SKRIPSI. Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata 1 untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan. Oleh Fitori Saifulnguza

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SKRIPSI. Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata 1 untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan. Oleh Fitori Saifulnguza"

Transkripsi

1 PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PASS BAWAH BERPASANGAN SALING PASSING DAN BERPASANGAN DENGAN SALAH SATU SISWA MELEMPAR BOLA VOLI TERHADAP HASIL PASS BAWAH PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI SMA NEGERI 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2011 SKRIPSI Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata 1 untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Oleh Fitori Saifulnguza PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011

2 SARI Fitori Saifulnguza, Perbedaan Pengaruh Latihan Pass Bawah Berpasangan Saling Passing dan Berpasangan Dengan Salah Satu Siswa Melempar Bola Voli Terhadap Hasil Pass Bawah Pada Siswa Putra Ekstrakurikuler Bola Voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang Tahun Permasalahan penelitian ini adalah apakah ada pengaruh latihan pass bawah berpasangan saling passing, latihan pass bawah berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli terhadap hasil pass bawah, dan perbedaan pengaruh latihan pass bawah berpasangan saling passing dan berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli terhadap hasil pass bawah pada siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang tahun 2011?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : pengaruh latihan pass bawah berpasangan saling passing, pengaruh latihan pass bawah berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli terhadap hasil pass bawah dan perbedaan pengaruh latihan pass bawah berpasangan saling passing dan berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli terhadap hasil pass bawah pada siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang tahun Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa putra yang mengikuti ekstra kurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang Tahun 2011 sebanyak 20 anak. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Variabel bebas penelitian ini adalah latihan pass bawah berpasangan saling passing dan berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli, sedangkan Variabel terikat penelitian ini adalah hasil pass bawah dalam bola voli pada siswa putra ekstra kurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang Tahun Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes passing bawah dari Brumbach Forearm Pass Wall volley test dengan validitas 0,80 dan reliabilitas 0,896. Analisi data menggunakan t-test rumus pendek dengan taraf signifikan 0,05. Hasil analisis data diperoleh : 1.) Pengaruh latihan pass bawah berpasangan saling passing sebesar 9,73 %, 2.) Pengaruh latihan pass bawah berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli sebesar 9,31 %, 3.) perbedaan pengaruh latihan pass bawah berpasangan saling passing dan berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli sebesar 0,42 %. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan pengaruh latihan pass bawah berpasangan saling passing dan berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli terhadap hasil pass bawah pada siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang tahun Saran dari peneliti adalah : Bagi guru Penjasorkes dan pelatih ekstrakurikuler bola voli di SMA Negeri 1 Bergas ataupun di SMA atau sekolahsekolah lainnya dalam melatih kemampuan pass bawah disarankan menggunakan latihan pass bawah berpasangan saling passing atau berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli, karena kedua metode latihan tersebut terbukti lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan pass bawah. ii

3 PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Dengan ini saya menyatakan bahwa isi skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya yang diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dirujuk dalam skripsi ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Semarang, Juni 2011 Fitori Saifulnguza NIM iii

4 LEMBAR PERSETUJUAN Telah disetujui untuk diajukan ke panitia penguji Skripsi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang Pada Hari : Tanggal : Menyetujui, Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping Drs. Nasuka, M.Kes. Suratman, S.Pd., M.Pd NIP NIP Mengetahui, Ketua Jurusan PKLO Drs. Nasuka, M. Kes. NIP iv

5 LEMBAR PENGESAHAN Telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang Pada Hari / Tanggal : Kamis, 11 Agustus 2011 Jam : WIB Tempat : Laboratorium PKLO Lantai 2 Ruang 2 Panitia Ujian Skripsi Ketua Sekretaris Drs. Uen Hartiawan, M.Pd Soedjatmiko, S.Pd, M.Pd NIP NIP Dewan Pemguji 1. Hadi, S.Pd, M.Pd ( Ketua ) NIP Drs. Nasuka, M.Kes ( Anggota ) NIP Suratman, S.Pd, M.Pd ( Anggota ) NIP v

6 MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto: Janganlah kamu mengerjakan sesuatu apapun ( dengan ) tanpa tau ilmunya (Al Israa : 36). Persembahan : Untuk bapak Nursalim, ibu Ristriyani Puji Rahayu, Duri Ro is Khomarudin, Lina Fidayanti, teman teman PKLO angkatan 2006, teman istimewa Evie Puspitaningrum dan Almamater FIK UNNES. vi

7 KATA PENGANTAR Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayah dan inayah-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi. Keberhasilan penulis dalam menyusun skripsi ini atas bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti perkuliahan di UNNES. 2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin penelitian. 3. Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan UNNES yang telah membantu sehingga terlaksana penelitian. 4. Drs. Nasuka, M.Kes. selaku Dosen Pembimbing Utama dan Suratman, S.Pd., M.Pd selaku Dosen Pembimbing Pendamping yang telah sabar dan teliti dalam memberikan petunjuk, dorongan dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 5. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan PKLO FIK UNNES yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan kepada penulis hingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. 6. Drs. Y Tohari, M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Begas yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut. vii

8 7. Drs. Darmanto selaku Guru Penjasorkes SMA Negeri 1 Bergas yang telah membantu saya dalam pelaksanaan penelitian sehingga dapat terlaksana dengan lancar. 8. Seluruh siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas yang telah bersedia menjadi sampel penelitian. 9. Semua pihak yang membantu terlaksananya penyusunan skripsi ini. 10. Semua pihak yang tidak disebutkan satu-persatu yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung atas terselesaikannya penulisan skripsi ini. Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Kritik dan saran skripsi ini sangat penulis harapkan. Atas segala bantuan dan pengorbanan yang telah diberikan semoga mendapat balasan yang melimpah dari Allah SWT, dan akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin. Semarang, Juni 2011 Penulis viii

9 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i SARI... ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... iii HALAMAN PERSETUJUAN... iv HALAMAN PENGESAHAN... v MOTO DAN PERSEMBAHAN... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN...xiv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Permasalahan Tujuan Penelitian Penegasan Istilah Kegunaan Hasil Penelitian... 9 BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori Teknik Dasar Bola Voli ix

10 Sevis ( Service ) Passing Umpan ( Set up ) Smash ( Spike ) Bendungan ( Block ) Teknik Dasar Passing Bawah Latihan Passing Bawah Bola Voli Latihan Passing Bawah Berpasngan saling Passing Latihan Passing Bawah Berpasangan Dengan Salah Satu Siswa Melempar Bola Voli Kerangka Berfikir Hipotesis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Populasi, Sampel dan Desain Penelitian Variabel Penelitian Instrumen Penelitian Prosedur Penelitian Faktor Faktor yang mempengaruhi penelitian Teknik Analisis Data Uji Prasyarat Data Uji Normalitas Data Uji Homogenitas Data Olah Data Dengan Uji t test x

11 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Uji Prasyarat Analisis Data Deskripsi Data Hasil Penelitian Perhitungan Dengan Uji t Pembahasan BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN LAMPIRAN xi

12 DAFTAR TABEL Tabel Halaman 3.1 Pengujian Normalitas Data Dengan Chi Kuadrad Rumus Chi Kuadrad Cara Menghitung Varian dan Simpangan Baku Rumus Varian Rumus Homogenitas Statistik Dengan Pola M-S Rumus t-test Rumus Mean Perbedaan (MD) Uji Normalitas Pass Bawah Uji Homogenitas Pass Bawah Skor Hasil Pre-Test Kemampuan Passing Bawah Skor Hasil Post-Test Kemampuan Passing Bawah Uji Perbedaan Hasil Pre-Test Dan Post-Test Kelompok Eksperimen Uji Perbedaan Hasil Pre-test dan Post-test Kelompok Kontrol Uji Beda Hasil Post-test Kelompok Eksperimen dan Kontrol xii

13 DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 2.1 Sikap Siap Normal Menerima Passing Melakukan Passing Bawah Sikap Akhir Latihan Pass Bawah Berpasangan Saling Passing Lat. Pass Bawah Berpasangan Dengan Salah Satu Melempar Bola Voli Desain Penelitian Petak Sasaran Tes Passing Dari Brumbach xiii

14 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman 1. Surat penetapan pembimbing Surat keterangan penelitian Daftar nama sampel Hasil pre test (tes awal) pass bawah Data tes awal (pre test) berdasarkan rangking Data hasil tes awal (pre test) untuk di-match-kan Data matching hasil tes awal (pre test) Hasil tes akhir (post test) pass bawah pada kelompok eksperimen Hasil tes akhir (post test) pass bawah pada kelompok kontrol Data matching hasil tes akhir (post test) Uji Normalitas Kelompok Eksperimen Uji Normalitas Kelompok Kontrol Uji Homogenitas Statistik data hasil post test kelompok eksperimen dan kontrol Statistik hasil pre test dan post test kelompok eksperimen Statistik hasil pre test dan post test kelompok kontrol Tabel Nilai Chi Kuadrad Tabel Nilai Distribusi F Tabel nilai distribusi t Program latihan Dokumentasi penelitian xiv

15 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bola voli merupakan salah satu cabang olahraga permainan beregu, yang dimainkan dua regu yang masing-masing regu terdiri dari enam pemain. Saat ini telah digemari sebagian lapisan masyarakat, dari anak-anak sampai orang dewasa, laki-laki dan perempuan, masyarakat kota maupun masyarakat desa (Suhano HP,1981:1). Salah satu faktor bola voli dapat cepat berkembang adalah murahnya biaya. Seperti yang dikemukakan oleh Imam Soejoedi ( 1979:18 ) bahwa bola voli cepat berkembang dimasyarakat karena tidak hanya manfaat yang baik bagi kesehatan tetapi bola voli juga murah biayanya, alat dan perlengkapannya serta mudah membuat kesenangan bagi siapa saja yang bermain. Bola voli dilakukan oleh orang pada awalnya bertujuan sebagai sarana yaitu untuk mengisi waktu luang setelah bekerja, lalu berkembang ke arah tujuan yang tinggi yaitu prestasi. Menurut Suharno HP., (1974:9) bahwa ciri bola voli abad kedua puluhan tidak hanya merupakan olahraga yang rekreatif, bukan sekedar alat untuk meningkatkan kesegaran jasmani saja melainkan salah satu menuntut kualitas prestasi yang setinggi-tingginya. Prinsip bola voli adalah memainkan bola dengan di voli (di pantulkan ataupun dipukul dengan tangan) dan berusaha menjatuhkan ke lapangan lawan dengan menyebrangkan bola lewat net atau jaring dan mempertahankan bola agar 1

16 2 tidak jatuh di lapangan sendiri. Bola harus benar-benar dipukul, tidak boleh ditangkap, dipegang atau dilemparkan. Setiap regu tidak diperkenankan memainkan atau menyentuh bola lebih dari tiga kali sebelum melewati net. Selama bola dalam permainan semua tidak diperbolehkan menyentuh net atau jaring dan melewati garis tengah masuk ke daerah lawan (Suharno HP,1974:4) Dalam melakukan bola voli perlu didalami teknik dasar bola voli. Teknik bola voli adalah suatu proses melahirkan keaktifan jasmani dan pembuktian suatu praktek yang sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugas yang pasti dalam cabang bola voli (Suharno HP,1982:4). Teknik dalam bola voli dapat diartikan sebagai cara memainkan bola dengan efektif dan efisien sesuai dengan peraturan yang optimal. Teknik dasar bola voli merupakan syarat mutlak yang harus dikuasai oleh seorang pemain bola voli. Penguasaan teknik dasar bola voli harus benar-benar diperhatikan sebab teknik dasar dalam bola voli merupakan salah satu unsur yang turut menentukan menang atau kalahnya suatu regu dalam suatu permainan, disamping kondisi fisik, taktik, dan mental. Teknik dasar bola voli harus benar-benar dipelajari terlebih dahulu guna dapat mengembangkan mutu prestasi dalam permainan bola voli. Teknik dasar bola voli meliputi : 1) Tehnik pass atas, 2) Teknik pass bawah, 3) Teknik set-up/umpan, 4) Teknik smash/spike, 5) Teknik block/bendungan, 6) Teknik servis. Dari berbagai ragam teknik dasar bola voli salah satu teknik yang sangat penting adalah teknik dasar pass bawah. Pass bawah sangat penting dalam bola voli karena merupakan langkah awal untuk mengkondisikan bola. Pelaksanaan teknik pass bawah yang baik dapat menyajikan dengan baik kepada teman seregunya.

17 3 Berbagai macam latihan pass bawah yang dapat dilakukan oleh pemain bola voli adalah : 1) Latihan pass bawah dengan bola dilempar dari jarak 3-4 meter oleh pelatih/teman anak latih, 2) Latihan pass bawah berpasangan/berpartner, 3) Latihan pass bawah ketembok/kedinding, 4) Latihan pass bawah sendiri, 5) Latihan pass bawah dalam bentuk bermain terutama menerima servis dan smash dari lawan. Latihan pass bawah berpasangan saling passing adalah dalam waktu yang telah ditetapkan, kedua siswa selalu melakukan pass bawah, usahakan bola tidak mati selama waktu yang telah ditetpkan ( Suharno HP, 1981 : 84 ). Pass bawah yang di maksudkan dalam penelitian ini adalah dua siswa melakukan passing bawah dengan jarak 3 5meter dan di tengah di beri tali setinggi 3,05 meter. Latihan pass bawah berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli adalah latihan dengan bola voli dilempar dari jarak 3 4 meter oleh pelatih atau anak latih, lemparan bola harus lurus jatuh di depan siswa, tinggi bola dan ketepatan bola diatur sedemikian rupa sehingga siswa terpaksa mengambil dengan teknik pass bawah ( Suharno HP, 1981 : 83 ). Pass bawah yang di maksudkan dalam penelitian ini adalah dua siswa melakukan latihan pass bawah berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli dan salah satu mempassing dengan teknik pass bawah dengan jarak 3 5 meter dan di tengah diberi tali setinggi 3,05 meter. Dari kenyataan tersebut penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berkaitan dengan latihan teknik dasar pass bawah, karena untuk dapat menguasai tekni pass bawah dengan baik, harus ada metode latihan yang baik. Dalam permainan bola voli penguasaan teknik dasar pass bawah lebih baik dibandingkan

18 4 dengan pass atas, karena pass bawah lebih kuat menerima bola dibandingkan dengan pass atas. Latihan yang dilakukan siswa ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas diutamakan melakukan latihan teknik dasar pass bawah tanpa mengabaikan teknik dasar yang lain. Latihan yang sering dilakukan adalah latihan pass bawah berpasangan dengan saling passing, namun para siswa masih banyak yang melakukan kesalahan dalam melakukan pass bawah sehingga bola sering keluar. Dari penjelasan di atas penulis ingin meneliti latihan teknik dasar pass bawah dengan latihan pass bawah berpasangan saling passing dan latihan pass bawah berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli. Karena kedua metode latihan tersebut mepunyai kelebihan dan kelemahan, maka penulis ingin meneliti latihan mana yang paling berpengaruh terhadap hasil pass bawah bola voli pada siswa putra eksra kurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang Tahun Dari uraian di atas maka penulis bermaksud mengadakan penelitian dengan judul Perbedaan Pengaruh Latihan Pass Bawah Berpasangan Saling Passing dan Berpasangan Dengan Salah Satu Siswa Melempar Bola Voli Terhadap Hasil Pass Bawah Pada Siswa Putra Ekstrakurikuler Bola Voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang Tahun Permasalahan Berdasarkan pada alasan pemilihan judul di atas maka permasalahan dalam penelitian ini adalah :

19 Apakah ada pengaruh latihan pass bawah berpasangan saling passing terhadap hasil pass bawah pada siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang tahun 2011? Apakah ada pengaruh latihan pass bawah berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli terhadap hasil pass bawah pada siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang tahun 2011? Apakah ada perbedaan pengaruh antara latihan pass bawah berpasangan saling passing dan latihan pass bawah berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli terhadap hasil pass bawah pada siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang tahun 2011?. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk: Untuk mengetahui pengaruh latihan pass bawah berpasangan saling passing terhadap hasil pass bawah pada siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang tahun Untuk mengetahui pengaruh latihan pass bawah berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli terhadap hasil pass bawah pada siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang tahun Untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara latihan pass bawah berpasangan saling passing dan latihan pass bawah berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli terhadap hasil pass bawah pada siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang tahun 2011.

