BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian PT. Kereta Api Indonesia (Persero).

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian PT. Kereta Api Indonesia (Persero)."

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian PT. Kereta Api Indonesia (Persero). PT. Kereta Api Indonesia (KAI) berdasarkan Undang-Undang RI No. 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian, adalah Badan Usaha Milik Negara yang menyediakan, mengatur, dan mengurus jasa angkutan kereta api di Indonesia. Visi PT. KAI adalah Menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada pelayanan pelanggan dan memenuhi harapan stakeholders dengan Misi Menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha penunjangnya melalui praktik bisnis dan model organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi stakeholders dan kelestarian lingkungan berdasarkan empat pilar utama: Keselamatan, Ketepatan Waktu, Pelayanan, dan Kenyamanan. Sampai dengan saat ini, jasa layanan PT. KAI meliputi 6 bidang layanan yaitu : 1. Angkutan penumpang menggunakan kereta api, yang mencakup angkutan rute jarak jauh, jarak menengah, dan jarak dekat. Untuk jasa angkutan penumpang jarak jauh dibagi menjadi angkutan penumpang kelas eksekutif, bisnis, dan ekonomi. Angkutan komuter di wilayah Jabodetabek termasuk jasa angkutan penumpang KAI. 2. Angkutan barang menggunakan kereta api, yang mencakup angkutan peti kemas, batu bara, parsel, barang curah, dan barang jenis lain. 3. Pengelolaan properti yang terkait dengan jasa kereta api, yang mencakup pembangunan dan pengelolaan stasiun kereta api, pengembangan perkantoran, pengembangan pusat perbelanjaan, dan pembangunan hotel. 4. Pariwisata berbasis kereta api, yang mencakup jasa paket wisata dan penyewaan transportasi. 5. Restoran, yang mencakup pengelolaan restoran di kereta api (on train services) dan di stasiun, termasuk jasa katering. 1

2 6. Distibusi logistik, yang mencakup jasa logistik door to door (multimoda) untuk memberikan pelayanan paripurna dengan dukungan angkutan pra dan lanjutan mencakup layanan pengelolaan Terminal Peti Kemas (TPK), bongkar muat, pergudangan, pelabelan, pengangkutan, penjejakan, serta pengawalan logistik PT. Finnet Indonesia. PT. Finnet Indonesia didirikan pada tanggal 31 Oktober 2005 dengan 60% saham dimiliki oleh PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Cq. PT. Multimedia Nusantara) dan Yayasan Kesejahteraan Karyawan Bank Indonesia (Cq. PT. Mekar Prana Indah ) sebesar 40%. Pada mulanya bisnis Finnet adalah sebagai penyediaan infrastruktur TI, aplikasi & konten untuk melayani kebutuhan sistem informasi dan transaksi keuangan bagi industri perbankan dan jasa keuangan lainnya. Tahun 2006 merupakan tonggak dimulainya aktivitas bisnis PT. Finnet Indonesia secara operasional. Finnet bekerjasama dengan beberapa perusahaan mulai membangun kemitraan. Dengan pihak BNI untuk penyelenggaraan TelkomVision Online Payment dengan Sistem Host to Host. Kerjasama dengan Decillion untuk layanan Swift Service Beraeu, Finnet sebagai partner lokal layanan pengiriman uang ke negara lain dengan menggunakan swiftnetwork. Kerjasama dengan Univesitas Indonesia untuk layanan PIN Generator dalam rangka registrasi Mahasiswa. Tahun 2014 Finnet memiliki 3 portofolio bisnis yang pertama Aggregator pembayaran tagihan (Bill Payment Aggregator), Platform pembayaran elektronik (Electronic Payment Platform) dan Solusi Pembayaran Online. 1.2 Latar Belakang Penelitian Jumlah penumpang kereta api (KA) di Indonesia dalam kurun waktu lima tahun terakhir ( ) menunjukkan tren pertumbuhan rata-rata 8% sejak tahun 2012 dan Pada periode tahun , volume angkutan penumpang mengalami penurunan tetapi kembali meningkat pada periode dan mencapai 279,52 juta penumpang pada tahun 2014 (lihat Tabel 1.1). KAI memprediksi jumlah penumpang pada tahun 2014 mencapai 307,04 juta penumpang. Hal ini sekaligus mengindikasikan target pertumbuhan penumpang sebesar 38% dibandingkan 221,73 juta penumpang pada tahun Untuk mencapai target yang optimistis tersebut, KAI menetapkan beberapa strategi yang difokuskan pada 2

3 peningkatan kualitas pelayanan pelanggan, optimalisasi tarif (pricing strategy), penambahan rute-rute baru serta mengembangkan KA jarak menengah dan angkutan komuter Jabodetabek dan KA Bandara untuk meningkatkan layanan angkutan penumpang. Tabel 1.1 Jumlah Penumpang Kereta Api Uraian Satuan Jumlah Total Penumpang juta orang 203,12 191,69 202,88 221,73 279,52 Penumpang Jabodetabek Penumpang Non Jabodetabek juta orang juta orang Sumber : Annual Report KAI, ,49 110,82 134,09 158,34 208,49 78,83 80,87 68,79 63,38 71,03 (Dalam juta orang penumpang) Berdasarkan data tersebut, PT. KAI memproyeksikan pertumbuhan jumlah penumpang kereta api dalam kurun waktu (Tabel 1.2). Rata-rata pertumbuhan jumlah penumpang per tahun diproyeksikan sebesar 0,46% atau sebesar orang. Tabel 1.2 Proyeksi Jumlah Penumpang Kereta Api Penumpang KRL Jabodetabek 265,7 317,2 351,6 404,0 KERETA API BANDARA KA Kualanamu KA Basoetta Kereta Api Jarak Jauh/Menengah/Lokal KA Lokal Ekonomi KA Lokal Bisnis KA Lokal Eksekutif KA Utama Ekonomi KA Utama Bisnis KA Utama Eksekutif Total 71,57 71,67 71,76 72,35 Sumber : Annual Report KAI (Dalam Juta Penumpang) 3

4 Dalam upaya meningkatkan pelayanan pelanggan, PT. KAI terus-menerus berinovasi untuk mewujudkan kemudahan bagi pelanggan dalam mendapatkan tiket serta meningkatkan pelayanan bagi penumpang di saat pra perjalanan KA, on the train, dan purna perjalanannya. Penyempurnaan sistem pelayanan penumpang yang telah dilakukan di antaranya adalah: 1. Pengembangkan Rail Ticketing System (RTS) yang lebih andal dan fleksibel dengan menggunakan platform teknologi informasi berbasis web. Teknologi yang diaplikasikan dalam RTS memberikan keleluasaan dan kenyamanan baik bagi PT. KAI maupun bagi pelanggan. Untuk internal PT. KAI, RTS dapat mengakomodir semua kebutuhan perusahaan dalam hal penerapan kebijakan pentarifan angkutan penumpang, misalnya pemberlakukan tarif dinamis, tarif promo, tarif discount selain itu sistem ini juga memungkinkan perusahaan mengembangkan point of sales. Sebelum sistem ini dikembangkan pelanggan hanya dapat melakukan pembelian tiket di stasiun dan agen, saat ini selain di loket stasiun dan agen (Business to Consumer/B2C) calon pelanggan dapat membeli tiket di website resmi KAI, website mitra kerja, Contact Center 121, mitra Business to Business/B2B,nminimarket dan vending machine. RTS memberikan kemudahan bagi pelanggan adalah dapat memilih kereta, rute perjalanan dan tempat duduk yang dikehendaki dan dapat memesan tiket 90 hari sebelum tanggal keberangkatan, sehingga pelanggan dapat merencanakan perjalanannya dengan lebih baik. RTS selain digunakan untuk KA jarak jauh dan menengah juga untuk pelayani pembelian tiket jarak dekat/lokal. Dengan sistem ini pelayanan tiket menjadi lebih andal dan cepat. 2. Membangun sistem pemesanan dan pembelian tiket melalui internet (internet reservation) yang dapat diakses pada situs Untuk sistem pembayarannya (internet payment gateway), KAI bekerja sama dengan pihak perbankan dan mitra lainnya yang kapabel. 3. Membangun sistem pemesanan pembelian tiket secara mobile (mobile reservation), yang dikembangkan secara internal dan bekerja sama dengan pihak lain dalam bentuk aplikasi-aplikasi yang dapat dapat diunduh (download) melalui Blackberry World Apps maupun Android Play Store serta yang berbasis IOS maupun Windows Mobile. 4

