BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kunci untuk semua kemajuan dan perkembangan

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kunci untuk semua kemajuan dan perkembangan yang berkualitas, sebab dengan pendidikan manusia dapat mewujudkan semua potensi dirinya baik sebagai pribadi maupun sebagai warga masyarakat. Karena dalam pendidikan mengandung transformasi pengetahuan, nilai-nilai, dan keterampilan yang diperlukan. Oleh sebab itu, pendidikan memiliki peranan penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, salah satu cirinya adalah dimilikinya kemampuan pemahaman konsep. Salah satu bagian dari pendidikan yang dapat melatih siswa untuk memamahami konsep adalah matematika. Matematika merupakan pengetahuan yang mempunyai peran sangat besar dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Standar Isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) bahwa pelajaran matematika di SMP bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah. Dalam pembelajaran matematika untuk menguasai beberapa konsep matematika tidak cukup untuk menghafal rumus saja, namun siswa harus bisa memahami konsep. Menurut Jihad (2012) ada tiga aspek penilaian dalam matematika yaitu : (1) pemahaman konsep; (2) penalaran dan komunikasi; (3) pemecahan masalah. Pemahaman itu sendiri yaitu menguasai sesuatu dengan 1

2 2 pikiran (Sardiman, 2007). Dan konsep merupakan ide (abstrak) yang dapat digunakan atau memungkinkan seseorang untuk mengelompokkan suatu objek (Wardhani 2008). Oleh karena itu, pemahaman konsep sangatlah penting bagi siswa, karena dengan memahami konsep matematika siswa akan memudahkan dalam mempelajari materi selanjutnya. Siswa dikatakan memahami suatu konsep matematika antara lain ketika membangun hubungan antara pengetahuan baru yang diperoleh dari pengetahuan sebelumnya. Penilaian pada aspek pemahaman konsep bertujuan mengetahui sejauh mana siswa mampu menerima dan memahami konsep dasar matematis yang telah diterima. Pada dasarnya masing-masing siswa telah memiliki kemampuan pemahaman konsep yang berbeda-beda satu sama lainnya. Tanpa menggunakan pemahaman konsep, siswa tidak bisa mengaitkan apa yang mereka pelajari dengan bagaimana pengetahuan itu diterapkan untuk menyelesaikan masalah dalam situasi yang berbeda, baik mengerjakan soalsoal matematika maupun menerapkan konsep dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu tujuan pembelajaran matematika dalam Permendikbud 58 tahun 2014 lampiran III yaitu agar siswa memahami konsep matematika. Memahami konsep matematika merupakan kemampuan dalam menjelaskan keterkaitan antar konsep dan tepat, dalam pemecahan masalah. NCTM (2000 : 20) menyatakan bahwa Conceptual understanding is an essential in an increasingly technological world, conceptual understanding even more important. Siswa yang kurang memahami konsep matematika pada suatu materi akan berdampak pada siswa tersebut dalam aktivitas pembelajaran.

3 3 Siswa akan sulit untuk mentransformasikan suatu konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu siswa harus menguasai kemampuan mendasar yaitu kemampuan memahami konsep. Semakin tinggi pemahaman konsep siswa tentang materi yang dipelajari, maka semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran. Faktor lain yang menentukan keberhasilan pembelajaran matematika adalah sikap percaya diri siswa. Percaya diri adalah sikap yang timbul dari keinginan mewujudkan diri bertindak dan berhasil. Dari segi perkembangan, rasa sikap percaya diri dapat timbul dalam kehidupan sehari-hari oleh faktor lingkungan, sehingga rasa percaya diri harus dimiliki oleh semua orang termasuk pelajar (Dimyati dan Mudjiono, 2009). Sikap percaya diri akan muncul ketika seseorang akan melakukan atau terlibat di dalam suatu aktivitas tertentu dimana pikirannya terarah untuk mencapai suatu hasil yang diinginkannya. Ketika siswa sering mendapatkan keberhasilan di dalam melaksanakan tugas atau nilai ulangan harian yang memuaskan dengan adanya pengakuan atas keberhasilan yang dicapai maka rasa percaya diri siswa akan semakin kuat. Jika sikap percaya diri siswa tidak tumbuh dan berkembang dengan baik maka mengakibatkan siswa tidak akan memiliki keberanian untuk melakukan sesuatu hal baru yang belum pernah dilakukannya dan tidak memiliki kemampuan untuk menggali kemampuan yang ada pada dirinya sendiri. Siswa yang tidak percaya diri akan menimbulkan rasa takut untuk belajar atau membenci pelajaran tersebut (Anurrahman, 2011).

