BAB III IDENTIFIKASI DATA. A. Identifikasi Objek

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III IDENTIFIKASI DATA. A. Identifikasi Objek"

Transkripsi

1 BAB III IDENTIFIKASI DATA A. Identifikasi Objek 1. Instansi Terkait Perancangan media animasi 3 dimensi untuk panduan senam pagi anak ini bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Surakarta. Data-data mengenai profil Dinas Kesehatan Kota Surakarta sebagai instansi pendukung didapatkan melalui buku Profil Kesehatan Kota Surakarta tahun 2013 yang diproduksi tahun 2014 oleh Dinas Kesehatan Kota Surakarta. Buku profil tersebut merupakan dokumen dan arsip pribadi instansi yang didapat langsung dari Dinas Kesehatan Kota Surakarta. Data-data mengenai instansi terkait dijelaskan sebagai berikut: a. Profil Dinas Kesehatan Kota Surakarta Dinas Kesehatan Kota Surakarta terletak di Jl. Jenderal Sudirman no.2 komplek Balai Kota Surakarta telepon (0271) Dinas Kesehatan merupakan instansi yang bertanggungjawab terhadap permasalahan kesehatan dan penentuan kebijakan mengenai kesehatan di Kota Surakarta. Visi pembangunan kesehatan Kota Surakarta yang ingin dicapai adalah Terwujudnya Masyarakat Surakarta yang Sehat, Mandiri, dan Berbudaya. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya maka Dinas Kesehatan Kota Surakarta adalah penggerak pembangunan kesehatan guna terwujudnya masyarakat Surakarta yang sehat, mandiri, dan berbudaya. 33

2 34 Misi, fungsi, dan kewenangan seluruh jajaran organisasi kesehatan di Kota Surakarta, yang bertanggungjawab secara teknis terhadap pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan kesehatan Kota Surakarta. Untuk mewujudkan visi tersebut ada misi yang diemban, yaitu: 1) Mengoptimalkan pelayanan kesehatan yang paripurna. Disamping berperan sebagai dinamisator, maka Dinas Kesehatan juga melakukan pembangunan kesehatan yang meliputi upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat. 2) Meningkatkan kualitas sumber daya kesehatan. 3) Meningkatkan sistem kewaspadaan dini penanggulangan penyakit. Pengumpulan, pengolahan, dan analisa data pengamatan penyakit sebagai upaya untuk mencegah terjadinya kejadian luar biasa dan wabah penyakit. 4) Memantapkan manajemen kesehatan yang efektif, efisien, dan akuntabel. Peningkatan kinerja dan mutu upaya kesehatan dilakukan oleh Dinas Kesehatan melalui pengembangan kebijakan pembangunan kesehatan, yang meliputi kebijakan manajerial, kebijakan teknis, serta pengembangan standar dan pedoman upaya kesehatan. Dengan terciptanya manajemen kesehatan yang akuntabel di lingkungan Dinas Kesehatan, diharapkan fungsi-fungsi administrasi kesehatan dapat terselenggara secara efektif dan efisien yang didukung oleh sistem informasi kesehatan, IPTEK, serta hukum kesehatan. 5) Meningkatnya upaya promotif dan preventif untuk mewujudkan budaya hidup bersih dan sehat serta kemandirian masyarakat. Lebih

3 35 mengedepankan upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif. Upaya promotif dan preventif lebih efisien dibandingkan upaya kuratif dan rehabilitatif. 6) Menggerakkan kemitraan dan peran serta masyarakat di bidang kesehatan. Keberhasilan pembangunan berwawasan kesehatan tidak hanya semata-mata hasil usaha keras sektor kesehatan saja, tetapi sangat dipengaruhi oleh kontribusi dari berbagai sektor pembangunan lainnya. Dinas Kesehatan berperan sebagai penggerak utama dalam memfasilitasi sektor-sektor lain agar segala upayanya memberikan kontribusi yang positif terhadap perwujudan pembangunan berwawasan kesehatan. b. Tujuan Dinas Kesehatan Kota Surakarta Guna mewujudkan misi, terdapat tujuan yang akan dicapai oleh Dinas Kesehatan Kota Surakarta, yaitu: 1) Meningkatnya derajat kesehatan ibu, anak, remaja, dan lansia. 2) Menurunnya angka kesakitan dan kematian penyakit menular dan penyakit tidak menular. 3) Meningkatnya pengawasan dan pembinaan kesehatan lingkungan. 4) Meningkatnya status gizi masyarakat. 5) Tersedianya sumber daya kesehatan yang berkualitas unuk mewujudkan pelayanan sesuai standar. 6) Meningkatnya kemandirian masyarakat di bidang kesehatan. 7) Meningkatnya budaya hidup bersih dan sehat. 8) Meningkatnya kemitraan dan peran serta masyarakat di bidang kesehatan.

4 36 9) Berkembangnya sistem informasi kesehatan yang efektif. 10) Optimalnya fungsi regulasi Dinas Kesehatan. c. Strategi Dinas Kesehatan Kota Surakarta Guna tercapainya tujuan yang telah ditetapkan tersebut maka diperlukan strategi sebagai berikut: 1) Mengembangkan dan meningkatkan kemitraan dengan masyarakat, lintas sektor, institusi pendidikan kesehatan, sarana kesehatan, organisasi profesi dan dunia usaha dalam rangka sinergisme, koordinasi diantara pelaku pembangunan guna mendorong pembangunan berwawasan kesehatan. 2) Mewujudkan komitmen pembangunan berwawasan kesehatan, melalui peningkatan advokasi kesehatan kepada stakeholder. 3) Mendorong pemerataan, jangkauan, dan mutu pelayanan kesehatan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan sesuai standar pelayanan minimal. 4) Memantapkan kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan di semua jenjang administrasi melalui pengembangan kebijakan, sistem informasi, keterpaduan dalam perencanaan, penatalaksanaan, dan evaluasi serta memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menanggulangi masalah kesehatan. 5) Mengoptimalkan sumber daya kesehatan yang ada melalui peningkatan kompetensi dan profesionalisme SDM kesehatan.

5 37 d. Promosi Dinas Kesehatan Kota Surakarta Dinas Kesehatan Kota Surakarta akan membutuhkan media-media promosi untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan. Dinas Kesehatan memiliki target dalam meningkatkan ketersediaan media promosi kesehatan (spanduk, leaflet, buku saku, dan dialog interaktif). 2. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia 7-9 Tahun Data mengenai pertumbuhan dan perkembangan anak usia 7-9 tahun didapat melalui wawancara dengan Soegeng Santoso, S.M.Ph. yang berprofesi sebagai fisioterapis di RS. Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sejak 1964 hingga 1997 dan sampai sekarang masih menjadi konsultan bagi pasienpasiennya. a. Wawancara Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia 7-9 Tahun Berikut daftar pertanyaan beserta jawaban pertanyaan wawancara yang bertujuan untuk mendapatkan data pertumbuhan dan perkembangan anak usia 7-9 tahun (huruf T untuk pertanyaan dan huruf J untuk jawaban): T: Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan anak usia 7-9 tahun terutama dalam segi fisiologi dan anatomi anak? J: Pertumbuhan fisik setiap anak berbeda-beda tergantung gizi yang diperolehnya. Ada beberapa anak yang pertumbuhan fisiknya cepat ada juga anak yang pertumbuhan fisiknya lambat. Ada anak yang berat badannya lebih besar daripada anak lainnya. Pertumbuhan fisik anak sebaiknya rutin dicek untuk mengetahui anak tersebut sehat atau tidak serta mencegah penyakit atau gangguan pada anak. Pertumbuhan fisik yang tampak jelas adalah pada pertumbuhan lengan dan kaki. Otot,

6 38 tulang, dan syaraf juga sedang berkembang. Sebenarnya tulang, otot, dan tubuh manusia terus berkembang hingga ia dewasa tetapi pada usia 7-9 tahun pertumbuhan tulang, otot, dan tubuh sedang berkembang pesat. T: Apa saja faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak usia 7-9 tahun? J: Faktor pertumbuhan dan perkembangan anak paling penting adalah gizi anak. Kebutuhan 4 sehat 5 sempurna pada anak harus tercukupi dulu. Semakin tercukupi gizi 4 sehat 5 sempurna akan semakin baik pertumbuhan dan perkembangannya. Gizi akan membantu pertumbuhan tulang dan otot anak. Setelah gizi tercukupi, maka anak akan dapat beraktivitas dengan maksimal. Anak juga harus rutin mengontrol dan menjaga kesehatan. Jauh lebih baik lagi apabila kesehatan anak dikontrol dengan dokter sehingga penyakit dan gangguan dapat dicegah. Tetapi saat ini, masih banyak anak yang belum memperhatikan kebutuhan gizi 4 sehat 5 sempurna. Hal tersebut membuat perkembangan otot dan tulang tidak maksimal. b. Kesimpulan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia 7-9 Tahun Pertumbuhan fisik setiap anak berbeda-beda. Ada beberapa anak yang pertumbuhan fisiknya cepat ada juga anak yang pertumbuhan fisiknya lambat. Ada anak yang berat badannya lebih besar daripada anak lainnya dengan umur yang sama. Pertumbuhan fisik anak tampak jelas pada pertumbuhan lengan dan kaki. Pada usia 7-9 tahun, otot, tulang, dan syaraf juga sedang berkembang. Tubuh manusia sebenarnya terus berkembang dari

7 39 ia lahir hingga dewasa tetapi pada usia 7-9 tahun perkembangan tulang, otot, dan tubuh sedang berkembang pesat. Faktor pertumbuhan dan perkembangan anak yang paling penting adalah gizi anak. Pada dasarnya anak bergantung pada gizi yang diperoleh. Kebutuhan 4 sehat 5 sempurna pada anak harus tercukupi. Semakin tercukupi gizi 4 sehat 5 sempurna pada anak akan semakin baik pertumbuhan dan perkembangannya. Setelah gizi tercukupi maka anak akan dapat beraktivitas dengan maksimal. Pertumbuhan dan perkembangannya juga akan maksimal. Anak juga harus rutin mengontrol dan menjaga kesehatan. Kesehatan anak sebaiknya dikontrol dengan dokter sehingga penyakit dan gangguan pada anak dapat dicegah. Saat ini, masih banyak anak yang belum memperhatikan kebutuhan gizi 4 sehat 5 sempurna dan kebutuhan kesehatan seperti senam pagi. Hal tersebut membuat perkembangan otot dan tulang tidak maksimal. 3. Senam Pagi Anak Data mengenai senam pagi anak yang berisi tentang manfaat dan pentingnya senam pagi didapat melalui wawancara dengan Soegeng Santoso, S.M.Ph. sebagai fisioterapis. a. Wawancara Senam Pagi Anak Berikut daftar pertanyaan beserta jawaban pertanyaan wawancara yang bertujuan untuk mendapatkan data senam pagi anak (huruf T untuk pertanyaan dan huruf J untuk jawaban): T: Apakah anak usia 7-9 tahun membutuhkan senam pagi untuk pertumbuhan dan perkembangannya?

