MENYONGSONG GLOBALISASI EKONOMI INDONESIA TAHUN 2003 MELALUI PENINGKATAN PENDIDIKAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MENYONGSONG GLOBALISASI EKONOMI INDONESIA TAHUN 2003 MELALUI PENINGKATAN PENDIDIKAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK"

Transkripsi

1 ISSN MENYONGSONG GLOBALISASI EKONOMI INDONESIA TAHUN 2003 MELALUI PENINGKATAN PENDIDIKAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK Sutjipto Ngumar *) ABSTRAK Perkembangan dan pertumbuhan badan usaha pemerintah, swasta dan koperasi, akan meningkatkan kebutuhan akuntan sebagai penyusun dan pemeriksa Laporan Keuangan, untuk keperluan stakeholder. Hal tersebut menyebabkan berkembangnya profesi akuntan, terutama profesi akuntan publik. Pendidikan Akuntansi Di Indonesia telah dilaksanakan di Indonesia dengan diberlakukannya Undang Undang No.34 Tahun Dengan perkembangan ekonomi dan globalisasi ekonomi, pendidikan akuntansi ditingkatkan secara vertikal dan horisontal. Bagi lulusan sarjana ekonomi jurusan akuntansi, ada dua pilihan pendidikan. Bagi lulusan (S1) yang memilih jalur akademik tanpa melalui pendidikan profesi dapat menempuh pendidikan akuntansi S2 dan S3. Bagi lulusan S1 yang memilih jalur profesional untuk mendapat sebutan Akuntan dapat memilih pendidikan profesi pada PTN dan PTS yang telah memenuhi syarat untuk membuka pendidikan profesional. Kata-kata kunci : Akuntan Publik, Pendidikan Profesi 1. PENDAHULUAN Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi pada akhir tahun 1996 yang cukup tinggi dan berjalan terus, sangat berpengaruh terhadap peningkatan kegiatan sektor business. Peran perilaku ekonomi seperti Badan Usaha Milik Nasional (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) dan Koperasi dalam sektor bisnis semakin meningkat. Perkembangan badan usaha ke arah perusahaan menengah semakin besar ( perusahaan), yang disertai dengan banyaknya perusahaan yang go publik, sehingga terjadi peningkatan yang pesat pada kegiatan Pasar Modal Di Indonesia. Akibat dari perkembangan perusahaan dan Pasar Modal, semakin banyak perusahaan yang membutuhkan laporan keuangan *) Drs. Sutjipto Ngumar, PhD., Ak., adalah dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya Peningkatan Pendidikan Profesi Akuntan Publik (Sutjipto Ngumar) 79

2 untuk keperluan perpajakan, pemegang saham, pemerintah, keperluan kreditur dan calon investor (stakeholder), sehingga timbul kelompok atau lembaga penyusun laporan keuangan untuk keperluan stakeholder tersebut di atas. Agar supaya laporan keuangan yang diterbitkan secara obyektif dapat diterima oleh para pengguna laporan keuangan, diperlukan profesi sebagai penyusun dan pemeriksa laporan keuangan yaitu akuntan intern dan akuntan ekstern. Dengan tersedianya profesi akuntan yang memadai diharapkan pertumbuhan ekonomi dapat berjalan secara optimal. Kemampuan profesi akuntan sebagai pemberi jasa (service provider) untuk keperluan stakeholder (service user) sangat diharapkan oleh pemerintah, swasta dan assosiasi assosiasi profesi lainnya. Untuk menghasilkan profesi akuntansi yaitu akuntan yang dapat mengantisipasi kebutuhan stakeholder, diperlukan pendidikan akuntansi dan pengalaman praktek yang memadai. Keberadaan faktor-faktor lingkungan akan sangat mempengruhi kualitas hasil pendidikan akuntansi. Baridwan (1997) menyebutk an lima faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi kualitas akuntan sebagai berikut : 1. Perkembangan pasar modal yang mendorong peningkatan kualitas akuntan publik dalam memeriksa laporan keuangan perusahaan yang go publik. 2. Perkembangan teknologi informasi, yang sangat mempengaruhi pelaksanaan proses akuntansi dan transaksi bisnis. Dalam hal ini profesi akuntansi dituntut mampu merancang sistem informasi on-line processing yang sekarang sudah banyak dipergunakan badan usaha khususnya perbankan. Profesi Akuntansi diharapkan menguasai teknologi informasi seperti penggunaan Activity Based Costing (ABC) yang kini juga banyak dipergunakan perusahaan untuk menetapkan harga pokok produksi. 3. Perkembangan perdagangan internasional, yang pada gilirannya menuntut profesi akuntan mampu mengantisipasi permasalahan perusahaan multinasional, terutama masalah akuntansi antar negara seperti penjabaran laporan keuangan, akuntansi transaksi dalam valuta asing, serta dampak berbagai kondisi ekonomi (inflasi, utang dalam valuta asing, default perusahaan atas kewajibannya) terhadap akuntansi. 4. Perkembangan akuntansi dalam mengantisipasi era globalisasi 2003, menuntut profesi akuntan untuk memahami materi-materi peraturan dan ketentuan baru di bidang akuntansi, seperti timbulnya Standard Akuntansi Keuangan (S.A.K), Standard Profesional Akuntan Publik (S.P.A.P) yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. 5. Perkembangan peraturan-peraturan dan ketentuan yang baru, menuntut cakrawala pengetahuan yang lebih luas bagi profesi akuntansi untuk mengantisipasinya, seperti peraturan perpajakan, tuntunan transparansi laporan keuangan, terbitnya Undang- Undang Perseroan Terbatas, Undang-Undang Pasar modal dan peraturan deregulasi sektor-sektor industri. 80 Ekuitas Vol.3 No.2 Juni 1999 : 79-87

3 Perkembangan yang terjadi dari faktor-faktor seperti yang telah disebutkan diatas penting bagi profesi akuntansi, terutama akuntan publik untuk lebih mahir dalam melaksanakan tugas profesinya, terutama tugas audit baik general audit atau special audit (investigasi), sehingga pendapat akuntan publik yang independen betul-betul bermanfaat bagi stakeholder. Dalam pembukaan pasar global tahun 2003 mendatang, perekonomian akan lebih didominasi sektor jasa ketimbang sektor barang. Kartomo (1997) menyebutkan rincian yang dirumuskan oleh World Trade Centre (WTC) sektor jasa terbagi dalam 11 sub sektor, lebih lanjut dalam 150 sub-sub sektor. Jasa accounting dan jasa auditing termasuk dalam business services. Dengan berlakunya jasa-jasa akuntansi secara global berarti lahan profesi akuntansi khususnya Akuntan Publik, akan dapat digarap (dinikmati) pula oleh akuntan asing. Timbul suatu pertanyaan bagaimanakah kita menghadapi melubernya akuntan asing (luar negeri) masuk ke Indonesia Jawabnya adalah Akuntan Indonesia mau tidak mau atau suka tidak suka harus meningkatkan akan profesinya agar sepadan dengan akuntan asing. Agar lulusan pendidikan akuntansi memiliki kemampuan dan profesi yang sama dengan akuntan asing, salah satunya bahwa pendidikan akuntansi harus ditingkatkan baik secara vertikal maupun horizontal. 2. PENDIDIKAN AKUNTAN DI INDONESIA. Dalam revolusi informasi sekarang ini pendidikan akan merupakan faktor yang cukup penting, dalam upaya mencapai produktivitas kerja dan menciptakan nilai tambah suatu aktivitas. Elliot (1997) menyebutkan dalam revolusi pertanian, nilai tambah dipacu oleh kerja otak manusia dan hewan yang mengkonsumsi bahan bakar berupa makanan dan minuman, dalam revolusi industri nilai tambah diperoleh dari kerja mesin yang mengkonsumsi bahan bakar berupa batubara dan solar, tidak demikian halnya dalam revolusi informasi, nilai tambah akan diperoleh dari hasil kerja otak yang mengkonsumsi bahan bakar berupa proses pendidikan. Pendidikan akuntansi sebagai salah satu sub sistem pendidikan nasional yang akan menghasilkan kerja otak (knowledge worker), memerlukan pendidikan sistem informasi dalam porsi yang cukup besar, sehingga lulusan akan mampu menciptakan nilai tambah. Wahyudi (1997) mengatakan bahwa di masa depan peran akuntansi akan semakin vital untuk memahami apa yang sedang terjadi dalam perekonomian, vital untuk menyelaraskan konflik-konflik kepentingan diantara para stakeholder, vital bagi keputusan produksi, konsumsi, penabungan dan investasi, vital dalam pengelolaan baik bisnis pada umumnya dan aspek bisnis dalam organisasi nirlaba, termasuk universitas itu sendiri, vital bagi good corporate government. Peningkatan Pendidikan Profesi Akuntan Publik (Sutjipto Ngumar) 81

