DAFTAR PUSTAKA. Anonimous, 2009.Pupuk Hantu untuk Pertanian Organik. Januari 2010.
|
|
- Yenny Atmadjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 DAFTAR PUSTAKA Anonimous, 2009.Pupuk Hantu untuk Pertanian Organik. Januari Diyansyah, B., Ketahanan Lima Varietas Semangka Terhadap Inveksi Virus CMV.Diunduh dari pustakapertanian.staff.ub.ac.id. Guoyao, W., Julie, K.C., veazie, P.P., Dolan, K.D., Kelly, K.A and Meininger, J.C Dietary supplementation with watermelon pomace juice enhances arginine availability and ameliorates the metabolic syndromein zucker diabetic fatty rats. American Society For Nutrition. 6: Harjadi, S dan S. Yahya Fisiologi Stress Lingkungan. PAU. Bioteknologi IPB Bogor. Bogor. Janick, J dan Robert, F. P. (2006).The Encyclopedia of Fruit and Nuts. Cambridge: Cambridge University Press. Kalie, M. B Bertanam Semangka. Penebar Swadaya. Jakarta. Mulyani, C Respon tanaman semangka (Citrullus vulgaris L) dan serangan ulat perusak daun (Plutella sp) akibat penggunaan mulsa plastik hitam perak serta pemberian pupuk plan catalys. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas UNSAM Langsa. Mawaddah Pemanfaatanlimbah pulp buahsemangka (Citrullus vulgaris, Schard) untuk pembuatannata de watermelon pulp dengan menggunakan bakteri acetobacterxyli-num. SkripsiDepartemen Kimia-Fakultas Matematika dan Ilmu PengetahuanAlam-Universitas Sumatera Utara, Medan. Poerwowidodo, M Telaah Kesuburan Tanah. Angkasa. Bandung. Prajnanta, F. (2003). Agribisnis Semangka Non-biji. Jakarta: Penebar Swadaya. di akses pada tanggal 6 april Rahmi, A. dan Jumiati Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Penyemprotan Pupuk Organik Cair Sper ACI terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis. J. Agritrop.,26(3)., Rukmana, R Budidaya Semangka Hibrida. Kanisius.Yogyakarta. Sobir dan Siregar F. D., Budidaya Semangka Unggul. Penebar Swadaya, Jakarta. 26
2 Sunarjono, H Berkebun 21 Jenis Tanaman Buah. Penebar Swadaya. Yogyakarta. 27
3 Lampiran. 1. Denah Plot U S Ulangan 3 Ulangan 2 Ulangan 1 Ulangan 6 Ulangan 4 Ulangan 5 H 3 H 2 H 2 H 3 H 0 H 3 H 2 H 1 H 0 H 0 H 1 H 1 H 0 H 3 H 1 H 1 H 2 H 2 H 1 H 0 H 3 H 2 H 3 H 0 28
4 Lampiran. 2. Denah Tanaman Dalam Plot 200 cm 20 cm 160 cm 200 cm 80 cm Keterangan : Lebar plot : 200 cm Panjang plot : 200 cm Jarak antar tanaman : 80 cm Jarak antar tanaman dari pinggir plot : 20 cm Jarak antar ulangan : 100 cm Symbol hitam adalah tanaman sampel 29
5 Lampiran 3. Deskripsi Semangka Hibrida Varietas Quality Asal Silsilah Golongan varietas Tipe tanaman Tipe buah Warna daun Bentuk daun Warna batang Bentuk batang Jumlah cabang utama Umur mulai berbunga Warna bunga Bentuk bunga Jumlah mahkota bunga Umur mulai panen Bentuk buah Ukuran buah Warna kulit buah muda Warna kulit buah tua : Know You Seed Pte. Ltd., Taiwan : (F) x F (M) : hibrida silang tunggal : menjalar : tanpa biji : hijau : berbagi menyirip : hijau : silindris : 3 cabang : hari setelah tanam : kuning : rotate : 5 helai : ± 85 hari setelah tanam : bulat : tinggi 25,5 28 cm, diameter 25 27,3 cm : hijau : hijau bergaris hijau tua 30
6 Ketebalan daging buah Warna daging buah Tekstur daging buah Kekerasan buah Rasa buah : ± 1,6 cm : merah : renyah : sedang : manis Kadar gula : 13 % Aroma buah Berat per buah Hasil Daya simpan Keterangan : lemah : 6 10 kg : 27,5 28,5 ton/ha : hari setelah panen : beradaptasi dengan baik di dataran rendah sampai sedang dengan ketinggian m dpl 31
7 Lampiran 4. Data pengamatan lilit batang 4 MST H H H H Lampiran 5. Tabel analisis sidik ragam lilit batang 4 MST NT tn tn Galat Keterangan : tn ; tidak nyata Kk % 32
8 Lampiran 6. Data pengamatan lilit batang 5 MST H H H H Lampiran 7. Tabel sidik ragam lilit batang 5 MST NT tn tn Galat Keterangan ; tn : tidak nyata Kk % 33
9 Lampiran 8. Data pengamatan lilit batang 6 MST H H H H Lampiran 9. Tabel sidik ragam lilit batang 6 MST NT ** ** Galat Keterangan ; ** : sangat nyata Kk % 34
10 Lampiran 10. Tabel notasi lilit batang 6 MST H lilit batang Notasi 6 MST H b B H b B H b B H a A Keterangan : angka yang di ikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda tidak nyata pada taraf α = 0.05 (huruf kecil) dan α = 0.01 (huruf besar) berdasarkan uji jarak duncan. Lampiran 11. Data pengamatan lilit batang 7 MST H H H H
11 Lampiran 12. Tabel analisis sidik ragam 7 MST NT tn ** Galat Keterangan ; tn : tidak nyata Kk 7.59 % ** : sangat nyata Lampiran 13. Tabel notasi lilit batang 7 MST H lilit batang Notasi 7 MST H b B H b B H b AB H a A Keterangan : angka yang di ikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda tidak nyata pada taraf α = 0.05 (huruf kecil) dan α = 0.01 (huruf besar) berdasarkan uji jarak duncan. Lampiran 14. Data pengamatan lilit batang 8 MST H H H H