20 6 1.4 Penegasan Istilah Dalam penegasan istilah akan diuraikan istilah-istilah yang ada dalam judul skripsi, agar menjadi jelas dan tidak meinimbulkan salah pengertian, adapun istilah-istilah tersebut adalah sebagai berikut: Perbedaan Perbedaan adalah selisih yang menjadikan berlainan ( tidak sama ) antara benda yang satu dan benda yang lainnya ( Anton M. Moeliono, 2008 : 876 ). Yang dimaksud perbedaan dalam penelitian ini adalah perbedaan antara latihan passing bawah berpasangan saling passing dan latihan passing bawah berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli yang dilakukan oleh siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang tahun Pengaruh Pengaruh adalah daya yang timbul dari sesuatu ( benda, orang dan sebagainya ) yang berkuasa atau kekuatan ( Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005 : 849 ). Yang dimaksud pengaruh dalam penelitian ini adalah hasil latihan pass bawah berpasangan saling passing dan latihan passing bawah berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli terhadap hasil pass bawah yang dilakukan oleh siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang tahun 2011.

21 Latihan Latihan adalah hasil berlatih yang dilakukan oleh seseorang ( Anton M. Moeliono, 2008 : 637 ). Yang dimaksud latihan dalam penelitian ini adalah passing bawah berpasangan saling passing dan latihan passing bawah berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli yang dilakukan oleh siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang tahun Latihan Pass Bawah Berpasangan Saling Passing Pass bawah berpasangan saling passing adalah dua pemain saling mengoperkan bola dengan teknik passing bawah, bola setiap kali dipassing harus melambung tinggi ( Theo Kleinman & Dieter Kruuber, 1984 : 75 ). Yang dimaksud pass bawah berpasangan dalam penelitian ini adalah pass bawah berpasangan saling passing yang dilakukan oleh dua siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang tahun Latihan Pass Bawah Berpasangan Dengan Salah Satu Siswa Melempar Bola Voli Pass bawah berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli adalah latihan dengan bola voli dilempar dari jarak 3 4 meter oleh pelatih atau anak latih, lemparan bola harus lurus jatuh di depan siswa, tinggi bola dan ketepatan bola diatur sedemikian rupa sehingga siswa terpaksa mengambil dengan teknik pass bawah ( Suharno HP, 1981 : 83 ). Yang dimaksud pass bawah berpasangan salah satu siswa melempar bola voli dalam penelitian ini adalah pass bawah berpasangan dengan salah satu siswa

22 8 melempar bola voli yang dilakukan oleh siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang tahun Pass Bawah Pass Bawah adalah melakukan passing menggunakan ke dua lengan dengan perkenaan bagian proksimal dalam keadaan lurus. Passing bawah adalah penerimaan bola dengan gaya menggali (Dieter Beutelsthal 1986 : 17). Yang dimaksud pass bawah dalam penelitian ini adalah pass bawah yang dilakukan oleh siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang tahun Siswa Putra Siswa Putra adalah murid ( terutama pada tingkat sekolah dasar dan menengah ), pelajar, SMU yang berjenis kelamin laki laki ( Anton M. Moeliono, 2008 : 972 ). Yang dimaksud siswa putra dalam penelitian ini adalah siswa putra yang mengikuti ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang Ekstrakurikuler Ekstrakurikuler adalah berada di luar program yang tertulis di dalam kurikulum, seperti latihan kepemimpinan dan pembinaan siswa ( Anton M. Moeliono, 2008 : 329 ). Yang dimaksud ekstrakurikuler dalam penelitian ini adalah ekstrakurikuler bola voli pada SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang.

23 9 1.5 Kegunaan Hasil Penelitian Kegunaan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini yaitu : Kegunaan secara teoritis : penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan terhadap dunia bola voli melalui karya ilmiah yang berguna bagi pengembangan variasi latihan passing bawah bola voli Kegunaan secara praktis : sebagai informasi terhadap guru olahraga dan pelatih ekstrakurikuler bola voli tentang latihan pass bawah berpasangan saling passing dan latihan passing bawah berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli terhadap hasil pass bawah pada siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang Tahun 2011.

24 2.1 Landasan Teori BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS Teknik Dasar Bola Voli Bola voli adalah cabang olahraga beregu yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari enam orang pemain dan setiap lapangan dipisahkan oleh net. Pantulan bola yang dimaikan boleh menggunakan seluruh anggota badan. Seperti pada cabang olahraga lain bola voli membutuhkan penguasaan teknik dasar sebaik mungkin, maka perlulah kiranya setiap pemain bola voli secara perorangan berusaha meningkatkan penguasaan teknik teknikteknik dasar di dalam olahraga bola voli secara sempurna. Seperti yang dikatakan oleh M.Yunus dalam bukunya bahwa teknik adalah cara melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien sesuai peraturan yang berlaku untuk mencapai hasil yang optimal. ( 1992 : 108 ) Sedangkan yang dimaksud teknik dasar dalam bola volli adalah suatu proses melahirkan keaktifan jasmani dan pembuktian suatu praktek dengan sebaik mungkin agar menyelesaikan tugas yang pasti dalam olahraga bola voli. Suharno HP (1982: 12) Usaha untuk menguasai teknik dasar bola voli seperti servis, passing, umpan/set-up, block, smash dalam proses pembelajaran, perlu adanya suatu strategi atau metode agar proses pembelajaran bola voli berlaku efektif dan mencapai tujuan yang diinginkan perlu adanya metode latihan, tujuan latihan, evaluasi, media yang dibutuhkan. Adapun teknik-teknik dasar dalam bola voli menurut M. Yunus ( 10

25 : 69 ) meliputi : a) Servis, b) Passing, c) Set-up / Umpan ( umpan normal, umpan semi, umpan push, umpan pull ), d) Block / Bendungan ( block pasif, block aktif ), e) Smash (smash normal, smash semi, smash push, smash pull, smash cekis, smash langsung, smash silang dan lurus ). Adapun teknik-teknik dasar dalam permainan bola voli yang harus dikuasai dengan baik dan sempurna adalah sebagai berikut : Servis ( Service ) Servis adalah tanda dimulainya permainan atau serangan pertama kali bagi regu yang melakukan servis ( Suharno HP, 1979 : 24 ). Bertolak dari pentingnya kedudukan servis diciptakan bermacam-macam teknik dan variasi servis yaitu : Servis tangan bawah ( Underhand service) Servis tangan bawah adalah servis yang sangat sederhana dan diajarkan terutama pada pemula. Gerakan lebih alamiah dan tenaga yang dibutuhkan tidak terlalu besar Servis mengapung ( Floating service ) Servis mengapung adalah jenis servis dimana jalannya bola dari hasil pukulan servis itu tidak mengandung putaran dengan kata lain bola berjalan mengapung atau mengambang ( M. Yunus, 1992 : 69 ) Passing Passing adalah mengoperkan bola kepada teman sendiri dalam satu regu dengan suatu teknik tertentu, sebagai langkah awal untuk menyusun pola serangan kepada regu lawan ( M. Yunus, 1992 : 79 ). Macam macam passing :

26 Passing Bawah ( Underhand Pass ) Passing Bawah dalam bola voli adalah melakukan passing menggunakan ke dua lengan dengan perkenaan bagian proksimal dalam keadaan lurus. Passing bawah adalah penerimaan bola dengan gaya menggali (Dieter Beutelsthal 1986 : 17). Adapun macam macam passing bawah menurut Theo Kleinmann & Dieter Kruber ( 1986 : ) adalah : a) Passing bawah normal, b) Passing bawah menangkis dengan gerak menyendok ( dredging ), c) Passing bawah menyendok bola sambil menerpa ke depan, d) Passing bawah dengan satu tangan sambil menjatuhkan diri ke samping Passing Atas Yang dimaksud dengan passing atas dalam permainan bola voli adalah tehnik dasar dari suatu serangan dan pada umumnya passing atas sangat tepat untuk mengoper atau mengumpan bola. Disamping itu passing atas sangat penting untuk menyusun serangan dari bola-bola lawan (Dieter Beutelstahal,1986:73). Macam macam passing atas : a) Passing atas normal, b) Passing atas ke arah belakang, c) Passing atas ke arah samping atas, d) Passing atas sambil meloncat ke atas, e) Passing atas sambil menjatuhkan dri ke samping, f) Passing atas sambil menjatuhkan diri ke belakang Umpan ( Set up ) Set up adalah menyajikan bola kepada teman dalam satu regu, yang kemudian diharapkan bola tersebut dapat diserangkan ke daerah lawan dalam bentuk smash. Macam macam Set up ( umpan ) : a) Umpan normal, b) Umpan semi, c) Umpan push, d) Umpan pull ( M. Yunus, 1992 : ).

27 Smash ( Spike ) Smash adalah suatu pukulan yang utama dalam penyerangan ke daerah lawan untuk mencapai kemenangan. Untuk mencapai keberhasilan yang gemilang dalam melakukan smash diperlukan raihan tangan yang tinggi dan kemampuan meloncat yang tinggi pula. Adapun smash menurut macamnya umpan : a)smash normal, b)smash semi, c)smash semi jalan, d)smash push, e)smash pull, f)smash pull jalan, g) Smash pull straight, h) Smash cekis, i) Smash langsung, j) Smash dari belakang, k) Smash silang dan smash lurus (M. Yunus, 1992: ) Bendungan ( Block ) Block adalah menahan serangan / membendung smash di depan net. Macam macam bendungan : a) Menurut banyaknya pemblock : Block satu, Block berdua, Block bertiga. b) Menurut sifatnya : Block pasif, Block aktif Teknik Dasar Passing Bawah Yang dimaksud passing dalam bola voli adalah usaha atau upaya seorang pemain bola voli dengan cara menggunakan suatu teknik tertentu yang tujuannya adalah untuk mengoperkan bola yang dimainkan itu kepada teman seregunya untuk dimainkan di lapangan sendiri. Sedangkan Passing bawah adalah penerimaan bola dengan gaya menggali ( Dieter Beutelsthal 1986 : 17) Analisis Gerak dalam Melakukan Passing Bawah Selanjutnya mengenai analisis gerak passing bawah agar mendapat persesuaian sikap dan gerak yang sama pada garis bersarnya akan diuraikan ini sebagai berrikut :

28 Sikap permulaan Pemain mengambil posisi siap melakukan passing bawah yaitu mengambil sikap tubuh sedemikian rupa sehingga memudahkan secepatnya untuk mengambil gerakan yang diinginkan. Sikap siap normal dalam permainan bola voli adalah kedua lutut ditekuk dengan badan sedikit dibengkokan ke depan, berat badan menumpu pada telapak kaki bagian depan untuk mendapatkan suatu keseimbangan labil agar dapat lebih mudah dan lebih cepat bergerak kesegala arah. ( M. Yunus, 1992 : 79 ) Seperti terlihat dalam gambar di bawah ini : Gambar 2.1 Sikap Siap Normal ( Sumber : M.Yunus, 1992 : 72 ) Sikap saat perkenaan. Ayunkan kedua lengan ke arah bola, dengan sumbu gerak pada persendian bahu dan siku betul betul dalam keadaan lurus. Perkenaan bola pada bagian prosimal dari lengan, di atas dari pergelangan tangan dan pada waktu lengan membentuk sudut sekitar 45 derajat dengan badan, lengan diayunkan dan diangkat hampir lurus ( M. Yunus, 1992 : 79 ).

29 15 Seperti terlihat dalam gambar di bawah ini Gambar 2.2 Passing Bawah ( Sumber : Theo Kleinmann & Dieter Kruber, 1986 : 32 ) Sikap akhir Setelah ayunan lengan mengenai bola, kaki belakang melangkah ke depan untuk mengambil posisi siap kembali dan ayunan lengan untuk pass bawah ke depan tidak melebihi sudut 90 derajat dengan bahu/badan ( M. Yunus, 1992 : 79 ). Sikap akhir gerakan dalam melakkukan passing bawah ini membutuhkan suatu koordinasi antara sikap akhir gerakan ini yaitu setelah bola berhasil dipassing bawah maka segera diikuti pengambilan sikap siap normal kembali dengan tujuan agar dapat bergerak lebih cepat untuk menyesuaikan diri dengan keadaan ( Suharno HP, 1982 : 23 ).

30 16 Seperti terlihat dalam gambar di bawah ini Gambar 2.3 Sikap Akhir ( Sumber : M.Yunus, 1992 : 72 ) Kesalahan Umum dalam Melakukan Passing Bawah Adapun kesalahan umum dalam melakukan passing bawah adalah sebagai berikut : a.) Lengan saat memukul siku ditekuk sehingga papan pemukul menjadi sempit bidangnya, hal ini berakibat bola berputar dan menyleweng arahnya, b.) Terlalu banyak gerakan lengan pukulan ke depan dibandingkan gerakan ke atas sehingga sudut datang bola terhadap lengan bawah pemukul tidak 90 derajat, c.) Perkenaan bola pada kepalan telapak tangan, d.) Kurang menekuk lutut pada sikap permulaan dan sikap pada saat perkenaan bola, dimana sendi lutut ini tidak bertindak sebagai pengungkit, e.) Lengan pemukul diayun/digerakan dua kali yang semestinya satu gerakan pukulan, f.) Lengan pemukul lebih tinggi dari bahu ( kecuali pass atas ke belakang ), g.) Perkenaan bola tidak tepat antara sudut datang dan sudut pantulnya, biasanya kesalahan perkenaan bola setelah lengan hampir lurus dengan dada, jadi perkenaannya terlalu tinggi letaknya di depan dada, h.) Bidang lengan pemukul kurang lebar dan tifak rata, i.) Kedua tangan pemukul tidak

31 17 sejajar dan rapat serta goyah pada saat perkenaan, j.) Kurang cepat menghadapkan bidang pemukul terhadap bola usaha melangkah agar bola dikuasai di depan badan kurang cepat reaksinya, k.) Kurang berkonsentrasi dalam melakukan passing bawah, l.) Kurang brani jatuh/berguling dilapangan, m.) Sebelum perkenaan bola sendi siku ditekuk terlebih dahulu, n.) Saat mengambil bola dengan pass bawah pandangan tidak ke bola. ( Suharno HP, 1982 : 42 ) Latihan Passing Bawah Bola Voli Pengertian Latihan Latihan adalah suatu proses yang sitematis dari pada berlatih atau bekerja secara berulang ulang denga setiap hari menambah beban latihan atau pekerjaan ( Harsono, 1988 : 153 ). Melalui latihan seseorang dipersipkan untuk mencapai tujuan yang jelas. Tujuan utama latihan adalah mengembangkan keterampilan dan performa atlet Prinsip Dasar Latihan Seorang pelatih maupun atlet di dalam mengerjakan latihan dilaksanakan oleh atlet dengan tujuan harus menganut prinsip prinsip tertentu baik secara umum maupun spesialis suatu cabang olahraga. Prinsip prinsip latihan menurut Harsono ( 1988 : 45 ) adalah : 1.) Prinsip beban lebih ( over load principle ), 2.) prinsip perkembangan menyeluruh ( multilateral development ), 3.) prinsip kekhususan ( spesialisasi ), 4.) prinsip individual, 5.) Intensitas latihan, 6.) Kualitas latihan, 7.) Variasi latihan, 8.) prinsip pulih asal. Prinsip beban lebih ( over load principle ) adalah bahwa beban latihan yang diberikan kepada atlet harus cukup berat serta harus diberikan berulang kali dengan

