MASDIWATI MINATI PUTRI DOSEN PEMBIMBING : Ir. SOEKIBAT ROEDY SOESANTO Ir. ABDULLAH HIDAYAT, M.T.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MASDIWATI MINATI PUTRI DOSEN PEMBIMBING : Ir. SOEKIBAT ROEDY SOESANTO Ir. ABDULLAH HIDAYAT, M.T."

Transkripsi

1 PEMANFAATAN GOT MIRING SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (STUDI KASUS PADA GOT MIRING SALURAN IRIGASI BIK 21, DAERAH IRIGASI KEDUNG KANDANG, MALANG MASDIWATI MINATI PUTRI DOSEN PEMBIMBING : Ir. SOEKIBAT ROEDY SOESANTO Ir. ABDULLAH HIDAYAT, M.T. JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010

2 PENDAHULUAN

3 LATAR BELAKANG Kebutuhan energi terus meningkat dari waktu ke waktu Sumber energi yang berasal dari fosil terus menipis Diperlukan suatu sumber energi alternatif yang renewable

4 PERUMUSAN PERMASALAHAN Berapa debit yang dapat digunakan untuk pemakaian PLTMH? Bagaimana disain bangunan pembangkit yang bisa diterapkan? Berapa daya listrik dapat dihasilkan dari pemanfaatan got miring tersebut? Bagaimana analisa ekonomi dari pembangunan PLTMH ini?

5 TUJUAN Mengetahui debit yang dapat digunakan untuk PLTMH Mendapatkan desain bangunan pembangkit yang sesuai untuk PLTMH Mengetahui besarnya daya listrik yang dihasilkan dari pemanfaatan got miring BIK 21 Mengetahui besarnya tarif harga satuan listrik dari pembangunan PLTMH pada got miring BIK 21 (harga per kwh listrik yang dihasilkan)

6 BATASAN MASALAH (lanjutan) Cakupan masalah yang akan dibahas adalah: Analisa kemampuan air untuk PLTMH Perhitungan daya energi listrik yang dihasilkan Desain bangunan pembangkit Analisa ekonomi Desain power house, detail perhitungan bangunan sipil, desain spesifikasi turbin, tidak diikutsertakan dalam pembahasan.

7 METODOLOGI

8 BAGAN ALIR METODOLOGI START Survey Pendahuluan Studi Pustaka Pengumpulan Data: 1. Data Debit 2. Data Sedimentasi 3. Kondisi Exsiting Analisa dan Perhitungan Analisa debit andalan Perencanaan kemampuan tenaga air Perencanaan bangunan pembangkit Perhitungan head losses maks. 10% No Yes Perhitungan energi listrik Analisa ekonomi Kesimpulan dan saran STOP

9 HASIL ANALISA

10 DATA DEBIT 10 TAHUN Tahun Debit (liter/dt) 10 hari JAN I II III FEB I II III MAR I II III APR I II III MEI I II III JUN I II III JUL I II III AGUST I II III SEPT I II III OKT I II III NOP I II III DES I II III

11 ANALISA DEBIT ANDALAN 1. Mengurutkan data dari terkecil sampai terbesar 2. Menghitung jumlah data yaitu sebesar n Menentukan jumlah/banyaknya kelas data yang diperlukan (k) k1+3,3logn k 1+ 3,3 log 363 9, Menentukan rentangan/wilayah data (R) R Data tertinggi Data terendah R Mencari lebar interval kelas (C) C R/k 950/9,523 99, Merangking data debit dari terbesar sampai dengan terkecil dan menghitung frekuensi dan mencari probabilitasnya No Interval Kelas Titik Tengah Frekuensi Frekuensi Kumulatif % ,1-454,1 404, ,063, ,2-554,2 504, ,107, ,3-654,3 604, ,820, ,4-754,4 704, ,085, ,5-854,5 804, , ,6-954,6 904, ,404, ,7-1054,7 1004, , ,8-1154,8 1104, ,754, ,9-1254,9 1204, ,101,928 Σ total 363

12 Debit andalan 80% 458,5206 liter/detik. Q min 20% x 458, ,704 liter/detik

13 PERENCANAAN KEMAMPUAN TENAGA AIR H bruto +350 (+342,5) 7,5m Diperkirakan: H losses 10% x H bruto 10% x 7,5 0,75 m Sehingga tinggi jatuh efektif diperkirakan sebesar: H eff H Bruto H losses H eff 7,5 0,75 H eff 6,75 m Daya yang dihasilkan: P P P 30,33 kw Sehingga daya yang terpasang diperkirakan sebesar: P P x η P P x ηt x ηg x ηtr P 30,33 x 0,76 x 0,89 x 0,95 P 19,489 kw

14 PERENCANAAN SALURAN PENGARAH Direncanakan : Saluran terbuka berbentuk persegi dari pasangan beton Q 0,458 m 3 /dt v saluran 0,5 m/dt N 0,022 H 0,42 m maka: Q A v 0,458 A x 0,5 A 0,916 m 2 sehingga: A 0,916 b x h 0,916 b x 0,42 0,916 b 2,2 m P 2h + b (2 x 0,42) + 2,2 3,04 m maka: v 0,5 0,02447 S 0,0006 Parameter Notasi Nilai Satuan Debit rencana Q 0,458 m 3 /dt Panjang L m Lebar saluran B 2,2 m Tinggi basah h 0,42 m Keliling basah P 3,04 m Luas penampang basah A 0,916 m 2 Jari-jari basah R 0,301 m Kemiringan dasar S 0, Koefesien manning n 0,022 - Kecepatan v 0,5 m/dt Tinggi jagaan w 0,20 m Konstruksi Saluran persegi dengan pasangan beton

15 PERENCANAAN BANGUNAN UKUR Data data saluran: Q m 3 /dt b 2.2 m h 0.42 m n S Alat Ukur Drempel : Q h m 0.25 m UntukQ min m 3 /dt Alat Ukur Drempel : Q h m atau h 16,6 cm > 5 cm (memenuhi) Ternyata alat ukur drempel masih mampu mengukur debit bila Q min 0,254 m 3 /dt. Panjang Alat Ukur Drempel sehingga, m L 1.95 H 1 max L 1.95 x L 0.5 m 50 cm r 0.2 H 1 max r 0.2 x r 0.05 m 5 cm

16 Perencanaan Bak Pengendap Sedimen Direncanakan sedimen maksimum 0,2 mm Maka: v cr v cr 44 v cr 19,67 cm/dt 0,197 m/dt v saluran 0,273 m/dt 0,273 m/dt > v cr 0,197 m/dt à perlu bak pengendap

17 Perencanaan Bak Pengendap Sedimen Direncanakan ukuran bak pengendap sedimen berdasarkan: Q andalan 0,458 m 3 /dt Diameter butir 0,2 mm Tinggi air dalam bak (h) 1 m Kecepatan di bak pengendap (vn) harus dibawah kecepatan kritis, diambil 0,18 m/dt maka: Panjang bak pengendap (L) 9,06 m 9 m Lebar bak pengendap (B) 2,544 m 2,6 m Kemiringan energi: Luas penampang (A) h x b 1 x 2,6 2,6 m Keliling penampang basah (P) b + 2h 2,6 + (2 x 1) 4,6 m R A/P 0,565 Kemiringan bak pengendap (i n ) 0,000034

18 Perencanaan Kantong Pasir Direncanakan : kecepatan aliran untuk pembilasan diambil 1,5 m/dt. Debit (Qs) 0,458 m 3 /dt Luas permukaan (As) 0,31 m2 Lebar dasar (b s )1m maka: As bs x hs 0,31 1 x hs hs 0,31 m Rs n 0,022 is

19 Perencanaan Periode Pengurasan Hasil analisa suspended load Tanggal Debit (m 3 /dt) 27/04/2010 0,435 3/5/2010 0,462 8/5/2010 0,540 Posisi Konsentras i sedimen (mg/l) Berdasarkan hasil analisa sedimen diatas, maka volume sedimen pada saat debit andalan, 0,458 m 3 /dt, diperkirakan mendekati dengan volume sedimen pada saat debit 0,462 m 3 /dt yaitu sebesar 0,806 m 3 /hari atau 24,18 m 3 /bulan. volume kantong pasir adalah: periode pengurasan adalah : Volume sedimen (m 3 /hari) Tepi1 19,7 0,740 Tengah 12,7 0,477 Tepi1 20,2 0,806 Tengah 11,6 0,463 Tepi2 19,5 0,778 Tepi1 35,6 1,661 Tengah 30,3 1,414 Tepi2 43,5 2,030 6 hari sekali

20 Perencanaan Diameter Pipa Pesat v 0,125 (2 x 9,81 x 6,75) 0,5 v 1,44 m/dt Maka: 0,6363 m Besar diameter pipa baja direncanakan sesuai dengan diameter yang tersedia di pasaran, Sehingga diameter yang diambil adalah 25 inchi atau sebesar 0,635 meter.