12 Lampiran 15. Tabel analisis sidik ragam 8 MST NT * ** Galat Keterangan ; *: nyata Kk 4.69 % **: sangat nyata Lampiran 16. Tabel notasi lilit batang 8 MST H lilit batang Notasi 8 MST H B B H B B H B B H A A Keterangan : angka yang di ikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda tidak nyata pada taraf α = 0.05 (huruf kecil) dan α = 0.01 (huruf besar) berdasarkan uji jarak duncan. Lampiran 17. Data pengamatan lillit batang 9 MST H H H H
13 Lampiran 18. Tabel analisis sidik ragam 9 MST SK Db JK KT F. Hitung F.05 F.01 NT tn ** Galat Keterangan ; tn : tidak nyata Kk 2.91 % ** : sangat nyata Lampiran 19. Tabel notasi lilit batang 9 MST H jumlah daun Notasi 9 MST H b B H b B H b B H a A Lampiran 20. Data pengamatan jumlah daun 4 MST H H H H
14 Lampiran 21. Tabel analisis sidik ragam jumlah daun 4 MST NT 1 19, , ** tn Galat , Keterangan : ** : sangat nyata Kk % tn : tidak nyata Lampiran 22. Data pengamatan jumlah daun 5 MST H H H H
15 Lampiran 23. Tabel sidik ragam jumlah daun 5 MST NT 1 20, tn ** Galat , Kk 3.13 % Keterangan ; tn : tidak nyata ** : sangat nyata Lampiran 24. Tabel notasi jumlah daun 5 MST H jumlah daun Notasi 5 MST H b B H b B H b B H a A Keterangan : angka yang di ikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda tidak nyata pada taraf α = 0.05 (huruf kecil) dan α = 0.01 (huruf besar) berdasarkan uji jarak duncan. Lampiran 25. Data pengamatan jumlah daun 6 MST H H H H
16 Lampiran 26. Tabel analisis sidik ragam 6 MST NT 1 31, tn ** Galat , Keterangan ; tn : tidak nyata Kk 2.60 % ** : sangat nyata Lampiran 27. Tabel notasi jumlah daun 6 MST H jumlah daun Notasi 6 MST H b B H b B H b B H a A Keterangan : angka yang di ikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda tidak nyata pada taraf α = 0.05 (huruf kecil) dan α = 0.01 (huruf besar) berdasarkan uji jarak duncan. Lampiran 28. Data pengamatan jumlah daun 7 MST H H H H ,
17 Lampiran 29. Tabel analisis sidik ragam 7 MST NT 1 45, tn ** Galat , Keterangan ; tn : tidak nyata Kk 2.39 % ** : sangat nyata Lampiran 30. Tabel notasi jumlah daun 7 MST H jumlah daun Notasi 7 MST H b B H b B H b B H a A Keterangan : angka yang di ikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda tidak nyata pada taraf α = 0.05 (huruf kecil) dan α = 0.01 (huruf besar) berdasarkan uji jarak duncan. Lampiran 31. Data pengamatan jumlah daun 8 MST H H H H ,
18 Lampiran 32. Tabel analisis sidik ragam 8 MST NT 1 61, tn ** Galat , Keterangan ; tn : tidak nyata Kk 1.90 % ** : sangat nyata Lampiran 33. Tabel notasi jumlah daun 8 MST H jumlah daun Notasi 8 MST H b B H b B H b B H a A Keterangan : angka yang di ikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda tidak nyata pada taraf α = 0.05 (huruf kecil) dan α = 0.01 (huruf besar) berdasarkan uji jarak duncan. Lampiran 34. Data pengamatan jumlah daun 9 MST H H H H ,
19 Lampiran 35. Tabel analisis sidik ragam 9 MST NT 1 79, tn ** Galat , Keterangan ; tn : tidak nyata Kk 1.69 % ** : sangat nyata Lampiran 36. Tabel notasi jumlah daun 9 MST H jumlah daun Notasi 9 MST H b B H b B H b B H a A Keterangan : angka yang di ikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda tidak nyata pada taraf α = 0.05 (huruf kecil) dan α = 0.01 (huruf besar) berdasarkan uji jarak duncan. 44
20 Lampiran 37. Data pengamatan panjang sulur 4 MST H H H H , Lampiran 38. Analisis sidik ragam panjang sulur 4 MST NT 1 95, , ** ** Galat , Keterangan : ** : sangat nyata Kk 8.39 % 45
21 Lampiran 39. Tabel notasi panjang sulur 4 MST H sulur Notasi 4 MST H b B H b AB H b B H a A Keterangan : angka yang di ikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda tidak nyata pada taraf α = 0.05 (huruf kecil) dan α = 0.01 (huruf besar) berdasarkan uji jarak duncang. Lampiran 40. Data pengamatan panjang sulur 5 MST H H H H , Lampiran 41. Tabel analisis sidik ragam 5 MST NT 1 250, Kelompo k 5 1, tn , ** Galat 15 1, , Kk 8.58 % Keterangan ; tn : tidak nyata ** : sangat nyat 46
22 Lampiran 42. Tabel notasi panjang sulur 5 MST H panjang sulur Notasi 5 MST H b B H b AB H b AB H a A Keterangan : angka yang di ikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda tidak nyata pada taraf α = 0.05 (huruf kecil) dan α = 0.01 (huruf besar) berdasarkan uji jarak duncan. Lampiran 43. Data pengamatan panjang sulur 6 MST H H H H , Lampiran 44. Tabel analisis sidik ragam panjang sulur 6 MST NT 1 490, , , ** , , ** Galat 15 1, , Kk 6.68 % Keterangan ; ** : sangat nyata 47
