BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anatomi dan Fisiologi Paru Paru manusia terdiri dari dua bagian yaitu paru dextra dan sinistra. Baik paru dextra ataupun sinistra berbentuk kerucut dan dibungkus oleh pleura viceralis. Keduanya memiliki apex pulmonis yang tumpul yang menonjol ke atas kearah leher sepanjang kurang lebih 1 inchi di atas clavikula. Bagian bawah paru, basis pulmonis, memiliki permukaan yang konkaf dan berbatasan dengan diafragma. Pada facies costalis, permukaan paru berbentuk konveks. Hal ini disebabkan oleh dinding thoraks yang konveks yang terbentuk oleh costae. Sementara pada facies mediastinalis, paru memiliki permukaan konkaf yang terbentuk oleh cetakan pericardium dan struktur pericardium lainnya. Di bagian tengah pada facies mediastinalis terdapat hilum pulmonis yaitu sebuah cekungan dimana bronchus, pembuluh darah dan saraf yang membentuk radix pulmonis masuk dan keluar ke paru. 4 Pada pulmo dextra terdapat tiga lobus yang terdiri dari lobus superior, lobus medius, dan lobus inferior. Ketiga lobus ini dipisahkan oleh fissure oblique dan fissure horizontalis. Sementara pada pulmo sinister terbagi menjadi dua lobus yaitu lobus superior dan lobus inferior yang dibagi oleh fissure oblique. 5 Mekanisme pernafasan terjadi saat udara diinpirasi dan masuk melalui hidung kemudian udara mengalir ke faring dan selanjutnya masuk ke dalam trachea. Setelah masuk ke dalam trachea udara akan masuk kedalam bronchus principalis. Bronchus principalis merupakan percabangan dari trachea yang akan masuk kedalam paru dextra dan sinistra. Selanjutnya bronchus principalis ini akan bercabang menjadi brochus lobaris, sesuai dengan pembagian lobus baik di paru dextra maupun sinistra. Kemudian, bronchus lobaris ini akan bercabang lagi menjadi bronchus segmentalis. Setelah melalui bronchus segmentalis yang akan bercabang menjadi bronchiolus terminalis, udara akan melewati bronchiolus respiratorius 5

2 6 sebelum akhirnya sampai di ductus alveolaris. Dari ductus alveolaris ini, udara akan menuju bagian paru yang berbentuk seperti kantong dengan dinding yang tipis yang disebut dengan saccus alveolaris. Saccus alveolaris ini terdiri dari beberapa alveoli. Setiap alveoli dikelilingi oleh jaringan kapiler pulmonal. Selanjutnya akan terjadi pertukasan gas dari membran alveoli menuju kapiler pulmonal antara oksigen yang akan masuk ke darah yang selanjutnya akan diedarkan keseluruh tubuh dengan karbondioksida yang merupakan hasil sisa dari proses metabolism dalam tubuh. 5,6 B. Proses Bernafas Pernafasan adalan adalah proses pertukaran gas oksigen dari luar tubuh dengan karbondioksida yang merupakan gas sisa hasil metabolisme tubuh. Proses pernafasa ini dibagi dalam 2 proses, yaitu pernafasan eksterna dan pernafasan interna. Pernafasan eksterna adalah proses penyerapan oksigen (O 2 ) serta pengeluaran karbondioksida (CO 2 ) secara keseluruhan. Sedangkan pernafasan interna yaitu proses penggunaan O 2 dan pembentukan CO 2 oleh sel dalam proses metabolism tingkat sel. Proses pernafasaan ini merupakan sebuah sistem yang cukup kompleks, karena melibatkan beberapa sistem lain dalam tubuh seperti sistem musculoskeletal yang membantu mengembangkan dan menyusutkan rongga dada, serta sistem saraf di otak yang mengatur gerak dari otot otot tersebut. 4 Frekuensi pernafasan manusia normal dan pada saat istirahat berkisar antara kali per menit. Proses pemasukan udara dari luar tubuh ke dalam paru disebut inspirasi. Secara sederhana proses inspirasi terjadi saat musculus intercostae berkontraksi, costae teragkat dan sebagai akibatnya volume rongga dada membesar dan tekanan udara dalam paru lebih kecil dari tekanan udara di luar tubuh, sehingga udara dari luar tubuh akan masuk. Proses pengeluaran udara sisa metabolisme ke luar tubuh disebut ekspirasi. Proses ekspirasi ini terjadi saat musculus intercostae mengalami relaksasi, sehingga costae kembali turun dan akibatnya volume rongga dada mengecil

3 7 sehingga, tekanan udara di dalam paru lebih besar dari pada tekanan udara di luar tubuh, maka pada akhirnya udara dari dalam paru keluar. 4,6 C. Volume dan Kapasitas Paru 1. Volume Paru Banyaknya jumlah udara yang dapat masuk dan keluar paru disebut volume. Volume paru dibagi menjadi empat, yaitu : a) Volume tidal Jumlah udara yang dapat masuk ke dalam dan keluar dari paru pada inspirasi dan ekspirasi normal. Volume tidal paru normal lebih kurang sekitar 500 ml. b) Volume cadangan inspirasi Jumlah udara yang masih dapat masuk ke dalam paru pada inspirasi masksimal diatas volume tidal normal. Volume cadangan inspirasi sekitar 3000 ml. c) Volume cadangan ekspirasi Jumlah udara yang dapat dikeluarkan dengan ekspirasi maksimal setelah ekspirasi tidal normal. Volumenya sekitar 1100 ml. d) Volume residual Jumlah udara yang masih ada di dalam paru setelah ekspirasi maksimal. Volume rata rata nya sekitar 1200 ml. 2. Kapasitas paru Kapasitas paru merupakan gabungan dua atau lebih dari volume paru. Kapasitas paru dibagi menjadi empat : a) Kapasitas inspirasi Kapasitas inspirasi senilai dengan jumlah dari volume tidal ditambah volume cadangan inspirasi. Jumlah rata - rata nya sekitar 3500 ml. Kapasitas inspirasi ini adalah jumlah udara yang dapat di inspirasi oleh seseorang setelah melakukan ekspirasi normal kemudian melakukan inspirasi maksimal.

4 8 b) Kapasitas sisa fingsional Kapasitas sisa fungsional merupakan jumlah udara yang masih ada di dalam paru setelah ekspirasi normal. Jumlahnya sekitar 2300 ml. Kapasitas sisa fungsional ini senilai dengan volume cadangan ekspirasi dengan volume sisa. c) Kapasitas vital Kapasitas vital paru merupakan jumlah udara yang dapat di ekspirasikan seseorang setelah melakukan inspirasi maksimal kemudian melakukan ekspirasi maksimal. Jumlahnya kurang lebih sekitar 4600 ml. Jumla ini senilai dengan penjumlahan dari volume cadangan inspirasi ditambah volume tidal serta volume cadangan ekspirasi. d) Kapasitas total Kapasitas total paru merupakan jumlah maksimal udara yang dapat mengembangkan paru sampai tingkat maksimal dengan cara inspirasi sebesar besarnya. 6 Berdasarkan ketetapan dari ATS (American Thoracis Sosciety), kriteria gangguan fungsi paru dibedakan menjadi : Tabel 2.1. Kriteria gangguan fungsi paru menurut ATS 19 KVP (%) Kategori 80 % Normal % Restrictive ringan % Restrictive Sedang < 30 % Restrictive Berat Nilai kapasitas vital paru (KVP) dan volume ekspirasi paksa detik pertama (VEP 1 ) dapat digunakan untuk menilai faal paru dari seorang individu karena pemeriksaan ini cukup sensitif dan dapat menggambarkan keadaan paru dari individu itu sendiri. Nilai KVP dan VEP 1 ini dapat