8 40 J: Ya, senam pagi yang dilakukan secara rutin minimal seminggu 3 kali kalau bisa dilakukan setiap hari akan bermanfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan dengan catatan senam pagi harus dilakukan semaksimal mungkin dengan gerakan-gerakan yang maksimal. T: Bagaimana peran senam pagi bagi pertumbuhan dan perkembangan anak usia 7-9 tahun? J: Anak yang rajin senam pagi pertumbuhan dan perkembangannya akan pesat. Tulang dan tubuh bertambah panjang atau tinggi, dan otot bertambah gemuk. Anak yang memiliki kesadaran senam pagi ketika dewasa sudah terbiasa senam pagi sehingga akan menerima dampak yang besar ketika ia dewasa nanti, seperti tidak mudah terkena penyakit, lebih bersemangat dalam menjalani hidup, dan konsentrasi meningkat. T: Apa saja manfaat dari senam pagi untuk anak usia 7-9 tahun? J: Badan akan segar ketika anak sudah melakukan senam pagi sebelum belajar. Senam akan membantu dan memacu peredaran darah yang membawa sari makanan dari sumber gizi ke seluruh tubuh. Tubuh terutama otot telah siap untuk bekerja. Darah yang mengalir ke otak juga banyak sehingga otak anak akan siap untuk berpikir dan berkonsentrasi. Senam pagi akan menaikkan berat badan. Setelah senam pagi anak akan lapar karena seluruh tubuh sudah melakukan aktivitas maksimal sehingga anak akan makan setelah senam pagi. Gizi dan sari-sari makanan akan dicerna kembali setelah senam pagi. Senam juga membuat anak menjadi disiplin untuk mematuhi aturan-aturan gerak senam. Senam juga dapat membentuk pribadi anak. Senam pagi dapat memelihara kesehatan

9 41 jantung dan paru-paru karena organ tersebut terus bekerja lebih aktif ketika melakukan senam pagi. Anak yang senam pagi teratur akan mempunyai jantung dan paru-paru yang sehat, tulang yang kuat, massa otot yang lebih besar, jaringan lemak yang sedikit, dan sendi yang fleksibel. Senam pagi akan membakar lebih banyak kalori. Anggota tubuh yang aktif bergerak akan membangun metabolisme tubuh yang baik sehingga anak dapat melakukan kegiatan sehari-hari secara maksimal. T: Apakah ada perbedaan antara anak yang sering senam pagi dengan anak yang tidak sering senam pagi? J: Ada, anak yang tidak senam pagi pertumbuhannya tidak pesat dan berat badannya hanya sedikit karena peredaran darah tidak dipicu untuk membawa sari-sari makanan sehingga peredaran darah dalam membawa sari makanan kurang maksimal. Fungsi sendi anak yang tidak senam pagi tidak baik sehingga anak belum siap beraktivitas. T: Apakah ada gangguan atau penyakit anak yang dapat disembuhkan dengan senam pagi? J: Senam jika dilakukan secara rutin dapat menyembuhkan penyakit jantung dan penyakit pernafasan seperti asma dengan penanganan dokter. Penyakit-penyakit seperti obesitas, diabetes, penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh, dan gangguan kesehatan tulang, otot, dan sendi juga dapat disembuhkan dengan senam pagi.

10 42 b. Kesimpulan Wawancara Senam Pagi Senam pagi anak memiliki banyak manfaat bagi kesehatan anak. Senam pagi sebaiknya dilakukan secara rutin minimal seminggu 3 kali kalau bisa dilakukan setiap hari. Senam pagi penting diajarkan kepada anak sejak dini agar timbul sikap terbiasa senam pagi dan timbul kesadaran pentingnya senam pagi. Anak merupakan pribadi yang cepat menangkap informasi. Anak yang memiliki kesadaran akan pentingnya senam pagi diharapkan ketika dewasa sudah terbiasa senam pagi. Anak yang teratur atau rajin senam pagi akan menerima dampak yang besar ketika ia dewasa nanti, seperti tidak mudah terkena penyakit, lebih bersemangat dalam menjalani hidup, dan konsentrasi meningkat. Ketika anak sehat maka aktifitasnya akan lancar sehingga kualitas hidupnya akan lebih baik. Badan akan segar ketika anak sudah melakukan senam pagi sebelum belajar. Tubuh terutama otot juga telah siap untuk bekerja. Senam akan membantu dan memacu peredaran darah yang membawa sari makanan dari sumber gizi ke seluruh tubuh. Darah yang mengalir ke otak juga banyak sehingga otak anak akan siap untuk berpikir dan berkonsentrasi. Senam pagi juga dapat menaikkan berat badan. Setelah senam pagi anak akan lapar karena seluruh tubuh sudah melakukan aktivitas maksimal sehingga anak akan makan setelah senam pagi. Gizi dan sari-sari makanan akan dapat dicerna kembali setelah senam pagi. Senam juga membuat anak menjadi disiplin untuk mematuhi aturan-aturan gerak senam. Senam juga dapat membentuk pribadi anak.

11 43 Senam pagi akan menyehatkan organ tubuh anak karena senam pagi membuat seluruh anggota tubuh bergerak aktif. Anggota tubuh yang aktif bergerak akan membangun metabolisme tubuh yang baik sehingga anak dapat melakukan kegiatan sehari-hari secara maksimal. Senam pagi dapat memelihara kesehatan jantung dan paru-paru karena organ tersebut terus bekerja lebih aktif ketika melakukan senam pagi. Anak yang senam pagi teratur akan mempunyai jantung dan paru-paru yang sehat, tulang yang kuat, massa otot yang lebih banyak, jaringan lemak yang sedikit, dan sendi yang fleksibel. Senam pagi akan membakar lebih banyak kalori. Senam pagi dapat menjadi obat yang murah bagi masyarakat. Senam pagi dapat mencegah bahkan menyembuhkan berbagai macam penyakit yang diderita anak jika dilakukan secara teratur dan sesuai petunjuk dokter. Penyakit yang dapat dicegah dan disembuhkan adalah penyakit jantung, asma, obesitas, diabetes, penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh, dan gangguan kesehatan tulang, otot, dan sendi. Anak yang jarang senam pagi pertumbuhannya tidak pesat dan berat badannya hanya sedikit karena peredaran darah tidak dipicu untuk membawa sari-sari makanan. Fungsi sendi anak yang tidak senam pagi kurang sempurna sehingga anak belum siap untuk melakukan aktivitas sehari-hari. 4. Panduan Senam Pagi Anak Data mengenai panduan senam pagi anak yang berisi tentang dasardasar senam yang didapat melalui wawancara dengan Soegeng Santoso, S.M.Ph.

12 44 a. Wawancara Panduan Senam Pagi Anak Berikut daftar pertanyaan beserta jawaban pertanyaan wawancara yang bertujuan untuk mendapatkan data panduan senam pagi anak (huruf T untuk pertanyaan dan huruf J untuk jawaban): T: Bagaimana panduan senam pagi anak saat ini? J: Panduan senam pagi yang diajarkan ke anak kurang tepat dan maksimal. Senam banyak yang tidak menggunakan pemanasan. Durasinya juga kurang. Panduan gerak senam juga kurang sempurna menurut fisiologi dan anatomi. Contohnya, anak diajarkan menarik nafas secukupnya dan mengeluarkan nafas panjang. Seharusnya udara yang masuk sebanding dengan udara yang keluar agar pembakaran di dalam tubuh sempurna. Umumnya, pada pernafasan biasa tekanan udara di dalam paru-paru dengan tekanan udara diluar paru-paru adalah sama atau sebanding, yaitu sebesar 76 cmhg. Tekanan udara 76 cmhg ini kurang cukup untuk melakukan olahraga sehingga tubuh memerlukan banyak tekanan udara. Hal tersebut dapat diatasi dengan mengeluarkan nafas panjang yang menyebabkan paru-paru akan mengempis sehingga udara akan masuk secara otomatis dengan sendirinya ketika menarik nafas dengan demikian ada gerakan dari paru-paru secara maksimal. T: Berapa durasi yang dibutuhkan anak untuk senam pagi? J: Durasinya sekitar 20 atau maksimal 30 menit. Tetapi sekarang anak sekolah tidak melakukan senam yang durasinya lama karena waktu anak yang terbatas dan harus melakukan aktivitas lain seperti sekolah. Dalam