32 18 intensitas yang cukup tinggi. Jika latihan dilakukan secara sistematis maka diharapkan tubuh atlet dapat menyesuaikan diri semaksimal mungkin kepada latihan berat yang diberikan. Serta dapat bertahan terhadap stress stress yang ditimbulkan oleh latihan berat tersebut baik stres fisik maupun stres mental. Jadi selama beban kerja dan tantangan tantangan yang diterima masih berada pada batas batas kemampuan manusia untuk mengatsinya, dan tidak perlu menekan sehingga menimbulkan ketegangan yang berlebihan, selama itu pula proses perkembangan fisik maupun mental manusia masih mungkin tanpa merugikan dia ( Harsono, 1988 : 104 ). Prinsip perkembangan menyeluruh ( multilatelar development ) merupakan prinsip yang telah diterima secara umum dalam dunia pendidikan. Meskipun seseorang pada akhirnya memiliki 1 spesialisasi keterampilan, dalam permulaan belajar dia sebaiknya dilibatkan dalam berbagai aspek kegiatan, agar dapat memilki dasar dasar yang lebih kokoh guna menunjang keterampilan spesialisasi kelak ( Harsono, 1988 : 109 ). Prinsip kekhususan ( spesialisasi ) mempunyai pengertian apapun cabang olahraga yang diikutinya tujuan serta motif atlet biasanya adalah untuk melakukan spesialisasi sukses dan menonjol dalam cabang olahraga tersebut ( Harsono, 1988 : 104 ). Prinsip individual mengharuskan seluruh konsep latihan disusun sesuai dengan keikhlasan setiap individu agar tujuan latihan dapat dicapai. Faktor faktor seperti umur, jenis, bentuk tubuh, kedewasaan, latar belakang pendidikan, tingkat kesegaran jasmaninya dan ciri psikologinya semua harus ikut dipertimbangkan dalam mendisain latihan bagi atletnya. Maka latihan memang harus direncanakan

33 19 dan disesuaikan bagi setiap individu agar latihan tersebut dapat menghasilkan hasil yang terbaik ( Harsono, 1988 : 111 ). Intensitas latihan adalah suatu dosis atau jatah latihan yang harus dilakukan oleh seorang atlet menurut program yang ditentukan ( M. Sajoto, 1993 : 133 ). Kualitas latihan adalah apabila latihan atau drill drill yang dilakukan memang benar benar sesuai kebutuhan atlet, apabila koreksi koreksi yang konstruktif sering diberikan dan pengawasan diberikan oleh pelatih sampai kedetail detail gerakan dan apabila prinsip prinsip over load diterapkan baik segi fisik maupun mental ( Harsono, 1988 : 119 ). Variasi dalam latihan diberikan untuk mencegah kemungkinan timbulnya kebosanan berlatih sehingga pelatih harus kreatif dan pandai pandai mencari dan menerapkan variasi variasi dalam latihan. Variasi latihan yang dikreasi dan diterapkan secara cerdik akan dapat terjaga terpeliharanya fisik maupun mental atlet sehingga timbulnya kebosanan berlatih sejauh mungkin dapat terjadi ( Harsono, 1988 : 121 ). Lama latihan adalah sampai beberapa minggu ata beberapa bulan program latihan dijalankan ( M. Sajoto, 1993 : 139 ). Dalam penelitian ini lama latihan selama satu setengah bulan atau 16 kali pertemuan. Frekuensi adalah beberapa kali latihan sesorang melakukan latihan yang cukup intensif dalam 1 minggu ( M. Sajoto, 1993 : 139 ). Prinsip pulih asal adalah hilangnya atau mengurangnya tension ketegangan fisik maupun mental. Relaksasi fisik adalah masalah yang berhubungan dengan tinggi rendahnya tegangan yang ada di dalam otot. Dalam olahraga jangan

34 20 memberikan kepada otot otot yang sedang bekerja ketegangan yang lebih dari yang dibutuhkan ( Harsono, 1988 : 122 ). Berbagai macam latihan pass bawah yang dapat dilakukan oleh pemain bola voli adalah : 1) Latihan pass bawah dengan bola dilempar dari jarak 3-4 meter oleh pelatih/teman anak latih, 2) Latihan pass bawah berpasangan/berpartner, 3) Latihan pass bawah ketembok/kedinding, 4) Latihan pass bawah sendiri, 5) Latihan pass bawah dalam bentuk bermain terutama menerima servis dan smash dari lawan Latihan Pass Bawah Berpasangan Saling Passing Latihan pass bawah berpasangan saling passing adalah dalam waktu yang telah ditetapkan, kedua siswa selalu melakukan pass bawah, usahakan bola tidak mati selama waktu yang telah ditetpkan ( Suharno HP, 1981 : 84 ). Tempat latihan yang dipergunakan adalah dua buah petak yang berhubungan, masing-masing petak berukuran panjang 3,5 meter. Seperti yang dikatakan Theo Kleinmann : Dua pemain saling mengoperkan bola dengan teknik passing bawah bola setiap kali harus melambung tinggi, ( 1982 : 75 ) Pada tiap petak dibagi dua yang dibatasi oleh garis yaitu 1,5 meter dari garis pembagi dua petak tersebut. Pada aba-aba mulai salah seorang dari pasangan itu melempar bola ke arah temannya dan yang menerima bola itu kemudian mengembalikan bola dengan pass bawah kemudian temannya mengembalikan lagi dengan pass bawah juga, lakukan latihan pass bawah secara terus menerus hingga waktu yang telah ditetapkan. Setiap malakukan pass bawah lambungan bola harus melewati tali setinggi 305 cm.

35 21 Hal ini disesuaikan dengan bentuk tes yang sesungguhnya. Hasil pass bawah yang baik dihitung apabila itu dapat dikembalikan lagi pasangan dalam latihan. Seperti terlihat dalam gambar di bawah ini \ Gambar 2.4 Latihan Pass Bawah Berpasangan Saling Passing ( Sumber : Theo Kleinmann & Dieter Kruber, 1986 : 75 ) Keterangan gambar : AB = AC = 1,5 meter BD = CE = 2 meter AF = 3,05 meter 1 2 = Dua pemain mengoperkan bola dengan teknik passing bawah. Metode latihan pass bawah berpsangan saling passing mempunyai kelemahan yaitu keefektifan latihan terantung dari kemampuan pasangannya. Kelebihan pada latihan ini adalah anak dapat lebih aktif bergerak karena bola tidak selalu berada tepat di depanya.

36 22 Berdasarkan uraian latihan pass bawah berpsangan saling passing, kelebihan dan kekurangan diduga ada pengaruh latihan pass bawah berpsangan saling passing terhadap hasil pass bawah pada siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri 1 Berrgas Kabupaten Semarang Tahun Latihan Passing Bawah Berpasangan Dengan Salah Satu Siswa Melempar Bola Voli Latihan pass bawah berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli adalah adalah latihan dengan bola voli dilempar dari jarak 3 4 meter oleh pelatih atau anak latih, lemparan bola harus lurus jatuh di depan siswa, tinggi bola dan ketepatan bola diatur sedemikian rupa sehingga siswa terpaksa mengambil dengan teknik pass bawah ( Suharno HP, 1981 : 83 ). Tempat latihan yang dipergunakan adalah dua buah petak yang berhubungan, masing-masing petak berukuran panjang 3,5 meter.. Bentuk dan tempat latihan sama dengan latihan pass bawah berpasangan saling passing yaitu tiap anak dalam pasangan berdiri dalam petak masing-masing dibatasi oleh garis tali yang dibentangkan setinggi 350 cm. Pada tiap petak dibagi dua yang dibatasi oleh garis yaitu 1,5 meter dari garis pembagi dua petak tersebut. Tetapi yang membedakan adalah pada aba-aba mulai salah seorang dari pasangan itu melempar bola ke arah temannya dan yang menerima bola itu kemudian mengembalikan bola dengan pass bawah dan teman yang melempar menangkap kembali kemudian melempar lagi, lakukan terus menerus sampai waktu yang telah ditentukan. Setiap malakukan pass bawah lambungan bola harus melewati tali setinggi 305 cm.

37 23 Seperti terlihat dalam gambar di bawah ini Keterangan gambar : AB = AC = 1,5 meter BD = CE = 2 meter AF = 3,05 meter Gambar 2.5 Latihan Pass Bawah Berpasangan Dengan Salah Satu Siswa Melempar Bola Voli ( Sumber : Suharno HP, 1981 : 83 ) Metode latihan passing bawah berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli mempunyai kelemahan yaitu siswa tidak aktif bergerak karena bola selalu berada tepat didepannya untuk kemudian dipssing kembali dengan teknik pass bawah. Kelebihan pada latihan ini adalah keefektifan latihan ini tidak tergantung pasangannya karena satu siswa melakukan teknik pass bawah dan pasangannya hanya melempar bola voli. Berdasarkan uraian latihan passing bawah berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli, kelebihan dan kekurangan diduga ada pengaruh latihan passing bawah berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli terhadap hasil pass bawah pada siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri 1 Berrgas Kabupaten Semarang Tahun 2011.

38 Kerangka Berfikir Passing dalam bola voli adalah mengoperkan bola kepada teman sendiri dalam satu regu dengan suatu teknik tertentu. Dari berbagai macam teknik dasar bola voli salah satu teknik yang sangat penting adalah teknik dasar pass bawah,teknik ini sangat penting karena dalam bola voli pass bawah adalah awal untuk menyusun serangan dalam pertandingan sesungguhnya. Pelaksanaan teknik pass bawah yang baik dapat menyajikan dengan baik kepada teman seregunya sehingga bisa diteruskan untuk menyusun serangan supaya bisa mendapatkan angka, oleh karena itu pass bawah merupakan teknik dasar yang harus dipelajari dengan baik serta ditingkatkan keterampilannya dengan latihan. Sehubungan dengan hal tersebut, dapat kita ketahui bahwa pass bawah merupakan langkah awal dalam bola voli. Kemenangan suatu tim dalam permainan ditentukan oleh keberhasilan dalam mengkondisikan bola dari servis lawan ataupun menerima smash dari lawan, untuk dapat berhasil melakukan teknik dasar pass bawah yang baik maka pemain harus menguasai keterampilan dalam melakukan teknik pass bawah dengan latihan yang baik dan disiplin. 2.2 Hipotesis Berdasakan landasan teori yang telah dikemukakan, maka hipotesis penelitan ini adalah : Ada pengaruh latihan pass bawah berpasangan saling passing terhadap hasil pass bawah pada siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang tahun 2011.

39 Ada pengaruh latihan pass bawah berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli terhadap hasil pass bawah pada siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang tahun Ada perbedaan pengaruh antara latihan pass bawah berpasangan saling passing dan latihan pass bawah berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli terhadap hasil pass bawah pada siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang tahun 2011.

40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Syarat mutlak dalam penelitian ilmiah adalah metode penelitian. Baik buruknya atau berbobot tidaknya suatu penelitian tergantung pada pertanggungjawaban metode penelitian, maka diharapkan dalam penggunaan metode penelitian harus tepat dan mengarah pada tujuan serta dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran dari data tersebut, serta penampilan dari hasilnya ( Suharsimi Arikunto, 2006 : 12 ). Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode eksperimen karena data yang ingin diteliti belum ada atau baru akan ditmbulkan, seperti yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto ( 2006 : 14 ), jika peneliti ingin mengetahui gambaran data yang secara sengaja ditimbulkan, maka penelitiannya berbentuk eksperimen. Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu suatu metode yang menggunakan gejala yang dinamakan latihan atau perlakuan yang berbeda antara dua kelompok yaitu kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 sebagai pembandingnya sehingga setelah diadakan latihan atau perlakuan akan terlihat pengaruhnya dari latihan tersebut. Dalam suatu penelitian metode pengumpulan data merupakan faktor yang sangat penting sebelum dimulai dengan pengambilan data, ada beberapa langkah 26

41 27 yang harus ditempuh supaya tidak terjadi kesalahan-kesalahan dalam penelitian. Jadi dalam penelitian ini terlebih dahulu diadakan tes awal sebagai dasar untuk menyusun kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2. Hasil tes awal kemudian dirangking dan dipasangkan dengan berpedoman rumus a, b, b, a sehingga kelompok-kelompok tersebut menjadi seimbang menjadi kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 yang masing-masing berjumlah 10 orang. Selanjutnya kelompok eksperimen 1 dilatih pass bawah berpasangan saling passing dan kelompok eksperimen 2 dalatih pass bawah berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli. Setelah menjalankan latihan kemudian diadakan tes akhir (post-tes) pass bawah untuk selanjutnya hasilnya diolah menggunakan statistik. 3.2 Populasi, Sampel dan Desain Penelitian Populasi Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitian merupakan penelitian populasi. (Suharsimi Arikunto, 2006 : 130 ), sedangkan menurut Sutrisno Hadi ( 1975 : 182 ) : populasi adalah seluruh penduduk yang dimaksudkan untuk diselidiki. Syarat populasi setidaknya dibatasi oleh satu sifat yang sama, syarat populasi dalam penelitian ini dibatasi oleh tiga sifat yang sam yaitu : 1.) Tercatat sebagai siswa putra tahun 2011, 2.) Berjenis kelamin laki-laki, 3.) Peserta ektra kurikuler bola voli. Dalam penelitian ini populasinya adalah

42 28 seluruh siswa putra yang mengikuti ekstra kurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang Tahun 2011 yang berjumlah 20 siswa Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Jika kita hanya akan meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut disebut penelitian sampel ( Suharsimi Arikunto, 2006 : 131 ). Sedangkan menurut Sutrisno Hadi ( 1975 : 182 ) : Sampel adalah sejumlah penduduk yang jumlanya kurang dari populasi. Menurut Suharsimi Arikunto ( 2006 : 134 ) bahwa: apabila subyek kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya berupa penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa putra SMA N 1 Bergas Kabupaten Semarang Tahun 2011 yang mengikuti ekstrakutikuler bola voli yang berjumlah 20 anak. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling yaitu semua individu atau anggota populasi menjadi sampel Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Gambar 3.1 Desain Penelitian ( Suharsimi Arikunto, 2006 : 132 )

43 29 Keterangan : 1 : Seluruh siswa putra yang mengikuti ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang Tahun : Siswa putra yang mengikuti ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang Tahun : Sampel yang diteliti yaitu mencakup Pre Test, kemudian dikelompokkan menjadi kelompok eksperimen dan kontrol selanjutnya diberikan perlakuan latihan pass bawah berpasangan saling passing dan latihan pass bawah berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli, dan Post Test. 4 : Data Post Test dihitung dengan statistik. 5 : Untuk mengeahui ada pengaruh latihan atau tidak. 6 : kesimpulan penelitian juga berlaku untuk semua populasi. 3.3 Variabel Penelitian Variable adalah obyek penelitian yang bervariasi. (Suharsimi Arikunto, 2006 : 116 ). Dalam penelitian ini terdapat dua macam variabel yaitu: Variabel Bebas Latihan pass bawah berpasangan saling passing pada siswa putra ekstra kurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang Tahun Latihan pass bawah berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli pada siswa putra ekstra kurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang Tahun 2011.

44 Variabel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil pass bawah dalam bola voli pada siswa putra ekstra kurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang Tahun Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah ( Suharsimi Arikunto, 2006 : 160 ). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes passing bawah dari Brumbach Forearm Pass Wall volley test ( M. Yunus, 1992 : 201 ). Adapun pelaksanaan tes tersebut adalah Seperti terlihat dalam gambar di bawah ini : Tembok sasaran 2,54 m 2.44 m 1 m lantai / tanah SAMPEL X Gambar 3.2 Petak Sasaran Tes Passing Bawah dari Brumbach ( Sumber : M.Yunus, 1992 : 201. )

45 31 Tujuan : Dari pelaksanaan tes ini adalah untuk mengukur kemampuan dalam memvoli bola ke dinding atau tembok dengan menggunakan passing bawah. Alat dan perlengkapan : Dinding tembok yang halus dan rata dengan sasaran yang berukuran 2,54 m tinggi petak tak terbatas, jarak petak sasaran dari lantai setinggi 2,44 m, sebuah stopwatch, blanko penelitian, alat-alat tulis, bola voli, meteran dan peluit. Petunjuk pelaksanaan : Sebelum melaksanakan tes, testi akan diberi penjelasan tentang pelaksaan tes ini. Adapun pelaksanaannya yaitu: testi menghadap ke diding dengan bola voli di tangan. Setelah ada aba-aba ya dari petugas bola dilambungkan ke dinding sasaran, bola dipantul-pantulkan dengan menggunakan passing bawah sebanyak-banyaknya dalam waktu satu menit. Skor : Testi melakukan tiga kali percobaan, nilai setiap percobaan adalah jumlah pantulan yang syah sesuai dengan peraturan dan masuk ke daerah sasaran. Jika bola mengenai garis dianggap masuk (syah), skor akhir adalah merata dari dua kali percobaan yang terbaik. Validitas : Cox (1977) dalam Cox Richard H, 1980 : 102 mengemukakan koefisien validitasnya 0,80 dengan ketrampilan passing bawah dalam situasi permainnya. Reabilitas : Borenvik (1969) dalam Cx Richard H, 1980 : 102 mengemukakan bahwa reabilitas setinggi 0,896 Objectivitas : Tak seorangpun melaporkan koefisien objiktivitas namun dianggap tinggi karena sifat tugas

46 Prosedur Penelitian Prosedur untuk mendapatkan anak coba, pertama kali penulis meminta ijin secara langsung kepada Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Bergas dengan diketahui Dekan FIK Universitas Negeri Semarang memohon agar siswa putra peserta ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas tahun ajaran 2011 sebagai anak coba dalam penelitian. Setelah mendapatkan ijin dari Kepala sekolah, selanjutnya menetapkan siswa yang disajikan sebagai anak coba dalam penelitian Tempat Penelitian Tempat penelitian yang digunakan selama pelaksanaan penelitian yaitu di Gedung Serba Guna SMA Negeri 1 Bergas Waktu dan alat perlengkapan penelitian Waktu penelitian awal Tes awal dilaksanakan pada tanggal 14 maret 2011 pukul WIB sampai dengan pukul WIB. Tujuan tes awal ini adalah untuk mengetahui kemampuan awal sebelum diadakan perlakuan penelitian sekaligus untuk menentukan rangking yang diolah untuk mendapatkan kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen Latihan penelitian Pelaksanaan latihan penelitian dilaksanakan pada tanggal 21 maret 2011 sampai 25 april 2011 dan dimulai pukul WIB sampai pukul WIB.