5 9 digunakan untuk mengetahui apakah telah terjadi gangguan pada paru atau tidak. D. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Fungsi Paru Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi nilai kapasitas paru pada setiap individu. Adapun faktor tersebut seperti : usia, jenis kelamin,tinggi badan, berat badan, kebiasaan olahraga, kebiasaan merokok, serta penyakit paru.. 1. Usia Bertambahnya usia seseorang akan mempengaruhi fungsi dari organ organ tubuh. Secara fisiologis seseorang mengalami pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun psikis. Pertumbuhan ini akan berlangsung sampai usia tahun. Seiring bertambahnya usia akan terjadi penurunan fungsi organ. Penurunan ini terjadi saat seseorang menginjak usia 30 tahun. Penurunan fungsi ini dapat berbeda untuk tiap indibidu, tergantung dari gaya hidup seseorang. Proses penurunan fungsi ini, pada individu tertentu terjadi setelah usia mencapai 35 bahkan 40 tahun. 23 Penurunan fungsi ini terjadi pada seluruh organ yang ada dalam tubuh, salah satunya adalah paru. Penurunan fungsi paru disebabkan oleh menurunnya fungsi dari organ pernafasan dan otot otot pernafasan. Selain itu seiring bertambahnya umur seseorang akan terjadi peningkatan volume residual akibat dari penurunan fungsi serabut elastis alveolus dan bronchipus terminal. Hal ini akan mengakibatkan menurunnya udara pada respirasi maksimal sehingga dapat mempengaruhi nilai kapasitas vital paru Jenis Kelamin Laki laki dewasa muda memiliki nilai kapasitas vital paru normal berkisar antara 4,6-5 liter. Sedangkan pada wanita dewasa muda nilai kapasitas vitalnya sekitar 3,5 4,5 liter. 6

6 10 3. Status Gizi Nilai kapasitas vital paru dapat dipengaruhi oleh status gizi seseorang. Orang dengan badan yang tinggi dan berat badan normal akan lebih besar nilai kapasitas vital parunya bila dibandingkan dengan orang berpostur tubuh pendek dan gemuk. Hal ini dapat disebabkan oleh banyaknya jaringan lemak yang menyelimuti organ paru sehingga daya kembang paru terhalang oleh jaringan lemak, sebagai akibatnya hai ini akan mempengaruhi nilai kapasitas vital paru seseorang. 8 Status gizi seseorang dapat dukur menggunakan indeks massa tubuh yang dihitung menggunakan perbandingan dari berat badan dengan tinggi badan seseorang 9. Tabel 2.2 Kategori IMT untuk Indonesia 9 Kategori Nilai IMT Kurus tingkat berat < 17,00 Kurus tingkat ringan 17,0-18,5 Normal 18,5-25,0 Kegemukan tingkat ringan 25,0-27,0 Kegemukan tingkat berat >27,0 4. Kebiasaan Olahraga Kebiasan olah raga sangat berpengaruh terhadap fungsi paru seseorang. Latihan fisik yang teratur dapat meningkatkan funsi paru seseorang. Orang yang aktif berolahraga akan mempunyai kapasitas vital yang lebih besar Kebiasaan Merokok Kebiasaan merokok sangat mempengaruhi fungsi paru. Satu batang rokok memiliki 4000 (empat ribu) macam zat yang berbahaya bagi tubuh 11. Salah satu dari zat berbahaya tersebut adalah tar, yaitu toksin yang terdapat dalam rokok, biasanya berwarna coklat atau hitam, dan menempel pada alveoli serta bersifat karsinogenik. Semakin banyak batang rokok yang dihisap oleh seseorang akan semakin meningkatkan kadar tar dalam paru

7 11 orang tersebut. Keberadaan tar dalam paru ini akan mengganggu kinerja dari paru dalam proses respirasi. 12 Selain tar asap rokok juga diketahui dapat merangsang produksi mukus dan menurunkan pergerakan silia disaluran pernafasan. Keberadaan mukus ini terlebih yang terdapat pada alveoli akan mengganggu proses difusi dari udara pernafasan 14. Oleh karena itu, merokok sangat mempengaruhi kapasitas paru secara berarti. Perokok ringan dalam satu hari menghabiskan kurang dari 10 batang rokok, sedangkan perokok sedang menghabiskan batang rokok per hari, serta perokok berat menghabiskan lebih dari 20 baang rokok per hari Lingkungan dan Pekerjaan Pekerjaan seseorang dapat mempengaruhi tingkat kesehatan. Orang yang bekerja pada kondisi lingkungan yang tidak sehat dan terdapat banyak polusi lebih rentan terkena penyakit dibandingkan orang yang bekerja pada lingkungan yang sehat. Salah satu indikator lingkungan yang sehat adalah udara yang bersih. Udara yang kotor dan mengandung banyak polusi akan menimbulkan berbagai macam penyakit seperti infeksi saluran pernafasan, bronchitis kronis, asma bronchial, bahkan kanker paru, tergantung dari lamanya seseorang terpajan polusi tersebut. Semakin lama seseorang terpapar polusi resiko terkena gangguan kesehatan semakin besar. Resiko ini mulai terlihat mulai saat seseorang berada di lingkungan dengan polusi tinggi selama satu tahun. Berdasarkan penelititan yang dilakukan menunjukan bahwa seseorang yang bekerja lebih dari lima tahun di lingkungan dengan tingkat polusi tinggi memiliki resiko yang lebih besar terkena gangguan saluran pernafasan Kelainan dan penyakit paru Semua kelainan dan penyakit paru akan mempengarui fungsi kerja paru itu sendiri. a. Asma Penyakit asma terjadi sebagai akibat dari reaksi inflamasi pada bronkus dan konstriksi otot polos pada bronkus yang disebabkan oleh beberapa

8 12 hal misalnya alergi. Reaksi inflamasi dan konstriksi otot pada bronkus akan menyebabkan terjadinya penyempitan bronkus, sehingga proses respirasi menjadi terganggu. 15,16 b. Pneumoni Pneumoni merupakan infeksi akut pada jaringan paru oleh mikroorganisme baik bakteri maupun virus. Mikroorganisme yang berkoloni dalam jaringan paru akan merangsang produksi mukus sehingga dapat menurunkan ventilasi paru. 15,16 c. Tuberkulosis Tuberkulosis merupakan penyakit akibat infeksi dari Mycobacterium tuberculosis. Pada fase kronis, paru penderia tuberkulosis akan terbentuk jaringan fibrosis. Hal ini akan berdampak pada menurunnya jumlah lobus fungsional dari paru sehingga akan mempengarui kapasitas paru. 15 d. Pneumotoraks Pneumotorak merupakan suatu kondisi dimana paru mengalami kolaps akibat dari adanya udara atau gas lain dalam cavum pleura. Keberadaan udara dalam cavum pleura ini akan menjadikan paru mengalami kesulitan untuk berkembang pada saat bernafas sehingga akan mempengaruhi volume udara yang dapat masuk dan keluar dari paru. 15 e. Bronkitis Bronkitis adalah pnyakit pada paru obstruktif yang ditandai dengan produksi mukus yang berlebih pada saluran nafas bagian bawah. Keberadaan mukus dalam saluran pernafasan merukapan mediator perkembangan mikroorganisme patogen penyebab infeksi. Keberadaan mukus dan mikroorganisme patogen ini juga dapat mempengaruhi proses ekspirasi dalam bernafas. 15 f. Emfisema Emfisema merupakan penyakit kronis yang bersifat obstruktif pada paru karena pada penyakit ini terjadi penurunan elastisitas paru dan

