FISIP. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 2, Nomor 2: Mei 2017

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FISIP. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 2, Nomor 2: Mei 2017"

Transkripsi

1 Persepsi Pemerintah Kota Banda Aceh Terhadap Peran Pengawasan Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Aceh (Kajian Terhadap Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga dan Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh) Vina Andia Ratna, Taqwaddin Program Studi Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala ABSTRAK Ombudsman merupakan lembaga negara yang berfungsi mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik. Kehadiran Ombudsman di Aceh sangat dibutuhkan. Pemerintah Kota Banda Aceh sebagai salah satu pemerintah kota yang wajib memberikan pelayanan publik yang maksimal kepada masyarakat. Namun, kondisi pelayanan publik Kota Banda Aceh masih mengecewakan. Kota Banda Aceh menjadi daerah yang terbanyak laporan atas kasus maladministrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi Pemerintah Kota Banda Aceh terhadap peran pengawasan Ombudsman Perwakilan Aceh dan pengaruh dari pengawasan Ombudsman Perwakilan Aceh terhadap kinerja Pemerintah Kota Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data diperoleh melalui penelitian lapangan dan kepustakaan. Penelitian lapangan dilakukan melalui wawancara dengan informan, sedangkan data kepustakaan dilakukan dengan cara membaca buku, skripsi, jurnal dan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan peneltian ini. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengawasan Ombudsman menjadi aspek penting untuk menjaga fungsi pemerintahan berjalan dengan semestinya. Pengawasan dari Ombudsman membawa pengaruh yang besar dalam pemerintahan. Namun, dalam melakukan perubahan sebagaimana yang disarankan oleh Ombudsman masih belum dilakukan dengan maksimal, dibuktikan dengan banyaknya kasus yang dilaporkan Corresponding Author : finaandia@gmail.com 351 JIM Unsyiah: AGB, Vol , Mei 2017:

2 ke lembaga Ombudsman. Diharapkan Pemerintah Kota Banda Aceh dapat bekerja lebih keras dalam meningkatkan kualitas pelayanannya, sehingga masyarakat puas dalam menerima pelayanan. Kata Kunci : Persepsi, Ombudsman Perceptions of Banda Aceh Government Towards The Supervisory Role of Regional Ombudsman In Aceh (A Study to Department of Youth, Education and Sport and Health Department) ABSTRACT Ombudsman is state agency formed to supervise government offices in providing public services. The existence of Ombudsman in Aceh is very important. The government of Banda Aceh as a city government has a responsibility to provide decent public services for its society. However, it is evident that the public services in Banda Aceh are disappointing. Banda Aceh has become as a city receiving most of the complaints due to its maladministration. This study was intended to know perceptions of Banda Aceh government towards the role of Aceh regional Ombudsman and the impacts of Ombudsman's supervising on Banda Aceh goernment s performance. This was a qualitative study. The data in this study were obtained from field and literature study. The field study was done by conducting an interview to the informants, while literature study was done by reading some books, scripts, journals, laws which were relevant to this study. The results showed that the Ombudsman s supervision was significant to manage administrative function. However, Banda Aceh government did not completely follow all suggestions provided by the Ombudsman. It is expected that Banda Jurnal ilmiah mahasiswa Unsyiah, Vol Mei

3 Aceh Government works harder and improve their public services in order to ensure public satisfaction over the governance performance. Keywords : Perception, Ombudsman PENDAHULUAN Ombudsman Republik Indonesia (ORI) yang selanjutnya disebutkan Ombudsman merupakan lembaga negara yang mempunyai kewenangan dalam mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik yang diselenggarakan oleh penyelenggara negara dan pemerintahan termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Badan Hukum Milik Negara (BHMN) serta badan swasta dan perseorangan yang diberi tugas untuk menyelenggarakan pelayanan tertentu yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan Belanja daerah (APBD). (UU No. 37 Tahun 2008 tentang Ombudsman Republik Indonesia). Dalam Undang-Undang No. 37 Tahun 2008 tentang Ombudsman Republik Indonesia, ditentukan dalam menjalankan tugas dan wewenangnya dengan mendasarkan beberapa asas, yakni; kepatutan, keadilan, non-diskriminasi, tidak memihak, akuntabilitas, keseimbangan, keterbukaan dan kerahasiaan. Adapun tugas dari Ombudsman, antara lain memeriksa laporan atas dugaan maladministrasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Maladministrasi merupakan perilaku atau perbuatan melawan hukum, melampaui wewenang, dan menggunakan wewenang untuk tujuan lain dari tujuan wewenang tersebut. Permasalahan mengenai maladministrasi dapat diberantas secara efektif apabila lembaga Ombudsman mendapat laporan dari masyarakat. Ombudsman tidak memiliki kewenangan untuk menuntut maupun menjatuhkan sanksi kepada instansi yang dilaporkan namun memberikan Jurnal ilmiah mahasiswa Unsyiah, Vol Mei

4 rekomendasi terhadap instansi untuk melakukan koreksi agar pelayanan publik yang diberikan menjadi lebih baik. Rekomendasi merupakan kesimpulan, pendapat dan saran yang disusun berdasarkan hasil pemeriksaan Ombudsman. Rekomendasi diberikan kepada atasan terlapor untuk dilaksanakan dalam rangka meningkatkan mutu penyelenggaraan administrasi pemerintahan yang baik. Aceh adalah daerah provinsi yang merupakan kesatuan masyarakat hukum bersifat istimewa dan diberi kewenangan khusus dalam mengurus dan mengatur urusan pemerintahan sendiri dalam semua sektor publik dan urusan masyarakat sesuai dengan ketentuan perundang undangan dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam hal ini untuk sektor pelayanan publik di Aceh telah di atur dalam Qanun Aceh Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pelayanan Publik. Menurut Qanun Aceh No. 8 Tahun 2008 ini, Pelayanan Publik merupakan segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan sesuai dengan perundang undangan (Qanun Aceh Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Pelayanan Publik). Mengacu pada fungsi pelayanan, Pemerintah Kota Banda Aceh sebagai salah satu Pemerintah Kota wajib memberikan pelayanan publik yang maksimal kepada masyarakat. Pelayanan publik yang diberikan harus secara menyuluruh pada struktur pemerintahan baik di dinas, badan, maupun dikantor tanpa ada diskriminasi.. Dengan melihat kondisi pelayanan publik di Aceh khususnya Kota Banda Aceh masih mengecewakan. Kota Banda Aceh paling sering menjadi pihak terlapor. Menurut Kepala Ombudsman Perwakilan Aceh (Taqwaddin Husin), banyak laporan jenis maladministrasi yang dilaporkan oleh masyarakat menegaskan wajah pelayanan birokrasi di Aceh sendiri belum baik (tempo.co, 2016, di akses pada Tanggal 25 Mei 2016). Adapun yang menjadi alasan mengapa pentingnya persepsi ataupun penilaian dari Pemerintah Kota Banda Aceh terhadap Ombudsman adalah karena Jurnal ilmiah mahasiswa Unsyiah, Vol Mei