21 Perencanaan Tebal Pipa Pesat Dalam penentan tebal pipa pesat diperhitungkan gaya akibat tekanan air dalam pipa yang arahnya tegak lurus aliran air, Perhitungan gaya tekan air: Po γ x H eff Po 1000 x 6,75 Po 6750 kg/m Sehingga tebal pipa pesat adalah: δ 0, m 0,0992 mm syarat minimum tebal pipa : Sampai dengan diameter 0,8 m 5 mm Sampai dengan diameter 1,5 m 6 mm Sampai dengan diameter 2,0 m 7 mm Sehingga diambil ketebalan pipa minimum (δ) 5 mm Dan tebal pipa harus ditambah sekitar 1 3 mm untuk cadangan karena karat pada pipa, sehingga dengan penambahan penebalan pipa 1 mm, tebal pipa rencana (δ) adalah: δ mm

22 Perencanaan Perletakan Pipa Pesat Pipa pesat yang digunakan dalam PLTMH ini sesuai dengan spesifikasi yang dijual di pasaran. Dengan spesifikasi sebagai berikut: Diameter 25 atau 0,635 m panjang 1 pipa (L) 6,5 m Untuk menyatukan antar pipa pesat pada tiap ujungnya akan disambung dengan sambungan las dan perletakan pipa pesat direncanakan setiap 13 m.

23 Kontrol Lendutan pada Pipa Pesat 1. Saat Pipa kosong a Pembebanan Berat sendiri(gs) 0,25 x π{(d+2δ)² - D²} x γ baja 0,25xπ{(0,635+2,0,006)²-0,635²}x ,85 kg/m b. Kontrol Lendutan Gs 94,85 kg/m Modulus elastisitas (E) 2,1, 10 6 kg/cm 2 Momen inersia (I) 30579,653 cm 3 Lendutan yang terjadi (Δ) 2,5 x 10-5 cm Lendutan ijin (Δ ijin ) 3,61 cm

24 Kontrol Lendutan pada Pipa Pesat Saat Pipa kosong a Pembebanan Berat sendiri(gs) b. Kontrol Lendutan Gs 94,85 kg/m Modulus elastisitas (E) 2,1, 10 6 kg/cm 2 Momen inersia (I) 30579,653 cm 3 Lendutan yang terjadi (Δ) 2,5 x 10-5 cm Lendutan ijin (Δ ijin ) 0,25 x π{(d+2δ)² - D²} x γ baja 0,25xπ{(0,635+2,0,006)²-0,635²}x ,85 kg/m 3,61 cm

25 Kontrol Lendutan pada Pipa Pesat Saat Pipa penuh air a Pembebanan Berat sendiri(gs) Berat air (Gw) b. Kontrol Lendutan Gs 94,85 kg/m Modulus elastisitas (E) 2,1, 10 6 kg/cm 2 Momen inersia (I) 30579,653 cm 3 Lendutan yang terjadi (Δ) 0,25 x π{(d+2δ)² - D²} x γ baja 0,25xπ{(0,635+2,0,006)²-0,635²}x ,85 kg/m 0,25x π x D² x γ w 0,25x π x 0,635² x ,692 kg/m 2,5 x 10-5 cm Lendutan ijin (Δ ijin ) 3,61 cm

26 Tegangan yang terjadi pada Pipa Pesat Tegangan Pada Perletakan Pada perletakan akan terjadi momen maksimum yang terjadi karena berat dari pipa dan air sepanjang jarak dari perletakan. momen maksimum yang terjadi adalah: M ,164 kgm Momen perlawanan yang terjadi : S à 0, m 3 kg/m 2 ok!

27 Tegangan yang terjadi pada Pipa Pesat Tegangan Karena Perubahan temperatur kg/cm 2..ok!

28 Tegangan yang terjadi pada Pipa Pesat Tegangan Karena Perubahan temperatur kg/cm 2..ok! Dimana : E Modulus elastis baja (2,1, 10 6 kg/cm 2 ) λ 1,2, 10-5 / C t perubahan temperatur (dianggap suhu kamar 25 C)

29 Tegangan yang terjadi pada Pipa Pesat Tegangan Pergeseran pipa dan perletakan Gaya geser pada perletakan -205,74 kg Luas tebal pipa 0,0121 m 2 Titik tangkap gaya geser 0, m Sehingga tegangan yang terjadi adalah :

30 Tegangan yang terjadi pada Pipa Pesat Berat pipa kosong Dimana : Gs Berat pipa per meter (kg/m) δ Tebal pipa (m) D Diameter pipa (m) (betha) Sudut kemiringan

31 Tegangan yang terjadi pada Pipa Pesat Expansion Joint Dimana : f Faktor koefisien e Lebar packing Pa Tekanan air γ w, H eff (kg/m 2 ) δ Tebal pipa (m)

32 Tegangan yang terjadi pada Pipa Pesat Gaya tekan pada pipa sambungan Dimana : Pa Tekanan air γ w, H eff (kg/m 2 ) δ (bruto) 2 δ (netto) (m) Tebal pipa (m) δ (netto)

33 Perencanaan Bak Penenang bak penenang harus memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. Dasar pipa pesat berada di atas permukaan sedimen yang direncanakan, dalam Pedoman Teknis Standardisasi Peralatan dan Komponen PLTMH yang dikeluarkan oleh Direktorat Jendral Listrik dan Pemanfaatan Energi,ESDM, disebutkan bahwa penstock harus terendam air dalam kedalaman minimum 2 kali diameter. 2. Menurut O.F Patty, pipa pesat harus berada di 3. Menurut laporan dari Nippon, pipa pesat ditempatkan pada jarak minimum (Minimum Operation Level) 2,5 D (diameter pipa pesat) dari muka air àperencanaan MOL diambil dengan nilai terbesar, yaitu dihitung dengan persamaan Nippon MOL 2,5 x D 2,5 x 0,635 1,5875 m 1,6 m

34 Perencanaan Turbin Turbin yang digunakan adalah turbin crossflow type X- Flow T-14 D300 Low Head Series yang memiliki spesifikasi dengan tinggi jatuh efektif 3-9 meter dan debit liter/detik

35 Estimasi Kehilangan Energi Kehilangan energi karena saringan kasar Posisi saringan kasar berada sebelum pipa pesat, sehingga kehilangan energi yang terjadi tidak banyak mempengaruhi tinggi yang ada, Dengan digunakan profil bulat dengan diameter 1 cm dan jarak 5 cm, kehilangan energi yang terjadi adalah: 0,00033 m dimana : Hr Kehilangan energi karena saringan( m ) φ Koefisien profil s Lebar profil dari arah aliran (m) b Jarak antar profil saringan ( m ) v Kecepatan aliran ( m/dt ) g Gravitasi bumi, diambil 9,81 m/dt² α Sudut kemiringan saringan

36 Estimasi Kehilangan Energi Kehilangan energi pada entrance Direncanakan bentuk mulut adalah circular bellmouth entrances didapatkan koefisien rata-rata sebesar 0,05 Sehingga nilai kehilangan energi adalah: 0,0023 m dimana : H e Kehilangan energi pada entrance ( m ) K e Koefisien bentuk mulut Δv Selisih kecepatan sebelum dan sesudah entrance ( m/dt ) g Gravitasi bumi, diambil 9,81 m/dt²

37 Estimasi Kehilangan Energi Kehilangan energi karena gesekan sepanjang pipa dimana : Hf Kehilangan energi sepanjang pipa ( m ) f Koefisien gesek pipa v Kecepatan pada pipa ( m/dt ) g Gravitasi bumi, diambil 9,81 m/dt² D Diameter pipa ( m )

38 Estimasi Kehilangan Energi Kehilangan energi karena belokan pipa Arah keterangan r (mm) D (mm) 0,635 r / D 2,844,015,748 Kb 0,08 Bentuk belokan D R a (b) Harga koefisien kehilangan tinggi energi r/d K b 0,30 0,16 0,12 0,11 0,09 0,09 0,08 0,08 0,08 0,00846 m dimana : H l Kehilangan energi karena belokan pipa ( m ) v Kecepatan aliran pada pipa ( m/dt ) g Gravitasi bumi ( 9,81 m/dt² ) Kb Koefisien kehilangan energi yang nilainya tergantung r/d

39 Estimasi Kehilangan Energi Total Kehilangan energi H total Hr +He + H f + H l 0, , ,5 + 0, , m 0,512 m Nilai ini lebih kecil dari asumsi awal kehilangan energi sebesar 10% dari tinggi bruto sebesar 0,75 m. Sehingga perencanaan ini dapat digunakan.