47 Alat dan perlengkapan penelitian. Alat dan perlengkapan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1.) Lapangan bola voli 1 buah, 2.) Bola voli sebanyak 10 buah, 3.) Stop Watch 1 buah, 4.) Peluit, 5.) Alat tulis, 6.) Petunjuk pelaksanaan Tes Akhir (post tes) Tes akhir dilaksanakan pada tanggal 27 April 2011 untuk mengetahui kemampuan masing-masing anak setelah melakukan latihan selama enam belas kali latihan. Hasil post tes ini selanjutnya diolah menggunakan statistik. 3.6 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Penelitian Faktor kesungguhan hati sampel Upaya penulis agar anak coba bersungguh sungguh dalam melakukan latihan meliputi : Bersama Bapak Darmanto sebagai guru pendidikan jasmani, menjelaskan mengenai pentingnya penelitian ini Memberikan penjelasan tentang bahaya cidera, dengan tidak boleh mempunyai kuku panjang Faktor kegiatan anak coba di luar penelitian Kegiatan anak di luar penelitian sangatlah sulit diawasi. Untuk mengatasi hal ini diusahakan memberikan pengertian kepada anak coba agar tidak melakukan kegiatan yang sama di luar penelitian. Dimaksudkan untuk menghindari porsi latihan yang berbeda dari anak coba, dan dari keterangan anak coba semuanya tidak ada yang ikut dalam sebuah klub voli.

48 Faktor jumlah sampel penelitian Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini sebaiknya diambil sebanyak mungkin, karena jumlah sampel yang banyak lebih baik dari pada jumlah sampel yang sedikit. Dengan sampel yang lebih banyak dapat menjadikan perbandingan antara anak coba yang satu dengan yang lain, sehingga hasil penelitian bisa lebih sesuai dan akurat Faktor alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini diiupayakan selengkap mungkin dan dipersiapkan sebelum latihan dimulai. Hal ini adalah untuk menunjang kelancaran jalannya penelitian. Adapun alat yng digunakan dalam penelitian terutama bola voli. Untuk ini penulis menyediakan bola voli sebanyak 10 buah Faktor materi yang disajikan ` Pemberian materi latihan mempunyai peranan yang penting dalam mencapai hasil yang baik, sehingga di dalam penyampaian kepada anak coba harus tegas dan jelas, tahap demi tahap didemonstrasikan sesempurna mungkin agar anak coba dapat mencontoh dengan baik. Dan bagi anak coba yang kurang jelas diberi kesempatan untuk bertanya. Karena materi yang disajikan hanya berupa passing bawah, maka kemungkinan untuk bosan dapat terjadi, untuk itu penulis berusaha menghindari kebosanan dengan jalan membuat variasi dari setiap bentuk latihan diantaranya permainan dalam bentuk bertanding Faktor kemampuan anak coba Menjelaskan materi sejelas jelasnya dan mendemonstrasikan latihan pass bawah. Tiap anak coba mempunyai kemampuan yang berbeda dalam menerima penjelaskan dan mempraktikan contoh, juga berbeda pula tingkat penguasaannya.

49 35 Sehingga kemungkinan melakukan kesalahan dalam latihan masih ada, untuk itu selalu dikontrol dan dikoreksi secara langsung. 3.7 Teknik Analisis Data Uji Prasyarat Data Uji Normalitas Data Uji Normalitas Data dimaksudkan untuk menguji normal tidaknya distribusi dari data hasil penelitian yang diperoleh. Jika data yang berdisribusi normal, maka untuk mmenguji hipotesis menggunakan uji t. Sedangkan jika data yang teliti tidak normal maka harus digunakan statistik nonparametris ( Sugiyono, 2007 : 70 ). Untuk pengujian Normalitas data dalam penelitian ini menggunakan Chi Kuadrad ( ) yang dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 3.1 Pengujian Normalitas Data dengan Chi Kuadrad INTERVAL Fo Fh Fo - Fh JUMLAH ( Sumber : Sugiyono, 2007 : 78 )

50 36 Keterangan : Fo Fh : Frekuensi / jumlah data hasil observasi. : Frekuensi / jumlah data yang diharapkan Fo Fh : Selisih data Setelah semua persyaratan tersebut terpenuhi selanjutnya perhitungan statistik dengan menggunakan rumus Chi Kuadrad dilakukan. Tabel 3.2 Rumus Chi Kuadrad Keterangan : ( Sumber : Sugiyono, 2007 : 79 ) : Jumlah. : kuadrad dari selisih Fo dan Fh. Fh : Frekuensi yang diharapkan. Perhitungan akan disimpulkan sebagai berikut : a. Apabila nilai Chi Kuadrad yang diperoleh dari perhitungan statistik itu sama atau lebih besar dari nilai tabel, maka data tersebut dinyatakan tidak normal. b. Apabila nilai Chi Kuadrad yang diperoleh dari perhitungan statistik itu sama atau lebih kecil dari nilai tabel, maka data tersebut dinyatakan normal Uji Homogenitas Data Uji Homogenitas Data dimaksudkan untuk mengetahui sama atau tidaknya varians kedua data yang akan dianalisis dengan uji t ( Sugiyono, 2007 : 49 ).

51 37 Pengujian Homogenitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kesamaan dua varians yang dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 3.3 Cara Menghitung Varian Dan Simpangan Baku No nilai Simpangan simpangan kuadrad dst JUMLAH ( Sumber : Sugiyono, 2007 : 51 ) Keterangan : 1. Kolom 1 Nomor urut siswa 2. Kolom 2 nilai yang diperoleh 3. Kolom 3 selisih nilai dan mean nilai 4. Kolom 4 kuadrat dari selisih mean dan nilai. Setelah semua persyaratan tersebut terpenuhi selanjutnya perhitungan statistik dengan menggunakan rumus varians dilakukan. tabel 3.4 Rumus Varians ( Sumber : Sugiyono, 2007 : 50 )

52 38 Keterangan : : varian sampel Xi : nilai X N : rata rata nilai : jumlah sampel Kemudian untuk mengetahui data tersebut homogen atau tidak menggunakan rumus sebagai berikut : Tabel 3.5 Rumus Homogenitas Keterangan : ( Sumber : Sugiyono, 2007 : 50 ) F Varian terbesar Varian terkecil : Uji Homogenitas : hasil varian terbesar : hasil varian tekecil Perhitungan akan disimpulkan sebagai berikut : a. Apabila nilai F hitung yang diperoleh dari perhitungan statistik itu sama atau lebih besar dari nilai F tabel, maka data tersebut mempunyai varian yang berbeda atau tidak homogen. b. Apabila nilai F hitung yang diperoleh dari perhitungan statistik itu sama atau lebih kecil dari nilai F tabel, maka data tersebut mempunyai varian yang tidak berbeda atau homogen.

53 Olah Data dengan Uji t - test Setelah melakukan latihan sebanyak 16 kali latihan selanjutnya diadakan tes akhir untuk kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2. Data hasil akhir dari tes tersebut selanjutnya diolah dengan menggunakan statistik dengan pola M-S dapat dilihat pada table berikut: Tabel 3.6 Persiapan penghitungan statistik NO PASANGAN Xk Xe D (Xk-Xe) d (D-MD) Dst N Jumlah Xk Xe D d d² d² ( Sumber : Sutrisno Hadi, 2004 : 228 ) Keterangan: 1. Kolom 1 Nomor urut pasangan 2. Kolom 2 Pasangan sampel yang dipasangkan 3. Kolom 3 Nilai Kelompok Eksperimen 2 4. Kolom 4 Nilai Kelompok Eksperimen 1 5. Kolom 5 Perbedaan dari masing-masing pasangan diberi tanda D, diperoleh dari selisih antara Xk-Xe 6. Kolom 6 Deviasi dari perbedaan masing-masing pasangan yang diperoleh dari selisih D dengan MD(Mean Perbedaan)

54 40 7. Kwadrat dari masing-masing deviasi perbedaan masing-masing pasangan. Kolom-kolom tersebut selanjutnya dijumlahkan kearah bawah sehingga diperoleh data-data sebagai berikut: a. Jumlah nila Kelompok Eksperimen 2 b. Jumlah nilai Kelompok Eksperimen 1 c. Jumlah nilai perbedaan masing-masing pasangan d. Jumlah nilai Deviasi perbedaan masing-masing pasangan e. Jumlah nilai masing-masing deviasi perbedaan Setelah semua persyaratan tersebut di atas terpenuhi selanjutnya perhitungan statistik dengan menggunakan rumus t tes dilakukan. Tabel 3.7 Rumus t - tset t MD d 2 N N 1 ( Sumber : Sutrisno Hadi, 2004 : 226 ) Keterangan : MD : Mean dari kelompok dan kelompok eksperimen d² : Jumlah kuadrat dari deviasi perbedan mean N : Jumlah pasangan subyek Untuk dapat memasukan data ke dalam rumus t-tes tersebut harus diketahui terlebih dahulu nilai dari mean perbedaan (MD) yang dicari dengan rumus:

55 41 Tabel 3.8 Mean perbedaan MD N D Keterangan : ( Sumber : Sutrisno Hadi, 2000 : 87 ) D N : Jumlah perbedaan dari masing-masing pasangan subyek : Jumlah pasangan subyek : Jumlah subyek Perhitungan akan disimpulkan sebagai berikut: a. Apabila nilai t yang diperoleh dari perhitungan statistik itu sama atau lebih besar dari nilai tabel, maka hipotesis ditolak b. Apabila nilai t diperoleh dari nilai perhitungan statistik itu sama atau lebih kecil dari nilai t tabel, maka hipotesis diterima.

56 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan eksperimen latihan pass bawah berpasangan saling passing dan latihan pass bawah berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli untuk mengetahui : 1.) Pengaruh latihan pass bawah berpasangan saling passing, 2.) Pengaruh latihan pass bawah berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli, 3.) perbedaan pengaruh antara latihan pass bawah berpasangan saling passing dan latihan pass bawah berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli terhadap peningkatan kemampuan pass bawah pada siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang Tahun Secara keseluruhan kegiatan penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu pertama adalah kegiatan pre test untuk mengetahui kemampuan awal sampel dan sekaligus digunakan untuk membagi sampel ke dalam 2 kelompok yaitu kelompok eksperimen yang akan diberikan latihan pass bawah berpasangan saling passing dan kelompok kontrol yang akan diberikan latihan pass bawah berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli. Pada tahap selanjutnya diberikan program latihan passing bawah pada kedua kelompok sebanyak 16 kali pertemuan dan pada tahap akhir diadakan post test untuk mengukur kemampuan passing bawah dari sampel yang sudah mengikuti program latihan. Adapun deskripsi dari data hasil pre test dan post test serta pengujian hipotesis penelitian menggunakan rumus t-test, namun sebelumnya harus ada uji prasyarat yaitu uji normalitas dan homogenitas data yaitu sebagai berikut: 42

57 Uji Prasyarat Analisis Uji Normalitas Data Uji Normalitas latihan pass bawah terhadap hasil pass bawah pada siswa putra ekstra kurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang Tahun Untuk mengetahui normal tidaknya distribusi dari data hasil penelitian yang diperoleh pada siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang Tahun 2011 dilakukan uji Normalitas, hasilnya sebagai berikut : Tabel 4.1 Uji Normalitas latihan pass bawah terhadap hasil pass bawah pada siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang Tahun KELOMPOK hitung tabel KETERANGAN EKSPERIMEN 3,3 KONTROL 2 11,07 normal ( Sumber : Data penelitian 2011 ) Berdasarkan hasil uji normalitas pada tabel di atas diperoleh nilai hitung untuk data kelompok eksperimen dan kelompok kontrol lebih kecil dari table = 11,070 untuk α = 5% dengan N = 10. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa data hasil pass bawah pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada siswa putra ekstra kurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang tahun 2011 berdistribusi normal.

58 Uji Homogenitas Data Uji Homogenitas latihan pass bawah terhadap hasil pass bawah pada siswa putra ekstra kurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang Tahun Untuk mengetahui sama atau tidaknya varian data kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada siswa putra ekstra kurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang Tahun 2011 yang akan dianalisis dengan uji t, hasilnya sebagai berikut : Tabel 4.2 Uji Homogenitas latihan pass bawah terhadap hasil pass bawah pada siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang Tahun KELOMPOK VARIANS F hitung F tabel KETERANGAN EKSPERIMEN 117,62 KONTROL 54,33 2,16 3,18 homogen ( Sumber : Data penelitian 2011 ) Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa nilai F hitung ( 2,16 ) lebih kecil dari F tabel ( 3,18 ) untuk α = 5% dengan dk ( 9,9 ). Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa kelompok eksperimen yaitu latihan pass bawah berpasangan saling passing dan kelompok kontrol yaitu latihan pass bawah berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli pada siswa putra ekstra kurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang Tahun 2011 adalah homogen. Sehingga data yang akan di uji dengan uji t sebagai syarat menggunakan uji t untuk mengolah data dapat digunakan pada penelitian ini.