5 Ombudsman lembaga negara yang dibentuk untuk menangani kasus kasus maladministrasi yang dilakukan oleh penyelenggara pelayanan publik itu sendiri. Ombudsman juga merupakan lembaga negara satu-satunya mengawasi pelaksanaan pelayanan publik. Dalam hal ini yang menjadi tujuan penelitian dalam penulisan skripsi ini sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui persepsi pemerintah Kota Banda Aceh terhadap peran penawasan Ombudsman Perwakilan Aceh 2. Untuk men getahui pengaruh dari pengawasan yang dilakukan Ombudsman Perwakilan Aceh terhadap kinerja Pemerin tah Kota Banda Aceh. TINJAUAN PUSTAKA Adapun teori yang digunakan peneliti pada penelitian ini adalah teori persepsi dan teori peran. Persepsi menurut Ihalauw (2005: 87) menyebutkan bahwa Persepsi adalah cara orang memandang dunia ini. Dari definisi yang umum ini dapat dilihat bahwa persepsi seseorang dapat berbeda dengan persepsi orang lain, masyarakat dapat membentuk persepsi yang serupa antar warga kelompok masyarakat tertentu. Selain secara implisit sudah tampak dalam definisi tersebut, menurut Kamus Bahasa Indonesia (2005: 288) Persepsi didefinisikan sebagai tanggapan (penerimaan) langsung dari suatu atau merupakan proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya. Rahmat dan Prasetio dalam Tangkilisan (2005: 288) Persepsi merupakan pengalaman tentang objek, peristiwa, hubungan hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Semua ilmu sosial mempelajari manusia sebagai anggota kelompok. Timbulnya kelompok kelompok tersebut karena dua sifat manusia Jurnal ilmiah mahasiswa Unsyiah, Vol Mei

6 yang bertentangan satu sama lainnya disatu pihak dia ingin bekerja sama, dipihak lain dia cenderung bersaing dengan sesama manusia. Peran Menurut Soejono Soekanto peran adalah Peran (role) merupakan proses dinamis kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukannya, dapat dikatakan dia telah menjalankan suatu peran. Kedudukan dan peran tidak dapat dipisahkan karena yang satu tergantung pada yang lain dan sebaliknya (Soejono Soekanto, 2009: ). Menurut Wirutomo (1981: ) peranan yang berhubungan dengan pekerjaan, seseorang diharapkan menjalankan kewajibannya yang berhubungan dengan peranan yang dipegangnya. Peranan didefinisikan sebagai seperangkat harapan-harapan yang dikenakan individu yang menempati kedudukan sosial tertentu. METODE PENELITIAN Peneliti menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data disajikan dengan deskriptif, uratif, dan tabulatif. Teknik sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Dan untuk melengkapi informasi yang diperlukan, dilakukan juga wawancara dengan informan, informan yang peneliti maksud disini ialah orang yang memberikan keterangan berdasarkan pengetahuannya. Adapun informan utama dalam penelitian ini ialah: 1. Asisten III Pemerintah Kota Banda Aceh 2. Kepala Bagian Organisasi Pemerintah Kota Banda Aceh 3. Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh 4. Kepala Bagian Umum Dinas pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Banda Aceh 5. Koordinator Penyelesaian Laporan Ombudsman Perwakilan Aceh Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data. Adapun data yang digunakanadalah: Jurnal ilmiah mahasiswa Unsyiah, Vol Mei

7 1 Data primer yaitu data Pengumpulan data primer yaitu perolehan data melalui kegiatan peneliti langsung ke lokasi penelitian untuk mendapatkan data yang lengkap dan berkaitan dengan masalah yang diteliti. 2 Data sekunder merupakan kegiatan pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data baik berupa bahan tertulis maupun dalam bentuk gambar yang dapat digunakan untuk memperluas data yang ada. Oleh karena itu, dengan adanya gambar sesuatu yang diselidiki dapat dilihat dengan jelas Data diperoleh melalui penelitian lapangan dan kepustakaan. Penelitian lapangan dilakukan melalui wawancara dengan informan, sedangkan data kepustakaan dilakukan dengan cara membaca buku, skripsi, jurnal dan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan peneltian ini. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan dari data laporan asal daerah pelapor pada Tahun 2016, yang terbanyak berasal dari Kota Banda Aceh 148 laporan. Banyaknya pengaduan masyarakat terhadap pelayanan publik di Kota Banda Aceh ini karena letak dari kantor Ombudsman ini berada di Kota Banda Aceh dan instansi provinsi dan vertikal juga berada di Kota Banda Aceh, jadi akses dan jarak tempuh ke Ombudsman lebih dekat dan mudah dijangkau. Selain itu karena warga Kota Banda Aceh tingkat kecerdasannya lebih tinggi dan tahu akan haknya atas pelayanan publik. Kondisi ini juga menunjukan tingginya kepedulian masyarakat terhadap permasalahan yang dialami ketika mendapat pelayanan yang tidak semestinya dan kesadaran untuk mendapatkan pelayanan yang baik dan berkualitas. Selain tingkat kepedulian masyarakat, juga menunjukan kualitas pelayanan yang seharusnya Jurnal ilmiah mahasiswa Unsyiah, Vol Mei