23 Lampiran 45. Tabel notasi panjang sulur 6 MST H panjang sulur Notasi 6 MST H b B H b B H b B H a A Keterangan : angka yang di ikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda tidak nyata pada taraf α = 0.05 (huruf kecil) dan α = 0.01 (huruf besar) berdasarkan uji jarak duncan. Lampiran 46. Data pengamatan panjang sulur 7 MST H , H , H , H , , Lampiran 47. Tabel analisis sidik ragam 7 MST NT 1 827, , , ** , ** Galat 15 1, , Keterangan ; ** : sangat nyata Kk 4.81 % 48
24 Lampiran 48. Tabel notasi panjang sulur 7 MST H panjang sulur Notasi 7 MST H b B H b B H b B H a A Keterangan : angka yang di ikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda tidak nyata pada taraf α = 0.05 (huruf kecil) dan α = 0.01 (huruf besar) berdasarkan uji jarak duncan. Lampiran 49. Data pengamatan panjang sulur 8 MST H , H , H , H , , , Lampiran 50. Tabel analisis sidik ragam 8 MST NT 1 1,328, , * , , ** Galat 15 2, ,343, Kk 5.61 % Keterangan ; *: nyata ** : sangat nyata 49
25 Lampiran 51. Tabel notasi panjang sulur 8 MST H panjang sulur Notasi 8 MST H B B H B B H B B H A A Keterangan : angka yang di ikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda tidak nyata pada taraf α = 0.05 (huruf kecil) dan α = 0.01 (huruf besar) berdasarkan uji jarak duncan. Lampiran 52. Data pengamatan panjang sulur 9 MST H , H , H , H , , , , , , , , Lampiran 53. Tabel analisis sidik ragam 9 MST NT 1 1,751, , tn , , ** Galat 15 2, ,766, Kk 4.74 % Keterangan ; tn : tidak nyata ** : sangat nyata 50
26 Lampiran 54. Tabel notasi panjang sulur 9 MST H panjang sulur Notasi 9 MST H Bc B H C B H B B H A A Keterangan : angka yang di ikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda tidak nyata pada taraf α = 0.05 (huruf kecil) dan α = 0.01 (huruf besar) berdasarkan uji jarak duncan Lampiran 55. Data pengamatan lilit buah H H H H ,
27 Lampiran 56. Analisis sidik ragam lilit buah NT 1 73, tn , ** Galat , Keterangan : tn ; tidak nyata Kk % ** ; sangat nyata Lampiran 57. Tabel notasi lilit buah H lilit buah Notasi 10 MST H C B H Bc AB H B AB H A A Keterangan : angka yang di ikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda tidak nyata pada taraf α = 0.05 (huruf kecil) dan α = 0.01 (huruf besar) berdasarkan uji jarak duncan Lampiran 58. Data pengamatan berat buah H H H H
28 Lampiran 59. Analisis sidik ragam berat buah NT tn * Galat Kk % Keterangan ; tn : tidak nyata ** : sangat nyata Lampiran 60. Tabel notasi berat buah H berat buah Notasi 10 MST H B B H B AB H B AB H A A Keterangan : angka yang di ikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda tidak nyata pada taraf α = 0.05 (huruf kecil) dan α = 0.01 (huruf besar) berdasarkan uji jarak duncan 53
29 Gambar 1. Persiapan Lahan Penelitian Gambar 2. Tanaman Semangka berumur 4 MST Gambar 3. Tanaman Semangka berumur 6 MST. 54
30 Gambar 4. Tanaman Semangka berumur 8 MST Gambar 5. Tanaman berumur 10 MST. Gambar 6. Penyakit Layu Fusarium Pada Tanaman Semangka 55
31 Gambar 7. Hama Kumbang Bemo ( Coccinellidae ) Pada Tanaman Semangka Gambar 8. Hama Ulat Grayak ( Spodopthera sp ) Pada Tanaman Semangka 56
32 Gambar 9. Penyakit Busuk Buah Pada Tanaman Semangka Gambar 10. Pengukuran Panjang sulur Pada Tanaman Semangka (cm) Gambar 11. Pengukuran Lilit Batang Pada Tanaman Semangka (cm) 57
33 Gambar 12. Penimbangan Berat Buah Pada Tanaman Semangka (kg) 58
DAFTAR PUSTAKA UNIVERSITAS MEDAN AREA
DAFTAR PUSTAKA Asridawati, S. 2008. Pengaruh Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit Terhadap Produksi Tanaman Semangka. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Riau. Pekanbaru. Badan Pusat Statistik. 2012.
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 536/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN SEMANGKA HIBRIDA QUALITY SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 536/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN SEMANGKA HIBRIDA QUALITY SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat :
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 127/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN SEMANGKA HIBRIDA NEW YELLOW SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 127/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN SEMANGKA HIBRIDA NEW YELLOW SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 201/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN SEMANGKA HIBRIDA SRETY S.107 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 201/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN SEMANGKA HIBRIDA SRETY S.107 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : Mengingat
Lebih terperinciLampiran 1. Bagan Lahan Penelitian. Ulangan I. a V1P2 V3P1 V2P3. Ulangan II. Ulangan III. Keterangan: a = jarak antar ulangan 50 cm.