4 Vitalnya peran akuntansi di masa depan dalam pendidikan akuntansi di Indonesia mau tidak mau harus ditindak lanjuti. Pendidikan akuntansi di Indonesia sebenarnya telah dilaksanakan dengan diterbitkannya Undang-Undang No.34 tahun 1954 yang mengatur tentang Gelar Akuntan. Menurut undang-undang tersebut untuk dapat memperoleh gelar Akuntan ada dua cara yang dapat ditempuh : a. Bagi lulusan perguruan tinggi negeri; lulusan Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dapat secara langsung memperoleh gelar Akuntan. Tidak otomatis lulusan-lulusan Fakultas Ekonomi jurusan akuntansi memperoleh gelar akuntan; karena dianggap belum memenuhi syarat seperti belum ada dosen tetap akuntansi yang berpangkat Lektor (IV/a) ke atas sehingga belum berhak mengajar, membimbing dan menguji calon sarjana, sehingga diperlukan bimbingan dari Universitas Pembina. Sampai saat ini terdapat 17 perguruan Tinggi Negeri yang lulusannya langsung mendapat gelar akuntan. Dari jumlah yang berhak mendapat gelar Akuntan, untuk memperoleh nomor register Akuntan dari Departemen Keuangan sebanyak telah memperolehnya dengan Seri No. Reg. D. b. Bagi lulusan Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi Perguruan Tinggi Negeri di luar 17 PTN dan lulusan F.E. Perguruan Tinggi Swasta (PTS), untuk memperoleh gelar akuntan harus ujian persamaan ijazah Akuntan yang diselenggarakan oleh Panitia Ahli Persamaan Ijazah Akuntan (PPA) melalui ujian negara akuntansi UNA. Kala u disimak lebih lanjut Undang-Undang No.34 tahun 1954 itu mengandung diskriminasi dalam memperoleh Gelar Akuntan, ada yang langsung dapat gelar atau sebutan seperti Raden, melainkan harus mengabdi dulu. Hal ini seperti lulusan Akuntansi PTS harus ujian dulu untuk mata kuliah tertentu yang sebenarnya sudah diujikan waktu mahasiswa menempuh SKS dalam kurikulum jurusan akuntansi. Saat ini makin banyak perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan di bidang akuntansi dan meluluskan sarjana ekonomi (S1) jurusan Akuntansi dan semakin banyak pula lulusan atau mahasiswa yang berminat bekerja atau mengembangkan karier di bidang jasa akuntansi. Sayangnya berkembangnya lembaga-lembaga pendidikan akuntansi dan meningkatnya jumlah lulusan pendidikan akuntansi tidak diimbangi dengan kualitas yang memadai, banyak pengguna lulusan pendidikan akuntansi mengeluh akan kinerja profesional akuntansi tersebut. Ternyata antara yang diharapkan tidak sesuai dengan kenyataan, kualitas lulusan setiap lembaga pendidikan akuntansinya beragam, terdapat mismatch antara lulusan dan permintaan lulusan, walaupun titik tolak pendidikannya sama, bahwa kurikulum pendidikan akuntansi sudah mengacu pada kurikulum yang dikeluarkan oleh Konsorsium Pendidikan Ilmu Ekonomi. Pada lembaga pendidikan tinggi terutama Perguruan Tinggi Swasta, terjadi perlombaan dalam menghasilkan lulusannya. Upaya meningkatkan mutu pendidikan lanjutan baik formal maupun informal bagi dosennya bukan merupakan tujuan utama, kecuali meningkatkan sarana dan prasarana fisik pendidikan dan mengejar jumlah lulusan yang tolok ukurnya 82 Ekuitas Vol.3 No.2 Juni 1999 : 79-87

5 banyaknya lulusan ujian negara. Dalam perkembangan selanjutnya terbit Undang-Undang No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah No. 30 tahun 1990 tentang Pendidikan Tinggi, yang kemudian dilengkapi dengan Keputusan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan No. 036/V/1993 tentang gelar dan sebutan lulusan Perguruan Tinggi. Bagian-bagian dan semua Undang-Undang Peraturan Pemerintah dan Keputusan Menteri tentang pendidikan yang relevan dgn pendidikan akuntansi adalah : - Bahwa lulusan pendidikan ekonomi baik tingkat Fakultas atau Sekolah Tinggi dapat menempuh jalur akademik maupun jalur profesi. - Untuk menempuh jalur akademik, memperoleh gelar akademik (Sarjana S1) bagi lulusan Fakultas / Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi. - Untuk menempuh jalur profesi, memperoleh sebutan profesi (Ahli Madya). - Bagi yang sudah lulus S1 jurusan akuntansi akan diterbitkan peraturan oleh Mendikbud, melalui pendidikan profesi sehingga lulusan S1 jurusan akuntansi bagi PTN maupun PTS, harus mengikuti pendidikan profesi selama satu semester mereka dinyatakan sebagai Akuntan. 3. PENDIDIKAN PROFESI DAN UJIAN SERTIFIKASI. Pada mulanya bagi seseorang untuk memperoleh gelar Akuntan ( di F.E. UI dan F.E. UNAIR ) harus lulus sarjana lengkap ekonomi perusahaan, selanjutnya mengambil jurusan akuntansi dan berdasarkan Undang-Undang No. 34 tahun 1954 setelah lulus secara otomatis berhak mendapat gelar Akuntan. Bagi lulusan perguruan tinggi swasta untuk mendapatkan gelar Akuntan lulusannya wajib menempuh Ujian Negara Akuntansi (UNA) yang diselenggarakan oleh Panitia Ahli Persamaan Ijazah Akuntan (PAPIA). Dengan adanya perubahan program pendidikan sarjana lengkap menjadi program sarjana strata (program) S1, seseorang mahasiswa PTN (tertentu) langsung dapat mengambil jurusan Akuntansi, setelah lulus tetap berhak mendapatkan gelar Akuntan sesuai dengan UU. No. 34 tahun Dengan diberlakukannya SK. Mendikbud No. 036 tahun1994, Pendidikan Akuntansi (S1) berubah dengan dimasukkannya akuntansi dalam jalur profesi, lulusan S1 jurusan akuntansi tidak lagi menghasilkan akuntan, tetapi sebagai sarjana ekonomi jurusan akuntansi (SE). Dengan demikian SK No. 036 tahun1994, pendidikan S1 akuntansi tidak lagi menghasilkan Akuntan sebutan gelar Akuntan akan diperoleh melalui pendidikan profesi. Untuk mendapatkan gelar akademik (SE), Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi berdasarkan kurikulum Nasional 1994, mahasiswa wajib menempuh kurikulum pendidikan akuntansi sejumlah 140 sampai 154 SKS. Selanjutnya bilamana lulusan ingin mendapatkan sebutan Akuntan sebagai gelar profesi dapat mengikuti pendidikan profesi yang ditetapkan antara 20 sampai 40 SKS dalam waktu satu sampai dua semester. Latar belakang diberlakukannya jalur akademik (SE) dan sebutan Akuntan bagi pendidikan akuntansi adalah untuk menghadapi globalisasi ekonomi tahun 2003 (AFTA) Peningkatan Pendidikan Profesi Akuntan Publik (Sutjipto Ngumar) 83