9 13 luas permukaan alveolus akibat destruksi dinding alveolus. Hal ini dapat terjadi akibat merokok dalam kurung waktu bertahun tahun. 16 g. Atelektasis Atelektasis merupakan suatu kondisi dimana alveolus tidak dapat berkembang atau kolaps akibat adanya obstruksi di saluran nafas. Atelektasis ini merupakan keadaan lanjutan dari beberapa penyakit seperti bronklitis, efusi pleura, atau pneumotoraks. 15 E. Polusi Udara Keseluruhan udara yang ada di permukaan bumi disebut atmosfer. Atmosfer ini terdiri dari emapt lapisan dimana pada masing masing lapisan ini memiliki tingkat kemampuan yang berbeda dalam menyerap sinar matahari. Ke empat lapisan tersebut yaitu : a. Troposphere : lapisan yang paling dekat dengan bumi dengan batas ketinggian 18 km di atas garis equator dan 8 km di atas kutub. Pada lapisan ini komponen udara terbanyak adalah nitrogen (±78 %) dan oksigen (±21 %). b. Stratospher : lapisan ini berada di atas km dengan unsur yang terkandung dalam lapisan ini adalah uap air dan ozon (O 3 ). Ozon ini berfungsi sebagai pelindung bumi dari sinar ultraviolet yang di pancarkan oleh matahari. c. Mesospher : lapisan ini berada pada ketinggian km. d. Thermospher : lapisan ini berada pada ketinggian km. Seiring dengan meningkatnya pembangunan yang dilakukan manusia secara terus menerus terutama pada bidang industri dan tekhnologi menyebabkan terjadinya perubahan komposisi udara yang telah melebihi daya toleransi lingkungan yang dapat berdampak buruk terhadap kehidupan manusia tarutama masalah kesehatan yaitu berupa polusi udara. Polusi udara dapat di artikan sebagai suatu peristiwa masuknya komponen lain ke udara

10 14 baik secara langsung ataupun tidak langsung akibat perbuatan manusia atau karena proses salami sehingga mengakibatkan penurunan kualitas udara sampai tingkat tertentu. Semua jenis bahan atau zat yang bukan komponen asli dari komposisi udara normal disebut polutan. Menurut Glolier s Encyclopadia International, polusi udara merupakan keadaan di mana masuknya satu atau beberapa zat zat kedalam udara melalui aktivitas manusia maupun proses alamiah dalam kurun waktu tertentu yang secara karakteristik memiliki kecenderungan menimbulkan penurunan kualitas udara yang dapat mengganggu kelangsungan kehidupan manusia ataupun benda benda disekitarnya. Sementara menurut Kepmen Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup RI. No. KEP-03/MENKHL/II/1991, polusi udara yaitu masuk/dimasukannya mahluk hidup, zat, energy, dan /atau komponen lain ke udara oleh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas udara turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan udara menjadi kurang atau tidak dapat lagi digunakan sesuai peruntukannya. 17 Dewasa ini jumlah sumber pencemaran udara kian bertambah. Kebanyakan sumber polusi udara ini berasal dari aktivitas manusia seperti pembangunan industri, penggunaan bahan bakar minyak, pembakaran sampah, pembakaran lahan kosong, dan masih banyak lagi. Dari seluruh aktivitas tersebut di atas, akan menghasilkan zat zat polutan yang akan berdampak buruk terhadap kelestarian, stabilitas dan kualitas lingkungan yang nantinya akan berdampak buruk pula terhadap tingkat kesehatan manusia dan lingkungannya. Salah satu fenomena yang dapat ditimbulkan dari polusi udara yang terus meningkat adalah efek rumah kaca ( green house effect). Adapun akibat dari fenomena efek rumah kaca itu sendiri seperti : a. Bertambahnya kadar CO 2 dalam udara dimana gas ini akan berpengaruh terhadap tingkat penyerapan energi radiasi dari sinar matahari. b. Pengaruh pertikel partikel terhadap keseimbangan panas di permukaan bumi.

11 15 c. Pengaruh perubahan cuaca / iklim karena pemborosan pemnggunaan energi Jenis Jenis Zat Kontaminan Jenis zat kontaminan dalam atmosfer adalah sebagai berikut : a) Karbondioksia (CO 2 ) dan Karbonmonoksida (CO) Karbondioksida merupakan gas yang bersifat absorbtif terhadap panas dan serta menghambat terestrial radiation. Korbonmonoksida adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau, serta tidak berasa. Gas ini berasal dari proses pembakaran yang tidak sempurna dari bahan bahan yang mengandung karbon. Karbonmonoksida dapat mengakibatkan berkurangnya kapasitas darah dalam menyalurkan oksigen ke jaringan tubuh bila gas ini masuk dalam tubuh. b) Senyawa Senyawa Oksida Nitrogen (NO x ) Senyawa ini berasal dari pusat pusat pembakaran seperti dari industri, pembangkit listrik dengan menggunakan gas alam. Ada beberapa jenis senyawa oksida nitrogen yang memiliki sifat berbeda, antara lain Nitrous Oxide (N 2 O), Nitric Oxide (NO), serta Nitrogen Dioksida (NO 2 ). Di atmosfer, gas Nitrous Oxide berperan sebagai polutan primer. Gas ini lebih banyak menyerap sinar ultraviolet dari matahari dibandingkan gas lain. Sifat gas ini tidak stabil sehingga mudah teroksidasi menjadi Nitogen Dioksida (NO 2 ). Nitrogen Dioksida adalah salah satu gas yang bersifat toksik terhadap tubuh manusia. Apabila gas ini masuk dalam tubuh manusia dapat mengakibatkan gangguan di saluran pernafasan. 17 Berdasarkan hasil penelitian terhadap hewan percobaan, didapatkan hasil bahwa kadar NO 2 lebih tinggi dari 100 ppm dapat mematikan sebagian besar binatang percobaan dan 90% dari kematian tersebut disebabkan oleh gejala pembengkakan paru ( edema pulmonum ). Pemajanan NO 2 dengan kadar 5 ppm dalam waktu 10 menit terhadap manusia mengakibatkan kesulitan dalam bernafas. 24

12 16 c) Belerang Oksida (SO x ) Senyawa ini terdiri dari gas Sulfur Dioksida (SO 2 ) dan Sulfur Trioksida (SO 3 ). Sulfur Dioksida buatan berasal dari sisa pembakaran minyak bumi, gas, serta batu bara. Sementara Sulfur Dioksida yang alami berasal dari gunung berapi, pembusukan dari bahan bahan organic oleh mikroba, serta reduksi sulfat secara biologis. Kadar SO 2 pada angka 500 ppm dapat menyebabkan kematian pada manusia. Gas ini dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan serta kenaikan sekresi mucous. Sedangkan gas SO 3 memiliki sifat yang sangat reaktif, serta mudah bereaksi dengan air dan membentuk asam sulfat (H 2 SO 4 ). Akibatnya dapat menyebabkan hujan asam. d) Partikel Partikel yang dapat menjadi polutan dibagi menjadi : a. Aerosol, merupakan partikel yang melayang di udara b. Kabut (fog), adalah aerosol yang berupa butiran air yang berada di udara c. Asap ( smoke), adalah aerosol yang berasal dari campuran antara butiran padat dan cairan yang melayang di udara d. Debu ( dust), adalah aerosol yang berasal dari butiran padat yang tersebar di udara karena hembusan angin e. Kabut (mist), adalah butiran cair yang terhambur di udara f. Fume, merupakan aerosol yang berasal dari kondensasi uap logam yang biasanya timbul dari pengecoran serta peleburan logam g. Plume, asap yang berasal dari industry h. Smog, merupakan gabungan dari smoke dengan fog Jenis Jenis Pencemaran Udara Jenis pencemaran udara dibagi menjdai beberapa kelompok. Berdasarkan sumbernya, pencemaran udara dibagi menjadi : a) Aktivitas manusia Pencemaran yang dihasilkan dari segala aktivitas manusia seperti asap