40 Perhitungan Energi Listrik Dari grafik diketahui nilai Q yaitu : Q liter/detik 0,458 m 3 /detik Q liter/detik 0,407 m 3 /detik Q liter/detik 0,254 m 3 /detik

41 Perhitungan Energi Listrik Efisiensi yang digunakan berdasarkan spesifikasi jenis turbin yang digunakan adalah: Efisiensi turbin (ηt) 0,76 Efisiensi generator (ηg) 0,89 Efisiensi transformator (ηtr) 0,95 sehingga efisiensi total yang dihasilkan adalah: η ηt x ηg x ηtr 0,76 x 0,89 x 0,95 0,64258 dengan H eff H bruto -H losses 7,5 0,512 6,988 m daya yang dihasilkan adalah: P P 80 9,81 x 0,458 x 6,988 x 0, ,175 kw P 80 9,81 x 0,407 x 6,988 x 0, ,928 kw P 80 9,81 x 0,254 x 6,988 x 0, ,189 kw

42 Perhitungan Energi Listrik Energi yang diperoleh: E 1 P 80 x 80% x 366 x 24 20,175 x 0,8 x 365 x ,4 kwh E 2 (P 80 + P 90 )/2 x 10% x 365 x 24 (20,175+17,928)/2 x 0,1 x 365 x ,114 kwh E 3 (P 90 + P 100 )/2 x 10% x 365 x 24 (17, ,189)/2 x 0,1 x 365 x ,246 kwh Sehingga total energi yang diperoleh dalam 1 tahun adalah: ΣE E 1 + E 2 + E , , , ,76 kwh

43 Analisa Ekonomi Biaya pembangunan PLTMH adalah sebagai berikut: Jenis Pengeluaran Vol Unit Harga satuan (Rp) Jumlah (Rp) Peralatan pembangkit Turbin,dismanting joint,adaptor, extra flange and base frame 1 set 110,000, ,000,000 Speed increaser 1 set 11,000,000 11,000,000 Ballast load: air heater 1 set 28,600,000 28,600,000 Power house wiring 1 set 3,960,000 3,960,000 Mekanikal dan electrical toolkit 1 set 2,750,000 2,750,000 Suku cadang mekanik dan elektrik 1 set 7,370,000 7,370,000 Packing, trucking, shipping 1 Ls 10,000,000 10,000,000 sub total : 208,330,000 Pekerjaan sipil dan persiapan Persiapan kerja dan mobilisasi 1 Ls 28,000,000 28,000,000 Intake 1 Ls 30,000,000 30,000,000 Pelimpah 1 Ls 5,000,000 5,000,000 Penstock baja 25"-6.5m 34 Ls 2,000,000 68,000,000 Pondasi dan angker penstock 17 Ls 1,000,000 17,000,000 Pondasi turbin dan generator 1 Ls 24,000,000 24,000,000 Rumah turbin 1 Ls 25,000,000 25,000,000 Tailrace 1 Ls 7,000,000 7,000,000 Finishing 1 Ls 3,500,000 3,500,000 sub total : 207,500,000 Total 415,830,000 Overhead pelaksanaan 10% 41,583,000 Total pekerjaan 457,413,000

44 Analisa Ekonomi Nilai Jual kepada PLN Untuk investasi awal akan digunakan dari pinjaman di bank diasumsikan dengan nilai suku bunga 10% dengan masa pengembalian selama 20 tahun. Sehingga nilai Capital Recovery Factor (CRF) yang digunakan yaitu 0, CRF ini akan menjadi faktor pengembalian investasi di bank tiap tahunnya. Sehingga biaya pengembalian tiap tahun selama 20 tahun adalah: Biaya pengenbalian Rp Biaya pengeluran per tahun Jenis Pembiayaan Vol Unit Harga satuan Jumlah Biaya Operasional dan perawatan Operator dan pengelola 3 org 6,000,000 18,000,000 Perawatan elektrikal-mekanikal 1 unit 4,000,000 4,000,000 Perawatan bangunan sipil 1 unit 5,000,000 5,000,000 Administrasi dan umum 1 unit 1,500,000 1,500,000 28,500,000 Sehingga nilai jual listrik kepada PLN minimal sebesar : Rp 481 /kwh

45 Kelayakan investasi Nilai ini didasarkan pada nilai nett present value. Biaya operasional dan perawatan direncanakan meningkat setiap tahun sebesar 5% deng Analisa Ekonomi Kelayakan investasi Nilai ini didasarkan pada nilai nett present value. Biaya operasional dan perawatan direncanakan meningkat setiap tahun sebesar 5% dengan pendapatan yang konstan setiap tahun. Sehingga neraca Cash Flow untuk mencari NPV adalah sebagai berikut: Tahun ke Investasi -457,413,000 Pengembalian 53,727,731 53,727,731 53,727,731 53,727,731 53,727,731 53,727,731 53,727,731 53,727,731 53,727,731 Pengeluaran OM 28,500,000 29,925,000 31,421,250 32,992,313 34,641,928 36,374,025 38,192,726 40,102,362 42,107,480 Pendapatan 105,913, ,913, ,913, ,913, ,913, ,913, ,913, ,913, ,913,831 Total -457,413,000 23,686,100 22,261,100 20,764,850 19,193,788 17,544,172 15,812,076 13,993,374 12,083,738 10,078,620 NPV -433,726, ,465, ,700, ,507, ,962, ,150, ,157, ,073, ,995, ,727,731 53,727,731 53,727,731 53,727,731 53,727,731 53,727,731 53,727,731 53,727,731 53,727,731 53,727,731 53,727,731 44,212,854 46,423,497 48,744,672 51,181,905 53,741,001 56,428,051 59,249,453 62,211,926 65,322,522 68,588,648 72,018, ,913, ,913, ,913, ,913, ,913, ,913, ,913, ,913, ,913, ,913, ,913,831 7,973,246 5,762,603 3,441,428 1,004,195-1,554,900-4,241,950-7,063,353-10,025,826-13,136,422-16,402,548-19,831, ,021, ,259, ,817, ,813, ,368, ,610, ,739, ,027,162 91,629,640 54,462,242 15,436,474 Dengan masa investasi selama 20 tahun, ternyata pada tahun ke 16 NPV menunjukkan angka positif, maka dapat keutungan sudah bisa didapat pada tahun ke 16 walaupun masih harus membayar biaya pengembalian pinjaman sampai tahun ke 20. Mulai pada tahun ke-21 dan selanjutnya, biaya yang dikeluarkan hanyalah operasional dan perawatan saja.

46 Kelayakan investasi Nilai ini didasarkan pada nilai nett present value. Biaya operasional dan perawatan direncanakan meningkat setiap tahun sebesar 5% deng Analisa Ekonomi Harga satuan listrik untuk masyarakat Pola penggunaan listrik komulatif tiap harinya adalah sebagai berikut :

47 Kelayakan investasi Nilai ini didasarkan pada nilai nett present value. Biaya operasional dan perawatan direncanakan meningkat setiap tahun sebesar 5% deng Analisa Ekonomi Daily Load Curve Daya Daya dari - Ke- daya rata2 energi energi kom. kw kw kw kwh kwh

48 Kelayakan investasi Nilai ini didasarkan pada nilai nett present value. Biaya operasional dan perawatan direncanakan meningkat setiap tahun sebesar 5% deng Analisa Ekonomi Energi yang digunakan oleh masyarakat dalam 1 tahun adalah: E tahun ηj x E hari x 365 0,95 x 306,66 x ,355 kwh dimana : E tahun Energi komulatif dalam 1 tahun ηj efisiensi jaringan diambil 0,95 E hari Energi komulatif dalam 1 hari 365 Jumlah hari dalam 1 tahun

49 Analisa Ekonomi Kebutuhan listrik rumah tangga rata-rata Alat Daya Jumlah Penggunaan Energi Energi Watt alat jam/alat/hari Wh/hari Wh/bulan Lampu pijar ,800 lampu TL ,200 TV CRT 14" ,000 radio ,500 sterika ,500 total ,000 Sehingga total per bulan tiap rumah tangga adalah: Wh 63 kwh Sehingga total pengguna listrik maksimum adalah: 141 rumah

50 Analisa Ekonomi Rencana anggaran biaya pembangunan jaringan Harga Deskripsi Vol Unit Jumlah (Rp) satuan Pekerjaan jaringan dan instalasi rumah Tiang 6m kayu unit ,000 4,400,000 Kabel twisted 4 x 35 mm2 m ,500 40,612,500 Aksesoris set ,000 4,400,000 Instalasi set ,000 4,400,000 Pengkabelan rumah unit ,000 85,500,000 Total pekerjaan 139,312,500 Dengan menggunakan nilai suku bunga 10% untuk 20 tahun dengan CRF 0,11746, pengembalian tiap tahun adalah: Rp Untuk biaya beban tiap rumah akan dikenakan tarif karena pengadaan jaringan, yaitu minimal sebesar: Rp ,91 Karena pengembalian pinjaman selama 20 tahun dengan nilai CRF 0,11746, maka per rumah akan dikenakan biaya per bulan sebesar: Rp 9671,19 Sehingga diambil besarnya biaya beban per bulan per rumah Rp ,00. Biaya ini akan dikenakan kepada masyarakat untuk duapuluh tahun pertama.