8 mendapat perhatian untuk dilakukan upaya perbaikan dari segi sumber daya manusia, dukungan sarana prasarana, dan mekanisme atau prosedur pelayanannya. Sebagaimana dengan hasil wawancara peneliti dengan Asisten III dan Kepala Bagian Organisasi sebagai pihak dari Pemerintah Kota Banda Aceh menegaskan bahwa persepsi mereka terhadap keberadaannya Ombudsman sangat dibutuhkan, dimana masyarakat bisa memberikan pengaduan langsung maupun tertulis tanpa ada tekanan dari pihak manapun. Apalagi Ombudsman sama sekali tidak memungut biaya apapun dalam melayani masyarakat. Sesuai dengan teori yang digunakan peneliti, semua harapan harapan dari pengawasan Ombudsman merupakan aspek penting untuk menjaga fungsi pemerintahan berjalan dengan semestinya. Berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan, persepsi atau pandangan kedua instansi yaitu Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga dan Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, mereka sudah merasakan peran Ombudsman dalam pengawasan pelayanan publik. Namun nyatanya dalam melakukan perubahan sebagaimana yang disarankan oleh Ombudsman masih belum dilakukan dengan maksimal. Jika dilakukan dengan maksimal maka tidak ada lagi laporan hal yang sama dalam sebuah instansi. Hal ini karena tidak semua laporan harus diselesaikan melalui mekanisme rekomendasi. Ombudsman dituntut mengutamakan pendekatan persuasif agar penyelenggara negara dan pemerintahan mempunyai kesadaran sendiri dalam menyelesaikan laporan dugaan maladministrasi tersebut. Output yang paling banyak dihasilkan Ombudsman sebatas klarifikasi. Ketika diminta memberikan klarifikasi, instansi terlapor langsung membenahi. Lembaga Ombudsman tidak bisa berbuat lebih dari apa yang telah ditentukan undang-undang. Negara hanya memberikan kewenangan yang terbatas kepada Ombudsman yakni hanya memberikan rekomendasi. Seharusnya Ombudsman juga berwenang melakukan tindakan tegas dan kuat dalam melakukan Jurnal ilmiah mahasiswa Unsyiah, Vol Mei

9 pengawasan agar kasus kasus dugaan maladministrasi tidak terjadi berulang ulang dalam sebuah instansi. selain itu juga Ombudsman Perwakilan Aceh membawa pengaruh yang besar dalam pemerintahan. Ombudsman telah mendorong komponen-komponen pemerintah untuk fokus pada kualitas pelayanan. Keberadaan Ombudsman di Aceh sangat penting, dimana kondisi dari instansi instansi pemerintahan Kota Banda Aceh banyak melakukan penyelewengan dalam memberikan pelayanan. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga dan Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh terus melakukan perbaikan kualitas pelayanan, walaupun masih kurang sempurna. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang dikemukakan, makaa peneliti menarik kesimpulan yang berkaitan dengan peran pengawasan yang dilakukan Ombudsman Perwakilan Aceh dan pngaruh dari pengawasan yang dilakukan Ombudsman, yaitu: 1. Persepsi Pemerintah Kota Banda terhadap peran pengawasan yang dilakukan Ombudsman sangat dibutuhkan, dimana masyarakat bisa memberikan pengaduan langsung maupun tertulis tanpa ada tekanan dari pihak manapun. Apalagi Ombudsman sama sekali tidak memungut biaya apapun dalam melayani masyarakat. Pengawasan Ombudsman merupakan aspek penting untuk menjaga fungsi pemerintahan berjalan dengan semestinya. 2. Ombudsman sebagai lembaga pengawas penyelenggaraan pelayanan publik khususnya di Kota Banda Aceh ini membawa pengaruh yang sangat besar dalam pemerintahan. Ombudsman telah mendorong komponenkomponen pemerintah untuk fokus pada peningkatan kualitas pelayanan. Jurnal ilmiah mahasiswa Unsyiah, Vol Mei

10 Berdasarkan persepsi dari pengawasan yang dilakukan Ombudsman Perwakilan Aceh serta Pengaruh dari pengawasan yang dilakukan Ombudsman ini, maka saran yang dapat diberikan adalah: 1. Pemerintah Kota Banda Aceh sebagai penyelenggara pelayanan publik diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan menjamin penyediaan pelayanan publik sesuai dengan asas-asas umum pemerintahan. Pelayanan pemerintah kepada masyarakat dikatakan bermutu bila pelayanan yang diberikan memenuhi atau melebihi harapan masyarakat. 2. Sikap tidak puas menjadi sikap tidak percaya, dimana sikap ini dapat membahayakan bagi keberlangsungan pembangunan. Pemerintah Kota Banda Aceh harus bekerja lebih keras agar masyarakat puas dalam menerima pelayanan. Dan diharapkan laporan pengaduan atas kasus maladministrasi yang dilaporkan langsung oleh masyarakat atau secara tidak langsung ke Ombudsman Perwakilan Aceh ini kedepannya semakin berkurang. DAFTAR PUSTAKA 1. Buku-buku Adam dan Indra Wijaya Perilaku Organisasi. Cetakan Ketiga. Bandung: Sinar Baru. Budhi Masthuri Mengenal Ombudsman Indonesia. Jakarta: PT. Pradnya Paramita Fathoni Abdurrahmat, Organisasi dan Manjement. Cetakan Pertama, Penerbit: Rineka Cipta, Jakarta. Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta. Depdiknas. Lijan Poltak Siambela, dkk, 2006 Reformasi Pelayanan Publik, (Jakarta: PT. Bumi Aksara). Jurnal ilmiah mahasiswa Unsyiah, Vol Mei

11 Prasetijo, R dan Ihalauw, J Perilaku Konsumen. Andi Offset. Yogyakarta. Sinambela, Lijan Poltak, dkk, Reformasi Pelayanan Publik. Jakarta: Bumi Aksara. Soerjono Soekanto. 2009, Sosiologi suatu pengantar, Edisi Baru: Rajawalli Pers. Jakarta. Walgiato, Bimo Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Andi Publisher. 2. Peraturan Perundang-undangan: Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah Undang Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik Undang-Undang No. 37 Tahun 2008 tentang Ombudsman Republik Indonesia Peraturan Presiden No. 21Tahun 2011 tentang Pembentukan Susunan, dan Tata Kerja perwakilan Ombudsman Republik Indonesia Qanun Aceh Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pelayanan Publik. 3. Sumber Lain: diakses tanggal 23 Maret diakses pada tanggal 25 mei 2016 Jurnal ilmiah mahasiswa Unsyiah, Vol Mei