13 45 senam harus terdapat pemanasan minimal 5 menit, gerakan inti, dan relaksasi. T: Apa prinsip dan guna dari pemanasan tersebut? J: Pemanasan penting dilakukan agar tubuh terutama otot dan syaraf anak siap untuk melakukan senam. Pemanasan lebih terkonsentrasi pada pernafasan. Pernafasan membantu paru-paru untuk mengolah oksigen menjadi karbondioksida yang akan dikeluarkan bersama racun tubuh. Pada saat senam, peredaran darah harus siap untuk menyalurkan nutrisi dan sel makanan ke seluruh tubuh. Ketika peredaran darah sudah siap maka oksigen yang masuk cukup untuk pembakaran. T: Bagaimana gerak tubuh dan panduan senam yang dianjurkan untuk anak usia 7-9 tahun? J: Anak sudah dapat mengikuti gerakan yang kompleks. Semua sendi dan tulang pada tubuh harus digerakkan dengan maksimal, jangan setengahsetengah. Anak cukup diberi asupan gizi berupa roti atau susu sekedar memberi nutrisi yang cukup untuk melakukan senam pagi. Apabila anak memang harus sarapan maka harus diberi jeda waktu terlebih dahulu. Anak diperbolehkan makan setelah senam pagi selesai dilakukan. Senam idealnya dilakukan pada pagi hari karena udara masih segar. Paru-paru akan dipompa dengan udara yang segar dan bersih sehingga pikiran akan rileks dan nyaman. Pada pagi hari anak belum banyak beraktifitas sehingga tubuh siap untuk menjalankan kegiatan secara maksimal. Panduan senam pagi anak sesuai anatomis terdiri dari 3 tahap, yaitu pemanasan, gerakan inti, dan relaksasi. Tahap pemanasan terdiri dari

14 46 gerakan-gerakan santai berupa pernafasan yang memacu tekanan udara pada paru-paru, kesiapan otot, dan kesiapan sendi. Sendi dan otot harus siap agar tidak terjadi keseleo atau mengalami gangguan ketika melakukan gerakan inti. Tahap gerakan inti lebih dikonsentrasikan pada gerakan-gerakan yang melatih sendi dan otot. Semua sendi dan otot harus bergerak secara maksimal dan tidak boleh dilakukan separuh-separuh. Tahap terakhir adalah relaksasi yang terdiri dari gerakan pernafasan dengan pelan seperti pada tahap pemanasan. b. Kesimpulan Wawancara Saat ini, banyak panduan senam yang dibuat dan diedarkan di masyarakat. Beberapa panduan senam pagi yang diajarkan ke anak kurang tepat dan maksimal. Beberapa panduan senam pagi anak kurang memiliki tujuan yang selaras dengan ilmu anatomi dan fisiologi. Kurang maksimalnya senam pagi anak terdapat pada kurangnya durasi pemanasan. Saat ini, banyak senam yang tidak menggunakan pemanasan terlebih dahulu. Pemanasan yang ada kurang membuat sendi, tulang, dan otot untuk siap bergerak lebih aktif. Durasi senam pagi yang dianjurkan adalah sekitar 20 atau maksimal 30 menit. Saat ini, anak sekolah tidak melakukan senam yang durasinya lama karena waktu anak yang terbatas dan harus melakukan aktivitas lain, seperti sekolah. Dalam senam harus terdapat pemanasan minimal 5 menit, gerakan inti, dan relaksasi. Pemanasan penting dilakukan agar tubuh terutama otot dan syaraf anak siap untuk melakukan senam. Pemanasan lebih terkonsentrasi pada pernafasan. Pernafasan membantu paru-paru untuk

15 47 mengolah oksigen menjadi karbondioksida yang akan dikeluarkan bersama racun tubuh. Pada saat senam, peredaran darah harus siap untuk menyalurkan nutrisi dan sel makanan ke seluruh tubuh. Ketika peredaran darah sudah siap maka oksigen yang masuk cukup untuk pembakaran. Panduan gerak senam yang diajarkan di sekolah kurang sempurna menurut ilmu fisiologi dan anatomi. Contohnya, anak diajarkan menarik nafas secukupnya dan mengeluarkan nafas panjang. Seharusnya udara yang masuk sebanding dengan udara yang keluar agar pembakaran di dalam tubuh sempurna. Pada pernafasan biasa tekanan udara di dalam paru-paru dengan tekanan udara di luar paru-paru adalah sama atau sebanding, yaitu sebesar 76 cmhg. Tekanan udara 76 cmhg ini kurang cukup untuk melakukan olahraga sehingga tubuh memerlukan banyak tekanan udara. Solusinya adalah keluarkan nafas panjang yang menyebabkan paru-paru akan mengempis sehingga udara akan masuk secara otomatis dengan sendirinya ketika menarik nafas dengan demikian ada gerakan dari paruparu secara maksimal. Panduan senam pagi anak sebaiknya sesuai dengan ilmu anatomi dan fisiologi agar manfaat yang ditimbulkan dari kegiatan senam pagi semakin maksimal. Panduan senam pagi anak sesuai anatomis terdiri dari 3 tahap, yaitu pemanasan, gerakan inti, dan relaksasi. Tahap pemanasan terdiri dari gerakan-gerakan santai berupa pernafasan yang memacu tekanan udara pada paru-paru, kesiapan otot, dan kesiapan sendi. Sendi dan otot harus siap agar tidak terjadi keseleo atau mengalami gangguan ketika melakukan gerakan inti. Tahap gerakan inti lebih dikonsentrasikan pada gerakan-gerakan yang

16 48 melatih sendi dan otot. Semua sendi dan otot harus bergerak secara maksimal dan tidak boleh dilakukan separuh-separuh. Tahap terakhir adalah relaksasi yang terdiri dari gerakan pernafasan dengan pelan seperti pada tahap pemanasan. Senam pagi anak idealnya dilakukan pada pagi hari karena udara masih segar. Paru-paru akan dipompa dengan udara yang segar dan bersih sehingga pikiran akan rileks dan nyaman. Pada pagi hari anak belum banyak beraktifitas sehingga tubuh siap untuk menjalankan kegiatan secara maksimal. Anak usia 7-9 tahun sudah dapat mengikuti gerakan yang kompleks. Semua sendi dan tulang pada tubuh harus digerakkan dengan maksimal dan jangan setengah-setengah. Anak tidak dianjurkan makan berat sebelum melakukan senam pagi. Anak cukup diberi asupan gizi berupa roti atau susu sekedar memberi nutrisi yang cukup untuk melakukan senam pagi. Apabila anak memang harus sarapan maka harus diberi jeda waktu terlebih dahulu. Anak diperbolehkan makan setelah senam pagi. 5. Tahap-tahap Senam Pagi Anak Tahap-tahap panduan senam pagi anak disusun berdasarkan ilmu fisiologi dan anatomi. Tahap ini disusun dengan panduan dari fisioterapis Soegeng Santoso, S.M.Ph. yang dijabarkan sebagai berikut: a. Sikap Awal Berdiri tegak dengan kaki rapat. Lengan di samping paha dan jari-jari rapat. Pandangan lurus ke depan.

17 49 b. Pemanasan Pemanasan berisi gerakan pernafasan dan penarikan sendi dan otot. Fungsinya untuk memacu tekanan udara pada paru-paru dengan pernafasan, kesiapan otot, dan kesiapan sendi. Durasi: 5 menit 5 detik. No. Gambar Keterangan Sikap awal. Pernafasan. Hembuskan nafas melalui mulut, ambil nafas. 1 Hitungan 4x8. Durasi: 32 detik. 2A Sikap awal. Tangan di pinggang, kepala tunduk. Tangan dipinggang, kepala tengadah. Hitungan 2x8. Durasi: 16 detik. 2B Sikap awal. Tangan di pinggang, kepala tengok kanan. Sikap awal. Tangan dipinggang, kepala tengok kiri. Hitungan 2x8. Durasi: 16 detik. 2C 2D Sikap awal. Tangan di pinggang, seperti mematahkan leher ke samping kanan. Sikap awal. Ganti leher ke samping kiri. Hitungan 2x8. Durasi: 16 detik. Sikap awal. Tangan di pinggang, kepala putar searah jarum jam. Kepala putar berlawanan arah jarum jam. Hitungan 4x8. Durasi: 32 detik.

18 50 3A Sikap awal, bahu diangkat tahan kemudian bahu jatuhkan dengan lemas sambil membuang nafas. Hitungan 1x8. Hitungan 2x4. Ulangi tahap 3A sekali lagi. Durasi: 32 detik. 3B 3C Sikap awal, bahu putar ke depan Hitungan 1x8. Sikap awal, bahu putar ke belakang. Hitungan 1x8. Ulangi tahap 3B sekali lagi. Durasi: 32 detik. Rentangkan tangan, bahu diputar ke depan lalu belakang, ulangi. Hitungan 2x8. Ulangi tahap 3C sekali lagi. Durasi: 32 detik. 4 Rentangkan tangan, kibaskan telapak tangan ke atas ke bawah. Sikap awal Hitungan 2x8. Ulangi sekali lagi. Durasi: 32 detik. 5A Sikap awal. Tangan dipinggang. Pinggang agak membungkuk lalu tengadah. Hitungan 2x8. Durasi: 16 detik.

19 51 5B Sikap awal. Putar pinggang ke kanan lalu ke kiri dengan tangan dipinggang. Kembali ke sikap awal. Hitungan 2x8. Durasi: 16 detik. 5C Sikap awal. Condongkan badan ke kanan dan ke kiri. Hitungan 2x8. Durasi: 16 detik. 6 Sikap awal. Tangan di depan dada, telapak tangan menghadap ke bawah, jongkok lalu berdiri. Hitungan 2x8. Durasi: 16 detik. 7 Sikap awal. Tangan di pinggang, kedua kaki jinjit bertumpu pada jari-jari kaki. Kembali ke sikap awal. Hitungan 2x8. Durasi: 16 detik. Tabel 1. Panduan Senam Tahap Pemanasan Sumber: dokumentasi pribadi c. Gerakan Inti Gerakan inti berisi gerakan-gerakan yang melatih sendi dan otot. Gerakan inti akan diulang 2 kali agar semakin maksimal. Gerakan akan menaikkan denyut nadi secara maksimal. Fungsinya untuk melatih sendi dan otot tubuh anak terutama pada tangan dan kaki. Durasi: 7 menit.

