BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan
|
|
- Ari Indradjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1. Hasil Penelitian Analisis Univariat Analisis univariat ini dilakukan untuk memperoleh gambaran pada masing-masing variabel independen maupun varibel dependen. Data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kepercayaan Pada Penolong Persalinan Pria Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Kepercayaan Pada Penolong Persalinan Pria (n = 50) Tingkat Banyak Responden Kepercayaan N % Percaya Tidak percaya Total Hasil distribusi pada tabel 4.1 menunjukan bahwa mayoritas responden (62 %) memiliki kepercayaan kepada pria sebagai penolong persalinan sedangkan 19 responden (38 %) tidak percaya kepada pria sebagai penolong persalinan. 48
2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Umur (n = 50) Usia Jumlah % Total Mayoritas responden berada pada umur 34 tahun yaitu 6 orang (12 %), disusul pada umur 20, 21, 22 tahun masing-masing 5 orang (10 %) selanjutnya bervariasi dalam jumlah. 49
3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan (n = 50) Banyak Responden Pendidikan N % TIDAK SEKOLAH 0 0 SD 5 10 SMP SMA PT TOTAL Hasil distribusi pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa tidak satupun responden yang tidak sekolah (0 %) sebanyak 5 responden (10 %) pernah sekolah sampai tingkat SD, 13 responden (26 %) pernah sekolah sampai tingkat SMP, 22 responden (44 %) pernah sekolah sampai tingkat SMA, 10 responden (20 %) pernah sekolah sampai tingkat perguruan tinggi. 50
4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat pengetahuan Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat pengetahuan (n = 50) Tingkat Banyak Responden pengetahuan N % Baik Kurang TOTAL Hasil distribusi pada tabel 4.4 menunjukan bahwa mayoritas responden yaitu 35 orang (70 %) memiliki tingkat pengetahuan yang baik sedangkan 15 orang responden (30 %) memiliki tingkat pengetahuan yang kurang Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Persepsi Tabel 4.5 Distribusi responden berdasarkan Persepsi (n = 50) Persepsi Banyak Responden N % Positif Negatif TOTAL
5 Hasil distribusi pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa mayoritas responden yaitu 31 orang (70 %) memiliki persepsi yang positif kepada pria sebagai penolong persalinan sedangkan 19 responden (30 %) memiliki persepsi yang negatif kepada pria sebagai penolong persalinan Analisis Bivariat Analisis ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara variable-variabel independen dengan variabel dependen. Untuk membuktikan adanya tidaknya hubungan tersebut, dilakukan uji statistic Chi- Square dengan derajat kepercayaan 95% ( α = 0,05). Bila p value < 0,05 menunjukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara variabel independen dengan variable dependen. 52
6 Hubungan antara Kepercayaan Pada Penolong Persalinan Pria dengan Umur pada Pasien Ruang VK dan Dahlia RSUD, Kota Salatiga Tabel 4.6 Hubungan Antara Kepercayaan Pada Penolong Persalinan Pria dengan Umur Pada Pasien Ruang VK dan Dahlia RSUD, Kota Salatiga Bulan Maret-April 2013 (N=50) Tingkat Kepercayaan Umur Tidak Percaya Total percaya P n % n % N <27 tahun >27 tahun ,608 Total Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.6 menunjukkan responden dengan umur lebih dari 27 tahun lebih percaya terhadap pria sebagai penolong persalinan dengan presentase sebesar 28% dibandingkan dengan yang umur kurang dari 27 tahun yaitu sebesar 20 %. Pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) didapatkan nilai (ρ= 0,608 ; α = 0,05) yang menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara umur dengan kepercayaan ibu pada pria sebagai penolong persalinan. 53
7 Hubungan antara Kepercayaan Pada Penolong Persalinan Pria dengan Pendidikan pada Pasien Ruang VK dan Dahlia RSUD, Kota Salatiga Tabel 4.7 Hubungan Antara Kepercayaan Pada Penolong Persalinan Pria dengan Pendidikan Pada Pasien Ruang VK dan Dahlia RSUD, Kota Salatiga Bulan Maret-April 2013 (N=50) Tingkat kepercayaan Pendidikan Tidak Percaya Total percaya n % n % N <12 tahun >12 tahun Total P 0,020 Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.7 menunjukkan responden yang menempuh pendidikan lebih dari 12 tahun cenderung lebih percaya kepada pria sebagai penolong persalinan dengan presentase sebesar 22% dibandingkan dengan responden yang menempuh pendidikan kurang dari 12 tahun yaitu sebesar 18%. Hasil uji statistik berdasarkan uji Chi Square (x 2 ) didapatkan (ρ= 0,020 ; α = 0,05). Hal ini menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan kepercayaan ibu pada pria sebagai penolong persalinan 54
8 Hubungan antara Kepercayaan Pada Penolong Persalinan Pria dengan Tingkat pengetahuan pada Pasien Ruang VK dan Dahlia RSUD, Kota Salatiga Tabel 4.8 Hubungan Antara Kepercayaan Pada Penolong Persalinan Pria dengan Tingkat Pengetahuan Pada Pasien Ruang VK dan Dahlia RSUD, Kota Salatiga Bulan Maret-April 2013 (N=50) Tingkat kepercayaan Tingkat pengetahuan Tidak percaya Percaya Total n % n % N Kurang 4 8, Baik Total P 0,280 Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.8 menunjukkan 40% responden yang memiliki tingkat tingkat pengetahuan yang baik lebih percaya kepada pria sebagai penolong persalinan dibandingkan dengan responden yang memiliki tingkat tingkat pengetahuan yang kurang yaitu sebesar 30%. Hasil uji statistik berdasarkan uji Chi Square (x 2 ) didapatkan (ρ= 0,280; α = 0,05). Hal ini menunjukan tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan kepercayaan ibu pada pria sebagai penolong persalinan. 55
9 Hubungan antara Kepercayaan Pada Penolong Persalinan Pria dengan Persepsi pada Pasien Ruang VK dan Dahlia RSUD, Kota Salatiga Tabel 4.9 Hubungan Antara Kepercayaan Pada Penolong Persalinan Pria dengan Persepsi Pada Pasien Ruang VK dan Dahlia RSUD, Kota Salatiga Bulan Maret-April 2013 (N=50) Tingkat kepercayaan Persepsi Tidak Percaya Total percaya n % n % N Negatif Positif Total P 0,895 Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.9 menunjukkan 38 % responden memiliki persepsi yang positif lebih percaya terhadap pria sebagai penolong persalinan, dibandingkan responden dengan persepsi yang negatif yaitu sebesar 24%. Pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) nilai ρ= 0,895 yang menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara persepsi dengan kepercayaan ibu terhadap pria sebagai penolong persalinan. 56