13 17 indusrti dan pertambangan, pembakaran bahan bakar minyak dari kendaraan bermotor, pembakaran sampah, dan sebagainya. b) Dari faktor alam misalnya gunung meletus dan kebakaran hutan. Berdasarkan jenis kontaminannya, pencemaran dibagi menjadi dua : 1) Gas / Uap, seperti NO,CO, SO 2, ammonia, hidrokarbon, dan sebagainya 2) Partikel, seperti aerosol, debu, asap, kabut, fume. Berdasarkan partikelnya, pencemaran dibagi menjadi : 1) Debu yang mengakibatkan fibrosis paru ( debu silica) 2) Debu karbon 3) Debu yang mengakibatkan alergi, seperti debu organik 4) Debu yang dapat mengaikatkan iritasi seperti zat asam, alkali, serta kromat. 3. Dampak pencemaran Udara Pencemaran udara pada dasrnya memiliki dampak negative terhadap kesehatan baik untuk manusia ataupun mahluk hidup lainnya. Apabila tingkat pencemaran udara terus dibiarkan bukan tidak mungkin angka kesakitan akibat kualitas udara yang buruk akan meningkat tajam seiring dengan peningkatan jumlah industri dan pemakaian kendaraan bermotor dengan bahan bakar minayak. Akibat yang dapat ditimbulkan dari pencemaran udara adalah timbulnya peradangan di mukosa saluran pernafasan. Dalam tingkat polusi yang lebih tinggi polutan dalam bentuk gas dapat berakibat timbulnya beberapa penyakit terutama yang berhubungan dengan saluran pernafasan seperti Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), bronchitis kronis, asma bronchial, serta kanker paru. Sedangkan polutan dalam bentuk partikel dapat menyebabkan pharyngitis, pneumoconiosis, alergi, iritasi dan bahkan gangguan retraksi pada paru. 17,18

14 18 Menurut Prof. Dr. R. Boedhi Darmojo, 18 mengemukakan bahwa polusi udara dapat mengakibatkan timbulnya penyakit penyakit seperti : 1. Bronchitis kronik 2. Emphysema pulmonum 3. Bronchopneumonia 4. Asthma broncheale 5. Cor pulmonum kronikum 6. Kanker paru Tabel 2.3. Dampak Emisi Gas Buang terhadap Manusia 3 No Zat Pencemar Organ Tubuh Dampak 1 Plumbum Otak Stres, pertumbuhan kecerdasan anak terhambat 2 Plumbum Perut Mual, sembelit, dan ganguan ginjal 3 Plumbum Organ Reproduksi Reproduksi terganggu 4 Sulfur oxyde (SOx) Kulit Gatal-gatal akibat hujan asam 5 Sulfur oxyde (Sox) Paru Kanker, flek paru, bronchitis 6 Hydrocarbon (HC) Mata Iritasi dan peradangan 7 Hydrocarbon (HC) Tenggorokan Peradangan 8 Hydrocarbon (HC) Paru Kanker, flek paru, bronchitis 9 Nitrogen oxide (NOx) Mata Iritasi dan peradangan 10 Carbon dioxide (CO2) Jantung Darah kekurangan oksigen

15 19 WHO membagi tingkat dampak polusi udara menjadi 4 tingkatan, yaitu : a. Tingkat I : Konsentrasi polusi udara tidak menimbulkan gangguan apapun baik secara langsung ataupun tidak langsung. b. Tingkat II : Konsentrasi polusi udara dapat menyebabkan iritasi pada pancaindra, pembatasan pandangan ( adverse level). c. Tingkat III : Polusi udara dapat menyebabkan gangguan pada faal organ organ vita., penyakit menahun, serta pemendekan umur (serious level). d. Tingkat IV : Polusi udara dapat menyebabkan penyakit akut, bahkan kematian (emergency level).

16 20 F. Kerangka Teori Peningkatan jumlah industri Peningkatan jumlah kendaraan bermotor Tingkat penggunaan bahan kimia Kenaikan tingkat polusi udara Penurunan kualitas udara Tingkat kesehatan paru Karakteristik : Usia, Jenis Kelamin, Berat badan, Tinggi badan, Lama kerja, Penyakit dan kelainan paru. Perilaku : Kebiasaan merokok, Kebiasaan olahraga, Fungsi Paru Lingkungan: Tingkat polusi udara, keadaan geografis.

17 21 G. Kerangka Konsep Usia juru parkir Lama kerja juru parkir Fungsi paru Kebiasaan merokok juru parkir H. Hipotesis 1. Ada hubungan antara usia dengan fungsi paru juru parkir. 2. Ada hubungan antara lama kerja dengan fungsi paru juru parkir. 3. Ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan fungsi paru juru parkir.

PENCEMARAN UDARA LELY RIAWATI, ST., MT.

PENCEMARAN UDARA LELY RIAWATI, ST., MT. 1 PENCEMARAN UDARA LELY RIAWATI, ST., MT. Pencemaran Udara 2 3 Regulasi Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara 4 Pencemaran Udara Masuknya atau

Lebih terperinci

Pertukaran gas antara sel dengan lingkungannya

Pertukaran gas antara sel dengan lingkungannya Rahmy Sari S.Pd PERNAPASAN/RESPIRASI Proses pengambilan oksigen, pengeluaran karbondioksida (CO 2 ), dan menghasilkan energi yang dibutuhkan tubuh) Pertukaran gas antara sel dengan lingkungannya Pernapasan

Lebih terperinci

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PERNAPASAN MANUSIA. A. Organ-Organ Pernapasan

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PERNAPASAN MANUSIA. A. Organ-Organ Pernapasan JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMP IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PERNAPASAN MANUSIA A. Organ-Organ Pernapasan Bernapas merupakan proses yang sangat penting bagi manusia.

Lebih terperinci

b. Dampak Pencemaran oleh Nitrogen Oksida Gas Nitrogen Oksida memiliki 2 sifat yang berbeda dan keduanya sangat berbahaya bagi kesehatan.

b. Dampak Pencemaran oleh Nitrogen Oksida Gas Nitrogen Oksida memiliki 2 sifat yang berbeda dan keduanya sangat berbahaya bagi kesehatan. 1. Sejarah Perkembangan Timbulnya Pencemaran Kemajuan industri dan teknologi dimanfaatkan oleh manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Sudah terbukti bahwa industri dan teknologi yang maju identik

Lebih terperinci

5. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang dinamakan... a. pleura b. bronkus c. alveolus d. trakea

5. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang dinamakan... a. pleura b. bronkus c. alveolus d. trakea 1. Terjadinya inspirasi pada proses pernapasan manusia adalah karena diafragma.... a. melengkung, tulang rusuk dan dada terangkat b. melengkung, tulang rusuk dan dada turun c. mendatar, tulang rusuk dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28 ayat (1) menyebutkan bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup

Lebih terperinci

BAB VII SISTEM PERNAPASAN

BAB VII SISTEM PERNAPASAN BAB VII SISTEM PERNAPASAN PERNAPASAN / RESPIRASI PROSES PERTUKARAN GAS OKSIGEN DAN KARBON DIOKSIDA DALAM TUBUH ORGANISME FUNGSI Mensuplai oksigen ke dalam sel-sel jaringan tubuh dan mengeluarkan karbondioksida

Lebih terperinci

SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA

SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA Pernapasan manusia meliputi proses inspirasi dan ekspirasi Inspirasi : pemasukan udara luar ke dalam tubuh melalui alat pernapasan Ekspirasi :pengeluaran udara pernapasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gerak adalah aktivitas fisik dan merupakan ciri kehidupan. Sesuai dengan pepatah yang mengatakan Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat, maka aktivitas fisik

Lebih terperinci

Organ yang Berperan dalam Sistem Pernapasan Manusia. Hidung. Faring. Laring. Trakea. Bronkus. Bronkiolus. Alveolus. Paru-paru

Organ yang Berperan dalam Sistem Pernapasan Manusia. Hidung. Faring. Laring. Trakea. Bronkus. Bronkiolus. Alveolus. Paru-paru Exit Hidung Faring Organ yang Berperan dalam Sistem Pernapasan Manusia Laring Trakea Bronkus Bronkiolus Alveolus Paru-paru Hidung Hidung berfungsi sebagai alat pernapasan dan indra pembau. Pada hidung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah penyakit paru kronik yang ditandai oleh hambatan aliran udara di saluran napas yang bersifat progressif nonreversibel