Lampiran 1. Bagan Lahan Penelitian V1P2 V3P2 V2P1 V2P3 V1P3 V2P4 V3P3 V3P1 V3P4 Ulangan I U V1P4 V2P2 b V1P1 a V1P2 V3P1 V2P3 V3P4 V2P1 V1P1 V2P2 V3P3 V3P2 Ulangan II V1P3 V2P4 V1P4 V2P1 V3P3 V1P4 V3P1
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 538/Kpts/SR.120/9/2006 TENTANG PELEPASAN MELON HIBRIDA NEW CENTURY SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 538/Kpts/SR.120/9/2006 TENTANG PELEPASAN MELON HIBRIDA NEW CENTURY SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 357/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG PELEPASAN SEMANGKA HIBRIDA GIANT QUALITY SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 357/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG PELEPASAN SEMANGKA HIBRIDA GIANT QUALITY SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 188/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN SEMANGKA HIBRIDA NEW LUCKY SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 188/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN SEMANGKA HIBRIDA NEW LUCKY SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 324/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG PELEPASAN SEMANGKA HIBRIDA RAPTOR 515 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 324/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG PELEPASAN SEMANGKA HIBRIDA RAPTOR 515 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 225/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN MELON HIBRIDA STAR SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 225/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN MELON HIBRIDA STAR SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan produksi
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Tabel 1. Data Hasil Pengukuran Ketebalan (cm) Pada Nata de Watermelonskin Perlakuan Ulangan Analisa (berat kulit semangka) I II III Total Rataan 30 gram (tanpa )/kontrol 0,70 0,65 0,65 2,00 0,67
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 206/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN MELON HIBRIDA RED QUEEN SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 206/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN MELON HIBRIDA RED QUEEN SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : Mengingat :
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 359/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG PELEPASAN SEMANGKA HIBRIDA DIAMOND SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 359/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG PELEPASAN SEMANGKA HIBRIDA DIAMOND SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciDeskripsi Mentimun Hibrida Varietas MAGI F M. Bentuk penampang melintang batang : segi empat
Lampiran 1. Deskripsi Mentimun Hibrida Varietas MAGI F1 Golongan varietas : hibrida pesilangan 12545 F X 12545M Umur mulai berbunga : 32 hari Umur mulai panen : 41-44 hari Tipe tanaman : merambat Tipe
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 301/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN SEMANGKA HIBRIDA BLACK BEAUTY SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 301/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN SEMANGKA HIBRIDA BLACK BEAUTY SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Tabel Rataan Tinggi Tanaman (cm) 2 MST W0J0 87,90 86,60 86,20 260,70 86,90 W0J1 83,10 82,20 81,00 246,30 82,10 W0J2 81,20 81,50 81,90 244,60 81,53 W1J0 78,20 78,20 78,60 235,00 78,33 W1J1 77,20
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 192/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN MELON HIBRIDA MONAMI RED SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 192/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN MELON HIBRIDA MONAMI RED SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 145/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN SEMANGKA HIBRIDA LONG DRAGON SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 145/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN SEMANGKA HIBRIDA LONG DRAGON SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciLampiran 1. Deskripsi Varietas TM 999 F1. mulai panen 90 hari
Lampiran 1. Deskripsi Varietas TM 999 F1 Golongan Bentuk tanaman Tinggi tanaman Umur tanaman : hibrida : tegak : 110-140 cm : mulai berbunga 65 hari mulai panen 90 hari Bentuk kanopi : bulat Warna batang
Lebih terperinciKebutuhan pupuk kandang perpolibag = Kebutuhan Pupuk Kandang/polibag = 2000 kg /ha. 10 kg kg /ha. 2 kg =
LAMPIRAN 1 Perhitungan Kebutuhan Pupuk Kebutuhan pupuk kandang/ha = 2 ton Kebutuhan pupuk kandang/polibag Bobot tanah /polybag = Dosis Anjuran Massa Tanah Kebutuhan Pupuk Kandang/polibag = 2000 kg /ha
Lebih terperinciBlok I Blok II Blok III 30 cm
Lampiran 1. Bagan Lahan Penelitian Blok I Blok II Blok III 30 cm P 0 V 1 P 3 V 3 P 2 V 1 T 20 cm P 1 V 2 P 0 V 1 P 1 V 2 U S P 2 V 3 P 2 V 2 P 3 V 1 B P 3 V 1 P 1 V 3 P 0 V 3 Keterangan: P 0 V 2 P 0 V
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 462/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN MELON HIBRIDA HONEY GLOBE SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 462/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN MELON HIBRIDA HONEY GLOBE SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat
Lebih terperinciLampiran 1. Deskripsi Bawang Merah Varietas Tuk Tuk
Lampiran 1. Deskripsi Bawang Merah Varietas Tuk Tuk Asal : PT. East West Seed Philipina Silsilah : rekombinan 5607 (F) x 5607 (M) Golongan varietas : menyerbuk silang Tipe pertumbuhan : tegak Umur panen
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Semangka Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili Cucurbitaceae sehingga masih mempunyai hubungan kekerabatan dengan melon (Cucumis melo
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 222/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI BESAR HIBRIDA KY KERITING SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 222/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI BESAR HIBRIDA KY KERITING SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a.