5 4. Membangun sistem self service ticket reservation yang memungkinkan pelanggan melakukan reservasi dan pembelian tiket secara mandiri melalui vending machine dengan pembayaran menggunakan kartu debit atau kredit. 5. Membangun Payment Gateway (channel pembayaran) reservasi tiket KA baik secara langsung bekerja sama dengan pihak perbankan maupun saluran lainnya melalui switcher (Finnet : BRI, BII, Mandiri, BPRKS, CIMB, BPD DIY; Arta Jasa : BNI; Rintis : BCA, Alfamart). 6. Menerapkan sistem single ticket untuk penjualan KA komersial dan ekonomi jarak jauh dan jarak sedang. Pada sistem single ticket, satu nama hanya untuk satu tempat duduk dan tidak ada lagi penjualan tiket tanpa tempat duduk (tiket berdiri). Sistem ini merupakan upaya untuk menghilangkan kecurangan dan praktik percaloan serta memberikan fleksibilitas dan kemudahan pengembangan bagi channel eksternal. Dalam mendukung pengembangan layanan penumpang khususnya pricing strategy dengan pengembangan layanan RTS, PT. KAI bekerjasama dengan mitramitra lain untuk penyediaan website reservasi online, penyedia channel pembayaran (Bank dan Non-Bank) serta penyedia jasa Electronic Payment Gateway (EPG). Sampai dengan tahun 2015, jumlah mitra penyedia layanan aplikasi berbasis web untuk reservasi tiket KA berjumlah 42 mitra. Beberapa mitra penyedia reservasi web tiket kereta api sebagaimana Tabel 1.3. Tabel 1.3 Mitra Penyedia Reservasi Web Tiket Kereta Api Dan EPG Mitra Penyedia Website Reservasi No Perusahaan Alamat Website PT. Bima Sakti Multi Sinergi Sidoarjo (Jawa Timur) PT. Global Tiket Network - Jakarta PT. Indocorpora Investama PT. Utiket Mandiri Indonesia - Yogyakarta 5 Haki Travel - Surabaya Implement asi ereta-api/ /tiket-kereta-api-online Tokopedia.com - Jakarta

6 1 Mitra Penyedia Electronic Payment Gateway (EPG) EPG PT. Finnet Indonesia - Jakarta Channel Pembayaran BRI, BII, Mandiri, BPRKS, CIMB, BPD DIY Implement asi PT. Artha Jasa BNI PT. Rintis BCA, Alfamart 2012 Sumber : Annual Report KAI, 2014 Tahun 2015, Jumlah tiket yang tersedia melalui Sistem Reservasi RTS sebesar reservasi. Calon penumpang KA dapat melakukan pemesanan dan pembelian tiket melalui Loket di Stasiun KA, Call Center 121 (CC121), Layanan Ticket Online-Web (TOW), Loket Non-Stasiun KA, dan Kiosk Tiket Mandiri (KTM) Pembayaran reservasi tiket online dapat dilakukan melalui jaringan Anjungan Tunai Mandiri (ATM), aplikasi internet banking bank yang bekerjasama dan Credit Card. Jumlah pembelian Tiket KA per bulan menurut channel pembelian yang disediakan seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1.4. Tabel 1.4 Jumlah Pembelian Tiket KA Per Channel Layanan Channel Pembelian TIket Bulan Loket Loket Non- Total CC121 Web KTM STA STA Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des Total Sumber : PT.KAI- PT. Finnet-Indonesia,

7 Jumlah reservasi yang dilakukan melalui channel tradisional/loket Stasiun KA mencapai tiket atau 67,02% dari total pembelian, sedangkan pembelian melalui sistem RTS baru mencapai tiket atau 32,98% (Angka dalam ribu penumpang) JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOP DES LOKET STA NON-LOKET STA Gambar 1.1 Persentase Reservasi Loket STA dan Channel RTS (Sumber : PT. KAI-PT. Finnet Indonesia, 2016) Dengan implementasi RTS, PT. KAI menargetkan 90% penjualan tiket KA jarak jauh, menengah dan lokal antarkota yang tersedia melalui layanan penjualan pada Sistem RTS dan hanya 10% reservasi dilakukan melalui loket di stasiun KA. Sementara realisasi penjualan tiket padan Sistem RTS sampai dengan tahun 2015 baru mencapai 32,98%. 75,00% 70,00% 65,00% 60,00% 55,00% 50,00% 45,00% 40,00% 35,00% 30,00% 25,00% 20,00% 15,00% 10,00% 5,00% 0,00% 67,02% 10% 3,08% 9,00% 20,41% Gambar 1.2 Jumlah Reservasi Loket STA dan Non-Loket STA (Sumber : PT. KAI-PT. Finnet Indonesia, 2016) 0,48% Loket STA CC121 Web Loket Non-STA KTM % ONLINE RESERV. % TARGET RESERV. ONLINE 7

8 Untuk masing-masing reservasi melalui channel Rail Ticketing System (RTS) (Non Loket Stasiun KA), pembelian melalui Loket Non-STA (Loket Mitra) mencapai atau 61,91% tiket, pembelian melalui Layanan TOW sebesar atau 27,29% tiket, pembelian melalui CC121 sebesar atau 9,35% tiket dan pembelian melalui KTM sebesar atau 1,45% tiket. KAI menetapkan target pembelian tiket melalui Layanan TOW dapat mencapai 50% dari total pembelian tiket melalui Sistem RTS, sementara realisasi melalui Layanan TOW sampai dengan tahun 2015 baru mencapai 27,29%. Persentase jumlah reservasi untuk setiap channel reservasi pada Sistem RTS ditunjukkan pada Gambar ,00% 65,00% 60,00% 55,00% 50,00% 45,00% 40,00% 35,00% 30,00% 25,00% 20,00% 15,00% 10,00% 5,00% 0,00% 9,35% 50% 27,29% 61,91% CC121 Web Loket Non-STA KTM % ONLINE RESERV. % TARGET RESERV. ONLINE 1,45% Sumber : PT. KAI-PT. Finnet Indonesia, Gambar 1.3 Persentase Reservasi Per Channel RTS (Sumber : PT. KAI-PT. Finnet Indonesia, 2016) PT. Finnet Indonesia (Finnet) menjalin kerjasama untuk penyediaan platform pembayaran tiket KA melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dan online banking Bank BRI, BII, Mandiri, BPRKS, CIMB, dan BPD DIY. Untuk setiap pembayaran tiket melalui bank tersebut, Finnet menetapkan biaya transaksi fee transaksi sebesar Rp /transaksi. Target pendapatan Finnet dari fee transaksi pembayaran tiket melalui reservasi Layanan Ticket Online-Web (TOW) Tahun 2015 sebesar Rp. 2,41 Milyar dengan realisasi sebesar Rp. 2,94 Milyar (Pencapaian 122%). Untuk Tahun 2016, Finnet menargetkan pendapatan dari fee transaksi pembayaran tiket melalui reservasi TOW sebesar Rp. 3,23 Milyar. Untuk mempertahankan pencapaian pendapatan tahun 2015, target pendapatan fee transaksi pembayaran tiket melalui 8