6 dan 2010 APEC, dimana peran dan tanggung jawab sarjana akuntansi utamanya Akuntan Publik cukup besar. Agar dapat memasuki profesi Akuntan Publik seorang akuntan harus mempunyai pengetahuan yang lengkap bagi perusahaan go public, memiliki pengetahuan Akuntansi Domestik dan Internasional, baik menyusun atau memeriksa laporan keuangan perusahaan Nasional atau Multi Nasional. Zaki Baridwan (1996) dalam beberapa diskusi mengenai pendidikan tinggi dan pendidikan profesi akuntansi antara berbagai pihak dan Dirjen Pendidikan Tinggi menghasilkan rumusan terhadap pendidikan tinggi akuntansi dalam gambar sebagai berikut : Pendidikan Akademik Strata 3 Strata 2 Strata 1 Pendidikan Profesi Akuntan Dalam gambar diatas dipisahkan antara program pendidikan S1 merupakan pendidikan dasar untuk menempuh S2 dan S3 yang merupakan jalur program akademik. Dengan demikian lulusan S1 pendidikan akuntansi yang memilih jalur akademik tidak wajib mengikuti pendidikan profesi, tidak perlu ia menjadi seorang akuntan. Bagi lulusan S1 pendidikan akuntansi yang ingin mendapatkan sebutan profesi Akuntan ( akuntan publik, akuntan manajemen, akuntan internal, dsb ) dapat menempuh pendidikan profesi. Dengan dipisahkannya pendidikan akademik dan pendidikan profesi, lulusan S1 akan lebih memfokuskan pada pengembangan program-program pendidikan akademik, tanpa harus menempuh pendidikan profesi yang bukan menjadi tujuannya, dengan demikian pengembangan program pendidikan akademik dapat difokuskan untuk menghasilkan sarjana akuntansi yang pada gilirannya dengan menempuh program S2 atau S3 dapat lebih diarahkan untuk mengembangkan ilmu akuntansi. Demikian pula lulusan S1 yang ingin menjadi akuntan, seperti calon akuntan publik dapat mempelajari bidang yang berhubungan dengan profesinya, masalah pasar modal, teknologi penyusunan laporan 84 Ekuitas Vol.3 No.2 Juni 1999 : 79-87

7 keuangan, sistem akuntansi dan auditing dengan Electronic Data Processing (EDP), standard akuntansi Keuangan Nasional dan Multinasional, serta mempelajari kemampuan berkomunikasi dalam dan luar negeri, baik kemampuan berkomunikasi secara lesan, tulisan, berbicara, mendengarkan, baik dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Asing. Dengan menguasai persoalan-persoalan yang erat kaitannya dengan profesinya, akuntan publik sekarang ini aktivitasnya menonjol terutama pekerjaan auditing, yang bertujuan memberikan opini (pendapat) atas laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen. Opini akuntan publik itu harus independen, karena akan dipakai oleh pengguna (user) baik dalam negeri maupun luar negeri. Begitu pentingnya peran akuntan publik dalam memberikan pendapat atas Laporan Keuangan yang diperiksanya, maka perlu kiranya akuntan publik meng up-grade dirinya, untuk menjaga kredibilitasnya, agar masyarakat tetap percaya pada profesi akuntan publik. Perkembangan dunia bisnis sekarang ini yang membawa akuntan publik punya peran yang penting. Melalui Pemerintah (Departemen Keuangan) dan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah dikembangkan berbagai usaha di bidang peningkatan kemampuan dan ketrampilan akuntan publik, di antaranya untuk tahap pertama dengan diselenggarakannya Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP) yang diselenggarakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) melalui sub Tim Proyek Pengembangan Akuntansi Departemen Keuangan. Di masa mendatang kalau keadaan memungkinkan IAI juga akan menyelenggarakan Ujian Sertifikasi untuk akuntan lain, seperti akuntan Manajemen, akuntan Perpajakan, akuntan Intern, akuntan Pemerintah dan sebagainya. USAP diselenggarakan bagi para akuntan yang hendak berpraktek sebagai Akuntan Publik, untuk dapat mengikuti USAP, maka sarjana akuntansi harus sudah bergelar akuntan yang ditandai dengan dipunyainya nomor register Akuntan yang dikeluarkan Departemen Keuangan. Tujuan USAP adalah untuk menguji kemampuan akuntan dalam berpraktek sebagai akuntan publik. Kemampuan yang diujikan meliputi pengetahuan, keahlian dan orientasi profesional yang diperlukan oleh Akuntan Publik. Kemampuan, keahlian dan orientasi profesional harus mendukung kemampuan akuntan publik untuk melakukan profesional judgement, dimana diperlukan pengetahuan dan kompetensi teknis di bidang audit dan akuntansi keuangan serta pengetahuan yang memadai di bidang akuntansi manajemen dan manajemen keuangan, sistem informasi akuntansi, perpajakan dan hukum komersial. Pengertian mampu berpraktek sebagai akuntan publik, adalah mencakup praktek akuntan publik yang memberikan jenis layanan jasa yang terdiri dari jasa atestasi yang meliputi financial audit dan jasa atestasi lainnya, kompilasi dan review. Cakupan layanan jasa profesi akuntansi dapat diberikan pada perusahaan kecil, menengah dan besar, baik untuk perusahaan yang sudah terdaftar di bursa efek maupun yang belum terdaftar, baik yang ada di pasar modal maupun internasional. USAP untuk pertama kalinya telah dilangsungkan bulan September Untuk tahun 1998 USAP akan diselenggarakan pada minggu ketiga bulan Mei dan bulan Nopember dengan mata ujian sebagai berikut : Peningkatan Pendidikan Profesi Akuntan Publik (Sutjipto Ngumar) 85