Lebih terperinciLampiran 1. Gambar Bagan Lahan Penelitian
Lampiran 1. Gambar Bagan Lahan Penelitian Cabai Merah Cabai Merah + Bawang Merah Cabai Merah Cabai Merah + Bawang Merah Cabai Merah Cabai Merah + Bawang Merah Cabai Merah Cabai Merah + Bawang Merah Cabai
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 159/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN JAGUNG MANIS HIBRIDA HONEY JEAN NO.2 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 159/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN JAGUNG MANIS HIBRIDA HONEY JEAN NO.2 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN Menimbang Mengingat
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 163/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI BESAR HIBRIDA HOT BEAUTY SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 163/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI BESAR HIBRIDA HOT BEAUTY SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.1. Kesimpulan 1. Waktu panen berpengaruh terhadap kandungan gula jagung manis yaitu umur panen 60 HST sebesar (8.8 brix), umur panen 6 HST sebesar (16.30 brix), umur panen
Lebih terperinciLampiran 2.Daftar Sidik Ragam Bulk Density Tanah (g/cm 3 )
Lampiran 1. Rataan Bulk Density Tanah (g/cm 3 ) Perlakuan Ulanagan Total Rataan Lo 1.17 1.17 1.26 3.60 1.20 L1 1.07 1.05 1.13 3.25 1.08 L2 1.05 1.14 1.11 3.30 1.10 L3 1.00 1.00 1.05 3.05 1.02 L4 0.97 1.16
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Lay Out Penelitian Rancangan Acak Lengkap
LAMPIRAN Lampiran 1. Lay Out Penelitian Rancangan Acak Lengkap P2.1 P2.1 P2.1 P2.1 P0.2 P0.2 P0.2 P0.2 P3.2 P3.2 P3.2 P3.2 P1.3 P1.3 P1.3 P1.3 P0.1 P0.1 P0.1 P0.1 P4.1 P4.1 P4.1 P4.1 P4.3 P4.3 P4.3 P4.3
Lebih terperinciLampiran 1. Jadwal Kegiatan Penelitian
Lampiran 1. Jadwal Kegiatan Penelitian Jenis Kegiatan Minggu ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Persiapan Lahan X Penanaman X Penjarangan X Pemupukan X X Aplikasi Pupuk Hayati X X X X Pembubunan
Lebih terperinciJurnal Cendekia Vol 12 No 1 Januari 2014 ISSN
PENGARUH DOSIS PUPUK AGROPHOS DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN CABAI (Capsicum Annum L.) VARIETAS HORISON Pamuji Setyo Utomo Dosen Fakultas Pertanian Universitas Islam Kadiri (UNISKA)
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 88/Kpts/SR.120/3/2005 TENTANG PELEPASAN MELON HIBRIDA LUCKY 20 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL MENTERI PERTANIAN,
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 88/Kpts/SR.120/3/2005 TENTANG PELEPASAN MELON HIBRIDA LUCKY 20 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka meningkatkan produksi melon, varietas
Lebih terperinciLampiran 2. Daftar Sidik Ragam Tinggi Tanaman 2 MST
38 Lampiran 1. Data Tinggi Tanaman (cm) 2 MST Jumlah Rataan V1 20.21 18.41 25.05 63.68 21.23 V2 22.19 22.80 19.40 64.39 21.46 V3 24.56 23.08 21.39 69.03 23.01 V4 24.95 26.75 23.08 74.78 24.93 V5 20.44
Lebih terperinci: panjang cm; lebar cm. Warna tangkai daun. Berat rata-rata kailan pertanaman. Daya Simpan pada suhu kamar
Lampiran 1. Deskripsi Varietas kailan Varietas Tropica Sensation Asal Silsilah Golongan Varietas Umur mulai panen Tipe tanaman Tinggi tanaman Bentuk batang Diameter batang Warna batang Bentuk daun Tepi
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 177/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN TOMAT HIBRIDA ROMEO SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 177/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN TOMAT HIBRIDA ROMEO SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 179/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN TOMAT HIBRIDA INTREND 1 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 179/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN TOMAT HIBRIDA INTREND 1 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciLampiran 1. Deskripsi Kacang Tanah Varietas Jerapah
Lampiran 1. Deskripsi Kacang Tanah Varietas Jerapah Dilepas tahun : 1950 Nomor induk : 61 Asal : Seleksi keturunan persilangan Schwarz-21 Spanish 18-38 Hasil rata-rata : 1,8 t/ha Warna batang : Hijau Warna
Lebih terperinciLampiran 1. Tabel Tinggi Tanaman 2 MST (cm) Ulangan
Lampiran 1. Tabel Tinggi Tanaman 2 MST (cm) P0 21.72 20.50 21.20 20.86 21.90 106.18 21.24 P1 20.10 19.60 20.70 20.00 21.38 101.78 20.36 P2 20.20 21.40 20.22 22.66 20.00 104.48 20.90 P3 20.60 23.24 18.50
Lebih terperinciG3K2 G1K1 G2K3 G2K2. 20cm. Ulangan 2 20cm G3K3 G3K1 G3K2. Ulangan 3 20cm. 20cm G1K1 G1K3 G1K2
Lampiran 1 : Bagan Plot Penelitian 1 G3K2 20cm G2K3 G1K1 G3K1 G2K2 G1K3 G3K3 20cm G2K1 G1K2 2 20cm G2K2 20cm G3K3 G1K2 G2K1 20cm G3K1 G1K3 G2S3 G3K2 G1K1 3 20cm G3K3 20cm G1K1 G2K3 G3K1 20cm G1K3 G2K1
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 376/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 376/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG PELEPASAN GALUR PADI HIBRIDA SL - SH SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA VARIETAS SL 8 SHS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN,
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 175/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI BESAR HIBRIDA PURWO SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 175/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI BESAR HIBRIDA PURWO SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinci: Tumbuh memanjang dan memiliki banyak tunas. : Lebar, panjang dan memiliki pinggiran daun rata. : PT. East West Seed Indonesia, Purwokerto
49 Lampiran 1. Deskripsi sawi varietas Tosakan Nama lain Umur tanaman Bentuk tanaman Batang Tangkai bunga : Caisim (Bangkok) : 30 hari : Besar, semi buka dan tegak : Tumbuh memanjang dan memiliki banyak
Lebih terperinciLAMPIRAN-LAMPIRAN. 1. Skema Penelitian. Tahap 1. Persiapan Alat dan Bahan. Tahap 2. Pembuatan Pelet. Pengeringan ampas tahu.