OMBUDSMAN RI & PENGAWASAN PELAYANAN PUBLIK

OMBUDSMAN RI & PENGAWASAN PELAYANAN PUBLIK OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA PERWAKILAN PROVINSI RIAU OMBUDSMAN RI & PENGAWASAN PELAYANAN PUBLIK Oleh : Ahmad Fitri Kepala Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Riau OMBUDSMAN RI UU No. 37 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pelayanan kepada masyarakat

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : a. bahwa pelayanan kepada

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pelayanan kepada masyarakat

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pelayanan kepada masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa..., dalam rangka mencapai tujuan negara. dalam bentuk pemberian pendidikan bagi anak-anak Indonesia yang akan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa..., dalam rangka mencapai tujuan negara. dalam bentuk pemberian pendidikan bagi anak-anak Indonesia yang akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tujuan Negara Republik Indonesia seperti yang terdapat pada pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 pada alinea ke-4 yaitu Memajukan

Lebih terperinci

JURNAL. Diajukan oleh : Anrie Wiryawan NPM : Program studi : Ilmu Hukum Program Kekhususan : Hukum Kenegaraan dan Pemerintahan

JURNAL. Diajukan oleh : Anrie Wiryawan NPM : Program studi : Ilmu Hukum Program Kekhususan : Hukum Kenegaraan dan Pemerintahan JURNAL PELAKSANAAN PENGAWASAN OMBUDSMAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TERHADAP APARATUR PEMERINTAH SEBAGAI PENYELENGGARA PELAYANAN PUBLIK DI KOTA PALANGKA RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Diajukan oleh

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1.1 Peranan Perwakilan ORI DIY dalam Menangani Laporan Masyarakat. Peranan Perwakilan Ombudsman Republik Indonesia DI.

BAB V PENUTUP. 1.1 Peranan Perwakilan ORI DIY dalam Menangani Laporan Masyarakat. Peranan Perwakilan Ombudsman Republik Indonesia DI. 127 BAB V PENUTUP 1. Kesimpulan 1.1 Peranan Perwakilan ORI DIY dalam Menangani Laporan Masyarakat Mengenai Perbuatan Maladministrasi Di Wilayah DIY dalam Rangka Pengawasan Pelayanan Publik Peranan Perwakilan

Lebih terperinci

PENGAWASAN OMBUDSMAN TERHADAP PELAYANAN PUBLIK DI KOTA SAMARINDA BAB I

PENGAWASAN OMBUDSMAN TERHADAP PELAYANAN PUBLIK DI KOTA SAMARINDA BAB I 122 PENGAWASAN OMBUDSMAN TERHADAP PELAYANAN PUBLIK DI KOTA SAMARINDA Dinny Wirawan Pratiwie S.H.,M.H Dosen Fakultas Hukum Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda ABSTRACT The case of public services in

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.571, 2015 OMBUDSMAN. Tata Kerja. Susunan Organisasi. Pecabutan. PERATURAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia. Konflik oleh beberapa aktor dijadikan sebagai salah satu cara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia. Konflik oleh beberapa aktor dijadikan sebagai salah satu cara 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konflik 1. Pengertian Konflik merupakan sesuatu yang tidak bisa terhindarkan dalam kehidupan manusia. Konflik oleh beberapa aktor dijadikan sebagai salah satu cara yang dapat

Lebih terperinci

2017, No Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

2017, No Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1035, 2017 OMBUDSMAN. Laporan. Penerimaan, Pemeriksaan, dan Penyelesaian. Pencabutan. PERATURAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENERIMAAN,

Lebih terperinci

Republik Indonesia, serta Undang-Undang No.25 tahun 2009 tentang pelayanan publik. BAB I PENDAHULUAN

Republik Indonesia, serta Undang-Undang No.25 tahun 2009 tentang pelayanan publik. BAB I PENDAHULUAN Republik Indonesia, serta Undang-Undang No.25 tahun 2009 tentang pelayanan publik. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Masalah pelayanan publik adalah masalah yang tidak dapat dipandang sebelah

Lebih terperinci

PENGADUAN MASYARAKAT SEBAGAI BENTUK PARTISIPASI DAN PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK UNTUK MEWUJUDKAN PEMERINTAHAN YANG BAIK

PENGADUAN MASYARAKAT SEBAGAI BENTUK PARTISIPASI DAN PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK UNTUK MEWUJUDKAN PEMERINTAHAN YANG BAIK PENGADUAN MASYARAKAT SEBAGAI BENTUK PARTISIPASI DAN PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK UNTUK MEWUJUDKAN PEMERINTAHAN YANG BAIK Gusti Made Triantaka Ni Made Ari Yuliartini Griadhi Program Kekhususan Hukum Pemerintahan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN, DAN TATA KERJA PERWAKILAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA DI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

Peran Ombudsman Melindungi Kepastian Usaha dan Investasi

Peran Ombudsman Melindungi Kepastian Usaha dan Investasi Peran Ombudsman Melindungi Kepastian Usaha dan Investasi 1 Laode ida Ombudsman RI Siapa Ombudsman? 2 Ombudsman merupakan lembaga negara yang bersifat mandiri dan tidak memiliki hubungan organik dengan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMENEP NOMOR : 4 TAHUN 2011 TENTANG PELAYANAN PUBLIK DI KABUPATEN SUMENEP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat : : BUPATI SUMENEP

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pelayanan kepada

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam Penjelasan Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2008 tentang. Ombudsman Republik Indonesia menerangkan bahwa Reformasi

I. PENDAHULUAN. Dalam Penjelasan Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2008 tentang. Ombudsman Republik Indonesia menerangkan bahwa Reformasi 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Penjelasan Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2008 tentang Ombudsman Republik Indonesia menerangkan bahwa Reformasi mengamanatkan perubahan kehidupan bernegara,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.604, 2010 OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA. Pengangkatan. Pemberhentian. Asisten Ombudsman. Prosedur.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.604, 2010 OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA. Pengangkatan. Pemberhentian. Asisten Ombudsman. Prosedur. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.604, 2010 OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA. Pengangkatan. Pemberhentian. Asisten Ombudsman. Prosedur. PERATURAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG SYARAT