8 1. Teori dan Praktek Akuntansi Keuangan. 2. Auditing dan Jasa Professional Akuntan Publik lainnya. 3. Akuntansi Manajemen dan Manajemen Keuangan. 4. Sistem Informasi Akuntansi. 5. Perpajakan dan Hukum Komersial. Setiap lulusan USAP berhak memakai sebutan Bersertifikat Akuntan Publik (BAP) seperti lulusan Akuntan Publik di Amerika mempunyai sebutan Certified Public Accountant (CPA). Dalam era globalisasi sekarang ini, untuk dapat bersaing dengan baik, akuntan publik yang sekarang ini sedang berpraktek perlu memelihara dan meningkatkan kemampuan dan keahlian serta ketrampilannya, agar dapat bersaing dengan akuntan asing, akuntan publik dituntut untuk mempunyai pemahaman yang lebih tentang international accounting dan auditing. Untuk lebih meningkatkan profesionalismenya, IAI menyelenggarakan pendidikan profesi berkelanjutan (PPL) pertama kali. PPL untuk para akuntan diselenggarakan di Yogyakarta (1992) bersamaan dengan diselenggarakannya Konvensi Nasional Akuntan, kemudian di Bandung 1994 dan Semarang Karena PPL itu sifatnya masih valuntair (sukarela) dan belum bersifat obligatory (kewajiban) dan belum ada lembaga di bawah IAI yang bertanggung jawab, maka belum banyak akuntan publik yang mengikuti kegiatan PPL itu. 4. SIMPULAN Era globalisasi perlu ditanggapi secara positif. Globalisasi selain merupakan ancaman bagi akuntan Indonesia juga merupakan kesempatan. Kesempatan ini akan terbuka bila pemerintah, pihak swasta dan Ikatan Akuntan Indonesia bekerja sama untuk secara berkelanjutan memperbaiki proses pendidikan Akuntansi baik bagi sarjana Akuntansi maupun para akuntan. Lembaga pendidikan akuntansi sebagai kawah Candradimuka nya akuntan, dalam mengantisipasi perubahan lingkungan diharapkan dapat meningkatkan program pesi profesi. Dengan demikian pendidikan S1 akuntansi sebagai dasar untuk mendapatkan gelar akademik atau gelar akuntan. Dalam upaya untuk lebih meningkatkan mutu pendidikan profesional bagi akuntan yang ingin membuka praktek akuntan publik, maka diselenggarakan Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP) yang penyelenggaraannya dilakukan oleh IAI dengan Departemen Keuangan melalui sub Tim Proyek Pengembangan Akuntansi. 86 Ekuitas Vol.3 No.2 Juni 1999 : 79-87

9 Tujuan penyelenggaraan PPL bagi akuntan adalah untuk memelihara, meningkatkan serta mengembangkan kompetensi profesionalnya secara berkesinambungan. Membekali anggota dengan keahlian mutakhir di bidangnya sehingga mampu menerapkannya dalam menjalankan tugas dan kewajiban profesionalnya. Yang tak kalah pentingnya penyelenggaraan PPL adalah untuk menjaga dan meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada profesi akuntan dengan menunjukkan bahwa akuntan memiliki standard kompetensi profesional sesuai dengan harapan masyarakat pengguna jasa. Adapun materi-materi yang diajarkan dalam PPL adalah Perkembangan terdikan Profesi Lanjutan (PPL), sehingga Akuntan Publik Indonesia mampu bersaing dengan akuntan publik asing, menjelang memasuki era AFTA 2003 dan APEC DAFTAR PUSTAKA J.B. Sumarlin, Profesionalisme dan Daya Saing Akuntan Indonesia memasuki Era AFTA 2003 & APEC 2020, Paper, Seminar F.E. U.I. Jakarta Kartomo Wiryobroto, Ujian Sertifikasi Akuntan Publik di Indonesia, Paper, Seminar IAI SAP Komda Jatim Surabaya 1 September Robert K. Elliot, Accounting Education and Research at the Crossroad. Issue in Accounting Education. Peningkatan Pendidikan Profesi Akuntan Publik (Sutjipto Ngumar) 87

PENDIDIKAN AKUNTANSI DAN PERUBAHAN PERAN DAN TANGGUNGJAWAB AKUNTAN PUBLIK Oleh : Dr. Zaki Baridwan, M. Sc.

PENDIDIKAN AKUNTANSI DAN PERUBAHAN PERAN DAN TANGGUNGJAWAB AKUNTAN PUBLIK Oleh : Dr. Zaki Baridwan, M. Sc. PENDIDIKAN AKUNTANSI DAN PERUBAHAN PERAN DAN TANGGUNGJAWAB AKUNTAN PUBLIK Oleh : Dr. Zaki Baridwan, M. Sc. 1. PENDAHULUAN 2. PROFESI AKUNTAN PUBLIK. PERUBAHAN PERAN DAN TANGGUNGJAWAB 4. PENDIDIKAN AKUNTANSI

Lebih terperinci

Tunjung Irmawati B

Tunjung Irmawati B iii PENGARUH TUNTUTAN PROFESIONALISME DI ERA GLOBALISASI TERHADAP MINAT MAHASISWA UNTUK MENEMPUH PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (Study Kasus pada Mahasiswa di Surakarta, Semarang dan Yogyakarta) SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan bagi seorang lulusan Sarjana Ekonomi jurusan

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan bagi seorang lulusan Sarjana Ekonomi jurusan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) merupakan jenjang pendidikan tambahan yang ditujukan bagi seorang lulusan Sarjana Ekonomi jurusan akuntansi yang ingin mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap individu tentu ingin mengejar dan mencapai segala sesuatu yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap individu tentu ingin mengejar dan mencapai segala sesuatu yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap individu tentu ingin mengejar dan mencapai segala sesuatu yang diinginkannya. Bekerja dan mendapatkan penghasilan adalah impian dari setiap individu. Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diminat oleh mahasiswa saat ini. Dari hasil penelitian Tengker dan Morasa (2007)

BAB I PENDAHULUAN. diminat oleh mahasiswa saat ini. Dari hasil penelitian Tengker dan Morasa (2007) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakar Masalah Akuntansi merupakan salah satu jurusan di fakultas ekonomi yang banyak diminat oleh mahasiswa saat ini. Dari hasil penelitian Tengker dan Morasa (2007) menyebutkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia perekonomian global dan modern. Dengan meningkatnya kemudahan

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia perekonomian global dan modern. Dengan meningkatnya kemudahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seorang akuntan adalah profesi yang diakui penting dalam perkembangan dunia perekonomian global dan modern. Dengan meningkatnya kemudahan akses untuk bekerja

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Akuntansi merupakan salah satu jurusan ekonomi yang paling banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. Akuntansi merupakan salah satu jurusan ekonomi yang paling banyak BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Akuntansi merupakan salah satu jurusan ekonomi yang paling banyak diminati oleh mahasiswa saat ini. Dari hasil penelitian Basuki, 1999 (dalam Ariani, 2004) menyebutkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap tenaga kerja sebagai akuntan publik. perubahan mendasar sejak awal tahun 1990-an (Machfoedz, 1999).

BAB I PENDAHULUAN. terhadap tenaga kerja sebagai akuntan publik. perubahan mendasar sejak awal tahun 1990-an (Machfoedz, 1999). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya pertumbuhan suatu negara tentunya juga diimbangi dengan peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang lebih berkualitas. Disamping itu, perubahan serta pembaharuan

Lebih terperinci

Program Studi Magister Akuntansi (Penyelenggara Fakultas Ekonomi)

Program Studi Magister Akuntansi (Penyelenggara Fakultas Ekonomi) Program Studi Magister Akuntansi (Penyelenggara Fakultas Ekonomi) Pengelola Program Magister Akuntansi Ketua Program Studi : Dr. Sumarno Zain, MBA.,Ak. Sekretaris Bidang Akademik: Dr. Ilya Avianti, SE.,MSi.,Ak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada akhir tahun 2015 ini, akan mulai diberlakukan Masyarakat Ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada akhir tahun 2015 ini, akan mulai diberlakukan Masyarakat Ekonomi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada akhir tahun 2015 ini, akan mulai diberlakukan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Banyak hal yang harus dipersiapkan untuk menghadapi MEA yang meliputi lima aspek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang terluas di Asia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang terluas di Asia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang terluas di Asia Tenggara, memiliki banyak pulau-pulau kecil serta sumber daya alam yang melimpah. Bukan hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Hal ini dapat disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Hal ini dapat disebabkan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang penting dalam proses kehidupan manusia karena dapat meningkatkan kemampuan seseorang secara kualitatif (Up Grading Human Resources).