9 reservasi TOW sebesar Rp. 3,95 M atau tambahan transaksi pembayaran reservasi tiket melalui TOW sebanyak transaksi dari jumlah transaksi tahun Dalam hal pertumbuhan pengguna internet, Survey Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan Pusat Kajian Komunikasi Universitas Indonesia tahun 2014 menunjukkan bahwa pengguna internet di Indonesia diproyeksikan masih akan terus tumbuh di beberapa waktu ke depan, diproyeksikan pada akhir tahun 2015 pengguna internet di Indonesia akan mencapai 139 juta pengguna. Survey tersebut menunjukkan bahwa pengguna internet yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak (51%) daripada pengguna internet yang berjenis kelamin laki-laki (49%). Gambar 1.4 Pengguna Akses Internet di Indonesia (Sumber : APJII, 2015) Berdasarkan usia pengguna, mayoritas pengguna internet di Indonesia berusia tahun, yaitu sebesar hampir setengah dari total jumlah pengguna internet di Indonesia (49%). Artinya, dapat dikatakan bahwa segmen pengguna internet di Indonesia adalah mereka yang termasuk ke dalam kategori digital natives. 9

10 Gambar 1.5 Pengguna Akses Internet Berdasarkan Usia (Sumber : APJII, 2015) Menurut level pendidikan, pengguna internet di Indonesia didominasi oleh pengguna yang telah menyelesaikan pendidikannya di tingkat SMU sederajat (64,70%) dan pengguna yang telah menyelesaikan pendidikan pada tingkat Sarjana/S1 (16,9%). Gambar 1.6 Pengguna Akses Internet Berdasarkan Pendidikan (Sumber : APJII, 2015) Pengguna internet di Indonesia menggunakan internet untuk melakukan empat kegiatan utama yaitu : (1) Mengakses jejaring sosial (87,40%); (2) Mencari informasi/searching/browsing (68,70%); (3) Menggunakan layanan instant messaging (59,90%); dan (4) Mencari berita terkini (59,70%). Penggunaaan akses internet untuk melakukan jual-beli online (e-commerce) sebesar 11% pengguna di tahun

11 Gambar 1.7 Kegiatan Dalam Penggunaan Akses Internet (Sumber : APJII, 2015) Pembelian online paling banyak dilakukan untuk pembelian produk busana (71,60%), produk kosmetik (20%) dan pembelian produk gadget (17,10%), sedangkan pembelian produk/jasa travel akomodasi hanya mencapai 1,70% dari total transaksi online. Gambar 1.8 Kategori Produk/Jasa pada Pembelian Online (Sumber : APJII, 2015) Sebanyak 72,70% pengguna internet menyatakan belum pernah melakukan belanja online. Faktor utama yang menyurutkan niat pengguna internet melakukan belanja online adalah karena mereka beranggapan akan memakan proses yang lama 11

12 (59,50%), dan alasan kedua terbanyak adalah barang/jasa yang dijual tidak sama/tidak sesuai dengan yang ada/dijanjikan di website (38%). Gambar 1.9 Alasan Tidak Melakukan Pembelian Online (Sumber : APJII, 2015) Untuk meningkatkan pelayanan, PT. KAI terus berinovasi mendayagunakan teknologi informasi untuk memberi kemudahan bagi pelanggan dalam mendapatkan tiket serta meningkatkan pelayanan bagi penumpang, baik pada saat sebelum perjalanan, selama perjalanan dan pasca perjalanannya. Penyempurnaan kualitas pelayanan mencakup pengembangan sistem reservasi tiket dengan menggunakan platform teknologi informasi berbasis web. PT. KAI mengharapkan dengan penggunaan teknologi informasi berbasis web ini memberikan pengalaman yang berbeda bagi masyarakat pengguna jasa kereta api serta memberi rasa nyaman karena calon penumpang tidak perlu berdesakan antri tiket di loket stasiun atau terpaksa harus bertransaksi dengan calo. Pemanfaatan teknologi informasi untuk sistem ticketing mampu menggantikan peran pekerja penjualan tiket di loket-loket stasiun dan para pekerja tersebut dapat diberikan penugasan lain dengan tanggung jawab yang lebih besar. Hal ini ini dilakukan dalam mendukung strategi pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Perseroan untuk mereposisi dan meningkatkan peran SDM, tidak lagi sekedar pekerja operasional administratif, tetapi menjadi lebih aktif 12

13 dan dinamis untuk memberikan kontribusi kinerja yang optimal bagi Perseroan (Annual Report KAI, 2014:49). PT. KAI mencermati adanya fenomena penggunaan layanan internet yang sudah menjadi kebutuhan dasar masyarakat dengan jumlah pengguna internet di Indonesia tumbuh pesat didukung oleh biaya koneksi internet yang semakin terjangkau dan penggunaan smartphone dan tablet yang semakin meluas serta dengan kemudahan layanan reservasi web diharapkan calon penumpang kereta api akan semakin mudah untuk melakukan mengakses informasi dan membeli tiket kereta api kapan dan dimana saja. Untuk meningkatkan jumlah reservasi tiket melalui Layanan TOW, PT. KAI bekerjasama dengan mitra penyedia channel online web (Tabel 1.3) yang dapat digunakan oleh calon penumpang kereta api untuk melakukan reservasi tiket secara langsung serta menyediakan kemudahan untuk channel pembayaran reservasi tiket melalui channel pembayaran Bank maupun Non- Bank. Layanan mandiri berbasis teknologi adalah cara yang cost-effective untuk menyediakan tingkat layanan pelanggan yang lebih besar, konsumen memperoleh manfaat dari kenyamanan, tingkat ketersediaan yang tinggi, menghemat waktu dan biaya serta mengurangi kecemasan yang disebabkan oleh perilaku petugas yang tidak menguntungkan (Meuter et al., 2000). Penelitian-penelitian yag dilakukan terhadap layanan mandiri berbasis teknologi menunjukkan bukti bahwa inovasi-inovasi yang tercipta dalam teknologi ini akan terus menjadi komponen yang penting bagi interaksi perusahaan penyedia produk/jasa dengan pelanggannya, interaksi berbasis teknologi ini diharapkan menjadi kriteria kunci kesuksesan bisnis perusahaan untuk jangka panjang (Meuter et al, 2000). Untuk lebih mempermudah penumpang kereta api dalam melakukan pembelian tiket, PT. KAI meluncurkan fasilitas reservasi online yang merupakan aplikasi versi mobile dari reservasi online web yang dinamakan KAI Access pada bulan September KAI Access yaitu aplikasi mobile yang dikembangkan untuk mempermudah calon penumpang dalam melakukan pemesanan tiket secara online dan mendapatkan info-info terbaru terkait kereta api melalui smartphone/tablet. Aplikasi ini dapat diunduh di Google Playstore, Appstore, Windows Market, dan Blackberry App World. Menurut Ibnu Sunanto, ST (CEO PT.Bima Sakti Multi Sinergi), layanan mandiri melalui fasilitas pembelian tiket 13