4 4 Kemampuan pemahaman konsep dan sikap percaya diri matematis siswa merupakan hal yang sangat diperlukan dalam pembelajaran matematika di sekolah, dalam hal ini khususnya di Sekolah Menengah Pertama. SMP N 2 Bojongsari merupakan sekolah yang masih menerapkan sistem KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) dengan letak sekolah yang jauh dari perkotaan yaitu terletak di Jalan Raya Metenggeng, Desa Metenggeng, Kecamatan Bojongsari, Kabupaten Purbalingga dengan jumlah kelas yang dimiliki sekolah tersebut sebanyak 18 kelas, dimana masing-masing kelas VII, VIII, dan IX terdiri dari 6 kelas dengan 27 guru pengajar dari berbagai macam mata pelajaran. Setiap mata pelajaran yang diterima oleh siswa disampaikan oleh guru yang berbeda-beda selama proses pembelajaran. SMP Negeri 2 Bojongsari dalam mendidik siswa tidak hanya dalam proses belajar mengajar di dalam kelas tetapi di luar kelas siswa juga dididik dan diajarkan cara untuk bersosialisasi dengan teman yang berbeda-beda kelas dan berorganisasi mengikuti berbagai macam organisasi diantaranya Osis, Pramuka, PMR, Kerohanian, dan sebagainya. Selama proses kegiatan tersebut, siswa akan sering bertemu dan bertatap muka dengan teman yang mungkin baru dikenal. Hal tersebut akan melatih sikap percaya diri siswa dalam menjadi diri yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Berdasarkan penjelasan tersebut, pemahaman konsep merupakan salah satu faktor penting dalam penilaian prestasi belajar siswa di sekolah. Kemampuan pemahaman konsep merupakan proses awal dalam mempelajari materi yang akan diajarkan oleh guru, dengan memahami konsep ini akan mempermudah dalam memecahkan

5 5 masalah pada salah satu pelajaran di sekolah tersebut. Dalam hal ini pelajaran matematika menjadi salah satu tujuan siswa untuk meraih hasil belajar yang baik. Kemampuan pemahaman konsep matematis ini sangatlah dibutuhkan untuk mempermudah dalam menyelesaikan berbagai macam persoalan dalam matematika. Disamping itu untuk menunjang hasil belajar yang baik, sikap percaya diri juga akan memperkuat motivasi untuk mencapai suatu hasil belajar yang baik. Pemahaman konsep dan sikap percaya diri inilah sangat diperlukan siswa untuk mencapai hasil belajar matematika yang baik. Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin meneliti bagaimana gambaran kemampuan pemahaman konsep matematis dan sikap percaya diri siswa SMP N 2 Bojongsari. B. Fokus Penelitian Penelitian ini diharapkan terarah dan tidak terlalu luas jangkaunnya dalam melakukan penelitian. Penelitian ini hanya difokuskan pada deskripsi kemampuan pemahaman konsep matematis dan sikap percaya diri siswa di kelas VIII C SMP Negeri 2 Bojongsari tahun ajaran 2016/2017. C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemahaman konsep matematis dan sikap percaya diri siswa di kelas VIII C SMP Negeri 2 Bojongsari.

6 6 D. Manfaat Hasil Penelitian 1) Bagi Siswa Manfaat penelitian ini bagi siswa adalah untuk mengetahui seberapa besar kemampuan pemahaman konsep matematis dan sikap percaya diri siswa di kelas VIII C SMP Negeri 2 Bojongsari. 2) Bagi Guru Manfaat penelitian ini bagi guru adalah sebagai alat evaluasi terhadap proses pembelajaran matematika agar guru dapat mengetahui gambaran mengenai kemampuan pemahaman konsep matematis dan sikap percaya diri siswa. 3) Bagi Sekolah Manfaat penelitian ini bagi sekolah adalah dapat dijadikan sebagai salah satu acuan untuk meningkatkan mutu pendidikan di SMP Negeri 2 Bojongsari. 4) Bagi Peneliti Manfaat penelitian ini bagi peneliti adalah dapat menambah wawasan atau pengalaman peneliti dalam melakukan penelitian khususnya dibidang pendidikan untuk mengetahui kemampuan pemahaman konsep matematis dan sikap percaya diri siswa.