Lebih terperinci

Titik Chomariyati F BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikannya, hal ini terjadi karena akuntan merupakan produk dari

Titik Chomariyati F BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikannya, hal ini terjadi karena akuntan merupakan produk dari The perceptions of accounting lecturers and accounting university students towards the Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) in Indonesia and Financial Accounting Standards (FAS) in Indonesia

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. hidayah-nya yang diberikan kepada penyusun sehingga skripsi yang berjudul

KATA PENGANTAR. hidayah-nya yang diberikan kepada penyusun sehingga skripsi yang berjudul KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr.Wb. Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-nya yang diberikan kepada penyusun sehingga skripsi yang berjudul Pengaruh Motivasi Terhadap

Lebih terperinci

ETIKA PROFESI FAKLULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS GUNADARMA. Disusun Oleh : : Eko Aprianto Nugroho NPM :

ETIKA PROFESI FAKLULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS GUNADARMA. Disusun Oleh : : Eko Aprianto Nugroho NPM : ETIKA PROFESI Disusun Oleh : Nama : Eko Aprianto Nugroho NPM : 21409668 Kelas : SMTM01-06 FAKLULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS GUNADARMA 2011 ETIKA PROFESI AKUNTANSI I. Pengertian

Lebih terperinci

PROFIL LULUSAN & CAPAIAN PEMBELAJARAN

PROFIL LULUSAN & CAPAIAN PEMBELAJARAN PROFIL LULUSAN & CAPAIAN PEMBELAJARAN JENJANG PROGRAM STUDI : D III : AKUNTANSI A. VISI Menjadi Program Studi D3 Akuntansi unggulan di bidang akuntansi melalui keterpaduan pengetahuan, keterampilan dan

Lebih terperinci

SESI I AKUNTANSI DAN LINGKUNGANNYA

SESI I AKUNTANSI DAN LINGKUNGANNYA SESI I AKUNTANSI DAN LINGKUNGANNYA Tujuan Pengajaran: Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menjelaskan definisi akuntansi 2. Menjelaskan kegunaan informasi akuntansi 3. Menjelaskan

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP UJIAN SERTIFIKASI AKUNTAN PUBLIK (USAP)

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP UJIAN SERTIFIKASI AKUNTAN PUBLIK (USAP) PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP UJIAN SERTIFIKASI AKUNTAN PUBLIK (USAP) Survey Pada Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Universitas Sebelas Maret Surakarta SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan Akuntansi di Indonesia sudah cukup lama diselenggarakan yang di mulai dari pendidikan tata buku sampai pendidikan akuntansi saat ini. Tentunya banyak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Undang-undang No. 5 tahun 2011 tentang Praktik Akuntan Publik, Akuntan publik adalah seorang praktisi dengan gelar profesional yang diberikan kepada

Lebih terperinci

AKUNTANSI DANA PENSIUN DI INDONESIA

AKUNTANSI DANA PENSIUN DI INDONESIA ISSN 0000-0000 AKUNTANSI DANA PENSIUN DI INDONESIA Sutjipto Ngumar *) ABSTRAK Program pensiun di Indonesia, tidak hanya dinikmati pegawai negeri atau ABRI saja, tetapi karyawan swasta dan pekerja mandiripun

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan dunia usaha saat ini dapat memberikan kontribusi yang besar untuk membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Salah satu lapangan pekerjaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung hanya kepada lulusan perguruan tinggi negeri tertentu atau melalui

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung hanya kepada lulusan perguruan tinggi negeri tertentu atau melalui 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebelum era Pendidikan Profesi Akuntan (PPA), gelar akuntan diberikan secara langsung hanya kepada lulusan perguruan tinggi negeri tertentu atau melalui jalur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan Publik di Indonesia sebanyak orang dan 55% berdomisili di

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan Publik di Indonesia sebanyak orang dan 55% berdomisili di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Data dari Pusat Pembinaan Akuntan Publik dan Jasa Penilai (PPAJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI per 21 Juni 2012 memperlihatkan jumlah Akuntan Publik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan tuntutan untuk menghadirkan suatu proses bisnis yang terkelola dengan baik, sorotan atas kinerja akuntan terjadi dengan begitu tajamnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi memiliki dua fungsi dasar yang saling melengkapi, yaitu : untuk

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi memiliki dua fungsi dasar yang saling melengkapi, yaitu : untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akuntansi memiliki dua fungsi dasar yang saling melengkapi, yaitu : untuk melindungi kepentingan pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan dan menyediakan

Lebih terperinci

Jurnal Akuntansi Indonesia, Vol. 2 No. 1 Januari 2013, Hal JURNAL AKUNTANSI INDONESIA

Jurnal Akuntansi Indonesia, Vol. 2 No. 1 Januari 2013, Hal JURNAL AKUNTANSI INDONESIA Jurnal Akuntansi Indonesia, Vol. 2 No. 1 Januari 2013, Hal. 17-25 JURNAL AKUNTANSI INDONESIA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI

Lebih terperinci

BAB 1 AKUNTANSI DAN OPERASI BISNIS

BAB 1 AKUNTANSI DAN OPERASI BISNIS BAB 1 AKUNTANSI DAN OPERASI BISNIS Peranan akuntansi sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan ekonomi dan keuangan semakin disadari oleh semua pihak yang berkepentingan. Bahkan organisasi pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang sedemikian pesat baik dari segi jumlah, ukuran, maupun. Pendidikan tinggi akuntansi yang tidak menghasilkan seorang

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang sedemikian pesat baik dari segi jumlah, ukuran, maupun. Pendidikan tinggi akuntansi yang tidak menghasilkan seorang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Akuntansi merupakan salah satu program studi fakultas ekonomi yang banyak diminati oleh mahasiswa karena akuntansi merupakan hal penting dalam dunia ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, seperti tumbuhnya lembaga-lembaga keuangan baik bank maupun nonbank,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, seperti tumbuhnya lembaga-lembaga keuangan baik bank maupun nonbank, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, berbagai macam lapangan pekerjaan tersedia bagi para angkatan kerja. Hal itu terjadi seiring dengan berkembangnya dunia usaha di Indonesia, seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang sehat dan efisien. Seiring dengan berjalan nya kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang sehat dan efisien. Seiring dengan berjalan nya kemajuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akuntansi merupakan salah satu program studi di bidang ekonomi yang banyak diminati oleh mahasiswa karena akuntansi sudah menjadi bagian hal yang penting dalam

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. IAI 1. Sejarah Berdirinya IAI Pada waktu Indonesia merdeka, hanya ada satu orang akuntan pribumi, yaitu Prof.Dr.Abutari, sedangkan Prof. Soemardjo lulus pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perguruan tinggi untuk mendapatkan gelar profesi Akuntan. Pendidikan ini harus