20 52 No. Gambar Keterangan Sikap awal. Pernafasan. Hembuskan nafas melalui mulut, ambil nafas. Rileks dan santai. 1 Durasi: 50 detik Sikap awal. Langkahkan satu kaki ke samping kanan sambil meninjukan tangan ke samping kanan, pandangan ke samping. Ganti yang sebelah kiri. Hitungan 2x8, ulangi 2x. Durasi: 32 detik. Sikap awal. Langkahkan satu kaki ke samping kanan sambil meninjukan tangan kanan ke atas, pandangan ke samping. Ganti yang sebelah kiri. Hitungan 2x8, ulangi 2x. Durasi: 32 detik. Sikap awal. Rentangkan tangan, lutut lurus. Tekuk lengan di depan dada, kaki kanan dibuka selebarnya. Ganti buka kaki kiri. Hitungan 2x8, ulangi 2x. Durasi: 32 detik Sikap awal. Kaki dibuka, tangan di depan dada. Tangan ditarik ke belakang, kaki kanan di angkat tekuk ke belakang. Ganti kaki kiri. Hitungan 2x8, ulangi 2x. Durasi: 32 detik. Sikap awal. Kaki kanan maju ke samping depan, tangan kanan ke samping atas. Kaki kiri maju kesamping depan, kedua tangan di atas membentuk v. Kaki kanan ke belakang, tangan kanan turun. Kaki kiri ke belakang, kedua tangan di samping paha. Hitungan 2x8, ulangi 2x. Durasi: 32 detik. Tabel 2. Panduan Senam Tahap Inti Sumber: dokumentasi pribadi

21 53 d. Relaksasi atau Pelemasan Relaksasi berisi gerakan pernafasan dengan pelan yang berfungsi mengistirahatkan dan melemaskan otot dan sendi yang sudah banyak bergerak. Tubuh akan mengalami oksidasi sehingga vitamin di dalam tubuh mengalir ke jaringan, dan udara masuk dan keluar dengan leluasa. Semua racun tubuh akan dikeluarkan. Pada pelemasan ini tidak ada hitungan dan hanya diberi durasi waktu 5 menit. Tidak adanya hitungan tertentu dikarenakan setiap anak memiliki waktu sendiri untuk mengistirahatkan tubuhnya. No. Gambar Keterangan Sikap awal. Pernafasan. Hembuskan nafas melalui mulut, ambil nafas. Rileks dan santai. Durasi: 30 detik. 1 2 Sikap awal. Pernafasan. Tangan diangkat ke atas, turunkan ke bawah dengan lemas. Lakukan berulang-ulang. Rileks dan santai. Durasi: 60 detik 3 Sikap awal. Pernafasan. Hembuskan nafas melalui mulut, ambil nafas. Rileks dan santai. Durasi: 30 detik.

22 54 4 Tangan di pinggang. Pejamkan mata sejenak. Buka mata kembali. Angkat alis, lemaskan. Gembungkan pipi, lemaskan. Rileks. Durasi: 120 detik 5 Sikap awal. Pernafasan. Hembuskan nafas melalui mulut, ambil nafas. Rileks dan santai. Durasi: 60 detik. Tabel 3. Panduan Senam Tahap Relaksasi Sumber: dokumentasi pribadi B. Target Market dan Target Audience Sasaran dalam perancangan media animasi 3 dimensi untuk panduan senam pagi anak ini meliputi: 1. Target market Target market primer perancangan media animasi 3 dimensi untuk panduan senam pagi anak adalah anak usia awal sekolah (7-9 tahun) dengan target market sekunder orang tua anak sebagai pendukung, yang dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Segmentasi geografis : wilayah Indonesia terutama Kota Solo. b. Segmentasi demografis : 1) Jenis kelamin : laki-laki dan perempuan. 2) Usia target market primer : 7-9 tahun. Usia target market sekunder : tahun

23 55 3) Pendidikan target market primer : sekolah dasar (SD) atau sederajat. Pendidikan target market sekunder : semua jenjang pendidikan. 4) Kelas sosial : semua status ekonomi. c. Segmentasi psikografis : anak yang menyukai media animasi 3 dimensi dan orang tua yang menyayangi anak, memperhatikan anak, membutuhkan alternatif media pembelajaran, dan ingin mendidik anaknya untuk lebih sehat dengan senam pagi. d. Segmentasi perilaku : anak yang belum banyak beraktifitas di pagi hari. 2. Target audience Target audience perancangan media animasi 3 dimensi untuk panduan senam pagi anak adalah anak usia awal sekolah (7-9 tahun), sebagai berikut: a. Segmentasi geografis : wilayah Indonesia terutama Kota Solo. b. Segmentasi demografis : 1) Jenis kelamin : laki-laki dan perempuan. 2) Usia : 7-9 tahun. 3) Pendidikan : sekolah dasar (SD) atau sederajat. 4) Kelas sosial : semua status ekonomi. c. Segmentasi psikografis : anak yang menyukai media animasi 3 dimensi dan ingin menjaga kesehatan. d. Segmentasi perilaku : anak yang belum banyak beraktifitas di pagi hari.

24 56 C. Komparasi 1. Senam Bugar Anak Indonesia Gambar 3. SBAI versi latihan Sumber: CD Senam Bugar Anak Indonesia Senam Bugar Anak Indonesia diproduksi oleh PERWOSI (Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia) yang bekerjasama dengan Kementrian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia. Kantor PERWOSI berada di Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C, No. 22 Jakarta Selatan, Indonesia. Telepon atau Alamat website: Senam Bugar Anak Indonesia disusun menurut konsultasi dengan dokter ahli olahraga. Senam Bugar Anak Indonesia merupakan video peragaan senam kesegaran jasmani untuk anak. Senam Bugar Anak Indonesia ini dalam pemasarannya menggunakan media DVD dengan teknik video live shoot. DVD tersebut dijual dengan harga Rp ,00. Video Senam Bugar Anak Indonesia ini terdapat 4 versi, yaitu SBAI versi lomba dengan hitungan, SBAI versi lomba tanpa hitungan, SBAI versi latihan dengan hitungan, dan instruksi SBAI. Keempat versi tersebut terdapat dalam satu CD Senam Bugar Anak Indonesia. Video ini diperagakan oleh anak-anak yang memakai seragam olahraga, yaitu Zaki, Elang, Seila, Jihan, dan Varisha. Video ini menggunakan latar tempat halaman di pinggir waduk. Video ini terdapat musik pengiring yang menjadi panduan hitungan dan

25 57 melengkapi video. Pada video SBAI versi latihan yang digunakan untuk senam anak durasinya sekitar 15 menit yang terdiri dari pemanasan, gerakan inti, dan pendinginan. 2. Belajar tentang Tubuh bersama Adiboo Belajar tentang Tubuh Manusia bersama Adiboo merupakan animasi 3D pembelajaran untuk anak yang diproduksi oleh Emperor Edutainment dan diterbitkan pada 9 November 2007 oleh Video Unggul. VCD Belajar tentang Tubuh Manusia bersama Adiboo merupakan seri ketiga dari seluruh seri Belajar bersama Adiboo dijual dengan harga Rp ,00 dengan 5 judul dalam satu CD. Pada seri ketiga ini terdapat pembahasan mengenai mulut yang dapat merasakan manis, cara tulang dan otot yang menggerakkan tubuh, otak yang dapat membuat mual, kejadian pada mata ketika kita menangis, dan proses melihat pada mata. Animasi 3 dimensi ini merupakan animasi yang berisi edukasi. Anak akan diberi pengetahuan biologi mengenai hal-hal yang terjadi di dalam tubuh manusia. Animasi ini berisi narasi yang menjelaskan dan menceritakan kepada anak apa yang sedang terjadi pada film tersebut. Belajar tentang Tubuh Manusia bersama Adiboo menggunakan konsep cerita petualangan seorang anak bersama teman robotnya, Robitoc, untuk menguak pertanyaan-pertanyaan yang ada di kehidupan sehari-hari yang dapat menambah ilmu pengetahuan anak. Pada seri ini, Adiboo dan kawan robotnya berpetualang ke dalam tubuh manusia untuk belajar bagaimana sesuatu di dalam tubuh dapat terjadi. Adiboo dan Robitoc melakukan gerakan-gerakan unik untuk memperkecil tubuhnya. Adiboo yang dapat memperkecil diri

26 58 membuatnya dapat masuk ke tubuh manusia dan melihat jaringan tubuh manusia dengan pesawat canggih yang ia punya. Karakter utama yang dipilih adalah karakter yang ceria, memiliki rasa ingin tahu yang besar, dan kritis terhadap suatu masalah. Latar tempat yang dipilih adalah rumah kecil di sebuah pulau dan di dalam beberapa bagian tubuh manusia. Warna yang dipilih adalah warna-warna cerah dengan banyak variasi. Gambar 4. Scene Belajar tentang Tubuh Manusia bersama Adiboo Sumber: CD Belajar tentang Tubuh Manusia bersama Adiboo

27 Bagan analisis SWOT akan dijelaskan sebagai berikut: D. Analisis SWOT Analisis Animasi 3 Dimensi untuk Panduan Senam Pagi Anak Senam Bugar Anak Indonesia (Video live shoot senam) Belajar tentang Tubuh bersama Adiboo (Film animasi 3 dimensi) - Tokoh menggunakan karakter 3 - Tokoh menggunakan anak-anak - Tokoh menggunakan karakter dimensi berbentuk kartun yang sekolah dasar yang dapat menarik berbentuk kartun 3 dimensi yang lucu minat anak lucu - Panduan senam sesuai dengan - Sudah dikenal oleh masyarakat - Sudah dikenal oleh masyarakat Strength ilmu anatomi dan fisiologi - Gerakan maksimal untuk tubuh - Banyak digunakan oleh masyarakat termasuk anak di sekolah dasar - Menggunakan media animasi 3 dimensi yang disukai anak-anak terutama otot, sendi, dan syaraf - Peraga berjenis kelamin laki-laki - Visualisasi menarik - Menggunakan media animasi 3 dan perempuan yang berkesan untuk - Warna yang diambil warna cerah dimensi yang disukai anak semua anak - Karakter berjenis kelamin laki- - Tidak hanya dapat dilihat tetapi 59