Lebih terperinci

Analisis Prosedur Pelaksanaan Pemungutan Pajak Restoran dan Kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Tangerang

Analisis Prosedur Pelaksanaan Pemungutan Pajak Restoran dan Kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Tangerang Analisis Prosedur Pelaksanaan Pemungutan Pajak Restoran dan Kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Tangerang Nurul Octaviani Universitas Bina Nusantara, Pinang Griya Jalan Beo B.568, 021-7310267,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.584, 2015 OMBUDSMAN. Whistleblowing System. Pelanggaran. Penanganan. Pelaporan. Sistem. PERATURAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM PELAPORAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN, DAN TATA KERJA PERWAKILAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA DI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK DI KABUPATEN BELITUNG

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK DI KABUPATEN BELITUNG PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK DI KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pelayanan kepada masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara hukum sebagaimana termaktub dalam pasal

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara hukum sebagaimana termaktub dalam pasal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara hukum sebagaimana termaktub dalam pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang berbunyi Negara Indonesia

Lebih terperinci

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT, Menimbang: a. bahwa

Lebih terperinci

JURNAL PELAYANAN PUBLIK DI BIDANG PERIZINAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

JURNAL PELAYANAN PUBLIK DI BIDANG PERIZINAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA JURNAL PELAYANAN PUBLIK DI BIDANG PERIZINAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA Diajukan oleh : Haris Agus Jratama Manik NPM : 08 05 09861 Program Studi

Lebih terperinci

2017, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3874) sebagaimana telah diubah dengan deng

2017, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3874) sebagaimana telah diubah dengan deng No.1036, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA OMBUDSMAN. Sistem Pelaporan dan Penanganan Pelanggaran Internal. Pencabutan. PERATURAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM PELAPORAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kewajiban pemerintah adalah untuk menyelenggarakan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kewajiban pemerintah adalah untuk menyelenggarakan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Salah satu kewajiban pemerintah adalah untuk menyelenggarakan pelayanan pemerintahan yang baik kepada masyarakat atau publik sebagai bagian dari hak masyarakat

Lebih terperinci

PERATURAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK INSAN OMBUDSMAN KETUA OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK INSAN OMBUDSMAN KETUA OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA, 1 PERATURAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK INSAN OMBUDSMAN KETUA OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : Mengingat : a. bahwa untuk mencapai tujuan Ombudsman, para

Lebih terperinci

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN DAN NONPERIZINAN

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN DAN NONPERIZINAN QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN DAN NONPERIZINAN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH SUBHANAHU WATA`ALA WALIKOTA BANDA ACEH, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.135, 2012 OMBUDSMAN. Pembentukan. Tata Kerja. Perwakilan. PERATURAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG

Lebih terperinci

2017, No Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun

2017, No Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun No.729, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAPPENAS. Konflik Kepentingan Pencegahan dan Penanganan. PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Lebih terperinci

ANALISIS KASUS MAL ADMINISTRASI DI OMBUDSMAN RI PERWAKILAN KALIMANTAN SELATAN TAHUN Abstract

ANALISIS KASUS MAL ADMINISTRASI DI OMBUDSMAN RI PERWAKILAN KALIMANTAN SELATAN TAHUN Abstract ANALISIS KASUS MAL ADMINISTRASI DI OMBUDSMAN RI PERWAKILAN KALIMANTAN SELATAN TAHUN 0-05 Abdul Haliq ), Umar Makawi ), Normajatun ) ) ) ) FISIP, Universitas Islam Kalimantan MAAB (UNISKA) Banjarmasin Email:

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pemerintahan saat ini belum dikatakan baik atau sesuai dengan

I. PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pemerintahan saat ini belum dikatakan baik atau sesuai dengan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Penyelenggaraan pemerintahan saat ini belum dikatakan baik atau sesuai dengan tata kepemerintahan yang diinginkan oleh masyarakat. Pemerintahan yang baik

Lebih terperinci

KINERJA PELAYANAN BADAN PERTAHANAN NASIONAL

KINERJA PELAYANAN BADAN PERTAHANAN NASIONAL 243 KINERJA PELAYANAN BADAN PERTAHANAN NASIONAL Putri Vara Dina Program Magister Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau, Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Panam,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PRINSIP PELAYANAN PUBLIK DI KELURAHAN TASIKMADU BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NO 96 TAHUN 2012 TENTANG PELAYANAN PUBLIK

IMPLEMENTASI PRINSIP PELAYANAN PUBLIK DI KELURAHAN TASIKMADU BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NO 96 TAHUN 2012 TENTANG PELAYANAN PUBLIK IMPLEMENTASI PRINSIP PELAYANAN PUBLIK DI KELURAHAN TASIKMADU BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NO 96 TAHUN 2012 TENTANG PELAYANAN PUBLIK Veronika Erlin Program Studi Ilmu Administrasi Negara, FISIP, Universitas

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.603, 2010 OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA. Organisasi. Tata Kerja.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.603, 2010 OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA. Organisasi. Tata Kerja. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.603, 2010 OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN, DAN TATA KERJA PERWAKILAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA DI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

Keywords: Position, Authority, Governor, Local Government Administration

Keywords: Position, Authority, Governor, Local Government Administration 1 KEDUDUKAN DAN KEWENANGAN GUBERNUR DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH Oleh : Ni Luh Putu Arianti A.A Ariani Program Kekhususan : Hukum Pemerintahan, Fakultas Hukum Universitas Udayana Abstrak;

Lebih terperinci

BERITA NEGARA PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.59,2012 PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.02/MEN/2011 TENTANG PELAYANAN PUBLIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, LAMPIRAN II: Draft VIII Tgl.17-02-2005 Tgl.25-1-2005 RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

INTISARI TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS SE KABUPATEN MURUNG RAYA

INTISARI TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS SE KABUPATEN MURUNG RAYA INTISARI TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS SE KABUPATEN MURUNG RAYA Wahyu Adi Saputra 1 ; Yugo Susanto 2 ; Yusri Marwahati 3 Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas merupakan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. berawal dari kekaisaran romawi yang mempunyai institusi Tribunal Plebis