LAMPIRAN-LAMPIRAN 1 Skema Penelitian Tahap 1 Persiapan Alat dan Bahan Pengeringan ampas tahu Tahap 2 Pembuatan Pelet Pembuatan tepung darah sapi Pembuatan arang sabut Pengukuran Kadar Lengas Pelet NPK
Lebih terperinciLampiran 1. Perhitungan Kebutuhan Pupuk anorganik. : / 0,25 m. : tanaman. : g / tan.
Lampiran 1. Perhitungan Kebutuhan Pupuk anorganik Jarak antar larikan : 25 cm Populasi : Luas Lahan / Jarak tanam : 10.000 / 0,25 m : 40.000 tanaman Kebutuhan Pupuk K1 Urea 100 kg /Ha : Dosis / Populasi
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 26/Kpts/SR.120/1/2007 TENTANG PELEPASAN MELON HIBRIDA SONYA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 26/Kpts/SR.120/1/2007 TENTANG PELEPASAN MELON HIBRIDA SONYA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN Menimbang Mengingat : a. bahwa
Lebih terperinci10cm. = 30 cm x 60 cm. 200 cm. 20 cm. 10cm
Lampiran. 1 Ukuran Plot Penelitian 50 cm 10cm 20 cm 30 20 cm 20 cm 200 cm 20 cm 10cm Keterangan: Jumlah tanaman per plot Jumlah polibeg per plot Jarak tanam Ukuran plot Ukuran Polibeg = 4 tanaman = 4 polibeg
Lebih terperinciKuisioner Uji Organoleptik. rasa, aroma, keempukan dan total penerimaan dengan memberi tanda cek (v) pada
Lampiran 1. Lembar Kuisioner Uji Organoleptik Kuisioner Uji Organoleptik Tanggal :... Instruksi Ujilah sampel-sampel dan tuliskan seberapa jauh anda menyukainya berdasarkan rasa, aroma, keempukan dan total
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 176/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN TOMAT HIBRIDA JESICA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 176/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN TOMAT HIBRIDA JESICA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciLampiran 1. Bagan penanaman pada plot. 100 cm. 15 cm. x x x x. 40 cm. 200 cm. Universitas Sumatera Utara
34 Lampiran 1. Bagan penanaman pada plot 40 cm x x 15 cm 100 cm x x x x x 200 cm x x 35 Lampiran 2. Bagan Lahan Penelitian III 100 cm I I 50 cm 200 cm T0R3 T1R2 T1R3 T0R0 T0R2 T1R1 100 cm U T0R1 T1R0 T1R2
Lebih terperinciSifat-sifat lain : rendeman biji dari polong 60-70%
Lampiran 1. Deskripsi Kacang Tanah Varietas Gajah Nama Variates : gajah Tahun : 1950 Tetua : Seleksi keturunan persilangan Schwarz-21 Spanish 18-38 Potensi hasil : 1,8 t.ha -1 Nomor iduk : 61 Mulai berbunga
Lebih terperinciLampiran 1: Deskripsi padi varietas Inpari 3. Nomor persilangan : BP3448E-4-2. Anakan produktif : 17 anakan
Lampiran 1: Deskripsi padi varietas Inpari 3 Nomor persilangan : BP3448E-4-2 Asal persilangan : Digul/BPT164-C-68-7-2 Golongan : Cere Umur tanaman : 110 hari Bentuk tanaman : Sedang Tinggi tanaman : 95
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 115/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN TOMAT HIBRIDA SYNTA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 115/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN TOMAT HIBRIDA SYNTA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 468/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN TOMAT HIBRIDA LENTANA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 468/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN TOMAT HIBRIDA LENTANA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN Menimbang Mengingat : a.
Lebih terperinciBlok I Blok II Blok III. c 3 P 0 V 1 P 1 V 5 P 0 V 1 P 1
Lampiran 1. Bagan Penelitian a Blok I Blok II Blok III V 2 P 0 b V 1 P 1 V c 3 P 0 V 1 P 1 V 5 P 0 V 1 P 1 e d V 3 P 1 V 4 P 0 V 3 P 1 V 2 P 1 V 1 P 0 V 2 P 1 V 3 P 0 V 5 P 1 V 5 P 0 V 4 P 1 V 3 P 0 V
Lebih terperinciLampiran 1. Tabel Pengamatan Tinggi Tanaman 2 MST (cm) Lampiran 2. Tabel Sidik Ragam Tinggi Tanaman 2 MST (cm)
Lampiran 1. Tabel Pengamatan Tinggi Tanaman 2 MST (cm) A 23.8 26.2 22.2 72.2 24.07 B 20.8 18.9 20.8 60.5 20.17 C 26.3 29.1 24.4 79.8 26.60 D 28.1 24.6 25.6 78.3 26.10 Total 99 98.8 93 290.8 Rataan 24.75
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Lahan pertanian milik masyarakat Jl. Swadaya. Desa Sidodadi, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatra
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 345/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG PELEPASAN TOMAT HIBRIDA FORTUNA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 345/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG PELEPASAN TOMAT HIBRIDA FORTUNA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 470/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN TERONG PANJANG HIBRIDA RAOS SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 470/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN TERONG PANJANG HIBRIDA RAOS SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
15 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Keadaan Umum Penelitian Tanah yang digunakan pada penelitian ini bertekstur liat. Untuk mengurangi kelembaban tanah yang liat dan menjadikan tanah lebih remah, media tanam
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 450/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN TOMAT HIBRIDA GRESS SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 450/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN TOMAT HIBRIDA GRESS SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Desa Manjung, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Kecamatan Sawit memiliki ketinggian tempat 150 m dpl. Penelitian ini dilaksanakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian
III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan
Lebih terperinciP0V3 P2V4 P1V5. Blok II A B P1V2 P2V1 P0V5 P1V1 P0V1 P2V3
Lampiran 1. Bagan Lahan Penelitian C Blok I P0V5 P2V2 P0V3 P0V4 P1V4 P1V3 P1V1 P2V4 P2V5 P0V2 P0V1 P2V3 P1V5 P1V2 P2V1 Blok II A B P0V3 P2V4 P1V2 P1V1 P2V5 P2V3 P0V1 P2V1 P1V3 P1V5 P2V2 P0V4 P0V5 P0V2
Lebih terperinciLampiran 4.Deskripsi Varietas Tanaman Tomat
Lampiran 4.eskripsi Varietas Tanaman Tomat 1. Varietas TO 244 F1 Tinggi tanaman Umur panen Kerapatan kanopi Warna batang Warna daun Bentuk buah : ±120 cm : ± 85 hst : ± sangat kompak : Hijau : Hijau :
Lebih terperinciUmur 50% keluar rambut : ± 60 hari setelah tanam (HST) : Menutup tongkol dengan cukup baik. Kedudukan tongkol : Kurang lebih di tengah-tengah batang