51 Analisa Ekonomi Biaya pengeluaran per tahun untuk masyarakat Deskripsi Vol Unit Harga satuan Jumlah Biaya Operational dan perawatan Operator dan pengelola 3 org 6,000,000 18,000,000 Perawatan elektrikal unit mekanikal 1 4,000,000 4,000,000 Perawatan bangunan sipil 1 unit 5,000,000 5,000,000 Administrasi dan umum 1 unit 1,500,000 1,500,000 sub total : 28,500,000 Pengembalian pinjaman Pinjaman pembangkit 1 unit 53,727,731 53,727,731 Pinjaman jaringan 1 unit 16,363,647 16,363,647 sub total : Total biaya per tahun Namun untuk menghitung nilai jual listrik minimum, pengembalian pinjaman untuk jaringan tidak disertakan. Hal ini dikarenakan besarnya pengembalian dibayarkan oleh masyarakat dalam tarif beban tiap bulannya dalam duapuluh tahun pertama. Besarnya nilai jual listrik minimal sebesar : Rp 481,35 /kwh

52 Analisa Ekonomi Nilai jual listrik bersubsidi dari PLN yang akan digunakan adalah rumah tangga dengan tegangan rendah (R-1/TR) dengan daya 1300 VA. Menurut PLN memiliki tarif dasar listrik per bulan sebagai berikut: Biaya beban : Rp ,00 Biaya listrik : Blok I 0 s.d 20 kwh Rp. 385,00 Blok II > 20s.d 60 kwh Rp. 445,00 Blok III > 60 kwh Rp. 495,00 direncanakan nilai jual per kwh Rp. 700,00.

53 Analisa Ekonomi Kelayakan nilai jual untuk masyarakat Besarnya pendapatan tiap tahun dari listrik tanpa biaya beban adalah : (harga per kwh) x (Energi 1 tahun) 700 x ,76 Rp ,00 Nilai kelayakan investasi ini didasarkan pada nilai nett present value (NPV). Karena adaya kemungkinan terjadinya inflasi dan kenaikan harga di masa yang akan datang, maka ada beberapa anggaran biaya yang direncanakan meningkat tiap tahunnya. Biaya operasional dan perawatan direncanakan meningkat setiap tahun sebesar 3% dengan pendapatan yang konstan setiap tahun. Pada tahun pertama diasumsikan bahwa pemakai jaringan PLTMH sebesar 25% dari total jumlah total calon pengguna, 50% pada tahun kedua, dan sisanya 25% pada tahun ke-3. Sehingga neraca Cash Flow untuk mencari NPV adalah sebagai berikut: Tahun ke PENGELUARAN Investasi 1 -Pembangunan PLTMH pembangunan jaringan Pengembalian Pembangkit Pengembalian Jaringan Pengeluaran O&M PEMASUKAN 1 Pemasukan beban Pendapatan listrik TOTAL NPV

54 Analisa Ekonomi Jika dilakukan perbandingan biaya pengeluaran rata-rata masyarakat untuk listrik perbulan akan didapat harga sebagai berikut: Pengeluaran listrik masyarakat rata-rata per bulan dengan jaringan dari PLN adalah: R-1/TR 1300kV nilai satuan Rp/bulan beban blok kwh pemakaian blok kwh blok3 > 60 kwh total Sedangkan pengeluaran listrik masyarakat rata-rata per bulan dengan Mikrohidro adalah: Nilai Satuan Rp/bulan Beban Pemakaian Total Sehingga didapat perbandingan: R1/TR 1300 kv Rp ,00 Keuntungan 0,056 5,6%

55 Analisa Ekonomi Biaya listrik mulai tahun ke-21 untuk PLTMH Nilai Satuan Rp/bulan Beban Pemakaian Total Sehingga didapat perbandingan: R1/TR 1300 kv Rp ,00 Keuntungan 0,283 28,3%

56 Analisa Ekonomi Analisa Debit Dari data sekunder, data debit irigasi 10 harian selama 10 tahun terakhir didapat debit andalan yang bisa digunakan sebagai PLTMH adalah sebesar 458 liter/detik. Perencanaan Bangunan Pembangkit Pelimpah Tinggi mercu (p) 0,5 meter Panjang kolam olak 1,8 meter Kapasitas limpahan 0,746 m 3 /detik Saluran pengarah Lebar 2,2 meter Kedalaman air 0,42 meter Bak pengendap Lebar 2,6 meter Kedalaman air 1 meter Panjang 9 meter Kemiringan (in) 0, Kantong pasir Lebar 1 meter Kedalaman air 0,31 meter Kemiringan (is) 0,01 Kapasitas tampungan 9,40 m 3 Waktu pembilasan 6 hari sekali Pipa pesat Diameter 25 atau 0,635 meter Kecepatan aliran 1,45 m/detik Tebal 6 mm Forebay M.O.L 1,6 meter Turbin Jenis Turbin X-Flow T-14 D300 Low Head Series Estimasi Kehilangan Energi Saringan 0,00033 meter Mulut entrance 0,0023 meter Gesekan pipa 0,5 meter Belokan pipa 0,0846 meter Total kehilangan energi 0,512 meter

GALIH EKO PUTRA Dosen Pembimbing Ir. Abdullah Hidayat SA, MT

GALIH EKO PUTRA Dosen Pembimbing Ir. Abdullah Hidayat SA, MT PEMANFAATAN KEHILANGAN ENERGI PADA BANGUNAN TERJUN SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (studi kasus bangunan terjun (BT2 BT4) pada saluran primer Padi Pomahan, D.I Padi Pomahan, Desa Padi, Kecamatan

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Skema jaringan irigasi dan lokasi bangunan terjun di Saluran Primer Kromong

Gambar 1.1 Skema jaringan irigasi dan lokasi bangunan terjun di Saluran Primer Kromong PEMANFAATAN BEDA ENERGI PADA BANGUNAN TERJUN (BKR) UNTUK PEMBANGKIT LISTIK TENAGA MIKROHIDRO PADA IRIGASI PRIMER KROMONG II DESA SAJEN KECAMATAN PACET KABUPATEN MOJOKERTO. Zuhan Lmanae Ir. Abdullah Hidayat

Lebih terperinci

Abstrak BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Abstrak BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang PEMANFAATAN BEDA ENERGI PADA BANGUNAN TERJUN UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (STUDI KASUS BANGUNAN TERJUN (BPT2-BPT4) PADA SALURAN IRIGASI PADI POMAHAN, D.I PADI POMAHAN, DESA PADI, KECAMATAN

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI BENDUNGAN SEMANTOK, NGANJUK, JAWA TIMUR

PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI BENDUNGAN SEMANTOK, NGANJUK, JAWA TIMUR Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro di Bendungan Semantok, Nganjuk, Jawa Timur PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI BENDUNGAN SEMANTOK, NGANJUK, JAWA TIMUR Faris Azhar, Abdullah

Lebih terperinci

PERENCANAAN PUSAT LISTRIK TENAGA MINI HIDRO PERKEBUNAN ZEELANDIA PTPN XII JEMBER DENGAN MEMANFAATKAN ALIRAN KALI SUKO

PERENCANAAN PUSAT LISTRIK TENAGA MINI HIDRO PERKEBUNAN ZEELANDIA PTPN XII JEMBER DENGAN MEMANFAATKAN ALIRAN KALI SUKO TUGAS AKHIR RC 09 1380 PERENCANAAN PUSAT LISTRIK TENAGA MINI HIDRO PERKEBUNAN ZEELANDIA PTPN XII JEMBER DENGAN MEMANFAATKAN ALIRAN KALI SUKO Taufan Andrian Putra NRP 3109 100 078 Dosen Pembimbing: Prof.

Lebih terperinci

Nama Mahasiswa : Fathur Rahman NRP : : Teknik Sipil FTSP-ITS

Nama Mahasiswa : Fathur Rahman NRP : : Teknik Sipil FTSP-ITS PEMANFAATAN KEHILANGAN ENERGI PADA BANGUNAN TERJUN ( B.Sb.2b) UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (STUDI KASUS SALURAN IRIGASI SEKUNDER SEBAUNG, DI PEKALEN, PROBOLINGGO ) Nama Mahasiswa : Fathur

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI SALURAN IRIGASI MATARAM

PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI SALURAN IRIGASI MATARAM Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro di Saluran Irigasi Mataram PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI SALURAN IRIGASI MATARAM Titis Haryani, Wasis Wardoyo, Abdullah Hidayat SA.