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. berawal dari kekaisaran romawi yang mempunyai institusi Tribunal Plebis BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN A. Sejarah Lembaga Ombudsman Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta Sejarah kata Ombudsman berarti adalah wakil/perwakilan kelompok. Ombudsman sendiri dalam dunia internasional

Lebih terperinci

REPUBLIK PRESIDEN. Menimbang: bahwa untuk Ombudsman. Mengingat: Nomor. Nomor. Republik Indonesia. Indonesia. Lembaran Negara Republik

REPUBLIK PRESIDEN. Menimbang: bahwa untuk Ombudsman. Mengingat: Nomor. Nomor. Republik Indonesia. Indonesia. Lembaran Negara Republik www.bpkp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN, DAN TATA KERJA PERWAKILAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA DI DAERAH DENGANN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan penyelesaian yang komprehensif. Hipotesis seperti itu secara kualitatif

BAB I PENDAHULUAN. dan penyelesaian yang komprehensif. Hipotesis seperti itu secara kualitatif BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan publik yang menjadi fokus studi disiplin ilmu Administrasi Negara di Indonesia, masih menjadi persoalan yang perlu memperoleh perhatian dan penyelesaian yang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN, PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang baik dan

Lebih terperinci

Anisa Nurchassana Utomo, Denny Perdana Seputri dan Nesya Artia Melly FH UNS Surakarta ABSTRACT

Anisa Nurchassana Utomo, Denny Perdana Seputri dan Nesya Artia Melly   FH UNS Surakarta ABSTRACT IMPLEMENTASI PERAN DAN WEWENANG OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA PERWAKILAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM PENEGAKAN HUKUM DI WILAYAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Anisa Nurchassana Utomo, Denny Perdana Seputri

Lebih terperinci

A. PENGANTAR Sekolah merupakan salah satu instansi tempat perwujudan cita-cita bangsa dalam rangka mencerdaskan anak bangsa sesuai amanat UUD 1945.

A. PENGANTAR Sekolah merupakan salah satu instansi tempat perwujudan cita-cita bangsa dalam rangka mencerdaskan anak bangsa sesuai amanat UUD 1945. 1 A. PENGANTAR Sekolah merupakan salah satu instansi tempat perwujudan cita-cita bangsa dalam rangka mencerdaskan anak bangsa sesuai amanat UUD 1945. Oleh karena itu dengan cara apapun dan jalan bagaimanapun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tujuan yang tidak jelas dan samar-samar, karena outputnya tidak seluruhnya dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. tujuan yang tidak jelas dan samar-samar, karena outputnya tidak seluruhnya dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan organisasi publik mempengaruhi misi, strategi, dan program yang akan dilaksanakan. Masalah yang dihadapi sektor publik dalam hal ini adalah tujuan yang

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 064 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 064 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 064 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BUPATI ACEH JAYA PERATURAN BUPATI ACEH JAYA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

BUPATI ACEH JAYA PERATURAN BUPATI ACEH JAYA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH JAYA PERATURAN BUPATI ACEH JAYA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH JAYA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pemenuhan

Lebih terperinci

Dr. S.F. Marbun, SH, M.Hum. HUKUM ADMINISTRASI NEGARAII

Dr. S.F. Marbun, SH, M.Hum. HUKUM ADMINISTRASI NEGARAII Dr. S.F. Marbun, SH, M.Hum., -- HUKUM ADMINISTRASI NEGARAII S.F. Marbun - xi HALAMAN JUDUL... KATA PENGANTAR.... DAFTARISI... vi ix G. Standar Pelayanan Publikdan Maklumat Pelayanan 21 H. Hak dan Kewajiban

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG

Lebih terperinci

Ade Rian Riwandy. Keywords: Demokrasi, Informasi Publik

Ade Rian Riwandy. Keywords: Demokrasi, Informasi Publik MEMBANGUN DEMOKRATISASI MELALUI KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK : STUDI TERHADAP PERAN KOMISI INFORMASI PUBLIK (KIP) DALAM PELAKSANAAN KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUP INSTITUSI PEMERINTAH DAERAH KALIMANTAN

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Gambaran Umum Lembaga Ombudsman RI 1. Sejarah Lembaga Ombudsman Ombudsman pertama kali dikenal di Negara Swedia. Istilah Ombudsman berasal dari bahasa Swedia yang berarti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia pada dasarnya membutuhkan pelayanan bahkan dapat dikatakan pelayanan tidak

BAB I PENDAHULUAN. Manusia pada dasarnya membutuhkan pelayanan bahkan dapat dikatakan pelayanan tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia pada dasarnya membutuhkan pelayanan bahkan dapat dikatakan pelayanan tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Dalam kehidupan bernegara, setiap masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wajar, yang mana pada pemerintahan modern pada hakekatnya mengutamakan

BAB I PENDAHULUAN. wajar, yang mana pada pemerintahan modern pada hakekatnya mengutamakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemerintahan dibentuk dengan tujuan utamanya adalah untuk menjaga suatu sistem ketertiban yang didalamnya masyarakat dapat menjalani kehidupan secara wajar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Maladministrasi banyak terjadi di berbagai instansi pemerintah di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Maladministrasi banyak terjadi di berbagai instansi pemerintah di Indonesia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Maladministrasi banyak terjadi di berbagai instansi pemerintah di Indonesia. Hal ini membuat masyarakat sebagai pengakses maupun pengguna layanan publik semakin

Lebih terperinci

PERANAN LEMBAGA PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PENJUALAN OBAT-OBATAN MELALUI INTERNET

PERANAN LEMBAGA PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PENJUALAN OBAT-OBATAN MELALUI INTERNET PERANAN LEMBAGA PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PENJUALAN OBAT-OBATAN MELALUI INTERNET Oleh : Gst. Ngurah Arya Dharma Susila Ni Nyoman Sukerti Bagian Hukum Bisnis, Fakultas Hukum,Universitas Udayana ABSTRACT

Lebih terperinci

ABSTRACT. vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT This research was conducted at the Department of Local Revenue Cimahi which is an element in the field of implementation of the Local Government fund raising to finance regional development whose