Lampiran 1. Deskripsi Jagung Varietas Bisma Golongan : Bersari bebas Umur 50% keluar rambut : ± 60 hari setelah tanam (HST) Umur panen : ± 96 HST Batang : Tinggi sedang, tegap dengan tinggi ± 190 cm Daun
Lebih terperinciBAGAN PENELITIAN II I III P2W3 P2W1 P2W0 P2W2 P1W2 P1W0 P1W1 P2W3 P1W3 P2W1
Lampiran 1. BAGAN PENELITIAN II I III P1W1 P2W3 P1W3 P1W0 P2W1 P2W2 U P2W1 P2W0 P1W0 P1W2 P2W2 P1W1 P2W0 P1W2 P2W3 P1W3 P1W0 P1W2 P2W2 P1W1 P2W0 S P2W3 P1W3 P2W1 Keterangan: P1W0 : Perangkap sintetis (Chery
Lebih terperinciLampiran 1. Bagan penelitian Ulangan I Ulangan II Ulangan III Ulangan IV
Lampiran 1. Bagan penelitian Ulangan I Ulangan II Ulangan III Ulangan IV P0V1 P0V1 P0V1 P0V1 P1V1 P1V1 P1V1 P1V1 P2V1 P2V1 P2V1 P2V1 P3V1 P3V1 P3V1 P3V1 P4V1 P4V1 P4V1 P4V1 P0V2 P0V2 P0V2 P0V2 P1V2 P1V2
Lebih terperinciV2K1 V3K0 V2K3 V2K2 V3K2 V1K3 V2K1 V2K0 V1K1
Lampiran1. Bagan Penelitian Percobaan c BLOK I a BLOK II BLOK III V2K1 V3K0 V2K3 V2K2 V3K2 V2K2 V1K2 V3K1 b V1K3 V1K2 V3K1 V3K0 V2K0 V1K1 V2K1 V3K3 V2K0 V2K3 V1K3 V1K0 V2K0 V3K2 V2K1 V1K2 V2K2 V3K2 V1K1
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
0 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Pemberian pupuk kotoran sapi pada kacang tanah dengan dosis 4 ton/ha memberikan respon terhadap pertumbuhan kacang tanah tinggi tanaman umur 4 minggu setelah
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 126/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI BESAR HIBRIDA EQUATOR SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 126/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI BESAR HIBRIDA EQUATOR SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 363/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI BESAR HIBRIDA FANTASTIC SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 363/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI BESAR HIBRIDA FANTASTIC SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciLampiran 1. Analisis Ragam Peubah Tinggi Tanaman Tebu Sumber Keragaman. db JK KT F Hitung Pr > F
LAMPIRAN Lampiran 1. Analisis Ragam Peubah Tinggi Tanaman Tebu Asal Kebun 1 651.11 651.11 35.39** 0.0003 Ulangan 2 75.11 37.56 2.04 0.1922 Galat I 2 92.82 46.41 2.52 0.1415 Posisi Batang 2 444.79 222.39
Lebih terperinciAnalisis Sidik Ragam Jumlah Sklerotium S. rolfsii Pada Perlakuan Jenis Ekstrak Pupuk Kandang dan Lama Perendaman umur 1, 2, 3 dan 4 hsi
Lampiran 1. Analisis Sidik Ragam Jumlah Sklerotium S. rolfsii Pada Perlakuan Jenis Ekstrak Pupuk Kandang dan Lama Perendaman umur 1, 2, 3 dan 4 hsi SK db F hit 1 hsi 2 hsi 3 hsi 4 hsi Efek K 2 8.60** 19.30**
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanakan di Desa Moutong Kecamatan Tilong Kabila Kab. Bone Bolango dengan ketinggian tempat + 25 meter diatas permukaan laut. 3.2. Bahan
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 123/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN JAGUNG MANIS HIBRIDA SUGAR 73 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 123/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN JAGUNG MANIS HIBRIDA SUGAR 73 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN Menimbang Mengingat
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Layout Penelitian C3 B1 C1 D2 A2 E2 B3 C2 E3 B2 D3 A1. Keterangan:
Lampiran 1. Layout Penelitian LAMPIRAN C3 B1 C1 D2 E1 A3 D1 A2 E2 B3 C2 E3 B2 D3 A1 Keterangan: A. Pupuk N, P dan K (200 kg/ha Urea + 450 kg/ha ZA + 150 kg/ha SP-36 + 150 kg/ha KCl) B. 1,5 ton/ha Pupuk
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 364/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI BESAR HIBRIDA KRANTI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 364/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI BESAR HIBRIDA KRANTI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Perhitungan. Dosis Pupuk Ureaa tanaman tomat 125 kg/ha. Perhitungan kebutuhan pupuk per tanaman sebagai berikut:
LAMPIRAN Lampiran 1. Perhitungan Dosis Pupuk Ureaa tanaman tomat 125 kg/ha Perhitungan kebutuhan pupuk per tanaman sebagai berikut: Jarak tanam = 60 cm x 50 cm = 3.000 cm 2 Luas 1 ha =.000.000 cm 2 Jumlah
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 346/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG PELEPASAN MENTIMUN HIBRIDA AURA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 346/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG PELEPASAN MENTIMUN HIBRIDA AURA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan
Lebih terperinciLampiran 1. Deskripsi Varetas Adira-1
LAMPIRAN 39 Lampiran 1. Deskripsi Varetas Adira-1 Adira-1 Dilepas tahun : 1978 Nomor seleksi klon : W-78 Asal : Persilangan Mangi/Ambon, Bogor 1957 Hasil rata-rata : 22 t/ha umbi basah Umur : 7 10 bulan
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 182/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI KERITING HIBRIDA ONTARIO 145 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 182/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI KERITING HIBRIDA ONTARIO 145 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang :
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu penelitian dilaksanakan sejak bulan Mei 2011 sampai dengan panen sekitar
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan yang terletak di Desa Rejomulyo,
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan yang terletak di Desa Rejomulyo, Kecamatan Metro Selatan, Kota Metro pada bulan Maret Mei 2014. Jenis tanah
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 455/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN TERONG HIBRIDA RATIH HIJAU-1 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL MENTERI PERTANIAN
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 455/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN TERONG HIBRIDA RATIH HIJAU-1 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL MENTERI PERTANIAN Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka meningkatkan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Percobaan
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB, Cikarawang, Bogor. Waktu pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan Oktober 2010 sampai dengan Februari 2011.