10 4.2 Pembahasan Umur Umur adalah lama waktu hidup seseorang atau ada sejak dilahirkan (Kamus Bahasa Indonesia Milenium, 2002). Umur sangat berpengaruh terhadap proses reproduksi, umur dianggap optimal untuk kehamilan dan persalinan adalah tahun, sedangkan yang dianggap berbahaya adalah umur 35 tahun ke atas dan dibawah 20 tahun (Prawiroharjo, 2007). Hal serupa juga diungkapkan Rustam Mochtar (2008) bahwa usia yang baik untuk usia kehamilan dan persalinan antara umur tahun, ini disebut juga dengan usia reproduksi sehat. Wanita yang melahirkan di bawah usia 20 tahun atau lebih dari 35 tahun akan mempunyai resiko yang tinggi baik pada ibu maupun bayi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata umur responden yaitu usia 27 tahun. Pada usia di atas 27 tahun ibu lebih percaya kepada pria sebagai penolong persalinan dibandingkan dengan usia yang kurang dari 27 tahun. Selama penelitian memang terlihat lebih antusias ibu yang berumur lebih dari 27 tahun untuk menjadi responden. Berbeda dengan 57
11 kebanyakan ibu yang berumur kurang dari 27 tahun, peneliti harus menjelaskan dengan sangat detail tentang penelitian, manfaat, dan kerahasian ibu dikarenakan ibu merasa curiga dan tidak nyaman dengan kehadiran pria. Hal ini menurut peneliti sudah menggambarkan kepercayaan ibu usia <27 tahun terhadap pria. Hal ini sesuai dengan penelitian Nelli Susanti (2007) di Pariaman bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara umur ibu dengan pemilihan tenaga penolong persalinan. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square didapatkan tidak ada hubungan yang bermakna antara umur dengan kepercayaan ibu pada pria sebagai penolong persalinan (α = 0,60). Menurut Kristiani dan Abbas (2006) faktor umur berpengaruhi terhadap pemanfaatan pelayanan tenaga profesional juga termasuk faktor lain yaitu faktor lingkungan tempat bidan bertugas, kesadaran masyarakat, bidan yang bertugas di tempatnya, termasuk juga keadaan kemampuan biaya dari masyarakat. Bungsu (2001) berpendapat, faktor umur adalah salah satu faktor yang mempengaruhi ibu dalam 58
12 memilih tenaga kesehatan untuk membantu persalinannya. Gibson dalam Sutanto, 2002 mengatakan umur merupakan variabel individu yang pada dasarnya semakin bertambah kedewasaan dan semakin banyak menyerap informasi dari sekitar kehidupannya yang akan mempengaruhi pemilihan tenaga penolong persalinan. seperti halnya yang diungkapkan oleh Conner (1996). Semakin berumur seseorang seharusnya pola pikirnya semakin terasah dalam menanggapi suatu masalah yang terjadi, hal itu berdasarkan banyaknya masalah yang sudah dialami dan berpikir bagaimana menanganinya Tingkat Pendidikan Pendidikan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan (Soekidjo Notoatmodjo : 16). Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya 59
13 pengajaran dan pelatihan, proses, cara, perbuatan mendidik. (Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional : 263). Pendidikan dapat mempengaruhi daya pikir seseorang dalam memutuskan suatu hal, termasuk penentuan penolong persalinan. Pendidikan ibu yang kurang menyebabkan daya intelektualnya juga masih terbatas sehingga perilakunya sangat dipengaruhi oleh keadaan sekitarnya ataupun perilaku kerabat lainnya atau orang yang dituakan. Pendidikan seseorang dikategorikan kurang bila ia hanya memperoleh ijazah SMP atau setara lainnya ke bawah, yaitu pendidikan dasar 9 tahun. Sementara pendidikan reproduksi baru diajarkan secara lebih mendetail di jenjang pendidikan SMA ke atas (Depdiknas, 2007). Tapi pada saat ini, di Indonesia, tepatnya dimulai pada tahun 2013 pemerintah akan mulai menerapkan wajib belajar 12 tahun yang mencangkup SD, SMP, dan SMA. Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan standar pendidikan dan meningkatkan intelektual generasi penerus Indonesia (Kemendikbud, 2012) Hasil penelitian menunjukkan bahwa 22 % ibu yang menempuh lama pendidikan lebih dari 12 tahun 60
14 cenderung lebih percaya terhadap pria sebagai penolong persalinan dibandingkan dengan 18 % ibu yang menempuh lama pendidikan kurang dari 12 tahun. Hal ini dikarenakan semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka semakin mudah seseorang tersebut menerima informasi sehingga makin banyak pula tingkat pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru diperkenalkan (Kuncoroningrat, 1997). Menurut Jihadin, dkk (2012), ibu yang mempunyai pendidikan tinggi biasanya mempunyai kesadaran pentingnya pemeriksaan antenatal. Kunjungan pemeriksaan antenatal ibu yang berpendidikan tinggi rata-rata lebih sering dibanding dengan yang berpendidikan rendah. Hasil uji Chi Square menunjukkan hubungan signifikan antara tingkat pendidikan dengan kepercayaan ibu kepada pria sebagai penolong persalinan (p= 0,020). Pada penelitian ini ditemukan adanya hubungan antara pendidikan dan pemilihan pria sebagai penolong persalinan. Adanya hubungan tingkat pendidikan dengan usaha pencaharian pelayanan kesehatan terhadap janin 61
15 yang dikandungnya. Tingkat pendidikan ibu akan memberi pengaruh dalam penerimaan informasi yang diberikan sehingga dapat meningkatkan tingkat pengetahuan tentang kehamilan resiko tinggi. Pendidikan formal merupakan pendidikan terencana, teroganisir dan dilaksanakan di dalam kelas. Melalui proses ini seseorang belajar memperoleh tingkat pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap serta nilai-nilai yang menghantarkan orang yang belajar tersebut ke arah kedewasaan dalam bertindak. Dapat diartikan bahwa pendidikan formal merupakan sarana yang dapat mengubah pola pikir, sikap dan tindakan seseorang kearah kualitas pribadi yang lebih baik, dengan tingkat pendidikan formal yang semakin tinggi akan membantu seseorang untuk memperoleh tingkat pengetahuan dan pemahaman serta nilai-nilai yang akan membantu seserang berpikir rasional. Hal ini sesuai dengan pendapat Lukito (2003) bahwa pemanfaatan yang dilakukan oleh masyarakat terhadap berbagai fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di sekitarnya sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan seseorang. Semakin tinggi tingkat pendidikan yang ditempuh oleh seseorang, maka akan semakin mudah 62