59 Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasarkan hasil pre test diketahui kemampuan passing bawah pada siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang tahun 2011 sebagai berikut : Tabel 4.3 Skor Hasil Pre-Test Kemampuan passing bawah menggunakan petak sasaran tes passing bawah dari Brumbach Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Kelompok n Rata-rata Tertinggi Terendah Eksperimen 10 26,5 51,5 11,5 Kontrol 10 25,5 37,5 12 ( Sumber : Data Penelitian 2011 ) Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa rata-rata hasil pre-test kemampuan passing bawah pada kelompok eksperimen yang akan diberikan latihan pass bawah berpasangan saling passing sebesar 26.5, dengan hasil tertinggi 51,5 dan hasil terendah 11,5 sedangkan rata-rata hasil pre-test kemampuan passing bawah pada kelompok kontrol yang akan diberikan latihan pass bawah berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli 25.5, dengan hasil tertinggi 37,5 dan hasil terendah 12. Setelah diberikan perlakukan berupa latihan pass bawah berpasangan saling passing pada kelompok eksperimen dan latihan pass bawah berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli pada kelompok kontrol selanjutnya dilakukan tes akhir (post-test) kemampuan passing bawah menggunakan petak sasaran tes passing bawah dari Brumbach untuk mengetahui pengaruh kedua jenis latihan tersebut terhadap hasil pass bawah. Adapun hasil tes akhir adalah sebagai berikut :

60 46 Tabel 4.4 Skor Hasil Post-Test Kemampuan passing bawah menggunakan petak sasaran tes passing bawah dari Brumbach Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Kelompok n Rata-rata Tertinggi Terendah Eksperimen 10 36, Kontrol 10 36,5 47,5 24,5 ( Sumber : Data Penelitian 2011 ) Tabel di atas terlihat bahwa rata-rata hasil post-test kemampuan passing bawah pada kelompok eksperimen yang diberikan latihan pass bawah berpasangan saling passing sebesar 36,7 dengan hasil tertinggi 56 dan hasil terendah 21, sementara itu rata-rata hasil post-test kemampuan passing bawah pada kelompok kontrol yang diberikan latihan pass bawah berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli sebesar 36,5 dengan hasil tertinggi 47,5 dan hasil terendah 24, Penghitungan dengan Uji t Uji pengaruh latihan pass bawah berpasangan saling passing terhadap hasil pass bawah pada siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang Tahun Untuk mengetahui apakah ada pengaruh latihan pass bawah berpasangan saling passing terhadap hasil pass bawah pada siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang Tahun 2011 dilakukan uji mean post test dan pre test, hasilnya sebagai berikut :

61 47 Tabel 4.5 Uji pengaruh latihan pass bawah berpasangan saling passing terhadap hasil pass bawah pada siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang Tahun Data n Ratarata Perbedaan Mean Pengaruh Latihan t hitung t tabel keterangan Pre Test Post Test 10 26, ,7 10,2 9,73% 8,075 2,262 Berbeda signifikan ( Sumber : Data Penelitian 2011 ) Dari hasil di atas diketahui mean perbedaan sebesar 10,2 dan pengaruh latihan sebesar 9,73 %. Dengan menggunakan uji t diperoleh thitung = 8,075 ttabel = sehingga hasilnya adalah berbeda signifikan. Bedasarkan uji perbandingan mean post test dan pre test pada kelompok eksperimen yaitu latihan pass bawah berpasangan saling passing ternyata hasilnya yaitu M post test M pre test = 36,7-26,5 = 10,2 dan pengaruh latihan sebesar 9,73 % atau thitung sebesar 8,075, sehingga dapat diketahui bahwa latihan pass bawah berpasangan saling passing berpengaruh terhadap hasil pass bawah pada siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang tahun 2011 secara signifikan atau menyakinkan Uji pengaruh latihan pass bawah berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli terhadap hasil pass bawah pada siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang Tahun Untuk mengetahui apakah ada pengaruh latihan pass bawah berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli terhadap hasil pass bawah pada siswa putra

62 48 ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang Tahun 2011 dilakukan uji mean post test dan pre test, hasilnya sebagai berikut : Tabel 4.6 Uji pengaruh latihan pass bawah berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli terhadap hasil pass bawah pada siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang Tahun Data n Ratarata Perbedaan Mean Pengaruh Latihan t hitung t tabel keterangan Pre Test Post Test 10 25, ,5 11 9,31% 3,832 2,262 Berbeda signifikan ( Sumber : Data Penelitian 2011 ) Dari hasil di atas diketahui mean perbedaan sebesar 11 dan pengaruh latihan sebesar 9,31 %. Dengan menggunakan uji t diperoleh thitung = 3,832 ttabel = sehingga hasilnya adalah berbeda signifikan. Bedasarkan uji perbandingan mean post test dan pre test pada kelompok kontrol yaitu latihan pass bawah berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli ternyata hasilnya yaitu M post test M pre test = 36,5-25,5 = 11 dan pengaruh latihan sebesar 9,31 % atau thitung sebesar 3,832, sehingga dapat diketahui bahwa latihan pass bawah berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli berpengaruh terhadap hasil pass bawah pada siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang tahun 2011 secara signifikan atau menyakinkan.

63 Uji perbedaan pengaruh latihan pass bawah berpasangan saling passing dan latihan pass bawah berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli terhadap hasil pass bawah pada siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang Tahun Untuk mengetahui perbedaaan pengaruh latihan pass bawah berpasangan saling passing dan latihan pass bawah berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli terhadap hasil pass bawah pada siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang Tahun 2011 dilakukan uji mean kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, hasilnya sebagai berikut : Tabel 4.7 Uji Perbedaan pengaruh latihan pass bawah berpasangan saling passing dan latihan pass bawah berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli terhadap hasil pass bawah pada siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang Tahun Kelompok n Ratarata Pengaruh Latihan Selisih Mean Selisih Pengaruh t hitung t tabel keterangan Eksperimen 10 36,7 9,73% Kontrol 10 36,5 9,31% ( Sumber : Data Penelitian 2011 ) 0,2 0,42% 0,068 2,262 tidak berbeda signifikan Dari hasil di atas diketahui selisih mean sebesar 0,2 dan selisih pengaruh latihan sebesar 0,42 %. Dengan menggunakan uji t diperoleh thitung = 0,068 ttabel = sehingga hasilnya adalah tidak berbeda signifikan. Bedasarkan uji perbandingan mean akhir ternyata hasilnya kelompok eksperiman ( Me ) = 36,7 dan kelompok kontrol ( Mk ) = 36,5 yaitu Me Mk = 36,7 36,5 = 0,2 dan selisih pengaruhnya yaitu 0,42 %. Kemudian dengan menggunakan uji t diperoleh thitung = 0,068 ttabel = sehingga dapat diketahui bahwa latihan pass bawah berpasangan saling passing dan latihan pass

64 50 bawah berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan terhadap hasil pass bawah pada siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang tahun 2011 karena perbandingannya yang tidak signifikan atau menyakinkan. 4.2 Pembahasan Pass bawah dalam bola voli adalah melakukan passing menggunakan ke dua lengan dengan perkenaan bagian proksimal dalam keadaan lurus. Dibandingkan dengan pass atas, pass bawah lebih efekif karena pass bawah lebih kuat menerima bola serangan dari lawan berupa smash atau servis. Pass bawah juga lebih bisa mengkondisikan bola, pelaksanaan teknik pass bawah yang baik dapat menyajikan dengan baik kepada teman seregunya. Hal ini sesuai dengan pendapat M. Yunus ( 1992 : 79 ) : Passing adalah mengoperkan bola kepada teman sendiri dalam suatu regu dengan suatu teknik tertentu, sebagai langkah awal untuk menyusun pola serangan kepada regu lawan. Di dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti membagi 2 kelompok yaitu kelompok eksperimen melakukan latihan pass bawah berpasangan saling passing dan kelompok kontrol melakukan latihan pass bawah berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli. Secara teoritis kedua kelompok tersebut dalam melakukan latihan hampir sama yaitu melakukan latihan passing bawah, yang membedakan adalah pengembalian dari lawan pasangannya. Latihan pass bawah berpasangan saling passing melakukan latihan dengan pengembalian dari lawan pasangannya yaitu melakukan passing bawah kembali, sedangkan latihan pass bawah berpasangan dengan salah

65 51 satu siswa melempar bola voli dengan pengembalian dari lawan pasangannya yaitu menangkap bola yang dipassing dan dilemparkan kembali untuk dilakukan pass bawah Hasil Uji Hipotessis : Uji pengaruh antara latihan pass bawah berpasangan saling passing terhadap hasil pass bawah pada siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang tahun Hasil penelitian yang dilakukan peneliti pada siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang tahun 2011 menunjukkan bahwa rata rata hasil pre test sebesar 26,5 dan post test sebesar 36,7 pada kelompok eksperimen yaitu latihan pass bawah berpasangan saling passing, ternyata pengaruh latihan sebesar 9,73%. Hal ini berarti bahwa latihan pass bawah berpasangan saling passing berpengaruh terhadap hasil pass bawah bola voli pada siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang tahun Kesimpulannya adalah bahwa hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada pengaruh latihan pass bawah berpasangan saling passing terhadap hasil pass bawah pada siswa putra ekstra kurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang Tahun 2011 ditolak. Sebaliknya hipotesis alternatif yang menyatakan ada pengaruh latihan pass bawah berpasangan saling passing terhadap hasil pass bawah pada siswa putra ekstra kurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang Tahun 2011 diterima, karena berdasarkan tabel 4.5 dapat

66 52 diketahui perbedaan mean sebesar 10,2 dan pengaruh latihan sebesar 9,73 % sehingga terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan Uji pengaruh latihan pass bawah berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli terhadap hasil pass bawah pada siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang tahun Hasil penelitian yang dilakukan peneliti pada siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang tahun 2011 menunjukkan bahwa rata rata hasil pre test sebesar 25,5 dan post test sebesar 36,5 pada kelompok kontrol yaitu latihan pass bawah berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli, ternyata pengaruh latihan sebesar 9,31 %. Hal ini berarti bahwa latihan pass bawah berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli berpengaruh terhadap hasil pass bawah bola voli pada siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang tahun Kesimpulannya adalah bahwa hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada pengaruh latihan pass bawah berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli terhadap hasil pass bawah pada siswa putra ekstra kurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang Tahun 2011 ditolak. Sebaliknya hipotesis alternatif yang menyatakan ada pengaruh latihan pass bawah berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli terhadap hasil pass bawah pada siswa putra ekstra kurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang Tahun 2011 diterima, karena berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui perbedaan mean sebesar 11

67 53 dan pengaruh latihan sebesar 9,31 % sehingga terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan Uji perbedaan pengaruh latihan pass bawah berpasangan saling passing dan latihan pass bawah berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli terhadap hasil pass bawah pada siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang tahun Hasil penelitian yang dilakukan peneliti pada siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang tahun 2011 menunjukkan bahwa rata rata kelompok eksperimen sebesar 9,73 % dan pada kelompok kontrol sebesar 9,31 %, ternyata selisih pengaruh latihan sebesar 0,42%. Hal ini berarti bahwa latihan pass bawah berpasangan saling passing dan latihan pass bawah berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli tidak terdapat perbedaan pengaruh terhadap hasil pass bawah bola voli pada siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang tahun 2011 secara signifikan. Kesimpulannya adalah bahwa hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada perbedaan pengaruh latihan pass bawah berpasangan saling passing dan latihan pass bawah berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli terhadap hasil pass bawah pada siswa putra ekstra kurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang Tahun 2011 diterima. Sebaliknya hipotesis alternatif yang menyatakan ada perbedaan pengaruh latihan pass bawah berpasangan saling passing dan latihan pass bawah berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli terhadap hasil pass bawah pada siswa putra ekstra kurikuler bola voli

68 54 SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang Tahun 2011 ditolak, karena berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui selisih mean sebesar 0,2 dan selisih pengaruh latihan sebesar 0,42 % sehingga tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan.

69 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat diambil simpulan sebagai berikut : Ada pengaruh latihan pass bawah berpasangan saling passing terhadap hasil pass bawah pada siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang tahun 2011 sebesar 9,73 % Ada pengaruh latihan pass bawah berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli terhadap hasil pass bawah pada siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang tahun 2011 sebesar 9,31 % Tidak ada perbedaan pengaruh latihan pass bawah berpasangan saling passing dan latihan pass bawah berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli terhadap hasil pass bawah pada siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang tahun 2011 karena selisih pengaruh yang tidak memungkinkan yaitu sebesar 0,42 %. 5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat diberikan saran-saran sebagai berikut : 1. Bagi guru Penjasorkes dan pelatih ekstrakurikuler bola voli di SMA Negeri 1 Bergas ataupun di SMA atau sekolah-sekolah lainnya dalam melatih kemampuan pass bawah disarankan menggunakan latihan pass bawah 55

70 56 berpasangan saling passing atau latihan pass bawah berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli, karena kedua metode latihan tersebut terbukti sama sama efektif dalam meningkatkan kemampuan pass bawah. 2. Diharapkan bagi peneliti lain yang hendak melakukan penelitian sejenis, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi sehingga dapat memperoleh hasil yang lebih sempurna.

71 57 DAFTAR PUSTAKA Anton M. Moeliono, Susanto Marcus, dkk, 2008, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Jakarta : P.T Gramedia Dieter Beutelstahl, 1986, Belajar Bermain Bola Volley, Bandung : Pioneer Jaya Harsono, 1988, coaching dan Aspek Aspek Psikologis dalam Coaching, Jakarta Tambak Kusuma Imam Sadikun, 1992, Permainan Besar, Jakarta : Depdikbud Dirjen Dikti PP Tenaga Kependidikan Imam Soejoedi, 1979, Permainan dan metodik Buku I. Bandung Remaja Karya Offset M.Sajoto, 1988, Pembinaan Kondisi Phisik dalam olahraga, Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorak Jendral Pendidikan Tinggi. M.Yunus, 1992, Olahraga Pilihan Bola Volley, Jakarta : Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Sugiyono, 2007, Statistika Untuk Penelitian, Bandung : CV Alfabeta Suharno HP, 1981, Metodik Melatih Permainan Bola Volley, Yogyakarta : IKIP Yogyakarta, 1982, Dasar dasar Permainan Bola Volley, Yogyakarta : FPOK Suharsimi Arikunto, 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta Sutrisno Hadi, 2000, Statistik Jilid I, Yogyakarta : Andi Offset, 2004, Statistik Jilid II, Yogyakarta : Andi Offset

72 58 Theo Klein Mann dan Dieter Kruber, 1984, Bola Volley Pembinaan Tehnik, Taktik dan Kondisi, Jakarta : PT. Gramedia W.J.S Poerwadarminto, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka.

73 59

74 60 Lampiran 1 Surat Penetapan Pembimbing

75 61

76 62 Lampiran 2 Surat Keterangan Penelitian

77 63 Lampiran 3 DAFTAR NAMA SAMPEL SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI SMA NEGERI 1 BERGAS KAB SEMARANG TAHUN 2011 NO NAMA SISWA KELAS 1 ALFIN MAULANA X EKO SAKTI WIBOWO X INDI FERDIANTO X MUHHAMMAD RIZQI MAULANA X REGA FAJAR X RESTU SAPUTRA X ANDREAS YUDHIANTORO X BERNARDINUS JOKO P.J.A X BHENI PRANATA WIJAYA X DANIEL TRI ANGGA X DENNI ADRIAN BUNGA X AGUS SULISTIYO X CHOIRUL ROSYIDHI X DWI CAHYO NUGROHO X KHOIRUL DARIYONO X BAGUS MASAJI X SLAMET RIYANTO X AJI KUNTA DEWA X ARIF KARUNIAWAN X FAKHRUL ARIFIN X- 7

78 64 Lampiran 4 HASIL PELAKSANAAN TES AWAL ( PRE TEST ) PASSING BAWAH SISWA PUTRA EKSTRA KURIKULER BOLA VOLI SMA NEGERI 1 BERGAS TAHUN 2011 NO NAMA NILAI TES 2N NILAI TERBAIK JML NA I II III ALFIN MAULANA ,5 2 EKO SAKTI WIBOWO INDI FERDIANTO MUHHAMMAD RIZQI.M ,5 5 REGA FAJAR RESTU SAPUTRA ,5 7 ANDREAS YUDHIANTORO ,5 8 BERNARDINUS JOKO P.J.A ,5 9 BHENI PRANATA WIJAYA DANIEL TRI ANGGA DENNI ADRIAN BUNGA ,5 12 AGUS SULISTIYO CHOIRUL ROSYIDHI DWI CAHYO NUGROHO ,5 15 KHOIRUL DARIYONO BAGUS MASAJI SLAMET RIYANTO ,5

79 65 18 AJI KUNTA DEWA ,5 19 ARIF KARUNIAWAN FAKHRUL ARIFIN JUMLAH 520,5 MEAN 26,03

80 66 Lampiran 5 DAFTAR RANGKING TES AWAL ( PRE TEST ) SISWA PUTRA EKSTRA KURIKULER BOLA VOLI SMA NEGERI 1 BERGAS TAHUN 2011 No No. Test Nama Siswa Hasil 1 8 BERNARDINUS JOKO P.J.A 51, SLAMET RIYANTO 37, ARIF KARUNIAWAN AGUS SULISTIYO KHOIRUL DARIYONO DWI CAHYO NUGROHO 33, DENNI ADRIAN BUNGA 33, DANIEL TRI ANGGA EKO SAKTI WIBOWO FAKHRUL ARIFIN BAGUS MASAJI BHENI PRANATA WIJAYA ALFIN MAULANA 21, ANDREAS YUDHIANTORO 21, REGA FAJAR RESTU SAPUTRA 16, AJI KUNTA DEWA 16, INDI FERDIANTO CHOIRUL ROSYIDHI MUHHAMMAD RIZQI MAULANA 11,5

81 67 Lampiran 6 DATA HASIL TES AWAL ( PRE TEST ) SISWA PUTRA EKSTRA KURIKULER BOLA VOLI SMA NEGERI 1 BERGAS TAHUN 2011 UNTUK DI-MATCH-KAN No No. Test Hasil Rumus Di- Match-kan Di-Macthkan Pasangan No. Tes ,5 a ,5 b a-b b a a-b a ,5 b a-b ,5 b a a-b a b a-b b a a-b ,5 a ,5 b a-b b ,5 a a-b ,5 a b a-b b ,5 a a-b 4 13