14 kereta api online adalah model pembelian tiket kereta api yang sangat diharapkan untuk terus berkembang dan menjadi andalan bagi calon penupang kereta api dalam melakukan pembelian tiket kereta api. Untuk saat ini tiketkai.com berhasil masuk dalam 10 besar penyedia layanan reservasi web tiket kereta api dari 52 mitra penyedia yang bekerjasama dengan PT. KAI. Namun sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2012 serta kerjasama dengan mitra 52 penyedia channel online web yang dapat digunakan untuk reservasi tiket KA, penggunaan Layanan TOW untuk melakukan reservasi tiket kereta api masih rendah belum memenuhi target yang diharapkan. Persentase reservasi tiket KA melalui Layanan TOW (9%) masih sangat kecil bila dibandingkan dengan persentase reservasi tiket melalui loket di stasiun kereta api (67,02%). Survey terhadap pengguna internet di Indonesia menunjukkan jumlah pengguna internet yang menggunakan akses internet untuk melakukan jual/beli online hanya 11% sedangkan untuk transaksi online pembelian produk/jasa travel perjalanan sebesar 9,7% pengguna. Alasan-alasan utama yang menyebabkan pengguna internet untuk tidak melakukan pembelian produk/jasa secara online karena proses yang lama (59,5%), barang/jasa yang dibeli tidak sesuai dengan yang ditawarkan di web (38%), harus meminta orang dekat untuk melakukan pembelian (32,30%) (Grafik 1.9). Untuk PT. Finnet-Indonesia, target jumlah penambahan transaksi pembayaran di jaringan ATM/internet banking bank yang bekerjasama dari reservasi tiket KA melalui Layanan TOW tahun 2016 sebesar transaksi untuk mempertahankan pertumbuhan pendapatan fee transakasi dari tahun Namun rata-rata pertumbuhan calon penumpang per tahun selama diproyeksikan PT. KAI hanya mencapai 0,46% atau orang penumpang sehingga pengalihan dari penggunaan reservasi/pembelian tiket melalui Loket Stasiun KA untuk menggunakan reservasi dari Layanan TOW. Berdasarkan kondisi-kondisi tersebut di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi pengguna jasa kereta api terhadap layanan reservasi TOW, sehingga dapat memberikan masukan dalam merumuskan fitur layanan, proses bisnis, strategi pemasaran dan strategi promosi kepada PT. KAI dan PT. Finnet Indonesia sebagai penyedia layanan platform pembayaran. Pendekatan yang diambil untuk mengetahui hal tersebut adalah dengan menggunakan Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 (UTAUT2). 14

15 Model tersebut cocok untuk digunakan dalam penelitian ini karena model UTAUT2 merupakan teori penerimaan terbaru yang merupakan sintesis maupun rangkuman dari delapan teori penerimaan teknologi yang telah ada sebelumnya. Selain itu, model UTAUT2 mampu menjelaskan penerimaan teknologi yang konteksnya adalah consumer use (Venkatesh et al., 2012). Layanan Reservasi TOW merupakan produk yang konteksnya adalah consumer use sehingga sangat cocok untuk diteliti menggunakan model UTAUT2. Model UTAUT telah banyak digunakan dalam berbagai penelitian mengenai penerimaan inovasi teknologi di seluruh dunia baik yang bersifat organisasional maupun consumer use. Berdasarkan Venkatesh et al (2003), Shanab & Pearson (2007), Wang & Wang (2010), Muhayyidin et al (2011), Yu (2012, Mashagba & Nassar (2012), faktor-faktor yang membentuk konstruk dalam model UTAUT antara lain performance expectancy, effort expectancy, social influence, dan facilitating condition mempengaruhi behavioral intention dan use behavior di mana faktor age, Gender, experience dan voluntariness of use menjadi faktor yang memoderasi hubungan antar konstruk tersebut. Berdasarkan Venkatesh et al (2012), model UTAUT2 memiliki konstruk yang sama dengan model UTAUT dengan tambahan hedonic motivation, price value, dan habit sebagai konstruk eksogen/independen dan hanya dimoderasi oleh faktor age, gender, dan experience. Variabel price value tidak diikutsertakan dalam model penelitian mengingat bahwa PT. KAI adalah satu-satunya perusahaan penyedia jasa angkutan dengan menggunakan kereta api dan tidak ada persaingan harga produk antar penyedia sehingga tiket yang ditawarkan sama untuk semua channel reservasi. Hal ini sejalan dengan kebijakan PT. KAI bahwa mulai tanggal 1 Juli 2014, PT. KAI memberlakukan harga yang sama untuk pembelian tiket KA di stasiun dan di seluruh channel resmi di luar stasiun seperti minimarket, Kantor Pos, Pegadaian, website dan agen resmi lainnya. Variabel Price Value berkaitan dengan pertukaran kognitif seseorang antara manfaat yang dirasakan dari penggunaan teknologi dan biaya yang dikeluarkan untuk menggunakan layanan tersebut (Venkatesh, 2012). Disamping biaya dari harga barang/jasa yang ditawarkan, variabel Price Value juga terkait dengan variabel performance expectancy yaitu tingkat di mana pengguna percaya bahwa teknologi/sistem tersebut memberikan keuntungan atau manfaat (waktu lebih cepat, lebih produktif). Variabel moderator experience juga tidak diikutsertakan 15

16 dalam model penelitian ini mengingat bahwa penelitian ini adalah penelitian crosssectional (pengambilan data hanya dilakukan satu kali), sedangkan experience merupakan hasil dari pengamatan penggunaan secara longitudinal maka variabel experience tidak diikutsertakan dalam model penelitian ini. Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan maka penulis melakukan penelitian tentang penerimaan teknologi dengan judul Analisis Adopsi Layanan Reservasi Tiket Online Kereta Api Dengan Model Modified Unified Theory Of Acceptance And Use Of Technology Perumusan Permasalahan dan Pertanyaan Penelitian Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka dihasilkan beberapa rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Reservasi tiket menggunakan Layanan TOW merupakan salah satu implementasi dari Rail Tiketing System (RTS) mulai diimplementasikan tahun 2012 dan telah dipromosikan secara aktif dan mudah diakses dan digunakan untuk reservasi tiket KA, namun sampai saat ini penggunaan layanan TOW masih rendah dan belum mencapai target yang ditetapkan. 2. Faktor-faktor kunci yang menjadi pertimbangan penumpang kereta api dalam menggunakan layanan TOW belum diteliti lebih lanjut dan dipahami. Faktorfaktor yang menjadi pertimbangan tersebut dapat menjadi informasi yang penting dalam mengembangkan layanan reservasi TOW. Dari paparan rumusan permasalahan diatas, maka pertanyaan penelitian yang diajukan adalah sebagai berikut : 1. Berdasarkan persepsi pengguna Layanan TOW, seberapa besar penilaian pengguna terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan reservasi tiket melalui Layanan TOW oleh penumpang kereta api? 2. Berdasarkan Model UTAUT2 yang dimodifikasi, faktor-faktor apa saja yang berpengaruh positif terhadap kecenderungan dan perilaku penggunaan layanan reservasi TOW oleh penumpang kereta api? 3. Apakah perbedaan Age dan Gender berdampak terhadap pengaruh faktor-faktor dalam Model Modified UTAUT2 yang mempengaruhi perilaku konsumen untuk menggunakan Layanan TOW? 16

17 1.4 Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah, kemudian ditentukan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui persepsi pengguna terhadap faktor-faktor kunci yang mempengaruhi kecenderungan terhadap penggunaan layanan reservasi TOW. 2. Menguji pengaruh faktor-faktor dalam Model Modified UTAUT2 yang berpengaruh terhadap kecenderungan adopsi layanan reservasi TOW. 3. Menguji jika perbedaan Age dan Gender berdampak terhadap pengaruh faktorfaktor dalam Model Modified UTAUT2 dalam konteks adopsi Layanan TOW. 1.5 Manfaat Penelitian Kegunaan penelitian ini ditinjau dari sudut pandang teoritis dan praktis, yaitu: Manfaat Akademik. Hasil penelitian ini diharapkan akan memiliki nilai yang sangat signifikan dalam memverifikasi penerapan dari Model Modified UTAUT2 dalam menginvestigasi faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap pengguna untuk mengadopsi Layanan TOW dari penelitian terdahulu, sehingga akan dapat memperkaya keberadaan tulisan atau literatur terkait dengan adopsi layanan mandiri berbasis teknologi Manfaat Bisnis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan perihal faktorfaktor yang mempengaruhi adopsi Layanan TOW oleh penumpang kereta api sehingga dapat membantu keputusan manajemen PT. KAI dan PT. Finnet Indonesia dalam meningkatkan kualitas layanan pembelian tiket kereta api melalui layanan reservasi TOW dengan mengembangkan desain yang baik, pengembangan proses bisnis yang tepat dan mengelola serta mempromosikan layanan reservasi TOW sehingga dapat diterima dengan baik oleh pengguna jasa kereta api. 1.6 Sistematika Penulisan Untuk mempermudah memahami dan menelusuri isi dokumen ini maka penulisan hasil penelitian ini disajikan dengan sistematika sebagai berikut : 17