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pelayanan kepada masyarakat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perhatian dunia sejak perang dunia kedua berakhir. Di Indonesia sendiri fenomena

I. PENDAHULUAN. perhatian dunia sejak perang dunia kedua berakhir. Di Indonesia sendiri fenomena 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tindak pidana yang menjadi permasalahan seluruh bangsa di dunia ini adalah korupsi. Korupsi sudah ada di masyarakat sejak lama, tetapi baru menarik perhatian

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG PELAYANAN PUBLIK DI KEMENTERIAN

Lebih terperinci

RINGKASAN UU 25/2009 tentang PELAYANAN PUBLIK

RINGKASAN UU 25/2009 tentang PELAYANAN PUBLIK BAB 1: KETENTUAN UMUM 1 RINGKASAN UU 25/2009 tentang PELAYANAN PUBLIK Pasal 1 : Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan

Lebih terperinci

Analisis Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Inspektorat dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di Kota Baubau

Analisis Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Inspektorat dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di Kota Baubau Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan Volume 5, Nomor 1, Januari 2012 (21-26) ISSN 1979-5645 Analisis Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Inspektorat dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di Kota Baubau Ivan

Lebih terperinci

KINERJA PEGAWAI DALAM PELAYANAN PUBLIK DI UPTD LABORATORIUM DAN PERALATAN DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KOTA SAMARINDA

KINERJA PEGAWAI DALAM PELAYANAN PUBLIK DI UPTD LABORATORIUM DAN PERALATAN DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KOTA SAMARINDA ejournal Administrative Reform, 2014, 2 (1):934-945 ISSN 2338-7637, ar.mian.fisip-unmul.ac.id Copyright 2014 KINERJA PEGAWAI DALAM PELAYANAN PUBLIK DI UPTD LABORATORIUM DAN PERALATAN DINAS BINA MARGA DAN

Lebih terperinci

Lisa Junia ( ) Kata Kunci: Transaksi Elektronik Perbankan, Tanggung Jawab Bank, dan Perlindungan Nasabah

Lisa Junia ( ) Kata Kunci: Transaksi Elektronik Perbankan, Tanggung Jawab Bank, dan Perlindungan Nasabah ABSTRAK PERTANGGUNGJAWABAN BANK ATAS PENDEBITAN DANA REKENING NASABAH SECARA ELEKTRONIK AKIBAT KESALAHAN SISTEM BANK DAN PERLINDUNGAN NASABAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 1998 TENTANG PERBANKAN

Lebih terperinci

PENDAPAT AKHIR FRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA

PENDAPAT AKHIR FRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA PENDAPAT AKHIR FRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA Disampaikan dalam Rapat Paripurna DPR RI, Selasa 9 September 2008 Oleh juru bicara Fraksi

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka 87 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa pelayanan publik bidang kependudukan dan catatan sipil pada pemerintah

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PAJAK DAERAH DI PROVINSI DKI JAKARTA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2009 TENTANG PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TESIS

IMPLEMENTASI PAJAK DAERAH DI PROVINSI DKI JAKARTA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2009 TENTANG PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TESIS IMPLEMENTASI PAJAK DAERAH DI PROVINSI DKI JAKARTA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2009 TENTANG PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2005

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2005 No.4, 2005 LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2005 PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG TRANSPARANSI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN PROVINSI KALIMANTAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 32 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 78 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 32 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 78 TAHUN 2012 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 32 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 78 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BOGOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pegawai/petugas untuk memenuhi kepentingan umum atau kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. pegawai/petugas untuk memenuhi kepentingan umum atau kepentingan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Salah satu tugas pemerintah yang terpenting adalah memberikan pelayanan umum kepada masyarakat sebaik mungkin, namun tak jarang pula khususnya di indonesia dalam kenyataanya

Lebih terperinci

Dalam Acara Deklarasi Pembangunan Zona Integritas. Menuju Wilayah Bebas Korupsi

Dalam Acara Deklarasi Pembangunan Zona Integritas. Menuju Wilayah Bebas Korupsi SAMBUTAN KETUA OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA Danang Girindrawardana Dalam Acara Deklarasi Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi Yth. Bapak Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan RB

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Reformasi mengamanatkan perubahan kehidupan bernegara,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Reformasi mengamanatkan perubahan kehidupan bernegara, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Reformasi mengamanatkan perubahan kehidupan bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat yang didasarkan pada penyelenggaraan negara dan pemerintahan yang demokratis

Lebih terperinci

Maret 2018 PELAYANAN PUBLIK PERPUSTAKAAN UMUM : BAGAIMANA PERKEMBANGANNYA

Maret 2018 PELAYANAN PUBLIK PERPUSTAKAAN UMUM : BAGAIMANA PERKEMBANGANNYA Maret 2018 PELAYANAN PUBLIK PERPUSTAKAAN UMUM : BAGAIMANA PERKEMBANGANNYA Tupoksi Ombudsman RI Pengawas terhadap pelayanan publik yang dilakukan oleh seluruh Kementerian, Lembaga, BUMN/D serta Pemerintah

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha

Universitas Kristen Maranatha TINJAUAN YURIDIS ATAS TANGGUNG JAWAB RUMAH SAKIT DALAM MELAYANI PASIEN BPJS KESEHATAN DIHUBUNGKAN DENGAN KETERSEDIAAN DANA YANG DIBERIKAN OLEH PEMERINTAH DALAM PENANGANAN PASIEN BPJS DITINJAU DARI UNDANG-

Lebih terperinci

Oleh Kadek Apsariani I Ketut Artadi Bagian Hukum Pemerintahan Fakultas Hukum Universitas Udayana

Oleh Kadek Apsariani I Ketut Artadi Bagian Hukum Pemerintahan Fakultas Hukum Universitas Udayana PELAYANAN PUBLIK MELALUI SIMTANAS (SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERTANAHAN NASIONAL) BERBASIS SHORT MESSAGE SERVICE (SMS) PADA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN BADUNG Oleh Kadek Apsariani I Ketut Artadi Bagian

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LD 42 2008 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI KECAMATAN DAN KELURAHAN KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Inspektorat Daerah Di Kota Manado. T. A. M. Ronny Gosal

Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Inspektorat Daerah Di Kota Manado. T. A. M. Ronny Gosal Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Inspektorat Daerah Di Kota Manado T. A. M. Ronny Gosal Abstracts: The purpose of this study to determine the implementation of the regional inspectorate functions of supervision

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH GRATIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PADA INSTALASI RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PARU JEMBER

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PADA INSTALASI RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PARU JEMBER INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PADA INSTALASI RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PARU JEMBER COMMUNITY SATISFACTION INDEX IN OUTPATIENT INSTALLATION PULMONARY HOSPITAL JEMBER SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN PUBLIK DI KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.738, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKOPOLHUKAM. Benturan Kepentingan. Penanganan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN

Lebih terperinci

KUALITAS PELAYANAN PEMBUATAN AKTA KELAHIRAN ANAK DI LUAR NIKAH PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA SURABAYA

KUALITAS PELAYANAN PEMBUATAN AKTA KELAHIRAN ANAK DI LUAR NIKAH PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA SURABAYA KUALITAS PELAYANAN PEMBUATAN AKTA KELAHIRAN ANAK DI LUAR NIKAH PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA SURABAYA Oleh : Agustin Triyansari 1 dan Teguh Santoso 2 Abstrak Salah satu bentuk pelayanan

Lebih terperinci

ABSTRACT FUNCTION CONTROLLER IN REGIONAL INTERNAL CONTROL BUDGET INCOME (Case Study In Cimahi Regional Revenue Agency)

ABSTRACT FUNCTION CONTROLLER IN REGIONAL INTERNAL CONTROL BUDGET INCOME (Case Study In Cimahi Regional Revenue Agency) ABSTRACT FUNCTION CONTROLLER IN REGIONAL INTERNAL CONTROL BUDGET INCOME (Case Study In Cimahi Regional Revenue Agency) Budget is very important in a government. Thus, the budget must be properly and effectively

Lebih terperinci

: BRIGGIE PETRONELLA ANGRAINIE

: BRIGGIE PETRONELLA ANGRAINIE NAMA NIM FAKULTAS PRODI/BAGIAN E-MAIL : BRIGGIE PETRONELLA ANGRAINIE : A31104018 : EKONOMI DAN BISNIS : AKUNTANSI : g.4bjad@gmail.com ABSTRAKSI BRIGGIE PETRONELLA ANGRAINIE. A31104018. PENGARUH PERFORMANCE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan yang mendasar dalam penyelenggaraan sistem Pemerintahan. Pada

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan yang mendasar dalam penyelenggaraan sistem Pemerintahan. Pada 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerapan sistem Pemerintahan desentralisasi di Negara Indonesia, melahirkan banyak perubahan yang mendasar dalam penyelenggaraan sistem Pemerintahan. Pada era ini

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN WAJIB PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SAMARINDA : YUDIANTO

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN WAJIB PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SAMARINDA : YUDIANTO PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN WAJIB PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SAMARINDA Oleh : YUDIANTO Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen yudianto@untag-smd.ac.id ABSTRACT The

Lebih terperinci

MEKANISME DAN KETENTUAN PEMBAYARAN GANTI RUGI DALAM PELAYANAN PUBLIK

MEKANISME DAN KETENTUAN PEMBAYARAN GANTI RUGI DALAM PELAYANAN PUBLIK KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI KONSEP RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN TENTANG MEKANISME DAN KETENTUAN PEMBAYARAN GANTI RUGI DALAM PELAYANAN PUBLIK OLEH Deputi Bidang Pelayanan

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PEMBEBASAN BIAYA PENDIDIKAN DASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PEMBEBASAN BIAYA PENDIDIKAN DASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PEMBEBASAN BIAYA PENDIDIKAN DASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, Menimbang : a. bahwa sebagai amanat Undang-Undang

Lebih terperinci

PERSEPSI BIROKRASI DAN PEMANGKU KEPENTINGAN TERHADAP TRANSPARANSI ANGGARAN DI PEMERINTAH KABUPATEN BATANG. Oleh : Sapto Setyo Nugroho ( )

PERSEPSI BIROKRASI DAN PEMANGKU KEPENTINGAN TERHADAP TRANSPARANSI ANGGARAN DI PEMERINTAH KABUPATEN BATANG. Oleh : Sapto Setyo Nugroho ( ) PERSEPSI BIROKRASI DAN PEMANGKU KEPENTINGAN TERHADAP TRANSPARANSI ANGGARAN DI PEMERINTAH KABUPATEN BATANG Oleh : Sapto Setyo Nugroho (14010113130113) Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial

Lebih terperinci

Evektifitas Pelaksanaan Tugas Pengawas dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan pada Sekolah Dasar Lingkungan UPTD Suku I Disdikpora Kota Banda Aceh

Evektifitas Pelaksanaan Tugas Pengawas dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan pada Sekolah Dasar Lingkungan UPTD Suku I Disdikpora Kota Banda Aceh Evektifitas Pelaksanaan Tugas Pengawas dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan pada Sekolah Dasar Lingkungan UPTD Suku I Disdikpora Kota Banda Aceh 1* Maisyarah S, 2 Nasir Usman, 1 Niswanto 1 Prodi Magister

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN, PEMBERHENTIAN, DAN PENGGANTIAN ANTAR WAKTU BADAN PENGAWAS

Lebih terperinci

Implementasi Pembangunan Jalan Lingkungan Masyarakat Dalam Peningkatan Pelayanan Publik Pada Dinas Cipta Karya Dan Tata Kota Samarinda

Implementasi Pembangunan Jalan Lingkungan Masyarakat Dalam Peningkatan Pelayanan Publik Pada Dinas Cipta Karya Dan Tata Kota Samarinda Implementasi Pembangunan Jalan Lingkungan Masyarakat Dalam Peningkatan Pelayanan Publik Pada Dinas Cipta Karya Dan Tata Kota Samarinda Eddy Djunaidi Alumni Mahasiswa Program Magister Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 34 TAHUN : 2008 SERI : E PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG PELAYANAN PUBLIK PADA PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

Keywords: Internal Audit, Quality Public Services.

Keywords: Internal Audit, Quality Public Services. ABSTRACT The quality of public services provided by companies should be increased from time to time. To improve the quality of service required a competent person to see anything that is not in accordance

Lebih terperinci