16 bagi seseorang itu untuk memahami sebuah perubahan dan manfaat dari sebuah perubahan tersebut, khususnya bidang kesehatan (Lukito, 2003). Pendidikan ibu yang kurang menyebabkan daya intelektualnya juga masih terbatas sehingga, perilakunya sangat dipengaruhi oleh keadaan sekitarnya ataupun perilaku kerabat lainnya atau orang yang mereka tuakan (Depdiknas, 2007). Hal serupa juga dikemukakan oleh hasil penelitian yang dilakukan Bungsu pada tahun 2001 pada ibu yang pendidikannya rendah cendrung memanfaatkan tenaga persalinan seadanya (dukun) untuk membantu persalinan. Hasil ini mirip dengan apa yang dikemukan oleh Ejaz et al. (2007) yang menyatakan analisis berbagai tingkat pendidikan menunjukkan bahwa perempuan yang memiliki tingkat pendidikan rendah sangat cenderung terlambat menerima informasi dikarenakan terbatasnya topik pembicaraan seputar kesehatan dan ekonomi, dibandingkan perempuan yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi. 63
17 4.2.3 Tingkat pengetahuan Tingkat pengetahuan merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan dalam rangka perubahan pola pikir dan perilaku suatu kelompok dan masyarakat. Menurut Notoadmodjo (2007), tingkat pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Tingkat pengetahuan seseorang dapat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan. Hasil penelitian menunjukkan 70% responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik lebih percaya terhadap pria sebagai penolong persalinan dibandingkan responden yang memiliki tingkat pengetahuan yang kurang yaitu sebesar 30%. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Parit pada tahun 2008 di wilayah kerja Puskesmas juga. Didapatkan lebih dari separuh responden yang memiliki tingkat tingkat pengetahuan tinggi yaitu sebanyak 57,5%. Salah satu tingkat pengetahuan yang dimaksud adalah tentang tugas dan fungsi pria sebagai penolong persalinan. 64
18 Hasil penelitian menunjukkan bahwa 0,280 karena Tingkat pengetahuan tidak menjadi indikator yang sangat penting dalam pemilihan tenaga penolong persalinan oleh pria, karena ibu biasanya hanya pasrah dan percaya saja menerima pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan. Sedangkan tingkat pengetahuan biasanya didapatkan dari media yang tersedia di sekitar ibu selama ibu hidup atau dikarenakan ibu malas mencari informasi terbaru yang berhubungan dengan dengan proses dan tenaga penolong persalinan, tapi ibu juga tidak dapat disalahkan secara menyeluruh, hal-hal yang mungkin membuat tingkat pengetahuan ibu kurang juga dikarenakan kurangnya media informasi atau keadaan sekitar kehidupan ibu yang tidak mendukung mendapat informasi lebih tentang persalinan (Yenita, 2011). Menurut Green (1991) banyak ibu yang tidak memanfaatkan fasiltas yang tersedia di masyarakat terutama tentang persalinan. Karena masih banyak yang mengaggap nasehat dari orang terdekat yang telah pernah atau melihat persalinan sudah cukup. Ini dikarenakan kurangnya kepercayaan yang ditanamkan oleh tenaga kesehatan dalam mempromosikan 65
19 kesehatan kehamilan ibu. Kurangnya tingkat pengetahuan ibu juga akibat kurang pedulinya dan masih tradisionalnya pemikiran tokoh masyarakat atau orang yang dipercayai oleh masyarakat dalam suatu komunitas tertentu untuk membantu tenaga kesehatan dalam memberikan tingkat pengetahuan dan pelayanan kesehatan ibu hamil. Seperti halnya yang diungkapkan oleh Notoatmojdo, 2003 bahwa tingkat pengetahuan akan sesuatu adalah hasil dari tahu setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu melalui panca indera, walaupun mereka memiliki tingkat pengetahuan yang baik, sedang atau rendah tentang perawatan kehamilan, persalinan, nifas dan tenaga penolong persalinan. Banyak ibu sebenarnya bertingkat pengetahuan baik tentang persalinan, tapi karena budaya yang ada, yaitu budaya mendengarkan yang lebih tua, pernah mengalami atau berpengalaman membuat ibu cendrung hanya pasrah terhadap siapa yang akan menolong persalinannya. Seandainya ibu hamil sudah mengetahui dan mengerti kebaikan perawatan kehamilan atau siapa yang sebaiknya menolong persalinan akan timbul pemikiran yang positif. 66
20 Pemikiran ini akan menghasilkan sikap positif yaitu setuju dalam hal tersebut dan selanjutnya ibu hamil berniat untuk memeriksakan kehamilan atau melahirkan di tempat yang aman dan sehat buat ibu dan bayinya Persepsi Hasil penelitian didapatkan bahwa ibu berpersepsi positif terhadap pria sebagai penolong persalinan. Hal ini ditunjukkan oleh hasil penelitian yaitu sebesar 70% atau 31 responden berpersepsi positif cenderung lebih percaya terhadap pria sebagai penolong persalinan. Persepsi tentang risiko-risiko dan bahaya dalam persalinan memicu ibu hamil dan keluarga untuk mencari orang-orang yang memiliki tingkat pengetahuan ahli seperti dokter, bidan, dan professional kesehatan lain untuk memberikan bimbingan dan pertolongan saat melahirkan (Lupton, dalam Carlson 2009). Hal-hal menurut peneliti yang mempengaruhi persepsi ibu adalah budaya dan agama. Proses berbudaya dan beragama sangat mempengaruhi persepsi ibu dalam memilih penolong persalinan. Ini dikarenakan budaya Islam yang kuat dalam mengatur hubungan suami istri, 67
21 Jika bukan muhrimnya ibu, pria manapun dilarang untuk melihat daerah sensitif sang ibu. Tapi pada saat ini banyak ibu dan suami yang mulai terbuka pemikirannya dalam hal menolong persalinan. Jika ibu ingin ditolong dalam persalinan oleh penolong pria maka hal itu dapat dilakukan. Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Notoatmodjo (2007) bahwa tindakan individu untuk mencari pengobatan dan pencegahan penyakit akan didorong oleh keseriusan penyakit tersebut atau ancaman yang dilihat mengenai gejala dan penyakit terhadap individu atau masyarakat. Bila ibu hamil merasakan ada ancaman keselamatan terhadap dirinya dan bayinya maka ibu akan mencari petugas kesehatan untuk menolong persalinannya. Pada saat menghadapi ancaman yang dianggap serius ibu hamil dan keluarga akan cendrung melihat kepada seseorang yang dianggap ahli dan mampu untuk membantu persalinan, maka orang tersebut bisa menjadi pilihan dalam membantu persalinan. Menurut Notoatmodjo (2007), jika menghendaki suatu perilaku yang memasyarakat, maka diperlakukan adanya tingkat pengetahuan dan keyakinan/attitude yang positif tentang apa yang akan dikerjakan. 68