18 BAB I : PENDAHULUAN Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, bab ini berisi tentang gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, pertanyaan penelitian, dan sistematika penulisan BAB II : TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Bab ini berisi tentang tinjauan pustaka penelitian, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian, dan ruang lingkup penelitian BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang jenis penelitian, variabel operasional, tahapan penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data, serta teknik analisis data dan pengujian hipotesis. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi hasil penelitian dan pembahasan yang diuraikan secara kronologis dan sistematis sesuai dengan perumusan masalah serta tujuan penelitian. Sistematika pembahasan ini akan lebih tampak jelas luas cakupan, batas dan benang merahnya karena disajikan dalam sub-judul tersendiri. Setiap aspek pembahasan dimulai dari hasil analisis data. Kemudian diinterpretasikan dan selanjutnya diikuti oleh penarikan kesimpulan yang dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya atau landasan teoritis yang relevan. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian yang disajikan dalam bentuk kesimpulan penelitian dan saran yang dirumuskan secara kongkrit yang merupakan implikasi kesimpulan dan berhubungan dengan masalah dan alternatif pemecahan masalah. Selain menyentuh aspek praktis, juga terdapat perumusan rekomendasi yang ditujukan untuk tujuan pengembangan ilmu. Implikasi atau rekomendasi dapat ditujukan kepada para pembuat kebijakan, kepada para pengguna hasil penelitian dan kepada peneliti berikutnya yang berminat untuk melakukan penelitian selanjutnya. 18

BAB I PENDAHULUAN. Kios Tiket Mandiri atau KTM merupakan produk PT Finnet Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Kios Tiket Mandiri atau KTM merupakan produk PT Finnet Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Kios Tiket Mandiri atau KTM merupakan produk PT Finnet Indonesia yang digunakan untuk transaksi pembelian tiket Kereta Api. KTM melayani penjualan tiket

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh stakeholder sebagai. dasar untuk pengambilan keputusan dalam organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh stakeholder sebagai. dasar untuk pengambilan keputusan dalam organisasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi telah berkembang dengan cepat dan mempengaruhi berbagai aspek dalam organisasi. Perubahan lingkungan bisnis menuntut organisasi untuk menyesuaikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. keseharian kita. Begitu juga alat transportasi. Di Indonesia, terdapat tiga jenis

BAB 1 PENDAHULUAN. keseharian kita. Begitu juga alat transportasi. Di Indonesia, terdapat tiga jenis BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi semakin berkembang pesat dan menjadi bagian penting dalam keseharian kita. Begitu juga alat transportasi. Di Indonesia, terdapat tiga jenis alat transportasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi di dunia saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi di dunia saat ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi di dunia saat ini turut masuk ke Indonesia, menyebabkan berkembang pesatnya kemajuan teknologi dinegara kita.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. Sejak Mei 2010 sesuai dengan Instruksi Direksi No 16/OT 203/ KA 2010, PT

BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. Sejak Mei 2010 sesuai dengan Instruksi Direksi No 16/OT 203/ KA 2010, PT BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN A. PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Sejak Mei 2010 sesuai dengan Instruksi Direksi No 16/OT 203/ KA 2010, PT KA (Persero) berubah nama hingga saat ini menjadi PT.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Visi dan Misi PT. Telekomunikasi Indonesia Selular, Tbk Visi PT. Telekomunikasi Indonesia Selular, Tbk

BAB I PENDAHULUAN Visi dan Misi PT. Telekomunikasi Indonesia Selular, Tbk Visi PT. Telekomunikasi Indonesia Selular, Tbk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil PT. Telekomunikasi Indonesia Selular, Tbk Telkomsel didirikan pada tahun 1995 sebagai wujud semangat inovasi untuk mengembangkan telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian TCASH (Telkomsel)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian TCASH (Telkomsel) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 TCASH (Telkomsel) TCASH adalah uang elektronik yang diselenggarakan oleh Telkomsel yang terdaftar dan diawasi oleh Bank Indonesia, Memiliki fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dunia. Pencarian informasi, komunikasi, bermain game hingga berjualan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dunia. Pencarian informasi, komunikasi, bermain game hingga berjualan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era digital saat ini, internet adalah sebuah kebutuhan utama pada masyarakat dunia. Pencarian informasi, komunikasi, bermain game hingga berjualan tidak luput

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. transportasi. Peningkatan kebutuhan ini mendorong tumbuhnya bisnis jasa

BAB 1 PENDAHULUAN. transportasi. Peningkatan kebutuhan ini mendorong tumbuhnya bisnis jasa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertambahan jumlah penduduk serta mobilitas penduduk yang semakin tinggi, terutama antar-kota, telah mendorong peningkatan kebutuhan akan jasa transportasi.

Lebih terperinci

1.1.2 Visi PT. Finnet Indonesia Menjadi penyelenggara layanan sistem pembayaran elektronik yang terkemuka di Indonesia dan berskala global.

1.1.2 Visi PT. Finnet Indonesia Menjadi penyelenggara layanan sistem pembayaran elektronik yang terkemuka di Indonesia dan berskala global. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 PT. Finnet Indonesia PT. Finnet Indonesia didirikan pada tanggal 31 Oktober 2005 dengan 60% saham dimiliki oleh PT. Telekomunikasi Indonesia,

Lebih terperinci

Judul : Penerapan Model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 untuk Menjelaskan Minat dan Penggunaan Mobile Banking

Judul : Penerapan Model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 untuk Menjelaskan Minat dan Penggunaan Mobile Banking Judul : Penerapan Model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 untuk Menjelaskan Minat dan Penggunaan Mobile Banking di Kota Denpasar Nama : Ni Wayan Dewi Mas Yogi Pertiwi NIM : 1306305008

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Kereta Api Indonesia (Persero) merupakan Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan status kepemilikan 100% dimiliki oleh Negara Republik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana kepada masyarakat serta memberikan jasa-jasa pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana kepada masyarakat serta memberikan jasa-jasa pelayanan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan yang bertujuan menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyarakat serta memberikan jasa-jasa pelayanan lainnya. Menurut undang-undang

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 : PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, internet sudah menjadi salah satu bagian penting dari hidup kita. Hampir semua kegiatan yang kita lakukan berhubungan dengan internet karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan informasi di masa sekarang. Hampir semua kegiatan bisnis sudah

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan informasi di masa sekarang. Hampir semua kegiatan bisnis sudah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan informasi sudah mencapai tahap yang cukup signifikan sehingga mampu mendominasi hampir semua sektor bisnis. Adanya perkembangan internet

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang permasalahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang permasalahan yang BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang permasalahan yang menjadi penelitian ini. Selanjutnya memberikan rumusan masalah yang terjadi untuk ditemukan solusi dalam penelitian ini.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan internet di Indonesia saat ini memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan internet di Indonesia saat ini memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan internet di Indonesia saat ini memiliki banyak fungsi dan manfaat dalam bisnis maupun konsumen. Keberadaan internet menjadi media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. online. Membahas mengenai tingkat kepuasan online atau dikenal dengan istilah

BAB I PENDAHULUAN. online. Membahas mengenai tingkat kepuasan online atau dikenal dengan istilah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Konsumen menginginkan lebih dari sekedar produk yang berkualitas, mereka menginginkan pelayanan memuaskan sepanjang waktu. Pada umumnya konsumen yang merasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Perkembangan sistem berbasis teknologi khususnya yang berkaitan dengan internet berpengaruh terhadap perusahaan termasuk perbankan untuk berinteraksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan atau jasa yang ditawarkan dari sebuah perusahaan transportasi.