28 60 laki dan perempuan sehingga berkesan untuk semua anak anak juga dapat ikut melakukan gerakan-gerakan yang ada - Tidak hanya dapat dilihat tetapi anak juga dapat ikut melakukan gerakan-gerakan yang ada - Visualisasi menarik - Merupakan produk baru yang - Panduan gerak senam tidak sesuai - Karakter hanya berjenis kelamin belum dikenal masyarakat dengan ilmu anatomi dan fisiologi laki-laki sehingga animasi ini - Belum banyak digunakan oleh - Gerakan yang dibuat kurang berkesan hanya untuk laki-laki Weakness masyarakat khususnya anak maksimal - Pemilihan media video live shoot - Hanya dapat dilihat sehingga anak tidak ikut beraksi sudah banyak beredar di pasar dan kurang menarik minat anak - Visualisasi kurang menarik

29 61 - Merupakan panduan senam pagi - Merupakan senam untuk anak yang - Merupakan media animasi 3 Opportunity anak dengan media animasi 3 dimensi pertama yang sesuai diperagakan oleh anak-anak yang sudah dikenal masyarakat dimensi yang berisi materi pembelajaran dengan ilmu anatomi fisiologi - Adanya senam yang sudah - Adanya panduan senam baru yang - Adanya media animasi 3 dimensi dikenal dan banyak dipakai oleh lebih bermanfaat bagi tubuh yang berisi materi pembelajaran Threat masyarakat - Adanya media animasi 3 dimensi - Adanya media baru yang lebih menarik yang akan menjadi pesaing yang dapat menjadi pesaing - Adanya media yang dapat mengajak berisi materi pembelajaran yang anak ikut aktif melakukan aksi yang dapat menjadi pesaing lebih menarik Tabel 4. Tabel Analisis SWOT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dan perkembangan anak usia 7-9 tahun sedang berkembang pesat. Perkembangan motorik anak usia 7-9 tahun sudah dapat terkoordinasi dengan baik. Masa

Lebih terperinci

BAB V VISUALISASI KARYA. A. Media Utama Animasi 3 Dimensi

BAB V VISUALISASI KARYA. A. Media Utama Animasi 3 Dimensi BAB V VISUALISASI KARYA A. Media Utama Animasi 3 Dimensi Media utama perancangan media animasi 3 dimensi untuk panduan senam pagi anak ini dikemas dalam bentuk CD yang akan dijual di toko Gramedia. Media

Lebih terperinci

Lampiran 1. PLAN OF ACTION (Oktober 2016 Juni 2017) Nama : Dita Erline Kurnia NIM :

Lampiran 1. PLAN OF ACTION (Oktober 2016 Juni 2017) Nama : Dita Erline Kurnia NIM : Lampiran 1 PLAN OF ACTION (Oktober 2016 Juni 2017) Nama : Dita Erline Kurnia NIM : 1401100002 NO KEGIATAN PENELITIAN 1. Tahap Persiapan A. Penentuan Judul B. Mencari Literatur C. Studi Pendahuluan D. Menyusun

Lebih terperinci

Senam Hamil. Pengertian Senam Hamil

Senam Hamil. Pengertian Senam Hamil Senam Hamil Pengertian Senam Hamil Senam ibu hamil adalah jenis olahraga yang ringan untuk ibu hamil, olahraga ini bisa dilakukan untuk ibu hamil yang usia kandungannya di atas 6 bulan. Usia kandungan

Lebih terperinci

Peta Konsep GERAK RITMIK

Peta Konsep GERAK RITMIK Gerak Ritmik Apakah kamu tahu tentang senam aerobik? Senam aerobik termasuk salah satu senam ritmik. Senam aerobik biasanya diiringi dengan musik dan dipandu oleh instruktur. Mengapa banyak orang yang

Lebih terperinci

SENAM HAMIL BANTU MELAHIRKAN TANPA KECEMASAN Oleh : Sulastri, S.Kep., Ns. Dosen Akper PKU Muhammadiyah Surakarta. Abstrak :

SENAM HAMIL BANTU MELAHIRKAN TANPA KECEMASAN Oleh : Sulastri, S.Kep., Ns. Dosen Akper PKU Muhammadiyah Surakarta. Abstrak : SENAM HAMIL BANTU MELAHIRKAN TANPA KECEMASAN Oleh : Sulastri, S.Kep., Ns. Dosen Akper PKU Muhammadiyah Surakarta Abstrak : Saat ini, wanita yang tengah hamil tidak menjadi halangan untuk tetap berolahraga

Lebih terperinci

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. : Jl. Kentang I/ 126 Perum I Tangerang. 4. Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul, Jakarta (2005-Sekarang)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. : Jl. Kentang I/ 126 Perum I Tangerang. 4. Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul, Jakarta (2005-Sekarang) DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Abdul Malik AA Tempat Tanggal Lahir : Tangerang, 04 Oktober 1987 Alamat : Jl. Kentang I/ 126 Perum I Tangerang No Tlp : 08569077785 Riwayat Pendidikan : 1. SDN Karawaci XII,

Lebih terperinci

LATIHAN FISIK SEBAGAI PENDUKUNG ASUHAN GIZI BAGI LANSIA DR.dr.BM.Wara Kushartanti

LATIHAN FISIK SEBAGAI PENDUKUNG ASUHAN GIZI BAGI LANSIA DR.dr.BM.Wara Kushartanti LATIHAN FISIK SEBAGAI PENDUKUNG ASUHAN GIZI BAGI LANSIA DR.dr.BM.Wara Kushartanti TUJUAN MODUL Setelah mempelajari modul ini, diharapkan peserta dapat: 1. Memahami konsep dukungan latihan fisik untuk asuhan

Lebih terperinci

Latihan 1: untuk menyiapkan kondisi secara fisiologis maupun psikologis agar dapat melaksanakan latihan gerakan senam dengan baik dan benar

Latihan 1: untuk menyiapkan kondisi secara fisiologis maupun psikologis agar dapat melaksanakan latihan gerakan senam dengan baik dan benar Lampiran 4 No. Panduan Senam Bugar Lansia (SBL) Langkah Gerakan SBL Bag. 1 Gerakan Pemanasan Gambar Latihan Pernapasan 1. Meluruskan badan dengan kedua tangan lurus ke bawah sejajar dengan kedua sisi tubuh.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah suatu negara dengan jumlah populasi terbesar setelah Cina, India, dan Amerika serikat. Pada tahun 2010 menurut data statistik menunjukkan bahwa jumlah

Lebih terperinci

Mitos Sixpack Orang menghabiskan uang jutaan setiap tahun untuk mendapatkan tubuh ideal. Sekarang ini terdapat sekitar 200 lebih alat-alat latihan untuk perut. Sebagian alat-alat ini tidak berguna sama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi ini, berbagai macam aktivitas yang dilakukan manusia sangat padat dan beraneka ragam. Di perkotaan manusia menjalani kehidupannya dengan persaingan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROSEDUR SENAM LANSIA

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROSEDUR SENAM LANSIA KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROSEDUR SENAM LANSIA Pendahuluan Usia lanjut atau lanjut usia bukanlah merupakan suatu penyakit, meskipun hal tersebut dapat menimbulkan masalah sosial. Di beberapa negara, terutama

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SENAM LANSIA (SENAM TERA) DENGAN KESEGARAN JASMANI PADA LANSIA DI POSDAYA MAHKOTA SARI KELURAHAN KINGKING-TUBAN

HUBUNGAN ANTARA SENAM LANSIA (SENAM TERA) DENGAN KESEGARAN JASMANI PADA LANSIA DI POSDAYA MAHKOTA SARI KELURAHAN KINGKING-TUBAN HUBUNGAN ANTARA SENAM LANSIA (SENAM TERA) DENGAN KESEGARAN JASMANI PADA LANSIA DI POSDAYA MAHKOTA SARI KELURAHAN KINGKING-TUBAN MIFTAHUL MUNIR, SKM. M Kes STIKES NU Tuban ABSTRAK Lanjut usia tidak dapat

Lebih terperinci

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas Kekuatan otot adalah tenaga, gaya, atau tegangan yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot pada suatu kontraksi dengan beban maksimal. Otot-otot tubuh

Lebih terperinci

PEMBUDAYAAN HIDUP SEHAT MELALUI GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) Penyakit tidak menular (PTM) masih menjadi masalah di Jawa Timur.

PEMBUDAYAAN HIDUP SEHAT MELALUI GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) Penyakit tidak menular (PTM) masih menjadi masalah di Jawa Timur. PEMBUDAYAAN HIDUP SEHAT MELALUI GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) Penyakit tidak menular (PTM) masih menjadi masalah di Jawa Timur. Hasil Riskesdas tahun 2013 menunjukkan bahwa Prevalensi gagal jantung

Lebih terperinci

Anak yang berorangtua obesitas, berpeluang menjadi obesitas 60 90%.

Anak yang berorangtua obesitas, berpeluang menjadi obesitas 60 90%. 1 SENAM GEMPUR OBESITAS Senam Gempur Obesitas Anak yang berorangtua obesitas, berpeluang menjadi obesitas 60 90%. Minati Atmanegara yang dahulu orangtuanya menderita obesitas, juga berisiko. Namun, dengan

Lebih terperinci

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI Komponen Ya Dilakukan Tidak Pengertian Gerakan/sentuhan yang diberikan pada bayi setiap hari selama 15 menit, untuk memacu sistem sirkulasi bayi dan denyut

Lebih terperinci

Definisi aerobik Aerobik berasal dari kata aero yang berarti oksigen. Jadi aerobik sangatlah erat dengan penggunaan oksigen. Dalam hal ini berarti

Definisi aerobik Aerobik berasal dari kata aero yang berarti oksigen. Jadi aerobik sangatlah erat dengan penggunaan oksigen. Dalam hal ini berarti Sumaryanti Definisi aerobik Aerobik berasal dari kata aero yang berarti oksigen. Jadi aerobik sangatlah erat dengan penggunaan oksigen. Dalam hal ini berarti latihan aerobik adalah latihan yang menggunakan

Lebih terperinci

LAMPIRAN SUKHASANA SHAVASANA

LAMPIRAN SUKHASANA SHAVASANA 55 LAMPIRAN TEKNIK PELAKSANAAN LATIHAN HATHA YOGA PERSIAPAN LATIHAN Partisipan menggunakan pakaian yang bersih dan longgar. Partisipan tidak memakai alas kaki selama latihan. Karena latihan yoga harus

Lebih terperinci

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT KEGIATAN PENYULUHAN TENTANG REMATIK PADA LANSIA. TIM PENGABMAS Yenni, M.kep, Ns, Sp, Kep kom. Ns. Emira Apriyeni, S.