Lebih terperinci

Kata kunci: Saluran irigasi, potensi, debit, elevasi, mikrohidro

Kata kunci: Saluran irigasi, potensi, debit, elevasi, mikrohidro PEMANFAATAN BEDA ENERGI PADA BANGUNAN TERJUN UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO, STUDI KASUS SALURAN SEKUNDER GONDANG, DERAH IRIGASI PADI POMAHAN, DESA PADI, KECAMATAN GONDANG, KABUPATEN MOJOKERTO

Lebih terperinci

SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PIKO HIDRO UNTUK MODUL PRAKTIKUM DI LABORATORIUM KONVERSI ENERGI

SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PIKO HIDRO UNTUK MODUL PRAKTIKUM DI LABORATORIUM KONVERSI ENERGI SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PIKO HIDRO UNTUK MODUL PRAKTIKUM DI LABORATORIUM KONVERSI ENERGI Fulgensius Odi Program Studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 TINJAUAN UMUM Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro adalah bentuk Pembangkit Listrik Tenaga Air dalam skala kecil dimana daya yang dihasilkan < 1 Mega Watt, yang merupakan bentuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PENGUMPULAN DATA

BAB III METODOLOGI DAN PENGUMPULAN DATA BAB III METODOLOGI DAN PENGUMPULAN DATA 3.1 Bendungan Gambar 3.1 Ilustrasi PLTMH cinta mekar (sumber,ibeka, 2007) PLTMH Cinta Mekar memanfaatkan aliran air irigasi dari sungai Ciasem yang berhulu di Gunung

Lebih terperinci

BAB III PENGUMPULAN DATA DAN PEMBUATAN RANCANG BANGUN SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH)

BAB III PENGUMPULAN DATA DAN PEMBUATAN RANCANG BANGUN SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) BAB III PENGUMPULAN DATA DAN PEMBUATAN RANCANG BANGUN SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) 3.1. PLTMH Cinta Mekar Gambar 3.1 Ilustrasi PLTMH Cinta Mekar (Sumber IBEKA) PLTMH Cinta Mekar

Lebih terperinci

BAB IV DESAIN STRUKTUR MEKANIKAL ELEKTRIKAL PLTMH JORONG AIA ANGEK

BAB IV DESAIN STRUKTUR MEKANIKAL ELEKTRIKAL PLTMH JORONG AIA ANGEK BAB IV DESAIN STRUKTUR MEKANIKAL ELEKTRIKAL PLTMH JORONG AIA ANGEK Perangkat elektro mekanik merupakan salah satu komponen utama yang diperlukan oleh suatu PLTMH untuk menghasilkan energi listrik Proses

Lebih terperinci

LAMPIRAN A DESKRIPSI PROYEK

LAMPIRAN A DESKRIPSI PROYEK LAMPIRAN A DESKRIPSI PROYEK UNTUK PLTM...... X... MW PROVINSI... LAMPIRAN A DESKRIPSI PROYEK DAFTAR ISI 1. Definisi 2. Informasi Umum Pembangkit 3. Informasi Finansial Proyek 4. Titik Interkoneksi 1. Definisi

Lebih terperinci

Latar Belakang. Permasalahan. Tujuan

Latar Belakang. Permasalahan. Tujuan Latar Belakang Rasio elektrifikasi yang masih rendah terutama di daerah-daerah pedesaan Ketergantungan terhadap sumber energi fosil sehingga memicu kenaikan TDL Potensi sumber energi terbarukan cukup besar

Lebih terperinci

BAB III KOLAM PENENANG / HEAD TANK

BAB III KOLAM PENENANG / HEAD TANK BAB III KOLAM PENENANG / HEAD TANK 3.1 KONDISI PERENCANAAN Kolam penenang direncanakn berupa tangki silinder baja, berfungsi untuk menenangkan air dari outlet headrace channel. Volume tampungan direncanakan

Lebih terperinci

PERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN

PERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN Merupakan Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata 1 (S-1) Pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB V PERENCANAAN PLTMH

BAB V PERENCANAAN PLTMH BB V PERENCNN PLTMH 5. UMUM nalisa terhadap alternatif pemilihan alat dan jenis turbin, memperoleh kesimpulan bahwa untuk perencanaan PLTMH di Desa Sadang, Kecamatan Jekulo, menggunakan jenis turbin kayu

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN ALTERNATIF SOLUSI

BAB 4 PERENCANAAN ALTERNATIF SOLUSI BAB 4 PERENCANAAN ALTERNATIF SOLUSI Perencanaan Sistem Suplai Air Baku 4.1 PERENCANAAN SALURAN PIPA Perencanaan saluran pipa yang dimaksud adalah perencanaan pipa dari pertemuan Sungai Cibeet dengan Saluran

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG KORELASI ANTARA KEPADATAN RELATIF TANAH PASIR TERHADAP KAPASITAS TEKAN DAN TINGGI SUMBAT PADA MODEL PONDASI TIANG PANCANG PIPA TERBUKA DENGAN DIAMETER TERTENTU YANWARD M R K NRP : 0521026 Pembimbing :

Lebih terperinci

d b = Diameter nominal batang tulangan, kawat atau strand prategang D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Ek

d b = Diameter nominal batang tulangan, kawat atau strand prategang D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Ek DAFTAR NOTASI A g = Luas bruto penampang (mm 2 ) A n = Luas bersih penampang (mm 2 ) A tp = Luas penampang tiang pancang (mm 2 ) A l =Luas total tulangan longitudinal yang menahan torsi (mm 2 ) A s = Luas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI III UMUM

BAB III METODOLOGI III UMUM III-1 BAB III METODOLOGI 3.1. UMUM Sebagai langkah awal sebelum menyusun Tugas Akhir secara lengkap, terlebih dahulu disusun metodologi untuk mengatur urutan pelaksanaan penyusunan Tugas Akhir. Metodologi

Lebih terperinci

KAJIAN ULANG PERENCANAAN PIPA PESAT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) WONOGIRI

KAJIAN ULANG PERENCANAAN PIPA PESAT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) WONOGIRI LAPORAN TUGAS AKHIR KAJIAN ULANG PERENCANAAN PIPA PESAT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) WONOGIRI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Teknik Sipil Disusun oleh : RUSWANTO

Lebih terperinci

REVITALISASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) (KASUS DAERAH PACITAN) (279A)

REVITALISASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) (KASUS DAERAH PACITAN) (279A) REVITALISASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) (KASUS DAERAH PACITAN) (279A) Indra Bagus Kristiarno 1, Lutfi Chandra Perdana 2,Rr. Rintis Hadiani 3 dan Solichin 4 1 Jurusan Teknik Sipil, Universitas

Lebih terperinci

BAB III PEMILIHAN TURBIN DAN PERANCANGAN TEMPAT PLTMH. Pemilihan jenis turbin ditentukan berdasarkan kelebihan dan kekurangan dari

BAB III PEMILIHAN TURBIN DAN PERANCANGAN TEMPAT PLTMH. Pemilihan jenis turbin ditentukan berdasarkan kelebihan dan kekurangan dari BAB III PEMILIHAN TURBIN DAN PERANCANGAN TEMPAT PLTMH 3.1 Kriteria Pemilihan Jenis Turbin Pemilihan jenis turbin ditentukan berdasarkan kelebihan dan kekurangan dari jenis-jenis turbin, khususnya untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PEMBAHASAN

BAB III METODE PEMBAHASAN BAB III METODE PEMBAHASAN 3.1. Metode Pembahasan Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini antara lain, yaitu : 1. Metode Literatur Metode literature yaitu, metode dengan mengumpulkan,

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMBANGUNAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) DI KINALI PASAMAN BARAT

PERENCANAAN PEMBANGUNAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) DI KINALI PASAMAN BARAT PERENCANAAN PEMBANGUNAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) DI KINALI PASAMAN BARAT Oleh : Sulaeman 1 dan Ramu Adi Jaya Dosen Teknik Mesin 1 Mahasiswa Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Bangunan Gedung SNI pasal

BAB III LANDASAN TEORI. Bangunan Gedung SNI pasal BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Analisis Penopang 3.1.1. Batas Kelangsingan Batas kelangsingan untuk batang yang direncanakan terhadap tekan dan tarik dicari dengan persamaan dari Tata Cara Perencanaan Struktur

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL

BAB IV ANALISA HASIL BAB IV ANALISA HASIL 4.1 Bendung Tipe bendung yang disarankan adalah bendung pelimpah pasangan batu dengan diplester halus. Bagian bendung yang harus diperlihatkan adalah mercu bendung, bangunan pembilas,

Lebih terperinci

STUDI AWAL PERENCANAAN SISTEM MEKANIKAL DAN KELISTRIKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINI-HIDRO

STUDI AWAL PERENCANAAN SISTEM MEKANIKAL DAN KELISTRIKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINI-HIDRO STUDI AWAL PERENCANAAN SISTEM MEKANIKAL DAN KELISTRIKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINI-HIDRO S. Warsito, Abdul Syakur, Agus Adhi Nugroho Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam

Lebih terperinci

STUDI AWAL PERENCANAAN S

STUDI AWAL PERENCANAAN S STUDI AWAL PERENCANAAN SISTEM MEKANIKAL DAN KELISTRIKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO-HIDRO (PLTMH) DI DESA UMPUNGENG DUSUN BULU BATU KECAMATAN LALA BATA KABUPATEN SOPPENG M. Ahsan S. Mandra Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV OLAHAN DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV OLAHAN DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV OLAHAN DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Sungai Cisadane 4.1.1 Letak Geografis Sungai Cisadane yang berada di provinsi Banten secara geografis terletak antara 106 0 5 dan 106 0 9 Bujur Timur serta

Lebih terperinci

Dengan memasukkan nilai dari setiap alternatif diperoleh hasil grafik sebagai berikut :

Dengan memasukkan nilai dari setiap alternatif diperoleh hasil grafik sebagai berikut : 4. STUDI OPTIMASI & ANALISIS 4.1. Optimasi Tahap Pertama Seperti yang telah disampaikan pada bab sebelumnya, bahwa pada area Lubuk Gadang telah ditetapkan tiga alternatif sebagai model pembangunan PLTM.