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALATIHAN SOAL

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALATIHAN SOAL 1. Perhatikan gambar berikut! SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALATIHAN SOAL Bagian yang ditunjukan nomor 2 dan 4 adalah... Bronkiolus dan alveolus Bronkus danalveolus Bronkus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pencemaran udara telah menjadi masalah kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pencemaran udara telah menjadi masalah kesehatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini pencemaran udara telah menjadi masalah kesehatan lingkungan utama di dunia, khususnya di negara berkembang, baik pencemaran udara dalam ruangan maupun udara

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 18. SISTEM PERNAPASANLATIHAN SOAL BAB 18

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 18. SISTEM PERNAPASANLATIHAN SOAL BAB 18 SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 18. SISTEM PERNAPASANLATIHAN SOAL BAB 18 1. Perhatikan gambar berikut! Image not found http://www.primemobile.co.id/assets/uploads/materi/bio9-18-01.png Bagian yang ditunjukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pungkiri. Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk dari merokok,

BAB I PENDAHULUAN. pungkiri. Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk dari merokok, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Merokok mengganggu kesehatan, kenyataan ini tidak dapat kita pungkiri. Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk dari merokok, baik secara langsung maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pencemaran udara dewasa ini semakin memprihatinkan. Hal ini terlihat

BAB I PENDAHULUAN. Pencemaran udara dewasa ini semakin memprihatinkan. Hal ini terlihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pencemaran udara dewasa ini semakin memprihatinkan. Hal ini terlihat dimana terjadi perubahan cuaca dan iklim lingkungan yang mempengaruhi suhu bumi dan berbagai pengaruh

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hujan merupakan unsur iklim yang paling penting di Indonesia karena

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hujan merupakan unsur iklim yang paling penting di Indonesia karena II. TINJAUAN PUSTAKA A. Defenisi Hujan Asam Hujan merupakan unsur iklim yang paling penting di Indonesia karena keragamannya sangat tinggi baik menurut waktu dan tempat. Hujan adalah salah satu bentuk

Lebih terperinci

Sistem Pernafasan Manusia

Sistem Pernafasan Manusia Sistem Pernafasan Manusia Udara masuk kedalam sepasang rongga hidung melalui lubang hidung. Rongga hidung dilengkapi oleh rongga-rongga kecil (silia) dan selaput lendir. Dalam rongga hidung, udara dilembabkan,

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALatihan Soal 5.1

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALatihan Soal 5.1 SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALatihan Soal 5.1 1. Urutan organ pernapasan yang benar dari dalam ke luar adalah... paru-paru, tenggororkan mulut paru-paru kerongkongan, hidung

Lebih terperinci

INSUFISIENSI PERNAFASAN. Ikbal Gentar Alam ( )

INSUFISIENSI PERNAFASAN. Ikbal Gentar Alam ( ) 1 INSUFISIENSI PERNAFASAN Ikbal Gentar Alam (131320090001) Pendahuluan 2 Diagnosa dan pengobatan dari penyakit penyakit respirasi tergantung pada prinsip dasar respirasi dan pertukaran gas. Penyakit penyakit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat, baik fisik, biologi, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat, baik fisik, biologi, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Upaya kesehatan lingkungan ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, biologi, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang mencapai derajat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Merokok merupakan sebuah kebiasaan yang telah membudaya bagi masyarakat di sekitar kita. Di berbagai wilayah perkotaan sampai pedesaan, dari anak anak sampai orang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. napas, batuk kronik, dahak, wheezing, atau kombinasi dari tanda tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. napas, batuk kronik, dahak, wheezing, atau kombinasi dari tanda tersebut. 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah inflamasi saluran napas kecil. Pada bronkitis kronik terdapat infiltrat dan sekresi mukus di saluran pernapasan. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Penyakit tidak menular (PTM), merupakan penyakit kronis, tidak ditularkan dari orang ke orang, mempunyai durasi yang panjang dan umumnya berkembang lambat. Empat jenis

Lebih terperinci

Sistem Respirasi Manusia L/O/G/O

Sistem Respirasi Manusia L/O/G/O Sistem Respirasi Manusia L/O/G/O Apersepsi Kegiatan Siswa menarik napas kemudian menghembuskan napas Pertanyaan Melalui kegiatan bernapas yang telah kamu lakukan, dapatkah kamu memprediksikan organ apa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber pencemaran udara dapat berasal dari berbagai kegiatan antara lain

BAB I PENDAHULUAN. Sumber pencemaran udara dapat berasal dari berbagai kegiatan antara lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber pencemaran udara dapat berasal dari berbagai kegiatan antara lain industri, transportasi, perkantoran, dan perumahan. Sumber pencemaran udara juga dapat disebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan jumlah kendaraan di kota besar menyebabkan polusi udara yang meningkat akibat pengeluaran emisi gas kendaraan. Banyak faktor seperti tuntutan pekerjaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan akibat buruk merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan akibat buruk merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Merokok mengganggu kesehatan barangkali merupakan istilah yang tepat, namun tidak populer dan tidak menarik bagi perokok. Banyak orang sakit akibat merokok, tetapi orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini. Udara berfungsi juga sebagai pendingin benda-benda yang panas, penghantar bunyi-bunyian,

BAB I PENDAHULUAN. ini. Udara berfungsi juga sebagai pendingin benda-benda yang panas, penghantar bunyi-bunyian, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Udara merupakan salah satu unsur atau zat yang sangat penting setelah air. Seluruh makhluk hidup membutuhkan udara sebagai oksigen demi kelangsungan hidupnya di muka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup terutama manusia. Di dalam udara terdapat gas oksigen (O 2 ) untuk

BAB I PENDAHULUAN. hidup terutama manusia. Di dalam udara terdapat gas oksigen (O 2 ) untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Udara adalah suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan yang mengelilingi bumi. Udara mempunyai fungsi yang sangat penting bagi makhluk hidup terutama manusia. Di

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Komposisi dan Perilaku Gas Buang Kendaraan Bermotor Emisi kendaraan bermotor mengandung berbagai senyawa kimia. Komposisi dari kandungan senyawa kimianya tergantung

Lebih terperinci

PENDETEKSI DAN PENETRALISIR POLUSI ASAP DENGAN KONTROL MELALUI APLIKASI ANDROID (RANCANG BANGUN PERANGKAT KERAS)

PENDETEKSI DAN PENETRALISIR POLUSI ASAP DENGAN KONTROL MELALUI APLIKASI ANDROID (RANCANG BANGUN PERANGKAT KERAS) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semua makhluk hidup memerlukan udara, udara merupakan salah satu kebutuhan dasar dalam kehidupan. Udara yang ada disekitar kita tidak sepenuhnya bersih. Pada saat ini,

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5. La Nina. El Nino. Pancaroba. Badai tropis.