82 68 Lampiran 7 DATA HASIL TES AWAL (PRE TEST) MATCHING UNTUK KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KONTROL KELOMPOK EKSPERIMEN ( ) KELOMPOK KONTROL ( ) NO HSL NO NAMA Urut Tes TES Urut Tes NAMA HSL TES 1 8 Bernardinus Joko. P 51, Slamet Riyanto 37, Agus Sulistiyo Arif Karuniawan Khoirul Dariyono Dwi Cahyo. N 33, Daniel Tri Angga Denni Adrian. B 33,5 5 2 Eko Sakti Wibowo Fakhrul Arifin Bheni Pranata. W Bagus Masaji Alfin Maulana 21,5 7 7 Andreas. Y 21,5 8 6 Restu Saputra 16,5 8 5 Rega Fajar Aji Kunta Dewa Indi Ferdianto Muhhammad Rizqi.M 11, Choirul Rosyidhi 12 JUMLAH 265 JUMLAH 255 EKSPERIMEN = latihan pass bawah berpasangan saling passing KONTROL = latihan pass bawah berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli = 265 N = 10 Mean = 26,5 = 255 N = 10 Mean = 25,5

83 69 Lampiran 8 HASIL TES AKHIR (POST TEST) PADA KELOMPOK EKSPERIMEN PASS BAWAH BERPASANGAN SALING PASSING NO NAMA NILAI TES 2N TERBAIK I II III 1 2 JML NA 1 BERNARDINUS JOKO P.J.A AGUS SULISTIYO KHOIRUL DARIYONO DANIEL TRI ANGGA EKO SAKTI WIBOWO ,5 6 BHENI PRANATA WIJAYA ALFIN MAULANA RESTU SAPUTRA ,5 9 AJI KUNTA DEWA MUHHAMMAD RIZQI. M JUMLAH 367

84 70 Lampiran 9 HASIL TES AKHIR (POST TEST) PADA KELOMPOK KONTROL PASS BAWAH BERPASANGAN DENGAN SALAH SATU SISWA MELEMPAR BOLA VOLI NO NAMA NILAI TES 2N TERBAIK I II III 1 2 JML NA 1 SLAMET RIYANTO ARIF KARUNIAWAN ,5 3 DWI CAHYO NUGROHO ,5 4 DENNI ADRIAN BUNGA ,5 5 FAKHRUL ARIFIN ,5 6 BAGUS MASAJI ,5 7 ANDREAS. Y REGA FAJAR INDI FERDIANTO CHOIRUL ROSYIDHI ,5 JUMLAH 365

85 71 Lampiran 10 DATA HASIL TES AKHIR (POST TEST) MATCHING UNTUK KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KONTROL KELOMPOK EKSPERIMEN ( ) KELOMPOK KONTROL ( ) NO HSL NO NAMA Urut Tes TES Urut Tes NAMA HSL TES 1 8 Bernardinus Joko. P Slamet Riyanto Agus Sulistiyo Arif Karuniawan 24, Khoirul Dariyono Dwi Cahyo. N 47, Daniel Tri Angga Denni Adrian. B 40,5 5 2 Eko Sakti Wibowo 37, Fakhrul Arifin 37,5 6 9 Bheni Pranata. W Bagus Masaji 41,5 7 1 Alfin Maulana Andreas. Y Restu Saputra 28,5 8 5 Rega Fajar Aji Kunta Dewa Indi Ferdianto Muhhammad Rizqi.M Choirul Rosyidhi 27,5 JUMLAH 367 JUMLAH 365 EKSPERIMEN = latihan pass bawah berpasangan saling passing KONTROL = latihan pass bawah berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli = 367 N = 10 Mean = 36,7 = 365 N = 10 Mean = 36,5

86 72 Lampiran 11 PERHITUNGAN UJI NORMALITAS DENGAN CHI KUADRAD KELOMPOK EKSPERIMEN INTERVAL Fo Fh Fo - Fh , JUMLAH ,3 Uji normalitas Untuk menguji normalitas data tersebut menggunakan rumus: Data berdistribusi normal apabila Pada α = 5% dan d.k = 6 1 = 5 diperoleh tabel = 11,070 Karena hitung ( 3,3 ) lebih kecil dari tabel ( 11,070 ), maka distribusi data tersebut dapat dinyatakan berdistribusi normal.

87 73 Lampiran 12 PERHITUNGAN UJI NORMALITAS DENGAN CHI KUADRAD KELOMPOK KONTROL INTERVAL Fo Fh Fo - Fh JUMLAH Uji normalitas Untuk menguji normalitas data tersebut menggunakan rumus: Data berdistribusi normal apabila Pada α = 5% dan d.k = 6 1 = 5 diperoleh tabel = 11,070 Karena hitung ( 2 ) lebih kecil dari tabel ( 11,070 ), maka distribusi data tersebut dapat dinyatakan berdistribusi normal.

88 74 Lampiran 13 UJI HOMOGENITAS DENGAN KESAMAAN DUA VARIAN KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KELOMPOK KONTROL Uji Homogenitas Untuk menguji homogenitas data tersebut menggunakan rumus: Cara menghitung varian kelompok eksperimen : NO NILAI ( Xi - X ) ,3 372, ,3 28, ,3 86, ,3 18, ,5 0,8 0, ,7 32, ,3 18, ,5-8,2 67, ,7 187, ,7 246,49 JUMLAH ,6

89 75 Varian kelompok eksperimen : Standard deviasi kelopmok eksperimen : Cara menghitung varian kelompok kontrol : NO NILAI ( Xi - X ) ,5 42, , , , , , ,5 0, ,5 2, ,5 56, , JUMLAH Varian kelompok kontrol : Standard deviasi kelopmok eksperimen :

90 76 Dari data di atas diperoleh data sebagaiberikut : Sumber Variasi Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol Jumlah n X 36,7 36,5 Varian ( 117,62 54,33 Standard Deviasi ( S ) 10,84 7,37 Berdasarkan rumus di atas diperoleh : F hitung = 2,16 Pada α = 5% dengan : dk pembilang = db 1 = 10 1 = 9 dk penyebut = db 1 = 10 1 = 9 F tabel = 3,18 Karena F hitung ( 2,16 ) lebih kecil dari F tabel ( 3,18 ), maka dapat disimpulkan bahwa ke dua kelompok tersebut mempunyai varian yang tidak berbeda atau bersifat homogen

91 77 Lampiran 14 PERHITUNGAN HASIL STATISTIK POST TEST KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KELOMPOK KONTROL No Pasangan No Tes X1 X2 D (X1-X2) d (D-MD) d ,8 163, ,5 17,5 17,3 299, ,5-1,5-1,7 2, ,5 0,5 0,3 0, ,5 37,5 0-0,2 0, ,5-10,5-10,7 114, ,2 27, ,5 38-9,5-9,7 94, ,2 38, ,5-6,5-6,7 44,89 JUMLAH ,1 RATA - RATA 36,7 36,5 0,2 H o : μ 1 = μ 2 H a : μ 1 μ 2, Hipotesis rata-rata kelompok eksperimen sama dengan rata-rata kelompok kontrol. rata-rata kelompok eksperimen tidak sama dengan rata-rata kelompok kontrol Uji hipotesis Untuk menguji hipotesis tersebut menggunakan rumus:

92 78 Ho diterima apabila - t tabel < t hitung < t tabel D MD N t tabel = dan t hitung = 0,068 Pada α = 5% dan d.b = 10 1 = 9 diperoleh t tabel = 2.3 Daerah penerimaan H o Karena t hitung berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan pengaruh hasil post test 2,3 antara 0,07 kedua kelompok. 2,3 Perbedaan mean post test dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah sebagai berikut : Me akhir Ke = 367 N = 10 Mean = = 9,73 % Me akhir Kk = 365 N = 10 Mean = = 9,31 % Perbedaan mean adalah = Lat. Pass bawah berpasangan saling passing Lat. Pass bawah berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli = - = 0,2 Pengaruh latihan pass bawah berpasangan saling passing dan latihan pass bawah berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli terhadap hasil pass bawah sebesar = 9,73 % 9,31 % = 0,42 %

93 79 Lampiran 15 PERHITUNGAN HASIL STATISTIK PRE TEST DAN POST TEST KELOMPOK EKSPERIMEN No No Tes Pre Test Post Test D d X1 X2 (X2-X1) (D-MD) d ,5 56 4,5-5,7 32, ,2 4, ,8 3, ,8 0, ,5 9,5-0,7 0, ,2 1, , ,5 9,3 86, ,5 28,5 12 1,8 3, ,2 10, ,5 21 9,5-0,7 0,49 JUMLAH ,4 143,6 RATA - RATA 26,5 36,7 10,2 Hipotesis H o : μ 1 = μ 2 H a : μ 1 μ 2, rata-rata kelompok eksperimen sama dengan rata-rata kelompok kontrol. rata-rata kelompok eksperimen tidak sama dengan rata-rata kelompok kontrol

94 80 Uji hipotesis Untuk menguji hipotesis tersebut menggunakan rumus: Ho diterima apabila - t tabel < t hitung < t tabel MD N D t tabel = dan t hitung = 8,075 Pada α = 5% dan d.b = 10 1 = 9 diperoleh t tabel = 2.3 Daerah penerimaan H o 2,3 2,3 8,1 Karena t hitung berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan ada pengaruh hasil pre test dan post test pada kelompok eksperimen. Perbedaan mean pre test dan post test dari kelompok eksperimen adalah sebagai berikut : Me awal = 265 N = 10 Mean = Me akhir = 367 N = 10 Mean =

95 81 Perbedaan mean adalah = Me akhir Me awal = 36,7 26,5 = 10,2 Pengaruh latihan Pass bawah berpasangan saling passing sebesar = 9,73 %

96 82 Lampiran 16 PERHITUNGAN HASIL STATISTIK PRE TEST DAN POST TEST KELOMPOK KONTROL No No Tes Pre Test Post Test D d X1 X2 (X2-X1) (D-MD) d ,5 43 5,5-5,5 30, ,5-11,5-22,5 506, ,5 47, ,5 40, ,5 13,5 2,5 6, ,5 18,5 7,5 56, , ,5 3,5 12, ,5 15,5 4,5 20,25 JUMLAH ,5 RATA - RATA 25,5 36,5 11 Hipotesis H o : μ 1 = μ 2, rata-rata hasil pre test sama dengan rata-rata hasil post test H a : μ 1 μ 2, rata-rata hasil pre test tidak sama dengan rata-rata hasil post test.

97 83 Uji hipotesis Untuk menguji hipotesis tersebut menggunakan rumus: Ho diterima apabila - t tabel < t hitung < t tabel t tabel = dan t hitung = 3,832 Pada α = 5% dan dk = 10 1 = 9 diperoleh t tabel = 2,3 Daerah penerimaan H o 2,3 2,3 3,8 Karena t hitung berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan ada pengaruh hasil pre test dan post test pada kelompok kontrol. Perbedaan mean pre test dan post test dari kelompok kontrol adalah sebagai berikut : Me awal = 255 N = 10 Mean = Me akhir = 365 N = 10 Mean = Perbedaan mean adalah = Me akhir Me awal = 36,5 25,5 = 11 Pengaruh latihan pass bawah berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola voli sebesar = = 9,31 %

98 Lampiran 17 84

99 Lampiran 18 85

100 Lampiran 19 86

101 87 Lampiran 20 PROGRAM LATIHAN LATIHAN PASS BAWAH BERPASANGAN SALING PASSING DAN LATIHAN PASS BAWAH BERPASANGAN DENGAN SALAH SATU SISWA MELEMPAR BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA EKSTRA KURIKULER BOLA VOLI SMA NEGERI 1 BERGAS KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2011 NO HARI/TANGGAL ESKPERIMEN KEGIATAN KONTROL 1 Senin, Jam WIB PRE TEST 2 Senin, Jam WIB A. Pemanasan B. Inti Latihan Passing Bawah Set : 2 kali Repetisi : 10 kali C. Penenangan A. Pemanasan B. Inti Latihan Passing Bawah Set : 2 kali Repetisi : 10 kali C. Penenangan 3 Rabu, Jam WIB 4 Jum at, Jam WIB 5 Senin, Jam WIB A. Pemanasan B. Inti Latihan Passing Bawah Set : 2 kali Repetisi : 10 kali C. Penenangan A. Pemanasan B. Inti Latihan Passing Bawah Set : 2 kali Repetisi : 15 kali C. Penenangan A. Pemanasan B. Inti Latihan Passing Bawah Set : 2 kali Repetisi : 15 kali C. Penenangan A. Pemanasan B. Inti Latihan Passing Bawah Set : 2 kali Repetisi : 10 kali C. Penenangan A. Pemanasan B. Inti Latihan Passing Bawah Set : 2 kali Repetisi : 15 kali C. Penenangan A. Pemanasan B. Inti Latihan Passing Bawah Set : 2 kali Repetisi : 15 kali C. Penenangan 6 Rabu, Jam WIB A. Pemanasan B. Inti Latihan Passing Bawah Set : 2 kali A. Pemanasan B. Inti Latihan Passing Bawah Set : 2 kali

102 88 Repetisi : 20 kali C. Penenangan Repetisi : 20 kali C. Penenangan 7 Jum at, Jam WIB A. Pemanasan B. Inti Latihan Passing Bawah Set : 2 kali Repetisi : 20 kali C. Penenangan A. Pemanasan B. Inti Latihan Passing Bawah Set : 2 kali Repetisi : 20 kali C. Penenangan 8 Senin, Jam WIB 9 Rabu, Jam WIB A. Pemanasan B. Inti Latihan Passing Bawah Set : 2 kali Repetisi : 20 kali C. Penenangan A. Pemanasan B. Inti Latihan Passing Bawah Set : 2 kali Repetisi : 25 kali C. Penenangan A. Pemanasan B. Inti Latihan Passing Bawah Set : 2 kali Repetisi : 20 kali C. Penenangan A. Pemanasan B. Inti Latihan Passing Bawah Set : 2 kali Repetisi : 25 kali C. Penenangan 10 Jum at, Jam WIB A. Pemanasan B. Inti Latihan Passing Bawah Set : 2 kali Repetisi : 25 kali C. Penenangan A. Pemanasan B. Inti Latihan Passing Bawah Set : 2 kali Repetisi : 25 kali C. Penenangan 11 Senin, Jam WIB A. Pemanasan B. Inti Latihan Passing Bawah Set : 2 kali Repetisi : 25 kali C. Penenangan A. Pemanasan B. Inti Latihan Passing Bawah Set : 2 kali Repetisi : 25 kali C. Penenangan 12 Rabut, Jam WIB 13 Jum at, Jam WIB A. Pemanasan B. Inti Latihan Passing Bawah Set : 2 kali Repetisi : 30 kali C. Penenangan A. Pemanasan B. Inti Latihan Passing Bawah Set : 2 kali Repetisi : 30 kali C. Penenangan A. Pemanasan B. Inti Latihan Passing Bawah Set : 2 kali Repetisi : 30 kali C. Penenangan A. Pemanasan B. Inti Latihan Passing Bawah Set : 2 kali Repetisi : 30 kali C. Penenangan 14 Senin, Jam WIB A. Pemanasan B. Inti Latihan Passing Bawah Set : 2 kali Repetisi : 30 kali C. Penenangan A. Pemanasan B. Inti Latihan Passing Bawah Set : 2 kali Repetisi : 30 kali C. Penenangan A. Pemanasan A. Pemanasan

103 89 15 Rabu, Jam WIB B. Inti Latihan Passing Bawah Set : 3 kali Repetisi : 35 kali C. Penenangan B. Inti Latihan Passing Bawah Set : 3 kali Repetisi : 35 kali C. Penenangan 16 Jum at, Jam WIB 17 Senin, Jam WIB A. Pemanasan B. Inti Latihan Passing Bawah Set : 3 kali Repetisi : 35 kali C. Penenangan A. Pemanasan B. Inti Latihan Passing Bawah Set : 3 kali Repetisi : 35 kali C. Penenangan A. Pemanasan B. Inti Latihan Passing Bawah Set : 3 kali Repetisi : 35 kali C. Penenangan A. Pemanasan B. Inti Latihan Passing Bawah Set : 3 kali Repetisi : 35 kali C. Penenangan 18 Rabu, Jam WIB POST TEST Keterangan : 1. Pemanasan : 5 menit - Lari keliling lapangan -Stretching -Senam 2. Inti : 90 menit - Melakukan latihan passing bawah 3. Penenangan : 5 menit -Pelemasan -Koreksi

104 90 Lampiran Sampel penelitian 20 siswa DOKUMENTASI PELAKSANAAN PENELITIAN 2. Tes melakukan passing bawah menggunakan petak sasaran tes passing bawah dari Brumbach

105 91 3. Melakukan latihan passing bawah 4. Alat instrumen untuk pelaksanaan penelitian

106 92

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli B Permainan Bola Voli Apakah kamu menyukai permainan bola voli? Sebenarnya permainan bola voli telah memasyarakat. Apakah kamu telah dapat melakukan gerak dasar permainan bola voli dengan benar? Ayo kita

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. bertanggung jawab serta sehat jasmani dan rohani. Oleh karena itu sekolah

I. PENDAHULUAN. bertanggung jawab serta sehat jasmani dan rohani. Oleh karena itu sekolah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah merupakan salah satu wadah yang berfungsi untuk mengembangkan dan meningkatkan pribadi anak yang beriman, cerdas, disiplin, terampil, bertanggung jawab serta sehat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internasional dan membangkitkan rasa kebangaan nasional. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. internasional dan membangkitkan rasa kebangaan nasional. Pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembibitan dan pembinaan olahraga prestasi harus dilakukan secara sistematis, sehingga dapat ikut mengharumkan nama bangsa di forum internasional dan membangkitkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pembelajaran akan berlangsung baik hingga mencapai hasil yang baik pula.