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Analisa Dan Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hindro ( PLTMH ) Berdasarkan Perhitungan Beban

TUGAS AKHIR. Analisa Dan Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hindro ( PLTMH ) Berdasarkan Perhitungan Beban TUGAS AKHIR Analisa Dan Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hindro ( PLTMH ) Berdasarkan Perhitungan Beban Diajukan Untuk Melengkapi Sebagai Syarat Dalam Mencapai Gelar Strata Satu (S1) Di susun

Lebih terperinci

Survei, Investigasi dan Disain Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi NusaTenggara Timur

Survei, Investigasi dan Disain Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi NusaTenggara Timur 5 PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) 5.1. Pengertian PLTMH PLTMH pada prinsipnya sama dengan PLTA (pembangkit listrik tenaga air) seperti Jati Luhur dan Saguling di Jawa Barat. Masyarakat di

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK MANDIRI JL. NGESREP TIMUR V / 98 SEMARANG

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK MANDIRI JL. NGESREP TIMUR V / 98 SEMARANG HALAMAN JUDUL TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK MANDIRI JL. NGESREP TIMUR V / 98 SEMARANG Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata 1 (S-1) Pada Fakultas

Lebih terperinci

1 HALAMAN JUDUL TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TRI TUNGGAL SEMARANG

1 HALAMAN JUDUL TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TRI TUNGGAL SEMARANG TUGAS AKHIR 1 HALAMAN JUDUL PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TRI TUNGGAL Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata 1 (S-1) Pada Fakultas Teknik Program

Lebih terperinci

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Persepsi Masyarakat Mengenai Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Ciesek

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Persepsi Masyarakat Mengenai Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Ciesek VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Persepsi Masyarakat Mengenai Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Ciesek Persepsi yang diberikan masyarakat terhadap pembangunan PLTMH merupakan suatu pandangan

Lebih terperinci

TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG KORELASI BESAR DIAMETER PONDASI MODEL TIANG PANCANG PIPA TERBUKA TERHADAP KAPASITAS TEKAN DAN TINGGI SUMBAT DALAM TANAH PASIR DENGAN KEPADATAN RELATIF TERTENTU DAVID SULASTRO NRP : 0521018 Pembimbing :

Lebih terperinci

Kajian Kelayakan Ekonomis Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro Gunung Sawur 1 dan Gunung Sawur 2 Di Lumjang

Kajian Kelayakan Ekonomis Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro Gunung Sawur 1 dan Gunung Sawur 2 Di Lumjang 1 Kajian Kelayakan Ekonomis Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro Gunung Sawur 1 dan Gunung Sawur 2 Di Lumjang Wilda Faradina¹, Hadi Suyono, ST., Mt., Ph.D.², Ir. Teguh Utomo, MT.³ ¹Mahasiswa Teknik Elektro,

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA UNIMUS

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA UNIMUS TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA UNIMUS Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata (S-1) Pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Katolik

Lebih terperinci

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG RUMAH SAKIT ROYAL SURABAYA MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA-BETON

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG RUMAH SAKIT ROYAL SURABAYA MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA-BETON TUGAS AKHIR RC09 1380 MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG RUMAH SAKIT ROYAL SURABAYA MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA-BETON OLEH: RAKA STEVEN CHRISTIAN JUNIOR 3107100015 DOSEN PEMBIMBING: Ir. ISDARMANU, M.Sc

Lebih terperinci

PRA - STUDI KELAYAKAN RENCANA PEMBANGUNAN PLTMH SUBANG

PRA - STUDI KELAYAKAN RENCANA PEMBANGUNAN PLTMH SUBANG PRA - STUDI KELAYAKAN RENCANA PEMBANGUNAN PLTMH SUBANG 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program Pengembangan Pembangkit Listrik Mini Hidro (PLTMH) merupakan salah satu prioritas pembangunan yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Mikrohidro dibangun berdasarkan kenyataan bahwa adanya air yang mengalir di suatu daerah dengan kapasitas dan ketinggian yang memadai.

Lebih terperinci

ABSTRAK. energi listrik, khususnya di pedesaan yang tidak terjangkau oleh jaringan listrik PLN. PLTMH merupakan alternatif yang sangat potensial bila

ABSTRAK. energi listrik, khususnya di pedesaan yang tidak terjangkau oleh jaringan listrik PLN. PLTMH merupakan alternatif yang sangat potensial bila JURNAL TEKNIK DINTEK, Vol. 10 No. 0, September 017 :44-50 STUDI PIPA PESAT PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMH) Marlina Kamis*, Ruslan Amir** Dosen prodi teknik sipil UMMU Ternate* Alumni

Lebih terperinci

PERENCANAAN JEMBATAN RANGKA BAJA SUNGAI AMPEL KABUPATEN PEKALONGAN

PERENCANAAN JEMBATAN RANGKA BAJA SUNGAI AMPEL KABUPATEN PEKALONGAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN JEMBATAN RANGKA BAJA SUNGAI AMPEL KABUPATEN PEKALONGAN Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Strata Satu (S-1) Pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan energi listrik di dalam kehidupan manusia saat ini sangat penting. Hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya kebutuhan energi listrik setiap tahunnya. Namun

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Lembar Pengesahan Dosen Pembimbing... ii. Lembar Pernyataan Keaslian... iii. Lembar Pengesahan Penguji...

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Lembar Pengesahan Dosen Pembimbing... ii. Lembar Pernyataan Keaslian... iii. Lembar Pengesahan Penguji... DAFTAR ISI Halaman Judul... i Lembar Pengesahan Dosen Pembimbing... ii Lembar Pernyataan Keaslian... iii Lembar Pengesahan Penguji... iv Halaman Persembahan... v Halaman Motto... vi Kata Pengantar... vii

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Instalasi Pengolahan Air Minum (IPA) Bojong Renged Cabang Teluknaga Kabupaten Tangerang. Pemilihan tempat penelitian ini

Lebih terperinci

STUDI PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI DESA GUNUNG RINTIH KECAMATAN STM HILIR KABUPATEN DELI SERDANG

STUDI PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI DESA GUNUNG RINTIH KECAMATAN STM HILIR KABUPATEN DELI SERDANG STUDI PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI DESA GUNUNG RINTIH KECAMATAN STM HILIR KABUPATEN DELI SERDANG Diajukan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO AEK SIBUNDONG KECAMATAN SIJAMAPOLANG KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN PROPINSI SUMATERA UTARA

EVALUASI KINERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO AEK SIBUNDONG KECAMATAN SIJAMAPOLANG KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN PROPINSI SUMATERA UTARA EVALUASI KINERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO AEK SIBUNDONG KECAMATAN SIJAMAPOLANG KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN PROPINSI SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH SMP SMU MARINA SEMARANG

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH SMP SMU MARINA SEMARANG TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH SMP SMU MARINA SEMARANG Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata 1 (S-1) Pada Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil

Lebih terperinci

ANALISIS SKEMA PLTM DAN STUDI OPTIMASI

ANALISIS SKEMA PLTM DAN STUDI OPTIMASI Bab 5 ANALISIS SKEMA PLTM DAN STUDI OPTIMASI 5.1 UMUM Studi optimasi pada pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro ini dimaksudkan untuk mendapatkan skema PLTM yang paling optimal ditinjau dari

Lebih terperinci

KAJI ANALITIK POTENSI DAYA LISTRIK PLTMH DI AIR TERJUN MUARA JAYA DESA ARGAMUKTI KABUPATEN MAJALENGKA PROVINSI JAWA BARAT

KAJI ANALITIK POTENSI DAYA LISTRIK PLTMH DI AIR TERJUN MUARA JAYA DESA ARGAMUKTI KABUPATEN MAJALENGKA PROVINSI JAWA BARAT KAJI ANALITIK POTENSI DAYA LISTRIK PLTMH DI AIR TERJUN MUARA JAYA DESA ARGAMUKTI KABUPATEN MAJALENGKA PROVINSI JAWA BARAT Engkos Koswara 1*, Dony Susandi 2, Asep Rachmat 3, Ii Supiandi 4 1 Teknik Mesin

Lebih terperinci

PENGARUH SUDUT PIPA PESAT TERHADAP EFISIENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO ( PLTMH )

PENGARUH SUDUT PIPA PESAT TERHADAP EFISIENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO ( PLTMH ) PENGARUH SUDUT PIPA PESAT TERHADAP EFISIENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO ( PLTMH ) Naif Fuhaid 1) ABSTRAK Kebutuhan listrik bagi masyarakat masih menjadi permasalahan penting di Indonesia, khususnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS. Ketinggian jatuh air merupakan tinggi vertikal dimana air mengalir dari atas

BAB IV HASIL ANALISIS. Ketinggian jatuh air merupakan tinggi vertikal dimana air mengalir dari atas BAB IV HASIL ANALISIS 4.1 Perhitungan Ketinggian (head) Ketinggian jatuh air merupakan tinggi vertikal dimana air mengalir dari atas ketinggian yang merupakan awal dari jatuhnya air horizontal bagian yang