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5. La Nina. El Nino. Pancaroba. Badai tropis. SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5 1. Perubahan iklim global yang terjadi akibat naiknya suhu permukaan air laut di Samudra Pasifik, khususnya sekitar daerah ekuator

Lebih terperinci

Oleh: ANA KUSUMAWATI

Oleh: ANA KUSUMAWATI Oleh: ANA KUSUMAWATI PETA KONSEP Pencemaran lingkungan Pencemaran air Pencemaran tanah Pencemaran udara Pencemaran suara Polutannya Dampaknya Peran manusia Manusia mempunyai peranan dalam pembentukan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Merokok menimbulkan berbagai masalah, baik di bidang kesehatan maupun sosio-ekonomi. Rokok menimbulkan berbagai masalah kesehatan seperti gangguan respirasi, gangguan

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIALatihan Soal 11.4

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIALatihan Soal 11.4 SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIALatihan Soal 11.4 1. Pasang yang tepat antara alat ekskresi dan zat yang dikeluarkan adalah... Hati menghasilkan hormon Paru-paru mengeluarkan uap air

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. Akan tetapi udara yang benar-benar bersih saat ini sudah sulit diperoleh, khususnya

BAB 1 : PENDAHULUAN. Akan tetapi udara yang benar-benar bersih saat ini sudah sulit diperoleh, khususnya 1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Udara merupakan unsur yang sangat penting untuk mempertahankan kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan semuanya membutuhkan udara untuk mempertahankan hidupnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pencemaran udara merupakan satu atau lebih substansi fisik, kimia,

BAB I PENDAHULUAN. Pencemaran udara merupakan satu atau lebih substansi fisik, kimia, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pencemaran udara merupakan satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan,

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.10

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.10 SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.10 1. Akhir-akhir ini suhu bumi semakin panas dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya karena efek rumah kaca. Faktor yang mengakibatkan semakin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Patofisiologi Kelainan Paru akibat Paparan Uap/Gas BBM Secara fisiologis sebelum masuk ke paru udara inspirasi sudah dibersihkan dari partikel debu dan asap yang memiliki diameter

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. akibat penggunaan sumber daya alam (Wardhani, 2001).

BAB 1 PENDAHULUAN. akibat penggunaan sumber daya alam (Wardhani, 2001). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan di bidang industri merupakan perwujudan dari komitmen politik dan pilihan pembangunan yang tepat oleh pemerintah untuk mewujudkan kesejahteraan bagi segenap

Lebih terperinci

ATMOSFER & PENCEMARAN UDARA

ATMOSFER & PENCEMARAN UDARA ATMOSFER & PENCEMARAN UDARA Pengelolaan lingkungan diperlukan agar lingkungan dapat terus menyediakan kondisi dan sumber daya yang dibutuhkan oleh makhluk hidup. Lingkungan abiotis terdiri dari atmosfer,

Lebih terperinci

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Udara merupakan unsur yang sangat penting untuk mempertahankan kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan semuanya membutuhkan udara untuk mempertahankan hidupnya. Udara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup manusia terutama masalah lingkungan, Pencemaran udara yang paling

BAB I PENDAHULUAN. hidup manusia terutama masalah lingkungan, Pencemaran udara yang paling BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi memberikan dampak yang besar bagi kelangsung hidup manusia terutama masalah lingkungan, Pencemaran udara yang paling banyak terjadi di Indonesia

Lebih terperinci

kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam kehidupan perlu

kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam kehidupan perlu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Beiakang Perwujudan kualitas lingkungan yang sehat merupakan bagian pokok di bidang kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam kehidupan perlu dipelihara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perubahan lingkungan udara pada umumnya disebabkan oleh pencemaran,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perubahan lingkungan udara pada umumnya disebabkan oleh pencemaran, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan lingkungan udara pada umumnya disebabkan oleh pencemaran, yaitu masuknya zat pencemar yang berbentuk gas, partikel kecil atau aerosol ke dalam udara (Soedomo,

Lebih terperinci

Polusi. Suatu zat dapat disebut polutan apabila: 1. jumlahnya melebihi jumlah normal 2. berada pada waktu yang tidak tepat

Polusi. Suatu zat dapat disebut polutan apabila: 1. jumlahnya melebihi jumlah normal 2. berada pada waktu yang tidak tepat Polusi Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia

Lebih terperinci

APA ITU GLOBAL WARMING???

APA ITU GLOBAL WARMING??? PEMANASAN GLOBAL APA ITU GLOBAL WARMING??? Pemanasan global bisa diartikan sebagai menghangatnya permukaan Bumi selama beberapa kurun waktu. Atau kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Udara merupakan faktor yang penting dalam kehidupan, namun dengan

BAB I PENDAHULUAN. Udara merupakan faktor yang penting dalam kehidupan, namun dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Udara merupakan faktor yang penting dalam kehidupan, namun dengan meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat-pusat industri, kualitas udara telah mengalami perubahan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah lingkungan hidup merupakan masalah yang penting karena memberikan pengaruh bagi kesehatan individu dan masyarakat. Faktor yang menyebabkan penurunan kualitas

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. Udara tersebut berbentuk gas dan terdapat dimana-mana, sehingga akibatnya

BAB 1 : PENDAHULUAN. Udara tersebut berbentuk gas dan terdapat dimana-mana, sehingga akibatnya BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia setiap detik selama hidupnya akan membutuhkan udara. Secara ratarata manusia tidak dapat mempertahankan hidup tanpa udara lebih dari tiga menit. Udara tersebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Polusi Udara 1. Definisi Polusi Udara Udara merupakan salah satu komponen terpenting dalam tubuh manusia untuk menjalankan kehidupanya. Udara berfungsi sebagai bahan pernapasan

Lebih terperinci

Anatomi & Fisiologi Sistem Respirasi II Pertemuan 7 Trisia Lusiana Amir, S. Pd., M. Biomed PRODI MIK FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

Anatomi & Fisiologi Sistem Respirasi II Pertemuan 7 Trisia Lusiana Amir, S. Pd., M. Biomed PRODI MIK FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN Anatomi & Fisiologi Sistem Respirasi II Pertemuan 7 Trisia Lusiana Amir, S. Pd., M. Biomed PRODI MIK FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mahasiswa mampu menjelaskan anatomi dan

Lebih terperinci

TUTORIAL 2 SISTEM TUBUH 2. Sistem Respirasi Manusia

TUTORIAL 2 SISTEM TUBUH 2. Sistem Respirasi Manusia TUTORIAL 2 SISTEM TUBUH 2 Sistem Respirasi Manusia Sistem Respirasi Manusia Isilah bernapas, seringkali diarikan dengan respirasi, walaupun secara hariah sebenarnya kedua isilah tersebut berbeda. Pernapasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bensin diperoleh dari penyulingan minyak bumi. Produk minyak bumi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bensin diperoleh dari penyulingan minyak bumi. Produk minyak bumi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bensin diperoleh dari penyulingan minyak bumi. Produk minyak bumi mengandung ratusan komponen organik rantai pendek, senyawa rantai pendek volatile dan rantai panjang

Lebih terperinci

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatian soal 12.3

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatian soal 12.3 SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatian soal 12.3 1. Bagian paru-paru yang berfungsi sebagai tempat pertukaran gas oksigen dan karbondioksida adalah... Alveolus

Lebih terperinci

O 2 + Zat Makanan CO 2 + H 2 O + Energi

O 2 + Zat Makanan CO 2 + H 2 O + Energi ALAT PERNAFASAN PADA MANUSIA Oleh : Maulana Hudan Daromi, S.Pd Reaksi kimia pernafasan O 2 + Zat Makanan CO 2 + H 2 O + Energi Energi berfungsi untuk memberikan kekuatan manusia dalam beraktifitas Alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Udara merupakan faktor penting kehidupan, namun dengan meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat pusat industri, kualitas udara telah mengalami perubahan. Perubahan

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor mengeluarkan zat-zat berbahaya yang

BAB 1 : PENDAHULUAN. kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor mengeluarkan zat-zat berbahaya yang BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan pembangunan di berbagai bidang yang semakin meningkat apabila tidak disertai oleh upaya pengelolaan lingkungan yang baik, maka dapat mengakibatkan terjadinya

Lebih terperinci

mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.

mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. Bab 4 Sumber: www.brighamandwomans.org Sistem Pernapasan pada Manusia Hasil yang harus kamu capai: memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia. Setelah mempelajari bab ini, kamu harus mampu: mendeskripsikan