BAB I PENDAHULUAN. perguruan tinggi untuk mendapatkan gelar profesi Akuntan. Pendidikan ini harus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) adalah pendidikan lanjutan pada perguruan tinggi untuk mendapatkan gelar profesi Akuntan. Pendidikan ini harus dijalani setelah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perkembangan Profesi akuntan di Indonesia Praktik akuntansi di Indonesia dimulai sejak zaman VOC (1642). Akuntan - akuntan Belanda itu kemudian mendominasi akuntansi di perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan akuntansi di Indonesia sudah cukup lama diselenggarakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan akuntansi di Indonesia sudah cukup lama diselenggarakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan akuntansi di Indonesia sudah cukup lama diselenggarakan yang dimulai dari pendidikan tata buku sampai pendidikan akuntansi saat ini. Tentunya banyak hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya perkembangan dunia bisnis saat ini memberikan lapangan kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya perkembangan dunia bisnis saat ini memberikan lapangan kerja yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meningkatnya perkembangan dunia bisnis saat ini memberikan lapangan kerja yang beragam untuk angkatan kerja. Salah satu yang tergolong dalam angkatan kerja

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Ikatan Akuntan Indonesia dan Tujuannya. Menurut Tuanakotta (2007), organisasi akuntan di Indonesia adalah Ikatan

BAB II LANDASAN TEORI. Ikatan Akuntan Indonesia dan Tujuannya. Menurut Tuanakotta (2007), organisasi akuntan di Indonesia adalah Ikatan BAB II LANDASAN TEORI II.1 Ikatan Akuntan Indonesia dan Tujuannya Menurut Tuanakotta (2007), organisasi akuntan di Indonesia adalah Ikatan Akuntan Indonesia ( IAI ) yang didirikan pada tanggal 23 Desember

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi professional accountant khususnya di era ASEAN Economic

BAB I PENDAHULUAN. menjadi professional accountant khususnya di era ASEAN Economic BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan ilmu sosial di perguruan tinggi yang masih banyak diminati hingga saat ini. Sejalan dengan kemajuan dunia teknologi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. akuntan. Ada beberapa pengertian auditing atau pemeriksaan akuntan menurut

BAB II LANDASAN TEORI. akuntan. Ada beberapa pengertian auditing atau pemeriksaan akuntan menurut 6 BAB II LANDASAN TEORI A. AUDITING 1. Definisi Auditing Kata auditing diambil dari bahasa latin yaitu Audire yang berarti mendengar dan dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah pemeriksaan akuntan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan atau para stakeholder.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan atau para stakeholder. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Timbul dan berkembangnya profesi akuntan publik sangat dipengaruhi perkembangan perusahaan pada umunya. Akuntan publik tidak akan ada jika tidak ada perusahaan. Semakin

Lebih terperinci

INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA (IAPI) & AKUNTAN PUBLIK

INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA (IAPI) & AKUNTAN PUBLIK INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA (IAPI) & AKUNTAN PUBLIK MISI DIDIRIKANNYA IAPI Menyediakan SDM profesional bidang akuntansi yang memiliki kompetensi sesuai standar global melalui proses rekrutmen anggota

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BUDI LUHUR

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BUDI LUHUR KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BUDI LUHUR NOMOR : K/UBL/FEK/000/21/10/2010 TENTANG PERALIHAN KURIKULUM BAGI MAHASISWA ANGKATAN 2009 DAN SEBELUMNYA KE KURIKULUM 2010 DEKAN FAKULTAS EKONOMI,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Adanya efek globalisasi membuat Negara menyelaraskan serta

BAB 1 PENDAHULUAN. Adanya efek globalisasi membuat Negara menyelaraskan serta BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Adanya efek globalisasi membuat Negara menyelaraskan serta mengharmonisasi standar akuntansinya dengan standar akuntansi internasional. Hal ini bertujuan agar

Lebih terperinci

Pertemuan 1 AUDITING

Pertemuan 1 AUDITING Pertemuan 1 AUDITING PENGERTIAN AUDITING (SUKRISNO AGUS) Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis 2), oleh pihak yang independen 3), terhadap laporan keuangan 1) yang telah disusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi profesional di bidang akuntansi. Selain itu juga mereka termotivasi oleh

BAB I PENDAHULUAN. menjadi profesional di bidang akuntansi. Selain itu juga mereka termotivasi oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan dunia kerja yang semakin ketat dan meningginya tingkat pengangguran, membuat para lulusan menengah atas lebih memilih untuk meneruskan pendidikannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak era globalisasi ini, pertumbuhan dunia bisnis semakin pesat. Hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. Sejak era globalisasi ini, pertumbuhan dunia bisnis semakin pesat. Hal ini dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak era globalisasi ini, pertumbuhan dunia bisnis semakin pesat. Hal ini dapat diketahui dengan semakin meningkatnya jumlah usaha profit ataupun non profit yang ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai dasar untuk memilih jurusan. Baik itu berasal dari diri

BAB I PENDAHULUAN. sebagai dasar untuk memilih jurusan. Baik itu berasal dari diri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jurusan Akuntansi merupakan salah satu jurusan yang terdapat pada dunia pendidikan dalam lingkup ilmu sosial. Walaupun di setiap Perguruan Tinggi menawarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat saat sekarang ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat saat sekarang ini dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat saat sekarang ini dapat memicu persaingan yang semakin meningkat diantara pelaku bisnis. Berbagai macam usaha

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan merupakan salah satu pokok kegiatan perekonomian yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan merupakan salah satu pokok kegiatan perekonomian yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan salah satu pokok kegiatan perekonomian yang hidup dalam lingkungan dunia usaha yang berubah cepat dan dinamis. Seiring dengan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB 1 AKUNTANSI DAN OPERASI BISNIS. A. Pengertian dan Tujuan Akuntansi

BAB 1 AKUNTANSI DAN OPERASI BISNIS. A. Pengertian dan Tujuan Akuntansi BAB 1 AKUNTANSI DAN OPERASI BISNIS Peranan akuntansi sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan ekonomi dan keuangan semakin disadari oleh semua pihak yang berkepentingan. Bahkan organisasi pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perannya yang signifikan dalam mencapai kemajuan di berbagai bidang. kehidupan: sosial, ekonomi, politik, dan budaya.

BAB I PENDAHULUAN. perannya yang signifikan dalam mencapai kemajuan di berbagai bidang. kehidupan: sosial, ekonomi, politik, dan budaya. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan faktor penting bagi kelangsungan kehidupan bangsa dan faktor pendukung yang memegang peranan penting di seluruh sektor kehidupan. Pembangunan

Lebih terperinci

BULETIN INFORMASI Indonesia Certified Public Accountant Exam

BULETIN INFORMASI Indonesia Certified Public Accountant Exam Dewan Sertifikasi Institut Akuntan Publik Indonesia BULETIN INFORMASI Indonesia Certified Public Accountant Exam Informasi Untuk Calon Peserta Indonesia Certified Public Accountant 2009 Maret 2009 Daftar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya kemajuan dunia teknologi dan informasi dan juga adanya

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya kemajuan dunia teknologi dan informasi dan juga adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya kemajuan dunia teknologi dan informasi dan juga adanya kebutuhan Good Corporate Governance di Indonesia yang saat ini masih hangat dibicarakan karena dianggap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan digunakan untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan digunakan untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang didirikan, baik besar maupun kecil pada umumnya mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh laba. Laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada awal tahun 2013 telah telah berkembang issue tentang liberalisasi profesi penyedia jasa di bidang keuangan, khususnya akuntan. Liberalisasi profesi akuntan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai segala sesuatu yang telah dicita-citakannya. Seorang individu