22 Seseorang yang memperoleh rangsangan dari luar akan timbul proses pengenalan sesuatu. Hal ini akan membangkitkan faktor kognitif (tingkat pengetahuan) dari orang tersebut. Menurut Edberg (2009) hasil dari apa yang dialami dan dipelajari akan menciptakan stimulus yang membuat munculnya suatu pola pemikiran akan suatu hal. Berdasarkan teori tersebut bahwa keyakinan atau persepsi sangat erat kaitannya dengan tingkat pengetahuan yang disosialisasikan atau disebarkan. Dibuktikan dengan hasil uji Chi Square yang didapatkan sebesar 0,895 (α >0,005). Oleh sebab itu kalau kita menginginkan seseorang mempunyai persepsi yang positif terhadap pria sebagai penolong persalinan maka diperlukan adanya komunikasi, informasi dan edukasi yang berkesinambungan seperti penyuluhan pada setiap kali posyandu. Demikian juga mengaktifkan kelas ibu dalam rangka meningkatkan tingkat pengetahuan ibu tentang perkembangan pelayanan kesehatan ibu hamil oleh pria yang telah ada saat ini dimasyarakat. Hal ini juga diperkuat dengan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mullen (1987), bahwa sekarang ini keselamatan yang terancam bukan 69
23 dipersepsikan lagi dengan terlihatnya tanda-tanda bahaya yang ada pada ibu saat hamil ataupun melahirkan, tapi saat awal kehamilan pun sudah sangat diwaspadai semua kemungkinan buruk yang akan terjadi, salah satunya dengan cara memilih tenaga persalinan yang dianggap mampu dalam menolong persalinan yang akan dihadapi. Persepsi ini juga muncul dari apa yang sudah masyarakat lihat, dengar dan alami, pada saat tenaga kesehatan yang ada dalam menangani, melayani dan berusaha untuk menyelamatkan nyawa ibu dan anak. 70
24 4.3 Kendala dalam penelitian a. Pada awal penelitian, peneliti sulit meminta ibu menjadi responden dikarenakan peneliti datang ke RS pada saat ibu beristirahat. Selain itu kendala dengan bahasa yang digunakan. Karena hampir semua ibu menggunakan bahasa jawa. b. Perbedaan gender menyebabkan 10 orang ibu menolak menjadi responden. Mereka ini yang menolak berpendidikan kurang dari 12 tahun, yaitu 3 orang berpendidikan SD, 5 orang berpendidikan SMP, dan 2 orang berpendidikan SMA. Peneliti tidak menemukan ibu yang tidak sekolah. c. Kendala budaya, cukup banyak ibu yang menaruh curiga pada peneliti. Namum setelah diberikan informasi yang lengkap, mereka bersedia menjadi responden. 71
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo. Kelurahan Tomulabutao memiliki Luas 6,41 km 2 yang berbatasan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Kondisi Geografis Kelurahan Tomulabutao berlokasi di Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo. Kelurahan Tomulabutao memiliki Luas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Lokasi Penelitian Puskesmas Mergangsan merupakan salah satu Puskesmas yang berada di Kota Yogyakarta. Puskesmas Mergangsan terletak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi ( P4K ) Pada tahun 2007 Menteri Kesehatan RI mencanangkan P4K dengan stiker yang merupakan upaya terobosan dalam percepatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu dari 8 tujuan pembangunan millenium atau MDG s (Millenium Development Goals) yang terdapat pada tujuan ke 5 yaitu
Lebih terperinciBAB 5 HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Pemberian ASI Eksklusif Di Indonesia
BAB 5 HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Pemberian ASI Eksklusif Di Indonesia Berdasarkan laporan Biro Pusat Statistik (2008), pada hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 menunjukkan
Lebih terperinciKata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI PUSKESMAS BERUNTUNG RAYA BANJARMASIN Ika Mardiatul Ulfa 1, Hariadi Widodo 2, Siti Zulaiha 2 1 AKBID Sari
Lebih terperinciDevita Zakirman Stikes Jend. A. Yani Cimahi
HUBUNGAN PARITAS DAN PENDIDIKAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG HUBUNGAN SEKSUAL PADA KEHAMILAN TRIMESTER III DI RS. KIA KOTA BANDUNG BULAN SEPTEMBER 2011 Devita Zakirman Stikes Jend. A. Yani Cimahi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap tahun 4,2 juta bayi lahir di Indonesia (Lombok. News, 2011), sedangkan angka kematian ibu sebesar 228
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap tahun 4,2 juta bayi lahir di Indonesia (Lombok News, 2011), sedangkan angka kematian ibu sebesar 228 dari 100.000 (BKKBN, 2012). Pertambahan penduduk pada tahun
Lebih terperinciFaktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Penolong Persalinan Di Desa Moyongkota Baru Kecamatan Modayag Barat
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Penolong Persalinan Di Desa Barat Amelia Donsu 1, Martha D. Korompis 2 1,2. Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado Email : donsu_amel@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : ENNY ANGGRAENY 201210201017
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN DETEKSI DININ FAKTOR RISIKO KEHAMILAN DIN WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTABARU KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2013
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN DETEKSI DININ FAKTOR RISIKO KEHAMILAN DIN WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTABARU KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2013 Tri Tunggal 1, Syamsuddin Alan 2, Hj.Chairiyah 3 ABSTRAK
Lebih terperinciBAB 5 HASIL PENELITIAN
BAB 5 HASIL PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum 5.1.1. Geografis Puskesmas Kopo merupakan Unit Pelayanan Teknis yang berlokasi di Kelurahan Kebon Lega RT 02/ RW 07 Kecamatan Bojongloa Kidul, Wilayah Tegalega,
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI PUSKESMAS PAGADEN PERIODE MARET SAMPAI JULI 2008
11 HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI PUSKESMAS PAGADEN PERIODE MARET SAMPAI JULI 2008 Novie E. Mauliku, Nurbaeti, Indrianti Windaningsih ABSTRAK Latar Belakang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) antenatal care selama