Lebih terperinci

SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA. Drs. Refli., MSc

SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA. Drs. Refli., MSc SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA Drs. Refli., MSc PENDAHULUAN HIDUNG CO2 O 2 SISTEM PERNAFASAN PARU-PARU Respirasi Eksternal O 2 CO2 SISTEM PEREDARAN DARAH SEL ENERGI Respirasi Internal ALAT PERNAFASAN Hidung/rongga

Lebih terperinci

MAKALAH AGEN PENYAKIT NITROGEN DIOKSIDA. Oleh : Tutut Adi Dwi Cahyani Gresi Amarita Rahma

MAKALAH AGEN PENYAKIT NITROGEN DIOKSIDA. Oleh : Tutut Adi Dwi Cahyani Gresi Amarita Rahma MAKALAH AGEN PENYAKIT NITROGEN DIOKSIDA Oleh : Tutut Adi Dwi Cahyani 25010113140382 Gresi Amarita Rahma 25010113140400 Indana Aziza Putri 25010113130406 Aprilia Putri Kartikaningsih 25010113130415 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB II. PENCEMARAN UDARA

BAB II. PENCEMARAN UDARA BAB II. PENCEMARAN UDARA A. PENDAHULUAN Topik kuliah pencemaran udara ini membahas tentang pencemaran udara itu sendiri dan akibatnya berupa efek rumah kaca, pemanasan global, dan kebisingan. Pokok bahasan

Lebih terperinci

Minggu VIII PENCEMARAN UDARA

Minggu VIII PENCEMARAN UDARA Minggu VIII PENCEMARAN UDARA Setelah mengikuti tatap muka ini, mahasiswa dapat menjelaskan 1. Jenis dan tipe pencemar udara 2. Perilaku partikel di udaia 3. Proses pembentukan partikel udara 4. Komposisi

Lebih terperinci

SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA (SIMAK-UI) Mata Pelajaran : IPA TERPADU Tanggal : 01 Maret 2009 Kode Soal : 914 PENCEMARAN UDARA Secara umum, terdapat 2 sumber pencermaran udara, yaitu pencemaran akibat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan menghadapi hal-hal darurat tak terduga (McGowan, 2001). Lutan. tahan dan fleksibilitas, berbagai unsur kebugaran jasmani saling

I. PENDAHULUAN. dan menghadapi hal-hal darurat tak terduga (McGowan, 2001). Lutan. tahan dan fleksibilitas, berbagai unsur kebugaran jasmani saling I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebugaran jasmani adalah kemampuan untuk melaksanakan tugas seharihari dengan giat dan penuh kewaspadaan tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan dengan energi yang cukup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A.Mekanisma ini terbahagi kepada tarikan nafas dan hembusan nafas. B.Ia melibatkan perubahan kepada :

BAB I PENDAHULUAN. A.Mekanisma ini terbahagi kepada tarikan nafas dan hembusan nafas. B.Ia melibatkan perubahan kepada : KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini merupakan

Lebih terperinci

Bab. Peta Konsep. Gambar 4.1 Orang sedang melakukan pernapasan. Pernapasan dada. terdiri dari. - Inspirasi - Ekspirasi. Mekanisme pernapasan

Bab. Peta Konsep. Gambar 4.1 Orang sedang melakukan pernapasan. Pernapasan dada. terdiri dari. - Inspirasi - Ekspirasi. Mekanisme pernapasan Bab 4 Sistem Pernapasan Sumber: Dokumen Penerbit Gambar 4.1 Orang sedang melakukan pernapasan Hidung merupakan salah satu alat pernapasan. Melalui hidung, udara dapat keluar atau masuk ke dalam tubuh.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sungai maupun pencemaran udara (Sunu, 2001). dan dapat menjadi media penyebaran penyakit (Agusnar, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. sungai maupun pencemaran udara (Sunu, 2001). dan dapat menjadi media penyebaran penyakit (Agusnar, 2007). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berkembangnya sektor industri dan pemanfaatan teknologinya tercipta produk-produk untuk dapat mencapai sasaran peningkatan kualitas lingkungan hidup. Dengan peralatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara..., Dian Eka Sutra, FKM UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara..., Dian Eka Sutra, FKM UI, Universitas Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Polusi udara merupakan masalah lingkungan global yang terjadi di seluruh dunia. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), polusi udara menyebabkan kematian

Lebih terperinci

Anatomi-Fisiologi SISTEM PERNAFASAN (Respiratory System) by : Hasty Widyastari

Anatomi-Fisiologi SISTEM PERNAFASAN (Respiratory System) by : Hasty Widyastari Anatomi-Fisiologi SISTEM PERNAFASAN (Respiratory System) by : Hasty Widyastari Fungsi Pertukaran gas O2 dengan CO2 Mengambil O2 dari atmosfer ke dalam sel-sel tubuh dan mentranspor CO2 yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memburuk menyebabkan terjadinya perubahan iklim yang sering berubahubah. yang merugikan kesehatan, kususnya pada penderita asma.

BAB I PENDAHULUAN. memburuk menyebabkan terjadinya perubahan iklim yang sering berubahubah. yang merugikan kesehatan, kususnya pada penderita asma. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini zaman semakin berkembang seiring waktu dan semakin memburuk menyebabkan terjadinya perubahan iklim yang sering berubahubah. Saat ini tingkat ozon naik hingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sektor kehidupan seperti gangguan sosioekonomi, dampak politik dan

BAB I PENDAHULUAN. sektor kehidupan seperti gangguan sosioekonomi, dampak politik dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebakaran hutan telah menjadi masalah bukan hanya di Indonesia tetapi juga berdampak regional di Asia Tenggara yang berpengaruh terhadap berbagai sektor kehidupan seperti

Lebih terperinci

/.skisi-kisi INSTRUMEN SOAL PRETEST POSTTEST Lingkunganku Tercemar Bahan Kimia Dalam Rumah Tangga. Indikator Soal Soal No soal

/.skisi-kisi INSTRUMEN SOAL PRETEST POSTTEST Lingkunganku Tercemar Bahan Kimia Dalam Rumah Tangga. Indikator Soal Soal No soal /.skisi-kisi INSTRUMEN SOAL PRETEST POSTTEST Lingkunganku Tercemar Bahan Kimia Dalam Rumah Tangga Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) Standar Kompetensi : 1.7. Memahami saling ketergantungan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan terjadinya penyakit paru kronik (Kurniawidjaja,2010).

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan terjadinya penyakit paru kronik (Kurniawidjaja,2010). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Paru-paru merupakan alat ventilasi dalam sistem respirasi bagi tubuh, fungsi kerja paru dapat menurun akibat adanya gangguan pada proses mekanisme faal yang salah satunya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. patofisiologi, imunologi, dan genetik asma. Akan tetapi mekanisme yang mendasari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. patofisiologi, imunologi, dan genetik asma. Akan tetapi mekanisme yang mendasari BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Asma Dari waktu ke waktu, definisi asma mengalami perubahan beberapa kali karena perkembangan dari ilmu pengetahuan beserta pemahaman mengenai patologi, patofisiologi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ATP (Adenosin Tri Phospat) dan karbon dioksida (CO 2 ) sebagai zat sisa hasil

BAB I PENDAHULUAN. ATP (Adenosin Tri Phospat) dan karbon dioksida (CO 2 ) sebagai zat sisa hasil BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Paru merupakan salah satu organ vital yang berfungsi sebagai tempat pertukaran gas oksigen (O 2 ) yang digunakan sebagai bahan dasar metabolisme dalam tubuh.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan parameter..., Duniantri Wenang Sari, FKM 2 UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan parameter..., Duniantri Wenang Sari, FKM 2 UI, Universitas Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Jakarta sebagai kota metropolitan di Indonesia memiliki berbagai masalah, salah satu isu yang sedang hangat diperbincangkan adalah masalah pencemaran udara. Menurut