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
17 HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian ini berlangsung di kebun manggis daerah Cicantayan Kabupaten Sukabumi dengan ketinggian 500 700 meter di atas permukaan laut (m dpl). Area penanaman manggis
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat
16 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Cikarawang, Dramaga, Bogor mulai bulan Desember 2009 sampai Agustus 2010. Areal penelitian memiliki topografi datar dengan
Lebih terperinciLampiran 1. Sertifikat hasil pengujian jenis contoh tanah top soil
Lampiran 1. Sertifikat hasil pengujian jenis contoh tanah top soil No Jenis Analisis Nilai Metode 1. C-Organik (%) 1.53 Spectrophotometry 2. N-Total (%) 0.16 Kjeldahl 3. P-Bray I (ppm) 16.31 Spectrophotometry
Lebih terperinciKAJIAN DOSIS PUPUK PHONSKA PADA DUA VARIETAS SEMANGKA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BUAH SEMANGKA
KAJIAN DOSIS PUPUK PHONSKA PADA DUA VARIETAS SEMANGKA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BUAH SEMANGKA [STUDY ON THE EFFECTS OF PHONSKA FERTILIZER ON GROWTH AND FRUIT YIELD OF TWO VARIETIES OF WATER MELON
Lebih terperinciLampiran 1. Deskripsi Varietas Tembakau (Nicotiana tabacum)
72 Lampiran 1. Deskripsi Varietas Tembakau (Nicotiana tabacum) Nama Varietas : Coker 176 Tanggal uji : 23 Juli 2010 Uji daya kecambah : 98% Uji kadar air : 6,9% penyimpanan : 16-18 C Tahun Lepas : 2011
Lebih terperinciLampiran 1. Bagan Penelitian. Letak tanaman dalam plot. Universitas Sumatera Utara P3M2. P0M2 1,5 m P2M0 P0M3 P1M1 P2M2 P0M3. 1,5 m P3M1 P0M1 P2M0
57 Lampiran 1. Bagan Penelitian P3M3 P2M3 P3M2 Letak tanaman dalam plot P1M0 P1M2 P0M2 1,5 m P2M1 P3M3 P2M0 P2M2 P0M3 P1M1 P3M2 P3M2 P0M3 P2M0 P3M1 P0M1 1,5 m P3M0 P0M0 P2M3 P3M1 P1M1 P2M1 P0M2 P2M1 P1M0
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 13/Kpts/SR. 120/1/2007 TENTANG PELEPASAN CABAI KERITING HIBRIDA HOT GEISHA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 13/Kpts/SR. 120/1/2007 TENTANG PELEPASAN CABAI KERITING HIBRIDA HOT GEISHA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam
Lebih terperinci3. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian
3. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2009 sampai dengan Juli 2009 di Kebun Percobaan IPB Leuwikopo, Dramaga, Bogor yang terletak pada ketinggian 250 m dpl dengan
Lebih terperinciLampiran 4. Deskripsi Varietas TM 999 F1. mulai panen 90 HST
Lampiran 4. Deskripsi Varietas TM 999 F1 Golongan : hibrida Bentuk tanaman : tegak Tinggi tanaman : 110-140 cm Umur tanaman : mulai berbunga 65 HST mulai panen 90 HST Bentuk kanopi : bulat Warna batang
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE PENELITIAN
III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 1.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada Lahan Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area, Jalan Kolam No.1 Medan Estate kecamatan Percut Sei
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
16 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pertumbuhan Vegetatif Dosis pupuk kandang berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman (Lampiran 5). Pada umur 2-9 MST, pemberian pupuk kandang menghasilkan nilai lebih
Lebih terperinciLAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 3511/Kpts/SR.120/10/2009 TANGGAL : 12 Oktober 2009 DESKRIPSI SALAK VARIETAS SARI INTAN 541
LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 3511/Kpts/SR.120/10/2009 TANGGAL : 12 Oktober 2009 DESKRIPSI SALAK VARIETAS SARI INTAN 541 Asal : Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika Silsilah : Gondok x
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan IPB Cikarawang, Darmaga, Bogor. Penelitian dilakukan mulai dari bulan Oktober 2010 sampai Februari 2011. Analisis tanah dan hara
Lebih terperinci