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pembelajaran akan berlangsung baik hingga mencapai hasil yang baik pula. BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Metode Jigsaw Secara umum metode merupakan suatu cara untuk melangsungkan proses belajar mengajar sehingga tujuan dapat dicapai. Metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak digemari masyarakat, karena dapat dilakukan oleh anak-anak hingga

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak digemari masyarakat, karena dapat dilakukan oleh anak-anak hingga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola voli di Indonesia merupakan salah satu cabang olahraga yang banyak digemari masyarakat, karena dapat dilakukan oleh anak-anak hingga orang dewasa,

Lebih terperinci

KONTRIBUSI TINGGI BADAN DAN TINGGI LOMPATAN TERHADAP SMASH BOLA VOLI PEMAIN BOLA VOLI KLUB LAVENDOS VC KECAMATAN JAYA KABUPATEN ACEH JAYA TAHUN 2016

KONTRIBUSI TINGGI BADAN DAN TINGGI LOMPATAN TERHADAP SMASH BOLA VOLI PEMAIN BOLA VOLI KLUB LAVENDOS VC KECAMATAN JAYA KABUPATEN ACEH JAYA TAHUN 2016 KONTRIBUSI TINGGI BADAN DAN TINGGI LOMPATAN TERHADAP SMASH BOLA VOLI PEMAIN BOLA VOLI KLUB LAVENDOS VC KECAMATAN JAYA KABUPATEN ACEH JAYA TAHUN 2016 *Rahmat Ikbar, Saifuddin, Bustamam, Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN SERVICE ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN SERVICE ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN SERVICE ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 S K R I P S I Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata I untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan. Disusun Oleh :

SKRIPSI Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata I untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan. Disusun Oleh : PEMBELAJARAN PAS ATAS MENGGUNAKAN SASARAN TEMBOK DAN BERPASANGAN TERHADAP KECAKAPAN PAS ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA EKSTRAKURIKULER SMP 3 PATEBON KABUPATEN KENDAL TAHUN PELAJARAN 2004/2005 SKRIPSI

Lebih terperinci

FAIZAL HAQI NUSANTORO NPM

FAIZAL HAQI NUSANTORO NPM JURNAL Hubungan Kekuatan Otot Tungkai, Kekuatan Otot Punggung Dan Kekuatan Otot Lengan Bahu Terhadap Akurasi Smash Ekstrakurikuler Bola Voli Putra SMAN 1 Gondang The Correlation of The Leg Muscle Strength,

Lebih terperinci

I Made Suarsana, Addriana Bulu Baan. Pengaruh Latihan Kekuatan Otot Lengan Terhadap Ketepatan Smash dalam Permainan Bola Voli Club Sigma Palu

I Made Suarsana, Addriana Bulu Baan. Pengaruh Latihan Kekuatan Otot Lengan Terhadap Ketepatan Smash dalam Permainan Bola Voli Club Sigma Palu PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KETEPATAN SMASH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI CLUB SIGMA PALU I Made Suarsana, Addriana Bulu Baan Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga mempunyai arti yang penting dalam usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan olahraga tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua kelompok yang akan saling bertanding, dimana setiap kelompok

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua kelompok yang akan saling bertanding, dimana setiap kelompok BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Permainan Bola Voli Permainan bola voli merupakan permainan beregu yang terdiri dari dua kelompok yang akan saling bertanding, dimana setiap kelompok

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam bolavoli terdapat beberapa standar tes untuk mengukur kemampuan

I. PENDAHULUAN. Dalam bolavoli terdapat beberapa standar tes untuk mengukur kemampuan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam bolavoli terdapat beberapa standar tes untuk mengukur kemampuan passing bolavoli sebagai tes yang mewakili seluruh teknik permainan bolavoli karena passing merupakan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. metode korelasional. Dijelaskan oleh Arikunto (1998) penelitian korelasional

III. METODOLOGI PENELITIAN. metode korelasional. Dijelaskan oleh Arikunto (1998) penelitian korelasional 27 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang dihadapi. Metode

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang.

SKRIPSI. Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang. PENGARUH LATIHAN PASSING BAWAH BERPASANGAN TETAP DAN ROTASI TERHADAP KEMAMPUAN PASSING BAWAH PADA ATLET BOLA VOLI PUTRI KLUB CITRA SERASI KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan dalam rangka penyelesaian

Lebih terperinci

Esra Fitriyanti Kedo ABSTRAK

Esra Fitriyanti Kedo ABSTRAK KONTRIBUSI KELENTUKAN TOGOK, DAYA LEDAK OTOT TUNGKAN DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA CLUB VOLI KECAMATAN LORE TENGAH DESA LEMPE Esra Fitriyanti Kedo Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. olahraga yang paling digemari di dunia. Permainan ini bisa dilakukan oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. olahraga yang paling digemari di dunia. Permainan ini bisa dilakukan oleh semua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini permainan bola voli sudah berkembang menjadi salah satu cabang olahraga yang paling digemari di dunia. Permainan ini bisa dilakukan oleh semua kalangan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Jasmani Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perseorangan atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai

Lebih terperinci

TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BOLA VOLI SISWA PUTRA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI DI SMP NEGERI 3 SLEMAN TAHUN AJARAN 2015/2016

TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BOLA VOLI SISWA PUTRA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI DI SMP NEGERI 3 SLEMAN TAHUN AJARAN 2015/2016 TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BOLA VOLI SISWA PUTRA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI DI SMP NEGERI 3 SLEMAN TAHUN AJARAN 2015/2016 ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan Kapada Fakultas Ilmu Keolahragaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembang di Indonesia.Permainan bolavoli dikenal di Indonesia sejak

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembang di Indonesia.Permainan bolavoli dikenal di Indonesia sejak 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bolavoli merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang populer dan berkembang di Indonesia.Permainan bolavoli dikenal di Indonesia sejak jaman penjajahan

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL LATIHAN SMASH BOLA VOLI MENGGUNAKAN ALAT PELONTAR DAN TOSSER PADA PEMAIN YUNIOR KLUB PUTRA DEMAK TAHUN 2011

PERBEDAAN HASIL LATIHAN SMASH BOLA VOLI MENGGUNAKAN ALAT PELONTAR DAN TOSSER PADA PEMAIN YUNIOR KLUB PUTRA DEMAK TAHUN 2011 UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG PERBEDAAN HASIL LATIHAN SMASH BOLA VOLI MENGGUNAKAN ALAT PELONTAR DAN TOSSER PADA PEMAIN YUNIOR KLUB PUTRA DEMAK TAHUN 2011 SKRIPSI Diajukan dalam rangka penyelesaian studi

Lebih terperinci

Slamet Santoso, M.Pd ABSTRAK

Slamet Santoso, M.Pd ABSTRAK Efektivitas Permainan Bola Voli Yang Dimodifikasi Terhadap Aktivitas Siswa Sekolah Dasar Kelas Atas Di Sd Negeri 2 Secang Kecamatan Secang Kabupaten Magelang Tahun Ajaran 2015/2016 Slamet Santoso, M.Pd

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA VOLLI OLEH SUARDI. B

PEMBELAJARAN TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA VOLLI OLEH SUARDI. B PEMBELAJARAN TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA VOLLI OLEH SUARDI. B Latar Belakang Pendidikan Jasmani merupakan proses pendidikan yang memanfaatkan aktifitas jasmani dan direncanakan secara sistimatis dan bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. badan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Manusia sadar dengan

BAB I PENDAHULUAN. badan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Manusia sadar dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, seseorang selalu melakukan aktifitas jasmani, aktifitas itu berupa gerak yang membutuhkan keaktifan setiap anggota badan sesuai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian dilakukan di SMPN 2 Maja tepatnya di kabupaten majalengka kecamatan maja. Populasi penelitian adalah semua siswa dan siswi yang mengikuti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan teknik- teknik gerakan yang sesuai dengan peraturan permainan. ekstrakurikuler maupun diluar kegiatan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. melakukan teknik- teknik gerakan yang sesuai dengan peraturan permainan. ekstrakurikuler maupun diluar kegiatan tersebut. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola voli dalam perkembangannya semakin dapat diterima dan digemari oleh masyarakat, gejala ini terjadi karena permainan bola voli merupakan olahraga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. smash, dimana hal yang mempengaruhi kemampuan smash adalah power otot

BAB I PENDAHULUAN. smash, dimana hal yang mempengaruhi kemampuan smash adalah power otot 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola voli adalah olahraga permainan yang dimainkan oleh dua regu berlawanan, masing-masing regu memiliki enam orang pemain. Bola voli merupakan olahraga yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini terbukti dengan antara lain banyaknya klub-klub dari kota besar sampai

BAB I PENDAHULUAN. ini terbukti dengan antara lain banyaknya klub-klub dari kota besar sampai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan permainan bola voli di Indonesia mulai maju sejak persiapan menghadapi Asian Games IV (1962) dan Ganefo I (1963) di Jakarta, hal ini terbukti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana terdiri dari dua tim beranggotakan masing-masing tim terdiri dari enam

BAB I PENDAHULUAN. dimana terdiri dari dua tim beranggotakan masing-masing tim terdiri dari enam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola voli adalah salah satu olahraga permainan yang menggunakan bola dimana terdiri dari dua tim beranggotakan masing-masing tim terdiri dari enam orang. Olahraga

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN PULL UP DAN PUSH UP TERHADAP PENINGKATAN KETEPATAN SERVIS ATLET BOLA VOLI REMAJA PUTRA YUSO SLEMAN SKRIPSI

PENGARUH LATIHAN PULL UP DAN PUSH UP TERHADAP PENINGKATAN KETEPATAN SERVIS ATLET BOLA VOLI REMAJA PUTRA YUSO SLEMAN SKRIPSI PENGARUH LATIHAN PULL UP DAN PUSH UP TERHADAP PENINGKATAN KETEPATAN SERVIS ATLET BOLA VOLI REMAJA PUTRA YUSO SLEMAN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta untuk

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVICE ATAS PADA PERMAINAN BOLAVOLI SISWA PUTRA SMA PAWIYATAN DAHA KEDIRI TAHUN 2014/2015

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVICE ATAS PADA PERMAINAN BOLAVOLI SISWA PUTRA SMA PAWIYATAN DAHA KEDIRI TAHUN 2014/2015 HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVICE ATAS PADA PERMAINAN BOLAVOLI SISWA PUTRA SMA PAWIYATAN DAHA KEDIRI TAHUN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Mengajar Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar. Belajar adalah modifikasi atau memperteguhkan kelakuan melalui pengalaman.

Lebih terperinci

PENGARUH KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KETEPATAN SERVICE ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA SMP PGRI 1 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI

PENGARUH KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KETEPATAN SERVICE ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA SMP PGRI 1 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI PENGARUH KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KETEPATAN SERVICE ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA SMP PGRI 1 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimen murni diartikan sebagai

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimen murni diartikan sebagai 58 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimen murni diartikan sebagai Penelitian yang digunakan untuk mengungkapkan sebab dan akibat dengan cara

Lebih terperinci

HUBUNGAN KOORDINAS MATA TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN PASSING ATAS SISWA SMP NEGERI 1 LEBONG UTARA KABUPATEN LEBONG. Feby Elra Perdima, M.

HUBUNGAN KOORDINAS MATA TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN PASSING ATAS SISWA SMP NEGERI 1 LEBONG UTARA KABUPATEN LEBONG. Feby Elra Perdima, M. HUBUNGAN KOORDINAS MATA TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN PASSING ATAS SISWA SMP NEGERI 1 LEBONG UTARA KABUPATEN LEBONG Feby Elra Perdima, M.Pd Correspondence: Universitas Dehasen Bengkulu, Bengkulu, Indonesia

Lebih terperinci

S K R I P S I. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

S K R I P S I. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) PENGARUH METODE RESIPROKAL TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING BAWAH PERMAINAN BOLAVOLI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PLOSOKLATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 S K R I P S I Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN PANTULAN KEDINDING TERHADAP KETERAMPILAN PASSING ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA SMA NEGERI 1 SURULANGUN RAWAS

PENGARUH LATIHAN PANTULAN KEDINDING TERHADAP KETERAMPILAN PASSING ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA SMA NEGERI 1 SURULANGUN RAWAS 1 PENGARUH LATIHAN PANTULAN KEDINDING TERHADAP KETERAMPILAN PASSING ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA SMA NEGERI 1 SURULANGUN RAWAS RINGKASAN Bola voli merupakan olahraga beregu yang banyak digemari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demi menghadapi perkembangan jaman dan teknologi yang semakin pesat sudah semestinya manusia menyadari arti penting hidup sehat. Hidup sehat dapat tercapai melalui berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Septian Try Ardiansyah 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Septian Try Ardiansyah 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan moderen ini, manusia tidak dapat di pisahkan dalam kehidupan kegiatan olahraga. Baik sebagai kebutuhan hidup ataupun sebagai gaya hidup untuk

Lebih terperinci

PENERAPAN IPTEKS HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN FLEXIBILITY OTOT PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN SERVICE DALAM PERMAINAN BOLA VOLI.

PENERAPAN IPTEKS HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN FLEXIBILITY OTOT PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN SERVICE DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN FLEXIBILITY OTOT PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN SERVICE DALAM PERMAINAN BOLA VOLI Irwansyah Siregar Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menemukan informasi tentang hubungan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mencapai suatu tujuan. Menurut Surakhmad (1998: 121) menjelaskan bahwa:

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mencapai suatu tujuan. Menurut Surakhmad (1998: 121) menjelaskan bahwa: 48 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian diperlukan suatu metode. Metode perlu dilakukan agar penelitian dapat terarah sehingga dapat menjawab hipotesis yang diajukan

Lebih terperinci

JURNAL SKRIPSI OLEH : INTAN LARASATI NPM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

JURNAL SKRIPSI OLEH : INTAN LARASATI NPM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN PUNGGUNG DENGAN KETEPATAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA SMK NEGERI 1 GROGOL TAHUN AJARAN 2014/2015 JURNAL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

LAMPIRAN 44 58 59 60 61 Lampiran 1. Petunjuk Pelaksanaan Tes Passing Atas Instrumen untuk passing atas dalam penelitian ini adalah AAHPER face pass wallvolley test, yaitu cara melaksanakan tes dengan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mencapai tujuan yang diharapkan, maka semakin cakap orang tersebut

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mencapai tujuan yang diharapkan, maka semakin cakap orang tersebut BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi teori 1. Pengertian Keterampilan Keterampilan adalah derajat keberhasilan yang konsisten dalam suatu tujuan dengan efisien dan efektif. Semakin tinggi kemampuan seseorang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki

I. PENDAHULUAN. banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bola basket adalah salah satu cabang olahraga yang termasuk populer dan banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki karakteristik tersendiri,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2002: 108). Sedangkan menurut (Sudjana, 1996: 6) populasi adalah totalitas

BAB III METODE PENELITIAN. 2002: 108). Sedangkan menurut (Sudjana, 1996: 6) populasi adalah totalitas BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah populasi bersyarat yaitu atlet putra berprestasi klub renang METAL SC Metro 013 yang berjumlah 8 atlet.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Penjaskesrek.