BAB I PENDAHULUAN. dan atau jasa yang ditawarkan dari sebuah perusahaan transportasi. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Transportasi merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dan sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Transportasi berperan penting dalam menunjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau kendaraan pribadi. Sebagai perusahaan yang mengelola perkeretaapian di

BAB I PENDAHULUAN. atau kendaraan pribadi. Sebagai perusahaan yang mengelola perkeretaapian di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kereta api adalah salah satu transportasi darat yang sangat penting di Indonesia karena dengan kereta api masyarakat dapat bepergian keluar kota dan provinsi dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data emarketeer (2015) jumlah pengguna internet didunia cenderung

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data emarketeer (2015) jumlah pengguna internet didunia cenderung BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Tren global saat ini menunjukan jumlah pengguna yang terkoneksi dengan jaringan internet melalui perangkat gengam cenderung mengalami peningkatan. Berdasarkan data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan pada tahun 2000 (http://internetworldstats.com/). Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan pada tahun 2000 (http://internetworldstats.com/). Sedangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi secara global, jumlah pengguna internet di dunia turut mengalami peningkatan. Hal ini menjadikan teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Indonesia WiFi @wifi.id Indonesia WiFi atau @wifi.id adalah salah satu layanan milik PT. Telekomunikasi Indonesia,Tbk. (Telkom) berupa layanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era global ini perkembangan internet telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Perkembangan internet

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era global ini perkembangan internet telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Perkembangan internet BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era global ini perkembangan internet telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Perkembangan internet ini diikuti dengan banyak bermunculan toko-toko on-line

Lebih terperinci

PETUNJUK PEMESANAN TIKET KERETA API DENGAN LAYANAN CALL CENTER DAN PERBANKAN

PETUNJUK PEMESANAN TIKET KERETA API DENGAN LAYANAN CALL CENTER DAN PERBANKAN PETUNJUK PEMESANAN TIKET KERETA API DENGAN LAYANAN CALL CENTER DAN PERBANKAN PT. KERETA API (PERSERO) Untuk melayani kebutuhan pelanggan akan kemudahan membeli tiket kereta api, PT. Kereta Api Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.2 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.2 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Perkembangan teknologi internet yang begitu pesat memunculkan inovasiinovasi dalam kehidupan masyarakat. Salah satu inovasi yang lahir dari perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kemajuan teknologi dalam sistem pembayaran dan transaksi perbankan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kemajuan teknologi dalam sistem pembayaran dan transaksi perbankan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kemajuan teknologi dalam sistem pembayaran dan transaksi perbankan menggeser peranan uang tunai sebagai alat pembayaran ke dalam bentuk pembayaran non tunai

Lebih terperinci

Pengguna Internet Indonesia BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Pengguna Internet Indonesia BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1.1. Globalisasi dan Kemajuan Teknologi Pada era globalisasi saat ini transaksi barang dan jasa bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Mobilitas masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perbankan, pendidikan dan lain sebagainya. Melalui perkembangannya, teknologi

BAB I PENDAHULUAN. perbankan, pendidikan dan lain sebagainya. Melalui perkembangannya, teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi saat ini berkembang dengan sangat cepat, sejalan dengan pemanfaatannya di berbagai bidang kehidupan antara lain, kesehatan, perbankan, pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi mengalami perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi mengalami perkembangan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan ini terjadi pada berbagai bidang, seperti transportasi, perbankan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fungsi standar menjadi hadirnya sebuah telepon seluler pintar atau smartphone

BAB I PENDAHULUAN. fungsi standar menjadi hadirnya sebuah telepon seluler pintar atau smartphone BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri telekomunikasi nasional saat ini ditandai dengan tiga tren utama (APJII, 2013). Pertama, tergesernya fitur telepon genggam atau ponsel dengan fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.2 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.2 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Electronic Commerce (e-commerce) (McLeod & Schell, 2004). Menurut Indrajit

BAB I PENDAHULUAN. Electronic Commerce (e-commerce) (McLeod & Schell, 2004). Menurut Indrajit BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan zaman yang semakin pesat, maka manusia di tuntut untuk mengikuti perkembangan dari dunia itu sendiri, kadang manusia pun tidak memandang waktu

Lebih terperinci

BAB VII PENUTUP A. Kesimpulan

BAB VII PENUTUP A. Kesimpulan BAB VII PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Karakteristik pengguna jasa Stasiun Lempuyangan Yogyakarta dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Jenis Kelamin Responden

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi saat ini berdampak ke segala aspek

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi saat ini berdampak ke segala aspek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi saat ini berdampak ke segala aspek kehidupan. Pemanfaatan teknologi dalam bisnis, dewasa ini semakin sering digunakan di dunia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada perkembangan zaman dan teknologi, penggunaan teknologi internet di Indonesia dan dunia pada umumnya terus bertambah, bahkan sudah menjadi sebuah gaya hidup sebagian

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan. angkutan darat di mata para penikmat moda transportasi umum di tanah air.saat ini, persaingan

Bab 1 Pendahuluan. angkutan darat di mata para penikmat moda transportasi umum di tanah air.saat ini, persaingan Bab 1 Pendahuluan 1.1.LATAR BELAKANG Industri transportasi jalur darat masih menjadi favorit dari kebanyakan masyarakat di Indonesia sampai saat ini, banyak faktor yang mempengaruhi masih menjadi primadona

Lebih terperinci

, 2015 PENGARUH PERFORMANCE EXPECTANCY, EFFORT EXPECTANCY, DAN SOCIAL INFLUENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION INSTAGRAM

, 2015 PENGARUH PERFORMANCE EXPECTANCY, EFFORT EXPECTANCY, DAN SOCIAL INFLUENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION INSTAGRAM BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesatnya telah memberikan manfaat bagi aktivitas manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN BAB II LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Internet Internet adalah kumpulan jaringan komputer yang saling berhubungan dan memiliki infrastruktur yang sangat unik, yang bisa menghubungkan

Lebih terperinci

BAB III PERUMUSAN MASALAH

BAB III PERUMUSAN MASALAH BAB III PERUMUSAN MASALAH 3.1. Alasan Pemilihan Masalah Jasa penerbangan Indonesia saat ini diwarnai dengan munculnya pemain-pemain baru di dalam industri penerbangan domestik. Hal tersebut didukung oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Melambatnya pertumbuhan ekonomi global sebagai dampak peningkatan harga

BAB I PENDAHULUAN. Melambatnya pertumbuhan ekonomi global sebagai dampak peningkatan harga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Permasalahaan yang dihadapi ekonomi dunia dewasa ini semakin pelik. Melambatnya pertumbuhan ekonomi global sebagai dampak peningkatan harga komoditas dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kreatif memicu kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan akselerasi yang

BAB I PENDAHULUAN. kreatif memicu kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan akselerasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kemampuan sumber daya manusia yang sangat inovatif dan kreatif memicu kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan akselerasi yang tinggi. Perkembangan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar belakang

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar belakang Perkembangan Information and Communication Technology (ICT) yang pesat pada saat ini menimbulkan dampak yang signifikan untuk kehidupan manusia. Hal ini mendorong terjadinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat dunia seolah tanpa batas dan berdampak juga dengan kegiatan. yang dibutuhkannya dan pemasar juga memiliki berbagai

BAB I PENDAHULUAN. membuat dunia seolah tanpa batas dan berdampak juga dengan kegiatan. yang dibutuhkannya dan pemasar juga memiliki berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang ditandai dengan hadirnya internet membuat dunia seolah tanpa batas dan berdampak juga dengan kegiatan pemasaran. Konsumen saat ini dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan sistem perekonomian dari tradisional ke modern memberi

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan sistem perekonomian dari tradisional ke modern memberi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan sistem perekonomian dari tradisional ke modern memberi dampak yang signifikan pada pelaku bisnis maupun pelanggan. Perekonomian modern menawarkan banyak alternatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman ini, perkembangan teknologi khususnya smartphone memang

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman ini, perkembangan teknologi khususnya smartphone memang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada zaman ini, perkembangan teknologi khususnya smartphone memang terjadi dengan sangat pesat. Diakui atau tidak, berbagai teknologi baru dan kemampuan baru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. KAI (Persero) mempunyai visi yaitu Menjadi Penyedia Jasa Perkeretaapian