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT KEGIATAN PENYULUHAN TENTANG REMATIK PADA LANSIA. TIM PENGABMAS Yenni, M.kep, Ns, Sp, Kep kom. Ns. Emira Apriyeni, S. LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT KEGIATAN PENYULUHAN TENTANG REMATIK PADA LANSIA KETUA: TIM PENGABMAS Yenni, M.kep, Ns, Sp, Kep kom Ns. Emira Apriyeni, S.kep PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi, tetapi juga dari kegiatan olahraga atau aktivitas fisik yang kita lakukan.

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi, tetapi juga dari kegiatan olahraga atau aktivitas fisik yang kita lakukan. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan tubuh kita tidak hanya tergantung dari jenis makanan yang kita konsumsi, tetapi juga dari kegiatan olahraga atau aktivitas fisik yang kita lakukan. Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu hal yang di tunggu-tunggu oleh pasangan

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu hal yang di tunggu-tunggu oleh pasangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan sesuatu hal yang di tunggu-tunggu oleh pasangan suami istri. Dimana pada masa ini sesuatu anugrah seorang anak akan hadir diantara mereka. Masa

Lebih terperinci

BAB III IDENTIFIKASI DATA

BAB III IDENTIFIKASI DATA BAB III IDENTIFIKASI DATA A. Gigi Dan Gangguan Umum Pada Gigi Gigi adalah tulang keras dan kecil-kecil berwarna putih yang tumbuh tersusun, berakar di dalam gusi dan berfungsi untuk mengunyah dan mengigit.

Lebih terperinci

Mengatur Berat Badan. Mengatur Berat Badan

Mengatur Berat Badan. Mengatur Berat Badan Mengatur Berat Badan Pengaturan berat badan adalah suatu proses menghilangkan atau menghindari timbunan lemak di dalam tubuh. Hal ini tergantung pada hubungan antara jumlah makanan yang dikonsumsi dengan

Lebih terperinci

terdiri dari Langkah Berirama terdiri dari Latihan Gerak Berirama Senam Kesegaran Jasmani

terdiri dari Langkah Berirama terdiri dari Latihan Gerak Berirama Senam Kesegaran Jasmani Gerak Berirama Gerak berirama disebut juga gerak ritmik. Gerak ini dilakukan dalam gerakan dasar di tempat. Contoh dari gerakan yang berirama adalah gerak jalan, menekuk, mengayun, dan sebagainya. Ayo

Lebih terperinci

PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK. ppkc

PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK. ppkc PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK ppkc Terapi Sentuh (Touch Therapy) Metode sentuh untuk sehat adalah pendekatan atau terobosan baru dalam pemeliharaan kesehatan. Metode inipun bisa digabungkan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sehat adalah kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia. Sehat juga keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinan setiap orang hidup produktif dan ekonomis.

Lebih terperinci

AKTIVITAS FISIK DAN SENAM USILA Dr.dr.BM.Wara Kushartanti FIK UNY

AKTIVITAS FISIK DAN SENAM USILA Dr.dr.BM.Wara Kushartanti FIK UNY AKTIVITAS FISIK DAN SENAM USILA Dr.dr.BM.Wara Kushartanti FIK UNY PENGANTAR Usila sebagai akronim usia lanjut mengandung konotasi ganda. Disatu pihak ia dikaitkan dengan kelemahan, ketidak mampuan, ketidak

Lebih terperinci

2015 PERBED AAN PENGARUH ZUMBA D ANCE D ENGAN AEROBIK HIGH IMPACT TERHAD AP PENURUNAN BERAT BAD AN D AN PROSENTASE LEMAK TUBUH

2015 PERBED AAN PENGARUH ZUMBA D ANCE D ENGAN AEROBIK HIGH IMPACT TERHAD AP PENURUNAN BERAT BAD AN D AN PROSENTASE LEMAK TUBUH BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi saat ini kian pesat. Banyaknya inovasi-inovasi baru yang sengaja diciptakan untuk mempermudah segala bentuk aktivitas manusia. Salah satu

Lebih terperinci

SENAM REFLEKSI TAHAP PELEBURAN (terdiri dari tujuh gerakan)

SENAM REFLEKSI TAHAP PELEBURAN (terdiri dari tujuh gerakan) SENAM REFLEKSI Senam refleksi dilakukan dengan menggabungkan gerakan tubuh dan teknik pengaturan pernapasan. Tujuannya adalah memperbaiki fungsi-fungsi otot-otot yang berhubungan dengan alat-alat/organ

Lebih terperinci

BAB VIII RENANG. 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

BAB VIII RENANG. 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK BAB VIII RENANG 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Olahraga renang merupakan alat pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, juga merupakan upaya mempelajari manusia bergerak. Pilih salah satu gaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB II A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN BAB II A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Saat ini banyak sekali jenis-jenis olahraga yang ada di dunia ini, salah satunya adalah olahraga renang. Seperti yang telah diketahui, renang termasuk salahsatu cabang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. selama metabolisme berkepanjangan saat latihan yang intens. 1,2 Berdasarkan

BAB 1 PENDAHULUAN. selama metabolisme berkepanjangan saat latihan yang intens. 1,2 Berdasarkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Daya tahan kardiorespirasi adalah salah satu unsur kebugaran jasmani yang menggambarkan kemampuan pembuluh paru-paru jantung dan darah untuk memberikan jumlah

Lebih terperinci

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN LAMPIRAN Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Yogyakarta, Maret 2017 Kepada Yth. Saudara/I Responden Di Posyandu Adji Yuswo Tamantirto Kasihan Bantul Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan

Lebih terperinci

Mendapatkan Tubuh Ideal

Mendapatkan Tubuh Ideal Mendapatkan Tubuh Ideal Anda mendambakan tubuh padat berotot tanpa lemak? Tidak bisa dipungkiri lagi, baik pria maupun wanita mendambakan tubuh ideal. Pria pada umumnya menginginkan tubuh yang padat dengan

Lebih terperinci

Lampiran 7 LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN (INFORMED CONSENT) Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama responden Umur :. :. Menyatakan bersedia menjadi subyek (responden) dalam penelitian dari : Nama

Lebih terperinci

Tipe Tubuh Manusia. Ada tiga tipe tubuh manusia, yakni ectomorph (kurus), endomorphs (ideal/atletis), dan mesomorphs (pendek dan bulat).

Tipe Tubuh Manusia. Ada tiga tipe tubuh manusia, yakni ectomorph (kurus), endomorphs (ideal/atletis), dan mesomorphs (pendek dan bulat). Tipe Tubuh Manusia Ada tiga tipe tubuh manusia, yakni ectomorph (kurus), endomorphs (ideal/atletis), dan mesomorphs (pendek dan bulat). Namun pada ebook kali ini akan membahas mengenai cara menambah berat

Lebih terperinci

panduan praktis Edukasi Kesehatan

panduan praktis Edukasi Kesehatan panduan praktis Edukasi Kesehatan 01 02 panduan praktis Edukasi Kesehatan Kata Pengantar Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan Undang-Undang

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN LAMPIRAN 1. SURAT IJIN PENELITIAN LAMPIRAN 2. SURAT KETERANGAN SELESAI PENELITIAN LAMPIRAN 3 KUESIONER PENELITIAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PETANI PEMETIK KOPI DI DUSUN BANUA TAHUN 2015 Karakteristik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara teratur, sehingga otot otot menjadi kuat, persendian tidak kaku, dan

BAB I PENDAHULUAN. secara teratur, sehingga otot otot menjadi kuat, persendian tidak kaku, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga adalah kegiatan menggerakkan seluruh anggota tubuh secara teratur, sehingga otot otot menjadi kuat, persendian tidak kaku, dan aliran darah berjalan

Lebih terperinci

Mendapatkan Tubuh Ideal

Mendapatkan Tubuh Ideal Mendapatkan Tubuh Ideal Anda mendambakan tubuh padat berotot tanpa lemak? Tidak bisa dipungkiri lagi, baik pria maupun wanita mendambakan tubuh ideal. Pria pada umumnya menginginkan tubuh yang padat dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu perubahan pembangunan bangsa. Peranan penting tersebut

BAB I PENDAHULUAN. suatu perubahan pembangunan bangsa. Peranan penting tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap individu dalam masyarakat berperan penting sebagai agen dari suatu perubahan pembangunan bangsa. Peranan penting tersebut membutuhkan suatu keadaan yang mendukung

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN POLA HIDUP SEHAT PADA LANSIA. Sub Pokok Bahasan : Pola Hidup Sehat dengan Gizi Seimbang Pada Lansia

SATUAN ACARA PENYULUHAN POLA HIDUP SEHAT PADA LANSIA. Sub Pokok Bahasan : Pola Hidup Sehat dengan Gizi Seimbang Pada Lansia SATUAN ACARA PENYULUHAN POLA HIDUP SEHAT PADA LANSIA Pokok Bahasan : Pola Hidup Sehat Sub Pokok Bahasan : Pola Hidup Sehat dengan Gizi Seimbang Pada Lansia Penyuluh : Mahasiswi Gizi Poltekkes Hari/Tanggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hiperglikemi yang berkaitan dengan ketidakseimbangan metabolisme

BAB I PENDAHULUAN. hiperglikemi yang berkaitan dengan ketidakseimbangan metabolisme BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes mellitus merupakan kerusakan metabolisme dengan ciri hiperglikemi yang berkaitan dengan ketidakseimbangan metabolisme karbohidrat, lemak serta protein yang

Lebih terperinci

Tipe Tubuh Manusia. Ada tiga tipe tubuh manusia, yakni ectomorph (kurus), endomorphs (ideal/atletis), dan mesomorphs (pendek dan bulat).