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Antenatal care (ANC) adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditentukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Manuba dalam Febyanti 2012). Tujuan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pengobatan Diabetes Mellitus 2.1.1 Tingkat pendidikan Tingkat pendidikan biasanya berhubungan erat dengan pekerjaan dan pendapatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ibu di negara ASEAN lainnya. Angka Kematian Ibu diketahui dari jumlah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu, sebagai salah satu indikator kesehatan ibu, dewasa ini masih tinggi di Indonesia dan jauh berada diatas Angka Kematian Ibu di negara ASEAN lainnya.
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014 Sri Mulyati Akademi Keperawatan Prima Jambi Korespondensi penulis
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN
37 BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran umum Laboratorium Klinik di Cilegon Pelayanan laboratorium klinik merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang diperlukan untuk menunjang upaya peningkatan
Lebih terperinciFaktor-faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Cakupan K4 di Desa Sukarame Kecamatan Sukanagara Kabupaten Cianjur Tahun
ARTIKEL PENELITIAN Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Cakupan K4 di Desa Sukarame Kecamatan Sukanagara Kabupaten Cianjur Tahun 2005-2006 Felix Kasim*, Theresia Monica Rahardjo** *SMF Ilmu Kesehatan
Lebih terperinciDETERMINAN PEMANFAATAN FASILITAS KESEHATAN OLEH IBU HAMIL
DETERMINAN PEMANFAATAN FASILITAS KESEHATAN OLEH IBU HAMIL Teungku Nih Farisni 1, 1 Fakultas Masyarakat Universitas Teuku Umar E-mail : teungkunihfarisni@utu.ac.id Abstrak Cakupan pelayanan kesehatan kunjungan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN ANTENATAL CARE TERINTEGRASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KRUENG BARONA JAYA KABUPATEN ACEH BESAR
,Jurnal Karya Tulis Ilmiah FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN ANTENATAL CARE TERINTEGRASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KRUENG BARONA JAYA KABUPATEN ACEH BESAR Fitryana. M Mahasiswi Pada STIKes
Lebih terperinciPENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN
PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN Dwi Wahyu Wulan S, SST., M.Keb Prodi Kebidanan Bangkalan Poltekkes Kemenkes Surabaya dwwulan1@gmail.com ABSTRAK Setiap jam terdapat
Lebih terperinciOleh : Aat Agustini ABSTRAK
HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL TERHADAP KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIGASONG DINAS KESEHATAN KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2014 Oleh : Aat Agustini ABSTRAK ibu yang mengalami
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Kelurahan Sendangmulyo Kecamatan Tembalang Kota Semarang memiliki
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Kelurahan Sendangmulyo Kecamatan Tembalang Kota Semarang memiliki jumlalah 36.646 jiwa. Terdapat 10.413 kepala keluarga dan terdiri dari 30 RW. Jumlah ibu hamil
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN. Lia Amalia (e-mail: lia.amalia29@gmail.com)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN Lia Amalia (e-mail: lia.amalia29@gmail.com) Jurusan Kesehatan Masyarakat FIKK Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK: Dalam upaya penurunan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI
9 BAB II TINJAUAN TEORI A. Pemilihan Penolong Persalinan Salah satu faktor yang paling mempengaruhi apa yang akan terjadi selama proses melahirkan adalah memilih penolong dalam membantu proses melahirkan
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014
HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014 Herlina 1, *Resli 2 1 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Prima
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA
PENELITIAN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA Sutarmi*, Mardiana Zakir** WHO memperkirakan resiko klematian akibat kehamilan dan persalinandi usia 15 sampai 19 tahun 2 kali
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN Tika Febriyani*, Ahmad Syahlani 1, Agus Muliyawan 2 1 STIKES Sari Mulia Banjarmasin 2 AKBID Sari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan Cross-Sectional. Deskriptif
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan Cross-Sectional. Deskriptif analitik adalah metode penelitian yang berusaha menggambarkan
Lebih terperinciGLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP PENTINGNYA PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS NAMTABUNG KEC. SELARU KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT Fasiha (Poltekkes Kemenkes Maluku) ABSTRAK Sistem
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berbeda-beda yang tentu saja sangat berpengaruh terhadap Angka Kematian Bayi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap negara di dunia memiliki konsep pemeriksaan kehamilan yang berbeda-beda yang tentu saja sangat berpengaruh terhadap Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini dalam setiap menit setiap hari, seorang ibu meninggal disebabkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Saat ini dalam setiap menit setiap hari, seorang ibu meninggal disebabkan oleh komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan dan nifas. Oleh karena itu,
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015 Oleh : Suyanti ABSTRAK Bidan sebagai salah satu tenaga kesehatan yang
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DIPUSKESMAS CAWAS
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DIPUSKESMAS CAWAS Wiwin Hindriyawati 1, Rosalina 2,Wahyuni 2 INTISARI Latar Belakang: Prevalensi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. oleh Konstitusi Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO 1948), Undang-Undang Dasar
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan adalah Hak Fundamental setiap warga. Hal ini telah ditetapkan oleh Konstitusi Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO 1948), Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28H
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Lokasi Penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Lokasi Penelitian Ambarawa terletak di Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah sekitar 30 km ke arah selatan Ungaran (Ibukota Kab. Semarang). Dalam