BAB I PENDAHULUAN. KAI (Persero) mempunyai visi yaitu Menjadi Penyedia Jasa Perkeretaapian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yang selanjutnya disingkat sebagai PT. KAI (Persero) atau Perseroan adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menyediakan, mengatur,

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. Pentingnya teknologi informasi dalam bisnis tidak diragukan lagi. Banyak

BAB. I PENDAHULUAN. Pentingnya teknologi informasi dalam bisnis tidak diragukan lagi. Banyak BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pentingnya teknologi informasi dalam bisnis tidak diragukan lagi. Banyak perusahaan di dunia berkeinginan untuk mengubah dirinya menjadi pembangkit daya (power house)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Data yang dikeluarkan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia atau

BAB 1 PENDAHULUAN. Data yang dikeluarkan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia atau BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Lingkungan Eksternal Data yang dikeluarkan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia atau disingkat APJII menunjukkan tingkat penetrasi Internet di Indonesia mengalami peningkatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Informasi Top 8 Sistem Operasi Mobile dan Tablet pada bulan Februari 2015 sampai dengan Februari 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Informasi Top 8 Sistem Operasi Mobile dan Tablet pada bulan Februari 2015 sampai dengan Februari 2016 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini berdampak pada gaya hidup masing-masing individu, hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya pengguna smartphone,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Telkom T-Money

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Telkom T-Money BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini terdiri dari dua aplikasi mobile e-money, yaitu Telkom T-Money dan Mandiri E-Cash. 1.1.1. Telkom T-Money Telkom T-money

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Transportasi berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Transportasi berperan penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Transportasi merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dan sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Transportasi berperan penting dalam menunjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang dari penelitian yang akan dilakukan, perumusan masalah, tujuan dilakukann penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan. 1.1 Latar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya teknologi telepon bergerak adalah penurunan pendapatan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya teknologi telepon bergerak adalah penurunan pendapatan usaha yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi 1.1.1 Layanan Broadband Sebagai Sumber Pendapatan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk, yang selanjutnya disebut Telkom merupakan satu-satunya Badan Usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. teknologi adalah munculnya internet. Walaupun internet tidak dapat dikatakan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. teknologi adalah munculnya internet. Walaupun internet tidak dapat dikatakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi merupakan hal yang tidak terlepaskan dari kehidupan manusia sehari-hari, baik dalam pekerjaan, sekolah maupun untuk sekedar hiburan. Teknologi berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan informasi yang sudah diproses dan dilakukan penyimpanan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan informasi yang sudah diproses dan dilakukan penyimpanan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi pada masa sekarang sangat cepat. Teknologi Informasi adalah salah satu alat yang digunakan para manajer untuk mengatasi perubahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bagian ini akan diuraikan beberapa teori mengenai mengenai The Unified Theory of Acceptance and Use Of Technology (UTAUT), perumusan hipotesis penelitian, dan model penelitian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai aspek kehidupannya. Kemajuan teknologi seperti televisi, ponsel,

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai aspek kehidupannya. Kemajuan teknologi seperti televisi, ponsel, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman modern saat ini, perubahan tren gaya hidup khususnya dalam bidang teknologi yang terjadi di lingkungan membuat masyarakat mempunyai kehidupan yang lebih

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbelanjaan barang maupun jasa melalui online bukanlah hal baru lagi dalam dunia bisnis ritel.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbelanjaan barang maupun jasa melalui online bukanlah hal baru lagi dalam dunia bisnis ritel. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbelanjaan barang maupun jasa melalui online bukanlah hal baru lagi dalam dunia bisnis ritel. Faktor pendorong perkembangan ritel online adalah kemajuan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keseharian sampai saat ini masih menjadi andalan, khususnya pemenuhan. dalam peningkatan pelayanan angkutan publik.

BAB I PENDAHULUAN. keseharian sampai saat ini masih menjadi andalan, khususnya pemenuhan. dalam peningkatan pelayanan angkutan publik. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Moda transportasi darat untuk memenuhi mobilitas masyarakat dalam keseharian sampai saat ini masih menjadi andalan, khususnya pemenuhan mobilitas dalam

Lebih terperinci

Reservasi Tiket Online

Reservasi Tiket Online Reservasi Tiket Online INFO JADWAL PILIH KA INFO BOOKING ISI DATA PEMBAYARAN KONFIRMASI Jika dalam waktu 30 menit setelah pembayaran belum menerima email notifikasi pembayaran, silakan hubungi CC121 021-121

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Pendapatan Industri Rekaman Musik Global (Satuan Miliar Dolar)

Gambar 1.1 Pendapatan Industri Rekaman Musik Global (Satuan Miliar Dolar) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi ini, pemakaian internet semakin meningkat dari tahun ke tahun, hal ini dikarenakan kebutuhan orang terhadap pemakaian internet juga

Lebih terperinci

Untuk mengatasi kesenjangan fasilitas kesehatan, Pemerintah Indonesia telah menganjurkan untuk mengimplementasikan solusi e-health khususnya

Untuk mengatasi kesenjangan fasilitas kesehatan, Pemerintah Indonesia telah menganjurkan untuk mengimplementasikan solusi e-health khususnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Setiap warga negara berhak mendapatkan kesetaraan layanan kesehatan. Hal ini menjadi salah satu pemicu kebijakan pemerintah berupa program JKN-BPJS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Menurut sumber dari PT. Pikiran Rakyat Bandung Pikiran Rakyat adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bisnis media massa. Perusahaan ini didirikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam beberapa dekade terakhir terjadi perubahan yang drastis di dalam bisnis khususnya e-business, perkembangan tersebut diantaranya perkembangan komunikasi dan proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan merupakan industri yang sangat berkembang cepat

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan merupakan industri yang sangat berkembang cepat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri perbankan merupakan industri yang sangat berkembang cepat dan memiliki tingkat persaingan yang sangat tinggi. Fenomena ini menuntut perbankan mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia akan teknologi sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Selama kurang

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia akan teknologi sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Selama kurang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia akan teknologi sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Selama kurang lebih dua puluh tahun ini dunia mengalami perkembangan yang begitu pesat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Telkomsel Cash (disebut juga T-Cash) adalah layanan keuangan digital dari Telkomsel yang berupa uang elektronik (e-money). Layanan yang dicakup oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rapi sehingga dapat menunjang kegiatan pariwisawa. Industri yang bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN. rapi sehingga dapat menunjang kegiatan pariwisawa. Industri yang bergerak di bidang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan pariwisata khususnya di Indonesia semakin meningkat pesat. Perkembangan tersebut dapat dilihat dari sarana infrastruktur yang semakin tertata rapi sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah perkembangan teknologi internet yang mengalami kenaikkan yang. Gambar 1.1 Jumlah Pengguna Internet di Dunia (2015)

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah perkembangan teknologi internet yang mengalami kenaikkan yang. Gambar 1.1 Jumlah Pengguna Internet di Dunia (2015) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi menyebabkan dampak terhadap berbagai hal, salah satunya adalah perkembangan teknologi internet yang mengalami kenaikkan yang signifikan. Sumber:

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA KONSUMEN LAZADA INDONESIA METODE PENELITIAN. Disusun oleh: SALMA NABELLA PUTRI

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA KONSUMEN LAZADA INDONESIA METODE PENELITIAN. Disusun oleh: SALMA NABELLA PUTRI PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA KONSUMEN LAZADA INDONESIA METODE PENELITIAN Disusun oleh: SALMA NABELLA PUTRI 1401142097 PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kita telah menghadapi suatu era dimana keberhasilan strategi pemasaran suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Kita telah menghadapi suatu era dimana keberhasilan strategi pemasaran suatu 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kita telah menghadapi suatu era dimana keberhasilan strategi pemasaran suatu perusahaan tergantung keberhasilan mereka dalam menarik minat konsumen apakah melalui