Tipe Tubuh Manusia. Ada tiga tipe tubuh manusia, yakni ectomorph (kurus), endomorphs (ideal/atletis), dan mesomorphs (pendek dan bulat). Tipe Tubuh Manusia Ada tiga tipe tubuh manusia, yakni ectomorph (kurus), endomorphs (ideal/atletis), dan mesomorphs (pendek dan bulat). Namun pada ebook kali ini akan membahas mengenai cara menambah berat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu kondisi terganggunya metabolisme di dalam tubuh karena

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu kondisi terganggunya metabolisme di dalam tubuh karena 6 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes melitus (DM) yang lebih dikenal sebagai penyakit kencing manis adalah suatu kondisi terganggunya metabolisme di dalam tubuh karena ketidakmampuan tubuh membuat

Lebih terperinci

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot Kebugaran jasmani harus dipenuhi oleh setiap orang. Kebugaran jasmani merupakan pendukung keberhasilan dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Latihan kebugaran jasmani meliputi daya tahan, kekuatan, kelenturan,

Lebih terperinci

Latihan Olah Nafas Zhen Qi

Latihan Olah Nafas Zhen Qi Latihan Olah Nafas Zhen Qi Meditasi adalah suatu proses yang dilakukan secara sadar untuk memusatkan banyak titik perhatian ke satu titik perhatian. Salah satu teknik meditasi yang terkait dengan olah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kuratif saja, tetapi juga usaha promotif, preventif, dan rehabilitatif. Gerak yang

BAB I PENDAHULUAN. kuratif saja, tetapi juga usaha promotif, preventif, dan rehabilitatif. Gerak yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perkembangan ilmu fisioterapi, usaha-usaha di bidang kesehatan gerak dan fungsi tubuh telah mengalami perkembangan. Tidak terbatas pada usaha kuratif saja, tetapi

Lebih terperinci

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG SOP SENAM HAMIL

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG SOP SENAM HAMIL Versi : 1 Tgl : 17 maret 2014 1. Pengertian Senam Hamil adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu hamil, secara fisik maupun mental, untuk menghadapi persalinan yang cepat, aman dan spontan.

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg

2017, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg No.122, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMKES. TB. Penanggulangan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PANDUAN TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR

PANDUAN TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR PANDUAN TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR Apa yang akan Anda lakukan jika Anda menemukan seseorang yang mengalami kecelakaan atau seseorang yang terbaring di suatu tempat tanpa bernafas spontan? Apakah Anda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada berbagai kalangan, terjadi pada wanita dan pria yang berumur. membuat metabolisme dalam tubuh menurun, sehingga proses

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada berbagai kalangan, terjadi pada wanita dan pria yang berumur. membuat metabolisme dalam tubuh menurun, sehingga proses 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kelebihan berat badan saat ini merupakan masalah yang banyak terjadi pada berbagai kalangan, terjadi pada wanita dan pria yang berumur lebih dari 30 tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan, memelihara kesegaran jasmani (fitness) atau sebagai terapi untuk memperbaiki kelainan,

Lebih terperinci

Latihan Kuatkan Otot Seluruh Badan

Latihan Kuatkan Otot Seluruh Badan Latihan Kuatkan Otot Seluruh Badan latihan dengan gerakan-gerakan berikut ini. "Saya seorang wanita berusia 30 tahun. Secara teratur, saya melakukan olahraga jalan pagi. Setiap latihan waktunya antara

Lebih terperinci

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan LAKI-LAKI PEREMPUAN

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan LAKI-LAKI PEREMPUAN 135 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Tinggi badan lansia dapat diprediksi dari tinggi lutut, panjang depa, dan tinggi duduk. Panjang depa memberikan nilai korelasi tertinggi pada lansia lakilaki dan perempuan

Lebih terperinci

Tipe Tubuh Manusia. Ada tiga tipe tubuh manusia, yakni ectomorph (kurus), endomorphs (ideal/atletis), dan mesomorphs (pendek dan bulat).

Tipe Tubuh Manusia. Ada tiga tipe tubuh manusia, yakni ectomorph (kurus), endomorphs (ideal/atletis), dan mesomorphs (pendek dan bulat). Tipe Tubuh Manusia Ada tiga tipe tubuh manusia, yakni ectomorph (kurus), endomorphs (ideal/atletis), dan mesomorphs (pendek dan bulat). Namun pada ebook kali ini akan membahas mengenai cara menambah berat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rahmad Santoso, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rahmad Santoso, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi sekarang ini masyarakat disibukkan dengan pekerjaan yang menjadi rutinitas masyarakat tersebut. Masyarakat membutuhkan waktu untuk merefresh

Lebih terperinci

2. Tunduk Syukur. 3. Duduk Perkasa

2. Tunduk Syukur. 3. Duduk Perkasa 1. Lapang Dada Gerakan senam ergonomik lapang dada sangat bermanfaat untuk menjaga kebugaran serta berguna bagi penderita asma, gejala jantung koroner, dan stress. Awali dengan posisi tubuh berdiri tegak,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. lemak. Massa bebas lemak biasa disebut Fat Free Mass (FFM), terdiri dari massa

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. lemak. Massa bebas lemak biasa disebut Fat Free Mass (FFM), terdiri dari massa BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komposisi tubuh Tubuh memiliki komposisi yang meliputi massa lemak dan massa bebas lemak. Massa bebas lemak biasa disebut Fat Free Mass (FFM), terdiri dari massa protein (otot

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PENELITIAN. analisis univariat dilakukan untuk menjelaskan karakteristik masing masing

BAB VI HASIL PENELITIAN. analisis univariat dilakukan untuk menjelaskan karakteristik masing masing BAB VI HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini disajikan dengan penyajian hasil analisis univariat. Hasil analisis univariat dilakukan untuk menjelaskan karakteristik masing masing variabel yang diteliti

Lebih terperinci

PLAN OF ACTION (Oktober 2016-Juli2017) Mengetahui, Malang, 2 Oktober 2016

PLAN OF ACTION (Oktober 2016-Juli2017) Mengetahui, Malang, 2 Oktober 2016 Lampiran 1 Nama : Agung Prasetio NIM : 1401100116 No. Kegiatan Penelitian I II III Tahap Persiapan a. Penentuan Judul b. Mencari Literatur c. Penyusunan Proposal d. Konsultasi Proposal e. Perbaikan Proposal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada jaman sekarang, kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan terhadap diri mereka sendiri mulai meningkat, terutama kebugaran untuk diri sendiri. Hal

Lebih terperinci

( ) Administrasi Bisnis 2014 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro

( ) Administrasi Bisnis 2014 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro Nama: Jessica Talenta (075) Resa Junita Anwar (076) Muhammad Ilmal F (077) Rani Atika Marthalove (078) Dinar Rian Fiona (079) Ahmad Surya G (080) Yusian Tabita (081) Gilang Chrsitian E.K (082) Zenia Perwitasari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit yang berkaitan dengan faktor penuaanpun meningkat, seiring

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit yang berkaitan dengan faktor penuaanpun meningkat, seiring BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan-perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan semakin meningkatnya usia. Perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan hingga usia lanjut pada semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komunikasi dan trasportasi dirasa memperpendek jarak dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komunikasi dan trasportasi dirasa memperpendek jarak dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan modern kini menuntut segala sesuatu yang serba cepat. Baik dalam aktivitas pekerjaan, kehidupan rumah tangga dan kebutuhan makan dalam sehari-hari. Perkembangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan menghadapi hal-hal darurat tak terduga (McGowan, 2001). Lutan. tahan dan fleksibilitas, berbagai unsur kebugaran jasmani saling

I. PENDAHULUAN. dan menghadapi hal-hal darurat tak terduga (McGowan, 2001). Lutan. tahan dan fleksibilitas, berbagai unsur kebugaran jasmani saling I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebugaran jasmani adalah kemampuan untuk melaksanakan tugas seharihari dengan giat dan penuh kewaspadaan tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan dengan energi yang cukup

Lebih terperinci

Bentuk-bentuk latihan kebugaran bagi atlet Oleh : Teguh Santoso

Bentuk-bentuk latihan kebugaran bagi atlet Oleh : Teguh Santoso Bentuk-bentuk latihan kebugaran bagi atlet Oleh : Teguh Santoso Abstrak Ada banyak bentuk-bentuk latihan kebugaran yang dapat dipilih oleh seorang atlet. Bantuk-bentuk latihan diperlukan untuk menjaga

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMP NEGERI 9 MAGELANG Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : IX/I Tahun Pelajaran : 2013/ 2014 A. Standar Kompetensi

Lebih terperinci

PELAKSANAAN SENAM JANTUNG SEHAT UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PANTI SOSIAL TRESNA WHERDA KASIH SAYANG IBU BATUSANGKAR

PELAKSANAAN SENAM JANTUNG SEHAT UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PANTI SOSIAL TRESNA WHERDA KASIH SAYANG IBU BATUSANGKAR PELAKSANAAN SENAM JANTUNG SEHAT UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PANTI SOSIAL TRESNA WHERDA KASIH SAYANG IBU BATUSANGKAR Liza Merianti, Krisna Wijaya Abstrak Hipertensi disebut

Lebih terperinci

Suplemen untuk mendukung Perut Sixpack Anda

Suplemen untuk mendukung Perut Sixpack Anda Apakah memiliki perut sixpack tanpa lemak adalah hal yang sangat Anda idamkan? Bagaimana Cara Mendapatkan Perut Sixpack? Konsep untuk mendapatkan perut sixpack sebenarnya mudah dan singkat. Anda perlu