Lebih terperinciFAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN
Lampiran I Summary FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN 2013 Cindy Pratiwi NIM 841409080
Lebih terperinciPENELITIAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA PEMAKAIAN IUD POST PLASENTA. Risneni*, Mugiati*
PENELITIAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA PEMAKAIAN IUD POST PLASENTA Risneni*, Mugiati* Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah meluncurkan kebijakan Jaminan Persalinan (Jampersal) di tahun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. keberlangsungan bangsa, sebagai generasi penerus bangsa anak harus dipersiapkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anak merupakan potensi dan penerus untuk mewujudkan kualitas dan keberlangsungan bangsa, sebagai generasi penerus bangsa anak harus dipersiapkan sejak dini dengan
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN
PENELITIAN PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DENGAN MEMERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA SISWI SEKOLAH MENENGAH ATAS Nurhayati* Kanker payudara merupakan salah satu jenis penyakit yang mempunyai prevalensi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Yogyakarta yang berlokasi di Jl. Jayeng Prawiran No. 13 RT 019/04
digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Pakualaman Kota yang berlokasi di Jl. Jayeng Prawiran No. 13 RT 019/04 Purwokinanti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri agar pencapaian derajat kesehatan
Lebih terperinciOleh : Noviyanti, Indria Astuti, dan Siska Erniawati Stikes Jendr.A. Yani Cimahi
Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemilihan KB Hormonal Jenis Pil Dan Suntik Pada Akseptor KB Hormonal Golongan Usia Resiko Tinggi Di Puskesmas Cipageran Cimahi Utara Bulan Juli - Agustus 2010 ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Program pembangunan kesehatan di Indonesia diarahkan untuk meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program pembangunan kesehatan di Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri agar derajat kesehatan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Keberadaan Rumah Sakit Umum Daerah Prof. DR. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo adalah merupakan Rumah Sakit
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI Dian Pratitis, Kamidah Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta
Lebih terperinciVOLUME I No 3 Juli 2013 Halaman
Community Health VOLUME I No Juli 21 Halaman 229-27 Artikel Penelitian Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Bersalin Pengguna Jampersal Dengan Sikap Tentang Program Jampersal Di Unit Pelaksana Teknis Kesehatan
Lebih terperinciGAMBARAN PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS PADURESO KABUPATEN KEBUMEN Tri Puspa Kusumaningsih
GAMBARAN PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS PADURESO KABUPATEN KEBUMEN Tri Puspa Kusumaningsih PENDAHULUAN Kelas Ibu Hamil merupakan sarana belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. masa kehamilan (Prawirohardjo, 2000). Menurut Manuaba (2001), tujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ANC (Antenatal Care) 1. Pengertian ANC Antenatal care adalah perawatan yang diberikan kepada ibu selama masa kehamilan (Prawirohardjo, 2000). Menurut Manuaba (2001), Antenatal
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kabupaten Bonebolango dengan batas-batas sebagai berikut:
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum RS Toto Kabila RS Toto Kabila Kabupaten Bonebolango terletak di desa permata kecamatan tilongkabila memiliki luas tanah
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KETERATURAN ANC
Jurnal Keperawatan & Kebidanan Stikes Dian Husada Mojokerto HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KETERATURAN ANC Nuris Kushayati Program Studi Keperawatan, Akademi Keperawatan Dian Husada
Lebih terperinciFaktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Atik Purwandari, Freike Lumy, Feybe Polak Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado, Jl. R.W. Mongisidi Malalayang II Manado ABSTRAK Latar Belakang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Liyodu, Desa Batuloreng. Penelitian ini dilaksanakan kurang lebih 1 bulan yaitu
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Molopatodu Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo Propinsi Gorontalo, dengan wilayah kerja
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP KEPATUHAN PERIKSA KEHAMILAN DI PUSKESMAS 1 TOROH KABUPATEN GROBOGAN
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP KEPATUHAN PERIKSA KEHAMILAN DI PUSKESMAS 1 TOROH KABUPATEN GROBOGAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Keperawatan Disusun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang terjadi saat hamil, bersalin atau dalam 42 hari setelah persalinan dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut defenisi WHO, kematian ibu adalah kematian seorang wanita yang terjadi saat hamil, bersalin atau dalam 42 hari setelah persalinan dengan penyebab yang berhubungan
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT Helmi Fangidae a,c, Elisabeth Herwanti b, Maria Y. Bina c a Mahasiswa S-1 Prodi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan ibu hamil adalah salah satu aspek yang penting untuk diperhatikan dalam siklus kehidupan seorang perempuan karena sepanjang masa kehamilannya dapat terjadi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terpadu kepada masyarakat dalam upaya untuk mengatasi masalah kesehatan serta
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Puskesmas Tilote sebagai salah satu pelayanan dasar dan terdepan di Kecamatan Tilango memberikan pelayanan rawat jaan dan rawat
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENIMBANGAN BALITA DI POSYANDU DI DESA BARU KECAMATAN SUNGAI TENANG KABUPATEN MERANGIN TAHUN 2014
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENIMBANGAN BALITA DI POSYANDU DI DESA BARU KECAMATAN SUNGAI TENANG KABUPATEN MERANGIN TAHUN 2014 Erris 1*, lidya 2 1 Politeknik Kesehatan Jambi Jurusan Kesehatan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI IUD PADA AKSEPTOR KB DI DESA PULO ARA KECAMATAN KOTA JUANG KABUPATEN BIREUEN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI IUD PADA AKSEPTOR KB DI DESA PULO ARA KECAMATAN KOTA JUANG KABUPATEN BIREUEN Ridha Andria 1*) 1 Dosen STIKes Darussalam Lhokseumawe