Lebih terperinci

BAB I. Perencanaan Atap

BAB I. Perencanaan Atap BAB I Perencanaan Atap 1. Rencana Gording Data perencanaan atap : Penutup atap Kemiringan Rangka Tipe profil gording : Genteng metal : 40 o : Rangka Batang : Kanal C Mutu baja untuk Profil Siku L : BJ

Lebih terperinci

LAMPIRAN B BATASAN TEKNIS

LAMPIRAN B BATASAN TEKNIS LAMPIRAN B BATASAN TEKNIS UNTUK PLTM...... X... MW PROVINSI... LAMPIRAN B BATASAN TEKNIS DAFTAR ISI 1. Definisi 2. Ketersediaan Debit Sungai 3. Batasan Bangunan Sipil 4. Kapasitas Desain dan Produksi Energi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii ABSTRAK... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMH) PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI ONGKAK MONGONDOW DI DESA MUNTOI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

ANALISIS PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMH) PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI ONGKAK MONGONDOW DI DESA MUNTOI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 16, Nomor 2, Oktober 2011 ANALISIS PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMH) PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI ONGKAK MONGONDOW DI DESA MUNTOI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Parabelem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga untuk melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. juga untuk melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Umum Saat ini, listrik merupakan salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Listrik dibutuhkan tidak hanya untuk penerangan, melainkan juga untuk melakukan aktivitas

Lebih terperinci

STUDI PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) DI SUNGAI JUJU DESA MUWUN KABUPATEN MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

STUDI PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) DI SUNGAI JUJU DESA MUWUN KABUPATEN MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH STUDI PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) DI SUNGAI JUJU DESA MUWUN KABUPATEN MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Yusvika Amalia 1, Pitojo Tri Juwono 2, Prima Hadi Wicaksono 2

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO BANTAL PADA PABRIK GULA ASSEMBAGOES KABUPATEN SITUBONDO

EVALUASI KINERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO BANTAL PADA PABRIK GULA ASSEMBAGOES KABUPATEN SITUBONDO EVALUASI KINERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO BANTAL PADA PABRIK GULA ASSEMBAGOES KABUPATEN SITUBONDO PUBLIKASI JURNAL SKRIPSI Disusun Oleh : Febriananda Mulya Pratama NIM. 0910633048-63 KEMENTERIAN

Lebih terperinci

ANALISA DAYA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINIHIDRO TUKAD BALIAN, TABANAN MENGGUNAKAN SIMULINK

ANALISA DAYA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINIHIDRO TUKAD BALIAN, TABANAN MENGGUNAKAN SIMULINK ANALISA DAYA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINIHIDRO TUKAD BALIAN, TABANAN MENGGUNAKAN SIMULINK W.G. Suharthama, 1 I W.A Wijaya, 2 I G.N Janardana 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data 4.1.1 Analisis Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh didapat dari hasil survey di Saluran Umbul Kendat, Desa Dukuh, Kecamatan Banyudono,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. telah melimpahkan nikmat dan karunia-nya kepada penulis, karena dengan seizin-

KATA PENGANTAR. telah melimpahkan nikmat dan karunia-nya kepada penulis, karena dengan seizin- KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan nikmat dan karunia-nya kepada penulis, karena dengan seizin- Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

HUBUNGAN TENAGA AIR TERHADAP KELUARAN DAYA LISTRIK DAN ASPEK EKONOMIS DI PLTMH GUNUNG SAWUR 2 LUMAJANG

HUBUNGAN TENAGA AIR TERHADAP KELUARAN DAYA LISTRIK DAN ASPEK EKONOMIS DI PLTMH GUNUNG SAWUR 2 LUMAJANG HUBUNGAN TENAGA AIR TERHADAP KELUARAN DAYA LISTRIK DAN ASPEK EKONOMIS DI PLTMH GUNUNG SAWUR 2 LUMAJANG MAKALAH SEMINAR HASIL Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

PERHITUNGAN HEAD DAN SPESIFIKASI POMPA UNTUK UNIT PRODUKSI JARINGAN AIR BERSIH

PERHITUNGAN HEAD DAN SPESIFIKASI POMPA UNTUK UNIT PRODUKSI JARINGAN AIR BERSIH PERHITUNGAN HEAD DAN SPESIFIKASI POMPA UNTUK UNIT PRODUKSI JARINGAN AIR BERSIH Direncanakan akan dibuat Instalasi Plumbing dan Penentuan Spesifikasi Pompa, dari sumber air k Jenis Pipa Galvanized Iron

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian dan Prinsip Dasar Alat uji Bending 2.1.1. Definisi Alat Uji Bending Alat uji bending adalah alat yang digunakan untuk melakukan pengujian kekuatan lengkung (bending)

Lebih terperinci

PERANCANGAN TURBIN UAP PENGGERAK GENERATOR LISTRIK DENGAN DAYA 80 MW PADA INSTALASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP

PERANCANGAN TURBIN UAP PENGGERAK GENERATOR LISTRIK DENGAN DAYA 80 MW PADA INSTALASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP PERANCANGAN TURBIN UAP PENGGERAK GENERATOR LISTRIK DENGAN DAYA 80 MW PADA INSTALASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

REDESAIN WADUK KLAMPIS KECAMATAN KEDUNGDUNG KABUPATEN SAMPANG SEBAGAI BANGUNAN PEMBANGKIT TENAGA AIR

REDESAIN WADUK KLAMPIS KECAMATAN KEDUNGDUNG KABUPATEN SAMPANG SEBAGAI BANGUNAN PEMBANGKIT TENAGA AIR Redesain Waduk Klampis Kecamatan Kedungdung Kabupaten Sampang sebagai Bangunan Pembangkit Tenaga Air REDESAIN WADUK KLAMPIS KECAMATAN KEDUNGDUNG KABUPATEN SAMPANG SEBAGAI BANGUNAN PEMBANGKIT TENAGA AIR

Lebih terperinci

Kata Kunci debit air, ketinggian jatuh air (head), PLTMH Gunung Sawur unit 3, potensi daya, pipa pesat, turbin air, generator I.

Kata Kunci debit air, ketinggian jatuh air (head), PLTMH Gunung Sawur unit 3, potensi daya, pipa pesat, turbin air, generator I. Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Gunung Sawur unit 3 Lumajang Rizal Firmansyah¹, Ir. Teguh Utomo, MT.², Ir. Hery Purnomo, MT.³ ¹Mahasiswa Teknik Elektro, ² ³Dosen Teknik Elektro, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Untuk mempermudah perancangan Tugas Akhir, maka dibuat suatu alur

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Untuk mempermudah perancangan Tugas Akhir, maka dibuat suatu alur BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1 Bagan Alir Perancangan Untuk mempermudah perancangan Tugas Akhir, maka dibuat suatu alur sistematika perancangan struktur Kubah, yaitu dengan cara sebagai berikut: START

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hidrologi Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang terjadinya, pergerakan dan distribusi air di bumi, baik di atas maupun di bawah permukaan bumi, tentang sifat fisik,

Lebih terperinci

Tahapan Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro

Tahapan Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro I. Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Secara teknis, Mikrohidro memiliki tiga komponen utama dalam pemuatan PLTMH yaitu air (sebagai sumber energi), turbin, dan generator. Air yang mengalir

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Dasar Teori Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Dasar Teori Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro Pembangunan sebuah PLTMH harus memenuhi beberapa kriteria seperti, kapasitas air yang cukup baik dan tempat yang memadai untuk

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI DESA HUKURILA KOTA AMBON UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN ENERGI

PENERAPAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI DESA HUKURILA KOTA AMBON UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN ENERGI PENERAPAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI DESA HUKURILA KOTA AMBON UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN ENERGI James Zulfan 1*, Erman Mawardi 1, dan Yanto Wibowo 1 1 Puslitbang Sumber Daya Air, Kementerian

Lebih terperinci

SKRIPSI. Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik MARULITUA SIDAURUK NIM

SKRIPSI. Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik MARULITUA SIDAURUK NIM ANALISIS DAN SIMULASI VARIASI SUDUT SUDU-SUDU TURBIN IMPULS TERHADAP DAYA MEKANIS YANG DIHASILKAN TURBIN SEBAGAI PEMBANGKIT TENAGA UAP PADA PKS KAPASITAS 30 TON TBS/JAM SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk

Lebih terperinci

SOAL A: PERENCANAAN PANGKAL JEMBATAN DENGAN PONDASI TIANG. 6.5 m

SOAL A: PERENCANAAN PANGKAL JEMBATAN DENGAN PONDASI TIANG. 6.5 m SOAL A: PERENCANAAN PANGKAL JEMBATAN DENGAN PONDASI TIANG 0. 0.4 ± 0.0 0. 0.8 30 KN I 3. m.0 0.3 30 KN.0.7 m m 9 m II II 0.7 m. m Panjang abutment tegak lurus bidang gambar = 0. m. Tiang pancang dari beton