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Penjaskesrek. HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KEKUATAN OTOT PERUT TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMK NEGERI 1 GROGOL TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. teknik-teknik dasar dan teknik-teknik lanjutan untuk bermain bola voli secara

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. teknik-teknik dasar dan teknik-teknik lanjutan untuk bermain bola voli secara BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Bola Voli Permainan bola voli merupakan suatu permainan yang kompleks yang tidak mudah untuk dilakukan oleh setiap orang. Diperlukan

Lebih terperinci

TEKNIK LANJUT BOLAVOLI

TEKNIK LANJUT BOLAVOLI TEKNIK LANJUT BOLAVOLI Oleh: Sb Pranatahadi. M.Kes. AIFO. JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Teknik lanjut sebaiknya dilatihkan setelah menguasai teknik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam setiap melakukan suatu penelitian, perlulah adanya suatu metode penelitian untuk memperoleh, menganalisis dan menyimpulkan data hasil penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yaitu mengenai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yaitu mengenai BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yaitu mengenai tingkat keterampilan dasar bola voli siswa artinya dalam penelitian ini peneliti hanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penalitian Penelitian ini dilakukan di Klub Bahana Bandung yang terletak di Jalan Diponogoro, no. 22, Bandung. 2. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel 1. Lokasi Lokasi untuk melakukan penelitian mengenai perbandingan overhand throw dan sidehand throw terhadap akurasi dan kecepatan lemparan dalam

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Mungkid : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Mungkid : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMP Negeri Mungkid Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Pokok Bahasan : Passing bawah bola volli Kelas/Semester : VII / Alokasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, setelah sepak bola.( Http//guruolahragaku.blogspot.com.materi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, setelah sepak bola.( Http//guruolahragaku.blogspot.com.materi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola voli merupakan olahraga yang sangat digemari oleh masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia. Berdasarkan penelusuran informasi saat ini bola voli menduduki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan motoriknya sehingga memberikan kemudahan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan motoriknya sehingga memberikan kemudahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga menjadi kebutuhan hidup masyarakat sekarang ini. Pekerjaan menuntut kondisi fisik yang prima sehingga perlu dijaga dengan aktivitas olahraga. Untuk

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITAN. tertentu yang sesuai dengan persedur penelitian. Penelitan tindakan bertujuan untuk mengembangkan keterampilan baru atau

III. METODOLOGI PENELITAN. tertentu yang sesuai dengan persedur penelitian. Penelitan tindakan bertujuan untuk mengembangkan keterampilan baru atau 38 III. METODOLOGI PENELITAN A. Metode Penelitian Metode adalah suatu cara atau jalan yang di tempuh untuk mencapai suatu hasil, tujuan penelitian ini untuk memperbaiki hasil belajar, melalui cara-cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Permainan Bola Voli adalah salah satu olahraga permainan yang di suakai oleh masyarakat. Permainan Bola Voli digemari oleh berbagai tingkatan usia mulai dari

Lebih terperinci

2015 PENGARUH LATIHAN LOMPAT D ENGAN MENGGUANAKAN BOLA YANG D IGANTUNG TERHAD AP KETERAMPILAN SMASH D ALAM PERMAINAN BOLA VOLI

2015 PENGARUH LATIHAN LOMPAT D ENGAN MENGGUANAKAN BOLA YANG D IGANTUNG TERHAD AP KETERAMPILAN SMASH D ALAM PERMAINAN BOLA VOLI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan Bola Voli adalah permainan bola besar yang dimainkan oleh dua tim yang saling berlawanan di dalam sebuah lapangan dan dibatasi oleh net antara tim. Permainan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip dasar permainan bola voli adalah untuk memenangkan. bola voli adalah memasukan bola ke daerah lawan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip dasar permainan bola voli adalah untuk memenangkan. bola voli adalah memasukan bola ke daerah lawan untuk memperoleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola voli dimainkan hampir di seluruh daerah di Indonesia khususnya daerah Sumatera Utara. Bola voli menjadi permainan yang menyenangkan karena olahraga ini

Lebih terperinci

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian 1. Populasi dan Sampel BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN Populasi dan sampel merupakan objek yang akan diteliti dalam suatu penelitian, sehingga dalam penelitian sangat perlu menentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan subjek penelitian Dalam penelitian ini, penelitian dilakukan di Gor saparua Bandung, penelitian ini dilakukan sebanyak 20 kali pertemuan dan frekuensi latihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. passing, smash, dan block (membendung). Penguasaan kelima teknik dasar

BAB I PENDAHULUAN. passing, smash, dan block (membendung). Penguasaan kelima teknik dasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam permainan bola voli terdapat beberapa unsur teknik dasar, seperti; servis, passing, smash, dan block (membendung). Penguasaan kelima teknik dasar tersebut

Lebih terperinci

SKRIPSI. oleh : CITRA NINDY AYU WARDANI NPM :

SKRIPSI. oleh : CITRA NINDY AYU WARDANI NPM : PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PART AND WHOLETERHADAP HASIL BELAJAR SERVICE BAWAH PADA PERMAINAN BOLAVOLI SISWA KELAS VIII SMPN2NGADILUWIH KEDIRI TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. melambungkan bola sebelum bola tersebut menyentuh lantai (volleying)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. melambungkan bola sebelum bola tersebut menyentuh lantai (volleying) BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teoritik 1. Hakekat Permainan Bolavoli Permainan bolavoli mempunyai ciri dapat dimainkan dengan melambungkan bola sebelum bola tersebut menyentuh lantai (volleying) Barbara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. luar jam sekolah melalui kegiatan ektsrakurikuler. keolahragaan butir C (diklusppra, 1999:2), sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN. luar jam sekolah melalui kegiatan ektsrakurikuler. keolahragaan butir C (diklusppra, 1999:2), sebagai berikut: A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Dewasa ini, olahraga mendapat perhatian yang cukup besar baik untuk meningkatkan kualitas manusia, kesegaran jasmani maupun pencapaian prestasi. Salah satu tempat

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA Negeri 1 Godean : Penjasorkes : XII/Satu : Permainan Bola Basket : 6 JP (6 X 45 menit) A.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. G. Morgan pada tanggal 9 Februari 1895 di Holyoke Massachusetts (Amerika

BAB I PENDAHULUAN. G. Morgan pada tanggal 9 Februari 1895 di Holyoke Massachusetts (Amerika BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola voli merupakan salah satu olahraga yang populer di Indonesia selain sepak bola. Bola voli adalah olahraga permainan yang ditemukan oleh William G. Morgan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lapangan Voli SMA Negeri I Tibawa.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lapangan Voli SMA Negeri I Tibawa. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian ini dilakukan di lapangan Voli SMA Negeri I Tibawa. 3.1.2 Waktu Waktu penelitian selama 2 bulan dengan frekuensi latihan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mencapai tujuan dari penelitian itu. Macam-macam penelitian dikemukakan oleh

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mencapai tujuan dari penelitian itu. Macam-macam penelitian dikemukakan oleh BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Banyak metode penelitian yang digunakan oleh para peneliti untuk mencapai tujuan dari penelitian itu. Macam-macam penelitian dikemukakan oleh Alimuddin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Penggunaan metode dalam pelaksanaan penelitian turut menentukan

Lebih terperinci

PENGARUH MODIFIKASI LATIHAN LOMPAT BALOK DAN LATIHAN BOLA GANTUNG TERHADAP KEMAMPUAN SMASH

PENGARUH MODIFIKASI LATIHAN LOMPAT BALOK DAN LATIHAN BOLA GANTUNG TERHADAP KEMAMPUAN SMASH ARTIKEL ILMIAH PENGARUH MODIFIKASI LATIHAN LOMPAT BALOK DAN LATIHAN BOLA GANTUNG TERHADAP KEMAMPUAN SMASH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI OLEH RUDI SAPUTRA A1D408056 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. 1. Tempat Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. 1. Tempat Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dan pengambilan data dilaksanakan di lapangan bola voli Jatisrono Putra Tahun 2016. 2. Waktu penelitian Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Penggunaan metode dalam penelitian adalah syarat mutlak untuk dapat melihat kedalaman dari sebuah permasalahan. Ketepatan penggunaan metode dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada tahun 1895, William C. Morgan, seorang direktur YMCA di Holyke, Massachusetts, menemukan sebuah permainan yang bernama mintonette. Permainan aslinya dahulu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sehari-hari maupun didalam pendidikan jasmani. Menurut Yanuar Kiram

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sehari-hari maupun didalam pendidikan jasmani. Menurut Yanuar Kiram BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Keterampilan Keterampilan merupakan kemampuan yang penting didalam kehidupan sehari-hari maupun didalam pendidikan jasmani. Menurut Yanuar Kiram (1992:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.mengenai metode eksperimen ini, Arikunto (1990:272) menerangkan, bahwa Penelitian eksperimen

Lebih terperinci

SKRIPSI. Universitas Nusantara PGRI Kediri. Disusun Oleh : NIM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

SKRIPSI. Universitas Nusantara PGRI Kediri. Disusun Oleh : NIM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN PUNGGUNG DENGAN KETETAPAN SERVIS ATAS DALAM PERMAIANAN BOLA VOLI PADA SISWA SMA PEMUDA PAPAR TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pada suatu penelitian penggunaan metode yang dipakai harus tepat dan. diperoleh hasil sesuai tujuan yang diharapkan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pada suatu penelitian penggunaan metode yang dipakai harus tepat dan. diperoleh hasil sesuai tujuan yang diharapkan. III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada suatu penelitian penggunaan metode yang dipakai harus tepat dan mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan teknik- teknik gerakan yang sesuai dengan peraturan permainan. ekstrakurikuler maupun diluar kegiatan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. melakukan teknik- teknik gerakan yang sesuai dengan peraturan permainan. ekstrakurikuler maupun diluar kegiatan tersebut. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola voli dalam perkembangannya semakin dapat diterima dan digemari oleh masyarakat, gejala ini terjadi karena permainan bola voli merupakan olahraga

Lebih terperinci

2.4.1 Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik Menunjukkan perilaku disiplin selama pembelajaran.

2.4.1 Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik Menunjukkan perilaku disiplin selama pembelajaran. I. Penilaian 1. Instrumen Penilaian sikap Indikator : 1.2.1 Tumbuhnya kesadaran bahwa tubuh harus dipelihara dan dibina, sebagai wujud syukur kepada sang Pencipta. 2.2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di SMA NEGERI 2 KWANDANG dan Waktu penelitian dilaksanakan selama 2 bulan berdasarkan dikeluarkannya SK penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP KETRAMPILAN SERVIS ATAS BOLAVOLI DITINJAU DARI JENIS KELAMIN

PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP KETRAMPILAN SERVIS ATAS BOLAVOLI DITINJAU DARI JENIS KELAMIN PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP KETRAMPILAN SERVIS ATAS BOLAVOLI DITINJAU DARI JENIS KELAMIN Pradipta Ardi Prastowo 1, Muchsin Doewes 2, Sapta Kunta Purnama 3 1,2,3 (Ilmu Keolahragaan, Program Pascasarjana,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga Bolavoli merupakan cabang olahraga permainan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga Bolavoli merupakan cabang olahraga permainan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga Bolavoli merupakan cabang olahraga permainan yang membutuhkan teknik, strategi, dan kemampuan individu pemain, karena cabang olahraga ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo. Waktu penelitian selama 6 minggu, Treatmen atau perlakuanlatihan high

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo. Waktu penelitian selama 6 minggu, Treatmen atau perlakuanlatihan high BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada pemain bola voli putra Universitas Negeri Gorontalo. Waktu penelitian selama 6 minggu, Treatmen atau perlakuanlatihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dapat menguasai unsur teknik dasar dalam permainannya. Unsur teknik

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dapat menguasai unsur teknik dasar dalam permainannya. Unsur teknik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola voli dapat dilaksanakan dengan baik dan benar apabila seseorang dapat menguasai unsur teknik dasar dalam permainannya. Unsur teknik dalam bermain

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bola voli merupakan media untuk mendorong. pertumbuhan fisik, perkembangan piksi, keterampilan motorik, pengetahuan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bola voli merupakan media untuk mendorong. pertumbuhan fisik, perkembangan piksi, keterampilan motorik, pengetahuan dan 1 2.1 Hakikat Permainan Bola voli BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pendidikan dasar bola voli merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan piksi, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam ruangan atau di lapangan terbuka, dalam permainan bola voli terdapat dua

BAB I PENDAHULUAN. dalam ruangan atau di lapangan terbuka, dalam permainan bola voli terdapat dua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola voli merupakan suatu olahraga permainan beregu yang dimainkan oleh dua regu yang dipisahkan dengan net. Permainan ini dimainkan diatas lapangan berbentuk

Lebih terperinci

Oleh : DR. Yunyun Yudiana. Hal-hal yang perlu diperhatikan

Oleh : DR. Yunyun Yudiana. Hal-hal yang perlu diperhatikan Oleh : DR. Yunyun Yudiana Hal-hal yang perlu diperhatikan 1. Filosofi bermain bola voli bagi anak usia SD 2. Keterampilan dalam permainan bola voli yang dapat dikembangkan 3. Strategi belajar mengajar/melatih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencegah bola menyentuh lantai atau lapangan permainan sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. mencegah bola menyentuh lantai atau lapangan permainan sendiri. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga telah menjadi kebutuhan setiap individu, karena melakukan kegiatan olahraga yang baik dan benar serta berkesinambungan dapat meningkatkan derajat kebugaran

Lebih terperinci

PENGARUH METODE LATIHAN QUICK SMASH

PENGARUH METODE LATIHAN QUICK SMASH PENGARUH METODE LATIHAN QUICK SMASH DENGAN AWALAN DAN TANPA AWALAN TERHADAP HASIL QUICK SMASH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI PADA ATLET PUTRA KLUB PORVIT KABUPATEN KUDUS TAHUN 2010 SKRIPSI Diajukan dalam rangka

Lebih terperinci

PENGARUH PERBEDAAN LATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH BOLA VOLI. Slamet Riyadi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FKIP UNS Surakarta

PENGARUH PERBEDAAN LATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH BOLA VOLI. Slamet Riyadi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FKIP UNS Surakarta PENGARUH PERBEDAAN LATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH BOLA VOLI Slamet Riyadi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FKIP UNS Surakarta ABSTRACT The purpose of this research was (1) to compare the difference

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BOLA PLASTIK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BOLA PLASTIK PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BOLA PLASTIK Devi Catur Winata Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi Stok Bina Guna Medan

Lebih terperinci

SUMBANGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT LENGAN, DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN TERHADAP HASIL SMASH

SUMBANGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT LENGAN, DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN TERHADAP HASIL SMASH SUMBANGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT LENGAN, DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN TERHADAP HASIL SMASH SEMI DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI MAN KALIBEBER WONOSOBO

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental yaitu mencobakan sesuatu untuk mengetahui pengaruh atau akibat

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental yaitu mencobakan sesuatu untuk mengetahui pengaruh atau akibat BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode ini digunakan atas dasar pertimbangan bahwa sifat penelitian eksperimental

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian adalah salah satu cara dalam mencari suatu kebenaran melalui cara-cara ilmiah atau metode ilmiah. Metode ilmiah itu, berarti kegiatan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menentukan menang atau kalahnya suatu regu dalam pertandingan. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. menentukan menang atau kalahnya suatu regu dalam pertandingan. Oleh karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penguasaan teknik dasar bola voli merupakan salah satu unsur untuk menentukan menang atau kalahnya suatu regu dalam pertandingan. Oleh karena itu, teknik dasar

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010:3). Metode

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010:3). Metode BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian secara umum dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010:3). Metode

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN PASSING

PENGARUH LATIHAN PASSING PENGARUH LATIHAN PASSING BAWAH DENGAN BANTUAN TEMBOK METODE LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN PASSING BAWAH BOLA VOLI MINI SISWA PUTRA KELAS V SDN GODO 03 KECAMATAN WINONG KABUPATEN PATI TAHUN

Lebih terperinci