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam ketentuan Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/12/PBI/2009 tentang Uang Elektronik (Electronic Money) dalam ketentuan Pasal 1 Ayat 3, Uang Elektronik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Automatic Teller Machine (ATM) dan electronic banking (e-banking)

BAB 1 PENDAHULUAN. Automatic Teller Machine (ATM) dan electronic banking (e-banking) BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengembangan layanan perbankan tidak lagi hanya dengan slogan layanan yang aman dan terpercaya, namun juga mampu memberikan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekali mengalami perubahan (Jogiyanto, 2008: 1). Hal ini terjadi karena

BAB I PENDAHULUAN. sekali mengalami perubahan (Jogiyanto, 2008: 1). Hal ini terjadi karena 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan sistem teknologi informasi berkembang dengan pesat. Dimulai dari era akuntansi pada tahun 1950, sampai ke era jejaring global di mulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hiudp masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hiudp masyarakat yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang semakin maju membawa beberapa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hiudp masyarakat yang menjadi serba

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keberterimaan aplikasi mobile banking oleh nasabah. Penelitian ini menggunakan model

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. E-commerce adalah media yang relatif baru dalam dunia bisnis. Namun, keberadaannya

BAB I PENDAHULUAN. E-commerce adalah media yang relatif baru dalam dunia bisnis. Namun, keberadaannya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah E-commerce adalah media yang relatif baru dalam dunia bisnis. Namun, keberadaannya telah mengubah cara pelanggan untuk membeli produk atau jasa. Pelanggan mulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran e-toll

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran e-toll BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran e-toll Pada era globalisasi ini saat ini sebagai negara berkembang Indonesia terus mengembangkan terobosan inovasi dalam meningkatan efisiensi dan efektivitas kinerja pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Transportasi merupakan salah satu hal penting yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Transportasi merupakan salah satu hal penting yang menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Transportasi merupakan salah satu hal penting yang menjadi kebutuhan masyarakat, mulai dari transportasi lewat darat menggunakan mobil, motor, atau kereta api, transportasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan yang semakin ketat khususnya pada industri

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan yang semakin ketat khususnya pada industri BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era persaingan yang semakin ketat khususnya pada industri telekomunikasi dan teknologi informasi, perusahaan perlu untuk melakukan evaluasi menyeluruh dan melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang sangat pesat pada bidang teknologi informasi saat ini mendorong masyarakat dunia memasuki era teknologi yang serba cepat sekaligus menjadikan informasi

Lebih terperinci

Pontianak, Oktober 2016

Pontianak, Oktober 2016 Pontianak, 26-27 Oktober 2016 YKKBI PT. Telkom Metra 60 % Kepemilikan Saham PT. Mekar Prana Indah 40 % Kepemilikan Saham Mulai Operasional 26 Januari 2006 Finnet Portfolio 2016 3 PORTFOLIOS BILL PAYMENT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Mobilitas masyarakat saat ini memang bisa dibilang sangat tinggi dan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Mobilitas masyarakat saat ini memang bisa dibilang sangat tinggi dan Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mobilitas masyarakat saat ini memang bisa dibilang sangat tinggi dan Indonesia mempunyai wilayah kepulauan terbesar di dunia maka tidak heran apabila banyak orang yang

Lebih terperinci

BAB I INTRODUKSI. pembayaran mikro, kapan saja dan dimana saja dengan menggunakan smartphone

BAB I INTRODUKSI. pembayaran mikro, kapan saja dan dimana saja dengan menggunakan smartphone BAB I INTRODUKSI 1.1 Latar Belakang Instrumen pembayaran non tunai berupa uang elektronik, menjadi alat pembayaran alternatif yang aman dan dapat digunakan untuk transaksi pembayaran mikro, kapan saja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. muka. Fenomena ini yang kemudian dapat dilihat dalam bisnis e-commerce yang

BAB I PENDAHULUAN. muka. Fenomena ini yang kemudian dapat dilihat dalam bisnis e-commerce yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi akuntansi belakangan ini banyak menyinggung tentang e-commerce dengan berorientasi pada Business-to-Customer (B2C). Saat ini banyak orang yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara. Terbukti pada tahun 2013 pariwisata di Indonesia menjadi

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara. Terbukti pada tahun 2013 pariwisata di Indonesia menjadi 1 BAB I PENDAHULUAN Indonesia mengandalkan pariwisata sebagai salah satu sektor andalan pembangunan yang saat ini telah memberikan sumbangan dalam meningkatkan pendapatan negara. Terbukti pada tahun 2013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merambah berbagai macam sektor industri. Salah satu penerapan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. merambah berbagai macam sektor industri. Salah satu penerapan teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi informasi saat ini sudah semakin pesat dan merambah berbagai macam sektor industri. Salah satu penerapan teknologi informasi adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak. Tercatat dalam statistik Bank Indonesia (2012), banyaknya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. banyak. Tercatat dalam statistik Bank Indonesia (2012), banyaknya perusahaan ADLN PERPUSTAKAAN AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

Lebih terperinci

FAQ LAYANAN MEGA MOBILE

FAQ LAYANAN MEGA MOBILE FAQ LAYANAN MEGA MOBILE 1. Apa itu layanan Mega Mobile? Mega Mobile adalah layanan perbankan yang disediakan bagi nasabah untuk mengakses rekeningnya dan melakukan transaksi perbankan non tunai dengan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masyarakat Desa Cibodas Lembang memiliki bidang usaha seperti agribisnis dan pariwisata. Pelaku usaha tersebut masih menggunakan cara manual dalam menjalankan kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media layanan elektronik (e-channel) saat ini telah jauh berkembang. Bahkan

BAB I PENDAHULUAN. media layanan elektronik (e-channel) saat ini telah jauh berkembang. Bahkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan teknologi yang terus berevolusi, aktivitas transaksi melalui media layanan elektronik (e-channel) saat ini telah jauh berkembang. Bahkan sudah banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, pariwisata maupun budaya membutuhkan jasa transportasi yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, pariwisata maupun budaya membutuhkan jasa transportasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Transportasi merupakan suatu sarana yang sangat penting dalam membantu roda perekonomian, suatu daerah tidak dapat berdiri sendiri secara total dalam memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Transportasi merupakan bidang kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Pentingnya transportasi bagi masyarakat Indonesia disebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun pemerintah. Kontribusi ini dapat dilihat melalui konsumen yang

BAB I PENDAHULUAN. maupun pemerintah. Kontribusi ini dapat dilihat melalui konsumen yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi, seperti website melalui internet atau teknologi lain yang terkait, telah mampu merubah cara serta arah proses

Lebih terperinci

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pertumbuhan lembaga keuangan sangat berperan penting dalam peningkatan pertumbuhan di sektor keuangan. Menurut Latumaerissa (2011, hal. 39) Lembaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bank yang menjadi pilihan tersebut. Keputusan nasabah untuk membuka rekening

BAB I PENDAHULUAN. bank yang menjadi pilihan tersebut. Keputusan nasabah untuk membuka rekening BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam persaingan industri perbankan yang semakin kompetitif dan dengan banyaknya jumlah bank yang berdiri belakangan ini, terdapat beberapa faktor yang menjadi pertimbangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi/ perusahaan penyusunan strategi sangat diperlukan untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. organisasi/ perusahaan penyusunan strategi sangat diperlukan untuk mencapai BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Strategi merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan. Di dalam suatu organisasi/ perusahaan penyusunan strategi sangat diperlukan untuk mencapai tujuan dari organisasi/

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia (Naisbitt, 1994:131). Tidak mengherankan bahwa industri

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia (Naisbitt, 1994:131). Tidak mengherankan bahwa industri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia pariwisata telah mengalami perubahan luar biasa. Seperti diprediksikan John Naisbitt, industri pariwisata akan menjadi industri terbesar

Lebih terperinci