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai segala sesuatu yang telah dicita-citakannya. Seorang individu BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya manusia memiliki sifat dasar untuk mengejar atau mencapai segala sesuatu yang telah dicita-citakannya. Seorang individu diharapkan bisa memenuhi kebutuhannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mejadi titik penting dalam perjalanan hidup manusia, oleh karenanya karir seseorang

BAB I PENDAHULUAN. mejadi titik penting dalam perjalanan hidup manusia, oleh karenanya karir seseorang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia dewasa yang sehat adalah karir, dimana pun dan kapan pun mereka berada. Ketepatan menentukan dan memilih karir mejadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun negara berkembang, sudah mulai bersiap-siap menghadapi situasi

BAB I PENDAHULUAN. maupun negara berkembang, sudah mulai bersiap-siap menghadapi situasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi yang ditandai dengan liberalisasi perdagangan dan investasi sudah tidak dapat dibendung lagi. Berbagai negara, baik negara maju maupun negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis ekonomi pada tahun 1998 yang ditandai dengan jatuhnya nilai mata uang menyebabkan banyak perusahaan yang dalam tiga dekade terakhir ini berhasil keluar

Lebih terperinci

BULETIN INFORMASI Ujian Indonesia Certified Public Accountant

BULETIN INFORMASI Ujian Indonesia Certified Public Accountant Dewan Sertifikasi Institut Akuntan Publik Indonesia BULETIN INFORMASI Ujian Indonesia Certified Public Accountant Informasi Untuk Calon Peserta Indonesia Certified Public Accountant 2010 Daftar Isi Formulir

Lebih terperinci

PERBEDAAN PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI BERDASARKAN GENDER TENTANG TEKNOLOGI INFORMASI YANG HARUS DIKUASAI OLEH AKUNTAN

PERBEDAAN PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI BERDASARKAN GENDER TENTANG TEKNOLOGI INFORMASI YANG HARUS DIKUASAI OLEH AKUNTAN PERBEDAAN PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI BERDASARKAN GENDER TENTANG TEKNOLOGI INFORMASI YANG HARUS DIKUASAI OLEH AKUNTAN (Studi Survei Pada Perguruan Tinggi di Surakarta) Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) merupakan jenjang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) merupakan jenjang pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Penelitian Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) merupakan jenjang pendidikan tambahan yang ditujukan bagi seorang lulusan sarjana ekonomi jurusan akuntansi yang ingin

Lebih terperinci

AUDIT I. The Audit Standars Setting Proces. Afly Yessie, SE, Msi, Ak, CA. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi AKUNTANSI

AUDIT I. The Audit Standars Setting Proces. Afly Yessie, SE, Msi, Ak, CA. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi AKUNTANSI AUDIT I Modul ke: The Audit Standars Setting Proces Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Afly Yessie, SE, Msi, Ak, CA Program Studi AKUNTANSI PENGERTIAN STANDAR AUDITING Standard Auditing adalah Landasan konseptual

Lebih terperinci

Faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa jurusan akuntansi FE UNS mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA) Oleh: Indriani Budi Kurniawati

Faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa jurusan akuntansi FE UNS mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA) Oleh: Indriani Budi Kurniawati 1 Faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa jurusan akuntansi FE UNS mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA) Oleh: Indriani Budi Kurniawati F 0399041 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Lebih terperinci

KD 5.1. Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi

KD 5.1. Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi KD 5.1 Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi Akuntansi sebagai Sistem Informasi Akuntansi sering disebut sebagai bahasa bisnis karena akuntansi dapat memberikan informasi penting mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya pada era globalisasi saat ini. Hal ini disebabkan adanya tuntutan dari

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya pada era globalisasi saat ini. Hal ini disebabkan adanya tuntutan dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seorang sarjana lulusan akuntansi dituntut untuk lebih profesional di bidang pekerjaannya pada era globalisasi saat ini. Hal ini disebabkan adanya tuntutan dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan pendidikan akuntansi di Indonesia dewasa ini kian meningkat. Hal ini terbukti dengan makin bertambahnya lembaga-lembaga pendidikan baik lembaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan sasaran utama bagi seorang auditor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan sasaran utama bagi seorang auditor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan sasaran utama bagi seorang auditor eksternal yang berprofesi sebagai akuntan publik. Terkait dengan itu, bahwa laporan keuangan sudah menjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan meningkatnya kompetensi dan globalisasi, setiap profesi dituntut

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan meningkatnya kompetensi dan globalisasi, setiap profesi dituntut BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya kompetensi dan globalisasi, setiap profesi dituntut bekerja secara profesional. Kemampuan dan keahlian khusus yang dimiliki oleh suatu profesi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Faisal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Faisal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis ekonomi pada tahun 1998 yang ditandai dengan jatuhnya nilai mata uang menyebabkan banyak perusahaan yang dalam tiga dekade terakhir ini berhasil keluar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, setiap badan usaha yang berbadan hukum dan berbentuk Perseroan Terbatas terbuka atau telah terdaftar dalam Bursa Efek pasti membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fenomena kebangkrutan perusahaan, seperti kasus Bank Mega skandal Enron

BAB I PENDAHULUAN. fenomena kebangkrutan perusahaan, seperti kasus Bank Mega skandal Enron BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkembangnya profesi akuntan publik telah banyak diakui oleh berbagai kalangan. Kebutuhan dunia usaha, pemerintah dan masyarakat luas akan jasa akuntan inilah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan pendidikan akuntansi di Indonesia dewasa ini kian meningkat. Hal ini terbukti dengan makin bertambahnya lembaga-lembaga pendidikan baik lembaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi Free Trade Area (AFTA) dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN. pada ASEAN Economic Community (AEC) yang mana merupakan pedoman

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi Free Trade Area (AFTA) dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN. pada ASEAN Economic Community (AEC) yang mana merupakan pedoman BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi ini persaingan sangat ketat terutama dalam dunia bisnis. Budaya, teknologi dan pendidikan merupakan bagian dalam kehidupan manusia yang secara

Lebih terperinci

UU NO 34 TAHUN 1954 TENTANG PEMAKAIAN GELAR AKUNTAN UU NO 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PMK TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA

UU NO 34 TAHUN 1954 TENTANG PEMAKAIAN GELAR AKUNTAN UU NO 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PMK TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA LANDASAN HUKUM UU NO 34 TAHUN 1954 TENTANG PEMAKAIAN GELAR AKUNTAN UU NO 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PMK TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA KEPMENDIKNAS RI NO 179 TAHUN 2001 TENTANG PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Landasan teori 2.1.1. Kompetensi menurut IAMI Profesi akuntan merupakan salah satu profesi yang menunjang dalam menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan dan menjaga kelangsungan

Lebih terperinci

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk) 1 PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk) FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS TRISAKTI 2 PENGERTIAN UMUM Program Pendidikan Profesi Akuntansi USAKTI (PPA FE - USAKTI) adalah program pendidikan

Lebih terperinci

Auditing 1. I Nyoman Darmayasa, SE., M.Ak., MM., Ak., BKP., CPMA., CPHR., CA. Politeknik Negeri Bali