Lebih terperinci

MODUL MATA PELAJARAN IPA

MODUL MATA PELAJARAN IPA KERJASAMA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA DENGAN FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MODUL MATA PELAJARAN IPA Sistem pernapasan untuk kegiatan PELATIHAN PENINGKATAN MUTU GURU DINAS PENDIDIKAN KOTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proses penuaan merupakan tantangan yang harus ditanggulangi karena diartikan

BAB I PENDAHULUAN. Proses penuaan merupakan tantangan yang harus ditanggulangi karena diartikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses penuaan merupakan tantangan yang harus ditanggulangi karena diartikan dengan proses kemunduran prestasi kerja dan penurunan kapasitas fisik seseorang. Menua adalah

Lebih terperinci

- - SISTEM PERNAFASAN MANUSIA

- - SISTEM PERNAFASAN MANUSIA - - SISTEM PERNAFASAN MANUSIA - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian dlp4nafas Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor bagaimana cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ISPA adalah suatu infeksi pada saluran nafas atas yang disebabkan oleh. yang berlangsung selama 14 hari (Depkes RI, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. ISPA adalah suatu infeksi pada saluran nafas atas yang disebabkan oleh. yang berlangsung selama 14 hari (Depkes RI, 2010). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi saluran pernafasan atas atau yang selanjutnya disingkat dengan ISPA adalah suatu infeksi pada saluran nafas atas yang disebabkan oleh masuknya mikroorganisme

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. progressif nonreversibel atau reversibel parsial. PPOK terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. progressif nonreversibel atau reversibel parsial. PPOK terdiri dari 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit paru obstruksi kronis (PPOK) merupakan penyakit yang perlu diwaspadai karena penyakit ini merupakan penyebab kematian dengan nomor urut lima di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. umumnya. Seseorang bisa kehilangan nyawanya hanya karena serangan

BAB I PENDAHULUAN. umumnya. Seseorang bisa kehilangan nyawanya hanya karena serangan 1 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Saat ini asma semakin berkembang menjadi penyakit pembunuh bagi masyarakat di dunia, selain penyakit jantung. Serangan yang terjadi akibat asma menjadi momok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Udara merupakan salah satu komponen lingkungan yang paling penting setelah air dalam memberikan kehidupan di permukaan bumi. Pada keadaan normal, sebagian besar udara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gas nitrogen dan oksigen serta gas lain dalam jumlah yang sangat sedikit. Diantara

BAB I PENDAHULUAN. gas nitrogen dan oksigen serta gas lain dalam jumlah yang sangat sedikit. Diantara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Udara merupakan sumber daya yang penting dalam kehidupan, dengan demikian kualitasnya harus dijaga. Udara yang kita hirup, sekitar 99% terdiri dari gas nitrogen dan

Lebih terperinci

menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas.

menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas. Bab 6 Sumber: Biology: Sumber: Realm www.legevakten.no of Life, 2006 Pada proses inspirasi, tulang-tulang rusuk akan terangkat ke atas untuk memperbesar rongga dada. Sistem Pernapasan Hasil yang harus

Lebih terperinci

PRAKIRAAN DAMPAK KEGIATAN TERHADAP KESMAS

PRAKIRAAN DAMPAK KEGIATAN TERHADAP KESMAS PRAKIRAAN DAMPAK KEGIATAN TERHADAP KESMAS PENINGKATAN KUALITAS HIDUP MASYARAKAT PEMERINTAH PEMILIK USAHA SEHAT, merupakan suatu keadaan sejahtera (badan, jiwa,dan sosial). Hidup Produktif - Sosial - Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. bidang kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perwujudan kualitas lingkungan yang sehat merupakan bagian pokok di bidang kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam kehidupan perlu dipelihara

Lebih terperinci

EFEK PENUAAN TERHADAP FISIOLOGI SISTEM RESPIRASI

EFEK PENUAAN TERHADAP FISIOLOGI SISTEM RESPIRASI Tinjauan Kepustakaan V Selasa 7 Januari 2014 EFEK PENUAAN TERHADAP FISIOLOGI SISTEM RESPIRASI Penyusun: Rina Puspasari S., dr. Pembimbing: Marina Moeliono, dr., SpKFR(K) Penilai: Marietta Shanti P., dr.,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahaya tersebut diantaranya bahaya faktor kimia (debu, uap logam, uap),

BAB I PENDAHULUAN. bahaya tersebut diantaranya bahaya faktor kimia (debu, uap logam, uap), BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tenaga kerja sebagai sumber daya manusia memegang peranan utama dalam proses pembangunan industri. Resiko bahaya yang dihadapi oleh tenaga kerja adalah bahaya kecelakaan

Lebih terperinci

Argon 0,93% Ne, He, CH4, H2 1,04% Karbon Dioksida 0,03% Oksigen 20% Nitrogen 78% Udara

Argon 0,93% Ne, He, CH4, H2 1,04% Karbon Dioksida 0,03% Oksigen 20% Nitrogen 78% Udara Karbon Dioksida 0,03% Argon 0,93% Ne, He, CH4, H2 1,04% Oksigen 20% Nitrogen 78% Udara Apa Itu Pencemaran Udara? Pencemaran udara bebas (Out door air pollution), Sumber Pencemaran udara bebas : Alamiah,

Lebih terperinci

PENCEMARAN LINGKUNGAN. Purwanti Widhy H, M.Pd

PENCEMARAN LINGKUNGAN. Purwanti Widhy H, M.Pd PENCEMARAN LINGKUNGAN Purwanti Widhy H, M.Pd Pengertian pencemaran lingkungan Proses terjadinya pencemaran lingkungan Jenis-jenis pencemaran lingkungan PENGERTIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN Berdasarkan UU Pokok

Lebih terperinci

SISTEM PERNAPASAN MANUSIA

SISTEM PERNAPASAN MANUSIA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Biologi Umum Di Susun oleh : Rukayah NPM : 3061424062 Dosen Pengasuh : Taufik Rahman, S.Pd., M.Pd. KEMENTERIAN PENDIDIKAAN NASIONAL

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Asap Asap merupakan perpaduan atau campuran karbon dioksida, air, zat yang terdifusi di udara, zat partikulat, hidrokarbon, zat kimia organik, nitrogen oksida dan mineral.

Lebih terperinci

KISI KISI SOAL PRETEST DAN POST TEST. Ranah Kognitif Deskripsi Soal Jawaban

KISI KISI SOAL PRETEST DAN POST TEST. Ranah Kognitif Deskripsi Soal Jawaban KISI KISI SOAL PRETEST DAN POST TEST No Tujuan Pembelajaran 1 1. Menjelaskan pengertian sistem. 2. Menuliskan organ-organ 3. Menjelaskan fungsi organorgan yang terlibat dalam sistem Ranah Kognitif Deskripsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. utama pencemaran udara di daerah perkotaan. Kendaraan bermotor merupakan

BAB I PENDAHULUAN. utama pencemaran udara di daerah perkotaan. Kendaraan bermotor merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aktivitas transportasi khususnya kendaraan bermotor merupakan sumber utama pencemaran udara di daerah perkotaan. Kendaraan bermotor merupakan kendaraan yang digerakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sarana dan prasarana fisik seperti pusat-pusat industri merupakan salah satu penunjang aktivitas dan simbol kemajuan peradaban kota. Di sisi lain, pembangunan

Lebih terperinci

Iklim Perubahan iklim

Iklim Perubahan iklim Perubahan Iklim Pengertian Iklim adalah proses alami yang sangat rumit dan mencakup interaksi antara udara, air, dan permukaan daratan Perubahan iklim adalah perubahan pola cuaca normal di seluruh dunia

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.9. lithosfer. hidrosfer. atmosfer. biosfer

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.9. lithosfer. hidrosfer. atmosfer. biosfer SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.9 1. Berdasarkan susunan kimianya komposisi permukaan bumi dapat dibagi menjadi empat bagian yaitu lithosfer, hidrosfer, atmosfer, dan biosfer.

Lebih terperinci