Lebih terperinci

BAB V STUDI POTENSI. h : ketinggian efektif yang diperoleh ( m ) maka daya listrik yang dapat dihasilkan ialah :

BAB V STUDI POTENSI. h : ketinggian efektif yang diperoleh ( m ) maka daya listrik yang dapat dihasilkan ialah : BAB V STUDI POTENSI 5.1 PERHITUNGAN MANUAL Dari data-data yang diperoleh, dapat dihitung potensi listrik yang dapat dihasilkan di sepanjang Sungai Citarik. Dengan persamaan berikut [23]: P = ρ x Q x g

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR PERPAJAKAN PUSAT KOTA SEMARANG

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR PERPAJAKAN PUSAT KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR PERPAJAKAN PUSAT KOTA SEMARANG Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata 1 (S-1) Pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas

Lebih terperinci

PENGARUH ENDAPAN DI UDIK BENDUNG TERHADAP KAPASITAS ALIRAN DENGAN MODEL 2 DIMENSI

PENGARUH ENDAPAN DI UDIK BENDUNG TERHADAP KAPASITAS ALIRAN DENGAN MODEL 2 DIMENSI PENGARUH ENDAPAN DI UDIK BENDUNG TERHADAP KAPASITAS ALIRAN DENGAN MODEL 2 DIMENSI Wilman Noviandi NRP : 0021033 Pembimbing Utama: Endang Ariani, Ir.,Dipl.HE Pembimbing Pendamping : Robby Yussac Tallar,

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK OCBC NISP JALAN PEMUDA SEMARANG

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK OCBC NISP JALAN PEMUDA SEMARANG TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK OCBC NISP JALAN PEMUDA SEMARANG Merupakan Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata 1 (S-1) Pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMBANG, NOTASI, DAN SINGKATAN

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMBANG, NOTASI, DAN SINGKATAN DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMBANG, NOTASI, DAN SINGKATAN i ii iii iv vii xiii xiv xvii xviii BAB

Lebih terperinci

Perencanaan Embung Gunung Rancak 2, Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang

Perencanaan Embung Gunung Rancak 2, Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 Perencanaan Embung Gunung Rancak 2, Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang Dika Aristia Prabowo, Abdullah Hidayat dan Edijatno Jurusan Teknik Sipil, Fakultas

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR - TE STUDI PENGONTROL BEBAN ELEKTRONIK PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO SELOLIMAN, TRAWAS KABUPATEN MOJOKERTO

TUGAS AKHIR - TE STUDI PENGONTROL BEBAN ELEKTRONIK PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO SELOLIMAN, TRAWAS KABUPATEN MOJOKERTO TUGAS AKHIR - TE091398 STUDI PENGONTROL BEBAN ELEKTRONIK PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO SELOLIMAN, TRAWAS KABUPATEN MOJOKERTO ARDHA SANDY P NRP 2206 100 132 Dosen pembimbing Ir. Sjamsjul Anam,

Lebih terperinci

ANALISA KETINGGIHAN DAN DEBIT AIR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO PADA DAERAH TERPENCIL

ANALISA KETINGGIHAN DAN DEBIT AIR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO PADA DAERAH TERPENCIL ANALISA KETINGGIHAN DAN DEBIT AIR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO PADA DAERAH TERPENCIL Purnomo 1 Efrita Arfah Z 2 Edi Suryanto 3 Jurusan Teknik Mesin Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN JEMBATAN RANGKA BAJA KERETA API. melakukan penelitian berdasarkan pemikiran:

BAB III METODE PERANCANGAN JEMBATAN RANGKA BAJA KERETA API. melakukan penelitian berdasarkan pemikiran: BAB III METODE PERANCANGAN JEMBATAN RANGKA BAJA KERETA API 3.1. Kerangka Berpikir Dalam melakukan penelitian dalam rangka penyusunan tugas akhir, penulis melakukan penelitian berdasarkan pemikiran: LATAR

Lebih terperinci

BAB VI PERENCANAAN BANGUNAN UTAMA

BAB VI PERENCANAAN BANGUNAN UTAMA BAB VI PERENCANAAN BANGUNAN UTAMA 6.1 UMUM Bendung direncanakan untuk mengairi areal seluas 1.32700 ha direncanakan dalam 1 (satu) sistem jaringan irigasi dengan pintu pengambilan di bagian kiri bendung.

Lebih terperinci

Studi Kelayakan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut di Balikpapan

Studi Kelayakan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut di Balikpapan Studi Kelayakan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut di Balikpapan Aris Wicaksono Nugroho 2211106034 Dosen Pembimbing Heri Suryoatmojo ST., MT., Ph.D Ir. Sjamsul Anam, MT. Pendahuluan Latar

Lebih terperinci

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG B RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA GUNUNGSARI SURABAYA MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA BETON

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG B RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA GUNUNGSARI SURABAYA MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA BETON TUGAS AKHIR RC09 1380 MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG B RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA GUNUNGSARI SURABAYA MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA BETON Oleh : YOGA C. V. TETHOOL 3107100057 Dosen Pembimbing : ENDAH

Lebih terperinci

= tegangan horisontal akibat tanah dibelakang dinding = tegangan horisontal akibat tanah timbunan = tegangan horisontal akibat beban hidup = tegangan

= tegangan horisontal akibat tanah dibelakang dinding = tegangan horisontal akibat tanah timbunan = tegangan horisontal akibat beban hidup = tegangan DAFTAR NOTASI Sci = pemampatan konsolidasi pada lapisan tanah ke-i yang ditinjau Hi = tebal lapisan tanah ke-i e 0 = angka pori awal dari lapisan tanah ke-i Cc = indeks kompresi dari lapisan ke-i Cs =

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Katungau Kalimantan Barat, seorang perencana merasa yakin bahwa dengan

LANDASAN TEORI. Katungau Kalimantan Barat, seorang perencana merasa yakin bahwa dengan BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Tinjauan Umum Menurut Supriyadi dan Muntohar (2007) dalam Perencanaan Jembatan Katungau Kalimantan Barat, seorang perencana merasa yakin bahwa dengan mengumpulkan data dan informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Mikrohidro adalah istilah yang berarti mikro adalah kecil, dan hidro adalah air. Jadi mikrohidro adalah

Lebih terperinci

STUDI PEMBUATAN BEKISTING DITINJAU DARI SEGI KEKUATAN, KEKAKUAN DAN KESTABILAN PADA SUATU PROYEK KONSTRUKSI

STUDI PEMBUATAN BEKISTING DITINJAU DARI SEGI KEKUATAN, KEKAKUAN DAN KESTABILAN PADA SUATU PROYEK KONSTRUKSI STUDI PEMBUATAN BEKISTING DITINJAU DARI SEGI KEKUATAN, KEKAKUAN DAN KESTABILAN PADA SUATU PROYEK KONSTRUKSI DENIE SETIAWAN NRP : 9721019 NIRM : 41077011970255 Pembimbing : Maksum Tanubrata, Ir., MT. FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB VI STUDI OPTIMASI

BAB VI STUDI OPTIMASI BAB VI STUDI OPTIMASI 6.1. PENENTUAN SKEMA PLTM SANTONG Dalam studi kelayakan ini ditetapkan satu skema PLTM terpilih berdasarkan tinjauan topografi, geologi, debit yang tersedia, dan besarnya daya yang

Lebih terperinci

Dimana : g = berat jenis kayu kering udara

Dimana : g = berat jenis kayu kering udara 1. TEGANGAN-TEGANGAN IZIN 1.1 BERAT JENIS KAYU DAN KLAS KUAT KAYU Berat Jenis Kayu ditentukan pada kadar lengas kayu dalam keadaan kering udara. Sehingga berat jenis yang digunakan adalah berat jenis kering

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Flowchart Perencanaan Pembuatan Mesin Pemotong Umbi Proses Perancangan mesin pemotong umbi seperti yang terlihat pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai mm Studi Literatur

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA BERATURAN TAHAN GEMPA BERDASARKAN SNI DAN FEMA 450

PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA BERATURAN TAHAN GEMPA BERDASARKAN SNI DAN FEMA 450 PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA BERATURAN TAHAN GEMPA BERDASARKAN SNI 03-1726-2002 DAN FEMA 450 Calvein Haryanto NRP : 0621054 Pembimbing : Yosafat Aji Pranata, S.T.,M.T. JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS

Lebih terperinci

KEHILANGAN HEAD ALIRAN AKIBAT PERUBAHAN PENAMPANG PIPA PVC DIAMETER 12,7 MM (0,5 INCHI) DAN 19,05 MM (0,75 INCHI).

KEHILANGAN HEAD ALIRAN AKIBAT PERUBAHAN PENAMPANG PIPA PVC DIAMETER 12,7 MM (0,5 INCHI) DAN 19,05 MM (0,75 INCHI). KEHILANGAN HEAD ALIRAN AKIBAT PERUBAHAN PENAMPANG PIPA PVC DIAMETER 12,7 MM (0,5 INCHI) DAN 19,05 MM (0,75 INCHI). Tugas Akhir, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma,,2013

Lebih terperinci