Lebih terperinciSeprianus Lahal 1, Suhartatik 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar ABSTRAK
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU HAMIL MASIH MEMILIH DUKUN BERANAK DALAM MELAKUKAN BANTUAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARITAING KECAMATAN ALOR TIMUR KABUPATEN ALOR-NTT Seprianus Lahal 1, Suhartatik
Lebih terperinciBAB VI PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan pembahasan mengenai variabel independen
67 BAB VI PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan pembahasan mengenai variabel independen (penyuluhan) dan variabel dependen (kunjungan imunisasi) yang telah uji statistik. Dimana uji statistiknya menggunakan
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN Danik Dwiyanti, Erni Susilowati Akademi Kebidanan YAPPI
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kelurahan Biawu merupakan salah satu dari 20 kelurahan yang terdapat di Kecamatan Kota Selatan, yang letaknya
Lebih terperinciFAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN IBU TENTANGPIJAT BAYI DI BPS JAUNIWATI INDRAPURI KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2013
FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN IBU TENTANGPIJAT BAYI DI BPS JAUNIWATI INDRAPURI KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2013 NORA SAFRINA ABSTRAK Banyak ibu yang belum mengetahui tentang pijat bayi.
Lebih terperinciGambaran Pengetahuan Suami Tentang Pendamping Persalinan di RSUD. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin
GAMBARAN PENGETAHUAN SUAMI TENTANG PENDAMPING PERSALINAN DI RSUD H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN Mawadatur Rohmah*, Sismeri Dona 1, Dini Akbari Husna 2 1 AKBID Sari Mulia 2 AKBID Sari Mulia *Korespondensi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan Ibudan Anak (KIA)merupakan masalah kesehatan yang sangat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan Ibudan Anak (KIA)merupakan masalah kesehatan yang sangat penting dan sangat diprioritaskan di Indonesia. Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan hasil dan pembahasan penelitian tentang Hubungan Antara Faktor Kondisi Kesehatan dan Kondisi Sosial dengan Kemandirian Lanjut Usia di
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 102/ kelahiran hidup (Visi Indonesia Sehat 2015). Penyebab tingginya angka
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Angka kematian ibu di Indonesia masih tergolong tinggi yaitu 225 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2010). Angka tersebut masih jauh dari target yang diharapkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkedudukan di masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002, hlm. 215).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Suami 1. Pengertian Peran adalah perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan di masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002, hlm. 215). Peran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Hal ini dikarenakan masih tingginya angka kematian ibu dan angka
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Hal ini dikarenakan masih tingginya angka kematian ibu dan angka kematian bayi yang
Lebih terperinciHUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. H. MOCH. ANSHARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2014
HUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. H. MOCH. ANSHARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2014 Laurensia Yunita 1, Faizah Wardhina 2, Husnun Fadillah 3 1 AKBID Sari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sasaran Milenium Development Goals (MDGs) telah menunjukkan menjadi 23 per 1000 kelahiran hidup (BAPPENAS, 2010).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan Pencapaian Tujuan Milenium Indonesia Tahun 2010 ditegaskan, penurunan angka kematian ibu melahirkan (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan sasaran Milenium
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PROGRAM PREVENTION OF MOTHER TO CHILD TRANSMISSION
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PROGRAM PREVENTION OF MOTHER TO CHILD TRANSMISSION OF HIV (PMTCT) OLEH IBU HAMIL DI PUSKESMAS HALMAHERA KOTA SEMARANG Dhenok Hajeng Prihestu Leksono, Siti
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MENGENAI PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMK KESEHATAN DONOHUDAN BOYOLALI TAHUN 2016
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MENGENAI PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMK KESEHATAN DONOHUDAN BOYOLALI TAHUN 2016 Ajeng Novita Sari Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta ABSTRAK Hubungan pengetahuan
Lebih terperinciVolume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG P4K DENGAN PENGGUNAAN STIKER P4K DI DESA MIJEN KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN KUDUS Ita Rahmawati 1, dan Devi Rosita 2 INTISARI P4K dengan stiker adalah merupakan
Lebih terperinciBAB 6 HASIL PENELITIAN
BAB 6 HASIL PENELITIAN Setelah melakukan pengambilan data dengan wawancara kepada responden, selanjutnya dilakukan tahapan pengolahan data. Dari data 180 responden yang diwawancara, terdapat 6 responden
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Sebelah Timur berbatasan dengan desa Maleo. b. Sebelah Selatan berbatasan dengan desa Popayato
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Desa Bukit Tingki merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Popayato dengan luas wilayah 5.250 Ha,
Lebih terperinciHUBUNGAN PERSEPSI TENTANG PUSKESMAS DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MELAKUKAN PERAWATAN DI PUSKESMAS RAWAT INAP SRAGI I KABUPATEN PEKALONGAN
HUBUNGAN PERSEPSI TENTANG PUSKESMAS DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MELAKUKAN PERAWATAN DI PUSKESMAS RAWAT INAP SRAGI I KABUPATEN PEKALONGAN Muhammad Itsna Zaim Abstrak Pemerintah meningkatkan fungsi dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyelamatkan jiwa para ibu dan bayi baru lahir (JNPK-KR, 2012).