Auditing 1. I Nyoman Darmayasa, SE., M.Ak., MM., Ak., BKP., CPMA., CPHR., CA. Politeknik Negeri Bali Auditing 1 I Nyoman Darmayasa, SE., M.Ak., MM., Ak., BKP., CPMA., CPHR., CA. Politeknik Negeri Bali 2013 Satuan Acara Pengajaran (SAP) Chapter Materi Meeting I Pemeriksaan Akuntansi (Auditing) dan Profesi

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN KARIER SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK DAN NON AKUNTAN PUBLIK

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN KARIER SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK DAN NON AKUNTAN PUBLIK FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN KARIER SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK DAN NON AKUNTAN PUBLIK (Studi Empiris Perguruan Tinggi di Wilayah Surakarta) Skripsi Diajukan Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Organization (WTO), General Agreement on Tarrifs and Trade (GATT), dan General Agreement on Trade in Services (GATS) tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Organization (WTO), General Agreement on Tarrifs and Trade (GATT), dan General Agreement on Trade in Services (GATS) tidak hanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Profesi akuntan di Indonesia sekarang menghadapi tantangan yang semakin berat. Tantangan tersebut adalah berikut ini. Pertama, World Trade Organization (WTO),

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. juga motivasi peneliti melakukan penelitian serta penjelasan mengenai proses

BAB 1 PENDAHULUAN. juga motivasi peneliti melakukan penelitian serta penjelasan mengenai proses 1 BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini peneliti akan membahas latar belakang pemilihan topik penelitian, rumusan masalah penelitian yang diangkat, pertanyaan penelitian dan juga motivasi peneliti melakukan penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dijalani setelah selesai menempuh pndidikan program sarjana (S1) Jurusan Akuntansi

BAB 1 PENDAHULUAN. dijalani setelah selesai menempuh pndidikan program sarjana (S1) Jurusan Akuntansi BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) adalah pendidikan lanjutan pada pendidikan tinggi untuk mendapatkan gelar Profesi Akuntan. Pendidikan ini harus dijalani setelah

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PERAN AKUNTAN INDONESIA DI ERA GLOBALISASI

MENINGKATKAN PERAN AKUNTAN INDONESIA DI ERA GLOBALISASI ISSN 0000-0000 MENINGKATKAN PERAN AKUNTAN INDONESIA DI ERA GLOBALISASI Sutjipto Ngumar *) ABSTRAK Artikel meningkatkan peran Akuntan Indonesia di Era Globalisasi, menggambarkan perkembangan perdagangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Profesi Akuntan Publik memiliki peranan yang besar untuk mendukung

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Profesi Akuntan Publik memiliki peranan yang besar untuk mendukung 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Profesi Akuntan Publik memiliki peranan yang besar untuk mendukung terwujudnya perekonomian nasional yang sehat dan efisien, serta meningkatkan transparansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang termasuk Indonesia, telah mempengaruhi pasar tenaga kerja. Perubahanperubahan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang termasuk Indonesia, telah mempengaruhi pasar tenaga kerja. Perubahanperubahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesempatan pendidikan yang semakin meluas di negara-negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia, telah mempengaruhi pasar tenaga kerja. Perubahanperubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi merupakan salah satu jurusan di fakultas ekonomi yang banyak

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi merupakan salah satu jurusan di fakultas ekonomi yang banyak BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Akuntansi merupakan salah satu jurusan di fakultas ekonomi yang banyak diminati oleh mahasiswa saat ini. Pendidikan akuntansi harus menghasilkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mahasiswa dituntut memiliki kemampuan (skill) dan pengetahuan (knowledge)

BAB 1 PENDAHULUAN. mahasiswa dituntut memiliki kemampuan (skill) dan pengetahuan (knowledge) BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan zaman menuntut lulusan sarjana yang lebih berkualitas, mahasiswa dituntut memiliki kemampuan (skill) dan pengetahuan (knowledge) yang lebih dalam dunia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (dalam Iqbal, 2011) menyebutkan bahwa rata-rata mahasiswa memilih jurusan

BAB 1 PENDAHULUAN. (dalam Iqbal, 2011) menyebutkan bahwa rata-rata mahasiswa memilih jurusan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akuntansi merupakan salah satu jurusan favorit dalam fakultas ekonomi yang banyak diminati oleh mahasiswa saat ini. Dari hasil penelitian Basuki, 1999 (dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif dan laju. keunggulan agar dapat bertahan dalam persaingan, terlebih pada saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif dan laju. keunggulan agar dapat bertahan dalam persaingan, terlebih pada saat ini 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif dan laju persaingan dalam dunia usaha mengharuskan perusahaan untuk memiliki keunggulan agar dapat bertahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komputer (hardware, software) dengan teknologi komunikasi (data, image,

BAB I PENDAHULUAN. komputer (hardware, software) dengan teknologi komunikasi (data, image, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi komputer yang begitu pesat dan terus berlangsung telah membawa pengaruh yang luas terhadap sistem informasi akuntansi. Adanya kecenderungan

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. dengan perkembangan perusahaan. Pendirian perusahaan-perusahaan ini tentunya

BAB I. Pendahuluan. dengan perkembangan perusahaan. Pendirian perusahaan-perusahaan ini tentunya BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan dunia bisnis di Indonesia berjalan beriringan dengan perkembangan perusahaan. Pendirian perusahaan-perusahaan ini tentunya memiliki tujuan utama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi

BAB I PENDAHULUAN. perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan wajib membuat laporan keuangan pada setiap periode pembukuaan. Tujuan dari pembuatan laporan keuangan tersebut adalah untuk menyediakan informasi

Lebih terperinci

Program Studi Akuntansi Kurikulum 2009 / Matakuliah Yang Terdaftar di SI. Akademik

Program Studi Akuntansi Kurikulum 2009 / Matakuliah Yang Terdaftar di SI. Akademik per 16 Januari 2017 Program Studi Akuntansi Kurikulum 2009 / Matakuliah Yang Terdaftar di SI. Akademik No. Kode MK Nama MK Semester SKS Sifat 1 B302023 BAHASA INDONESIA 1 2 W 2 B302022 BAHASA INGGRIS 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masa globalisasi saat ini sangat diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masa globalisasi saat ini sangat diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam masa globalisasi saat ini sangat diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas disetiap bidangnya guna sebagai salah satu faktor mendukung

Lebih terperinci

3.3. JURUSAN AKUNTANSI VISI

3.3. JURUSAN AKUNTANSI VISI .. JURUSAN AKUNTANSI VISI Tahun 2020 Menjadi Pusat Kajian Ilmiah Bidang Akuntansi di Kalimantan Barat 107 ..1. Program Studi Akuntansi Visi, Misi, dan Tujuan VISI Pada tahun 2020 Program Studi Akuntansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan di Indonesia khususnya perusahaan yang sudah go public

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan di Indonesia khususnya perusahaan yang sudah go public 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi yang mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja sebuah perusahaan. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. public tentu harus mempublikasikan laporan keuangan perusahaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. public tentu harus mempublikasikan laporan keuangan perusahaan tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan yang telah mengambil keputusan untuk menjadi perusahaan go public tentu harus mempublikasikan laporan keuangan perusahaan tersebut kepada masyarakat luas

Lebih terperinci

Kompetensi Dasar 5.1 Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi

Kompetensi Dasar 5.1 Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi Kompetensi Dasar 5.1 Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi A. Akuntansi sebagai Sistem Informasi Akuntansi sering disebut sebagai bahasa bisnis karena akuntansi dapat memberikan informasi

Lebih terperinci