Lebih terperinci

Resep Menjaga Keindahan. dan Kesehatan Payudara

Resep Menjaga Keindahan. dan Kesehatan Payudara Resep Menjaga Keindahan dan Kesehatan Payudara Menjaga dan memelihara kesehatan payudara merupakan sesuatu yang penting bagi setiap wanita. Seperti yang telah Anda tahu, kanker payudara adalah sesuatu

Lebih terperinci

2015 PENGARUH OLAH RAGA RENANG TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK AUTIS DI SLB AL-HIKMAH BANDUNG

2015 PENGARUH OLAH RAGA RENANG TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK AUTIS DI SLB AL-HIKMAH BANDUNG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan manusia olahraga mempunyai arti dan makna sangat penting, karena olahraga dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya dalam kehidupan. Salah satu tujuan

Lebih terperinci

HEADSTAND / KOPSTAND

HEADSTAND / KOPSTAND 2. HEADSTAND / KOPSTAND Headstand/Kopstand adalah sikap berdiri tegak yang bertumpu pada kepala dan ditopang oleh kedua tangan. Cara melakukan gerakan headstand adalah sebagai berikut: - Sikap awal jongkok

Lebih terperinci

MENGATUR POLA HIDUP SEHAT DENGAN DIET

MENGATUR POLA HIDUP SEHAT DENGAN DIET MENGATUR POLA HIDUP SEHAT DENGAN DIET Oleh : Fitriani, SE Pola hidup sehat adalah gaya hidup yang memperhatikan segala aspek kondisi kesehatan, mulai dari aspek kesehatan,makanan, nutrisi yang dikonsumsi

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN 69

LAMPIRAN-LAMPIRAN 69 LAMPIRAN-LAMPIRAN 69 Lampiran 1 FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN Pengaruh Senam Otak terhadap Peningkatan Daya Ingat Lansia di Panti Werdha Karya Kasih Mongonsidi Medan Oleh Paula Angelina

Lebih terperinci

Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan.

Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan. Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan. Dr. Kuntjoro Adi Purjanto, M.Kes Sekretaris Ditjen Bina Upaya Kesehatan kementerian kesehatan republik indonesia

Lebih terperinci

Sehat &Bugar. Sehat. Sakit

Sehat &Bugar. Sehat. Sakit Budaya Hidup Aktif Melalui Aktifitas Fisik RUMPIS AGUS SUDARKO FIK UNY STATUS KESEHATAN Sehat &Bugar Sehat Sakit Gambar : Modifikasi Kondisi Sakit - Sehat - Bugar Pendahuluan Perkembangan IPTEKS mempermudah

Lebih terperinci

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI) Lampiran 4. TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI) Pengantar : Dalam lokakarya kesegaran jasmani yang dilaksanakan pada tahun 1984 Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) telah disepakati dan ditetapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merokok juga banyak dilakukan oleh remaja bahkan anak-anak. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dalam DepKes RI

BAB I PENDAHULUAN. merokok juga banyak dilakukan oleh remaja bahkan anak-anak. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dalam DepKes RI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman di Indonesia saat ini membawa banyak perubahan bagi lingkungan maupun masyarakatnya. Perubahan yang sering terjadi ialah perubahan perilaku pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kesegaran Jasmani Kesegaran jasmani adalah kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan tugas pekerjaannya sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Serta meningkatkan

Lebih terperinci

Pola hidup sehat untuk penderita diabetes

Pola hidup sehat untuk penderita diabetes Pola hidup sehat untuk penderita diabetes Penanganan diabetes berfokus pada mengontrol kadar gula darah (glukosa). Hal tersebut dapat dijalankan dengan memperhatikan pola makan dan olahraga, serta merubah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam kehidupan manusia, kesehatan merupakan hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam kehidupan manusia, kesehatan merupakan hal yang sangat 14 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam kehidupan manusia, kesehatan merupakan hal yang sangat penting, kesehatan akan terganggu jika timbul penyakit yang dapat menyerang siapa saja baik laki-laki

Lebih terperinci

tenaga kerja yang sesuai dengan jenis pekerjaannya (Suma mur, 2014). organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka waktu tertentu.

tenaga kerja yang sesuai dengan jenis pekerjaannya (Suma mur, 2014). organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka waktu tertentu. 1. Beban Kerja a. Pengertian Beban Kerja Beban kerja adalah keadaan pekerja dimana dihadapkan pada tugas yang harus diselesaikan pada waktu tertentu. Beban kerja adalah beban yang ditanggung tenaga kerja

Lebih terperinci

Measurement I. DIGIT SPAN (Before Treatment)

Measurement I. DIGIT SPAN (Before Treatment) Measurement I DIGIT SPAN (Before Treatment) ( Forward (F) Digit ) Series Trial I Trial II --2-9- ---9-2-- -2---1 ---- -1-9--- -9-2--- -9-1---2- -1--9--- --1-9-2--- --2-9--1-- 9 2-----2--- -1--9--2--- (

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada bulan September November

METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada bulan September November 18 III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada bulan September November 2010 di kelas VIIIF semester ganjil SMP Negeri 1 Padangratu Tahun Pelajaran 2010/2011.

Lebih terperinci

Olahraga Bagi Orang yang Sibuk Di Kantor

Olahraga Bagi Orang yang Sibuk Di Kantor Olahraga Bagi Orang yang Sibuk Di Kantor Oleh: Yudik Prasetyo Staf Pengajar Fakultas Ilmu Keolahragaan, UNY Pendahuluan Pada era globalisasi ini, orang semakin disibukan dengan berbagai pekerjaan untuk

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 78 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI KABUPATEN PATI

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 78 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI KABUPATEN PATI SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 78 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI KABUPATEN PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang

Lebih terperinci

Kisi-kisi Mid pelayanan kesehatan

Kisi-kisi Mid pelayanan kesehatan Kisi-kisi Mid pelayanan kesehatan Mohon membaca slide untuk menjawab soal Benar dan Salah dan Menjodohkan. Semua yang di tulis di slide berikut ini adalah jawaban untuk pertanyaan essay Sinar matahari

Lebih terperinci

PERANCANGAN MEDIA ANIMASI 3 DIMENSI UNTUK PANDUAN SENAM PAGI ANAK

PERANCANGAN MEDIA ANIMASI 3 DIMENSI UNTUK PANDUAN SENAM PAGI ANAK PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR PERANCANGAN MEDIA ANIMASI 3 DIMENSI UNTUK PANDUAN SENAM PAGI ANAK Disusun Guna Melengkapi dan Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Seni Rupa Program Studi S1 Desain Komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

Lebih terperinci

KEBUGARAN JASMANI DAN LATIHAN KEBUGARAN JASMANI

KEBUGARAN JASMANI DAN LATIHAN KEBUGARAN JASMANI I. Hakikat Latihan Kebugaran Jasmani II. KEBUGARAN JASMANI DAN LATIHAN KEBUGARAN JASMANI Latihan kondisi fisik (physical conditioning) memegang peranan yang sangat penting untuk mempertahankan atau meningkatkan

Lebih terperinci

8 Langkah Diet Sehat secara Alami

8 Langkah Diet Sehat secara Alami 8 Rahsia dan Tips Kuruskan Badan, Paha, Lengan, dan Pipi Secara Semulajadi Ditulis oleh En Syak Biasanya, banyak tips hanya menjurus kepada bagaimana menguruskan badan saja. Jarang kita lihat ada yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. angka tersebut 54 tahun untuk wanita dan laki-laki 50,9 tahun. Pada tahun 1985

BAB I PENDAHULUAN. angka tersebut 54 tahun untuk wanita dan laki-laki 50,9 tahun. Pada tahun 1985 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Di Indonesia angka harapan hidup semakin meningkat. Pada tahun 1980 angka tersebut 54 tahun untuk wanita dan laki-laki 50,9 tahun. Pada tahun 1985 meningkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aktivitas olahraga merupakan pilihan banyak orang untuk tetap menjaga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aktivitas olahraga merupakan pilihan banyak orang untuk tetap menjaga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aktivitas olahraga merupakan pilihan banyak orang untuk tetap menjaga dan mempertahankan kebugaran dan kesehatan jasmani. Selain itu, tidak sedikit pula orang

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Peak Flow Meter Penggunaan instrumen untuk mengukur Arus Puncak Ekspirasi pada peserta. 1. Peserta diminta untuk berdiri dan memegang peak

LAMPIRAN 1 Peak Flow Meter Penggunaan instrumen untuk mengukur Arus Puncak Ekspirasi pada peserta. 1. Peserta diminta untuk berdiri dan memegang peak LAMPIRAN 1 Peak Flow Meter Penggunaan instrumen untuk mengukur Arus Puncak Ekspirasi pada peserta. 1. Peserta diminta untuk berdiri dan memegang peak flow meter. 2. Mouth Piece dimasukan kedalam mulut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan perekonomian. Setiap pembangunan mall dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan perekonomian. Setiap pembangunan mall dapat meningkatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pusat pertokoan (mall) di Indonesia semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan perekonomian. Setiap pembangunan mall dapat meningkatkan pendapatan negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Makanan cepat saji termasuk ke dalam junk food atau makanan sampah. Makanan

BAB I PENDAHULUAN. Makanan cepat saji termasuk ke dalam junk food atau makanan sampah. Makanan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan cepat saji termasuk ke dalam junk food atau makanan sampah. Makanan cepat saji adalah makanan yang mengandung lemak tinggi seperti hamburger, ayam goreng,

Lebih terperinci

BAB V KEBUGARAN JASMANI. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 117

BAB V KEBUGARAN JASMANI. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 117 BAB V KEBUGARAN JASMANI Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 117 Kebugaran jasmani merupakan alat pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, juga merupakan upaya untuk meningkatkan dan

Lebih terperinci