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. SISTEM RUJUKAN 1. Definisi Rujukan adalah suatu kondisi yang optimal dan tepat waktu ke fasilitas rujukan atau fasilitas yang memiliki sarana lebih lengkap yang diharapkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kayumerah Kecamatan Limboto
1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kayumerah Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo. Waktu pelaksanaan penelitian bulan Mei 2013. 3.2 Jenis
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN Oleh : Esti Ratnasari dan Muhammad Khadziq Abstrak
Lebih terperinciGAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG OPERASI SECTIO CAESAR
PENELITAN GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG OPERASI SECTIO CAESAR DI BKIA RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA Ilham*, Eny**, Herliana*** Akademi Keperawatan William Booth Surabaya Abstrak Sebagian
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN, MOTIVASI IBU NIFAS DAN PERAN BIDAN TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER TAHUN
GAMBARAN PENGETAHUAN, MOTIVASI IBU NIFAS DAN PERAN BIDAN TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER TAHUN 2014 1 Sondang, 2* Hardiana 1,2 STIKes Prima Jambi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Pukesmas Induk yang ada di kota semarang salah satunya yaitu
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Pukesmas Induk yang ada di kota semarang salah satunya yaitu Pukesmas Tlogosari Kulon yang mempunyai fasiltas rawat inap. Pukesmas Tlogosari Kulon
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU HAMIL DENGAN KETERATURAN ANC DI PUSKESMAS TURI KABUPATEN LAMONGAN
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU HAMIL DENGAN KETERATURAN ANC DI PUSKESMAS TURI KABUPATEN LAMONGAN Shelly Oktavia Mufida*, Virgianti**, Aripal Aris***.....ABSTRAK....... Pelayanan antenatal adalah pelayanan
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 2 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 2 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : Novi Dewi Saputri 201410104171 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK
Lebih terperinciBAB 5 HASIL PENELITIAN. n % n % Total % %
31 BAB 5 HASIL PENELITIAN 5.1 Kelengkapan Imunisasi di Jawa Barat dan Jawa Tengah Pada penelitian ini, terdapat 521 orang ibu yang memiliki anak usia 12-23 bulan yang berhasil diwawancara, terdiri dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi merupakan salah satu topik penting di bidang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kesehatan reproduksi merupakan salah satu topik penting di bidang kesehatan yang mendapat perhatian dari berbagai pihak, baik di dalam maupun luar negeri. Meluasnya
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN
PENELITIAN HUBUNGAN KEPATUHAN AKSEPTOR KB PIL DENGAN KEGAGALAN KONTRASEPSI PIL DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN Helmi Yenie* *Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang Prevalensi kegagalan KB pil di
Lebih terperinci2 nd Seminar Nasional IPTEK Terapan (SENIT) 2017 ISSN: Tegal - Indonesia, Mei 2017 ISBN:
2 nd Seminar Nasional IPTEK Terapan (SENIT) 217 ISSN: 2579-945 Tegal - Indonesia, 15-17 Mei 217 ISBN: 978-62-74355-1-3 Persepsi Ibu Hamil Tentang Kehamilan Resiko Tinggi Dengan Kepatuhan Melakukan Antenatal
Lebih terperinciBAB VI HASIL PENELITIAN
BAB VI HASIL PENELITIAN 6.. Karakteristik Responden Distribusi responden yang berpendidikan SMP yaitu 55.6% lebih besar dibandingkan dengan SMA yaitu 38.0%. Umur responden antara 20-35 tahun sebesar 46.30%
Lebih terperinciPengaruh Promosi Kesehatan Tentang HIV/AIDS Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja
Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang HIV/AIDS Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja Caecilia Takainginan 1, Ellen Pesak 2, Dionysius Sumenge 3 1.SMK Negeri I Sangkub kabupaten Bolaang Mongondow Utara 2,3,
Lebih terperinciFaktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Hiperemesis gravidarum
Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Hiperemesis gravidarum di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Sam Ratulangi Tondano Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara. Elfanny Sumai 1, Femmy Keintjem 2,
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA Oleh M. Kusumastuty 1, O. Cahyaningsih 2, D.M. Sanjaya 3 1 Dosen Prodi D-III Kebidanan STIKES
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU WANITA USIA SUBUR (WUS) DALAM PEMERIKSAAN IVA DI DUSUN POTORONO BANGUNTAPAN I KABUPATEN BANTUL
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU WANITA USIA SUBUR (WUS) DALAM PEMERIKSAAN IVA DI DUSUN POTORONO BANGUNTAPAN I KABUPATEN BANTUL NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Nurhidayah 201510104339 PROGRAM
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN K4 DI PUSKESMAS BAQA KOTA SAMARINDA TAHUN 2016
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN K4 DI PUSKESMAS BAQA KOTA SAMARINDA TAHUN 16 Artika Dewie Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur (Alamat korespondensi dewieartika@gmail.com/82446545) ABSTRAK Sebagaimana
Lebih terperinciHUBUNGAN STATUS PEKERJAANDENGAN PEMANFAATAN BUKU KIA WILAYAH KERJA PUSKESMAS BINTUHAN KABUPATEN KAUR. Oleh:
HUBUNGAN STATUS PEKERJAANDENGAN PEMANFAATAN BUKU KIA WILAYAH KERJA PUSKESMAS BINTUHAN KABUPATEN KAUR Oleh: Nuril absari Program Studi Kebidanan STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu email :Ulil_absari@yahoo.com
Lebih terperinciABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati
Hubungan Pengetahuan, Pendidikan Dan Pekerjaan Ibu Dengan Pemberian Makanan Pendamping ASI ( MP ASI ) Pada Bayi Di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado Kusmiyati, 1, Syuul Adam 2, Sandra Pakaya
Lebih terperinci