUPATEN TAPANULI UTARA KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN 1 HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PNS DI KABUPATEN TAPANULI UTARA I. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nomor Responden : 2. Nama : 3. Jenis Kelamin : (Laki-laki/

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIK. suatu peristiwa karena tidak yakin seperti apa hasilnya nanti (Ormrod,

BAB II KAJIAN TEORITIK. suatu peristiwa karena tidak yakin seperti apa hasilnya nanti (Ormrod, 7 BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1. Kecemasan Matematika Kecemasan adalah perasaan ketidaknyamanan dan ketakutan tentang suatu peristiwa karena tidak yakin seperti apa hasilnya nanti (Ormrod,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. operasi melalui tiga fase yaitu pre operasi, intraoperasi dan post. kerja dan tanggung jawab mendukung keluarga.

BAB 1 PENDAHULUAN. operasi melalui tiga fase yaitu pre operasi, intraoperasi dan post. kerja dan tanggung jawab mendukung keluarga. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani. Tindakan operasi

Lebih terperinci

A-1 PETUNJUK PENGISIAN SKALA

A-1 PETUNJUK PENGISIAN SKALA A-1 PETUNJUK PENGISIAN SKALA 72 73 74 A-2 SKALA KECEMASAN PHK 75 A-3 SKALA DUKUNGAN SOSIAL 76 77 78 A-4 DATA PENELITIAN 79 80 81 82 83 84 85 86 87 B-1 UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KECEMASAN PHK 88 89

Lebih terperinci

Lampiran 1 Lembar Persetujuan menjadi Responden Penelitian. Medan. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang Tingkat Kecemasan

Lampiran 1 Lembar Persetujuan menjadi Responden Penelitian. Medan. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang Tingkat Kecemasan LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1 Lembar Persetujuan menjadi Responden Penelitian Tingkat Kecemasan Orang Tua terhadap Pemasangan Infus pada Anak Usia Prasekolah di Ruang III RSUD Dr. Pirngadi Medan Oleh: Melinda

Lebih terperinci

LEMBAR INFORMASI PENELITIAN. akan melakukan penelitian dengan judul Gambaran Tingkat Kecemasan Wanita

LEMBAR INFORMASI PENELITIAN. akan melakukan penelitian dengan judul Gambaran Tingkat Kecemasan Wanita LAMPIRAN Lampiran 1. Lembar Informasi Penelitian LEMBAR INFORMASI PENELITIAN Assalammu laikum Wr Wb Saya, Sitti Nursanti dari Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mekanisme koping adalah suatu cara yang digunakan individu dalam

BAB I PENDAHULUAN. Mekanisme koping adalah suatu cara yang digunakan individu dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mekanisme koping adalah suatu cara yang digunakan individu dalam menyelesaikan masalah, mengatasi perubahan yang terjadi dan situasi yang mengancam baik secara kognitif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian inferensial (dalam

BAB III METODE PENELITIAN. dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian inferensial (dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif yang analisisnya dengan data numerikal (Angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada dasarnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penderitanya semakin mengalami peningkatan. Data statistik kanker dunia tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penderitanya semakin mengalami peningkatan. Data statistik kanker dunia tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit kanker merupakan penyakit yang mematikan dan jumlah penderitanya semakin mengalami peningkatan. Data statistik kanker dunia tahun 2012 yang dikeluarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan teh yang terletak di Kebun Ciater merupakan salah satu perusahaan yang beroperasi selama 24 jam. Dengan jam kerja yang

Lebih terperinci

Kecemasan ialah suatu perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung

Kecemasan ialah suatu perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal merupakan salah satu unsur penentu status kesehatan. Angka kematian ibu (AKI) melahirkan yang terjadi pada saat kehamilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan model penelitian eksperimen semu yaitu dengan pemasangan subyek melalui tes awal dan tes akhir dan kelompok kontrol (Ardhana 2008).

Lebih terperinci